• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Penelitian ini dilakukan oleh (Yuniarti, 2019) yang berjudul Analisis

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB II LANDASAN TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Penelitian ini dilakukan oleh (Yuniarti, 2019) yang berjudul Analisis"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

LANDASAN TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS A. Penelitian Terdahulu

Penelitian ini dilakukan oleh (Yuniarti, 2019) yang berjudul “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Pedagang di Pasar Tradisional Cinere Depok”. Penelitian ini menganalisis faktor - faktor yang memepengaruhi pendapatan pedagang kaki lima, dalam penelitian ini digunakan Teknik analisis regresi linear berganda dengan metode OLS (Ordinary Lest Square). Variabel terikat dalam peneliatian ini adalah pendapatan sedangkan variabel bebas dalam penelitian ini adalah tingkat pendidikan, modal usaha, biaya, lama usaha, jam kerja. Dalam penelitian ini jam kerja sangat beperngaruh terhadap pendapatan karena semakin tinggi jam buka usaha yang kita jalankan untuk membuka usaha maka omzet atau pendapatan yang diterima akan semakin tinggi.

Penelitian ini dilakukan oleh (Hanum, 2017) yang berjudul “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Pedagang Kaki Lima di Kota Kuala Simpang”. Penelitian ini menganalisis pendapatan pedagang kaki lima.

Penelitian ini merupakan survey yang dilakukan pada pedagang kaki lima di kota kuala simpang, pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan metode random sampling yaitu cara pengambilan sampel dengan memeprhatikan strata (tingkatan) didalam populasi. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah pendapatan Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh modal, lama usaha dan jam kerja terhadap pendapatan pedagang kaki lima. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu regresi linear

(2)

berganda. Hasil dari analisis penelitian ini menunjukan bahwa modal, lama usaha dan jam kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap pendapatan pedagang kaki lima di Kota Kuala Simpang akan tetapi yang paling berpengaruh terhadap pendapatan adalah lama usaha.

Penelitian ini dilakukan oleh (Inderianti et al., 2020) yang berjudul

“Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Pedagang Kaki Lima diKota Jambi (studi kasus warung amnisan kecamatan telanaipura). Penelitian ini mengemukakan bahwa ukuran sampel merupakan banyaknya sampel yang akan diambil dari suatu populasi, populasi dari penelitain ini adalah pedagang kaki lima (PKL). Dengan teknik pengumpulan sampel jenuh dengan jumlah responden 50 pedagang , data yang diperoleh dalam penelitian ini berupa data primer dan hasil survei dan kuisoner. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah adalah variabel modal tetap, modal operasional, jam kerja, lama usaha, dan lokasi dalam penelitian ini modal sangat berpengaruh karena modal yang relatif besar akan memungkinkan untuk menambah variasi jenisa usaha atau dapat memperbesar usaha dan juga dapat meningkatkan pendapatan pedagang.

Penelitian ini dilakukan oleh (Marhawati, 2020) yang berjudul “Analisis Pendapatan Pedagang Kaki Lima Sektor Informal di Kecamatan Rappocini”

Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis regresi linear bergandaa untuk mengetahui hhasik tingkat signifikan dari masing – masing variabel independen terhadap variabel dependen makan menggunakan uji statistik diantaranya uji f, uji t, dan uji R2.

B. Landasan Teori

(3)

1. Sektor Informal

Sekor informal adalah sektor yang berkembang di usaha berskala kecil yang mendistribusi barang dan jasa yang mempunyai tujuan untuk menghasilkan pendapatan dan menciptakan lapangan pekerjaan sendiri.

Dalam pengertian khusus sektor informal juga merupakan suatu konsep yang dapat dikatakan sebagai manifestasi ketidak mampuan sektor formal atau industry modern dalam penyerapan tenaga kerja yang cukup besar, sehingga tenaga kerja hampir selalu ditampung di sektor informal.

Sektor Informal mempunyai ciri – ciri antara lain: kegaiatan usaha bermodal utama pada kemandirian rakyat, pekerjaanaya terutama berasal dari keluarga tanapa upah, memanfaatkan teknologi sederhana, sebagain besar sektor informal melayani kebutuhan masyarakat menengah kebawah dan rata -rata pendidikan dan kualiatas daya pelaku tergolong rendah, bahan baku usahanya kebanyakan memanfaatkan sumber local (Wauran, 2012).

2. Pedagang Kaki Lima

Pedagang kaki lima merupakan salah satu usaha perdagangan dalam satu wujud sektor informal. Pedagang kaki lima adalah seseorang yang menjalankan usaha yang bermodal relatif sedikit berusaha dibidang produksi dan berjualan barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan kelompok tertentu.

Pengertian pedagang kaki lima sama dengan hawker uang menawarkan uang atau jasa untuk dijual untuk ruang public terutama dipinggir trotoar atau jalan. Pedagang adalah orang yang berjualan di pasar atau tempat lainya yang

(4)

,menjual barang dan jasa untuk mendapatkan pembeli, namun juga berjuakan di tempat – tempat lain yang dimiliki oleh pemerintah. pedagang juga dapat diartikan sebagai orang yang tidak memiliki tempat berjualan atau tempat usaha yang permanen atau berpindah – pindah, pedagang berjualan di sekitar tempat umum atau di sekitar pasar, Jadi pedagang adalah orang memiliki usaha dengan bermodal kecil dan menggunakan peralatan sederhana atau seadaanya (Sudrajat, 2014).

3. Pendapatan

Pendapatan atau juga di sebut income dari warga masyrakat adalah hasil penjualanya dari factor - faktor produksi yang dimiliki pada sektor produksi.

Income dapat diartikan sebagai pendapatan pada prinsipnya berbicara tentang pendapatan dapat diasumsikan dengan tingkat kesejahteraan sosial sekarang.

Dimana kesejahteraan adalah kondisi yang menunjukan tingkat kesejahteraan yang baik, tempat tinggal yang nyaman serta pekerjaan yang baik. Pendapatan adalah besar hasilnya penjualan barang dagang yang dihasilkan pedagang setiap vulan setelah dikurangi dengan biaya operasional dan distribusi diukur dalan satuan rupiah (Utami & Wibowo, 2013).

Pendapatan juga dapat diakibatkan oleh kegiatan – kegiatan perusahaan dalam memanfaatkan faktor – faktor produksi untuk mempertahankan diri dan pertumbuhan. earning process ialah seluruh kegiatan yang menimbulkan pendapatan secara keseuluruhan, secara garis besar earning process menimbulkan dua akibat yaitu pengaruh positif (pendapatan dan keuntungan)

(5)

dan pengaruh negative (beban dan keluarga). Maka dari itu keduanya disebut dengan laba dan rugi.

Secara garis besar pendapatan di golongkan menjadi tiga golongan adalah sebagai berikut:

a. Gaji dan Upah

Yang diperoleh dari orang lain setelah orang tersebut melakukan pekerjan atau yang disebut imbalan, yang diberikan dalam jangka waktu 1 bulan, satu minggu hingga satu hari.

b. Pendapatan dari usaha sendiri

adalah nilai total dari hasil produksi atau dari usah milik sendiri atau milik keluarga yang kemudian di kurangi oleh biaya – biaya yang dibayar dan semua biaya ini biasanya tidak diperhitungkan.

c. Pendapatan dari usaha lain

Pendapatan yang diperoleh dari pendapatan sampingan tanpa mengeluarkan tenaga kerja antara lain : pendapatan hasil dari menyewakan asset yang dimiliki,bunga dari uang, pendapatan pension dan lain-lain.

4. Analisis Pendapatan

Analisis pendapatan merupakan suatu hasil yang di dapatkan oleh seseorang telah melakukan pekerjaan walaupun hasil yang diperoleh tidak dicapai atau masih dan tidak cukup tinggi. Pendapatan nanrinya digynakan unruk mencukupi keburuhan hidup atapun untuk kegiatan lainya. Secara

(6)

teoritis pendeketan terhadap analisis pendapatan dapat dirumuskan sebagai berikut:

Y = TR - TC

Keterangan :

Y : Income

TR : Total Revenue (Pendapatan kotor total /omzet penjualan) TC : Total cost (biaya yang dikeluarkan total)

Total cost adalah keseluruhan jumlah biaya yang dikeluarkan, biaya yang didapat dengan menjumlahkan biaya tetao total dengan biaya variabel total yang dapat dirumuskan sebagai berikut:

Keterangan :

TFC = Total fixed cost (biaya tetap total)

TVC = Total variabel cost (biaya variabel total)

Total Revenue merupakan hasil kali dari jumlah barang yang dihasilkan dengan harga yang dapat dirumuskan sebagai berikut :

TC = TFC + TVC

T = P X Q

(7)

5. Modal

Modal adalah dana yang dipergunakan untuk membiayai pendirian usaha dan kegiatan operasi sehari-hari. Sehingga modal dapat diartikan sejumlah dana yang dipergunakan oleh pedagang kaki lima intuk membiayai proses pendiri usage dan pembiayaan operasional sehari-hari. Modal atau biaya adalah salah satu faktor yang sangat penting bagi setiap usaha,baik sekla menengah,kecil maupun besar (Martono & Harjito, 2005).

Modal dapat diperoleh dari modal sendiri attau dari pinjaman jangka Panjang maupun jangka pendek. pinjaman jangka Panjang ialah pinjaman yang jangka waktunya lenih dari satu tahun sedankan pinjaman jangka pendek ialah pinjaman yang jangka waktunya maksimum satu tahun.

Meskipun modal sebagai salah satu faktor utama dalam mejalankan usaha berdagang, namun modal bukan berarti merupakan faktor satu-satunya dalam meningkatkan pendapatan, sehingga dalam penelitian ini modal bagi pedagang juga merupakan salah satu faktor produksi yang mempengaruhi tingkat pendapatan.

6. Lama Usaha

Lama usaha merupakan waktu yang dijalani pedagang atau pelaku usaha lainnya dalam mengelola maupun menjalankan usahanya. Lama suatu usaha dapat menimbulkan pengalaman berusaha, dimana pengalaman dapat mempengaruhi pengamatan seseorang dalam bertingkah laku lama seorang berdagang atau pelaku usaha lainya dalam menekuki usahanya akan mempengaruhi produktivitasnya sehingga dapat menambah efesien atau

(8)

mekenkan biaya produksi yang lebih kecil dari pada penjualan (Firdausa &

Arianti, 2013).

Selain pengalaman yang banyak lama usaha juga dapat meningkatkan pendapatan, karena adanya jaringan atau relasi yang didapat dari lama usaha yang telah dijalaninya seseorang semakin lama berwirausaha maka akan semakin menambah pengalaman seorang dalam mencari konsumen dengan mudah karena sudah mengetahui selera dan kebutuhan konsumen yang mempunyai sifat langganan.

7. Jam Kerja

Jam Kerja adalah jumlah atau lamanya waktu yang dipergunakan untuk berdagang atau membuka usahanya untuk melayani konsumen setiap hari, semakin lama jam kerja yang digunakan oleh pedagang untuk menjalankan usahanya maka probabilitas omset yang diterima pedagang akan semakin tinggi, maka kesejahteraan akan pedagang semakin terpelihara dan dapat memenuhi kebutuhan keluarga pedagang. Menurut kamu besar Bahasa Indonesia, jam kerja merupakan waktu yang dijadwalkan untuk perangkat peralatan yang dioperasikan atau waktu yang dijadwalkan bagi pegawai untuk bekerja. Jam kera bagi seseorang sangat menentukan efesiensi dan produktifitas kerja.

Jam kerja adalah lama waktu yang digunakan untuk menjalankan usaha yang dimulai sejak persiapan sampai usaha tutup (Bari, 2017).

(9)

8. Teori Produksi

Produksi merupakan kegiatan yang dilakukan oleh manusia yang dapat menghasilkan suatu produk, baik itu barang maupun jasa yang kemudian dapat dimanfaatkan oleh konsumen. Produksi adalah suatu kegiatan yang mengubah input menjadi output, kegiatan produksi di dalam ekonomi biasanya dinyatakan dalam fungsi produksi, yang mana fungsi ini menunjukkan jumlah maksimum output yang dihasilkan dari pemakian sejumlah input dengan menggunakan teknologi tertentu (Sugiarto, 2002).

Sasaran dari teori produksi adalah untuk meningkatkan produksi optimal dengan sumber daya yang ada.

9. Fungsi Produksi

Fungsi produksi adalah suatu fungsi atau persamaan yang menunjukan hubungan fisik antara output dan input sehingga fungsi produksi menunjukkan apabila sejumlah input tertentu yang dipergunakan didalam proses produksi. Menurut Nicholson dalam (Candra Wijayanto, 2014) Hubungan dinyatakan sebagai berikut :

Dimana:

Q = Kuantitas output yang di produksi K = Capital (Modal)

L = Tenaga Kerja (Labour) M = Bahan Mentah

Q = f (K, L, M)

(10)

Dari persamaan diatas dapat disimpulkan bawha tingkat produksi sutu barang tergantug kepda jumlah modal, tenaga kerja, bahan mentah. Produksi adalah kegiatan yang meliputi proses mengubah barang mentah menjadi barang jadi dengan meningkatnkan nilai guna suatu barang sehingga dapat memenuhi kebututahn masyarakat.

10. Biaya Produksi

Biaya produksi adalah semua pengeluaran atau semua beban yang harus di tanggung oleh perusahaan untuk menghasilkan suatu jenis barang atau jasa yang siap untuk dipakai konsumen (Nuraini, 2001). Dalam biaya jangka pendek terdapat biaya tetap dan biaya variabel. Untuk biaya tetap adalah biaya yang jumlahnya tidak tergantung dari banyak sedikitnya jumlah output, meskipun dalam proses produksi diberhentikan untuk sementara biaya tetap ini harus tetap dikeluarkan dalam jumlah yang sama. Yang termasuk dalam biaya tetap ini misalnya, sewa gudang, penyusutan mesin, gaji tenaga administrasi, peralatan lain, penyusutan gudang, sewa kantor, sewa tanah.

Dalam jangka Panjang biaya tetap ini akan terus berubah sedangkan biaya variabel merupakan baiaya yang besarnya berubah – ubah tergantung dari banyak sedikitnya output yang dihasilkan, Semakin bedar ouput semakin besar pula biaya yang dikeluarkan yang termasuk biaya variabel ini adalah baiay tenaga kerja langsung, bahan baku, bahan bakar, dsb (Nuraini, 2001).

Biaya variabel dan biaya tetap ini jika dijumlahkan hasilnya merupakan biaya totsl. Biaya total atau biaya cost itu sendiri merupakan biaya

(11)

keseluruhan untuk pembuatan ouput tertentu, adapaun rumusnya sebagai berikut :

TC = TVC + TFC Dimana :

TC : Biaya total (total cost )

TVC : Total biaya variabel (Variabel cost) TFC : Biaya tetap (Fixed cost)

Adapun nika digambarkan dalam kurva maka pada pola biaya total atau total cost, biaya tetap dan biaya variabel adalah sebagai berikut :

Gambar 2.1 Kurva biaya total, biaya tetap dan biaya variabel Dari gambar kurva 2.1 biaya tetap total (TFC) dituliskan sebagai garis lurus (horizontal) sejajar dengan sumbu kuantitas. Hal ini menunjukkan bahwa berapapun jumlah output yang dihasilkan, besarnya biaya tetap total (TFC) tidak berubah yaitu sebesar n. Sedangkan untuk biaya variabel total (TVC) menunjukkan mengalami kenaikan secara terus menerus, ini berarti

(12)

bahwa semakin banyak output yang dihasilkan maka biaya variabel akan semaki tinggi. Misalnya untuk pengeluaran pembelian bahan baku.

Sedangkan dalam jangka Panjang tidak ada biaya tetap, semua biaya merupakan biaya variabel dengan tujuan untuk menndapatakan keuntungan yang maksimum dapat dituliskan dalam rumus sebagai berikut (Nuraini, 2001):

π = TR - TC

Dimana:

π = Profit (Pendapatan bersih)

TR = Total Revenue (Pendapatan kotor) = P X Q TC = Biaya total (TFV -TVC)

C. Keterkaitan Antar Variabel

1. Hubungan Modal Dengan Pendapatan Pedagang Kaki Lima

Modal adalah variabel yang paling berpengaruh terhadap pendapatan, karena semakin banyak modal maka dapat menambah barang dengan jumlah yang lebih besar dan juga dapat menambah variasi barang yang dibutuhkan oleh pedagang sehingga penjualan dapat meningkat. Modal paling berpengaruh terhadap pendapatan pedagang kaki lima (PKL). Hal ini karena pedagang yang menggunakan modal besar maka pendapatanya akan semakin tinggi sebalinya yang menggunakan modal kecil maka akan memperoleh pendapatan yang rendah (Santoso, 2001).

(13)

2. Hubungan Lama Usaha Dengan Pendapatan Pedagang Kaki Lima Lamanya pembukaan usaha dapat mempengaruhi pendapatan pedagang karena pedagang yang telah menjalankan usaha paling lama akan memahami permintaan konsumen dan memahami selera konsumen sehingga pendapatanya akan semkain besar. Lamanya suatu usaha dapat menimbulkan pengalaman berusaha, yang mana pengalaman dapat memepengaruhi pengamatan seseorang dalam bertingkah laku (Sadono, 2006).

3. Hubungan Jam Kerja Dengan Pendapatan Pedagang Kaki Lima Jam kerja adalah lamanya waktu yang digunakan untuk berdagang, semakin banyak jam kerja yang digunakan pedagang untuk berjualan maka akan membuka peluang bagi penambahan omzet penjualan., seseorang pelaku usaha bisnis yang menekuni usahanya dibidangnya makan akan memepengaruhi produktivitasnya.

(14)

D. Kerangka Pemikir Hipotesis

Studi Empirik

1. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Pedagang di Pasar radisional Cinere Depok (Yuniarti, 2019) 2. Analisis Faktor-Faktor yang

Mempengaruhi Pendapatan Pedagang Kaki Lima di Kota Kuala Simpang (Hanum, 2017) 3. Analisis Pendapatan Pedagang

Kaki Lima Sektor Informal di Kecamatan Rappocini (Marhawati, 2020)

4. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Pedagang Kaki Lima diKota Jambi (Inderianti et al., 2020) Studi Teoritik

1. Teori Pendapatan 2. Teori sektor informal 3. Teori Pedagang Kaki Lima 4. Teori Produksi

5. Teori Modal

Masalah Pedagang Kaki lima

Uji Asumsi Klasik Uji Hipotesis

Hasil Penelitian

(15)

E. Hipotesis

Berdasarkan tujuan penelitian serta kerangka pemikir terhadap rumusan masalah maka hipotesis penelitoan adalah diduga Modal, Lama Usaha, dan Jam Kerja berpengaruh positif terhdap pendapatan pedagang kaki lima dikawasan Wisata Lembah Indah.

Gambar

Gambar 2.1 Kurva biaya total, biaya tetap dan biaya variabel  Dari gambar kurva 2.1 biaya tetap total  (TFC) dituliskan sebagai  garis  lurus  (horizontal)  sejajar  dengan  sumbu  kuantitas

Referensi

Dokumen terkait

say {Dewi Sukma}{Hai Nyai Emas Padmawati, beritahukanlah pada rajamu.} say {Dewi Sukma}{Utuslah seseorang untuk mengambil pusaka Lalayang Salaka Domas di Jabaning Langit}. say

Tentu, pada tataran realita tidak mungkin akan kita dapati praksis yang sesuai dengan teori yang berasas tersebut. Jika setiap orang tetap akan memaksakan pengaplikasian di

Dari beberapa tabel manfaat e-journal tersebut, dapat disimpulkan secara umum bahwa mahasiswa fakultas kedokteran Universitas Andalas dari tingkat pendidikan yang

N., (2016) Perbandingn Efektivitas Pendidikan Kesehatan Gigi Menggunakan Media Video dan Flip Chart Terhadap Peningkatan Pengetahuan Kesehatan Gigi dan Mulut Anak.. Jurnal

Jika SDN Sasak maupun sekolah-sekolah lain di wilayah yang kita layani mampu memberikan yang terbaik untuk murid-muridnya, itu tidak terlepas dari peran staf Wahana Visi Indonesia

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisa faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian sembelit pada ibu post partum 3 hari di Desa Margorejo

membandingkan publikasi ilmiah internasional Indonesia dalam 27 bidang dan 264 subbidang ilmu di atas dengan data serupa dari lima negara ASEAN yang termaju dalam penelitian,

Kegiatan Pembelajaran siswa MI Miftahul Huda Wonorejo Gandusari dan MI Hidayatul Mubtadiin Sukorame Gandusari Trenggalek, di dalam dan luar kelas4. Observasi dan