• Tidak ada hasil yang ditemukan

GAMBARAN SIKAP MAHASISWA D-III KEPERAWATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA DALAM MENGHADAPI PROSES BELAJAR BAHASA JEPANG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "GAMBARAN SIKAP MAHASISWA D-III KEPERAWATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA DALAM MENGHADAPI PROSES BELAJAR BAHASA JEPANG."

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

Inka Melda Mustikawati, 2013

GAMBARAN SIKAP MAHASISWA D-III KEPERAWATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA DALAM MENGIKUTI PROSES BELAJAR BAHASA JEPANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

GAMBARAN SIKAP MAHASISWA D-III KEPERAWATAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA DALAM MENGIKUTI

PROSES BELAJAR BAHASA JEPANG

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar

Ahli Madya Keperawatan

Program Studi D-III Keperawatan

Oleh

Di susun oleh:

Inka Melda Mustikawati

1004578

PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN

FAKULTAS PENDIDIKAN OLAH RAGA DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG

(2)

Inka Melda Mustikawati, 2013

GAMBARAN SIKAP MAHASISWA D-III KEPERAWATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA DALAM MENGIKUTI PROSES BELAJAR BAHASA JEPANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

GAMBARAN SIKAP MAHASISWA D-III KEPERAWATAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA DALAM MENGIKUTI

PROSES BELAJAR BAHASA JEPANG

Oleh

Inka Melda Mustikawati

Sebuah karya tulis ilmiah yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Diploma pada Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan

© Inka Melda Mustikawati

Universitas Pendidikan Indonesia

Juni 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Karya Tulis Ilmiah ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,

(3)

Inka Melda Mustikawati, 2013

GAMBARAN SIKAP MAHASISWA D-III KEPERAWATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA DALAM MENGIKUTI PROSES BELAJAR BAHASA JEPANG

(4)

Inka Melda Mustikawati, 2013

GAMBARAN SIKAP MAHASISWA D-III KEPERAWATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA DALAM MENGIKUTI PROSES BELAJAR BAHASA JEPANG

(5)

ii

Inka Melda Mustikawati, 2013

GAMBARAN SIKAP MAHASISWA D-III KEPERAWATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA DALAM MENGIKUTI PROSES BELAJAR BAHASA JEPANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

GAMBARAN SIKAP MAHASISWA D-III KEPERAWATAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA DALAM

MENGHADAPI PROSES BELAJAR BAHASA JEPANG

ABSTRAK

Sikap merupakan kesiapan untuk bereaksi terhadap suatu objek dengan cara-cara tertentu yang dipersepsikan oleh mahasiswa terhadap stimulus yang diterima dari kehidupan akademik yang dapat berdampak pada proses belajar di Program Studi DIII Keperawatan Universitas Pendidikan Indonesia, baik itu dampak negatif maupun dampak positif. Dalam penelitian ini digunakan metode penelitian kuantitatif dan merupakan penelitian total sampling terhadap 56 orang mahasiswa Program Studi DIII Keperawatan Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Universitas Pendidikan Indonesia untuk mengetahui gambaran sikap mahasiswa DIII Keperawatan Universitas Pendidikan Indonesia dalam proses belajar bahasa berdasarkan aspek kognitif, aspek konatif dan aspek afektif. Dari hasil penelitian terhadap sikap mahasiswa DIII Keperawatan UPI sebagian besar dari responden 39 orang mahasiswa (69.6%) berada dalam kategori positif, berdasarkan aspek kognitif sebagian besar dari responden 39 orang mahasiswa (69.6%) didapatkan pada kategori positif, pada aspek konatif ini diketahui hampir seluruhnya dari responden 44 orang mahasiswa (78.6%) berada pada kategori positif, dan dapat diketahui bahwa sikap pada aspek afektif sebagian besar dari responden 34 orang mahasiswa (60.7%) berada pada kategori positif.

(6)

v

Inka Melda Mustikawati, 2013

GAMBARAN SIKAP MAHASISWA D-III KEPERAWATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA DALAM MENGIKUTI PROSES BELAJAR BAHASA JEPANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Penelitian ... 4

B. Konsep Dasar Belajar dan Pembelajaran ... 16

1. Pengertian Belajar ... 16

2. Domain Pengajaran ... 17

3. Jenis Belajar ... 17

4. Lingkungan Belajar ... 18

C. Proses Belajar Mengajar di Program Studi Diploma III Keperawatan Universitas Pendidikan Indonesia ... 19

1. Pengertian Proses Belajar Mengajar ... 19

2. Tujuan Pembelajaran Di Program Studi DIII Keperawatan UPI ... 19

(7)

vi

Inka Melda Mustikawati, 2013

GAMBARAN SIKAP MAHASISWA D-III KEPERAWATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA DALAM MENGIKUTI PROSES BELAJAR BAHASA JEPANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Misi Program Studi ... 19

3. Sikap dalam Proses Belajar ... 20

a. Sikap Bahasa ... 22

D. Kerangka Pemikiran ... 23

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 24

A. Lokasi dan Subjek Penelitian ... 24

b. Uji Realibilitas Instrumen ... 30

F. Pengumpulan Data ... 31

G. Prosedur Pelaksanaan Penelitian ... 32

H. Teknik Pengolahan dan Analisis Data... 33

1. Teknik Pengolahan Data ... 33

2. Teknik Analisis Data ... 35

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 36

A. Deskripsi Hasil Penelitian ... 36

1. Deskripsi Hasil Pengolahan Data Penelitian ... 36

(8)

vii

Inka Melda Mustikawati, 2013

GAMBARAN SIKAP MAHASISWA D-III KEPERAWATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA DALAM MENGIKUTI PROSES BELAJAR BAHASA JEPANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Kisi – kisi kuesioner sikap ... 28

Tabel 3.2 Penilaian Item Positif & Negatif ... 33

Tabel 3.3 Kategori Total Skor Sikap ... 34

Tabel 3.4 Kategorisasi Total Skor Komponen Kognitif ... 34

Tabel 3.5 Kategorisasi Total Skor Komponen Konatif ... 34

Tabel 3.6 Kategorisasi Total Skor Komponen Afektif ... 35

Tabel 4.1 Gambaran Umum Sikap Mahasiswa DIII Keperawatan Universitas Pendidikan Indonesia Dalam Proses Belajar Bahasa Jepang... 36

Tabel 4.2 Gambaran Umum Sikap Mahasiswa DIII Keperawatan Universitas Pendidikan Indonesia Dalam Proses Belajar Bahasa Jepang pada Aspek Kognitif... 38

Tabel 4.3 Gambaran Umum Sikap Mahasiswa DIII Keperawatan Universitas Pendidikan Indonesia Dalam Proses Belajar Bahasa Jepang pada Aspek Konatif ... 39

(9)

viii

Inka Melda Mustikawati, 2013

GAMBARAN SIKAP MAHASISWA D-III KEPERAWATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA DALAM MENGIKUTI PROSES BELAJAR BAHASA JEPANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Langkah-langkah sikap Hovland, Janis & Kelley

(10)

ix

Inka Melda Mustikawati, 2013

GAMBARAN SIKAP MAHASISWA D-III KEPERAWATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA DALAM MENGIKUTI PROSES BELAJAR BAHASA JEPANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GRAFIK

Grafik 4.1 Sikap Mahasiswa DIII Keperawatan Universitas

Pendidikan Indonesia dalam Proses Belajar

Bahasa Jepang ... 37

Grafik 4.2 Sikap Mahasiswa DIII Keperawatan Universitas

Pendidikan Indonesia dalam Proses Belajar

Bahasa Jepang pada Aspek Kognitif ... 38

Grafik 4.3 Sikap Mahasiswa DIII Keperawatan Universitas

Pendidikan Indonesia dalam Proses Belajar

Bahasa Jepang pada Aspek Kognitif ... 40

Grafik 4.4 Sikap Mahasiswa DIII Keperawatan Universitas

Pendidikan Indonesia dalam Proses Belajar

(11)

x

Inka Melda Mustikawati, 2013

GAMBARAN SIKAP MAHASISWA D-III KEPERAWATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA DALAM MENGIKUTI PROSES BELAJAR BAHASA JEPANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN I : Distribusi Skor Vaiditas dan Reliabilitas ... 48

LAMPIRAN II : Data dan Distribusi Skor... 49

LAMPIRAN III : Kuesioner Sikap ... 50

LAMPIRAN IV : Surat Perizinan ... 51

(12)

1

Inka Melda Mustikawati, 2013

GAMBARAN SIKAP MAHASISWA D-III KEPERAWATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA DALAM MENGIKUTI PROSES BELAJAR BAHASA JEPANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Proses belajar merupakan proses dimana terjadinya perubahan perilaku pada

seseorang dalam hal pengetahuan, sikap atau keterampilan, proses belajar tersebut

akan terjadi pada semua mahluk hidup khususnya bagi manusia yang mempunyai

naluri dan akal, manusia akan menggunakan proses tersebut dalam kehidupan.

Perilaku belajar pada seseorang sangat dipengaruhi oleh pengalaman yang ada,

disamping itu juga belajar bagi seseorang dapat bersifat individual mengingat

setiap orang mempunyai cara, kecepatan sendiri dalam memecahkan masalah.

Kemudian dapat juga dikatakan bahwa belajar merupakan proses evaluasi dimana

kemampuan seseorang untuk menerima, mengerti, mempercayai, menilai,

mendukung, memerlukan suatu proses yang berkembang secara perlahan yang

tidak dapat dipaksakan sekaligus. Mereka yang belajar di perguruan tinggi di

tuntut untuk tidak hanya mempunyai keterampilan teknis tetapi juga daya dan

kerangka pikir serta sikap mental dan kepribadian tertentu sehingga mempunyai

wawasan luas. Bila belajar di perguruan tinggi tidak dapat mengubah wawasan

dan perilaku akademis atau sosial pada saat mahasiswa lulus dari perguruan

tinggi, mereka hanya bertambah atributnya (gelar). Apapun tujuan yang ingin

dicapai melalui belajar di perguruan tinggi, harus di capai dalam bentuk kegiatan

belajar mengajar yaitu kuliah. Kuliah merupakan bentuk interaksi antara dosen

mahasiswa dan pengetahuan, hubungan ketiga faktor tersebut sangat menentukan

keberhasilan proses belajar.

Menurut Rusyam (Hidayat, 2002 : 53), proses belajar pada dasarnya

merupakan proses untuk mendapatkan berbagai informasi sehingga diharapakan

akan dapat mengubah perilaku. Perilaku yang akan dirubah dapat berupa

keterampilan intelektual, kemampuan kognitif, kemampuan verbal, kemampuan

motorik, sikap dan nilai yang berhubungan dengan aspek emosional yang dimiliki

(13)

2

Inka Melda Mustikawati, 2013

GAMBARAN SIKAP MAHASISWA D-III KEPERAWATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA DALAM MENGIKUTI PROSES BELAJAR BAHASA JEPANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

membuat siswa belajar secara aktif dalam mengembangkan kreativitas

berfikirnya. Tujuan pokok penyelenggaraan kegiatan pembelajaran adalah

membelajarkan siswa agar mampu memproses dan memperoleh pengetahuan,

keterampilan, dan sikap bagi dirinya sendiri. Indikator keberhasilan suatu

pembelajaran adalah tercapainya ketuntasan belajar siswa yang dicerminkan oleh

nilai kognitif, nilai afektif, dan nilai psikomotorik.

Pada pendidikan akademik pengembangannya bertumpu pada penataan

kurikulum pendidikan tinggi keperawatan, kurikulum tersebut dapat dicapai

melalui sistem perkuliahan, kurikulum pendidikan disusun dengan orientasi

pendidikan keperawatan yang mencakup ilmu pengetahuan dan teknologi serta

sosial budaya masyarakat. Dalam pelaksanaannya, kurikulum pendidikan

keperawatan ini menggunakan kerangka konsep pendidikan tinggi keperawatan

yang meliputi sikap, tingkah laku dan kemampuan profesional keperawatan,

penyelesaian masalah secara ilmiah, penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi

keperawatan. Setiap institusi pendidikan tinggi keperawatan hampir memiliki

kurikulum yang berbeda. Kurikulum dikembangkan sesuai dengan misi dan visi

dari institusi itu sendiri. Di dalamnya tergambar kompetensi – kompetensi yang

harus dicapai mahasiswa. Sejalan dengan perkembangan yang ada, kurikulum

pendidikan keperawatan di Indonesia harus dapat mengikuti perkembangan ilmu

dan teknologi keperawatan serta menerapkan kedalam inovasi pendidikan

keperawatan. Oleh karena itu, pada tahun 2010 Universitas Pendidikan Indonesia

mendirikan jurusan D-III Keperawatan di bawah naungan Fakultas Pendidikan

Olahraga Kesehatan (FPOK).

Menurut buku panduan akademik Universitas Pendidikan Indonesia tahun

ajaran 2011-2012, jumlah beban SKS yang wajib ditempuh mahasiswa Program

D-III keperawatan Universitas Pendidikan Indonesia dilaksanakan selama 6

(enam) semester, dengan mengikuti kurikulum inti sebesar 96 SKS yang terdiri

atas Teori sebesar 42 SKS, Praktikum dan Klinik sebesar 54 SKS dan Kurikulum

Institusional sebesar 24 SKS. Selain itu, untuk mendukung proses pembelajaran,

(14)

3

Inka Melda Mustikawati, 2013

GAMBARAN SIKAP MAHASISWA D-III KEPERAWATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA DALAM MENGIKUTI PROSES BELAJAR BAHASA JEPANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

lulusannya. Program Studi D-III Keperawatan Universitas Pendidikan Indonesia

memberikan muatan Bahasa Jepang sebanyak 12 SKS.

Disamping itu, Program Studi D-III Keperawatan Universitas Pendidikan

Indonesia telah menjalin kerjasama kemitraan dengan luar negeri diantaranya

bekerjasama dengan pihak Kensyokai Social Welfare & Tokusima Kesyokai

College of Health and Welfare Japan dan juga bekerjasama dengan Tokyo

Metropolitan University (TMU). Selain diberikan kesempatan untuk bekerja di

luar negeri, mahasiswa D-III Keperawatan Universitas Pendidikan Indonesia

diberikan beasiswa untuk melakukan Studi banding ke Jepang. Bahasa Jepang

merupakan bahasa asing yang harus dikuasai oleh mahasiswa D-III Keperawatan

Universitas Pendidikan Indonesia untuk menambah kompetensi profesi. Maka

dari itu, mahasiswa Keperawatan D-III Universitas Pendidikan Indonesia tidak

hanya di bekali ilmu keperawatan, tetapi ditunjang untuk bisa menguasai bahasa

asing khususnya Bahasa Jepang.

Keberhasilan menguasai Bahasa Jepang sebagai penunjang untuk menambah

ilmu dan kompetensi profesi bagi mahasiswa tergantung dengan sikap mahasiswa

itu sendiri. Bagi Program Studi D-III Keperawatan UPI yang mempunyai program

lain di luar mata kuliah yang seharusnya berjalan sesuai jalurnya memaksa

mahasiswa keperawatan itu sendiri untuk mengatur dan memporsir tenaga extra.

Hal ini tentunya menimbulkan stimulus yang berbeda pada tiap mahasiswa.

Stimulus yang timbul dapat berupa penerimaan atau penolakan, bahkan pada

proses selanjutnya akan terhenti.

Berdasarkan studi pendahuluan melalui wawancara yang dilakukan pada 10

orang responden, 3 orang mengatakan suka dengan Bahasa Jepang, 4 orang

mengatakan biasa-biasa saja, dan 3 orang mengatakan tidak menyukai Bahasa

Jepang dikarenakan berbagai faktor diantaranya mata kuliah Bahasa Jepang yang

terlalu sulit dan rasa malas. Mereka yang tidak menyukai Bahasa Jepang lebih

memilih untuk tidak mengikuti atau berhenti untuk mengikuti mata kuliah Bahasa

Jepang. Hal ini sesuai dengan absensi dalam mengikuti perkuliahan tersebut, dari

hasil pengamatan yang peneliti lakukan, hanya 50% dari jumlah siswa D-III

(15)

4

Inka Melda Mustikawati, 2013

GAMBARAN SIKAP MAHASISWA D-III KEPERAWATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA DALAM MENGIKUTI PROSES BELAJAR BAHASA JEPANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Bahasa Jepang. Sikap mahasiswa Keperawatan UPI dalam belajar Bahasa Jepang

belum seluruhnya baik, hal ini terlihat dari angka kehadiran perkuliahan yang

masih rendah. Oleh karena itu, peneliti berinisiatif untuk meneliti bagaimana

gambaran sikap mahasiswa program studi D-III Keperawatan Universitas

Pendidikan Indonesia dalam mengikuti proses belajar Bahasa Jepang.

B. Identifikasi dan Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan hasil penelitian sementara dapat di rumuskan

permasalahannya adalah untuk mengetahui “ Bagaimana Gambaran Sikap Mahasiswa Program Studi D-III Keperawatan Universitas Pendidikan Indonesia

Dalam Mengikuti Proses Belajar Bahasa Jepang?”.

Berdasarkan pada latar belakang dan uraian di atas, penulis perlu meneliti

lebih jauh hal-hal sebagai berikut :

a. Bagaimana gambaran sikap mahasiswa program studi D-III Keperawatan

Universitas Pendidikan Indonesia dalam mengikuti proses belajar Bahasa

Jepang pada aspek kognitif?

b. Bagaimana gambaran sikap mahasiswa program studi D-III Keperawatan

Universitas Pendidikan Indonesia dalam mengikuti proses belajar Bahasa

Jepang pada aspek konatif?

c. Bagaimana gambaran sikap mahasiswa program studi D-III Keperawatan

Universitas Pendidikan Indonesia dalam mengikuti proses belajar Bahasa

Jepang pada aspek afektif?

`

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran

gambaran sikap mahasiswa program studi D-III Keperawatan Universitas

Pendidikan Indonesia dalam mengikuti proses belajar Bahasa Jepang.

