• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGGUNAAN PENDEKATAN REALISTIC MATEMATIC EDUCATIONS (RME) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN MATERI PENJUMLAHAN BILANGAN BULAT.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGGUNAAN PENDEKATAN REALISTIC MATEMATIC EDUCATIONS (RME) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN MATERI PENJUMLAHAN BILANGAN BULAT."

Copied!
112
0
0

Teks penuh

(1)

PENGEMBANGAN METODE SIMULASI DALAM PEMBELAJARAN IPS BERBASIS MINAT DAN BAKAT UNTUK MENINGKATKAN ETOS

KERJA SISWA

(Penelitian Tindakan Kelas di Kelas VIII-I SMPN 12 Bandung) SKRIPSI

diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar Sarjana dalam bidang Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

Pogram Studi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

oleh: Cucu Sugiharti

1001768

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG

(2)

Minat dan Bakat Untuk

Meningkatkan Etos Kerja Siswa

(Penelitian Tindakan Kelas di Kelas VIII-I SMPN 12

Bandung)

Oleh Cucu Sugiharti

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

© Cucu Sugiharti 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Agustus 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

Bandung)

Disetujui dan disahkan oleh pembimbing: Pembimbing I

Prof. Dr. Aim Abdulkarim, M.Pd NIP : 19590714 198601 1 001

Pembimbing II

Dr. Encep Supriatna, M.Pd NIP: 19760105 200501 1 001

Mengetahui

Ketua Prodi Pendidikan IPS

(4)

Cucu Sugiharti, 2014

Pengembangan Metode Simulasi Dalam Pembelajaran Ips Berbasis Minat Dan Bakat Untuk

Meningkatkan Etos Kerja Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

Hal

PERNYATAAN... i

KATA PENGANTAR... ii

UCAPAN TERIMA KASIH... iii

ABSTRAK... v

DAFTAR ISI... vii

DAFTAR TABEL... x

DAFTAR GAMBAR... xiii

DAFTAR DIAGRAM... xiv

BAB I PENDAHULUAN... 1

A.Latar Belakang Penelitian... 1

B.Rumusan Masalah... 6

C.Tujuan Penelitian ... 7

D.Manfaat Penelitian... 7

E. Struktur Organisasi Skripsi... 9

BAB II KAJIAN TEORI... 11

A. Hakekat, Tujuan dan Ruang Lingkup Pembelajaran IPS... 11

1. Hakekat Pembelajaran IPS... 11

2. Tujuan Pembelajaran IPS... 12

3. Manfaat Mata Pelajaran IPS... 13

4. Karakteristik Mata Pelajaran IPS... 13

(5)

Cucu Sugiharti, 2014

Pengembangan Metode Simulasi Dalam Pembelajaran Ips Berbasis Minat Dan Bakat Untuk

Meningkatkan Etos Kerja Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B. Tinjauan Tentang Minat dan Bakat... 16

1. Pengertian Minat dan Bakat... 16

2. Pengertian Kecerdasan Jamak (Multiple Intelegent) ... 20

3. Perkembangan Peserta didik... 34

4. Pandangan Humanistik... 37

C. Pengertian, Manfaat dan Tujuan Metode Simulasi... 47

1. Pengertian Metode Pembelajaran Simulasi... 47

2. Karakteristik Metode Simulasi... 54

3. Kelebihan dan Kelemahan Metode Simulasi... 54

4. Langkah-langkah Metode Pembelajaran Simulasi... 55

D. Pengertian dan Fungsi Etos Kerja Siswa... 56

1. Pengertian Etos Kerja... 56

2. Fungsi Etos Kerja... 59

3. Etos Kerja Menurut Max Weber... 61

4. Etos Kerja Perspektiif Islam... 64

E. Penelitian Terdahulu... 66

F. Kerangka Berpikir... 68

BAB III METODE PENELITIAN... 72

A. Lokasi dan Subjek Penelitian ... ... 72

B. Desain Penelitian... 72

C. Metode Penelitian... 83

D. Definisi Operasional... 84

E. Instrumen Penelitian... 86

F. Teknik Pengumpulan Data... 88

(6)

Cucu Sugiharti, 2014

Pengembangan Metode Simulasi Dalam Pembelajaran Ips Berbasis Minat Dan Bakat Untuk

Meningkatkan Etos Kerja Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... 99

A. Deskripsi Subjek Penelitian... 99

B. Deskripsi Hasil Penelitian... 108

1. Paparan Siklus Pertama... 116

2. Paparan Siklus Kedua... 156

3. Paparan Siklus Ketiga... 189

4. Analisis Pelaksanaan Tindakan Kelas dalam Pengembangan Metode Simulasi Dalam Pembelajaran IPS Berbasis Minat dan Bakat Untuk Meningkatkan Etos Kerja ... 220 5. Peningkatan Hasil Penelitian Tindakan Kelas (PTK)... 226

C. Pembahasan Hasil Pembelajaran... 249

(7)

Cucu Sugiharti, 2014

Pengembangan Metode Simulasi Dalam Pembelajaran Ips Berbasis Minat Dan Bakat Untuk

Meningkatkan Etos Kerja Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(8)

Cucu Sugiharti, 2014

Pengembangan Metode Simulasi Dalam Pembelajaran Ips Berbasis Minat Dan Bakat Untuk

Meningkatkan Etos Kerja Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENGEMBANGAN METODE SIMULASI DALAM PEMBELAJARAN IPS BERBASIS MINAT DAN BAKAT UNTUK MENINGKATKAN ETOS

KERJA SISWA

Penelitian Tindakan Kelas di Kelas VIII-I SMPN 12 Bandung Oleh:

Cucu Sugiharti

Program Studi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Pendidikan Indonesia

Jl. Dr. Setiabudhi No. 207 Bandung Telp. (022) 2013163 Ext.3410 Email:Meymeisane@gmail.com

ABSTRAK

Berdasarkan hasil observasi, peneliti di kelas VIII-I SMP N 12 Bandung menemukan bahwa permasalahan yang ada adalah anggapan siswa terhadap mata pelajaran IPS sebagai mata pelajaran yang membosankan dan kurang nya etos kerja dalam proses belajar mengajar yang masih rendah. Ini terlihat dari kurangnya partisipasi siswa dalam kegiatan pembelajaran seperti bertanya, menanggapi, maupun menjawab pertanyaan dari guru. Melalui mata pelajaran IPS di jenjang SMP, setiap minat dan bakat siswa akan difasilitasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam tiga siklus. Teknik pengumpulan data yang penulis gunakan adalah wawancara, observasi, catatan lapangan, angket, lembar kerja siswa. Hasil penelitian menunjukan bahwa pembelajaran dengan menggunakan metode simulasi dalam pembelajaran IPS berbasis minat dan bakat dapat meningkatkan etos kerja siswa. Berdasakan hasil penelitian ini disarankan untuk mengembangkan metode simulasi dalam pembelajaran IPS berbasis minat dan bakat dengan tampilan yang lebih khusus. Sehingga siswa temotivasi belajar IPS dan etos kerja siswa dapat meningkat.

Kata Kunci : Metode Simulasi, dalam Pembelajaran Berbasis Minat dan bakat,

(9)

Cucu Sugiharti, 2014

Pengembangan Metode Simulasi Dalam Pembelajaran Ips Berbasis Minat Dan Bakat Untuk

Meningkatkan Etos Kerja Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

SIMULATION METHOD DEVELOPMENT ON SOSIAL SCIENCE SUBJECT (IPS) THROUGH INTEREST AND APTITUDE-BASED

LEARNING TO IMPROVE STUDENT WORK ETHOS

( Classroom Action Research in the VIII I Classroom Primary School 12 Bandung )

By:

Cucu Sugiharti

Program Studi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Pendidikan Indonesia

Jl. Dr. Setiabudhi No. 207 Bandung Telp. (022) 2013163 Ext.3410

facilitated through social science subject. This research used qualitative aproach with action research which was conducted in three cycles. Data collection techniques used in the research are interview, observation, file note-talking,

questionnaires, and the students’ worksheet. The research found that simulation

method used in social science learning based on the students’ interests and

Keywords: Simulation method, the interest and talent-Based Learning, Work

(10)

Cucu Sugiharti, 2014

Pengembangan Metode Simulasi Dalam Pembelajaran Ips Berbasis Minat Dan Bakat Untuk

Meningkatkan Etos Kerja Siswa

(11)

Cucu Sugiharti, 2014

Pengembangan Metode Simulasi Dalam Pembelajaran Ips Berbasis Minat Dan Bakat Untuk

Meningkatkan Etos Kerja Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

Penelitian ini dilatar belakangi oleh hasil observasi terhadap kelas VIII-I SMPN 12 Bandung pada tanggal 7 Februari 2013 pada jam pertama pukul 07.00-08.40. Berdasarkan hasil observasi, peneliti menemukan permasalahan yang dihadapi selama proses pembelajaran IPS di sekolah yaitu mata pelajaran IPS yang membosankan. Permasalahan pembelajaran IPS juga terjadi di SMPN 12 Bandung kelas VIII-I Hal ini terungkap ketika peneliti melakukan observasi pada pembelajaran IPS di kelas VIII-I, ditemukan permasalahan etos kerja siswa dalam proses belajar mengajar masih rendah. Hal ini terlihat dari selama pembalajaran berlangsung partisipasi siswa dalam kegiatan pembelajaran, seperti bertanya, menanggapi, maupun menjawab pertanyaan dari guru kurang, hanya terlihat beberapa orang saja yang ikut terlibat dalam proses pembelajaran. Ketika guru bertanya kepada siswa, siswapun kurang memberi respon yang baik hanya dua orang saja yang mampu menjawab pertanyaan dari guru.

