• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS KOMPARASI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN INDUSTRI SEKTOR MAKANAN DAN MINUMAN YANG TERDAFTAR DALAM BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "ANALISIS KOMPARASI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN INDUSTRI SEKTOR MAKANAN DAN MINUMAN YANG TERDAFTAR DALAM BURSA EFEK INDONESIA (BEI)"

Copied!
113
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

ANALISIS KOMPARASI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN INDUSTRI SEKTOR MAKANAN

DAN MINUMAN YANG TERDAFTAR DALAM BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

(Studi Kasus PT Mayora Indah Tbk dan PT Ultrajaya Milk Tahun 2015-2018)

Oleh NURQALBI 105720562015

PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2020

(2)

PERSEMBAHAN

Syukur Alhamdulillah, Karya Ilmiah ini kupersembahkan kepada:

1. Allah SWT, atas kasih sayang dan pertolongan-Mu skripsi ini dapat selesai dengan lancar.

2. Bapak saya Syafruddin dan Ibu Saya Hermin Tera selaku orang tua untuk segala doa, dukungan, perjuangan, dan segala yang telah diberikan dalam hidup saya. Semoga karya sederhana ini bisa menjadi awal menuju kesuksesan setelah lulus nanti.

3. Kakak dan Adik-adik saya tersayang, Furqan, Dayat, Firda, Sarah, Mus, Hamid, dan Hafiz yang selalu memberikan motivasi dan semangat untuk menyelesaikan skripsi ini.

4. Terimah kasih yang tak terhingga untuk para dosen pembimbing.

MOTTO HIDUP

Jadilah seperti karang di lautan yang kuat dihantam ombak dan kerjakanlah hal yang bermanfaat untuk diri sendiri dan orang lain. Karena hidup hanyalah sekali. Ingat hanya kepada Allah apapun dan dimanapun kita berada kepada Dia-lah tempat meminta dan memohon.

Jangan ingat lelahnya belajar, tapi ingat buah manisnya yang bisa dipetik kelak ketika sukses.

(3)
(4)
(5)
(6)

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadiran Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah yang tiada henti diberikan kepada hamba-Nya. Shalawat dan salam tak lupa penulis kirimkan kepada Rasulullah Muhammad SAW beserta para keluarga, sahabat dan para pengikutnya. Merupakan nikmat yang tiada ternilai manakala penulisan skripsi yang berjudul “ Analisis Komparasi Kinerja Keuangan Perusahaan Industri Sektor Makanan dan Minuman Yang Terdaftar Dalam Bursa Efek Indonesia (BEI).

Skripsi yang penulis buat ini bertujuan untuk memenuhi syarat dalam menyelesaikan Program Sarjana (S1) pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.

Teristimewah dan terutama penulis sampaikan ucapan terimah kasih kepada kedua orang tua penulis bapak Syafruddin dan ibu Hermin Tera yang senantiasa memberi harapan, semangat, perhatian, kasih sayang dan doa tulus tak pamrih. Dan saudara-saudaraku tercinta yang senanntiasa mendukung dan memberikan semangat hingga akhir studi ini. Dan seluruh keluarga besar atas segalah pengorbanan, dukungan dan doa restu yang diberikan demi keberhasilan penulis dalam menuntut ilmu. Semoga apa yang telah mereka berikan kepada penulis menjadi ibada dan cahaya penerang kehidupan di dunia dan di akhirat.

Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak aka terwujud tanpa adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Begitu pula penghargaan

(7)

yang setinggi- tingginya dan terima kasih banyak disampaikan dengan hotmat kepada :

1. Bapak Prof. Dr. H. Ambo Asse, M., Ag Rektor unuversitas Muhammadiyah Makassar.

2. Bapak Ismail Rasulung, SE., MM, Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Makassar.

3. Bapak Muh. Nur Rasyid, S.E, MM selaku ketua Program Studi Manajemen Universitas Muhammadiyah Makassar.

4. Ibu Dr. Hj.Ruliaty, MM, Selaku Pembimbing I yang senantiasa meluangkan waktunya membimbing dan mengarahkan penulis, sehingga Skripsi selesai dengan baik.

5. Ibu Agusdiwana Suarni, SE., M. Acc, Selaku pembimbing II yang telah berkenan membantu selama dalam penyusunan skripsi dan pembimbing yang sangat sabar memberikan bimbingan, pengarahan, masukan serta motivasi kepada penulis hingga terselesaikannya skripsi ini.

6. Bapak/ibu dan asisten Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar yang tak kenal lelah banyak meluangkan ilmunya kepada penulis selama mengikuti kuliah.

7. Orang tua saya yang selalu memberikan dukungan baik materiil maupun moril dan semangat, perhatian, kasih sayang, doa yang tulus dan selalu menjadi motivasi selama ini.

8. Kepada kakak saya Muh. FurQan yang selau memberi semangat, motivasi, doa dan dukungannya.

(8)

9. Kepada adik saya Firdayanti dan sarah Anugrah yang selalu membantu, menyemangati dan selalu mendoakan saya selama proses penulisan skripsi ini.

10. Kepada Muharni Agus dan Mutmainnah yang selalu ada disaat aku butuh dan selalu membantu dalam menyelesaikan Skripsi ini.

11. Kepada Sahabat- sahabat saya di kampung Atty, Uni, Seri, Jus yang selalu menyemangati dan mengingatkan menyelesaikan Skripsi ini.

12. Rekan-rekan mahasiswa Fakultas Ekonomi san Bisnis Progran Studi Manajemen Angkatan 2015, teruntuk kelas MAN 10-15 yang selalu belajar bersama yang tidak sedikit bantuannya dan dorongan dalam aktivitas studi penulis.

13. Terimah kasih teruntuk semua kerabat yang tidak bisa saya tulis satu persatu yang telah memberikan semangat, kesabaran, motivasi, dan dukungannya sehingga penulis dapat merampungkan penulis Skripsi ini.

Akhirnya, sungguh penulis sangat menyadari bahwa Skripsi ini masih sangat jauh dari kesempurnaan oleh karena itu, kepada semua pihak utamanya para pembaca yang budiman, penulis senantiasa mengharapkan saran dan kritikannya demi kesempurnaan Skripsi ini.

Mudah-mudahan Skripsi yang sederhana ini dapat bermanfaat bagi semua pihak utamanya kepada Almamater Kampus Biru Universitas Muhammadiyah Makassar.

Billahi fii Sabilil haq, Fastabiqul Khairat, Wassalamu’alaikum Wr.Wb

Makassar ...2020

Penulis

(9)

ABSTRAK

NURQALBI, 2020 Analisis Komparasi Kinerja Keuangan Dan Operasi Usaha Pada PT Mayora Indah TBK Perusahaan Industri Sektor Makanan Dan Minuman Yang Terdaftar Dalam Bursa Efek Indonesia, Skripsi Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Muhammadiyah Makassar. Dibimbing oleh Pembimbing I Hj. Ruliaty, dan Pembimbing II Agusdiwana Suarni,

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan pada kinerja keuangan perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Sampel yang di gunakan dalam penelitian adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2015-2018. Jumlah sampel penelitian ini sebanyak 2 perusahaan. Kinerja perusahaan diukur dengan menggunakan rasio keuangan:

rasio likuiditas yaitu Current Ratio (CR) dan Quick Ratio (QR), Rasio Aktivitas yaitu Fixed Assed Turn Over (FATO) dan Total Assets Turn Over (TATO), Rasio profitabilitas yaitu Net Profit Margin (NPM), Return On Asset (ROA), dan Return On Equity (ROE), Rasio Solvabilitas yaitu Debt to Equity Ratio (DER) dan Debt to Assets Ratio (DAR). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa analisis rasio likuiditas pada kedua perusahaan terdapat terjadinya pergerakan naik turun disebebkan oleh meningkatnya utang lancar yang di ikuti dengan adanya peningkatan maupun penurunan jumlah aktiva lancar.

Kata Kunci : BEI, Industri Sektor Makanan, Minuman

(10)

ABSTRACT

NURQALBI, 2020 Comparative Analysis Of Financial Performance And Business Operation In PT Mayora Indah TBK For Food And Beverage Sector Companies Listed On The Indonesia Stock Exchange, Thesis Management Study Program Faculty Of Economics And Business Muhammadiyah University Of Makassar.

Guided By I. Hj. Ruliaty, Supervisor And II Agusdiwana Suarni

This study aims to analyze differences in the financial performance of companies listed on the Indonesia strock exchangen. The sample used in this study is companies listed on the Indonesia Stock Exchange in the 2015-2018 period. The number of samples of this study were 2 companies. Company performance is measured using financial ratios : liquiditas ratio ie Current Ratio (CR) and Quick Ratio (QR), Activity ratio ie Fixed Assed Turn Over (FATO) and Total Assets Turn Over (TATO), Profitabilitas ratio ie Net Profit Margin (NPM), Return On Asset (ROA), and Return On Equity (ROE), Solvency ratio ie Debt to Equity Ratio (DER) and Debt to Assets Ratio (DAR), the results of this study indicate that the analysis of liquidity ratios in both companies the are up and down movements caused by the increase in current debt followed by an increase or decrease in the amount of current assets.

