• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Ekstrak Daun Jambu Biji (Psidium guajava Linn.) terhadap Waktu Penyembuhan Luka Insisi pada Mukosa Rongga Mulut (Studi Eksperimental pada Tikus Wistar).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Ekstrak Daun Jambu Biji (Psidium guajava Linn.) terhadap Waktu Penyembuhan Luka Insisi pada Mukosa Rongga Mulut (Studi Eksperimental pada Tikus Wistar)."

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

Luka sering terjadi di bidang kedokteran gigi, khususnya pada saat pembedahan. Banyak tumbuhan herbal yang mempunyai peranan penting dalam proses pengobatan dan penyembuhan luka.

Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh ekstrak daun jambu biji terhadap waktu penyembuhan luka.

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorik. Hewan coba yang digunakan yaitu tikus Wistar jantan sebanyak 24 ekor. Tikus dibagi dalam 6 kelompok (n=4). Tiap tikus dilakukan prosedur insisi selebar 5 mm pada bagian labial gingiva mandibula. Kelompok pertama diberikan akuades. Kelompok kedua diberikan Povidone iodine. Kelompok ketiga diberikan suspensi CMC. Kelompok keempat, kelima, dan keenam masing-masing diberikan ekstrak daun jambu biji 25%, 50%, dan 75%. Pengobatan dan pengukuran panjang luka dilakukan setiap hari sampai luka menutup sempurna. Analisis data menggunakan uji ANOVA one-way dan dilanjutkan dengan uji Tukey HSD dengan α=0,05 dan nilai kemaknaan p≤0,05.

Berdasarkan analisis statistik dengan metode Tukey HSD, terdapat perbedaan waktu penyembuhan luka yang signifikan antara kelompok akuades dengan ekstrak daun jambu biji 25%, 50% dan 75%. Kelompok perlakuan yang diberikan ekstrak daun jambu biji 25% dan 50% memiliki potensi yang setara dengan pemberian povidone iodine.

Simpulannya adalah pemberian ekstrak daun jambu biji (Psidium guajava Linn.) mempersingkat waktu penyembuhan luka insisi pada mukosa rongga mulut tikus Wistar.

(2)

ABSTRACT

Wound often occurs in dentistry, especially in times of surgery. There are a lot of herbs which are important in reducing wound healing time.

The purpose of this research is to find out the effect of guava leaves’ extract in terms of wound healing time.

This study was an experimental laboratory research. Experimental animals used were 24 Wistar male rats. The rats were divided into 6 groups (n=4). Each rat was incised 5 mm wide on mandibular labial gingiva. The first group was given aquades. The second group was given Povidone Iodine. The third group was given CMC suspension. The fourth, fifth, and sixth group was respectively given 25%, 50%, and 75% guava leaves extract. The medication was applied and measurement of the wound’s length was performed everyday until the wound was completely healed. Data was analysed using one-way ANOVA test, followed by Tukey HSD test with α=0,05 and significance value of p≤0,05.

According to the result from Tukey HSD method, there was significant difference in wound healing time between aquades group with 25%, 50%, and 75% guava leaves extract groups. The groups with 25% and 50% guava leaves extract treatment had equal potential with Povidone Iodine treatment.

As the conclusion, guava leaves extract (Psidium guajava Linn.) shorten incision wound healing time on oral mucous of Wistar rats.

(3)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PERSETUJUAN ... ii

SURAT PERNYATAAN ... iii

SURAT PERSETUJUAN PERBAIKAN (REVISI)...iv

ABSTRAK ... v

ABSTRACT ... vi

PRAKATA ... vii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR GRAFIK ... xv

DAFTAR DIAGRAM ... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ... xvii

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Masalah ... 1

1.2Identifikasi masalah ... 2

1.3Tujuan Penelitian ... 3

1.4Manfaat Penelitian ... 3

1.5Kerangka Pemikiran ... 3

1.6Hipotesis ... 5

1.6.1 Hipotesis Mayor ... 5

(4)

1.7Lokasi dan Waktu Penelitian ... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Rongga Mulut ... 7

2.1.1 Struktur Rongga Mulut ... 7

2.1.2 Fungsi Rongga Mulut ... 7

2.2 Mukosa Rongga Mulut ... 8

2.2.1 Pengertian Mukosa Rongga Mulut ... 8

2.2.2 Fungsi Mukosa Rongga Mulut ... 8

2.2.3 Klasifikasi Mukosa Rongga Mulut ... 10

2.2.4 Anatomi Mukosa Rongga Mulut ... 10

2.2.4.1 Suplai Darah ... 10

2.2.4.2 Persarafan ... 11

2.2.5 Gambaran Histologi Mukosa Rongga Mulut ... 12

2.2.5.1 Oral Epithelium ... 12

2.2.5.2 Lamina Propria ... 14

2.2.6 Gambaran Klinis Mukosa Rongga Mulut ... 15

2.3 Luka ... 16

2.3.1 Definisi Luka ... 16

2.3.2 Etiologi Luka ... 16

2.3.3 Jenis-Jenis Luka ... 17

2.3.4 Klasifikasi Penyembuhan Luka ... 18

(5)