(12)

Pembelajaran berbasis minat dan bakat di SMPN 12 Bandung khususnya kelas VIII-I ini masih rendah. Penyebabnya karena guru kurang memberi kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan kemampuan siswa sesuai dengan bakatnya. Siswa kurang diberi kesempatan untuk memberikan warna pada pembelajaran IPS dengan mengembangkan bakatnya. Sehingga dengan pengembangan pembelajaran berbasis minat dan bakat siswa mengenal ilmu pengetahuan sosial dan tercipta keunikan serta terjadi ketertarikan siswa untuk mempelajari IPS secara lebih baik.

Dalam suatu pembelajaran perlu adanya sikap aktif dari siswa tidak hanya diam dan mendengarkan apa saja yang diberkan oleh gurunya. Menurut Sadiman (dalam Rahmawati D, 2013) bahwa pembelajaran (instruction) adalah suatu usaha untuk membuat siswa belajar atau suatu kegiatan untuk membelajarkan siswa. Dengan kata lain pembelajaran merupakan upaya menciptakan suatu kondisi agar terjadi kegiatan belajar. Keberadaan anak berbakat di Indonesia belum begitu tertangani dengan baik hal ini dikarenakan ilmu tentang anak berbakat lambat berkembangnya disebabkan oleh kurangnya sosialisasi pada masyarakat hingga orang tua, bahkan para pendidik atau guru tidak mengetahui hal ini. Meskipun perhatian yang lebih serius dan formal terhadap anak berbakat ini telah diatur dalam undang-undang, sebagaimana tersurat dalam UUSPN No. 2 Tahun 1989 atau UUSPN No. 20 tahun 2003, bahwa peserta didik yang memiliki kemampuan dan kecerdasan luar biasa berhak memperoleh pendidikan khusus untuk mengembangkan potensi-potensi anak tersebut secara optimal Putra (2013).

(13)

yang dipaparkan di atas sesuai dengan tujuan pendidikan nasional yang tercantum dalam UU No. 20 Tahun 2003 pasal 3 Rahmawati (2013) mengenai tujuan yang menyatakan:

Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermanfaat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi siswa agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, beriman, sikap kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis ddan bertanggung jawab.

Berdasarkan tujuan pendidikan tersebut, jelas sekali adanya tujuan dari pendidikan yang bergitu sempurna dimana siswa akan diberikan pendidikan sesuai dengan tujuan di atas. Tujuan yang diharapkan agar siswa dapat berkembang kempuan dan potensi dirinya dan memanfaatkan setiap kemampuan untuk dapat menjadi seseorang yang beriman dan bertakwa kepata Tuhan Yang Maha Esa dan salah satunya siswa dapat meingkatkan etos kerjanya melalui minat dan bakat yang mereka miliki.

Pembelajaran IPS adalah kegiatan belajar yang dilakukan oleh siswa dan guru, pada mata pelajaran IPS memiliki kehasan dibandingkan dengan mata pelajaran lainnya sebagai pendidikan disiplin ilmu, yakni kajian yang bersifat terpadu (integrated), interdisipliner, multidisipliner bahkan

cross-diciplinary Somantri (2001, hlm.101). Karakteristik ini terlihat dari

perkembangan IPS sebagai mata pelajaran disekolah yang cakupan materinya luas. Dinamika semacam ini dapat dipahami mengingat semakin kompleks dan rumitnya permasalahan sosial yang memerlukan kajian secara terintegrasi dari berbagai disiplin IPS, Ilmu pengetahuan Alam, tekhnologi, humaniora lingkungan, bahkan sistem kepercayaan. Dengan cara demikian pula diharapkan pembelajaran IPS terhindar dari sifat ketinggalan zaman, disamping keadaanya yang diharapkan tetap koheren dengan perkembangan sosial yang terjadi.

(14)

perbaikan. Segala ketimpangan yang terjadi, dan terampil mengatasi masalah yang terjadi sehari-hari baik yang menimpa dirinya sendiri maupun yang menimpa masyarakat. Berdasarkan paparan di atas, dalam perspektif formal dan realistik, IPS ditingkat sekolah pada dasarnya bertujuan untuk mempersiapkan peserta didik sebagai warga negara yang menguasai pengetahuan (knowlwdge), keterampilan (skill), sikap dan nilai (attitudes and values) yang dapat digunakan sebagai kemampuan mengambil keputusan dan berpartisipasi dalam berbagai kegiatan kemasyarakatan agar menjadi warga negara yang dapat digunakan sebagai kemampuan mengambil keputusan dan berpartisipasi dalam berbagai kegiatan kemasyarakatan agar menjadi warga negara yang baik. Oleh karena itu, kegiatan-kegiatan belajar dan mengajar serta situasi berikut ini (dalam Permendiknas No. 22 tahun 2006) hendaknya menjadi orientasi utama pelaksanaan Pembelajaran IPS di SMP. Salah satunya adalah agar siswa memiliki kemampuan daya kritis untuk memahami fakta sosial secara benar dengan didasarkan pada pendekatan ilmiah dan metotologi keilmuan. Mc Gregor (2003, hlm.193) menyatakan bahwa kemampuan argumentasi merupakan salah satu inti dari berpikir kritis. Hal ini berarti bahwa keterampilan argumentasi dalam pembelajaran IPS diperlukan siswa agar kegiatan pembelajaran yang berlangsung memberi manfaat dalam menumbuhkan atau mengasah potensi yang dimiliki siswa Sugiharti (2013).

Berdasarkan penelitian terdahulu yang terdapat dalam jurnal Pendidikan Matematika dan Sains (UNESA) dengan menggunakan minat dan bakat yang berjudul Sistem pendukung keputusan pemilihan mahasiswa berprestasi berdasarkan bakat dan minat dengan menggunakan AHP (Analytical Hierarchy Process) karya Dwikoranto dan Lilik Anifah. Kesimpulan dari hasil penelitian yakni penelitian berhasil dengan mudah dan objektif dalam memilih mahasiswa yang dikirim ke suatu event.

(15)

2010 di kelas A dan B. Peneliti ikut menjadi bagian dari proses perkuliahan yang menggunakan delapan kecerdasan jamak (multiple

intelegent) yakni kecerdasan verbal, kecerdasan kinestetik, kecerdasan

logika matematika, kecerdasan musik, kecerdasan intrapersonal, kecerdasan naturalistik. Perkuliahanpun menjadi menarik karena mahasiswa terlibat langsung sesuai minat dan bakatnya. Banyak kreativitas yang dihasilkan diantaranya puisi, film dokumenter mengenai kemerdekaan, cara menanam tanaman yang baik, wayang.

Kemudian kegiatan pembelajaran yang mengembangkan minat dan bakat ini pernah dilakukan di desa Congeang kabupaten Sumedang Jawa Barat. Proses pembelajaran ini terjadi ketika kegiatan pendidikan dalam rangka kuliah kerja nyata oleh rekan peneliti yakni Tella Wilia. Kegiatan ini berhasil mengembangkan potensi anak-anak di desa tersebut sesuai minat dan bakatnya sehingga aktivitas kelas menjadi aktif serta terdapat banyak hasil karya cipta siswa dan siswi di madrasah tersebut. Ini pula yang menjadi dorongan untuk mengembangakan pembelajaran berbasis minat dan bakat pada pembelajaran IPS. Selain dapat mengembangkan potensi diri siswa, pembelajaran ini dapat meningkatkan gairah belajar siswa serta mengembangkan kreativitas siswa.

Selain itu berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan guru mitra Drs. Ahmad Darojat. Beliau merasa cukup kesulitan meningkatkan etos kerja siswa pada mata pelajaran IPS di SMP, karena konsep materi pelajaran IPS yang banyak dan cenderung siswa merasa bosan. Selain itu kemampuan guru untuk berinovasi khususnya dalam mengembangkan metode pembelajaran. Latar belakang pendidikan IPS pada guru di tingkat SMP menjadi salah satu kendala bagi guru untuk menyelenggarakan pendidikan yang mengedepankan aspek minat dan bakat siswa pada bidang sosial.

