• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 2018

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 2018"

Copied!
122
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

EXCECUTIVE SUMMARY

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2018 Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu Koperasi UMKM dan Perdagangan (DPMPTSPKP) Kabupaten Pangandaran, merupakan perwujudan pertanggungjawaban Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu Koperasi UMKM dan Perdagangan kepada Bupati Pangandaran dan kepada publik untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kewenangannya sebagai lembaga teknis daerah yang memiliki tugas pokok dan fungsi untuk meningkatkan investasi di Kabupaten Pangandaran.

Sesuai dengan Rencana Kerja (Renja) Tahun 2018 sebagai penjabaran tahunan dari Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu Koperasi UMKM dan Perdagangan (DPMPTSPKP) 2016-2021 telah ditetapkan indikator kinerja sasaran yang harus dicapai. Sesuai dengan dokumen Rencana Kerja Tahun 2018 ditetapkan 6 sasaran dengan 7 indikator sasaran yang akan diwujudkan dalam tahun 2018 dengan rincian sebagai berikut :

1. Nilai AKIP Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu Koperasi UMKM dan Perdagangan

2. Prosentase Peningkatan Investasi Daerah

3. Nilai Indeks Kepuasan Masyarakat Di Bidang Penyelenggaraan Perizinan

4. Prosentase Koperasi Aktif

5. Prosentase Usaha Mikro terhadap UMKM

6. Prosentase pertumbuhan sektor perdagangan dalam PDRB 7. Prosentase tertib niaga

Hasil pengukuran kinerja pada masing-masing indikator kinerja sasaran Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu Koperasi UMKM dan Perdagangan Kabupaten Pangandaran pada tahun 2018 sebagai berikut :

(3)

1. Nilai AKIP Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu Koperasi UMKM dan Perdagangan pada tahun 2018 ditargetkan BB dan realisasinya BB. Nilai BB ini dicapai untuk penilaian LAKIP periode tahun 2017.

2. Prosentase Peningkatan Investasi Daerah pada tahun 2018 mencapai mengalami penurunan sebesar -62,21% dengan Realisasi Investasi tahun 2017 sebesar Rp 543.189.364.000 dan Realisasi Investasi tahun 2018 sebesar Rp 205.291.216.995

3. Nilai Indeks Kepuasan Masyarakat Di Bidang Penyelenggaraan Perizinan tahun 2018 mecapai Nilai 72,71 dari Nilai 70 yang ditargetkan atau 103,87%

4. Prosentase Koperasi Aktif adalah 32,69 dari 29,56% yang ditargetkan atau 110,60%.

5. Prosentase Usaha Mikro terhadap UMKM mencapai 95,30% dari yang ditargetkan 85,00% atau capaian 112,12%

6. Prosentase pertumbuhan sektor perdagangan dalam PDRB pada tahun 2018 sebesar 6,38%* dari target tahun 2018 sebesar 6,26%. Angka PDRB ini merupakan Angka Sementara sebelum ada Kabupaten Dalam Angka.

7. Prosentase tertib niaga sebesar 50% dari target tahun 2018 sebesar 47%

Hasil penghitungan efisiensi diketahui bahwa penggunaan sumber daya dalam mencapai target indikator kinerja sesuai perjanjian kinerja yang telah ditetapkan seluruhnya mencapai katageri efisian.

Keberhasilan capain kinerja tahun 2018 di dukung oleh program dan kegiatan sebagai berikut sebagai berikut:

1. Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi a. Penyelenggaraanpameran investasi

b. Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan

2. Program Penyiapan potensi sumberdaya, sarana dan prasarana daerah

(4)

Daerah

3. Program Peningkatan dan Pengembangan Penyelenggaraan Pelayanan Perizinan Terpadu

a. Evaluasi dan verifikasi Perizinan

b. Penertiban Izin Mendirikan Bangunan (IMB) dan HO c. Sosialisasi Pelayanan Perijinan

d. Intensifikasi dan Ekstensifikasi Pendapatan Daerah

4. Program penciptaan iklim Usaha Kecil Menengah yang kondusif a. Bintek Usaha Kecil Menengah

5. Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif Usaha Kecil Menengah

a. Pengembangan Sarana Promosi Hasil Produksi b. Penyelenggaraan pelatihan kewirausahaan

6. Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi Usaha Mikro

Kecil Menengah

a. Pengembangan sarana pemasaran produk Usaha Mikro Kecil Menengah

7. Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi

a. Permbinaan, pengawasan dan penghargaan koperasi berprestasi b. Peningkatan dan pengembangan jaringan kerjasama usaha

koperasi

c. Peningkatan SDM pengelola koperasi dan anggotanya

8. Program Perlindungan Konsumen dan pengamanan perdagangan a. Peningkatan pengawasan peredaran barang dan jasa

b. Operasional Operasi Pasar Murah (OPM)

c. Pendataan dan Pemantauan Barang Bersubsidi (LPG, BBM dan Pupuk)

d. Pendataan dan Monitoring Toko Swalayan

(5)

f. Pembuatan Revisi Peraturan Daerah No 16 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Reklame

9. Program Pembinaan pedagang kaki lima dan asongan

a. Pembuatan Perda Penataan dan Pemberdayaan Pedagang Kaki Lima

b. Pembinaan Pedagang Kaki Lima Di Pantai Pangandaran (DBHCHT) c. Pembinaan Pedagang Asongan Pantai Pangandaran (DBHCHT) Sementara itu, total anggaran untuk mewujudkan kinerja DPMPTSPKP tahun 2018 sesuai dengan perjanjian kinerja yang telah di tetapkan adalah sebesar Rp. 7.540.298.717 dengan realisasi sebesar Rp 7.355.541.161 atau sebesar 97,55%.

Langkah-langkah yang akan dilakukan DPMPTSPKP dalam upaya meningkatkan kinerjanya di masa mendatang adalah :

1. Meningkatkan kapasitas kelembagaan DPMPTSPKP

2. Meningkatkan kompetensi aparatur DPMPTSPKP sesuai dengan bidangnya

3. Melakukan penataan regulasi investasi daerah

4. Meningkatkan koordinasi dengan dinas teknis dan dunia usaha untuk menjaga hubungan yang harmonis dan strategis

5. Melakukan pemetaan investasi daerah

Parigi, 17 Januari 2019 Kepala DPMPTSPKP

Drs. TEDI GARNIDA, MM NIP. 19680728 199303 1 008

(6)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena dengan rakhmat dan karunianya kami dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu Koperasi UMKM dan Perdagangan Kabupaten Pangandaran dan (DPMPTSPKP) Kabupaten Pangandaran Tahun 2018.

Penyusunan LAKIP merupakan kewajiban sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah untuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok dan fingsinya yang dipercayakan kepada Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu Koperasi UMKM dan Perdagangan Kabupaten Pangandaran (DPMPTSPKP) Kabupaten Pangandaran dalam mengelola perencanaan pembangunan daerah berdasarkan Perubahan Rencana Strategis (Renstra) Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu Koperasi UMKM dan Perdagangan Kabupaten Pangandaran (DPMPTSPKP) Kabupaten Pangandaran 2016-2021.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) dibuat sebagai wujud pertanggungjawaban Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu Koperasi UMKM dan Perdagangan Kabupaten Pangandaran dan (DPMPTSPKP) Kabupaten Pangandaran terhadap kinerja Tahun 2018. Laporan ini merupakan bentuk transparansi Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu Koperasi UMKM dan Perdagangan Kabupaten Pangandaran dan (DPMPTSPKP) Kabupaten Pangandaran dalam melaksanakan tupoksi yang telah diamanatkan.

Laporan ini menyajikan Kebijakan Penanaman Modal, Rencana Kinerja dan Akuntabilitas Kinerja Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu Koperasi UMKM dan Perdagangan Kabupaten Pangandaran dan (DPMPTSPKP)

(7)

Kabupaten Pangandaran. Sejumlah capaian kinerja yang ditargetkan dalam rencana kerja dan dituangkan dalam Penetapan Kinerja (TAPKIN) telah berhasil di capai.

Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam proses penyusunan LAPKIN ini dan kami menyadari bahwa laporan ini masih banyak kekurangan, kami harapkan saran dan kritik membangun dari semua pihak untuk perbaikan laporan selanjutnya. Akhirnya hanya kepada Allah SWT kami mohon ampunan atas segala kekhilapan dan kekurangan yang telah kami lakukan.

Parigi, 17 Januari 2019 Kepala DPMPTSPKP

Drs. TEDI GARNIDA, MM NIP. 19680728 199303 1 008

(8)

DAFTAR ISI

Excecutive Summary ... i

Kata Pengantar ... vii

Daftar Isi ... ix

Daftar Tabel ... xii

Daftar Gambar ... xiv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Dasar Hukum ... 3

1.3 Tugas Pokok dan Fungsi serta Potensi Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu Koperasi UMKM dan Perdagangan Kabupaten Pangandaran (DPMPTSPKP) ... 4

1.3.1 Tugas Pokok dan Fungsi ... 4

1.3.1.1 Kedudukan ... 4

1.3.1.2 Tugas ... 5

1.3.1.3 Fungsi ... 5

1.3.1.4 Struktur Organisasi Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu Koperasi UMKM dan Perdagangan Kabupaten Pangandaran (DPMPTSPKP) ... 5

1.3.2 Potensi Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu Koperasi UMKM dan Perdagangan Kabupaten Pangandaran ... 54

(9)

1.3.2.2 Sumber Daya Asset/Modal ... 55

1.4 Kinerja Pelayanan Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu Koperasi UMKM dan Perdagangan Kabupaten Pangandaran Kabupaten Pangandaran ... 57

1.5 Isu Strategis yang Berpengaruh ... 59

1.6 Sistematika LAKIP ... 59

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA ... 61

2.1 Perencanaan ... 61

2.1.1 Visi Kabupaten ... 61

2.1.2 Misi Kabupaten ... 62

2.1.3 Rencana Strategis Perangkat Daerah ... 63

2.1.3.1 Tujuan Perangkat Daerah ... 64

2.1.3.2 Sasaran Perangkat Daerah ... 67

2.1.4 Perencanaan Kinerja Tahun 2018 ... 68

2.2 Inikator Kinerja Utama (IKU) ... 70

2.3 Perjanjian Kinerja Tahun 2018 ... 72

2.4 Laporan Anggaran Per Sasaran ... 79

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA ... 81

3.1 Capaian Kinerja Organisasi ... 83

3.1.1 Membandingkan Target dengan Realisasi Kinerja Tahun 2018 ... 83

3.1.2 Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2018 dengan Tahun 2016 ... 95

3.1.3 Perbandingan Realisasi Kinerja sampai dengan Tahun 2018 dengan Target Jangka Menengah ... 97

3.1.4 Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2018 dengan Standar Nasional ... 98

(10)

3.1.5 Analisis Penyebab Penurunan Kinerja Solusi yang telah

Dilakukan ... 99

3.1.6 Analisis Efisiensi Penggunaan Sumber Daya ... 103

3.1.7 Analisis Program/Kegiatan Yang Menunjang Keberhasilan ataupun Pencapaian Target Kinerja ... 104

3.2 Realisasi Anggaran ... 105

BAB IV PENUTUP ... 107

4.1 Kesimpulan ... 107

4.2 Langkah-Langkah Yang Akan Dilakukan Di Masa Mendatang Untuk Meningkatkan Kinerja Organisasi ... 107

(11)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Sumber Daya Aparatur Berdasarkan Golongan ... 54

Tabel 1.2 Sumber Daya Aparatur Berdasarkan Jabatan ... 55

Tabel 1.3 Sumber Daya Aparatur Berdasarkan Pendidikan ... 55

Tabel 1.4 Inventarisasi Peralatan Kantor Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu Koperasi UMKM dan Perdagangan ... 56

Tabel 2.1 Tujuan dan Sasaran DPMPTSPKP setelah Perubahan ... 65

Tabel 2.2 Tujuan dan Sasaran DPMPTSPKP sebelum Perubahan ... 66

Tabel 2.3 Sasaran Strategis dan Indikator Kerja Utama DPMPTSPKP setelah Perubahan ... 66

Tabel 2.4 Sasaran Strategis dan Indikator Kerja Utama DPMPTSPKP ssebelum Perubahan ... 68

Tabel 2.5 Kebijakan dan Program Kerja DPMPTSPKP tahun 2018 ... 69

Tabel 2.6 Indikator Kinerja Utama (IKU) sebelum Perubahan ... 71

Tabel 2.7 Indikator Kinerja Utama (IKU) sebelum Perubahan ... 72

Tabel 2.8 Target Kinerja Program DPMPTSPKP tahun 2018 ... 73

Tabel 2.9 Target Kinerja Kegiatan DPMPTSPKP tahun 2018 ... 74

Tabel 2.10 Laporan Anggaran per Sasaran DPMPTSPKP tahun 2018 ... 80

Tabel 3.1 Capaian Kinerja Tiap Indikator ... 83

Tabel 3.2 Perbandingan Antara Target dan Realisasi Kinerja Tahun 2018 ... 85

Tabel 3.3 Kertas Kerja Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ... 86

(12)

Tabel 3.4 Hasil Survei Kepuasan Masyarakat Tahun 2018 ... 87 Tabel 3.5 Nilai Persepsi, Nilai Interval, Nilai Interval Konversi, Mutu

Pelayanan dan Kinerja Unit Pelayanan ... 89 Tabel 3.6 Hasil Pendataan Usaha Mikro dan UMKM Kabupaten

Pangandaran ... 92 Tabel 3.7 Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2018, 2017 dan 2016 95 Tabel 3.8 Perbandingan Realisasi Kinerja Sampai Dengan Tahun 2018

Dan Target Jangka Menengah ... 97 Tabel 3.9 Analisis Penyebab Penurunan Kinerja Solusi yang telah

Dilakukan ... 99 Tabel 3.10 Analisis atas Efisiensi Penggunaan Sumber Daya ... 103 Tabel 3.11 Analisis Program/Kegiatan Yang Menunjang Keberhasilan

ataupun Pencapaian Target Kinerja ... 104 Tabel 3.11 Realisasi Anggaran... 105

(13)

DAFTAR GAMBAR

(14)
(15)

BAB

1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tata kelola penyelenggaraan pemerintahan yang baik atau biasa disebut

good governance dalam suatu negara merupakan issue yang paling mengemuka

dalam tata kelola pemerintahan dewasa ini. Pemerintah wajib menerapkan kaidah-kaidah yang baik dalam menjalankan roda pemerintahan yang diwujudkan dalam bentuk penerapan prinsip good governance. Salah satu perwujudan good governance, pemerintah dituntut untuk meningkatkan akuntabilitasnya. Hal ini disebabkan karena akuntabilitas merupakan salah satu dari prinsip-prinsip good governance. United Nations Development Program (UNDP) mengajukan sembilan karakteristik good governance yang salah satunya adalah accountability (akuntabilitas). Ditambah lagi prinsip akuntabilitas juga merupakan salah satu dari tujuh asas penerapan good governance dalam Acuan Umum Penerapan good governance pada Sektor Publlik oleh Lembaga Administrasi Negera Republik Indonesia (2005).

Akuntabilitas sangatlah penting dalam mencapai good governance. Salah satu bentuk akuntabilitas pemerintahan diwujudkan dalam penyusunan pelaporan kinerja. Berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah bahwa laporan kinerja merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi yang dipercayakan kepada setiap instansi pemerintah atas penggunaan anggaran. Hal terpenting yang diperlukan dalam penyusunan laporan kinerja adalah pengukuran kinerja dan evaluasi serta pengungkapan (disclosure) secara memadai hasil analisis terhadappengukuran kinerja.

(16)

meningkatkan pelaksanaan kinerja pemerintahan yang lebih berdayaguna, berhasilguna, bersih dan bertanggung jawab serta untuk lebih memantapkan pelaksanaan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah sebagai wujud pertanggungjawaban dalam mencapai misi dan tujuan instansi pemerintah dalam rangka perwujudan good governance.

Kabupaten Pangandaran yang terbentuk dengan diterbitkannya Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2012 Tentang Pembentukan Kabupaten Pangandaran Di Provinsi Jawa Barat, baru memiliki Bupati dan Wakil Bupati Definitif melalui Kepmendagri No. 131.32-239 Tahun 2016 tentang Pengangkatan Bupati Pangandaran Provinsi Jawa Barat dan Kepmendagri No. 131.32-240 Tahun 2016 Tentang Pengangkatan Wakil Bupati Pangandaran Provinsi Jawa Barat tanggal 05 Februari 2016.

Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu Koperasi UMKM dan Perdagangan (DPMPTSPKP) Kabupaten Pangandaran dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Pangandaran Nomor 31 Tahun 2016 Tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Pangandaran dan Peraturan Bupati Pangandaran Nomor 53 Tahun 2016 Tentang Tugas Pokok, Fungsi, Uraian Tugas Dan Tata Kerja Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu, Koperasi UMKM dan Perdagangan Kabupaten Pangandaran.

Sebagai lembaga teknis daerah yang bertanggung jawab kepada Bupati Pangandaran, maka Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu Koperasi UMKM dan Perdagangan (DPMPTSPKP) mempunyai tugas membantu Bupati di dalam penyelenggaraan Pemerintahan Daerah dibidang pelayanan perijinan, non perijinan dan penanaman modal secara terpadu, sehingga mempunyai arti penting bagi unit kerja / instansi di lingkungan Pemerintah Kabupaten Pangandaran.

LAKIP Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu Koperasi UMKM dan Perdagangan (DPMPTSPKP) Tahun 2018 didasari oleh Tap MPR RI Nomor XI/MPR/1998 Tahun 1998 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme, Undang - Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme, serta Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2015 yang mewajibkan setiap Instansi Pemerintah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan negara untuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya serta disajikan dalam bentuk Laporan

(17)

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP).

LAKIP Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu Koperasi UMKM dan Perdagangan (DPMPTSPKP) Tahun 2018 berpedoman kepada Peraturan Menteri Pendayaguriaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.

Secara teknis pada tahun 2018 penyusunan LAKIP telah mengacu pads Dokumen Rencana Kinerja tahun 2018 serta Perjanjian Kinerja tahun 2018.

1.2 Dasar Hukum

Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu Koperasi UMKM dan Perdagangan (DPMPTSPKP) tahun 2018 mengacu pada :

1) Tap MPR RI Nomor XI/MPR/1998 Tahun 1998 tentangPenyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme;

2) Undang-undang Nomor 28 Tahun. 1999; tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme;

3) Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014, tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;

4) Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 5 Tahuri 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi;

5) Peraturan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah; 6) Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 86 Tahun 2017

Tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian Dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, Serta Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah

(18)

Pembentukan Dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Pangandaran; 8) Peraturan Bupati Pangandaran Nomor 44 Tahun 2016 Tentang Kedudukan,

Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi Serta Tata Kerja Perangkat Daerah Di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Pangandaran;

9) Peraturan Bupati Pangandaran Nomor 53 Tahun 2016 Tentang Tugas Pokok, Fungsi, Uraian Tugas Dan Tata Kerja Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu, Koperasi UMKM Dan Perdagangan.

1.3 Tugas Pokok dan Fungsi serta Potensi Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu Koperasi UMKM dan Perdagangan (DPMPTSPKP)

1.3.1Tugas Pokok dan Fungsi

Tugas dan Fungsi Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu Koperasi UMKM dan Perdagangan (DPMPTSPKP) berdasarkan peraturan bupati pangandaran nomor 44 tahun 2016 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi Serta Tata Kerja Perangkat Daerah Di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Pangandaran adalah sebagai berikut.

1.3.1.1 Kedudukan

Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu, Koperasi UMKM dan Perdagangan merupakan unsur pelaksana Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah, dipimpin oleh Kepala Dinas yang berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.

1.3.1.2 Tugas

Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu Koperasi UMKM dan Perdagangan mempunyai tugas membantu Bupati melaksanakan Urusan Pemerintahan bidang Penanaman Modal, bidang Koperasi UMKM dan bidang Perdagangan yang menjadi kewenangan Daerah dan Tugas Pembantuan yang diberikan kepada kabupaten.

1.3.1.3 Fungsi

Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu Koperasi UMKM dan Perdagangan (DPMPTSPKP) mempunyai fungsi

(19)

dan Perdagangan dalam melaksanakan tugas menyelenggarakan fungsi: a. perumusan kebijakan sesuai dengan lingkup tugasnya;

b. pelaksanaan kebijakan sesuai dengan lingkup tugasnya;

c. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan sesuai dengan lingkup tugasnya; d. pelaksanaan administrasi dinas sesuai dengan lingkup tugasnya; dan

e. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati terkait dengan tugas dan fungsinya.

1.3.1.4 Struktur Organisasi Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu Koperasi UMKM dan Perdagangan (DPMPTSPKP)

Susunan Organisasi Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu, Koperasi UMKM dan Perdagangan terdiri dari :

a. Kepala Dinas

b. Sekretariat, membawahkan:

1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian 2) Sub Bagian Program

3) Sub Bagian Keuangan c. Bidang Penanaman Modal

1) Seksi Perencanaan, Pengembangan Iklim dan Promosi Penanaman Modal;

2) Seksi Pengendalian Pelaksanaan Penananaman Modal dan Sistem Informasi;

d. Bidang Penyelenggaraan Perizinan, membawahkan:

1) Seksi Penyelengaraan Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan; 2) Seksi Pengaduan, Kebijakan dan Pelaporan Layanan;

e. Bidang Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), membawahkan:

(20)

2) Seksi Pemberdayaan dan Pengembangan Usaha Kecil. f.Bidang Perdagangan, membawahkan:

1) Seksi Sarana Distribusi Perlindungan konsumen dan Pengelolaan Pasar;

2) Seksi Stabilitasi Harga dan Pengembangan Ekspor. g. UPT

h. Kelompok Jabatan Fungsiona

Secara visual Sunanan Organisasi Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu Koperasi UMKM dan Perdagangan (DPMPTSPKP) Kabupaten Pangandaran berdasarkan berdasarkan Peraturan Bupati Pangandaran Nomor 44 Tahun 2016 Tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi serta Tata Kerja Perangkat Daerah Di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Pangandaran adalah sebagai berikut:

Gambar 1.1

Struktur Organisasi DPMPTSPKP

Dalam Peraturan Bupati Pangandaran Nomor 53 Tahun 2016 Tentang Tugas Pokok, Fungsi, Uraian Tugas Dan Tata Kerja Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu, Koperasi Umkm Dan Perdagangan (DPMPTSPKP) yaitu sebagai berikut:

(21)

A.Kepala Dinas

(1) Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu, Koperasi UMKM dan Perdagangan dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah yang mempunyai tugas pokok merumuskan, menyelenggarakan, membina, mengendalikan dan mengevaluasi penyusunan dan pelaksanaan bidang penanaman modal, penyelenggaraan Perizinan, koperasi UMKM dan perdagangan yang menjadi kewenangan Daerah dan Tugas Pembantuan yang diberikan kepada kabupaten.

(2) Dalam melaksanakan tugas pokok, Kepala Dinas mempunyai fungsi : a. perumusan kebijakan teknis penanaman modal, Pelayanan Terpadu

Satu Pintu, koperasi UMKM dan perdagangan;

b. pelaksanaan kebijakan penanaman modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu, koperasi UMKM dan perdagangan;

c. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan penanaman modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu, koperasi UMKM dan perdagangan;

d. pelaksanaan administrasi dinas penanaman modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu, koperasi UMKM dan perdagangan; dan

e. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati terkait dengan penanaman modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu, koperasi UMKM dan perdagangan.

(3) Dalam melaksanakan fungsinya, Kepala Dinas mempunyai uraian tugas : a. merumuskan, menetapkan serta menyelenggarakan Rencana Strategis

dan Rencana Kerja Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu Koperasi UMKM dan Perdagangan dalam rangka kelancaran tugas;

b. merumuskan RPJPD, RPJMD, dan RKPD Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu Koperasi UMKM dan Perdagangan sebagai bahan penyusunan RPJPD, RPJMD, dan RKPD Kabupaten; c. merumuskan LPPD tahunan dan LPPD akhir masa jabatan Bupati

bidang Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu, Koperasi UMKM dan Perdagangan sebagai bahan penyusunan LPPD tahunan

(22)

dan LPPD akhir masa jabatan Bupati pada Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu, Koperasi UMKM dan Perdagangan; d. merumuskan LKPJ akhir tahun dan akhir masa jabatan Bupati bidang

Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu, Koperasi UMKM dan Perdagangan sebagai bahan penyusunan LKPJ tahunan dan LKPJ akhir masa jabatan Bupati pada Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu, Koperasi UMKM dan Perdagangan;

e. menyiapkan Rencana Kegiatan Anggaran (RKA) dan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) lingkup Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu, Koperasi UMKM dan Perdagangan; f. melaksanakan koordinasi dengan Sekretaris Daerah maupun Satuan

Kerja Perangkat Daerah lainnya, mengembangkan kerjasama lintas sektor lingkup kabupaten dan kerjasama antar daerah sesuai dengan lingkup tugas Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu, Koperasi UMKM dan Perdagangan;

g. menyampaikan laporan akuntabilitas kinerja Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu, Koperasi UMKM dan Perdagangan sebagai pertanggungjawaban kepada Bupati;

h. mempelajari, memahami dan menyelenggarakan peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan tugas lingkup Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu, Koperasi UMKM dan Perdagangan sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas;

i. merumuskan kebijakan teknis, membina, dan mengevaluasi program dan kegiatan Bidang Penanaman Modal, Bidang Penyelenggaraan Perizinan, Bidang Koperasi UMKM dan Bidang Perdagangan;

j. menyelenggarakan promosi penanaman modal dalam negeri maupun penanaman modal asing;

k. menyelenggarakan pelayanan Perizinan, melalui pengkajian, pengolahan, mengevaluasi dan pengawasan terhadap Perizinan dan non Perizinan;

l. menyelenggarakan, memfasilitasi dan menyusun petunjuk teknis pengembangan usaha, ekspor dan impor, perdagangan luar negeri, pengadaan dan penyaluran barang dan jasa;