(16)

5

Inka Melda Mustikawati, 2013

GAMBARAN SIKAP MAHASISWA D-III KEPERAWATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA DALAM MENGIKUTI PROSES BELAJAR BAHASA JEPANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

a. Mengetahui gambaran sikap mahasiswa program studi D-III

Keperawatan Universitas Pendidikan Indonesia dalam mengikuti proses

belajar Bahasa Jepang pada aspek kognitif.

b. Mengetahui gambaran sikap mahasiswa program studi D-III

Keperawatan Universitas Pendidikan Indonesia dalam mengikuti proses

belajar Bahasa Jepang pada aspek afektif.

c. Mengetahui gambaran sikap mahasiswa program studi D-III

Keperawatan Universitas Pendidikan Indonesia dalam mengikuti proses

belajar Bahasa Jepang pada aspek konatif.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat sebagai masukan dalam rangka

pengembangan ilmu keperawatan, serta mampu menambah pengetahuan dalam

bidang keilmuan dibidang keperawatan jiwa.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Pihak Institusi

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan ilmiah bagi

wahana perkembangan ilmu keperawatan jiwa dan meningkatkan mutu

pendidikan sebagai penyedia sumber pengetahuan dan tempat belajar

mengajar khususnya dalam sikap mahasiswa program studi D-III

Keperawatan Universitas Pendidikan Indonesia dalam mengikuti proses

belajar Bahasa Jepang.

b. Bagi Peneliti Selanjutnya

Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan acuan untuk

peneliti selanjutnya terutama yang berminat untuk meneliti tentang

faktor-faktor yang mempengaruhi sikap mahasiswa D-III Keperawatan Universitas

(17)

24

Inka Melda Mustikawati, 2013

GAMBARAN SIKAP MAHASISWA D-III KEPERAWATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA DALAM MENGIKUTI PROSES BELAJAR BAHASA JEPANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Subjek Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian sebagai tempat melakukan kegiatan penelitian guna

memperoleh data yang berasal dari responden. Lokasi yang digunakan dalam

penelitian ini adalah Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan (FPOK)

Universitas Pendidikan Indonesia yang bertempat di Jl. Dr. Setiabudhi No. 229

Bandung 40154 Jawa Barat – Indonesia.

2. Subjek Penelitian

a. Populasi

Menurut Sugiyono (Hidayat, 2009 : 60), populasi adalah wilayah

generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kuantitas dan

karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan

kemudian ditarik kesimpulannya. Jadi, populasi tidak hanya terbatas pada

orang, tetapi juga benda-benda alam yang lain. Populasi juga bukan

sekedar jumlah yang ada pada objek/subjek yang dipelajari, tertapi

meliputi seluruh karakteristik/sifat yang dimiliki oleh objek/subjek

tersebut. Populasi dapat bersifat terbatas dan tidak terbatas. Dikatakan

terbatas apabila jumlah individu atau objek dalam populasi tersebut

terbatas dalam arti dapat dihitung. Sedangkan bersifat tidak terbatas dalam

arti tidak dapat ditentukan jumlah individu atau objek dalam populasi

tersebut.

Berdasarkan teori di atas dapat disimpulkan bahwa populasi adalah

seluruh unit yang akan diteliti. Dalam penelitian ini, populasi dalam

penelitian ini adalah seluruh mahasiswa D-III Keperawatan Universitas

Pendidikan Indonesia yang berjumlah 56 orang.

(18)

25

Inka Melda Mustikawati, 2013

GAMBARAN SIKAP MAHASISWA D-III KEPERAWATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA DALAM MENGIKUTI PROSES BELAJAR BAHASA JEPANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sampel merupakan bagian populasi yang akan diteliti atau sebagian

jumlah dari karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Dalam penelitian

keperawatan, kriteria sampel meliputi kriteria inklusi dan kriteria eksklusi,

dimana kriteria tersebut menentukan dapat dan tidaknya sampel yang

tersebut digunakan.

Menurut Nursalam (Hidayat, 2009 : 60), kriteria inklusi merupakan

kriteria dimana subjek penelitian mewakili sampel penelitian yang

memenuhi syarat sebagai sampel. Pertimbangan ilmiah harus menjadi

pedoman dalam menentukan kriteria inklusi. Kriteria eksklusi merupakan

kriteria dimana subjek penelitian tidak dapat mewakili sampel karena tidak

memenuhi syarat sebagai sampel penelitian yang penyebabnya adalah

adanya hambatan etik, menolak menjadi responden, dan tidak terdapat

keadaan yang tidak memungkinkan untuk dilakukan penelitian.

Sedangkan menurut Arikunto ( 2002 : 111), sampel adalah sebagian

atau wakil dari populasi yang diteliti. Arikunto memberikan anjuran bahwa

dalam pengambilan sampel, apabila jumlah subyek kurang dari 100 orang

lebih baik jumlah tersebut diambil semua, sehingga penelitiannya menjadi

penelitian populasi, selanjutnya apabila jumlah subyek besar atau lebih

dari 100 orang maka dapat diambil antara 10% -15% atau 20% - 25% atau

lebih.

Dalam penelitian ini, karena populasinya berjumlah 56 subjek dan

diambil seluruhnya, maka penelitian ini merupakan penelitian total

sampling.

B. Desain Penelitian

Desain penelitian merupakan rencana penelitian yang disusun sedemikian

rupa sehingga peneliti dapat memperoleh jawaban terhadap pertanyaan penelitian.

Desain penelitian mengacu pada jenis atau macam penelitian yang dipilih untuk

mencapai tujuan penelitian, serta berperan sebagai alat dan pedoman untuk

(19)

26

Inka Melda Mustikawati, 2013

GAMBARAN SIKAP MAHASISWA D-III KEPERAWATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA DALAM MENGIKUTI PROSES BELAJAR BAHASA JEPANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mendapatkan jawaban dari pertanyaan penelitian dengan sahih, objektif, akurat

serta hemat (Setiadi, 2007 : 127).

