• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Premi Panen Terhadap Kinerja Karyawan Panen Unit Kebun Pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero)Medan Kebun Rambutan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Premi Panen Terhadap Kinerja Karyawan Panen Unit Kebun Pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero)Medan Kebun Rambutan"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Kinerja adalah hasil atau tingkat keberhasilan seseorang secara keseluruhan selama periode tertentu dalam melaksanakan tugas dibandingkan dengan berbagai kemungkinan, seperti standar hasil kerja, target atau sasaran atau kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu telah disepakati bersama (Rivai dan Basri, 2005:50).

Motivasi sangat erat hubungannya dengan kinerja para karyawan.

Mangkunegara (2005,61) menyatakan : “Motivasi terbentuk dari sikap (attitude)

karyawan dalam menghadapi situasi kerja di perusahaan (situation). Motivasi

merupakan kondisi atau energi yang menggerakkan diri karyawan yang terarah

atau tertuju untuk mencapai tujuan organisasi perusahaan. Sikap mental karyawan

yang pro dan positif terhadap situasi kerja itulah yang memperkuat motivasi

kerjanya untuk mencapai kinerja maksimal”.

Motivasi orang dalam bekerja ada bermacam-macam. Ada orang yang

termotivasi mengerjakan sesuatu karena uangnya banyak, meskipun kadang-

kadang pekerjaan itu secara hukum tidak benar. Ada juga yang termotivasi karena

rasa aman atau keselamatan meskipun bekerja dengan jarak yang jauh. Bahkan

ada orang yang termotivasi bekerja hanya karena pekerjaan tersebut memberikan

prestise yang tinggi walaupun gajinya sangat kecil (Arep, 2003: 12).

Untuk meningkatkan kinerja sumber daya manusia atau karyawan tersebut,

(2)

agar meningkatkan kinerja dan prestasinya. Memberi tambahan pendapatan di luar

gaji pokok, seperti tunjangan, lembur, dan insentif merupakan salah satu alat yang

digunakan perusahaan untuk mendorong motivasi karyawan dalam memberikan

prestasi kerja yang tinggi kepada perusahaan. Di kebun sistem yang diberlakukan

untuk meningkatkan kinerja bagi karyawan panen kelepa sawit adalah premi

panen.

Premi merupakan bayaran lebih yang diberikan perusahaan karena pegawai

harus bekerja lebih keras untuk berbagai keadaan atau kondisi kerja yang kurang

nyaman. Pegawai mendapat premi karena pegawai tersebut bekerja melebihi

waktu kerja normal atau lembur, kerja saat hari libur, atau karena prestasi kerja

dan produktivitas pegawai dalam bekerja (Jiwo Wungu, 2003:102).

Selain itu menurut Ghani (2003) premi adalah pendapatan yang diperoleh

pekerja apabila telah melampaui batas ketentuan yang ditetapkan

pengusaha/perusahaan. Perusahaan perkebunan mengadakan sistem premi pada

karyawan panen bertujuan untuk mendorong karyawan panen bekerja lebih giat,

sehingga hasil peningkatan kualitas dan kuantitas akan mengakibatkan

keuntungan bagi perusahaan.

Namun pada kenyataannya, ada sebuah masalah yang timbul berkaitan

dengan pemberian premi kepada karyawan kebun atau pemanen. Pemberian premi

yang dilakukan perusahaan dianggap karyawan belum memuaskan dan

memotivasi. Karyawan beranggapan bahwa sistem pemberian premi di tujukkan

untuk karyawan yang mempunyai kualitas hasil panen yang tinggi. Premi yang

diperoleh karyawan bisa saja berbeda walaupun karyawan tersebut memiliki

(3)

harinya datang bekerja tetapi hasil panen yang dia dapatkan sedikit maka dia tetap

mendapat premi tetapi jumlahnya sedikit. Sedangkan karyawan lain yang

kehadirannya biasa- biasa saja tetapi memperoleh hasil panen yang berkualitas

tinggi bisa memperoleh premi yang tinggi. Perbedaan ini akan menimbulkan

kecemburuan diantara para karyawan dan karyawan akan merasa perusahaan tidak

adil kepadanya. Sehingga dalam hal ini karyawan akan merasa bahwa seringnya

mereka hadir bekerja tidak menjamin mereka memperoleh pendapatan yang

banyak dan pada akhirnya mereka akan malas dalam bekerja ketika masa panen

belum tiba.

Berdasarkan latar belakang di atas peneliti tertarik untuk melihat bagaimana

pengaruh premi terhadap kinerja karyawan di PT. Perkebunan Nusantara III

(PTPN III) Persero. PTPN III adalah salah satu dari 14 Badan Usaha Milik Negara

yang bergerak dalam bidang usaha perkebunan, yaitu mengelolah tanaman karet

dan sawit sebagai komoditi utamanya yang didukung dengan adanya pabrik

pengolahan untuk masing-masing komoditi tersebut

(

http://www.ptpn3.co.id/abus.htm/).

Kebun Sawit Unit Rambutan adalah salah satu bagian atau unit usaha PTPN

III Medan- Sumatera Utara, yang terletak di Kota Madya Tebing Tinggi yang

memiliki dua komoditi tanaman perkebunan yaitu tanaman kelapa sawit dan

tanaman karet. Selain itu unit rambutan juga mempunyai pabrik pengelolahan

hasil atau pasca panen untuk mengelolah hasil panen agar bisa dipasarkan dan

mengahasilkan keuntungan bagi persusahaan.

Dalam meningkatkan produktivitas perusahaannya PT.Perkebunan

(4)

karyawannya di dalam bekerja. Berbagai cara dan pendekatan dilakukan untuk

terus memotivasi karyawan agar karyawan menghasilkan kinerja yang baik dan

menguntungkan bagi perusahaan. Melakukan pengawasan dan evaluasi perbaikan

juga di lakukan PT. Perkebunan Nusantara III Medan untuk terus berkembang

kearah lebih baik. Salah satu bentuk evaluasi yang dilakukan PT. Perkebunan

Nusantara III Medan adalah melakukan survey kepuasan dan motivasi karyawan

yang di lakukan setiap tahunnya. PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan

dalam mengukur kepuasan karyawannya di dalam bekerja mempunyai sebuah alat

ukur berupa kuesioner, dimana kuesioner tersebut diberikan kepada karyawan

untuk diisi pada setiap tahunnya. Kuesioner tersebut digunakan sebagai input

informasi yang akurat mengenai kepuasan dan ketidakpuasan pada sistem

manajemen PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan, sehingga dapat

dilakukan perbaikan untuk dapat memotivasi karyawan di tahun berikutnya. Dari

hasil survai pada tahun 2015 terlihat bahwa kepuasan karyawan pada PTPN III

sudah baik, hal ini dipengaruhi oleh faktor-faktor sebagai berikut: Paket imbalan

(gaji, tunjangan, lembur, bonus, BAS, THR); Peluang untuk promosi dan

pengembangan karir; dan Peluang untuk mengikuti pelatihan yang dibutuhkan.

Sedangkan faktor yang tidak memuaskan bagi karyawan PTPN III, antara lain:

Paket imbalan (premi dan gaji pensiun); Fasilitas penunjang kesejahteraan

(fasilitas rumah, kesehatan, sarana pendidikan, sarana olahraga, dan ibadah);

Rekrutmen yang kurang objektif dan transparan; dan Penilaian karya yang kurang

objektif dan transparan. Dari faktor- faktor tersebut terlihat bahwa premi

merupakan salah satu faktor yang tidak memuaskan atau tidak memotivasi

(5)

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh premi panen

terhadap kinerja karyawan unit kebun pada PT.Perkebunan Nusantara III

(Persero) Medan Kebun Sawit Unit Rambutan.

Penelitian ini didukung oleh beberapa hasil penelitian terdahulu yang

berhubungan dengan permasalahan yang diteliti. Beberapa penelitian terdahulu

yang berhubungan dengan masalah yang akan diteliti adalah penelitian mengenai

“Pengaruh Premi Panen Terhadap Kinerja Dan Kepuasan Kerja Karyawan

Panen Kelapa Sawit (Studi Kasus : PT. Perkebunan Nusantara IV, Unit Kebun Pabatu Dan Unit Kebun Bah Jambi)” (Purnama, 2010). Dari hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa premi berpengaruh secara nyata terhadap

kinerja (kuantitas kerja, kualitas kerja, dan kehadiran kerja) dan kepuasan kerja

karyawan panen kelapa sawit di Kebun Pabatu, tetapi premi hanya berpengaruh

nyata terhadap kualitas kerja, kehadiran kerja.

Oddy Azhari Lubis (2012) dalam penelitiannya mengenai “Pengaruh Pemberian Insentif Terhadap Produktivitas Kerja Pegawai Divisi Kantor

Pada PTPN III Kebun Bangun” juga menyatakan bahwa terdapat hubungan

yang tinggi antara insentif terhadap produktivitas pegawai.

Marselia Alamanda Hasibuan (2011) dalam penelitiannya mengenai “Hubungan Premi Dengan Produktivitas Kerja Dan Tingkat Kesejahteraan

Karyawan PT. Perkebunan Nusantara IV Unit Kebun Marihat” juga

menyimpulkan bahwa terdapat hubungan premi dengan produktivitas kerja

karyawan pemanen PTPN IV Kebun Marihat.

Penelitian yang dilakukan oleh Andri (2005) mengenai “Pengaruh

(6)

PT. Agronesia Divi Industri Makanan dan Minuman Bandung” juga

menyimpulkan bahwa semakin baik kompensasi yang diberikan oleh perusahaan

dalam sudut pandang karyawan, maka akan semakin tinggi tingkat motivasi kerja

karyawan.

Nurul Dwi Prihutami (2011) dengan penelitiannya yang berjudul “Analisis Faktor Penentu Produksi Tandan Buah Segar (TBS) Tanaman Kelapa Sawit (Elaeis Guineensis Jacq.) Di Sungai Bahaur Estate (SBHE), PT Bumitama Gunajaya Agro (PT BGA), Wilayah VI Metro Cempaga, Kotawaringin

Timur, Kalimantan Tengah” menunjukkan bahwa tenaga kerja (pemanen)

memiliki pengaruh yang sangat nyata dalam peningkatan produksi TBS di SBHE.

Peningkatan produksi TBS dipengaruhi oleh jumlah tenaga pemanen, pengawasan

yang ketat oleh pihak supervisi, adanya sistem denda, sanksi, dan premi.

Dengan latar belakang tersebut, maka saya tertarik untuk melakukan

penelitian mengenai premi panen terhadap kinerja karyawan, dengan judul

Pengaruh Premi Panen Terhadap Kinerja Karyawan Unit Kebun Pada PT.Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan Kebun Rambutan”

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah

(7)

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah Untuk mengetahui sejauh mana

pengaruh pemberian premi panen terhadap kinerja karyawan unit kebun pada

PT.Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan Kebun Rambutan.

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:

a. Secara akademis, penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan

dan pengetahuan serta memperkaya khasanah penelitian dan sumber

bacaan di Dapartemen Ilmu Administrasi Bisnis FISIP USU.

b. Secara Teoritis, penelitian ini diharapkan mampu memperkaya ilmu

pengetahuan dalam bidang premi kelapa sawit dan dapat dijadikan bahan

informasi dalam penelitian selanjutnya di bidang premi kelapa sawit.

c. Secara Praktis, penelitian dapat dijadikan masukan bagi para pemimpin

atau manajer kebun kelapa sawit dalam penetapan premi kelapa sawit

Referensi

Dokumen terkait

Dengan semakin banyaknya Galeri foto yang ada dan menimbulkan persaingan dalam memberikan pelayanan yang memuaskan.Oleh karena itu penulis mengunakan media Internet sebagai

[r]

[r]

Dengan melihat dari dasar tersebut, maka akan memudahkan hasil dari program test IQ yang lebih canggih dengan memperhatikan sistem dan cara pembuatan yang baik juga

Nomor surat dan kode surat yang dibatasi garis miring ditulis rapat tanpa spasi dan tidak diakhiri tanda titik atau..

Panjang dawai bisa dipendekkan tanpa mengubah tegangan akan mengubah frekuensi yang lain, seperti terjadi pada dawai gitar saat dipetik... Jelaskan frekuensi dawai

Sistem penggajian dalam perusahaan dihubungkan dengan tujuan dan strategi perusahaan.Penggajian juga menuntut keseimbangan antara keuntungan dan biaya perusahaan dengan harapan

Puji dan syukur pertama sekali penulis ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala nikmat dan karunia yang telah diberikan-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi