• Tidak ada hasil yang ditemukan

Aktivitas Sitotoksik Ekstrak Etil Asetat Daun Tampa Badak (Voacanga foetida (Bl.)K.Schum) pada Kanker Kolon HTB-38

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Aktivitas Sitotoksik Ekstrak Etil Asetat Daun Tampa Badak (Voacanga foetida (Bl.)K.Schum) pada Kanker Kolon HTB-38"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

homepage: http://jsfk.ffarmasi.unand.ac.id

Pendahuluan

Kanker adalah penyebab kematian ke-dua di dunia. Pada tahun 2015, sekitar 8,8 juta kematian disebabkan oleh kanker. Kanker paru-paru, prostat, kolon, kanker payudara, leher Rahim, hati dan perut adalah penyebab terbesar kematian akibat kanker setiap tahunnya. Kanker adalah penyakit yang ditandai dengan pertumbuhan sel yang tidak terkendali [1].

Salah satu penyakit kanker yang berbahaya adalah

kanker kolon. Kanker kolon adalah penyakit yang ditandai oleh perkembangan sel yang tidak terkendali di lapisan epitel pada usus besar [2]. Kanker kolon merupakan kanker yang menduduki peringkat ke-tiga dalam jumlah kasus kejadian dan kasus kematian di Amerika Serikat. Di Amerika Serikat, estimasi kejadian kanker kolon dan rektum untuk kasus baru sebanyak 75.610

kasus pada laki-laki dan 64.640 kasus pada perempuan. Estimasi kejadian kanker kolon untuk

Access this article

O R I G I N A L A R T I C L E

Vol. 5 No. 2 (Agustus 2018) | pp. 142–146 |

Aktivitas Sitotoksik Ekstrak Etil Asetat Daun

Tampa Badak

(Voacanga foetida (Bl.)K.Schum)

pada Kanker Kolon HTB-38

(Cytotoxic Activity of Etyl Acetate Extract from Tampa Badak (Voacanga foetida (Bl.)K.Schum) Leaves on Colon Cancer HTB-38)

Adriani Susanty

1*

,

Dachriyanus

2

, Yanwirasti

3

, Fatma Sri Wahyuni

2

,

Haiyul Fadhli

1

, & Pedro Anugerah Aswan

1 1Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Riau, Pekanbaru 2Fakultas Farmasi Universitas Andalas, Padang 3Fakultas Kedokteran Universitas Andalas, Padang

ABSTRACT: Colon cancer is a disease characterized by uncontrolled cell growth in epithelial layer of the colon. One of the plants

that has activity as an anticancer is tampa badak (Voacanga foetida (Bl.) K.Schum). Tampa badak are apocynaceae families that

have anticancer activity against blood cancer cells (L1210 and K256), lung cancer cells (A549) and cervical cancer cells (HeLa). This study aims to determine the cytotoxic effect of ethyl acetate extract of tampa badak’s leaves on HTB-38 colon cancer cells. The

method used in this test is the MTT Assay method at 24, 48 and 72 hours. Parameter used is IC50. The result showed IC50 values

of etil acetate extract of tampa badak’s leaves against HTB-38 colon cancer cells respectively 0,0287, 0,0776 dan 0.0415 μg/mL. The results showed that the ethyl acetate extract of tampa badak’s leaves has potent cytotoxic effects against colon cancer cells HTB-38. The result of ANOVA showed that there is a significant effect of concentration 0,1 μg/mL, concentration 0,5 μg/mL and concentration 1 μg/mL on percent viability (p<0,05) but there is no a significant effect of incubation times on percent viability

(p>0,05).

Keywords: MTT Assay; colon cancer; HTB-38 cell line;Voacanga foetida (Bl.); K.Schum

ABSTRAK: Kanker kolon merupakan penyakit yang ditandai oleh perkembangan sel yang tidak terkendali di lapisan epitel pada usus besar. Salah satu tumbuhan yang memiliki aktivitas sebagai antikanker yaitu tumbuhan tampa badak (Voacanga foetida (Bl.)

