• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II MASUKNYA JEPANG KE INDONESIA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II MASUKNYA JEPANG KE INDONESIA"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

MASUKNYA JEPANG KE INDONESIA

A. Perang Pasifik

Perang pasifik atau Perang Dunia II adalah sebuah perang global yang berlangsung mulai tahun 1939 sampai 1945, termasuk semua kekuatan besar, yang pada akhirnya membentuk dua aliansi militer yang saling bertentangan yaitu Sekutu dan Poros. Perang ini merupakan perang terluas dalam sejarah yang melibatkan lebih dari 100 juta orang di berbagai pasukan militer.1

Sejak tahun 1939, Adolf Hitler, Der Fiihrer Jerman, telah merencanakan penyerangan terhadap Polandia. Meskipun demikian , Polandia telah mendapat jaminan dari Inggris dan Perancis, yang akan membantunya jika diserang oleh Jerman. Tanggal 1 September pukul 00.40, Hitler mengeluarkan perintah untuk memulai penyerangan terhadap Polandia, yang kemudian dilancarkan tepat pukul 04.45. tanggal 3 September 1939,pukul 11.00 Inggris menyatakan perang terhadap Jerman, dan diikuti oleh Perancis pada pukul 17.00. Perang Dunia II pun dimulai.2

Penyerangan Nazi terhadap Polandia merupakan awal pecahnya Perang Dunia II. Menurut Perjanjian Versailles, wilayah Rusia Timur dipisahkan dari Jerman dengan dibentuknya negara Polandia, yang merupakan jalan keluar Jerman menuju laut.3

Meletusnya Perang Dunia II pada dasarnya berkaitan erat dengan Perang Dunia I, yakni merupakan kelanjutan dari Perang Dunia I. Perang Dunia I telah mengakibatkan dampak besar bagi dunia, yaitu seperti kehancuran dan kerugian yang sangat besar, krisis perekonomian dunia, serta kematian jutaan jiwa. Oleh karena itu, salah satu upaya untuk mengakhiri Perang Dunia ke I adalah dengan melakukan genjatan senjata dan merancang suatu perjanjian (Perjanjian Versailles).4 untuk mengakhiri Perang Dunia I.

1Retno Sasongkowati. Ensiklopedia Sejarah Dunia Termutakhir. (Depok. Lamafa Publika. 2013.) Hlm

163

2Batara R. Hutagalung. Serangan Umum 1 Maret 1949. Dalam Kaleidoskop Sejarah Perjuangan

Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia. (Yogyakarta. Lkis. 2010.) Hlm 15.

3Hoeda Manis. Sejarah dan Pengetahuan Dunia Abad 20. (Jogjakarta. Tran Idea Publishing Cetakan ke

3. 2016.) Hlm 204.

4Perjanjian Versailles adalah konferensi perdamaian bersejarah yang diadakan di Istana Versailles,

Paris, Perancis, seusai berakhirnya Perang Dunia I. Perjanjian itu secara resmi mengakhiri Perang Dunia I antara Sekutu dan Kekaisaran Jerman. Hoeda Manis. Sejarah dan Pengetahuan Dunia Abad 20. Tran Idea Publishing Jogjakarta. Cetakan ke 3. 2016. Hlm 125.

▸ Baca selengkapnya: berdasarkan bacaan diatas, identifikasilah berbagai alasan jepang melakukan ekspansi ke wilayah asia timur raya

(2)

Perjanjian Versailles itu berisi tentang tuntutan sekutu (Amerika Serikat, Inggris, Perancis, dan Jepang) kepada Jerman untuk:

1. Menyerahkan daerah kekuasaannya kepada Inggris, Perancis dan Jepang. Menanggung ganti rugi perang.

2. Memperkecil angkatan militer atau perangnya.

3. Menyerahkan kapal-kapal dagang kepada Inggris, dan

4. Memberikan wilayah Jerman bagian barat sungai Rhein sebagai jaminan (Selama 15 tahun).

Akan tetapi, Jerman mengingkari semua kesepakatan dalam perjanjian Versailles

tersebut sehingga menjadi salah satu penyebab terjadinya Perang Dunia ke II pada tahun 1939.Selain salah satu penyebab Perang Dunia ke II diatas, terjadinya Perang Dunia II yang melibatkan beberapa negara besar dilatar belakangi oleh beberapa sebab, yakni sebab umum dan sebab khusus.

A. Sebab Umum

Adanya unjuk kekuatan senjata yang diciptakan oleh beberapa negara dan perlombaan senjata antar negara-negara Eropa, seperti Inggris menciptakan Royal Air Force (Armada Udara) dan Jerman membuat kapal tempur Bismarck dengan peluru kendali Vergeltung (pembalasan).

1. Adanya politik balas dendam (Revanche Idea) yang dilakukan oleh negara Jerman.

2. Adanya politik mencari sekutu dengan munculnya blok Sekutu dan blok Fasis. 3. Gagalnya Liga Bangsa-Bangsa (LBB) dalam upaya menciptakan perdamaian

dunia.

