• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PEMBELAJARAN AKTIVITAS RITMIK DENGAN MENGGUNAKAN MUSIK DAN TIDAK MENGGUNAKAN MUSIK TERHADAP KOORDINASI GERAK BERIRAMA DI SMK NEGERI 1 BANDUNG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PEMBELAJARAN AKTIVITAS RITMIK DENGAN MENGGUNAKAN MUSIK DAN TIDAK MENGGUNAKAN MUSIK TERHADAP KOORDINASI GERAK BERIRAMA DI SMK NEGERI 1 BANDUNG."

Copied!
34
0
0

Teks penuh

(1)

Dea Wulantika Utami, 2013

Pengaruh Pembelajaran Aktivitas Ritmik Dengan Menggunakan Dan Tidak Menggunakan Musik Terhadap Koordinasi Gerak Berirama Di SMK 1 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

PENGARUH PEMBELAJARAN AKTIVITAS RITMIK DENGAN MENGGUNAKAN MUSIK DAN TIDAK MENGGUNAKAN

MUSIK TERHADAP KOORDINASI GERAK BERIRAMA DI SMK NEGERI 1 BANDUNG

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi

Oleh :

DEA WULANTIKA UTAMI

0801442

JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA

PROGRAM PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG

▸ Baca selengkapnya: apa yang disebut gerak ritmik lokomotor

(2)

Dea Wulantika Utami, 2013

Pengaruh Pembelajaran Aktivitas Ritmik Dengan Menggunakan Dan Tidak Menggunakan Musik Terhadap Koordinasi Gerak Berirama Di SMK 1 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

PENGARUH PEMBELAJARAN AKTIVITAS

RITMIK DENGAN MENGGUNAKAN MUSIK

DAN TIDAK MENGGUNAKAN MUSIK

TERHADAP KOORDINASI GERAK

BERIRAMADI SMK NEGERI 1 BANDUNG

Oleh

Dea Wulantika Utami

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan

© Dea Wulantika Utami 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Juni 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

Dea Wulantika Utami, 2013

Pengaruh Pembelajaran Aktivitas Ritmik Dengan Menggunakan Dan Tidak Menggunakan Musik Terhadap Koordinasi Gerak Berirama Di SMK 1 Bandung

(4)

i

Dea Wulantika Utami, 2013

Pengaruh Pembelajaran Aktivitas Ritmik Dengan Menggunakan Dan Tidak Menggunakan Musik Terhadap Koordinasi Gerak Berirama Di SMK 1 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu ABSTRAK

Pengaruh Pembelajaran Aktivitas Ritmik Dengan Menggunakan Musik Dan Tidak Menggunakan Musik Terhadap Koordinasi Gerak Berirama

Di SMK Negeri 1 Bandung.

Pembimbing : 1. Drs. Hendi Suhendi P 2. Arif Wahyudi, S.Pd

Dea Wulantika

Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) adanya peningkatan pembelajaran aktivitas ritmik dengan menggunakan musik terhadap koordinasi gerak berirama di SMK Negeri 1 Bandung (2) adanya peningkatan pembelajaran aktivitas ritmik tidak menggunakan musik terhadap koordinasi gerak berirama di SMK Negeri 1 Bandung (3) adanya perbedaan hasil pembelajaran aktivitas ritmik dengan menggunakan musik dan tidak menggunakan musik terhadap koordinasi gerak berirama di SMK Negeri 1 Bandung.

Metode yang digunakan eksperimen. Desain penelitian menggunakan Pre-test and Post-tes Comparative Control. Populasi penelitian adalah siswa kelas XI SMK Negeri 1 Bandung, sampel penelitian sebanyak 40 orang.

Hasil perhitungan signifikansi, hipotesis pertama yaitu aktivitas ritmik dengan menggunakan musik thitung > ttabel yaitu (8.76 > 1.73), hipotesis kedua yaitu aktivitas ritmik tidak menggunakan musik thitung > ttabel (8.65 > 1.73), maka H0 ditolak. Maka pembelajaran aktivitas ritmik dengan menggunakan musik dan tidak menggunakan musik memberikan pengaruh terhadap koordinasi gerak berirama di SMK Negeri 1 Bandung. Hipotesis ketiga diperoleh thitung sebesar 2.04 dan ttabel 2.02. Kriteria pengujian untuk hipotesis ini adalah H0 ditolak atau H1 diterima apabila –thitung < ttabel < thitung maka -2.04 < 2.02 < 2.02, dikarenakan nilai rata-rata pada aktivitas ritmik dengan menggunakan musik lebih besar dari pada aktivitas ritmik tidak

(5)

ii

Dea Wulantika Utami, 2013

Pengaruh Pembelajaran Aktivitas Ritmik Dengan Menggunakan Dan Tidak Menggunakan Musik Terhadap Koordinasi Gerak Berirama Di SMK 1 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu ABSTRACT

The Influence Of Learning Rhythmic Activities By Using Music And Not Using Music To Music Rhythmic Motion Coordination

In SMK Negeri 1 Bandung

Advisor : 1. Drs. Hendi Suhendi P 2. Arif Wahyudi, S.Pd

Dea Wulantika

Purpose of this study was to determine (1) the effect of learning rhythmic activities by using music to music rhythmic motion coordination in SMK Negeri 1 Bandung (2) the effect of learning rhythmic activities not using music to music rhythmic motion coordination in SMK Negeri 1 Bandung (3) the effect of learning rhythmic activities by using music and not using music to music rhythmic motion coordination in SMK Negeri 1 Bandung.

The research method used was experimental. Research design using pre-test and post-test Comparative Control. The study population were students class XI of SMK Negeri 1 Bandung, with a sample of 40 students were taken by random sampling.

