i
Susilowati, 2013
Pengaruh Metode Brain Gym Terhadap Kemampuan Menyimak Siswa Kelas V SDN Cisomang 2 Kabupaten Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
PENGARUH METODE BRAIN GYM TERHADAP KEMAMPUAN`
MENYIMAK CERITA PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR
(Studi Eksperimen Kuasi di SDN Cisomang 2 Kabupaten Bandung
Tahun Ajaran 2012/2013)
TESIS
Diajukan untuk Memperoleh Sebagian dari Syarat
Untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan
Program Studi Pendidikan Dasar
Oleh
SUSILOWATI
NIM 1103352
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DASAR
SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
ii
Susilowati, 2013
Pengaruh Metode Brain Gym Terhadap Kemampuan Menyimak Siswa Kelas V SDN Cisomang 2 Kabupaten Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
PENGARUH METODE BRAIN GYM TERHADAP KEMAMPUAN`
MENYIMAK CERITA PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR
(Studi Eksperimen Kuasi di SDN Cisomang 2 Kabupaten Bandung
Tahun Ajaran 2012/2013)
Oleh
SUSILOWATI
Sebuah Tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat
memperoleh gelar Magister Pendidikan Pada Program Studi Pendidikan Dasar Sekolah Pascasarjana
© Susilowati 2013
Universitas Pendidikan Indonesia
Agustus 2013
Hak Cipta dilindungi undang-undang
Tesis ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian,
iii
Susilowati, 2013
Pengaruh Metode Brain Gym Terhadap Kemampuan Menyimak Siswa Kelas V SDN Cisomang 2 Kabupaten Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu LEMBAR PENGESAHAN
PENGARUH METODE BRAIN GYM TERHADAP KEMAMPUAN`
MENYIMAK CERITA PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR
(Studi Eksperimen Kuasi di SDN Cisomang 2 Kabupaten Bandung
Tahun Ajaran 2012/2013)
DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH
Pembimbing I,
PROF.DR. H. RAHMAN, M.PD.
NIP. 195704011984121001
Pembimbing II,
DR.HJ. ERNAWULAN SYAODIH, M.PD.
NIP. 196510011998022001
Mengetahui
Ketua Program Studi Pendidikan Dasar,
DR.HJ. ERNAWULAN SYAODIH, M.PD.
Susilowati, 2013
Pengaruh Metode Brain Gym Terhadap Kemampuan Menyimak Siswa Kelas V SDN Cisomang 2 Kabupaten Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK
PENGARUH METODE BRAIN GYM TERHADAP KEMAMPUAN` MENYIMAK
CERITA PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR
(Studi Eksperimen Kuasi di SDN Cisomang 2 Kabupaten Bandung
Tahun Ajaran 2012/2013)
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kurang berkembangnya kemampuan menyimak siswa di SDN Cisomang 2 Kabupaten Bandung. Hal ini ditunjukkan dengan kurangnya kemampuan siswa dalam memahami materi pelajaran khususnya cerita pendek yang dibacakan oleh guru. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan menyimak siswa kelas V SDN Cisomang 2 sebelum dan sesudah penerapan metode Brain Gym, mengetahui perbedaan kemampuan menyimak antara kelompok siswa yang menerapkan metode Brain Gym dengan kelompok siswa yang tidak menerapkan metode Brain Gym.
Pelaksanaan penelitian dilakukan dengan metode eksperimen kuasi. Subjek penelitiannya, yaitu siswa kelas VA sebanyak 20 orang dan siswa kelas VB sebanyak 20 orang. Adapun data yang diperoleh merupakan hasil tes tulis, yaitu kemampuan memahami isi cerita dan tes lisan, yaitu kemampuan menceritakan kembali isi cerita yang diberikan pada saat pretest dan
postest.
Susilowati, 2013
Pengaruh Metode Brain Gym Terhadap Kemampuan Menyimak Siswa Kelas V SDN Cisomang 2 Kabupaten Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRACT
THE INFLUENCE OF BRAIN GYM METHOD TOWARD LISTENING STORY ABILITY IN FIFTH GRADE ELEMTENTARY SCHOOL
(Quasi-Experimental Study in Bandung regency SDN Cisomang 2 Academic Year 2012/2013)
This study was conducted by the lack of students to develop listening ability at SDN Cisomang 2 Bandung regency. This study was indicated by the lack of students ability in understanding the subject matter especially short stories read by the teacher.
The study was aimed to determine the ability of listening in fifth grade students of SDN 2 Cisomang before and after the application of Brain Gym method, to know the differences between a group of students who apply of Brain Gym method with a group of students who did not apply of Brain Gym method.
The study was conducted with quasi-experimental method. The research subject were 20 students of class VA and 20 students of class VB. The data was obtained of the result written test, which was the ability to understood the content of the story and oral tests, the ability to retell the story given at pretest and posttest.
i
Susilowati, 2013
Pengaruh Metode Brain Gym Terhadap Kemampuan Menyimak Siswa Kelas V SDN Cisomang 2 Kabupaten Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI
LEMBAR PERNTAAN LEMBAR PENGESAHAN
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
UCAPAN TERIMAKASIH ... iv
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL ... ix
DAFTAR GAMBAR ... xii
DAFTAR LAMPIRAN ... xiii
DAFTAR GRAFIK ... xv
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ………... 1
B. Identifikasi dan Perumusan Masalah... 4
C. Tujuan Penelitian ... 5
D. Manfaat Penelitian ... 5
E. Struktur Penulisan ... 6
BAB II KAJIAN TEORI A. Konsep Metode Brain Gym ... 7
ii
Susilowati, 2013
Pengaruh Metode Brain Gym Terhadap Kemampuan Menyimak Siswa Kelas V SDN Cisomang 2 Kabupaten Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Pengertian Brain Gym dan Manfaat Brain Gym ... 7
3. Bagian-Bagian Otak ... 9
4. Tiga Dimensi Otak dalam Brain Gym ... 12
5. Peranan Otak Dalam Pembelajaran ... 13
6. Peranan Gerakan dalam Pembelajaran ... 18
7. Pengaruh Brain Gym Terhadap Kemampuan Menyimak... 19
8. Tahap Pembelajaran dengan Metode Brain Gym ... 27
9. Pengertian Pembelajaran ... 27
B. Konsep Menyimak ... 28
1. Pengertian Menyimak ... 28
2. Hakekat dan Tujuan Menyimak ... 28
3. Jenis-Jenis Menyimak ... 29
4. Manfaat Menyimak ... 30
5. Tahapan Menyimak ... 31
6. Proses Kogntif dalam Kegiatan Menyimak ... 33
7. Kemampuan Menyimak Siswa Sekolah Dasar ... 35
8. Cerita Anak ... 37
9. Manfaat Cerita Anak ... 38
10. Penilaian Keterampilan Menyimak Anak ... 43
C. Penelitian yang Relevan ... 44
iii
Susilowati, 2013
Pengaruh Metode Brain Gym Terhadap Kemampuan Menyimak Siswa Kelas V SDN Cisomang 2 Kabupaten Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
A.Lokasi dan Populasi/Sampel Penelitian ... 44
a. Lokasi ... 44
b. Populasi ... 44
c. Sampel ... 44
B.Desain Penelitian ... 45
C.Metode Penelitian ... 46
D.Definisi Operasional ... 47
E.Instrumen Penelitian ... 47
F. Teknik Pengumpulan Data ... 48
G. Analisis Data ... 57
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 60
1. Kemampuan Awal Memahami Isi Cerita Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol ... 63 2. Kemampuan Awal Menceritakan Kembali Isi Cerita Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol ... 64 3. Kemampuan Akhir Memahami Isi Cerita Pada Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol ... 66 4. Kemampuan Akhir Menceritakan Kembali Isi Cerita Pada Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol ... 67 a. Uji Normalitas ... 70
iv
Susilowati, 2013
Pengaruh Metode Brain Gym Terhadap Kemampuan Menyimak Siswa Kelas V SDN Cisomang 2 Kabupaten Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
b) Kemampuan Menceritakan Kembali Isi Cerita ... 73
b. Uji Homogenitas ... 75
a) Kemampuan Memahami Isi Cerita ... 75
b) Kemampuan Menceritakan Kembali Isi Crita ... 76
c. Uji Beda Rerata (Uji Hipotesis Statistik) ... 77
d. Uji T Peningkatan Kemampuan Memahami Isi Cerita dan Menceritakan Kembali Isi Cerita ... 79 B. Pembahasan ... 81
1. Kondisi Awal Kemampuan Menyimak Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol ... 81
2. Kondisi Akhir Kemampuan Menyimak Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol ... 82
3. Analisis Perbedaan Tingkat Kemampuan Menyimak Siswa pada Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol ... 84
BAB V SIMPULAN DAN SARAN A.Simpulan ... 88
B.Saran ... 89
v
Susilowati, 2013
Pengaruh Metode Brain Gym Terhadap Kemampuan Menyimak Siswa Kelas V SDN Cisomang 2 Kabupaten Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL
4.1 Kategori Kemampuan Menyimak Siswa ... 63
4.2 Kemampuan Awal Memahami Isi Cerita ... 64
4.3 Data Awal Kemampuan Menceritakan Kembali Isi Cerita ... 65
4.4 Kemampuan Akhir Memahami Isi Cerita Pada Kelompok
Eksperimen dan Kelompok Kontrol ... 66
4.5 Data Akhir Kemampuan Menceritakan Kembali Isi Cerita... 67
4.6 Hasil Penghitungan Rata-Rata, Standar Deviasi
dan Gain Kemampuan Menyimak (Memahami Isi Cerita dan
Menceritakan Kembali Isi Cerita) Kelompok Kontrol dan
Eksperimen ... 68
4.7 Uji Normalitas Skor Pretest dan Postest Kemampuan Memahami
vi
Susilowati, 2013
Pengaruh Metode Brain Gym Terhadap Kemampuan Menyimak Siswa Kelas V SDN Cisomang 2 Kabupaten Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4.8 Uji Normalitas Skor Pretest dan Postest Kemampuan Memahami
Isi Cerita Pada Kelompok Kontrol ... 72
4.9 Uji Normalitas skor pretest dan postest Kemampuan Menceritakan
Kembali Isi Cerita ... 73
4.10 Uji Normalitas Skor Pretest dan Postest Kemampuan
Menceritakan Kembali Isi Cerita Pada Kelompok Kontrol ... 74
4.11 Uji Homogenitas Kemampuan Memahami Isi Cerita ... 75
4.12 Uji Homogenitas Kemampuan Menceritakan Kembali Isi Cerita... 76
4.13 Uji Beda Rerata Skor Pretest Kemampuan Memahami Isi Cerita
dan Menceritakan Kembali Isi Cerita ... 77
4.14 Uji Beda Rerata Skor Postest Kemampuan Memahami Isi Cerita
dan Menceritakan Kembali Isi Cerita ... 78
4.15 Uji T Gain Kemampuan Memahami Isi Cerita dan Kemampuan
vii
Susilowati, 2013
Pengaruh Metode Brain Gym Terhadap Kemampuan Menyimak Siswa Kelas V SDN Cisomang 2 Kabupaten Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GAMBAR
2.1 Bagian-bagian otak manusia... 9
2.2 The Reward Circuit... 11
2.3 Jaringan serabut saraf pada saat terjadi perubahan
metabolisme karena melihat sebuah kata dan mendengar
sebuah kata... 15
2.4 Perubahan otak manusia pada saat mendengar kata ... 15
2.5 Bagian otak mengalami perubahan pada saat melihat,
mendengar, dan menyebut sebuah kata ... 16
2.6 Otak yang mengalami trauma psikis ... 16
viii
Susilowati, 2013
Pengaruh Metode Brain Gym Terhadap Kemampuan Menyimak Siswa Kelas V SDN Cisomang 2 Kabupaten Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
berbahasa ... 17
2.8 Perubahan metabolisme otak pada saat terjadi perubahan emosi... 17
2.9 Perubahan metabolisme pada otak ketika aktivitas berbicara, berpikir, perubahan emosi ... 18
2.10 Gerakan Kait Rileks ... 20
2.11 Gerakan Silang... 21
2.12 Gerakan Sakelar Otak ... 21
2.13 Gerakan minum air... 22
2.14 Gerakan Gajah ... 22
2.15 Gerakan Burung Hantu ... 23
2.16 Gerakan Mengisi Energi ... 24
2.17 Gerakan Pompa Betis ... 25
2.18 Gerakan Pasang Telinga ... 26
ix
Susilowati, 2013
Pengaruh Metode Brain Gym Terhadap Kemampuan Menyimak Siswa Kelas V SDN Cisomang 2 Kabupaten Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR LAMPIRAN
A.1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelompok Eksperimen .... 95
A.2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelompok Kontrol ... 107
A.3 Kisi-Kisi Kemampuan Menyimak untuk Memahami Isi Cerita 117
A.4 Kisi-Kisi Tes Kemampuan Menyimak untuk Menceritakan
Kembali Isi Cerita ... 119
x
Susilowati, 2013
Pengaruh Metode Brain Gym Terhadap Kemampuan Menyimak Siswa Kelas V SDN Cisomang 2 Kabupaten Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
A.6 Tes Kemampuan Menyimak untuk Menceritakan Kembali Isi
Cerita ... 123
B.1 Data Mentah Hasil Pretest dan Postest Tes Tulis dan Tes Lisan Kelompok Eksperimen ... 140 B.2 Data Mentah Hasil Pretest dan Postest Tes Tulis dan Tes Lisan Kelompok Kontrol ... 141
B.3 Statistik Deskriptif Frequencies Tes Tulis (Memahami Isi Cerita) 142 B.4 Statistik Deskriptif Frequencies Tes Lisan (Menceritakan Kembali Isi Cerita) ... 152
B.5 Uji Normalitas Tes Tulis (Memahami Isi Cerita)... 162
B.6 Uji Normalitas Tes Tulis (Memahami Isi Cerita) ... 166
B.7 Uji Homogenitas Tes Tulis (Memahami Isi Cerita) ... 170
B.8 Uji Homogenitas Tes Lisan (Menceritakan Kembali Isi Cerita) 172 B.9 Uji Beda Rerata Tes Tulis (Kemampuan Memahami Isi Cerita) 174 B.10 Uji Beda Rerata Tes Lisan (Menceritakan Kembali Isi Cerita)... 176
B.11 Uji Beda Rerata Gain Tes Tulis (Kemampuan Memahami Isi Cerita) ... 180
B.12 Uji Beda Rerata Gain Tes Lisan (Kemampuan Menceritakan Kembali Isi Cerita) ... 182
C Foto-Foto Penelitian ... 184
xi
Susilowati, 2013
Pengaruh Metode Brain Gym Terhadap Kemampuan Menyimak Siswa Kelas V SDN Cisomang 2 Kabupaten Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GRAFIK
4.1 Perbandingan Hasil Pretest dan Postest Kemampuan
Memahami Isi Cerita ... 69
4.2 Perbandingan Hasil Pretest dan Postest Kemampuan
Susilowati, 2013
Pengaruh Metode Brain Gym Terhadap Kemampuan Menyimak Siswa Kelas V SDN Cisomang 2 Kabupaten Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Menyimak merupakan faktor penting bagi keberhasilan siswa dalam belajar, karena
keterampilan menyimak mendominasi aktivitas siswa dalam proses pembelajaran dibanding
keterampilan lainnya. Siswa yang tidak terampil dalam menyimak maka akan mengalami
kesulitan dalam belajar bahasa. Seperti yang diungkapkan oleh Rost (1994: 141-142) bahwa
keterampilan menyimak berperan penting dalam proses pembelajaran bahasa kedua karena
dapat memberikan input yang berarti bagi orang yang sedang mempelajari bahasa tersebut.
Menyimak merupakan keterampilan reseptif yang memberikan kontribusi yang besar
terhadap keterampilan produktif (berbicara dan menulis). Menyimak juga sangat berpengaruh
terhadap mata pelajaran yang lain, yaitu siswa memperoleh informasi dari bahan simakan
dalam proses pembelajaran. Selain itu, dalam kehidupan sehari-hari kemampuan menyimak
juga memegang peranan penting dalam pengembangan diri, perilaku, dan hubungan sosial,
yakni dalam berkomunikasi secara efektif, setiap orang harus mampu menyimak secara
efektif untuk mendapatkan respon yang sesuai dengan yang diinginkan. Hal ini sesuai dengan
ungkapan Astuti (2008) bahwa kemampuan menyimak sangat penting dipelajari guna
menunjang kemampuan berbahasa yang baik, dengan kemampuan berbahasa yang baik maka
akan memperlancar komunikasi.
Pernyataan di atas sesuai dengan peraturan menteri pendidikan nasional nomor 23
tahun 2006 tentang standar kompetensi lulusan, dijelaskan bahwa dalam pelajaran bahasa
Indonesia terdapat emapat aspek keterampilan yang harus dikuasai oleh siswa, yaitu
menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Standar kompetensi menyimak yang harus
dikuasai oleh siswa adalah:
“Memahami wacana lisan berbentuk perintah, penjelasan, petunjuk, pesan, pengumuman, berita, deskripsi berbagai peristiwa dan benda di sekitar, serta karya sastra berbentuk dongeng, puisi, cerita, drama, pantun dan cerita rakyat”.
Memahami cerita wacana lisan tentang suatu peristiwa dan cerita pendek terdapat dalam
standar kompetensi kelas lima sekolah dasar. Pentingnya keterampilan menyimak juga
tetuang dalam peraturan pemerintah tentang Standar Nasional Pendidikan tentang kerangka
Susilowati, 2013
Pengaruh Metode Brain Gym Terhadap Kemampuan Menyimak Siswa Kelas V SDN Cisomang 2 Kabupaten Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
“kurikulum dan silabus SD/MI/SDLB/Paket A, atau bentuk lain yang sederajat menekankan pentingnya kemampuan dan kegemaran membaca dan menulis, kecakapan berhitung, serta kemampuan berkomunikasi”.
Kemampuan berkomunikasi yang dijelaskan dalam pasal 6 tersebut berkaitan dengan
keterampilan menyimak siswa, karena siswa yang tidak terampil dalam menyimak maka
akan mengalami hambatan dalam berkomunikasi. Kedua peraturan pemerintah tersebut
mengindikasikan bahwa siswa harus dapat menyimak secara intensif (memahami dan
mengingat informasi yang disimak) dan menyimak ekstensif (menyimak percakapan dalam
kehidupan sehari-hari). Menyimak intensif dan ekstensif ini terdapat dalam pembelajaran
menyimak kelas lima.
Betapa pentingnya keterampilan menyimak sehingga pada tahun 1955 dalam “Review of Educational Research” keterampilan menyimak memperoleh wadah satu bab khusus sebagai keterampilan berbahasa. Dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh
Rankin pada tahun 1926 melaporkan bahwa orang dewasa rata-rata 42% waktu penggunaan
bahasa tertuju pada menyimak, sementara dalam kajian Brieter didapatkan hasil bahwa orang
rumahan menggunakan rata-rata 48% waktunya untuk menyimak, adapun kajian Barker
menyebutkan hasil bahwa rata-rata mahasiswa menggunakan 53% waktunya untuk
menyimak (Ibrahim, 2001: 20-21).
Masih dalam Ibrahim (2001: 24) terdapat beberapa kajian tentang menyimak, ada
sebuah penelitian yang mencoba mengukur persentase menyimak materi oleh pelajar dari
semua tingkat pendidikan di dalam ruangan kelas, hasilnya yaitu: menurut Walt pada siswa
sekolah dasar tingkat persentase mendengarkan sebesar 58%, menurut Mark Charov pada
siswa sekolah menengah tingkat persentase mendengarkan sebesar 46%, dan menurut Taylor
tingkat persentase mendengarkan untuk mahasiswa sebesar 90%.
Pada tahun 1950 Miriam E. Wilt melaporkan bahwa jumlah waktu yang dipergunakan
oleh siswa untuk menyimak di kelas sekolah dasar kira-kira 2 jam sehari. Dalam suatu
penelitian terhadap para mahasiswa baru, sebanyak 27% mereka dapat mengenal unsur-unsur
pokok kuliah sebelum pengajaran dimulai, sesudah dilakukan pengajaran sebanyak 50% dari
para penyimak yang kurang baik menunjukan peningkatan yang menggembirakan. Dalam
Susilowati, 2013
Pengaruh Metode Brain Gym Terhadap Kemampuan Menyimak Siswa Kelas V SDN Cisomang 2 Kabupaten Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dengan tingkat intelegensi anak, yaitu berkisar antara 27 sampai 56%. Telaah diatas
menunjukan betapa pentinya keterampilan menyimak dalam keberhasilan proses
pembelajaran (Tarigan, 2008: 12-13).
Dengan demikian, tampaklah jelas bahwa implikasi pengajaran menyimak sangat
penting dalam pengembangan dan peningkatkan pembelajaran. Namun dalam pencapaian
harapan tersebut, banyak hambatan atau kendala dalam proses pembelajaran Bahasa
Indonesia di sekolah pada umumnya. Seperti kenyataan yang dihadapi bahwasanya
kemampuan siswa dalam menyimak, khususnya memahami isi cerita dan mengungkapkan
kembali isi cerita sangat kurang.
Rendahnya kemampuan menyimak dialami oleh siswa kelas lima di SDN Cisomang 2
Kabupaten Bandung. Dalam observasi awal menurut guru kelas yang bersangkutan sebagian
besar siswa kurang memiliki kemampuan yang memadai dalam keterampilan menyimak.
Oleh karena itu, daya simak siswa kelas lima SDN Cisomang 2 Kabupaten Bandung perlu
terus dibina dan ditingkatkan secara maksimal, sehingga dapat menunjang terhadap prestasi
belajarnya. Pada dasarnya setiap siswa mempunyai potensi yang besar dalam hal
keterampilan menyimak, akan tetapi pengaruh faktor internal (dalam diri siswa) dan eksternal
(lingkungan) dapat mengakibatkan rendahnya kemampuan menyimak siswa. Faktor dalam
diri siswa berupa pikiran-pikiran yang mengganggu konsentrasi siswa sedangkan faktor
lingkungan merupakan proses pembelajaran yang dilakukan di sekolah hanya
mengoptimalkan otak kiri serta proses pembelajaran yang monoton sehingga siswa menjadi
jenuh. Selain itu, proses pembelajaran yang terbaik untuk menyimak juga sering terabaikan
dengan asumsi bahwa kemampuan menyimak merupakan kemampuan yang lahir secara
alamiah. Kedua faktor tersebut berdampak pada tidak optimalnya potensi yang keluar dari
dalam diri siswa.
Untuk mengatasi hal tersebut, diperlukan suatu usaha untuk menentukan metode
pembelajaran yang dapat meningkatkan keterampilan menyimak siswa serta memberikan
kenyamanan bagi siswa dalam belajar. Salah satu alternatif yang dapat dilakukan adalah
penggunaan metode Brain Gym. Brain Gym merupakan metode yang menyenangkan dan
dapat mengaktifkan seluruh dimensi otak kanan dan kiri yang dapat meningkatkan
Susilowati, 2013
Pengaruh Metode Brain Gym Terhadap Kemampuan Menyimak Siswa Kelas V SDN Cisomang 2 Kabupaten Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dengan demikian penulis bermaksud untuk menganalisa masalah dan temuan yang terjadi sehingga termuat dalam sebuah judul penelitian “Pengaruh Metode Brain Gym dalam
Pembelajaran Menyimak Terhadap Keterampilan Menyimak Siswa Kelas V SDN Cisomang 2 Kabupaten Bandung”.
B. Identifikasi dan Perumusan Masalah
Dari latar belakang masalah penelitian dapat diidentifikasi masalah penelitian sebagai
berikut.
a. Kemampuan menyimak sangat penting dalam pengembangan dan peningkatkan
pembelajaran. Akan tetapi, dalam proses pembelajaran di sekolah pengajaran langsung
bagaimana yang terbaik untuk menyimak sering terabaikan.
b. Sebagian besar siswa kurang memiliki kemampuan yang memadai dalam keterampilan
menyimak.
c. Belum diterapkannya metode yang dapat menciptakan suasana belajar yang
menyenangkan serta dapat menstimulasi keseluruhan bagian otak dalam meningkatkan
kemampuan menyimak.
Berdasarkan identifikasi masalah, maka peneliti memandang perlu merumuskan masalah
agar tujuan yang hendak dicapai dalam penyusunan karya ilmiah ini dapat lebih terarah. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah Metode Brain Gym dapat berpengaruh terhadap Kemampuan Menyimak Siswa kelas V di SDN Cisomang 2?”
Agar lebih fokus maka penelitian ini dibatasi pada pertanyaan-pertanyaan di bawah
ini :
a. Bagaimanakah kemampuan menyimak siswa kelas V SDN Cisomang 2 sebelum
penerapan metode Brain Gym ?
b. Bagaimanakah kemampuan menyimak siswa kelas V SDN Cisomang 2 sesudah
penerapan metode Brain Gym ?
c. Bagaimanakah perbedaan kemampuan menyimak antara kelompok siswa kelas VB
yang menerapkan metode Brain Gym dengan kelompok siswa kelas VA yang
menerapkan metode konvensional ?
Susilowati, 2013
Pengaruh Metode Brain Gym Terhadap Kemampuan Menyimak Siswa Kelas V SDN Cisomang 2 Kabupaten Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Memperhatikan rumusan masalah yang telah dirumuskan diatas, maka penelitian ini
bertujuan untuk memperoleh perbedaan sebagai berikut.
a. Mengetahui kemampuan menyimak siswa kelas V SDN Cisomang 2 sebelum
penerapan metode Brain Gym dalam pembelajaran menyimak.
b. Mengetahui kemampuan menyimak siswa kelas V SDN Cisomang 2 sesudah
penerapan metode Brain Gym dalam pembelajaran menyimak.
c. Mengetahui perbedaan kemampuan menyimak antara kelompok siswa yang
menerapkan metode Brain Gym dengan kelompok siswa yang menerapkan metode
konvensional.
D. Manfaat penelitian
Adapun manfaat yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Manfaat teoritis
Bagi bidang keilmuan pendidikan sekolah dasar, dapat memberikan sumbangan
ilmiah untuk meningkatkan kemampuan menyimak siswa kelas V melalui metode
Brain Gym.
2. Manfaat praktis
a. Bagi Guru : dapat menambah referensi belajar mengajar mengenai pengaruh
metode Brain Gym terhadap kemampuan menyimak siswa dan sebagai bahan
pertimbangan dalam pengembangan program pembelajaran.
b. Bagi Peneliti : manfaat bagi peneliti sendiri yaitu, memberikan pengalaman dan
sebagai bukti empiris tentang pengaruh metode Brain Gym terhadap kemampuan
menyimak siswa kelas V SD dalam pembelajaran menyimak, yang nantinya dapat
dipergunakan oleh berbagai pihak yang memiliki kepentingan yang terkait.
E. Struktur Penulisan
Susilowati, 2013
Pengaruh Metode Brain Gym Terhadap Kemampuan Menyimak Siswa Kelas V SDN Cisomang 2 Kabupaten Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
identifikasi masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, metode penelitian, manfaat
penelitian, dan struktur penulisan penelitian.
Bab II membahas kajian pustaka antara lain argumen dan opini peneliti mengenai
metode Brain Gym dan keterampilan menyimak yang didukung oleh teori dasar dari para
ahli. Subjudul pada bab ini yaitu; Konsep metode Brain Gym, Konsep keterampilan
menyimak, Manfaat menyimak, Tahapan menyimak, Proses kognitif dalam kegiatan
menyimak, Kemampuan menyimak siswa sekolah dasar, Penilaian keterampilan menyimak,
Cerita anak, Manfaat cerita anak,
Bab III membahas tentang metode penelitian yang digunakan untuk melalukan
penelitian, yakni metode penelitian Eksperimen Kuasi. Bab IV membahas tentang hasil
penelitian dan pembahasan. Bab V membahas tentang kesimpulan dari hasil penelitian yang
Susilowati, 2013
Pengaruh Metode Brain Gym Terhadap Kemampuan Menyimak Siswa Kelas V SDN Cisomang 2 Kabupaten Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi dan Populasi/Sampel Penelitian
a. Lokasi
Penelitian diaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Cisomang 2 Kabupaten Bandung.
Penelitian dilaksanakan pada semester II Tahun Pelajaran 2012/2013.
b. Populasi
Populasi merupakan objek penelitian yang sangat penting, karena tanpa objek yang akan
diteliti otomatis tidak akan mendapatkan data atau informasi yang diperlukan untuk menguji
hipotesis, sebagaimana dikemukakan oleh Surakhmad (1998: 93) dapat diartikan sebagai
sekelompok subjek, baik manusia maupun gejala, nilai tes, benda-benda, atau peristiwa.
Sedangkan menurut Sudjana (2011: 6) bahwa populasi tidak terbatas luasnya, bahkan ada
yang tak dapat dihitung jumlah dan besarannya sehingga tidak mungkin diteliti.
