• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peran Sekertaris Dalam Menciptakan Efisiensi Kerja Pada Bagian Tata Usaha Kantor Kejaksaan Tinggi Sumut Chapter III V

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Peran Sekertaris Dalam Menciptakan Efisiensi Kerja Pada Bagian Tata Usaha Kantor Kejaksaan Tinggi Sumut Chapter III V"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

16 A. Pengertian Sekertaris

Menurut Caroline F.Ch. Lawalata (2012:1) Sekertaris berasal dari kata secretum dalam bahasa Latin yang artinya something bidden atau rahasia. Dalam bahasa Latin, orang yang memegang rahasia disebut dengan secretarium atau secretarius, dalam bahasa Prancis disebut secretaire, dalam bahasa Belanda disebut secretares, dan dalam bahasa Inggris disebut secretary. Berdasarkan arti katanya maka seorang sekretaris dihubungkan dengan secret atau rahasia, yaitu seseorang yang bisa menyimpan rahasia.Pengertian sekretaris Menurut Louis C. Nahassy dan William Selden (2008:2) seperti yang dikutip oleh Sutarto dalam buku Sekretaris menyatakan “Secretary is an office employee who has a more responsible position than a stenographer and whose duties usually include taking and transcribing dictation; dealing with the public by answering the telephone, meeting callers, and making appointment ; and maintaining or filing records, letters, etc, A secretary frequently acts as an administrative assistant or Junior executive”.

(2)

maka dapat ditarik kesimpulan bahwa sekretaris adalah orang, pegawai, atau karyawan yang diberi tugas dan pekerjaan berhubungan dengan masalah rahasia Negara atau perusahaan.

Seorang sekretaris harus mempunyai sifat tanggap, aktif dan kreatif karena sebagai sekretaris perusahaan memiliki tugas yang cukup padat. Oleh karena itu, sekretaris harus cekatan dan selalu mempunyai inisiatif sendiri tanpa harus menunggu perintah atasan. Setelah selesai melakukan suatu tugas, seorang sekretaris harus sudah mempunyai rencana untuk pekerjaan selanjutnya yang akan dikerjakannya dengan baik.

Berdasarkan pengertian para ahli tersebut, dapat disimpukan bahwa sekretaris adalah seorang yang dapat dipercaya oleh pimpinan dalam membantu memperlancar pekerjaan, terutama untuk penyelenggaraan kegiatan administratif yang menunjang kegiatan manajerial pimpinan atau kegiatan operasional perusahaan, serta membantu pimpinan atau membina tata hubungan (komunikasi) dengan bawahan maupun pihak lain yang berkepentingan dengan perusahaan. Pengertian sekretaris terbagi atas:

1. Sekretaris Pribadi (Private Secretary)

(3)

pimpinan, sehingga dapat melancarkan pekerjaan-pekerjaan yang akan dilakukan. Misalnya, Sekertaris pribadi perlu memiliki pengetahuan tentang perusahaan-perusahaan yang menjadi pesaing(competitors).

2. Sekretaris Perusahaan (Business Secretary)

Ruang lingkup tugas-tugas sekretaris perusahaan lebih luas dibandingkan dengan sekretaris pribadi. Umumnya, pada saat ini dikenal dengan sebutan sekretaris organisasi atau sekretaris eksekutif yang banyak ditemui pada perusahaan-perusahaan negara, organisasi-organisasi negara, lembaga-lembaga, dan perusahaan-perusahaan swasta nasional maupun asing.

Salah satu pengertian sekretaris yang ada kaitanya dengan pengertian business secretary, yaitu selain sekretaris yang berperanan semata-mata sebagai pembantu, terdapat juga sekelompok sekretaris yang mempunyai tugas sebagai manajer. Karena kedudukan sebagai manajer, maka sekretaris yang demikian itu lalu mempunyai pegawai-pegawai bawahan. Akhirnya para pegawai bawahan itu dengan segenap bidang kerjanya lalu dilembagakan menjadi sebuah organisasi. Satuan organisasi ini sekarang lebih umum disebut sekretaris dan dikepalai oleh sekretaris yang berfungi sebagai manajer itu.