Keywords : IDX, The Food, Beverage Sector Industry

(11)

DAFTAR ISI

SAMPUL ... i

HALAMAN JUDUL ... ... ii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iii

HALAMAN PERSETUJUAN ... iv

HALAMAN PENGESAHAN... v

KATA PENGANTAR ... vi

ABSTRAK BAHASA INDONESIA ... ix

ABSTRACK ... x

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 5

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ... 5

D. Manfaat Penelitian ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 7

A. Tinjauan Teori ... 7

1. Analisis Komparasi ... 7

2. Kunerja Keuangan ... 9

3. Pengertian Laporan Keuangan ... 13

4. Analisis Perbandingan Laporan Keuangan ... 24

5. Pengertian Rasio Keuangan ... 25

B. Tinjauan Empiris ... 34

C. Kerangka Konsep ... 37

BAB III METODE PENELITIAN ... 38

A. Jenis Penelitian ... 38

B. Lokasi Dan Waktu Penelitian ... 38

C. Populasi dan Sampel ... 39

D. Metode Pengumpulan Data ... 40

E. Metode Analisis Data F. ... 41

(12)

BAB IV HASIL PENELITIAN ... 42

A. Gambaran Umum Objek Penelitian ... 42

1. Sejarah Singkat Bursa Efek Indonesia ... 42

2. Struktur Organisasi Bursa Efek Indonesia ... 47

3. Job Description ... 48

4. Visi dan Misi Bursa Efek Indonesia ... 56

B. Riwayat Singkat Perusahaan ... 57

1. PT. Mayora Indah TBK ... 57

a. Visi dan Misi Perusahaan ... 57

b. Kegiatan Usaha Dan Jenis Usaha Yang Dihasilkan ... 58

c. Tinjauan Operasi Dan Proses Industri ... 59

2. PT.Ultrajaya Milk Industry ... 62

a. Visi Dan Misi Perusahaan ... 64

b. Kegiatan Usaha Dan Jenis Usaha Yang Dihasilkan ... 64

c. Tinjauan Operasi Dan Proses Produksi ... 65

C. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 66

1. Hasil Penelitian ... 66

2. Pembahasan Hasil Penelitian ... 88

BAB V PENUTUP ... 93

A. Kesimpulan ... 93

B. Saran ... 95 DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

(13)

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman

Tabel 3.1 Produk - produk PT. Mayora Indah Tbk 58

Tabel 3.2 Produk – produk PT. Ultrajaya Milk Industry 65

Tabel 3.3 Rasio Likuiditas Perusahaan 70

Tabel 3.4 Rasio Aktivitas Perusahaan 74

Tabel 3.5 Rasio Profitabilitas Perusahaan 80

Tabel 3.6 Rasio Solvabilitas Perusahaan 86

Tabel 3.7 Kinerja Keuangan Perusahaan 87

(14)

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman

1. Gambar 2.1 Kerangka Konsep 37

(15)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perekonomian sekarang ini berkembang sangat besar dan semakin kompetitif yang mengharuskan perusahaan untuk melaksanakan usaha bisnis secara efektif dan efisien. Perusahaan harus bisa mengelola manajemennya agar dapat bertahan dalam persaingan bisnis yang semakin kompetitif. Faktor terpenting yang dapat menggambarkan perkembangan suatu perusahaan terletak pada unsur keuangannya, karena dari unsur tersebut juga dapat mengevaluasi apakah suatu kebijakan yang ditetapkan perusahaan sudah tepat atau belum. Maka dari itu, di perlukan perencanaan keuangan yang baik agar dapat memberikan manfaat bagi perusahaan yaitu perusahaan dapat memantau pemasukan dan pengeluaran dana yang dimiliki. Kinerja keuangan dalam perusahaan bisa di artikan sebagai prospek masa depan. Pertumbuhan dan potensi perkembangan yang baik bagi perusahaan. Informasi kinerja keuangan diperlukan untuk menilai perubahan potensi sumber daya ekonomi, yang mungkin dikendalikan dimasa depan dan untuk memprediksi kepasitas dari sumber daya yang ada”.

Analisis pada kinerja keuangan sangat perlu dilakukan oleh investor karena resiko ketika jumlah dana yang akan diinvestasikan jumlahnya cukup signifikan. sehingga kewajiban analisis bagi para investor sebelum mereka mengambil keputusan ketika investasi, apa saham mau di beli, di jual atau dipertahankan. Analisis kinerja keuangan pada perusahaan bisa dikerjakan

(16)

dengan memakai informasi dari data laporan keuangan. Oleh karena itu, calon investor perlu memahami informasi rasio - rasio keuangan. Sehingga seorang investor akan mengetahui dan memahami laporan keuangan perusahaan dimasa yang akan datang baik atau tidaknya. Alat analisis yang sering dipakai biasanya berupa rasio laporan keuangan. Rasio laporan keuangan disini bertujuan untuk mengukur kinerja perusahaan dari berbagai aspek. Indikator kinerja prtama yang diukur yaitu rasio likuiditas. Rasio tersebut digunakan untuk mengukur kinerja perusahaan dengan cara melihat kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jatuh tempo dalam jangka pendek. Indikator yang kedua ialah profitabilitas yang mengukur keuntungan dengan sumber daya yang dimiliki.

Ketiga solvabilitas yang mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban yang jatuh tempo dalam jangka panjang. Keempat rasio aktivitas yang mengukur efektifitas dan efesiensi dalam penggunaan aktiva.

Secara umum kepemilikan modal perusahaan pada industri sektor makanan dan minuman yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia dapat dimiliki oleh masyarakat luas. Maka dari itu diperlukan sebuah analisis perbedaan laporan keuangan. Oleh sebeb itu penelitian ini dilakukan pada industri perusahaan sektor makanan dan minuman, yang berfokus pada perkembangan kinerja keuangan dan perbedaan setiap rasio keuangan.

Secara umum, kepemilikan modal perusahaan pada indusri sektor makanan dan miuman yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia dapat dimiliki oleh masyarakat luas. Maka dari itu diperlukan sebuah analisis perbedaan laporan keuangan. Analisis perbedaan dilakukan untuk menilai perbedaan yang berarti antara perusahaan tersebut, sehingga bisa memberikan informasi kepada masyarakat umum yang ingin melakukan investasi dana atau modal yang dimiliki.

(17)

Maka dari itu, penelitian ini di lakukan pada industri perusahaan sektor makanan dan minuman, yang berfokus pada perkembangan kinerja keuangan dan perbedaan tiap rasio keuangan.

Secara umum, kepemilikan modal perusahaan pada industri sektor makanan dan minuman yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia dapat dimiliki oleh masyarakat luas. Maka dari itu di perlukan sebuah analisis perbedaan laporan keuangan. Analisis perbedaan dilakukan untuk menilai perbedaan yang berarti antara perusahaan tersebut, sehingga bisa memberikan informasi kepada masyarakat umum yang ingin melakukan investasi dana atau modal yang dimiliki.

Maka dari itu, penelitian ini dilakukan pada industri perusahaan sektor makanan dan minuman, yang berfokus pada perkembangan kinerja keuangan dan perbedaan tiap rasio keuangan.

Analisis rasio keuangan adalah salah satu dasar untuk mengukur kinerja perusahaan dalam hal ini kinerja keuangan. Analisis yang digunakan adalah analisis profitabilitas. Profitabilitas sendiri adalah kemampuan suatu perusahaan dalam menghasilkan laba atau keuantungan, sehingga dengan adanya laba yang dicapai tersebut maka perusahaan dapat memprediksi struktur model perusahaan, apakah sudah optimal atau belum, hal ini perlu diketahui oleh perusahaan karena apabila struktur modal yang dimiliki oleh perusahaan sudah optimal maka perusahaan dapat menjamin kontinuitas atau kelangsungan hidup dari usaha yang dikelolanya. Return on Investment (ROI) adalah salah satu rasio untuk mengukur profitabilitas dalam analisis pengukuran kinerja keuangan yang dapat menggambarkan seberapa besar keuntungan perusahaan dalam memaksimalkan penggunaan struktur modalnya.

(18)

Analisis rasio keuangan merupakan salah satu analisis yang sering digunakan dalam melakukan penilain terhadap kinerja keuangan perusahaan.

Rasio keuangan merupakan angka-angka yang diperoleh dengan melakukan perbandingan pada pos-pos yang ada pada laporan keuangan. Secara umum, rasio keuangan terdiri dari rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio aktivitas, rasio profitabilitas.

Analisis terhadap laporan keuangan adalah salah satu cara untuk melihat kinerja keuangan dari suatu perusahaan. Laporan keuangan memiliki tujuan tersendiri dalam hal memberikan nerbagai informasi kepada pihak-pihak yang berkepentingan terhadap berbagai hal, antara lain tentang kinerja manajemen dalam satu periode tertentu. Pengungkapan dan penyajian merupakan upaya fundamental dalam memberikan informasi laporan keuangan bagi para pemangku kepentingan. Sehingga, hal ini memerlukan suatu standar atau aturan dalam pelaksanaannya (Murni Ana: 2011).

Alat ukur yang digunakan untuk menganalisa laporan keuangan diantaranya adalah analisis rasio, analisis nilai tambah pasar (Market Value Added/ MVA), Analisis nilai tambah ekonomis (Economic Value Added/ EVA) dan Balance Score Card/BSC, Analisis Capital Asset, Management, Equity, and Liquidity (CAMEL) dan Du Pont System (Warsono, 2003: 24).

Berdasarkan uraian diatas, maka perlu adanya penelitian lebih lanjut dengan judul ANALISIS KOMPARASI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN INDUSTRI SEKTOR MAKANAN DAN MINUMAN YANG TERDAFTAR DALAM BURSA EFEK INDONESIA.

(19)

B. Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang yang penulis kemukakan diatas, dan dapat dirumuskan bagaimana analisis komparasi kinerja keuangan pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).

C. Tujuan penelitian Tujuan penelitian

Berdasarkan rumusan masalah maka dapat diketahui tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui bagaimana analisis komparasi kinerja keuangan pada Perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia..

D. Manfaat penelitian a. Bagi perusahaan

Perusahaan dapat menggunakan hasil penelitian sebagai bahan pertimbangan atau sumbangan dalam menentukan kebijaksanaannya guna kemajuan perusahaan. di samping itu, guna meningkatkan keterampilan. Memperluas wawasan yang akan membentuk mental mahasiswa sebagai bekal memasuki lapangan kerja.

b. Bagi investor

Hasil penelitian dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan investor pada perusahaan makanan dan minuman yang dianggap paling penguntungkan.

(20)

c. Bagi peneliti selanjutnya

Hasil penelitian ini dapat dijadikan salah satu referensi untuk penyusunan penelitian yang selanjutnya pada waktu yang akan datang khususnya yang membahas topik yang sama.

(21)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teori

1. Analisis Komparasi

Analisis komparasi atau uji beda adalah bentuk analisis variabel (data) untuk mengetahui perbedaaan diantara dua kelompok data (variabel) atau lebih. Analisis komparatif atau uji perbedaan ini sering disebut uji signifikansi. Terdapat dua jenis komparatif, yaitu komparatif antara dua sampel dua komparatif k dampel (komparatif antara lebih dari dua sampel). Kemudian seriap model komparatif sampel dibagi menjadi dua jenis, yaitu sampel yang berkolerasi ( terkait ) dan sampel yang tidak berkolerasi atau independen. (Misbahuddin; 2013).

Sampel dikatakan berkolerasi (terkait) apabila sampel - sampel tersebut satu sama lain tidak terpisah secara tegas atrinya anggota sampel yang satu ada yang menjadi anggota sampel lainnya. Sampel - sampel dikatakan independen (saling lepas) apabila sampel-sampel tersebut satu sama lain terpisah secara tegas, atrinya anggota sampel yang satu tidak menjadi anggota sampel lainnya (Hasan;2010).

Dalam kasus satu sampel, uji parametri yang digunakan adalah t- test untuk membedakan antara rata-rata nilai sampel pengamatan (observes) dengan nilai rata-rata yang diharapkan. Uji t mengasumsikan bahwa populasi teristribusi normal atau skore sampel berasal dari populasi yang terdistribusi normal. Interpretasi dari uji t mengasumsikan bahwa variabel penjelas secara individual dalam menerangkan variasi variabel terkait.

(22)

Penelitian komparatif adalah penelitian yang bersifat membandingkan,penelitian ini dilakukan untuk membandingkan persamaan atau perbedaan dua atau lebih faktor - faktor dan sifat - sifat objek yang teliti berdasarkan kerangka pemikiran tertentu. Penelitian komparatif adalah jenis penelitian deskriptif yang ingin mencari jawaban secara mendasar tentang sebab-akibat, dengan menganalisis faktor - faktor penyebab terjadinya ataupun munculnya suatu fenomena tertentu.

(Nazir: 2015: 58).

Penelitian komparatif bersifat “expost facto‟‟, artinya data yang dikumpulkan setelah peristiwa yang permasalahkan terjadi. Expost facto merupakan suatu penelitian emperis yang sistematis dimana penelitian tidak mengendalikan variabel bebas secara langsung karena perwujudan variabel tersebut telah terjadi atau karena variabel tersebut pada dasarnya memang tidak dapat dimanipulasi. Penelitian tidak melakukan perlakuan dalam membandingkan dan mencari hubungan sebab - akibat dari variabelnya. Peneliti hanya mencari satu atau lebih akibat - akibat yang ditimbulkan dan pengujinya dengan menelusuri kembali masa lalu untuk mencari sebab - sebab, kemungkinan hubungan, dan maknanya.penelitian cenderung menggunakan data kuantitatif. Desain dasar penelitian komparatif adalah sangat sederhana dan walaupun variabel bebas tidak dimanipulasi,ada prosedur kontrol yang dapat diterapkan.Studi komparatif juga melibatkan variasi teknik statistik yang luas.Desain dasar komparatif melibatkan pemilihan dua kelompok yang berbeda pada beberapa variabel bebas dan membandigkan mereka pada beberapa variabel terikat. Kedua kelompok mungkin berbeda, satu

(23)

kelompok memiliki karakteristik yang tidak dimiliki kelompok lain atau satu kelompok memiliki pengalaman yang tidak dimiliki kelompok lain. Atau kedua kelompok berbeda dalam tingkat, satu kelompok memiliki lebih dari satu karakteristik daripada kelompok lain atau kedua kelompok mungkin memiliki prbedaan jenis pengalaman.

2. Kinerja keuangan

Kinerja keuangan merupakan gambaran dari pencapain keberhasilan perusahaan dapat diartikan sebagai hasil yang telah dicapai atas berbagai aktivitas yang telah dilakukan. Dapat dijelaskan bahwa kinerja keuangan adalah suatu analisis yang dilakukan untuk melihat sejauh mana suatu perusahaan telah melaksanakan dengan menggunakan aturan - aturan pelaksanaan keuangan secara baik dan benar. (Fahmi,2012;2).

Menurut prastowo yang dikutip oleh Putri Handayatul Fajar (2016) menyebutkan unsur dari kinerja keuangan perusahaan adalah unsur yang berkaitan secara langsung dengan pengukuran kinerja perusahaan yang disajikan pada laporan laba rugi. Penghasilan bersih seringkali digunakan sebagai ukuran kinerja atau sebagian dasar bagi ukuran lainnya.

Menurut Fidhayatin (2012: 205) “perusahaan yang sehat nantinya akan dapat memberikan laba bagi para pemilik modal, perusahaan yang sehat juga dapat membayar hutang dengan tepat waktu‟‟. Selain itu,kinerja keuangan dari suatu perusahaan yang telah dicapai dalam satu tahun atau satu periode waktu, adalah gambaran sehat atau tidaknya keadaan suatu perusahaan.

(24)

Kinerja keuangan merupakan suatu usaha formal untuk mengevaluasi efisiensi dan efektivitas perusahaan dalam menghasilkan laba dan posisi kas tertentu. Dengan pengukuran kinerja keuangan, dapat dilihat prospek pertumbuhan dan perkembangan keuangan perusahaan.

Perusaan dikatakan berhasil apabila perusahaan telah mencapai suatu kinerja tertentu yang telah ditetepkan (Hery, 2015).

Kinerja keuangan adalah prospek atau masa depan, pertumbuhan, dan potensi perkembangan yang baik bagi perusahaan.

Kinerja keuangan diperlukan informasinya untuk menilai perubahan potensial sumber daya ekonomi yang dikendalikan untuk memprediksi kapasitas produksi dari sumber daya yang tersedia. (Barlian; 2003)

Kinerja keuangan adalah hasil atau prestasi yang telah dicapai oleh manajemen perusahaan dalam mengelola aset perusahaan efektif selama periode tertentu. Kinerja keuangan sangat dibutuhkan oleh perusahaan untuk mengetahui dan mengevaluasi tinggat keberhasilan perusahaan berdasarkan aktivitas keuangan yang telah dilaksanakan.

(Rudianto, 2013; 189).

