• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGGUNAAN METODE AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATERI IMAN KEPADA HARI AKHIR SISWA KEPAS IX MTs MATHLAUL ANWAR TUYAU KABUPATEN BARITO TIMUR TAHUN 2022/2023

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PENGGUNAAN METODE AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATERI IMAN KEPADA HARI AKHIR SISWA KEPAS IX MTs MATHLAUL ANWAR TUYAU KABUPATEN BARITO TIMUR TAHUN 2022/2023"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

Vol. 2 No.2 Oktober 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

252

PENGGUNAAN METODE AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATERI IMAN KEPADA HARI AKHIR SISWA KEPAS IX MTs MATHLAUL ANWAR TUYAU KABUPATEN BARITO TIMUR

TAHUN 2022/2023

Pahrianur

Email pahri794@gmail.com ABSTRAK

Penelitian ini dari penelitian ini adalah rendahnya hasil belajar peserta didik kelas IX MTs Mathlaut Anwar Tuyau pada mata pelajaran akidah akhlak. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar peserta didik kelas IX Mathlaul Anwar Tuyau Kabupaten Barito Timur pada materi Iman pada Hari Akhir menggunakan media audio visual. Subjek dari penelitian ini adalah peserta didik kelas IX MTs Mathlaul Anwar Tuyau Kec. Pematang Karau Kab. Barito Timur yang berjumlah 16 orang peserta didik. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas desain Kemmis dan Mc Taggart.

Data dikumpulkan dengan menggunakan teknik tes dan observasi serta dianalisis menggunakan teknik deskripsi kualitatif dan deskripsi kuantitatif.

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa penggunaan media audio visual dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas IX MTs Mathlaul Anwar Tuyau Kabupaten Barito Timur pada mata pelajaran akidah akhlak. Hal ini dibuktikan dengan perolehan nilai hasil belajar peserta didik yang mengalami peningkatan. Nilai rata-rata yang diperoleh saat siklus I adalah 78,35 dan pada siklus II adalah 84,4. Dari siklus I ke siklus II terjadi peningkan sebanyak 6,05. Ketuntasan klasikal pada siklus I adalah 87,5% dan ketuntasan klasikal pada siklus II adalah 100%. Dari siklus I ke siklus II terjadi peningkatan ketuntasan klasikal sebanyak 22,5%.

Kata Kunci : hasil belajar, media, audio visual, akidah akhlak.

PENDAHULUAN

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudukan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik dapat mengembangkan potensi dirinya secara aktif dengan tujuan untuk memiliki

(2)

Vol. 2 No.2 Oktober 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

253

kekuatan apiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilam yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara (SISDIKNAS, 2012:2).

Pendidikan memiliki tujuan untuk mengembangkan kecerdasan intelektual. Untuk memperoleh kecerdasan intelektual maka peserta didik harus melaksanakan kegiatan pembelajaran dimana dalam proses tersebut peserta didik akan memperoleh pengetahuan.

Salah satu mata pelajaran yang dipelajari peserta didik kelas IX MTs adalah mata pelajaran akidah akhlak. Mata pelajaran akidah akhlak adalah cabang dari pendidikan agama islam. Ruang lingkup mata pelajaran akidah akhlak di tingkat MTs adalah aspek akidah yang terdiri dari keimanan, aspek akhlak, dan aspek adab islami dalam kehidupan sehari-hari yang ada di lingkungan peserta didik. Mata pelajaran akidah akhlak termasuk salah satu mata pelajaran penting sehingga dalam pelaksanaan pembelajarannya harus disesuaikan dengan karakteristik peserta didik sehingga peserta didik mampu memahami materi yang dipelajari.

Mata pelajaran akidah akhlak adalah salah satu mata pelajaran penting yang harus dikuasai oleh peserta didik karena berkaitan dengan keimanan serta akhlak yang dimiliki manusia dalam kehidupan sehari-hari. Pembelajaran akidah akhlak sangat bermanfaat untuk mengatur berbagai pola hubungan yang harus dilakukan oleh manusia dalam kehidupan sehari-hari. Hal tersebut karena setiap tingkah laku maupun perbudatab manusia pada kehidupan sehari-hari didasarkan pada materi yang ada pada mata pelajaran akidah akhlak. Dengan dipelajarinya materi-materi pada pelajaran akidah akhlah akan membuat manusia menjadi lebih bisa mengontrol tingkah lakunya dan mengindari dari perbuatan semena-semana sehingga akan tercapai keseimbangan dalam kehidupan dan menciptakan kehidupan masyarakat yang damai dan tentram.