(4)

organisasi, dan tanggungjawabnya termasuk mengatur pekerjaan kesekretarisan. Untuk menyelenggarakan pekerjaan kesekretarisan inilah diterapkan pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen di bidang kesekretarisan yaitu: perencanaan, pengorganisasian, kegiatan kantor, pengawasan, dan penggerakan.Misalnya, tugas-tugas dari sekertaris perusahaan misalnya melaksanakan dan mengelola proyek perusahaan bersama pimpinan, bertindak sebagai konsultan bagi atasannya dan mengatur segala keperluan meeting bagi pimpinan, dan sebagainya.

B. Peran Sekretaris

Anggapan bahwa peran seorang sekretaris dalam suatu perusahaan atau organisasi itu gampang merupakan anggapan yang salah. Seorang sekretaris bertugas untuk meringankan tugas pimpinan maka dapat dibayangkan jika pimpinan harus mengerjakan segala macam korespondensi, mengangkat telepon, menerima semua tamu dan mengingat segala rencana kegiatannya dalam sehari pasti akan sangat mengganggu kelancaran tugasnya sebagai seorang pemimpin perusahaan. Kedudukan sekretaris dalam membantu produktivitas kerja pimpinan harus bisa menjalankan peran yang sudah menjadi tanggungjawabnya sebagai sekretaris.

(5)

a. Mempersiapkan acara pimpinan. b. Korespondensi.

c. Kearsipan. d. Dokumentasi.

e. Pembuatan laporan rapat.

f. Penghubung antara pemimpin dengan pihak luar atau orang lain. g. Mengatur tata ruang dan perlengkapan kantor.

h. Harus dapat menyimpan rahasia. i. Harus mampu berinisiatif. j. Cakap dan berkepribadian baik.

Menurut Saiman (2002:37) peranan sekretaris secara umum yaitu sebagai berikut : 1. Peranan sekretaris terhadap atasan

a. Sebagai perantara atau saluran komunikasi dan pembinaan hubungan yang baik bagi orang yang ingin berhubungan dengan pimpinan.

b. Sebagai sumber informasi yang diperlukan pimpinan dalam memenuhi fungsi, tugas dan tanggung jawab.

c. Sebagai pelanjut keinginan pimpinan kepada bawahan dalam pelaksanaan tugas.

d. Alternatif pemikiran dari pimpinan dalam ide–ide.

(6)

2. Peranan sekretaris terhadap bawahan

a. Penentuan kebijakan yang berlaku bagi pegawai bawahan secara adil yaitu mengenai pengaturan penempatan pegawai yang sesuai dengan kecakapan dan kemampuan (rule of the place).

b. Memberikan motivasi kerja kepada pegawai bawahan sehingga pekerjaan dapat berjalan lancer dan berhasil baik.

c. Memberikan rasa bangga dan puas kepada pegawai bawahan dalam menjalankan pekerjaan.

d. Menerima pendapat dan usul bawahan dalam berbagai masalah.

e. Mengadakan pendekatan kepada pegawai bawahan untuk lebih megerahkan dan mengetahui kelemahan dan kehendak pegawai bawahan.Sukses tidaknya sekretaris tidak saja ditentukan oleh ketrampilan melakukan pekerjaan, tetapi ditentukan pula kerjasama dengan pimpinan. Sekretaris dituntut menguasai kecakapan perkantoran, mampu diserahi tanggung jawab tanpa pengawasan langsung oleh pimpinan, berinisiatif serta mampu menilai keadaan kantor dan mengambil keputusan yang perlu selama masih dalam area wewenangnya. Sekretaris harus mengenal pimpinan dengan baik dan menaruh hormat serta loyal kepadanya.

Menurut Hartiti (2004:6) menyebutkan peranan sekretaris sebagai berikut : 1. Penjaga/Beranda Perusahaan

(7)

2. Filter dan Pengelola Informasi

Segala informasi yang masuk harus diolah terlebih dahulu oleh sekretaris. Kemudian mencari, mengolah, menyimpan, mengatur, dan bila diperlukan mencari informasi–informasi yang dibutuhkan pimpinan.

3. Asisten Pribadi/Tangan Kanan Pimpinan

Sekretaris membantu pimpinan dalam tugas sehari–hari bahkan untuk banyak kesempatan mewakili pimpinan untuk keperluan perusahaan.

4. Secret Keeper/Pemegang Rahasia

Sekretaris yang baik menyadari bahwa ia memiliki informasi yang tidak boleh diteruskan kepada pihak yang tidak berhak.

5. Penasehat untuk dimintakan berbagai pendapat. 6. Penghubung/Humas

Sekretaris berdiri diantara pimpinan dan pihak lain. Untuk itu sekretaris harus pandai menjabarkan kebijakan pimpinan ataupun menjadi penyampai informasi dari luar.

7. Perawat/Pelindung

Walaupun bersifat pribadi, sekretaris harus memperhatikan keselamatan dan kesehatan pimpinan termasuk di dalamnya menciptakan suasana kerja yang menyenangkan sehingga pimpinan tidak cepat lelah.

C. Pengertian Efisiensi

(8)

yang nyata (imbangan akibat-akibat yang dikehendaki terhadap yang tidak dikehendaki) dengan pengorbanan yang diberikan.

Menurut The Liang Gie (2002:171-172) “efisiensi adalah satu pengertian tentang perbandingan terbaik antara pendapatan dan pengeluaran, bekerja keras dan hasil-hasilnya, modal dan keuntungan, biaya dan kenikmatan, yang ada kalanya juga disamakan dengan ketepatan atau dapat juga dirumuskan sebagai perbandingan terbaik antara pengeluaran dan penghasilan, antara suatu usaha kerja dengan hasilnya. Perbandingan ini dapat dilihat dari dua segi, yaitu :

1) Segi Hasil

Suatu pekerjaan dapat disebut efisien jika dengan usaha tertentu memberikan hasil yang maksimal. Hasil yang dimaksud yaitu mengenai kualitas dan kuantitas maksimal yang diperoleh.

2) Segi Usaha

Suatu pekerjaan dapat dikatakan efisien jika suatu hasil tertentu tercapai dengan usaha yang minimal. Usaha yang dimaksud mengandung tiga unsur, yaitu waktu, biaya, dan metode kerja.Perbandingan terbaik antara usaha kerja dan hasilnya dalam setiap pekerjaan terutama ditentukan oleh bagaimana pekerjaan itu dilakukan. Jadi efisiensi kerja pada umumnya merupakan perwujudan dari cara-cara bekerja yang efisien. Menurut The Liang Gie suatu cara bekerja yang efisien ialah cara yang dengan tanpa sedikitpun mengurangi hasil yang hendak dicapai yaitu :

(9)

d. Cara yang tersingkat. e. Cara yang termurah.

Suatu cara bekerja efisien yang dipraktekkan pada suatu satuan usaha tertentu akan mengakibatkan tercapainya hasil yang dikehendaki, bahkan dalam derajat yang tinggi mengenai mutu dan hasilnya. Jadi hasil yang maksimal dalam setiap pekerjaan tergantunga pada cara bekerja yang efisien.

Selanjutnya menurutThe Liang Gie (2002:173-174) pengertian efisiensi kerja adalah perbandingan terbaik antara suatu kerja dengan hasil yang dicapai oleh kerja itu. Selanjutnya bilamana suatu kerja dianalisis, dapatlah dibedakan dalam 2 segi, yaitu intinya dan susunannya. Intinya ialah rangkaian aktivitas-aktivitasnya itu sendiri yang wujudnya mengikuti tujuan yang hendak dicapai, sedang yang dimaksud dengan susunannya ialah cara-caranya rangkaian aktivitas-aktivitas itu dilakukan. Jadi, setiap kerja tentu mencakup sesuatu cara tertentu dalam melakukan tiap-tiap aktivitas, apapun tujuan dan hasil yang ingin dicapai dengan kerja itu.

(10)

D. Kinerja Karyawan

Kinerja berasal dari kata job performance atau actual performance yang berarti prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya yang dicapai oleh seseorang. Pengertian kinerja (prestasi kerja) adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan fungsinya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Performance atau kinerja merupakan hasil atau keluaran dari suatu proses (Nurlaila, 2010:71). Menurut pendekatan perilaku dalam manajemen, kinerja adalah kuantitas atau kualitas sesuatu yang dihasilkan atau jasa yang diberikan oleh seseorang yang melakukan pekerjaan (Luthans, 2005:165).

Kinerja merupakan prestasi kerja, yaitu perbandingan antara hasil kerja dengan standar yang ditetapkan Kinerja adalah hasil kerja baik secara kualitas maupun kuantitas yang dicapai oleh seseorang dalam melaksanakan tugas sesuai tanggung jawab yang diberikan (Mangkunagara, 2002:22).

Kinerja adalah hasil atau tingkat keberhasilan seseorang secara keseluruhan selama periode tertentu dalam melaksanakan tugas dibandingkan dengan berbagai kemungkinan, seperti standar hasil kerja, target atau sasaran atau kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu telah disepakati bersama (Rivai dan Basri, 2005:50).

(11)

E. Karakteristik Kinerja Karyawan

Karakteristik orang yang mempunyai kinerja tinggi adalah sebagai berikut (Mangkunegara, 2002:68):

a. Memiliki tanggung jawab pribadi yang tinggi.

b. Berani mengambil dan menanggung resiko yang dihadapi. c. Memiliki tujuan yang realistis.

d. Memiliki rencana kerja yang menyeluruh dan berjuang untuk merealisasi tujuannya.

e. Memanfaatkan umpan balik (feed back) yang konkrit dalam seluruh kegiatan kerja yang dilakukannya.

f. Mencari kesempatan untuk merealisasikan rencana yang telah diprogramkan.

F.Indikator Kinerja Karyawan

Indikator untuk mengukur kinerja karyawan secara individu ada enam indikator, yaitu (Robbins, 2006:260).

1. Kualitas.

Kualitas kerja diukur dari persepsi karyawan terhadap kualitas pekerjaan yang dihasilkan serta kesempurnaan tugas terhadap keterampilan dan kemampuan karyawan.

2. Kuantitas.

(12)

3. Ketepatan waktu.

Merupakan tingkat aktivitas diselesaikan pada awal waktu yang dinyatakan, dilihat dari sudut koordinasi dengan hasil output serta memaksimalkan waktu yang tersedia untuk aktivitas lain.

4. Efektivitas.

Merupakan tingkat penggunaan sumber daya organisasi (tenaga, uang, teknologi, bahan baku) dimaksimalkan dengan maksud menaikkan hasil dari setiap unit dalam penggunaan sumber daya.

5. Kemandirian.

Merupakan tingkat seorang karyawan yang nantinya akan dapat menjalankan fungsi kerjanya Komitmen kerja. Merupakan suatu tingkat dimana karyawan mempunyai komitmen kerja dengan instansi dan tanggung jawab karyawan terhadap kantor.

G. Peran Sekertaris Di Kantor Kejaksaan Tinggi Sumut Pada bagian Tata Usaha

(13)

sekretaris terus diperkenalkan setiap saat, tetapi “sentuhan” tangan terampil dan buah pikiran cerdas seorang sekretaris tetap diperlukan sampai kapanpun. Tugas seorang sekretaris sangat kompleks dan beragam, sehingga apabila tidak dikuasai, tugas-tugas tersebut akan menghambat pekerjaan pimpinan. Seorang sekretaris di kantor kejaksaan tinggi sumut pada bagian tata usaha harus memiliki dan dapat melakukan hal sebagai berikut:

1) Menampilkan Citra Kantor Kejaksaan Tinggi Sumut Pada Bagian Tata Usaha.

Citra pada bagian Tata Usaha adalah hal yang harus dijunjung tinggi. Karena sekretaris adalah tangan kanan pimpinan, maka sekretaris juga harus menampilkan citra yang baik.

Misalnya, Seorang sekertaris harus berpenampilan cantik dan harus cekatan dalam mengerjakan tugas diberikan oleh atasan.

2) Baik dan Bertanggung Jawab

Selain baik dan bertanggung jawab sekretaris juga harus ramah, baik dan bertanggung jawab pada semua tugasnya. Bukan hanya baik kepada pimpinan tapi juga harus baik kepada relasi dan kawan sekantor.

Misalnya, seorang sekertaris dalam menerima tamu atasan harus ramah dan baik.

3) Pandai Menjaga Rahasia

(14)

Misalnya, seorang sekertaris menghadiri rapat antara atasan ,dan disitu ada percakapan yang rahasia, seorang sekertaris itu harus bisa menjagannya dan tidak membeberkannya kepada pegawai lainnya.

4) Menguasai Teknologi

Sekretaris bukan hanya harus pandai berdandan, tapi seorang sekretaris juga harus update terhadap kemajuan teknologi.

Misalnya, seorang sekertaris sudah cekatan dalam menggunakan teknologi informasi.

5) Harus Pandai Bahasa Asing

Menguasai bahasa asing adalah nilai tambah yang harusdimiliki oleh seorang sekretaris. Karena biasanya sekretaris selalu diminta pimpinan untuk bertemu dengan relasi yang berasal dari luar negeri.

Misalnya, Ada pertemuan diluar kantor dengan atasan dari luar negeri, seorang sekertaris harus bisa berbahasa asing.

6) Mempunyai Etika yang Baik

Seorang sekretaris juga harus memiliki etika yang baik yaitu dalam hal berbicara, makan, duduk, dan sebagainya. Karena itu sangat berkaitan dengan citra perusahaan.

Misalnya, Seorang sekertaris harus memiliki etika yang baik, misalnya dalam berbicara dengan atasan.

7) Pandai Berbicara di Depan Publik

(15)

H. Tugas Sekretaris

Menurut Durotul Yatimah (2009:40) tugas sekretaris dilkelompokkan menjadi 4 kelompok besar, yaitu :

1. Tugas rutin

Merupakan tugas–tugas umum yang hampir tiap hari dihadapi tanpamenunggu instruksi khusus dari pimpinan atau tanpa menunggu waktuharus dilaksanakan sesuai aturan yang diterapkan dalam uraian tugasnya.Biasanya dilakukan secara berskala atau rutin (setiap hari/minggu/ bulan)dan umumnya tercantum dalam uraian tugas (job descriptions).

Contoh tugas rutin adalah mengurus dan mengendalikan surat,korespondensi, menangani dan menata arsip, melayani tamu kantor,menangani tamu dan bertamu, menelpon dan menerima telepon, mengatur

jadwal kegiatan pimpinan, dan membuat laporan, serta mebuat notulenatau risalah rapat.

2 .Tugas instruksi

Merupakan tugas yang tidak selalu tiap hari dilaksanakan olehsekretaris, tetapi hanya dilaksanakan oleh sekretaris bila ada instruksikhusus dari pimpinan.

(16)

3. Tugas kreatif

Merupakan tugas atau pekerjaan yang dilaksanakan atas prakarsasekretaris sendiri. Dengan demikian, seorang sekretaris yang berdaya guna

dan berhasil guna harus penuh inisiatif dan dinamis. Tugas tersebut dilakukan guna meringankan beban pekerjaan atau menciptakan efisiensidan efektivitas kerja.

Contoh tugas kreatif adalah membuat rencana kerja sekretaris,mempelajari pengetahuan tentang perbankan, pemantapan kepribadian,efisiensi kerja, pengembangan diri sekretaris, dan memahamiperaturan/keadaan organisasi tempat kerja.

4. Tugas koordinatif

Merupakan tugas yang diartikan sebagai penyampaian kegiatan-kegiatan secara teratur untuk mewujudkan keseluruhan waktu dan arah yang tepat dalam pelaksanaan sehingga terdapat tindakan–tindakan yangseragam dan serasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Tujuantugas koordinatif ini adalah melakukan koordinasi dengan orang lain agartugasnya terlaksana dengan baik dan menjaga arus komunikasi denganorang lain guna menumbuhkan hubungan baik.

I. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Efisiensi Kerja Di Kantor Kejaksaan Tinggi Sumut Pada Bagian Tata Usaha

(17)

atau bawahannya. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi efisiensi kerja di dalam kantor kejaksaan tinggi sumut pada bagian tata usaha, antaralain: 1. Disiplin

Disiplin adalah kepatuhan atau ketaatan sekertaris dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan peraturan yang berlaku. Seorang sekretaris harus disiplin dalam melakukan pekerjaannya, karena ini akan meningkatkan kerja yang efisien.Misalnya, seorang sekertaris harus displin dalam mengerjakan tugas yang sudah dibeban oleh atasan.

2. Tanggung Jawab

Tanggung jawab biasanya diartikan secara sempit sebagai laporan kepada atasan atas penggunaan kawasan (kewenangan) yang telah diperoleh beserta hasil pelaksanaan atau penunaian tugas yang menjadi konsekuensinya. Dalam hal ini yang dimaksud dengan tanggung jawab adalah kesanggupan seorang sekretaris untuk menyelesaikan pekerjaan yang diserahkan kepadanya dengan sebaik-baiknya, tepat waktu, serta berani menanggung resiko tindakan atau keputusan yang diambilnya. 3. Etika Kerja

(18)

Misalnya, seorang sekertaris harus mematuhi peraturan dan etika yang telah ditetapkan oleh perusahaan.

J. Peran Sekretaris dalam Menciptakan Efisiensi Kerja Di Kantor Kejaksaan Tinggi Sumut Pada Bagian Tata Usaha

Dalam kantor kejaksaan tinggi sumut pada bagian tata usaha peran seorang sekretaris itu sangatlah penting. Selain membantu tugas dari seorang pimpinan, seorang sekretaris juga harus mampu mewujudkan tujuan dari kantor Kejaksaan Tinggi Sumut tersebut agar dapat maju.

Berikut adalah cara-cara sekretaris untuk dapat menciptakan efisiensi kerja di kantor kejaksaan tinggi sumut pada bagian tata usaha yaitu :

1. Sekretaris harus dapat menghemat tenaga

Sebagai tangan kanan pimpinan seorang sekretaris tentunya mempunyai banyak pekerjaan dan pikiran dalam segala hal yang berkaitan dengan perusahaan. Sekretaris yang tidak efisien dalam bekerja tentunya tidak akan pandai dalam menghemat tenaganya. Salah satu hal yang perlu diperhatikan dalam menghemat tenaga adalah, tidak menyelesaikan semua pekerjaan secara sendirian. Karena dalam perusahaan kita masih mempunyai pegawai lain yang dapat membantu pekerjaan kecil yang umumnya dapat dikerjakan oleh orang lain. Sehingga tidak semua pekerjaan harus dkerjakan secara sendirian oleh seorang sekretaris, itu tidak akan efisien dalam pekerjaan.

(19)

2. Sekretaris harus mampu memecahkan masalah

Seorang sekretaris harus mampu memecahkan masalah yang dihadapi perusahaannya. Seketika perusahaan menghadapi sebuah masalah, baik itu masalah yang kecil maupun besar seorang sekretaris profesional dan yang dapat bekerja secara efisien, dia tidak akan menunda-nunda untuk membantu pimpinannya dalam memecahkan masalah. Selain itu, sekretaris juga harus bisa memberikan solusi yang tepat kepada pimpinan agar masalah yang dihadapi segera selesai.

3. Sekretaris mampu dalam menghadapi tumpukan surat

Seorang sekretaris hampir setiap harinya akan dihadapi dengan tumpukan surat yang perlu diselesaikan. Sekretaris yang tidak efisien akan senantiasa sibuk dengan tumpukan surat dan tidak akan mempunyai kesempatan untuk mengerjakan tugas-tugas yang lainnya. Ketika ada banyak sekali surat maka sediakan waktu untuk membaca, tentukanlah surat-surat yang perlu dan tidak perlu untuk dibaca. Agar lebih efisien dalam menangani surat-surat tersebut sebaiknya segeralah membalas surat yang membutuhkan jawaban atau sebuah balasan.

Misalnya, Seorang sekertaris di kantor kejaksaan harus setiap harinya membuka surat dan membalasnya, agar tidak ada tumpukan surat yang banyak.

4. Sekretaris harus dapat mempergunakakan waktu

(20)

jika ditanya pimpinan tentang penggunaan waktu didalam tempat kerja tentunya sekretaris dapat mempertanggungjawabkan waktunya dipergunakan untuk kegiatan apa saja. Ada beberapa hal yang tanpa disadari waktu tersebut dihamburkan dengan tidak sadarnya.

Misalnya, tidak memusatkan perhatian terhadap pekerjaan, tidak segera memulai pekerjaan, terlalu banyak menggunakan telepon, dan lain sebagainya. 5. Sekretaris harus mampu mengembangkan diri

Sekretaris profesional harus mempunyai pribadi yang rajin dan tekun agar bisa bekerja secara efisien. Sekretaris yang memiliki jiwa dan mental efisiensi akan menjadi sekretaris yang cerdik, bersemangat dan periang. Ketiga sifat ini akan membawanya ke puncak sukses dalam bidang apapun. Karena ia akan dapat bekerja lebih baik daripada orang lain yang tidak mempunyai jiwa dan mental efisiensi. Seorang sekretaris mempunyai banyak cara dalam mengembangkan diri, salah satunya dengan cara membaca buku, karena dengan buku siapa saja dapat mengetahui ilmu baru yang belum diketahui sebelumnya.

K . Peranan sekertaris dalam Kantor Kejaksaan Tinggi Sumut pada bagian Tata Usaha

(21)

Sekretaris mempunyai peranan penting dalam Bagian Tata Usaha Kejaksaan Tinggi Sumut, sekretaris juga mempunyai tugas yaitu:

1. Merumuskan kebijakan

a. Menjabarkan perintah atasan melalui pengkajian permasalahan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

b. Membagi tugas kepada bawahan sesuai bidang tugasnya, memberikan arahan dan petunjuk.

2. Pelaporan tugas badan

a. Menyusun program dan kegiatan Sekretaris berdasarkan sumber data yang tersedia sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan.

b. Membuat laporan pelaksanaan tugas kepada atasan sebagai dasar pengambilan kebijakan.

3. Pelaksanaan dan pelayanan administrasi umum

Melaksanakan pelayanan pengelolaan kegiatan administrasi umum, kepegawaian, keuangan, kearsipan, perpustakaan,perlengkapan rumah tangga sesuai ketentuan yang berlaku guna kelancaran tugas.

4. Keuangan organisasi dan tatalaksana

Melaksanakan bimbingan teknis fungsi-fungsi pelayanan administrasi perkantoran sesuai pedoman dan peraturan perundang-undangan yang berlaku agar kegiatan sekretaris dilaksanakan secara efektif dan efisien.

5. Pelaksanaan sistem informasi di lingkungan Badan

(22)

Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud di atas, Sekretaris Bagian Tata Usaha Kejaksaan Tinggi Sumutmempunyai fungsi:

a. Penyiapan bahan rencana dan program bidang kepegawaian daerah;

b. Pelaksanaan program yang meliputi perencanaan, monitoring, evaluasi, dan pelaporan kegiatan badan dan sekretariat;

c. Pengelolaan administrasi umum, kepegawaian dan rumah tangga badan; d. Pengelolaan administrasi keuangan badan.

Adapun wewenang sekretaris Bagian Tata Usaha Kejaksaan Tinggi Sumutyaitu : a. Tugas rutin

yaitu tugas-tugas yang hampir setiap hari dihadapi dan harus dikerjakan tanpa menunggu perintah atau instruksi khusus dari pimpinan.

b. Tugas instruksi

yaitu tugas yang tidak setiap hari dihadapi dan hanya dikerjakan bila ada perintah dari pimpinan.

c. Tugas kreatif

Yaitu tugas yang dikerjakan oleh sekretaris atas dasar inisiatif. d. Tugas administrasi/perkantoran

Tugas yang berhubungan dengan tulis menulis, dokumentasi. e. Tugas resepsionis

f. Tugas yang berhubungan dengan pekerjaan komunikasi.

(23)

Kemudian yang tidak sesuai dengan teori yang ada di Bagian Tata Usaha Kantor Kejaksaan Tinggi Sumutyaitu pelayanan administrasi umum.Sedangkan peranan sekretaris di Bagian Tata Usaha Kantor Kejaksaan Tinggi Sumut yaitu mensupport dan membantu meringankan tugas pimpinan.

(24)

39 A.Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka penulis menyimpulkan :

1. Sekretaris yang dapat menciptakan efesiensi kerja di Kantor Kejaksaan Tinggi Sumut Di Bagian Tata Usaha yaitu sekertaris yang harus dapat menhemat tenaga, sekertaris yang mampu memecahkan masalah, sekertaris mampu dalam menghadapi tumpukan surat, sekertaris harus dapat mempergunakan waktu, dan sekertaris harus mampu mengembangkan diri.

2. Peranan sekretaris dalam Bagian Tata Usaha Kejaksaan Tinggi Sumut adalah untuk mensupport dan membantu dalam menyelesaikan tugas pimpinan karena sekretaris berhubungan langsung dengan pimpinan.

3. Tugas sekertaris didalam Kantor Kejaksaan Tinggi Sumut pada Bagian Tata Usaha Yaitu : Merumuskan kebijakan, pelaporan tugas badan, pelaksanaan dan pelayanan administrasi umum, keuangan organisasi dan tatalaksana, dan pelaksanaan system informasi di lingkungan badan.

memecahkan masalah perusahaan, mampu mengatur ruang kerja, dan mampu mengembangkan diri.

(25)

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan dari pembahasan di atas, saran yang dapat penulis sampaikan yaitu :

1. Sekretaris Kantor Kejaksaan Tinggi Sumut di Bagian Tata Usaha harus dapat melaksanakan tugas dan perannya dengan baik dan secara efisien untuk meningkatkan citra Kantor Kejaksaan Tinggi Sumut.

2. Sekretaris harus mampu bertanggungjawab, disiplin dalam bekerja dan menjaga etika terhadap pimpinan maupun bawahan sehingga akan tercipta efisiensi kerja dalam Kantor Kejaksaan Tinggi Sumut pada Bagian Tata Usaha.

3. Sekretaris harus pandai dan cekatan dalam menghadapi masalah yang dihadapi oleh pimpinan maupun Kantor Kejaksaan Tinggi Sumut pada Bagian Tata Usaha.

Referensi

Dokumen terkait

Panduan yang penulis buat adalah panduan interaktif, yaitu dikenal dengan nama Panduan interaktif Taekwondo, ini merupakan panduan bagi orang-orang yang awam dan ingin

Dengan mengamati gambar, siswa mampu menyajikan informasi hasil identifikasi karakteristik dataran tinggi, dataran rendah, dan pantai serta pemanfataan sumber daya alamnya

[r]

Within the crust, the weathered layer has been shown to contain some of the greatest values of shear wave velocity anisotropy. There are two main causes of this shear wave

Pada tipe 041 N gram positif, Neisser negatif, bentuk filamen lurus, kadang-kadang agak melengkung, filamen non-motile (tidak bergerak), bentuk sel persegi panjang,

Koentjaraningrat (1990: 29) mengatakan bahwa penelitian yang bersifat deskriptif adalah bertujuan untuk memaparkan secara tepat sifat-sifat suatu individu,

l Calon peserta penerima Bidikmisi yang telah dinyatakan lulus SNMPTN 2018 namun berkeinginan mendaftar SBMPTN 2018, harus memperoleh KAP dan PIN baru melalui laman

Perumusan masalah yang didapat, bagaimana menganalisa geometrik jalan baru pada rute jalan yang menghubungkan Majalengka - Kadipaten agar memperoleh jalan yang sesuai