• Tidak ada hasil yang ditemukan

Judul : Pengaruh Pengalaman Auditor, Kompetensi dan Due Professional Care

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Judul : Pengaruh Pengalaman Auditor, Kompetensi dan Due Professional Care"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

Judul : Pengaruh Pengalaman Auditor, Kompetensi dan Due Professional Care pada Kualitas Audit Dengan Etika Auditor sebagai Pemoderasi.

Nama : Made Krisna Kusuma Ningrum Nim : 1306305133

Abstrak

Kualitas audit yang baik pada dasarnya dapat dicapai apabila seorang auditor telah menerapkan standar-standar dan prinsip-prinsip audit, memiliki sikap bebas tanpa memihak (independent) kepada siapapun, patuh kepada hukum serta mentaati kode etik profesi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pengalaman auditor, kompetensi, due professional care pada kualitas audit dengan etika auditor sebagai variabel pemoderasi.

Penelitian ini dilakukan di Kantor Akuntan Publik Provinsi Bali. Jumlah sampel yang digunakan sebanyak 40 orang dengan menggunakan teknik sampel jenuh. Metode pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode kuesioner dan teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linear berganda dan moderated regression analysis.

Berdasarkan analisis ditemukan bahwa pengalaman auditor berpengaruh positif pada kualitas audit. Kompetensi berpengaruh positif pada kualitas audit.

Due professional care berpengaruh positif pada kualitas audit. Etika auditor memperkuat pengaruh pengalaman auditor pada kualitas audit. Etika auditor memperkuat pengaruh kompetensi pada kualitas audit. Etika auditor memperkuat pengaruh due professional care pada kualitas audit.

Kata Kunci : pengalaman auditor, kompetensi, due professional care, kualitas

audit, dan etika auditor

(2)

DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

PERNYATAAN ORISINALITAS ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

ABSTRAK... vi

DAFTAR ISI ... vii

DAFTARTABEL... ix

DAFTARGAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 7

1.3 Tujuan Penelitian... 8

1.4 Kegunaan Penelitian... 9

1.5 Sistematika Penulisan BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS ... 11

2.1 Kajian Püstaka ... 11

2.1.1 Teori keagenan ... 11

2.1.2 Pengalaman Auditor ... 12

2.1.3 Kompetensi... 13

2.1.4 Due Professional Care ... 14

2.1.5 Etika Auditor ... 15

2.1.6 Kualitas audit... 16

2.2 Hipotesis Penelitian ... 17

BAB III METODE PENELITIAN ... 23

3.1 Desain Penelitian ... 23

3.2 Lokasi dan Ruang Lingkup Wilayah Penelitian ... 24

3.3 Objek Penelitian... 24

3.4 Identifikasi Variabel ... 25

3.5 Definisi Operasional Variabel ... 26

3.6 Jenis dan Sumber Data... 28

3.6.1 Jenis data ... 28

3.6.2 Sumber data ... 29

3.7 Populasi, Sampel dan Metode Penentuan Sampel ... 29

3.8 Metode Pengumpulan Data... 30

3.9 Teknis Analisis Data ... 30

3.9.1 Intervalisasi data... 31

3.9.2 Uji Statistik Deskriptif ... 31

3.9.3 Uji Instrumen Penelitian... 31

(3)

3.9.4 Uji asumsi klasik ... 32

3.9.5 Analisis Regresi Linear Berganda ... 33

3.9.6 Uji MRA... 35

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN ... 38

4.1 Gambaran Umum Kantor Akuntan Publik ... 38

4.2 Data Penelitian ... 39

4.2.1 Deskripsi responden ... 39

4.2.2 Karakteristik responden... 41

4.3 Statistik Deskriptif... 42

4.4 Uji Instrumen... 43

4.4.1 Uji validitas ... 45

4.4.2 Uji reliabilitas ... 47

4.5 Uji Asumsi Klasik ... 47

4.5.1 Uji normalitas ... 47

4.5.2 Uji heteroskedastisitas ... 48

4.5.3 Uji multikoliniearitas... 49

4.6 Hasil Analisis Regresi Linear Berganda ... 49

4.7 Hasil Moderated Regression Analysis... 52

4.8 Pembahasan Hasil Penelitian ... 56

4.8.1 Pengaruh pengalaman auditor pada kualitas audit ... 56

4.8.2 Penaruh kompetensi pada kualitas audit ... 57

4.8.3 Pengaruh due professional care pada kualitas audit .. 58

4.8.4 Etika auditor memperkuat pengaruh pengalaman auditor pada kualitas audit... 59

4.8.5 Etika auditor memperkuat pengaruh kompetensi pada kualitas audit ... 60

4.8.6 Etika auditor memperkuat pengaruh due professional care pada kualitas audit ... 61

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 63

5.1 Simpulan... 63

5.2 Saran ... 64

DAFTAR RUJUKAN ... 66

LAMPIRAN ... 74

(4)

DAFTAR TABEL

No. Tabel Halaman

3.1 Daftar Nama Kantor Akuntan Publik di Bali, 2016 ... 23

3.2 Jumlah Auditor pada Kantor Akuntan Publik di Bali, 2016 ... 29

4.1 Jumlah Penyebaran dan Pengembalian Kuesioner... 40

4.2 Data Pengambilan dan Pengembalian Kuesioner... 41

4.3 Karakteristik Responden ... 42

4.4 Hasil Statistik Deskriptif ... 43

4.5 Hasil Uji Validitas ... 46

4.6 Hasil Uji Reliabilitas ... 47

4.7 Hasil Uji Normalitas... 48

4.8 Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 48

4.9 Hasil Uji Multikoliniearitas... 49

4.10 Hasil Analisis Regresi Linear Ganda ... 50

4.11 Hasil Moderated Regression Analysis... 53

(5)

DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Halaman

3.1 Konsep Penelitian... 23

(6)

DAFTAR LAMPIRAN

No. Lampiran Halaman

1 Kuesioner Penelitian ... 74

2 Tabulasi Data Ordinal ... 82

3 Tabulasi Data Interval ... 87

4 Hasil Statistik Deskriptif ... 92

5 Hasil Uji Validitas ... 93

6 Hasil Uji Reliabilitas ... 98

7 Hasil Uji Normalitas... 99

8 Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 99

9 Hasil Uji Multikolinearitas... 100

10 Hasil Analisis Regresi Linear Ganda ... 101

11 Hasil Moderated Regression Analysis... 102

(7)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pada era globalisasi saat ini, persaingan antar perusahaan semakin meningkat.

Dengan meningkatnya persaingan yang terjadi tentunya para pemilik perusahaan menginginkan kepercayaan dari publik terhadap perusahaannya dan para pemilik perusahaan memberikan kewenangan kepada manajer untuk mengelola perusahaannya dengan bentuk pertanggungjawabannya yaitu membuat laporan keuangan tentang perusahaan, sehingga hal ini tentunya akan menimbulkan asimetri informasi antara manajer dengan pemilik perusahaan. Scoot (2006) mengatakan bahwa terdapat 2 tipe asimetri informasi, yaitu tipe adverse selection dan tipe moral hazard. Terdapat kepentingan antar manajer dengan pemilik perusahaan yang

berbeda, mengakibatkan manajer melakukan manipulasi terhadap laporan keuangan yang dibuat.

Laporan keuangan yang dibuat oleh manajer memuat informasi-informasi

keuangan yang tidak sesuai dan akan merugikan para pemakai laporan keuangan

seperti pemilik perusahaan. Sehubungan dengan hal tersebut, maka dibutuhkan jasa

akuntan publik yang memberikan jaminan laporan keuangan yang telah dibuat

tersebut memang relevan dan andal sehingga dapat meningkatkan kepercayaan publik

maupun para pemakai laporan keuangan. Jasa akuntan publik dalam hal ini yang

dimaksud adalah auditor. Fungsi auditor disini adalah sebagai pihak ketiga yang

(8)

independen yang menjembatani kepentingan antar manajemen perusahaan dengan pihak dari luar perusahaan dan tugas auditor adalah memberikan opini mengenai kewajaran laporan keuangan sebagai dasar dalam pembuatan keputusan mengenai laporan keuangan yang disajikan oleh manajemen perusahaan, agar dapat dipercayaan oleh publik dan para pemakai laporan keuangan.

Dengan adanya kepercayaan publik yang diberikan kepada auditor tentunya mengharuskan auditor untuk memperhatikan kualitas audit yang dihasilkan nantinya.

Kualitas audit yang baik pada dasarnya dapat dicapai apabila seorang auditor telah menerapkan standar-standar dan prinsip-prinsip audit, memiliki sikap bebas tanpa memihak (independent) kepada siapapun, patuh kepada hukum serta mentaati kode etik profesi. DeAngelo (1981) mendefinisikan kualitas audit sebagai kemungkinan (joint probability) yang dimana seorang auditor akan menemukan dan melaporkan pelanggaran yang ada dalam sistem akuntansi kliennya. Kemungkinan lain dimana auditor akan menemukan salah saji tergantung pada kualitas pemahaman auditor (kompetensi) sementara tindakan melaporkan salah saji tergantung pada independensi auditor.

Deis dan Giroux (1992) melakukan penelitian tentang empat hal dianggap

mempunyai hubungan dengan kualitas audit yaitu (1) lama waktu auditor telah

melakukan pemeriksaan terhadap suatu perusahaan (tenure), semakin lama seorang

auditor telah melakukan audit pada klien yang sama maka kualitas audit yang

dihasilkan akan semakin rendah, (2) jumlah klien, semakin banyak jumlah klien maka

kualitas audit akan semakin baik karena auditor dengan jumlah klien yang banyak

(9)

akan berusaha menjaga reputasinya, (3) kesehatan keuangan klien, semakin sehat kondisi keuangan klien maka akan ada kecenderungan klien tersebut untuk menekan auditor agar tidak mengikuti standar, dan (4) review oleh pihak ketiga, kualitas audit akan meningkat jika auditor tersebut mengetahui bahwa hasil pekerjaannya akan direview oleh pihak ketiga.

Alim, Hapsari, dan Purwanti (2007) mengatakan bahwa masih terdapat banyak kasus pelanggaran yang menghadapkan auditor pada situasi yang mampu menunrunkan kualitas audit, mulai dari kasus Enron di Amerika sampai dengan kasus PT.Telkom di Indonesia yang membuat kredibilitas auditor menjadi semakin dipertanyakan. Kasus PT.Telkom ini melibatkan kantor akuntan publik Eddy Pianto dan Rekan, dalam kasus ini laporan audit PT.Telkom tidak diakui oleh Securities Exchange Commision (SEC). Kasus ini mengharuskan PT.Telkom untuk melakukan audit ulang yang dilakukan oleh KAP lain. Kasus ini muncul setelah adanya laporan bahwa Terlapor dengan sengaja memberika intepretasi yang menyesatkan kepada PT.Telkom dan SEC. Tindakan ini menyebabkan rusaknya kualitas audit yang dilakukan oleh KAP Eddy Pianto atas Laporan Keuangan Konsolidasi PT.Telkom.

Salah satu upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas audit, auditor

harus memiliki pengalaman. Penelitian yang telah dilakukan oleh Kusharyanti (2003)

mengatakan bahwa auditor yang berpengalaman mempunyai pemahaman yang lebih

baik atas laporan keuangan. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang

dilakukan oleh Setiantoro dan Adi (2005) mengatakan bahwa pengalaman

mempunyai pengaruh langsung terhadap kualitas audit. Semakin banyak audit yang

(10)

dilakukan oleh akuntan publik dan semakin lama seorang auditor bekerja maka pengalaman yang akan dimiliki oleh seorang auditor terus meningkat, sehingga hal tersebut dapat mendorong auditor untuk memperluas pengetahuannya dalam bidang hal auditing. Hal ini dapat mengindikasikan bahwa apabila seorang auditor semakin lama bekerja dan pengalaman yang dimiliki semakin banyak maka hal ini dapat meningkatkan kualitas audit yang dihasilkan.

Auditor yang memiliki pengalaman kerja yang baik maka akan memiliki beberapa keunggulan diantaranya dapat mendeteksi kesalahan, memahami kesalahan tersebut serta mengetahui keputusan yang nantinya akan diambil. Hal ini berbanding terbalik dengan auditor yang tidak berpengalaman, tentunya akan melakukan kesalahan lebih besar dibandingkan dengan auditor yang berpengalaman.

Faktor lain yang juga berpengaruh pada kualitas audit adalah kompetensi. Rai (2008) dalam Ika Sukriah, dkk. (2009) mengatakan bahwa kompetensi adalah kualifikasi yang dibutuhkan oleh auditor untuk melaksanakan audit dengan benar.

Untuk melakukan audit, seorang auditor harus memiliki mutu personal yang baik,

pengetahuan yang memadai, serta keahlian khusus dibidangnya. Untuk sampai pada

suatu pernyataan pendapat, auditor harus senantiasa bertindak sebagai ahli dalam

bidang auditing. Pencapain keahlian tersebut dimulai dengan pendidikan formalnya,

yang diperluas melalui pengalaman-pengalaman selanjutnya dalam praktik audit

(Standar Profesional Akuntansi, 210 : 2011). Menurut Iskandar Dinata (2006),

kompetensi adalah keseluruhan pengetahuan, kemampuan atau keterampilan dan

sikap kerja ditambah atribut kepribadian yang dimiliki seseorang. Kompetensi harus

(11)

dievaluasi melalui proses yang mempertimbangkan perilaku pribadi dan kemampuan untuk menerapkan pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh melalui pendidikan, pekerjaan, pengalaman pelatihan auditor dan pengalaman audit.

Due Professional Care juga merupakan faktor yang juga dapat mempengaruhi

kualitas audit. Standar Kode Etik Profesi Akuntan Publik menyatakan bahwa sikap kecermatan dan kehati-hatian profesional mengharuskan setiap Praktisi untuk bersikap dan bertindak secara hati-hati, menyeluruh, dan tepat waktu, sesuai dengan persyaratan penugasan. Singgih dan Bawono dalam (Putri, 2013) mendefinisikan due professional care sebagai kecermatan dan keseksamaan dalam penggunaan

kemahiran profesional yang menuntut auditor untuk melaksanakan skeptisme profesional. Due professional care merupakan hal penting yang harus diterapkan oleh para akuntan publik agar tercapainya kualitas audit yang memadai dalam pelaksanaan pekerjaan profesionalnya.

Selain pengalaman, kompetensi dan due professional care masih terdapat faktor

lain yang mempengaruhi kualitas audit, yaitu etika. Kewajiban seorang auditor adalah

menjunjung tinggi standar etika profesi mereka terhadap organisasi dimana mereka

bekerja, masyarakat dan diri mereka sendiri. Etika adalah seperangkat prinsip moral

atau nilai atau aturan perilaku yang ditetapkan oleh organisasi profesi untuk

melindungi kepentingan anggota dan masyarakat sebagai pemakai jasanya (Arens,

dkk. 2009). Penelitian yang dilakukan Sukriah, dkk (2009) menyatakan bahwa

masalah sulit yang dihadapi oleh seorang auditor untuk meningkatkan kualitas audit

adalah bagaimana meningkatkan sikap dan perilaku aparat pengawasan dalam

(12)

melaksanakan pemeriksaan, sehingga pengawasan yang dilakukan berjalan dengan wajar, efektif, dan efisien.

Berdasarkan beberapa penelitian terdahulu, terdapat perbedaan hasil mengenai variabel yang memengaruhi kualitas audit. Penelitian Siti Nur (2010) dan Harhinto (2004) menunjukkan bahwa pengalaman auditor berpengaruh positif pada kualitas audit. Namun penelitian tersebut bertentangan dengan penelitian yang dilakukan Jauhari (2013) dan Nurul Huda (2015) menghasilkan pengalaman auditor berpengaruh negatif terhadap kualitas audit. Karnisa (2015) dan Harjanto (2014) menunjukkan bahwa kompetensi berpengaruh positif terhadap kualitas audit. Namun berbeda dengan penelitian Nur, dkk. (2013) dan Irawati (2011) membuktikan bahwa kompetensi tidak berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit. Penelitian mengenai due professional care yang dilakukan Nugraha (2013) dan Arisanti, dkk. (2013) yang

menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif due professional care pada kualitas audit. Hal ini berbanding terbalik dengan penelitian Bawono dan Singgih (2010) mengatakan due professional care tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas audit.

Selanjutnya penelitian mengenai etika auditor telah dilakukan oleh Rahayu

(2016) dan Nur’ani (2013) menyatakan bahwa etika auditor berpengaruh positif dan

signifikan terhadap kualitas audit. Bertolak belakang dengan penelitian yang

dilakukan Ashari (2011) yang menyatakan bahwa etika auditor tidak berpengaruh

terhadap kualitas audit. Rina (2014) meneliti tentang “pengaruh kompetensi,

pengalaman, independensi terhadap kualitas audit : etika auditor sebagai variabel

(13)

pemoderasi” yang hasilnya menyatakan bahwa interaksi kompetensi dan etika auditor bukan merupakan variabel yang memoderasi terhadap kualitas audit dan interaksi pengalaman dan etika auditor merupakan variabel yang memoderasi kualitas audit.

Masih terdapat perbedaan dari hasil-hasil penelitian sebelumnya dan penelitian mengenai etika auditor sebagai pemoderasi untuk kualitas audit masih sedikit ditemukan, maka peneliti ingin meneliti kembali pengaruh pengalaman auditor, kompetensi dan due professional care pada kualitas audit dengan menambah etika auditor sebagai pemoderasi yang mungkin akan memperkuat atau memperlemah hubungan antara pengalaman auditor, kompetensi dan due professional care pada kualitas audit.

Berdasarkan uraian tersebut, peneliti tertarik untuk melihat kembali interaksi dari etika auditor terhadap pengalaman auditor, kompetensi dan due professional care pada kualitas audit. Oleh karena itu penulis mengangkat judul “Pengaruh Pengalaman Auditor, Kompetensi dan Due Professional Care pada Kualitas Audit Dengan Etika Auditor sebagai Pemoderasi”.

1.2 Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka rumusan masalah penelitian ini diantaranya:

1) Bagaimana pengaruh pengalaman auditor pada kualitas audit?

2) Bagaimana pengaruh kompetensi pada kualitas audit?

3) Bagaimana pengaruh due professional care pada kualitas audit?

(14)

4) Bagaimana etika auditor memoderasi pengaruh pengalaman auditor pada kualitas audit?

5) Bagaimana etika auditor memoderasi pengaruh kompetensi pada kualitas audit?

6) Bagaimana etika auditor memoderasi pengaruh due professional care pada kualitas audit?

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini antara lain:

1) Untuk mendapatkan bukti empiris pengaruh pengalaman auditor pada kualitas audit.

2) Untuk mendapatkan bukti empiris pengaruh kompetensi pada kualitas audit.

3) Untuk mendapatkan bukti empiris pengaruh due professional care pada kualitas audit

4) Untuk mendapatkan bukti empiris peranan etika auditor memoderasi pengaruh pengalaman auditor pada kualitas audit.

5) Untuk mendapatkan bukti empiris peranan etika auditor memoderasi pengaruh kompetensi pada kualitas audit.

6) Untuk mendapatkan bukti empiris peranan etika auditor memoderasi pengaruh

due professional care pada kualitas audit.

(15)

1.4 Kegunaan Penelitian

Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi berbagai pihak yaitu:

1) Kegunaan teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan ilmu pengetahuan dan wawasan yang lebih luas mengenai pengaruh pengalaman, kompetensi dan due professional care pada kualitas audit yang dimoderasi oleh etika auditor dan

menjadi informasi bagi akademis serta refrensi peneliti lain untuk penelitian selanjutnya terkait dengan kualitas audit.

2) Kegunaan Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan, seperti akuntan publik dan KAP dalam praktik auditnya, khususnya dalam upaya meningkatkan kualitas audit yang akan dihasilkan dan dapat menambah kajian di bidang auditing dalam materi perkuliahan.

1.5 Sistematika Penulisan

Pembahasan skripsi ini secara garis besar disusun berdasarkan urutan bab yang sistematis sebagai berikut:

Bab I Pendahuluan

Bab ini menjabarkan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian serta sistematika penulisan.

Bab II Kajian Pustaka dan Rumusan Hipotesis

Bab ini menjabarkan teori-teori penunjang terhadap masalah yang

diangkat dalam skripsi ini, konsep-konsep, antara lain uraian mengenai

(16)

teori keagenan, pengalaman auditor, kompetensi, due professional care, etika auditor, kualitas audit dan rumusan hipotesis.

Bab III Metode Penelitian

Bab ini menjabarkan desain penelitian, lokasi penelitian atau ruang lingkup wilayah penelitian, subjek dan objek penelitian, identifikasi variabel, definisi operasional variabel dan pengukuran variabel, jenis dan sumber data, populasi, sampel dan metode penentuan sampel, metode pengumpulan data, pengujian instrumen penelitian serta teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian.

Bab IV Pembahasan Hasil Penelitian

Bab ini menjabarkan gambaran umum kantor akuntan publik, karakteristik responden, hasil penelitian serta menguraikan pembahasan yang berkaitan dengan pengujian yang digunakan dalam penelitian ini.

BAB V Simpulan dan Saran

Bab ini menguraikan tentang simpulan yang diperoleh dari hasil analisis

dalam bab pembahasan hasil penelitian dan saran-saran yang diberikan

sesuai dengan simpulan yang diperoleh dari penelitian.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan dapat dideskripsikan kemampuan pemecahan masalah pada materi perkalian vektor adalah sebagai berikut: (1) Subjek dengan

bahwa sah-sah saja dikarenakan boleh jadi secara umum dalam perkara ibadah atau mu‘amalah yang lain pendapatnya sama dengan pendapat ulama yang bermazhab Syafi‘i

Nilai akhir TIK dari keseluruhan kelas VIII hanya mencapai ketuntasan 71%, diharapkan oleh guru TIK adalah nilai ketuntasan 85%. Ini disebabkan karena media belajar

[r]

Probandus yang sudah mengalami menstruasi memiliki nilai IMT yang lebih tinggi dibandingkan probandus yang belum mengalami menstruasi pada kelompok usia yang sama. IMT

Hasil pengolahan data uji penetrasi panas dengan metode formula (metode Ball) menunjukkan bahwa waktu yang dibutuhkan dalam proses sterilisasi sari tempe dalam kaleng hingga

Secara teoretis, manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut. 1) Hasil dari penelitian ini dapat mengungkap dan membuktikan teori kecerdasan majemuk, terutama kecerdasan

Dengan ini saya menyatakan bahwa tugas akhir saya yang berjudul EVALUASI KESESUAIAN ANTARA HARAPAN DAN KENYATAAN PASIEN TERHADAP MUTU PELAYANAN DI APOTEK PUSKESMAS