(16)

berbasis minat dan bakat melalui metode simulasi, juga secara subtansial dapat meningkatkan kualitas proses pembelajaran IPS terutama untuk meningkatkan etos kerja siswa.

Dengan menyadari gejala-gejala atau kenyataan di atas, maka dalam penelitian ini penulis mengambil judul “Pengembangan Metode Simulasi Dalam pembelajaran IPS Berbasis Minat dan Bakat Untuk Meningkatkan Etos Kerja Siswa (Penelitian Tindakan Kelas di kelas VIII-I SMP 12 Bandung)”.

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang di atas, maka masalah yang diangkat pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

a) Bagaimana kondisi awal pembelajaran IPS dikelas VIII I SMPN 12 Bandung sebelum dilakukan penelitian tindakan kelas?

b) Bagaimana merencanakan pengembangan metode simulasi dalam pembelajaran IPS berbasis minat dan bakat untuk meningkatkan etos kerja siswa di kelas VIII-I SMPN 12 Bandung?

c) Bagaimana pengembangan metode simulasi dalam pembelajaran IPS berbasis minat dan bakat untuk meningkatkan etos kerja siswa di kelas VIII-I SMPN 12 Bandung?

d) Bagaimana keunggulan dan kelemahan pengembangan metode simulasi dalam pembelajaran IPS berbasis minat dan bakat untuk meningkatkan etos kerja siswa di kelas VIII-I SMPN 12 Bandung?

(17)

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

a) Untuk memperoleh informasi kondisi awal di kelas VIII-I SMPN 12 Bandung sebelum dilakukan penelitian tindakan kelas.

b) Untuk mengidentifikasi perencanaan pengembangan metode simulasi dalam pembelajaran IPS berbasis minat dan bakat untuk meningkatkan etos kerja siswa di kelas VIII-I SMPN 12 Bandung.

c) Untuk mengidentifikasi pelaksanaan pengembangan metode simulasi dalam pembelajaran IPS berbasis minat dan bakat untuk meningkatkan etos kerja siswa di kelas VIII-I SMPN 12 Bandung.

d) Untuk mengetahui bagaimana keunggulan dan kelemahan pengembangan metode simulasi dalam pembelajaran IPS berbasis minat dan bakat dapat meningkatkan etos kerja siswa di kelas VIII-I SMPN 12 Bandung.

e) Untuk mengetahui peningkatan etos kerja siswa setelah penerapan metode simulasi dalam pembelajaran IPS berbasis minat dan bakat di kelas VIII-I SMPN 12 Bandung.

D. Manfaat Penelitian

Kualitas suatu penelitian tindakan kelas dapat dilihat dari seberapa bermanfaatnya hasil penelitian yang telah dilakukan pada kelas tersebut. Serta sejauh mana manfaat yang dirasakan oleh sekolah. Skripsi ini mencakup kegunaan secara teoritis dan kegunaan secara praktis, adapun diantaranya yakni:

(18)

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap perkembangan dunia pendidikan terutama bagi peningkatan kualitas pembelajaran IPS melalui dengan pengembangan etos kerja siswa.

2. Manfaat Secara Praktis

Adapun manfaat yang didapatkan dengan dilaksanakannya penelitian ini diharapkan memberikan kontribusi bagi berbagai pihak, terutama pihak-pihak yang berhubungan dengan dunia pendidikan, seperti:

a. Bagi Peneliti

Memperoleh pengalaman untuk meneliti secara langsung.

 Memiliki kemampuan untuk memilih metode pembelajaran yang sesuai dengan permasalahan yang ditemukan.

 Memiliki kemampuan mengembangkan kegiatan pembelajaran yang lebih efektif.

b. Bagi sekolah

 Sekolah mengoptimalkan sumber daya yang tersedia untuk memajukan sekolahnya melalui pengembangan pembelajaran berbasis minat dan bakat untuk meningkatkan etos kerja siswa.

 Sekolah memberikan inovasi baru dalam metode pembelajaran. di sekolah.

 Sekolah dapat mengembangkan potensi diri siswa sesuai dengan minat dan bakatnya.

 Mendapatkan bantuan dari peneliti untuk meningkatkan kualitas pembelajaran disekolah

 Sekolah diharapkan mampu memberikan pelayanan pendidikan yang berkualitas.

c. Bagi Guru

(19)

 Memperoleh salah satu variasi metode pembelajaran yang lebih variatif yakni dengan pembelajaran IPS berbasis minat dan bakat.

 Meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas.

d. Bagi Siswa

 Memahami materi pelajaran dengan inovasi baru yaknipenggunaan pembelajaran berbasis minat dan bakat melalui metode simulasi.

 Meningkatkan etos kerja sebagai wujud dari kesadaran sendri yang didasari oleh perilaku kerja siswa sesiai minat dan bakatnya.

 memberikan wawasan serta dapat mengembangkan kemampuan serta kualitas siswa dalam pemebelajaran IPS.

 Memiliki semangat baru dengan dikembangkanya pembelajaran IPS dengan berbasis minat dan bakat melalui metode simulasi sehingga etos kerja siswa dapat meningkat.

E. Struktur Organisasi

(20)

tentang urutan penulisan yang ada pada setiap bab dan sub bab yang terdapat dalam skripsi tersebut.

Dalam Bab II berisi kajian pustaka yang meliputi beberapa hal yang berkaitan dengan konsep-konsep atau teori-teori utama dan turunannya yang akan dikaji dalam setiap bidangnya secara menyeluruh maupun sebagian yang disesuaikan dengan kebutuhan penelitian, dan pembahasan mengenai penelitian terdahulu yang relevan dengan bidang yang diteliti, termasuk prosedur, subjek dan temuannya.

Pada Bab III adalah metodologi penelitian yang berisi penjabaran secara rinci mengenai lokasi dan subjek penelitian, desain penelitian, metode peenelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data dan analisis data yang secara keseluruhan dibahas secara rinci lagi.

Pembahasan pada Bab IV merupakan hasil penelitian dan pembahasan yaitu mengenai penjabaran dari hasil penelitian yang telah dilakukan mulai dari pengolahan data sampai dengan pembahasan dan analisi temuan dari penelitian tersebut. Penelitian tersebut meliputi observasi dan refleksi awal, pelaksanaan tindakan yang akan menempuh beberapa siklus, analisis hasil penelitian serta analisis keterkaitan pengembangan pembelajaran IPS berbasis minat dan bakat melalui metode simulasi untuk meningkatkan etos kerja siswa.

(21)

Cucu Sugiharti, 2014

Pengembangan Metode Simulasi Dalam Pembelajaran Ips Berbasis Minat Dan Bakat Untuk

Meningkatkan Etos Kerja Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian

Lokasi tempat melaksanakan penelitian adalah SMPN 12 Bandung. Letak SMPN 12 Bandung berada di jalan Dr. Setiabudhi No.195 Kota Bandung. Kolabolator peneliti adalah guru mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di kelas VII, VIII dan IX, yaitu bapak Drs. Ahmad Darojat. Adapun yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas VIII-I yang berjumlah 39 orang, yaitu terdiri dari 18 siswa laki-laki dan 21 siswa perempuan. Alasan peneliti memilih kelas VIII-I adalah di kelas ini ditemukan permasalahan yang sesuai dengan judul skripsi peneliti, serta merupakan rekomendasi dari guru pamong yang perlu perbaiki dalam proses kegiatan belajar mengajar di kelas VIII-I ini.

