• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 L atar B elakan g

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN 1.1 L atar B elakan g"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

10 BAB I PENDAHULUAN

1.1 L atar B elakan g

Kot a Jambi s ebagai penduduk dan wi l ayah yang kaya akan keanekaragam an bai k s ej arah, budaya dan juga peni nggal an benda m asa lalu. Kekayaan s ejarah dan budaya peninggal an benda m as a l alu tersebut harus t et ap di les tari kan keutuhannya, ol eh karena it u diperlukan s al ah satu lembaga yang secara fokus untuk mel est arikan bukti mat erial sej arah berupa benda dan nas kah itu agar t et a p ada s ei ring dengan berj alannya wakt u.1

Hal ini t entu m engajak m asyarakat unt uk m em perhat ikan tinggal an s ej arah dengan seks ama m el alui usaha pel es tarian dan penyelam at an di l em baga museum. Museum m emil iki misi yang cukup bes ar bagi m as yarakat diantaranya s eperti upaya unt uk m el est arikan dan menyel am atkan benda bers ej arah dan naskah kuno yang m ewariskan nilai s ejarah perj uangan bangsa, karena benda benda kol eksi bersej arah di Museum m erupakan suatu j ati diri kehi dupan manusi a di m asa l al u.

Mus eum bukan hanya t empat at aupun bangunan yang kuno sem at a, akan t et api j ika di t elusuri akan mendapat kan banyak ingatan dari ceri ta dan peristi wa bersejarah yang t erekam dengan baik dimus eum t ersebut. Kurangnya apresi asi dan minat t erhadap benda sej arah dan naskah kuno yang berada di dal am mus eum menjadi sebuah tant angan bagi museum untuk mengurangi res iko dari adanya berbagai bentuk ancam an s eperti pencuri an, perusakan, dan j uga pem alsuan benda cagar budaya dan Naskah Kuno yang ada di dalam museum.2

1 Drs. Hamzuri, Museum di Indonesia, (Jakarta: Depdikbud 1997), hlm. 1.

2 Agus Budi Wibowo,” Strategi Pelestarian Benda /situs Cagar Budaya Berbasis Masyarakat”, Jurnal Konservasi Cagar Budaya Borobudur, Vol.8 Nomor 1 (Juni 2014), Hal 54.

(2)

11

Pendi ri an dan Pem bangunan M useum Siginj ei itu dil akukan agar senant iasa untuk penyelam at an dan pelestari an t erhadap benda cagar budaya dan nas kah kuno yang s eiring berj al annya waktu dit em ukan dan disimpan ol eh masyarakat Jambi . 3

Mus eum Si ginj ei dibangun dit anda i dengan pel et akan batu pert ama ol eh Gubernur Jam bi Masjchun Sofwan, S H, pada t anggal 18 Februari 1981.4 Kem udi an pembangunan museum ters ebut ram pung dan diresmi kan ol eh M endikbud, Prof. DR. Fuad Has an pada t anggal 6 Juni 1988, dengan nam a Museum Negeri Provi nsi J am bi, meskipun ses ungguhnya m us eum t ersebut mul ai beroperasi pada t ahun 1982. P ada Tahun 1999 M us eum Negeri Provinsi Jambi berubah nam a m enj adi Mus eum Negeri J ambi. Kemudian pada tahun 2012 m engal ami perubahan nama menjadi Museum Sigi njei , di resm ikan ol eh B apak Gubernur t anggal 30 Oktober 2012.5

Terbent uknya Museum Siginjei pada t ahun 1981 dibangun di atas lahan mili k Organis asi P ersat uan Pam ong Marga Des a (PPM D) Provi nsi Jambi yang m emili ki luas l ahan 13.350 m et er, dan luas bangunan 4.000 met er yang berlokas i di Jalan Urip Sum oharjo, Kota Jambi. Museum Siginj ei s endi ri adalah s ebuah lembaga yang turut berperan dal am upay a penyelam at an dan j uga menj alankan fungsi m us eum dal am menj aga berbagai nas kah kuno lokal. Mus eum s ebagai wadah untuk m enelus uri berbagai peninggal an budaya l okal, bai k dal am bent uk penem uan benda benda budaya dan naskah kuno sert a m embawa suatu peranan untuk menj aga agar naskah kuno bersert a peninggal an benda benda budaya

3 Budi Prihatna, Tesis: “Pemanfaatan Koleksi Regalia Kesultanan Jambi Guna Penyempurnaan Tata Pameran Tetap Ruang Khazanah Museum Negeri Jambi” (Bandung: UNPAD, 2010), Hal. 1.

4M. Rian Eftritianto, Dkk, “Pengelolaan Museum Negeri Siginjai Provinsi Jambi Sebagai Daya Tarik Wisata”, Jurnal Humanis, Vol. 24 (Nopember 2020), Hal 428.

5 Nelly Indrayani,Dkk, “Revitalisasi Museum Siginjei Sebagai Wahana Interaksi Budaya Di Tengah Pandemi Covid-19”, Jurnal Criksetra , Vol. 10 (Februari 2021) , Hal 74.

(3)

12

tersebut agar t etap l est ari dan utuh. M el aui Museum Si gi nj ei naskah kuno juga turut m enj adi perhatian, Museum Sigi njei s edang m el akukan upaya t erkait dengan penem uan yang t idak hanya beberapa benda budaya peni nggal an sem at a, m el ainkan Mus eum Sigi nj ei memperol eh temuan beberapa nas kah kuno lokal daerah Jam bi yan g s aat di temukan memili ki kondi si yang cukup m emprihatikan s ehingga Mus eum Siginj ei hadir s ebagai suatu lembaga pengem bangan dari fungsi M us eum yang memi li ki tugas untuk menyelam at kan dan mel est arikan benda budaya yang dit emukan dari berbagai pi hak at au m asyarakat s ehi ngga benda benda t ersebut m em iliki wuj ud bentuk benda koleksi yang utuh at au

senant iasa terj aga dengan baik kel est ari annya.

Sem angat unt uk m em bangun museum Sigi njei s eiri ng wakt u turut bert ambah hal i ni dapat dili hat ol eh bertambahnya benda kol eksi s ej arah pada tahun 1983 -1990 t erj adi pert ambahan jum lah kol eksi bes ar hi ngga mencapai 2.216 benda koleksi dan nas kah kuno. S el ain it u juga ada upaya penambahan ruangan khusus unt uk penyimpanan naskah kuno yang ada di museum tersebut .

Pengel olaan Mus eum Siginj ei s ecara t eknis dikelol a pem erint ah Provi nsi J ambi dan dal am pengawas an Di nas Kebudayaan dan Pari wis at a P r ovi nsi Jambi.6 Dal am pengel olaannya museum juga mempunyai t enaga t ekni s yang m empunyai kem am puan untuk menyel am atkan dan mel est arikan benda cagar budaya dan nas kah kuno di Museum Si ginj ei.7

Mem asuki m as a Pandemi pada t ahun 2020 Hal t ersebut adal ah sebuah t ant angan yang bes ar bagi Mus eum Siginjei . Mi nat dan peran

6 Efrianto, Op. Cit, hlm.430.

7 Rizal Tambunan, Skripsi: “Sejarah Dan Peranan Museum Negeri Provinsi Jambi (1981- 1999)”, Medan: USU, 2013), Hlm. 4.

(4)

13

masyarakat berkurang karena m uncul nya P andemi C ovi d 19 yang mempengaruhi Museum Si ginj ai dal am menj al ankan tugas nya dengan bai k, m aka dari itu museum harus m enyedi akan suatu kebijakan unt uk mencipt akan pemaham an t ent ang pentingnya P enyel am at an dan pel est arian benda cagar budaya at au benda kol eksi bagi masyarakat.

Maka P eluang unt uk mengakaj i perm as al ahan t ers ebut diperlukan penel eti an lebih l anjut ol eh penuli s, hi ngga s ampai saat i ni belum ditem uk annya kaj ian t ent ang perm as alahan t ers ebut s ehingga penulis tertarik untuk m eneliti dan menindaklanj uti kaji an t ers ebut dan melakukan penelitian yang berjudul “Penyelamatan dan Pelestarian Benda Cagar Budaya P rovinsi J ambi Di Mus eum Siginj ei Kota J ambi Tah un 1981-2020”.

1.2 Rumusan Masal ah

Berdasarkan l atar belakang m asal ah yang tel ah dij el askan di atas, maka dari itu penulis m emunculkan dan mengemukakan rumusan mas al ah yang kemudian akan di bahas pada peneli tian i ni adal ah:

1. B agaim ana s ej arah berdirinya Mus eum Siginj ai di Kot a Jam bi?

2. Bagai mana perkembangan Museum S iginj ai dal am pelest ari an dan penyelam at an benda cagar budaya dan nas kah kuno Provinsi J ambi pada tahun 198 1- 2020 ?

3. B agaim ana peran dan dampak keberadaan m us eum sigi njai bagi pel est arian dan penyel am at an benda cagar budaya dan nas kah kuno Provi nsi Jambi ?

1.3 Ruang Lingkup Pen eli tian

Sebagai upaya m em fokuskan bahas an i ni agar nant inya tidak t erjadi perluas an bahasan, maka penuli s m em berikan ruang lingkup penelit ian

(5)

14

ini m engenai gambaran umum berdirinya Mus eum Si ginj ei pada Tahun 1981. Dilihat juga m engenai s ej arah Museum Si ginj ei mul ai dioperas ikan dan pert am a kalinya beroperasi dalam m enjal ankan penyelam at an dan p elest arian benda cagar budaya dan naskah kuno di Mus eum S igi nj ei Provinsi Jam bi. S el ai n itu dibahas j uga mengenai peran dan dampak keberadaan Mus eum Si ginj ai bagi pelest ari an dan penyelam at an benda cagar budaya dan naskah kuno Provinsi J ambi .

Sel anjut nya yang menjadi al asan unt uk mengam bil batasan akhi r dari b ahas an ini adal ah pada t ahun 2020 karena adanya suat u pem abat as an sosial berskal a bes ar yang di sebabkan ol eh penyakit virus covid 19 yang cepat menul ar dim asyarakat sehingga t erj adi penghambat an aktivi tas di Museum S igi njei dal am Penyel amat an dan Pel est ari an benda koleks i budaya dan nas kah kuno bers ej arah.

1.4 Tu juan dan Manfaat Pen eli tian

Adapun s esuat u yang menj adi cikal bakal t ujuan dari penil itian ini adal ah m enjel as kan :

1. Untuk mengetahui s ej arah awal berdi rinya Museum Siginjai di Kot a J am bi .

2. Untuk m en get ahui tentang penyel am at an dan perkembangan museum siginj ai dal am pel est arian benda cagar budaya dan nas kah kuno Provinsi J am bi dari t ahun 198 2- 2020.

3. Untuk m enget ahui t entang peranan dan dampak museum si ginj ai dal am penyel am at an dan pel est ari an benda cagar budaya dan nas kah kuno Provinsi Jambi.

Sel anjut nya m anfaat dari peneliti an i ni diharapkan m emberi kan berbagai m anfaat yang dapat diuraikan s eperti:

1. Menam bah wawasan tent ang Museum Si gi njai .

(6)

15

2. Menam bah sumber l iterat ur s ej arah dan dapat di gunakan s ebagai bahan bacaan.

3. Memberikan motivasi bagi m as yarakat khus usnya generasi muda agar menci nt ai waris an s ej arah dan usaha untuk menyel amatkan dan mel est arikan benda peninggal an sejarah dan nas kah kuno yang sudah diwariskan ol eh orang orang di m as a l alu.

1.5 T injau an Pu stak a

Ada beberapa refrensi yang kredibel yang bermuat an i nformasi yang pas dan dapat dijadikan acuan dari penuli san peneli tian i ni, Pertama, m enurut Martina But ar- B ut ar (2015) t ertuli s dal am jurnal yang mem iliki judul “Pel estarian benda cagar budaya di obj ek w isat a mus eum Sang Nila Utama Provinsi Riau ” . P ada peneliti an i ni meneliti tent ang upaya P el est ari an benda cagar budaya dengan m elalui du a cara yakni: pert ama dengan perlindungan t erhadap benda cagar budaya, dan yang kedua mel al ui pem eliharahaan terhadap benda benda c agar budaya di Mus eum S ang Nil a Ut am a Provi nsi Ri au. Jurnal t ersebut m enem ukan bahwa Museum t ers ebut m asi h j auh dari s ebuah mus eum yang l ayak, hal itu di sebabkan karena m asi h kekurangan fa silit as penunjang dimus eum dan adanya permasalahan seperti sum ber daya m anusi a atau personel pet ugas dimuseum yang kurang berkompent en dal am kegi atan m endat a dan m elest ari kan benda benda cagar budaya dimuseum t ers ebut.

Berdasarkan j urna l t ers ebut memiliki hasil penelit ian yan g menunjukan bahwa peran museum dalam pel est arian dan segala upaya untuk mempert ahankan sert a untuk m emperpanj ang us ia dari benda cagar budaya t ers ebut. Museum ini t idak hanya bert ujuan untuk mel est arikan m el ai nkan m engupayakan program program yang berhubungan dengan penyel am at an dan pel est ari an benda benda cagar

(7)

16

budaya lokal yaitu antara l ai n peni nggal an purbakala, s ej arah, dan karya seni .

Berdasarkan penelitian tesebut memiliki kesamaan dengan penelitian penulis yakni dengan Upaya untuk Melestarikan dan menyelamatkan benda cagar budaya yang ada dimuseum, serta memiliki suatu permasalahan yang sama yaitu permasalahan tentang sumber daya manusia atau personel yang bertugas yang kurang berkompeten untuk mejalankan tugas melestarikan dan mendata benda benda cagar budaya yang ada dimuseum. Pada jurnal tersebut mengkaji dan menjelaskan tentang Objek pariwisata tentunya berbeda dengan kajian yang penulis akan teliti hal itu disebabkan karena penulis hanya meneliti tentang Penyelamatan dan Pelestarian benda cagar budaya yang ada di museum.

Kedua, Wahyu Nurvit a Afnani , Neni Wahyuningtyas, Bayu Kurni awan (2021) merupakan peneliti an yang berj udul “Anali sis Pel est arian Situs C agar Budaya Sekaran (Studi Kas us Sekaran di Desa Sekar pur o Kabupaten Malang) ” . P ada peneliti an ters ebut m embahas tent ang analis is pelest arian situs cagar budaya S ekaran di Des a Sekarpuro, Kecamat an Pakis, Kabupat en Mal ang. P ada dasarnya daerah at au lokasi dari penelit ian t ers ebut m erupakan daerah yang ba nyak ditem ukannya bangunan bat a kuno, namun masal ah penemuan bangunan tersebut tidak pernah dil aporkan oleh m asyarakat s et empat disebabkan karena kurangnya pengetahuan s ej arah m asyarakat di Des a Sekarpuro.

Tentunya peran pem eri nt ah di perlukan dal am mel indu ngi si tus S ekaran seperti perawat an, perl indungan dan pengawasan. Peran inst ansi dan pem erhati sej arah s eperti arkeol og, sejarawan, BPCB (Bal ai Pelest arian Cagar Budaya) dan komunitas peduli s ejarah dal am pel est arian situs sekarang meliputi penyel am at an s ejak ditem ukannya si tus tersebut , pem ugaran, m endorong penel iti an dan m enet apkannya sebagai C agar Budaya menurut wil ayah admi nist ratifnya. B erdas arkan acuan

(8)

17

penelit ian t ersebut memili ki kesam aan dalam m enj el askan t ent ang upaya P enyelam at an da n P el est arian terhadap peninggalan s ejarah yakni cagar budaya.

Sel anj utnya penelit i an t ersebut m emili ki perbedaan dengan kajian yang akan diteliti ol eh penulis yakni: penelit ian yang telah dijel askan diat as mem iliki kaji an yang berbeda karena m engkaji t en t ang si tus cagar budaya s edangkan yang pe nulis akan m engkaji peneli tian t ent ang benda cagar budaya, s ert a memili ki cakupan daerah yang juga berbeda yakni pada j urnal t ersebut memi liki wil ayah obj ek penel iti an di Des a Sekarpuro, Kecam at an Pakis, Kabupat en M al ang s edangkan yang wil ayah at au t em pat yang akan di fokuskan penuli s adalah di museum Siginj ai Kot a J am bi .

Hasil dari anali sa i ni ditem ukannya situs baru ters ebut di karenakan kurangnya kes adaran s ej arah m asyrakat dides a ters ebut. Padahal warga des a S ekarpuro sudah m enggenal daerah t ersebut sebagai bangunan bat a kuno. Sit us S ekeran sendiri m em ili ki keunikan karena m erupakan cagar budaya berbentuk bangunan bat a kuno yang terl et ak dan ditem ukan dengan kondisi yang memprihati kan dan ti dak t erawat .

Sehingga sit us it u lebi h membut uhkan adanya kebij akan dari pem erint ah dan m engedepankan upaya upaya dal am P enyelamat an dan pel est arian l ebi h l anjut untuk menj aga keut uhan cagar budaya. Si tus tersebut memiliki gam baran agar benda cagar budaya ters ebut sepatutnya m el akukan upaya P enyel am at an dan P el est ari an yang ut am a bai k dari Inst ansi pemerint ah dan m as yarakat.

Ketiga, Agus Budi Wibowo (2014) dengan j udul peneli tian

“Strategi Pelestarian benda/situs cagar budaya berbasis masyarakat Kasus pel est arian b enda/ cagar budaya Gampong Pande K ecamatan Kutaraja Banda Aceh Provinsi Aceh ”. Jurnal i ni m enj el askan peneliti an

(9)

18

tent ang benda cagar budaya adal ah ti nggal an m anusi a di mas a l ampau yang m emili ki nil ai penting karena m enunjukan adanya kem aj uan dari tingkat peradaban, ol eh karena it u pel es tarian ters ebut diperlukan agar benda cagar t ers ebut tet ap ada dan diwariskan kepada generasi yang akan datang. Penel it ian ini m engungkapkan st rategi benda/si tus cagar budaya berbasi s m asyarakat dengan mengambil kasus di Gam pong Pande, Kecam at an Kut araj a B anda Aceh, yang cukup kaya dengan tinggal an budaya. Penemuan berbagai benda atau sit us ters ebut memili ki s uat u tit ik dim ana daerah ters ebut m emiliki suat u hal yang menarik untuk dikaj i sehingga benda t ersebut m emili ki perhat i an dan juga upaya benda tersebut untuk dil es tari kan.

Hal t ers ebut m emperdayakan pem eri nt ah untuk m eni ngkatkan minat dan kem am puan m asyarakat untuk mem ahami benda benda cagar budaya, s ert a turut mencipt akan suas ana unt uk menggembangkan pot ensi m as yarakat dan mem perkuat potens i dan mi nat m asyarakat untuk melindungi benda cagar budaya tersebut . P eneliti an ters ebut memili ki kesamaan dengan yang akan penulis akan t eliti yakni tent ang upaya P el est arian benda benda cagar budaya yang m erupakan suat u kegiat an penting unt uk menj aga benda cagar budaya t et ap ada dim as a generasi yang akan datang, peneli tian tersebut m emiliki perbedaan dengan yang akan peneliti an yang dikaj i oleh penulis yakni adanya perbedaan l okasi dan studi kasus yang berbasis masyarakat , s edangka n penulis m enganalis i s penyelam at an dan pel est ari an benda cagar budaya Provi nsi di M us eum Siginj ai.

Keempat, Ri zal Tambunan (2013) yang judul skripsi nya yait u

“Sejarah dan Peranan Museum Negeri Provinsi Jambi (1981 -1999)”.

Pada Skripsi m engkaji t ent ang Sej arah dan peran m useum dal am Pel est ari an benda C agar Budaya `dan sebagai t em pat pelestari an budaya

(10)

19

nasi onal. Pada peneli tian t ersebut berupaya untuk m eneliti t ent ang l atar bel akang berdi rinya Mus eum Negeri J am bi dan m embant u m em ahami perkembangan M us eum Negeri Jambi sebagai t empat pelest ari an budaya nasi onal.

Peran pengelolaan m useum dan kol eks i, pengelol aan museum dan kol eksi adal ah unsur gagas an atau kom unikas i yang di perlukan kepada pengunjung, kom uni kasi yang bai k sebagai pem aham an yang cukup tent ang fungsi keberadaan museum , dan paham terhadap peristi wa terhadap barang kol eksi atau benda cagar budaya t ers ebut . P elest arian merupakan peran yang pent ing dil akukan Mus eum Negeri Provins i tersebut dan m engem bangan pot ensi dari nilai budaya dan s ej a rah pada kol eksi yang t erdapat dal am mus eum . Proses perkembangan ini mem erl ukan suat u progam at au kegi at an m emel ihara kol eksi dan mel akukan perawatan dalam menjaga agar kol eksi t ers ebut t et ap ut uh dan keberdaannya m asih t erj aga.

Berdasarkan peneli tian ber bent uk s kripsi t ersebut m em iliki pers am aan dengan kaji an m engenai upaya upaya m us eum negeri J ambi at au sekarang yang bernam a museum Si g inj ai untuk berperan dal am pel est arian benda cagar budaya, akan t et api ada kaji an yang berbeda ant ara skripsi karya Rizal Tambunan t ers ebut dengan peneliti an yang akan penulis t eliti yakni t ent ang S ej arah dan P eran mus eum negeri Jambi s ebagai t empat pel est arian budaya nasional s edangkan penulis menuliskan peneliti an t entang P enyelamat an dan pel est ari an benda cagar budaya P r ovinsi Jambi dimuseum Siginj ai yang hanya meneliti tent ang upaya pe nyelam at an dan pel est arian benda cagar budaya yang bersi fat lokal atau regional P rovinsi Jam bi yang t ers impan di mus eum Siginj ai.

(11)

20

Keli ma, Suti ono M ahdi, dan Ade Kosas ih (2018) dal am jurnal yan g berjudul “PELESTARIAN NASKAH-NASKAH KUNO DI MUSEUM PRABU GEUSAN ULUN SUMEDANG”. Jurnal tersebut membahas tent ang pent ingnya pel est arian nas kah kuno di dal am Mus eum . P ada penelit ian ters ebut memili ki perj al anan sej arah dan peranan mus eum tersebut dalam m el es tarikan naskah kuno dan bersejarah.

Berdasarkan penel itian dalam jurnal t ersebut m em iliki kes epaham an dengan penul is untuk mencerit akan kem bali perj al anan sej arah museum unt uk berupaya mel es t ari kan dan m enj aga tem uan nas kah kuno dari masyarak at. M aka dari peneliti an ters ebut diperoleh inform asi bahwa perl unya pel es tari an naskah kuno s ebagai suat u koleksi bers ej arah didal am Mus eum.

Berdasarkan karya penelit ian ters ebut maka penulis m emi liki pandangan yang s ama unt uk menel us uri peri sti wa s ej ara h dal am mengupayakan penyel amatan dan pel es tarian terhadap peninggal an budaya dal am bent uk benda cagar budaya dan naskah kuno , tentunya diperl ukan pihak pemerint ah, swast a, s ej arahwan, m as yarakat , at au pihak l ainnya untuk berkerjasam a dal am menj al ankan keg i at an t ers ebut dengan baik. M aka berdas arkan pedom an t ers ebut kerj as ama berbagai pihak dal am mewuj udkan upaya penyel am atan dan pel est arian benda cagar budaya ters ebut terl aksana dengan baik.

1.6 K eran gka K on sep tual

Pengerti an pel et ari an menurut Kamus B ahas a Indonesi a P el est arian berasal dari kat a l estari, yang pada arti nya m emili ki si fat t et ap dan sel am a-l am anya at au dikatakan seiri ng berj al annya wakt u tidak dapat berubah. Kem udi an dal am tata kat a Bahas a Indonesi a, Pel est ari an tersebut menggunaka n awal an kat a pe - dan kat a akhiran -an yang

(12)

21

memili ki m akna kat a yang menggam barkan tent ang suatu proses atau upaya (kata kerj a). (Endarmoko, 2006).

Menurut A.W. Wi djaj a (1986) beranggapan bahwa pel est arian adal ah kegiatan yang dil akukan secara berkel anjut an atau terus - menerus, m emili ki t ujuan yang terarah dan m emiliki si stem terpadu untuk m ewujudkan s uat u tujuan tert ent u sehi ngga m encermi nkan s uat u sifat yait u: t etap atau terjaga seiri ng berj al annya wakt u, di nami s, luwes, dan m emili ki proses yang s el ekti f. (R anj abar, 2006:115) .Tentunya berdas arkan penjelasan t ers ebut Museum s endi ri mem iliki sebuah sistem unt uk m enj al ankan pelestari an dan j uga penyel am at an benda cagar budaya.

Mus eum adal ah l embaga tet ap dan memili ki eksi stensi pada penyelam at an dan pel est arian benda cagar budaya. Perkembangan dimasyarakat dan kebudayaan m enj adi acuan yang m endas ar dal am menggunakan m useum itu sebagai wadah prasarana spas ial yang berkait an dengan kebudayaan. Penel iti an ini mem iliki titik fokus pada bagaim ana sej arah p enyel am at an dan pel est arian benda cagar budaya.

Penyel am at an dan pel est arian berkembang karena adanya kegiat an positi f manusi a s ebagai indivi du mahluk sosi al yang ingin m encari s ert a mem ahami hal - hal yang bel um dipahaminya , m el akukan kegi atan penjel aj ahan memahami wil ayah baru, untuk m emahami pengalam an dan penget ahuan yang baru. Dewas a ini Penyel am at an dan P el est ari an benda cagar budaya t urut hadir m enj adi penggerak andal an ut ama dalam mencipt akan keut uhan benda cagar budaya agar t etap l est ari.

Pengerti an ters ebut m enj el askan bahwa adanya kegi at an perkembangan dal am penyelamat an dan pel est ari an s ebagai s alah sat u hal penti ng bagi museum yang didorong ol eh berbagai m acam us aha perlu t at a kel ola secara kualit as, kuantit as, int ensif dan berkelanj utan.

(13)

22

Terj adinya penam bahan atau peni ngkat an m us eum haruslah membutuhkan koordinasi , kom uni kasi, kerj as am a dengan s aling bergot ong royong di ant ara keserasi an dan keterbukaan dengan berbagai komponen dal am menci ptakan keutuhan budaya dan sosi al , l ingkungan hidup sert a ilm u pengetahuan .P ada defi nisi dari pel est arian dan penyelam at an itu s endiri m erupakan s uatu hal dal am upaya berdas ar, das ar ini m erupakan faktor untuk m endorong dan m endukung nya bai k dari dalam m aupun dari l uar hal yang di lestarikan. M aka dari it u , dalam sebuah pros es atau t indakan pel est ari an dan penyelamat an m erupakan kegiat an m em ahami strat egi dan t ekni k yang di ut am a pada kebutuhan dan kondisinya m asing -m asing. Kel est ari an ti dak mungki n berdi ri sendiri, ol eh karena s enanti as a berpasangan dengan perkembangan, dal am hal i ni kel angsungan hi dup. Kel est ari an merupakan as pek stabilis asi kehidupan manusi a, s edangkan kelangs ungan hi dup merupakan percermi nan di nami ka .

Berdasarkan anali sa t ent ang m us eum Si ginj ai agar bis a m enjadi tolok ukur s arana yang m engamalkan penyelam atan dan pel est arian,m emberi kan kenikm at an dan ketert ari kan kepada masyarakat yang akan mengunjungi museum t ersebut . P ada mus eum tersebut kit a dapatkan berbagai inform asi s ej arah dan sosi al budaya Jambi yang m emili ki banyak manfa at bagi masyarakat umum .

Mus eum ters ebut dapat m enjadikan suatu s arana unt uk wisat a masyarakat dan dikat egorikan s ebagai sarana daya t ari k m asyarakat untuk menyaks ikan, melihat langsung benda cagar budaya dan inspi rasi bagi m as yarakat untuk m em ahami sej ar ah di masa l ampau yang tersimpan dal am mus eum t ersebut. P embangunan museum sebagai roda penggerak penyelam at an dan pelestari an benda cagar budaya yang dimotori ol eh kegi at an berbagai usaha dengan m engel ol a m us eum s ecara

(14)

23

terpadu dan berdampak bai k. Us aha m e ni ngkatkan dampak positif dari penyelam at an dan pelest arian m useum tentu mut lak m embutuhkan kerja keras dan koordi nasi yang baik s erta kerj as am a yang progresif di ant ara berbagai pi hak s ebagai penunj ang kegiat an penyel am at an dan pel est arian t ers ebut ,

Peneliti an ini m emiliki arti pent ing dan m eni tikberatkan berdas arkan kajian s ejarah. S ej arah Museum Si ginj ai dal am penyelam at an dan pelest arian benda cagar budaya adal ah s uat u kegiat an sosi al yang s angat kompl eks dan mem i liki berbagai as pek tant angan perubahan yang m eliputi ant ara l ain s eperti budaya, sosi al, s erta sej arah. Dal am penul isan sripsi i ni m em el iki bat as an pada aspek terkait sosi al, budaya, dan s ej arah mus eum ters ebut dal am kegiatannya untuk Penyel am at an dan pel est ari an benda cagar budaya Provinsi Jambi di Mus eum Si ginj ai .

Berikut adal ah gambaran kerangka pemiki ran dari penulisan penel eti an ini:

Gambar 1.1 B agan Kerangka Berpiki r

Sum ber : Bag an Keran gka Berpi ki r Penul i s

Pembangunan Museum Negeri Siginjai Kota Jambi (1981)

Perkembangan Museum Siginjai

Peranan Museum Siginjai sebagai sarana Pendidikan dan Sejarah

Pelestarian benda cagar budaya provinsi Jambi di Museum

Siginjai Penyelamatan benda cagar

budaya provinsi Jambi di Museum Siginjai

(15)

24 1.7 Metodol ogi Pen elitian

Dal am penul is an i ni penuli s m enggunakan met ode historis at au metode s ej arah. Dal am m etode s ej arah adal ah s ebuah kegi at an dal am proses dan tahap unt uk m enguji dan m enganali sis dengan kri tis suat u ingatan m emori at au rekama n dan berbagai peninggalan di mas a l ampau dan hasi l penel iti an tersebut dit uliskan berdasarkan fakt a yang s es uai dan t el ah diperol eh yang disebut dengan historiografi (Gotts chalk1986:

32).

Menurut S ukardi (2003) Penel itian adal ah pengumpul an dan evaluasi terhadap dat a dengan sis tem ati k . yang berhubungan dengan mas a l al u s ebagai bahan untuk m enguji hipot esis t erkai t dengan fakt or penyebab,perkembangan suatu kej adi an yang berm anfaat sebagai inform asi dari suatu kej adi an. Dal am memperol eh data dari peneliti a n tersebut di gunakan yait u dengan mengumpul kan bahan dan m at eri tent ang kaji an t ersebut yang beras al dari berbagai s umber, dalam sumber t ers ebut m emiliki si fat yai tu sumber yang t ertulis dan sumber yang ti dak t ert ulis . Sumber t ertulis tersebut berupa buku -buku pel aj aran, arti kel , j urnal, skrips i, s erta yang paling mudah di aks es adal ah internet. B erdasarkan dat a dari sumber - s umber tersebut mem asuki pros es s el eksi dan penyusuaian untuk m emis ahkan dat a yang tidak m emili ki korel asi dan ti dak relevan.

Berangkat dari beberapa pengertian yang sudah dimunculkan di at as maka penuli s m emiliki sebuah kesi mpul an bahwa ide yang terkandung dari m et ode hist ori s adalah t erkait dengan pros edur kerj a yang digunakan untuk mel akukan penelit i an yang berhubungan dengan sumber peninggal an at au benda bersejarah di m as a l ampau yang dibuat berdas arkan anali sa s ecara kriti s dan pada hasilnya di tuliskan disesuaikan berdasarkan fakta `

(16)

25

Metode hist oris t erdapat l angkah -l angkah turut dilakukan penulis untuk m el akukan t ahapan pene liti an. M enurut Ism aun (2005: 48 -50) menj el askan tent ang bagaim ana t ahapan untuk mengkaji dan tahapan penguji an dari kebenaran dari rekam an dan benda peningalan dari m as a lalu dan m el akukan analisi s dengan kriti s dari suatu bukt i -bukti dan dat a yang ters e di a sehi ngga m enj adi runtut an penyaj ian dan ceri ta - cerit a s ej arah yang dipahami serta dapat dit erim a at au dipercaya.

Metode s ejarah adalah kegi atan pros es penguji an dan m enganalis a dengan kriti s t erhadap rekam an peninggal an mas a lampau8.

Sumber -sum ber s ej arah pada museum ini mempunyai s umber dari persti wa m as a l ampau yang berupa peninggal an s ej arah, kem udi an peninggal an t ers ebut dit eliti ol eh penelit i unt uk kepentingan merekons trusi ceri ta dari peri stiwa t ers ebut. Teori dan metodelogi memp unyai kait an erat dal am suatu perm as alahan pokok dal am penelit ian sej arah dan penulis an s ej arah t ersebut tidak hanya berbi cara tent ang suatu ceri ta kej adi an sem at a.9 Menurut suatu pendekat an yang sudah di terapkan ol eh S art ono Kart odi rjo, yang berpendapat bahwa metode adal ah suatu cara prosedur pada s uat u sist em yang diat ur dengan bai k. P ada m etode peneliti an sej arah ini dapat dil akukan dan terbagi dal am empat tahapan di dal am kegiat an pengerj aannya, yaitu Heuristi k (M engumpulkan dat a s ej arah), t ahap beri kut nya Kriti k Sumber (Krit ik sumber baik t erhadap int ernal maupun ekst ernal), l alu proses Int erpret asi (Ide dal am P enafsi ran t erhadap s umber yang di dapat kan), dan t ahap Hist ori ografi (Kegi at an unt uk menuliskan karya s ej arah).10

8 Louis Gottschalk, Mengerti Sejarah, terjemahan Nugroho Notousanto, Jakarta: IU Press, hlm.

32.

9 Sartono Kartodirjo, 2016. “Pendekatan Ilmu Sosial Dalam Metodelogi Sejarah”. Yogyakarta:

Penerbit Ombak. Hlm 2.

10 Sartono Kartodirjo. 1992. “Pendekatan Ilmu Sosial Dalam Metodelogi Sejarah”. Jakarta: PT.

Gramedia Pustaka Utama. Hlm 1- 4.

(17)

26

Dal am proses penelit ian ini ber dasarkan pada sum ber yang didapat dari berbagai pihak kemudian sumber t ers ebut di kl asi fikasikan menjadi dua bagi an yaitu s umber prim er dan juga sum ber s ekunder. Pada kegiat an peneliti an i ni penulis m enggunakan sum ber sekunder sebagai sumber yang l ebih banyak berperan terkait dengan kaj ian ini, dengan al as an karena sum ber sekunder tersebut bisa dengan m udah di dapat kan seperti antara lai n skripsi, jurnal, dan buku. S el ain it u penulis berpedoman pada sumber yang t erdapat pada sum ber prim er, sum ber tersebut bera sal dari dokum ent asi s ej arah, arsi p, s erta m endal ami sumber ters ebut m elalui wawancara terhadap pihak yang m em ahami dan rel evan t erkait dengan j udul penelit ian i ni. Dalam m engambi l sumber penelit ian seperti wawancara bertuj uan untuk m en ganalis a pemiki ran dan ide dari narasumber yang t ersebar i tu peneli ti harus berhati -hati , dal am melakukan pros es t ersebut berdas arkan sel eksi, dan t ahap verifikasi dengan bai k.11

Sumber prim er di peroleh dari karya tuli s penelit ian s eperti skripsi karya Ri zal Tambunan yang menggali suatu peneliti an t ent ang Sejarah dan P eranan M us eum Negeri P rovinsi J ambi pada Tahun 1981 -1999, Agus Budi Wibowo dal am kaji an penelit iannya tentang “St rategi Pel est ari an benda/si tus cagar budaya berbasis m asyarakat Kas us pel est arian benda/ cagar budaya Gam pong Pande Kecamatan Kut araj a Banda Aceh Provinsi Aceh”,Wahyu Nurvit a Afnani ,Neni Wahyuningtyas, B ayu Kurni awan dal am penelit ian nya yang membahas tentang “Analisis Pelestarian Situs Cagar Budaya Sekaran (Studi Kasus Sekaran di Des a S ekarpur o Kabupat en M al ang)” , Sutiono M ahdi, dan

11 Kuntowijoyo, 1994. “Metodologi Sejarah: Edisi Kedua”. Yogyakarta: di terbitkan atas kerjasama dengan jurusan program studi Sejarah UGM.

(18)

27

Ade Kosasih (2018) dalam jurnal yang berjudul “PELESTARIAN Naskah -Naskah Kuno Di Museum P rabu Geus an Ul un Sum edang”.

Dal am upaya penuli san sum ber sej arah sebagai ki sah s ej arah, berbagai pandangan das ar yang t el ah dij el askan di at as kem udian hal tersebut bergerak dan berkembang yang t entunya s erupa dengan perm as alahan dan arah topi k penul isan kit a yang akan ki ta bahas nantinya. Jawaban at as pert anyaan - pertanyaan yang belum t erpecahkan itu yang nantinya akan m enj adi titi k dari s as aran penel itian s ej arah tersebut . Dal am penelit ian t ent ang sej arah ters ebut t ent unya harus memili ki s ebuah kej el as an karena dari pada itu penulis an ini m emiliki hal penti ng dan m akna bagi perjal anan peri sti wa yang akan kita teliti.

Dal am kaj ian tent ang “ P enyel am at an Dan Pel est arian C agar Budaya Provi nsi Jam bi Di M useum Siginj ai Kot a Jambi Tahun 1981 -2020, maka dari kaji an ters ebut penelit i berupaya m elalukan s uat u proses dan juga suat u t ahapan dari penelit ian yakni s ebagai beri kut:

A. Heuri st ik

Pada t ahap ini adal ah sebagai t ahapan pert am a pada peneliti an ini s ebagai l angkah untuk mengum pul kan berbagai sumber - sumber s ej arah. P engumpulan dari sum ber s ej arah yait u s uatu sumber yang utam a dianggap oleh peneli ti dal am penel eti an i ni adal ah s umbe r prim er yang m enj adi fokus dari berbagai sum ber yang akan dikumpul kan adalah suat u karya yang sudah t erl ebih dahulu dit eliti ol eh orang l ain sumber dari peneliti an itu berupa jurnal dan skripsi , serta m asi h banyak sumber penel iti an dari berbagai bentuk l a innya.

B. Krit ik S umber

Pada t ahap ini dil akukan kegiatan m engkriti k yang bergun a untuk mem ahami t ent ang suatu kualit as dari sum ber yang

(19)

28

didapatkan. S el anj ut nya, sum ber t ersebut yang telah diuji pada tahapan kri tik dapat menj adi acuan sumber ut am a at au ti da k dengan mem andang at au menggangap suatu ontet itas (Gam baran asli ) dari sumber - sumber t ersebut . Hal i ni perlu dil akukan agar penelit i m emperl akukan sumber m eneliti s ecara l ebi h m endal am juga dal am penggunaannya.

Krit ik Ekst ern merupakan kegi at an dalam m e ngupayakan kegiat an pengujian terhadap suat u ont etisitas (Keasli an) dari berbagai s umber , penulis m el akukan veri fi kasi terhadap dokum en berisi informasi pent ing di M us eum S iginjai. Dal am kritik int ern yait u upaya lebih m endalami mengenai s umber yang di dapatkan, adanya kegiatan mendal am m engenai informasi inform asi penti ng dan m em pert anyakannya tent ang peris tiwa sejarah t ersebut.

Berdasarkan hal t ers ebut , penelit i mendalami has il dari peneli ti an dan upaya m encari i nformasi yang diperol eh dari buk u -buku yang dijadikan sebagai sumber .

C. Int erpret asi

Int erpret asi adal ah sebuah t afs iran, suat u perbandingan terhadap sumber s atu dengan sum ber yang lai nnya unt uk dijadikan s atu kesi mpul an akan kesat uan dari inform asi s ert a mendapat kan kebenaran i nform asi ya ng dituli skan s ebagai cacat an dari peneli tian. P ada t ahap i ni penulis mel akukan pendekatan dengan hati - hati dan tidak subj ektif dal am fakta - fakt a yang beras al dari dat a yang dit em ukan di lapangan dal am suat u t ahapan heuri stik yang tel ah dil akukan s ebelum ny a, m aka penulis m enafsirkan bahwa kaji an t entang s ej arah M us eum Siginj ai dal am peranannya unt uk penyelam at an dan pel est arian benda cagar budaya Provi nsi Jambi.

(20)

29 D. Historiografi

Historiografi adal ah rangkaian t erakhi r dari t ahapan dal am penelit ian sej arah. Tahap ini m enj el askan t ent ang t at a cara dari penulis an, cara m emaparkan, dan m em buat l aporan dari hasi penelit ian s ej arah yang dil akukan. Rangkai an proses sesuai fakta yang t elah dil akukan dari berbagai bent uk tahapan telah dil al ui sebelumnya dal am peneliti an s kri psi yang berjudul

“Penyelamatan Dan Pelestarian Benda Cagar Budaya Provinsi Jambi Di Museum Si ginj ai Kot a J am bi (Tahun 1981 - 2020)”.

1.8 Si stematika Penuli san

Dal am kegi at an penulisan karya proposal i ni, penuli s m enggunakan penulis an penyus unan dengan sist em yang sederhana unt uk menerangkan beberapa m as al ah yang dibahas pada kaji an pada bagi an bab -bab s elanjut nya, dari pada penel iti an ters ebut t erdapat gam baran singkat st ruktur m engenai m ateri yang akan di bahas . M aka dari st rukt ur tersebut dapat dilihat sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Pada bagi an bab i ni m erupakan berisi uraian dari pendahul uan yaitu: 1) Menj elaskan Lat ar B el akang Mas al ah, 2) Memunculkan R umus an M as al ah, 3) Menj el as kan Ruang Lingkup P enelit ian,4) M enj el askan Tujuan dan Manfaat dari P eneliti an, 5) Tinjauan Pust aka, 6)Kerangka Kons ept ual ,7) Metode Peneliti an,8) Sistem ati ka Penulis an.

BAB II GAMB AR AN UMUM WILAYAH KOTA JAMB I

(21)

30

Dal am bab ini penulis m enj el askan t ent ang gambaran umum wil ayah kot a Jambi y ang mel iputi t ent ang kondisi Let ak Geografis, Demografis penduduk , Sos ial Budaya masyarakat, S ej arah awal dari berdiri ny a Mus eum Siginjai , Struktur organi sasi Museum Si ginj ei .

BAB III PERKEMBANGAN MUSEUM S IGINJAI

Dal am bab ini m enguraikan t ent an g S ejarah perubahan museum Sigi njei pada tahun 1981 -2020, j enis j eni s benda tinggal an s ej arah , dan naskah kuno .

BAB IV PER ANAN MUSEUM S IGINJ EI DALAM UPAYA PENYELAMATAN DAN PELES TAR IAN BENDA C AGAR BUDAYA DAN NAS KAH KUNO PROVINS I JAMB I .

Pada bab ini akan menjabarkan t ent ang sis tem kebij akan dan peranan mus eum Sigi njai t erhadap Penyel am at an dan Pel est ari an yang dil akukan di mus eum yang dibagi m enj a di 2 bagi an yaitu:

A. Benda tinggalan s ej arah B. Naskah kuno

BAB V PENUTUP

Bab ini berisikan t ent ang s uatu kesim pul an dari pem bahasan yang dijel askan pada bab -bab s ebel umnya yang t erdapat dal am penelit ian yang t el ah dil akukan .

Referensi

Dokumen terkait

Kemudian masukan coklat bubuk, Bubuk Milo aduk rata, dan tambahkan potongn coklat , kacang mente dan coklat chip aduk rata dan masukan terigu aduk rata.( adonan emang agak lembek)+.

pada Remaja Teluk Dalam Pasca 8 Tahun Bencana Gempa Bumi di

Tujuan pemerintah dengan dibangunnya Rumah Kemasan di sentra industry UK< adalah untuk membantu dan melayani industri terutama industri yang berskala kecil dan

Mekanisme peningkatan tekanan darah oleh fruktosa ini melalui peningkatan kadar asam urat plasma, yang dapat menyebabkan inflamasi di ginjal yang akhirnya akan meningkatkan tekanan

Itulah sebabnya, tugas pembimbing dalam sanggar sastra, dapat dirinci lebih luas lagi, antara lain: (1) mampu menjalin komunikasi optimal dengan subjek didik, (2) menciptakan

Hasil yang diperoleh dari penelitian ini menunjukkan bahwa rangkaian yang telah didesain untuk pH diperoleh dari kombinasi voltage follower , sensor dan rangkaian

Hasil pengujian regresi menunjukkan bahwa dua variabel independen, yaitu profitabilitas dan ukuran KAP memiliki pengaruh negatif yang signifikan terhadap audit

Dari keseluruhan produksi ikan yang menjadi trend produksi adalah pengolahan ikan asap, yang sebagian besar produk olahan dari jenis ikan cakalang, sedangkan untuk