Kinerja keuangan adalah prestasi yang dicapai oleh suatu perusahaan pada periode tertentu yang mencerminkan tingkat kesehatan perusahaan tersebut. (Sutrisno, 2009: 53). Kinerja keuangan berkaitan erat dengan pengukuran dan penilaian kinerja perusahaan sesuai jenis - jenis akuntansi keuangan. Pengukuran kinerja (performing measurement) mencakup kualifikasi. Efisiensi dan efektivitas perusahaan dalam pengoperasian bisnis selama periode akuntansi. Penilain juga terkait efektivitas operasional, organisasi dan karyawan berdasarkan sasaran,

(25)

standar dan kriteria yang telah ditetapkan termasuk unsur - unsur keuangan. Pengukuran kinerja diperlukan untuk perbaikan kegiatan operasional agar mampu bersaing dengan perusahaan lain. Analisis kinerja keuangan berupa pengkajian secara kritis menghiting, mengukur, menginterprestasi, dan memberi solusi terhadap keuangan perusahaan pada periode tertentu.

Tujuan pengukuran kinerja keuangan perusahaan menurut Munawir (2012;31) yaitu:

1. Mengetahui tingkat likuiditas yang menunjukkan kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan pada saat ditagih

2. Mengetahui tingkat solvabilitas yang menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan jangka pendek dan jangka panjang jika perusahaan dilikuiditas.

3. Mengetahui tingkat rentabilitas atau profitabilitas yang menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba pada periode tertentu.

4. Mengetahui tingkat stabilitas yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menjalankan usahanya dengan stabil yang diukur dengan mempertimbangkan kemampuan perusahaan untuk membayar utang dan beban bunga atas utang tepat pada waktunya.

(26)

Kinerja keuangan bisa dinilai dengan beberapa perangkat analisis.Berikut ini jenis - jenis analisis keuangan yang umum dipakai oleh berbagai perusahaan.

1. Analisis perbandingan laporan keuangan adalah analisis yang membandingkan laporan keuangan dua periode atau lebih dengan menampilkan perubahan dalam jumlah (absolut) atau persentase (relatif).

2. Analisis Tren (Tendensi posisi) merupakan teknik analisis untuk mengetahui tendensi keadaan keuangan berupa kenaikan atau penurunan hasil atau jumlah.

3. Analisis Persentasi Komponen (Common Size) merupakan teknik analisis untuk mengetahui persentase investasi pada setiap aktiva terhadap total aktiva dan utang.

4. Analisis Sumber dan Penggunaan Modal kerja merupakan teknik analisis untuk mengetahui besarnya sumber dan penggunaan modal kerja dengan membandingkan dua periode waktu.

5. Analisis Sumber dan Pemakaian Kas merupakan teknik analisis untuk mengetahui kondisi kas dan sebab terjadinya perubahan kas pada periode waktu tertentu.

6. Analisis Rasio Keuangan merupakan teknik analisis keuangan untuk mengetahui hubungan antara pos - pos tertentu dalam neraca dan laporan laba rugi secara individu dan simultan

(27)

7. Analisis Perubahan laba kotor merupakan teknik analisis untuk mengetahui posisi laba dan penyebab terjadinya perubahan laba

8. Analisis Break Even merupakan teknik analisis untuk mengetahui tingkat penjualan yang harus dicapai agar perusahaan tidak mengalami kerugian.

3. Pengertian Laporan Keuangan

Laporan keuangan adalah laporan yang menunjukkan kondisi keuangan perusahaan pada saat ini dalam suatu periode tertentu”

(Kasmir, 2008 ;7). Laporan keuangan perusahaan bertujuan untuk meringkaskan hasil kegiatan untuk jangka waktu tertentu. Adapun jenis laporan keuangan yang lazim dikenal adalah: Neraca atau laporan Laba/Rugi,atau hasil usaha, Laporan Arus Kas, Laporan Perubahan posisi keuangan atau laporan perubahan modal. Bagi para penganalisis, laporan keuangan merupakan media yang paling penting untuk meenilai prestasi dan kondisi ekonomis suatu perusahaan. Pada tahap pertama seorang analis tidak akan mampu melakukan pengamatan langsung kesuatu perusahaan. Dan seandainya dilakukan, ia pun tidak akan dapat mengetahui banyak tentang situasi perusahaan. Oleh karena itu, media yang paling penting adalah media laporan keuangan. Laporan keuangan inilah yang menjadi bahan sarana informasi bagi analis dalam proses pengambilan keputusan. Laporan keuangan menggambarkan posisi keuangan perusahaan, hasil usaha perusahaan dalam suatu periode tertentu. (Harahap, 2013: 105)

(28)

Menurut Jumingan (2009: 4) laporan keuangan pada dasarnya merupakan hasil refleksi dari sekian banyak yang terjadi dalam suatu perusahaan. Transaksi dan peristiwa yang bersifat finansial dicatat, digolongkan, dan diringkaskan dengan cara setepat - tepatnya dalam satuan uang, dan kemudian diadakan penafsiran untuk barbagai tujuan.

Menurut Kasman (2011: 07) laporan keuangan adalah laporan yang menunjukkan kondisi keuangan perusahaan pada saat ini atau dalam suatu periode tertentu. Maksud laporan keuangan yang menunjukkan kondisi perusahaan saat ini adalah merupakan kondisi terkini. Kondisi perusahaan terkini adalah keadaan keuangan perusaan pada tanggal tertentu (untuk neraca) dan periode tertentu (untuk laporan laba rugi). Biasanya laporan keuangan dibuat per periode, misalnya tiga bulan atau empat bulan untuk kepentingan internal perusahaan.

Sementara itu, untuk laporan lebih luas dilakukan satu tahun sekali.Disamping itu, dengan adanya laporan keuangan, dapat diketahui posisi perusahaan terkini setelah menganalisis laporan keuangan tersebut dianalisis.

a. Tujuan Laporan Keuangan

Menurut Dwi Prastowo D dan Rifka Julianty (2008: 05) laporan keuangan disusun dengan tujuan untuk menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja dan perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalamm mengambil keputusan ekonomi.

(29)

Secara umum laporan keuangan bertujuan untuk memberikan informasi keuangan suatu perusahaan, baik pada saat tertentu maupun pada periode tetentu. Laporan keuangan juga dapat disusun secara mendadak sesuai kebutuhan perusahaan maupun secara berkala.jenisnya adalah laporan keuangan kepada pihak dalam dan luar perusahaan yang memiliki kepentingan terhadap perusahaan. (Kasmir, 2011: 10)

b. Analisis Laporan Keuangan

1. Pengertian analisis laporan keuangan

Analisis Laporan Keuangan terdiri dari dua kata yaitu Analisis dan Laporan keuangan. Untuk menjelaskan pengertian kata ini, kita dapat menjelaskannya dari arti masing - masing kata. Kata analisis adalah memecahkan atau menguraikan sesuatu unit menjadi berbagai unit terkecil.Sedangkan laporan keuangan adalah neraca, laba / rugi, dan arus kas (dana). Kalau dua pengertian ini digabungkan, analisis laporan keuangan berarti: „„menguraikan pos-pos laporan keuangan menjadi unit informasi yang lebih kecil dan melihat hubungannya yang bersifat signifikan atau yang mempunyai makna antara satu dengan yang lain baik antara data kuantitatif maupun data non - kuantitatif dengan tujuan untuk mengetahui kondisi keuangan lebih dalam yang sangat penting dalam proses menghasilkan keputusan yang tepat”. (Harapan,2013:189)

James C. Van Horne dan John M. Wachowich (2005: 193) mengatakan bahwa analisis laporan keuangan merupakan seni untuk mengubah data dari laporan keuangan ke informasi yang berguna bagi pengambilan keputusan. Kasmir (2011: 66) mengemukakan bahwa

(30)

analisis laporan keuangan adalah agar dapat mengetahui posisi keuangan perusahaan saat ini. Dengan mengetahui posisi keuangan, setelah dilakukan analisis laporan keuangan secara mendalam, maka akan terlihat apakah perusahaan dapat mencapai target yang telah direncanakan sebelumnya atau tidak.

Kasmir (2011: 66) Setelah laporan keuangan disusun berdasarkan data yang relevan, serta dilakukan dengan prosedur akuntansi dan penilaian yang benar, akan terlihat kondisi keuangan perusahaan yang sesungguhnya. Kondisi keuangan yang dimaksud adalah diketahuinya berapa jumlah harta (kekayaan), kewajiban (utang) serta modal (ekuitas) dalam neraca yang dimiliki. Kemudian, juga akan diketahui jumlah pendapatan yang diterima dan jumlah biaya yang dikeluarkan selama periode tertentu. Dengan demikian, dapat diketahui bagaimana hasil usaha (laba atau rugi) yang di peroleh selama periode tertentu dari laporan laba rugi yang di sajikan.

Agar laporan keuangan menjadi lebih berarti sehingga dapat dipahami dan dimengerti oleh berbagai pihak, perlu dilakukan analisis laporan keuangan. Bagi pihak pemilik dan manajemen, tujuan utama analisis laporan keuangan adalah agar dapat mengetahui posisi keuangan perusahaan saat ini. Dengan mengetahui posisi keuangan, setelah dilakukan analisis laporan keuangan secara mendalam, akan terlihat apakah perusahaan dapat mencapai target yang telah direncanakan sebelumnya atau tidak.

(31)

Hasil analisis laporan keuangan juga akan memberikan informasi tentang kelemahan dan kekuatan yang dimiliki perusahaan. Dengan mengetahui kelemahan ini, manajemen akan dapat memperbaiki atau menutupi kelemahan tersebut. Kemudian, kekuatan yang dimiliki perusahaan harus dipertahankan atau bahkan tingkatkan. Kekuatan ini dapat dijadikan modal selanjuttnya ke depan. Dengan adanya kelemahan dan kekuatan yang dimiliki, akan tergambar kinerja manajemen selama ini. Pada akhirnya bagi pihak pemilik dan manajemen, dengan mengetahui posisi keuangan dapat merencanakan dan mengambil keputusan yang tepat tentang apa yang harus dilakukan kedepannya.

Perencanaan ke depan dengan cara menutupi kelemahan yang ada, mempertahankan posisi yang sudah sesuai dengan yang diinginkan dan berupaya untuk meningkatkan lagi kebutuhan yang sudah diperolehnya selama ini.

Analisis laporan keuangan perlu dilakukan dilakukan secara cermat dengan menggunakan metode dan teknik analisis yang tepat sehingga hasil yang diharapkan benar-benar tepat pula. Kesalahan dalam memasukkan angka atau rumus akan berakibat pada tidak akuratnya hasil yang hendak di capai. Kemudian, hasil perhitungan tersebut,dianalisis dan interpretasikan sehingga diketahui posisi keuangan yang sesungguhnya. Kesemuanya ini harus dilakukan secara teliti, mendalam, dan jujur.

2. Tujuan dan Manfaat Analisis

Kegiatan dan analisis laporan keuangan dapat dilakukan dengan cara menentukan dan mengukur antara pos - pos yang ada dalam

(32)

satu laporan keuangan.Kemudian, analisis laporan keuangan juga dapat dilakukan dengan menganalisis laporan keuangan yang dimiliki dalam satu periode. Di samping itu, analisis laporan keuangan dapat dilakukan pula antara beberapa periode (misalnya tiga tahun).

Analisis laporan keuangan yang dilakukan untuk beberapa periode adalah menganalisis antara pos - pos yang ada dalam satu laporan.

Atau dapat pula dilakukan antara satu laporan dengan laporan yang lainnya. Hal ini dilakukan agar lebih tepat dalam menilai kemajuan atau kinerja manajemen dari periode ke periode selanjutnya.

Ada beberapa tujuan dan manfaat bagi berbagai pihak dengan adanyan analisis laporan keuangan. Secara umum dikatakan bahwa tujuan dan manfaat analisis laporan keuangan adalah:

a. Untuk mengetahui posisi keuangan perusahaan dalam satu periode tertentu, baik harga, kewajiban, modal, maupun hasil usaha yang yang telah dicapai untuk beberapa periode.

b. Untuk mengetahui kekuatan - kekuatan apa saja yang menjadi kekurangan perusahan.

c. Untuk mengetahui kekuatan - kekuatan yang dimiliki.

d. Untuk mengetahui langkah-langkah perbaikan apa saja yang perlu dilakukan ke depan yang berkaitan dengan posisi keuangan perusaan saat ini.

e. Untuk melakukan penilaian kinerja manajemen kedepan apakah perlu penyegaran atau tidak karena sudah dianggap berhasil atau gagal.

(33)

f. Dapat juga digunakan sebagai pembandingan dengan perusahaan sejenis tentang hasil yang mereka capai.

3. Bentuk-bentuk dan Teknik Analisis

Untuk melakukan analisis laporan keuangan diperlukan metode dan teknik analisis yang tepat. Tujuan penentuan metode dan teknik analisis yang tepat adalah agar laporan keuangan tersebut dapat memberikan hasil yang maksimal.Selain itu, para pengguna hasil analisis tersebut dapat dengan mudah untuk menginterpretasikannya.

Sebelum melakukan analisis laporan keuangan, diperlukan langkah-langkah atau prosedur tertentu. Langkah atau prosedur ini diperlukan agar urutan proses analisis mudah untuk dilakukan.

Adapun langkah atau prosedur yang dilakukan delam analisis keuangan adalah:

a. Mengumpulkan data keuangan dan data pendukung yang diperlukan selengkap mungkin, baik untuk satu periode maupun beberapa periode.

b. Melakukan pengukuran - pengukuran atau perhitungan - perhitungan dengan rumus - rumus tertentu, sesuai dengan standar yang biasa digunakan secara cermat dan teliti, sehingga hasil yang diperoleh benar - benar tepat.

c. Melakukan perhitungan dengan memasukkan angka - angka yang ada dalam laporan keuangan secara cermat.

d. Memberikan interpretasi terhadap hasil perhitungan dan pengukuran yang telah dibuat.

(34)

e. Membuat laporan tentang posisi keuangan perusahaan.

f. Memberikan rekomendasi yang dibutuhkan sehubungan dengan hasil analisis tersebut.

Dalam praktiknya, terdapat dua macam metode analisis laporan keuangan yang biasa di pakai, yaitu sebagai berikut:

1. Analisis Vertikal (Statis)

Analisis verkikal merupakan analisis yang dilakukan terhadap hanya satu periode laporan keuangan saja. Analisis dilakukan antara pos-pos yang ada, dalam satu periode. Informasi yang diperoleh hanya untuk satu periode saja dan tidak diketahui perkembangan dari periode ke periode tidak diketahui.

2. Analisis Horizontal (Dinamis)

Analisis horizontal merupakan analisis yang dilakukan dengan membandingkan laporan keuangan untuk beberapa periode. Dari hasil analisis ini akan terlihat perkembangan perusahaan dari periode yang satu keperiode lain.

Kemudian, di samping metode yang di gunakan untuk menganalisis laporan keuangan, terdapat beberapa jenis - jenis teknik analisis laporan keuangan. Adapun jenis - jenis teknik analisis laporan keuangan yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut:

a. Analisis perbandingan antara laporan keuangan

Analisis perbandingan antara laporan keuangan merupakan analisis ini dilakukan dengan membandingkan laporan keuangan lebih dari satu periode. Artinya minimal

(35)

dua periode atau lebih. Dari analisis ini akan dapat diketahui perubahan-perubahan yang terjadi. Perubahan yang terjadi dapat perupa kenaikan atau penurunan dari masing-masing komponen analisis. Dari perubahan ini terlihat masing - masing kemajuan atau kegagalan dalam mencapai target yang telah ditetapkan sebelumnya.

Secara umum dari hasil analisis ini akan terlihat antara lain:

1) Angka-angka dalam rupiah.

2) Angka-angka dalam persentase.

3) Kenaikan atau penurunan jumlah rupiah.

4) Kenaikan atau penurunan baik dalam rupiah maupun dalam persentase.

b. Analisis trend

Analisis trend atau tendensi merupakan analisis laporan keuangan yang biasanya dinyatakan dalam persentase tertentu. Analisis ini dilakukan dari periode ke periode sehingga akan terlihat apakah perusahaan mengalami perubahan yaitu naik, turun, atau tetap, serta seberapa besar perubahan tersebut yang dihitung dalam persentase.

(36)

c. Analisis persentase per komponen

Analisis persentase perkomponen merupakan analisis yang dilakukan untuk membandingkan antara komponen yang ada dalam suatu laporan keuangan, baik yang ada di neraca maupun laporan laba rugi.

Analisis ini dilakukan untuk mengetahui:

1) Persentase investasi terhadap masing-masing aktiva atau terhadap total aktiva.

2) Struktur permodalan.

3) Komposisi biaya terhadap penjualan.

d. Analisis sumber dan penggunaan dana

Analisis sumber dan penggunaan dana merupakan analisis yang dilakukan untuk mengetahui sumber - sumber dana perusahaan dan penggunaan dana dalam suatu periode. Analisis ini juga untuk mengatahui jumlah modal kerja dan sebab - sebab berubahanya modal kinerja perusahaan dalam suatu peride.

e. Analisis sumber dan penggunaan kas

Analisis sumber dan pengangguraan kas nerupakan analisis yang digunakan untuk mengetahui sumber - sumber kas perusahaan dan penggunaan uang kas dalam suatu periode. Selain itu, juga untuk mengetahui sebab- sebab berubahnya jumlah uang kas dalam periode tertentu.

(37)

f. Analisis rasio

Analisis rasio merupakan analisis yang digunakan untuk mengetahui hubungan pop-pos yang ada dalam satu laporan kauangan atau pos-pos antara laporan keuangan neraca dan laporan laba rugi.

g. Analisis kredit

Analisis kredit merupakan analisis yang digunakan untuk menilai layak tidaknya suatu kredit dikucurkan oleh lembaga keuangan seperti bank. Dalam analisis ini digunakan beberapa cara alat analisis yang digunakan.

h. Analisis laba kotor

Analisis laba kotor merupakan analisis yang digunakan untuk mengetahui jumlah laba kotor dari periode ke satu periode. Kemudian juga untuk mengetahui sebab - sebab berubahnya laba kotor tersebut antara periode.

i. Analisis titik pulang pokok atau titik impas (break even point).

Analisis titik pulang pokok disebut juga analisis titik impas atau break even point. Tujuan analisis adalah untuk mengetahui pada kondisi berapa penjualan produk dilakukan dan perusahaan tidak mengalami kerugian.

Kegunaan analisis ini adalah untuk menentukan jumlah keuntungan pada berbagai tingkat penjualan.

(38)

4. Analisis Perbandingan Laporan Keuangan

Analisis perbandingan laporan keuangan dapat dilakukan dengan dua modal, yaitu: pertama, analisis horisontal atau analisis dinamis dan kedua, analisis vertikal atau analisis statis. Dalam analisis horizontal yang dibandingkan adalah laporan keuangan untuk beberapa periode, sedangkang analisis vertikal adalah jika kita hanya membandingkan satu pos dengan pos yang lain dalam satu laporan keuangan dan hanya meliputi satu periode laporan keuangan.

Ada beberapa keuntungan yang diperoleh dari analisis horizontal jika dibandingkan dengan analisis vertikal. Dalam analisis horizontal, kita akan tahu terjadinya perubahan- perubahan terhadap komponen laporan keuangan dari periode ke periode lain. Seperti misalnya kenaikan atau penurunan komponen-komponen yang ada di laporan keuangan.

Sementara itu, dalam analisis statis hal tersebut tidak terlihat.

Kemudian, laporan analisis horizontal akan mempermudah kita untuk mengambil keputusan hal-hal apa saja yang perlu dilakukan, sehubungan dengan perubahan yang terjadi.

Perubahan-perubahan terjadi perlu diketahui untuk melihat perkembangan keadaan keuangan suatu perusahaan.setelah perubahan ini diketahui, apakah terjadi kenaikan atau penurunan atau tetap, dapat pula diketahui sebab-sebab terjadi perubahan tersebut.

(39)

Perubahan dalam laporan keuangan neraca untuk suatu periode dapat disebabkan oleh berbagai faktor, misalnya:

1. Adanya perolehan aktiva baru.

2. Adanya pengurangan aktiva seperti pelunasan utang piutang.

3. Berubahannya bentuk aktiva dari tetap ke lancar.

4. Adanya perubahan yang diakibatkan oleh laba rugi perusahaan yang tergambar dari penghasilan yang diperoleh dan biaya-biaya yang dikeluarkan.

5. Adanya penambahan atau pengurangan modal (saham).

5. Pengertian Rasio Keauangan

Kasmir (2011: 104) mengatakan bahwa rasio keuangan merupakan kegiatan membandingkan angka-angka yang ada dalam laporan keuangan dengan cara membagi satu angka dengan angka lainnya.Perbandingan dapat dilakukan antara satu komponen dengan komponen dalam satu laporan keuangan atau antarkomponen yang ada di antara laporan keuangan.Kemudian angka yang diperbandingkan dapat berupa angka-angka dalam satu periode maupun beberapa periode.

Menurut Harahap (2013: 297) rasio keuangan adalah angka yang diperoleh dari hasil perbandingan dari satu pos laporan keuangan dengan pos lainnya yang mempunyai hubungan yang relevan dan signifikan (berarti). Misalnya antara utang dan modal, antara kas dan total aset, antara harga pokok produksi dengan total penjualan, dan sebagainya.

Teknik ini sangat lazim digunakan para analisis laporan keuangan. Rasio

(40)

keuangan sangat penting dalam melakukan analisis terhadap kondisi keuangan perusahaan.

a. Analisis rasio keuangan

Analisis laporan keuangan dapat dilakukan dengan menggunakan rasio-rasio keuangan. Rasio keuangan merupakan indeks yang menghubungkan dua angka akuntansi dan diperoleh dengan menbagi satu angka dengan angka lainnya” (Van Horne, 2005; 202). Rasio keuangan digunakan untuk mengevaluasi kondisi dan kinerja perusahaan.dari rasio keuangan ini akan terlihat kondisi kesehatan perusahaan yang bersangkutan.

b. Bentuk-bentuk rasio keuangan

Menurut Kasman (2011: 128) menyatakan bahwa rasio keuangan yang sering digunakan sebagai berikut:

1. Rasio likuiditas (Liquidity Ratio)

Rasio likuiditas (liquidiry ratio) merupakan “rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban (utang) jangka pendek” (Van Horne. 2005; 205). Artinya apabila perusahaan ditagih oleh kreditur maka perusahaan akan mampu memenuhi utang tersebut terutama utang yang sudah jatuh tempo.

Beberapa rasio likuiditas ini adalah sebagai berikut:

a) Rasio lancar (current ratio)

Rasio lancar atau current ratio merupakan kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek atau utang yang

(41)

segera jatuh tempo pada saat ditagih secara keseluruhan. Menurut Kasmin (2011; 136) rata-rata industri current ratio adalah 2 kali.

Rasio lancar atau current ratio merupakan rasio untuk mengukur rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membanyar kewajiban jangka pendek atau utang yang segera jatuh tempo. Dengan kata lain, seberapa banyak aktiva lancar yang tersedia untuk menutupi kewajiban jangka pendek yang segera jatuh tempo. Penghitungan rasio lancar dilakukan dengan membandingkan antara total aktiva lancar dengan total utang lancar.

Rasio lancar =

x 100%

b) Rasio sangat lancar (Quick ratio)

Rasio cepat (quick ratio) atau rasio sangat lancar atau acid test ratio merupakan rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi atau membayar kewajiban utang lancar (utang jangka pendek) dengan aktiva lancar tanpa memperhitungkan nilai sediaan (inventory).

Artinya nilai sedia kita abaikan, dengan cara dikurangi dari nilai total aktiva lancar. Rata-rata industri untuk quick ratio adalah 1,5 kali.

Quick ratio =

x 100%

c) Rasio Kas (Cach Rasio)

Rasio kas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur seberapa digunakan untuk mengukur seberapa besar uang kas yang tersedia untuk membayar utang. Ketersedian uang kas dapat ditunjukkan dari tersedianya dana kas yang setara dengan kas seperti rekening giro atau tabungan di bank. Dapat dikatakan rasio ini menunjukkan

(42)

kemampuan sesungguhnya bagi perusahaan untuk membanyar utang - utang jangka pendeknya.

2. Rasio Aktivitas

Rasio aktivitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur efektivitas perusahaan dalam menggunakan aktiva yang dimilikinya, tinggat efisiensi (efektivitas) pemanfaatan sumber daya perusahaan.

Rasio aktivitas juga digunakan untuk menilai kemampuan perusahaan dalam melakukan aktivitas sehari-hari.

Secara umum, rasio aktivitas yang ada digunakan, akan mampu memperlihatkan efektivitas perusahaan secara maksimal.adapun jenis - jenis rasio aktivitas (Van Horne 2005; 211) yaitu:

a. Perputaran sediaan

Perputaran sediaan merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur berapa kali dana yang ditanam dalam sediaan (inventory) ini berputar dalam satu periode.Rasio ini dikenal dengan nama rasio perputaran sediaan (inventory turn over).

Dapat diartikan pula bahwa perputaran sediaan merupakan rasio yang menunjukkan berapa kali jumlah barang sediaan diganti dalam satu tahun. Semakin kecil rasio ini, semakin jelek demikian pula sebaliknya.

Rasio Perputaran sediaan = b. Total Assets Turn Over

Total Assets Turn Over merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur perputaran semua aktiva yang dimiliki

(43)

perusahaan dan mengukur berapa jumlah penjualan yang di peroleh dari tiap rupiah aktiva.

Rasio total assets turn over diperoleh dengan cara membandingkan penjualan dengan total aktiva. Rasio ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

Total Assets Turn Over =

3. Rasio Profitabilitas

Tujuan utama dari perusahaan adalah laba. Perusahaan selalu berusaha meningkatkan laba dari waktu ke waktu. Perusahaan telah menetapkan standar laba yang ditargetkan untuk satu periode. Standar laba atau tingkat keuntungan tersebut dapat dinyatakan dalam rasio, yang dikenal sebagai rasio keuntungan atau rasio profitabilitas, disebut juga dengan rasio rentabilitas.

Rasio profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan. Rasio ini juga memberikan ukuran tingkat efektivitas manajemen suatu perusahaan.hal ini ditunjukkan oleh laba yang dihasilkan dari penjualan dan pendapatan investor.

Jenis-jenis rasio profitabilitas (Van Horne, 2005; 222) a. Profit Margin on Sales

Profit Margin on Sales atau Profit Margin Ratio atau margin laba atas penjualan merupakan salah satu rasio yang digunakan untuk mengukur margin laba atas penjualan. Cara pengukuran rasio ini adalah dengan membandingkan laba bersih setelah pajak dengan penjualan bersih rasio ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

(44)

Margin Laba Bersih =

x 100%

b. Hasil Pengambilan Investasi (Return on Investmenr/ROI)

Hasil pengambalian investasi atau lebih dikenal dengan nama Return on Investment (ROI) atau retun on total assets merupakan rasio yang menumjukkan hasil (Return) atas jumlah aktiva yang digunakan dalam perusahaan. ROI juga merupakan suatu ukuran efektivitas manajemen dalam mengelola investasinya. ROI menunjukkan profitabilitas dari seluruh dana perusahaan, baik modal pinjaman maupun modal sendiri. Rasio ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

ROI =

x 100%

c. Hasil Pengembalian Ekuitas (Retur on Equity/ROE)

Hasil pengembalian ekuitas atau Retur on Equity atau rentabilitas modal sendiri merupakan rasio untuk mengukur laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri.rasio ini menunjukkan efisiensi penggunaan modal sendiri. Untuk memperoleh rasio REO kita membandingkan pendapat perusahaan setelah pajak dengan total ekuitasnya. Rasio ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

ROE =

x 100%

d. Laba Per Lembar Saham Biasa (Earning per Share of Common Stock)

Rasio laba per lembar saham merupakan rasio untuk mengukur keberhasilan manajemen dalam mencapai keuntungan bagi para pemegang saham.keuntungan bagi pemegang saham adalah jumlah keuntungan setelah dipotong pajak. Keuntungan yang tersedia bagi

(45)

pemegang saham biasa adalah jumlah keuntungan dikurangi pajak, dan dikurangi hak - hak pemegang saham prioritas.

Rasio ini diperoleh dengan membandingkan laba saham biasa dengan jumlah saham biasa yang beredar. Rasio ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

EPS =

4. Rasio pasar

a. Earning Per Share (EPS)

Earning per share (EPS) biasanya menjadi perhatian pemegang saham pada umumnya atau calom pemegang saham dan manajemen, EPS menunjukkan jumlah uang yang dihasilkan (return) dari segi lembar saham, semakin besar nilai EPS semakin besar keuntungan yang diterima pemegang saham.

Seorang investor membeli dan mempertahankan saham suatu perusahaan dengan harapan akan memperoleh deviden atau capital gain. Laba biasanya menjadi dasar penentuan pembayaran deviden dan kenaikan harga saham di masa mendatang. Oleh karena itu, para pemegang saham biasanya tertarik dengan angka EPS yang dilaporkan perusahaan. EPS hanya dihitung untuk saham biasa.

EPS =

1. Faktor-faktor yang menyebabkan kenaikan EPS:

a) Laba bersih meningkat, jumlah saham beredar tetap.

(46)

b) Laba bersih meningkat, jumlah saham beredar turun/berkurang.

c) Laba bersih meningkat, tetapi perusahaan tetap mampu mencetak kenaikan laba bersih yang naik secara signifikan.

2. Fakror-faktor yang menyebabkan penurunan EPS:

a) Laba bersih turun, jumlah saham beredar tetap.

b) Laba bersih turun, jumlah saham beredar naik / bertambah.

c) Laba bersih meningkat,jumlah saham beredar meningkat signifikan, sehingga membuat nilai rasio EPS turun.

b. Price Earning Ratio (PER)

Price Earning Ratio (PER) adalah rasio yang selalu menjadi patokan investor untuk menentukan harga wajar saham perusahaan. PER menunjukkan berapa banyak investor bersedia membayar untuk tiap rupiah dari laba yang di laporkan, oleh para investor rasio ini digunakan untuk memprediksi kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba di masa yang akan datang.

Kesedian para investor untuk menerima kenaikan PER sangat bergantung pada prospek perusahaan. Perusahaan dengan peluang tingkat pertumbuhan yang tinggi, biasanya memiliki PER yang tinggi. Sebaliknya perusahaan dengan tingkat pertumbuhan yang rendah cenderung memiliki PER yang renda pula.

PER =

(47)

5. Rasio Solvabilitas

Rasio solvabilitas atau leverage ratio merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai dengan utang. Dalam arti luas dikatakan bahwa rasio solvabilitas digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar seluruh kewajibannya, baik jangka pendek maupun jangka panjang apabila perusahaan dibubarkan (dilikuidasi). Rasio solvabilitas antara lain:

a. Rasio Utang (Debt Ratio)

Debt Ratio merupakan rasio utang yang digunakan untuk mengukur perbandingan antara total utang dengan total aktiva.Rata - rata industri untuk debt ratio adalah 35%.

b. Total Hutang Terhadap Modal (Rotal Debt to Equity Ratio)

Rotal Debt to Equity Ratio merupakan rasio yang digunakan untuk menilai utang dengan ekuitas. Rasio ini dicari dengan cara membandingkan antara seluruh utang, termasuk utang lancar dengan seluruh ekuitas.Dan standar industri untuk rasio ini adalah 80%.

(Kasmir. 2011: 159)

3. Metode Analisis Rasio Keuangan

Ada tiga jenis analisis rasio keuangan (Sjahrial, 2007; 37) a. Cross Sectional Analysis

adalah metode analisis rasio keuangan dengan cara menbandingkan rasio keuangan dua atau lebih perusahaan sejenis pada waktu yang sama.

b. Time Series Analysis

(48)

Adalah metode analisis rasio keuangan satu perusahaan dengan cara deret berkala, atau membandingkan rasio keuangan perusahaan dari waktu ke waktu selama tahun penelitian yang sudah ditetapkan.

c. Combined Analysis

Adalah metode analisis rasio keuangan gabungan, yakni dengan melakukan metode (Cross sectional analysis dan Time series analysis). Dalam hal ini, dianalisis dua atau lebih perusahaan sejenis, dalam waktu ke waktu, sesuai dengan jumlah tahun yang telah ditentukan.

B. Tinjauan Empiris

Miftakhul Jannah (2011) melakukan penelitian dengan judul

„„Eksplorasi Kinerja Keuangan Perusahaan Food and Beverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BIE)” Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kinerja keuangan perusahaan Food and Beverage melalui penggunaan analisa laporan keuangan menggunakan rasio aktivitas, rasio profitabilitas, dan rasio pasar. Teknik yang digunakan untuk menentukan sampel pada penelitian ini adalah dengan menggunakan metode sensus yaitu penelitian dapat meneliti seluruh elemen populasi dengan mengambil seluruh sampel perusahaan Food and Beverage di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2000-2009.

Siboro (2017), Analisis Kinerja Keuangan pada perusahaan konstruksi yang terdapat di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode 2011 - 2015. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja perusahaan konstruksi secara keseluruhan masih belum maksimal. Hal tersebut terlihat pada rasio profitabilitasnya khususnya pada rasio GPM, NPM,

(49)

ROA,dan ROEnya. Serta pada rasio likuiditasnya terutama pada rasio lancarnya yang masih dibawah standart aman, artinya perusahaan belum dapat maksimal untuk mengelola aktivanya sehingga berakibat pada masih kurangnya laba yang dihasilkan. Ditinjau dari rasio likuiditas, profitabilitas, aktivitas dan solvabilitasnya, kinerja keuangan rata - rata pada perusahaan konstruksi mengalami berfluktuasi.

Rahmah dan Komariah (2016), Analisis Laporan Keuangan dalam menilai kinerja keuangan industri semen yang terdapat di BEI (Studi Kasus PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk). Hasil penelitian rasio- rasio secara keseluruhan, keadaan perusahaan sudah baik dalam menghasilkan laba maupun dalam pelunasan hutang-hutangnya, tetapi dalam mengelola modal dan asetnya,perusahaan belum secara efisien.

Muhammad Zaki (2017), Pengaruh Profitablitas, Leverage Keuangan dan Ukuran Perusahaan terhadap Harga Saham (Studi Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2005-2014), jenis data yang digunakan adalah data sekunder berupa laporan keuangan yang dilaporkan secara tertulis oleh masing-masing perusahaan publik di Bursa Efek Indonesia. Semua data dalam penelitian ini diperoleh dari Indonesia Capital Market Directory 2015.

Mujariyah (2016), Pengaruh Struktur Modal Terhadap Kinerja Keuangan (Study pada Bank Milik Bumn Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2008-2014. Hasil penelitian menunjukkan pengaruh struktur modal DER terhadap ROA hanya sebesar 1,4 % dan 98,6%

(50)

sisanya dipengaruhi oleh faktor lain, pengaruh struktur modal DER terhadap ROE sebesar 5,3% dan 94,7% sisanya dipengaruhi faktor lain, dan pengaruh struktur modal DER terhadap LDR sebesar 39,3%

dan 60,7% sisanya dipengaruhi faktor lain. Penelitian ini menggunakan metode dokumentasi.

Romadhoni dan Sunarya (2017), Judul penelitian adalah Pengaruh Struktur Modal Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Manufaktur Sektor Makanan dan Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Hasil penelitian variabel Debt Equity Ratio, Debt to Asset Ratio dan Equity to Asset Ratio secara simultan berpengaruh posituf dan signifikan terhadap return on equity pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2015-2017. Penelitian ini menggunakan metode analisis statistik deskriptif.

(51)

C. Kerangka Konsep

GAMBAR 2.1

Perusahaan Industri Sektor Makanan Dan Minuman

Analisis Kinerja Keuangan

Rasio Keauangan

Rasio Likuiditas

-CR -QR

Rasio Aktivitas:

-FAFO -TATO

Rasio Profitabilitas:

-MLB -ROA -ROE

Rasio Solvabilitas:

-DAR -DER

Kinerja Keuangan Perusahaan

(52)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis penelitian

sesuai dengan judul penelitian ini yaitu „„Analisis komparansi kinerja keuangan dan operasi usaha pada PT. Mayora”. Penelitian ini termasuk kedalam jenis dan pendekatan penelitian Eksplanatori kuantitatif. Dimana menurut Sugiyono (2012:21) penelitian Eksplanatori merupakan penelitian yang bermaksud menjelaskan kedudukan variabel - variabel yang diteliti serta hubungan antara satu variabel dengan yang lain. Sedangkan karakteristik penelitian ini bersifat replikasi, sehingga hasil uji hipotesis harus didukung oleh penelitian - penelitian sebelumnya,yang diulang dengan kondisi lain yang kurang lebih sama.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi penelitian

Penelitian ini merupakan tempat diperolahnya data-data yang diperoleh. Untuk lokasi pengembilan data adalah Galeri Investasi Bursa Efek Indonesia (BEI) Unismuh Makassar Jalan Sultan Alauddin No. 259, Gunung Sari, Rappocini Makassar. Sedangkan objek penelitian adalah perusahaan industri sektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. (BEI).

2. Waktu penelitian

Penelitian ini akan dilakukan selama dua bulan dari bulan Desember 2019 – januari 2020

(53)

C. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Menurut Sugiyono (2015: 117) menyatakan bahwa populasi adalah wilaya generalisasi yang terdiri atas: obyek / subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian di tarik kesimpulannya.

Populasi pada penelitian ini adalah perusahaan industri sektor makanan dan minuman yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia (BEI).

2. Sampel

Sedangkan sampel menurut Sugiyono (2015: 118) menyatakan bahwa sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.

Sampel dalam penelitian ini adalah PT. Mayora Indah Tbk dan PT. Ultrajaya Milk Industry tahun 2015 – 2018.

Teknik penentuan sampel ini adalah Purposive Sampling yaitu:

pengambilan data disesuaikan dengan kriteria-kriteria yang telah ditentukan.

Kriteria yang dimaksud antara lain:

a. Perusahaan industri sektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).

b. Memiliki ketersedian laporan keuangan pada tahun 2015-2018 c. Memiliki kelengkapan informasi yang dibutuhkan dalam

keperluan penelitian.

(54)

D. Metode pengumpulan data

Teknik pengumpulan data adalah teknik atau cara yang dilakukan oleh peneliti untuk mengumpulkan data. Penelitian adalah suatu kegiatan pengumpulan, pengelolaan dan penyajian data yang dilakukan secara sistematis dan efektif untuk memperoleh data informasi sebagai bahan analisis dalam penyusunan proposal ini.

Menurut Ridwan (2010:51) penelitian dari teknik pengumpulan data adalah metode pengumpulan data ialah teknik atau cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data.

Sedangkan menurut Djaman Satori dan Aan Komaria (2011:103) pengertian teknik pengumpulan data adalah pengumpulan data dalam penelitian ilmiah adalah prosedur sistematis untuk memperoleh data yang diperlukan.

Pengertian yang telah dipaparkan sebelumnya dapat diketahui bahwa metode pengumpulan data sangat erat hubungannya dengan masalah penelitian yang ingin dipecahkan. Masalah memberi arah dan pengaruh penentuan metode pengumpulan data. Proses pengumpulan data menggunakan beberapa teknik sebagai berikut:

1. Teknik kepustakaan (library research), yaitu pengumpulan data yang dilakukan dengan membaca berbagai buku literatur yang berhubungan dengan pembahasan proposal.

2. Teknik lapangan (fieldresearch), yaitu pengumpulan data yang dilakukan secara langsung pada lokasi penelitian. Pengumpulan ini dilakukan dengan berbagai teknik, diantaranya:

(55)

a. Observasi yaitu melakukan pengamatan langsung ke objek penelitian yaitu perusahaan industri makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Hasil pengamatan dilakukan pencatatan secara sistematis sesuai dengan data yang diperlukan.

b. Teknik dokumentasi adalah suatu teknik pengumpulan data yang dengan cara membuka dokumen-dokumen catatan- catatan yang dianggab perlu. Data dokumen yang di maksud bukanlah data dokumen kerahasian perusahaan.

Metode pengumpulan data yang dugunakan dalam penelitian ini adalah motode studi dokumen. Pengumpulan data dilakukan dengan melihay data sekuder yang telah tersedia berupa laporan keuangan perusahaan publik yang diperoleh dari situs Bursa Efek Indonedia (BEI). Data sekunder umumnya berasal dari bukti, catatan, atau laporan historis yang telah tersusun dalam arsip (data dokumentasi) baik yang dupublikasikan maupun yang tidak dipublikasikan.

E. Metode Analisis Data

Menurut Bogdan Sugiyono (2013: 244). Metode Analisis Data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan - bahan lain, sehingga dapat mudah dipahami, dan di temuanya dapat diinformasikan kepada orang lain. Metode analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode rasio keuangan.

(56)

AABSA...

..BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Sejarah Singkat Bursa Efek Indonesia

Bursa Efek Jakarta pertama kali dibuka pada tanggal 14 Desember 1912, dengan bantuan pemerintah kolonial Belanda, didirikan di Betavia, pusat pemerintahan kolonial Belanda yang kita kenal sekarang dengan Jakarta. Bursa Efek Jakarta dulu disebut Call-Efek. Sistem perdagangannya seperti lelang, dimana tiap efek berturut-turut diserukan pemimpin “Call”, kemudian para pialang masing-masing mengajukan permintaan beli atau penawaran jual sampai ditemukan kecocokan harga, maka transaksi terjadi. Pada saat itu terdiri dari 13 pedagang efek (makelar).

Bursa saat ini bersifat demand-following, karena pada investor dan para perantara pedagang efek merasakan keperluan akan adanya suatu bursa efek di Jakarta. Bursa lahir karena permintaan akan jasanya yang sudah mendesak. Orang-orang Belanda yang bekerja di Indonesia saat itu sudah lebih dari tiga ratus tahun mengenal akan investor dalam efek, dan penghasilan serta hubungan mereka memungkinkan mereka menanamkan uangnya dalam aneka rupa efek. Baik efek dari perusahaan yang ada di Indonesia maupun efek dari luar negeri. Sekitar 30 sertifikat (sekarang disebut depositiry receipt) perusahaan Amerika,

Gambar

Tabel 3.2  Produk – Produk  Yang Dihasilkan Perseroan

Referensi

Dokumen terkait

Dalam penelitian ini penulis mengacu pada penelitian terdahulu, tentang analisis perbandingan kinerja keuangan perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek

a) Analisa perbandingan laporan keuangan, yaitu metode dan teknik analisa dengan cara membandingkan laporan keuangan untuk dua periode atau lebih, sehingga akan

“Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta”.. Skripsi Fakultas Sebelas

Hanya dengan ridho allah, Penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi dengan judul “Analisis Kinerja Keuangan pada Perusahaan Manufaktur Sektor Makanan dan

Pengungkapan laporan keuangan merupakan suatu hal yang harus dilakukan. oleh perusahaan dalam menyusun laporan keuangan,

judul Analisis Laporan Keuangan Dan Penggunaan Z-Score Altman Untuk Memprediksi Tingkat Kebangkrutan Perusahaan Properti Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

a) Analisis Perbandingan Laporan Keuangan, merupakan teknik analisis dengan cara membandingkan laporan keuangan dua periode atau lebih dengan menunjukkan perubahan, baik

Penelitian tentang analisis laporan keuangan untuk menilai kinerja perusahaan pada kelompok industri makanan dan minuman dilakukan juga oleh Wiwik Sri Sundari