• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan motivasi belajar dan sikap belajar terhadap hasil belajar matematika pokok bahasan belah ketupat dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) pada siswa kelas VIIB SMP Pangudi Luhur Moyudan tahun ajaran 2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Hubungan motivasi belajar dan sikap belajar terhadap hasil belajar matematika pokok bahasan belah ketupat dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) pada siswa kelas VIIB SMP Pangudi Luhur Moyudan tahun ajaran 2015"

Copied!
204
0
0

Teks penuh

(1)PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN SIKAP BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA POKOK BAHASAN BELAH KETUPAT DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) PADA SISWA KELAS VII B SMP PANGUDI LUHUR MOYUDAN TAHUN AJARAN 2015/2016. SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika. Disusun oleh: YOANNA NUNGKI RIANDA NIM: 121414004. PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM. FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA 2016.

(2) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN SIKAP BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA POKOK BAHASAN BELAH KETUPAT DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) PADA SISWA KELAS VII B SMP PANGUDI LUHUR MOYUDAN TAHUN AJARAN 2015/2016. SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika. Disusun oleh: YOANNA NUNGKI RIANDA NIM: 121414004. PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM. FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA 2016. i.

(3) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI.

(4) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. SKRIPSI T{UBT]NGAN MOTIVASI BELAJAR DAN SIKAP BELAJAR TERHADAP. HASIL BELAJAR MATEMATIKA POKOK BAIIASAN BELAH KETUPAT DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF'TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) PADA SIS\ryA KELAS VII B SMP PANGUDI LUHUR MOYUDAN TAIITIN AJARAN 201512016 Dipersiapkan dan ditulis oleh: YoannaNungki Rianda. NIM: l?1414004 Telah dipertanggungiawabkan di depan Panitia Penguji Padatanggal: 3l Agustus 2016 Dan dinyatakan telah memenuhi syarat Susunan Panitia Penguji:. Nama Lengkap. Ketua. Dr. Marcellinus Andy Rudhito, S,Pd.. Sekretaris. Dr. Hongki Julie, M.Si.. Anggota. Drs. Sukardjono, M.Pd.. Anggota. Febi Sanjaya M.Sc.. Anggota. A. Yudhi Anggoro, M.Si.. Yogyakarta, 3 I Agustus 2016 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Dekan. lil.

(5) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. HALAMAN PERSEMBAHAN. Dari lubuk hati aku persembahkan karyaku ini kepada Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang selalu menuntun langkahku Ayah dan Ibuku yang selalu mencintai, mendoakan, dan memberikan semangat serta pengorbanannya Kakakku tercinta Andika Putra (Alm) dan Kristiana Windhi Eka Putri, untuk kalian aku berjuang dan berusaha menjadi adik yang dapat dibanggakan Sahabat-sahabatku Elsa, Deta, Agnes, Putri yang selalu ada dari awal kuliah sampai saat ini Laurensius Haris Chrisanda yang dengan setia mendengar keluh kesahku dan selalu membuatku merasa selalu dicintai Serta Almamaterku Universitas Sanata Dharma. iv.

(6) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI.

(7) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI.

(8) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ABSTRAK. Yoanna Nungki Rianda. 2016. Hubungan Motivasi Belajar dan Sikap Belajar Terhadap Hasil Belajar Matematika Pokok Bahasan Belah Ketupat dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Toegtehr (NHT) Pada Siswa Kelas VII B SMP Pangudi Luhur Moyudan Tahun Ajaran 2015/2016. Skripsi. Program Studi Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) hubungan antara motivasi belajar terhadap hasil belajar siswa, (2) hubungan antara sikap belajar terhadap hasil belajar siswa. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas VII B SMP Pangudi Luhur Moyudan tahun ajaran 2015/2016. Instrumen penelitian untuk variabel motivasi belajar dan sikap belajar adalah kuisioner, dan untuk variabel hasil belajar adalah dengan tes hasil belajar. Validitas isi diperoleh dengan melakukan uji pakar sedangkan validitas butir soal dan reliabilitas dengan uji coba yang kemudian dilakukan revisi untuk butir soal yang tidak valid. Reliabilitas untuk instrumen motivasi (fakta) r = 0,67, motivasi (opini) r = 0,75, sikap (fakta) r = 0,71, sikap (opini) r = 0,71, dan tes hasil belajar r = 0,82. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) ada korelasi tetapi tidak signifikan antara motivasi belajar terhadap hasil belajar siswa dengan koefisien korelasi sebesar 0,314 serta didapat bahwa kontribusi sikap belajar terhadap hasil belajar hanya sebesar 9,85%, (2) ada korelasi tetapi tidak signifikan antara sikap belajar terhadap hasil belajar siswa dengan koefisien korelasi sebesar 0,296 serta didapat bahwa kontribusi sikap belajar terhadap hasil belajar hanya sebesar 8,76% Kata kunci: pembelajaran kooperatif tipe NHT, motivasi belajar, sikap belajar, hasil belajar. vii.

(9) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ABSTRACT. Yoanna Nungki Rianda. 2016. The Relation between Learning Motivation and Learning Attitude towards Mathematics’ Learning Result in Rhombus Using Learning Model Cooperative Type Numbered Heads Together (NHT) in VII B grade students of PangudiLuhur Junior High School Moyudan Academic Year 2015/2016. Thesis. Mathematics Education Study Program, Teaching and Education Faculty, Sanata Dharma University, Yogyakarta. This study was aimed to determine (1) the relationship between the learning motivation and the student learning outcomes , (2) the relationship between the attitude of learning and the student learning outcomes. This research was a descriptive qualitative and quantitative research. The subjects of this study are the students of Pangudi Luhur Moyudan Junior High school class VII in 2015/2016. The research instrument for the variable of learning motivation and learning attitudes were questionnaires. For the learning outcomes variable, the research instrument was the test result. The content validity was obtained by the experts review. For the validity and the reliability problems was done by testing them and revising the invalid items. The reliability for the instrument of motivation (facts) r = 0,67, motivation (opinion) r = 0,75, attitude (the fact) r = 0,71, attitude (opinion) r = 0,71, and achievement test r = 0,82. The results showed that (1) There is no significant relationship between the learning motivation and the learning outcomes proofed bythe correlation coefficient is 0.314. It was also found that the contribution of the learning attitude towards learning outcomes amounted to only 9.85%. (2) There is no significant relationship between the learning attitudeand the learning outcomes of students proofed by the coefficient of the correlation which in the mount of 0.296. It was also found that the contribution of the learning attitude towards the learning outcomes is only 8.76% Keyword: learning asset NHT type, student’s motivation, learning attitude, learning result. viii.

(10) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. KATA PENGANTAR. Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan penyertaan-Nya sehingga penulis dapat melaksanakan dan menyelesaikan penelitian skripsi yang berjudul “Hubungan Motivasi Belajar dan Sikap Belajar Terhadap Hasil Belajar Matematika Pokok Bahasan Belah Ketupat dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT) pada Siswa Kelas VIIB SMP Pangudi Luhur Moyudan Tahun Ajaran 2015/2016” dengan baik. Penelitian dan penyusunan skripsi ini tentu tidak lepas dari bantaun serta dukungan berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis sampaikan terimakasih kepada: 1.. Tuhan Yesus Kristus atas berkat, rahmat dan mujizat yang selalu diberikan kepada penulis dalam menjalani penelitian dan penyusunan skripsi.. 2.. Dr. Hongkie Julie, M.Si., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Matematika.. 3.. Drs. Sukardjono, M.Pd., selaku dosen pembimbing skripsi yang telah membimbing dan memberikan kritik serta saran selama proses penyusunan skripsi ini.. 4.. Segenap dosen dan seluruh staf sekretariat Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.. 5.. Ibu Sri Rahayu selaku guru matematika kelas VII SMP Pangudi Luhur Moyudan yang telah membantu dan memberikan kesempatan untuk mengambil data di kelas VII B.. 6.. Siswa-siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur Moyudan yang telah berpartisipasi dalam kelancaran penelitan dan pengambilan data serta memberikan pengalaman yang sangat berharga selama pelaksanaan penelitian.. 7.. Agustinus Suparjo dan Magdalena Eko Wiwik Sri Dinaryati yang selalu mendoakan penulis kapanpun dimanapun.. 8.. Alm. Mas Andik dan Mbak Windi yang sudah menjadi kakak terbaik.. ix.

(11) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 9.. Laurensius Haris yang sudah menjadi teman berbagi suka dan duka khususnya selama proses penyusunan skripsi ini.. 10. Sahabat-sahabatku, Stepani Elsa, Fransisca Putri Wulandari, Benedikta Norma Enda Kusumahardani, Agnes Dwi Purnamasary, terimakasih karena sudah saling mensuport satu sama lain dari awal kuliah sampai pengerjaan skripsi ini. 11. Teman seperjuangan Ardiana Dhian Utami, Asri Apriani, Valentina Parinah, Fransiska Dwi K, yang saling membantu dan bertukar pikiran dari awal bimbingan sampai skripsi kita selesai. 12. PPL Banguntapan yang sudah berbagi pengalaman menarik saat PPL dan bagaimana cara menjadi guru yang baik. 13. Alin, Vita, Dani yang sudah mau membantu dalam proses abstrak. 14. Serta teman-teman PMAT A 2012, terimakasih atas semangat yang saling diberikan satu sama lain. Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang terdapat dalam skripsi ini, oleh sebab itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun sehingga berguna dalam perbaikan di masa yang akan datang. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi banyak pihak.. Penulis,. Yoanna Nungki Rianda. x.

