• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB PENDAHULUAN. menjadikan kawasan ini sebagai ajang unjuk kekuatan negara-negara besar. yang memiliki kepentingan akan energi. 1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB PENDAHULUAN. menjadikan kawasan ini sebagai ajang unjuk kekuatan negara-negara besar. yang memiliki kepentingan akan energi. 1"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Kawasan Timur Tengah merupakan sebuah kawasan geopolitik yang menjadi wilayah konflik berkepanjangan. Wilayahnya yang mengandung sumber daya mineral dalam jumlah yang banyak, telah menjadikan kawasan ini sebagai ajang unjuk kekuatan negara-negara besar yang memiliki kepentingan akan energi.1

Konflik Palestina-Israel merupakan suatu puncak ketegangan yang terjadi di Timur Tengah. Konflik yang tidak kunjung menemui penghujung ini nampaknya bukan hanya menjadi perhatian Timur Tengah semata. Ketegangan tersebut menarik perhatian masyarakat dari belahan dunia manapun. Setelah mengalami diaspora beratus-ratus tahun, sejak dikalahkan oleh Binzantium sejak tahun 70 SM, akhirnya tokoh-tokoh bangsa Yahudi sadar dan ingin kembali ke Palestina. Kesadaran dan keinginan tersebutlah yang akhirnya berkembang melahirkan Gerakkan Zionisme. Gerakan Zionisme diputuskan pada kongres zionisme 1 Agustus 1897 M di Basle Swiss. Kongres ini adalah pertemuan internasional tokoh-tokoh Yahudi yang datang dari berbagai negara, seperti Rusia, Polandia, Rumania dan negara-negara Eropa lainnya. Peserta kongres zionisme sekitar 200 orang. Di Kongres Zionisme inilah dengan tegas dirumuskan

1 Anup Shah, “The Middle East”, di akses pada tanggal 04 Mei 2017 jam 09.29 di

http://www.globalissues.org/Geopolitics/MiddleEast.asp

(2)

program : the aim of zionisme is createfor the jewish people a home in

Palestina secured by public law yang artinya tujuan zionisme adalah

menciptakan orang-orang Yahudi di sebuah negara di Palestina yang dijamin oleh hukum. Di dalam buku hariannya, Theodore Herzl menargetkan Negara Yahudi itu akan terwujud pada tahun 1947 M.2

Kronologi konflik Palestina-Israel dapat diuraikan sebagai berikut : Pada tahun 1922 peristiwanya yaitu mandat Palestina. Tahun 1936-1939 terjadi Revolusi Arab yang mana pada peristiwa ini pimpinannya adalah Amin al Husein yang menyebabkan tidak kurang 5000 warga Arab terbunuh. Tahun berikutnya yaitu, tahun 1947 peristiwa yang berlaku rencana pembagian wilayah oleh PBB, yang tepatnya terjadi pada tanggal 29 November 1947, perserikatan bangsa-bangsa menyetujui untuk mengakhiri Mandat Britania untuk Palestina dari tanggal 1 Agustus 1948 dengan pemecahan wilayah mandat3.

Kejadian berikutnya terjadi pada tahun 1948 yaitu peristiwa Deklarasi Negara Israel, Israel diproklamirkan pada tanggal 14 Mei 1948, sehari kemudian langsung diserang oleh tentara dari Libanon, Yordania, Mesir, Irak, dan negara Arab lainnya. Israel berhasil memenangkan peperangan dan merebut + 70% dari luas total wilayah mandat PBB Britania Raya. Setelah itu, pada tahun 1949 terjadi peristiwa persetujuan gencatan senjata, yang tepatnya pada 3 April 1949, Israel dan Arab sepakat

2 Maidir Harun, Sejarah Negara-Negara Modern di Jazirah Arab,(Padang : 2014), h.80 3

Analisis Konflik Israel Paletina : sebuah penjelajahan dimensi Politik dan teologi, diakses pada 19 Mei 2017 di