 Adanya politik ekspansi beberapa negara fasis (militer) seperti:  Jerman, dengan semboyan Jerman Raya (Lebensraum).

 Italia, dengan semboyan Italia Raya (Italia Iradenta) atau (Italia la Prima).

 Jepang dengan semangat Hakko Ichi-u. B. Sebab Khusus

▸ Baca selengkapnya: alasan jepang melakukan ekspansi ke wilayah asia timur raya

(3)

2. Terjadi penyerbuan yang dilakukan Jepang terhadap Pangkalan Armada Angkatan Laut Amerika Serikat di Pearl Harbour, Hawaii pada hari Minggu tanggal 7 Desember 1941.5

Di Asia, Jepang, yang memilih bergabung dengan kekuatan Axis, juga melakukan serangan kilat dengan menyerbu daratan Cina. Lalu bak gelombang raksasa, Jepang menyapu seluruh Asia Tenggara, sampai Indonesia.6

Kehadiran Jepang dalam kancah perang dunia, yang dengan penuh keberanian menyatakan perang melawan raksasa imperialisme Amerika dan sekutunya.7Seusai Perang Dunia I, di mana Jepang terlibat, negeri ini dengan politik fasisme yang mulai dijalankanya memperlihatkan keunggulan dengan diperoleh mandat atas pulau-pulau yang semula menjadi milik Jerman di Samudera Pasifik.8

Selama Perang Dunia II, Jepang terlibat perang di Pasifik yang sering disebut sebagai Perang Asia Timur Raya.

Latar belakang Jepang melibatkan diri dalam perang dunia ke-2 adalah karena paham yang mereka anut, yiatu FASISME. Selain fasisme, Jepang memiliki motivasi lain dalam melakukan invasi. Salah satunya adalah konsep Hakko Ichiu. Konsep ini pertama kali diungkapkan oleh Jimmu Tenno, salah satu Kaisar Jepang pada 600 SM. Hakko Ichiu

sendiri memiliki arti “8 penjuru di bawah 1”. Orang Jepang pada masa itu berasumsi bahwa seluruh dunia merupakan keluarga besar dan Jepang sebagai keturunan Dewa menjadi pemimpin seluruh dunia. Asumsi bahwa kaisar sebagai perwujudan dunia nyata berasal dari shintoisme. Ajaran ini sudah mendarah dagang dalam akar budaya Jepang. Bahkan pada era Meiji, Shinto menjadi agama nasional. Oleh karena itu, ketika Jepang melakukan invasi para tentara dengan semangat tinggi rela melakukan apapun demi Kaisar yang dianggap dewa. Menggunakan hakko ichiu sebagai pemacu semangat benar-benar efektif bagi Jepang pada masa itu.

Betapa kuatnya militer Jepang di negaranya, terlihat dengan diangkatnya Jenderal ToJo sebaga Perdana Menteri Jepang (Oktober 1941) dan tak sampai 2 bulan kemudian sejak berkuasa, Jenderal Toyo menggemparkan dunia dengan menyerang Pearl Harbour (8

5

Pangestu Panji Pratama. Kronologi Perang Dunia II.

http://panjiploembond.blogspot.com/. Di unduh pada 5 Desember 2016. Pukul 10.17. WIB.

6Eko Laksono. Imperium III. Zaman Kebangkitan Besar.(Jakarta. Pt Mizan Publika. 2008. Hlm 282 7Budi Hartono & Dadang Juliantoro. Op. Cit. Hlm 21.

8

(4)

Desember 1941), Singapura dan kedudukan-kedudukan AS serta Inggris lainya di Asia dan Pasifik, yang kemudian menyulut terjadinya Perang Asia Timur Raya, atauPerang Dunia II.9

Perang dunia ke dua terjadi tahun 1939-1945. Terjadinya Perang Dunia II secara tidak langsung berpengaruh terhadap kehidupan politik dan pergerakan kemerdekaan Indonesia. Pada tahun 1942 Jepang berhasil mengalahkan Belanda, maka posisi Belanda Indonesia diambil alih oleh Jepang. Artinya Indonesia mulai dijajah oleh Jepang. Masa pendudukan Jepang berjalan sekitar 3,5 tahun. Berbagai kebijakan Jepang di Indonesia diarahkan untuk memperkuat kekuatan militer. Selain itu untuk ikut mendukung kemenangannya dalam menghadapi Sekutu.

Suasana Perang sebetulnya sudah lama terbentuk, khususnya di kalangan negara-negara Eropa. Semenjak Hitler berhasil mencaplok Australia ke dalam wilayah Jerman pada tahun 1938, suasana perang terus berkembang di Eropa dan sekaligus menjadi ancaman bagi Amerika, dan Benua Asia yang lebih menjadi sasaran tembak. Watak agresor dari negeri-negeri Fasis.10

Pada 1 September 1939, Hitler menyerbu Polandia dan berkobarlah Perang Dunia II di Eropa. Di Indonesia, GAPI menekan Belanda untuk memberikan otonomi supaya bisa bekerja sama dengan Belanda untuk Melawan Fasisme, namun usulan GAPI tidak ditanggapi. Pada tahun 1940, pemerintah Belanda menegaskan untuk tidak memberikan otonomi sedikit pun untuk Indonesia dan kekuasaan akan tetap pada tanggung jawab Belanda.