(12) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL............................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................... ii HALAMAN PENGESAHAN ................................................................. iii HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................. iv HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................ v HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI .............. vi ABSTRAK .............................................................................................. vii ABSTRACT ............................................................................................ viii KATA PENGANTAR ............................................................................ ix DAFTAR ISI ........................................................................................... xi DAFTAR TABEL ................................................................................... xiv DAFTAR GAMBAR .............................................................................. xvi DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................... xvii BAB I PENDAHULUAN ....................................................................... 1 A. Latar Belakang Masalah .............................................................. 1 B. Identifikasi Masalah .................................................................... 6 C. Pembatasan Masalah ................................................................... 7 D. Rumusan Masalah ....................................................................... 8 E. Tujuan Penelitian ........................................................................ 8 F. Definisi Istilah ............................................................................. 9 G. Manfaat Hasil Penelitian ............................................................. 10 BAB II LANDASAN TEORI ................................................................. 12 A. Belajar ......................................................................................... 12 1. Pengertian Belajar ................................................................. 12 2. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Belajar .......................... 13 B. Mengajar ..................................................................................... 20 C. Hasil Belajar ................................................................................ 21 1. Pengertian Hasil Belajar ........................................................ 21 2. Ranah Hasil Belajar............................................................... 22. xi.

(13) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. D. Model Pembelajaran Kooperatif ................................................. 26 1. Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif ......................... 26 2. Tipe-tipe Model Pembelajaran Kooperatif............................ 27 3. Ciri-ciri Model Pembelajaran Kooperatif ............................. 29 4. Prosedur Model Pembelajaran Kooperatif ............................ 31 E. Model Pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) .......................................................................... 33 1. Pengertian Numbered Heads Together (NHT) ..................... 33 2. Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT)........................................ 33 F. Motivasi Belajar .......................................................................... 35 1. Pengertian Motivasi Belajar .................................................. 35 2. Teori Motivasi Menurut Abraham Maslow .......................... 36 G. Sikap Belajar ............................................................................... 39 H. Materi Ajar .................................................................................. 40 1. Pengertian Belah Ketupat...................................................... 40 2. Unsur-unsur Belah Ketupat ................................................... 41 3. Sifat-sifat Belah Ketupat ....................................................... 41 4. Keliling Belah Ketupat .......................................................... 46 5. Luas Belah Ketupat ............................................................... 47 I. Penelitian yang Relevan .............................................................. 47 J. Kerangka Berpikir ....................................................................... 48 BAB III METODE PENELITIAN.......................................................... 50 A. Jenis Penelitian ............................................................................ 50 B. Rencana Penelitian ...................................................................... 50 C. Variabel Penelitian ...................................................................... 52 D. Instrumen Penelitian.................................................................... 53 E. Validitas dan Reliabilitas Instrumen ........................................... 64 F. Uji Coba Instrumen ..................................................................... 66 G. Metode Analisis Data .................................................................. 72. xii.

(14) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN .............................. 78 A. Kelayakan Analisis...................................................................... 78 B. Deskripsi Data ............................................................................. 79 C. Inferensi....................................................................................... 86 D. Pembahasan ................................................................................. 93 E. Pendalaman Analisis ................................................................... 93 F. Keterbatasan Penelitian ............................................................... 102 BAB V PENUTUP .................................................................................. 104 A. Kesimpulan ................................................................................. 104 B. Saran ............................................................................................ 105 DAFTAR PUSTAKA ............................................................................. 106. xiii.

(15) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Tahap Pelaksanaan Cooperative Learning ...................................... 32 Tabel 3.1 Rencana Pembelajaran ..................................................................... 53 Tabel 3.2 Silabus Matematika Kelas VII KD 6.1, 6.2, 6. ................................ 55 Tabel 3.3 Kisi-kisi Soal Tes Hasil Belajar ....................................................... 59 Tabel 3.4 Kisi-kisi Kuisioner Motivasi Belajar Berdasarkan Fakta ................ 61 Tabel 3.5 Kisi-kisi Kuisioner Motivasi Belajar Berdasarkan Opini ................ 62 Tabel 3.6 Kisi-kisi Kuisioner Sikap Belajar Berdasarkan Fakta...................... 63 Tabel 3.7 Kisi-kisi Kuisioner Sikap Belajar Berdasarkan Opini ..................... 64 Tabel 3.8 Intrepretasi Tingkat Reliabilitas ....................................................... 66 Tabel 3.9 Hasil Validitas Kuisioner Motivasi Berdasarkan Fakta ................... 67 Tabel 3.10 Hasil Validitas Kuisioner Motivasi Berdasarkan Opini ................. 68 Tabel 3.11 Hasil Validitas Kuisioner Sikap Berdasarkan Fakta ...................... 69 Tabel 3.12 Hasil Validitas Kuisioner Sikap Berdasarkan Opini ...................... 70 Tabel 3.13 Hasil Validitas Tes Hasil Belajar ................................................... 71 Tabel 3.14 Kriteria Motivasi Belajar ............................................................... 73 Tabel 3.15 Kriteria Sikap Belajar..................................................................... 74 Tabel 3.16 Kriteria Hasil Belajar ..................................................................... 75 Tabel 4.1 Data Mentah Kuisioner Motivasi Belajar (n=35) ............................ 79 Tabel 4.2 Statistik Data Motivasi Belajar ........................................................ 80 Tabel 4.3 Kategori Motivasi Belajar ................................................................ 80 Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Data Motivasi Belajar (n=35) ........................ 80 Tabel 4.5 Data Mentah Kuisioner Sikap Belajar (n=35) ................................. 82 Tabel 4.6 Statistik Data Sikap Belajar ............................................................. 82 Tabel 4.7 Kategori Sikap Belajar ..................................................................... 83 Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Data Sikap Belajar (n=35).............................. 83 Tabel 4.9 Kategori Sikap Positif, Netral, Sedang ............................................ 83 Tabel 4.10 Data Mentah Hasil Belajar Belajar (n=35) .................................... 84 Tabel 4.11 Statistik Data Hasil Belajar ............................................................ 85 Tabel 4.12 Kategori Hasil Belajar .................................................................... 85 Tabel 4.13 Distribusi Frekuensi Data Hasil Belajar (n=35) ............................ 85. xiv.

(16) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Tabel 4.14 Pengelompokkan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa ..................... 94 Tabel 4.15 Pengelompokkan Sikap dan Hasil Belajar Siswa .......................... 94 Tabel 4.16 Transkrip Wawancara Siswa .......................................................... 94 Tabel 4.17 Transkrip Wawancara Siswa .......................................................... 96 Tabel 4.18 Transkrip Wawancara Siswa .......................................................... 98 Tabel 4.19 Transkrip Wawancara Siswa .......................................................... 99 Tabel 4.20Transkrip Wawancara Siswa ........................................................... 101. xv.

(17) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Segitiga Motivasi ......................................................................... 39 Gambar 2.2 Segitiga Sama Kaki ABC ............................................................. 40 Gambar 2.3 Segitiga Sama Kaki ABC dan Bayangannya ............................... 40 Gambar 2.4 Belah Ketupat ABCD ................................................................... 41 Gambar 2.5 Belah Ketupat ABCD ................................................................... 42 Gambar 2.6 Belah Ketupat ABCD ................................................................... 43 Gambar 2.7 Belah Ketupat ABCD ................................................................... 44 Gambar 2.8 Belah Ketupat ABCD ................................................................... 45 Gambar 2.9 Belah Ketupat ABCD ................................................................... 46 Gambar 2.10 Belah Ketupat ABCD ................................................................. 47 Gambar 2.11 Kerangka Berpikir ...................................................................... 49 Gambar 4.1 Histogram Distribusi Frekuensi Motivasi Belajar Siswa (n=35) ......................................................................................... 81 Gambar 4.2 Histogram Distribusi Frekuensi Sikap Belajar Siswa (n=35) ......................................................................................... 83 Gambar 4.3 Histogram Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Siswa (n=35) ......................................................................................... 86 Gambar 4.4 Grafik Regresi Linear Motivasi Belajar dan Hasil Belajar .......... 91 Gambar 4.5 Grafik Regresi Linear Sikap Belajar dan Hasil Belajar ............... 92. xvi.

(18) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR LAMPIRAN. Lampiran A A.1 Kisi-kisi dan instrumen motivasi belajar A.2 Kisi-kisi dan instrumen sikap belajar A.3 Kisi-kisi dan instrumen tes hasil belajar Lampiran B B.1 Validitas dan Reliabilitas instrumen motivasi belajar B.2 Validitas dan Reliabilitas instrumen sikap belajar B.3 Validitas dan Reliabilitas instrumen tes hasil belajar B.4 Instrumen Motivasi Belajar yang telah direvisi B.5 Instrumen SikapBelajar yang telah direvisi Lampiran C C.1 Perhitungan Statistik Skor Motivasi C.2 Perhitungan Statistik Skor Sikap C.3 Perhitungan Statistik Skor Hasil Belajar C.4 Perhitungan Uji Normalitas Data Motivasi Belajar C.5 Perhitungan Uji Normalitas Data Sikap Belajar C.6 Perhitungan Uji Normalitas Data Tes Hasil Belajar C.7 Perhitungan Uji Korelasi Motivasi dan Hasil Belajar C.8 Perhitungan Uji Korelasi Sikap dan Hasil Belajar Lampiran D D.1 Contoh Uji Coba Kuisioner Motivasi Siswa D.2 Contoh Uji Coba Kuisioner Sikap Siswa D.3 Contoh Uji Coba Tes Hasil Belajar Siswa D.4 Contoh Hasil Kuisioner Motivasi Siswa D.5 Contoh Hasil Kuisioner Sikap Siswa D.6 Contoh Hasil Tes Hasil Belajar Siswa. xvii.