B. Desain Penelitian

(22)

Cucu Sugiharti, 2014

Pengembangan Metode Simulasi Dalam Pembelajaran Ips Berbasis Minat Dan Bakat Untuk

Meningkatkan Etos Kerja Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Desain penelitian yang dipergunakan berbentuk siklus yang mengacu pada model kemmis dan Mc. Taggart. siklus ini tidak hanya berlangsung satu kali, tetapi beberapa kali hingga tercapai tujuan yang diharapkan. Rencana penelitian tindakan kelas ini terdiri dari bebrapa siklus. Setiap siklus dilaksanakan dengan perubahan yang ingin dicapai, seperti apa yang telah di desain dalam faktor yang diselidiki. Desain yang dipergunakan dalam penelitian ini berbentuk spiral yang diambil dari model penelitian tindakan dari Kemmis dan Mc. Taggart. Seperti gambar dibawah ini

(23)

Cucu Sugiharti, 2014

Pengembangan Metode Simulasi Dalam Pembelajaran Ips Berbasis Minat Dan Bakat Untuk

Meningkatkan Etos Kerja Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sumber: idyllicmardhiah.blogspot.com

Dari gambar 3.1 tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

Penelitian tindakan kelas ini terdiri dari tiga tahap pada satu siklus, apabila dalam tindakan kelas ini ditemukan kekurangan dan tidak tercapai target yang diharapkan sebelumnya. Maka tahap selanjutnya melakukan perbaikan pada perencanaan dan pelaksanaan siklus berikutnya. Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah model spiral Kemmis dan Mc. Taggart dengan melalui beberapa siklus tindakan dan terdiri dari empat komponen, diantaranya sebagai berikut:

a. Rencana awal yaitu rencana tindakan apa yang akan dilakukan untuk memperbaiki, meningkatkan atau perubahan perilaku dan sikap sebagai solusi. Pada tahap ini dilakukan perencanaan dengan menyusun perencanaan tindakan berdasarkan identifikasi masalah pada observasi awal sebelum penelitian dilaksanakan. Rencana tindakan ini menmencakup semua langkah tindakan secara rinci pada tahap ini mencakup semua langkah tindakan secara rinci pada tahap ini segala keperluan pelaksanaan peneliti tindakan kelas dipersiapkan mulai dari bahan ajar, rencana pembelajaran, metode dan strategi pembelajaran, pendekatan yang akan digunakan, subjek penelitian serta teknik dan instrumen observasi disesuaikan dengan rencana. b. Tindakan yaitu apa yang dilakukan oleh guru atau peneliti sebagai

(24)

Cucu Sugiharti, 2014

Pengembangan Metode Simulasi Dalam Pembelajaran Ips Berbasis Minat Dan Bakat Untuk

Meningkatkan Etos Kerja Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pembelajaran kelas sebagai realisasi dari teori dan strategi belajar yang telah disiapkan serta mengacu pada kurikulum yang berlaku, dan hasil yang diperoleh diharapkan dapat meningkatkan kerja sama peneliti dengan subjek penelitian sehingga dpat memberikan refleksi dan evaluasi terhadap apa yang terjadi di kelas.

c. Observasi yaitu mengamati atas hasil atau dampak dari tindakan yang dilaksanakan terhadap siswa. Tahap obervasi merupakan kegiatan pengamatan langsung terhadap pelaksanaan tindakan yang dilakukan dalam PTK. Tujuan pokok observasi adlah untuk mengetahui ada tidaknya perubahan yang terjadi dengan adanya pelaksanaan tindakan yang sedang berlangsung.

d. Refleksi yaitu peneliti mengkaji, melihat dan mempertimbangkan atas hasil atau dampak dari tindakan dari berbagai kriteria. Berdasarkan hasil refleksi ini, peneliti bersama-sama guru dapat melakukan revisi perbaikan terhadap rencana awal. Melalui refleksi, guru akan dapat menetapkan apa yang telah dicapai, serta apa yang belum dicapai, serta apa yang perlu diperbaiki lagi dalam pembelajaran berikutnya. Oleh karena itu hasil dari tindakan perlu dikaji, dilihat dan direnungkan, baik itu dari segi proses pembelajaran antara guru dan siswa, metode, alat peraga maupun evaluasi.

Adapun langkah-langkah penelitian yang akan dilakukan pada penelitian Tindakan kelas, yaitu diantaranya:

1) Langkah-langkah pelaksanaan Penelitian

Penelitian ini menempuh langkah- langkah sebagai berikut:

a) Identifikasi masalah

(25)

Cucu Sugiharti, 2014

Pengembangan Metode Simulasi Dalam Pembelajaran Ips Berbasis Minat Dan Bakat Untuk

Meningkatkan Etos Kerja Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

selama empat bulan. Hasil pengamatan yang selama ini ditemui dan diraksakan selama melaksanakan program PPL selanjutnya didiskusikan bersama guru mitra hingga menghasilkan identifikasi masalah penelitian ini.

b) Perencanaan

Dalam tahap ini peneliti menyusun serangkaian rencana kegiatan dan tindakan yang akan dilaksanakan bersama guru mitra untuk mendapatkan hasil yang baik berdasarkan analisis masalah yang diperoleh saat melakukan pra observasi. Adapun rencana yang disusun dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1) Memastikan kelas yang akan menjadi tempat penelitian.

2) Menghubungi guru mata pelajaran IPS untuk meminta kolabolator peneliti dalam penelitian yang akan di laksanakan.

3) Melakukan observasi kembali saat pra penelitian terhadap kelas yang akan digunakan sebagai tempat penelitian.

4) Menyusun waktu yang tepat untuk melakukan penelitian.

5) Mendiskusikan langkah-langkah pembelajaran IPS berbasis minat dan bakat melalui metode simulasi yang akan diterapkan dalam penelitian tindakan kelas.

6) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang akan dilaksanakan dalam kegiatan pembelajaran dikelas.

7) Menentukan materi yang sesuai dengan pembelajaran IPS berbasis minat dan bakat melalui metode simulasi agar dapat meningkatkan etos kerja siswa dikelas.

(26)

Cucu Sugiharti, 2014

Pengembangan Metode Simulasi Dalam Pembelajaran Ips Berbasis Minat Dan Bakat Untuk

Meningkatkan Etos Kerja Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

9) Merencanakan diskusi balikan yang akan dilakukan dengan kolabolator peneliti.

10) Membuat rencana untuk melakukan perbaikan sebagai tindak lanjut dari diskusi balikan yang telah dilakukan dengan kolabolator.

11) Merencanakan pengolahan data dari hasil yang diperoleh dalam penelitian.

c) Tindakan

Pada tahapan ini merupakan penerapan dari rencana yang telah dibuat dan dirancang sebelumnya. Aksi adalah kegiatan inti yang akan dilaksanakan dengan penerapan sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat sebelumnya untuk meningkatkan etos kerja siswa dengan mengembangkan minat dan bakatnya dan dirancang melalui metode simulasi di kelas VIII I SMPN 12 Bandung. Adapun langkah-langkah aksi yang akan dilakukan adalah sebagai berikut:

1) Melaksanakan pertemuan pertama dan pertemuan kedua dalam pembelajaran IPS dengan mengembangkan minat dan bakat siswa yang dirancang melalui metode simulasi dengan rencana pembelajaran yang telah disusun pada tahap perencanaan.

2) Mengoptimalkan pengembangan pembelajaran IPS berbasis minat dan bakat melalui metode simulasi pada pertemuan pertama dan kedua.

3) Melakukan pengamatan secara teliti selama proses pembelajaran pada pertemuan pertama dan kedua untuk melihat sejauh mana pengembangan minat dan bakat siswa dalam meningakatkan etos kerja siswa dalam pembelajaran IPS.

(27)

Cucu Sugiharti, 2014

Pengembangan Metode Simulasi Dalam Pembelajaran Ips Berbasis Minat Dan Bakat Untuk

Meningkatkan Etos Kerja Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5) Melakukan wawancara dengan siswa setelah proses pembelajaran berakhir.

6) Melakukan diskusi balikan dengan guru mitra berdasarkan hasil pengamatan berkaitan dengan pengembangan minat dan bakat melalui metode simulasi dalam pembelajaran IPS

7) Melakukan revisi aksi tindak lanjut dari hasil dikusi balikan.

8) Melaksanakan pengolahan data yang diperoleh setelah penelitain selesai dilaksanakan.

d) Observasi

Pada fase ini, pelaksanaan observasi dilakukan bersamaan dengan dilaksanakannya aksi (tindakan). Dalam tahap observasi ini peneliti akan mengamati semua aktivitas siswa saat proses pembelajaran berlangsung. Pengamatan ini dilakukan oleh observer dengan mengisi lembar observasi yang telah dipersiapkan. Lembar observasi yang telah disiapkan tersebut meliputi: 1) fokus aktivitas siswa di kelas yaitu pelaksanaan pembelajaran berbasis minat dan bakat melalui metode simulasi untu meningkatkan etos kerja siswa. 2) fokus aktivitas guru yakni saat kegiatan pelaksanaan pembelajaran berbasis minat dan bakat melalui metode simulasi dilakukan. 3) catatan lapangan dan wawancara dengan siswa. Kegiatan observasi dalam penelitian ini berfungsi untuk mengetahui permasalahan yang terjadi di kelas, dan memberikan solusi sebagai tindakan awal untuk mengatasi masalah yang terjadi di kelas tersebut, sehingga peneliti dapat mengumpulkan data-data yang dibutuhkan untuk melengkapi hasil penelitian. Hasil observasi merupakan dasar refleksi bagi tindakan yang telah dilakukan dan bagi penyusunan tindakan selanjutnya.

(28)

Cucu Sugiharti, 2014

Pengembangan Metode Simulasi Dalam Pembelajaran Ips Berbasis Minat Dan Bakat Untuk

Meningkatkan Etos Kerja Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2) Mengamati kesesuaian pengembangan pembelajaran berbasi minat dan bakat melalui metode simulasi dengan pokok bahasan.

3) Mengamati kesesuaian penerapan pembelajaran berbasis minat dan bakat melalui metode simulasi terhadap materi yang ada.

4) Mengamati kemampuan guru dalam mata pelajaran IPS.

5) Mengamati perubahan meningkatnya etos kerja siswa dengan pengembangan pembelajaran IPS berbasis minat dan bakat melalui metode simulasi.

e) Refleksi

Pada tahap ini refleksi dilakukan setelah tahap tindakan dan observasi dilakukan. Pada tahap refleksi peneliti bersama guru mitra melakukan evaluasi dari pelaksanaan tindakan, sebagai langkah perbaikan tindakan selanjutnya. Refleksi penelitian yang dilakukan meliputi kegiatan:

1) Melakukan diskusi dengan guru mitra dan siswa setelah dilakukan tindakan.

2) Menyimpulkan hasil diskusi, apakah penelitian dapat dihentikan atau dilanjutkan ke siklus selanjutnya.

2) Merancang Penelitian Tindakan Kelas

Dalam merancang penelitian tindakan ada beberapa tahap yang harus di perhatikan dan dilaksanakan dengan baik diantaranya:

1. Tahap perencanaan dalam PTK a. Perencanaan

(29)

Cucu Sugiharti, 2014

Pengembangan Metode Simulasi Dalam Pembelajaran Ips Berbasis Minat Dan Bakat Untuk

Meningkatkan Etos Kerja Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kompetensi dasar 6.2 Mendeskripsikan pranata sosial dalam kehidupan masyarakat.

b. Pelaksanaan tindakan

Pelaksanaan tindakan adalah perlakuan yang dilaksanakan guru berdasarkan perencanaan yang telah disusun. Pelaksanaan tindakan yang dilakukan oleh guru merupakan perlakuan yang dilaksanakan yang diarahkan sesuai dengan perencanaan. Tindakan adalah perlakuan yang dilaksanakan oleh guru disesuaikan dengan fokus masalah. Pelaksanaan tindakan yang dilakukan oleh peneliti pada saat pembelajaran yaitu dengam mengembangkan pembelajaran berbasis minat dan bakat melalui metode simulasi, yang dimana siswa diarahkan untuk mengidentifikasi, menganalisis, mensintetis dan mengevaluasi sejauhmana minat dan bakat yang dimiliki siswa dapat mendorong etos kerja siswa. Kemudian guru sesuai langkah-langkah pembelajaran yang telah dibuat mengarahkan siswa untuk berdiskusi dengan menentukan skenario atau gambaran kegiatan untuk mengekspresikan minat dan bakat siswa. Pada akhirnya kegiatan pembelajaran selesai siswa melakukan simulasi dan diakhiri dengan menarik makna dari kegiatan tersebut.

c. Observasi

(30)

Cucu Sugiharti, 2014

Pengembangan Metode Simulasi Dalam Pembelajaran Ips Berbasis Minat Dan Bakat Untuk

Meningkatkan Etos Kerja Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

d. Refleksi

Refleksi adalah aktivitas melihat berbagai kekurangan yang dilaksnakan guru selama tindakan. Dengan melihat proses pembelajaran yang telah dilaksanakan peneliti dapat melihat proses pembelajaran yang telah dilaksanakan peneliti dapat melihat hasil dari ketercapaian yang telah dicapai dengan mengembangkan pembelajaran berbasis minat dan bakat melalui metode simulasi di kelas. Refleksi ini dilakuakn dengan berdiskusi dengan guru, siswa, teman sejawat, atau kolabolator, sebagai sumber data, sehingga dapat dijadikan referenci dasar dalam penyusunan rencana ulang (siklus). Perencanaan tindakan disusun berdasarkan masalah-masalah yang ditemukan pada observasi awal. Berdasarkan permasalahan-permasalahan tersebut, diperlukan persiapan pelaksanaan penelitian tindakan kelas pada setiap siklus.

3) Tahap Pelaksanaan Siklus PTK a) Tahap Perencanaan Tindakan

Tahap rencana tindakan siklus menyangkut rencana penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti adalah sebagai berikut:

1) Berdiskusi dengan guru pamong tentang persiapan penelitian yang akan dilakukan.

(31)

Cucu Sugiharti, 2014

Pengembangan Metode Simulasi Dalam Pembelajaran Ips Berbasis Minat Dan Bakat Untuk

Meningkatkan Etos Kerja Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3) Peneliti menganalisis kurikulum untuk mengetahui kompetensi dasar yang akan di berikan kepada siswa.

4) Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). 5) Membuat format penilaian dan alat evaluasi.

6) Membuat media pembelajaran sesuai dengan kompetensi dasar yang diajarkan.

7) Memberikan tugas-tugas kepada siswa yang kemudian akan disimulasikan di depan di kelas pada saat pembelajaran berlangsung.

8) Kemudian peneliti menyusun kelompok sesuai dengan minat dan bakatnya.

9) Membuat lembar kerja siswa mengenai seberapa besar etos kerja yang dimiliki oleh siswa.

10) Mengatur tempat duduk siswa untuk kegiatan pembelajaran IPS di kelas dengan menggunakan metode simulasi.

11) Membuat rubrik penilaian penampilan minat dan bakat siswa yang di simulasi di depan kelas.

12) Membuat lembar observasi pelaksanaan pembelajaran berbasis minat dan bakat.

13) Membuat lembar observasi catatan lapangan. 14) Membuat angket setelah dilakukan penelitian.

15) Membuat lembar kerja siswa (LKS) berbasis etos kerja.

b) Tahap Pelaksanaan Tindakan

(32)

Cucu Sugiharti, 2014

Pengembangan Metode Simulasi Dalam Pembelajaran Ips Berbasis Minat Dan Bakat Untuk

Meningkatkan Etos Kerja Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

apa yang terjadi. Guru melaksanakan pembelajaran berdasarkan perangkat pembelajaran yang telah tersusun sebelumnya yaitu pembelajaran IPS berbasis minat dan bakat melalui metode simulasi untuk meningkatkan etos kerja siswa. Adapun langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan metode simulasi, sebagai berikut:

1) Tahap pertama, yakni orientasi, Guru menyajikan topik yang akan dibahas dan konsep yang akan dilakukan dalam aktivitas simulasi. Selain itu, guru memberikan penjelasan mengenai simulasi jika saat itu adalah saat pertama siswa melakukan simulasi. Guru juga perlu menyajikan ikhtisar dari permainan. Tahap pertama ini tidak boleh memakan waktu yang lama meskipun tahap tersebut merupakan konteks yang penting bagi siswa dalam menjalani aktivitas pembelajaran simulasi.

2) Tahap kedua, siswa mulai masuk pada tahap simulasi. pada tahap ini guru menyusun sebuah skenario yang memaparkan peran, aturan, proses, skor, jenis keputusan yang akan dibuat, dan tujuan simulasi. Guru mengatur siswa pada peran yang bermacam-macam dan meminpin praktik dalam jangka waktu singkat untuk memastikan bahwa siswa telah memahami semua arahan dan bisa melaksanakan perannya masing-masing sesuai dengan minat dan bakat siswa.

3) Tahap ketiga adalah partisipasi dalam simulasi. Siswa berpartisipasi dalam permainan atau simulasi, dan guru juga memainkan perannya sebagai wasit dan pelatih. Secar periodik, permainan simulasi bisa dihentikan sehingga siswa dapat menerima umpan balik, mengevaluasi performa dan keputusan mereka, mengklasifikasi kesalahan-kesalahan konsepsi dalam melaksanakan pembelajaran berbasis minat dan bakat.

(33)

Cucu Sugiharti, 2014

Pengembangan Metode Simulasi Dalam Pembelajaran Ips Berbasis Minat Dan Bakat Untuk

Meningkatkan Etos Kerja Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

a. Menggambarkan kejadian dan persepsi serta reaksi mereka pada saat melkakukan simulasi di depan kelas dengan menampilkan minat dan bakat yang mereka miliki.

b. Menganalisis proses pembelajaran sesuai dengan dengan minat dan bakat siswa.

c. Membandingkan simulasi dengan dunia nyata d. Menghubungkan aktivitas dengan materi pelajaran e. Menilai serta merancang kembali suatu simulasi.

c) Tahap Pengamatan

Pengamatan merupakan upaya mengamati pelaksanaan tindakan. Pengamatan dilakukan oleh peneliti dengan menggunakan lembar observasi yang telah siapkan. Dalam penelitian ini peneliti melakukan pengamatan berdasarkan data yang ada dan memakai format observasi dan juga menilai hasil tindakan. Observasi dilakukan oleh peneliti, dalam hal ini yaitu guru mitra dan guru lain yang ditempatkan di sekolah yang sama. Observasi dilakukan dalam upaya pengumpulan data. Data yang di kumpulkan adalah data deskriptif kualitatif yang diambil selama proses pembelajaran.

d) Tahap Refleksi

Pada fase ini peneliti melakukan beberapa tindakan diantaranya :

1) Melakukan evaluasi tindakan yang telah dilakukan yang meliputi evaluasi mutu, jumlah dan waktu dari setiap tindakan.

2) Melakukan pertemuan untuk membahas sesuai hasil evaluasi, untuk digunakan pada siklus berikutnya.

3) Melakukan pertemuan untuk membahas hasil evaluasi.

4) Memperbaiki pelaksanaan tindakan sesuai hasil evaluasi, untuk digunakan pada siklus berikutnya.

(34)

Cucu Sugiharti, 2014

Pengembangan Metode Simulasi Dalam Pembelajaran Ips Berbasis Minat Dan Bakat Untuk

Meningkatkan Etos Kerja Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu e) Pengalaman Peneliti

Berdasarkan pengalaman yang dialami oleh peneliti secara langsung, bahwa pembelajaran IPS menggunakan metode simulasi berbasis minat dan bakat dapat meningkatkan etos kerja siswa. Hal ini dapat dibuktikan dengan semakin eratnya hubungan komunikatif antar siswasehingga siswa dapat bekerja sama. Kemudian metode ini efektif dalam membuat suasana pembeljaran yang menyenangkan serta tidak membosankan. Setiap kali penggunaan metode ini akan menghasilkan karya siswa yang dapat dijadikan bekal dimasa yang akan datang. keberhasilan penggunaan metode ini, mendorong peneliti menggunakannya dalam ujian program pelatihan lapangan (PPL) di SMP Negeri 12 Bandung.

C. Metode Penelitian

Pendekatan Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif. Karena dengan menggunakan pendekatan ini akan mempermudah peneliti untuk mengungkap masalah-masalah yang menjadi sasaran dalam penelitian ini dan hasil yang diperoleh dalam penelitian ini akan lebih akurat dan tepat sasaran. Pendapat ini dipekuat oleh Nasution dalam Rahmawati (2013, hlm.79) pada hakikatnya penelitian kualitatif adalah mengamati orang dalam lingkungan hidupnya, berinteraksi dengan mereka berusaha memahami bahasa dan tafsiran mereka tentang dunia sekitar. Oleh karena itu peneliti harus terjun langsung ke lapangan untuk memperoleh data yang valid.

(35)

Cucu Sugiharti, 2014

Pengembangan Metode Simulasi Dalam Pembelajaran Ips Berbasis Minat Dan Bakat Untuk

Meningkatkan Etos Kerja Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

memahami apa yang sedang terjadi, sambil terlibat dalam sebuah proses perbaikan dan perubahan, Hopkins (dalam Wiriaatmadja 2012, hlm.12).

Penelitian tindakan kelas sebagai bentuk penelitian reflektif yang dilakukan oleh pendidik sendiri terhadap kurikulum, pengembangan sekolah, meningkatkan prestasi belajar, pengembangan keahlian mengajar, dan sebagainya, Mc.Niff (dalam buku Arikunto 2012, hlm. 102).

Berdasarkan beberapa definisi yang dikemukakan oleh para ahli diatas pada hakikatnya Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah suatu penelitian yang melibatkan guru dan siswa dalam proses pembelajaran yang bertujuan untuk memperbaiki permasalahan pembelajaran, meningakatkan, melakukan perubahan dalam pembeljaran ke arah yang lebih baik. Bertujuan untuk mencapai suatu pembelajaran secara optimal. Penelitian ini pada umumnya sangat cocokditerapkan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas yang dijadikan sebagai objek penelitian. Dalam PTK ini digunakan untuk memperbaiki kegiatan belajar siswa di kelas VIII I, dengan tujuan untuk mengembangkan pembelajaran berbasis minat dan bakat melalui metode simulasi utnuk meningkatkan etos kerja siswa.

D. Definisi Operasional

Untuk mempermudah dalam penelitian, maka peneliti memaparkan variabel-variabel dalam penelitian tentang definisi operasional yang akan menjelaskan secara rinci mengenai variabel-variabel yang akan digunakan dalam penelitian ini diantaranya:

1. Pembelajaran

(36)

Cucu Sugiharti, 2014

Pengembangan Metode Simulasi Dalam Pembelajaran Ips Berbasis Minat Dan Bakat Untuk

Meningkatkan Etos Kerja Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kelas, dihadiri guru secara fisik atau tidak, untuk menguasai kompentensi yang telah di tentukan.

2. Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

Menurut Depdiknas dalam Rahmawati (2013, hlm. 80) Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial adalah mata pelajaran yang mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep, generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial serta berfungsi untuk mengembangkan pengetahuan, nilai, sikap, dan keterampilan siswa tentang masyarakat, bangsa dan negara Indonesia. 3. Minat

Suprijono (2013, hlm. 28) adalah perpaduan keinginan dan kemauan yang dapat berkembang jika ada motivasi. Setiap manusia memliki keingian untuk mencapai sesuatu dan inilah yang akan mendorong untuk berbuat lebih banyak lagi dan berusaha karena merupakan hal yang sangat disenangi.

4. Bakat

Menurut Renzulli dalam Putra (2013) mendefinisikan bakat sebagai gabungan dari tiga unsur esensial yang sama pentingnya dalam menentukan keberbakatan seseorang, yakni kecerdasan, kreativitas, dan tanggung jawab.

5. Metode Simulasi

Menurut Sri Anitah, W (2007) metode simulasi merupakan salah satu metode pembelajaran yang dapat digunakan dalam pembelajaran kelompok. Proses pembelajaran simulasI. Proses pembelajaran yang menggunakan metode simulasi cenderung objeknya bukan benda atau kegiatan yang sebenarnya, melainkan kegiatan mengajar yang bersifat pura-pura.

(37)

Cucu Sugiharti, 2014

Pengembangan Metode Simulasi Dalam Pembelajaran Ips Berbasis Minat Dan Bakat Untuk

Meningkatkan Etos Kerja Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

M. Dawam (dalam Malik, 2013) mendefinisikan etos kerja sebagai pola sikap mendasar yang sudah mendarah daging daging dan memengaruhi perilaku seseorang secara konsisten dan terus menerus.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian merupakan alat pendukung dalam penelitian yang mampu mengukur minat siswa penggunaan metode simulasi dalam mengatasi kurangnya siswa dalam etos kerja sebagai pelajar. Perlu disiapkan instrumen yang mampu mengukur kemampuan siswa. Dibawah ini terdapat beberapa instrumen yang menjadi alat dalam penelitian:

1. Human Instrument

(38)

Cucu Sugiharti, 2014

Pengembangan Metode Simulasi Dalam Pembelajaran Ips Berbasis Minat Dan Bakat Untuk

Meningkatkan Etos Kerja Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

data dan memperoleh persetujuan dari informan, dan tentunya akan memberikan pula peluang bagi responden untuk mengemukakan hal yang belum diungkap Jabar (2012, hlm. 3-4). Jadi peneliti selain sebagai peneliti, juga sebagai istrumen.

2. Lembar observasi aktivitas siswa

Lembar panduan observasi merupakan perangkat yang digunakan untuk mengumpulkan data mengenai aktivitas guru dan siswa baik pada pra-penelitian maupun selama pelaksanaan tindakan dalam pembelajaran dengan penerapan metode simulasi. Data yang ingin diperoleh adalah data yang berupa perkataan dan aktivitas yaitu komunikasi interaktif antara guru dan siswa, maupun siswa dengan siswa, serta pada saat diskusi kolaboratif dengan guru setelah pembelajaran. Aktivitas guru diamati oleh peneliti mitra. Dengan demikian dapat diketahui jelas kekurangan dan kelebihan yang terjadi dalam proses belajar mengajar di kelas (Jaelani, 2012, hlm. 64).

3. Lembar aktivitas guru

(39)

Cucu Sugiharti, 2014

Pengembangan Metode Simulasi Dalam Pembelajaran Ips Berbasis Minat Dan Bakat Untuk

Meningkatkan Etos Kerja Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kondisi yang ada. Pengisisn lembar ini menggunakan tanda checklist pada salah satu kolom penilaian yang telah ditentukan peneliti.

4. Catatan lapangan

Catatan lapangan merupakan sumber informasi penting dalam penelitian ini. Catatan ini dibuat oleh mitra peneliti pada saat melakukan pengamatan observasi. Format catatan lapangan ini meliputi pengisisan waktu. Kegiatan yang terjadi pada saat kegiatan berlangsung meliputi aktivitas yang dilakukan guru, pengelolaaan kelas, respon siswa dalam pembelajaran, interaksi antar siswa dan guru, interaksi siswa dengan siswa, serta komentar yang berisi tanggapan serta, analisis materi dan solusi yang dapat dilakukan untuk memperbaiki aktivitas belajar mengajar di kelas.