2.3.5.1 Fase Inflamasi ... 19

2.3.5.2 Fase Fibroplastik ... 20

2.3.5.3 Fase Remodelling ... 21

2.3.6 Faktor-Faktor yang Menghalangi Penyembuhan Luka ... 21

2.3.6.1 Faktor Lokal ... 21

2.3.6.2 Faktor Umum ... 22

2.3.7 Komplikasi Luka ... 23

2.4 Jambu Biji ... 24

2.4.1 Morfologi dan Asal Jambu Biji ... 24

2.4.2 Nama Lain Jambu Biji ... 25

2.4.3 Taksonomi Jambu Biji ... 26

2.4.4 Manfaat Jambu Biji ... 26

2.4.5 Kandungan Kimia Daun Jambu Biji dan Manfaatnya terhadap Penyembuhan Luka ... 27

2.5 Povidone Iodine ... 28

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan ... 30

3.1.1 Alat Penelitian ... 30

3.1.2 Bahan Penelitian ... 30

3.2 Metode Penelitian ... 31

3.2.1 Desain Penelitian ... 31

3.2.2 Variabel Penelitian ... 31

3.2.3 Definisi Operasional Variabel ... 32

(6)

3.2.5 Prosedur Kerja ... 34

3.2.6 Pengumpulan Bahan ... 36

3.2.7 Persiapan Bahan Uji ... 36

3.2.8 Persiapan Hewan Coba ... 36

3.2.9 Pelaksanaan Penelitian ... 37

3.3 Metode Analisis Data ... 38

3.3.1 Hipotesis Statistik ... 38

3.3.2 Kriteria Uji ... 38

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ... 39

4.1.1 Hasil Penelitian Waktu Penyembuhan Luka ... 39

4.1.2 Hasil Analisis Statistik ... 40

4.2 Pembahasan ... 42

4.3 Uji Hipotesis ... 44

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ... 46

5.2 Saran ... 46

DAFTAR PUSTAKA ... 47

LAMPIRAN ... 50

(7)

DAFTAR TABEL

No Judul Halaman

Tabel 4.1 Hasil Penelitian Waktu Penyembuhan Luka Tiap

Kelompok (hari)... 39 Tabel 4.2 Hasil Uji Statistik one-way ANOVA... 40 Tabel 4.3 Rerata Waktu Penutupan Luka dengan Uji

(8)

DAFTAR GAMBAR

No Judul Halaman

(9)

DAFTAR GRAFIK

No Judul Halaman

Grafik 4.1 Rerata Hasil Lama Penutupan Luka Tiap Kelompok

(10)

DAFTAR DIAGRAM

No Judul Halaman

(11)

DAFTAR LAMPIRAN

No Judul Halaman

1 Alat dan Bahan Penelitian... 50

2 Dokumentasi Penelitian... 52

3 Hasil Data Penelitian... 54

4 Hasil Analisis Statistik... 57

(12)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Luka merupakan rusaknya permukaan kulit/mukosa yang menghasilkan perdarahan. Luka dapat disebabkan oleh 2 faktor, yaitu faktor fisik dan kimia. Terdapat beberapa tipe dari luka, diantaranya abrasi, laserasi, insisi, puncture, dan avulsi.1

Luka sering terjadi di bidang kedokteran gigi, khususnya pada saat pembedahan. Aspek penting dari setiap prosedur bedah adalah persiapan terhadap penyembuhan luka. Dokter bedah harus mempunyai beberapa kontrol terhadap kemungkinan infeksi pada luka, karena luka dapat memungkinkan bakteri masuk ke dalam tubuh dan menyebabkan infeksi.1

Infeksi pada luka seringkali terjadi pada lesi ulseratif dan luka postoperatif.2 Infeksi sering dihasilkan akibat trauma pada kulit seperti pada pembedahan, decubitus ulcer, puncture, gigitan binatang atau serangga, luka sobek, atau luka bakar.3 Infeksi yang terjadi dapat memperlambat proses penyembuhan luka dan menyebabkan komplikasi yang akhirnya menghasilkan chronic non-healing wounds.2

(13)

2

obat adalah daun dan buahnya. Daun jambu biji (Psidium guajava Linn.) menurut resep obat-obatan tradisional dapat dimanfaatkan sebagai antiinflamasi, hemostatik, astringensia, dan juga dapat diaplikasikan pada luka dan ulser (untuk mempercepat penyembuhannya), serta dapat dikunyah untuk mengatasi sakit gigi. 2,4