(19) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB I PENDAHULUAN. A.. Latar Belakang Belajar merupakan kegiatan bagi setiap orang. Pengetahuan ketrampilan,. kegemaran, dan sikap seseorang terbentuk, dimodifikasi dan berkembang disebabkan belajar. Karena itu seseorang dikatakan belajar bila dapat diasumsikan dalam diri orang itu terjadi suatu proses kegiatan yang mengakibatkan suatu perubahan tingkah laku (Herman Hudojo, 1988:1). Belajar menunjuk apa yang harus dilakukan seseorang sebagai subjek yang menerima pelajaran (sasaran didik), sedangkan mengajar menunjuk pada apa yang harus dilakukan oleh guru sebagai pengajar. Dua konsep tersebut menjadi terpadu dalam satu kegiatan pembelajaran, manakala terjadi interaksi antara guru dan siswa, atau siswa dengan siswa pada saat pembelajaran berlangsung. Interaksi guru dan siswa memegang peran penting dalam proses pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran yang efektif. Dengan demikian, inti dari pembelajaran adalah segala upaya yang dilakukan oleh pendidik agar terjadi proses belajar pada siswa. Kegiatan pembelajaran tidak akan berarti jika tidak menghasilkan kegiatan belajar pada siswanya. Peneliti melakukan penelitian di kelas VII B SMP Pangudi Luhur Moyudan yang terletak Desa Sumber Agung Kecamatan Moyudan. Sekolah ini terletak ditengah pedesaan dan jauh dari keramaian kota dan hampir di setiap. 1.

(20) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2. bagian sekolah ditanam pohon sehingga membuat suasana sekolah menjadi sejuk dan mendukung terjadinya proses pembelajaran. Observasi lapangan dilakukan peneliti agar mendapatkan informasi mengenai kegiatan belajar mengajar yang terjadi di kelas VII B SMP Pangudi Luhur Moyudan dengan jumlah siswa 35 orang. Berdasarkan pengamatan peneliti selama melaksanakan observasi, peneliti melihat aktivitas guru selama kegiatan belajar mengajar sudah sesuai dengan langkah-langkah yang terdapat dalam RPP KTSP. Fakta yang didapat peneliti saat penelitian adalah saat guru memasuki kelas, guru memberikan salam kepada siswa, tidak lupa setelah itu guru menanyakan kabar, kondisi siswa, dan menanyakan siswa yang tidak hadir serta meminta siswa untuk menyiapkan buku serta alat tulis. Guru juga mengapersepsi pikiran siswa serta memotivasi siswa sebelum pembelajaran dimulai. Setelah itu kegiatan pembelajaran dilanjutkan dengan kegiatan eksplorasi yaitu penyampaian materi dengan model ceramah disertai tanya jawab. Kegiatan dilanjutkan dengan elaborasi dimana guru berkeliling memantau siswa saat mengerjakan latihan soal dan tidak lupa membantu siswa yang kesulitan mengerjakan latihan soal. Setelah itu kegiatan konfirmasi dilakukan, guru menyimpulkan pembelajaran dengan melempar pertanyaan kepada siswa dan sebelum meninggalkan kelas, guru tidak lupa untuk memberikan salam kepada siswa. Selain itu selama observasi, peneliti juga mengamati kegiatan siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Peneliti melihat selama kegiatan belajar berlangsung, ada siswa yang tidak memperhatikan penjelasan materi dari guru sebaliknya siswa asyik menggoda teman sebangkunya, ada siswa yang masih.

(21) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3. mengobrol saat guru menjelaskan materi, ada siswa yang membuat kegaduhan di kelas dan berbuat usil pada teman sebangkunya, ada siswa. yang kurang. bersemangat mengerjakan latihan soal dimana ada siswa yang hanya menunggu jawaban dari temannya, ada siswa yang tidak berani untuk bertanya kepada guru maupun teman ketika belum memahi materi pelajaran, ada siswa yang tidak menjawab saat guru menanyakan hal-hal berkaitan dengan materi pelajaran, ada siswa yang yang melamun saat guru menjelaskan, ada siswa yang yang hanya diam saja selama kegiatan belajar berlangsung, serta ada siswa yang tidak berani maju kedepan untuk menuliskan jawaban di papan tulis. Beberapa faktor yang menjadi penyebab masalah tersebut antara lain mungkin karena materi yang dipelajari merupakan materi yang sulit (pada saat observasi, materi yang dijelaskan tentang segitiga), mungkin karena teman sebangku yang mengajak berbicara, serta kemungkin karena bosan dengan penjelasan guru yang disampaikan melalui ceramah yang dilanjutkan dengan memberi contoh lalu latihan soal. Berdasarkan pengamatan, peneliti juga melihat bahwa antusias siswa saat pembelajaran masih tergolong rendah. Ini terlihat saat guru memberikan pertanyaan, hanya tiga orang yang menanggapi yang notabene mereka adalah juara kelas. Sedangkan siswa yang lain bukannya memperhatikan tetapi sebagian sibuk dengan kegiatannya masing-masing dan sebagian lagi diam. Perilaku siswa yang tidak serius saat pelajaran matematika ini berdampak pada hasil belajar siswa. Informasi ini diperoleh peneliti berdasarkan wawancara dengan Bu Sri Rahayu selaku guru matematika kelas VII. Beliau mengatakan bahwa memang partisipasi siswa di kelas VII B sangat kurang, bahkan mereka.

(22) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4. cenderung tidak antusias dalam pelajaran matematika. Selain itu siswa kelas VII B merupakan siswa yang memiliki hasil ujian nasional rendah. Dimana siswa yang mempunyai hasil ujian nasional tinggi akan masuk di kelas VII A, sedangkan yang rendah akan masuk dikelas VII B. Tinggi rendahnya hasil ujian nasional siswa ini dilakukan dengan cara melakukan rangking dimulai dari hasil ujian tertinggi hingga terendah. Mungkin dari beberapa hal tersebut menjadi penyebab jika hasil belajar siswa sebelumnya di kelas VII B seperti hasil UTS yang masih dibawah KKM, hanya sedikit yang tuntas KKM. Agar siswa memperhatikan penjelasan guru, kiranya guru dapat mencoba menggunakan model atau cara mengajar yang dapat melibatkan siswa. Dengan cara mengajar yang melibatkan siswa, siswa akan lebih memiliki keinginan untuk belajar karena saat siswa dilibatkan bersama teman sebayanya, siswa akan lebih bersemangat untuk belajar. Untuk dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, maka diperlukan beberapa upaya ekstra. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif. Cooperative learning merupakan strategi pembelajaran kelompok yang dapat meningkatkan prestasi belajar peserta didik, sekaligus dapat meningkatkan kemampuan hubungan sosial, menumbuhkan sikap menerima kekurangan diri dan orang lain, serta dapat meningkatkan harga diri (Suyadi, 2013:62). Model pembelajaran kooperatif lebih banyak mengajak siswa untuk belajar bersamasama dalam kelompok kecil, dimana kelompok tersebut dibentuk oleh guru dengan memperhatikan kemampuan akademik, ras, suku budaya, dan jenis kelamin. Dengan belajar pada kelompok kecil yang telah dibagi rata, diharapkan.

(23) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5. siswa dapat belajar dengan lebih senang karena mereka tidak sungkan untuk bertanya materi yang sulit kepada teman sendiri. Keberhasilan suatu proses pembelajaran dapat dilihat dari hasil belajar. Hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar (Abdurahman dalam Jihad 2012:14). Banyak faktor yang mempengaruhi hasil belajar matematika siswa. Faktor-faktor tersebut dapat berasal dari diri siswa dan luar diri siswa. Salah satu faktor dari dalam diri siswa yang dapat mempengaruhi hasil belajar adalah motivasi belajar. Winkel (dalam Ali Imron, 1996:30) menjelaskan, motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak psikis dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, menjamin kelangsungan belajar itu demi mencapai satu tujuan. Faktor lain yang tidak kalah penting yang dapat mempengaruhi proses pembelajaran adalah sikap. Sikap merupakan faktor interal psikologis yang sangat berperan dan akan mempengaruhi proses belajar. Peserta didik ingin dan tekun dalam belajar atau tidak sangat tergantung pada sikap peserta didik. Dalam hal ini sikap positif terhadap mata pelajaran yang akan dipelajari, terhadap guru yang mengajar, dan terhadap lingkungan belajar. Berdasarkan hal tersebut, upaya guru dalam mengembangkan sikap belajar siswa sangatlah penting, sebab sikap belajar siswa juga menjadi penentu bagi keberhasilan pembelajaran yang dilaksanakan. Dari dua faktor penting yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa, guru dapat menerapkan tipe pembelajaran kooperatif yang dapat menimbulkan motivasi serta sikap siswa tersebut. Salah satu tipe pembelajaran kooperatif adalah tipe Numbered Heads Together (NHT). Tujuan penggunaan model ini adalah.

(24) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6. untuk memberi kesempatan kepada siswa agar dapat terlibat secara aktif dalam proses berpikir dan dalam kegiatan belajar-mengajar. Keberhasilan kelompok merupakan tanggung jawab setiap anggota kelompok, sehingga setiap anggota harus saling membantu agar semua anggota dapat memahami materi pembelajaran. Melalui kegiatan tersebut diharapkan terjadi interaksi antar siswa yag memungkinkan berkembangnya kerjasama, rasa tanggung jawab, dan sikap saling menghargai, serta menumbuhkan motivasi dan sikap belajar yang akan berdampak positif bagi hasil belajar siswa. Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti bermaksud untuk mengadakan penelitian untuk mengetahui bagaimana motivasi, sikap, dan hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT pada pokok bahasan belah ketupat di kelas VII B SMP Pangudi Luhur Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016.. B.. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, terdapat beberapa masalah yang muncul. diantaranya: 1.. Beberapa siswa yang tidak memperhatikan penjelasan materi oleh guru.. 2.. Beberapa siswa yang masih mengobrol saat penjelasan materi oleh guru.. 3.. Beberapa siswa suka membuat kegaduhan di kelas, misalnya dengan berbuat usil pada teman sebangkunya.. 4.. Beberapa siswa tidak mengerjakan latihan soal secara mandiri..