Penelitian ini merupakan penelitian keperawatan jiwa yang memfokuskan

pada sikap mahasiswa program studi D-III Keperawatan Universitas Pendidikan

Indonesia dalam mengikuti proses belajar Bahasa Jepang.

Adapun langkah-langkah desain penelitian yang digunakan dalam penelitian

ini adalah, sebagai berikut :

Gambar 3.1. Desain Penelitian

C. Metode Penelitian

Berdasarkan fokus masalah dan tujuan penelitian yang telah dirumuskan,

jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian yang bersifat kuantitatif, seperti

yang di jelaskan oleh Arikunto bahwa penelitian kuantitatif adalah "penelitian Menentukan subjek penelitian

(mahasiswa D-III Keperawatan UPI)

Menentukan variabel penelitian (Sikap belajar Bahasa Jepang)

Melakukan pengukuran

Mendeskripsikan sikap belajar Bahasa Jepang :

 Kognitif

 Afektif

 Konatif Mendeskripsikan sikap :

 Negatif

 Positif

Melakukan pengukuran

(20)

27

Inka Melda Mustikawati, 2013

GAMBARAN SIKAP MAHASISWA D-III KEPERAWATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA DALAM MENGIKUTI PROSES BELAJAR BAHASA JEPANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yang banyak menggunakan angka-angka, mulai dari pengumpulan data,

penafsiran terhadap data serta penampilan dari hasilnya" (Arikunto, 2002 :10).

D. Definisi Operasional

1. Sikap merupakan respons tertutup seseorang terhadap stimulus atau objek

tertentu, yang sudah melibatkan faktor pendapat dan emosi yang

bersangkutan baik itu senang atau tidak senang, setuju atau tidak setuju,

baik atau tidak baik, dan sebagainya ( Notoatmodjo 2010 : 9 ).

2. Gambaran sikap mahasiswa D-III Keperawatan Universitas Pendidikan

dalam mengikuti proses belajar Bahasa Jepang dalam penelitian ini adalah

untuk mengetahui sikap positif dan negatif mahasiswa D-III Keperawatan

Universitas Pendidikan Indonesia pada aspek kognitif, aspek afektif dan

aspek konatif. Sikap mahasiswa program studi D-III Keperawatan

Universitas Pendidikan Indonesia dalam mengikuti proses belajar Bahasa

Jepang merupakan kegiatan ekstrakurikuler non SKS yang pada umumnya

bersifat pembinaan karakter yang menunjang keberhasilan studi dalam

aspek interaksi sosial. Meskipun kegiatan ini bersifat ekstrakurikuler non

SKS namun dengan adanya beban kegiatan yang baru di hadapi oleh

siswa, tentunya siswa harus lebih giat dalam meluaskan ilmu yang sedang

di gelutinya demi mendapatkan nilai IPK yang telah di tentukan pihak

Universitas.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penilitan yang digunakan dalam penelitian ini adalah berbentuk

angket. Menurut Arikunto, Suharsimi (2006:151) “angket adalah sejumlah

pernyataan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden

dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui”.

Untuk mempermudah mengklasifikasikan variabel yang diukur supaya tidak

terjadi kesalahan dalam menentukan analisis maka diperlukan penggunaan skala

pengukuran. Menurut Riduwan (2011: 87) mengemukakan bahwa salah satu skala

(21)

28

Inka Melda Mustikawati, 2013

GAMBARAN SIKAP MAHASISWA D-III KEPERAWATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA DALAM MENGIKUTI PROSES BELAJAR BAHASA JEPANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dalam skala likert terdapat lima poin tingkat jawaban angket yaitu sangat

setuju, setuju, netral, tidak setuju dan sangat tidak setuju. Poin-poin jawaban item

angket pada instrumen menggunakan pilihan sangat setuju, setuju, tidak setuju

dan sangat tidak setuju. Untuk mendorong peserta didik menentukan

keberpihakan dalam menjawab, skala pada penelitian ini tidak menggunakan

pilihan jawaban netral. Untuk lebih jelasnya mengenai instrumen angket, dibawah

ini dicantumkan kisi-kisi angket sebagai berikut

Sikap belajar peserta didik bisa diukur melalui angket yang disusun sesuai

dengan indikatornya. Azwar, Sarifuddin (2011 : 23) menjelaskan bahwa sikap

belajar peserta didik diukur melalui kognisi, afeksi dan konasi.

Tabel 3.1 Kisi-kisi Kuesioner Sikap

Instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data harus memenuhi

persyaratan. Agar instrumen penelitian layak digunakan, maka peneliti menguji

validitas dan reliabilitasnya. Validitas dan reliabilitas sikap mahasiswa program

studi D-III Keperawatan Universitas Pendidikan Indonesia dalam mengikuti

proses belajar Bahasa Jepang diujicobakan terlebih dahulu kepada mahasiswa di

luar sampel penelitian tetapi sudah menerima pembelajaran yang sama yaitu di

POLTEKES TNI AU sebanyak 25 orang.

a. Uji Validitas Instrumen

No Indikator Nomor Pernyataan

positif negatif

2. Konatif Kepekaan perasaan dalam belajar

Bahasa Jepang

(22)

29

Inka Melda Mustikawati, 2013

GAMBARAN SIKAP MAHASISWA D-III KEPERAWATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA DALAM MENGIKUTI PROSES BELAJAR BAHASA JEPANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Uji validitas yaitu suatu ukuran yang menunjukan tingkat kevalidan

atau kebenaran suatu instrumen. Instrumen yang valid berarti alat ukur

yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Menurut Sugiyono (Riduwan, 2011 : 97) “valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur”. Oleh sebab itu, angket dikonsulkan dengan dosen pembimbing terlebih dahulu, kemudian

diberikan kepada penilai untuk memberikan validasi. Penilai itu sendiri

terdiri dari 25 orang mahasiswa POLTEKES TNI AU pada tanggal 07 Mei

2013. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan uji coba terpakai yaitu

penelitian langsung dijadikan sebagai dasar analisa. Untuk mengetahui

validitas angket maka peneliti menggunakan rumus korelasi product

moment dari Pearson. Adapun rumus korelasi product moment tersebut

yakni:

rhitung = n XY− X Y

n X2− X2 n Y2− Y2

Keterangan:

rhitung = koefisien korelasi

n = Jumlah responden

∑Xi = Jumlah skor item

∑Yi = Jumlah skor total (item)

Untuk menentukan tingkat (derajat) validitas soal atau item

pernyataan angket maka perlu diinterpretasikan terlebih dahulu

menggunakan klasifikasi interpretasi koefisien korelasi menurut Hidayat

(23)

30

Inka Melda Mustikawati, 2013

GAMBARAN SIKAP MAHASISWA D-III KEPERAWATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA DALAM MENGIKUTI PROSES BELAJAR BAHASA JEPANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 20

Dari hasil perhitungan uji validitas instrumen pada variabel sikap

terdiri dari 30 item pernyataan dengan menggunakan bantuan software

Microsoft Excel 2007, diperoleh 27 item angket sikap memiliki validitas

sedang dan digunakan sebagai instrumen. Sedangkan yang memiliki

validitas tidak valid sebanyak 3 item tidak dipakai atau dibuang. Hal ini

dikarenakan semua item angket yang digunakan sebagai instrumen telah

memenuhi keterwakilan semua indikator. (hasil perhitungan dapat dilihat

pada Lampiran I hal 49)

b. Uji Realibilitas Instrumen

Reliabilitas instrumen merupakan derajat ketetapan soal. Ary etc.

(Setiadi, 2007 : 207) menyatakan “reliabilitas menunjukan banyaknya

variansi atau perbedaan yang diharapkan pada seperangkat pengukuran

yang dilakukan secara berulang-ulang terhadap sesuatu objek.”. Pada

penelitian ini nilai reliabilitas dihitung dengan menggunakan rumus Alpha

Cronbach menurut J, P. Guilford ( Rangkuti Freddy, 2009 : 44 ) adalah :

Keterangan:

Kriteria koefisien reliabilitas menurut J, P. Guilford (Putri, 2011 : 67)

adalah sebagai berikut:

0,20 r

(24)

31

Inka Melda Mustikawati, 2013

GAMBARAN SIKAP MAHASISWA D-III KEPERAWATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA DALAM MENGIKUTI PROSES BELAJAR BAHASA JEPANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 0,40

Dari hasil perhitungan diperoleh hasil reliabilitas sebesar 0,85 (hasil

perhitungan dapat dilihat pada Lampiran I hal 49). Berdasarkan hasil

perhitungan reliabilitas instrumen ternyata instrumen penelitian memiliki

derajat reliabilitas tinggi. Artinya, instrumen penelitian tersebut layak

digunakan.

F. Pengumpulan Data

Menurut Hidayat (2009 : 86), teknik pengumpulan data merupakan suatu cara

memperoleh data dan keterangan yang diperlukan. Penulis menggunakan teknik

pengumpulan data sebagai berikut :

1. Studi Kepustakaan

Yaitu studi untuk memperoleh data yang digunakan sebagai landasan teoritis

masalah yang diteliti dengan membaca, menelaah, mempelajari dan mengutip

pendapat dari berbagai sumber buku sebagai pendukung analisis dan

mengaplikasikannya sehingga dapat membantu dalam menyelesaikan tulisan ini.

2. Angket

Angket/kuesioner merupakan lat ukur berupa angket atau kuesioner dengan

beberapa pertanyaan. Alat ukur ini digunakan bila responden jumlahnya besar dan

tidak buta huruf. Selain itu, pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dalam kuesioner

mampu menggali hal-hal yang bersifat rahasia. Pembuatan kuesioner ini mengacu

pada parameter yang sudah dibuat oleh peneliti sesuai dengan penelitian yang

akan dilakukan.

Dalam tekhnik pengumpulan data kali ini, peneliti mengumpulkan para

mahasiswa di dalam kelas kemudian menjelaskan tujuan dan manfaat penelitian,

setelah mahasiswa bersedia menjadi responden dalam penelitian ini dengan

(25)

32

Inka Melda Mustikawati, 2013

GAMBARAN SIKAP MAHASISWA D-III KEPERAWATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA DALAM MENGIKUTI PROSES BELAJAR BAHASA JEPANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

responden diminta untuk mengisi angket dengan cara memberikan cheklist (√) dengan menggunakan balpoint pada bagian dari kontinium yang menggambarkan

tanggapan terhadap objek, kemudian diperoleh nilai atau skor yang menunjukan

tanggapan responden tentang sifat dari objek yang disajikan.

G. Prosedur Pelaksanaan Penelitian

Langkah – langkah penelitian berguna untuk mempermudah dalam

menyelesaikan penelitian adalah sebagai berikut :

1. Tahap Persiapan

Menentukan masalah, rumusan masalah, studi kepustakaan, studi

pendahuluan, penyusunan proposal penelitian dan instrumen, mengajukan

proposal pada dosen pembimbing, serta permohonan izin penelitian

kepada pihak-pihak yang terkait dan izin pengambilan data kepada Ketua

Prodi D-III Keperawatan Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan

Universitas pendidikan Indonesia.

2. Pelaksanaan Penelitian

Kontrak waktu dengan para responden, menjelaskan maksud dan tujuan

diadakannya penelitian, izin persetujuan penelitian dari para responden,

pembagian kuesioner, pengumpulan kuesioner, pegecekan kelengkapan

lembar jawaban responden, pengolahan data, analisa data dan menarik

kesimpulan dari hasil penelitian.

3. Pengolahan dan Analisa Data

a. Pengolahan data hasil tes.

b. Menganalisis data.

c. Membuat kesimpulan.

Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif. Analisis deskriptif berfungsi

untuk meringkas, mengklasifikasikan, dan mengajikan data (Hidayat, 2009: 108).

Selain itu, penelitian ini menggunakan bantuan komputer program SPSS dan Ms.