Berdasarkan pernyataan tersebut yang menjadi populasi pada penelitian ini adalah
kemampuan menyimak siswa kelas V SDN Cisomang 2 Kabupaten Bandung, sedangkan
subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V yang berjumlah 61 orang.
c. Sampel
Pengertian sampel menurut Surakhmad (1998: 93) adalah penarikan sebagian populasi
untuk mewakili dari seluruh populasi Sujana (2011: 71) juga menjelaskan pengertian sampel
adalah proses menarik sebagian subjek, gejala, atau objek yang ada pada populasi. Begitu
juga menurut Arikunto (2010: 174 ) bahwa sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang
diteliti. Setiap penelitian selalu berhubungan dengan sejumlah objek yang akan diteliti baik
berupa benda maupun manusia. Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang
dimiliki oleh populas (Sugiyono, 2003: 90). Teknik yang digunakan peneliti dalam
menentukan sampel penelitian adalah pursposive sampel, yaitu pengambilan sampel yang
berdasarkan kelas yang sudah ada.
Sampel dalam penelitian ini yaitu siswa SD kelas VB SDN Cisomang 2 sebanyak 32
siswa sebagai kelompok eksperimen, sedangkan kelompok kontrol adalah siswa kelas VA
siswa SDN Cisomang 2 sebanyak 31.
Susilowati, 2013
Pengaruh Metode Brain Gym Terhadap Kemampuan Menyimak Siswa Kelas V SDN Cisomang 2 Kabupaten Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Bentuk desain penelitian ini merupakan bentuk desain kuasi eksperimen
(non-equivalent control group design) dengan menggunakan dua kelompok yaitu kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol. Pertimbangan penggunaan desain ini karena dalam
penelitian ini kelompok eksperimen dan kelompok kontrol tidak dipilih secara random, hal
ini karena sulit menemukan kelas yang memiliki karakteristik yang sama persis. Menurut
Sugiyono (2007: 114) desain ini memiliki kelompok kontrol namun tidak dapat berfungsi
sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan
eksperimen.
Untuk memperoleh data pada kelompok tersebut diberikan pretest dan postest.
Perbedaan antara kedua kelompok tersebut adalah perlakuan dalam proses pembelajaran,
dimana kelompok eksperimen pembelajarannya menggunakan metode Brain Gym ,
sedangkan kelompok kontrol pembelajarannya dilakukan secara konvensional yakni melalui
metode ceramah dan diskusi. Sehubungan dengan desain seperti di atas, Sugiyono (2007:
116) mengatakan bahwa pada jenis desain eksperimen ini terjadi pengelompokan subjek tidak
secara acak, adanya pretest (O1 dan O3), dan ada postest (O2 dan O4). Kelas yang satu
memperoleh perlakuan pembelajaran dengan metode Brain Gym (X1), sedangkan kelas yang
satu lagi tidak memperoleh perlakuan melalui metode Brain Gym melainkan melalui
pembelajaran konvensioanl (X2) yaitu dengan menggunakan metode ceramah dan diskusi.
Desain eksperimennya menurut Sugiono (2010: 116) adalah sebagai berikut.
Kelompok Pretest Perlakuan Postest
E O1 X O2
K O3 O4
Keterangan:
E = Kelompok Eksperimen dengan perlakuan metode Brain
Gym
K = Kelompok Kontrol tanpa perlakuan metode Brain Gym
O1 dan O2 = Tes awal dan tes akhir kemampuan menyimak pada
kelompok eksperimen
Susilowati, 2013
Pengaruh Metode Brain Gym Terhadap Kemampuan Menyimak Siswa Kelas V SDN Cisomang 2 Kabupaten Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu kelompok kontrol
X = Pembelajaran menyimak melalui metode Brain Gym
C. Metode Penelitian
Pengertian metode penelitian menurut Sugiyono (2006: 3) adalah:
cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dibuktikan, dan dikembangkan suatu pengetahuan sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, dan metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah quasi eksperiment atau eksperimen semu. Penelitian quasi eksperiment
merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya akibat dari
“sesuatu” yang dikenakan pada subjek selidik.
Tujuan penelitian quasi eksperimen ini adalah mendekati perkiraan untuk keadaan yang
dapat dicapai melalui eksperimen yang sebenarnya dalam keadaan yang tidak memungkinkan
untuk mengontrol atau memanipulasi seluruh variabel-variabel yang relevan. Peneliti harus
secara jelas memahami kompromi-kompromi yang ada pada validitas internal dan eksternal,
rancangannya, dan bertindak di dalam keterbatasan-keterbatasan tertentu.
Justifikasi penggunaan metode quasi eksperimen ini sama dengan penelitian eksperimen
sebenarnya, secara hati-hati menunjukkan masing-masing keterbatasan dalam validitas
internal dan eksternal pada rancangan penelitiannya. Langkah pertama yang harus dilakukan
adalah telaah kepustakaan yang berhubungan dengan permasalahan, kedua adalah identifikasi
dan definisikan masalahnya, ketiga adalah rumuskan hipotesis, tentukan faktor-faktor yang
berpengaruh, dan definisikan istilah-istilah pokok dan variabel-varibel penelitiannya.
D. Definisi Operasional
Penelitian ini menggunakan dua variabel, berikut masing-masing definisi operasioanl
variabel dalam penelitian ini:
1. Metode Brain Gym (variabel bebas = X)
Metode Brain Gym adalah serangkaian gerakan sederhana yang terdiri dari gerakan
silang, gajah, mengisi energi, burung hantu, kuda-kuda, pompa betis, pasang telinga,
air, kait relaks, dan saklar otak, dilakukan pada saat proses pembelajaran bertujuan
untuk memudahkan kegiatan belajar, meningkatkan perhatian, daya ingat, konsentrasi,
Susilowati, 2013
Pengaruh Metode Brain Gym Terhadap Kemampuan Menyimak Siswa Kelas V SDN Cisomang 2 Kabupaten Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2. Kemampuan Menyimak Cerita (variabel terikat = Y)
Kemampuan Menyimak adalah kemampuan siswa dalam proses kegiatan
mendengarkan cerita pendek yang dibacakan oleh guru dengan penuh perhatian dan
pemahaman. Pemahaman dalam arti siswa dapat menanggapi dan mengidentifikasi
unsur-unsur cerita yang disimak, kemudian secara lisan dapat diceritakan kembali
oleh siswa dengan runtut dan dapat menjawab pertanyaan yang berhubungan dengan
wacana tersebut.
E. Instrumen Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengukur pengaruh atau efektivitas dari sebuah
perlakuan yang diberikan, maka pengukuran ini harus menggunakan sebuah alat yang disebut
dengan instrumen penelitian. Hal ini sejalan dengan ungkapan Arikunto (2010: 136), bahwa:
Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga mudah diolah.
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berbentuk tes. Dalam penelitian ini
instrumen untuk mengetahui kemampuan menyimak anak adalah tes tulis dan tes lisan. Tes
ini dilakukan sebanyak dua kali, yaitu sebelum perlakuan dan sesudah perlakukan. Menurut
Djiwandono (1996) terdapat beberapa teknik yang dapat dilakukan untuk mengevaluasi
kemampuan menyimak siswa, diantaranya sebagai berikut:
a. Merumuskan inti wacana, yaitu mendengarkan baik-baik wacana yang dilisankan
kemudian menceritakan kembali secara singkat isi dari wacana tersebut.
b. Menjawab pertanyaan wacana, yaitu mendengarkan baik-baik wacana yang dilisankan
kemudian menjawab pertanyaan tentang isi wacana tersebut secara tertulis.