(3)

untuk melakukan gencatan senjata, dan hasilnya Israel mendapat 50% lebih banyak dari yang telah diputuskan oleh rencana pemisahan PBB.4

Bebarapa tahun kemudian, yaitu pada tahun 1956 terjadi Perang Suez yang lebih tepatnya terjadi pada 29 Oktober 1956. Krisis Suez, sebuah serangan militer terhadap Mesir dilakukan oleh Britania Raya Perancis dan Israel. Setelah itu, pada tahun 1964 terjadi peristiwa Organisasi Pembebasan Palestina ( Palestine Liberation Organization) tepatnya pada Mei 1964 Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) diresmikan berdiri dengan tujuan untuk menghancurkan Israel. Pada tahun 1967 terjadi perang enam hari, dikenal dengan perang Arab-Israel 1967, merupakan peperangan antara Israel menghadapi gabungan tiga negara Arab: Mesir, Yordania dan Suriah, yang mendapatkan bantuan aktif dari Irak, Kuwait, Arab Saudi, Sudan dan Aljazair. Perang tersebut berlangsung selama 132 jam 30 menit. Di tahun itu juga terjadi Resolusi Khartoum yaitu sebuah pertemuan 8 pemimpin negara Arab pada tanggal 1 September 1967 karena terjadinya perang enam hari.5

Pada tahun 1968 Palestina menuntut pembekuan Israel dan Perjanjian Nasional Palestina dibuat. Tahun 1970 terjadi War of Attrition, Setelah perang enam hari (5-10 Juni 1967), terjadi insiden serius di Terusan Suez. Tembakan pertama dilepaskan 1 Juli 1967, ketika pasukan Mesir menyerang patroli Israel dan ini merupakan awal dari perang War of

4 Ibid 5

Saifullah,” Darah dan Air Mata Rakyat Palestina, adalah Darah dan Air Mata Kita

(4)

Attrition. Pada tahun 1973 pula, peristiwa yang terjadi di tahun ini Perang

Yom Kippur dikenal juga dengan Perang Ramadhan pada tanggal 6-26 Oktober 1973 karena bertepatan dengan bulan Ramadhan. Perang ini merupakan perang antara pasukan Israel melawan koalisi negara-negara Arab yang dipimpin oleh Mesir dan Suriah, terjadi pada hari raya Yom Kipur, hari raya yang paling besar dalam tradisi orang-orang Yahudi. Seterusnya pada tahun 1978 terjadi kesepakatan Camp David yang ditandatangani pada tanggal 17 September 1978 di Gedung Putih yang diselenggarakan untuk perdamaian di Tmur Tengah. Jimmy Carter (Presiden Amerika Serikat) memimpin perundingan rahasia yang berlangsung selama 12 hari antara Presiden Mesir, Anwar Sadat, dan Perdana Menteri Israel, Menachem Begin.6

Pada tahun 1982 terjadi lagi perang Libanon, perang antara Israel dan Libanon yang terjadi pada tanggal 6 Juni 1982 ketika angkatan bersenjata Israel menyerang Libanon Selatan. Seterusnya pada tahun 1990-1991 peristiwa Perang Teluk. Kemudia pada tahun 1993 kesepakatan damai antara Palestina dan Israel, 13 September 1993, Israel dan PLO sepakat untuk saling mengakui kedaulatan masing-masing. Pertemuan Yaser Arafat dan Israel Yitzhak Rabin berhasil melahirkan kesepakatan OSLO. Rabin bersedia menarik pasukannya dari Tepi Barat dan Jalur Gaza serta memberi Arafat kesempatan menjalankan sebuah lembaga semiotonom yang bisa memerintah di kedua wilayah. Arafat mengakui hak