K.Schum). Tumbuhan tampa badak adalah keluarga apocynaceae yang memiliki aktivitas antikanker terhadap sel kanker darah (L1210 dan K256), sel kanker paru (A549) dan sel kanker serviks (HeLa). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek sitotoksik ekstrak etil asetat daun tampa badak terhadap sel kanker kolon HTB-38. Metode yang digunakan pada pengujian ini adalah metode MTT Assay pada waktu 24, 48 dan 72 jam. Parameter yang digunakan adalah IC50. Hasil penelitian menujukkan bahwa nilai IC50 ekstrak etil asetat daun tampa badak terhadap sel kanker kolon HTB-38 pada waktu 24, 48 dan 72 jam masing-masing sebesar 0,0287, 0,0776 dan 0.0415 μg/mL. Hasil penelitian ini menunujukkan bahwa ekstrak etil asetat daun tampa badak mempunyai efek sitotoksik kuat terhadap sel kanker kolon HTB-38. Hasil uji ANOVA menyatakan bahwa terdapat perbedaan persen viabilitas antara konsentrasi 0,1 μg/mL, konsentrasi 0,5 μg/mL dan konsentrasi 1 μg/mL (p<0,05) tetapi lama waktu inkubasi tidak memiliki

pengaruh terhadap nilai persen viabilitas (p>0,05).

Kata kunci: MTT Assay; Kanker Kolon; sel line HTB-38; Voacanga foetida (Bl.);K.Schum.

*Corresponding Author: Adriani Susanty Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Riau, Jl. Kamboja, Simpang Baru,

(2)

kasus kematian sebanyak 27.390 kasus pada laki-laki dan 23.240 kasus pada perempuan [3]. Di Indonesia, Tingkat kejadian kanker kolon per 100.000 orang ditemukan 17,2% dan pada kasus kematian 12,9% [4]. Pasien kanker kolon juga mengalami peningkatan di Provinsi Riau khususnya di RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau. Berdasarkan dari data poli onkologi di RSUD Arifin Achmad jumlah pasien kanker kolon menempati urutan ke-tiga dan mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Jumlah pasien kanker kolon tahun 2015 berjumlah 61 orang. Pada tahun 2016 pasien kanker kolon meningkat sebanyak 115 orang, sedangkan pada 6 bulan terakhir tahun 2017 mengalami peningkatan sebanyak 110 orang [5].

Obat antikanker yang ideal seharusnya dapat mematikan sel kanker tanpa membahayakan sel normal. Usaha untuk menemukan obat kanker yang ideal terus dilakukan salah satunya dengan pengobatan dari bahan alam. Salah satu tumbuhan yang memiliki aktivitas antikanker yaitu tumbuhan tampa badak (Voacanga foetida

(Bl.) K.Schum).

Berdasarkan uji pendahuluan Brine Shrimps Lethality Assay dengan menggunakan larva udang artemia salina Leach terhadap ekstrak etanol daun tampa badak diperoleh harga LC50 sebesar 83,983 μg/mL [6] sehingga berpotensi sebagai antikanker. Sementara itu dilakukan uji aktivitas antikanker daun tampa badak (Voacanga foetida (Bl.) K.Schum) menggunakan metode perhitungan langsung dengan haemocytometer terhadap sel kanker darah L1210 dan diperoleh nilai IC50 ekstrak methanol sebesar 4,38 μg/mL [7], fraksi n-heksana sebesar 16,82 μg/mL [6] dan fraksi etil asetat sebesar 8,42 μg/mL [8].

Namun, terhadap sel kanker kolon, ekstrak etil asetat daun tampa badak belum pernah dilakukan pengujian sitotoksiknya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek sitotoksik dari ekstrak etil asetat daun tampa badak (Voacanga foetida (Bl.) K.Schum) terhadap sel HTB-38 pada beberapa variasi konsentrasi dengan metode MTT assay.

Metode Penelitian

Alat dan Bahan

Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah beker glass, waterbath, corong, gelas ukur 10 ml dan 100 ml, Laminar Air Flow Cabinet (LAFC), pipet mikro (10, 200, 1000 μL), sentrifugator, inkubator CO2 5%, mikroskop

inferted, colonial tube, liquid nitrogen tank, 96-well plate, tip

(yellow, blue, white) axygen, ELISA reader, pipet volume 2 dan 5 mm , spuit 5 ; 10 ml, liquid nitrogen tank, tabung

eppendrof.

Bahan yang digunakan adalah ekstrak etil asetat, aquades, sel kanker kolon HTB-38, Dimetil Sulfoksida (DMSO), Roswell Park Memorial Institute (RPMI) 1640, Fetal

Bovine Serum (FBS), Trypsin Ethylene diamine tetra acetic acid

(EDTA), Trypan Blue.

Prosedur Kerja

Pembuatan Larutan Sediaan Uji

Sampel di timbang 2 mg dan di larutkan dalam 20 mL DMSO (konsentrasi larutan stok 100 μg/mL). Selanjutnya larutan induk di buat 5 seri konsentrasi yaitu 0,1 (P1); 0,5 (P2); 1 (P3) μg/mL dan di tambahkan dengan medium RPMI sampai 20 mL ke dalam tabung eppendrof yang telah steril dan telah ditandai dengan marker pen. Pengerjaan di lakukan di Laminar Air Flow Cabinet (LAFC) dengan pengerjaan aseptis.

Preparasi sel

Thawing dan Penumbuhan sel kanker HTB-38

Sel kanker HTB-38 diambil dari liquid nitrogen tank

secara steril, kemudian vial dicelupkan ke dalam waterbath

pada suhu 37°C selama 2 menit. Setelah 2 menit, vial dikeluarkan dari waterbath dan dikeringkan menggunakan kasa alkohol. Kemudian vial dibawa ke laminar air flow

cabinet.

Sel dipipet sebanyak 1 mL kemudian dipindahkan dalam tabung sentrifugasi berisi 9 mL RPMI dan disentrifugasi selama 10 menit dengan kecepatan 2000 rpm. Hasil sentrifugasi berupa supernatan dan pelet, yang mana lapisan supernatan dibuang dan menyisakan bagian pelet. Selanjutnya lapisan lapisan pellet dipipet 1 mL dan buat suspensi dalam 5 mL medium sel yang diletakkan dalam flask T dan diinkubasi dalam inkubator 5% CO2 pada suhu 37°C.

Subkultur sel kanker HTB-38

Sel siap disubkultur jika telah mencapai tingkat kepadatan 80-90 % pada pengamatan di bawah mikroskopi

inverted. Media pada sel kemudian dibuang dan ditambahkan PBS. Selanjutnya dilakukan pengadukan dan PBS dibuang. Kemudian ditambahkan trypsin-EDTA ke dalam flask T dan diinkubasi flask T dalam inkubator CO2 5% selama 2 menit. Langkah selanjutnya ditambahkan FBS 10% dan disentrifugasi dengan kecepatan 2000 rpm selama 5 menit, kemudian terbentuk 2 lapisan, lapisan supernatan dibuang dan lapisan pelet dibuat suspensi dalam 5 mL medium RPMI.

Perhitungan dan Pemindahan sel kanker HTB-38 ke dalam

Sumuran

Suspensi sel diambil 10 µL dan ditambahkan 10 µL

Trypan Blue. Kemudian diamati dan dihitung jumlah sel dengan cara sel dipipetkan ke hemositometer. Selanjutnya

(3)

sel dihitung di bawah mikroskop inverted atau mikroskop cahaya dengan counter.:

Hemositometer terdiri dari 4 kamar hitung. Setiap kamar hitung memiliki 16 kotak. Hitung sel pada 4 kamar hemositometer. Sel yang gelap (mati) dan sel yang berada dibatas luar di sebelah atas dan di sebelah kanan tidak ikut dihitung. Sel di batas kiri dan batas bawah ikut dihitung.

Setelah dilakukan perhitungan sel, masing-masing sebanyak 50 µL suspensi sel diambil dan diletakkan didalam well plate yang telah ditandai dengan marker pen sesuai konsentrasi pengujian. Setelah itu diinkubasi selama 24 jam di dalam inkubator CO2 5% pada suhu 37°C dan setelah itu sel siap diperlakukan.

Uji Aktivitas Antikanker

Well plate yang telah berisi sel kanker dikeluarkan dari inkubator. Selanjutnya ditambahkan ekstrak etil asetat dari daun tampa badak dari berbagai seri kosentrasi (0,1 (P1); 0,5 (P2); 1 (P3) μg/mL) sebanyak 100 μL dimasukkan ke dalam tiap sumuran. Selain itu di dalam sumuran juga dimasukkan blanko berupa DMSO, kontrol berupa media dan sel uji. Waktu inkubasi dilakukan selama 24, 48 dan 72 jam. Selanjutnya, ditambahkan 10 μL reagen MTT pada masing-masing sumuran dan inkubasi di dalam inkubator CO2 5% pada suhu 37°C selama 4 jam. DMSO sebanyak 200 μL ditambahkan ke masing-masing sumuran untuk melarutkan formazan. Kemudian absorban diukur dengan ELISA plate reader pada panjang gelombang uji 570 nm pada waktu 24 jam, 48 jam dan 72 jam.

Analisis data

Viabilitas sel adalah jumlah sel-sel yang mampu berkembang dalam medium kultur. Rumus untuk menghitung viabilitas sel :

% Viabilitas=(Absorbansi Perlakuan-Absorbansi Kontrol Media)/(Absorbansi Kontrol Sel-Absorbansi Kontrol Media)×100%

Setelah didapat nilai % viabilitas, selanjutnya dibuat grafik dengan diplotnya data untuk sumbu x adalah log konsentrasi dan sumbu y adalah % viabilitas. Dari persamaan regresi tersebut ditentukanlah nilai IC50. Adapun rumus persamaan regresi berupa : y = bx ± a

Keterangan :

y = nilai 50 menghambat kematian b = slope

x = nilai IC50 a = intersep

Selanjutnya data yang didapat dianalisa dengan SPSS uji ANOVA Dua Arah . Konsentrasi dan waktu sebagai variabel bebas dan persen viabilitas sebagai variabel terikat

Hasil dan Diskusi

Dari hasil penelitian yang dilakukan untuk melihat pengaruh konsentrasi dan waktu terhadap persen viabilitas serta IC50 dari ekstrak etil asetat daun tampa badak

Pada tabel 1 terlihat bahwa semakin besar konsentrasi senyawa uji yang diberikan pada suspensi sel, semakin kecil persentase viabilitas sel yang dihasilkan dan semakin besar nilai absorban, semakin besar persen viabilitas begitu juga sebaliknya.

Uji efek sitotoksik terhadap ekstrak etil asetat daun tampa badak dengan menggunakan metode MTT assay

diperoleh nilai IC50 pada waktu 24 jam sebesar 0,0287 μg/ mL, pada waktu 48 jam IC50 yang diperoleh sebesar 0,0776 μg/mL dan nilai IC50 pada waktu 72 jam yang diperoleh sebesar 0,0415 μg/mL. Ini berarti pada konsentrasi tersebut senyawa uji dapat menyebabkan kematian sebesar 50% dari jumlah sel yang dicoba. Menurut The American National Cancer Institute, suatu ekstrak dikatakan memiliki aktivitas sitotoksik kuat apabila nilai IC50 < 20 µg/ml. Berdasarkan standarisasi di atas dapat diartikan bahwa ekstrak etil asetat daun tumbuhan tampa badak mempunyai aktivitas sitotoksik terhadap sel kanker kolon HTB-38.

Dari nilai IC50 yang diperoleh terlihat bahwa ekstrak etil asetat memiliki kemampuan sitotoksik yang kuat diduga ini dikarenakan kandungan metabolit sekunder berupa alkaloid, steroid dan terpenoid yang terkandung. Alkaloid digunakan sebagai obat antitumor dan mampu menginduksi apoptosis melalui ikatannya dengan DNA, topoisomerase I, dan menstabilkan kompleks topoisomerase-DNA terpotong. Penstabilan kompleks pemotongan ini akan menyebabkan kerusakan double strand DNA yang permanen sehingga mengarah ke terjadinya apoptosis. Selain itu, alkaloid yang berasal dari tanaman vinka memiliki mekanisme sitotoksik, yaitu berperan sebagai tubulin inhibitor. Pada proses siklus sel alkaloid jenis tersebut berikatan dengan tubulin, yaitu suatu protein yang menyusun mikrotubulus. Terikatnya tubulin pada alkaloid mengakibatkan polimerisasi protein menjadi mikrotubulus akan terhambat sehingga pembentukan spindle mitotik akan terhambat pula dan siklus sel akan terhenti pada metafase. Karena tidak dapat melakukan pembelahan sel, sel tersebut kemudian akan mengalami apoptosis. linalool golongan terpenoid berefek antikanker terhadap sel kanker prostat dengan menginduksi fragmentasi DNA sehingga terjadi apopotosis pada sel. Senyawa steroid memiliki aktivitas antikanker dengan cara menduduki reseptor hormon esterogen pada sel kanker payudara, dapat menghalangi pengikatan dihidrotestoteron pada reseptor di sel kanker prostat yang mana senyawa ini

(4)

digunakan pada kanker yang bermetastatis.

Hasil analisa statistik Uji ANOVA Dua Arah menyatakan bahwa terdapat pengaruh konsentrasi secara signifikan terhadap nilai persen viabilitas (p<0,05). Artinya terdapat perbedaan nilai persen viabilitas antara konsentrasi 0,1 μg/mL, konsentrasi 0,5 μg/mL dan konsentrasi 1 μg/mL. Selanjutnya pada variabel waktu inkubasi tidak terdapat pengaruh secara signifikan terhadap persen viabilitas (p>0,05). Artinya waktu inkubasi 24 jam, 48 jam dan 72 jam tidak memiliki pengaruh terhadap nilai persen viabilitas.

Selanjutnya konsentrasi dilakukan analisis lanjutan menggunakan uji Tukey. Hasil yang didapat menunjukan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara konsentrasi 0,1 μg/mL, konsentrasi 0,5 μg/ mL dan konsentrasi 1 μg/mL (p<0,05) dan dilihat dari homogeneous subset konsentrasi bahwa setiap masing-masing konsentrasi memiliki kolom subset tersendiri. Ini menyatakan terdapat perbedaan nilai persen viabilitas

antara konsentrasi 0,1 μg/mL, konsentrasi 0,5 μg/mL dan konsentrasi 1 μg/mL.

Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa ekstrak etil asetat daun tampa badak (Voacanga foetida (Bl.) K.Schum) memberikan aktivitas sitotoksik yang kuat terhadap sel kanker kolon HTB-38 dengan IC50 pada waktu 24 jam, 48 jam dan 72 jam masing-masing sebesar 0,0287; 0,0776 dan 0.0415 μg/ mL. Analisa statistik Uji ANOVA dua arah menyatakan menyatakan terdapat perbedaan nilai persen viabilitas antara konsentrasi 0,1 μg/mL, konsentrasi 0,5 μg/mL dan konsentrasi 1 μg/mL tetapi lama waktu inkubasi tidak memiliki pengaruh terhadap nilai persen viabilitas

Tabel 1. Data Rata-rata % Viabilitas Setiap Konsentrasi

Waktu Inkubasi C (μg/mL) Log C % Viabilitas IC50 (μg/mL)

24 jam 0,1 0,5 1 -1 -0,3 0 37,984 35,401 15,762 0,0287 48 jam 0,1 0,5 1 -1 -0,3 0 45,038 29,262 11,450 0,0776 72 jam 0,1 0,5 1 -1 -0,3 0 41,476 23,155 18,575 0,0415

Gambar 1. Kurva Hubungan Log Konsentrasi dengan % Viabilitas pada Ekstrak Etil Asetat Daun Tampa Badak (Voacanga foetida (Bl.) K.Schum)

(5)

Referensi

[1] WHO, 2018, Cancer, World Health Organization (WHO) (http://www. who.int/cancer/en/, diakses tanggal 1 September 2018)

Copyright © 2018 The author(s). You are free to share (copy and redistribute the material in any medium or format) and adapt (remix, transform, and build upon the material for any purpose, even commercially) under the following terms: Attribution — You must give appropriate credit, provide a link to the license, and indicate if changes were made. You may do so in any reasonable manner, but not in any way that suggests the licensor endorses you or your use; ShareAlike — If you remix, transform, or build upon the material, you must distribute your contributions under the same license as the original (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/) [2] Thackery E, 2002, The Gale Encyclopedia of Cancer: A Guide To

Cancer And Its Treatment, Gale Group, Farmington Hills.

[3] Siegel L.R, and Kimberly DM, 2018, Cancer Statistics 2018, CA Cancer J.Clin. 67:7-30.

[4] Kimman M, Norman R, Jan S, Kingston D, Woodward M, 2012, The Burden of Cancer in Member Countries of the Association of Southeast Asian Nation (ASEAN). Asian Pacific Journal of Cancer Prevention, 13 : 411-420

[5] Sari, M, Huda, N, Utomo, W, 2018, Hubungan Dukungan Sosial Terhadap, Kualitas Hidup Pasien Kanker Kolorektal Yang Menjalani Kemoterapi Oral Di Poli Onkologi RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau, Jurnal Online Mahasiswa vol 5 edisi 1 : 342-351

[6] Susanty A., Emrizal dan Sari R.K., 2012, Uji Antikanker Senyawa Tb3 Fraksi Heksan dari Daun Tampa Badak (Voacanga foetida (Bl.) K.Schum) terhadap Sel Leukemia L1210. Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Kefarmasian Farmasains; 1(6) : 2086-6968

[7] Fernando A, Susanty A, dan Hastuti I.A, 2011, In Vitro Anticancer Test from Methanol Extract Tampa Badak (Voacanga foetida (Bl.) K. Schum) Leafs Concerning L1210 Leukemia Cells, Proceding, International Seminar Natural

[8] Susanty A., Fernando A., Emrizal, Mora E., dan Mukrianur, 2011, In Vitro Anticancer Activity Test from Isolation Compound of Tampa Badak (Voacanga foetida (Bl.) K.Schum) Leafs Concerning L1210 Leukemia Cells, Proceding, International Seminar Natural Product for Cancer Chomoprevention, Purwokerto.

Ucapan Terimakasih

Terima kasih kami ucapkan kepada Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat, Direktorat Jenderal Penguatan Riset Dan Pengembangan, Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi atas bantuan dana hibah Penelitian Disertasi Dosen dengan Nomor Kontrak 049/K10/KM/ KONTRAK-PENELITIAN/2018 Tgl 12 Februari 2018, dan terima kasih kepada Ketua Sekolah Tinggi STIFAR Riau dan Jajaran Pimpian STIFAR Riau yang membantu dan mempermudah jalannya penelitian ini dengan bantuan baik moril, spirituil serta ketersediaan fasilitas alat dan bahan di laboratorium Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Riau

Gambar

Gambar 1.  Kurva Hubungan Log Konsentrasi dengan % Viabilitas pada Ekstrak

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan pembahasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa sebagian besar tokoh dalam Dwilogi novel Padang Bulan dan novel Cinta di Dalam Gelas karya Andrea

Oleh itu artikel ini bertujuan untuk meneliti tiga perkara iaitu faktor-faktor yang mempengaruhi penglibatan usahawan dalam perniagaan, tahap keuntungan perniagaan

Berdasarkan hasil data pekerja migran Indonesia di sektor informal menurut jenis kelaminpada tahun 2013, sebagian besar tenaga kerja perempuan yang dominasi yang bekerja

Kadar penambahan sari daun mint sebanyak 60 ml merupakan kadar tertinggi aktivitas antioksidan untuk produk permen jelly.. Produk permen jelly ini memiliki kadar

Pengiriman bahan-bahan yang digunakan dalam proses produksi diatur jumlah pengiriman dan waktunya sesuai dengan kebutuhan produksi, kondisi alam (seperti jahe yang

Kultur jaringan adalah suatu metode untuk mengisolasi bagian dari tanaman seperti sekelompok sel atau jaringan yang ditumbuhkan dengan kondisi aseptik , sehingga bagian

Pada masa kehamilan akan terjadi perubahan fisiologis pada sistem hormonal dan vaskuler, wanita/ ibu hamil dapat mengalami gangguan pada rongga mulutnya karena perubahan

Usai data-data tersebut terkumpul, langkah selanjutnya ialah melakukan Dalam pembuatan studi kasus ini, yang pertama kali dilakukan adalah wawancara terfokus untuk mengumpulkan