BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Pada saat sekarang ini dunia bisnis sudah makin berkembang yang menyebabkan perubahan besar dalam persaingan, produksi, pemasaran, pengelolaan sumber daya manusia, dan penanganan transaksi antara perusahaan dengan konsumen dan perusahaan dengan perusahaan lain. Hal tersebut menyebabkan perusahaan berlomba- lomba dalam meningkatkan kualitas produknya agar produk bisa laku di pasaran dan konsumen bisa loyal terhadap produk yang dihasilkannya. Dengan adanya perkembangan yang pesat terhadap dunia bisnis sekarang ini memaksa perusahaan untuk mengubah pola pikir yang lama dan menyesuaikannya dengan keadaan kebutuhan saat ini.
Perusahaan dituntut untuk mampu mengidentifikasi, mengelola, dan memperbaiki proses bisnis. Hal itu bertujuan agar perusahaan memperoleh keunggulan kompetitif dan dapat bertahan di tengah persaingan dunia usaha yang ketat. Seiring dengan berubahnya kondisi dan tuntutan terhadap perusahaan, maka pengukuran konerja keberhasilan perusahaan untuk masa kini dan masa depan.
Penelitian kinerja adalah proses yang dilakukan organisasi untuk mengevaluasi atau menilai keberhasilan karyawan dalam melaksanakan tugasnya.
Penilaian dapat membandingkan hasil kerja yang dicapai karyawan dengan standar pekerjaan (Bangun, 2012:231).
Penilaian atau pengukuran kinerja merupakan salah satu faktor penting dalam perusahaan. Selain digunakan untuk menilai keberhasilan perusahaan, pengukuran kinerja juga digunakan sebagai dasar untuk menentukan sistem imbalan dalam perusahaan. Selama ini yang umum digunakan perusahaan adalah pengukuran kinerja sederhana yang hanya memfokuskan pada sektor keuangan saja tanpa melihat sektor non keuangannya. Pengukuran kinerja dengan sistem ini menyebabkan orientasi perusahaan hanya pada keuntungan jangka pendek dan cenderung mengabaikan kelangsungan hidup perusahaan dalam jangka panjang
serta tidak mempu sepenuhnya menuntun perusahaan kearah yang lebih baik karena perusahaan hanya berfokus kepada satu sektor saja.
Menurut Mangkunegara 2016:67 pengertian kinerja (prestasi kerja) adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggungjawab yang diberikan kepadanya. Misalnya seorang karyawan diberikan tugas untuk menghendel suatu proyek dan diberi aktu 3 (tiga) bulan itu harus bisa menyelesaikannya, jadi dalam tiga bulan tersebut karyawan itu harus menyelesaikan pekerjaannya dengan baik dan tepat agar tujuan perusahaan tercapai.
Menurut Riyana, 2017:43 kinerja adalah hasil pencapaian dari aktifitas yang telah dilakukan perusahaan selama periode tertentu. Pengukuran kinerja perusahaan diakukan untuk menilai hasil pencapaian dari aktifitas dibandingkan dengan terget perusahaan.
Jadi, kinerja adalah hasil yang diperoleh oleh suatu organisasi maupun perseorangan berhsil atau tidaknya tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya, organisasi maupun individu sudah sepatutnya berusaha menghasilkan kinerja yang baik untuk kelangsungan hidup perusahaannya.
Kinerja perusahaan merupakan sesuatu yang dihasilkan oleh suatu organisasi di dalam perusahaan dalam periode tertentu dengan engacu pada standar yang di tetapkan. Kinerja perusahaan hendaknya merupakan hasil yang dapat diukur dan mampu menggambarkan kondisi perusahaan dari berbagai ukuran yang disepakati.
Penialaian yang dihasilkan berdasarkan aspek keuangan tidak bisa menjamin kehidupan perusahaan untuk kedepannya karena cuma menilai perspektif keuangan saja tanpa melihat perspektif non keuangannya. Dan sebaliknya, kinerja keuangan yang kurang baik dalam jangka pendek dapat terjadi karena perusahaan melakukan investasi-investasi demi kepentingan jangka panjang. Untuk mengatasi masalah tersebut maka perusahaan perlu memasukkan aspek non keuangan seperti prespektif pelanggan, prespektif bisnis internal, serta prespektif pertumbuhan dan pembelajaran, yang disebut dengan Balance Scorecard. Tindakan non keuangan memiliki konsekuensi yang lebih baik untuk kinerja karyawannya, membuatnya responsif secara ekologis, tidak seperti ukuran kinerja keuangan pada sebelumnya. (Rafiq et al, 2020)
Untuk itu penilaian kinerja melalui Balance Scorcard sangat membantu perusahaan dalam mencapai tujuan secara keseluruhan, karena analisis kinerja menggunakan pendekatakan Balance Scorcard tidak hanya melihat dan menilai kinerja dan menilai kinerja dari prespektif non keuangan, karena Balance Scorecard berperan sebagai penyeimbang dalam mengukur
kinerja suatu perusahaan yang tidak hanya berorientasi pada jangka pendek tapi juga berorientasi pada jangka panjang. Sehingga Balance Scorecard merupakan suatu pilihan yang tepat untuk melakukan pengukuran terhadap kinerja baik keuangan maupun non keuangan perusahaan.
Manajer yang baik adalah yang memiliki pandangan menyeluruh tentang sebuah bisnis.
Sebagai penunjangnya diperlukan model pengukuran kinerja yang juga kompetitif. Ukuran kinerjanya harus merujuk pada visi, misi, strategi, sasaran dan tujuan perusahaan. Menejemen konvensional cenderung menjadikan kinerja keuangan sebagai target tunggal yang kurang diperhatikan hubungan integralnya dengan faktor-faktor non keuangan.
Balance Scorecard menawarkan model pengukuran kinerja yang menstimulasi profibilitas dengan ukuran kinerja non keuangan dalam prespektif pelanggan, bisnis internal serta inovasi pembelajaran dan pertumbuhan. Balance scorecard merupakan sebuah merek yang relatif baru dalam pengukuran kinerja manajerial. Pengukuran kinerja konvensional lebih mengedepankan presfektif keuanga sementara balance scorecard menganggap bahwa kinerja keuangan bukanlah suatu aspek yang berdiri sendiri dalam membentuk kinerja perusahaan secara keseluruhan (Samryn, 2012:286).
Balance Scorecard terdiri dari dua kata balance yang artinya berimbang dan scorecard artinya kartu skor pekerjaan atau kartu prestasi kerja orang atau organisasi.
Kartu prestasi kerja dituangkan dalam angka-angka keuangan atau lazim disebut kinerja keuangan dan dapat dijadikan bahan baku untuk membuat rencana kerja masa depan, karena ia merupakan data historis. Selanjutnya rencana kerja itu dibandingkan dengan kartu prestasi kerja nyata, hasilnya adalah penyimpangan. Menurut Prawironegoro 2005:287 Balance yang artiya berimbang menjelaskan bahwa kinerja organisasi harus diukur dari sudut kinerja keuangan dan kinerja non keuangan.
Jadi, Balance Scorecard adalah metode untuk mengukur kinerja suatu perusahaan dengan memperhatikan empat prespektif yaitu : prespektif keuangan, prespektif pelanggan, prespektif bisnis internal, prespektif pembelajaran dan pertumbuhan. Balance Scorecard tidak hanya berfokus pada hasil finansial melainkan juga masalah manusia. Balance Scorecard membantu memberikan pandangan menyeluruh pada perusahaan untuk tujuan jangka panjangnya.
(Mamabolo & Myres, 2020) Perspektif balanced scorecard yang diadaptasi seperti pelanggan, pembelajaran dan petumbuhan, keuangan dan proses bisnis internal dapat digunakan sebagai indikator kinerja. Studi ini mengembangkan dan menguji kartu skor berimbang yang
dpat digunakan sebaga instrumen kinerja untuk perusahaan yang tidak memiliki skor khusus.
Pada saat ini perusahaan harus menerapkan strategi yang baik, untuk pencapaian dalam segi penjualan secara finansial, sehingga dapat meningkatkan pendapatan, dan menghasilkan laba yang maksimal. Selain itu perusahaan harus memperhatikan dari segi nonfinansial pada perusahaan. Seperti kinerja yang dilakukan oleh karyawan, kepuasan pelanggan terhadap produk yang dijual dipasar, dan lain sebagainya. Hal tersebut sangat penting karena untuk memajukan perusahaan harus diperhatikan bagian-bagian yang ada didalamnya seperti tenaga kerja, tenaga kerja merupakan aset perusahaan yang paling penting untuk kemajuan perusahaan, selain itu perusahaan juga harus memperhatikan luar perusahaan seperti pelanggan. Bagaimana suatu perusahaan bisa membuat puas dengan produknya sehingga pelanggan bisa loyal terhadap produk tersebut dan juga bertambahnya pelanggan baru dengan begitu bisa meningkatkan profabilitas perusahaan.
Sebagai perusahaan yang berorientasi pada laba restoran Sindang Reret perlu memperhatikan kinerja perusahaannnya, baik kinerja keuangan dan non keuangan dengan menggunakan metode Balanced Scorecard karena metode ini menggambarkan keseimbangan antara aspek keuangan dan non keuangan serta tujuan jangka pendek dan jangka panjang. Dengan menerapkan metode Balanced Scorecard manajer perusahaan akan mampu mengukur bagaimana kinerja bisnis yang dijalankannya serta bisa mempertimbangkan kepentingan-kepentingan dimasa mendatang.
Tujuan dari didirikannya restoran Sindang Reret ini salah satunya adalah mampu bersaing dengan restoran-restoran yang ada di Karawang dan bisa memberikan pelayanan dan kepuasan bagi pelanggannya dengan produk mereka. Dari uraian diatas penulis akan melakukan penelitian yang mengukur aspek keuangan dan non keuangan maka dengan itu judul penelitian penulis ini adalah “Analisis Pengukuran Kinerja dengan Metode Balanced Scorecard di Restoran Sindang Reret Karawang”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana pengukuran kinerja Restoran Sindang Reret Cabang Karawang yang diukur dengan metode Balance Scorecard dari empat presfektif yaitu keuangan, pelanggan, bisnis internal serta pembelajaran dan pertumbuhan ?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini untuk mengetahui kinerja restoran Sindang Reret diukur dengan empat prespektif Balance Scorecard yaitu prespektif keuangan, pelanggan, bisnis internal serta pembelajaran dan pertumbuhan.
1.4 Manfaat Penelitian
1. Manfaat teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan atau pertimbangan untuk menambah wawasan serta ilmu pengetahuan jika meneliti topik yang sama dan dapat dijadikan sebagai referensi kepustakaan demi kemajuan ilmu pengetahuan. Selanjutnya, sebagai bahan bacaan dan dapat memberikan informasi sehingga dapat mendorong peneliti selanjutnya.
2. Manfaat praktis
Penelitian ini diharapkan memberi manfaat kepada perusahaan sebagai informasi untuk meningkatkan kinerja masa depan dengan memperhatikan aspek keuangan dan non keuangan dalam penelaian kinerjanya.
1.5 Sistematika Penulisan
Bab I : PENDAHULUAN
Dalam bab ini penulis akan menjelaskan latar belakang penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian dan manfaat penelitian, serta sistematika penulisan
Bab II : LANDASAN TEORI
Dalam bab ini penulis menjelaskan tentang teori-teori yang digunakan yang sesuai dengan permasalahan
Bab III : METODE PENELITIAN
Dalam bab ini menjelaskan tentang jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian, populasi dan sampel penelitian
Bab IV : HASIL PENELITIAN
Dalam bab ini menjelaskan tentang gambaran singkat perusahaan yang akan dijadikan obyek penelitian
Bab V : PENUTUP
Dalam bab ini berisi kesimpulan dan seluruh kegiatan penelitian, keterbatasan penulis,
dan saran-saran bagi pihak perusahaan berdasarkan hasil penelitian BAGIAN AKHIR
Pada bagian ini berisi daftar pustaka, lampiran dan riwayat hidup penulis.