18 A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian dilakukan di Sekolah Menengah Atas Negeri Gondangrejo yang terletak di jalan Solo-Purwodadi kilometer 11, Tuban Kulon, Tuban, Karanganyar, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Ruang kelas yang tersedia 25 kelas, dengan jenjang kelas X, kelas XI, dan kelas XII. Jumlah siswa tahun ajaran 2020/2021 sebanyak 795 siswa dengan jumlah siswa perkelas sekitar 28- 35 siswa. Jurusan yang ada di SMA N Gondangrejo hanya dibagi menjadi 2 yaitu Ilmu Pengetahuan Alam dam Ilmu Pengetahuan Sosial. Kelas X IPA 1 dan X IPA 2 merupakan kelas yang digunakan dalam penelitian. Kelas X IPA 1 berjumlah 31 siswa yang terdiri dari 21 siswa perempuan dan 10 siswa laki-laki.
Kelas X IPA 1 akan diberi perlakuan menggunakan media documentary short movie. Kelas X IPA 2 berjumlah 29 siswa yang terdiri dari 20 siswa perempuan dan 9 siswa laki-laki. Kelas X IPA 2 akan diberi perlakuan menggunakan media animation short movie.
2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan April tahun ajaran 2020/2021. Tahapan penelitian dibagi menjadi empat yaitu tahap persiapan, pelaksanaan, pengolahan dan tahap pelaporan data. Tahap persiapan terdiri dari kegiatan observasi, penyusunan draf proposal, konsultasi, penyusunan instrumen, dan seminar proposal. Tahap pelaksanaan meliputi izin penelitian, pengujian isntrumen, dan pengambilan data. Tahap ketiga yaitu pengolahan data yang dilakukan dengana anlisis data yang kemudian akan dilanjutkan dengan pelaporan. Tahap dan waktu penelitian dapat dilihat pada gambar 3.1.
No Kegiatan Waktu pelaksanaan (2020-2021)
Sep Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ag Sep
1. Tahap Persiapan Observasi Konsultasi draf proposal Konsultasi instrumen Seminar proposal
2. Tahap Pelaksanaan Ijin
penelitian Pengujian instrumen Pengambi lan data
3. Tahap pengolahan dan pelaporan data Analisis
data Pelaporan
Gambar 3.1. Tahap dan waktu penelitian B. Desain Penelitian
Penelitian yang dilakukan adalah quasi eksperimen (eksperimen semu dengan post test only non-equivalent grup design). Terdapat dua kelas eksperimen yang akan diberi perlakuan berbeda. Pembelajaran kelas eksperimen 1 menggunakan media documentary short movie. Kelas eksperimen 2 menggunakan media animation short movie. Setiap kelas akan diberikan post test untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh terhadap motivasi siswa. Desain penelitian disajikan dalam tabel 3.1.
Tabel 3.1 Desain Penelitian Kelompok
kelas Treatmen Post Test Kemampuan Ekonomi Tinggi Sedang Rendah
Eksperimen 1 X1 O1 Y1 Y2 Y3
Eksperimen 2 X2 O2 Z1 Z2 Z3
X1 = penerapan media documentary short movie X2 = penerapan media animation short movie O1 = posttest pada kelas eksperimen 1
O2 = posttest pada kelas eksperimen 1
Y1 = Hasil motivasi belajar siswa menggunakan media documentary short movie pada kemampuan ekonomi tinggi
Y2 = Hasil motivasi belajar siswa menggunakan media documentary short movie pada kemampuan ekonomi sedang
Y3 = Hasil motivasi belajar siswa menggunakan media documentary short movie pada kemampuan ekonomi rendah
Z1 = Hasil motivasi belajar siswa menggunakan media animation short movie pada kemampuan ekonomi tinggi
Z2 = Hasil motivasi belajar siswa menggunakan media animation short movie pada kemampuan ekonomi sedang
Z3 = Hasil motivasi belajar siswa menggunakan media animation short movie pada kemampuan ekonomi rendah.
Keterkaitan antara variabel bebas menggunakan media documentary short movie, animation short movie, dan variabel terikat motivasi belajar siswa tertuang dalam paradigma penelitian. Paradigma penelitian disajikan dalam gambar 3.2.
C. Populasi dan Sampel 1. Populasi
Populasi yang digunakan dalam penelitian yaitu semua siswa kelas X IPA SMA N Gondangrejo. Kelas X IPA yang digunakan sebagai populasi terdiri dari empat kelas yaitu; X IPA 1, X IPA 2, X IPA 3, dan X IPA 4.
2. Sampel
Sampel yang digunakan dalam penelitian dua kelas X IPA dari empat kelas X IPA di SMA N Gondangrejo. Kelas yang digunakan yaitu kelas X IPA 1 sebagai kelas eksperimen 1 diperi perlakuan menggunakan media documentary short movie. Kelas IPA 2 sebagai kelas eksperimen 2 diberi perlakuan menggunakan media animation short movie. Pengambilan sampel didasarkan uji homogenitas yang diolah pada SPSS versi 24. Data yang digunakan adalah data skor hasil ulangan tengah semester 1.
Gambar 3.2 Paradigma Penelitian
Keterangan :
X = Media Short Movie
X1 = Media documentary short movie.
X2 = Media animation short movie.
Y1 = Kemampuan ekonomi rendah.
Y2 = Kemampuan ekonomi Sedang.
Y3 = Kemampuan ekonomi Tinggi.
Z = Motivasi Belajar.
X1ZY1 = Penggunaan media documentary short movie terhadap motivasi belajar siswa ditinjau dari kemampuan ekonomi rendah.
X1ZY2= Penggunaan media documentary short movie terhadap motivasi belajar siswaditinjau dari kemampuan ekonomi sedang.
X1ZY3= Penggunaan media documentary short movie terhadap motivasi belajar siswa ditinjau dari kemampuan ekonomi tinggi.
X2ZY1=.Penggunaan media animation short movie terhadap motivasi belajar siswa ditinjau dari kemampuan ekonomi rendah.
X2ZY2= Penggunaan media animation short movie terhadap motivasi belajar siswa ditinjau dari kemampuan ekonomi sedang.
X2ZY3= Penggunaan media animation short movie terhadap motivasi belajar siswa ditinjau dari kemampuan ekonomi tinggi.
X
X2
X1
Y3
Y2
Y1
X1 Z Y3
X1 Z Y2
X1ZY1
Z Z Z
Z Z Z
Y3
Y2
Y1
X2Z Y3
X2 Z Y2
X2 Z Y1
Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik cluster random sampling.
Cluster random sampling yaitu melakukan randomisasi kelompok, bukan terhadap subyek secara individual. Random juga merupakan teknik pengambilan dengan cara mengecek populasi yang ada dan tidak membedakan antara subjek yang satu dengan yang lain (Arikunto, 2006). Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan uji prasyarat yang berupa uji normalitas dan uji homogenitas.
Uji normallitas yang dilakukan dengan menggunakan uji kolmogorof- smirnov dengan bantuan SPSS versi 24. Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui kenormalan data. Ketetuannya yaitu jika skor sig. data >  = 0,05 maka data terdistribusi secara normal, namun jika skor sig. data   = 0,05 maka data tidak terdistribusi normal. Hasil uji normalitas diajikan pada tabel 3.2
Tabel 3.2 Hasil Uji Normalitas Populasi Penelitian
Sumber Kelas Sig. Keterangan Keputusan
Kemampuan awal
X IPA 1 0,069 Sig.> = 0,05 H0 diterima XIPA 2 0,200 Sig.> = 0,05 H0 diterima X IPA 3 0,172 Sig. = 0,05 H0 diterima X IPA 4 0,200 Sig.> = 0,05 H0 diterima
Hasil uji normalitas menunjukkan populasi adalah semua kelas X IPA SMA Gondangrejo karena terdistribusi normal secara keseluruhan. Uji selanjutnya untuk menentukan sampel dilakukan uji homogenitas menggunakan uji Levene dengan bantuan SPSS versi 24. Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui bahwa kelas memiliki variasi yang homogen atau sama. Kelas dikatakan homogen jika skor sig.
data >  = 0,05. Hasil uji dengan skor sig. data   = 0,05 menunjukkan bahwa data tidak homogen. Hasil uji homogenitas diajikan pada tabel 3.3.
Tabel 3.3 Hasil Uji Homogenitas Populasi Penelitian
Sumber Sig. Keterangan Keputusan
Kemampuan awal 0,612 Sig.> = 0,05 H0 diterima
Uji homogenitas menunjukkan jika skor Sig. >  = 0,05 maka populasi memiliki variasi yang sama (homogen), sehingga data dapat digunakan sebagai sampel penelitian. Kelas yang dipilih secara simple random sampling yaitu kelas X IPA 1 dan X IPA 2 yang terdistribusi normal dan homogen. Data yang sudah terdistribusi normal dan homogen selanjutnya dilakukan uji kesetaraan dengan menggunakan uji t. Hasil dengn uji t menunjukkan Sig. >  = 0,05 maka dapat dikatakan kedua kelas tersebut memiliki kemampuan awal yang sama. Hasil uji t disajikan dalam tabel 3.4.
Tabel 3.4 Hasil Uji t Kemampuan Awal Siswa
Sumber Sig. Keterangan Keputusan
Kemampuan awal 0,166 Sig.> = 0,05 H0 diterima
Uji t kemampuan awal siswa pada kelas X IPA 1 dan X IPA 2 yaitu Sig. >
 = 0,05 artinya data kedua kelas memiliki rerata yang tidak berbeda nyata sehingga kedua kelas tersebut dapat digunakan sebagai sampel penelitian.
E. Teknik Pengumpulan Data 1. Variabel penelitian
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:
a. Variabel bebas yang melitupi penggunaan media documentary short movie dan media animation short movie.
b. Variabel terikat berupa motivasi belajar siswa.
c. Variabel moderator berupa kemampuan ekonomi. Kemampuan ekonomi ini dikategorikan menjadi tiga kategori yaitu rendah, sedang dan tinggi.
2. Metode pengumpulan data
Metode yang digunakan dalam pengumpulan data yaitu metode angket dan observasi.
a. Angket
Angket merupakan daftar pertanyaan lengkap mengenai banyak hal yang diperlukan peneliti untuk mendapatkan jawaban atas pertanyaan
digunakan yaitu angket motivasi siswa, angket kepuasan siswa dan guru serta angket kemampuan ekonomi. Angket motivasi siswa, angket kepuasan siswa dan guru menggunakan pengukuran dengan skala linkert dengan skala yang disajikan dalam tabel 3.6.
Tabel 3.6 Peskoran Angket Skala Linkert Skor untuk aspek
yang dinilai
Skor pertanyaan
Positif Negtif
Sangat setuju 4 1
Setuju 3 2
Tidak setuju 2 3
Sangat tidak setuju 1 4
(Sugiyono,2017).
Angket kemampuan ekonomi dikategorikan menurut upah minimum Regional dan gaji PNS. Kategori kemampuan ekonomi disajikan dalam tabel 3.7.
b. Observasi
Observasi merupakan melihat langsung objek penelitian untuk melihat secara lebih dekat kondisi atau kegiatan yang dilakukan Sugiyono (2018). Observasi dilakukan untuk mengetahui kondisi kemampuan ekonomi siswa secara lebih detail. Observasi dilakukan untuk mengamati motivasi belajar siswa menggunakan media animation dan documentary short movie.
F. Teknik Validasi Instrumen Penelitan
Instrumen berupa angket motivasi siswa, angket kepuasan siswa dan guru, angket kemampuan ekonomi, lembar observasi kemampuan ekonomi dan lembar observasi keterlaksanaan sintak bersifat valid dan reliebel. Teknik validasi yang digunakan antara lain:
1. Uji validasi
Valid berarti dapat mengukur apa yang seharusnya diukur (Sugiyono, 2018). Uji validitas ini menguji bagian konstrak dan isi instrumen yang digunakan. Validasi kosntrak dilakukan dengan cara menyusun isntrumen berdasarkan aspek-aspek yang akan diukur dan selanjutnya dikonsultasikan dengan para ahli. Setelah menguji instumen berdasarkan pengalaman empiris, maka akan diujicobakan kepada sampel. Validasi isi dilakukan dengan cara membandingkan isi instrumen dengan sintak pembelajaran yang diterapkan.
Uji validitas angket dilakukan dengan uji product moment menggunakan SPSS Versi 24. Keputusan uji validasi yaitu akan diterima jika t hitung > t tabel.
Hasil uji coba angket disajikan dalam tabel 3.7.
Tabel 3.7 Rangkunman Uji Validitas Hasil Uji Coba Angket Motivasi Belajar Peskoran Jumlah item Kemampuan uji validitas
Valid Invalid
Motivasi belajar 40 40 0
Berdasarkan tabel 3.8 instrumen yang digunakan adalah semua item yang digunakan valid sehingga mampu untuk mengukur motivasi siswa.
2. Uji Reliabilitas
Reliabiliti berarti konstan atau ajeg, jika instrumen dapat digunakan dalam waktu berbeda dengan subjek yang sama akan menghasilkan hasil yang sama bebarti instrumen tersebut dikatakan reliabel. Uji reliabilitas dilakukan menggunakan Alpha Crounbach program SPSS Versi 24. Skala peskoran reliabilitas disajikan dalam tabel 3.8.
Tabel 3.8. Skala Peskoraan Realibilitas
No Skala r11 Kategori
1 Antara 0,80 sampai dengan 1,00 Sangat Tinggi (ST) 2 Antara 0,60 sampai dengan 1,799 Tinggi (Tinggi) 3 Antara 0,40 sampai dengan 0,599 Cukup (C) 4 Antara 0,20 sampai dengan 0,399 Rendah (R)
5 Antara 0,00 sampai dengan 0,20 Sangat Rendah (SR) (Arikunto, 2012 ).
Penilaian Jumlah item Indeks Reliabilitas
Keputusan
Motivasi belajar 40 0,96 Reliabel
Tabel 3.9 menunjukkan bahwa uji reliabilitas diperoleh indeks reliabilitas Chrobach’s Alpha sebesar 0,96 yang artinya angket motivasi belajar dinyatakan reliabel. Tingkat reliabilitas berdasarkan skala penelitian reliabel termasuk sangat tinggi (Arikunto, 2012).
G. Teknik Analisis Data
Data diolah dan dianalisis menggunakan SPSS versi 24. Pengujian dilakukan dengan sebelumnya diperlukan melakukan uji prasyarat. Uji prasyarat meliputi uji normalitas dan uji homogenitas.
1. Uji prasyarat a. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data terdistribusi secara normal atau tidak (Sugiyono, 2018). Uji normalitas dapat dilakukan dengan menggunakan uji kolmogorof-Smirnov pada SPSS versi 24.
Ketentuannya yaitu jika skor sig. data >  = 0,05 maka data terdistribusi secara normal, namun jika skor sig. data   = 0,05 maka data tidak terdistribusi normal.
b. Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui bahwa kelas memiliki variasi yang homogen atau sama. Uji homogenitas dilakukan dengan menggunakan SPSS versi 24. Kelas dikatakan homogen jika skor sig. data >
 = 0,05. Hasil uji dengan skor sig. data   = 0,05 menunjukkan bahwa data tidak homogen.
c. Uji Hipotesis
Uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji anava dua jalan (Two ways-Anava) dengan faktorial 2x3 dengan sel yang tidak sama. Analisis
variasi dua jalur bertujuan untuk menguji signifiksnsi dari faktor baris, kolom, dan kombinasi faktor kolom dan kolom terhadap motivasi belajar siswa.
Faktor baris yang dimaksud berupa media documentary short movie dan animation short movie. Faktor kolomnya yaitu kemampuan ekonomi rendah, sedang dan tinggi.
H. Prosedur Penelitian
Penelitian dilakukan dalam tiga tahapan yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan, tahap pengolahan, dan pelaporan. Tahap persiapan dilakukan dengan cara melakukan observasi sekolah, siswa, guru, dan kegiatan pembelajaran.
Penyusunan proposal ini dikonsultasikan kepada dosen pembimbing. Proposal penelitian yang sudah disetujui akan disampaikan dalam sidang proposal.
Tahap pelaksanaan dilakukan dengan mengurus izin penelitian di sekolah yang dituju, kemudian melakukan uji coba instrumen motivasi belajar dan pengambilan data kemampuan ekonomi sampel. Tahap selanjutnya yaitu penerapan media documentary short movie dan media animation short movie pada kelas eksperimen. Tahap pelaksanaan diakhiri dengan pengambilan data pada kelas sampel.
Tahap pengolahan data dilakukan menggunaka SPSS versi 24 untuk menguji hipotesis. Data-data yang sudah diolah akan disimpulkan agar mengetahui hasil akhir dari penelitian yang dilakukan. Data yang sudah siap selanjutnya akan dilaporkan dalam sidang skripsi.