Penelitian yang dilakukan oleh Dwita Oktiarni (2012) telah menunjukkan bahwa pemberian ekstrak daun jambu biji (Psidium guajava Linn.) berhasil dalam mempercepat waktu penyembuhan luka bakar pada mencit.4 Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk mengetahui pengaruh ekstrak daun jambu biji (Psidium guajava Linn.) terhadap waktu penyembuhan luka insisi pada tikus Wistar.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka terdapat beberapa hal yang diidentifikasi dari penelitian ini, yaitu sebagai berikut:

- Apakah pemberian ekstrak daun jambu biji (Psidium guajava Linn.) dapat mempengaruhi waktu penyembuhan luka insisi pada tikus Wistar.

(14)

3

1.3. Tujuan Penelitian

Berdasarkan identifikasi masalah, maka tujuan penelitian adalah sebagai berikut:

- Mengetahui pengaruh ekstrak daun jambu biji (Psidium guajava Linn.) terhadap waktu penyembuhan luka insisi pada tikus Wistar.

- Mengetahui pengaruh perbedaan konsentrasi ekstrak daun jambu biji (Psidium guajava Linn.) terhadap waktu penyembuhan luka insisi pada tikus Wistar.

1.4. Manfaat Penelitian

1) Manfaat akademik: menambah informasi ilmiah mengenai ekstrak daun jambu biji (Psidium guajava Linn.) sebagai agen penyembuhan luka. 2) Manfaat praktis: sebagai pertimbangan dalam menambah ekstrak daun

jambu biji (Psidium guajava Linn.) sebagai salah satu bahan yang digunakan di klinik kedokteran gigi

1.5. Kerangka Pemikiran

Proses penyembuhan luka berfungsi untuk mengembalikan integritas jaringan. Proses ini dibagi menjadi tiga tahap dasar, yaitu tahap inflamasi, tahap fibroplastik, dan tahap remodelling.1

(15)

4

vaskuler dan seluler. Fase vaskuler terjadi selama inflamasi dengan vasokonstriksi awal dari pembuluh darah yang rusak. Vasokonstriksi akan memperlambat aliran darah ke area luka, yang mendukung terjadinya koagulasi darah (efek hemostasis). Fase seluler dipicu oleh aktivasi dari komplemen serum oleh trauma jaringan.1

Salah satu kandungan penting yang dimiliki daun jambu biji yang dapat mempercepat tahap inflamasi adalah tannin. Tannin memiliki efek vasokonstriktor pada pembuluh darah kecil superfisial. Dengan membatasi kehilangan cairan dan mencegah agregasi eksternal, maka regenerasi jaringan dapat ditingkatkan. Selain itu, ketika tannin berkontak dengan membran mukosa maka tannin akan bereaksi dan berikatan silang dengan protein pada sel mukus dan epitel dari mukosa, sehingga mukosa akan berikatan lebih kuat dan dibuat kurang permeabel. Proses ini disebut sebagai astringensia. Astringensia meningkatkan pertahanan terhadap lapisan di bawah mukosa dari mikroorganisme dan iritan kimia.5

(16)

5

Tahap akhir dari penyembuhan luka dikenal sebagai tahap remodelling/maturasi luka. Selama tahap ini serat-serat kolagen yang

sebelumnya dihancurkan dan digantikan oleh serat kolagen yang baru, yang mempunyai kekuatan gaya tensile yang lebih baik. Kekuatan luka akan meningkat secara perlahan namun tidak sebesar peningkatan yang terlihat selama fase fibroplastik. Kekuatan luka tidak akan mencapai lebih dari 80-85% dari kekuatan kulit normal.1

Kandungan penting lain dalam daun jambu biji yang dapat mempercepat tahap fibroplastik dan remodelling adalah flavonoid. Flavonoid dapat menstimulasi aktivitas enzimatik seperti prolin hidroksilase. Stimulasi ini akan meningkatkan ikatan silang antar serat kolagen, serta meningkatkan kekuatan dan stabilitasnya.6

1.6. Hipotesis

1.6.1 Hipotesis Mayor

Ekstrak daun jambu biji mempengaruhi waktu penyembuhan luka insisi pada tikus Wistar.

1.6.2 Hipotesis Minor

(17)

6

1.7. Lokasi dan Waktu Penelitian

(18)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Pemberian ekstrak daun jambu biji (Psidium guajava Linn.) mempersingkat

waktu penyembuhan luka insisi pada mukosa rongga mulut tikus Wistar.  Peningkatan konsentrasi ekstrak daun jambu biji tidak mempengaruhi

peningkatan kecepatan penyembuhan luka insisi pada mukosa rongga mulut tikus Wistar

5.2 Saran

1. Perlunya dilakukan penelitian lebih lanjut tentang efek ekstrak daun jambu biji pada manusia.

2. Perlunya dilakukan penelitian lebih lanjut tentang efek ekstrak daun jambu biji dengan konsentrasi yang lebih rendah

(19)

DAFTAR PUSTAKA

1. Miloro M., Ghali G.E., Larsen P.E., Waite P.D. Peterson’s Principle of Oral and Maxillofacial Surgery. 2nd ed. BC Decker. 2004. p. 49-53.

2. Fernandes K.P.S., Bussadori S.K., Marques M.M., Sumie N., Wadt Y., Bach E., dkk. Healing and Cytotoxic Effects of Psidium guajava (Myrtaceae) Leaf Extracts. Vol 9: Braz J. 2010: 449-453.

3. Abubakar E. The Use of Psidium guajava Linn. in Treating Wound, Skin, and Soft Tissue Infections. Vol 4: Scientific Research and Essay. 2009: 605-610.

4. Oktiarni D., Manaf S., Suripno. Pengujian Ekstrak Daun Jambu Biji (Psidium guajava Linn.) terhadap Penyembuhan Luka Bakar pada Mencit (Mus musculus). Kimia FMIPA. 2012: 1-4

5. Mills S., Bone K. Principle and Practice of Phytotherapy: Modern Herbal Medicine. Toronto: Churcill Livingstone. 2000.

6. Bruneton J. Pharmacognosy, Phytochemistry medicinal Plants. 2nd ed. 1999.

7. Berkovitz B., Holland G., Moxham B. Oral Anatomy, Histology, and Embryology. 4th ed. Mosby Elsevier. 2009: 1-232

8. Berkovitz B. Moxham B., Linden R. Oral Biology. Vol 3: Churchill Livingstone Elsevier. 2011: 1-237

(20)

48

10.Mescher. Junqueira’s Basic Histology: Text and Atlas. 12th ed. The McGraw-Hill Companies.2011.

11.Bartlett, Jones. Wounds. Jones and Bartlett Publishers. 2009: 97.

12.Sjamsuhidajat R., Wim de Jong. Buku Ajar Ilmu Bedah. Edisi 2, Jakarta: EGC. 2005. h.66-88.

13.Wray D., Stenhouse D. Textbook of General And Oral Surgery. Churchill Livingstone. 2003: 7.

14.Sabiston. Buku Ajar Bedah. Vol 1. Edisi 2. EGC. 1995. h.148.

15.Black, Hawks. Medical-Surgical Nursing, Clinical Management For Positive Outcomes. 7th ed. Missouri: Elsevier Saunders. 2005.

16.Widyaningrum H. Kitab Tanaman Obat Nusantara. Yogyakarta. MedPress. 2011. h.274-275.

17.Arya V. Thakur N. Preliminary Phytochemical Analysis of the Extract of Psidium Leaves. The Pharma Innovation. 2012.

18.http://infobuahjambu.blogspot.com/2013/02/ada-khasiat-di-balik-daun-jambu-biji.html

19.http://www.ahlinyadiabet.com/jambu-biji-buah-pengontrol-diabetes.html

(21)

49

22.Perry L.M. Medicinal Plant of Cast and Southeast Asia. Cambridge. The MIT Press. 1980. p.285.

Referensi

Dokumen terkait

Selanjutnya peserta ketiga dari RT 04 dengan memakai pakaian adat jawa dan membawa gunungan yang lebih besar yang dihiasi dengan sayuran dan buah- buahan yang segar, diiringi

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) Manajemen laba, kepemilikan manajerial, komite audit, kualitas audit, ROE dan EPS tidak berpengaruh terhadap

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perubahan karakteristik fisikokimia steamed cake mocaf (warna, volume pengembangan, dan aktivitas antioksidan) selama

1) Kemampuan peserta didik dalam menerima materi tidak sama. 2) Setiap kelas mempunyai sifat yang berbeda. 3) Ada beberapa kelas yang ramai pada saat pelajaran berlangsung. 4) Pada

Rekomendasi yang diajukan dalam penelitian ini adalah: (1) Mengusulkan agar adanya perubahan ruraus perhitungan APK dan APM yang bisa digunakan baik untuk tingkat wilayah

Secara umum penulisan skripsi ini didorong oleh keinginan penulis untuk melakukan kajian yang lebih mendalam mengenai pendidikan Islam di Bandung khususnya pada masa

Analisis Sistem adalah penguraian dari suatu sistem yang utuh ke dalam bagian komponen - komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi

Hal tersebut menunjukkan efektifitas kinerja dari ventilasi alamiah pada zona bukaan atas cukup baik, dimana udara lingkungan luar yang biasanya suhunya lebih rendah dari