(25) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 7. 5.. Beberapa siswa yang kurang antusias dalam menjawab pertanyaan dari guru.. 6.. Kurangnya kemauan siswa untuk bertanya kepada guru maupun teman ketika belum memahi materi pelajaran.. 7.. Beberapa siswa melamun ketika mengikuti proses pembelajaran.. 8.. Beberapa siswa yang memilih diam ketika tidak paham terhadap materi pelajaran.. 9.. Beberapa siswa tidak berani maju kedepan untuk menuliskan jawaban di papan tulis.. C.. Pembatasan Masalah Pada penelitian ini, masalah-masalah yang sudah diidentifikasi diatas akan. dibatasi pada tidak memperhatikannya siswa saat penjelasan materi oleh guru, siswa yang membuat gaduh dikelas, siswa yang melamun ketika proses pembelajaran, dan siswa yang kurang antusias dalam menjawab pertanyaan guru. Hal-hal tersebut merujuk pada motivasi dan sikap belajar siswa yang kurang. Oleh karena itu pembatasan masalah pada penelitian ini difokuskan kepada motivasi dan sikap belajar yang nantinya diharapkan berdampak pada hasil belajar siswa kelas VII B SMP Pangudi Luhur Moyudan tahun ajaran 2015/2016 pada pokok bahasan belah ketupat..

(26) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 8. D.. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka dapat dirumuskan. masalah yang diangkat oleh peneliti adalah sebagai berikut: 1.. Bagaimana hubungan antara motivasi belajar terhadap hasil belajar siswa dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together pada siswa kelas VII B SMP Pangudi Luhur Moyudan tahun ajaran 2015/2016 pada pokok bahasan belah ketupat?. 2.. Bagaimana hubungan sikap belajar terhadap hasil belajar siswa dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together pada siswa kelas VII B SMP Pangudi Luhur Moyudan tahun ajaran 2015/2016 pada pokok bahasan belah ketupat?. E.. Tujuan Penelitian Sesuai dengan permasalahan yang diteliti dalam penelitian ini, maka tujuan. dari penelitian ini adalah: 1.. Untuk mengetahui hubungan antara motivasi belajar terhadap hasil belajar siswa dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together pada siswa kelas VII B SMP Pangudi Luhur Moyudan tahun ajaran 2015/2016 pada pokok bahasan belah ketupat.. 2.. Untuk mengetahui hubungan sikap belajar terhadap hasil belajar siswa dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together pada siswa kelas VII B SMP Pangudi Luhur Moyudan tahun ajaran 2015/2016 pada pokok bahasan belah ketupat..

(27) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 9. F.. Definisi Istilah. 1.. Belajar Menurut Slameto ( 1988:2), belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.. 2.. Mengajar Menurut Hudojo Herman(1988:5-8), mengajar adalah suatu kegiatan dimana pengajar (guru) menyampaikan pengetahuan atau pengalaman yang dimiliki kepada peserta didik (siswa). Tujuan mengajar adalah agar pengetahuan yang disampaikan dapat dipahami peserta didik. Karena itu mengajar yang baik hanya akan berhasil jika hasil belajar peserta didik baik. Pernyataan ini dapat dipenuhi bila pengajar mampu memberikan fasilitas belajar yang baik sehingga terjadi proses belajar yang baik. 3.. Hasil Belajar Menurut Abdurhaman (dalam Asep Jihad, 2012:14), hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar. Belajar itu sendiri merupakan suatu proses dari seseorang yang berusaha untuk memperoleh suatu bentuk perubahan perilaku yang relatif menetap.. 4.. Model Pembelajaran Kooperatif Menurut Slavin (dalam Isjoni, 2009:15), Cooperative learning adalah suatu model pembelajaran dimana dalam sistem belajar dan bekerja dalam.

(28) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 10. kelompok-kelompok kecil yang berjumlah 4-6 orang secara kolaboratif sehingga dapat merangsang siswa lebih bergairah dalam belajar. 5.. Model Pembelajaran Koopeartif tipe NHT (Numbered Heads Together) Menurut Arends (2008:16), Numbered Heads Together adalah model pembelajaran dengan pendekatan yang melibatkan banyak siswa dalam menelaah materi pelajaran. Pendekatan ini bertujuan untuk mengecek pemahaman siswa terhadap materi pelajaran.. 6.. Motivasi Belajar Menurut Winkel (dalam Ali Imron, 1996:30), motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak psikis dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, menjamin kelangsungan belajar itu demi mencapai satu tujuan.. 7.. Sikap Belajar Menurut Alisuf ( 1996: 78) Sikap belajar adalah kecenderungan perilaku seseorang tatkala mempelajari hal-hal yang bersifat akademik. Sikap belajar adalah perasaan senang atau tidak senang, perasaan setuju atau tidak setuju, perasaan suka atau tidak suka terhadap guru, tujuan, materi dan tugas-tugas serta lainnya.. G.. Manfaat Hasil Penelitian. 1.. Bagi Peneliti Menambah pengetahuan, wawasan, dan pengalaman peneliti dalam membandingkan berbagai model pembelajaran kooperatif di kelas, dan.

(29) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 11. untuk mengetahui bagaimana cara meningkatkan hasil belajar dan sikap siswa melalui model pembelajaran yang inovasi. 2.. Bagi Sekolah Penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu sumber infornasi dalam mengevaluasi proses pembelajarn di kelas yang telah dilakukan dan hasil belajar yang telah dicapai dalam rangka meningkatkan motivasi belajar siswa terutama pada mata pelajaran matematika.. 3.. Bagi Universitas Sanata Dharma Hasil penelitian ini dapat menambah kepustakaan Universitas Sanata Dharma, khusunya mengenai model pembelajaran kooperatif tipe NHT (Numbered Heads Together) pada pokok bahasan belah ketupat..

(30) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB II LANDASAN TEORI. A.. Belajar 1.. Pengertian Belajar Belajar merupakan kegiatan bagi setiap orang. Pengetahuan ketrampilan, kegemaran dan sikap seseorang terbentuk, dimodifikasi dan berkembang disebabkan belajar. Karena itu seseorang dikatakan belajar bila dapat diasumsikan dalam diri orang itu terjadi suatu proses kegiatan yang mengakibatkan suatu perubahan tingkah laku (Herman Hudojo, 1988:1). Purwoto (2003:21) mengemukakan bahwa belajar adalah suatu proses yang berlangsung dari keadaan tidak tahu menjadi tahu atau dari tahu menjadi lebih tahu, dari tidak terampil menjadi terampil, dari belum cerdas menjadi cerdas, dari sikap belum baik menjadi bersikap baik, dari pasif menjadi aktif, dari tidak teliti menjadi teliti dan seterusnya. Sedangkan Slameto (1988:2) berpendapat bahwa belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Dari beberapa pendapat ahli diatas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah interaksi antara individu dengan orang lain atau. 12.

(31) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13. lingkungannya yang menghasilkan suatu perubahan tingkah laku dimana perubah. an tersebut berdampak positif baik dari segi sikap,. pengetahuan, ketrampilan, dan lainnya. 2.. Faktor-faktor Yang Memengaruhi Belajar Menurut. Slameto. (1988:56-74). faktor-faktor. yang. mempengaruhi belajar banyak jenisnya, tetapi dapat digolongkan menjadi dua golongan saja yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar, sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang ada diluar individu. a.. Faktor Internal 1). Faktor Jasmaniah a) Faktor kesehatan Proses. belajar. seseorang. akan. terganggu. jika. kesehatannya terganggu, selain itu juga ia akan cepat lelah, kurang bersemangat, mudah pusing, ngantuk jika badannya lemah, atau gangguan-gangguan pada fungsi alat indera serta tubuhnya. b) Cacat tubuh Keadaan cacat tubuh juga mempengaruhi belajar. Siswa yang cacat belajarnya juga terganggu. Jika hal ini terjadi, hendaknya ia belajar pada lembaga pendidikan khusus. atau. diusahakan. alat. bantu. agar. dapat.

(32) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14. menghindari atau mengurangi pengaruh kecacatannya itu. 2). Faktor Psikologis a) Intelegensi Intelegensi besar pengaruhnya terhadap kemajuan belajar. Dalam situasi. yang sama, siswa. yang. mempunyai tingkat intelegensi tinggi akan berhasil daripada yang mempunyai tingkat intelegensi rendah. Walau begitu tidak semua yang mempunyai tingkat intelegensi tinggi akan berhasil dalam belajar, karena belajar adalah proses yang kompleks dengan faktorfaktor yang mempengaruhinya, dan intelegensi adalah salah satu faktor tersebut. b) Perhatian Untuk dapat menjamin hasil belajar yang baik, maka siswa harus mempunyai perhatian terhadap bahan yang dipelajarinya, jika bahan peljaran tidak menjadi perhatian siswa, maka timbulah kebosanan, sehingga ia tidak lagi suka belajar. c) Minat Minat. adalah. kecenderungan. yang. tetap. untuk. memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan. Minat besar pengaruhnya terhadap belajar, karena bila.

(33) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15. bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa, siswa tidak akan belajar dengan sebaikbaiknya, karena tidak ada daya tarik baginya. Bahan pelajaran yang menarik minat siswa, lebih mudah dihafalkan dan disimpan karena minat menambah kegiatan belajar. d) Bakat Bakat adalah kemampuan untuk belajar. Jika bahan pelajaran yang dipelajari siswa sesuai dengan bakatnya, maka hasil belajarnya lebih baik karena ia senang belajar dan pastilah selanjutnya ia lebih giat lagi dalam belajar. e) Motif Dalam proses belajar haruslah diperhatikan apa yang dapat mendorong siswa agar dapat belajar dengan baik atau padanya mempunyai motif untuk berpikir dan memusatkan. perhatian,. merencanakan. dan. melaksanakan kegiatan yang berhubungan/ menunjang belajar. Motif tersebut dapat diberikan melalui latihan soal..

(34) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16. f) Kematangan Kematangan. adalah. suatu. tingkat/fase. dalam. pertumbuhan seseorang, dimana alat-alat tubuhnya sudah siap untuk melaksanakan kecakapan baru. g) Kesiapan Kesiapan perlu diperhatikan dalam proses belajar, karena jika siswa belajar dan padanya sudah ada kesiapan, maka hasil belajarnya akan lebih baik. 3). Faktor Kelelahan Agar. siswa. dapat. belajar. dengan. baik. haruslah. menghindari jangan sampai terjadi kelelahan dalam belajarnya. Sehingga perlu diusahakan kondisi yang bebas dari kelelahan. b.. Faktor Eksternal 1). Faktor Keluarga a) Cara orang tua mendidik Cara orang tua mendidik anaknya besar pengaruhnya terhadap belajar anaknya. Orang tua yang tidak memperhatikan pendidikan anaknya, acuh tak acuh terhadap belajar anaknya, terlalu memanjakan anaknya, mendidik dengan cara memaksanya untuk terus belajar akan berdampak buruk terhadap keberhasilan belajar..

(35) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17. b) Relasi antaranggota keluarga Demi kelancaran belajar serta keberhasilan anak, perlu diusahakan relasi yang baik di dalam keluarga anak tersebut. Hubungan yang baik adalah hubungan yang penuh pengertian dan kasih sayang, disertai dengan bimbingan dan bila perlu hukuman-hukuman untuk mensukseskan belajar anak sendiri. c) Suasana rumah Agar anak dapat belajar dengan baik perlulah diciptakan suasana rumah yang tenang dan tenteram. Di dalam suasana rumah yang tenang dan tenteram, selain anak betah tinggal dirumah, anak juga dapat belajar dengan baik. d) Keadaan ekonomi keluarga Keadaan ekonomi keluarga erat hubungannya dengan belajar anak. Anak yang sedang belajar selain harus terpenuhi. kebutuhan. sandang,. pangan,. juga. membutuhkan fasilitas penunjang belajar seperti alat tulis, buku, dan lainnya. 2). Faktor Sekolah a) Metode mengajar Metode. mengajar. sangat. mempengaruhi. belajar.. Metode mengajar guru yang kurang baik akan.

(36) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18. mempengaruhi belajar siswa yang tidak baik pula. Seperti metode ceramah yang membuat siswa bosan. Agar siswa dapat belajar dengan baik, maka metode mengajar harus diusahakan tepat, efektif, dan efisien. b) Alat pelajaran Alat pelajaran erat hubungannya dengan cara belajar siswa, karena alat pelajaran yang dipakai oleh guru pada waktu mengajar dipakai pula oleh siswa untuk menerima bahan yang diajarkan itu. Alat pelajaran yang lengkap dan tepat akan memperlancar penerimaan bahan pelajaran yang diberikan kepada siswa. Jika siswa mudah menerima pelajaran dan menguasainya, maka belajarnya akan menjadi lebih giat dan lebih maju. c) Waktu sekolah Waktu sekolah mempengaruhi belajar siswa. Jika siswa terpaksa masuk sekolah sore hari sedangkan waktu tersebut seharusnya digunakan untuk beristirahat, maka belajar akan tidak kondusif. Sebaliknya jika siswa belajar di pagi hari, pikiran msaih segar, jasmani dalam kondisi yang baik, maka siswa akan lebih mudah berkonsentrasi..

(37) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19. d) Metode belajar Banyak siswa melaksanakan cara belajar yang salah. Dalam hal ini perlu pembinaan dari guru. Dengan cara belajar yang tepat, akan efektif pula hasil belajar siswa itu. 3). Faktor masyarakat a) Kegiatan siswa dalam masyarakat Kegiatan. siswa. dalam. masyarakat. dapat. menguntungkan terhadap perkembangan pribadinya. Tetapi jika siswa ambil bagian dalam kegiatan masyarakat yang terlalu banyak, misalnya kegiatankegiatan sosial, belajarnya akan terganggu. Lebih-lebih jika tidak bijaksana dalam mengatur waktunya. b) Teman bergaul Teman bergaul yang baik akan memberikan pengaruh yang baik, begitu pula sebaliknya. Teman bergaul yang jelek pasti mempengaruhi yang bersifat buruk juga. Agar siswa dapat belajar dengan baik, maka perlulah diusahakan agar siswa memiliki teman bergaul yang baik dan pembinaan pergaulan yang baik serta pengawasan dari orang tua..

(38) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20. c) Bentuk kehidupan masyarakat Kehidupan. masyarakat. di. sekitar. siswa. juga. berpengaruh terhadap belajar siswa. Masyarakat yang terdiri dari orang-orang yang tidak terpelajar, penjudi, dan lainnya akan berpengaruh buruk terhadap siswa yang berada di lingkungan tersebut. Adalah perlu untuk mengusahakan lingkungan yang baik agar dapat memberi pengaruh positif terhadap siswa sehingga dapat belajar dengan sebaik-baiknya.. B.. Mengajar Mengajar. adalah. suatu. kegiatan. dimana. pengajar. (guru). menyampaikan pengetahuan atau pengalaman yang dimiliki kepada peserta didik (siswa). Tujuan mengajar adalah agar pengetahuan yang disampaikan dapat dipahami peserta didik. Karena itu mengajar yang baik hanya akan berhasil jika hasil belajar peserta didik baik. Pernyataan ini dapat dipenuhi bila pengajar mampu memberikan fasilitas belajar yang baik sehingga terjadi proses belajar yang baik (Herman Hudojo, 1988:5-8). Herman Hudojo juga menjelaskan bahwa dalam hal mengajar matematika, pengajar tidak saja dituntut untuk menguasai materi matematika yang diajarkan melainkan juga memahami teori belajar, sehingga belajar matematika menjadi bermakna bagi peserta didik. Peristiwa belajar akan dapat terlihat bila dalam mengajar terjadi interaksi dua arah.

(39) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21. antara pengajar dan peserta didik. Maka selanjutnya Herman Hudojo mengemukakan beberapa faktor yang dapat mempengaruhi terjadinya proses mengajar dan belajar matematika. Faktor-faktor tersebut ialah: (1) Peserta didik, (2) Pengajar, (3) Prasarana dan sarana, (4) Penilaian. Keempat faktor tersebut mempengaruhi terjadinya proses mengajar dan belajar matematika.. C.. Hasil Belajar 1.. Pengertian Hasil Belajar Dalam. Jihad. (2012:14). beberapa. ahli. mengemukakan. pendapatnya tentang hasil belajar. Beberapa pendapat tersebut diantaranya: 1). Hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar. Belajar itu sendiri merupakan suatu proses dari seseorang yang berusaha untuk memperoleh suatu bentuk perubahan perilaku yang relatifmenetap (Abdurahman, 1999).. 2). Hasil belajar merupakan keluaran (outputs) dari suatu sistem pemrosesan masukan (input) (A.J. Romizowski). Masukan dari sistem tersebut berupa bermacam-macam informasi sedangkan keluarannya adalah perbuatan atau kinerja (Abdurahman, 1999).. 3). Hasil belajar adalah segala sesuatu yang menjadi milik siswa akibat dari kegiatan belajar yang dilakukannya (Juliah,2004)..

(40) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22. Sedangkan menurut Hamalik (2003) hasil belajar adalah polapola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian dan sikapsikap, serta apersepsi dan abilitas. Dari kedua pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah perubahan tingkah laku siswa secara nyata setelah dilakukan proses belajar mengajar yang sesuai dengan tujuan pengajaran. Dari beberapa pendapat ahli diatas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan segala sesuatu yang diperoleh siswa dari proses pembelajaran yang baik bagi dirinya baik dari segi kognitif, aspektif, dan psikomotorik. 2.. Ranah Hasil Belajar Dalam sistem pendidikan nasional rumusan tujuan pendidikan, baik tujuan kurikuler maupun tujuan instruksional, menggunakan klasifikasi. hasil. belajar. dari. Benyamin. Bloom. (Nana. Sudjana,2009:23-28), yang secara garis besar dibagi menjadi tiga ranah, antara lain: a.. Ranah Kognitif Pada ranah kognitif ini, berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam aspek, yakni pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi. Kedua aspek pertama disebut kognitif tingkat rendah sedangkan empat aspek berikutnya termasuk kongnitif tingkat tinggi. Berikut penjelasan mengenai enam aspek ranah kognitif:.

(41) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23. 1). Pengetahuan (C1) Yaitu kemampuan mengingat materi yang telah dipelajari dari pengalaman belajar, seperti peserta didik dapat menyebutkan bentuk-bentuk bangun datar.. 2). Pemahaman (C2) Yaitu kemampuan untuk menjelaskan arti materi pelajaran yang berupa kata, angka, dan sebab akibat, seperti peserta didik dapat menyebutkan benda-benda yang mempunyai bentuk seperti belah ketupat.. 3). Aplikasi (C3) Yaitu kemampuan menggunakan materi pelajaran yang telah dipelajari lewat pengalaman belajar terhadap situasi dan kondisi yang lebih konkrit, seperti peserta didik dapat menggambar bangun datar belah ketupat dengan ukuran yang telah ditentukan, dan dapat menghitung luas dan kelilingnya.. 4). Analisis (C4) Yaitu kemampuan memecah materi menjadi bagianbagian. sehingga. struktur. organisasi. materi. dapat. dimengerti, seperti peserta didik dapat menyebutkan unsur-unsur apa saja yang harus dimiliki agar dapat menghitung luas dan keliling bangun datar belah ketupat..

(42) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 24. 5). Sintesis (C5) Yaitu kemampuan menggabungkan berbagai informasi menjadi satu kesatuan, seperti siswa dapat menemukan solusi bagaimana menghitung luas belah ketupat apabila diketahui keliling dan salah satu diagonalnya.. 6). Evaluasi (C6) Yaitu. kemampuan. mengambil. keputusan. untuk. memberikan penilaian atau pertimbangan terhadap suatu materi pelajaran sesuai dengan tujuannya, seperti siswa dapat mempertahankan pendapat saat berdiskusi tentang suatu masalah. b.. Ranah Afektif Menurut Nana Sudjana (2009:30) ada beberapa jenis kategori dalam ranah afektif sebagai hasil belajar, yaitu: 1). Reciving / attending Yaitu semacam kepekaan dalam menerima stimulus dari luar yang datang kepada siswa dalam bentuk masalah. Tipe ini termasuk kesadaran, keinginan untuk menerima stimulus.. 2). Responding Yakni rekasi yang diberikan oleh seseorang terhadap stimulus yang datang dari luar. Hal ini mencakup.

(43) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 25. ketepatan reaksi, perasaan, kepuasaan dalam menjawab stimulus dari luar yang datang kepada dirinya. 3). Valuing Valuing atau penilaian berkenaan dengan nilai dan kepercayaan terhadap gejala atau stimulus tadi. Dalam evaluasi ini termasuk didalamnya kesediaan menerima nilai, latar belakang, atau pengalaman untuk menerima nilai dan kesepakatan terhadap nilai tersebut.. 4). Organisasi Yakni pengembangan dari nilai ke dalam satu sistem organisasi termasuk hubungan satu nilai dengan nilai yang lain, pemantapan, dan prioritas nilai yang dimilikinya. Yang termasuk ke dalam organisasi ialah konsep tentang nilai, organisasi sistem nilai, dll.. 5). Karakteristik Nilai Yakni keterpaduan semua sistem nilai yang telah dimiliki seseorang, yang mempengaruhi pola kepribadian dan tingkah lakunya. Kedalamnya termasuk keseluruhan nilai dan karakteristiknya.. c.. Ranah Psikomotorik Pada ranah psikomotorik berkenaan dengan hasil belajar mengenai ketrampilan dan kemampuan bertindak. Enam aspek ranah psikomotorik meliputi gerakan refleks, keterampilan.

(44) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26. gerakan dasar, kemampuan perseptual, keharmonisan dan ketepatan, gerakan keterampilan kompleks, dan gerakan ekspresif dan interpretative.. D.. Model Pembelajaran Kooperatif 1.. Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif Pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran yang berfokus pada penggunaan kelompok kecil siswa untuk bekerja sama dalam memaksimalkan kondisi belajar untuk mencapai tujuan belajar (Sugiyanto,2010:37).Menurut pendapat Lie A (2010:29) bahwa model pembelajaran kooperatif tidak sama dengan sekedar belajar dalam kelompok. Ada unsur-unsur dasar pembelajaran cooperative learning yang membedakannya dengan pembagian kelompok yang dilakukan asal-asalan. Pelaksanaan prosedur model cooperative learning dengan benar akan memungkinkan pendidikan mengelola kelas dengan lebih efektif. Cooperative Learning menurut Slavin (2005:4-8) merujuk pada berbagai macam model pembelajaran dimana para siswa bekerja sama dalam kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari berbagai tingkat prestasi, jenis kelamin, dan latar belakang etnik yang berbeda untuk saling membantu satu sama lain dalam mempelajari mata pelajaran. Dalam kelas kooperatif, para siswa diharapkan dapat saling membantu, saling mendiskusikan, dan beragumentasi untuk mengasah.

(45) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 27. pengetahuan yang mereka kuasai saat itu dan menutup kesenjangan dalam pemahaman masing-masing. Cooperative learning lebih dari sekedar belajar kelompok karena dalam model pembelajaran ini harus ada struktur dorongan dan tugas yang bersifat kooperatif sehingga memungkinkan terjadi interaksi secara terbuka dan hubunganhubungan yang bersifat interdependensi efektif antara anggota kelompok. Dari beberapa pendapat ahli diatas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran. kooperatif. adalah. model. pembelajaran. yang. menempatkan siswa dalam kelompok kecil beranggotakan 2-5 orang dengan anggotanya yang bersifat heterogen untuk saling membantu dan bekerja sama mempelajari materi pelajaran agar hasil belajar semua anggota dapat maksimal. 2.. Tipe-tipe Model Pembelajaran Kooperatif Ada beberapa tipe pembelajaran dalam model pembelajaran kooperatif yang dapat digunakan yaitu: 1) Students Teams – Achievemnt Division (STAD) Tipe STAD yang dikembangkan oleh Slavin ini merupakan salah satu tipe kooperatif yang menekankan adanya aktivitas dan interaksi di antara siswa untuk saling memotivasi dan saling membantu dalam menguasai materi pelajaran guna mencapai prestasi yang maksimal. Menurut Slavin, tipe STAD merupakan salah satu metode pembelajaran kooperatif yang paling sederhana.

(46) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28. dan merupakan modelyang paling baik untuk permulaan bagi para guru yang baru menggunakan pendekatan kooperatif. 2) Jigsaw Metode ini dikembangkan dan diuji oleh Elliot Aronson dan rekan sejawatnya ( Aronson dan Patnoe dalam Arends, 2008:13). Pada tipe Jigsaw, siswa ditempatkan dalam tim belajar yang heterogen. Berbagai materi disajikan kepada siswa dalam bentuk teks dan setiap siswa bertanggung jawab mempelajari satu porsi materinya. Para anggota kelompok yang berbeda, tetapi membahas materi yang sama berkumpul untuk saling membantu mempelajari topik tersebut. Selain itu, siswa kembali ke kelompok asal dan mengajarkan sesuatu yang telah dipelajari dalam kelompok ahli kepada anggota kelompoknya. 3) Numbered Heads Together (NHT) Menurut Arends (2008:16), NHT adalah suatu pendekatan yang melibatkan banyak siswa dalam menelaah materi pelajaran. Pendekatn ini bertujuan untuk mengecek pemahaman siswa terhadap materi pelajaran. Pendekatan NHT terdiri atas empat langkah yaitu penomoran, mengajukan pertanyaan, berpikir bersama, dan menjawab. 4) Teams Games Tournaments (TGT) Secara umum TGT sama dengan STAD kecuali satu hal: TGT menggunakan turnamen akademik, dan menggunakan kuis-kuis.

(47) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29. dan sistem skor kemajuan individu, dimana para siswa berlomba sebagai wakil tim mereka dengan anggota tim lain yang kinerja akademik sebelumnya setara seperti mereka. 5) Group Investigation (GI) Dalam Sugiyanto (2010:46), metode GI sering dipandang sebagai metode yang paling kompleks dan paling sulit untuk dilaksanakan dalam pembelajaran kooperatif. Metode GI melibatkan siswa sejak perencanaan baik dalam menentukan topik maupun cara untuk mempelajarinya melalui investigasi. Para siswa memilih topik yang ingin dipelajari mengikuti investigasi mendalam terhadap berbagai sub topik yang telah dipilih, kemudian menyiapkan dan menyajikan laporan didepan kelas secara keseluruhan. 3.. Ciri-ciri Model Pembelajaran Kooperatif Pembelajaran Kooperatif adalah suatu sistem yang didalamnya terdapat elemen-elemen yang saling terkait. Menurut Lie A (2004), elemen-elemen tersebut antara lain: 1). Saling ketergantungan positif Dalam pembelajaran kooperatif, guru menciptakan suasana yang mendorong agar siswa merasa saling membutuhkan. Hubungan yang saling membutuhkan inilah yang dimaksud dengan saling ketergantungan positif..

(48) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 30. 2). Interaksi tatap muka Interaksi tatap muka akan memaksa siswa saling tatap muka dalam kelompok sehingga mereka dapat berdialog. Dialog tidak hanya dilakukan dengan guru. Interaksi semacam ini sangat penting karena siswa merasa lebih mudah belajar dari sesamanya. Ini juga mencerminkan konsep pengajaran teman sebaya.. 3). Akuntabilitas Individual Pembelajaran kooperatif menampilkan wujudnya dalam belajar kelompok. Penilaian ditujukan untuk mengetahui penguasaan siswa terhadap materi pelajaran secara individual. Hasil penilaian secara individual selanjutnya disampaikan oleh guru kepada kelompok agar semua anggota kelompok mengetahui siapa anggota kelompok yang memerlukan bantuan dan siapa yang dapat memberikan bantuan.. 4). Ketrampilan menjalin hubungan antar pribadi Ketrampilan sosial seperti tenggang rasa,sikap sopan terhadap teman, mengkritik ide dan bukan mengkritik teman, berani mempertahankan pikiran logis, tidak mendominan orang lain, mandiri dan berbagai sifat lain yang bermanfaat dalam menjalin hubungan antar pribadi (interpersonal relationship) tidak hanya diasumsikan tetapi secara sengaja diajarkan..

(49) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31. 4.. Prosedur Model Pembelajaran Kooperatif Menurut. Suyadi. (2013:68). dalam. penerapan. pembelajaran kooperatif terdapat empat tahapan. strategi. yang harus. dilaksanakan. Berikut adalah penjelasan keempat tahapan penerapan model pembelajaran kooperatif: 1). Penjelasan materi Pada awal pembelajaran, guru menjelaskan pokok materi pelajaran kepada siswa sebelum belajar kelompok. Guru dapat menggunakan metode ceramah atau tanya jawab. Tujuan penjelasan ini adalah pahamnya siswa akan tugas-tugasnya dalam belajar kelompok.. 2). Belajar dalam kelompok Setelah pokok materi dijelaskan, maka siswadiminta untuk belajar dalam kelompok yang telah dibentuk sebelumnya. Pembentukan kelompok oleh guru ini bersifat heterogen .. 3). Penilaian Penilaian dalam pembelajaran kooperatif dapat dilakukan melaui tes maupun kuis, baik individu maupun kelompok. Tes individu untuk mengetahui kemampuan setiap siswa, dan tes kelompok untuk mengetahui kemampuan suatu kelompok.. 4). Pengakuan tim Pengakuan tim adalah penetapan tim yang dianggap paling unggul. Pengakuan tim diharapkan dapat memotivasi kelompok.

(50) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32. yang lain untuk bekerjasama lebih kompak dan belajar lebih keras. Demikian pula tim yang telah dinyatakan unggul hendaknya dapat mempertahankan dan terus meningkatkan prestasinya. Masih dalam Suyadi (2013:70), dalam implementasinya, efektifitas keempat prosedur pembelajaran koopeartif tersebut dapat dikembangkan menjadi enam tahapan. Keenam tahapan pembelajaran tersebut dapat disajikan dalam tabel berikut: Tabel 2.1 Tahap Pelaksanaan Cooperative Learning Tahapan Tahap 1. Tahap 2. Tahap 3. Tahap 4. Tahap 5. Tahap 6. Cooperative learning Menyampaikan tujuan dan motivasi siswa. Tindakan Guru Guru menyampaikan tujuan pelajaran yang ingin dicapai dan memotivasi siswa Menyajikan informasi Guru menyajikan informasi kepada siswa dengan cara demonstrasi atau lewat bahan baacaan Mengorganisasikan peserta Guru menjelaskan kepada siswa didik ke dalam kelompok- bagaimana caranya membentuk kelompok belajar kelompok belajar dan membantu setiap kelompok agar melakukan transisi secara efisien Membimbing kelompok Guru membimbing kelompokbekerja dan belajar kelompok belajar pada saat mereka mengerjakan tugas Evaluasi Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang telah dipelajari atau masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerjanya Memberikan penghargaan Guru mencari cara-cara untuk menghargai baik upaya individu maupun hasil belajar individu atau kelompok.

(51) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 33. E.. Model Pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) 1.. Pengertian Numbered Heads Together(NHT) Pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) merupakan. salah. satu. tipe. pembeajaran. kooperatif. yang. menekankanpada struktur-struktur khusus yang dirancang untuk mempengaruhi pola-pola interaksi peserta didik dalam memiliki tujuan untuk meningkatkan penguasaan isi akademik. NHT pertama kali dikembangkan oleh Spencer Kagen (1993) untuk melibatkan peserta didik dalam menelaah materi yaang tercakup dalam suatu materi pelajaran dan mengecek pemahaman terhadap isi pelajaran tersebut ( Ani Setiani, 2015:260) 2.. Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) Penerapan pembelajaran kooperatif tipe NHT merujuk pada konsep Spencer Kagen (Ibrahim, 2000:28) untukmelibatkan lebih banyak siswa dalam menelaah materi yang tercakup dalam suatu pelajaran dengan mengecek pemahaman mereka mengenai isi pelajaran tersebut. Langkah penerapan pembelajaran kooperatif tipe NHT tersebut adalah : 1) Pembentukan kelompok, 2) Diskusi Masalah, 3) Tukar jawaban antar kelompok. Langkah-langkah tersebut kemudian dikembangkan oleh Ibrahim (2000:29) menjadi enam langkah sebagai berikut:.

(52) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 34. Langkah 1. Persiapan. Dalam tahap ini guru mempersiapkan rancangan pelajaran dengan membuat skenario pembelajaran dan LKS yang sesuai dengan model pembelajaran kooperatif tipe NHT. Langkah 2. Pembentukan kelompok. Guru membagi para siswa menjadi beberapa kelompok yang beranggotakan 3-5 orang siswa. Penomoran adalah hal yang utama di dalam NHT, dalam tahap ini guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok atau tim yang beranggotakan tiga sampai lima orang dan memberi siswa nomor sehingga setiap siswa dalam tim mempunyai nomor berbeda-beda, sesuai dengan jumlah siswa di dalam kelompok. Dalam pembentukan kelompok digunakan nilai tes awal (pre-test) sebagai dasar dalam menentukan masing-masing kelompok. Langkah 3. Tiap kelompok harus memiliki buku paket atau buku panduan. Dalam pembentukan kelompok, tiap kelompok harus memiliki buku paket atau buku panduan agar memudahkan siswa dalam menyelesaikan LKS atau masalah yang diberikan oleh guru. Langkah 4. Diskusi masalah Dalam kerja kelompok, guru membagikan LKS kepada setiap siswa sebagai bahan yang akan dipelajari. Dalam kerja kelompok setiap siswa berpikir bersama untuk menggambarkan dan meyakinkan bahwa tiap orang mengetahui jawaban dari pertanyaan yang telah ada.

(53) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 35. dalam LKS atau pertanyaan yang telah diberikan oleh guru. Pertanyaan dapat bervariasi, dari yang bersifat spesifik sampai yang bersifat umum. Langkah 5. Memanggil nomor anggota atau pemberian jawaban. Dalam tahap ini, guru menyebut satu nomor dan para siswa dari tiap kelompok dengan nomor yang sama mengangkat tangan dan menyiapkan jawaban kepada siswa di kelas. Langkah 6. Memberi kesimpulan. Guru bersama siswa menyimpulkan jawaban akhir dari semua pertanyaan yang berhubungan dengan materi yang disajikan.. F.. Motivasi Belajar 1.. Pengertian Motivasi Belajar Dalam kegiatan belajar mengajar, dikenal adanya motivasi belajar, yaitu motivasi yang diterapkan dalam kegiatan belajar. Motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak psikis dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, menjamin kelangsungan belajar itu demi mencapai satu tujuan (Winkel dalam Imron Ali, 1996:30). Palardi (dalam Imron Ali, 1996:30) menjelaskan motivasi belajar memegang peranan penting dalam memberikan gairah, semangat dan rasa senang dalam belajar sehingga yang mempunyai motivasi tinggi mempunyai energi yang banyak untuk melaksanakan.

(54) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 36. kegiatan belajar. Siswa yang mempunyai motivasi tinggi sangat sedikit yang tertinggal belajarnya dan sangat sedikit pula kesalahan dalam belajarnya. Dari beberapa pendapat ahli diatas dapat disimpulkan bahwa adalah dorongan kuat yang berasal dari dalam diri maupun luar diri siswa untuk melakukan aktivitas belajar dalam rangka memenuhi kebutuhan belajar demi mencapai tujuan tertentu. Menurut Sardiman (2009:83), siswa yang memiliki motivasi belajar yang tinggi memiliki ciri-ciri sebagai berikut: a.. Tekun dalam menghadapi tugas atau dapat bekerja secara terusmenerus dalam waktu yang lama.. b.. Ulet menghadapi kesulitan dan tidak mudah putus asa.. c.. Tidak cepat puas dengan prestasi yang dimiliki.. d.. Menunjukkan minat yang besar terhadap bermacam-macam masalah belajar.. 2.. e.. Lebih suka belajar sendiri dan tidak bergantung pada orang lain.. f.. Tidak cepat bosan dengan tugas-tugas rutin.. g.. Tidak mudah melepaskan apa yang diyakini.. h.. Senang mencari dan melepaskan masalah.. Teori Motivasi menurut Abraham Maslow Salah satu teori yang terkenal kegunaanya untuk menjelaskan mengenai motivasi siswa adalah yang dikembangkan oleh Abraham Maslow. Ada lima kebutuhan dasar manusia ( Uno, 2007:41-42) yaitu:.

(55) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 37. 1). Kebutuhan fisiologis Kebutuhan fisiologis merupakan kebutuhan yang paling kuat, meliputi. kebutuhan-kebutuhan. pokok. manusiawi. seperti. kebutuhan akan makanan, pakaian, tempat berlindung, yang penting untuk mempertahankan hidup. Apabila kebutuhan ini kurang terpenuhi, maka kebutuhan laiannya mungkin akan terdesak kebelakang, namun suatu kebutuhan jika sudah dipenuhi maka ia bukan kebutuhan lagi. Dengan demikian memungkinkan munculnya kebutuhan lain yang bersifat sosial. 2). Kebutuhan akan keselamatan Jika kebutuhan fisiologis sudah terpenuhi maka akan muncul kebutuhan baru yang dapat dikategorikan dalam kebutuhan akan keselamatan.. Kebutuhan. tersebut. meliputi. kemanan,. ketergantungan, kebebasan dari rasa takut, cemas, perlindungan, dan sebagainya. 3). Kebutuhan akan rasa cinta Jika kebutuhan fisiologis dan kebutuhan akan rasa aman terpenuhi, maka akan muncul kebutuhan akan rasa cinta, rasa kasih, dan rasa memiliki. Seseorang akan menginginkan suatu hubungan yang penuh rasa dengan orang sekitarnya. Ia merasa ingin memiliki suatu tempat dalam kelompok atau keluarganya dan ia akan berusaha keras untuk menggapainya..

(56) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 38. 4). Kebutuhan akan harga diri Kebutuhan ini diklasifikasikan dalam dua perangkat tambahan. Pertama. keinginan. akan. kekuatan,. prestasi,. kecukupan,. keunggulan dan kemampuan, kepercayaan pada diri sendiri dalam menghadapi dunia, serta kemerdekaan dan kebebasan. Kedua, keinginan akan nama baik atau gengsi, prestise, status, ketenaran. Pemenuhan kebutuhan akan harga diri membawa perasaan percaya pada diri sendiri, kekuatan maupun kegunaan dan rasa diperlukan oleh dunia. 5). Kebutuhan akan perwujudan diri Meskipun semua kebutuhan telah dipenuhi, seseorang masih sering merasa tidak puas dan muncul kegelisahan yang baru, kecuali jika ia melakukan apa yang secara individual sesuai dengan dirinya. Kebutuhan ini dapat dikatakan sebagai perwujudan diri. Seseorang akan cenderung untuk mewujudkan dirinya sesuai dengan kemampuan yang ada dalam dirinya. Kecenderungan ini dapat diungkapkan sebagai keinginan untuk makin lama makin istimewa, untuk menjadi apa saja menurut kemampuannya. Kebutuhan ini terlihat jelas biasanya ketika keempat kebutuhan sebelumnya sudah terpenuhi..

(57) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 39. Gambar 2.1 Segitiga Motivasi. G.. Sikap Belajar Sikap belajar adalah kecenderungan perilaku seseorang tatkala mempelajari hal-hal yang bersifat akademik. Sikap belajar adalah perasaan senang atau tidak senang, perasaan setuju atau tidak setuju, perasaan suka atau tidak suka terhadap guru, tujuan, materi dan tugas-tugas serta lainnya (Alisuf, 1996). Sikap belajar dapat diartikan sebagai kecenderungan perilaku ketika ia mempelajari hal-hal yang bersifat akademik. Menurut Fishbein dan Ajzen (dalam Alisuf:1996) sikap adalah suatu predisposisi yang dipelajari untuk merespon secara positif, negatif, atau pun netral terhadap suatu objek, situasi, konsep, atau orang. Sikap peserta didik terhadap objek misalnya sikap terhadap sekolah atau terhadap mata pelajaran. Dari beberapa pendapat ahli diatas dapat disimpulkan bahwa sikap belajar adalah dorongan dalam diri seorang peserta didik dalam kegiatan.

(58) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 40. yang berhubungan dengan akademik, dimana perilaku ini didapatkan dari pengalaman-pengalaman pengalaman dalam hidupnya yang akan mengarah kepada perilaku yag baik maupun yang tidak baik dan senang maupun tidak senang.. H.. Materi Ajar 1.. Pengertian ian Belah Ketupat Belah ketupat dapat diperoleh dari segitiga sama kaki dan bayangannya oleh pencerminan terhadap alasnya.. Gambar 2.2 Segitiga Sama Kaki ABC. Gambar 2.3 2. Segitiga Sama Kaki ABC dan Bayangannya. Pada gambar 2.3 2. ditunjukkan belah ketupat A ABCD yang diperoleh eh dari ΔABC sama kaki dan ΔADC. ΔA . Segitiga A ADC merupakan bayangan ΔABC karena karena pencerminan terhadap alas A AC. Maka belah ketupat adalah segi empat yang dibentuk dari segitiga sama kaki dan bayangannya, dengan alas sebagai sumbu cerminnya..

(59) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 41. 2.. Unsur-unsur unsur Belah Ketupat 1) Sisi – sisinya. = AB, AD, BC, BD. 2) Sudut – sudutnya. = ∠ABC, ∠BCD, ∠CDA, ∠DAB DAB. 3) Diagonal – diagonalnya 3.. = AC, BD. Sifat-sifat sifat Belah Ketupat a. Pada setiap belah ketupat semua sisi-sisinya sisi sisinya sama panjang. Perhatikan gambar belah ketupat di bawah ini. Gambar 2.4 Belah Ketupat ABCD dibentuk dari ∆. Belah ketupat. merupakan hasil pencerminan terhadap ∆. dan ∆ dengan. yang sebagai. alasnya. Dari pencerminan tersebut: menempati. sehingga. =. menempati. sehingga. =. merupakan segitiga sama kaki, maka. =. merupakan segitiga sama kaki, maka Akibatnya. =. =. =. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pada belah ketupat semua sisinya sama panjang..

(60) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 42. b. Kedua diagonal setiap belah ketupat merupakan sumbu simetri. Perhatikan gambar belah ketupat di bawah ini.. Gambar 2.5 Belah Ketupat BADC Ada 2 buah sumbu simetri yakni. dan. yang merupakan. diagonal dari belah ketupat. Hal ini dapat dilihat dari: i) Jika belah ketupat dan ∆. maka ∆. dapat menutupi secara tepat (berhimpit). ii) Jika belah ketupat dan ∆. dilipat menurut garis. dilipat menurut garis. maka ∆. dapat menutupi secara tepat (berhimpit). Sehingga dapat disimpulkan bahwa pada belah ketupat, kedua diagonalnya merupakan sumbu simetri..

(61) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 43. c. Kedua diagonal setiap belah ketupat saling membagi dua sama panjang. Perhatikan gambar belah ketupat di bawah ini.. Gambar 2.6 Belah Ketupat ABCD i). merupakan alas dari segitiga sama kaki. , dan. merupakan garis tinggi sekaligus garis berat yang membagi menjadi dua bagian sama panjang yaitu = ii). dan. . Sehingga. .. merupakan garis tinggi pada segitiga. dan. merupakan segitiga hasil pencerminan dari segitiga sebagai sumbu cermin, sehingga garis tinggi ∆ ∆. sama panjang yaitu. =. dengan dan. .. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pada belah ketupat, kedua diagonalnya saling membagi dua sama panjang..

(62) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 44. d. Kedua diagonal belah ketupat saling berpotongan tegak lurus. Perhatikan gambar belah ketupat di bawah ini.. Gambar 2.7 Belah Ketupat ABCD merupakan garis tinggi ∆ tegak lurus terhadap ∠. = 90° dan. , maka. ∠. = 90°. merupakan garis tinggi ∆ tegak lurus terhadap ∠. = 90° dan. ∠. , sehingga. , sehingga. , maka = 90°. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pada belah ketupat, kedua diagonalnya saling berpotongan tegak lurus..

(63) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 45. e. Pada setiap belah ketupat sudut-sudut sudut sudut yang berhadapan sama besar. Perhatikan gambar belah ketupat di bawah ini.. Gambar 2.8 Belah Ketupat ABCD dibentuk dari ∆. Belah ketupat. merupakan hasil pencerminan terhadap ∆. dan ∆ dengan. yang sebagai. alasnya. Dari pencerminan tersebut: i.. ∆. merupakan segitiga sama kaki sehingga ∠. Sedangkan ∠. ii.. ∠. dan ∠. ∠. ≌∠. ∠. ≌ ∠. ≌∠. .. merupakan hasil pencerminan dari. . Akibatnya ≌∠. ≌∠. ∠. =. ∠. +. ∠. ∠. =. ∠. +. ∠. ∠. =. ∠. . Padahal dan , sehingga. merupakan hasil pencerminan dari ∠. sudutnya sama yaitu. ∠. =. , sehingga besar. ∠. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pada belah ketupat sudut yang berhadapan sama besar..

(64) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 46. f. Pada setiap belah ketupat, diagonal membagi sudut menjadi dua sama besar. Perhatikan gambar belah ketupat di bawah ini.. Gambar 2.9 Belah Ketupat ABCD merupakan segitiga sama kaki, maka. ∠. =. ∠. merupakan segitiga sama kaki, maka. ∠. =. ∠. ∠. ( sudut dalam. Karena. ∠. =. ∠. dan ∠. bersebrangan ), sehingga Karena. ∠. =. ∠. =. ∠. .. dan. ∠. =. =. ∠. .. ∠. bersebrangan ), maka dan. ∠. =. ∠. ( sudut dalam. merupakan diagonal-diagonal diagonal belah ketupat.. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pada belah ketupat, sudut sudut-sudut yang berhadapan dibagi dua sama besar oleh diagonal diagonal-diagonalnya. 4. Keliling belah ketupat Jika belah ketupat mempunyai panjang sisi s maka keliling belah ketupat adalah. = = = 4. + +. + +. + +.

(65) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 47. 5.. Luas Belah Ketupat Pada gambar dibawah menunjuukan belah ketupat ABCD dengan diagonal-diagonal diagonal. dan. berpotongan di titikO.. Gambar 2.10 Belah Ketupat ABCD Luas belah ketupat. = Luas ∆ABC + Luas ∆ADC =. ×. ×. = ×. ×(. = ×. ×. = × = ×. + +. ×. ×. ). × ×. Dari uraian diatas dapat disimpulkan luas belah ketupat dengan diagonal--diagonalnya d dan d adalah =. I.. =. ×. ×. Penelitian yang Relevan Beberapa penelitian terdahulu menunjukkan bahwa variabel yang akan diteliti peneliti kali ini, menunjukkan perubahan yang positif. Penelitian terdahulu tersebut diantaranya :.

Gambar

Tabel 2.1 Tahap Pelaksanaan Cooperative Learning  Tahapan  Cooperative learning  Tindakan Guru  Tahap 1  Menyampaikan tujuan dan
Gambar 2.4 Belah Ketupat ABCD
Gambar 2.6 Belah Ketupat ABCD    merupakan  alas  dari  segitiga  sama  kaki
Gambar 2.7 Belah Ketupat ABCD  merupakan garis tinggi ∆ , sehingga   tegak lurus terhadap  , maka
+7

Referensi

Dokumen terkait

P : Apakah nilai-nilai kekeluargaan (Hibua Lamo) dapat dijadikan sebagai basis dalam merekonsiliasi kondisi masyarakat Desa Mamuya pasca perpecahan jemaat.. N : “kalau

putusan hakim pidana, maka pemutusan hubungan kerja tersebut adalah tidak sah. dan batal demi

Sehubungan dengan penaw aran yang masuk kurang dari 3 (tiga), dan telah dilakukannya evaluasi administrasi, evaluasi teknis, evaluasi harga untuk penaw aran paket pekerjaan

Dalam perencanaan dan penyususnan Laporan Akhir yang berjudul “Implementasi IP Camera Untuk Monitoring Ruang Teori dan Lab Praktikum Berbasis Web Server di

SEKAYU, 25 September 2011 PEJABAT PENGADAAN BARANG/JASA DINAS KOPERASI, UMKM DAN PENGELOLAAN PASAR KABUPATEN MUSI BANYUASIN TAHUN ANGGARAN 2012 ( Empat Puluh Satu Juta Tujuh

the profile after the students’ use proje ct- based learning method to improve students’ witing skills of procedure text to the Ninth grade students’ of MTs N Susukan in the

Lampiran 16 Instrumen Lembar Observasi Guru Terhadap Penerapan Model Pembelajaran Discovery Learning Siklus 1 Pertemuan kedua...165. Lampiran 17 Instrumen Lembar Observasi

HARAPAN MANUSIA AKAN KEKUATAN ALLAH SWT DAN GAIB PADA RAJAH DALAM TRADISI TERBANGAN DI KABUPATEN BANDUNG. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu