• Tidak ada hasil yang ditemukan

SKRIPSI IVONE SATRIANING HERDIRIANTI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SKRIPSI IVONE SATRIANING HERDIRIANTI"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

i

SKRIPSI

IVONE SATRIANING HERDIRIANTI

STUDI PENGGUNAAN SPIRONOLAKTON

PADA PASIEN SIROSIS

DENGAN ASITES

(Penelitian Di Rumah Sakit Umum Dr. Saiful Anwar Malang)

PROGRAM STUDI FARMASI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2014

(2)

ii

L

embar Pengesahan

STUDI PENGGUNAAN SPIRONOLAKTON PADA

PASIEN SIROSIS DENGAN ASITES

(Penelitian Di Rumah Sakit Umum

Dr. Saiful Anwar Malang)

SKRIPSI

Dibuat Untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana Farmasi pada Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Malang 2014

Oleh:

IVONE SATRIANING HERDIRIANTI 201010410311105

Disetujui oleh:

Pembimbing I Pembimbing II

Drs. Didik Hasmono, M. S., Apt. Dra. Lilik Yusetyani, Apt., Sp. FRS NIP 195809111986011001 NIP 114.0704.0450

(3)

iii

L

embar Pengujian

STUDI PENGGUNAAN SPIRONOLAKTON PADA

PASIEN SIROSIS DENGAN ASITES

(Penelitian Di Rumah Sakit Umum

Dr. Saiful Anwar Malang)

SKRIPSI

Telah diuji dan dipertahankan didepan tim penguji pada tanggal 14 Juni 2014

Oleh:

IVONE SATRIANING HERDIRIANTI 201010410311105

Tim Penguji

Penguji I Penguji II

Drs. Didik Hasmono.,M.S.,Apt. Dra. Lilik Yusetyani.,Apt.,Sp.FRS NIP 195809111986011001 NIP 114.0704.0450

Penguji III Penguji IV

Hidajah Rachmawati, S.Si.,Apt.,Sp.FRS Nailis Syifa’, S.Farm., M.Sc.,Apt. NIDN 0713127102 NIDN 0727118602

(4)

iv

KATA PENGANTAR

Bismillahirrohmanirrohim

Assalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh

Puji syukur tercurahkan kepada Allah SWT, Tuhan semesta alam karena berkat, rahmad dan ridhonya, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

STUDI PENGGUNAAN SPIRONOLAKTON PADA PASIEN SIROSIS DENGAN ASITES (Penelitian di Rumah Sakit Umum Dr. Saiful Anwar Malang).

Skripsi ini diajukan untuk memenuhi syarat untuk mencapai gelar Sarjana Farmasi pada Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang. Dalam penyusunan skripsi ini penulis tidak terlepas dari peranan pembimbing dan bantuan dari seluruh pihak. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati, penulis ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada:

1. Allah SWT, Tuhan semesta alam yang memberikan rahmat, hidayah, serta nikmatNya kepada umatNya, Rosulullah SAW yang sudah menuntun kita menuju jalan yang lurus.

2. Bapak Yoyok Bekti P, M. Kep., Sp. Kom., selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan serta Ibu Nailis Syifa’, S. Farm., M. Sc., Apt., selaku Ketua Program Studi Farmasi UMM yang telah memberi motivasi dan kesempatan penulis belajar di Program Studi Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang.

3. dr Budi Rahayu MPH selaku Direktur RSU Dr. Saiful Anwar Malang beserta jajarannya serta staf pengawai RMK yang telah memberikan kesempatan pada penulis untuk melakukan penelitian.

4. Bapak Drs. Didik Hasmono,M.S.,Apt., dan ibu Dra. Lilik Yusetyani, Apt., Sp. FRS, selaku Dosen Pembimbing I dan II, Ibu Hidajah Rachmawati, S.Si., Apt., Sp. FRS selaku dosen wali dan penguji I serta ibu Nailis Syifa’, S.Farm., M.Sc.,Apt., selaku Dosen Penguji II, terimakasih atas waktunya untuk membimbing dan memberi pengarahan pada skripsi ini.

