• Tidak ada hasil yang ditemukan

Keefektifan Strategi 3M (Meniru, Mengolah, dan Mengembangkan) dalam Pembelajaran Menulis Teks Eksplanasi pada Siswa

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Keefektifan Strategi 3M (Meniru, Mengolah, dan Mengembangkan) dalam Pembelajaran Menulis Teks Eksplanasi pada Siswa"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

Keefektifan Strategi 3M (Meniru, Mengolah, dan Mengembangkan) dalam Pembelajaran Menulis Teks Eksplanasi pada Siswa

Riswan1, Salam2, Muhammad Saleh3

Fakultas Bahasa dan Sastra, Universitas Negeri Makassar1,2,3 Email: rciwank03@gmail.com

Abstract. This study aims to (1) describe the results of learning to write explanatory texts using expository strategies in the control class; (2) describe the results of learning to write explanatory texts using the 3M strategy in the experimental class; and (3) testing the effectiveness of the 3M strategy in writing explanatory texts. This type of research is experimental research. The research design used was pretest-posttest control grub design.

The data in this study are student learning outcomes data. The research instrument consisted of research guidelines for writing explanatory texts. Data collection techniques were carried out through observation, pretest, treatment and posttest. Data analysis techniques used in analyzing the data are descriptive analysis and inferential analysis. The results of the study reveal student learning outcomes in the control class using expository strategies, student learning outcomes in the experimental class using the 3M strategy, and the effectiveness of the 3M strategy in learning to write explanatory texts. (1) In the control class, the results obtained by students on the pretest (pretest) were categorized as less effective. Only one student scored in the effective category and five students scored in the moderately effective category out of a total of 26 students, the average score on this test was 62.15. Meanwhile, the results of the final test (posttest) are still categorized as less effective. Only one student scored in the effective category and six students in the moderately effective category out of a total of 26 students, with an average score of 65.59. (2) In the Experiment class, the results obtained by students in the initial test (pretest) were categorized as less effective. Only one student scored in the effective category and five students scored in the moderately effective category out of a total of 26 students, the average score on this test is 63.03. Meanwhile, the results of the final test (posttest) after the 3M strategy was implemented were categorized as quite effective. Of the 26 students who took part, as many as 24 students were categorized as quite effective, while 2 students were categorized as less effective.

Keywords: Explanatory Texts, 3M Strategy, Writing Skill

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.

(2)

PENDAHULUAN

Pada umumnya pembelajaran menulis di sekolah masih kurang diminati siswa, siswa beranggapan bahwa pembelajaran menulis adalah hal yang sulit. Hal itu terjadi karena di sekolah masih menggunakan pola-pola konvensional yang mana kebanyakan guru menggunakan metode atau strategi pembelajaran yang bersifat satu arah. Dalam hal ini guru lebih aktif dalam pembelajaran di kelas. Sebagaimana penelitian yang dilakukan Muslimin (2011) mengemukakan bahwa proses pembelajaran yang terjadi di kelas pada umumnya model Teacher-Center (berpusat pada guru), bukan Student Center (berpusat pada murid).

Berdasarkan hasil observasi awal dengan melakukan wawancara pada guru mata pelajaran bahasa Indonesia kelas VIII MTs DDI Kanang, peneliti memperoleh beberapa informasi, diantaranya dalam kegiatan pembelajaran menulis, prestasi siswa masih tergolong rendah. Pemilihan lokasi penilitian ini didasarkan pada permasalahan yang muncul di MTs DDI Kanang, hal ini berdasarkan fakta di lapangan yang menyebutkan ada beberapa hal yang melatarbelakangi masalah tersebut. Pembelajaran menulis tidak dilakukan dengan serius, akibatnya siswa menganggap bahwa pembelajaran menulis adalah hal yang sulit, sehingga berpengaruh pada apa yang ingin dicapai khususnya dalam pembelajaran menulis.

Untuk mengatasi masalah yang dialami siswa kelas VIII MTs DDI Kanang yang telah dipaparkan sebelumnya, maka perlu adanya pemilihan strategi pembelajaran yang tepat. Salah satu materi bahasa Indonesia yang diajarkan di SMP/MTs kelas VIII yang tercantum pada permendikbud Nomor 37 Tahun 2018 adalah materi teks eksplanasi, dalam teks tersebut salah satu yang ingin dicapai adalah siswa mampu menuliskan teks eksplanasi yang dekat dengan lingkungan mereka.

Salah satu strategi yang tepat dalam pembelajaran menulis teks eksplanasi adalah strategi 3M (Meniru, mengolah, Mengembangkan). Strategi 3M (meniru, mengolah, dan mengembangkan) merupakan hasil pengembangan dari strategi copy the master yang memiliki arti untuk ditiru. Strategi ini memiliki konsep untuk meniru sebuah ide atau gagasan kemudian mengolah dan mengembangkan ide tersebut menjadi sebuah karya. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Rahmawati (2012) menunjukkan pelaksanaan pembelajaran menulis cerpen dengan strategi 3M pada siswa kelas X.E SMA N 1 Depok Yogyakarta dapat meningkatkan proses dan produk belajar siswa. Setelah diberi perlakuan dengan strategi ini, siswa menjadi antusias, semangat, gembira, aktif dalam menuliscerpen.

Penelitian yang relevan pernah dilakukan oleh Aldhomoro (2010) dengan judul

“Penerapan Kemampuan Menulis Cerpen melalui Penggunaan Strategi 3M (Meniru, Mengolah, dan Mengembangkan) pada Siswa Kelas X.1 SMA Negeri Satu Musuk Kabupaten Boyolali Semester 2 Tahun Pelajaran 2009/2010”. Persamaan pada penilitian kali ini, yaitu sama-sama mengujicobakan strategi 3M (meniru, mengolah dan mengembangkan) dalam pembelajaran suatu teks. Kemudian penilitian yang relevan selanjutnya pernah dilakukan Santoso (2018). Adapun kesimpulan yang

(3)

didapatkan Penerapan strategi 3M (meniru-mengolahh dan mengembangkan) dapat meningkatkan prestasi belajar Bahasa Indonesia siswa Kelas VIII-E SMP Negeri 3 Kalidawir Tulungagung.

Meski beberapa penelitian terdahulu menggunakan strategi 3M sebagai strategi pembelajaran, terdapat beberapa perbedaan mendasar dengan penelitian ini salah satu diantaranya adalah teks yang menjadi objek penelitian sebelumnya adalah teks cerpen dan poster, sedangkan dalam penelitian ini akan menjadikan teks eksplanasi sebagai objeknya. Strategi 3M dimaksudkan bisa menjadi salah satu strategi yang efektif yang digunakan dalam membelajarkan teks eksplanasi.

LANDASAN TEORI

Pengertian strategi pembelajaran

Kata strategi berasal dari bahasa Latin strategia, yang diartikan sebagai seni penggunaan rencana untuk mencapai tujuan. Menurut Frelberg &

Driscoll (1992) Strategi pembelajaran dapat digunakan untuk mencapai berbagai tujuan pemberian materi pelajaran pada berbagai tingkatan, untuk siswa yang berbeda, dalam konteks yang berbeda pula. Gerlach & Ely (1980) mengatakan bahwa strategi pembelajaran merupakan cara-cara yang dipilih untuk menyampaikan materi pelajaran dalam lingkungan pembelajaran tertentu, yang meliputi sifat, lingkup, dan urutan kegiatan yang dapat memberikan pengalaman belajar kepada siswa. Startegi yang diterapkan dalam suatu kegiatan pembelajaran disebut strategi pembelajaran, disebut strategi pembelajaran karena didalamnya terdapat strategi khusus dalam mengajar. Dengan adanya penerapan strategi dalam pembelajaran, guru dapat menjalankan kegiatan pembelajarannya secara tepat. Strategi pembelajaran sangat diperlukan dalam menunjang kegiatan pembelajaran supaya lebih efektif dan efisien. Menurut Gafur (2001: 4) strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai “setiap kegiatan yang dipilih yaitu yang dapat memberikan fasilitas atau bantuan kepada peserta didik menuju tercapainya tujuan pebelajaran tertentu”.

Jenis-jenis strategi pembelajaran

Sanjaya (2007: 177-286) ada beberapa macam strategi pembelajaran yang harus dilakukan oleh guru, berikut ini jenis-jenis strategi pembelajaran.

1) Strategi pembelajaran ekspositori, strategi pembelajaran ekspositori adalah strategi pembelajaran yang menekankan kepada proses penyampaian materi secara verbal dari seorang guru kepada sekelompok siswa dengan maksud agar siswa dapat menguasai materi pelajaran secara optimal. Liyusri dan Situmorang (2013:67) strategi pembelajaran ekspositori sebagai pembelajaran langsung (direct instruction) karena pembelajaran disampaikan guru secara langsung, siswa tidak dituntut menemukan materi itu, karena materi pelajaran sudah jadi dipersiapkan guru dan lebih menekankan pada proses bertutur. Adapun yang dimaksud strategi pembelajaran ekspositori dalam penelitian ini adalah cara, teknis, dan

(4)

jalan yang ditempuh guru dalam memudahkan menyampaikan pelajaran kepada siswa.

2) Strategi pembelajaran berbasis masalah, pengertian Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning). Menurut Nurhadi dkk. (2004:56), Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) adalah suatu pendekatan pengajaran yang menggunakan masalah dunia nyata sebagai suatu konteks bagi siswa untuk belajar tentang cara berpikir kritis dan keterampilan pemecahan masalah, serta untuk memperoleh pengetahuan dan konsep yang esensial dari materi pelajaran.

3) Strategi pembelajaran inkuiri, merupakan rangkaian kegiatan pembelajaran yang menekankan pada proses berpikir kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan, guru berperan sebagai pasilitator dan pembimbing siswa untuk belajar. Strategi pembelajaran inkuiri merupakan rangkaian kegiatan pembelajaran yang menekankan proses berpikir kritis.

4) Strategi pembelajaran kooperatif, strategi pembelajaran kooperatif merupakan rangkaian kegiatan pembelajaran, di mana para siswa bekerjasama dalam kelompok-kelompok kecil untuk mempelajari materi dan diberikan penghargaan atas keberhasilan kelompoknya

Selain beberpa strategi pembelajara yang dipaparkan diatas, masih banyak strategi-strategi pembelajaran yang lain yang kadang digunakan guru dalam mengajar di kelas, namun salah satu strategi pembelajaran yang paling umum digunakan adalah strategi pembelajaran ekspositori. Strategi pembelajaran ekspositori hanya menekankan proses pembelajaran melalui penyampaian materi secara verbal. Strategi pembelajaran ekspositori sering disamakan dengan metode ceramah karena dalam strategi ini materi pelajaran disampaikan langsung oleh guru, sehingga strategi ini lebih menekankan pada proses bertutur.

Pengertian Teks Eksplanasi

Wahono, dkk (2013 : 107) Teks eksplanasi pada dasarnya adalah teks yang menjelaskan proses. Proses tersebut bisa terjadi secara alamiah, baik yang berkaitan dengan fenomena (gejala) alam maupun fenomena sosian dan budaya. Pada umumnya, teks eksplanasi dibentuk dengan struktur susunan, yaitu pernyataan umum, penjelasan, dan penutup atau kesimpulan. Dari beberapa pendapat ahli diatas kita bisa berkesimpulan bahwa teks eksplanasi merupakan sebuah teks yang menjelaskan tentang sebuah proses mengapa dan bagaimana suatu fenomena alam, sosial, budaya, dan lainnya bisa terjadi.

Strategi 3M (Meniru, Mengolah, Mengembangkan)

Strategi 3M (Meniru-Mengolahh-Mengembangkan) merupakan strategi hasil pengembangan dari strategi copy the master. Secara harfiah, copy the master berasal dari bahasa Inggris yang artinya adalah model untuk ditiru. Model yang akan

(5)

ditiru ini tidak hanya terbatas pada peniruan lateral, namun ada tahap perbaikan.

Tahap peniruan sampai dengan perbaikan inilah yang menonjol dalam strategi ini.

Pada dasarnya strategi ini menuntut dilakukan latihan-latihan sesuai dengan model yang ditawarkan.Selanjutnya strategi ini dikembangkan menjadi strategi 3M yang lebih sederhana. Strategi 3M hanya melalui tiga tahap, yakni tahap meniru, mengolahh dan mengembangkan.

Marahimin (2004: 33) menyatakan bahwa tahapan strategi 3M mengacu pada beberapa tahapan pembelajaran menulis pada penelitian penelitian sebelumnya.

Adapun rincian dan penjelasan tahapan pada strategi 3M sebagai berikut.

1) Tahap Meniru

Tahap meniru diawali dengan kegiatan pramenulis yakni dengan membaca teks eksplanasi yang dijadikan model. Pada tahap ini siswa akan diberikan satu teks eksplanasi yang dijadikan model yang dekat dengan dunia mereka (siswa).

Selanjutnya siswa mengidentifikasi struktur teks eksplanasi dengan mengisi bagan yang telah disediakan. Adapun bagan tersebut berisi tentang struktur yang ada dalam teks eksplanasi (identifikasi fenomena, penggamabran rangkaian kejadian, dan ulasan). Adapun yang dicapai dalam tahap ini, yaitu adanya kegiatan pemahaman struktur teks eksplanasi dengan cara mengidentifikasi struktur teks eksplanasi.

2) Tahap Mengolah

Pada tahap ini, siswa akan mengolah struktur dalam teks eksplanasi. Struktur yang diolah dalam teks tersebut adalah identifikasi fenomena dan rangkaian peristiwa kejadian. Pertimbangan digunakannya dua struktur tersebut karena kedua struktur tersebut kehadirannya sangat penting dalam teks eksplanasi.

Pada tahap mengolah, pola kejadian yang ada dalam teks eksplanasi akan diganti dengan pola kejadian yang ada di lingkungan sekitar, yang dilakukan siswa yakni dengan mengubah pola kejadian dalam teks yang dibacanya, pola kejadian tersebut akan diganti dengan pola kejadian yang terjadi dan dekat dengan dunia para siswa. Selanjutnya siswa akan mengganti pola kejadian yang relevan. Adapun yang menjadi ciri-ciri tahap mengolah adalah: (1) kegiatan mengganti pola kejadian yang ada dalam bacaan ke pola kejadian yang ada di lingkungan siswa, (2) kegiatan menuliskan rangkaian kejadian dengan kejadian yang relevan dengan pola kejadian yang diganti. (3) kegiatan mengolah, dalam hal ini menuliskan kembali teks eksplanasi tersebut dengan beberapa perubahan dari hasil saduran.

3) Tahap Mengembangkan

Tahap mengembangkan dilakukan siswa setelah tahap mengolah. Pada tahap ini, siswa akan mengembangkan tema baru, mengembangkan fenomena baru, fenomena tersebut adalah fenomena yang dekat dengan dunia mereka. Adapun rincian dari setiap struktur yang dikembangkan meliputi: (1) tema dikembangkan secara orisinil dan unik; (2) mengembangkan fenomena atau kejadian yang ada di dunia mereka (siswa); (3) mengembangkan rangkaian

(6)

kejadian dari fenomena peristiwa yang dituliskan; (4) memaparkan ulasan dari peristiwa yang dipaparkan sebelumnya dalam fenomena dan rangkaian kejadian yang telah dituliskannya; (5) menggunakan bahasa yang komunikatif; (6) menggunakan ejaan yang benar.

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu jenis true experimental design (eksperimen sesungguhnya). Peneliti memilih jenis penelitian ini karena dirasakan cocok untuk meneliti pengaruh sebuah perlakuan yang diberikan pada siswa. Sugiono (2017: 112) ciri utama dari true experimental design adalah sampel yang digunakan untuk eksperimen maupun sebagai kelompok kontrol diambil secara random dari populasi tertentu. Penelitian ini dilaksanakan pada dua kelas berbeda, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol.Adapun desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pretest-postest control grub design. Dalam penelitian ini terdapat dua kelompok yang dipilih secara random, kemudian diberi pretest untuk mengetahui keadaan awal adakah perbedaan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Hasi kelompok yang baik bila nilai kelompok eksperimen tidak berbeda secara signifikan (Sugiono 2017: 116). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII MTs DDI Kanang, populasi terdiri atas 6 kelas. Pada penelitian ini yang menjadi sampel pada kelas eksperimen adalah siswa kelas VIII.4 dan yang menjadi sampel pada kelas kontrol adalah siswa kelas VIII.5.

Kedua kelas tersebut terpilih melalui teknik pengambilan sampel secara acak (simple random sampling). Data dalam penelitian merupakan data hasil belajar siswa. Data tersebut berupa hasil belajar dari dua kelas yang menjadi sampel penelitian.

Penelitian ini menggunakan instrument berbentuk tes, tes diberikan kepada siswa untuk mengetahui kemampuan siswa, selanjutnya hasil dari tes akan dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif dan analisis inferensial menggunakan bantuan aplikasi SPSS versi 26.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Untuk mengetahui keefektifan strategi 3M dalam penelitian ini, maka data dianalisis dengan bantuan software SPSS yang meliputi analisis statistik deskripstif dan analisis statistika inferensial. Adapun hasilnya dapat dilihat sebagai berikut:

Hasil Menulis Teks Eksplanasi dengan Strategi Ekspositori di Kelas Kontrol Berikut ini merupakan hasil analisis statistik deskriptif dari hasil menulis teks ekplanasi yang diujikan pada kelas kontrol.

(7)

Tabel 1. Statistik Deskriptif Hasil Menulis Teks Eksplanasi dengan Strategi Ekspositori

Statistik Deskriptif Nilai

Pre-test Post-test

Ukuran Sampel 26 26

Rata-rata 62.15 65.96

Standar Deviasi 9.37 6.90

Variansi 87.97 47.63

Rentang Skor 34 27

Skor Terendah 47 54

Skor Tertinggi 81 81

Dapat dilihat hasil analisis statistik deskriptif dari data yang berjumlah 26 orang.

Rata-rata hasil postest dan pretest yaitu masing-masing sebesar 65.96 dan 62.15..

Untuk melihat sebaran nilai data maka data disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi yang diadaptasi dari (Nurgiyantoro, 2010: 253) sebagai berikut:

Tabel 2. Distribusi Frekuensi dan Persentase Hasil Pre-test Menulis Teks Eksplanasi dengan Strategi Ekspositori

No Rentang Nilai Jumlah Persentase

% Kategori

1. 91 – 100 0 0 Sangat Efektif

2. 81 – 90 1 3.84 Efektif

3. 71 – 80 5 19.23 Cukup Efektif

4. ≤70 20 77.93 Kurang Efektif

Total 26 100

Berdasarkan Tabel 2 dapat dilihat bahwa untuk hasil pre-test menulis teks eksplanasi dengan strategi ekspositori yang diujikan pada 26 siswa, tidak ada siswa yang berada pada kategori sangat efektif, hanya 1 orang atau 3.84% siswa yang berada pada kategori efektif, 5 atau 19.23% siswa berada pada kategori cukup efektif.

Sedangkan nilai mendominasi pada kategori kurang efektif yaitu sebanyak 20 siswa atau 77.93% dari keseluruhan siswa sebelum diberikan strategi ekspositori. Hasil menulis teks eksplanasi sebelum diterapkan strategi ekspositori (pretes) dikategorikan kurang efektif dengan nilai rata-rata siswa 62,15.

(8)

Tabel 3. Distribusi Frekuensi dan Persentase Hasil Post-test Menulis Teks Eksplanasi dengan Strategi Ekspositori

No Rentang Nilai Jumlah Persentase

% Kategori

1. 91 – 100 0 0 Sangat Efektif

2. 81 – 90 1 3.84 Efektif

3. 71 – 80 6 23.08 Cukup Efektif

4. ≤70 19 73.08 Kurang Efektif

Total 26 100

berdasarkan Tabel 3 dapat dilihat bahwa tidak ada siswa yang memperoleh nilai dengan kategori sangat efektif, hanya terdapat 1 orang atau 3.84% siswa berada pada kategori efektif, 6 atau 23.08% siswa berada pada kategori cukup efektif, dan 19 atau 73.08% siswa berada pada kategori kurang efektif. Tidak berbeda jauh dengan hasil menulis teks eksplanasi sebelum diterapkan strategi ekspositori (Pre-test) dikategorikan kurang efektif dengan nilai rata-rata siswa 62,15.

Hasil Menulis Teks Eksplanasi dengan Strategi 3M (Meniru, Mengolah dan Mengembangkan)

Berikut ini merupakan hasil analisis statistik deskriptif dari hasil menulis teks ekplanasi yang diujikan pada kelas eksperimen. Pengambilan data dilakukan sebanyak dua kali untuk memperoleh nilai pre-test dan post-test.

Tabel 4. Statistik Deskriptif Hasil Menulis Teks Eksplanasi dengan Strategi 3M

Statistik Deskriptif Nilai

Pre-test Post-test

Ukuran Sampel 26 26

Rata-rata 63.03 78.84

Standar Deviasi 8.69 5.71

Variansi 75.55 32.69

Rentang Skor 35 25

Skor Terendah 46 65

Skor Tertinggi 81 90

Berdasarkan tabel diatas, 26 sampel data yang telah dianalisis dapat digambarkan bahwa nilai rata-rata dari hasil post-test lebih tinggi daripada nilai rata- rata pre-test yaitu masing-masing 78.84 dan 63.03.

(9)

Tabel 5. Distribusi Frekuensi dan Persentase Hasil Pre-test Menulis Teks Eksplanasi dengan Strategi 3M

No Rentang Nilai Jumlah Persentase

% Kategori

1. 91 – 100 0 0 Sangat Efektif

2. 81 – 90 1 3.84 Efektif

3. 71 – 80 5 19.23 Cukup Efektif

4. ≤70 20 77.93 Kurang Efektif

Total 26 100

Berdasarkan Tabel 5 dapat dilihat bahwa tidak terdapat nilai yang berada pada kategori sangat efektif, hanya terdapat 1 orang atau 3.84% yang berada di kategori efektif, 5 orang atau 19.23% siswa yang berada pada kategori cukup efektif, sedangkan sebaran nilai terbanyak berada pada kategori kurang efektif yaitu sebanyak 20 orang atau sebesar 77.93% dari keseluruhan siswa sebelum diberikan strategi 3M . Adapun hasil menulis teks eksplanasi siswa kelas VIII MTs DDI Kanang sebelum diterapkan strategi 3M dikategorikan kurang efektif dengan nilai rata-rata 63.03

Tabel 6. Distribusi Frekuensi dan Persentase Hasil Post-test Menulis Teks Eksplanasi dengan Strategi 3M

No Rentang Nilai Jumlah Persentase

% Kategori

1. 91 – 100 0 0 Sangat Efektif

2. 81 – 90 1 3,84% Efektif

3. 71 – 80 23 88.46% Cukup Efektif

4. ≤70 2 7.69 Kurang Efektif

Total 26 100%

Berdasarkan Tabel 6 tersebut dapat dilihat perbedaan yang signifikan antara distribusi frekuensi data sebelum dan setelah dilakukannya strategi 3M. Dari hasil analisis data tersebut dapat dilihat walaupun tidak terdapat nilai yang berada pada kategori sangat efektif, namun nilai telah didominasi pada kategori cukup efektif..

Keefektifan Strategi Pembelajaran 3M (Meniru, Mengolah, Mengembangkan) dalam Menulis Teks Eksplanasi.

Apabila nilai 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 atau nilai Sig. (2-tailed) < alpha (0.05) maka dapat dismpulkan bahwa terdapat perbedaan rata-rata hasil menulis teks eksplanasi dengan

(10)

strategi ekspositori dengan strategi 3M. Berikut hasil uji independent t-test yang disajikan dalam Tabel 9.

Tabel 7 Uji Independent t-test Hasil Menulis Teks Eksplanasi

Data Df Sig. (2-tailed) Mean

difference

Ekspositori-3M 50 0.00 -32.14

Berdasarkan analisi data yang telah dilakukan dapat dilihat bahwa nilai Sig. (2- tailed) < alpha (0.05) atau 0.00 < 0.05 sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan rata-rata yang signifikan antara hasil menulis teks eksplanasi dengan strategi ekspositori dengan strategi 3M (Meniru, Mengolah, Mengembangkan).

Berdasarkan hasil analisis ditemukan bahwa kemampuan menulis teks eksplanasi siswa sebelum diterapkan strategi 3M (Meniru, mengolah, dan mengembangkan) dikategorikan kurang efektif. Dari lima aspek penilaian yang digunakan, pada umumnya siswa memiliki kelemahan pada aspek pemahaman terhadap struktur teks eksplanasi. Hal ini dikarenakan kurangnya gairah siswa dalam proses pembelajaran.

Sehingga tugas yang diberikan pun hasilnya kurang maksimal. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Subana (2011:23) bahwa siswa yang memiliki motivasi rendah ditandai dengan ciri-ciri cepat putus asa dalam melaksanakan tugas, tidak bersemangat mengikuti pelajaran, dan memiliki prestasi belajar yang rendah.

Berdasarkan hasil analisis diperoleh gambaran secara umum mengenai kemampuan menulis teks eksplanasi sebelum diterapkan strategi ekspositori. hasil yang diperoleh siswa pada tes awal (pretes) masih pada kategori kurang efektif.

Hanya satu siswa yang nilainya berkategori efektif dan lima siswa yang nilainya berkategori cukup efektif dari jumlah keseluruhan siswa 26 orang, nilai rata-rata pada tes ini adalah 62,15 Sedangkan pada hasil tes akhir (postes) masih dikategorikan kurang efektif. Hanya satu siswa yang nilainya berktegori efektif dan enam siswa berkategori cukup efektif dari jumlah keseluruhn siswa 26 orang, dengan nilai rata- rata 65,59.

Berbeda dengan kelas control, Hasil yang diperoleh siswa pada tes awal (pretes) tergolong dalam kategori kurang efektif. Pada kelas Eksperimen, hasil yang diperoleh siswa pada tes awal (pretes) dikategorikan kurang efektif, Hanya satu siswa yang nilainya berkategori efektif dan lima siswa yang nilainya berkategori cukup efektif dari jumlah keseluruhan siswa 26 orang, nilai rata-rata pada tes kali ini adalah 63,03.

Sedangkan pada hasil tes akhir (postes) setelah diterapkan strategi 3M dikategorikan cukup efektif. Dari 26 siswa yang mengikuti, sebanyak 24 siswa yang nilainya berkategori cukup efektif, sedangkan yang berkategori kurang efektif sebanyak 2 siswa. Nilai rata-rata dari hasil postes ini adalah 78,84.

Hasil analisis terhadap perbandingan hasil belajar kelas kontrol dengan kelas eksperimen menunjukkan bahwa strategi 3M (Meniru, Mengolah, Mengembangkan)

(11)

efektif dalam pembelajaran teks eksplanasi. Hal ini dikarenakan dalam pembelajaran, siswa lebih diberi kesempatan untuk berfikir secara aktif dan mengembangkan ide- ide mereka sekreatif mungkin dalam menyelesaikan persoalan. Dengan demikian, peranan guru tidak terlalu dominan. Guru hanya berperan sebagai fasilitator dan motivator dalam proses pembelajaran. Hal ini senada dengan pendapat yang dikemukakan Subana (2011: 13) bahwa peran guru dalam pembelajaran tidak semata-mata hanya sebagai penyampai informasi (informator), melainkan juga sebagai stimulator bagi terjadinya proses belajar-mengajar.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan, maka kesimpulan yang diperoleh tentang Keefektifan Strategi 3M dalam Pembelajaran Menulis Teks Eksplanasi pada Siswa Kelas VIII MTs DDI Kanang Kabpuaten Polewali Mandar sebagai berikut:

1. Hasil menulis teks eksplanasi siswa kelas VIII MTs DDI Kanang sebelum diterapkan strategi ekspositori (pretes) dikategorikan kurang efektif dengan nilai rata-rata 62.15. Sedangkan hasil menulis teks eksplanasi siswa kelas VIII MTs DDI Kanang setelah diterapkan strategi Ekspositori dikategorikan kurang efektif dengan nilai rata-rata 65.96, namun terlihat ada perkembangan nilai rata-rata siswa.

2. Hasil menulis teks eksplanasi siswa kelas VIII MTs DDI Kanang sebelum diterapkan strategi 3M dikategorikan kurang efektif dengan nilai rata-rata 63.03. Sedangkan, hasil menulis teks eksplanasi siswa kelas VIII MTs DDI Kanang setelah diterapkan strategi 3M (Meniru, Mengolah, dan Mengembangkan) dikategorikan cukup efektif dengan nilai rata-rata 78.84.

3. Penggunaan strategi 3M efektif digunakan dalam menulis teks eksplanasi siswa kelas VIII MTs DDI Kanang. Hal tersebut dibuktikan dengan pengujian hipotesis dengan menggunakan uji independent t-test melalui bantuan program computer SPSS versi 26 dengan diperoleh nilai 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔> 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 atau nilai Sig. (2-tailed) <

alpha (0.05) = 0.00 < 0.05.

DAFTAR PUSTAKA.

Aldhomoro, Roberto Dwi. (2010) “Penerapan Kemampuan Menulis Cerpen melalui Penggunaan Strategi 3M (Meniru, Mengolah, dan Mengembangkan) pada Siswa Kelas X.1 SMA Negeri Satu Musuk Kabupaten Boyolali Semester 2 Tahun Pelajaran 2009/2010”. Skripsi. Surakarta. FKIP. Universitas Sebelas Maret.

Frelberg, Gerlach, V.S. & Ely, D.P. (1980). Teaching and MediaA Systematic Approach. New Jersey: Prentice Hall.

Gafur, Abdul. (2001). Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Direktorat Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama, Departemen Pendidikan Nasional.

Liyusari dan Situmorang Julaga. (2013). “Strategi Pembelajaran dan Gaya Belajar terhadap Hasil Belajar Geografi”. Jurnal Teknologi Pendidikan 1 (6), 66- 68.

(12)

Marahimin, Ismail. (2004). Menulis Secara Populer. Jakarta: Dunia Pustaka Jaya.

Muslimin. (2011). Perlunya Inovasi dalam Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia:

Solusi Mengatasi Problem Klasik Pengajaran Bahasa dan Sastra di Sekolah”.

Jurnal Bahasa, Sastra, dan Budaya. ISSN 2088-6020, VOL. 1, No. 1.

Nurgiyantoro, B. (2010). Penilaian Pembelajaran Bahasa. Yogyakarta: BPFE.

Nurhadi, dkk. (2004). Pembelajaran Kontekstual dan Penerapannya dalam KBK.

Malang: UM Press

Rahmawati, Fitri. (2012). Upaya Meningkatkan Keterampilan Menulis Cerpen dengan Strategi 3M (Meniru, Mengola, Mengembangkan) di Kelas X SMA Negeri 1 Depok Yogyakarta. Skripsi. FBS, Universitas Negeri Yogyakarta.

Sanjaya, Wina. (2008). Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta:

Kencana Prenada Media Group.

Santoso, Djoko. (2018). “Penerapan Strategi 3M (Meniru, Mengolah, Mengembangkan) untuk Meningkatkan Kemampuan Siswa dalam Menulis Poster”. Jurnal Pendidikan.Vol. 2 No. 2, April 2018.uniblitar.

Subana M, & Sunarti. (2011). Strategi Belajar Mengajar Bahasa Indonesia. Bandung:

Pustaka Satia.

Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, R dan D. Bandung: Alfabeta.

Wahono, dkk. (2013). Mahir Berbahasa Indonesia untuk SMP dan MTs Kelas VII.

Jakarta: Elangga

Gambar

Tabel 2. Distribusi Frekuensi dan Persentase Hasil Pre-test Menulis Teks Eksplanasi  dengan Strategi Ekspositori
Tabel 3. Distribusi Frekuensi dan Persentase Hasil Post-test Menulis Teks Eksplanasi  dengan Strategi Ekspositori
Tabel 6. Distribusi Frekuensi dan Persentase Hasil Post-test Menulis Teks Eksplanasi  dengan Strategi 3M

Referensi

Dokumen terkait

IMPLEMENTASI METODE DISCOVERY LEARNING DENGAN MEDIA INTERNET UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP DAN PENGEMBANGAN SIKAP POSITIF PADA TEMA PENIPISAN LAPISAN OZON..

Adapun rumusan masalah dalam skripsi ini adalah tentang pengaturan hukum Business Judgment Rule di Indonesia, pengaturan hukum Business Judgment Rule terhadap

 The government is expected to lead the provision of basic healthcare and primary and secondary education with financing and technical support from development partners. 

Direksi dalam mengambil keputusan tersebut harus disertai dengan tidak adanya unsur kepentingan pribadi, diputuskan berdasarkan informasi yang mereka percaya, oleh keadaan

 Private Sector: Chamber of Commerce and Industry Investing in industrial development (Business owners, Banks and financial.

IMPLEMENTASI METODE DISCOVERY LEARNING DENGAN MEDIA INTERNET UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP DAN PENGEMBANGAN SIKAP POSITIF PADA TEMA PENIPISAN LAPISAN OZON

Demikian pula dalam menyampaikan pendidikan tauhid dalam keluarga harus pula menggunakan metode atau cara yang dapat dilakukan oleh para orang tua, dan dapat dengan

dasar cycloconverter tiga fasa menjadi satu fasa dengan beban resistif. dan bentuk gelombang