(6)

Dea Wulantika Utami, 2013

Pengaruh Pembelajaran Aktivitas Ritmik Dengan Menggunakan Dan Tidak Menggunakan Musik Terhadap Koordinasi Gerak Berirama Di SMK 1 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu i

D. Manfaat Penelitian………. 6

E. Batasan Masalah……… 7

BAB II KERANGKA TEORETIS DAN HIPOTESIS A. Kerangka Teoritis

B. Populasi dan sampel……….. 37

C. Desain Penelitian dan Langkah-langkah Penelitian... 38

D. Instrumen Penelitian………. 41

E. Teknik Analisis Data... 44

BAB IVHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data……….……… 48

B. Pengujian Persyaratan Analisis Data……….. 49

C. Pengujian Hipotesis... 51

D. Diskusi Penemuan……… 53

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan……….……….. 57

B. Saran………...……….. 57

(7)

Dea Wulantika Utami, 2013

Pengaruh Pembelajaran Aktivitas Ritmik Dengan Menggunakan Dan Tidak Menggunakan Musik Terhadap Koordinasi Gerak Berirama Di SMK 1 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu ii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Instrumen Penilaian……….. 44 Tabel 4.1 Hasil Penghitungan Skor rata-rata dan Simpangan Baku……….. 48 Tabel 4.2 Hasil Penghitungan Uji Normalitas Liliefors Kedua Kelompok………. 49 Tabel 4.3 Hasil Pengujian Homogenitas (Kesamaan Dua Variansi) Kedua Kelompok.. 50 Tabel 4.4 Penghitungan Uji Signifikansi Perbedaan Hasil Kedua Kelompok…………. 51 Tabel 4.5

Tabel 4.6

Penghitungan Uji Signifikansi Perbedaan Hasil Kedua Kelompok………….

(8)

Dea Wulantika Utami, 2013

Pengaruh Pembelajaran Aktivitas Ritmik Dengan Menggunakan Dan Tidak Menggunakan Musik Terhadap Koordinasi Gerak Berirama Di SMK 1 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu iii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Langkah Dasar di Tempat……… 24

Gambar 2.2 Langkah Dasar Maju……… 25

Gambar 2.3 Langkah Dasar Mundur………...… 26

Gambar 2.4 Langkah Dasar Samping ( Kanan dan Kiri)……… 27

Gambar 3.1 Desain Penelitian……….. 39

(9)

Dea Wulantika Utami, 2013

Pengaruh Pembelajaran Aktivitas Ritmik Dengan Menggunakan Dan Tidak Menggunakan Musik Terhadap Koordinasi Gerak Berirama Di SMK 1 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu iv

a. Kelompok Aktivitas Ritmik Dengan Musik………..

b. Kelompok Aktivitas Ritmik Tidak Menggunakan Musik…. Data Post Test

a. Kelompok Aktivitas Ritmik Dengan Musik……….

b. Kelompok Aktivitas Ritmik Tidak Menggunakan Musik… Hasil Tes

a. Pembelajaran Aktivitas Ritmik Dengan Musik……….

b. Pembelajaran Aktivitas Ritmik Tidak Menggunakan Musik Uji Normalitas

a. Tes Awal Kelompok Dengan Musik………

b. Tes Akhir Kelompok Dengan Musik……… c. Tes Awal Kelompok Tidak Menggunakan Musik………… d. Tes Akhir Kelompok Tidak Menggunakan Musik………… Uji Homogenitas

a. Kelompok Aktivitas Ritmik Dengan Menggunakan Musik.. b. Kelompok Aktivitas Ritmik Tidak Menggunakan Musik... Uji Signifikansi Satu Pihak

a. Kelompok Aktivitas Ritmik Dengan Menggunakan Musik..

b. Kelompok Aktivitas Ritmik Tidak Menggunakan Musik….

Uji Signifikansi Perbedaan Hasil

Kelompok Aktivitas Ritmik Dengan Musik dan Kelompok Aktivitas Ritmik Tidak Menggunakan Musik………... Data Tabel

a. Nilai Kritis Untuk Uji Lilliefors………...

b. Nilai-Nilai Dalam Distribusi t……….. a. Surat Keputusan Pengesahan Judul dan Penunjukkan

(10)

Dea Wulantika Utami, 2013

Pengaruh Pembelajaran Aktivitas Ritmik Dengan Menggunakan Dan Tidak Menggunakan Musik Terhadap Koordinasi Gerak Berirama Di SMK 1 Bandung

(11)

Dea Wulantika Utami, 2013

Pengaruh Pembelajaran Aktivitas Ritmik Dengan Menggunakan Dan Tidak Menggunakan Musik Terhadap Koordinasi Gerak Berirama Di SMK 1 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Pendidikan memegang peran penting untuk membentuk pola pikir, akhlak, dan perilaku manusia agar sesuai dengan norma-norma yang ada seperti norma agama, adat, budaya, dan lain-lain. Hal tersebut selaras dengan pendapat Ki Hajar Dewantara (Bapak Pendidikan Nasional Indonesia, 1889 - 1959) kutipan http://randi06.blogspot.com/2010/02 /definisi-pendidikan.html yang mengartikan

pendidikan sebagai “Daya upaya untuk memajukan budi pekerti, pikiran, serta

jasmani anak agar dapat memajukan kesempurnaan hidup yaitu hidup dan

menghidupkan anak yang selaras dengan alam dan masyarakatnya”. Kemudian

pendidikan menurut Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (dalam Sugiyono, 2009:42) :

Pendidikan diartikan sebagai usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

(12)

2

Dea Wulantika Utami, 2013

Pengaruh Pembelajaran Aktivitas Ritmik Dengan Menggunakan Dan Tidak Menggunakan Musik Terhadap Koordinasi Gerak Berirama Di SMK 1 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Dalam pembelajaran di sekolah, guru mengacu pada kurikulum. Kurikulum menurut Daniel Tanner & Laurel Tanner (dalam Susilana dkk, 2006:5) yaitu:

Pengalaman pembelajaran yang terencana dan terarah, yang disusun melalui proses rekonstruksi pengetahuan dan pengalaman yang sistematis di bawah pengawasan lembaga pendidikan agar pembelajaran dapat terus memiliki minat untuk belajar sebagai bagian dari kompetensi sosial pribadinya.

Pada dasarnya kurikulum itu berfungsi sebagai pedoman atau acuan. Bagi

guru, kurikulum itu berfungsi sebagai pedoman dalam melaksanakan proses pembelajaran. Bagi kepala sekolah dan pengawas, kurikulum berfungsi sebagai

pedoman dalam melaksanakan supervise (pengawasan). Bagi orang tua, kurikulum berfungsi sebagai pedoman dalam membimbing anaknya belajar di rumah. Bagi masyarakat, kurikulum itu berfungsi sebagai pedoman untuk memberikan bantuan bagi terselenggaranya proses pendidikan di sekolah. Bagi siswa itu sendiri, kurikulum berfungsi sebagai suatu pedoman belajar.

Di dalam kurikulum itu sendiri terdapat beberapa mata pelajaran, salah satunya yaitu mata pelajaran pendidikan jasmani. Sebagai integral dari pendidikan, pendidikan jasmani merupakan mata pelajaran yang memiliki kedudukan yang vital dalam pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM). Keberadaan pendidikan jasmani telah diakui oleh pemerintah dalam Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 42, khususnya isi kurikulum pendidikan dasar dan menengah yang menetapkan pelajaran Pendidikan Jasmani dan Olahraga sebagai mata pelajaran yang wajib diberikan di sekolah mulai tingkat SD sampai dengan SLTA.

Pendidikan jasmani adalah suatu proses pembelajaran melalui aktivitas jasmani yang di desain untuk meningkatkan kebugaran jasmani, mengembangkan

keterampilan motorik, pengetahuan dan prilaku hidup sehat dan aktif, sikap sportif, dan kecerdasan emosi. Abduljabar (2008:27) menjelaskan bahwa

(13)

3

Dea Wulantika Utami, 2013

Pengaruh Pembelajaran Aktivitas Ritmik Dengan Menggunakan Dan Tidak Menggunakan Musik Terhadap Koordinasi Gerak Berirama Di SMK 1 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

mengembangkan penampilan manusia melalui media aktivitas jasmani yang terpilih untuk mencapai tujuan pendidikan jasmani”. Dalam proses pendidikan jasmani ada tiga aspek yang menjadi bahan penilaian, yaitu: aspek kognitif (pengetahuan intelektual), afrktif (sikap sosial), dan psikomotor (keterampilan gerak). Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Harlod M. Barrow (dalam: Freeman,2001) yang dikutip oleh Abduljabar (2008:6), menyatakan bahwa:

Pendidikan jasmani dapat didefinisikan sebagai pendidikan dan melalui gerak insane, ketika tujuan kependidikan dicapai melalui media aktivitas otot-otot, termasuk: olahraga (sport), permainan, senam, dan latihan (exercise). Hasil yang ingin dicapai...individu yang terdidik secara fisik. Nilai ini menjadi salah satu bagian nilai individu yang terdidik, dan bermakan hanya ketika berhubungan dengan isi kehidupan manusia.

Dari beberapa pengertian para ahli tentang pendidikan jasmani dapat di simpulkan bahwa pendidikan jasmani adalah proses belajar yang menggunakan media aktivitas jasmani untuk mencapai tujuan pendidikan jasmani. Untuk dapat mencapai tujuan pembelajaran pendidikan jasmani dapat melalui berbagai

aktivitas jasmani sesuai dengan ruang lingkup pendidikan jasmani yang meliputi aspek permainan dan olahraga, aktivitas pengembangan, uji diri/senam, aktivitas ritmik, akuatik (aktivitas air), pendidikan luar kelas, dan kesehatan meliputi budaya hidup sehat.

(14)

4

Dea Wulantika Utami, 2013

Pengaruh Pembelajaran Aktivitas Ritmik Dengan Menggunakan Dan Tidak Menggunakan Musik Terhadap Koordinasi Gerak Berirama Di SMK 1 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

pendidikan jasmani. Meski demikian masih banyak guru pendidikan jasmani yang melaksanakan proses pembelajaran dengan cara tradisional dengan menitik beratkan materi dan tujuan pembelajaran yang bersifat kecabangan olahraga tanpa memperhatikan siapa yang menjadi peserta didiknya.

Pembelajaran adalah proses, cara menjadiakan orang atau makhluk hidup belajar. Proses pembelajaran dialami setiap orang sepanjang hayat serta dapat berlaku di manapun dan kapanpun. Pembelajaran merupakan interaksi antara peserta didik dengan lingkungannya sehingga terjadi perubahan prilaku bagi peserta didik. Pada dasarnya pembelajaran mempunyai pengertian yang mirip dengan pengajaran, maupun mempunyai konotasi yang berbeda. Dalam konteks pendidikan, guru mengajar supaya peserta didika dapat belajar dan menguasai isi pelajaran hingga mencapai suatu objek yang ditentukan (aspek kognitif), juga dapat mempengaruhi perubahan sikap (aspek afektif), serta keterampilan (aspek psikomotor) seorang peserta didik. Pengajaran member kesan hanya sebagai pekerjaan satu pihak, yaitu pekerjaan satu guru saja. Sedangkan pembelajaran juga menyiratkan adanya interaksi antara guru dengan peserta didik. Di dalam

pembelajaran dapat berlangsung dengan atau tanpa hadirnya guru.

Salah satu materi dalam pembelajaran pendidikan jasmani adalah aktivitas ritmik. “Aktifitas ritmik adalah rangkaian gerak manusia yang dilakukan dalam ikatan pola irama, disesuaikan dengan perubahan tempo, atau semata-mata gerak

ekspresi tubuh mengikuti iringan musik atau ketukan di luar musik” (Mahendra,

2007;3). Dengan pengertian tersebut, aktivitas ritmik tentu saja bermakna lebih luas dari senam irama yang selama ini kita kenal, bahkan dapat juga dikatakan bersifat merangkum tarian atau dansa”. Aktivitas ritmik meliputi gerak bebas, senam pagi, SKJ, dan senam aerobik serta aktivitas lainya

(15)

5

Dea Wulantika Utami, 2013

Pengaruh Pembelajaran Aktivitas Ritmik Dengan Menggunakan Dan Tidak Menggunakan Musik Terhadap Koordinasi Gerak Berirama Di SMK 1 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Pembelajaran pendidikan jasmani seperti aktivitas ritmik yang dilakukan di sekolah menengah kejuruan (SMK) yang memiliki keunikan tersendiri. Anak – anak di kelas ini pada umumnya tidak mau diam, dan ada saja akal dan hasratnya untuk belajar gerak. Pada anak kelas ini membutuhkan aktivitas yang menyenangkan sehingga anak mau terus belajar hal-hal baru, salah satu aktivitas yang bisa dipilih adalah aktivitas ritmik khususnya cha-cha.

“Cha-cha seni tari/senam merupakan perpaduan gerakan –gerakan enerjik yang memerlukan banyak kalori, sehingga melalui senam cha-cha dengan cepat lemak dalam tubuh akan terbakar”. (http://myzone.okezone.com/content/read/ 2012/07/17/7807/jaga-kebugaran-melalui-cha ). Dengan diiringi irama cha-cha serta dipadukan dengan gerakan yang kompak akan menampilkan kreasi seni yang tinggi, indah dipandang sekaligus menyehatkan.

Pada saat penulis melakukan program latihan profesi (PLP) di SMK Negeri 1 Bandung banyak anak-anak yang tertarik akan pembelajaran aktivitas ritmik khususnya cha-cha. Tetapi terdapat suatu masalah, yaitu pada saat siswi mengikuti pembelajaran aktivitas ritmik khususnya cha-cha, masih banyak siswi yang

mengalami kesulitan dalam melakukan gerakan cha-cha sehingga belum tercapainya koordinasi gerakan yang baik. Dalam hal ini seorang guru dituntut untuk mampu menciptakan suasana pembelajaran yang kondusif, menyenangkan, sehingga tidak membosankan anak. Selain itu, seorang guru harus benar-benar dapat memilih suatu pendekatan pembelajaran yang cocok untuk di terapkan atau digunakan dalam proses belajar mengajarnya.

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian sebagai berikut:

”Pengaruh Pembelajaran Aktivitas Ritmik Dengan Menggunakan Musik Dan Tidak Menggunakan Musik Terhadap Koordinasi Gerak Berirama di SMK Negeri 1 Bandung”

B. Rumusan Masalah

(16)

6

Dea Wulantika Utami, 2013

Pengaruh Pembelajaran Aktivitas Ritmik Dengan Menggunakan Dan Tidak Menggunakan Musik Terhadap Koordinasi Gerak Berirama Di SMK 1 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu penelitian, adalah:

1. Apakah ada peningkatan pembelajaran aktivitas ritmik dengan menggunakan musik terhadap koordinasi gerak berirama di SMK Negeri 1 Bandung?

2. Apakah ada peningkatan pembelajaran aktivitas ritmik dengan tidak menggunakan musik terhadap koordinasi gerak berirama di SMK Negeri 1 Bandung?

3. Apakah ada perbedaan hasil pembelajaran aktivitas ritmik dengan menggunakan musik dan dengan tidak menggunakan musik di SMK Negeri 1 Bandung?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan diatas, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui adanya peningkatan pembelajaran aktivitas ritmik dengan menggunakan musik terhadap koordinasi gerak berirama di SMK Negeri 1 Bandung.

2. Untuk mengetahui adanya peningkatan pembelajaran aktivitas ritmik dengan tidak menggunakan musik terhadap koordinasi gerak berirama di SMK Negeri 1 Bandung.

3. Untuk mengetahui adanya perbedaan hasil pembelajaran aktivitas ritmik dengan menggunakan musik dan dengan tidak menggunakan musik di SMK Negeri 1 Bandung.

D. Manfaat Penelitian

Bertolak dari tujuan diatas, penulis berharap penelitian ini mempunyai manfaat sebagai berikut:

(17)

7

Dea Wulantika Utami, 2013

Pengaruh Pembelajaran Aktivitas Ritmik Dengan Menggunakan Dan Tidak Menggunakan Musik Terhadap Koordinasi Gerak Berirama Di SMK 1 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

2. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan informasi mengenai model mengajar pendidikan jasmani yang sesuai untuk diterapkan dalam Kegiatan Belajar Mengajar (KBM).

3. Dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi pembaca, serta dapat digunakan sebagaimana mestinya.

E. Batasan Masalah

Berdasarkan rumusan masalah, maka dalam penelitian ini perlu pembatasan masalah supaya hasil penelitian sesuai dengan tujuan. Adapun pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Permasalahan yang diteliti dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh pembelajaran aktivitas ritmik dengan menggunakan musik dan tidak menggunakan musik terhadap koordinasi gerak berirama di SMK Negeri 1 Bandung.

2. Aktivitas ritmik yang dipakai dalam penelitian ini adalah cha-cha

3. Populasi dan sampel. Populasi yang digunakan adalah siswa SMK Negeri 1

Bandung. Sampel penelitian adalah siswa kelas XI sebanyak 40 orang. 4. Metode penelitian, yang digunakan adalah metode eksperimen.

(18)

36

Dea Wulantika Utami, 2013

Pengaruh Pembelajaran Aktivitas Ritmik Dengan Menggunakan Dan Tidak Menggunakan Musik Terhadap Koordinasi Gerak Berirama Di SMK 1 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Dalam suatu penelitian diperlukan suatu metode yang sesuai dan dapat membantu mengungkapkan suatu permasalahan yang akan dikaji kebenarannya, penggunaan metode dalam penelitian disesuaikan dengan masalah dan tujuan penelitiannya. Hal ini berarti metode penelitian mempunyai kedudukan yang sangat penting dalam pelaksanaan pengumpulan data dan analisis data.

Metode penelitian yang dijelaskan Arikunto (1997:151) yaitu: “ metode

penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data

penelitian”. Ada beberapa metode yang bisa dipergunakan dalam suatu penelitian, di

antaranya historis, deskriptif, dan eksperimen, berkaitan dengan masalah penelitian ini adalah metode eksperimen. tentang metode eksperimen dijelaskan oleh Arikunto (2007:207) sebagai berikut:

Penelitian eksperimen merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk

mengetahui ada tidaknya akibat dari “sesuatu” yang dikenakan pada subjek

selidik. Dengan kata lain penelitian eksperimen mencoba meneliti ada tidaknya hubungan sebab akibat.

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa penelitian eksperimen adalah suatu penelitian dengan tujuan untuk menentukan ada tidaknya hubungan sebab akibat dari variabel-variabel yang akan di teliti.

Hal ini untuk memperoleh gambaran yang jelas sehingga tujuan penelitian tercapai seperti yang diharapkan. Oleh karena itu metode yang digunakan dalam

(19)

37

Dea Wulantika Utami, 2013

Pengaruh Pembelajaran Aktivitas Ritmik Dengan Menggunakan Dan Tidak Menggunakan Musik Terhadap Koordinasi Gerak Berirama Di SMK 1 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

penelitian ini ingin meneliti adanya tidaknya pengaruh aktivitas ritmik dengan menggunakan musik dan tidak menggunakan musik terhadap koordinasi gerak berirama di SMK Negeri 1 Bandung.

B. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Untuk merencanakan suatu masalah penelitian perlu adanya data atau informasi dari objek penelitian yang akan diteliti, dalam mendukung tercapainya suatu tujuan penelitian yang akan dilakukan. Peran populasi dalam suatu penelitian sangat diperlukan untuk mendapatkan data dan informasi yang akan diteliti berdasarkan permasalahan penelitian. Arikunto (2006:130) menjelaskan bahwa yang dimaksud

populasi adalah: “ Keseluruhan objek penelitian”. Sedangkan Sugiyono (2009:117)

menjelaskan bahwa “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau

subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya”.

Dari pendapat tersebut, populasi adalah keseluruhan objek atau subjek

penelitian yang mempunyai karakteristik tertentu untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya. Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah SMK Negeri 1 Bandung.

2. Sampel

Mengenai sampel menurut Surakhmad (1998:3) yaitu: “ Sampel adalah

penarikan sebagian dari populasi untuk mewakili seluruh populasi”. Lebih lanjut lagi

Sugiyono (2009:118) menjelaskan bahwa:

(20)

38

Dea Wulantika Utami, 2013

Pengaruh Pembelajaran Aktivitas Ritmik Dengan Menggunakan Dan Tidak Menggunakan Musik Terhadap Koordinasi Gerak Berirama Di SMK 1 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Berdasarkan penjelasan diatas, maka penulis simpulkan bahwa sampel adalah sebagian dari populasi yang dapat mewakili seluruh populasi.

Sesuai dengan penjelasan tersebut di atas, penulis memilih dan menentukan sebagian dari populasi yang ada untuk dijadikan sampel penelitian, penentuan sampel dengan maksud untuk mengurangi populasi yang terlalu banyak jumlahnya. Mengenai berapa besarnya sampel tidak ada ketentuan yang jelas berapa jumlahnya yang akan diteliti yang diambil dari populasi, maka syarat utama dari sampel tersebut adalah mewakili dari populasi yang ada. Sebagaiman yang dijelaskan oleh Arikunto (2007:107) berikut:

Untuk sekedar ancer-ancer, maka jika subjeknya kurang dari 100, maka lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika semua jumlah subjeknya besar dapat diambil antara 20-25% atau lebih tergantung setidak-tidaknyadari kemampuan peneliti dari segi waktu, tenaga, dan data.

Berdasarkan pada pejelasan tersebut, maka jumlah sampel dalam penelitian ini ditetapkan sebanyak 40 siswa. Teknik pengambilan sampelnya adalah acak atau random sampling Sugiyono (2009:82) menjelaskan bahwa “Dikatakan simple (sederhana) karena pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak

tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu”. Jadi dalam penelitian ini

penulis memilih siswa kelas XI (sebelas) untuk membandingkan antara kelompok aktivitas ritmik dengan menggunakan musik dan kelompok aktivitas ritmik tidak menggunakan musik sebanyak 40 orang dengan masing-masing kelompok 20 orang.

C. Desain Penelitian dan Langkah_langkah Penelitian

(21)

39

Dea Wulantika Utami, 2013

Pengaruh Pembelajaran Aktivitas Ritmik Dengan Menggunakan Dan Tidak Menggunakan Musik Terhadap Koordinasi Gerak Berirama Di SMK 1 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

kelompok diberi tes lagi sebagai tes akhir. Perbedaan antara hasil pre-test dan post-test diasumsikan merupakan dari treatment atau eksperimen. dari penjelasan tersebut peneliti menetapkan subjek penelitian ke dalam dua kelompok yang terdiri dari kelompok eksperimen dan kelompok kontrol yang dipilih secara acak. Mekanisme penelitian dari dua kelompok tersebut digambarkan dalam table 3.1 di bawah ini:

A OІ XІ OЇ

B OЈ XЇ OЉ

Gambar 3.1

Desain Penelitian (Arikunto,2006:86)

Keterangan :

OІ : Test awal yang dilakukan pada kelompok eksperimen

OЇ : Test akhir dilakukan pada kelompok kontrol

A : Kelompok eksperimen dengan menggunakan musik B : Kelompok kontrol dengan tidak menggunakan musik

OЈ : Test awal yang dilaksanakan pada kelas eksperimen

OЉ : Test akhir yang dilaksanakan pada kelas control

XІ : Perlakuan dengan menggunakan musik

XЇ : Perlakuan dengan tidak menggunakan musik

Adapun langkah-langkah penelitian yang penulis deskripsikan sebagai berikut: setelah masalah penelitian, hipotesis, dan instrument penelitian ditetapkan,

selanjutnya adalah menetapkan populasi sebagai sumber data.

(22)

40

Dea Wulantika Utami, 2013

Pengaruh Pembelajaran Aktivitas Ritmik Dengan Menggunakan Dan Tidak Menggunakan Musik Terhadap Koordinasi Gerak Berirama Di SMK 1 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

data awal dari masing-masing kelompok. Kelompok A diberikan perlakuan berupa pembelajaran aktivitas ritmik dengan menggunakan musik, sedangkan kelompok B diberikan perlakuan berupa pembelajaran aktivitas ritmik dengan tidak menggunakan musik. Setelah masa perlakuan atau treatment berakhir, selanjutnya diadakan tes akhir untuk mengetahui data hasil perlakuan kedua kelompok. Setelah data tes awal dan tes akhir terkumpul selanjutnya diadakan pengolahan dan analisis data yang hasilnya digunakan sebagai dasar atau landasan dalam menetapkan kesimpulan penelitian.

(23)

41

Dea Wulantika Utami, 2013

Pengaruh Pembelajaran Aktivitas Ritmik Dengan Menggunakan Dan Tidak Menggunakan Musik Terhadap Koordinasi Gerak Berirama Di SMK 1 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Gambar 3.2

Langkah-Langkah Penelitian

D. Instrument Penelitian

Untuk mengumpulkan data dari sampel penelitian diperlukan alat yang disebut instrument. Instrument penelitian adalah alat untuk mengukur data. Menurut Arikunto

(2002:126) menjelaskan bahwa: “Instrumen adalah alat pada waktu peneliti

menggunakan metode”. Berdasarkan pengertian tersebut, untuk memperoleh data

hasil penelitian berupa peningkatan kemampuan keterampilan siswa digunakan instrument penelitian berupa tes kemampuan, dan tes yang dilakukan peneliti adalah sebagai berikut:

POPULASI

SAMPEL

KELOMPOK A Pembelajaran aktivitas ritmik

dengan menggunakan musik

TEST

PENGOLAHAN DATA

KELOMPOK B Pembelajaran aktivitas ritmik

tidak menggunakan musik

TES AKHIR

TES AWAL TES AWAL

HASIL KELOMPOK A HASIL KELOMPOK B

TES AKHIR

(24)

42

Dea Wulantika Utami, 2013

Pengaruh Pembelajaran Aktivitas Ritmik Dengan Menggunakan Dan Tidak Menggunakan Musik Terhadap Koordinasi Gerak Berirama Di SMK 1 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 1. Tes

a) Pre test

Pre test digunakan untuk mengukur kemampuan awal peserta pelaksanaan pembelajaran aktivitas ritmik dengan menggunakan musik dan tidak menggunakan musik. Hasil pre test akan digunakan untuk mengukur kemampuan awal siswa antar kelompok aktivitas ritmik dengan menggunakan musik dan kelompok aktivitas ritmik tidak menggunakan musik pada aktivitas ritmik cha-cha.

b) Post test

Post test digunakan untuk mengukur kemampuan dan membandingkan peningkatan keterampilan aktivitas ritmik pada kelompok penelitian sesudah pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan musik pada pembelajaran aktivitas ritmik dan tidak menggunakan musik pada pembelajaran aktivitas ritmik. Tes yang dilakukan pada post test sama dengan tes yang dilakukan pada pre test.

2. Tes Keterampilan Aktivitas Ritmik Cha-Cha

Tujuan dari adanya prosedur pelaksanaan tes dan pengukuran adalah agar tes

tidak salah dalam melakukan tes yang sesungguhnya, sehingga dalam pelaksanaannya benar-benar dipahami. Tes yang digunakan sebagai alat pengumpul data adalah tes keterampilan aktivitas ritmik cha-cha, dan hasil nilai yang diperoleh adalah proses penampilan aktivitas ritmik cha-cha yang dilakukan siswa tersebut sesuai dengan indikator penampilan yang telah ditentukan .

(25)

43

Dea Wulantika Utami, 2013

Pengaruh Pembelajaran Aktivitas Ritmik Dengan Menggunakan Dan Tidak Menggunakan Musik Terhadap Koordinasi Gerak Berirama Di SMK 1 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu a) Pola gerak :

1. Sesuai dengan ketentuan gerak 2. Sesuai dengan ketentuan ruang 3. Sesuai dengan ketentuan arah 4. Sesuai dengan ketentuan waktu b) Irama :

1. Jika sesuai dengan irama/ketukan 2. Jika sesuai dengan tempo irama 3. Jika sesuai dengan karakter musik 4. Jika konsisten pada irama

c) Fleksibilitas : 1. Kelentukan 2. Keseimbangan 3. Seni gerak

4. Estetika/keindahan d) Kontinuitas :

1. Kesinambungan gerak

2. Keserasian kesinambungan gerak dengan irama/ketukan 3. Penjiwaan

4. Penghayatan

Kriteria penilaian :

(26)

44

Dea Wulantika Utami, 2013

Pengaruh Pembelajaran Aktivitas Ritmik Dengan Menggunakan Dan Tidak Menggunakan Musik Terhadap Koordinasi Gerak Berirama Di SMK 1 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Tabel 3.1

Instrument Penilaian Keterampilan Aktivitas Ritmik Rangkaian Koordinasi Gerakan Berirama

Untuk membuktikan kebenaran hipotesis yang telah dirumuskan, pada saat data sudah terkumpul maka langkah selanjutnya yaitu dengan menganalisis data tesebut

melalui pendekatan statistika. Adapun pengertian statistika menurut Nurhasan adalah suatu cara untuk mengatur data yang belum teratur menjadi teratur, mengolah dan

menganalisis data serta memberikan arti atau makna dari data yang diperoleh dari hasil pengukuran. Adapun urutan langkah-langkah dalam pengolahan data pada penelitian ini, sebagai berikut:

1. Menghitung skor rata-rata menggunakan rumus :

(27)

45

Dea Wulantika Utami, 2013

Pengaruh Pembelajaran Aktivitas Ritmik Dengan Menggunakan Dan Tidak Menggunakan Musik Terhadap Koordinasi Gerak Berirama Di SMK 1 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Keterangan :

S = Simpangan baku yang dicari

∑ = Jumlah dari

X = rata- rata nilai X Xi = Nilai rata-rata n = Jumlah sampel

3. Uji Normalitas

Uji ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat data dari hasil pengukuran tersebut normal atau tidak. Uji yang digunakan adalah uji normalitas Liliefors.

a. Pengamatan X1, X2,………., Xn dijadikan bilangan baku dengan menggunakan rumus :

X1 – X Z1 =

S

Keterangan :

X : Rata- rata sampel

S : Simpangan baku sampel

b. Untuk bilangan baku ini menggunakan daftar distribusi normal baku, kemudian

hitung peluang. F (Zi) = P (Z<Z1)

c. Selanjutnya dihitung proporsi Z1, Z2,…….…, Zn yang lebih kecil atau sama dengan Z1. Jika proporsi dinyatakan oleh S(Z1) maka :

banyaknya Z1, Z2,………, Zn yang < Z1 S(Z1) =

n

(28)

46

Dea Wulantika Utami, 2013

Pengaruh Pembelajaran Aktivitas Ritmik Dengan Menggunakan Dan Tidak Menggunakan Musik Terhadap Koordinasi Gerak Berirama Di SMK 1 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

e. Ambil harga yang paling besar diantara harga-harga mutlak selisih tersebut. Sebutlah harga terbesar ini Lo.

Sebuah Lo ini dengan nilai kritis L yang diambil dari tabel taraf nyata yang dipilih kriteria pengujian normalitas Liliefors adalah :

 Hipotesis ditolak apabila Lo > L tabel (0,05)

Kesimpulan adalah populasi berdistribusi tidak normal

 Hipotesis diterima apabila Lo < L tabel (0,05)

Kesimpulan adalah populasi berdistribusi normal 4. Uji Homogenitas

Uji ini dilakukan untuk mengetehui homogen atau tidaknya data dari dua varians yang berbeda, dalam pengujian homogenitas menggunakan rumus sebagai berikut :

Sb2 (varianter besar) F =

Sb2 (varianter kecil)

Setelah didapatkan nilai Fhitung maka nilai tersebut dibandingkan dengan nilai Ftabel dengn rumus :

dk pembilang = n-1 (untuk varians terbesar) dk penyebut = n-1 (untuk varians terkecil)

mencari nilai Ftabel dengan taraf signifikasi (α ) sebesar 0,05 dengan criteria pengujian sebagai berikut :

Jika Fhitung ≥ Ftabel berarti data tidak homogen Jiika Fhitung≤ Ftabel berarti data homogen

(29)

47

Dea Wulantika Utami, 2013

Pengaruh Pembelajaran Aktivitas Ritmik Dengan Menggunakan Dan Tidak Menggunakan Musik Terhadap Koordinasi Gerak Berirama Di SMK 1 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Keterangan:

t : Nilai t hitung yang dicari X1 : Rata-rata sampel pertama X2 : Rata-rata sampel kedua Sg : Simpang baku gabungan

(30)

57

Dea Wulantika Utami, 2013

Pengaruh Pembelajaran Aktivitas Ritmik Dengan Menggunakan Dan Tidak Menggunakan Musik Terhadap Koordinasi Gerak Berirama Di SMK 1 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan hasil analisis data yang telah dilakukan, ternyata hipotesis yang diajukan dapat diterima. Dengan demikian dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut :

1. Adanya peningkatan pada pembelajaran aktivitas ritmik dengan menggunakan musik secara signifikan terhadap koordinasi gerak berirama di SMK Negeri 1 Bandung.

2. Adanya peningkatan pembelajaran aktivitas ritmik tidak menggunakan musik secara signifikan terhadap koordinasi gerak berirama di SMK Negeri 1 Bandung.

3. Pembelajaran aktivitas ritmik dengan menggunakan musik memberikan pengaruh yang lebih baik dibandingkan dengan pembelajaran aktivitas ritmik tidak menggunakan musik terhadap koordinasi gerak berirama di SMK Negeri

1 Bandung

B. SARAN

Berdasarkan hasil temuan yang telah diperoleh, baik berupa hasil penelitian, pembahasan hasilnya, maupun beberapa kesimpulan, maka terdapat beberapa saran sebagai berikut:

1. Pembelajaran aktivitas ritmik dengan menggunakan musik dan tidak

menggunakan musik merupakan pembelajaran yang dapat digunakan dalam

pembelajaran aktivitas ritmik cha-cha dalam meningkatkan koordinasi gerak

(31)

58

Dea Wulantika Utami, 2013

Pengaruh Pembelajaran Aktivitas Ritmik Dengan Menggunakan Dan Tidak Menggunakan Musik Terhadap Koordinasi Gerak Berirama Di SMK 1 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

2. Atas dasar hasil dari penelitian ini, yang menyebutkan bahwa pembelajaran aktivitas ritmik dengan menggunakan musik memberikan pengaruh yang lebih baik dibandingkan dengan pembelajaran aktivitas ritmik tidak menggunakan musik terhadap koordinasi gerak berirama di SMK Negeri 1 Bandung. Maka kepada guru Penjasorkes dalam pembelajaran aktivitas ritmik alangkah baiknya siswa belajar terlebih dahulu tanpa menggunakan musik setelah anak mampu dan dianggap bisa, pembelajaran dilanjutkan dengan menggunakan musik sehingga hasil akhir dalam pembelajaran aktivitas ritmik akan lebih baik.

3. Guru penjasorkes harus profesional dalam menentukan pembelajaran yang paling efektif dan efesien sehingga tujuan penjas tercapai.

4. Pembelajaran yang diberikan harus sesuai dengan perkembangan dan kemampuan peserta didiknya.

(32)

59

Dea Wulantika Utami, 2013

Pengaruh Pembelajaran Aktivitas Ritmik Dengan Menggunakan Dan Tidak Menggunakan Musik Terhadap Koordinasi Gerak Berirama Di SMK 1 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Abduljabar, Bambang. (2008). Manajemen Pendidikan Jasmani dan Olahraga. Bandung: FPOK UPI.

Abduljabar, Bambang. (2009). Manajemen Pendidikan Jasmani dan Olahraga. Bandung: FPOK UPI.

Arikunto, Suharsimi. (2007). Manajemen Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta

Arikunto, Suharsimi. (1996). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta

Arikunto, Suharsimi. (1997). Dasar-Dasarevaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara

Arikunto, Suharsimi. (2002). Dasar-Dasarevaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. (1990). Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka

Henny. (2010). Pengaruh Musik Sebagai Media Pembelajaran. [Online]. Tersedia http://hennyslalusemangat.blogspot.com/2010/05/komputer-sebagai-media-pembelajaran.html.

Hidayat, Imam. (1990). Isu Pendidikan Jasmani dan Pendidikan Olahraga. Makalah. Bandung: FPOK IKIP.

Inayat, Khan, Hazrat. (2002), Dimensi Mistik Musik dan Bumyi, Jakarta: Pustaka Sufi

Kurna S .(2012) Dengan Musik Belajar Lebih Menyenangkan Dan Tidak Membosankan. [Online]. Tersedia http://tataitusinta.blogspot.com/2012/06/ pemanfaatan -musik-sebagai-media.html

Lutan, Rusli. (1988). Pengantar Belajar Keterampilan Motorik. Jakarta: Depdikbud

Lutan, Rusli. (2000). Manajemen Pendidikan Jasmani. Jakarta: Dirjen Dirit

(33)

60

Dea Wulantika Utami, 2013

Pengaruh Pembelajaran Aktivitas Ritmik Dengan Menggunakan Dan Tidak Menggunakan Musik Terhadap Koordinasi Gerak Berirama Di SMK 1 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Mahendra, Agus. (2008). Modul Asas dan Filsafat Penjas. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar Dan Menengah Direktorat Pendidikan Luar Biasa.

Mahendra, Agus dan Ma’mun Amung. (1996). Teori Belajar Motorik. Bandung: FPOK IKIP.

Muhammad, Robby Maulana (2011). Pengaruh Pemanasan dengan menggunakan Musik Instrumental Terhadap Hasil Belajar Penjas Siswa SMP Negeri 1 Lembang Cirebon. Skripsi Bandung: FPOK UPI

Nasution, (2000). Berbagai Pendekatan Dalam Proses Belajar dan Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.

Nurhasan. (2000). Tes dan Pengukuran Olahraga. Bandung: FPOK UPI.

Randi (2006). Definisi Pendidikan [Online]. Tersedia http://randi06.blogspot.com/2010/02 /definisi-pendidikan.html

Rinaokta. (2008). Pengaruh Musik pada Intelektual Anak. Femina. Tersedia: http://rinaokta/2008/04/pengaruh-musik-pada-intelektual-anak.html

Rukmana, Anin. (2009).Meningkatkan keterampilan aktivitas Ritmik Terstruktur Bebas Melalui Pendekatan Formal- Informal Dengan Media Musik. Tesis. Bandung: UPI. Tersedia: http://jurnal.upi.edu/file/Jurnal_Anin1.pdf

Samsudin. (2008). Pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan SD/MI. Jakarta: Prenada Media Group.

Slameto. (1995). Konsep Dasar Belajar. Jakarta: Angkasa

Sugiyono. (2009) Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: CV.Alfabeta.

Suherman, Adang. (2009). Revitalisasi Pengajaran Dalam Pendidikan Jasmani. Bandung: CV. Bintang Warli artika.

Sukintaka (1992). Teori Bermain Untuk D2 PGSD Penjaskes, Jakarta : Depdiknas Dirjen Dikti Bagian Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan.

(34)

61

Dea Wulantika Utami, 2013

Pengaruh Pembelajaran Aktivitas Ritmik Dengan Menggunakan Dan Tidak Menggunakan Musik Terhadap Koordinasi Gerak Berirama Di SMK 1 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Susilana, Rudi dkk. (2006). Kurikulum Pembelajaran. Jakarta: Depdikbud

Sutoto dkk (1993), Pendidikan Permainan anak dan Aktivitas Ritmik, Jakarta, Depdikbud.

Supandi. (1991). Strategi Belajar Mengajar Pendidikan Jasmani. Jakarta. Depdikbud.

Supandi dan Seba. (1983). Teori Belajar Motorik. IKIP Bandung.

Thobroni, M. dan Mustofa. (2011). Belajar dan Pembelajaran Pengembangan wacana dan Praktik Pembelajaran dalam Pengembangan Nasional. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.

Universitas Pendidikan Indonesia. (2011). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia

Gambar

Tabel 3.1 Instrumen Penilaian…………………………………………………………..Tabel 4.1 Hasil Penghitungan Skor rata-rata dan Simpangan Baku………………….
Gambar 2.1 Langkah Dasar di Tempat…………………………………
Gambar 3.1 Desain Penelitian (Arikunto,2006:86)
Gambar  3.2  Langkah-Langkah Penelitian
+2

Referensi

Dokumen terkait

ANALISIS YURIDIS PEMBUKTIAN DALAM TINDAK PIDANA PENCURIAN DENGAN PEMBERATAN (Studi Putusan Pengadilan Negeri Kraksaan Nomor: 569/ Pid. Kraks) adalah benar-benar hasil

Secara defenitif, antropologi sastra adalah studi mengenai karya sastra dengan relevansi manusia (anthropos) dengan melihat pembagian antropologi menjadi dua macam,

Potensi Pengembangan Kemenyan Sebagai Komoditi Hasil Hutan Bukan Kayu Spesifik Andalan Propinsi Sumatera Utara.. Makalah Seminar Nasional Himpunan Alumni-IPB dan HAPKA Fakultas

Ella leyó: • &#34;Su hijo es un genio, esta escuela es muy pequeña para él y no tenemos buenos maestros para enseñarlo, por favor enséñele usted&#34;.. Muchos años después

larval survivality, metamorphosis rate, recovery rate of juveniles of Ec ova = Ea sperm hybrids were significantly better than their reciprocal Ea = Ec hybrid but not

Percentage recovery of CPM for bile, urine, GI tract including contents , kidney, carcass, liver, and feces based on the total CPM recovered from these tissues and excreta, from

13/30/DPNP tanggal 16 Desember 2010 tentang Laporan Keuangan Publikasi Triwulanan dan Laporan Bulanan Bank Umum serta Laporan tertentu yang di sampaikan ke Bank Indonesia. •

Hasil pengujian serapan air beton pada grafik Gambar 2 menunjukan menunjukkan bahwa beton dengan penambahan abu sekam padi mampu mengurangi serapan air pada beton