1.1
1.1 LATLATAR AR BELAKANGBELAKANG Pel
Peledakedakan an mermerupaupakan kan aktiaktivitvitas as pempemisaisahan han yanyang g dildilakuakukan kan untuntuk uk me
membmbebebaskaskan an babatutuan an dadari ri babatutuan an ininduduknyknya a yayangng massivemassive. . TTujujuauan n dadariri ke
kegigiataatan n pepeleledadakakan n adadalaalah h memememecacah h atatau au memembmbonongkgkar ar babatutuan an papadadatt men
menjadjadi i matmateriaerial l yanyang g berberukuukuran ran terttertententu u yayang ng coccocok ok untuntuk uk dikdikerjaerjakankan dalam proses produksi selanjutnya. Peledakan merupakan tindak lanjut dari dalam proses produksi selanjutnya. Peledakan merupakan tindak lanjut dari kegiatan pemboran, dimana tujuannya adalah untuk melepaskan batuan dari kegiatan pemboran, dimana tujuannya adalah untuk melepaskan batuan dari batuan induknya
batuan induknya agar menjadi agar menjadi fragmen-fragmen yang fragmen-fragmen yang berukuran lebih berukuran lebih kecilkecil sehing
sehingga ga memudmemudahkan ahkan dalam dalam pendopendorongarongan, n, pemuatpemuatan, an, pengapengangkungkutan, tan, dandan konsumsi material pada
konsumsi material pada crusher crusher yang terpasang. yang terpasang.
Pada kegiatan peledakan terdapat proses pecahnya batuan yang terdiri Pada kegiatan peledakan terdapat proses pecahnya batuan yang terdiri dari tiga fase, yaitu :
dari tiga fase, yaitu : 1
1.. FFaasse e !! Dynamic Loading Dynamic Loading ""
Pada saat bahan peledak meledak, tekanan tinggi yang ditimbulkan Pada saat bahan peledak meledak, tekanan tinggi yang ditimbulkan akan menghancurkan batuan di daerah sekitar lubang tembak, gelombang akan menghancurkan batuan di daerah sekitar lubang tembak, gelombang kejut yang meninggalkan lubang tembak merambat dengan kecepatan kejut yang meninggalkan lubang tembak merambat dengan kecepatan #$
#$%&%&-%-%#&#&& & ftft'd'detietik k akakan an memengngakakibibatatkakan n tetegagangngan an tantangegensnsial ial yayangng me
meninimbmbululkakan n rerekakahahan n yayang ng memenjnjalalar ar dadari ri dadaererah ah lulubabang ng tetembmbakak.. (ekahan radial pertama terjadi dalam )aktu 1-#
(ekahan radial pertama terjadi dalam )aktu 1-# msms..
1 1
#
#.. FFaasse e !!Quasi-Siatic Loading Quasi-Siatic Loading ""
Tekanan akibat lubang kejut yang meninggalkan lubang tembak Tekanan akibat lubang kejut yang meninggalkan lubang tembak pada
pada proses proses pemecahan pemecahan tahap tahap adalah adalah positif. positif. *pabila gelombang *pabila gelombang kejutkejut mencapai bidang bebas !
mencapai bidang bebas ! free face free face", gelombang tersebut akan dipantulkan.", gelombang tersebut akan dipantulkan. +e
+ersrsamamaaaan n dedengngan an ititu u tetekakananannnnyya a akakan an tutururun n dedengngan an cecepapat t dadann kemudian berubah menjadi negatif serta menimbulkan gelombang tarik kemudian berubah menjadi negatif serta menimbulkan gelombang tarik !!tension wavetension wave". elombang tarik ini merambat kembali di dalam batuan.". elombang tarik ini merambat kembali di dalam batuan. leh karena kuat tarik batuan lebih kecil daripada kuat tekan, maka akan leh karena kuat tarik batuan lebih kecil daripada kuat tekan, maka akan terjadi rekahan !
terjadi rekahan ! primary primary failure failure crackscracks" " karena karena tegantegangan tgan tarik yarik yangang cuk
cukup up kuakuat, t, sehsehingingga ga menymenyebaebabkabkan n terjterjadinadinyaya slabbing slabbing at ataauu spalling spalling pada bidang bebas.
pada bidang bebas.
.. FFaasse e ! ! Release Of Loading Release Of Loading "" /i
/i baba)a)ah h pepengngararuh uh tektekananan an sansangagat t titingnggi gi dadari ri gagas-s-gagas s hahasisill peledakan
peledakan maka maka rekahan rekahan radial radial utama utama !tahap !tahap " " akan akan diperbesar diperbesar secarasecara cepat oleh efek kombinasi dari tegangan tarik yang disebabkan kompresi cepat oleh efek kombinasi dari tegangan tarik yang disebabkan kompresi rad
radial ial dan dan pempembajbajian ian !! pneumatic pneumatic wedging wedging ". *". *papabibila la mamassa ssa di di dedepapann lubang tembak gagal mempertahankan posisinya dan bergerak ke depan lubang tembak gagal mempertahankan posisinya dan bergerak ke depan maka tegangan tekan tinggi berada dalam batuan akan dilepaskan, seperti maka tegangan tekan tinggi berada dalam batuan akan dilepaskan, seperti sp
spirairal l kaka)a)at t yayang ng diditektekan an kemkemududiaian n didilelepapas. s. **kikibabatntnya ya pelpelepepasaasann tegangan tekan ini akan menimbulkan tegangan tarik yang besar di dalam tegangan tekan ini akan menimbulkan tegangan tarik yang besar di dalam massa batuan.
massa batuan. PeledPeledakan akan pada pembuatan tero)ongpada pembuatan tero)ongan an adalah pekerjaanadalah pekerjaan mel
melepas epas dan dan memmemecah ecah batbatuan uan dendengan gan menmengguggunaknakan an bahbahan an pelpeledaedak k sehin
yang mudah diangkut dan dibuang dengan peralatan yang tersedia atau yang mudah diangkut dan dibuang dengan peralatan yang tersedia atau peledakan
peledakan pada pada proses proses penambangan penambangan pada pada tambang tambang ba)ah ba)ah tanahtanah dilakukan untuk melepaskan bijih dari batuan induknya ataupun untuk dilakukan untuk melepaskan bijih dari batuan induknya ataupun untuk m
mememppeerkrkeeccil il uukkuurraannnnyya a uunnttuuk k mmeemmuuddaahhkkaan n ppenenggaannggkkuuttaann keperm
kepermukaanukaan. . PeledPeledakan pada akan pada tambatambang ng ba)ah tanah ba)ah tanah berbeberbeda da dengdenganan peledakan
peledakan pada pada tembang tembang terbuka, terbuka, perbedaannya perbedaannya yaitu yaitu pada pada peledakanpeledakan tambang terbuka dilakukan dengan dua atau lebih arah bidang bebas tambang terbuka dilakukan dengan dua atau lebih arah bidang bebas sedangkan pada peledakan tambang ba)ah tanah hanya mempunyai satu sedangkan pada peledakan tambang ba)ah tanah hanya mempunyai satu ara
arah h bidbidang ang bebbebas. as. 0al-0al-hal hal yanyang g perperlu lu dipdiperherhatikatikan an daldalam am pelpeledaedakankan tambang ba)ah tanah yaitu:
tambang ba)ah tanah yaitu: 1.
1. PePemimililihahan ban bahahan pen peledledakak.. #.
#. etetode ode dan dan tekteknik nik yanyang dig digungunakanakan.. .
. PePengngenendadalilian an pepeleledadak k teterkrkaiait t dedengngan an kekeseselalamamatatan n dadan n kokondndisisii lingkungan.
lingkungan. 2.
2. *sap d*sap dan uap an uap hasil phasil peledakaeledakan yann yang mengg mengandunandung gas-g gas-gas bergas berbahaybahaya.a. e
engnginingagat t dadalalam m prprososes es pepeleledadakakan n tatambmbanang g baba)a)ah h tatananahh me
membmbututuhuhkakan n bibiayaya a yayang ng bebesar sar dadan n reresiksiko o kekeseselamlamatatan an kekerja rja dadann lingk
lingkungan yang ungan yang tinggtinggi, i, maka maka hendahendaknyknya a proseproses s peledapeledakan kan peledakpeledakanan dilakukan dengan efektif dan seefisien mungkin dengan memperhatikan dilakukan dengan efektif dan seefisien mungkin dengan memperhatikan keselamatan kerja dan lingkungan.
1.2
1.2 RUMURUMUSAN MASAN MASALASALAHH
(umusan masalah dalam laporan ini yaitu : (umusan masalah dalam laporan ini yaitu : 1.
1. +agaim+agaimana ana cara cara merancamerancang ng peledapeledakan kan tambatambang ng terbukterbuka 3a 3 #.
#. +ag+agaimaimana cara meranana cara merancancang g pelpeledaedakan tambkan tambang ba)aang ba)ah h tantanah khsusah khsusunyunyaa tunneling
tunneling 3 3 .
. +agaim+agaimana mana mengetahengetahui ukui ukuran uran fragmenfragmentasi aktasi aktual htual hasil pasil peledakeledakan 3an 3 1.3
1.3 TUJTUJUANUAN
Tujuan dari pratikum ini adalah : Tujuan dari pratikum ini adalah : 1.
1. engetahui cara merancang peledakan tambang terbuka.engetahui cara merancang peledakan tambang terbuka. #.
#. engeengetahui ctahui cara meranara merancang pcang peledakeledakan tambaan tambang ba)ng ba)ah tanaah tanah khsuh khsusunysunyaa tunneling.
tunneling. .
BAB II
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
2.1 PELEDAKAN TPELEDAKAN TAMAMBANG TERBUKABANG TERBUKA
Teknik peledakan yang secara umum berisikan pengetahuan praktis Teknik peledakan yang secara umum berisikan pengetahuan praktis tentang praktik peledakan pada penambangan bahan galian yang didalam tentang praktik peledakan pada penambangan bahan galian yang didalam pelaksanaannya
pelaksanaannya tanpa tanpa meninggalkan meninggalkan a4as a4as efisiensi efisiensi dan dan efektifitas. efektifitas. *gar *gar harapan tersebut terpenuhi, maka setiap individu yang berkecimpung harapan tersebut terpenuhi, maka setiap individu yang berkecimpung da
dalam lam pepelaklaksansanaaaan n ppeelleeddaakkaan n hhaarruus s mmeemmppeerrttiimmbbaannggkkaan n aassppeek k ke
keselselamamataatan n !! safety safety", ", tatarrgget et prproodudukksi si !! produ productionction" " dadan n lilingngkukungnganan !!environment environment ". ". PePeleledadakakan n papada da peperurusasahahaan an tatambmbanang g didilalakukukakan n ununtutuk k memberaikan batuan dari batuan induknya. /an dilakukan untuk menunjang memberaikan batuan dari batuan induknya. /an dilakukan untuk menunjang operas
operasi i penggpenggalian yang alian yang dilakdilakukanukan ecavator ecavator , karna tujuan dari peledakan, karna tujuan dari peledakan itu sendiri membuat fragmentasi sehingga dapat menghasilkan rekahan pada itu sendiri membuat fragmentasi sehingga dapat menghasilkan rekahan pada batuan, yang dapat memudahkan
batuan, yang dapat memudahkan dalam proses penggalian batuan tersebut.dalam proses penggalian batuan tersebut. Pel
Peledakedakan an adaladalah ah merumerupakpakan an kegkegiatiatan an pempemecahecahan an suasuatu tu matmateriaeriall !b
!batatuauan" n" dedengngan an memengnggugunanakakan n babahahan n pepeleledadak k ataatau u prprososes es terterjadjadininyaya led
ledakaakan. n. 5ua5uatu tu opeoperasi rasi pelpeledaedakan kan batbatuan uan akaakan n menmencapcapai ai hashasil il optoptimalimal apa
apabilbila a perperlenlengkagkapan pan dan dan perperalatalatan an yanyang g dipdipakai akai sesusesuai ai dendengan gan metmetodeode peledakan
peledakan yang yang di di terapkan. terapkan. Pekerjaan Pekerjaan peledakan peledakan adalah adalah pekerjaan pekerjaan yangyang penuh
penuh bahaya. bahaya. leh leh karena karena itu, itu, harus harus dilakukan dilakukan dengan dengan penuh penuh perhitunganperhitungan dan hati hati agar tidak terjadi kegagalan atau bahkan kecelakaan.
Peledakan merupakan kegiatan pemecahan suatu material !batuan" dengan menggunakan bahan peledak atau proses terjadinya ledakan. +eberapa istilah dalam peledakan:
1. Peledakan bias !refraction shooting " merupakan peledakan di dalam lubang atau sumur dangkal untuk menimbulkan getaran guna penyelidikan geofisika cara seismik bias.
#. Peledakan bongkah !block holing " merupakan peledakan sekunder untuk pengecilan ukuran bongkah batuan dengan cara membuat lobang tembak berdiatemeter kecil dan diisi sedikit bahan peledak.
. Peledakan di udara !air shooting " merupakan cara menimbulkan energi seismik di permukaan bumi dengan meledakkan bahan peledak di udara. 2. Peledakan lepas gilir !off-shift blasting " merupakan celedakan yang
dilakukan di luar jam gilir kerja.
%. Peledakan lubang dalam !deep hole blasting " merupakan cara peledakan jenjang kuari atau tambang terbuka dengan menggunakan lubang tembak
yang dalam disesuaikan dengan tinggi jenjang.
6. Peledakan parit !ditch blasting " merupakan proses peledakan dalam pembuatan parit.
$. Peledakan teredam !cushion blasting " merupakan cara peledakan dengan membuat rongga udara antara bahan peledak dan sumbat ledak atau membuat lubang tembak yang lebih besar dari diameter dodol sehingga menghasilkan getaran yang relatif lembut.
Peledakan akan memberikan hasil yang berbeda dari yang diharapkan karena tergantung pada kondisi eksternal saat pekerjaan tersebut dilakukan yang mempengaruhi kualitas bahan kimia pembentuk bahan peledak tersebut. Panas merupakan a)al terjadinya proses dekomposisi bahan kimia
pembentuk bahan peledak yang menimbulkan pembakaran, dilanjutkan dengan deflragrasi dan terakhir detonasi.
2.1.1 GEOMETRI PELEDAKAN
eometri peledakan merupakan suatu hal yang sangat menentukan hasil peledakan dari segi fragmentasi yang dihasilkan, rekahan yang diharapkan maupun dari segi jenjang yang terbentuk. /alam kegiatan peledakan, yang termasuk geometri peledakan adalah : burden! spasi! stemming! subdrilling , kedalaman lubang ledak, panjang kolom isian,
diameter lubang ledak dan tinggi jenjang.
Peledakan adalah merupakan kegiatan pemecahan suatu material !batuan" dengan menggunakan bahan peledak. /alam kegiatan peledakan perlu diketahui peralatan peledakan. Pada dasarnya peralatan peledakan adalah perangkat pembantu peledakan yang nantinya dapat dipakai berulang kali. /an ini merupakan hal yang penting dalam pelaksanaan kegiatan peledakan. 7arena tanpa ada peralatan peledakan tidak mungkin terjadi kegiatan peledakan. aka dari itu penting untuk mengetahui peralatan peledakan dalam kegiatan peledakan.
5ehingga nanti diharapkan dapat mengetahui apa-apa saja peralatan peledakan dalam kegiatan peledakan. /an mengetahui fungsi dari
"ambar #.$. "eometri peledakan A. Geometri Peled!" Me"#r#t R.L. A$%
Penentuan parameter-parameter peledakan !geometri peledakan" menggunakan rumus teori formula (. 8. *sh adalah sebagai berikut: Burden & B '
%urden adalah jarak dari lubang tembak dengan bidang bebas yang terdekat, dan arah di mana perpindahan akan terjadi.
+ 9
ft
De
&b
1#×
*tau + 9m
De
&b
. , .:×
7eterangan : + 9 %urden
/e 9 /iameter lubang tembak 7b 9 %urden ratio
7b koreksi 9 & ; *f 1 ; *f # 7eterangan :
*f1 9 'd(usment )actoruntuk batuan yang diledakkan *f# 9 'd(usment )actoruntuk handak yang dipakai
*f 1 9
D Dstd ' 1 7eterangan :/ std 9 +obot isi batuan standar
/ 9 +obot isi batuan yang diledakkan
*f # 9
×
×
# # *estd S"std *e S" . ' 1 7eterangan :5 9 +erat jenis bahan peledak yang digunakan <e 9 </ bahan peledak yang dipakai
+ 9
m
De
&bkoreksi
, :×
Spacing & S 'Spacing dapat diartikan sebagai jarak terdekat antara dua lubang tembak yang berdekatan dalam satu baris. >ang perlu diperhatikan dalam memperkirakan spasi adalah apakah ada interaksi di antara isian yang saling berdekatan. +esar spasi dapat ditentukan dengan rumus sebagai berikut :
5 9 7s ; + 7eterangan :
7s 9 Spacing ratio !1,&-#,&". Spacing yang lebih kecil dari ketentuan akan menyebabkan ukuran batuan hasil peledakan terlalu hancur.
5 9 Spacing + 9 %urden !m"
+erdasarkan cara urutan peledakannya, pedoman penentuan spacing adalah sebagai berikut :
1. Peledakan serentak, 5 9 # +
#. Peledakan beruntun dengan delay interval lama ! second delay", 5 9 +
2. =ika terdapat kekar yang tidak saling tegak lurus, 5 antara 1,# + ? 1,@ +
%. Peledakan dengan pola e+uilateral dan beruntun tiap lubang tembak dalam baris yang sama, 591,1% +
Stemming & T '
Stemming adalah tempat material penutup di dalam lubang bor di atas kolom isian bahan peledak. Fungsi stemming adalah agar terjadi stress balance dan untuk mengurung gas-gas hasil ledakan agar dapat menekan batuan dengan kekuatan yang besar. 5edangkan di dalam penggunaan stemming yang perlu diperhatikan adalah panjang stemming dan ukuran material stemming.
Stemming yang pendek dapat menyebabkan pecahnya batuan pada bagian atas, tapi mengurangi fragmentasi keseluruhan karena gas hasil ledakan menuju atmosfir dengan mudah dan cepat, juga akan menyebabkan terjadinya flyrock! overbreak pada bagian permukaan dan juga akan menimbulkan airblast. Panjang
stemming dapat ditentukan dengan menggunakan rumus : T 9 7t ; +
7eterangan :
7t 9 Stemming Ratio !&,$ - 1,&" T 9 Stemming !m"
+ 9 %urden !m" Subdrilling & J '
Subdrilling adalah tambahan kedalaman dari lubang bor di ba)ah lantai jenjang yang dibuat agar jenjang yang dihasilkan sebatas dengan lantainya dan lantai yang dihasilkan rata. +ila jarak subdrilling terlalu besar maka akan menghasilkan efek getaran
tanah, sebaliknya bila subdrilling terlalu kecil maka akan mengakibatkan problem tonjolan pada lantai jenjang ,toe karena batuan tidak akan terpotong sebatas lantai jenjangnya. Panjang subdrilling dapat ditentukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
= 9 7j ; + 7eterangan :
7j 9 Subdrilling ratio !&,# - &,2" = 9 Subdrilling !m"
+ 9 %urden !m"
Kedlm" L#(") Led! & H '
0 9 7h ; + 7eterangan :
7h 9 Rasio kedalaman lubang ledak !1,% ? 2" rata-rata #,6 0 9 7edalaman lubang ledak
+ 9 %urden
J#ml% B%" Peled! & E '
A 9 PB ; de ; C .... 8bs 7eterangan:
A 9 =umlah bahan peledak
PB 9 Tinggi isian bahan peledak ! 0 ? T " de 9 Loading density !kg'm"
C 9 =umlah lubang bor
Bert Bt#" H$il Peled!" & * '
D 9 * ; 8 ; drEETon
7eterangan:
D 9 +erat batuan hasil peledakan * 9 8uas area
8 9 Tinggi jenjang
dr 9 Density batuan !Ton'm" Blasting Ratio& BR '
+( 9
volume batuan yang diledakkan
(BCM
)
Berat bahan peledak ( Kg)
Powder Faktor & P+ '
PF 9
Berat bahan peledak
(
Kg)
Volume batuan yang diledakkan
(
BCM )B. Geometri Peled!" Me"#r#t A"der$o"
ntuk mencapai target produksi pembongkaran over burden tiap peledakan dilakukan pemboran dan peledakan yang terdiri dari burden! spacing! subdrilling! stemming dan kedalaman lubang bor. Formula geometri peledakan yang digunakan penulis adalah formula berdasarkan teori *nderson.
Burden
%urden adalah jarak terdekat antara bidang bebas ! free face" dengan lubang tembak atau ke arah mana batuan yang diledakkan akan terlempar !Fragmentasi atau arah hamburan material yang diledakkan ".
0al-hal yang perlu diperhatikan dalam penentuan burden :
7arakteristik batuan yaitu sifat yang dimiliki oleh batuanseperti adanya bidang-bidang lemah seperti retakan atau rekahan !discontinue ".
=enis bahan peledak yang digunakan yaitu bahan peledak yang berupa *CF dengan karakteristik menghasilkan banyak gas adalah cocok digunakan untuk jenis batuan yangmemiliki retakan untuk memindahkan material.
+esarnya burden dipengaruhi oleh faktor koreksi batuan yang akan diledakkan dan faktor koreksi bahan peledak yang digunakan serta besarnya diameter bit, secara teoritis besarnya burden dapat ditentukan dengan persamaan yang dikemukakan oleh *nderson :
B , -11 d. % t# B , -1 d . % /imana :
+ 9 %urden , )eet , meter "
h 9 7edalaman 8ubang Tembak ! meter " d 9 /iameter 8ubang Tembak
"ambar #.#. "eometri eledakan 7eterangan :
0 9 Tinggi 8ubang Tembak = 9Subdrilling
Pc 9 Tinggi sian *CF T 9 Tinggi Stemming 8 9 Tinggi =enjang • Spacing
Spacing adalah jarak antara lubang-lubang bor dirangkai dalam satu baris !row" dan diukur sejajar terhadap pit wall , biasanya spacing tergantung pada burden, kedalaman lubang bor, letak primer, dan delay. +esarnya spacing dapat digunakan persamaan sebagai berikut :
5 9 1,#% +
+esarnya spacing ratio ! 7s " menurut )aktu delay yang dipergunakan adalah sebagai berikut :
•
Long interval delay 7s 9 1•
Short periode 7s 9 1 ? #•
Cormal 7s 9 1,#% ? 1,@Prinsip dasar penentuan spacing adalah sebagai berikut :
*pabila lubang-lubang bor dalam satu baris !rowdiledakan secara se+uence delay maka 7s 91, maka 5 9 +
*pabila lubang-lubang bor dalam satu baris !row"diledakan secara simultan !serentak", maka 7s 9 # jadi 5 9 #+
*pabila dalam banyak baris !multiple row" lubang-lubang bor dalam satu baris diledakan secara se+uence delay dan lubang-lubang bor dalam arah lateral dari baris yang berlainan di ledakan secara simultan maka pemborannyaharus dibuat s+uard arregement.
*pabila dalam multiple row lubang-lubang bor dalam satu baris yang satu dengan yang lainnya di delay, maka harus
digunakan staggered pattern.
+esarnya spacing dipengaruhi oleh burden, diameter lubang ledak dan struktur bidang batuan. Penentuan bisanya spacing pada spacing ratio yang biasanya ditentukan ! 1 ? 1,% meter ". *tau
dapat dituliskan dengan persamaan sebagai berikut : 5 9 ! 1,& ? 1,% " +
/imana :
• Stemming
Stemming ! T " adalah bagian dari lubang ledak yang tidak diisi dengan bahan dengan material hasil pemboran ! /utting ".
Fungsi stemming adalah untuk mengurung gas yang terbentuk pada saat peledakan dan untuk mencegah terjadinya 0 flyrock 1
!batuan yang beterbangan dari suatu peledakan " yang tinggi pada saat peledakan. Pengisian stemming harus padat dan rapat agar dapat menghindari terjadinya Gair blast G yang akan mengakibatkan tekanan peledakan pada lubang ledak berkurang.
Stemming disebut juga G/ollar H. 5angat menentukan stress balance dalam lubang ledak. Fingsi lainnya adalah mengurung gas yang timbul serta mengurung air blast. /apat dihitung menggunakan persamaan :
Panjang isian stemming tergantung pada stemming ratio ! &,% ? 1,& " dan burden yang digunakan. Stemming dapat ditentukan
dengan menggunakan rumus sebagai berikut : T , Kt / B
T , & -0 1- ' B /imana : T 9 Stemming ! meter "
• Sub Drilling
Sub Drilling adalah penambahan kedalaman pada suatu lubang bor di luar rencana lantai jenjang. Penggunaan sub drilling dimaksudkan agar batuan dapat terbongkar tepat pada suatu
kedalaman yang ditentukan atau dengan kata lain batuan dapat terbongkar secara 1full face1 sebagaimana yang diharapkan. *pabila batuan tidak terbongkar secara 1full face1 akan mengakibatkan lantai jenjang yang tidak rata atau adanya tonjolan ? tonjolan !toes" akan menyulitkan setelah dilakukan peledakan
terutama pada kegiatan pemuatan dan pengangkutan.
ntuk menghitung sub drilling , perlu diketahui struktur batuan yang akan diledakkan sehingga dapat menentukan sub
drilling ratio. Sub drilling ratio yang digunakan pada tambang terbuka ' Surface 2ining ! &,# ? &, ". /alam kondisi batuan tertentu, seperti banyaknya crack tidak perlu menggunakan banyak sub drilling .
Sub drilling dapat ditentukan dengan persamaan berikut : J , K / B
J , & -2 -3 ' B /imana :
= 9 Sub Drilling ! meter "
•
Kedlm" L#(") Bor5ecara teoritis, kedalaman lubang bor tidak boleh lebih kecil daripadaburden. 0al ini untuk mencegah terjadinya G over break G atau 1 cratering G. /i samping itu juga diperhitungkan alat bor yang dipakai.
H , K% B /imana :
7h 9 3ole Depth Ratio
0 9 7edalaman 8ubang +or ! meter " Ti"))i Je"") & L '
5ecara 5pesifik tinggi jenjang maksimum sangat dipengaruhi oleh peralatan bor dan alat muat yang tersedia. 7etinggian jenjang disesuaikan dengan kemampuan alat bor dan diameter lubang. 8ebih tepatnya, jenjang yang lebih rendah dipakai diameter kecil demikian pula sebaliknya. /apat dihitung sacara matematis sebagai berikut:
L , H J /imana :
8 9 Tinggi =enjang ! m "
0 9 7edalamam 8ubang 8edak ! m " = 9 Sub Drill ! m "
Powder Colomb & P4 '
owder colomb merupakan bagian dari lubang bor yang akan terisi oleh bahan peledak, merupakan selisih dari kedalaman lunag ledak dengan stamming. owder colomb menentukan banyaknya pemakaian bahan peledak yang dipakai dalam sebuah lubang bor.
P4 , H 5 T /imana :
Pc 9 owder /olomb! m " 0 9 7edalaman 8ubang 8edak T 9 Stamming ! m "
6. Geometri Peled!" Me"#r#t 6.J. Ko"7
eometri peledakan menurut 7onya !1&". ntuk memperoleh hasil pembongkaran batuan sesuai dengan yang diinginkan maka perlu suatu perencanna ledakan dengan memperhatikan besaran-besaran geometri peledakannya, dengan rumus sebagai berikut:
4nstantaneous singgle-row blastholes
0 I 2+ 5 9
H +2B 3
0 J 2+ 5 9 #+ /imana : + 9 %urden !ft",
/e 9 /iameter bahan peledak !inci", Ke 9 +erat jenis bahan peledak Kr 9 +erat jenis batuan.
Spasi ditentukan berdasarkan sistem delay yang direncanakan yang kemungkinannya adalah : penentuan diameter lubang dan tinggi jenjang mempertimbangkan # aspek, yaitu efek ukuran lubang ledak
terhadap fragmentasi, airblast! flyrock , dan getaran tanah biaya pengeboran tinggi jenjang !0" dan burden !+" sangat erat
hubungannya untuk keberhasilan peledakan dan ratio 0'+ !yang dinamakan Stifness Ratio" yang bervariasi memberikan respon berbeda terhadap fragmentasi ! airblast! flyrock , dan getaran tanah yang hasilnya. 5ementara diameter lubang ledak ditentukan secara sederhana dengan menggunakan LPeraturan 8ima ! Rules of )ive"L, yaitu ketinggian jenjang !ft" L8imaL kali diameter lubang ledaknya !inci".
"ambar #.5."eometri eledakan 2enurut &onya
2.1.2 POLA LEDAKAN
Pola peledakan merupakan urutan )aktu peledakan antara lubang ? lubang ledak dalam satu baris dengan lubang ledak pada garis berikutnyaataupun antar lubang ledak satu dengan lainnya. Pola peledakan ditentukanberdasarkan urutan )aktu peledakan serta arah runtuhan material yang diharapkan.
5ecara umum pola peledakan menunjukkan urutan ledakan dari sejumlah lubang ledak. *danya urutan peledakan berarti terdapat jeda )aktu ledakan diantara lubang-lubang ledak yang disebut )aktu tunda
!delay time". +erikut ini adalah keuntungan yang diperoleh dengan menerapkan )aktu tunda pada sistem peledakan antara lain :
a. engurangi getaran.
b. engurangi over break dan batuan terbang ! fly rock ". c. engurangi gegaran akibat air blast dan suara !noise". d. /apat mengarahkan lemparan fragmentasi batuan.
e. /apat memperbaiki ukuran fragmentasi batuan hasil peledakan.
+erdasarkan arah runtuhan batuan , pola peledakan diklasifikasikan sebagai berikut:
a. %o /ut , yaitu pola peledakan yang arah runtuhan batuannya ke depan dan membentuk kotak.
b. H*1 /ut , yaitu pola peledakan yang arah runtuhan batuannya ke depan.
"ambar #.6. ola peledakan * cut 7 %o cut
c. /orner /ut ! 8chelon" , yaitu pola peledakkan yang arah runtuhan batuannya kesalahsatu sudut dari bidang bebasnya.
"ambar #.9. ola eledakan 8chelon
d. )lat )ace! flat faceadalah pola peledakan dengan )aktu tunda yang sama untuk tiap deret lubang ledak .
"ambar #.:.ola eledakan )lat face
+erdasarkan urutan )aktu peledakan, pola peledakan diklasifikasi-kan sebagai berikut :
a. Pola peledakkan serentak, adalah suatu pola peledakan yang terjadi secara serentak untuk semua lubang ledak.
b. Pola peledakkan beruntun, adalah suatu pola yang menerapkan peledakandengan )aktu tunda antara baris yang satu dengan baris
lainnya.
5ecara umum pengertian tambang ba)ah tanah adalah sesuatu sistem penambangan mineral taupun batubara dimana seluruh aktivitas penambangan tidak berhubungan langsung dengan udara terbuka. Tambang dalam atau tambang ba)ah tanah !underground mining " adalah metode penambangan yang segala kegiatan atau aktifitas penambangannya dilakukan di ba)ah permukaan bumi, dan tempat kerjanya tidak langsung berhubungan dengan udara luar. Tamba ng ba) ah tan ah me ng ac u pa da metode pengambilan bahan mineral yang dilakukandengan membuat tero)ongan menuju lokasi mineral tersebut. Tujuan peledakan pada tambang ba)ah tanah diantaranya untuk membuat lubang bukaan sebagai jalan, saluran, ruangan untuk gudang dan sebagainya serta juga untuk
melepaskan materialoredari batuan induknya.
+erbagai macam logam bisa diambil melalui metode ini seperti emas, tembaga, seng, nikel, dan timbal. 7arena letak cadangan yang umumnya berada jauh diba)ah tanah, jalan masuk perlu dibuat untuk mencapai lokasi cadangan. =alan masuk dapat dibedakan menjadi beberapa: 1. Ramp, jalan masuk ini berbentuk spiral atau melingkar mulai dari
permukaan tanah menuju kedalaman yang dimaksud. Ramp biasanya digunakan untuk jalan kendaraan atau alat-alat berat menuju dan dari ba)ah tanah.
#. Shaft , yang berupa lubang tegak !vertikal" yang digali dari permukaan menuju cadangan mineral. Shaft ini kemudian dipasangi semacam lift
. 'dit , yaitu tero)ongan mendatar !hori;ontal " yang umumnya dibuat disisi bukit atau pegunungan menuju ke lokasi bijih.
*da dua tahap utama dalam metode tambang ba)ah tanah: development !pengembangan" dan production !produksi". Pada tahap development , semua yang digali adalah batuan tak berharga. Tahap development termasuk pembuatan jalan masuk dan penggalian fasilitas-fasilitas ba)ah tanah lain. 5edang tahap production adalah pekerjaan menggali sumber bijih itu sendiri. Tempat bijih digali disebut stope !lombong". /isini uang mulai bisa dihasilkan.
/engan semua pekerjaan yang dilakukan di ba)ah tanah dengan panjang tero)ongan yang mencapai ribuan meter, maka diperlukan usaha khusus untuk mengalirkan udara ke semua sudut tero)ongan. Pekerjaan ini menjadi tugas tim ventilasi tambang. 5elain mensuplai jumlah oksigen yang cukup, ventilasi juga mesti memastikan agar semua udara kotor hasil pembuangan alat-alat diesel dan gas beracun yang ditimbulkan oleh peledakan bisa segera dibuang keluar. ntuk memaksa agar udara mengalir
ke tero)ongan, digunakanlah fan !kipas" raksasa dengan berbagai ukuran dan teknik pemasangan. ntuk menjaga kestabilan tero)ongan diperlukan pula penyangga-penyangga tero)ongan. +erbagai metode penyanggaan ! ground support " telah dikembangkan. Penyanggaan yang optimal akan mendukung kelangsungan kinerja dan juga keselamatan semua pekerja.
Pada proses penambangan ba)ah tanah terdapat bermacam-macam cara untuk membuat lubang bukaan atau tero)ongan. 5alah satunya adalah
dengan cara peledakan. Peledakan pada pembuatan tero)ongan adalah pekerjaan melepas dan memecah batuan dengan menggunakan bahan peledak sehingga didapatkan bentuk yang diinginkan dengan ukuran material yang mudah diangkut dan dibuang dengan peralatan yang tersedia atau peledakan pada proses penambangan pada tambang ba)ah tanah dilakukan untuk melepaskan bijih dari batuan induknya ataupun untuk memperkecil ukurannya untuk memudahkan pengangkutan kepermukaan.
Peledakan pada tambang ba)ah tanah berbeda dengan peledakan pada tembang terbuka, perbedaannya yaitu pada peledakan tambang terbuka dilakukan dengan dua atau lebih arah bidang bebas sedangkan pada peledakan tambang ba)ah tanah hanya mempunyai satu arah bidang bebas.
0al-hal yang perlu diperhatikan dalam peledakan tambang ba)ah tanah yaitu :
1. Pemilihan bahan peledak metode dan teknik yang digunakan.
#. Pengendalian peledak terkait dengan keselamatan dan kondisi lingkungan. . *sap dan uap hasil peledakan yang mengandung gas-gas berbahaya.
engingat dalam proses peledakan tambang ba)ah tanah membutuhkan biaya yang besar dan resiko keselamatan kerja dan lingkingan yang tinggi, maka hendaknya proses peledakan peledakan dilakukan dengan efektif dan seefisien mungkin dengan memperhatikan keselamatan kerja dan lingkungan.
Pada dasarnya bahan peledak !eplosive" terdiri dari campuran tiga bahan yaitu :
a. Mat kimia yang mudah bereaksi, yang berfungsi debagai bahan peledak dasar !eplosive base", misalnya <itrogliserin !C",
=rinitrotiliene !TCT", 8thylene glycoldinitrate,dan lain-lain.
b. ksidator, yang berfungsi memberikan oksigen, misalnya 7Bl, CaBl, CaC, dan sebagainya.
c. Mat penyerap'tambahan misalnya serbuk kayu, serbuk batubara, dan lain-lain.
Penggunaan bahan peledak didalam tambang ba)ah tanah harus diperhatikan faktor-faktor :
1. 5ifat dari bahan Peledak a. *pi peledaknya kecil.
b. Peledakan berlangsung cepat.
c. Temperatur peledakan relatif rendah. d. Tidak menghasilkan gas beracun.
#. /isesuaikan dengan material yang diledakkan. . articular set dari standar blasting !+ dan +(". 2. +esarnya biaya.
acam bahan peledak yang digunakan untuk pembuatan tero)ongan dan proses penambangan pada tambang ba)ah tanah yaitu :
1. %lasting agent , yaitu bahan peledak yang merupakan suatu campuran kimia)i atau komposisi kimia dari bahan-bahan yang tak
mengandung Citrogliserin dan hanya dapat diledakkan oleh G 3igh strength ecplosive primer H. 5ifat-sifatnya yang mengentungkan adalah lebih aman dalam faktor pengangkuta karena tidak mengandung <itrogliserin, tidak membuat rasa pusing akibat baunya, dapat dipaket
dalam satu tabung metal sehingga tahan terhadap air dan harganya lebih murah.
#. ermissible 8plosive, yaitu bahan peledak yang khusus dipakai pada tambang ba)ah tanah, misalnya tambang batubara. +ahan peledak ini tidak mengandung gas-gas beracun, mengandung 6&-@&N 'monium <itrate dan $-1%N <itrogliserin. 5yarat-syarat untuk permissible eplosive adalah :
a. *pi peledakannya kecil dan peledakan berlangsung cepat. b. Temperatur peledakan relatif rendah.
c. Tidak menghasilkan gas-gas beracun.
. >ater gels ,slurries! yaitu campuran oidi;er seperti sodium nitrat dan ammonium nitrat, bahan bakar sebagai sensiti;er dan air kurang lebih 1%N.>ater gels sangat cocok digunakan pada tambang ba)ah tanah oleh karena ketahanannya terhadap air. 7elebihan lain water gels adalah : a. Tidak meledak bila dibanting ataupun diledakkan secara tiba-tiba. b. Tidak meledak bila dipanaskan ataupun dibakar tetapi akan
mengeluarkan asap dengan tekanan tinggi.
c. 5etelah ledakan uap atau asap ledakannya lebih sedikit bila dibandingkan dengan *CF atau /inamit.
2. /inamit, terdiri dari granular dinamit, semi gelatin dan gelatir dinamit. Peledakan untuk tambang ba)ah tanah sangat berbeda dengan peledakan tambang terbuka. Pada prinsipnya, untuk peledakan underground , tujuannya hanya untuk merekahkan batuan sehingga proses penggalian dan pengangkutannya lebih mudah. 5edangkan peledakan tambang terbuka tujuannya adalah untuk menghancurkan batuan tersebut. Perbedaan itu tentunya karena keterbasan GruangH pada tambang ba)ah tanah, sehingga arah peledakan dan arah lemparnya batuan harus benar-benar di control! yaitu tepat di depan bidang ledak ! face tambang atau opening ". 5alah satu caranya adalah penggunaan detonator dengan )aktu tunda yang panjang ! Long eriod Detonator " sehingga batuan diberi kesempatan untuk terlempar akibat meledaknya lubang pertama, sehingga tercipta bidang bebas kedua, dan kemudian baru lubang kedua meledak, menciptakan bidang bebas ketiga, dan lubang tiga meledak. 5ehingga, nti dari penggunaan 8P detonator adalah untuk memberikan kesempatan kepada batuan untuk terlempar terlebih dahulu sehingga terbentuk lah bidang bebas. +idang bebas ini sangat penting sebagai bidang dimana batuan diarahkan untuk terlempar kebidang tersebut. *pabila bidang bebas tidak ada, maka getaran peledakan akan disalurkan ke struktur solid disekitar tero)ongan, dan bisa berbahaya. 7alau di tambang terbuka, bidang bebasnya tentu saja lereng tambang yag akan diledakan dan langit, sehingga control peledakannya tidak terlalu rumit seperti peledakan ba)ah tanah.
=abel #.$. erbedaan eledakan =ambang %awah =anah dan eledakan =ambang =erbuka
+!tor Tm(") B8% T"% Tm(") Ter(#!
8uas area
Tebatas, sesuai dimensi bukaan yang luasnya dipengaruhi oleh
kestabilan udara tersebut
8ebih luas karena terdapat dipermukaan
bumi dan dapat memilih area yang
cocok.
<olume hasil pledakan
Terbatas, karena dibatasi oleh luas permukaan bukaan,
diameter mata bor dan kedalaman pengeboran, sehingga produksi kecil.
8ebih besar, bisa mencapai ratusan ribu
meter kubik per peledakan, sehingga
dapat di rencanakan target yang besar
Supply dara segar
Tergantung pada jaminan sistem ventilasi yang baik
Tidak bermasalah karena dilakukan pada
udara terbuka.
7eselamatan kerja
7ritis, diakibatkan oleh ruang yang terbatas, guguran batu dan
atap, tempat untuk penyelamatan diri terbatas.
(elatif lebih aman karena seluruh pekerjaan dilakukan
pada area terbuka.
2.2.1 GEOMETRI PELEDAKAN TAMBANG BA*AH TANAH
MENURUT SWIDISH TECHI!"E
/esain Peledakan Pada Tambang +a)ah Tanah Peledakan pada tambang ba)ah tanah berbeda dengan peledakan pada tembang terbuka, perbedaannya yaitu pada peledakan tambang terbuka dilakukan dengan dua atau lebih arah bidang bebas sedangkan pada peledakan tambang ba)ah tanah hanya mempunyai satu arah bidang bebas. /alam kegiatan
peledakan biasanya terdapat # atau lebih bidang bebas. aka dalam melakukan kegiatan peledakan tambang ba)ah tanah perlu dibuat bidang bebas kedua yang dinamakan cut . /ut itu sendiri dapat dibagi menjadi beberapa persegiempat.
A. Pol L#(") Tem(!
Peledakan didalam tero)ongan selalu dimulai dengan satu atau lebih peledakan pemula untuk menciptakan satu gua atau bolongan pada permukaan tero)ongan yang akan ditembus. ua atau bolongan ini disebut G/ut H yang berfungsi sebagai bidang bebas terhadap paledakan berikutnya. G/ut H ini kemudian diperbesar dengan peledakan dua atau
lebih susunan lubang tembak Geaser H. Peledakan berikutnya atau yang terakhir adalah peledakan lubang Gtrimmer H yang menentukan bentuk dari tero)ongan.
Afisiensi peledakan didalam tero)ongan sangat tergantung pada sukses tidaknya peledakan Gcut0. /ut dapat dibuat melalui beberapa pola lubang tembak. Cama-nama pola ini disebut sesuai dengan jenis Gcut H yang dibentuk. /alam memilih tipe Gcut H yang sesuai maka pertimbangan harus didasarkan atas :
- 7ondisi batuan yang akan ditembus. - +entuk dan ukuran tero)ongan.
- 7emajuan yang ditargetkan, yaitu besar kemajuan setiap ronde peledakan yang ditentukan oleh kedalaman daripada Gcut H.
Perhitungan pembuatan cut pada face :
"ambar #.?. 4stilah eledakan pada )ace
>ang meliputi geometri peledakan tambang ba)ah tanah adalah : a. Pembuatan But
1" /ut 1
#" /ut #
2" /ut 2
/imana :
a 9 B ? B jarak antara lubang ledak denganempty hole.
"ambar 5.5.erhitungan embuatan /ut pada ermukaan =erowongan
5umber : 8aboratorium Tambang,#&1, G Diktat raktikum eledakan @<4S%'H, +andung.
"rafik #.$ "rafik &onsentrasi 2inimum engisian 3andak ,kg7m dan 2aksimum Aarak / B / ,m untuk Diameter 8mpty 3ole yang
%erbeda- %eda
Sumber C Laboratorium =ambang!#$5! 1Diktat raktikum eledakan @<4S%'0! %andung.
"rafik #.# &onsentrasi 2inimum engisian 3andak ,kg7m dan 2aksimum Aarak / B / ,m untuk Aarak antara Lubang Ledak yang %erbeda-beda.
b. 7edalaman 8ubang 8edak /engan rumus :
8 9 &,1% O 2,1 !Ѳ" ? ,2 !Ѳ" 7eterangan :
!Ѳ" 9 / 8ubang 7osong c. =umlah 8ubang 8edak
$ )loor
n 9
Lebar Terowongan Spasi Floor
# >all
n 9
Tinggi Abutment
−
burdenwall terkoreksiSpasiall
5 Roof
n 9
K
−
burden Spasiall7 9 !1'2 ; ,12" ; !!#; Tinggi +usur" O 8ebar Tero)ongan" d. Stopping $ @pwards n 9 Lebar Terowongan Spasi !pwards #" 0ori4ontal n 9 Lebar Terowongan Spasi Hori"ontal 5 Downwards n 9 Lebar Terowongan Spasi #oo$
e. =umlah +ahan Peledak
A 9 ! 8 ? T " ; 8/ ; n à !kg" /engan,
8/ 9 Q !/"# ; K handak ; &,1 à !kg'm" 7eterangan :
/ 9 /iameter lubang ledak !m" 8 9 7edalaman lubang ledak !m" T 9 Stemming !m"
Sumber C Laboratorium =ambang!#$5! 1Diktat raktikum eledakan @<4S%'0! %andung.
"rafik #.5 3ubungan antara %urden dengan &onsentrasi engisian %ahan eledak untuk Diameter Lubang Ledak dan %ahan eledak yang %erbeda
=abel #.#."eometri eledakan pada ermukaan =erowongan Part o# Time Round Burden &m' Spacing &m' Heig$t Bottom C$rarge &m' C$arge Concentration Stemming &m' Bottom &!)9m' Coloum &!)9m'
)loor 1 ; + 1,1 ; + 1' ; 0 8b 1,& ; lb &,# ; + >all &, ; + 1,1 ; + 1'6 ; 0 8b &,2 ; lb &,% ; + Roof &, ; + 1,1 ; + 1'6 ; 0 8b &, ; lb &,% ; + Stoping C
@pwards 1 ; + 1,1 ; + 1' ; 0 8b &,% ; lb &,% ; + 3ori;ontal 1 ; + 1,1 ; + 1' ; 0 8b &,% ; lb &,% ; + Downward
s 1 ; + 1,# ; + 1' ; 0 8b &,% ; lb &,% ; +
B. Pol Pem(or"
Pola pemboran pada bukaan tero)ongan ba)ah tanah. engingat ruang sempit yang membatasi kemajuan pengeboran dan hanya terdapat
satu bidang bebas, maka harus dibuat suatu pola pengeboran yang disesuaikan dengan kondisi tersebut. 5eperti telah diuraikan sebelumnya bah)a minimal terdapat dua bidang bebas agar proses pelepasan energi berlangsung sempurna, sehingga batuan akan terlepas atau terberai dari induknya lebih ringan. Pada bukaan ba)ah tanah umumnya hanya te rdapat satu bidang bebas, yaitu permuka kerja atau face. ntuk itu perlu dibuat tambahan bidang bebas yang dinamakan cut .
a. /enter /ut7yramid7Diamond /ut
Ampat atau enam lubang dengan diameter yang sama dibor ke arah satu titik, sehingga berbentuk piramid. Puncak pyramid di bagian dalam dilebihkan sekitar 1% cm !6 inci" dari kedalaman seluruh lubang bor yang ada. Pada bagian puncak pyramid terkonsentrasi bahan peledak kuat.
/engan meledakkan center cut ini secara serentak akan terbentuk bidang bebas baru bagi lubang-lubang ledak disekitarnya. /enter cut sangat efektif untuk betuan kuat, tetapi konsumsi bahan peledak banyak dan mempunyai efek gegaran tinggi yang disertai oleh lemparan batu- batu kecil.
b. >edge /ut7 *-/ut7'ngle /ut
5etiap pasang dari empat atau enam lubang dengan diameter yang sama dibor ke arah satu titik, tetapi lubang bor antar pasangan sejajar, sehingga terbentuk baji. Bara mengebor tipe ini lebih mudah dibanding pyramid cut , tetapi kurang efektif untuk meledakkan batuan yang keras.
"ambar 5.9.>edge /ut
c. Drag /ut atau Pola 7ipas
+entuknya mirip dengan wedge cut , yaitu berbentuk baji. Perbedaannya terletak pada posisi bajinya tidak ditengah-tengan bukaan, tetapi terletak pada bagian lantai atau dinding bukaan. Bara membuatnya adalah lubang dibor miring untuk membentuk rongga di lantai atau dinding. Pengeboran untuk membuat rongga dari bagian dinding disebut juga dengan fan cut ataucut kipas.
"ambar 5.:. Drag /ut
d. %urn /ut *tau /ylinder /ut
Pola ini sangat cocok untuk batu yang keras dan regas seperti
batupasir ! sandstone atau batuan beku. Pola ini tidak cocok untuk
batuan berlapis, namun demikian, dapat disesuaikan dengan berbagai variasi.
Biri-ciri pola burn cut antara lain:
1" 8ubang bor dibuat sejajar, sehingga dapat mengebor lebih dalam
dibanding jenis cut yang lainnya
#" 8ubang tertentu dikosongkan untuk memperoleh bidang bebas
mini, sehingga pelepasan tegangan gelombang kompresi menjadi tarik dapat berlangsung efektif. /isamping itu lubang kosong berperan sebagai ruang terbuka tempat fragmentasi batuan terlempar
dari lubang yang bermuatan bahan peledak.
Dalaupun banyak variabel yang mempengaruhi keberhasilan
peledakan dengan pola burn cut ini, namun untuk memperoleh hasil
peledakan yang memuaskan perlu diperhatikan beberapa hal sebagai berikut:
1" Pola lubang harus benar-benar akurat dan tidak boleh ada lubang bor yang konvergen atau divergen, jadi harus benar-benar lurus dan
sejajar.
#" 0arus digunakan bahan peledak lemah !low eplosive" untuk menghindari pemadatan dari fragmen batuan hasil peledakan di dalam lubang yang kosong.
8ubang cut harus diledakkan secara tunda untuk memberi
kesempatan pada fragmen batuan terlepas lebih mudah dari cut.
"ambar 5.?. %urn /ut
Peledakan pada tero)ongan dapat dilakukan dengan beberapa metode yaitu :
a. etode )ull )ace adalah suatu cara peledakan yang
seluruh medan kerjanya !permukaan tero)ongan" diledakkan secara bersamaan. etode ini sangat cocok untuk tero)ongan yang mempunyai ukuran kecil hingga tero)ongan dengan tero)ongan dengan diamater meter.
b. etode 3eading dan %ench adalah cara peledakan yang
bagian ba)ahnya. 5etelah penggalian bagian atas mencapai panjang -.% mm dan penggalian bagian ba)ah tero)ongan dikerjakan sampai membentuk penampang tero)ongan yang diinginkan.
c. etode Drift adalah menggali terlebih dahulu suatu lubang bukaan berukuran kecil sepanjang lintasan tero)ongan yang kemudian diperbesar sampai membentuk penampang yang direncanakan. *da beberapa drift yang digolongkan menurut posisi lubangnya relatif terhadap sumbu tero)ongan yang direncanakan yaitu center drift , side drift ,top drift , dan bottom drift .
d. etode 5umuran <ertikal, dilaksanakan dengan membuat lubang vertikal tegak lurus sampai pada tero)ongan yang akan digali.
e. etode ilot =unnel dengan ukuran # ; # m# sampai ; m# digali paralel dengan jarak kurang lebih #% meter dari sumbu tero)ongan yang direncanakan. Penggalian pada tero)ongan sendiri dilakukan dengan metode drift . 7emudian pada setiap interval tertentu pada pilot tunnel digali suatu tero)ongan silang !crosscut " sampai memotong sumbu utama tero)ongan yang direncanakan.
Peledakan ba)ah tanah hanya memiliki satu bidang bebas ! free face". leh karena itu perlu dibuat bidang bebas kedua yang dapat diperoleh dengan membuat cut pada medan kerja ! front ". acam-macamcut yang dapat dipergunakan diantaranya adalah :
a. %urn-/ut adalah lubang bor di bagian
tengah yang terdiri dari sejumlah lubang-lubang bor yang diisi dan tidak diisi bahan peledak yang paralel dengan kemajuan lubang bukaan atau sumbu tero)ongan.
"ambar 5.E. %urn /ut
b. aralel 3ole /ut atau /ylinder /ut
adalah pengembangan dari burn-cut yang terdiri dari satu atau lebih lubang tembak kosong yang berdiameter besar, dikelilingi oleh lubang berdiameter kecil yang berisi muatan bahan peledak.
"ambar 5.F. /ylinder /ut
c. *-/ut adalah suatu cut yang membentuk sudut pada polanya yang lebar agar tersedia tempat kerja untuk alat bor.
advance
face
d. 4nstaneous /ut adalah variasi dari <-cut yang meliputi pemboran lubang lubang yang agak miring dan penyalaan dilakukan secara bersamaan.
advance
face
"ambar 5.$$. 4nstaneous /ut
e. )an /ut jika kemajuan tero)ongan kurang dari lebar tero)ongan, maka tersedia ruangan yang cukup untuk membuat lubang yang miring pada front . )an cut dapat digunakan untuk membuat ruang kerja yang dibutuhkan untuk peledakan berikutnya.
advance
face
"ambar 5.$#. )an /ut
f. yramid /ut adalah lubang-lubang tembak yang membentuk sudut dan bertemu pada satu titik atau membentuk suatu piramida.
2.3 +RAGMENTASI
Fragmentasi adalah istilah umum untuk menunjukkan ukuran setiap bongkah batuan hasil peledakan. kuran fragmentasi tergantung pada proses selanjutnya. ntuk tujuan tertentu ukuran fragmentasi yang besar
atau bongkah diperlukan, misalnya disusun sebagai penghalang !barrier " ditepi jalan tambang. Camun kebanyakan diinginkan ukuran fragmentasi yang kecil karena penanganan selanjutnya akan lebih mudah. *dapun ketentuan umum tentang hubungan fragmentasi dengan lubang ledak yaitu : 1. kuran lubang ledak yang besar akan menghasilkan bongkahan
fragmentasi maka dikurangi dengan menggunakan bahan peledak yang lebih kuat.
#. Penambahan bahan peledak akan menambah lemparan.
. +atuan dengan intensitas tinggi dan jumlah bahan peledak sedikit dikombinasikan dengan jarak spasi pendek akan menghasilkan fragmentasi kecil
*da dua prinsip yang harus digunakan untuk mengontrol ukuran fragmentasi, yaitu cukupnya jumlah energi yang dihasilkan bahan peledak terpakai di dalam massa batuan dan saat pelepasan energi juga tepat agar terjadi interaksi yang tepat. 8ebih jauh, distribusi energi di dalam massa batuan terpecah ke dalam dua tahap yang berbeda. Pertama harus ada energi yang cukup untuk menghancurkan massa batuan dengan menggunakan jumlah bahan peledak yang tepat. +ahan peledak juga harus ditempatkan dalam suatu konfigurasi geometri sehingga energi optimum untuk fragmentasi. 7onfigurasi geometri ini biasanya disebut dengan pola peledakan. Pelepasan energi pada )aktu yang salah dapat mengubah hasil
akhir, bahkan meskipun sejumlah energi yang tepat ditempatkan dengan strategis diseluruh massa batuan dalam pola yang tepat. =ika )aktu inisiasi tidak tepat, maka dapat terjadi perbedaan pada pecahan batuan, getaran,
airblast , flyrock dan backbreak .
7epentingan dari fragmentasi tidak bisa diremehkan karena pada tingkatan yang luas fragmentasi merupakan ukuran dari suksesnya peledakan, hal ini mempengaruhi biaya operasional dan pera)atan dari operasi-operasi selanjutnya serta termasuk pengoperasian alat berat seperti penggalian atau pemuatan, pengangkutan dan crushing . leh karena itu pengeboran dan peledakan sangat berhubungan dengan optimasi operasi-operasi selanjutnya. Fragmentasi yang buruk menghasilkan oversi;e atau bongkahan besar yang mengakibatkan bertambahnya biaya penghancuran sekunder untuk mengurangi ukurannya sampai pada ukuran yang dapat diolah secara ekonomis, aman dan efisien dengan alat-alat angkut dan muat. Faktor fragmentasi batuan dapat digolongkan dalam tiga kelompok parameter:
1. Parameter peledak, mencakup densitas, kecepatan detonasi, volume gas dan energi yang tersedia.
#. Parameter pemuatan lubang ledak, mencakup diameter lubang ledak,
stemming! de-coupling , serta tipe dan titik inisiasi.
. Parameter batuan yang berhubungan dengan densitas batuan, kekuatan !compressivedantensile", tekstur dan kecepatan propagasi.
Produksi berlebih dari batuan undersi;e atau berukuran halus juga tidak diinginkan karena mengindikasikan penggunaan berlebih yang tidak berguna dari bahan peledak, pengurangan ukuran yang ekonomis dapat
dicapai dengan penggunaan instalasi crushing yang sesuai. +iar bagaimanapun diba)ah kondisi tertentu, fragmentasi dapat diperbaiki
dengan mengadopsi salah satu atau lebih langkah berikut !diterapkan dalam peledakanbench":
1. engurangi spacing antara lubang yang saling sejajar dalam baris.
#. engurangi jarak burden.
. enggunakan detonator dengan short delay.
5angat penting mengetahui fragmentasi hasil peledakan secara teoritis sebelum peledakan dilakukan. Peramalan fragmentasi dengan memperhitungkan faktor geologi disamping beberapa parameter peledakan lain biasanya dilakukan dengan cara &u;-Ram.
2.3.1. %"&R'(
odel &u;-Ram merupakan gabungan dari persamaan 7u4netsov dan persamaan (ossin ? (ammler. Persamaan &u;netsov memberikan ukuran fragmen batuan rata-rata dan persamaan Rossin B Rammler
menentukan persentase material yang tertampung diayakan dengan ukuran tertentu. Persamaan &u;netsov adalah sebagai berikut:
16$ . & @ . & Q Q * ' o
=
/engan :
G
9 kuran rata-rata fragmentasi batuan !cm" * 9 Faktor batuan
<o 9 <olume batuan yang terbongkar !m"
R 9 +erat bahan peledak tiap lubang ledak !kg"
Persamaan di atas untuk tipe bahan peledak TCT. ntuk itu
/unningham memodifikasi persamaan tersebut untuk memenuhi penggunaan *CF sebagai bahan peledak. 5ehingga pesamaan tersebut
menjadi: 6 , & 166$ . & @ . & 11% −
=
Q 8 Q * ' o /engan:R 9 +erat bahan peledak tiap lubang ledak !kg" A 9 (D5 bahan peledak : '<)O 9 1&&, TCT 9 11%
ntuk menentukan distribusi fragmen batuan hasil peledakan digunakan persamaan Rossin B Rammler , yaitu:
n Gc G
e
R
! " − = /engan:( 9 Persentase massa batuan yang lolos dengan ukuran S !cm" Sc 9 7arakteristik ukuran !cm"
S 9 kuran *yakan !cm" n 9 ndeks 7eseragaman
Sc dihitung dengan menggunakan rumus berikut ini:
n Gc ' 1
"
6:.
,
&
!
=ndeks n adalah indeks keseragaman yang dikembangkan oleh /unningham dengan menggunakan parameter dari desain peledakan. ndeks keseragaman !n" ditentukan dengan persamaan di ba)ah ini:
+
−
−
−
=
3 ./ ' % > D % n # 1 1 1 12 # , # /engan:+ 9 %urden!m" PB 9 Panjang muatan handak !m" / 9 /iameter !m" D 9 5tandar deviasi lubang bor !m" * 9 (atio spasi7burden 0 9 Tinggi jenjang !m"
5alah satu data masukan untuk model &u;-Ram adalah faktor batuan yang diperoleh dari indeks kemampuledakkan atau %lastability
inde !+". Cilai + ditentukan dari penjumlahan bobot lima parameter yang diberikan oleh 8ily !dalam 0ustrulid, 1", yaitu : Rock mass description !(/", (oin plane spacing !=P5", joint plane orientation
!=P", specific gravity influence !5", dan 2ohHs hardness !0". Parameter-parameter tersebut kenyataanya sangat bervariasi. 5ecara lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut:
=abel #.5. embobotan 2asa %atuan @ntuk eledakan Prmeter Pem(o(ot" $. Rock 2ass Description ,R2D
o owdery 7 )riable o %locky o=otally massive 1& #& %& #. Aoint 2ass Description !=P5"
o/lose ,SpasiI &,1 m"
o 4ntermediate !5pasi &,1 - 1 m"
o>ide !5pasi J 1 m"
1& #& %& . Aoint lane Orientation !=P"
o 0ori4ontal 1&
o Dip out of face
o Strike normal to face o Dip into face
& 2&
2.Spesific "ravity 4nfluence !5" 5 9 #% ; 5 ? %&
%. 3ardness !0" 1 ? 1&
=abel #.6. Skala 2ohHs
Ke!er$" Nm Mi"erl Alt :e")#i
1 =alc ,=alk 5angat 8unak
# "ypsum ,"ipsum Tergores kuku manusia /alcite ,&alsit Tergores koin perunggu 2 )lourspar ,)lourite Tergores paku besi % 'patite ,'patit Tergores kaca 6 )eldspar 7 Ortoklas Tergores pisau lipat $ Quart; ,&uarsa Tergores pisau baja
@ =opa; Tergores amplas
/orondum
0ubungan antara kelima parameter tersebut terhadap + dapat dilihat pada persamaan berikut:
+ 9 &,% !(/O=P5O=PO5O0"
Persamaan yang memberikan hubungan antara faktor batuan dengan indeks kemampuledakkan suatu batuan menurut 8ily !1@6" adalah sebagai berikut :
(F 9 &,1# ; !+"
2.3.2. SP)IT DES%T*P TRI')
2.-ProgramSplit Desktop =rial #.& merupakan program yang berfungsi untuk menganalisa ukuran fragmen batuan. Split Desktop =rial #.& adalah program penganalisaan gambar yang dikembangkan oleh niversitas *ri4ona, *merika 5erikat. Pada penelitian ini program Split Desktop =rial
#.& digunakan untuk membantu menganalisis gambar fragmen material hasil peledakan, hasilnya berupa grafik presentase lolos material dan ukuran fragmen rata-rata yang dihasilkan dalam suatu peledakan.
7elebihan program Split Desktop =rial #.& adalah sebagai berikut: 1. /apat membaca file gambar dengan format : TF, =PA atau >indows
+P.
#. engambil gambar dari video !video capture dengan Scion )ramegrabber.
. Digital *ideo /apture dengan AAA 12 ! fireware".
2. 7elebihan prosesing gambar standar !Scaling! filtering , dan sebagainya".
%. Peralatan edit gambar !image editing tools". 6. /igitasi automatik partikel batuan.
$. dentifikasi automatik partikel halus.
@. enggunakan ukuran ayakan yang bisa disesuaikan !standar 5, 5, 7".
. 0asil berupa grafik distribusi ukuran butir yang bisa disesuaikan. 1&. +asis pelaporan dalam 0T8 dan Te;t.
11. enggunakan perhitungan algoritma untuk menggabung dua gambar yang berbeda skala.
1#. 7alkulasi automatik parameter dengan pendekatan metode distribusi
Rossin-Ramler atau Schumann.
Split Desktop =rial #.& merupakan program pemprosesan gambar !image analysis" untuk menentukan distribusi ukuran dari fragmen batuan pada proses penghancuran batuan yang terjadi pada proses penambangan.
Program Split Desktop =rial #.& dijalankan oleh engineer tambang atau teknisi di lokasi tambang dengan mengambil input data berupa foto digital fragmentasi. 5istem Split Desktop =rial #.& terdiri dari software, computer, keyboard dan monitor. Terdapat mekanisme untuk mengunduh gambar dari kamera digital kedalam komputer. !/una, #&1&"
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 HASIL
3.1.1 RAN6ANGAN PELEDAKAN TAMBANG TERBUKA
1. L")! Ker S$otPlus
. P"el 1 & Ec$elon' (. P"el 2 & Bo+ Cut ' 4. P"el 3 &,-Cut ' 2. H$il
3.1.2 RAN6ANGAN PELEDAKAN TAMBANG BA*AH TANAH
1. Per%it#")" Peled!" Tm(") B8% T"% 2. Gm(r R")!i" Tm(") B8% T"%
3.1.3 +ARGMENTASI BATUAN
1. L")!% Ker S:lit De!$to: Tril 2.-2. H$il &; )m(r'
3.2 PEMBAHASAN
3.2.1 RAN6ANGAN PELEDAKAN TAMBANG TERBUKA
1. P"el 1 & Ec$elon' 2. P"el 2 & Bo+ Cut ' 3. P"el 3 &,-Cut '