• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Kerjasama tim dan kepemimpnan terhadap komitmen pada Unit SAHIVA USU Chapter III V

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Kerjasama tim dan kepemimpnan terhadap komitmen pada Unit SAHIVA USU Chapter III V"

Copied!
45
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Menurut Sugiyono (2009:2) menjelaskan bahwa: “Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu”. Metode penelitian merupakan cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya. Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif kuantitatif, yaitu menjelaskan hubungan antar variabel dengan menganalisis data numerik (angka) menggunakan metode statistik melalui pengujian hipotesis.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan terhadap organisasi unit Sahiva Universitas Sumatera Utara. Waktu penelitian dimulai dari bulan Agustus sampai dengan Oktober 2015.

3.3 Batasan Operasional

Batasan operasional dilakukan untuk menghindari kesimpangsiuran dalam membahas dan menganalisis permasalahan yang ada dalam penelitian ini. Penelitian ini dibatasi pada:

(2)

b. Variabel terikat (dependent variable) (Y) yaitu variabel yang tergantung dengan variabel lain, atau variabel yang dapat dipengaruhi oleh variabel lain. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah Komitmen (Y).

3.4 Definisi Operasional

Secara teoritis, defenisi operasional variabel adalah unsur penelitian yang memberikan penjelasan atau keterangan tentang variabel-variabel operasional sehingga dapat diukur dan diamati.

Dalam hal ini terdapat dua variabel yang diteliti, yaitu: 1. Variabel bebas yaitu:

a. Kerjasama tim (X1) dapat diartikan sebagai sistem pekerjaan yang dikerjakan dua orang atau lebih atau kekuatan dari beberapa orang dalam mencapai tujuan organisasi sesuai dengan yang diinginkan. Kerjasama akan menyatukan kekuatan ide-ide yang akan mengantarkan pada kesuksesan.

b. Kepemimpinan (X2) dapat diartikan sebagai kekuatan aspirasional, kekuatan semangat, dan kekuatan moral yang kreatif, yang mampu mempengaruhi para anggota untuk mengubah sikap, sehingga mereka menjadi conform dengan keinginan koordinator anggota selaku pemimpin 2. Variabel terikat yaitu:

(3)

Berdasarkan defenisi operasional yang telah diuraikan, maka peneliti merumuskan mekanisme penganalisaan variabel seperti pada Tabel 3.1.

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel

Variabel Defenisi Dimensi Indikator Skala

Kerjasama tim (X1)

Sistem

(4)
(5)

6. Mampu melatih anggota timnya sehingga

menjadi mandiri. Komitmen (Y) suatu keadaan

dimana program kerja

(6)

USU yaitu Panca

Dharma Satya

8. .Menjunjung tinggi Nilai-nilai Tekad dan

Pendirian SAHIVA USU 9. Bertekad

untuk memelihara budaya dan ethos

organisasi SAHIVA USU Sumber: Manurung (2013), Hutauruk (2013), Sambodo (2000)

3.5 Skala Pengukuran Variabel

(7)

Tabel 3.2

Instrumen Skala Likert

No Alternatif Jawaban Skor

1 Sangat Setuju 5

2 Setuju 4

3 Kurang Setuju 3

4 Tidak Setuju 2

5 Sangat Tidak Setuju 1

Sumber: Sugiyono (2008:133)

3.6 Populasi dan Sampel

3.6.1 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2008:133). Populasi dalam penelitian ini adalah semuaanggota organisasi unit Sahiva Universitas Sumatera Utara yang masih aktif berjumlah 40 orang.

3.6.2 Sampel

(8)

3.7 Jenis dan Sumber Data

Data adalah sekumpulan informasi yang diperlukan untuk pengambilan keputusan (Kuncoro, 2009:145). Data didefinisikan sebagai fakta tercatat tentang suatu objek. Penelitian ini menggunakan dua jenis data yaitu :

a. Data Primer, yaitu data yang dikumpulkan sendiri oleh perorangan/suatu organisasi secara langsung dari obyek yang diteliti. Data primer pada penelitian ini adalah data yang diperoleh secara langsung dari responden terpilih pada lokasi penelitian. Data primer diperoleh dengan menggunakan kuesioner kepada anggota organisasi unit Sahiva Universitas Sumatera Utara.

b. Data Sekunder, yaitu data yang diperoleh atau dikumpulkan dan disatukan oleh studi-studi sebelumnya yang diterbitkan oleh berbagai instansi lain. Peneliti mendapat data sekunder dari buku-buku, jurnal dan situs internet untuk mendukung penelitian.

3.8 Teknik Pengumpulan Data

3.8.1 Wawancara (Interview)

Peneliti mengajukan pertanyaan secara lisan kepada pemimpin organisasi Sahiva untuk mendapatkan informasi dan data-data yang dibutuhkan dalam penelitian.

3.8.2 Daftar Pertanyaan (Kuesioner)

(9)

3.9. Uji Validitas dan Realibilitas

3.9.1 Uji Validitas

Suatu skala pengukuran disebut valid bila melakukan apa yang seharusnya dilakukan dan mengukur apa yang seharusnya diukur. Bila skala pengukuran tidak valid maka tidak bermanfaat bagi peneliti karena tidak mengukur apa yang seharusnya dilakukan (Kuncoro, 2009:172). Pengujian validitas insrumen dengan menggunakan SPSS 17, dengan kriteria sebagai berikut:

a) Jika rhitung≥ rtabel maka pertanyaan tersebut dinyatakan valid. b) Jika rhitung< rtabel maka pertanyaan tersebut dinyatakan tidak valid.

Uji validitas pada penelitian ini dilakukan di organisasi Resimen Mahasiswa (MENWA) Universitas Sumatera Utara dengan melibatkan 30 responden diluar sampel.

Hasil uji validitas dapat dilihat dari Tabel 3.3 berikut: Tabel 3.3

Uji Validitas

No. Pernyataan r hitung r tabel Validitas

1. VAR00001 0,675 0,361 Valid

2. VAR00002 0,977 0,361 Valid

3. VAR00003 0,875 0,361 Valid

4. VAR00004 0,977 0,361 Valid

5. VAR00005 0,466 0,361 Valid

6. VAR00006 0,848 0,361 Valid

7. VAR00007 0,372 0,361 Valid

8. VAR00008 0,977 0,361 Valid

(10)

No. Pernyataan r hitung r tabel Validitas

10. VAR00010 0,447 0,361 Valid

11. VAR00011 0,675 0,361 Valid

12. VAR00012 0,977 0,361 Valid

13. VAR00013 0,527 0,361 Valid

14. VAR00014 0,476 0,361 Valid

15. VAR00015 0,695 0,361 Valid

16. VAR00016 0,977 0,361 Valid

17. VAR00017 0,977 0,361 Valid

18. VAR00018 0,964 0,361 Valid

19. VAR00019 0,929 0,361 Valid

20. VAR00020 0,977 0,361 Valid

21. VAR00021 0,977 0,361 Valid

22. VAR00022 0,724 0,361 Valid

23. VAR00023 0,675 0,361 Valid

24. VAR00024 0,977 0,361 Valid

3.9.2 Uji Realibilitas

Pengujiandilakukandenganmenggunakan program SPSS. Butirpertanyaan yang dinyatakansudah valid dalamujivaliditasditentukanreliabilitasnyadengan kriteria sebagaiberikut :

1. Jika positifataulebihbesardari makapertanyaanreliabel.

(11)

Tabel 3.4 Uji Reliabilitas

No. Pernyataan r hitung r tabel Validitas

1. VAR00001 0,979 0,80 Reliabel

2. VAR00002 0,977 0,80 Reliabel

3. VAR00003 0,977 0,80 Reliabel

4. VAR00004 0,977 0,80 Reliabel

5. VAR00005 0,980 0,80 Reliabel

6. VAR00006 0,977 0,80 Reliabel

7. VAR00007 0,980 0,80 Reliabel

8. VAR00008 0,977 0,80 Reliabel

9. VAR00009 0,977 0,80 Reliabel

10. VAR00010 0,980 0,80 Reliabel

11. VAR00011 0,979 0,80 Reliabel

12. VAR00012 0,977 0,80 Reliabel

13. VAR00013 0,980 0,80 Reliabel

14. VAR00014 0,980 0,80 Reliabel

15. VAR00015 0,979 0,80 Reliabel

16. VAR00016 0,977 0,80 Reliabel

17. VAR00017 0,977 0,80 Reliabel

18. VAR00018 0,977 0,80 Reliabel

19. VAR00019 0,977 0,80 Reliabel

20. VAR00020 0,977 0,80 Reliabel

21. VAR00021 0,977 0,80 Reliabel

(12)

No. Pernyataan r hitung r tabel Validitas

23. VAR00023 0,979 0,80 Reliabel

24. VAR00024 0,977 0,80 Reliabel

3.10 Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik dilakukan sebelum melakukan analisis regresi, agar dapat perkiraan yang tidak bias dan efisiensi maka dilakukan pengujian asumsi klasik yang harus dipenuhi, yaitu :

1. Uji Normalitas

Menurut Ghozali (2007:110) tujuan dari uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah masing-masing variabel berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas diperlukan karena untuk melakukan pengujian-pengujian variabel lainnya dengan mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. 2. Uji Heteroskedastisitas

(13)

3. Uji Multikolinearitas

Multikolinearitas adalah situasi adanya korelasi variabel-variabel independen antara yang satu dengan yang lainnya. Uji ini bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi di antara variabel independen, model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen (Ghozali, 2005:91).

3.11 Teknik Analisis Data

3.11.1 Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif menurut Sugiyono (2008: 169) adalah “statistik yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Dalam suatu penelitian, analisis deskriptif perlu dilakukan karena karakteristik dari suatu data akan menggambarkan fenomena dari data”.Pada metode analisis deskriptif ini data yang diperoleh, disusun, dikelompokkan, dan dianalisis untuk memperoleh gambaran yang jelas mengenai objek penelitan. Data diperoleh dari data primer berupa kuesioner yang telah diisi oleh sejumlah responden.

3.11.2 Analisis Regresi Berganda

Berdasarkan tujuan penelitian, analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis linier berganda. Dalam penelitian ini terdapat variabel bebas (X) yaitu Kerjasama tim (X1) dan Kepemimpinan (X2). Sedangkan variabel terikat yaitu Komtmen (Y) Maka persamaan yang digunakan adalah:

(14)

Dimana:

Y = Komitmen

α = Bilangan Konstanta b1,b2 = Koefisien Regresi X1 = Kerjasama tim X2 = Kepemimpinan

3.12 Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis dengan memperhatikan nilai signifikansi yang diperoleh oleh masing-masing varibel bebas. Jika sig>0,05 maka hipotesis ditolak sedangkan jika sig<0,05 maka hipotesis diterima.

3.12.1 Uji Signifikan Simultan (Uji – F)

Uji signifikan simultan atau disebut juga uji F. Uji F digunakan untuk mengetahui tingkat signifikasi pengaruh variabel-variabel independen secara bersama-sama (simultan) terhadap variabel dependen (Ghozali,2005:84).

Fhitung =

�2 �

(1−�2) (⁄�−�−1)

Dimana:

k = Jumlah variabel independent n = Jumlah anggota sampel R2

Pembuktian ini dilakukan dengan mengamati Fhitung pada alpha (α) 5%: = Koefisien korelasi ganda

(15)

3.12.2 Uji Signifikan Parsial (Uji – t)

Uji signifikan parsial atau disebut juga uji t. Uji t dilakukan untuk menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas atau bebas secara individual dalam menerangkan variasi variabel terikat (Ghozali, 2005:84).

t hitung = �� ���

Dimana:

bi = Koefisien regresi sbi = Standart Error

Kriteria pengujiannya adalah:

Ho : b1 = 0, artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel kerjasama tim dan kepemimpinan terhadap Variabel komitmen

Ho : b1 ≠ 0, artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel kerjasama tim dan kepemimpinan terhadap variable komitmen.

Dengan menggunakan tingkat keyakinan alpha (α) sebesar 5% dan derajat

kebebasan (n-2). Kemudian dibandingkan antara thitung dengan ttabel , maka: Apabila nilai thitung > ttabel ,maka H0 ditolak dan Ha diterima.

Apabila nilai thitung < ttabel , maka H0 diterima dan Ha ditolak.

3.12.3 Koefisien Determinasi (R2)

(16)

ditunjukkan dalam SPSS, koefisien determinasi terletak pada Model Summary dan tertulis R Square. Dalam penelitian ini berarti koefisien determinasi digunakan untuk mengukur seberapa besar kontribusi variabel kerjasama tim dan kepemimpinan terhadap variabel komitmen. Semakin besar koefisien determinasi

(��) mendekati satu menunjukkan semakin baik kemampuan variabel X

(17)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Unit SAHI VA USU

4.1.1 Sejarah Singkat Unit SAHIVA USU

"Warung saHIVa" dikembangkan dengan bantuan UNDP (United Nation for Development Programs) melalui Proyek Penanggulangan HIV/AIDS UNDP INS/95/005/A/01/99 di Propinsi Sumatera Utara. Warung saHIVa ini merupakan salah satu dari 10 proyek inovatif untuk penanggulangan HIV/AIDS di Sumatera Utara. Sasaran saHIVa adalah kelompok mahasiswa USU khususnya dan masyarakat Sumatera Utara umumnya. UKM Sahiva sendiri lahir pada Oktober 1998.

Pemilihan nama "Warung saHIVa" agar lebih dekat dengan sasarannya dan sesuai pula dengan metode pendekatan yaitu metode pendidikan sebaya (peer education method). Dasar pemikiran pengembangan pusat informasi dan konseling HIV/AIDS di USU antara lain adalah:

1. Universitas sebagai lembaga pendidikan tinggi yang merupakan wadah intelektual.

2. Data Depkes menunjukkan bahwa prevalensi HIV/AIDS yang terbesar berada pada kelompok umur 20-29 tahun.

(18)

4. Belum adanya pusat informasi dan konseling mengenai HIV/AIDS di kampus USU.

5. Perlunya dikembangkan suatu pola pendekatan yang sesuai bagi mahasiswa dalam upaya penanggulangan HIV/AIDS dengan mengoptimalkan potensi dan fasilitas USU.

6. Adanya SK Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 303/U/1997 mengenai Pedoman Pencegahan Human Immunodeficiency Virus / Acquired Immune Deficiency Syndrom (HIV/AIDS) melalui pendidikan.

Secara umum tujuan pengembangan pusat informasi dan konseling HIV/AIDS di kampus adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman mahasiswa terhadap HIV/AIDS terutama mengenai cara pencegahan dan penanggulangannya. Secara khusus, wadah ini mengembangkan pola-pola pendekatan KIE khususnya bagi mahasiswa/remaja, melakukan pelatihan-pelatihan, temu-temu diskusi, seminar, lokakarya dan kegiatan-kegiatan "sensitas HIV/AIDS" lainnya.

Sebagai pusat informasi, saHIVa mengembangkan jaringan kerja sama dengan berbagai pihak yang bergerak dalam penanggulangan dan pencegahan HIV/AIDS baik di dalam maupun luar negeri. Diharapkan melalui kerja sama ini antara lain pengembangan penelitian/kajian yang berkaitan dengan pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS di USU meningkat.

(19)

Adapun visi dari SAHIVA adalah sebagai pusat informasi dan konseling mengenai TRIAD KRR (HIV/AIDS, Kespro, NAPZA dan P3K & Siaga Bencana).

Dan untuk Misi nya adalah memberikan informasi dan layanan mengenai HIV/ AIDS, Kesehatan Reproduksi (Kespro),NAPZA dan P3K Siaga Bencana. Melakukan pelatihan,seminar, diskusi dan penelitian yang berkaitan dengan HIV/AIDS, Kesehatan Reproduksi, NAPZA dan P3K Siaga Bencana.

4.1.2 Struktur Organisasi Kepengurusan Unit SAHIVA USU

Struktur Organisasi diperlukan untuk membedakan batas-batas wewenang dan tanggung jawab secara sistematis yang menunjukkan adanya hubungan/ keterkaitan antara setiap bagian untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Demi tercapainya tujuan umum suatu instansi diperlukan suatu wadah untuk mengatur seluruh aktivitas maupun kegiatan instansi tersebut.

Adapun stuktur kepengurusan Unit SAHIVA USU adalah: Koordinator Relawan : Radhitia Dzalikal Huda

Sekretaris : Ayu Arimbi

Bendahara : Tirsya Tiofanny

1. Sub Div Pelatihan : Ruli Ardian Bag. HIV/AIDS : Dinda Dwi K J

Bag. Kespro : Yovita

(20)

Bag. Napza : Arief

2. Sub Div KIE : Hadi Fachri Bag. Media : Qiqi Irianti

Bag. Medsos : Ismi, Qiqi, Yofi, Sarah

Bag. Brosur : Putri Dwi

3. Sub Div Olahraga dan Seni : Irfandiansyah Nst Bag. Olahraga : Dear Rizky Bag. Seni : Habibah Putri

4. Sub Div Kesra : Anita Iyza Afif Hanafiah Garin Geliga

4.2 Analisis Statistika Deskritif

Analisis statistik deskriptif merupakan uraian atas hasil pengumpulan data primer berupa kuesioner yang menjelaskan mengenai karakteristik responden berdasarkan usia, jenis kelamin, dan angkatan serta distribusi jawaban responden terhadap masing-masing variabel bebas dan variabel terikat yang digunakan dalam penelitian ini.

(21)

Populasi dalam penelitian ini adalah pengurus Unit SAHIVA Universitas Sumatera Utara. Sampel yang diambil adalah sebanyak 40 orang berdasarkan pada perhitungan dengan menggunakan rumus Slovin.

Tabel 4.1

Identitas Responden

No Karakteristik Jumlah

Responden %

1 Jenis Kelamin Laki-laki 20 50

Perempuan 20 50

Jumlah 40 100

2 Bagian Koordinator Relawan 1 2,5

Sekretaris 1 2,5

Bendahara 1 2,5

Sub Div Pelatihan 1 2,5

Bag HIV/AIDS 1 2,5

Bag Kespro 1 2,5

Bag P3K Siaga bencana 1 2,5

Bag NAPZA 1 2,5

Sub Div KIE 1 2,5

Bag Media 1 2,5

Bag Medsos 4 10

Bag Brosur 1 2,5

Sub Div Olahraga dan Seni 1 2,5

Bag Olahraga 1 2,5

(22)

No Karakteristik Jumlah Responden

%

Sub Div Kesra 3 7,5

Anggota 19 47,5

Jumlah 40 100

Sumber: UKM SAHIVA Universitas Sumatera Utara (2015)

Berdasarkan Tabel 4.1, dapat dilihat bahwa :

a. Berdasarkan jenis kelamin, dapat diketahui 20 orang atau 50% responden adalah laki-laki dan 20 orang atau 50% responden adalah perempuan. Hal ini menunjukkan bahwa jumlah responden sama banyak antara laki-laki dan perempuan. Hal ini menunjukkan bahwa sama antara laki-laki dan perempuan yang merasa setuju.

(23)

setuju, 1 orang atau 2,5% responden dari Sub Div Olahraga dan Seni yang merasa setuju, 1 orang atau 2,5% responden dari Bag Olahraga merasa setuju, 1 orang atau 2,5% responden dari Bag Seni yang merasa setuju, 3 orang atau 7,5% responden dari Sub Div Kesra yang merasa setuju, dan 19 orang atau 47,5% responden dari bagian Anggota tetap merasa setuju. Hal ini menunjukkan bahwa responden terbanyak berasal dari Anggota tetap yang merasa setuju.

4.2.2 Deskriptif Variabel Penelitian

Skala instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan skala Likert.Menurut Sugiyono (2005), skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomenasosial. Instrumen dibuat dalam bentuk pilihan ganda dimana setiap item soal disediakan jawaban. untuk masing-masing jawaban tersebut akan diberi skor. Sebagai contoh jawaban sebagai berikut:

Tabel 4.2 Skala Likert

No Skala Skor

1 Sangat Setuju 5

2 Setuju 4

3 Ragu – Ragu 3

4 Tidak Setuju 2

5 Sangat Tidak Setuju 1

(24)

4.1.2.1Distribusi Jawaban Responden Terhadap Kerjasama Tim (X1)

Tabel 4.3

Distribusi Jawaban Responden Terhadap Kerjasama Tim

Indikator Penelitian (Pernyataan)

Frekuensi Pendapat Responden (%)

Total

STS TS KS S SS

1 2 3 4 5

N % N % N % N % N % N %

1 0 0 0 0 3 7,5 16 40 21 52,5 40 100

2 0 0 0 0 8 20 15 37,5 17 42,5 40 100

3 0 0 0 0 6 15 11 27,5 23 57,5 40 100

4 0 0 0 0 3 7,5 17 42,5 20 50 40 100

5 0 0 0 0 6 15 22 55 12 30 40 100

6 0 0 0 0 5 17,5 19 47,5 16 40 40 100

Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer dengan SPSS 18(2015)

Hasil jawaban kuesioner yang diperoleh dari 40 orang responden untuk variabel kesempatan promosi pada Tabel 4.3 yaitu :

(25)

b. Pada pernyataan kedua sebanyak 8 orang atau 20 % yang menyatakan kurang setuju, 15 orang atau 37,5% yang menyatakan setuju dan 17 orang atau 42,5 % menyatakan sangat setuju, serta tidak ada orang yang menyatakan sangat tidak setuju dan tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa kerjasama tim yang diberikan kepada karyawan memperngaruhi komitmen unit sahiva.

c. Pada pernyataan ketiga sebanyak 6 orang atau 15 % yang menyatakan kurang setuju, 11 orang atau 27,5% yang menyatakan setuju dan 23 orang atau 57,5% yang menyatakan sangat setuju serta tidak ada orang yang menyatakan sangat tidak setuju dan tidak setuju.

d. Pada pernyataan keempat sebanyak 3 orang atau 7,5% menyatakan kurang setuju, 17 orang atau 42,5 % menyatakan setuju dan 20 orang atau 50% menyatakan sangat setuju serta tidak ada yang menyatakan sangat tidak setuju dan tidak setuju.

e. Pada pernyataan kelima sebanyak 6 orang atau 15% menyatakan kurang setuju, 22 orang atau 55 % menyatakan setuju dan 12 orang atau 30% menyatakan sangat setuju serta tidak ada yang menyatakan sangat tidak setuju dan tidak setuju.

(26)

4.1.2.2Distribusi Jawaban Responden Terhadap Kepemimpinan (X2)

Tabel 4.4

Distribusi Jawaban Responden Terhadap Kepemimpinan

Indikator Penelitian (Pernyataan)

Frekuensi Pendapat Responden (%)

Total

Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer dengan SPSS 18(2015)

Hasil jawaban kuesioner yang diperoleh dari 40 orang responden untuk variabel kesempatan promosi pada Tabel 4.4 yaitu :

a. Pada pernyataan pertama sebanyak 8 orang atau 20% yang menyatakann kurang setuju, 20 orang atau 50% menyatakan setuju, 12 orang atau 30% menyatakan sangat setuju, serta tidak ada orang yang menyatakan sangat tidak setuju dan tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa kepemimpinan yang diberikan kepada responden mempengaruhi komitmen para pelaksana unit sahiva.

(27)

menyatakan sangat setuju, serta tidak ada orang yang menyatakan sangat tidak setuju dan tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa kepemimpinan yang diberikan kepada responden memperngaruhi komitmen.

c. Pada pernyataan ketiga sebanyak 6 orang atau 15 % yang menyatakan kurang setuju, 25 orang atau 62,5% yang menyatakan setuju dan 9 orang atau 22,5% yang menyatakan sangat setuju serta tidak ada orang yang menyatakan sangat tidak setuju dan tidak setuju.

d. Pada pernyataan keempat sebanyak 8 orang atau 20% menyatakan kurang setuju, 18 orang atau 45 % menyatakan setuju dan 14 orang atau 35% menyatakan sangat setuju serta tidak ada yang menyatakan sangat tidak setuju dan tidak setuju.

e. Pada pernyataan kelima sebanyak 5 orang atau 12,5% menyatakan kurang setuju, 25 orang atau 62,5 % menyatakan setuju dan 10 orang atau 25% menyatakan sangat setuju serta tidak ada yang menyatakan sangat tidak setuju dan tidak setuju.

(28)

4.1.2.3Distribusi Jawaban Responden Terhadap Komitmen (Y)

Tabel 4.5

Distribusi Jawaban Responden Terhadap Komitmen

Indikator Penelitian (Pernyataan)

Frekuensi Pendapat Responden (%)

Total

Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer dengan SPSS 18(2015)

Hasil jawaban kuesioner yang diperoleh dari 40 orang responden untuk variabel kesempatan promosi pada Tabel 4.4 yaitu :

(29)

b. Pada pernyataan kedua sebanyak 2 orang atau 5 % yang menyatakan kurang setuju, 30 orang atau 75% yang menyatakan setuju dan 8 orang atau 20 % menyatakan sangat setuju, serta tidak ada orang yang menyatakan sangat tidak setuju dan tidak setuju.

c. Pada pernyataan ketiga sebanyak 3 orang atau 7,5 % yang menyatakan kurang setuju, 22 orang atau 55% yang menyatakan setuju dan 15 orang atau 37,5% yang menyatakan sangat setuju serta tidak ada orang yang menyatakan sangat tidak setuju dan tidak setuju.

d. Pada pernyataan keempat sebanyak 3 orang atau 7,5% menyatakan kurang setuju, 32 orang atau 80 % menyatakan setuju dan 5 orang atau 12,5% menyatakan sangat setuju serta tidak ada yang menyatakan sangat tidak setuju dan tidak setuju.

e. Pada pernyataan kelima sebanyak 2 orang atau 5% menyatakan kurang setuju, 29 orang atau 72,5 % menyatakan setuju dan 9 orang atau 22,5% menyatakan sangat setuju serta tidak ada yang menyatakan sangat tidak setuju dan tidak setuju.

f. Pada pernyataan keenam sebanyak 9 orang atau 22,5 % menyatakan kurang setuju, 24 orang atau 60% menyatakan setuju dan 5 orang atau 12,5% menyatakan sangat setuju serta tidak ada yang menyatakan sangat tidak setuju dan tidak setuju.

(30)

h. Pada pernyataan kedelapan sebanyak 3 orang atau 7,5% menyatakan kurang setuju, 34 orang atau 85 % menyatakan setuju dan 3 orang atau 7,5% menyatakan sangat setuju serta tidak ada yang menyatakan sangat tidak setuju dan tidak setuju.

i. Pada pernyataan kesembilan sebanyak 4 orang atau 10% menyatakan kurang setuju, 30 orang atau 75 % menyatakan setuju dan 6 orang atau 15% menyatakan sangat setuju serta tidak ada yang menyatakan sangat tidak setuju dan tidak setuju.

j. Pada pernyataan kesepuluh sebanyak 7 orang atau 17,5% menyatakan kurang setuju, 32 orang atau 80 % menyatakan setuju dan 1 orang atau 2,5% menyatakan sangat setuju serta tidak ada yang menyatakan sangat tidak setuju dan tidak setuju.

k. Pada pernyataan kesebelas sebanyak 1 orang atau 2,5% menyatakan kurang setuju, 31 orang atau 77,5 % menyatakan setuju dan 8 orang atau 20% menyatakan sangat setuju serta tidak ada yang menyatakan sangat tidak setuju dan tidak setuju.

(31)

4.3 Uji Asumsi Klasik

Sebelum melakukan analisis regresi perlu dilakukan uji asumsi klasik agar dapat perkiraan yang tidak bias dan efisien. Ada beberapa syarat asumsi klasik yang harus dipenuhi, yaitu:

4.3.1. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel penggangu atau residual berdistribusi normal. Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak, yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik. Untuk melihat normalitas residual, peneliti menganalisis grafik histogram yang membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal dan juga menganalisis probabilitas plot yang membandingkan distribusi kumulatif dan distribusi normal.

1. Analisis Grafik

Dasar pengambilan keputusan untuk Uji Normalitas sebagai berikut:

a. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram menujukkan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi mormalitas.

(32)

Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer dengan SPSS 18(2015)

Gambar 4.1

Grafik Histogram Uji Normalitas

Pada gambar 4.1 terlihat bahwa data juga berdistribusi normal ini dapat dilihat pada scatterplot. Terlihat titik-titik yang mengikuti sebaran data di sepanjang garis diagonal.

(33)

Gambar 4.2

Grafik Normal P-P Plot

Pada Gambar 4.2 Grafik P-P Plot dapat dilihat bahwa data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, jadi dapat disimpulkan bahwa data residual berdistribusi normal maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.

2. Analisis Kolmogrov-Smirnov

Pengujian normalitas dilakukan berdasarkan uji statistic non-parametrik Smirnov (K-S). dasar pengambilan keputusan untuk Kolmogrov-Smirnov yaitu nilai value pada kolom Asimp. Sig (2-tailed) > level of significant

(α = 5%).

Table 4.6

One-Sample Kolmogrov-Smirnov Test

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 40

Normal Parametersa,b Mean ,0000000

Std. Deviation 1,75892064

Most Extreme Differences Absolute ,125

Positive ,109

Negative -,125

Kolmogorov-Smirnov Z ,558

Asymp. Sig. (2-tailed) ,914

(34)

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 40

Normal Parametersa,b Mean ,0000000

Std. Deviation 1,75892064

Most Extreme Differences Absolute ,125

Positive ,109

Negative -,125

Kolmogorov-Smirnov Z ,558

Asymp. Sig. (2-tailed) ,914

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Sumber: Hasil pengolahan data primer dengan SPSS 18 (2015)

Berdasarkan pengolahan data pada Tabel 4.6 diperoleh nilai Asymp. Sig. (2-tailed) diatas angka 0.05 (0.9143 > 0.05), dengan demikian dapat disimpulkan model regresi memenuhi asumsi normalitas.

4.3.2. Uji Heteroskedastisitas

(35)

apabila tidak ada variabel independen yang signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen.

Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer dengan SPSS 18(2015)

Gambar 4.3

Grafik Scatterplot

(36)

Tabel 4.7 Uji Glejser

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized Coefficients

T Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 2,915 2,637 1,105 ,284

Kerjasama_Tim -,003 ,132 -,017 -,024 ,981 ,114 8,759

Kepemimpinan -,024 ,145 -,120 -,169 ,868 ,114 8,759

a. Dependent Variable: ABSUT

Sumber: Hasil pengolahan data primer dengan SPSS 18 (2015)

Pada Tabel 4.7 terlihat bahwa tidak ada variabel bebas atau variabel independen yang signifikan secara statistik mempengaruhi variabel terikat atau variabel dependen. Hal ini ditunjukkan dari nilai Sig. variabel-variabel bebas yang lebih besar dari nilai signifikan 0,05. Jadi, model regresi tidak mengalami heteroskedastisitas.

4.3.3. Pengujian Multikolinearitas

(37)

Tabel 4.8

Multikolinieritas

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

a. Dependent Variable: Komitmen

Sumber: Hasil pengolahan data primer dengan SPSS 18 (2015)

Pada Tabel 4.8 terlihat bahwa nilai Tolerance semua variabel bebas adalah lebih besar dari nilai ketetapan 0,1 dan nilai VIF semua variabel bebas adalah lebih kecil dari nilai ketetapan 10. Oleh karena itu, data dalam penelitian ini dikatakan tidak mengalami masalah multikolinearitas antar variabel independen dalam model regresi linear berganda.

4.4 Pengujian Hipotesis

4.4.1 Analisis Regresi Linear Berganda

Model regresi berganda yang digunakan adalah:

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e

(38)

Tabel 4.9

Hasil Regresi Linier Berganda

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

a. Dependent Variable: Komitmen

Sumber: Hasil pengolahan data primer dengan SPSS 18 (2015)

Berdasarkan persamaan tersebut dapat diuraikan sebagai berikut :

a. Konstanta (a) = 0.064. Ini menunjukkan nilai konstan, dimana jika variabel kerjasama tim (X1) dan kepemimpinan (X2) = 0, maka komitmen tetap sebesar 0.064.

b. Koefisien X1 (b1) = 0.778. Variabel kerjasama tim terhadap komitmen dengan koefisien regresi 0,778. Nilai Thitung variabel kerjasama tim dengan tingkat signifikansi 0,007 adalah 3,088 dan nilai Ttabel 1,658 maka Thitung > Ttabel (3,088 > 1,658), sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel kerjasama tim berpengaruh positif dan signifikan (0,007 < 0,05) secara parsial terhadap komitmen, artinya jika variabel kerjasama tim ditingkatkan maka komitmen (Y) akan meningkat.

(39)

kepemimpinan dengan tingkat signifikansi 0,009 adalah 2,245 dan nilai Ttabel 1,658 maka Thitung > Ttabel (2,245 > 1,658), sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan (0,009 < 0,05) secara parsial terhadap komitmen, artinya jika variabel kepemimpinan ditingkatkan maka komitmen (Y) akan meningkat.

4.4.2 Uji Signifikan Simultan (Uji-F)

Uji F dilakukan untuk menguji apakah variabel kerjasama (X1) dan kepemimpinan (X2) secara bersama-sama atau serempak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap komitmen pada Unit SAHIVA USU.

Tabel 4.10

Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji-F)

ANOVAb

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 1055,415 2 166,884 48,263 ,000a

Residual 47,276 37 3,458

Total 1102,691 39

a. Predictors: (Constant), Kerjasama_Tim,Kepemimpinan

b. Dependent Variable: Komitmen

Sumber: Hasil pengolahan data primer dengan SPSS 18 (2015)

(40)

yang terdiri dari kerjasama tim dan kepemimpinan secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel terikat, yaitu komitmen.

4.5 Identifikasi Determinan (R2)

Determinan digunakan untuk melihat seberapa besar pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Jika determinan (R2) semakin besar atau mendekati satu, maka pengaruh variabel bebas (X1, X2) terhadap variabel terikat (Y) semakin kuat. Jika determinan (R2) semakin kecil atau mendekati nol, maka pengaruh variabel bebas (X1, X2, X3) terhadap variabel terikat (Y) semakin lemah.

Tabel 4.11

Pengujian Koefisien Determinan (R2)

Model Summaryb

Model

R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 ,922a ,850 ,833 1,860 1,810

a. Predictors: (Constant), Kerjasama_Tim,Kepemimpinan

b. Dependent Variable: Komitmen

Sumber: Hasil pengolahan data primer dengan SPSS 18 (2015)

(41)

komitmen (Y), sebesar 83,3% dan sisanya 16,7% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

4.6 Pembahasan

Hasil analisa statistik menunjukkan bahwa kerjasama tim dan kepemimpinan secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap komitmen. Ini menandakan bahwa keseluruhan variabel kerjasama tim dan kepemimpinan berpengaruh terhadap komitmen di Unit SAHIVA USU. Menurut Kohn dan O’Connel (2007: 43), tim adalah sekumpulan individu yang tergantung satu sama lain dalam tugas, yang memiliki tanggung jawab bersama untuk hasil, yang menganggap dirinya dan dipandang orang lain sebagai entitas sosial yang padu yang dimasukkan dalam sistem sosial yang lebih besar (misalnya unit bisnis atau korporasi) dan yang mengelola hubungan mereka melebihi batas-batas organisasi. Dan Menurut Porter dalam Panggabean (2002:127), komitmen adalah kuatnya pengenalan dan keterlibatan seseorang dalam suatu organisasi tertentu. Becker dalam Panggabean (2002:127) menggambarkan komitmen sebagai kecenderungan untuk terikat dalam garis kegiatan yang konsisten karena menganggap adanya biaya pelaksanaan yang lain (berhenti bekerja).

4.6.1 Pengaruh Kerjasama Tim (X1) Terhadap Komitmen (Y)

(42)

cemerlang. Kerjasama tim yang baik akan menghasilkan komitmen yang baik pula seperti menurut Becker dalam Panggabean (2002:127) menggambarkan komitmen sebagai kecenderungan untuk terikat dalam garis kegiatan yang konsisten karena menganggap adanya biaya pelaksanaan yang lain (berhenti bekerja).Hal ini dapat dilihat dari hasil penelitian di lapangan yang menunjukkan bahwa kerjasama tim merupakan salah satu harapan dan bahkan menjadi tujuan tim, sebab saat ini sesorang bukan hanya untuk memperoleh pengalaman, tetapi juga untuk menghasilkan sebuah kenyamanan yang kemudian akan menciptakan komitmen tersendiri pada mahasiswa tersebut. Hal ini sesuai dengan jawaban responden menyatakan bahwa mereka sangat puas dengan adanya kerjasama tim yang mampu memberi komitmen kepada seluruh relawan, selain itu juga karena adanya kerjasama tim yang diberikan bukan hanya karena lamanya bersama tetapi karena para relawan merasa adanya saling memiliki satu dengan yang lainnya. Faktor lain yang mempengaruhi kerjasama tim juga dilihat dari percaya dan integritas serta kepedulian itu sendirilah yang bisa membangun kerjasama tim sehingga menghasilkan komitmen.

4.6.2 Pengaruh Kepemimpinan (X2) Terhadap Komitmen (Y)

(43)
(44)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, maka penulis dapat mengambil kesimpulan secara simultan bahwa kerjasama tim dan kepemimpinan berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap komitmen Unit SAHIVA USU. Secara parsial, kerjasama tim dan kepemimpinan berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap komitmen, dan yang dominan mempengaruhi komitmen Unit SAHIVA USU adalah variabel kerjasama tim. Adjust R atau determinan sebesar 0,833 berarti variabel bebas yaitu kerjasama tim dan kepemimpinan mampu menjelaskan variabel terikat, yaitu komitmen sebesar 83,3% dan sisanya 16,7% dipengaruhin oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan evaluasi, maka saran yang dapat diberikan penulis adalah sebagai berikut :

1. Variabel kerjasama tim dan kepemimpinan merupakan variabel yang berpengaruh positif terhadap komitmen Unit SAHIVA USU. Sehingga penulis menyarankan untuk kedepannya dalam mencari relawan baru atau untuk mengoptimalkan relawan yang ada saat ini sangat diperlukan adanya komitmen yang saling selaras antara kerjasama tim dan kepemimpinan agar komitmen menjadi semakin optimal.

(45)

terhadap komitmen Unit SAHIVA USU. Dimana berarti seorang relawan yang cerdas haruslah mampu bekerjasama dengan yang lain demi menjalankan tugas sebaiknya.

Gambar

Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel
Tabel 3.2 Instrumen Skala Likert
Tabel 3.3 Uji Validitas
Tabel 3.4 Uji Reliabilitas
+7

Referensi

Dokumen terkait

Variabel-variabel kepercayaan pelanggan, komitmen pelanggan dan komunikasi word of mouth mampu menjelaskan variabel loyalitas pelanggan sebesar 81,9% dan sisanya

Dari tabel 11 dapat diketahui bahwa persentase sumbangan pengaruh variabel komitmen organisasi terhadap kepuasan kerja sebesar 35,6%, sedangkan sisanya sebesar 64,4%

Sebaliknya jika variabel kepercayaan mengalami penurunan sebesar satu satuan maka akan terjadi penurunan pada variabel terikat (Komitmen Hubungan) sebesar 0,761 dengan

Hasil nilai adjusted R square sebesar 0,510, yang menunjukkan bahwa 51% variabel bebas yaitu komitmen organisasional dan gaya kepemimpinan dalam penelitian ini

Sebaliknya jika variabel kepercayaan mengalami penurunan sebesar satu satuan maka akan terjadi penurunan pada variabel terikat (Komitmen Hubungan) sebesar 0,761 dengan

Penelitian ini bertujuanuntu mengetahui seberapa kuat pengaruh kepribadian terhadap kerjasama tim melalui komitmen sebagai variabel intervening pada Bank Tabungan

Berdasarkan pada analisis data diketahui bahwa Variabel pelatihan dan komitmen berpengaruh simultan terhadap kinerja karyawan sebesar 98,0 % sedangkan sisanya dipengaruhi oleh

Hal ini menunjukkan bahwa besarnya pengaruh variabel bebas (X) secara simultan terhadap variabel terikat (Y) yaitu sebesar 84%, sedangkan sisanya yaitu sebesar