5. Wawancara

Wawancara menurut Hopkins dalam Wiriaatmadja (2007) adalah suatu cara untuk mengetahui situasi tertentu didalam kelas dilihat dari sudut pandang yang lain. Sehingga data yang didapatkan akan maksimal. Lembar wawancara digunakan untuk mengetahui pendapat siswa mengenai pembelajaran IPS yang dilakukan dengan menerapkan metode simulasi. Pertanyaan yang dibuat secara struktur yang ditentukan oleh peneliti terkait metode simulasi.

F. Teknik Pengumpulan Data

Data yang diperlukan dalam penelitian ini didapat dengan menggunakan beberapa cara. Hal ini dilakukan untuk meyakinkan bahwa data yang diperoleh adalah data yang sesuai. Adapun alat yang digunakan untuk memperoleh data tersebut antara lain:

(40)

Cucu Sugiharti, 2014

Pengembangan Metode Simulasi Dalam Pembelajaran Ips Berbasis Minat Dan Bakat Untuk

Meningkatkan Etos Kerja Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Observasi atau pengamatan merupakan suatu teknik atau cara mengumpulkan data dengan jalan mengadakan pengamatan terhadap kegiatan yang berlangsung, seperti cara guru melaksanakan proses pembelajaran. Observasi dilakukan untuk mengamati kegiatan yang sedang berlangsung, seperti cara guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar dengan menggunakan metode simulasi, kegiatan berargumentasi antar siswa dengan menggunakan metode pembelajaran simulasi . Selain itu Observasi adalah kegiatan pengamatan (pengamatan data) untuk memotret seberapa jauh efek tindakan telah mencapai sasaran. Efek dari suatu intervensi (action) terus dimonitor secara reflektif. Data yang mendukung penelitian di ambil untuk mendukung proses penelitian.Data kuantitatif tentang kemajuan siswa (nilai) dan data kualitatif (minat/ suasana kelas) perlu dikumpulkan. Pada langkah ini, peneliti menguraikan jenis-jenis data yang dikumpulkan, cara pengumpulan data dan alat koleksi data (angket/ wawancara/ observasi) tentang fenomena kelas yang dibuat siswa dan guru merupakan informasi yang berharga.

2. Wawancara

Menurut Dezim (dalam Wiriaatmadja, 2012 hlm. 117) wawancara merupakan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan secara verbal kepada orang-orang yang dianggap dapat memberikan informasi atau penjelasan hal-hal yang dipandang perlu. Menurutnya ada tiga macam wawancara, yakni wawancara baku dan terjadwal, serta wawancara baku dan tidak terjadwal, serta wawancara tidak baku. Pertanyaan-pertanyaaan yang sama diajukan dalam urutan yang sama, apabila pertanyaan lanjutan atau

probing diperlukan, maka hal itu juga juga harus baku. Wawancara yang

(41)

Cucu Sugiharti, 2014

Pengembangan Metode Simulasi Dalam Pembelajaran Ips Berbasis Minat Dan Bakat Untuk

Meningkatkan Etos Kerja Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

agar wawancara berlangsung wajar dan responsif. Wawncara yang tidak baku biasa disebut juga sebagai wawncara pedoman atau interview guide, yang berbentuk pertanyaan-pertanyaan umum dan khusus yang diantipasi pewawancara secara informal dalam urutan ketersediaan.

3. Studi Dokumentasi

Dokumen adalah cara mengumpulkan data melalui peninggalan tertulis, seperti arsip-artsip dan termasuk juga buku-buku tentang pendapat, teori, dalil atau hukum-hukum, dan lain-lain yang berhubungan dengan masalah penelitian. Menurut Goetz dan LeCompte (dalam wiriaatmadja, 2012, hlm. 121) dokumen menyangkut para partisipan penelitian yang akan menyediakan kerangka bagi data yang mendasar. Termasuk kedalamnya ialah 1) koleksi dan analisis buku teks, 2) kurikulum dan pedomen pelaksanaannya. 3) arsip penerimaan murid baru, 4) catatan rapat, 5) catatan tentang siswa. Kumpulan dokumen pemerintah. 6) koleksi arsip guru berupa buku harian, catatan peristiwa penting (logs), dan kenangan-kengangan dari siswa angkatan lama.

4. Catatan Lapangan

Menurut Wririatmadja ( 2008, hlm. 125) catatan lapangan (field notes) adalah catatan yang dibuat oleh peneliti/mitra peneliti yang melakukan pengamatan atau observasi sebagai sumber informasi yang sangat penting dalam penelitian. Setiap kejadian selama pembelajaran dicatat misalnya suasana kelas, pengelolaan kelas, hubungan interaksi guru dan sisw, interaksi siswa dengan siswa. Selain itu mungkin pula kegiatan lain dari penelitian seperti aspek orientasi, perencanaan,pelaksanaan, diskusi dan refleksi, semuanya dapat di catat oleh peneliti kemudian dapat dibaca kembali dari catatan lapangan tersebut.

(42)

Cucu Sugiharti, 2014

Pengembangan Metode Simulasi Dalam Pembelajaran Ips Berbasis Minat Dan Bakat Untuk

Meningkatkan Etos Kerja Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Angket merupakan alat pengumpul data dalam penelitian yang berisi pertanyaaan yang diajukan untuk mendapatkan jawaban dari responden untuk mendukung penelitian yang sedang dilakukan. Isi dari angket tersebut telah dibuat dan disusun oleh peneliti dikaitkan dnegan indikator dari variabel judul penelitian.

G. Teknik Pengolahan Data dan Analisis Data 1. Teknik Pengolahan data

Pengelolaan data adalah suatu proses untuk mendapatkan data dari setiap variabel penelitian yang siap dianalisis.Teknik pengelolaan data yang dilakukan oleh peneliti pada penelitian ini bersifat kualitatif dan kuantitatif.

a. Data kuanitatif

Pengelolaan data untuk mengukur tumbuhnya etos kerja siswa diolah secara kuantitatif melalui penskoran. Data yang diperoleh berasal dari hasil penelitian observer terhadap setiap lembar observasi yang menjadi fokus penelitian ini.

b. Data kualitatif

Data kualitatif merupakan data yang berasal dari seluruh instrumen yang dipergunakan dalam penelitian ini, yaitu lembar observasi, lembar wawancara, dan catatan lapangan. Pengelolaan ini dilakuakn secara lebih mendetail pada bagian analisis data

2. Teknik Analisis Data

(43)

Cucu Sugiharti, 2014

Pengembangan Metode Simulasi Dalam Pembelajaran Ips Berbasis Minat Dan Bakat Untuk

Meningkatkan Etos Kerja Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ini, sebab data mentah yang telah dikumpulkan oleh peneliti tidak ada gunanya jika tidak dilakuakan penganalisisan data.

Setelah data hasil penelitian terkumpul, peneliti melakukan pengolahan data. Pengolahan data kualitatif diolah selama proses penelitian berlangsung yaitu dengan melakukan pengolahan data secara deskriptif, sementara data secara deskriftif, sementara data yang bersifat kuantitatif diolah menggunakan ststistika deskriftif dengan presentase (%), pengamatan dan menyimpulkan lebih mendasar pada nilai rata-rata.

Data yang diperoleh dalam penelitian dianalisis dengan menggunakan analisis data kualitatif dan analisis data kuantitatif. Maka dari itu, analisis berguna dalam memecahkan masalah penelitian analisis data. Data yang diperoleh dalam penelitian dianalisis dengan menggunakan analisis data kualitatif dan kuantitatif .

1. Analisis Data Kualitatif

(44)

Cucu Sugiharti, 2014

Pengembangan Metode Simulasi Dalam Pembelajaran Ips Berbasis Minat Dan Bakat Untuk

Meningkatkan Etos Kerja Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dipelajarai dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh sendiri dan orang lain. Analisis data bersifat induktif, yaitu analisis data yang berdasakan pada data yang diperoleh peneliti yang kemudian akan dikembangkan menjadi sebuah hipotesis Sugiyono (2010, hlm. 89).

Pada penelitian ini dilakukan setiap siklus sehingga peneliti akan melihat dan melakukan penlilaian setiap tindakan dalam proses pembelajaran, dan selanjutnya akan memutuskan perencanaan untuk siklus selanjutnya. Analisi data dilakukan dalam satu prose yang pelaksanaannya dimulai ketika peneliti dirasakan cukup untuk mengambil data lapangan. Karena apabila pelaksanaan analisis baru dimulai ketika penelitian selesai maka akan sangat membingungkan peneliti. Teknis analisis data menurut Miles dan

dalam penelitian ini dilakukan dengan langkah sebagai berikut.

a. Reduksi data

Reduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting serta dicari pola dan temanya (Sugiyono, 2008 hlm. 247). Proses reduksi yang dilakukan peneliti adalah merangkum, memilih dan memberikan fokus pada hal-hal penting dari semua data-data yang ada dalam penelitian.

b. Validasi data

(45)

Cucu Sugiharti, 2014

Pengembangan Metode Simulasi Dalam Pembelajaran Ips Berbasis Minat Dan Bakat Untuk

Meningkatkan Etos Kerja Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

sebagaimnana dikemukakan oleh Hopkin (Wiriaatmadja, 2008 hlm. 168-171) antara lain:

1) Member chek

Memeriksa kembali keterangan atau informasi data yang diperoleh selama observasi atau wawancara apakah keterangan/informasi itu tidak berubah atau ajeg.

2) Triangulasi

Menurut Elliot (Wiriaatmadja, 2008:15) triangulasi dilakukan berdasarkan tiga sudut pandang yaitu: sudut pandang guru, sudut pandang siswa dan sudut pandang observer/pengamat. Tiga sudut pandang ini memiliki alasan pembenaran atau justifikasi epistemology. Trianggulasi dilakukan sebagai proses memastikan sesuatu (getting a’fix’) memeriksa kebenaran hipotesa, kostruk yang dianalisis oleh tiga sudut pandang diantaranya guru, siswa, peneliti. Istilah ini berkembang dengan fungsi utama untuk meningkatkan ketajaman hasil pengamatan melalui beberapa cara dalam pengumpulan data.

3) Expert opinion

Mencari expert opinion atau nasehat/pendapat pakar. Pakar atau ahli ini akan memeriksa semua tahapan penelitian dan akan memberikan pendapat dan arahan atau judgment terhadap permasalahan maupun langkah-langkah penelitian. Perbaikan, modifikasi atau perubahan yang dilakukan berdasarkan opini pakar akan memberikan validasi penelitian dan meningkatkan derajar keterpercayaan. Expert opinion merupakan pendapat dari ahli seperti pembimbing skripsi, ahli sosiologi, pendidikan, ekonomi, hukum dan lain sebagainya.

(46)

Cucu Sugiharti, 2014

Pengembangan Metode Simulasi Dalam Pembelajaran Ips Berbasis Minat Dan Bakat Untuk

Meningkatkan Etos Kerja Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Audit Trail digunakan untuk memvalidasi, dapat memeriksa

kesalahan-kesalahan di dalam metode atau prosedur yang dipakai peneliti dan didaam mengambil kesimpulan. Selain itu dapat memeriksa catatan-catatan yang ditulis oleh peneliti atau pengamat mitra penelitian lainnya.Pengumpulan data yang dilakukan di cek dengan cara mengkonfirmasi buku-buku temuan yang diperiksa dan dicek kesahihannya kepad sumber data pertama guru dan siswa (Wiriaatmadja, 2008, hlm. 170).

5) Key respondents review

Meminta salah seorang atau beberapa mitra peneliti atau orang yang banyak mengetahui tentang Penelitian Tindakan Kelas, untuk membaca draf awal laporan penelitian dan meminta pendapat (Wiriaatmadja. 2008, hlm. 171).

2. Analisi Data Kuantitatif

Analisis data kuantitatif digunakan untuk mengetahui tingkat etos kerja siswa yang dilihat dari hasil angket yang telah di isi oleh para siswa, kemudian dihitung, kemudian di hitung melalui data kuantitatif yaitu mencari rata-rata. Dalam hal ini menganalisis data dilakukan dengan memanfaatkan dan membandingkan hasil penelitian penyebaran angket, observer dan hasil wawancara siswa. Kemudian analisis data kuantitatif disini, hanyalah statistik sederhana yaitu mempresentasikan peningkatan etos kerja siswa dari siklus satu sampai siklus berikutnya. Dalam menganalsis data kuantitatif hasil penelitian dilakukan dengan mengikuti langkah-langkah pengolahan data sebagai berikut:

(47)

Cucu Sugiharti, 2014

Pengembangan Metode Simulasi Dalam Pembelajaran Ips Berbasis Minat Dan Bakat Untuk

Meningkatkan Etos Kerja Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Menjumlahkan jawaban subjek penelitian untuk setiap alternatif jawaban.

c. Menghitung presentasi jawaban responden untuk setiap alternatif jawaban dengan menggunakan rumus Sudjana (2005, hlm.19) sebagai berikut:

d. Semua data yang masuk berdasarkan alat penelitian yang telah diperiksa dilakukan kategorisasi dan tabulasi. Dan hasilnya disajikan dalam bentuk tabel/ sejenisnya.

Selanjutnya data kuantitatif dalam menganalisis hasil observasi aktivitas siswa dengan cara menghitung presentase setiap kategori untuk setiap tindakan. Adapun cara menghitungnya yaitu sebagai berikut:

Presentase aktivitas guru = Perolehan skor X 100% Seluruh aktivitas

Presentase aktivitas siswa = Perolehan skor X 100% Seluruh aktivitas

(48)

Cucu Sugiharti, 2014

Pengembangan Metode Simulasi Dalam Pembelajaran Ips Berbasis Minat Dan Bakat Untuk

Meningkatkan Etos Kerja Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Rentang Skor Kategori

85 % - 100 % Sangat baik

70 % - 84 % Baik

55 % - 69 % Cukup

40 % -54 % Kurang

3. Menganalisis Angket

Angket digunakan untuk mengumpulkan data mengenai kemampuan siswa dalam meningkatkan etos kerja siswa dengan pembelajaran berbasis minat dan bakat melalui metode simulasi. Penilaian angket ini adalah dengan menggunakan penilaian skala sikap yaitu dengan kriteria sangat baik (SB), baik (B), cukup (C), dan kurang (K), kemudian hasil data kualitatif diubah menjadi kuantitatif. Menurut Sudjana (2001. hlm.19) untuk mengukur data angket digunakan rumus sebagai berikut:

P = F X 100% N

keterangan :

P = frekuensi jawaban seluruh siswa F = frakuensi jawaban

N = banyak responden

Setelah dianalisis kemudian dilakukan interpretasi untuk memudahkan dalam mengambil kesimpulan dan penyajian hasil penelitian, maka penulis mnggunakan istilah yang dikemukakan oleh A. Suryadi dalam rahmawati (2013:90) dan diklasifikasikan sebagai berikut:

(49)

Cucu Sugiharti, 2014

Pengembangan Metode Simulasi Dalam Pembelajaran Ips Berbasis Minat Dan Bakat Untuk

Meningkatkan Etos Kerja Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1 % - 49 % = ditafsirkan sebagian kecil 50 % = ditafsirkan setengahnya 51 % - 75 % = ditafsirkan sebagian besar 76 % - 99 % = ditafsirkan hampir seluruhnya 100% = ditafsirkan seluruhnya

4. Interpretasi Data

Data yang diperoleh diinterpretasikan berdasarkan teori atau aturan yang diperoleh antara peneliti dan guru. Interpretasi dilakukan untuk menafsirkan terhadap keseluruhan temuan penelitian berdasarkan acuan normatif praktis dan aturan teoritik yang telah disepakati mengenai proses pembelajaran dan untuk menciptakan suasana pembelajaran yang lebih baik sebagai acuan dalam melakukan tindakan selanjutnya. Ada beberapa hal yang dilakukan peneliti, yaitu: a. Mendeskripsikan perencanaan tindakan

Gambar

Gambar 3.1: Penelitian Tindakan Model Spiral Kemmis dan Mc. Taggart

Referensi

Dokumen terkait

Informasi seluler ini dibuat dengan menggunakan authoring tool Macromedia Flash MX 2004 dan Adobe Photoshop 7.0 yang bermanfaat untuk pengguna seluler sebagai catalog dalam

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas segala rahmat dan karunia-Nya karya tulis ilmiah yang berjudul “Karakteristik Penderita

Theorem 9 and Corollary 1 provide analytical upper bounds on the reconstruction distortion of the noisy version of the SP al- gorithm. In addition to these theoretical bounds,

kepada kerangka kerja teoretikal dan kaedah penyelidikan dalam bidang yang dipilih?. • Siapa

Pada fase pertama pendirian pe- san tren sangat dipe nga ruhi oleh pribadi pendirinya. Betapa pun kadar pandangan di bidang ke aga ma an, tetapi bila ia me mi li ki

[r]

Panama selama bulan Juni 2011, telah mencatat pemakaian bahan baku langsung Rp20,000 ribu, biaya depresiasi peralatan pabrik Rp1,000, biaya gaji supervisor pabrik Rp500, biaya

Basis data pelanggan adalah kumpulan data komprehensif yang terorganisir tentang pelanggan dan calon pelanggan individual yang terkini, dapat diakses, dan dapat dimanfaatkan