5. Untuk semua Dosen serta anggota Tata Usaha Farmasi Universitas Muhamadiyah Malang terimakasih untuk ilmunya, serta kepada Ibu Sendy

(5)

v

Lia Yunita, S. Farm., Apt., selaku Dosen penanggung jawab skripsi yang telah membantu menyelesaikan persyaratan ujian skripsi.

6. Papa Purwanto, Mama Sri Hardiyah, dan adek Helmy tercinta, yang tiada hentinya memotivasi dalam segala hal, dengan sabar mendoakan untuk kebaikan dan kesuksesan, serta selalu berusaha mengajarkan pantang menyerah dan selalu bersyukur. Terima kasih banyak atas didikan dan kerja keras agar bahagia serta mendapatkan ilmu yang bemanfaat.

7. Sahabat seperjuangan sirosisku Titin Ghemuol, Esty Icee, Mbak Destry, Hilma Bebe, Lilis, Enis, Yuni, dan Isty. Sahabat yg jadi saudaraku Titin Ghemuol, Bunda Febrina, Esty Ichee, Mifta, Uyunk, Raisa, Yesha, Bebe, Dinar, dan Laras, terima kasih atas kebersamaan, bantuan, motivasi, semangat serta kerja samanya sehingga skripsi ini dapat terwujud.

8. Lek Tanti, Om Dedy, Dek Alvien, dan Dek Alex, terima kasih atas kesempatan menjadi bagian keluarga Kertoraharjo 67 Malang.

9. My Future Tom Mulyadi, terima kasih buat motivasi, semangat, bantuan, waktu, doa, kesabaran, dan kasih sayangnya sehingga skripsi ini dapat selesai tepat waktu.

10. Untuk teman-teman Farmasi UMM 2010 dan semua pihak yang belum disebutkan namanya, penulis mohon maaf dan terimakasih yang sebesar-besarnya. Semua keberhasilan ini tak luput dari bantuan dan doa yang telah kalian semua berikan.

Penulis tidak mampu membalas jasa yang telah diberikan. Semoga amal baik semua pihak mendapat imbalan dari Allah SWT. Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kebaikan skripsi ini. Semoga penulisan skripsi ini dapat berguna bagi penelitian berikutnya. Amiin.

Wassalamu’alaikum warohmatullohi wabarokatuh

Malang, 14 Juni 2014 Penyusun,

(6)

vi

RINGKASAN

STUDI PENGGUNAAN SPIRONOLAKTON PADA PASIEN

SIROSIS DENGAN ASITES

(Penelitian di Rumah Sakit Umum Dr. Saiful Anwar Malang)

Sirosis hati merupakan suatu kondisi dimana jaringan hati yang normal digantikan oleh jaringan parut (fibrosis) yang terbentuk melalui proses bertahap. Jaringan parut ini mempengaruhi struktur normal dan regenerasi sel-sel hati. Sel-sel hati menjadi rusak dan mati sehingga secara bertahap hati akan kehilangan fungsinya. Kematian akibat sirosis telah meningkat dari 6 per 100.000 penduduk pada tahun 1993 menjadi 12,7 per 100.000 penduduk di tahun 2000.

Hampir 85% sirosis hepatik menyebabkan asites. Asites adalah keadaan patologis berupa terkumpulnya cairan dalam rongga peritoneal abdomen. Terapi utama untuk asites yaitu menggunakan diuretik. Diuretik yang disarankan untuk pengobatan awal asites adalah Spironolakton. Jika pemberian Spironolakton tidak dapat mencapai pengurangan cairan asites yang diharapkan, maka ditambahkan dengan Furosemid.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mengidentifikasi profil penggunaan spironolakton pada pasien sirosis hati dengan asites di RSU Dr. Saiful Anwar Malang. serta mengkaji hubungan terapi spironolakton terkait dosis yang diberikan, rute pemberian, frekuensi pemberian, interval pemberian, dan lama pemberian yang dikaitkan dengan data klinik di RSU Dr. Saiful Anwar Malang. Cara pengolahan data pada penelitian ini yaitu dengan melakukan rekapitulasi pasien sirosis dengan asites pada Rekam Medik Kesehatan (RMK).

Penelitian ini merupakan penelitian observasional. Rancangan penelitian ini bersifat deskriptif yaitu berupa studi retrospektif dengan metode consecutive

sampling (pengambilan sampel berdasarkan waktu). Kriteria inklusi meliputi

pasien dengan diagnosis sirosis dengan asites di Rumah Sakit Umum Dr.Saiful Anwar Malang, dengan data Rekam Medik Kesehatan (RMK) meliputi data terapi spironolakton dan obat lain yang menyertai periode Januari-Desember 2013.

Hasil penelitian ini didapatkan 67 data RMK sebagai populasi, 61 pasien yang mendapatkan terapi spironolakton, dan data yang memenuhi kriteria inklusi sebanyak 52 pasien yaitu 75% pasien laki-laki dan 25% pasien perempuan.pasien laki-laki lebih banyak dari pada perempuan karena bisa dipengaruhi oleh

lifestylenya yaitu merokok dan konsumsi alkohol. Penelitian di Italia pada tahun

1985-1999 didapatkan kasus sirosis dengan kelompok usia terbanyak pada 40-65 tahun. Profil terapi pada pasien sirosis hati dengan asites adalah terapi diuretik, beta blocker, antibiotik, antibleeding, laxansia, dan transfusi albumin. Pemberian terapi diuretik pada pasien sirosis dengan asites rawat inap yaitu 6% pengguna spironolakton tunggal, dan 94% pengguna spironolakton kombinasi dengan furosemid Penggunaan spironolakton dilakukan melalui rute oral dengan dosis terbanyak (1x100mg)/po sebanyak 52%. Peran spironolakton sebagai diuretik adalah mengurangi cairan asites yang berada di rongga peritoneal. Lama perawatan pasien sirosis dengan asites dapat dipengaruhi oleh banyaknya komplikasi. Spironolakton menjadi pilihan terapi awal untuk pasien sirosis dengan asites. Penggunaan dosis, rute pemberian, interval pemberian, serta lama pemberian spironolakton yang diberikan pada pasien sirosis dengan asites rawat inap di RSU Dr. Saiful Anwar sudah sesuai menurut guideline yang ada.

(7)

vii

ABSTRACT

DRUG UTILIZATION STUDY OF SPIRONOLACTONE

IN PATIENT WITH CIRRHOSIS ASCITES

(Research at Hospital of Dr. Saiful Anwar Malang)

Background: Ascites is the one clinical manifestation of cirrhosis. Ascites is a

pathologic state of fluid accumulation in the abdominal peritoneal cavity. Ascites current therapies aimed at reducing the existing fluid in the peritoneal cavity using a diuretic, for example Spironolactone is a antagonis aldosteron.

Objectives: The study aims to determine patterns of spironolactone utilization in

patient cirrhosis with ascites and to examine the relationship spironolactone therapy related to the dose, route of administration, frequency of administration, duration and timing of administration associated with clinical data at the Hospital of Dr. Saiful Anwar Malang.

Methods: The study is a retrospective observational with consecutive sampling

method in cirrhosis with ascites patients from January to december 2013.

Result & Conclusion: This study showed there were 3 patients (6%) received

spironolactone. 49 patients (94%) received combination of spironolactone-furosemide. Spironolactone used by oral administration dominated with (1x100mg/day) as 27 patients (52%). The use of spironolactone dose, route of administration, interval of administration, and duration of administration that given in cirrhosis with ascites patients in inpatient Dr. Saiful Anwar was appropriate according to some existing guidelines.