Melihat pentingnya mata pelajaran akidah akhlak, sudah semestinya peserta didik dapat mempelajari pelajaran akidah akhlak dengan baik. Materi pelajaran akidah akhlak yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari juga akan memudah peserta didik untuk menguasai materi pelajaran akidah akhlah. Akan tertapi pada kenyataanya hasil belajar peserta didik kelas IX MTs Mathlaul Anwar Tuyau Kec. Pematang Karau Kab. Barito Timur Tahun 2021/2022 termasuk rendah dan belum mencapai kriteria yang ditetapkan.

Khususnya pada materi beriman kepada hari akhir, peserta didik sedikti sulit untuk memahami materi pelajaran tersebut. Materi iman kepada hari akhir termasuk dalam aspek keimanan. Pada umumnya materi keimanan dipelajari

(3)

Vol. 2 No.2 Oktober 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

254

peserta didik dengan cara mendengarkan ceramah guru. Pada tahun pelajaran 2022/2023 dari nilai ualangan mata pelajaran Akidah Akhlak Kelas IX MTs Mathlaul Awar diperoleh informasi bahwa hasil belajar peserta didik dengan model pembelajaran seperti itu peserta didik yang terlibat aktif dalam kegiatan belajar ini hanya 40%. Selain itu hasil tes Formatif yang diberikan menunjukkan bahwa hanya 60% peserta didik yang tuntas dalam belajar dengan daya serap 65%.

Rendahnya hasil belajar pada materi beriman kepada hari akhir mengindikasikan bahwa tujuan pembelajaran tidak tercapai dan perlu dilakukan perbaikan. Perbaikan hasil belajar peserta didik dapat dimulai dari melakukan perbaikan pada prises pembelajaran. Proses pembelajaran di sekolah sebagai suatu aktivitas mengajar dan belajar yang di dalamnya terdapat dua subyek yaitu guru (pendidik) dan peserta didik sebagai peserta didik. Tugas dan tanggung jawab utama dari seorang guru adalah menciptakan pembelajaran yang evektif, efisien, kreatif, dinamis, dan menyenangkan.

Hal ini berimplikasi pada adanya kesadaran dan keterlibatan aktif antara dua subyek pembelajaran yaitu guru sebagai penginisiatif awal, pembimbing dan fasilitator dengan peserta didik sebagai orang yang mengalami dan terlibat aktif untuk memperoleh perubahan diri dalam pembelajaran itu sendiri. Untuk mengoptimalkan pencapaian hasil belajar maka diperlukan sebuah interaksi edukatif dalam proses pembelajaran.

Pada proses pembelajaran ada berbagai aspek yang harus diperhatikan seperti penggunaan media, model, metode, bahan ajar, dan lain sebagainya.

Media pembelajaran adalah salah satu aspek yang mempengaruhi hasil belajar peserta didik. Adanya media pembelajaran dapat membantu guru dalam menyampaikan materi pelajaran dan mempermudah peserta didik untuk memahami materi pelajaran. Hal tersebut sesuai yang dikemukakan oleh Arsyad (2016:28) bahwa manfaat media pembelajaran adalah memberikan makna bahan pengajaran akan lebih jelas sehingga dapat dipahami peserta didik dan memungkinkan terjadinya penguasaan serta pencapaian tujuan pengajaran.

Media pembelajaran yang akan dipilih oleh peneliti adalah media audio visual. Pengertian dari media audio visual adalah media pembelajaran yang melibatkan pendengaran dan penglihatan sekaligus dalam satu proses (Munadi, 2013:56). Kemampuan dari media audio visual dianggap lebih baik dan menarik dibandingkan dengan media audio saja atau media visual saja.

Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya, bahwa media audio visual mempunyai kemampuan yang lebih baik dibandingkan dengan media yang lain.

(4)

Vol. 2 No.2 Oktober 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

255

Hal ini disebabkan pada media ini melibatkan indera ganda, yaitu indera penglihatan dan indera pendengaran. Dengan indera penglihatan peserta didik dapat mengamati dan memperhatikan materi yang disajikan dan dengan indera pendengaran peserta didik dapat mendengar secara jelas apa yang disampaikan.

Dengan digunakannya media audio visual pada mata pelajaran akidah akhlak materi iman pada hari akhir diharapkan peserta didik dapat memperoleh pengetahuan yang berkesan dan bermakna. Hal tersebut akan membuat informasi dan pengetahuan yang diperoleh peserta didik selama pelaksanaan pembelajaran akan bertahan lebih lama dalam memori peserta didik dan membuat peserta didik lebih paham materi pelajaran dan ketika dilakukan tes peserta didik akan memperoleh hasil belajar yang tinggi. Dengan penggunaan media pembelajaran media audio visual akan membuat pembelajaran menjadi lebih menarik. Dengan demikian bagi peserta didik akan lebih termotivasi untuk mengikuti pembelajaran akidah akhlak dan berusaha belajar dengan keras untuk menguasai materi pelajaran akidah akhlak dan memperoleh hasil belajar yang tinggi. Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka penulis melakukan penelitian tindakan kelas dengan judul “Penggunaan metode audio visual untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik pada materi iman kepada hari akhir sisa kepas IX MTs Mathlaul Anwar Tuyau Kabupaten Barito Timur Tahun 2022/2023”.

METODOLOGI PENELITIAN

Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas adalah suatu pengamatan yang menerapkan tindakan di dalam kelas dengan menggunakan aturan sesuai dengan metodologi penelitian yang dialkukan dalam beberapa periode atau siklus. Penelitian tindakan kelas sebagai bentuk investigasi yang bersifat reflektif, partisipatif, kolaboratif, dan spiral, yang memiliki tujuan untuk melakukan perbaikan-perbaikan terhadap sistem, cara kerja, proses, isi, kompetensi, dan situasi (Maharani, 2014:21-22). Rancangan atau desain penelitian tindakan kelas yang digunakan adalah model penelitian tindakan kelas yang dikembangkan Kemmis dan Taggart yang dalam alur penelitiannya melipui langkah-langkah perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi (Wiriaatmaja, 2010:51). Adapun tahapan penelitian yang digunakan adalah sebagai berikut (Arikunto, 2017:53).

Perencanaan I Siklus I Pengamatan I

Pelaksanaan I

Perencanaan II Refleksi I

(5)

Vol. 2 No.2 Oktober 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

256

Gambar 3.1. Skema Alur Penelitian Tindakan Kelas Kemmis dan Taggart Subjek dari penelitian ini adalah peserta didik kelas IX MTs Mathlaul Anwar Tuyau Kec. Pematang Karau Kab. Barito Timur yang berjumlah 16 orang peserta didik. Penelitian ini dilaksanakan di MTs Mathlaul Anwar Tuyau Kec.

Pematang Karau Kab. Barito Timur. Waktu penelitian adalah waktu berlangsungnya penelitian atau saat penelitian ini dilangsungkan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September sampai Oktober 2022.

Untuk mengumpulkan data penelitian digunakan dua teknik yaitu tes dan observasi. Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk megukur keterampilan, pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok (Arikunto, 2018:150). Tes digunakan untuk mengukur hasil belajar peserta didik kelas IX MTs Mathlaul Anwar Tuyau Kec. Pematang Karau Kab. Barito Timur pada mata pelajaran akidah akhlak materi iman kepada hari akhir. Instrumen tes diberikan kepada peserta didik saat akhir siklus. Tes yang digunakan adalah soal isian dan pilihan ganda. Hasil tes ini akan diolah untuk mengetahui tingkat keberhasilan media audio visual dalam meningkatkan hasil belajar peserta didik.

Observasi adalah suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologi dan kronologis (Sugiyono, 2015:145). Dalam penelitian ini instrumen observasi merupakan alat bantu yang digunakan peneliti ketika mengumpulkan data melalui pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap fenomena yang diselidiki. Observasi ini dilakukan dengan menggunakan lembar observasi. Hal yang perlu diamati oleh observer di sini meliputi aktivitas peserta didik dan guru selama melaksanakan kegiatan pembelajaran.

Data yang telah dikumpulkan selanjutnya akan dianalisis. Dalam penelitian ini, peneliti menganalisis deskripsi kualitatif melalui lembar observasi

(6)

Vol. 2 No.2 Oktober 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

257

dan deskripsi kuantitatif melalui tes hasil belajar. Berikut rumus yang digunakan dalam penelitian ini.

Rumus yang digunakan untuk analisis data observasi adalah sebagai berikut.

M=∑ Fx N Keterangan :

M : Skor rata-rata 1 item Fx : Jumlah skor dalam 1 item N : Banyaknya peserta didik

Interprestasi aktivitas belajar dilakukan sebagaimana yang dikemukakan oleh Suharsimi Arikunto (2018:251) sebagai berikut.

Tabel 1. Interpretasi Aktivitas Belajar Presentase Aktivitas Belajar Kategori

0 % ≤ P < 20 % Kurang Sekali

21 % ≤ P < 40 % Kurang

41 % ≤ P < 60 % Cukup

61 % ≤ P < 80 % Baik

81 % ≤ P < 100 % Baik Sekali

Data yang dikumpulkan melalui tes dihitung skor masing-masing dan skor ditetukan nilai peserta didik menggunakan rumus sebagai berikut.

P=∑ Siswa tuntas belajar

∑ siswa ×100%

Untuk mencari rata-rata kelas menggunakan rumus sebagai berikut.

Mx=∑ x N

Keterangan : Mx : Rata-rata

∑ 𝑥 : Jumlah seluruh nilai peserta didik N : jumlah peserta didik

(7)

Vol. 2 No.2 Oktober 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

258 HASIL PENELITIAN

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam dua siklus penelitian dengan empat tahap setiap setiap siklusnya sesuai dengan desain penelitian yang dipilih yaitu desain Kemmis dan Mc Taggart. Empat tahap penelitian tersebut diantaranya adalah perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi.

Untuk tahap pelaksanaan dan observasi dilaksanakan secara bersamaan.

Pada tahap perencaan peneliti akan mempersiapkan seluruh instrumen yang digunakan pada penelitian. Baik pada siklus I maupun siklus II, kegiatan yang dilakukan sama. Hanya saja pada siklus II, perencanaan dilakukan berdasarkan hasil refleksi siklus I. Perencanaan dilakukan oleh peneliti agar pelaksanaan kegiatan penelitian dapat dijalankan dengan lancar. Untuk meningkatkan hasil belajar dalam mata pelajaran akidah akhlak di kelas IX diperlukan perencanaan yang terstruktur. Perencanaan dilakukan oleh peneliti sebelum dilaksanakan kegiatan pembelajaran. Instrumen yang disiapkan oleh peneliti pada tahap perencanaan diantaranya adalah rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), lembar observasi, media audio visual, dan lembar kerja peserta didik (LKPD).

Selanjutnya pada tahap pelaksanaan peneliti akan melakukan kegiatan pembelajaran akidah akhlak menggunakan media audio visual. Pada proses pembelajaran peneliti melaksanakan langkah-langkah pembelajaran yang termuat pada RPP. Model pembelajaran yang dipilih adalah model problem based learning sehingga langkah-langkah pembelajarannya adalah orientasi peserta didik pada masalah, mengorganisasikan peserta didik untuk belajar, membimbing penyelidikan individu maupun kelompok, mengembangkan dan menyajikan hasil karya, dan menganalisis serta mengevaluasi proses pemecahan masalah.

Tahap observasi dilaksanakan oleh peneliti bersamaan dengan tahap pelaksanaan. Pada tahap ini, dilaksanakan proses observasi tehadap pelaksanaan tindakan dengan menggunakan lembar observasi terhadap pelaksanaan tindakan menggunakan lembar observasi yang telah disiapkan dan mengadakan penilaian untuk mengetahui kemampuan belajar peserta didik.

Kegiatan ini meliputi pengamatan tehadap perencanaan pelaksanaan pembelajaran, pelaksanaan tindakan, sikap peserta didik dalam mengikuti proses pembelajaran. Kegiatan guru dan peserta didik dalam poses pembelajaran.

(8)

Vol. 2 No.2 Oktober 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

259

Tahap terakhir adalah refleksi. Tahap ini merupakan tahap dimana peneliti melakukan intropeksi diri terhadap tindakan pembelajaran dan penelitian yang dilakukan. Dengan demikian refleksi dapat ditentukan sesudah adanya implementasi tindakan dan hasil observasi. Beradasarkan refleksi inilah suatu perbaikan tindakan selanjutnya ditentukan. Kegiatan dalam tahap refleksi adalah menganalisa hasil pekerjaan peserta didik, menganalisan hasil observasi, dan menganalisa hasil kerja kelompok peserta didik. Hasil refleksi akan menentukan keberlanjutan dari penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan.

Pada siklus I, indikator keberhasilan belum tercapai sehingga penelitian perlu dilanjutkan pada siklus II. Sedangkan pada siklus II menunjukkan bahwa indikator keberhasilan telah tercapai sehingga penelitian tidak dilanjutkan ke siklus selanjutnya.

Dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar guru harus dapat meningkatkan aktifitas belajar peserta didik dengan cara menciptakan lingkungan belajar yang lebih baik, mampu membelajarkan dan membantu peserta didik mencapai tujuan belajar, menyediakan sumber belajar dan media pembelajaran yang sesuai, menentukan metode/strategi pembelajaran yang efektif, serta tidak mendominasi pembelajaran yang dilakukannya.

Berdasarkan temuan data yang diperoleh dari proses perbaikan pembelajaran yang dilaksanakan tiap siklus terbukti menunjukkan adanya perubahan hasil belajar peserta didik yang meningkat. Upaya memaksimalkan media dalam pembelajaran didukung oleh pemilihan metode yang relevan ternyata memberikan hasil yang cukup baik. Hal ini terbukti dari hasil kemajuan yang dialami oleh masing-masing peserta didik yang semakin meningkat pada tiap siklus perbaikan pembelajaran.

Temuan yang diperoleh melalui perbaikan pembelajaran pada mata pelajaran akidah akhlak, diolah dan disajikan dalam bentuk data agar memperoleh gambaran yang konkrit, jelas, dan rinci dari hasil PTK yang dilaksanakan. Data tersebut merupakan nilai peserta didik yang diambil melalui evaluasi secara individual pada saat proses pembelajaran. Perkembangan hasil belajar peserta didik dari siklus I ke siklus II dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 1. Perkembangan Hasil Belajar

No Keterangan Siklus I Siklus II

1. Jumlah 1.332 1.452

2. Rata-Rata 78,35 85,4

3. Nilai Tertinggi 95 100

(9)

Vol. 2 No.2 Oktober 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

260

4. Nilai Terendah 55 75

5. Jumlah Peserta didik Tuntas 14 16 6. Jumlah Peserta didik Belum

Tuntas

2 0

7. Ketuntasan Klasikal 87,5% 100%

Untuk lebih jelasnya, perkembangan hasil belajar peserta didik dapat dilihat pada gambar grafik di bawah ini.

Gambar 1. Perkembangan Hasil Belajar

Berdasarkan tabel dan grafik di atas, dapat dilihat dengan jelas bahwa penggunaan media audio visual dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik.

Hal tersebut dapat dilihat dari nilai rata-rata hasil belajar dan ketuntasan klasikal yang mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II. Nilai rata-rata yang diperoleh saat siklus I adalah 78,35 dan pada siklus II adalah 84,4. Dari siklus I ke siklus II terjadi peningkan sebanyak 6,05. Ketuntasan klasikal pada siklus I adalah 87,5% dan ketuntasan klasikal pada siklus II adalah 100%. Dari siklus I ke siklus II terjadi peningkatan ketuntasan klasikal sebanyak 22,5%.

Peningkatan ini terjadi karena penggunaan media audio visual dapat meningkatkan fokus dan perhatian peserta didik karena dalam media audio visual akan ditayangkan tayangan yang menarik bagi peserta didik. Selain itu, penggunaan media audio juga membuat peserta didik tidak ingin ketinggalan jalannya audio visual yang ditampilkan sehingga akan membuat peserta didik menajdi lebih berkonsentrasi untuk menyimak media audio visual yang ditayangkan.

78.35 85.4 87.5

100

0 20 40 60 80 100 120

Rata-rata Ketuntasan Klasikal

Perkembangan Hasil Belajar

Siklus I Siklus II

(10)

Vol. 2 No.2 Oktober 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

261

Kelebihan dari media audio visual menurut Sadiman (2012:75) adalah dapat membuat materi pelajaran lebih dipahami oleh peserta didik karena peserta didik akan melihat sekaligus mendengar materi pelajaran yang sedang dijelaskan dengan begitu akan membuat peserta didik lebih mengingat materi pelajaran.

Menurut Budiningsih (2012:8) pengetahuan yang diperoleh peserta didik sebanyak 50% diperoleh dari tayangan video atau materi pembelajaran yang dilaksanakan dengan menampilkan secara visual. Dengan begitu penggunaan media audio visual sangat cocok untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik karena peserta didik akan lebih menyerap materi pelajaran yang disampaikan.

Berdasarkan hasil penelitian di atas menunjukkan bahwa penggunaan media audio visual untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas IX MTs Mathlaul Anwar Tuyau Kabupaten Barito Timur pada mata pelajaran akidah akhlak.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa penggunaan media audio visual dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas IX MTs Mathlaul Anwar Tuyau Kabupaten Barito Timur pada mata pelajaran akidah akhlak. Hal ini dibuktikan dengan perolehan nilai hasil belajar peserta didik yang mengalami peningkatan. Nilai rata-rata yang diperoleh saat siklus I adalah 78,35 dan pada siklus II adalah 84,4. Dari siklus I ke siklus II terjadi peningkan sebanyak 6,05. Ketuntasan klasikal pada siklus I adalah 87,5% dan ketuntasan klasikal pada siklus II adalah 100%. Dari siklus I ke siklus II terjadi peningkatan ketuntasan klasikal sebanyak 22,5%.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2017). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Arikunto, S. (2018). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Arsyad, A. (2016). Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Budiningsih, A. (2012). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Maharani, E. (2014). Panduan Sukses Menulia Penelitian Tindakan Kelas.

Yogyakarta: Parasmu.

Munadi. (2013). Media Pembelajaran (Sebuah Pendekatan Baru). Jakarta: Referensi.

(11)

Vol. 2 No.2 Oktober 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

262

Sadiman, A. S. (2012). Media Pendidikan. Jakarta: Rajagrafindo Persada.

Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung:

Alfabeta.

Wiriaatmaja, R. (2010). Metode Penelitian Tindakan Kelas: Untuk Meningkatkan Kinerja Guru dan Dosen. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Referensi

Dokumen terkait

Hukum Tata Negara memiliki istilah lain, yaitu hukum negara dan hukum konsitusi. Disebut Hukum Kontitusi karena unsur konstitusi yang dibahas lebih menonjol. Namun Hukum Tata

Fasio BB5AB bila dikombinasikan dengan beraat badan menurut umur dan tinggi badan menurut umur sangat penting dan lebih akurat dalam penilaian status nutrisi karena ia mencerminkan

Dalam bab ini dikemukakan mengenai teori-teori yang digunakan sebagai landasan dalam pembahasan masalah yang terdiri dari pengertian manajemen, pengertian manajemen sumber daya

Menurut Manahan P Tampubolon (2004:13) Manajemen operasional didefinisikan sebagai manajemen proses konversi, dengan bantuan fasilitas seperti : tanah, tenaga kerja,

Skripsi ini berjudul “Analisis Kritik Sosial Pada Film Warkop DKI Reborn (Menggunakan Analisis Wacana Kritis Norman Fairclough)”.. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk

Selain itu dalam prosedur pembiayaan yang dilakukan BPRS Kota Bandar Lampung nasabah mengajukan permohonan dengan mengisi formulir yang telah diselesaikan

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa informasi akuntansi memberikan input yang paling penting ke dalam mekanisme corporate governance, informasi akuntansi secara implisit

Permasalahan teknis dari sudut ekonometrika seperti adanya hubungan kointegrasi dan volatilitas yang bersifat asimetrik ternyata tidak membuat efektivitas lindung