F. Teknik Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data yang relevan dan sesuai dengan kebutuhan yang berkaitan
dengan penelitian, maka diperlukan teknik pengumpulan data yang sesuai dengan tujuan
penelitian. Teknik pengumpulan data yang digunakan berupa tes.
Tes yang digunakan bertujuan untuk mengukur kemampuan menyimak siswa.
Susilowati, 2013
Pengaruh Metode Brain Gym Terhadap Kemampuan Menyimak Siswa Kelas V SDN Cisomang 2 Kabupaten Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
kemampuan menyimak adalah kemampuan menangkap, memahami, dan menanggapi
informasi yang disampaikan secara lisan. Tes ini mencakup tes awal (pre-test) yang
dilakukan sebelum penerapan metode Brain Gym dan tes akhir (pos-test) yang dilakukan
sesudah penerapan metode Brain Gym. Adapun tes yang diberikan berbentuk:
a. Tes tulis:
Tes ini berupa tes memahami isi cerita pendek, cerita pendek tersebut dibacakan
oleh guru sebanyak satu kali. Setelah cerita dibacakan, kemudian siswa diberi
soal berbentuk uraian yang berkaitan dengan isi cerita.
b. Tes lisan:
Tes ini berupa tes menceritakan kembali isi cerita pendek, cerita tersebut
dibacakan oleh guru sebanyak satu kali. Setelah cerita dibacakan, kemudian
ditugaskan untuk menceritakan kembali isi cerita tersebut dengan menggunakan
bahasa sendiri. Untuk tes lisan penilaian dilakukan terhadap kemampuan siswa
meyampaikan kembali secara lisan isi cerita yang sudah didengarnya. Aspek yag
dinilainya menurut Nugiyantoro (2010: 25 )
a. Kelengkapan informasi yang disampaikan.
b. Hubungan antar informasi.
c. Ketepatan struktur kalimat dan kosa kata.
d. Kelancaran.
e. Kewajaran urutan wacana dan gaya pengucapan.
Bentuk penilaiannya adalah dengan memberi skor antara satu sampai dengan lima. Ini
merupakan modivikasi dari teknik yang dikembangkan oleh Jakobovitas dan Gorden
(Valette, 1977 dalam Nugiyantoro, 2010)
TES KEMAMPUAN MENYIMAK CERITA SECARA LISAN
MELALUI METODE BRAIN GYM
Nama Siswa :
Susilowati, 2013
Pengaruh Metode Brain Gym Terhadap Kemampuan Menyimak Siswa Kelas V SDN Cisomang 2 Kabupaten Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Hari/Tanggal :
Waktu :
No Aspek yang dinilai
Bobot Nilai Skor
Siswa
1 2 3 4 5
1 Menceritakan kembali isi cerita
dengan tenang dan lancar
a. Siswa diberi skor 5 jika
menceritakan isi cerita sangat
lancar, jelas dan tenang.
b. Siswa diberi skor 4 jika
menceritakan isi cerita dengan
lancar, jelas dan tenang.
c. Siswa diberi skor 3 jika
menceritakan isi cerita cukup
lancar dan sedikit tergesa-gesa.
d. Siswa diberi skor 2 jika
menceritakan isi cerita kurang
lancar, dan tergesa-gesa.
e. Siswa diberi skor 1 jika
menceritakan isi cerita
tersendat-sendat.
2 Menjawab pertanyaan dengan
cepat dan benar.
a. Siswa diberi skor 5 jika
menjawab 5 pertanyaan
dengan benar dan cepat.
b. Siswa diberi skor 4 jika
menjawab 4 pertanyaan
Susilowati, 2013
Pengaruh Metode Brain Gym Terhadap Kemampuan Menyimak Siswa Kelas V SDN Cisomang 2 Kabupaten Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu c. Siswa diberi skor 3 jika
menjawab pertanyaan dengan
benar dan kurang cepat.
d. Siswa dapat menjawab 2
pertanyaan dengan benar tetapi
tidak cepat.
e. Siswa hanya dapat menjawab
1 pertanyaan dengan waktu
yang lama.
3 Menceritakan kembali isi cerita
secara runtut dengan
menggunakan bahasa sendiri.
a. Siswa diberi skor 5 jika
menceritakan isi cerita sangat
runtut dengan menggunakan
bahasa yang mudah dipahami.
b. Siswa diberi skor 4 jika
menceritakan isi cerita dengan
runtut dengan bahasa yang
mudah dipahami.
c. Siswa diberi skor 3 jika
menceritakan isi cerita cukup
runtut dengan menggunakan
bahasa yang cukup dipahami.
d. Siswa diberi skor 2 jika
menceritakan isi cerita kurang
runtut dengan menggunakan
bahasa yang kurang dipahami.
e. Siswa diberi skor 1 jika
menceritakan isi cerita secara
tidak runtut dengan
menggunakan bahasa yang
Susilowati, 2013
Pengaruh Metode Brain Gym Terhadap Kemampuan Menyimak Siswa Kelas V SDN Cisomang 2 Kabupaten Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu sulit dipahami.
4 Kejelasan artikulasi dan pemilihan
kalimat yang benar dalam
menceritakan isi cerita.
a. Siswa diberi skor 5 jika
menggunakan artikulasi yang
sangat jelas sehingga mudah
dipahami dan menggunakan
kalimat yang sesuai dengan
cerita aslinya
b. Siswa diberi skor 4 jika
menggunakan artikulasi yang
cukup jelas sehingga dapat
dipahami dan menggunakan
kalimat yang sesuai dengan
cerita aslinya.
c. Siswa diberi skor 3 jika
menggunakan artikulasi yang
terkadang kurang jelas dan
menggunakan kalimat yang
hampir sesuai dengan cerita
aslinya.
d. Siswa diberi skor 2 jika
menggunakan artikulasi yang
kurang jelas dan menggunakan
kalimat yang kurang sesuai
dengan cerita aslinya.
e. Siswa diberi skor 1 jika
menggunakan artikulasi yang
tidak jelas dan menggunakan
kalimat yang tidak sesuai
Susilowati, 2013
Pengaruh Metode Brain Gym Terhadap Kemampuan Menyimak Siswa Kelas V SDN Cisomang 2 Kabupaten Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 5 Ketepatan dalam menggunakan
intonasi dan nada dalam
menceritakan isi cerita.
a. Siswa diberi skor 5 jika
menggunakan intonasi dan
nada (tinggi, rendah, cepat,
lambat) sangat baik sehingga
jelas perbedaan antara kalimat
tanya, perintah, pernyataan.
b. Siswa diberi skor 4 jika
menggunakan intonasi dan
nada (tinggi, rendah, cepat,
lambat) baik sehingga jelas
perbedaan antara kalimat
tanya, perintah, pernyataan.
c. Siswa diberi skor 3 jika
menggunakan intonasi dan
nada (tinggi, rendah, cepat,
lambat) sedikit datar dan
perbedaan antara kalimat
tanya, perintah, pernyataan
cukup jelas.
d. Siswa diberi skor 2 jika
menggunakan intonasi dan
nada (tinggi, rendah cepat,
lambat) yang datar sehinga
perbedaan kalimat tanya,
perintah, pernyataan kurang
jelas.
e. Siswa diberi skor 1 jika
menggunakan intonasi dan
Susilowati, 2013
Pengaruh Metode Brain Gym Terhadap Kemampuan Menyimak Siswa Kelas V SDN Cisomang 2 Kabupaten Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu lambat) yang sangat datar
(tanpa ada intonasi dan nada)
sehingga tidak terlihat
perbedaan kalimat tanya,
perintah, pernyataan kurang
jelas.
6 Menggambarkan situasi yang
terjadi dalam isi cerita.
a. Siswa diberi skor 5 jika dapat
menggambarkan situasi yang
sangat sesuai dengan isi cerita
sehingga tampak jelas
perbedaan antara suasana
sedih, senang dan lain-lain.
b. Siswa diberi skor 4 jika dapat
menggambarkan situasi yang
sesuai dengan isi cerita
sehingga tampak jelas
perbedaan antara suasana
sedih, senang dan lain-lain.
c. Siswa diberi skor 3 jika
menggambarkan situasi yang
cukup sesuai dengan isi
ceritakan tetapi sedikit lebih
kaku.
d. Siswa diberi skor 2 jika
menggambarkan situasi yang
kurang sesuai dengan isi cerita
dan siswa lebih banyak diam.
e. Siswa diberi skor 1 jika
Susilowati, 2013
Pengaruh Metode Brain Gym Terhadap Kemampuan Menyimak Siswa Kelas V SDN Cisomang 2 Kabupaten Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu sangat tidak sesuai sehingga
terlihat tidak serius.
7 Ketepatan dalam
mengekspresikan wajah yang
sesuai dengan isi cerita.
a. Siswa diberi skor 5 jika
menggunakan ekspresi wajah
yang sangat baik (marah,
sedih, lembut, menakutkan,
dan lain-lain) sesuai dengan
penokohan dalam cerita
sehingga akan lebih menarik.
b. Siswa diberi skor 4 jika
menggunakan ekspresi wajah
yang baik (marah, sedih,
lembut, menakutkan, dan
lain-lain) sesuai dengan penokohan
dalam cerita sehingga akan
lebih menarik.
c. Siswa diberi skor 3 jika
menggunakan ekspresi wajah
yang cukup baik (marah,
sedih, lembut, menakutkan,
dan lain-lain) sesuai dengan
penokohan dalam cerita
meskipun sedikit kaku.
d. Siswa diberi skor 2 jika
menggunakan ekspresi wajah
yang kurang baik (marah,
sedih, lembut, menakutkan,
dan lain-lain) kurang sesuai
Susilowati, 2013
Pengaruh Metode Brain Gym Terhadap Kemampuan Menyimak Siswa Kelas V SDN Cisomang 2 Kabupaten Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu cerita dan sangat kaku
sehingga terlihat kurang
menarik.
e. Siswa diberi skor 1 jika
menggunakan ekspresi wajah
yang tidak baik (marah, sedih,
lembut, menakutkan, dan
lain-lain) tidak sesuai dengan
penokohan dalam cerita
sehingga terlihat sangat tidak
menarik.
8 Menggunakan gerakan –gerakan yang tepat dalam menggambarkan
tokoh cerita.
a. Siswa diberi skor 5 jika
menggunakan gerakan-gerakan
tubuh yang sangat baik dalam
menggambarkan tokoh dalam
cerita sehingga lebih menarik
b. Siswa diberi skor 4 jika
menggunakan gerakan-gerakan
tubuh yang baik dalam
menggambarkan tokoh dalam
cerita sehingga lebih menarik.
c. Siswa diberi skor 3 jika
menggunakan gerakan-gerakan
tubuh yang cukup baik dalam
menggambarkan tokoh dalam
cerita sehingga cukup menarik.
d. Siswa diberi skor 2 jika
Susilowati, 2013
Pengaruh Metode Brain Gym Terhadap Kemampuan Menyimak Siswa Kelas V SDN Cisomang 2 Kabupaten Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu tubuh yang kurang baik dalam
menggambarkan tokoh dalam
cerita sehingga menjadi kurang
menarik.
e. Siswa diberi skor 1 jika
menggunakan gerakan-gerakan
tubuh yang tidak baik dalam
menggambarkan tokoh dalam
cerita sehingga menjadi tidak
menarik.
(Sumber: Kusumawati, 2011)
Keterangan:
1 : Tidak Baik
2 : Kurang Baik
3 : Cukup Baik
4 : Baik
5 : Sangat Baik
G. Analisis Data
Pengolahan dan analisis data secara garis besar dilakukan dengan menggunakan
bantuan uji statitik. Instrumen dalam penelitian ini adalah tes kemampuan menyimak
cerita pendek anak secara lisan (menceritakan kembali isi cerita) dan tes tulisan
(memahami isi cerita), hasilnya diolah melalui tahapan-tahapan berikut:
a. Memberikan skor jawaban siswa sesuai dengan kunci jawaban yang telah
ditentukan.
b. Menentukan peningkatan yang terjadi sebelum dan sesudah pembelajaran
dihitung dengan rumus g faktor dengan rumus:
Spost - Spre
g =
Susilowati, 2013
Pengaruh Metode Brain Gym Terhadap Kemampuan Menyimak Siswa Kelas V SDN Cisomang 2 Kabupaten Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Keterangan:
Spost = skor post-test
Spre = skor pre-test
Smaks = skor maksimum
c. Uji normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui normal atau tidaknya distribusi
data atau nilai, pat diolah sehingga data penelitian dengan menggunakan
teknik statistik parametrik jika data tersebut berdistribusi normal. Uji
normalitas dapat menggunakan rumus:
∑ (O – E)2
x2 = E
Keterangan:
x2 = Chi-Square
O = Frekuensi hasil pengamatan
E = Frekuensi yang diharapkan
Pada penelitian ini uji normalitas data skor tes menyimak menggunakan SPSS
versi 18 (statistik Kolmogrov Smirnov Z)
d. Uji homogenitas dengan menggunakan uji variansi dua peubah bebas dengan
rumus:
S2besar
F =
S2kecil
Kriteria:
Pada taraf signifikansi alpha, variansi sampel dikatakan homogen jika:
Fmaks ‹ Ftab, dengan Ftabel = (1-α) Fk;n
Pada penelitian ini uji homogenitas data skor tes menyimak menggunakan
SPSS versi 18 (Levene’s Test)
e. Uji hipotesis dengan menggunakan uji perbedaan dua rerata, setelah data diuji
Susilowati, 2013
Pengaruh Metode Brain Gym Terhadap Kemampuan Menyimak Siswa Kelas V SDN Cisomang 2 Kabupaten Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
penelitian ini uji normalitas data skor tes menyimak menggunakan SPSS versi
Susilowati, 2013
Pengaruh Metode Brain Gym Terhadap Kemampuan Menyimak Siswa Kelas V SDN Cisomang 2 Kabupaten Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian tentang pengaruh metode Brain Gym terhadap
kemampuan menyimak siswa kelas V, dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Kondisi awal tingkat kemampuan menyimak siswa dalam aspek memahami isi cerita
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol pada saat pretest berada pada kategori
lemah dengan nilai rata-rata 5,98 setara dengan 29,87% untuk kelompok eksperimen
dan 4,98 setara dengan 24,87% untuk kelompok kontrol. Begitu juga dengan
kemampuan menyimak siswa dalam aspek menceritakan kembali isi cerita kelompok
eksperimen setara dengan kelompok kontrol pada saat pretest berada pada kategori
lemah dengan nilai rata-rata adalah 14,45 setara dengan 36,13% untuk kelompok
eksperimen dan 14,05 setara dengan 35,13% untuk kelompok kontrol.
2. Kondisi akhir tingkat kemampuan menyimak siswa dalam aspek menceritakan
kembali isi certa kelompok eksperimen dan kelompok kontrol pada saat postest
mengalami peningkatan yaitu berada pada kategori cukup dengan nilai rata-rata 10,2
setara dengan 51% untuk kelompok eksperimen dan 8,2 setara dengan 41% untuk
kelompok kontrol. Meskipun hasil postest kemampuan memahami isi cerita pada
kelompok kontrol sama dengan kelompok eksperimen yaitu dalam kategori cukup,
akan tetapi kategori cukup pada kelompok kontrol mendekati lemah dengan nilai 41%
mendekati 40%.
3. Terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan menyimak siswa kelompok
eksperimen yang diberi treatment metode Brain Gym dengan kemampuan menyimak
siswa kelompok kontrol yang diberi treatment metode konvensional. Ini terlihat pada
nilai rata-rata kelompok eksperimen lebih besar dari kelompok kontrol, yaitu nilai
rata-rata aspek kemampuan memahami isi cerita kelompok eksperimen 11,20 dan
kelompok kontrol 8,13 dan nilai rata-rata aspek kemampuan menceritakan kembali isi
cerita kelompok eksperimen 19,70 dan kelompok kontrol 15,75. Hal ini menunjukkan
penerapan metode Brain Gym berpengaruh terhadap kemampuan menyimak siswa
Susilowati, 2013
Pengaruh Metode Brain Gym Terhadap Kemampuan Menyimak Siswa Kelas V SDN Cisomang 2 Kabupaten Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4. Penggunaan musik sebagai pengiring dalam melakukan gerakan –gerakan Brain Gym
dapat menambah gairah siswa.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian, maka peneliti mengemukakan beberapa rekomendasi yang
diharapkan dapat dijadikan masukan bagi pihak-pihak yang terkait dengan pendidikan
sekolah dasar khususnya di SDN Cisomang 2. Adapun rekomendasi tersebut antara lain
ditujukan:
1. Saran bagi guru
a. Menjadikan metode Brain Gym sebagai salah satu alternatif untuk meningkatkan
kemampuan menyimak siswa.
b. Guru diharapkan memahami kemampuan menyimak yang dimiliki siswa,
mengingat penting untuk dikembangkan sejak dini.
c. Dalam menerapkan metode Brain Gym guru diharapkan dapat mengatur alokasi
waktu sehingga proses pembelajaran berjalan dengan efektif dan efesien.
2. Saran bagi peneliti selanjutnya
a. Peneliti selanjutnya diharapkan dapat mempertimbangkan hal ini untuk bahan
pembanding sehingga akan lebih terlihat pengaruh penerapan metode Brain Gym
dalam meningkatkan kemampuan menyimak siswa.
b. Peniliti selanjutnya dapat mempertimbangkan alokasi waktu lebih lama, lebih luas
dan lebih mendalam seperti tingkat IQ, jenis kelamin dan riwayat trauma psikis
maupun fisik pada area kepala terhadap penerapan metode Brain Gym dalam
meningkatkan kemampuan menyimak siswa.
c. Peneliti selanjutnya dapat mengembangkan metode Brain Gym yang lebih baik lagi
dengan memvariasikan gerakan serta penggunaan media yang disesuaikan dengan
Susilowati, 2013
Pengaruh Metode Brain Gym Terhadap Kemampuan Menyimak Siswa Kelas V SDN Cisomang 2 Kabupaten Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian. Jakarta: PT Rineka Cipta
Depdiknas. (2006). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Depdiknas.
Dennison, P.E., dan Dennison, G.E. (2008). BrainGym. Jakarta: PT Grasindo
Darmadi, H. (2011). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta
Festi, P. (2010). Pengaruh Brain Gym terhadap peningkatan fungsi kognitif lansia di Karang
Werdha Peneleh Surabaya. (Online). Tersedia:
http://www.fik.umsurabaya.ac.id/jurnal/pengaruh-brain-gym terhadap-peningkatan-fungsi%20kognitif-lansia-dikarang-werdha-peneleh-surabaya.pdf
Ibrahim, M. (2011). Terampil Mendengarkan. Jakarta: Zaman
Iskandarwassis, dkk. (Tanpa Tahun). Strategi Pembelajaran Bahasa. Bandung: Rosdakarya
Jensen, E. (2008). Brain-Based Learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Jensen, E. (2010). Guru Super dan Super Teaching. Jakarta: PT Indeks
Miller, P. (2008). Music Theory Pedagogy: Melding Dalcroze Eurhythmics With Brain Gym. Disertasi pada University of Missouri.
Musfiroh, T (2003). Bercerita untuk anak usia dini. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Dirjen Dikti.
Mustakhim, M.N. (2005). Peranan Cerita dalam Pembentukan Perkembangan anak TK.
Departemen Pendidikan Naisonal Dirjen Dikti
Nababan, Sri Utari Subiyakto.(1993). Metodologi Pengajaran Bahasa. Jakarta: Gramedia
Nugiyantoro, B. (2010). Penilaian Pembelajaran Bahasa. Yogyakarta: BPFE
Nugroho, Y. (2009). Efek Brain Gym dalam Meningkatkan Perhatian Attention Deficit
Disorder (ADD). Psikohumanika, Vol. II, No. 2, Februari 2009-ISSN 1979-0341
Prihastuti. (2009). Pengaruh BrainGym terhadap Peningkatan Kecakapan Berhitung Siswa
Sekolah Dasar. Jurnal Ilmiah Pendidikan.Th. XXVIII No. 1
Rachmawati, Y. (2005). Musik sebagai Pembentuk Budi Pekerti. Bandung: Panduan
Rahmat, J. (2005). Belajar Cerdas: Belajar Berbasis Otak. Bandung: MLC Pemb
Resmini, N. (2006). Pembinaan dan Pengembangan Pembelajaran Bahasa dan Sastra
Susilowati, 2013
Pengaruh Metode Brain Gym Terhadap Kemampuan Menyimak Siswa Kelas V SDN Cisomang 2 Kabupaten Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Rosdiana, Y. (2009). Bahasa dan Sastra Indonesia di SD. Jakarta: Universitas Terbuka
Santrock, J. (2007). Perkembangan Anak. Jakarta: Erlangga
Sudjana, N. (1996). Metode Statistika. Bandung: Tarsito
Sudjana, N. (2011). Tuntutan Penyusunan Karya Ilmiah, Makalah, Skripsi, Tesis, Disertasi. Jakarta: Sinar Baru Algensindo
Stephen, R.C. (1997). The Habits of Highly Effective People. Jakarta: Binapura Aksara.
Surakhmad, W. (1998). Pengantar Penelitian Ilmiah Dasar Metode dan Tekhnik. Bandung: Tarsito
Suantri, M. (2001). Strategi Belajar Mengajar. Bandung: CV Maulana
Sugiyono (2003). Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta
Sugiyono (2006). Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2007). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, kualitatif, dan
R&D). Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif, R&D. Bandung: Alfabeta.
Supardjiman, K. (2007). Brain Gym. (Online). Tersedia: http://www.wordpress.com ( 1 Maret 2012).