• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penatalaksanaan Sarkoma Uteri Yang Mengalami Kekambuhan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Penatalaksanaan Sarkoma Uteri Yang Mengalami Kekambuhan"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN KASUS

Anamnese

Ny. R, 51 tahun, P7A1, APK 14 tahun, dirujuk oleh dokter Spesialis Onkologi

Ginekologi pada tanggal 20 September 2008 ke RS Adam Malik dengan diagnosa

Sarkoma Uteri paska TAH ( Total Abdominal Histerektomi ) + ajuvan radiasi dengan :

Keluhan Utama : Benjolan di perut

Telaah : Hal ini telah dialami o.s sejak 2 bulan sebelum datang ke RS

Adam Malik. Awalnya o.s merasa perutnya kembung dan tidak nyaman, belakangan o.s

merasakan adanya benjolan di perut, namun tanpa disertai nyeri. Perdarahan dari

kemaluan tidak dijumpai. Sebelumnya , pada tanggal 4 Mei 2007 o.s telah menjalani

operasi di RS Adam Malik dengan hasil histopatologi endometrial carcinoma dari hasil

kuret bertingkat sebelum operasi dilaksanakan , dimana pada saat operasi dijumpai

uterus sebesar telur angsa, sedangkan kedua ovarium dalam batas normal. Hasil

histopatologi yang pertama setelah operasi dilaksanakan adalah leiomiosarkoma uteri

grade 1-2, namun setelah dilakukan slide review menunjukkan hasil stromal sarkoma

endometrium grade 1-2 dengan invasi ke 1/3 miometrium, tanpa adanya metastase ke

kelenjar getah bening dan serviks, dan kedua ovarium normal. O.s juga telah mendapat

terapi ajuvan radiasi sebanyak 27 kali, yaitu 25 kali radiasi eksternal dan 2 kali radiasi

internal di Jakarta. Radiasi terakhir dilaksanakan pada tanggal 18 Oktober 2007.

Riwayat Penyakit Terdahulu : -

Riwayat Penggunaan Obat : -

Pemeriksaan Fisik Tanda Vital

Kesadaran : Sadar penuh Anemis : -

Tekanan Darah : 120/80 mmHg Ikterus : -

Frekuensi Nadi : 80x/i Sianosis : -

Frekuensi Nafas : 20x/i Dispnu : -

Temperatur : 370C Edema : -

(2)

Status Lokalisata

Kepala/Leher : KGB supraklavikular tidak membesar

Toraks : Suara pernafasan : vesikuler, suara tambahan ( - )

Abdomen : Supel, teraba massa padat sebesar kepala bayi

, dengan batas atas setinggi pusat, tidak mobil

Nyeri ( - ), tanda- tanda asites( - )

Ekstremities superior & inferior : Dalam batas normal.

Status Ginekologi

Inspekulo : puncak vagina licin, darah (-).

Pemeriksaan bimanual vagina : dinding dan puncak vagina licin, teraba massa padat

sebesar kepala bayi, dengan batas atas setinggi

pusat, massa sulit digerakkan, dan tidak dijumpai

nyeri tekan.

Diagnosa : Sarkoma uteri rekuren + paska TAH ( Total Abdominal Histerektomi ) +

BSO ( Bisalfingoooforektomi ) /( surgical staging ) + post ajuvan radiasi.

Rencana : Laparotomi sitoreduksi

Persiapan relaparotomi :

Hasil Laboratorium : HGB : 11,4 g/dl

HCT : 34,7%

WBC : 7.6 K/ul

PLT : 271 K/ul

Ureum : 20,8 mg/dl

Kreatinin : 0,9 mg/dl

Total Bilirubin : 0,48 mg/dl

(3)

Direct Bilirubin : 0,15 mg/.dl Alkaline phosphatase : 178,1 U/L

SGOT : 28,7 U/L

SGPT : 35,1 U/L

Gula darah puasa : 100 mg/dl

Gula darah PP : 120 mg/dl

Rontgen foto dada : tidak ada kelainan pada jantung dan paru-paru.

EKG : normal .

Pada tanggal 21 Oktober 2008, subdivisi ginekologi onkologi mealakukan relaparotomi

terhadap o.s. Pada saat operasi dijumpai massa padat bernodul, mudah berdarah,

dengan diameter 20 cm, melekat ke mesenterium, ileum dan omentum. Setelah

dilakukan pembebasan dari perlekatan, massa tersebut berhasil di reseksi. Saat

operasi juga dijumpai massa pada daerah vagina dengan ukuran 1-2 cm , namun tidak

dapat di reseksi. Selanjutnya dilakukan omentektomi dan kemudian dinding abdomen

ditutup lapis demi lapis.

Hasil laporan histopatologi paska operasi 21 Oktober 2008 : Leiomiosarkoma uteri

grade II – III, dengan metastase ke omentum.

Pada tanggal 27 Oktober 2008 o.s dipulangkan dari RS Adam Malik dan dianjurkan

kontrol ulang untuk persiapan ajuvan kemoterapi, namun saat itu o.s belum

menyatakan bersedia mendapat terapi ajuvan dengan alasan hendak berdiskusi

terlebih dahulu dengan pihak keluarga.

Akhirnya setelah menyatakan bersedia mendapat terapi ajuvan , pada tanggal 11

Desember 2008 o.s mendapat ajuvan kemoterapi VAC siklus I.

(4)

Analisa Kasus

Ny. R, 51 tahun, P7A1, APK 14 tahun, datang ke RS Adam Malik pada tanggal 20

Oktober 2008 dengan keluhan utama adanya benjolan di perut , yang dirasakan OS

sejak 2 bulan sebelum datang ke RS Adam Malik. Sebelumnya pada tanggal 4 Mei

2007 OS sudah pernah dilakukan operasi staging atas indikasi karsinoma endometrium

dari hasil kuret sebelum operasi, dengan hasil histopatologi paska operasi

leiomiosarkoma grade 1-2, dan setelah dilakukan pembacaan ulang slide, hasil

histopatologi menunjukkan endometrial stromal sarkoma grade 1-2. OS telah mendapat

terapi ajuvan radiasi sebanyak 27 kali di Jakarta, radiasi terakhir dilakukan pada tanggal

18 Oktober 2007. Dari literatur diketahui bahwa baik leiomiosarkoma uteri maupun

endometrial stromal sarkoma merupakan jenis neoplasma yang jarang dijumpai,yaitu

hanya sekitar 8% dari keganasan pada uterus. (1) Meskipun pemberian radiasi ajuvan

paska operasi pada kasus yang tanpa metastase masih kontroversi, oleh karena

kebanyakan data penelitian yang ada bersifat retrospektif, namun ada dua hasil

penelitian yang menganjurkan untuk pasien dengan stadium 1-2 , radiasi ajuvan pelvis

dapat meningkatkan survival, dan mereka juga menyimpulkan perlunya radiasi pelvis

atau brakiterapi dengan atau tanpa kemoterapi untuk leiomiosarkoma, MMTs stadium 1

dan 2, dan sarcoma nondiferensiasi grade tinggi. (1,3)

± 10 bulan setelah terapi primer, OS datang kembali ke RS Adam Malik dengan

keluhan benjolan pada perut, dan OS didiagnosa dengan sarkoma uteri rekuren.

Selanjutnya dilakukan relaparotomi dan tumor tersebut berhasil di reseksi. Hasil

histopatologi tumor paska relaparotomi adalah leiomiosarkoma grade 2-3 dengan

metastase ke omentum.Dan OS dianjurkan mendapat ajuvan kemoterapi VAC.

Dari literatur, diketahui bahwa sarkoma grade rendah perjalanan penyakitnya lambat

dan survivalnya lama setelah operasi. Penyakit pada umumnya kambuh secara lokal

dengan masa bebas penyakit yang lama. (2).Hal ini bertentangan dengan kondisi OS ,

yang hanya dalam 10 bulan paska terapi primer sudah mengalami kekambuhan.

Memang belum ada terapi standar untuk pasien yang mengalami kekambuhan.

Terhadap pasien-pasien tersebut masih harus dilakukan penelitian. (5).

Referensi

Dokumen terkait

Vaksin sel utuh yang dibuat dari isolat tersebut dapat menimbulkan respon antiverotoksik antibodi dalam hewan percobaan mencit, kelinci dan sapi perah bunting, dapat dideteksi

Configure camera settings, reboot the camera, or upgrade the firmware from the UniFI Video interface.. Mobile Support The UniFi Video web interface is accessible on iOS and

Berapa biaya tetap, biaya variabel total dan per unit, biaya rata-rata dan

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut. Dosen ITS memiliki rata-rata dokumen dalam Bahasa Indonesia yang dipublikasi

Makna apakah yang terkandung di dalam gaya bahasa puisi karya Du Fu. 1.4

, Evaluasih Hasil Belajar, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009 Subana, dkk, Statistika pendidikan, Bandung: Pustaka Setia, 2005.. Sudijono, Anas, Pengantar Evaluasi Pendidikan,

Oleh karena itu, penganggapan kompetensi umum yang mendasari negara-negara - yaitu bahwa kebanyakan keputusan dalam wahana publik mempengaruhi semua warga

Sedangkan untuk tingkatan berpikir Van Hiele, penelitian yang pernah dilakukan oleh Khoiriyah, Nor, dkk (2012) meneliti tentang tingkat berpikir siswa berdasarkan teori Van