• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan"

Copied!
64
0
0

Teks penuh

(1)

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

untuk SMP/MTs Kelas VIII

Semester Gasal

EDISI REVISI

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas selesainya penerbitan buku ajar ini. Berkat limpahan rahmat dan anugerah Tuhan Yang Maha Pemurah, kami dapat kembali menerbitkan dan menghadirkan buku ajar ini di tengah para siswa dan guru. Partisipasi dan kontribusi para siswa dan guru telah mendorong kami masih tetap dapat menerbitkan buku ini.

Buku ajar ini diterbitkan untuk memenuhi kebutuhan para siswa dan guru akan buku-buku referensi, pen- damping, atau pelengkap untuk mendukung kegiatan belajar-mengajar. Sebagaimana diketahui, kegiatan belajar-mengajar sering kali dianggap dan dirasa kurang cukup jika sepenuhnya hanya mengandalkan buku teks yang sudah distandardisasi. Dengan demikian, perlu pula diadakan buku-buku lain yang dapat berperan menjadi pendamping dan pelengkap. Buku ajar inilah salah satu alternatif yang dapat berfungsi menjadi pendamping dan pelengkap buku teks yang selama ini sudah ada.

Sebagai buku ajar, buku ini kami susun berdasarkan kurikulum yang berlaku dalam dunia pendidikan kita, yakni Kurikulum 2013. Berdasarkan kurikulum ini, proses belajar-mengajar difokuskan pada pembelajaran saintifik untuk membentuk kompetensi pengetahuan, kompetensi keterampilan, dan kompetensi sikap. Pembelajaran saintifik merupakan pembelajaran yang terdiri atas aktivitas mengamati, menanya, menalar (mengeksplorasi), mencoba (mengasosiasi), dan membentuk jejaring (mengomunikasikan)

Kami berharap, buku ajar ini dapat membantu siswa dalam menguasai kompetensi seperti yang disyaratkan Kurikulum 2013. Sungguh merupakan kegembiraan dan kepuasan bagi kami apabila hal itu dapat terwujud. Guna membuat harapan itu menjadi kenyataan, kami akan terus berupaya untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas buku ajar ini.

Redaksi

Daftar Isi Kata Pengantar

Bab 1 Memahami Kedudukan dan Fungsi

Pancasila ... 2 A. Arti Kedudukan Dan Fungsi Pancasila .. 2 B. Makna Pancasila sebagai Dasar

Negara dan Pandangan Hidup ... 10 C. Menyadari Pentingnya Kedudukan

dan Fungsi Pancasila dalam

Kehidupan Bernegara ... 14 Penilaian Harian Bab 1 ... 17 Bab 2 Menumbuhkan Kesadaran terhadap

UUD Negara Republik Indonesia

Tahun 1945 ... 21 A. Kedudukan dan Makna Pembukaan

UUD Negara Republik Indonesia

Tahun 1945 ... 22 B. Kedudukan dan Fungsi UUD

Negara Republik Indonesia Tahun 1945 ... 27 C. Peraturan Perundang- Undangan

dalam Sistem Hukum Nasional ... 29 D. Melaksanakan dan Mempertahankan

UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 ... 31 Penilaian Harian Bab 2 ... 31 Penilaian Tengah Semester ... 35 Bab 3 Tata Urutan Peraturan Perundang-

Undangan dalam Sistem Hukum

Nasional di Indonesia ... 40 A. Makna Tata Urutan Peraturan ... 40 B. Proses Penyusunan Peraturan

Perundang-Undangan ... 46 Penilaian Harian Bab 3 ... 56 Penilaian Akhir Semester ... 59

(2)

Kompetensi Dasar

1.1 Bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas konsensus nasional Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa

Ringkasan Materi

A. Arti Kedudukan Dan Fungsi Pancasila

Setiap bangsa yang sudah berdiri kokoh sudah barang tentu mempunyai tujuan ke arah mana bangsa itu. Untuk itu perlu adanya suatu pandangan hidup bangsa. Dengan pandangan hidup inilah suatu bangsa akan memandang persoalan-persoalan yang dihadapinya dan menentukan arah serta bagaimana bangsa itu memecahkan persoalan-persoalan yang dihadapinya. Tanpa memiliki pandangan hidup suatu bangsa akan terombang-ambing dalam persoalan-persoalan besar yang timbul, terutama persoalan umat manusia dalam pergaulan masyarakat bangsa-bangsa di dunia.

Pancasila merupakan dasar negara Indonesia yang menjadi pedoman dan petunjuk jalan dalam menentukan rambu-rambu tujuan negara. Selain itu Pancasila menjadi pedoman dalam hidup bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Namun kedudukan formal Pancasila yang kuat selalu sejajar dengan pengamalan Pancasila dalam kehidupan sosial sehari-hari. Pancasila belum ditaati sebagai mestinya. Hal ini disebabkan karena berbagai factor, salah satu diantaranya adalah kurangnya pengertian dan pemahaman mengenai

Bab

1 Memahami Kedudukan dan Fungsi Pancasila

Kompetensi Inti

1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.

2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, santun, percaya diri, peduli, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, dan kawasan regional.

3. Memahami dan penerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, dan kenegaraan terkait fenomena dan kejadian tampak mata.

4. Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, dan komunikatif, dalam ranah konkret dan ranah abstrak sesuai dengan yang dipelajari di sekolah

dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang teori. Memahami Kedudukan dan Fungsi Pancasila

Arti Kedudukan Dan Fungsi Pancasila

Makna Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Menyadari Pentingnya Kedudukan dan Fungsi Pancasila dalam Kehidupan

Bernegara

Peta Konsep

2.1 Mengembangkan sikap yang mencerminkan nilai-nilai luhur Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa

3.1 Menelaah Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa

4.1 Menyaji hasil telaah nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa dalam kehidupan sehari-hari

(3)

Penetapan Pancasila sebagai dasar negara dilakukan dengan melalui berbagai proses dan tahapan.

Proses tersebut merupakan langkah terbaik untuk menghasilkan konsep Pancasila secara utuh. Melalui proses ini Pancasila muncul sebagai gagasan dan keyakinan terbaik yang dihasilkan oleh rakyat Indonesia.

Tugas Mandiri

Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan benar!

1. Siapa yang pertama kali mengenalkan istilah Pancasila?

Jawab: ...

2. Apakah fungsi Pancasila sebagai dasar negara?

Jawab: ...

3. Sebutkan pokok-pokok proses perumusan Pancasila dijadikan dasar negara Republik Indonesia?

Jawab: ...

4. Jelaskan pengertian ideologi?

Jawab: ...

5. Bisakah sila-sila Pancasila dilaksanakan secara terpisah? Jelaskan!

Jawab: ...

a) Lahirnya Pancasila

Para pendiri Negara Republik Indonesia pada tanggal 18 Agustus 1945 menyepakati Dasar Negara adalah Pancasila. Istilah pancasila itu sendiri menurut Darji Darmodihardjo, SH (1995: 3) sudah dikenal sejak zaman Majapahit pada abad ke XIV, terdapat dalam buku Nagarakertagama karangan Prapanca dan buku Sutasoma karangan Tantular. Istilah pancasila dalam bahasa Sansekerta, asal kata panca (lima) dan sila (sendi, asas), berarti batu sendi yang lima, juga berarti pelaksanaan kesusilaan yang lima (Pancasilakrama).

Lebih lanjut dalam buku tersebut, Pancasila memiliki dua pengertian, yaitu : berbatu sendi yang lima dan pelaksanaan kesusilaan yang lima, yaitu:

1. Dilarang melakukan kekerasan.

2. Dilarang mencuri.

3. Dilarang berjiwa dengki.

4. Dilarang berbohong.

5. Dilarang mabuk/minuman keras.

Berikut ini akan diuaraikan pokok-pokok proses perumusan Pancasila dijadikan dasar negara Republik Indonesia secara rinci yaitu :

1. Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI)

BPUPKI atau dalam bahasa Jepang Dokuritsu Jundi Choosakai dibentuk pada tanggal 29 April 1945, anggotanya 62 orang dan dilantik pada tanggal 28 Mei 1945 dan diketuai oleh Dr. KRT Radjiman Widyodiningrat dan wakilnya R.P Soeroso.

Badan Penyelidikan Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia bersidang dua kali yaitu : a. Sidang I berlangsung tanggal 29 Mei 1945 sampai tanggal 1 Juni 1945

b. Sidang II berlangsung tanggal 10 Juli 1945 sampai tanggal 16 Juli 1945

Dalam sidang pertama BPUPKI membahas tentang dasar negar Indonesia merdeka. Pada sidang tersebut hadir tiga orang pembicara yaitu : Muh. Yamin, Soepomo dan Ir Soekarno. Berikut para anggota BPUPKI yang menyampaikan pidatonya :

a. Mr Muh Yamin (29 Mei 1945)

Mr Muh Yamin mendapatkan kesempatan pertama untuk mengajukan konsep dasar negara Indonesia merdeka di depan sidang BPUPKI.

Beliau mengajukan konsep dasar negara Indonesia merdeka sebagai berikut :

1. Peri Kebangsaan 2. Peri Kemanusiaan 3. Peri Ketuhanan 4. Peri Kerakyatan

5. Kesejahteraan rakyat Gambar. Muh Yamin

(4)

Selain itu Muh. Yamin juga mengajukan usul secara tertulis suatu rancangan UUD negara Indonesia merdeka yang di dalamnya memuat dasar negara sebagai berikut:

1. Ketuhanan Yang Maha Esa 2. Kebangsaan, persatuan Indonesia

3. Rasa kemanusiaan yang adil dan beradab

4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan 5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

b. Prof. Dr. Mr. Soepomo

Ia menyampaikan pokok-pokok pikirannya, antara lain mengatakan bahwa negara itu harus memenuhi unsur-unsur sebagai berikut :

1. Persatuan 2. Kekeluargaan

3. Keseimbangan lahir batin 4. Musyawarah

5. Keadilan rakyat c. Ir. Soekarno

Gambar. Ir. Soekarno

Mengajukan usul mengenai calon dasar negara Indonesia merdeka yang terdiri dari lima hal yaitu:

1. Nasionalisme(Kebangsaan Indonesia) 2. Internasionalisme(Peri Kemanusiaan) 3. Mufakat atau demokrasi

4. Kesejahteraan sosial

5. Ketuhanan Yang Maha Esa( Ketuhanan Yang Berkebudayaan) Untuk lima dasar itu, beliau mengusulkan agar diberi Pancasila.

Setelah sidang I selesai BPUPKI mengadakan sidang yang dilaksanakan pada tanggal 10-17 Juni 1945 yang membahas tentang hukum dasar (UUD), dalam sidang ini dibentuklah panitia perumusan pembukaan 1945 yang terdiri dari 9 orang yang dikenal sebagai panitia kecil atau panitia Sembilan.

Kesembilan anggota panitia Sembilan adalah sebagai berikut : a. Ir. Soekarno

b. Drs. Moh. Hatta c. Mr. A.A Maramis

d. Abi Koesno Tjokrosoejono e. Abdulkahar Muzakir f. Haji Agus Salim g. Mr. Achmad Subardjo h. Mr. Muh Yamin

2. Piagam Jakarta (22 Juni 1945)

Pada tanggal 22 Juni 1945 sembilan tokoh nasional dan juga tokoh BPUPKI mengadakan pertemuan untuk membahas pidato serta usul-usul mengenai asas dasar negara yang telah dikemukakan dalam sidang BPUPKI.

(5)

Setelah melalui pembahasan akhirnya panitia berhasil menyusun program yang dikenal dengan piagam Jakarta (Jakarta Charter) yaitu preambule yang berisi asas dan tujuan negara Indonesia merdeka. Piagam Jakarta memuat rumusan dan sistematika Pancasila sebagai berikut :

1. Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya.

2. Kemanusiaan yang adil dan beradab 3. Persatuan Indonesia

4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan 5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

3. Pembentukan panitia persiapan kemerdekaan Indonesia (PPKI)

BPUPKI setelah menyelesaikan tugasnya dibubarkan oleh Jepang tanggal 7 Agustus 1945, sebagai gantinya adalah panitia persiapan kemerdekaan Indonesia (PPKI) yang dalam bahasa Jepang Dokuritsu Junbi Linkai yang dibentuk pada tanggal 9 Agustus 1945. PPKI diketuai oleh Ir.

Soekarno dan Drs. Moh Hatta sebagai wakilnya.

Badan ini mula-mula bertugas memeriksa hasil-hasil BPUPKI kemudian menjadi satu badan yang berkedudukan dan berfungsi penting sekali yaitu:

1. Mewakili seluruh rakyat Indonesia

2. Sebagai pembentuk negara (yang menyusun negara RI setelah proklamasi kemerdekaan tanggal 17 Agustus 1945)

3. Menurut teori hukum badan ini mempunyai wewenang untuk meletakkan dasar-dasar negara Kemudian PPKI yang bersidang pada tanggal 18 Agustus 1945, menjadikan piagam Jakarta sebagai pendahuluan yang kemudian dikenal sebagai pembukaan UUD 1945. Pengesahan dilakukan setelah menghapus kalimat,”dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk- pemeluknya”.

Dihapusnya kalimat itu oleh PPKI, karena ada keberatan dari pemeluk agama lain selain Islam.

Selain itu hal itu dilakukan untuk menjaga persatuan dan keutuhan seluruh bangsa Indonesia yang majemuk yang terdiri dari berbagai macam suku, agama, dan adat istiadat.

Rumusan Pancasila yang benar dan syah ialah terdapat dalam Pembukaan UUD 1945 alenia 4 yang telah disahkan oleh PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945. tata urutan dan rumusan Pancasila adalah sebagai berikut:

1. Ketuhanan Yang Maha Esa

2. Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab 3. Persatuan Indonesia

4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan 5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

Pancasila susunannya adalah majemuk tunggal (merupakan satu kesatuan yang bersifat organic) yaitu sebagai berikut:

1. Terdiri atas bagian-bagian yang tidak terpisahkan

2. Masing-masing bagian mempunyai fungsi dan kedudukan tersendiri

3. Meskipun berbeda mewujudkan tidak saling bertentangan, tetapi saling melengkapi 4. Bersatu untuk mewujudkan secara keseluruhan

5. Keseluruhan membina bagian-bagian

6. Tidak boleh satu sila pun ditiadakan melainkan merupakan satu-kesatuan

Tugas Kelompok

Kerjakan kegiatan ini secara kelompok!

Bentuklah kelompok kerja yang terdiri atas 5 siswa! Setiap kelompok membuat uraian singkat tentang asal-usul Pancasila hingga menjadi dasar negara dan pandangan hidup bangsa Indonesia. Kalian bisa mendapatkan informasi dari buku-buku yang ada di perpustakaan sekolahmu atau media internet. Susunlah informasi yang telah kalian peroleh di buku tugas, kemudian presentasikan di depan kelas!

(6)

Pancasila merupakan dasar negara Indonesia dan menjadi pembeda dengan negara lain. Lalu apa yang dimaksud dengan Pancasila itu sendiri? Para ahli berusaha menerjemahkan pengertian dari Pancasila, seperti beberapa ahli berikut:

a. Ir. Soekarno

Menurut Ir. Soekarno, Pancasila adalah isi jiwa bangsa Indonesia yang turun temurun sekian abad lamanya terpendam bisu oleh kebudayaan Barat. Dengan demikian, Pancasila tidak saja falsafah negara tetapi lebih luas lagi, yakni falsafah bangsa Indonesia.

Gambar Pancasila

b. Notonegoro

Pancasila adalah dasar falsafah Negara Indonesia, sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa Pancasila merupakan dasar falsafah dan ideologi negara yang diharapkan menjadi pandangan hidup bangsa Indonesia sebagai dasar pemersatu, lambang persatuan dan kesatuan, serta sebagai pertahanan bangsa dan negara Indonesia.

c. Muh. Yamin

Pancasila berasal dari kata panca yang berarti lima dan sila yang berarti sendi, asas, dasar atau peraturan tingkah laku yang penting dan baik. Dengan demikian Pancasila merupakan lima dasar pedoman atau aturan tentang tingkah laku yang penting dan baik.

d. Pengertian Pancasila secara Etimologis

Pancasila dalam Bahasa Indonesia secara etimologis berarti “dasar yang memiliki lima unsur”

yang tersirat ajaran moral. Maka dapat disimpulkan, Pancasila secara etimologis mengandung makna moral yang sesuai dengan kehidupan masyarakat Indonesia, sebab penilai moral itu sesuai atau tidak tergantung bergantung tempat dan situasinya. Itu semua yang membedakan penilaian moral bangsa Indonesia dengan bangsa lain

e. Pengertian Pancasila secara Historis

M. Yamin Soepomo Ir. Sukarno

Secara Historis proses perumusan Pancasila diawali ketika dalam sidang BPUPKI pertama dr. Radjiman Widyodiningrat, mengajukan suatu masalah, khususnya akan dibahas pada sidang tersebut. Masalah tersebut adalah tentang suatu calon rumusan dasar negara Indonesia yang akan dibentuk. Kemudian tampilah pada sidang tersebut tiga orang pembicara yaitu Mohammad Yamin, Soepomo dan Soekarno.

(7)

Pada tanggal 1 Juni 1945 di dalam siding tersebut Ir. Soekarno berpidato secara lisan (tanpa teks) mengenai calon rumusan dasar negara Indonesia. Kemudian untuk memberikan nama

“Pancasila” yang artinya lima dasar, yang menjadi dasar negara Indonesia. Pada tanggal 17 Agustus 1945 Indonesia memproklamirkan kemerdekaannya, kemudian keesokan harinya tanggal 18 Agustus 1945 disahkannya Undang-Undang Dasar 1945 termasuk Pembukaan UUD 1945 di mana didalamnya termuat isi rumusan lima prinsip atau lima prinsip sebagai satu dasar negara yang diberi nama Pancasila.

f. Pengertian Pancasila secara Terminologis

Proklasmasi Kemerdekaan tanggal 17 Agustus 1945 itu telah melahirkan negara Republik Indonesia. Untuk melengkapi alat-alat perlengkapan negara, maka Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) segera mengadakan sidang. Dalam sidangnya tangggal 18 Agustus 1945 telah berhasil mengesahkan UUD negara Republik Indonesia yang dikenal dengan UUD 1945. Adapun UUD 1945 tersebut terdiri atas dua bagian yaitu Pembukaan UUD 1945 terdiri 4 alenia dan pasal- pasal UUD 1945 yang terdiri 37 pasal, 1 Aturan Peralihan yang terdiri atas 4 pasal, dan 1 Aturan Tambahan terdiri atas 2 ayat. Dalam bagian Pembukaan UUD 1945 yang terdiri atas 4 alinea tersebut tercantum rumusan Pancasila sebagai berikut :

1. Ketuhanan Yang Maha Esa

2. Kemanusiaan yang adil dan beradab 3. Persatuan Indonesia

4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratanperwakilan 5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat

Rumusan Pembukaan UUD 1945 inilah yang secara konstitusional sah dan benar sebagai dasar negara Indonesia yang disahkan oleh PPKI mewakili seluruh rakyat Indonesia.

b) Kedudukan dan Fungsi Pancasila

Sejak Pancasila disahkan menjadi dasar negara oleh PPKI tanggal 18 Agustus 1945, maka sejak saat itu sebagai pandangan hidup dan ideologi bangsa adalah Pancasila. Lalu, ap aitu dasar negara?

Dasar negara adalah suatu hal yang sangat penting setelah suatu negara berdiri sendiri dan merdeka.

Apabila negara tidak memiliki dasar negara maka negara tersebut tidak akan memiliki pedoman menjalankan pemerintahan.

Dalam menjalankan pemerintahan, negara membutuhkan suatu dasar atau pedoman. Ada begitu banyak paham dan pandangan tentang dasar negara yang akan digunakan oleh bangsa Indonesia. Akan tetapi, fouding father bangsa atau para pendiri bangsa lebih memilih Pancasila sebagai dasar negara.

Bukan hanya dikarenakan Pancasila gagasan Ir. Soekarno, tetapi pemilihan Pancasila disebabkan nilai luhur yang terkandung di dalam Pancasila yang sesuai dengan kebudayaan asli bangsa Indonesia.

Secara umum fungsi dan peranan Pancasila menurut Tap MPR No. III/MPR/2000 tentang Sumber Hukum Nasional dan Tata Urutan Perundangan dinyatakan bahwa Pancasila berfungsi sebagai dasar negara. Hal ini mengandung maksud bahwa Pancasila digunakan sebagai dasar untuk mengatur penyelenggaraan ketatanegaraan negara, yang meliputi bidang idiologi, politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan.

Fungsi dan peranan Pancasila sebelumnya telah kita kenal sebagai:

1) Pancasila sebagai Jiwa Bangsa Indonesia

Pancasila sebagai jiwa bangsa berfungsi agar Indonesia tetap hidup dalam Jiwa Pancasila.

Setiap bangsa dan negara tentu memiliki jiwa. Dalam hal ini, Pancasila menjadi jiwa Bangsa Indonesia. Dimaksud dengan Pancasila sebagai jiwa bangsa Indonesia adalah semua kegiatan yang dilakukan oleh negara, baik itu pemerintah atau masyarakatnya harus sejiwa dengan nilai Pancasila.

Pancasila sendiri telah ada sejak Bangsa Indonesia lahir, yaitu sejak Proklamasi Kemerdekaan.

Berikut ini nilai-nilai Pancasila yang tertuang dalam kelima sila, yaitu:

1. Ketuhanan Yang Maha Esa

Nilai ini mengandung pengakuan atas keberadaan Tuhan sebagai pencipta alam semesta beserta isinya. Manusia Indonesia beriman yaitu meyakini adanya Tuhan yang diwujudkan dalam ketaatan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Ketaatan iman terlihat dari menjalankan segala perintah dan menjauhi segala larangan Tuhan.

(8)

2. Kemanusiaan yang adil dan beradab

Nilai ini mengandung rumusan sifat keseluruhan budi manusia Indonesia yaitu mengakui kedudukan manusia sederajat dan sama. Serta mempunyai hak dan kewajiban yang sama sebagai warga negara yang dijamin oleh negara.

3. Persatuan Indonesia

Nilai ini adalah perwujudan paham kebangsaan Indonesia yang mengatasi paham perseorangan, golongan, suku bangsa. Serta mendahulukan persatuan dan kesatuan bangsa sehingga tidak terpecah belah oleh sebab apa pun.

4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan Nilai ini adalah sendi utama demokrasi di Indonesia berdasar atas asas musyawarah dan asas kekeluargaan.

5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

Nilai ini adalah salah satu tujuan negara yaitu mewujudkan tata masyarakat Indonesia yang adil dan Makmur berdasarkan Pancasila.

2) Pancasila sebagai Ideologi bangsa

Pada hakikatnya ideologi merupakan suatu pilihan yang jelas dan menuntut kesungguhan untuk mewujudkannya. Adapun kesungguhan atau komitmen tersebut tercermin pada sikap dari masyarakat atau bangsa yang meyakini ideologinya sebagai ketentuan normatif yang harus dipatuhi oleh semua orang dalam hidup berbangsa dan bermasyarakat. Pada dasarnya istilah ideologi berasal dari bahasa Yunani, yaitu ideas dan logos. Kata ideas memiliki arti pemikiran, logos/ilmu hakikatnya cara pandang, dan cita-cita.Jadi bisa disimpulkan bahwa ideologi adalah sebuah cara pandang yang membentuk kerangka berpikir kita dalam mewujudkan cita-cita.

Pancasila sebagai ideologi negara artinya seluruh warga negara Indonesia menjadikan pancasila sebagai dasar sistem kenegaraan. Nilai-nilai yang ada pada setiap butir pancasila harus dijadikan sebagai pedoman dasar dalam melangsungkan kehidupan bernegara. Selain itu, pancasila sebagai ideologi negara juga bermakna menjadikan pancasila sebagai cita-cita atau visi. Hal ini tentunya berlaku untuk pemerintah dan seluruh warga negara.

Sebagai ideologi negara, tentu saja pancasila juga memiliki fungsi. Berikut ini adalah fungsi pancasila sebagai ideologi negara.Fungsi pertama adalah, pancasila berperan sebagai sarana pemersatu masyarakat dan juga bertindak sebagai pemelihara persatuan dan kesatuan bangsa.

Kedua, berfungsi untuk mengarahkan dan motivasi bangsa untuk mencapai cita-citanya.

Ketiga, karena pancasila merupakan identitas bangsa, ia juga berperan untuk memelihara dan mengembangkan identitas tersebut. Keempat, pancasila sebagai ideologi negara juga berfungsi sebagai kontrol sosial. Maksudnya adalah, pancasila menjadi tolak ukur sejauh mana negara kita telah menggapai cita-citanya.

Ada beberapa pendapat mengenai ideologi yang dikemukakan oleh para ahli, antara lain sebagai berikut :

1) Karl Marx

Ideologi adalah kesadaran palsu, karena ideologi merupakan suatu pemikiran yang diciptakan oleh pemikirnya yang ditentukan oleh kepentingannya.

2) Harold H.Titus

Ideologi adalah suatu istilah yang dipergunakan untuk sekelompok cita-cita mengenai berbagai macam masalah politik dan ekonomi yang dilaksanakan dalam suatu rencana sistematis dan dijalankan oleh kelompok atau lapisan masyarakat.

3) Hegel

Ideologi adalah produk kebudayaan dari suatu masyarakat. Dalam arti tertentu, ideologi merupakan manifestasi kenyataan sosial.

4) Francis Bacon

Ideologi adalah sintesa pemikiran mendasar dari suatu konsep hidup. Sintesa maksudnya adalah paduan berbagai pengertian agar semuanya menjadi selaras.

(9)

5) Soerjanto Poespowardoyo

Pengertian ideologi menurut Soerjanto Poespowardoyo adalah kompleks pengetahuan serta macam-macam nilai yang secara universal menjadi landasan bagi seseorang atau masyarakat untuk dapat memahami jagad raya serta bumi seisinya dan juga menentukan sikap dasar untuk dapat mengolahnya.Jadi kesimpulannya, bahwa ideologi mencerminkan cara berpikir masyarakat, bangsa dan negara, namun juga membentuk masyarakat menuju cita-citanya.

Ideologi dapat dijadikan sebagai sumber motivasi dan semangat dalam berbagai kehidupan negara. Ideologi dibagi menjadi dua, yaitu:

a) Ideologi terbuka, merupakan kekayaan rohani, moral, dan budaya masyarakat (falsafah) dan isinya tidak langsung operasional. Pancasila sebagai ideologi terbuka selain kedudukannya sebagai dasar negara. Pancasila berkedudukan juga sebagai ideologi nasional Indonesia yang dilaksanakan secara konsisten dalam kehidupan bernegara.

b) Ideologi tertutup bukan merupakan cita-cita yang sudah hidup dalam masyarakat, melainkan cita-cita sebuah kelompok yang digunakan sebagai dasar untuk mengubah masyarakat dan bersifat totaliter.

Suatu ideologi pada suatu bangsa pada hakikatnya memiliki ciri khas, serta karakteristik masing-masing sesuai dengan sifat dan ciri khas bangs aitu sendiri.Ideologi Pancasila sebagai ideologi bangsa dan negara Indonesia lahir dari nilai-nilai pandangan hidup bangsa Indonesia yang telah diyakini kebenarannya. Ideologi Pancasila mendasarkan pada hakikat sifat kodrat manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial. Oleh karena itu, dalam ideologi Pancasila mengakui atas kebebasan dan kemerdekaan individu, namun dalam hidup Bersama juga harus mengakui hak-hak masyarakat. Selain itu manusia menurut Pancasila berkedudukan kodrat sebagai makhluk pribadi dan sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa.

Pancasila sebagai ideologi, yaitu selain kedudukannya sebagai dasar negara Indonesia, Pancasila berkedudukan juga sebagai ideologi nasional Indonesia yang dilaksanakan secara konsisten dalam kehidupan bernegara. Sebagai ideologi bangsa Indonesia, Pancasila merupakan suatu bentuk ikatan budaya yang berkembang secara alami dalam kehidupan masyarakat Indonesia bukan secara paksaan. Dimensi Ideologi adalah Sebuah ideologi yang telah menjadi keyakinan didalam kehidupan bermasyarakat bisa menjadi luntur atau juga pudar seiring dengan perkembangan zaman.Hal itu tergantung pada daya tahan Ideologi. Ideologi tersebut akan dapat mampu bertahan menghadapi perubahan zaman,Jika mempunyai tiga dimensi,yakni :

Dimensi Realita

Dimensi Realita ini menunjuk pada adanya kemampuan ideologi untuk dapat mencerminkan realita yang hidup dalam bermasyarakat, yangmana ia muncul untuk pertama kalinya, paling kurang realita tersebut pada saat-saat awal kelahirannya.

Dimensi Idealisme

Dimensi Idealisme adalah kadar atau juga kualitas idealisme yang terkandung didalam ideologi atau juga nila-nilai dasarnya. Kualitas tersebut menentukan kemampuan ideologi didalam memberikan harapan kepada berbagai kelompok atau juga golongan yang terdapat dalam masyarakat untuk memiliki serta juga membina kehidupan bersama dengan secara lebih baik serta juga membangun suatu masa depan lebih cerah.

Dimensi Fleksibilitas

Dimensi Fleksibilitas yaitu suatu kemampuan ideologi didalam memengaruhi serta sekaligus menyesuaikan diri dengan adanya pertumbuhan atau juga perkembangan masyarakat.

Memengaruhi itu berarti ikut mewarnai adanya proses pengembangan, sedangkan menyesuaikan diri itu berarti bahwa masyarakat tersebut berhasil menemukan tafsiran-tafsiran terhadap suatu nilai-nilai dasar dari ideologi yang sesuai dengan realita baru yang muncul serta juga yang harus mereka hadapi.

3) Pancasila sebagai Kepribadian Bangsa Indonesia

Pancasila sebagai pribadi bangsa Indonesia memiliki fungsi, yaitu sebagai hal yang memberikan corak khas bangsa Indonesia dan menjadi pembeda yang membedakan bangsa kita dengan bangsa yang lain.

(10)

4) Pancasila sebagai Sumber dari Segala Sumber Hukum

Pancasila sebagai sumber hukum berfungsi sebagai sumber hukum yang mengatur segala hukum yang berlaku di Indonesia. Semua hukum harus tunduk dan bersumber dari Pancasila.

Setiap hukum tidak boleh bertentangan dengan Pancasila. Setiap sila Pancasila merupakan nilai dasar, sedangkan hukum adalah nilai instrumental (penjabaran dari nilai dasar).

Sila-sila yang ada dalam Pancasila harus menjadi dasar utama untuk membuat aturan atau pasal dalam hukum. Semua perangkat hukum yang diberlakukan di Indonesia, merupakan nilai instrumental atau penjabaran dari nilai dasar Pancasila. Agar hukum yang dibuat sesuai dengan nilai Pancasila, maka harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :

a) Adanya kesatuan pelaku yang mengadakan peraturan-peraturan hukum tersebut, dalam hal ini adalah Pemerintahan Republik Indonesia.

b) Adanya kesatuan asas kerohanian yang meliputi keseluruhan peraturan-peraturan hukum itu, yakni Pancasila

c) Adanya kesatuan waktu yang menetapkan saat berlaku bagi peraturan-peraturan tersebut, Indonesia adalah sejak tanggal 18 Agustus 1945

d) Adanya kesatuan daerah, sebagai batas wilayah berlaku bagi peraturan-peraturan tersebut, untuk Indonesia adalah seluruh wilayah bekas Hindia-Belanda mulai Sabang sampai Merauke 5) Pancasila sebagai Perjanjian Luhur

Pancasila sebagai perjanjian luhur telah berfungsi dan disepakati melalui siding Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia tanggal 18 Agustus 1945. Walaupun disahkannya Pancasila hanya oleh sebuah Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia, tetapi PPKI sebenarnya adalah suatu badan yang mewakili suara rakyat. Jadi, Pancasila merupakan hasil perjanjian bersama rakyat.

6) Pancasila sebagai Cita-Cita dan Tujuan Bangsa Indonesia

Pancasila sebagai cita-cita bangsa memiliki fungsi, yaitu untuk menciptakan masyarakat yang adil dan makmur.

7) Pancasila sebagai Satu-Satunya Asas dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara

Pancasila sebagai satu-satunya asas adalah sebagai konsekuensi ditetapkannya Pancasila oleh bangsa Indonesia sebagai dasar negara dan juga merupakan perwujudan melaksanakan Pancasila secara murni dan konsekuen.

8) Pancasila sebagai Moral Pembangunan

Pancasila dijadikan kerangka, acuan, tolok ukur, parameter, arah, dan tujuan dari pembangunan.

Tugas Mandiri

Setelah kalian memahami arti dan fungsi Pancasila bagi bangsa Indonesia, lakukanlah hal-hal berikut ini untuk mengetahui pemahaman kalian.

a. Apa fungsi Pancasila bagi bangsa Indonesia?

b. Siapakah the Founding Fathers yang merumuskan Pancasila?

c. Seperti apakah fungsi Pancasila bagi kehidupan bernegara?

B. Makna Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup

Latar belakang Pancasila sebagai dasar negara tidak dapat dilepaskan dari sejarah perjuangan bangsa Indonesia dalam mencapai cita-cita kemerdekaan bangsa. Sejarah perjuangan bangsa Indonesia mencapai kemerdekaan berlangsung selama berabad-abad. Hasil sidang PPKI tanggal 18 Agustus 1945 menjadikan Pancasila sebagai dasar negara bangsa Indonesia. Secara bersamaan dan tersirat, Pancasila juga mempunyai makna sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia. Agar kita sebagai masyarakat Indonesia dapat menjalankan Pancasila secara konsekuen dan murni, maka kita harus tahu tentang makna Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa.

(11)

1. Pancasila sebagai Dasar Negara

Bagi bangsa Indonesia, Pancasila dijadikan sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa untuk mengatur penyelenggaraan negara. Pancasila sebagai dasar negara, berarti Pancasila dijadikan dasar dalam penyelenggaraan negara. Pancasila sebagai pandangan hidup, berarti Pancasila dijadikan pedoman dalam bertingkah laku dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 alinea keempat menegaskan bahwa bangsa Indonesia memiliki dasar dan pedoman dalam berbangsa dan bernegara, yaitu Pancasila.

Atas pengakuan tersebut, maka dasar hukum Pancasila sebagai dasar negara Indonesia dituangkan dalam Pembukaan UUD 1945, Ketetapan MPR RI No. XVIII/MPR/1998 dan Ketetapan MPR No. III/

MPR/2000

a. Pembukaan UUD 1945

Pembukaan UUD 1945 alinea keempat menegaskan bahwa Pancasila sebagai dasar negara mendasari pasal-pasal dalam UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan menjadi cita-cita hukum yang dituangkan dalam peraturan perundang-undangan. Pembukaan UUD 1945 juga memberikan penekanan bahwa selain sebagai dasar negara Indonesia, Pancasila juga dijadikan sebagai falsafah negara dan ideologi negara. Dicantumkannya sila-sila Pancasila dam Pembukaan UUD 1945 menjadikan Pancasila sah secara yuridis-konstitusional dan mengikat seluruh Lembaga negara, Lembaga masyarakat dan setiap warga negara tanpa ada kecuali.

b. Ketetapan MPR RI No. XVIII/MPR/1998

Pasal 1 pada Ketetapan MPR RI No.XVIII/MPR/1998 menyebutkan dengan jelas bahwa Pancasila sebagaimana dimaksud dalam Pembukaan UUD 1945 adalah dasar negara dari Negara Kesatuan Republik Indonesia harus dilaksanakan secara konsisten dalam kehidupan bernegara.

Karena itu, Ketetapan MPR RI No.XVIII/MPR/1998 memperkuat kedudukan Pancasila yang sudah ada di dalam Pembukaan UUD 1945 alenia keempat.

c. Ketetapan MPR No. III/MPR/2000

Ketetapan MPR No. III/MPR/2000 pasal 1 memberikan gambaran kepada seluruh komponen bangsa bahwa sumber hukum Indonesia adalah Pancasila, yang terkandung dalam Pembukaan UUD 1945. Adapun isi dari Ketetapan MPR No. III/MPR/2000 Pasal 1, antara lain :

1) Sumber hukum adalah sumber yang dijadikan bahan untuk penyusunan peraturan perundang- undangan.

2) Sumber hukum terdiri atas sumber hukum tertulis dan tidak tertulis.

3) Sumber hukum nasional adalah Pancasila sebagaimana yang tertulis dalam Pembukaan UUD 1945, yaitu : (1) Ketuhanan yang Maha Esa, (2) Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, (3) Persatuan Indonesia, (4) Kerakyatan yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan dan Perwakilan, dan (5) Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia dan Batang Tubuh UUD 1945

d. Undang-Undang No 12 Tahun 2011

Undang-Undang No.12 Tahun 2011 Pasal 2 tertulis dengan jelas bahwa Pancasila merupakan sumber segala sumber hukum negara. Pada undang-undang juga menerangkan tentang tata cara pembahasan pembuatan peraturan undang-undang. Pembuatan undang-undang tidak boleh melanggar nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Oleh karena itu, Pancasila merupakan sumber segala sumber hukum negara setiap materi muatan peraturan perundang-undangan tidak boleh bertentangan dengan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila.

2. Pancasila sebagai Pandangan Hidup

Pandangan hidup adalah suatu hal yang dijadikan sebagai pedoman hidup, dimana dengan aturan-aturan yang dibuat untuk mencapai yang dicita-citakan. Pancasila sebagai pandangan hidup berarti sarana untuk mempersatukan bangsa Indonesia dan memberikan petunjuk dalam mencapai kesejahteraan, dan kebahagiaan lahir bathin dalam masyarakat yang majemuk. Lebih spesifik lagi Pancasila sebagai pandangan hidup berarti sebagai alat petunjuk dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia.

(12)

Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa menjadi pembeda dengan pandangan hidup negara- negara lain. Hal ini memberikan ciri khas tersendiri bagi cara hidup bangsa Indonesia. Cara hidup bangsa Indonesia adalah budaya ketimuran, bukan budaya kebaratan. Hal tersebut pernah disampaikan Muh.

Yamin saat menyampaikan gagasannya tentang dasar negara Indonesia. Menurutnya, “rakyat Indonesia mesti mendapat dasar negara yang berasal dari peradaban kebangsaan Indonesia, orang timur pulang kepada kebudayaan Timur”

Pandangan hidup yang sesuai dengan Pancasila diharapkan akan menjaga marwah, harkat dan martabat bangsa Indonesia dalam pergaulan Internasional. Budaya dan ideologi luar masuk ke Indonesia tersaring dengan baik oleh nilai-nilai luhur Pancasila, sehingga budaya luhur Indonesia tidak terkikis oleh budaya asing. Tujuan akhirnya adalah mencapai cita-cita dan tujuan nasional bangsa Indonesia.

Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa dilambangkan oleh burung garuda dengan membawa semboyan “Bhinneka Tunggal Ika”. Adapun symbol sila-sila dalam Pancasila adalah bintang, rantai, pohon beringin, kepala banteng, padi dan kapas.

Lambang negara Indonesia

Sila 1 : Bintang

Lambang Bintang emas dengan perisai berlatar belakang warna hitam dijadikan sebagai sila pertama dalam Pancasila yang berbunyi Ketuhanan Yang Maha Esa. Pada bintang berwarna kuning bersudut lima. Bintang di artikan sebagai sebuah cahaya seperti Tuhan yang menjadi cahaya kerohanian bagi setiap manusia.

Dikutip situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), bintang emas mengandung maksud bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang religius. Di mana bangsa yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan kepercayaan masing-masing.

Contoh yang kegiatan yang bisa diterapkan sesuai sesuai sila pertama, yakni:

1. Percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa 2. Hormat menghormati

3. Hidup rukun

4. Bekerja sama antara pemeluk agama dan penganut kepercayaan yang berbeda-beda 5. Tidak memaksa suatu agama atau kepercayaan kepada orang lain.

Sila 2. Rantai

Lambang rantai berwarna kuning berlatar belakang warna merah dijadikan sebagai dasar Kemanusiaan yang Adil dan Beradab. Pada lambang rantai disusun atas gelang-gelang kecil dengan jumlah 17 gelang dan saling menyambung.Di mana itu menandakan hubungan manusia satu dengan yang lain dan saling membantu. Gelang yang berbentuk persegi menggambarkan pria, sementara gelang yang berbentuk lingkaran menggambarkan wanita.

Contoh sila kedua Pancasila yang bisa diterapkan di lingkungan masyarakat, yakni:

1. Sikap saling mencintai sesama manusia 2. Tenggang rasa

3. Gemar menolong orang lain 4. Tidak membeda-membedakan

5. Berbicara kepada orang lain dengan Sopan santun

(13)

Sila 3. Pohon Beringin

Pohon beringin melambangkan sebagai tempat berteduh dan berlindung. Pada Pancasila, pohon beringin dijadikan sebagai dasar sila ketiga yang berbunyi Persatuan Indonesia. Di mana mencerminkan kesatuan dan kesatuan Indonesia. Pohon beringin merupakan sebuah pohon di Indonesia yang memiliki akar tunjang. Sebuah akar tunggal panjang yang menunjang pohon yang besar ini dengan tumbuh sangat dalam ke dalam tanah. Pohon beringin memiliki banyak akar yang menggelantung dari ranting- rantingnya.

Contoh sila ketiga Pancasila dalam lingkungan masyarakat, yakni:

1. Rela berkorban 2. Cinta tanah air

3. Mencintai produk lokal

4. Bergaul dengan teman tanpa membeda suku, ras, dan adat istiadat 5. Ikut menjaga keamanan lingkungan.

Sila 4. Kepala Banteng

Lambang kepala banteng dijadikan sebagai dasar pada sila ke empat Pancasila berbunyi Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmah Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan. Banteng merupakan binatang yang suka berkumpul. Sama seperti manusia dalam pengambilan keputusan harus dilakukan secara musyawarah. Salah satunya dengan berkumpul dan diskusi.

Contoh sila keempat Pancasila dalam lingkungan Masyarakat, yakni:

1. Mengutamakan keputusan yang diambil secara musyawarah 2. Tidak memaksa kehendak orang lain

3. Melaksanakan musyawarah mufakat

4. Menghormati dan menjunjung tinggi hasil musyawarah.

Sila 5. Padi dan Kapas

Padi dan kapas dimaknai sebagai salah satu kebutuhan rakyat Indonesia tanpa melihat status dan kedudukannya. Padi dan kapas mencerminkan pangan dan sandang. Ini menandakan tidak adanya kesenjangan antara satu dengan yang lain. Pada Pancasila, padi dan kapas dijadikan sebagai dasar kelima berbunyi Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.

Contoh sila kelima Pancasila dalam lingkungan masyarakat, yakni:

1. Sikap adil kepada sesama

2. Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban 3. Menghormati hak-hak orang lain

4. Ikut serta dalam kegiatan gotong royong.

Sejak disahkan secara konstitusional pada tanggal 18 Agustus 1945, Pancasila dapat dikatakan sebagai dasar negara, pandangan hidup, ideologi negara dan ligatur (pemersatu) dalam perikehidupan kebangsaan dan kenegaraan Indonesia. Dengan kedudukan Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup, maka Pancasila wajib dilaksanakan oleh seluruh rakyat Indonesia. Pancasila haruslah dilaksanakan secara utuh dan konsekuen. Sebagai norma hukum, Pancasila juga mempunyai sifat imperatif atau memaksa. Artinya, mengikat dan memaksa setiap warga negara untuk tunduk kepada Pancasila. Siapa saja yang melakukan pelanggaran harus ditindak sesuai hukum yang berlaku di Indonesia serta bagi pelanggar, dikenakan sanksi-sanksi hukum.

Pancasila sebagai dasar negara memiliki peranan yang sangat penting dalam mengatur kehidupan berbangsa dan bernegara. Kehidupan berbangsa dan bernegara yang diharapkan adalah kehidupan masyarakat Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat adil dan makmur seperti dinyatakan dalam Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 alenia keempat.

(14)

C. Menyadari Pentingnya Kedudukan dan Fungsi Pancasila dalam Kehidupan Bernegara

a) Nilai-Nilai Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup

Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa Indonesia mempunyai ciri khas atau karakteristik tersendiri yang berbeda dari ideologi lain yang ada di dunia. Ciri atau karakteristik yang terkandung dalam nilai-nilai Pancasila, yaitu sebagai berikut.

1. Ketuhanan Yang Maha Esa

Mengandung pengakuan atas keberadaan Tuhan sebagai pencipta alam semesta beserta isinya. Oleh karenanya, sebagai manusia yang beriman, yaitu meyakini adanya Tuhan yang diwujudkan dalam ketaatan kepada Tuhan Yang Maha Esa, dengan menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangNya.

2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab

Mengandung rumusan sifat keseluruhan budi manusia Indonesia yang mengakui kedudukan manusia yang sederajat dan sama, mempunyai hak dan kewajiban yang sama sebagai warga negara yang dijamin oleh negara.

3. Persatuan Indonesia

Merupakan perwujudan dari paham kebangsaan Indonesia yang mengatasi paham perseorangan, golongan, suku bangsa, dan mendahulukan persatuan dan kesatuan bangsa sehingga tidak terpecah-belah oleh sebab apa pun.

4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan Merupakan sendi utama demokrasi di Indonesia berdasar atas asas musyawarahdan asas kekeluargaan.

5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia

Merupakan salah satu tujuan negara yang hendak mewujudkan tata masyarakat Indonesia yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila. Semuanya sila dari Pancasila tidak dapat dilaksanakan secara terpisah-pisah, karena Pancasila merupakan satu kesatuan yang utuh dan saling berkaitan.

Sila-sila dalam Pancasila merupakan rangkaian kesatuan yang bulat sehingga tidak dapat dipisah- pisahkan satu sama lain atau tidak dapat dibagi-bagi atau diperas.

Sejarah perjalanan bangsa Indonesia sejak kemerdekaan diproklamasikan tanggal 17 Agustus 1945 hingga sekarang ini telah membuktikan keberadaan Pancasila yang mampu menyesuaikan diri dengan perubahan dinamika bangsa Indonesia. Kedudukan Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi negara merupakan kesepakatan yang sudah final karena mampu mempersatukan perbedaan-perbedaan pandangan. Pancasila diterima oleh seluruh lapisan masyarakat Indonesia. Kita sebagai warga negara harus menunjukkan sikap menghargai nilai-nilai Pancasila dalam berbagai aspek kehidupan.

Salah satu sikap menghargai nilai-nilai Pancasila adalah dengan mempertahankan Pancasila.

Mempertahankan Pancasila mengandung pengertian bahwa kita harus melaksanakan dan mengamalkan nilai nilai luhur Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Mempertahankan Pancasila berarti kita tidak mengubah, menghapus, dan mengganti dasar negara Pancasila dengan dasar negara lain.

Mempertahankan Pancasila berarti mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Jika ada yang ingin mengganti Pancasila, berarti mengancam keberadaan negara Indonesia. Jika dasar negara diganti, runtuhlah bangunan negara Indonesia. Oleh karena itu, mempertahankan Pancasila merupakan tanggung jawab bersama antara pemerintah dan rakyat Indonesia.

Upaya melaksanakan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara telah disarikan dalam butir-butir pengamalan Pancasila. Isi butir pengamalan Pancasila, seperti berikut.

1. Ketuhanan Yang Maha Esa

a. Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaan dan ketakwaannya terhadap Tuhan Yang Maha b. Manusia Indonesia percaya dan takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sesuai dengan agama Esa.

(15)

c. Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerja sama antara pemeluk agama penganut kepercayaan yang berbeda-beda terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

d. Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

e. Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah masalah yang menyangkut hubungan pribadi manusia Tuhan Yang Maha Esa.

f. Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing.

g. Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa kepada orang lain.

2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab

a. Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa.

b. Mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban asasi setiap manusia, tanpa membeda-bedakan suku, keturunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan sosial, warna kulit, dan sebagainya.

c. Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia.

d. Mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan tepa selira.

e. Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap orang lain.

f. Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.

g. Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.

h. Berani membela kebenaran dan keadilan.

i. Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia.

j. Mengembangkan sikap hormat-menghormati dan bekerja sama dengan bangsa lain.

3. Persatuan Indonesia

a. Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara sebagai kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan.

b. Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa.

c. Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa.

d. Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air Indonesia.

e. Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.

f. Mengembangkan persatuan dan kesatuan Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal Ika.

g. Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa.

4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan a. Sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap manusia Indonesia mempunyai

kedudukan, hak, dan kewajiban yang sama.

b. Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain.

c. Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama.

d. Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat kekeluargaan.

e. Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai sebagai hasil musyawarah.

f. Dengan iktikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan hasil keputusan musyawarah.

g. Di dalam musyawarah, diutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan.

h. Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur.

i. Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan secara moral kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia, nilai-nilai kebenaran dan keadilan, mengutamakan persatuan dan kesatuan demi kepentingan bersama.

j. Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang dipercayai untuk melaksanakan pemusyawaratan.

(16)

5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia

a. Mengembangkan perbuatan yang luhur, yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan.

b. Mengembangkan sikap adil terhadap sesama.

c. Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.

d. Menghormati hak orang lain.

e. Suka memberi pertolongan kepada orang lain agar dapat berdiri sendiri.

f. Tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang bersifat pemerasan terhadap orang lain.

g. Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bersifat pemborosan dan gaya hidup mewah.

h. Tidak menggunakan hak milik untuk bertentangan dengan atau merugikan kepentingan umum.

i. Suka bekerja keras.

j. Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi kemajuan dan kesejahteraan bersama.

k. Melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan yang merata dan berkeadilan sosial.

Butir-butir nilai Pancasila di atas dapat diterapkan dalam kehidupan sehari hari. Dengan demikian, mempertahankan Pancasila dapat dilakukan dengan melaksanakan nilai-nilai Pancasila oleh setiap warga negara Indonesia dalam kehidupan sehari-hari di manapun berada.

b) Membiasakan Perilaku sesuai Nilai-Nilai Pancasila dalam Berbagai Kehidupan

Pembiasaan sikap dan perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila sangat penting dalam berbagai dimensi kehidupan berbangsa dan bernegara, hal ini dikarenakan Pancasila merupakan identitas dan jati diri bangsa Indonesia.

Pembiasaan perilaku tersebut, antara lain : 1) Lingkungan Keluarga

Perilaku yang sesuai nilai-nilai Pancasila dalam lingkungan keluarga yaitu : - Taat dan patuh terhadap orang tua

- Menjalankan ibadah dengan rajin - Meghormati orang tua dan saudara - Sopan dan santun kepada orang tua 2) Lingkungan Sekolah

Salah satu contoh menerapkan perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila di sekolah yaitu dengan membiasakan bermusyawarah dalam menyelesaikan berbagai persoalan bersama di sekolah. Dengan membiasakan dan membudayakan bermusyawarah di sekolah akan tercipta kerukunan hidup di lingkungan sekolah.

Disamping itu sekolah juga merupakan tempat yang sangat strategis untuk membina dan menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam perilaku keseharian siswa. Contoh perilaku dan sikap yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, antara lain :

- Menaati tata tertib

- Mengerjakan tugas sekolah dari guru dengan baik - Tidak menyontek saat ulangan

- Berteman dengan semua teman tanpa membeda-bedakan suku, agamanya 3) Lingkungan Masyarakat

Sebagai mahkluk sosial setiap hari kita hidup Bersama dan bergaul dengan orang lain, baik lingkungan keluarga, sekolah maupun masyarakat. Di dalam interaksi sosial dengan orang lain harus dapat berperilaku baik. Berperilaku dalam tutur kata, sikap dan perilaku yang mencerminkan dan menerapkan nilai-nilai Pancasila. Beberapa contoh perilaku yang sesuai nilai-nilai Pancasila antara lain:

- Menghargai dan menghormati orang lain - Tidak menganggu ibadah orang lain

- Musyawarah untuk menyelesaikan permasalahan Bersama - Melakukan kerja bakti/gotong royong

- Saling tolong-menolong sesama

(17)

4) Lingkungan Bangsa dan Negara

Masyarakat Indonesia yang multikultur memiliki beranekaragam suku, agama, ras dan antargolongan yang berbeda-beda. Oleh karena itu, lingkungan masyarakat merupakan aspek penting dalam pelaksanaan perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Selain untuk menjaga kerukunan, ketentraman, serta persatuan dan kesatuan bangsa, juga untuk menjaga agar nilai-nilai Pancasila tetap lestari dalam kehidupan di masyarakat, bangsa dan negara kita.

Tugas Mandiri

Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan benar!

1. Apa nilai karakteristik yang terkandung dalam sila pertama Pancasila?

Jawab: ...

...

2. Sebutkan contoh nilai kerakyatan dalam Pancasila?

Jawab: ...

...

3. Jelaskan makna nilai keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia dalam Pancasila?

Jawab: ...

...

4. Apa yang kalian lakukan untuk mengamalkan sila-sila Pancasila di lingkungan sekolah?

Jawab: ...

...

5. Tuliskan perilaku yang sesuai nilai-nilai Pancasila dalam lingkungan masyarakat!

Jawab: ...

...

Penilaian Harian Bab 1

A. Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar!

1. Setiap bangsa yang ingin berdiri kukuh dan mengetahui dengan jelas tujuan yang ingin dicapainya sangat memerlukan….

a. ideologi b. dasar negara c. cita-cita d. semangat

2. Pancasila digunakan sebagai petunjuk dalam kehidupan bermasyarakat sehari-hari. Hal ini berarti Pancasila berfungsi sebagai…

a. dasar negara b. pandangan hidup c. sumber hukum d. perjanjian luhur

3. Ideologi berasal dari kata idea dan logos. Logos artinya….

a. pemikiran b. semangat c. pengetahuan d. konsep

4. Semua perundang-undangan yang berlaku di Indonesia dari peraturan yang tertinggi hingga yang terendah harus dibuat berdasarkan Pancasila karena Pancasila berfungsi sebagai….

a. Pandangan hidup b. Cita-cita

c. Dasar negara d. Sumber hukum

5. Pancasila merupakan kristalisasi dari nilai-nilai luhur bangsa Indonesia sejak dahulu kala, sehingga dijadikan….

a. pandangan hidup

b. tujuan myang ingin dicapai c. dasar negara

d. perjanjian luhur

6. Pengetahuan tentang ide-ide, keyakinan/

gagasan merupakan pengertian sederhana tentang ….

a. Dimensi c. Obsesi b. Historis d. Ideologi

(18)

7. Ideologi mengandung nilai-nilai dasar yang riil hidup di masyarakat merupakan ideologi yang mengandung dimensi….

a. Fleksibelitas b. Realitas

c. Pengembangan d. Ideologi

8. Salah satu bentuk pengamalan sila kemanusiaan yang adil dan beradab adalah….

a. Menghargai hasil karya orang lain b. Menghormati hak orang lain c. Tolong menolong sesama

d. Rela berkorban demi kepentingan bangsa 9. Ideologi adalah ilmu tentang gagasan-gagasan

yang mampu menunjukkan jalan yang benar menuju masa depan. Pendapat ini dikemukakan oleh….

a. W. White

b. M. Sastro pratejo c. Caunt Destutt d. Harol H. Titus

10. Suatu ideologi perlu mengandung cita-cita yang ingin dicapai dalam berbagai kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara. Hal ini ideologi mengandung dimensi….

a. Idealisme b. Moralitas c. Realis

d. Fleksibelitas

11. Paham yang memisahkan agama dengan urusan negara disebut….

a. Sekularisme b. Sosialisme c. Ateisme

d. Nasionalisme

12. Ajaran yang terkandung dalam ideologi negara antara lain sebagai berikut, kecuali….

a. Menjadi dasar berbangsa dan bernegara b. Berisi prinsip-prinsip hidup berbangsa dan

bernegara

c. Menjadi dasar dalam pengambilan keputusan pejabat negara

d. Memberikan arahan dan tujuan dalam hidup berbangsa dan bernegara

13. Pancasila merupakan ideologi yang berbeda dengan ideologi negara lain karena Pancasila bersumber dari….

a. Keperibadian bangsa Indonesia b. Pandangan para pendiri negara c. Perpaduan liberalis dan komunis d. Perpaduan dari berbagai agama

14. Pohon beringin merupakan lambang pada ruang perisai Pancasila yang melambangkan sila….

a. pertama b. kedua c. ketiga d. keempat

15. Pancasila sebagai landasan penyelenggaraan pemerintahan dan kenegaraan, merupakan fungsi Pancasila sebagai….

a. Dasar negara

b. Pandangan hidup bangsa

c. Perjanjian luhur bangsa Indonesia d. Tujuan bangsa Indonesia

16. Pancasila sebagai dasar ideologi negara tercantum dalam pembukaan UUD 1945 alinea….

a. Ib. II c. III d. IV

17. Manfaat suatu negara memiliki ideologi negara adalah agar….

a. Dapat mengukir bangsa dan negara mencapai cita-citanya

b. Dapat bersaing dengan negara lain c. Menjadi negara yang kuat

d. Dapat tercipta masyarakat adil dan makmur 18. Pancasila sebagai ideologi terbuka, maksudnya

….a. Membuka dan menerima semua kemajuan yang ada

b. Dicita-citakan bangsa Indonesia c. Dapat menerima kemajuan

d. Menerima kemajuan pengetahuan sesuai dengan kepribadian bangsa

19. Pengakuan persamaan derajat, hak, dan kewajiban antara sesama manusia merupakan penjabaran nilai sila….

a. Ketuhanan Yang Maha Esa

b. Kemanusiaan yang adil dan beradab c. Persatuan Indonesia

d. Keadilan sosial bagi bangsa Indonesia 20. Nama Pancasila sebagai dasar negara pertama

kali diusulkan oleh….

a. Ir. Soekarno

b. Mr. Achmad Soebardjo c. Drs. Moh Hatta d. H.Agus Salim

(19)

21. Fungsi Pancasila dalam hubungannya dengan pengaruh budaya asing dan iptek adalah….

a. Sebagai pandangan hidup b. Sebagai penyaring/filter c. Merupakan pedoman hidup d. Merupakan landasan berpijak

22. Pancasila merupakan sarana yang ampuh dalam mempersatukan bangsa Indonesia, karena kedudukannya sebagai….

a. Jiwa dan kepribadian bangsa b. Perjanjian luhur

c. Format ketahanan negara d. Pedoman hidup bangsa

23. Pancasila sebagai pandangan hidup merupakan

….a. Kristalisasi nilai-nilai yang hidup dalam masyarakat

b. Norma dasar yang menjadi pedoman hidup masyarakat Indonesia

c. Penjabaran dari pola perilaku hidup bangsa Indonesia

d. Cara pandang bangsa Indonesia

24. Berikut perilaku yang tidak sesuai nilai-nilai Pancasila dalam lingkungan masyarakat….

a. Melakukan kerja bakti

b. Musyawarah menyelesaikan masalah Bersama

c. Bersikap egois

d. Ikut serta dalam poskampling warga 25. Berikut ini termasuk nilai-nilai sila kelima

Pancasila adalah….

a. Menjunjung tinggi persamaan derajat b. Menghargai perbedaan pendapat c. Memiliki semangat gotong royong d. Menghargai hasil karya orang lain

26. Lembaga yang mengesahkan Pancasila menjadai dasar negara adalah ….

a. BPUPKI c. PPKI

b. MPRS d. KNIP

27. Kedudukan Pancasila sebagai dasar negara secara yuridis konstitusional sah berlaku tercantum dalam pembukaan UUD RI 1945 alenia….

a. 1 c. 3

b. 2 d. 4

28. Pancasila memiliki nilai-nilai luhur yang dapat menumbuhkan nilai moral dan budi pekerti yang luhur, oleh karena itu kewajiban bagi seorang warga negara adalah…

a. Menghafalkan bunyi sila-sila Pancasila b. Menghayati dan mengamalkan nilai-nilai

Pancasila

c. Menyebarluaskan ideologi

d. Membandingkan ideologi negara lain 29. Alasan utama Pancasila sebagai ideologi

dapat diterima oleh bangsa Indonesia adalah Pancasila sebagai….

a. Akar budaya masyarakat b. Perjanjian luhur bangsa c. Pandangan hidup masyarakat d. Dasar negara

30. Salah satu bentuk penyelewengan ideologi Pancasila, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara adalah…

a. Selalu berkunjung ke luar negeri b. Ikut mendukung PBB

c. Korupsi, kolusi dan nepotisme d. Mempelajari ideologi bangsa lain

B. Jwablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan benar!

1. Jelaskan pengertian Pancasila secara etimologis!

Jawab: ...

...

2. Istilah Pancasila berasal dari kata panca dan sila. Jelaskan arti kata panca dan sila!

Jawab: ...

...

3. Jelaskan peranan penting Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup!

Jawab: ...

...

4. Sebutkan perilaku yang sesuai nilai-nilai Pancasila dalam lingkungan sekolah?

Jawab: ...

...

(20)

5. Jelaskan kedudukan dan fungsi Pancasila sebagai pandangan hidup!

Jawab: ...

...

6. Berikan contoh nilai-nilai kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/

perwakilan!

Jawab: ...

...

7. Jelaskan fungsi dan kedudukan Pancasila sebagai kepribadian bangsa!

Jawab: ...

...

8. Sebutkan nilai-nilai kemanusiaan yang adil dan beradab?

Jawab: ...

...

9. Jelaskan makna nilai keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia!

Jawab: ...

...

10. Tuliskan nilai-nilai Ketuhanan dalam Pancasila!

Jawab: ...

...

(21)

Kompetensi Dasar

1.2 Menghargai makna, kedudukan dan fungsi Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 sebagai bentuk sikap beriman dan bertakwa.

2.2 Mendukung makna, kedudukan dan fungsi Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, serta peraturan perundangan lainnya sesuai dengan UndangUndang Dasar Negara Republik Indonesia 1945.

Bab

2 Menumbuhkan Kesadaran terhadap UUD Negara Republik Indonesia Tahun

Kompetensi Inti 1945

1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.

2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, santun, percaya diri, peduli, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, dan kawasan regional.

3. Memahami dan penerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, dan kenegaraan terkait fenomena dan kejadian tampak mata.

4. Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, dan komunikatif, dalam ranah konkret dan ranah abstrak sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang teori.

Menumbuhkan Kesadaran terhadap UUD Negara Republik

Indonesia Tahun 1945

Kedudukan dan Makna Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia Tahun

1945

Kedudukan dan Fungsi UUD Negara Republik Indonesia

Tahun 1945 Peraturan Perundang- Undangan dalam Sistem

Hukum Nasional Melaksanakan dan Mempertahankan UUD Negara Republik Indonesia

Tahun 1945

Peta Konsep

3.2 Menelaah makna, kedudukan dan fungsi Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, serta peratuan perundanganundangan lainnya dalam sistem hukum nasional.

4.2 Menyajikan hasil telaah makna, kedudukan dan fungsi UndangUndang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dalam penerapan kehidupan sehari-hari.

Masih ingatkah kalian pada pelajaran kelas VII ketika PPKI merumuskan dan mengesahkan UUD 1945? Ya, sehari setelah Proklamasi Kemerdekaan para pendiri bangsa mengadakan sidang PPKI untuk menetapkan UUD 1945 hasil sidang BPUPKI. Sejak saat itu, UUD 1945 menjadi hukum dasar di Indonesia.

Sebagai hukum dasar, UUD 1945 menjadi sumber hukum tertulis.lalu bagaimana kedudukan UUD 1945 dalam sistem hukum nasional? Bagaimana pula kedudukan perundang- undangan di Indonesia selain UUD 1945? Pada Bab 2 ini, kita akan melanjutkan mempelajari tentang makna, kedudukan, dan fungsi UUD 1945 serta peraturan perundang- undangan lainnya dalam system hukum nasional. Untuk lebih jelasnya, pelajari uraian berikut dengan cermat!

Setelah mempelajari materi ini, kalian diharapkan mampu memahami kedudukan dan fungsi UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945, dan memiliki keterampilan menyajikan hasil kajian isi Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Motivasi Belajar

(22)

Ringkasan Materi

A. Kedudukan dan Makna Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945

1. Kedudukan Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945

Sebagai awal kita mempelajari isi Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945, cobalah kalian baca secara cermat naskah Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Buatlah catatan- catatan yang menurut kalian penting atau hal yang tidak kalian ketahui, seperti istilah yang sulit, pokok kalimat, dansebagainya.

Setelah kalian membaca cermat dan mencatat hal yang penting, mungkin ada hal yang ingin kalian ketahui secara lebih mendalam tentang Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Kembangkan rasa ingin tahu kalian sehingga memperoleh pemahaman pengetahuan yang lebih tinggi.

Cobalah kalian kembangkan dan tambahkan pertanyaan dalam tabel berikut dengan pertanyaan kalian.

Tabel 2.1 Daftar Pertanyaan

No Pertanyaan

1 Bagaimana kedudukan Pembukaan dalam UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945?

2 Bagaimana hubungan Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan Proklamasi Kemerdekaan?

(23)

Selanjutnya, cobalah kalian mencari informasi dari berbagai sumber belajar untuk menjawab semua rasa ingin tahu kalian. Manfaatkan berbagai sumber belajar yang kalian miliki atau tersedia di rumah atau di sekolah, seperti buku PPKn kelas VII, buku penunjang lain, internet, guru, teman, atau narasumber yang lain.untuk membantu mencari informasi, kalian dapat membaca uraian materi berikut.

Namun kalian tetap harus memperkaya dengan sumber belajar yang lain.

Undang-Undang Dasar 1945 (UUD 1945) memberikan makna yang mendalam bagi segenap Rakyat Indonesia sebagai pedoman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Pada hakikatnya, pembukaan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 sebagai pokok kaidah negara yang fundamental mempunyai hakikat dan kedudukan hukum yang tetap, maka secara hukum tidak dapat diubah. Lalu, bagaimana kedudukan dan makna pembukaan UUD 1945? Jika melihat dari ilmu hukum yang ada, maka pembukaan UUD 1945 mempunyai kedudukan tertinggi di atas Undang-undang lainnya. Hal ini dikarenakan UUD 1945 merupakan hukum dasar berbentuk tertulis dan menjadi dasar sumber hukum bagi seluruh peraturan-peraturan yang ada di Indonesia.

Undang- Undang Dasar merupakan sebagian hukum dasar yang tertulis. Di samping hukum dasar yang tertulis, terdapat hokum dasar yang tidak tertulis, yaitu aturan dasar yang timbul dan terpelihara dalam praktik penyelenggaraan Negara meskipun tidak tertulis. Hukum dasar yang tidak tertulis ini disebut konvensi. Sebagai hukum dasar, Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 merupakan sumber hukum bagi peraturan perundang- undangan, dan merupakan hukum tertinggi dalam tata urutan peraturan perundang- undangan di Indonesia. Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, merupakan hukum dasar tertulis yang disahkan sebagai undang- undang dasar Negara oleh PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945. Pada hakekatnya, Undang- Undang Dasar merupakan suatu bentuk naskah yang memaparkan rangka dan tugas- tugas pokok dan badan- badan pemerintahan suatu Negara dan menentukan pokok- pokok cara kerja badan- badan tersebut. Tanpa adanya UUD 1945 bangsa Indonesia bias kacau dan kehidupan kenegaraan tidak berjalan sebagaimana mestinya.

Menurut Meriam Budiarjo, setiap Undang-Undang Dasar memuat ketentuan-ketentuan sbb : a. Organisasi negara, misalnya pembagian kekuasaan antara legislatif, eksekutif, dan yudikatif.

b. Hak Asasi Manusia c. Prosedur mengubah UUD

d. adakalanya berisi larangan untuk mengubah sifat tertentu dari UUD.

Sebelum diamandemen UUD 1945 terdiri atas tiga bagian, yaitu : a. Pembukaan

b. Batang Tubuh yang terdiri (16 Bab, 37 Pasal, 49 ayat, 4 pasal aturan peralihan dan 2 ayat aturan tambahan)

c. Penjelasan

Setelah diamandemen UUD 1945 terdiri atas dua bagian, yaitu:

a. Pembukaan

b. Pasal-Pasal yang terdiri atas 20 Bab, 73 pasal, 172 ayat, 3 pasal aturan peralihan dan 2 Pasal aturan tambahan.

Dilihat dari tertib hukum keduanya memiliki kedudukan yang berbeda. Pembukaan memiliki kedudukan yang lebih tinggi dari pasal-pasal. Karena pembukaan merupakan pokok kaidah negara yang fundamental (staats-fundamentalnorm) bagi negara Republik Indonesia.

Jadi Kedudukan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 adalah : a. Sebagai dasar negara Indonesia.

b. Sebagai hukum dasar tertulis.

c. Sebagai sumber tertib hukum bagi peraturan perundang- undangan lainnya.

Sedangkan Makna UUD 1945 adalah :

a. Merupakan sumber dari motivasi dan aspirasi perjuangan dan tekad bangsa Indonesia.

b. Menjadi sumber dari cita-cita hukum dan cita-cita moral yang ingin ditegakkan dalam berbagai lingkungan kehidupan.

c. Memuat pokok kaidah negara yang fundamental bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Gambar

Tabel 2.1  Daftar Pertanyaan

Referensi

Dokumen terkait

Sedangkan dalam Penjelasan Pasal 6 ayat (1) diatas disebutkan bahwa ”Usaha kartu kredit merupakan usaha dalam kegiatan pemberian kredit atau pembiayaan untuk

Diagram Proses Identifikasi inputan berupa citra permukaan wajah dan kemudian dilakukan preprocessing yang selanjutnya akan dilakukan proses ekstraksi fitur,

Sehingga fenomena mengenai dampak kebijakan fiskal terhadap pertumbuhan ekonomi, kemiskinan dan pengangguran di Indonesia dalam perspektif desentralisasi fiskal menjadi menarik

Metode inferensi yang digunakan dalam penelusuran masalah pada sistem pakar gangguan penyakit umum pada balita ini adalah forward chaining (penelusuran maju), metode

Potensi dual banking system di Indonesia dapat dioptimalkan melalui strengtness share dan weakness cover , dimana bank syariah secara umum mempunyai keunggulan dalam hal

Pada zaman sekarang ini, perlu adanya pengembangan kemampuan pada perempuan. Sehingga nantinya perempuan tidak lagi diposisikan sebagai pengurus rumah tangga

Sekarang ini, penelitian konversi secara enzimatik dengan satu tahap menggunakan CPC asilase berkembang dengan pesat untuk mendapatkan enzim yang mempunyai

Kemudian berdasarkan studi pendahuluan melalui observasi langsung dan interview dengan koordinator pengawas yang berada di lingkungan Dinas Pendidikan Kota