(23)

m.meyelenggarakan dan memfasilitasi masalah-masalah perlindungan konsumen;

n. menyelenggarakan dan memfasilitasi ketertiban dan pemeliharaan sarana dan prasarana pasar;

o. melakukan evaluasi, pengawasan pelaksanaan izin/pendataan jasa bisnis, jasa distribusi, monitoring sarana penunjang perdagangan skala lokal, informasi pasar, stabilitas harga pasar dalam daerah serta fasilitasi dan sosialisasi perdagangan luar negeri;

p. melakukan pengawasan, mengamankan, memelihara dan pengendalian atas penggunaan barang milik daerah yang berada dalam penguasaan Dinas untuk kepentingan menyelenggarakan tugas pokok dan fungsi Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu, Koperasi UMKM dan Perdagangan;

q. menyelenggarakan perencanaan program, perumusan dan penyusunan kebijakan teknis, pemberian bimbingan kepada koperasi dan usaha mikro kecil, menengah (UMKM);

r. memberikan izin, rekomendasi izin, kajian/rekomendasi teknis, meliputi Perizinan sesuai dengan kewenangan yang dilimpahkan; s. menyelenggarakan program pelatihan, teknis administrasi Bidang

Penanaman Modal, Bidang Pelayanan Terpadu Satu Pintu, Bidang Perdagangan dan Bidang Koperasi UMKM;

t. menyampaikan laporan keuangan, aset daerah yang berada dalam pengelolaan dan penguasaan Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu, Koperasi UMKM dan Perdagangan secara berkala sebagai bahan penyusunan laporan keuangan dan kekayaan aset daerah;

u. membagi tugas, mendelegasikan kewenangan, dan membina kepada bawahan serta menyelenggarakan program waskat agar pelaksanaan tugas dapat berjalan lancar sesuai dengan pedoman dan ketentuan yang berlaku;

v. menilai hasil kerja bawahan secara berjenjang untuk bahan pengembangan karier;

(24)

w.menyampaikan laporan hasil pelaksanaan tugas kegiatan kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah;

x. memberikan saran dan pertimbangan teknis pada Bidang Penanaman Modal, Bidang Pelayanan Terpadu Satu Pintu, Bidang Koperasi UMKM dan Perdagangan kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah; dan y. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh Bupati. (4) Dalam melaksanakan Tugas Pokok, Fungsi, Uraian Tugas, Kepala Dinas

membawahkan : a. Sekretariat;

b. Bidang Penanaman Modal;

c. Bidang Penyelenggaraan Perizinan;

d. Bidang Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM); e. Bidang Perdagangan;

f. UPT; dan

g. Kelompok Jabatan Fungsional.

B.Sekretariat

(1) Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris yang berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu, Koperasi UMKM dan Perdagangan yang mempunyai tugas pokok memimpin, mengatur, merencanakan operasional, mengelola, mengoordinasikan, mengendalikan, mengevaluasi dan melaporkan urusan umum dan kepegawaian, program dan Keuangan.

(2) Dalam melaksanakan tugas pokok, Sekretariat mempunyai fungsi :

a. perencanaan operasional urusan umum dan kepegawaian, perencanaan serta keuangan pada Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu, Koperasi UMKM dan Perdagangan;

b. penyelenggaran urusan umum dan kepegawaian, perencanaan serta keuangan pada Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu, Koperasi UMKM dan Perdagangan;

(25)

c. pengendalian, pembinaan, evaluasi dan pelaporan urusan umum dan kepegawaian, perencanaan serta keuangan pada Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu, Koperasi UMKM dan Perdagangan; d. pengkoordinasian kegiatan sub bagian umum dan kepegawaian, sub

bagian program dan sub bagian keuangan, dan dengan bidang-bidang lingkup Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu, Koperasi UMKM dan Perdagangan; dan

e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya.

(3) Dalam melaksanakan fungsi, Sekretariat mempunyai uraian tugas : a. menyelenggarakan administrasi kesekretariatan;

b. menyelenggarakan perencanaan operasional ketata-usahaan, kepegawaian, keuangan, kehumasan dan dokumentasi, perlengkapan, perbekalan dan keperluan tulis, ruang perkantoran sebagai pedoman pelaksanaan tugas;

c. menyelenggarakan pengelolaan dan analisa ketata-usahaan, kepegawaian, keuangan, kehumasan dan dokumentasi, perlengkapan, perbekalan dan keperluan tulis, ruang perkantoran, perencanaan, evaluasi dan pelaporan;

d. menyelenggarakan pengendalian dan mengevaluasi ketatausahaan, kepegawaian, keuangan, kehumasan dan dokumentasi, perlengkapan, perbekalan dan keperluan tulis, ruang perkantoran, perencanaan, evaluasi dan pelaporan;

e. mempelajari, memahami dan melaksanakan peraturan perundang-undangan, ketentuan-ketentuan yang berkaitan dengan administrasi umum, keuangan serta perencanaan, evaluasi dan pelaporan;

f. menyelenggarakan penyusunan dan melaksanakan Rencana Strategis dan Rencana Kerja Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu, Koperasi UMKM dan Perdagangan dalam rangka kelancaran tugas;

g. menyiapkan bahan-bahan RPJPD, RPJMD, dan RKPD Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu Koperasi UMKM dan Perdagangan sebagai bahan penyusunan RPJPD, RPJMD, dan RKPD Bidang

(26)

Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu, Perdagangan dan Koperasi UMKM ;

h. menyiapkan bahan-bahan LPPD Tahunan dan LPPD Akhir Masa Jabatan Bupati Bidang Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu, Perdagangan dan Koperasi UMKM sebagai bahan penyusunan LPPD Tahunan dan LPPD Akhir Masa Jabatan Bupati pada Bidang Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu, Koperasi UMKM dan Perdagangan; i. menyiapkan bahan-bahan LKPJ akhir tahun dan akhir masa jabatan

Bupati pada Bidang Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu, Koperasi UMKM dan Perdagangan;

j. menyiapkan Rencana Kegiatan Anggaran (RKA) dan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) lingkup Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu Koperasi UMKM dan Perdagangan;

k. menyelenggarakan penyusunan laporan akuntabilitas kinerja Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu, Koperasi UMKM dan Perdagangan sebagai pertanggungjawaban kepada Bupati;

l. melaksanakan tugas-tugas sebagai Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) lingkup Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu, Koperasi UMKM dan Perdagangan ;

m.mengkoordinasikan laporan-laporan kegiatan, keuangan, aset daerah lingkup Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu Koperasi UMKM dan Perdagangan secara periodik;

n. mengkoordinasikan bidang-bidang lingkup Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu Koperasi UMKM dan Perdagangan dalam penyusunan laporan kegiatan tugas pembantuan dari pemerintah pusat dan/atau provinsi periodik kepada Bupati melalui Bappeda Kabupaten Pangandaran untuk disampaikan kepada pemberi dana tugas pembantuan;

o. mengkoordinasikan bidang-bidang lingkup dinas dalam pelaksanaan akuntansi dan pertanggung-jawaban atas penyusunan dan penyampaian laporan pertanggung-jawaban keuangan dan barang sebagai bahan pertanggung-jawaban kuasa pengguna anggaran/barang tugas pembantuan yang akan disampaikan kepada pemberi dana tugas

(27)

pembantuan dengan tembusan kepada Dinas terkait Kabupaten Pangandaran;

p. menyelenggarakan penyeliaan bendahara penerima atau bendahara penerima pembantu dan bendahara pengeluaran atau bendahara pengeluaran pembantu;

q. mengoordinasikan pengamanan dan pemeliharaan serta penggunaan barang milik daerah yang berada dalam penguasaan Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu, Koperasi UMKM dan Perdagangan; r. menyelenggarakan pembagian tugas, mendelegasikan kewenangan, dan

membina kepada bawahan serta menyelenggarakan program waskat agar pelaksanaan tugas dapat berjalan lancar sesuai dengan pedoman dan ketentuan yang berlaku;

s. menyelenggarakan penilaian hasil kerja bawahan secara berjenjang untuk bahan pertimbangan atasan dalam pengembangan karier;

t. melaporkan hasil pelaksanaan tugas dan/atau kegiatan kepada atasan; u. memberikan saran dan pertimbangan teknis administrasi umum,

keuangan serta Perencanaan kepada atasan; dan

v. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan.

(4) Sekretaris Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu, Koperasi UMKM dan Perdagangan, membawahkan:

a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; b. Sub Bagian Program;

c. Sub Bagian Keuangan.

C.Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

(1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris yang mempunyai tugas pokok merencanakan kegiatan, melaksanakan, membagi tugas, mengkoordinasikan, mengevaluasi dan mengendalikan urusan tata warkat, kepegawaian, kehumasan dan dokumentasi, perlengkapan, perbekalan dan keperluan alat tulis, ruang perkantoran lingkup Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu, Koperasi UMKM dan Perdagangan.

(28)

(2) Dalam melaksanakan tugas pokok Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai fungsi :

a. perencanaan kegiatan urusan tata warkat, kepegawaian, kehumasan dan dokumentasi, perlengkapan, perbekalan dan keperluan alat tulis, ruang perkantoran Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu, Koperasi UMKM dan Perdagangan;

b. pelaksanaan kegiatan urusan tata warkat, kepegawaian, kehumasan dan dokumentasi, perlengkapan, perbekalan dan keperluan alat tulis serta ruang perkantoran Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu, Koperasi UMKM dan Perdagangan;

c. pengendalian pelaksanaan tugas urusan tata warkat, kepegawaian, kehumasan dan dokumentasi, perlengkapan, perbekalan dan keperluan alat tulis serta ruang perkantoran;

d. pengkoordinasian kegiatan urusan sub bagian umum dan kepegawaian dengan sub bagian lain, dan seksi-seksi lingkup Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu, Koperasi UMKM dan Perdagangan; dan e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas

dan fungsinya.

(3) Dalam melaksanakan fungsi, Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai uraian tugas :

a. menyusun rencana kegiatan urusan tata warkat, kepegawaian, kehumasan dan dokumentasi, perlengkapan, perbekalan dan keperluan alat tulis serta ruang perkantoran;

b. melaksanakan ketata-warkatan Dinas meliputi pengaturan pengelolaan surat masuk, surat keluar, dan pengaturan pencatatan jadwal kegiatan dinas dalam rangka kelancaran tugas Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu, Koperasi UMKM dan Perdagangan;

c. menyiapkan bahan kegiatan kehumasan Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu, Koperasi UMKM dan Perdagangan;

d. menyelenggarakan perencanaan, pengadaan, pemeliharaan, pelaporan kebutuhan perlengkapan, alat tulis kantor (ATK), perbekalan kantor dan ruang kantor serta sarana Penanaman Modal lingkup Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu, Koperasi UMKM dan Perdagangan;

(29)

e. melaksanakan urusan administrasi kepegawaian lingkup Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu, Koperasi UMKM dan Perdagangan meliputi layanan administrasi data pegawai, kenaikan pangkat, kenaikan gaji berkala (KGB), daftar urut kepangkatan (DUK), kartu pegawai (Karpeg), Karis/Karsu, tunjangan anak atau keluarga, Askes, Taspen, taperum, pensiun, membuat usulan formasi pegawai, membuat usulan izin belajar, membuat usulan izin diklat, kesejahteraan pegawai, penyesuaian ijazah, usulan pemberian penghargaan, pembinaan/teguran disiplin pegawai, membuat konsep usulan cuti pegawai sesuai aturan yang berlaku, membuat konsep pemberian izin nikah dan cerai, membuat usulan pemberhentian dan pengangkatan dari dan dalam jabatan, melaksanakan pengelolaan Sasaran Kinerja Pegawai (SKP), membuat dan atau mengusulkan promosi, rotasi atau mutasi pegawai dilingkup Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu Koperasi UMKM dan Perdagangan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku pada Badan Kepegawaian Daerah dan Sumber Daya Manusia;

f. melaksanakan usulan gaji dan tunjangan pegawai negeri sipil dan/atau pegawai tidak tetap di lingkup Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu Koperasi UMKM dan Perdagangan;

g. mengelola administrasi perjalanan dinas lingkup Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu Koperasi UMKM dan Perdagangan;

h. mempelajari, memahami dan melaksanakan peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan bidang tugasnya sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas;

i. melaksanakan penyusunan Daftar Barang Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu, Koperasi UMKM dan Perdagangan menurut pengolongan dan kodefikasi barang;

j. melaksanakan pencatatan, dokumentasi, penyiapan bahan sensus barang aset daerah sebagai bahan penyusunan Buku Inventaris dan Buku Induk Inventaris barang lingkup Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu, Koperasi UMKM dan Perdagangan;

(30)

k. pendistribusian perlengkapan, alat tulis kantor (ATK), perbekalan kantor lingkup Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu, Koperasi UMKM dan Perdagangan;

l. menganalisa dan menyusun usulan penghapusan aset Dinas untuk diajukan kepada Dinas terkait;

m.menyusun bahan pengajuan penetapan status untuk penguasaan dan penggunaan barang milik daerah yang diperoleh dari beban APBD dan perolehan lainnya yang sah;

n. menyusun usulan pemindah-tanganan barang milik daerah berupa tanah dan/atau bangunan yang tidak memerlukan persetujuan DPRD dan barang milik daerah selain tanah dan bangunan;

o. membagi tugas, mendelegasikan kewenangan, dan membina kepada bawahan serta menyelenggarakan program waskat agar pelaksanaan tugas dapat berjalan lancar sesuai dengan pedoman dan ketentuan yang berlaku;

p. menilai hasil kerja bawahan dengan jalan memonitor dan mengevaluasi hasil kerjanya untuk bahan pengembangan karier;

q. mengevaluasi pelaksanaan tugas dan menginventarisasi permasalahan di lingkup tugasnya serta mencari alternatif pemecahannya;

r. menyusun laporan pelaksanaan tugas dan/atau kegiatan kepada atasan; s. memberikan saran dan pertimbangan teknis kepada atasan; dan

t. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan.

D.Sub Bagian Program

(1) Sub Bagian Program dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris yang mempunyai tugas pokok merencanakan kegiatan, melaksanakan, membagi tugas, mengkoordinasikan, mengevaluasi, dan mengendalikan urusan Perencanaan yang meliputi penghimpunan rencana program atau kegiatan, evaluasi dan laporan dari masing-masing bidang lingkup Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu, Koperasi UMKM dan Perdagangan. (2) Dalam melaksanakan tugas pokok, Sub Bagian Program mempunyai fungsi :

(31)

a. perencanaan kegiatan urusan Perencanaan yang meliputi penghimpunan rencana program dan kegiatan, evaluasi dan laporan dari masing-masing bidang lingkup Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu, Koperasi UMKM dan Perdagangan;

b. pelaksanaan pelaporan yang meliputi penghimpunan rencana program dan kegiatan, evaluasi dan laporan dari masing-masing bidang lingkup Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu, Koperasi UMKM dan Perdagangan;

c. pengendalian pelaksanaan tugas Perencanaan yang meliputi penghimpunan rencana program dan kegiatan, evaluasi dan laporan dari masing-masing bidang lingkup Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu, Koperasi UMKM dan Perdagangan;

d. pengkoordinasian kegiatan urusan Sub Bagian Program dengan Sub Bagian lain, dan Seksi-Seksi lingkup Dinas; dan

e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

(3) Dalam melaksanakan fungsi, Sub Bagian Program mempunyai uraian tugas : a. merencanakan kegiatan Sub Bagian Program lingkup Dinas Penanaman

Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu, Koperasi UMKM dan Perdagangan; b. menyusun bahan rencana stragis dan rencana kinerja dari masing-masing

bidang lingkup Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu, Koperasi UMKM dan Perdagangan;

c. mengumpulkan bahan-bahan, menganalisa, dan menyusun bahan RPJPD, RPJMD dan RKPD Bidang Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu, Perdagangan dan Koperasi UMKM sebagai bahan penyusunan RPJPD , RPJMD dan RKPD Bidang Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu, Perdagangan dan Koperasi UMKM;

d. mengumpulkan bahan-bahan, menganalisa, dan menyusun bahan LPPD tahunan dan LPPD akhir masa jabatan Bupati dalam Bidang Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu, Koperasi UMKM dan Perdagangan sebagai bahan penyusunan LPPD tahunan dan LPPD akhir masa jabatan Bupati Bidang Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu, Koperasi UMKM dan Perdagangan;

(32)

e. mengumpulkan bahan-bahan, menganalisa, dan menyusun bahan LKPJ akhir tahun dan akhir masa jabatan Bupati sebagai bahan penyusunan LKPJ akhir masa jabatan Bupati Bidang Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu, Koperasi UMKM dan Perdagangan;

f. mengumpulkan bahan-bahan, menganalisa, dan menyusun Rencana Kegiatan Anggaran (RKA) dan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Bidang-Bidang sebagai bahan penyusunan RKA dan DPA Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu, Koperasi UMKM dan Perdagangan;

g. menghimpun perencanaan program kegiatan, memadu-serasikan, mengolah, mengevaluasi, melaporkan, mendokumentasikan, dan menginformasikan pelaksanaan hasil kegiatan lingkup Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu, Koperasi UMKM dan Perdagangan; h. menyusun bahan laporan akuntabilitas kinerja Dinas Penanaman Modal,

Pelayanan Terpadu Satu Pintu, Koperasi UMKM dan Perdagangan sebagai bahan pertanggungjawaban kepada Bupati;

i. mempelajari, memahami dan melaksanakan peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan bidang tugasnya sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas;

j. membagi tugas, mendelegasikan kewenangan, dan membina kepada bawahan serta menyelenggarakan program waskat agar pelaksanaan tugas dapat berjalan lancar sesuai dengan pedoman dan ketentuan yang berlaku;

k. menilai hasil kerja bawahan dengan jalan memonitor dan mengevaluasi hasil kerjanya untuk bahan pengembangan karier;

l. mengevaluasi pelaksanaan tugas dan menginventarisasi permasalahan dilingkup tugasnya serta mencari alternatif pemecahannya;

m.menyusun laporan pelaksanaan tugas dan/atau kegiatan kepada atasan; n. memberikan saran dan pertimbangan teknis kepada atasan; dan

(33)

E. Sub Bagian Keuangan

(1) Sub Bagian Keuangan dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris yang mempunyai tugas pokok merencanakan kegiatan, melaksanakan, membagi tugas, mengkoordinasikan, mengevaluasi dan mengendalikan urusan administrasi keuangan lingkup Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu, Koperasi UMKM dan Perdagangan.

(2) Dalam melaksanakan tugas pokok, Sub Bagian Keuangan mempunyai fungsi :

a. perencanaan kegiatan administrasi keuangan Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu, Koperasi UMKM dan Perdagangan;

b. pelaksanaan kegiatan administrasi keuangan Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu, Koperasi UMKM dan Perdagangan;

c. pengendalian pelaksanaan tugas administrasi keuangan Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu, Koperasi UMKM dan Perdagangan; d. pengkoordinasian kegiatan urusan Sub Bagian Keuangan dengan Sub

Bagian lain, dan Seksi-Seksi lingkup Dinas; dan

e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

(3) Dalam melaksanakan fungsi, Sub Bagian Keuangan mempunyai uraian tugas :

a. menyusun rencana kerja administrasi keuangan dan barang lingkup Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu, Koperasi UMKM dan Perdagangan;

b. melaksanakan kegiatan administrasi keuangan selaku Pejabat Penatausahaan Keuangan di lingkup dinas sesuai dengan peraturan perundang-undangan;

c. meneliti kelengkapan SPP-LS pengadaan barang dan jasa yang disampaikan oleh bendahara pengeluaran dan diketahui/disetujui oleh PPTK;

d. meneliti kelengkapan SPP-UP, SPP-GU, SPP-TU dan SPP-LS gaji dan tunjangan PNS serta penghasilan lainnya yang ditetapkan sesuai dengan

(34)

ketentuan perundang-undangan yang diajukan oleh bendahara pengeluaran;

e. melakukan verfikasi SPP dan harian atas penerimaan; f. menyiapkan SPM;

g. menyelenggarakan akuntansi keuangan, meliputi akuntansi penerimaan kas, akuntansi pengeluaraan kas, akuntansi aset tetap dan akuntansi selain kas;

h. menyusun catatan atas laporan keuangan, laporan realisasi anggaran, dan laporan neraca secara periodik sesuai dengan pedoman dan peraturan yang berlaku lingkup Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu, Koperasi UMKM dan Perdagangan;

i. menyusun pengelolaan gaji PNS/PTT dan tunjangan PNS lingkup Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu, Koperasi UMKM dan Perdagangan;

j. mempelajari, memahami dan melaksanakan peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan bidang tugasnya sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas;

k. membagi tugas, mendelegasikan kewenangan, dan membina kepada bawahan serta menyelenggarakan program waskat agar pelaksanaan tugas dapat berjalan lancar sesuai dengan pedoman dan ketentuan yang berlaku;

l. menilai hasil kerja bawahan dengan jalan memonitor dan mengevaluasi hasil kerjanya untuk bahan pengembangan karier;

m.mengevaluasi pelaksanaan tugas dan menginventarisasi permasalahan di lingkup tugasnya serta mencari alternatif pemecahannya;

n. menyusun laporan pelaksanaan tugas dan/atau kegiatan kepada atasan; o. memberikan saran dan pertimbangan teknis kepada atasan; dan

(35)

F. Bidang Penanaman Modal

(1) Bidang Penanaman Modal dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas yang mempunyai tugas pokok memimpin, mengatur, merencanakan, mengkoordinasikan, mengevaluasi, melaporkan kegiatan Seksi Potensi, Fasilitasi dan kebijakan Penanaman Modal, Seksi Promosi Peluang dan Informasi Penanaman Modal.

(2) Dalam melaksanakan tugas pokok, Bidang Penanaman Modal mempunyai fungsi :

a. perencanaan dan penyusunan program operasional seksi perencanaan, pengembangan iklim dan promosi penanaman modal dan seksi pengendalian pelaksanaan penananaman modal dan sistem informasi; b. penyelenggaran promosi penanaman modal yang menjadi kewenangan

daerah kabupaten;

c. pengendalian pelaksanaan Penanaman Modal yang menjadi kewenangan daerah kabupaten;

d. pengkoordinasian antar bidang dan seksi-seksi pada bidang lainya dan sekretariat lingkup Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu, Koperasi UMKM dan Perdagangan; dan

e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

(3) Dalam melaksanakan fungsi, Bidang Penanaman Modal mempunyai uraian tugas :

a. menyelenggarakan perencanaan, penyusunan program, petunjuk teknis, dan mengendalikan kegiatan operasional Bidang Penanaman Modal.

b. menyelenggarakan rancangan peraturan daerah yang berkaitan dengan bidang penanaman modal;

c. menyampaikan bahan dan menyelenggarakan Rencana Strategis dan Rencana Kerja Bidang Penanaman Modal dalam rangka kelancaran tugas;

(36)

d. mengumpulkan bahan-bahan, menganalisa, dan menyusun bahan RPJPD, RPJMD dan RKPD Bidang Penanaman Modal sebagai bahan penyusunan RPJPD, RPJMD dan RKPD Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu, Koperasi UMKM dan Perdagangan; e. mengumpulkan bahan-bahan, menganalisa, dan menyusun bahan

LPPD tahunan dan LPPD akhir masa jabatan Bupati Bidang Penanaman Modal sebagai bahan penyusunan LPPD tahunan dan LPPD akhir masa jabatan Bupati;

f. menghimpun Rencana Kegiatan Anggaran (RKA) dan Dokumen Pelaksanaan Anggaran DPA Bidang Penanaman Modal sebagai bahan penyusunan RKA dan DPA Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu, Koperasi UMKM dan Perdagangan;

g. mengumpulkan bahan-bahan, menganalisa, dan menyusun bahan LKPJ akhir tahun dan akhir masa jabatan Bupati pada Bidang Penanaman Modal sebagai bahan penyusunan bahan LKPJ akhir tahun dan akhir masa jabatan Bupati;

h. menyusun bahan laporan akuntabilitas kinerja Bidang Penanaman Modal yang akan dikoordinasikan oleh Sekretariat sebagai pertanggungjawaban Kepala Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu, Koperasi UMKM dan Perdagangan kepada Bupati; i. mengelola, menganalisa laporan–laporan, mengendalikan dan

mengevaluasi serta mengkoordinasikan seksi-seksi yang ada pada Bidang Penanaman Modal;

j. menyelenggarakan koordinasi dengan Bidang lain baik internal maupun eksternal;

k. menyelenggarakan kegiatan pembinaan, penyusunan program, perencanaan dan pengendalian logistik penyelenggaraan promosi penanaman modal yang dilaksanakan oleh seksi yang membidanginya pada Bidang Penanaman Modal;

l. menyiapkan peraturan daerah tentang pemberian fasilitas/insentif di bidang penanaman modal yang menjadi kewenangan Pemerintah Kabupaten untuk menunjang tersedianya potensi penanaman modal berdasarkan sektor usaha (pertanian, kehutanan, pertambangan, kelautan dan perikanan, industri, perdagangan, perhubungan, energi,

(37)

pariwisata, komunikasi dan informatika, keuangan, pendidikan, kesehatan, dan/atau jasa lainnya;

m. menyelenggarakan penerimaan misi/kunjungan pengusaha untuk menanamkan modal;

n. memfasilitasi minat penanaman modal pertahun; o. merencanakan program peluang investasi daerah;

p. menyelenggarakan jumlah rencana investasi yang disetujui pertahun; q. menyelenggarakan pengendalian pelaksanaan penanaman;

r. merealisasikan investasi pertahun;

s. menyelenggarakan pembinaan dan pengawasan perusahaan penanaman modal (PMDN dan/atau PMA);

t. menyelenggarakan fasilitasi dan/atau penyelesaian masalah dalam rangka pelaksanaan penanaman modal (PMDN dan/atau PMA);

u. menyelenggaran Sistem Pelayanan Informasi dan Perizinan Investasi secara Elektronik (SPIPISE);

v. menyelenggarakan program pemetaan profil penyelenggaraan penanaman modal di wilayah Kabupaten Pangandaran;

w. menyelenggarakan program pendidikan dan pelatihan teknis penanaman modal yang diselenggarakan oleh Dinas Penanaman Modal, Peyalanan Terpadu Satu Pintu, Koperasi UMKM dan Perdagangan yang diselenggarakan oleh pusat, provinsi, kabupaten atau lembaga lainnya;

x. menghimpun bahan-bahan petunjuk teknis dalam menyelenggarakan Bidang Penanaman Modal;

y. menghimpun bahan-bahan perencanaan kegiatan dan laporan hasil kegiatan, mengolah dan menganalisa data, serta penyajian data hasil kegiatan seksi-seksi Bidang Penanaman Modal;

z. mempertanggungjawabkan laporan-laporan kegiatan, keuangan, aset daerah secara berkala yang dikoordinasikan pada Sekretariat lingkup Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu, Koperasi UMKM dan Perdagangan;

(38)

aa. melakukan pengamanan dan pemeliharaan aset daerah lingkup Bidang Penanaman Modal;

bb. menyusun bahan-bahan advokasi dan mengendalikan pelaksana teknis kegiatan lingkup Bidang Penanaman Modal;

cc. mempelajari, memahami dan menyelenggarakan peraturan perundang-undangan dan ketentuan-ketentuan yang berkaitan dengan Bidang Penanaman Modal;

dd. membagi tugas, mendelegasikan kewenangan, dan membina kepada bawahan serta menyelenggarakan program waskat agar pelaksanaan tugas dapat berjalan lancar sesuai dengan pedoman dan ketentuan yang berlaku;

ee. menilai hasil kerja bawahan secara berjenjang untuk bahan pengembangan karier;

ff. melaksanakan tugas-tugas yang dilimpahkan Kepala Dinas sebagai pengguna anggaran lingkup Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu, Koperasi UMKM dan Perdagangan;

gg. melaporkan hasil pelaksanaan tugas dan/atau kegiatan kepada kepala Dinas;

hh. memberikan saran dan pertimbangan teknis Bidang Penanaman Modal kepada kepala Dinas; dan

ii. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh kepala Dinas.

(4) Bidang Penanaman Modal, membawahkan:

a. Seksi Perencanaan, Pengembangan Iklim dan Promosi Penanaman Modal;

b. Seksi Pengendalian Pelaksanaan Penananaman Modal dan Sistem Informasi.

G.Seksi Perencanaan, Pengembangan Iklim dan Promosi Penanaman Modal

(1) Seksi Perencanaan, Pengembangan Iklim dan Promosi Penanaman Modal dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berkedudukan dibawah dan

(39)

bertanggung jawab kepada Kepala Bidang yang mempunyai tugas pokok merencanakan kegiatan, melaksanakan, membagi tugas, mengkoordinasikan, mengevaluasi, dan mengendalikan kegiatan Seksi Perencanaan, Pengembangan Iklim dan Promosi Penanaman Modal;

(2) Dalam melaksanakan tugas pokok, Seksi Perencanaan, Pengembangan Iklim dan Promosi Penanaman Modal mempunyai fungsi :

a. perencanaan kegiatan Seksi Perencanaan, Pengembangan Iklim dan Promosi Penanaman Modal;

b. pelaksanaan kegiatan urusan Seksi Perencanaan, Pengembangan Iklim dan Promosi Penanaman Modal;

c. pelaksanaan dan pengendalian Seksi Perencanaan, Pengembangan Iklim dan Promosi Penanaman Modal;

d. pembagian pelaksanaan tugas Seksi Perencanaan, Pengembangan Iklim dan Promosi Penanaman Modal; dan

e. pelaksanaan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

(3) Dalam melaksanakan fungsi, Seksi Perencanaan, Pengembangan Iklim dan Promosi Penanaman Modal mempunyai uraian tugas :

a. menyediakan Peta Potensi Penanaman Modal;

b. menyelenggarakan kegiatan promosi peluang penanaman modal kabupaten;

c. meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan tentang ketentuan pelaksanaan penanaman modal;

d. menyiapkan bahan kegiatan promosi penanaman modal di dalam dan luar negeri melalui pameran dalam rangka mendorong peningkatan investasi di daerah;

e. memfasilitasi penyusunan draft perda pemberian insentif di bidang penanaman modal;

f. menyusun rencana program peluang investasi daerah;

(40)

h. mengkoordinasikan dengan instansi teknis terkait deerah dalam rangka pengawasan ketentuan penanaman modal dan penggunaan fasilitasi penanaman modal;

i. menyusun kebijakan teknis di bidang pengembangan penanaman modal; j. menyiapkan bahan pelaksanaan kegiatan pengembangan penanaman

modal;

k. menyusun rencana kinerja dan penetapan kinerja Seksi Perencanaan, Pengembangan Iklim dan Promosi Penanaman Modal;

l. menyusun rencana operasional arah pengembangan penanaman modal; m.melaksanakan kegiatan di Seksi Perencanaan, Pengembangan Iklim dan

Promosi Penanaman Modal;

n. melaksanakan pengkajian dan pengembangan daya tarik penanaman modal;

o. melaksanakan promosi penanaman modal;

p. menyiapkan bahan pengendalian dan pelaksanaan norma, standar, pedoman, dan petunjuk operasional di Seksi Perencanaan, Pengembangan Iklim dan Promosi Penanaman Modal;

q. melaksanakan monitoring, evaluasi, dan pelaporan kegiatan Seksi Perencanaan, Pengembangan Iklim dan Promosi Penanaman Modal. menghimpun, mengolah, menyajikan, menganalisa data dan melaporkan hasil kegiatan;

r. melaksanakan pengawasan melekat, mengevaluasi, menginventarisasi permasalahan serta pemecahan masalah di lingkup tugasnya;

s. mempelajari, memahami dan melaksanakan peraturan perundang-undangan yang berkaitan dilingkup tugasnya sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas;

t. memberikan saran dan bahan pertimbangan kepada atasan yang berkaitan dengan kegiatan Perencanaan, Pengembangan Iklim dan Promosi Penanaman Modal dalam rangka pengambilan keputusan/kebijakan serta melaporkan setiap selesai melaksanakan tugas/penugasan;

(41)

u. bersama-sama dengan Kepala Bidang Penanaman Modal, melaksanakan asistensi/pembahasan rencana anggaran Seksi Perencanaan, Pengembangan Iklim dan Promosi Penanaman Modal dengan Satuan Kerja terkait;

v. membina, membagi tugas, memberi petunjuk dan menilai hasil kerja bawahan agar pelaksanaan tugas dapat berjalan lancar sesuai dengan ketentuan yang berlaku; dan

w.melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

H.Seksi Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal dan Sistem Informasi

(1) Seksi Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal dan Sistem Informasi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang yang mempunyai tugas pokok merencanakan kegiatan, melaksanakan, membagi tugas, mengkoordinasikan, mengevaluasi, dan mengendalikan kegiatan Seksi Pengendalian Pelaksanaan Penananaman Modal dan Sistem Informasi. (2) Dalam melaksanakan tugas pokok, Seksi Pengendalian Pelaksanaan

Penananaman Modal dan Sistem Informasi mempunyai fungsi:

a. perencanaan kegiatan Seksi Pengendalian Pelaksanaan Penananaman Modal dan Sistem Informasi;

b. pelaksanaan kegiatan urusan Seksi Pengendalian Pelaksanaan Penananaman Modal dan Sistem Informasi;

c. pelaksanaan dan pengendalian Seksi Pengendalian Pelaksanaan Penananaman Modal dan Sistem Informasi;

d. pembagian pelaksanaan tugas Seksi Pengendalian Pelaksanaan Penananaman Modal dan Sistem Informasi; dan

e. pelaksanaan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

(3) Dalam melaksanakan fungsi, Seksi Pengendalian Pelaksanaan Penananaman Modal dan Sistem Informasi mempunyai uraian tugas:

(42)

a. memberikan informasi dan memfasilitasi kemudahan penanaman modal di kabupaten;

b. mengendalikan pemanfaatan secara maksimal SPIPISE LKPM On-line terkait perkembangan realisasi investasi oleh Investor dan Aparatur; c. melaporkan realisasi investasi per tahun;

d. mengendalikan fungsi pengendalian yang harus menyatu dengan PTSP Daerah;

e. melakukan pengendalian dan pengawasan terhadap pelaksanaan penanaman modal yang telah memperoleh persetujuan Pemerintah; f. melakukan pengawasan atas pelaksanaan fasilitasi yang telah

dimanfaatkan bagi penanaman modal;

g. menampung masalah-masalah yang timbul dalam rangka pelaksanaan pemantauan penanaman modal serta mengupayakan pemecahannya lebih lanjut;

h. melaksanakan koordinasi dengan instansi terkait dalam kegiatan promosi penanaman modal di dalam dan luar negeri;

i. menjadi fasilitator penyelesaian masalah dalam rangka pelaksanaan penanaman modal (PMDN dan/atau PMA);

j. melaksanakan kunjungan ke lokasi proyek penanaman modal;

k. meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan tentang ketentuan pengendalian pelaksanaan penanaman modal;

l. menjamin ketersediaan dan keakuratan data potensi penanaman modal; m.menghimpun dan mengolah peraturan perundang-undangan, pedoman,

petunjuk teknis, data dan informasi serta bahan-bahan lainnya yang berhubungan dengan penanganan pengaduan sebagai pedoman dan landasan kerja;

n. perancangan dan pengembangan sistem informasi Perizinan dan penanaman modal;

o. melakukan pengendalian dan pengawasan investasi di daerah secara terpadu bersama-sama dengan Dinas, Badan dan Lembaga terkait untuk terciptanya iklim investasi yang sehat sesuai dengan ketentuan yang berlaku;

(43)

p. menghimpun, mengolah, menyajikan, menganalisa data dan melaporkan hasil kegiatan;

q. melaksanakan pengawasan melekat, mengevaluasi, menginventarisasi permasalahan serta pemecahan masalah di lingkup tugasnya;

r. mempelajari, memahami dan melaksanakan peraturan perundang-undangan yang berkaitan dilingkup tugasnya sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas;

s. memberikan saran dan bahan pertimbangan kepada atasan yang berkaitan dengan kegiatan Pengendalian Pelaksanaan Penananaman Modal dan Sistem Informasi dalam rangka pengambilan keputusan/kebijakan serta melaporkan setiap selesai melaksanakan tugas/penugasan;

t. melaksanakan asistensi/pembahasan rencana anggaran Seksi Pengendalian Pelaksanaan Penananaman Modal dan Sistem Informasi bersama-sama dengan Kepala Bidang Penanaman Modal dan Satuan Kerja terkait;

u. membina, membagi tugas, memberi petunjuk dan menilai hasil kerja bawahan agar pelaksanaan tugas dapat berjalan lancar sesuai dengan ketentuan yang berlaku; dan

v. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

I. Bidang Penyelenggaraan Perizinan

(1) Bidang Penyelenggaraan Perizinan dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas yang mempunyai tugas pokok merencanakan operasional, mengelola, mengoordinasikan, mengendalikan, mengevaluasi dan melaporkan urusan kegiatan bidang Perizinan.

(2) Dalam melaksanakan tugas pokok, Bidang Penyelenggaraan Perizinan mempunyai fungsi :

a. perencanaan operasional kegiatan bidang Perizinan; b. pengoordinasian kegiatan bidang Perizinan;

(44)

c.penyelenggaraan kegiatan bidang Perizinan; dan

d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

(3) Dalam melaksanakan fungsi, Bidang Penyelenggaraan Perizinan mempunyai uraian tugas :

a. menyelenggarakan perencanaan, penyusunan program, petunjuk teknis, dan mengendalikan kegiatan operasional Bidang penyelenggaraan Perizinan;

b. menyelenggarakan rancangan peraturan daerah yang berkaitan dengan penyelenggaraan Perizinan;

c. menyampaikan bahan dan menyelenggarakan Rencana Strategis dan Rencana Kerja Bidang penyelenggaraan Perizinan dalam rangka kelancaran tugas;

d. mengumpulkan bahan-bahan, menganalisa, dan menyusun bahan RPJPD, RPJMD dan RKPD Bidang penyelenggaraan Perizinan dan non Perizinan sebagai bahan penyusunan RPJPD, RPJMD dan RKPD Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu, Perdagangan dan Koperasi UMKM;

e. mengumpulkan bahan-bahan, menganalisa, dan menyusun bahan LPPD tahunan dan LPPD akhir masa jabatan Bupati Bidang penyelenggaraan Perizinan sebagai bahan penyusunan LPPD tahunan dan LPPD akhir masa jabatan Bupati;

f. menghimpun Rencana Kegiatan Anggaran (RKA) dan Dokumen Pelaksanaan Anggaran DPA Bidang penyelenggaraan Perizinan sebagai bahan penyusunan RKA dan DPA Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu, Perdagangan dan Koperasi UMKM;

g. mengumpulkan bahan-bahan, menganalisa, dan menyusun bahan LKPJ akhir tahun dan akhir masa jabatan Bupati pada Bidang penyelenggaraan Perizinan sebagai bahan penyusunan bahan LKPJ akhir tahun dan akhir masa jabatan Bupati;

h. menyusun bahan laporan akuntabilitas kinerja Bidang penyelenggaraan Perizinan yang akan dikoordinasikan oleh Sekretariat sebagai

(45)

pertanggungjawaban Kepala Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu, Perdagangan dan Koperasi UMKM kepada Bupati; i. menyelenggarakan dan membantu terselenggaranya pelayanan

Perizinan dan non Perizinan pada bidang penanaman modal;

j. menjumlah Perizinan dan non Perizinan yang diterbitkan pertahun seluruh sektor usaha;

k. mengelola, menganalisa laporan–laporan, mengendalikan dan mengevaluasi serta mengkoordinasikan tim kajian/ kelompok jabatan fungsional yang ada pada Bidang penyelenggaraan Perizinan;

l. menyelenggarakan koordinasi dengan Bidang lain baik internal maupun eksternal;

m. menyelenggarakan kegiatan pembinaan, penyusunan program, perencanaan, pengendalian dan pengelolaan dokumen Perizinan yang dikelola kelompok jabatan fungsional yang ada pada Bidang penyelenggaraan Perizinan;

n. menyelenggarakan kegiatan pembinaan, pemeriksaan, pengamanan, dan pengamatan terhadap kelompok jabatan fungsional atas pengelolaan dokumen Perizinan mulai dari proses pendaftaran, pemeriksaan dokumen sampai dengan terbitnya dokumen Perizinan dan non Perizinan;

o. menghimpun bahan-bahan perencanaan kegiatan dan laporan hasil kegiatan, mengolah dan menganalisa data, serta penyajian data hasil kegiatan tim teknis/ kelompok jabatan fungsionali Bidang penyelenggaraan Perizinan;

p. mempertanggungjawabkan laporan-laporan kegiatan, keuangan, aset daerah secara berkala yang dikoordinasikan pada Sekretariat lingkup Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu, Perdagangan dan Koperasi UMKM;

q. melakukan pengamanan dan pemeliharaan aset daerah lingkup Bidang penyelenggaraan Perizinan;

r. menyusun bahan-bahan advokasi dan mengendalikan pelaksana teknis kegiatan lingkup Bidang penyelenggaraan Perizinan;

(46)

s. mempelajari, memahami dan menyelenggarakan peraturan perundang-undangan dan ketentuan-ketentuan lainnya yang berkaitan dengan bidang penyelenggaraan Perizinan;

t. menginventarisasi permasalahan yang berhubungan dengan pelayanan dan pengaduan serta menyiapkan bahan petunjuk pemecahan masalah u. mengevaluasi perkembangan pelayanan Perizinan dan non Perizinan v. membagi tugas, mendelegasikan kewenangan, dan membina kepada

bawahan serta menyelenggarakan program waskat agar pelaksanaan tugas dapat berjalan lancar sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP) yang ada;

w. mengkoordinasikan dan menindaklanjuti pengaduan dengan tim teknis terkait;

x. melakukan pembinaan, evaluasi dan pengawasan terhadap penyelenggaraan pelayanan;

y. menilai hasil kerja bawahan secara berjenjang untuk bahan pengembangan karier;

z. melaksanakan tugas-tugas yang dilimpahkan Kepala Dinas sebagai pengguna anggaran lingkup Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu, Perdagangan dan Koperasi UMKM;

aa. melaporkan hasil pelaksanaan tugas dan/atau kegiatan kepada atasan; bb. memberikan saran dan pertimbangan teknis Bidang penyelenggaraan

Perizinan kepada atasan; dan

cc. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan. (4) Bidang Penyelenggaraan Perizinan, membawahkan:

a. Seksi Penyelengaraan Pelayanan Perijinan dan Non Perijinan; b. Seksi Pengaduan, Kebijakan dan Pelaporan Layanan.

J. Seksi Penyelenggaraan Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan

(1) Seksi Penyelenggaraan Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Penyelenggaraan Perizinan yang mempunyai tugas pokok

Gambar

Tabel   3.4   Hasil Survei Kepuasan Masyarakat Tahun 2018  .................   87  Tabel   3.5  Nilai  Persepsi,  Nilai  Interval,  Nilai  Interval  Konversi,  Mutu
Tabel 3.12  Realisasi Anggaran

Referensi

Dokumen terkait

Selanjutnya pengukuran kinerja terhadap indikator kinerja yang telah dicapai pada tahun 2018 dan membandingkan antara target dan realisasi pada indikator sasaran

Untuk dapat mengetahui tingkat capaian kinerja, Pengukuran kinerja tahun 2016 dilakukan dengan membandingkan antara target kinerja dan realisasi kinerja, melalui

Selanjutnya pengukuran kinerja terhadap indikator kinerja yang telah dicapai pada tahun 2018 dan membandingkan antara target dan realisasi pada indikator sasaran dari 2 sasaran dan

sederhana tentang sikap kasih sayang dalam bahasa Indonesia, baik lisan maupun tulis yang dapat dibantu dengan kosakata bahasa daerah.. 4.3 Mengungkapkan teks terima

Maksud dari penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kecamatan Kepulauan Pongok tahun 2018 adalah sebagai Laporan pertanggungjawaban

Selanjutnya pengukuran kinerja terhadap indikator kinerja yang telah dicapai pada tahun 2018 dan membandingkan antara target dan realisasi pada indikator sasaran dari

Pengukuran pencapaian target kinerja ini dilakukan dengan membandingkan antara target dan realisasi kinerja setiap instansi pemerintah, yang dalam hal ini adalah

Sebagaimana ditunjukkan dalam tabel di atas bahwa perbandingan Antara Realisasi Kinerja Tahun 2020 dengan Target Jangka Menengah (RENSTRA) Tahun 2018-2023 dimana realisasi hingga