(26)

33

Inka Melda Mustikawati, 2013

GAMBARAN SIKAP MAHASISWA D-III KEPERAWATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA DALAM MENGIKUTI PROSES BELAJAR BAHASA JEPANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu H. Teknik Pengolahan dan Analisis Data

1. Teknik Pengolahan Data

Skor sikap belajar Bahasa Jepang mahasiswa D-III Keperawatan

Universitas Pendidikan Indonesia terdiri dari 27 butir soal. Skor setiap butir

soal diakumulasikan sehingga didapat skor akhir setiap peserta didik dengan

skor maksimum idealnya (SMI) adalah 108.

a. Angket Sikap

Pernyataan pada angket terdiri dari pernyataan negatif dan positif.

Dikarenakan pilihan jawaban netral pada angket tidak digunakan maka

penilaiannya adalah sebagai berikut:

Tabel 3.2

Penilaian Item Positif & Negatif

Nilai terbesar didapatkan dari perkalian antara jumlah item dengan skor

terbesar, yaitu 27 dikalikan dengan 4. Jadi nilainya 108. Nilai terkecil didapat

dari perkalian antara jumlah item terkecil, yaitu 27 dikalikan dengan 1. Jadi

nilai kecilnya 27.Untuk mengetahui nilai kategorisasi dari sikap, didapatkan

rumus sebagai berikut :

Rumus kategorisasi : P = ��� �� ����� � �

Dari rumus tersebut, didapatkan kategorisasi adalah sebagai berikut :

Jawaban Sangat

Setuju/Selalu Setuju/Sering

Tidak Setuju/Jarang

Sangat Tidak Setuju/Tidak

Pernah

Positif 4 3 2 1

(27)

34

Inka Melda Mustikawati, 2013

GAMBARAN SIKAP MAHASISWA D-III KEPERAWATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA DALAM MENGIKUTI PROSES BELAJAR BAHASA JEPANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.3

Kategori Total Skor Sikap

Variabel Total Skor Kategori

Sikap mahasiswa D-III

keperawatan UPI dalam

proses belajar Jepang.

68-108 Positif

27-67 Negatif

Jika berdasarkan komponen sikap, maka kategorinya adalah sebagai

berikut :

1) Komponen kognitif

Nilai Tertinggi : 40

Nilai terendah : 10

Tabel 3.4

Kategorisasi Total Skor Komponen Kognitif

Total Skor Kategori

25-40 Positif

10-24 Negatif

2) Komponen Konatif

Nilai Tertinggi : 32

Nilai terendah : 8

Tabel 3.5

Kategorisasi Total Skor Komponen Konatif

Total Skor Kategori

(28)

35

Inka Melda Mustikawati, 2013

GAMBARAN SIKAP MAHASISWA D-III KEPERAWATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA DALAM MENGIKUTI PROSES BELAJAR BAHASA JEPANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

8-19 Negatif

3) Komponen Afektif

Nilai Tertinggi : 36

Nilai terendah : 9

Tabel 3.6

Kategorisasi Total Skor Komponen Afektif

Total Skor Kategori

23-36 Positif

9-22 Negatif

2. Teknik Analisis Data

Setelah didapatkan nilai skor dari setiap kategori pada setiap komponen

sikap, maka nilai tersebut diolah secara statistik dengan cara prosentase. Hal ini

dilakukan agar lebih memudahkan peneliti dalam menginterpretasikan nilai

skor tersebut dengan menggunakan skala :

0% = Tidak seorangpun dari responden

1-26% = Sebagian kecil dari responden

27-49% = Hampir setengah dari responden

50% = Setengah dari responden

51-75% = Sebagian besar dari responden

76-99% = Hampir seluruhnya dari responden

(29)

45

Inka Melda Mustikawati, 2013

GAMBARAN SIKAP MAHASISWA D-III KEPERAWATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA DALAM MENGIKUTI PROSES BELAJAR BAHASA JEPANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi kesimpulan hasil penelitian yang diperoleh berdasarkan

penjelasan dari bab sebelumnya sampai dengan pembahasan hasil penelitian.

Sehingga, dapat ditarik kesimpulan dan saran dari penelitian yang telah dilakukan.

A. Kesimpulan

Penelitian yang dilakukan terhadap 56 mahasiswa Program Studi Diploma III

Keperawatan Dalam Mengikuti Proses Belajar Bahasa Jepang di Universitas

Pendidikan Indonesia menggambarkan sesuai dengan tujuan yang diinginkan oleh

peneliti untuk mengetahui sikap mahasiswa sesuai dengan aspeknya.

Berdasarkan hasil penelitian, diketahui Sikap Mahasiswa D-III Keperawatan

Universitas Pendidikan Indonesia dalam proses Belajar Bahasa Jepang adalah

sebagai berikut :

1. Gambaran Sikap Mahasiswa D-III Keperawatan Universitas Pendidikan

Indonesia dalam mengikuti proses belajar Bahasa Jepang sebagian besar

dari responden sejumlah 39 orang mahasiswa (69.6%) berada pada

kategori positif dan hampir setengah dari responden 17 orang mahasiswa

(30.4%) berada dikategori negatif.

2. Gambaran Sikap Mahasiswa D-III Keperawatan Universitas Pendidikan

Indonesia dalam mengikuti proses belajar Bahasa Jepang pada aspek

kognitif sebagian besar dari responden sejumlah 39 orang mahasiswa

(69.6%) berada pada kategori positif dan hampir setengah dari responden

17 orang mahasiswa (30.4%) berada dikategori negatif.

3. Gambaran Sikap Mahasiswa D-III Keperawatan Universitas Pendidikan

Indonesia dalam mengikuti proses belajar Bahasa Jepang pada aspek

konatif hampir seluruhnya dari responden sejumlah 44 orang mahasiswa

(78.6%) berada pada kategori positif dan sebagian kecil dari responden

(30)

46

Inka Melda Mustikawati, 2013

GAMBARAN SIKAP MAHASISWA D-III KEPERAWATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA DALAM MENGIKUTI PROSES BELAJAR BAHASA JEPANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4. Gambaran Sikap Mahasiswa D-III Keperawatan Universitas Pendidikan

Indonesia dalam mengikuti proses belajar Bahasa Jepang pada aspek

afektif sebagian besar dari responden sejumlah 34 orang mahasiswa

(60.7%) berada pada kategori positif dan hampir setengah dari responden

22 orang mahasiswa (39.3%) berada pada kategori negatif.

B. Saran

Hasil penelitian didapatkan sebagian besar mahasiswa D-III Keperawatan

UPI dalam kategori positif. Sikap positif ini harus dipertahankan mengingat

gambaran umum dari mahasiswa D-III Keperawatan Universitas Pendidikan

Indonesia secara keseluruhan baik. Sikap positif ini harus dipertahankan agar

tingkatan sikap tidak menjadi negatif. Namun dalam hal ini juga berlaku

ketentuan bahwa tidak setiap perilaku tutur mencerminkan sikap bahasa. Oleh

karena itu, beberapa saran yang dapat disampaikan adalah sebagai berikut:

1. Bagi Pihak Institusi

Saran bagi pihak institusi agar mempertahankan sikap positif mahasiswa

dalam proses belajar Bahasa Jepang. Rekomendasi peneliti adalah

dengan memberikan motivasi untuk mahasiswa D-III Keperawatan

Universitas Pendidikan Indonesia agar mahasiswa lebih giat dalam

mengikuti proses belajar Bahasa Jepang.

2. Bagi Peneliti Selanjutnya

Untuk peneliti selanjutnya yang hendak mengambil KTI khususnya

Keperawatan Jiwa yang ada kaitannya dengan sikap maka perlu untuk

meneliti mengenai faktor-faktor yang berhubungan dengan sikap dalam

(31)

47

Inka Melda Mustikawati, 2013

GAMBARAN SIKAP MAHASISWA D-III KEPERAWATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA DALAM MENGIKUTI PROSES BELAJAR BAHASA JEPANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Afrianisa, Nira Dwi. (2011). Gambaran Umum Tingkat Stress Pada Mahasiswa

Dalam Menghadapi Proses Belajar Mengajar Di Program Studi Diploma III Keperawatan Universitas Muhamadiyah Sukabumi. (Karya Tulis

Ilmiah pada Program Studi DIII Keperawatan Universitas Muhamadiyah Sukabumi, 2011, Tidak diterbitkan).

Ahmadi, Abu. (2007). Psikologi Sosial. Jakarta : Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek,

Edisi Revisi V. Jakarta : Rineka Cipta.

Azwar, S. (2011). Sikap Manusia: Teori dan Pengukurannya. Edisi 2. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Baruatun, Rheny Widi Wardhani. (2011). “Gambaran Pengetahuan, Sikap dan Praktek Belajar Mahasiswi Semester I di AKBID MUHAMMADIYAH

MADIUN”. Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes 2, (3), 173-182.

Budiawan. (2008). Pengaruh Sikap Bahasa dan Motivasi Belajar Bahasa terhadap Prestasi pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia dan Bahasa inggris Siswa SMA se-Bandar Lampung. (Tesis pada Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, Depok, 2008, diterbitkan).

Gerungan, W. A. (2009). Psikologi Sosial. Bandung : PT. Refika Aditama

Harimurti Kridalaksana. (2001). Kamus Linguistik. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Hidayat, A. Aziz Alimul. (2002). Pengantar Pendidikan Keperawatan. Jakarta : CV. Sagung Setro

Hidayat, A. Aziz Alimul. (2007). Metode Penelitian Keperawatan dan teknik

Analisa Data. Jakarta : Salemba Medika.

Kurikulum Universitas Pendidikan Indonesia 2011.

Notoatmodjo, Soekidjo. (2010). Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.

(32)

48

Inka Melda Mustikawati, 2013

GAMBARAN SIKAP MAHASISWA D-III KEPERAWATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA DALAM MENGIKUTI PROSES BELAJAR BAHASA JEPANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Putri, Wulansyah Rahman. (2011). Kontribusi Hasil Belajar Dasar Busana Terhadap Pemilihan Busana Kerja Model Mantelpak : (Skripsi,

Universitas Pendidikan Indonesia, 2011). Diakses dari

http://repository.upi.edu/operator/upload/s_e0651_020367_chapter3.pdf

Rangkuti Freddy. (2009). Mengukur Efektifitas Program Promosi & Analisis

Kasus Menggunakan SPSS. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.

Riduwan. (2011). Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru-Karyawan dan Peneliti

Pemula. Bandung : Alfabeta.

Setiadi. (2007). Konsep & Penulisan Riset Keperawatan. Yogyakarta : Graha Ilmu.

Sikap bahasa. (2012). Diakses pada tanggal 1 Juni, 2013, dari :

http://pusatbahasaalazhar.wordpress.com/hakikat-hakiki-kemerdekaan/sikap-bahasa-language-attitude/

Siregar, S. (2012). Prinsip-prinsip Pengajaran Bahasa. Diakses pada tanggal 1

juni, 2013, dari :

http://rabithahsarisiregar.wordpress.com/2012/11/22/prinsip-prinsip-pengajaran-bahasa/.

Gambar

Tabel 3.1 Tabel 3.2
Gambar 3.1
Grafik 4.1 Sikap Mahasiswa DIII Keperawatan Universitas Pendidikan Indonesia dalam Proses Belajar
GAMBARAN SIKAP MAHASISWA D-III KEPERAWATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA DALAM MENGIKUTI PROSES BELAJAR BAHASA JEPANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
+7

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Alat Spesifikasi Volume Harga Satuan Jumlah Harga..

Kepala daerah atas usul PPKD menetapkan Bendahara Penerimaan dan Bendahara Pengeluaran untuk melaksanakan tugas kebendaharaan dalam rangka pelaksanaan anggaran pada

Dampak yang didapat dari efisiensi delay mengakibatkan semakin banyak paket RREQ yang dikirim, sehingga akan mengakibatkan peluang tabrakan antar paket semakin besar,

[r]

The management has the task of further developing knowledge of the customer base, relationship networks, and customer processes to enhance the intellectual property of the company,

(5) Bentuk dan isi Keputusan Kepala Badan tentang pemberian pengurangan pajak sebagaimana tersebut dalam Lampiran VIII yang merupakan bagian tidak terpisahkan

Berdasarkan hasil penelitian pada aspek kognitif dan aspek afektif yang dilakukan pada kedua kelas sampel, dapat dilihat bahwa pemahaman konsep matematis siswa kelas