(8)

viii

ABSTRAK

STUDI PENGGUNAAN SPIRONOLAKTON PADA PASIEN SIROSIS DENGAN ASITES

(Penelitian Di Rumah Sakit Umum Dr. Saiful Anwar Malang)

Latar Belakang: Asites merupakan salah satu manifestasi klinis dari sirosis.

Asites adalah keadaan patologis berupa terkumpulnya cairan dalam rongga peritoneal abdomen. Terapi asites saat ini ditujukan untuk mengurangi cairan yang ada pada rongga peritoneum dengan menggunakan diuretik, yaitu spironolakton yang merupakan antagonis aldosteron.

Tujuan: untuk mengetahui pola penggunaan spironolakton pada pasien sirosis

dengan asites di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang dan mengkaji hubungan terapi spironolakton terkait dosis yang diberikan, rute pemberian, frekuensi pemberian, interval pemberian, dan lama pemberian yang dikaitkan dengan data klinik di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang.

Metode: Penelitian ini bersifat observational yaitu berupa studi retrospektif

dengan metode consecutive sampling pada pasien sirosis dengan asites periode Januari sampai dengan Desember 2013.

Hasil & Kesimpulan: Penggunaan spironolakton tunggal sebanyak 3 pasien

(6%). Penggunaan spironolakton yang dikombinasikan dengan furosemid sebanyak 49 pasien (94%). Penggunaan spironolakton yang paling dominan yaitu spironolakton peroral dengan dosis 1x100mg/hari sebanyak 27 pasien (52%). Penggunaan dosis, rute pemberian, interval pemberian, frekuensi pemberian, serta lama pemberian spironolakton yang diberikan pada pasien sirosis hati dengan asites di instalasi rawat inap RSUD Dr. Saiful Anwar Malang sudah sesuai dengan beberapa jurnal dan guideline yang ada.

Kata Kunci: Spironolakton, Asites, Sirosis, Rawat Inap

(9)

ix

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

LEMBAR PENGUJIAN ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

RINGKASAN ... vi

ABSTRAK ... vii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

DAFTAR SINGKATAN ... xv BAB I PENDAHULUAN ... 1 1.1 Latar Belakang ... 1 1.2 Rumusan Masalah ... 4 1.3 Tujuan Penelitian ... 4 1.3.1 Tujuan Umum ... 4 1.3.2 Tujuan Khusus... 4 1.4 Manfaat Penelitian ... 5 1.4.1 Bagi Pasien ... 5 1.4.2 Bagi Peneliti ... 5

1.4.3 Bagi Rumah Sakit... 5

1.4.4 Bagi Institusi Pendidikan ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 6

2.1 Tinjauan Tentang Organ Hati ... 6

2.1.1 Anatomi hati ... 6

2.1.2 Tinjauan Penyakit hati ... 7

2.2 Tinjauan Tentang Sirosis Hepatik ... 7

2.2.1 Definisi Sirosis Hepatik ... 7

2.2.2 Epidemologi ... 8

2.2.3 Etiologi ... 9

(10)

x

2.2.5 Patologi... 12

2.2.6 Penatalaksanaan pada Sirosis Hepatik ... 13

2.3 Tinjauan Tentang Asites ... 15

2.3.1 Definisi Asites ... 15

2.3.2 Etiologi ... 15

2.3.3 Patogenesis ... 15

2.3.4 Patologi... 18

2.3.5 Penatalaksanaan Asites ... 19

2.3.5.1 Terapi Non Farmakologi ... 19

2.3.5.2 Terapi Farmakologi ... 19

2.4 Manifestasi Klinik dan Data Laboratorium ... 20

2.5 Tinjauan Tentang Diuretik yang Digunakan pada Pasien Sirosis dengan Asites ... 22

2.5.1 Macam Diuretik... 22

5.2.2 Interaksi Obat ... 26

5.2.3 Pemilihan Diuretik ... 26

2.6 Tinjauan Tentang Spironolakton ... 26

BAB III KERANGKA KONSEPTUAL ... 29

KERANGKA OPERASIONAL ... 30

BAB IV METODE PENELITIAN ... 31

4.1 Rancangan Penelitian ... 31

4.2 Populasi dan Sampel ... 31

4.2.1 Populasi ... 31

4.2.2 Sampel ... 31

4.2.3 Kriteria Data Inklusi ... 31

4.2.4 Kriteria Data Eksklusi ... 31

4.3 Bahan Penelitian ... 32

4.4 Instrumen Penelitian ... 32

4.5 Tempat dan Waktu Penelitian ... 32

4.6 Definisi Operasional ... 32

4.7 Metode Pengumpulan Data ... 33

4.8 Analisa Data ... 34

BAB V HASIL ... 35

(11)

xi

5.1.1 Jenis Kelamin Pasien ... 36

5.1.2 Usia Pasien ... 36

5.1.3 Status Pasien ... 37

5.2 Manifestasi Klinis Pasien Sirosis Hati ... 37

5.3 Diagnosis Penyerta Pasien Sirosis dengan Asites ... 38

5.4 Penggunaan Spironolakton pada Pasien Sirosis dengan Asites .... 39

5.4.1 Pola Penggunaan Spironolakton... 39

5.4.2 Switch Dosis Penggunaan Spironolakton ... 40

5.5 Distribusi dan Pola Terapi Selain Spironolakton Pasien Sirosis .. 40

5.6 Lama Pasien Masuk Rumah Sakit (MRS) ... 41

5.7 Kondisi Pasien Keluar Rumah Sakir (KRS) ... 41

5.8 Profil Pasien Sirosis dengan Asites dengan Kondisi KRS Meninggal ... 42

BAB VI PEMBAHASAN ... 43

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN ... 56

7.1 Kesimpulan ... 56

7.2 Saran ... 56

(12)

xii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

II.1 Klasifikasi menurut Kriteria Child Pugh ... 13

II.2 Grade asites dan terapi yang disarankan ... 14

II.3 Golongan Diuretik ... 23

II.4 Diuretik yang Digunakan pada Sirosis Hepatik ... 25

V.1 Jenis Kelamin Pasien Sirosis dengan Asites ... 36

V.2 Usia Pasien Sirosis dengan Asites ... 36

V.3 Status Pasien Sirosis dengan Asites ... 37

V.4 Manifestasi Klinis Sirosis dengan Asites ... 37

V.5 Diagnosis Penyerta Sirosis dengan Asites ... 38

V.6 Pola Penggunaan Terapi Spironolaskton... 39

V.7 Switch Dosis Penggunaan Terapi Spironolaskton ... 40

V.8 Terapi Utama Pasien Sirosis dengan Asites ... 40

(13)

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Anatomi dan Struktur Hati ... 7

2.2 Sirosis Hati ... 8

2.3 Patogenesis Sirosis ... 11

2.4 Teori Proses Patofisiologi Asites ... 17

2.5 Patogenesis Asites ... 18

2.6 Struktur Kimia Spironolakton ... 28

2.7 Tempat Kerja Spironolakton ... 28

3.1Kerangka Konseptual ... 29

3.2 Kerangka Operasional ... 30

5.1 Skema Inklusi dan Eksklusi Penelitian pada Pasien Sirosis dengan Asites 35 5.2 Lama MRS Pasien Sirosis dengan Asites ... 41

(14)

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Daftar Riwayat Hidup……… ... 60

2. Surat Pernyataan………... 61

3. Surat Penghadapan Penelitian ... 62

4. Keterangan Kelayakan Etik... 63

5. Daftar Nilai Normal Data Klinik dan Data Laboratorium ... 64

6. Lembar Pengumpul Data Pasien Sirosis dengan Asites di Instalasi Rawat Inap RSUD Dr. Saiful Anwar Malang ... 66

7. Data Induk Pasien Sirosis dengan Asites di Instalasi Rawat Inap RSUD Dr. Saiful Anwar Malang ... 79

(15)

xv

DAFTAR SINGKATAN

AASLD : American Association for the Study of Liver Diseases ACE Inhibitor : Angiotensin Converting Enzyme Inhibitor

ADH : Antidiuretic Hormone ALT/SGPT : Alanine aminotransferase ARB : Angiotensin Receptor Blocker AST/SGOT : Asparte aminotransferase BUN : Blood Urea Nitrogen

Cl : Clorida

CT-Scan : Computed Tomography Scan

dL : desiliter

EASL : European Association for the Study of Liver

ET-1 : Endothelin-1

Fe : Fero

GALL : Gallbladder

GCS : Glasgow Coma Scale

GGT : Gamma Glutamil Transpeptdase GI : Gastro Intestinal

Hb : Hemoglobin

HBs Ag : Hepatitis B surface Antigen HBV : Hepatitis B Virus

HCV : Hepatitis C Virus

HE : Hepatic Ensepalophaty

HM : Hematemesis Melena

IGF-1 : Insulin Like Growth Factor 1 INR : Internasional Normalization Ratio

Kg : kilogram

KRS : Keluar Rumah Sakit

L : Liter

LPD : Lembar Pengumpulan Data

MELD : Model for End stage Liver Disease

mg : miligram

(16)

xvi MRS : Masuk Rumah Sakit

Na : Natrium

NAFLD : Non Alcoholic Fatty Liver Disease

NO : Nitrit oxide

NSAID : Non Steroidal Anti Inflammatory Drugs PDGF : Platelet Derived Growth Factor

pH : angkat Hidrogen atau power of Hydrogen RAAS : Renin Angiotensin Aldosterone System RMK : Rekam Medik Kesehatan

ROS : Reactive Oxygen Species RR : Respiratory Rate

RS : Rumah Sakit

RSU : Rumah Sakit Umum

SBP : Spontaneous bacterial peritonitis

TB : Tuberculosis

TGF : Transforming Growth Factor USG : Ultrasonografi

(17)

57

DAFTAR PUSTAKA

Akil, H.A.M., 2007. Asites. Dalam: H. Ali Sulaiman, H. Nurul Akbar, Laurentius A, Lesmana, H.M. Sjaifoellah Noer. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta: Jayabadi. Halaman 365-369

Arroyo V. 2008. Review Articel: Albumin in the Treatment of Liver Disease New Feature of a Classical Treatment. Aliment Pharmacol 2002; 16 (suppl.5): 1-5

Aru S. 2006. Ilmu Penyakit Dalam Jilid I ed. IV. Jakarta: Pusat Penerbitan IPD FKUI

Berzigotti, A., Seijo, S., Reverter, E., Bosch, J. 2013. Assessing Portal

Hypertension in Liver Disease. (Access Oktober 2013). Expert Reviews

Gastroenterol Hepatol 7 (2). Page 141 – 155

Biecker, Erwin. 2010. Diagnosis and Therapy of Ascites in Liver Cirrhosis. (Access September 2013). World Journal of Gastroenterology. 2011 March 14; 17(10): 1237-1248

Camilleri M. 2006. Clinical Gastroenterology and Hepatology 2006;4: 1428-1433

Chung, R.T., Polsosky. 2008. Cirrhosis and Its Complications. In: Braunwald, E., Fauci, A.S., Hauser, S.L., Kasper, D., Jameson, L., Loscalzo, J., Editors.

Harrison’s Principle of Internal Medicine 17th ed. New York: McGraw

Hill

Cipolle, R.J., Strand, L.M., and Moley, P.C., 2007. Pharmaceutical Care

Practice: The Clinician’s Guide 2nd ed. New York: McGraw Hill

Corwin, Elizabeth, J., 2001. Patofisiologi. Jakarta: EGC. Halaman 573 Depkes RI. 2010

Drs. H T Bahdar Johan, Apt., M. Pharm. 2013. Pengawasan Obat Tradisional

Kosmetik dan Produk Komplemen. Deputi bidang Pengawasan

European Association for the Study of the Liver. 2010. EASL Clinical Practice

Guidelines on the Management of Ascites, Spontaneous Bacterial Peritonitis, and Hepatorenal Syndrome in Cirrhosis. Journal of

Hepatology Vol. 53. Page 397-417

Fauci, K. Braundwald. 2008. Cirrhosis and Complications. Harrison’s Internal

Medecine 17th edition. The Mc. Grow-Hill Companies

(18)

58

Hirlan. 2006. Asites. In: Sudoyo, A.W., Setiyohadi, B., Alwi, I., Simadibrata, M., Setiati, S., Prinsip Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta Pusat: Pusat Penerbitan FKUI. Halaman 449 – 450

Hoan TT, Kiraha R. 2008. Obat-Obat Penting. Jakarta. Gramedia

Hun, Ke-Qin and Bruce, A., Runyon. 2005. Ascites and Spontaneous Bacterial

Paritonitis. In: Friedman, L.S., Keeffe, K.B., Handbook of Liver Disease

snd ed. London: Elsevier Inc. Page 149 – 155

Ikatan Sarjana Farmasi Indonesia. 2009. ISO Volume 44. Jakarta: PT ISFI Penerbitan. Halaman 232-235

Kusumobroto, Hernomo, O., 2007. Sirosis Hati. In: Sulaiman, H.A., Akbar, H.N., Lesmana, L.A., Noer, H.M.S., Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta: Jayaabadi. Halaman 335

Lindseth, Glenda, N., 2006. Gangguan Hati, Kandung Empedu, dan Pankreas. In: Price, Sylvia, A., Wilson, Lorraine, M., (Eds). Patofisiologi: Konsep

Klinis Proses-Proses Penyakit edisi 6: Alih Bahasa Brahm, U., Pendit, et

al; Editor Edisi Bahasa Indonesia, Huriawat Hartanto, et al. Jakarta: EGC. Halaman 472 – 493

Lippa, V.R., & Nguyen, T., 2006. Liver Disease. In: SJ. McPhee, Ganong, W.F., Lippa, V.R. (eds). The Pathophysiologi of Disease: An Introducing to

Clinical Medicine 5th ed. New York: McGraw Hill. Page 388 – 429

Madan, K., Mehta, A., 2011. Management of Renal Failure and Ascites in

Patients with Cirrhosis. (Access September 2013). International Journal of

Hepatology.Volume 2011, Article ID 790232, 7 pages

Moore, K.P., Aithal, G.P., 2006. Guidelines on the Management of Ascites In

Cirrhosis. (Access September 2013). Ascites in Cirrhosis

Mubin H. 2008. Panduan Praktis Ilmu Penyakit Dalam: Diagnosis dan Terapi

Edisi 2. Jakarta: EGC. Halaman 328-330

Nurjanah S., 2006. Sirosis Hati. In: Sudoyo A.W., Setiyohadi, B., Alwi, I., Simadibrata, M., Setiati, S., Prinsip Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta Pusat: Pusat Penerbitan FKUI

Pagana, Kathleen D., & Pagana, Thimothy J. 2002. Manual of Diagnostic and

Laboratory Test 2nd. New York: Mosby Inc.

Paldosky, D.K., Isselbacher, K.J., Braunwald, E., Martin, J.B., Fauci, A.S., Kasper, L.K., Harisson: Prinsip-prinsip Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta: EGC. Halaman 1665-1675

(19)

59

Price SA, Wilson LM. 1995. Patofisiologi I edisi 4. Halaman 445-449

Richert, A., Raines, D., Lopez, Fred, A., 2009. New Onset Ascites Secondary to

Cirrhosis. Journal of the Lousiana State Medical Society. Volume 161.

Page 9-13

Sachdeva, P.D., et al, 2010. Drug Utilization Studies-Scope and Future

Perspectives. International Journal on Pharmaceutical and Biological

Research. Vol 1 (1). Pp 11-17

Sari W, Indrawati L, OG Djing. 2008. Care Yourself Hepatitis. Jakarta: Penebar Plus

Setiawan, P.B., 2007. Recent Advences in the Management of Heart Failure in

Liver Cirrhosis Patient. Dalam: Soebagijo Adi, Askandar Tjokropra Wiro,

Sutjahjo, A., Nasronudin, Irwanadi, C., Soeroso, J., Pranoto, A. (2007). Naskah Lengkap Pendidikan Kedokteran Berkelanjutan XXII Ilmu Penyakit Dalam. Halaman 582 – 586

Sherlock, S., Dooley. (2002). Ascites. In: Disease of the Liver and Biliary

System. Editors: Sherlock S., Dooley J., 10th ed. Blackwell Scence. Inc USA

Siswandono, Soekardjo B. 2008. Kimia Medisinal Edisi 2. Surabaya: Pusat Penerbitan dan Percetakan Unair (AUP). Halaman 217-219

Sutadi SM. 2003. Sirosis Hepatis. USU digital Library

Tansif, Y.O. and Hebert M.F., 2009. Complication of End-Stage Liver Disease. In: Koda-Kimble, M.A., Young, L. Y:Alldredge, B.K., Corelli, R. L., Guglielmo, B. J., Kradjan, W. A., Williams, B.R. Applie Therapeutics: The Clinical Use of Drugs, 9th Edition. Lippincott Williams & Wilkins

Tjay T.H., K. Rahardja. 2002. Obat-Obat Penting Khasiat, Penggunaan dan

Efek-Efek Sampingnya Edisi kelima cetakan I. Jakarta: Penerbit PT. Elex

Media Komputindo Kelompok Gramedia

Widjojo J. 2003. Doppler Hepatobilier. Dalam: Ultra Sonografi Kedokteran. Bandung: Gemini. Halaman: 184-201

Wolf, David C. 2010. Definition, Epidemiology, and Etiologi of Cirrhosis. New York

Yasar O, Tansif & Mery F, Hebert. 2011. End Stage Liver Disease.

Yogiantoro M. 2007. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid I Edisi V. Jakarta: Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FK UI

Referensi

Dokumen terkait

STUDI PENGGUNAAN ALBUMIN PADA PASIEN SIROSIS HATI DENGAN ASITES (Penelitian Pada Pasien Rawat Inap Di Rumah Sakit Umum Dr. Saiful Anwar Malang).. PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pola penggunaan furosemid pada pasien sirosis hati dengan asites di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan

Mempelajari terapi antibiotik golongan makrolida terkait dosis yang diberikan, rute pemberian, interval pemberian, frekuensi pemberian dan lama penggunaan terapi

polystyrene sulfonate yang diberikan pada pasien gagal ginjal kronik hiperkalemia Rawat Inap di RSUD Kabupaten Sidoarjo, terkait dosis, rute,.. frekuensi, interval, dan lama

yang diberikan pada pasien HIV & AIDS di UPIPI RSUD Dr Soetomo Surabaya, terkait dosis, rute, frekuensi, interval, dan lama pemberian sudah sesuai dengan guidelines

Dari data demografi pasien yang meliputi jenis kelamin, usia pasien, penggunaan ranitidin di tinjau dari : dosis, frekuensi, interval dan lama pemberian sudah

Mempelajari terapi meliputi dosis yang diberikan, rute pemberian, frekuensi pemberian, data lab dan lama penggunaan terapi yang dikaitkan dengan data klinik pada

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisa pola penggunaan aspirin pada terapi pasien IMA meliputi dosis, rute pemberian, interval