(5)

negara Israel untuk eksis secara aman dan damai. Pada tahun 1996 kerusuhan terowongan Al-Aqsha, Israel sengaja membuka terowongan Masjid Al-Aqsha untuk memikat para turis dan membahayakan fondasi mesjid bersejarah, pertempuran berlangsung beberapa hari. Pada tahun 1997 Israel menarik pasukannya dari Hebron, Tepi Barat. Pada tahun 1998 perjanjian Wye River, Oktober 1998, Perjanjian Wye River yang berisi penarikan Israel dan dilepaskannya tahanan politik dan kesediaan Palestina untuk menerapkan butir-butir perjanjian Oslo, termasuk soal penjualan senjata ilegal. Pada tahun 200 KTT Camp David, ditahun 2002 Israel membangun tembok pertahanan di tepi Barat diiringi rangkaian serangan bunuh diri Palestina.7

Pada tahun 2004 Mahkamah Internasional menetapkan pembangunan batas pertahanan menyalahi hukum internasional dan Israel harus merobohkannya. Pada tahun 2005 Muhammad terpilih menjadi Presiden 9 Januari 2005, Mahmud Abbas dari al Fatah terpilih sebagai Presiden Otoritas Palestina menggantikan Yaser Arafat yang wafat pada 11 November 2004. Juni 2005, pertemuan Mahmud Abbas dan Ariel Sharon di Yerusalem. Mahmud Abbas mengulur Jadwal Pemilu karena mengkhawatirkan kemenangan diraih pihak Hammas, Agustus 2005, Israel hengkang dari pemukiman Gaza dan empat wilayah pemukiman di Tepi Barat.8

7 Ibid 8 Ibid

(6)

Pada tahun 2006 Hamas memenangkan pemilu, Januari 2006, Hammas memenangkan kursi Dewan Legislatif, menyudahi dominasi Fatah selama 40 tahun. Pada tahun 2008 Januari-Juli, ketegangan meningkat di Gaza. Israel memutus suplai listrik dan gas, Hamas dituding tidak mampu mengendalikan kekerasan. November 2008, Hamas batal ikut serta dalam pertemuan univikasi Palestina yang dilaksanakan di Kairo, Mesir. Serangan roket kecil berjatuhan di wilayah Israel. 26 Desember 2008, Agresi Israel ke Jalur Gaza. Israel melancarkan Operasi Oferet Yetsuka, yang dilanjutkan dengan serangan udara ke pusat-pusat operasi Hamas.9 Pada tahun 2010 Israel memblokade seluruh bantuan menuju Palestina, dan peristiwa terakhir pada 30 Mei 2010 tentara Israel menembaki kapal bantuan Mavi Marmara yang membawa ratusan relawan dan belasan ton untuk Palestina.10

Dari uraian konflik diatas membuat penulis tidak lupa bahwa wilayah Palestina dan Israel sangat penting untuk dicantumkan dalam penulisan latar belakang masalah ini. Tim Studi Markaz fililtini Lil’ilam dalam risetnya mengungkapkan bahwa Tepi Barat yang manyoritas penduduknya beragama Islam, secara geografis dibagi menjadi empat wilayah untuk pembangunan permukiaman ilegal Yahudi, pertama sektor timur, terdiri dari wilayah Tubas dan wilayah Aghwar (lembah) yang merupakan suplai persediaan pangan bagi Palestina. Pemukiman Yahudi

9

Ibid

10 Konflik Israel dan Palestina, diakses pada 06 Juni 2017 di https://id.wikipedia. org/

(7)

menyasar wilayah ini untuk menghadang pertumbuhan ekonomi Palestina, terutama disektor pertanian. Di akhir tahun 2012 saja, jumlah pemukiman disektor ini mencapai 28 pemukimanan yang dihuni oleh 5.663 warga pemukiman ilegal Yahudi yang merupakan 1% dari total jumlah dipemukiman di Tepi Barat. Kedua, sektor perbukitan yang mencakup barisan perbukitan diwilayah Tepi Barat bagian tengah memanjang hingga wilayah Tepi Barat bagian utara hingga selatan. Perbukitan atau dataran tinggi ini mencakup wilayah Nablus, Ramallah, Al-Quds, Bethlehem dan Hebron. Pemukiman ilegal Yahudi untuk menyasar sektor wilayah ini untuk menguasai sendi-sendi transportasi utama yang menghubungkan kota-kota besar Palestina di Tepi Barat satu sama lain. Di sektor wilayah ini dibangun 31 pemukiman Yahudi yang dihuni oleh 50 ribu warga Yahudi yang merupakan 8,9% dari total warga Yahudi di Tepi Barta.11

Ketiga, sektor perbukitan barat yang berada dibagian Tepi Barat bagian barat dekat dengan zona hijau (green line) yang mencakup wilayah: Jenini, Tulkram, Qalqiliah, Salfit dan Ramallah. Pemukiman disektor ini ingin menghilangkan ”green line” yang selama ini secara resmi sebagai perbatasan yang di sepakati antara wilayah yang dijajah Israel di tahun 1967 dan wilayah yang dijajah sebelum tahun itu. Dari sana akan dibuat penghubung geografis antara pemukiman-pemukiman di wilayah ini dan kota-kota Israel disebelah barat green line disini Israel membangun 48 pemukiman Yahudi yang dihuni oleh 134.117 pemukiman Yahudi yang

11

Rendy Setiawan, Pemukiman Ilegal Israel Rusak Peta Geografis Palestina,(Jurnalis Mi’raj Islamic News Agency (MINA)),diakses pada 15 Mei 2017 di http://mirajnews.com/2016

(8)

merupakan 29,1% dari total pemukiman Yahudi di Tepi Barat. Keempat, sektor Quds Raya, Israel bekerja keras untuk menyukseskan proyek Al-Quds Raya untuk Yahudisasi bagian timur kota suci ini. Al-Al-Quds Raya merupakan 10% dari wilayah Tepi Barat, dengan adanya pemukiman ilegal Yahudi disektor ini, Israel ingin memisahkan Al-Quds Timur dari wilayah sekitarnya dan mendirikan sabuk pemukiman di wilayah sepanjang pemukiman Maaleh Adumim dan wilayah Abu Dies, timur Al-Quds sehingga sabuk pemukiman timur akan finalisasi setelah sabuk barat di Bukit Abu Gunaim.12

Terjadinya konflik yang berkepanjangan antara Palestina dan Israel lah, maka untuk mendamaikan masalah tersebut PBB ikut campur tangan. PBB didirikan di San Fransisco pada 24 Oktober 1945 setelah Konferensi Dumbarton Oaks di Washington, DC, namun Sidang Umum yang pertama dihadiri oleh wakil dari 51 negara, baru berlangsung pada 10 Januari 1946 di Church House, London. Sejak didirikan hingga tahun 2007, sudah tercatat ada 192 negara yang menjadi anggota PBB. Markas pertama PBB berada di San Francisco, namun sejak tahun 1946 sampai sekarang kantor pusatnya terletak di New York.13

Untuk mencari perdamaian antara Pelestina dan Israel. PBB telah mengeluarkan resolusi-resolusi yang mengharuskan Israel keluar dari daerah pendudukan, namun Israel tetap tidak meninggalkan daerah

12 Ibid 13

Latar belakang/sejarah berdirinya PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa), diakses pada 05 Desember 2016 di https://diaasz.wordpress.com/2010/04/10/latar-belakangsejarah-berdirinya-pbb-perserikatan-bangsa-bangsa/

(9)

kependudukan tersebut dan PBB memberikan sanksi terhadap Israel.14 Sanksi-sanksi yang dikeluarkan oleh PBB berupa resolusi, dan sanksi itu tidak terlihat aktif dikarenakan adanya hak veto dari negara Adidaya, dan hal itu juga yang membuat PBB seakan tidak berperan dalam perdamaian Palestina-Israel. Selain mengeluarkan resolusi, ada juga beberapa peran PBB untuk perdamaian Palestina-Israel.

Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis ingin mengetahui peran PBB dalam penyelesaian konflik yang terjadi diantara Palestina dan Israel ini dengan mengangkat judul Dinamika Peran PBB dam Perdamaian Palestina-Israel.

B. Rumusan dan Batasan Masalah 1. Rumusan Masalah

Dari uraian singkat mengenai latar belakang masalah yang telah dipaparkan di atas, maka yang menjadi permasalahan dalam penelitian adalah :

a. Bagaimanakah sejarah dan anatomi konflik Palestina-Israel?

b. Bagaimana peran PBB dalam Perdamian Palestina-israel? c. Bagaimana dampak kebijakan PBB dalam Perdamaian

Palestina Israel?

14

Rini Subekti, Peranan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Dalam Upaya Penyelesaian

Konflik Israel-Palestina Tahun 1947-1988, diakses pada 04 Desember 2016 di http://repository. unej. ac.id /handle /123456789/22632

(10)

2. Batasan Masalah

Untuk memfokuskan pembahasan dalam penelitian ini maka peneliti membuat batasan masalah sebagi berikut :

a. Batasan Temporal

Penulis membatasi penelitian ini sesuai dengan DK PBB mulai mengeluarkan resolusi pertama dan berperan dalam menyelesaikan konflik Palestina-Israel yaitu pada tahun 1948 di Timur Tengah dan penulis mengambil batasan temporal akhir pada tahun 2016 karena pada tahun ini DK PBB mengeluarkan resolusi 2334 yang menjadi sebuah dilema bagi warga Israel menjelang penukaran Presiden AS Donal Trum.

b. Batasan Spasial

Penulis membatasi ruang lingkup penelitian ini pada Negara Palestin-Israel dan dinamika Peran PBB dalam perdamian negara Palestina-Israel yang masih terkait konflik hingga sekarang.

c. Batasan tematis

Penulis membatsi tema penelitian pada peran PBB dalam perdamaian Palestina-Israel. Guna untuk melihat peran dan dampak dari kebijakan yang dilakukan oleh PBB.

(11)

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1. Tujuan Penelitian

a. Untuk mendeskripsikan sejarah dan anatomi konflik Palestina-Israel

b. Untuk mendeskripsikan peran kebijakan PBB dalam Perdamaian Palestina-Israel

c. Untuk mendeskripsikan dampak kebijakan PBB dalam perdamaian Palestina-Israel.

2. Kegunaan Penelitian

Berdsarakan tujuan penelitian di atas, maka diharapka penelitian ini mempunyai kegunaan sebagai berikut :

a. Memperkaya khazanah ilmu pengetahuan, khususnya sejarah Timur Tengah.

b. Mendapatkan informasi dan memperluas wawasan keilmuan dalam bidang sejarah Islam di Timur Tengah. c. Menambah koleksi Perpustakaan Sejarah dan Peradaban

Islam fakultas Adab dan Humaniora.

d. Memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Humaniora fakultas Adab dan Humaniora UIN Imam Bonjol Padang.

(12)

D. Penjelasan Judul

Dinamika : Dalam kamus besar terdapat berbagai arti sesuai

dengan keperluannya, dan disini penulis mengambil arti dinamika yang ke 2 gerak (dari dalam); semangat ; sosial gerak masyarakat secara terus-menurus yang menimbulkan perubahan di tata hidup masyarakat yang bersangkutan. 15

Peran : Konfliks pembentuk nomina 1 hal atau keadaan :

pergerakkan, persetujuan , perdamian; 2 hasil : pelajran, perolehan; 3 perbuatan: percakapan, perkelahian, perseteruan;16

PBB :Adalah singkatan dari Perserikatan

Bangsa-Bangsa.

Palestina-Israel :Dua negara yang terletak di Timur Tengah

Berdasarkan penjelasan di atas, maka maksud dari judul penelitian ini adalah gerakan yang dilakukan PBB secara terus-menurus sehingga terlihat perubahan suatu masalah tersebut.

15 Tim Redaksi Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga, hlm.265 16 Ibid, hlm. 854

(13)

E. Tinjauan Kepustakaan

Sejauh pengamatan yang penulis lakukan di perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora, Perpustakaan Pusat UIN Imam Bonjol Padang dan perpustakaan Unand Fakultas Hukum. Penulis menemukan penelitian yang mengangkat judul “Peran Keamanan PBB Dalam Penyelesaian Konflik Israel-Palestina (Studi Kasus Resolusi Dewan Keamanan PBB Nomor 1860 Tahun 2009)”. Dalam skripsi yang ditulis Susan Gustina (0810112217) pada tahun 2012 ini, dapat penulis pahami bahwa organisasi internasional yang didirikan untuk perdamaian, khusus setelah berakhirnya perang dunia I adalah liga bangsa-bangsa (LBB / league of nation).

LBB didirikan dan seluruh negara di dunia menggantungkan harapan perdamaian yang besar pada lembaga ini. Akan tetapi LBB gagal menjalankan tugasnya dan dibubarkan karena tidak berhasil mencegah dan meletusnya PD II oleh majelis dengan liga resolusi pada tanggal 18 April 1942. Sekaligus membentuk board of liquidation, yaitu suatu badan yang diberi tugas untuk mengurus segala sesuatu yang berhubungan dengan pembubaran LBB. Selanjutnya, untuk menggantikan peran LBB dibuatlah suatu lembaga internasional yang kemudian diberi nama PBB (UNO).17

Sejauh ini memang sudah ada buku yang berhubungan langsung dengan konflik Palestina Israel antara lain buku yang ditulis oleh Dr. Yusuf Al-Qaradhawi yang berjudul Fatwa Palestina soal jawab berkenaan isu pergolakan di Palestina, buku ini menjelaskan kronologis konflik

17

Skripsi oleh Susan Gustina (0810112217), Peranan Dewan Keamanan PBB Dalam

Penyelesian Konflik Israel-Palestina Studi Kasus Resolusi Dewan Keamanan PBB Nomor 1860 tahun 2009), Padang. hlm 11

(14)

Palestina-Israel dengan memunculkan pertanyaan dan jawaban tentang kedua negara tersebut.

Buku yang ditulis oleh Nandang Burhanudin yang berjudul “The Miracle Of Gaza’s Tunnels Keajaiban Terowongan Gaza”. Buku ini berisikan tentang penderitaan dan kehebatan terowongan Hamas yang di Gaza dan fatwa-fatwa negara Palestina.

Buku yang ditulis oleh Trias Kuncahyono yang berjudul “Jerusalem 33 Imperium Romanum, Kota Para Nabi, dan Tragedi Di Tanah Suci”. Buku ini berisi pengalaman pengarang dan berbagai puisi yang berkaitan dengan kesedihan dan penderitaan yang dialami oleh negara Jerusalem atau Palestina sekarang.

Dari semua buku yang sudah diuraikan, secara keseluruhan membahas tentang bangsa Palestina-Israel hingga terbentuknya Negara Israel dan konflik berkepanjangan. Perbedaan mendasar dengan penelitian ini terletak pada fokus yang peneliti tetapkan, yaitu masalah dinamika peran PBB dalam perdamaian kedua bangsa yang berkaitan. Penulis akan melihat bagaimana peran PBB dalam mencapai perdamaian antar kedua bangsa dan negara tersebut, serta ingin menggambarkan keberpihakan PBB terhadap Israel. Penelitian ini diharapkan mampu memberikan penjelasan yang komprehensif, sehingga memiliki arti tersendiri bagi pembaca dan memberikan sumbangan pemikiran dalam dunia akademis.

(15)

F. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode sejarah. Penelitian ini dilakukan dalam bentuk Library Research (penelitian buku). Tujuan dari penggunaan metode sejarah adalah untuk dapat memperoleh hasil penelitian berupa rekonstruksi masa lampau secara sistematis dan objektif hingga tingkat yang dapat dipertanggungjawabkan. Metode sejarah terdiri dari empat tahapan yaitu: heuristik, kritik sumber, sintesis dan penulisan.18

1. Heuristik

Untuk mendapatkan data-data yang berhubungan dengan penelitian ini, penulis menelusuri sumber-sumber yang berhubungan dengan topik penelitian. Penulis menggunakan tinjauan kepustakaan dengan menelusuri langsung buku-buku yang berkaitan dengan objek pembahasan. Landasan yang penulis gunakan sebagai sumber primer adalah buku-buku yang berkaitan dengan PBB dan Jurnal. Sedangkan sumber sekunder berupa Pdf dan internet.19

2. Kritik Sumber

Setelah sumber-sumber didapatkan, langkah selanjutnya penulis melakukan kritik sumber gunanya untuk mengetahui sumber-sumber sejarah yang masih ada atau masih orisinil (asli), baik dari bentuk fisiknya maupun isinya pada sumber-sumber yang penulis dapatkan dalam penelitian ini maka diuji melalui kritik

18

Irhas A. Shamad, Ilmu Sejarah Perspektif Metodologi dan Acuan Penelitian,

(Jakarta:HayfaPrees, 2003). hlm. 89

(16)

eksteren maupun kritik interen. Kritik eksteren yaitu bertugas untuk menyelidiki atau meneliti keasslian sumber, bagaimana otensitasnya suatu sumber, dan apakah sumber tersebut masih asli atau tidak. Sedangkan kritik interen adalah melakukan pengujian kandungan informasi yang diperoleh dari sumber.20

3. Sintesis

Pada tahap ini setelah sumber yang dikumpulkan menjadi fakta, selanjutnya fakta tersebut saling dikaitkan dengan fakta yang lainnya, sehingga menjadi satu kesatuan makna yang saling berhubungan dan dirangkai sampai menjadi rangkaian yang logis dan benar.21

4. Penulisan

Dalam hal ini penulis berusaha untuk memaparkan hasil penelitian dengan mendeskripsikan dalam bentuk karya tulis dengan menggunakan pendekatan deskriptif-naratif dan penulis juga menggunakan pendekatan deskriptif-analitis.

G. Sistematika Penulisan

Sebagai pedoman dan memudahkan menulis dalam melakukan penelitian maka penulis menyusun sistematika penulisan sebagai berikut :

BAB I : Pendahuluan yang berisi tentang latar belakang masalah,

rumusan dan batasan masalah, tujuan dan manfaat

20 Ibid, hlm. 91 21 Ibid, hlm. 99

(17)

penelitian, penjelasan judul, tinjauan pustaka, dan sistematika penulisan.

BAB II : Sejarah dan anatomi konflik Palestina-Israel yang mana

pada bab ini terdapat beberapa poin pula

BAB III :Peran PBB dalam Perdamian Palestina-Israel

Referensi

Dokumen terkait

Terdapat perbedaan hasil penelitian terdahulu yang menggunakan trading volume activity sebagai variabel penelitian, yaitu hasil penelitian Munthe (2016), Asriningsih (2015),

Ringkasnya, meskipun struktur kristal serbuk ferit hasil sintesis telah sama dengan produk komersial, namun sifat-sifat magnetik magnet yang dihasilkan masih belum dapat

yang akan dijalankan oleh sistem, dan cara data akan dilihat oleh user, memberikan rancangannya pada client dan setelah disetujui, bekerja secara dekat dengan tim client

Dengan demikian Tiara Veritas dan rekanannya meminta bantuan dari UPH selaku rekanan dalam bidang pendidikan yang jenjangnya lebih tinggi untuk memberikan

Dengan melihat potensi dari Tabletop dalam hal ini adalah trading card game, sebagai media pemecahan suatu masalah, maka penelitian ini akan mengangkat kebudayaan dan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) keterlaksanaan penentuan aspek, teknik, dan prosedur penilaian sudah baik dilaksanakan sesuai dengan tuntutan Kurikulum 2013, sedangkan

 berkerabat dekat dekat dengan dengan *nnelida, *nnelida, -ontohnya -ontohnya adalah adalah eripetus eripetus di di *!rika *!rika Selatan. )ilum *rthropoda