Pada tanggal 10 Mei 1940, Hitler menyerbu negeri Belanda. Meskipun diserbu pasukan Jerman, tapi Belanda tidak mau mengubah status Indonesia dari negara jajahanya. Pada tanggal 14 Mei 1940, pemerintah dan ratu Belanda meninggalkan negerinya untuk mengungsi ke London.11

Ketika itu Jerman memberlakukan undang-undang darurat perang, dan segala aktifitas politik dilarang. Pemimpin-pemimpin Indonesia dalam Volksrad masih berharap Belanda memberikan kesempatan. Tetapi jawaban dari Gubernur Jendral Tjarda van Starkenborgh Stachouwer bahwa akan dilakukan beberapa perubahan setelah perang berakhir.12

9

Ibid. Hlm 5.

10Budi Hartono dan Dadang Juliantoro. Op. Cit. Hlm 19. 11Onghokham. Op. Cit. Hlm 1.

12

M.C Ricklef. Sejarah Indonesia Modern.1200-2008. (Jakarta. Serambi Ilmu Semesta. 2008.) Hlm 415.

(5)

Pada bulan September 1940, tiga pihak yaitu Jerman, Jepang, dan Italia mengesahkan persekutuan mereka. Prancis dikalahkan oleh Jerman pada bulan Juni 1940. Pada September 1940, pemerintah Prancis yang di Vichy yang bekerja sama dengan Jerman yang memperbolehkan Jepang membangun pangkalan-pangkalan militer di Indo-Cina jajahan Prancis. Pada saat itu, pemimpin-pemimpin Jepang mulai membicarakan secara terang-terangan untuk kebebasan Indonesia. Pihak Jepang meminta ijin ke Belanda untuk diperbolehkan memasuki Indonesia, namun Belanda menolak. Sampai pada tahun 1941, ekspor Indonesia ke Jepang diberhentikan dan Belanda membekukan aset Jepang di Indonesia. Mengetahui hal itu Jepang memperkuat pangkalan militernya di daerah Indo-Cina.13

Pada tanggal 8 Desember 1940, pasukan Jepang menyerang Pearl Harbour,14 pusat pertahanan Amerika Serikat di Pasifik. Selama enam bulan sejak jatuhnya Pearl Harbour, Jepang terus melakukan Gerakan ofensif. Hingga ke Asia Tenggara, termasuk Indonesia.15 Lima jam setelah penyerangan Pearl Harbour, Gubernur Jendral Hindia Belanda Tjarda van Starkenborgh Stachouwer menyatakan perang terhadap Jepang.16

Ketika itu pemerintah Hindia Belanda mempertahankan diri terhadap serangan Jepang dari bulan Desember sampai awal tahun 1942. Belanda meminta bantuan kepada raja Yogyakarta dan Surakarta. Kerja sama antara kedua kerajaan dengan pemerintah Hindia Belanda memanglah erat, namun serangan Jepang yang begitu besar tidak dapat lagi dibendung.17

Pada bulan Januari 1942 terjadi pertempuran seru di laut Jawa yangmembawa keunggulan bagi armada Jepang. Ambon dan seluruh daerah Maluku, meskipun di daerah tersebut masih dipertahankan oleh 2.400 pasukan militer Belanda dan 1.000 pasukan Australia tetapi kekuatan dan kecerdikan Jepang dalam bertempur tak bisalagi dibendung. Pada waktu yang bersamaan Manado dan Kendari berhasil dilumpuhkan juga.18

13

M.C Ricklef. Op. Cit. Hlm 416-417.

14

Pearl Harbour adalah angkalan Angkatan Laut Amerika di pulau Oahu barat Honolulu, Hawaii. Nina Karina Setyo Andayani & Retno Sasongkowati. Sejarah Dunia Kuno dan Modern. (Jogjakarta. Indoliterasi. 2013.) Hlm 194.

15

Suhartono. Op. Cit. Hlm 118.

16Marwati Djoened Poesponegoro, Nugroho Notosusanto. Op. Cit. Hlm 1. 17Suhartono. Op. Cit. Hlm 118

(6)

Pada bulan yang sama, daerah-daerah kekuasaan Belanda di Kalimantan jatuh ke tangan Jepang. Dimulai dari Tarakan pada tanggal 11-12 Januari, kemudian disusul pada tangal 24 Januari yaitu Balikpapan yang merupakan sumber minyak. Kemudian disusul oleh Pontianak pada tanggal 29 Januari., Samarinda juga direbut Jepang pada 3 Februari, dan terakhir Banjarmasin takluk pada 10 Februari 1942. Pada 5 Februari ekspansi Jepang terus ditingkatkan dengan jatuhnya lapangan terbang Samarinda II, yang waktu itumasih dikuasai oleh tentara Hindia Belanda (KNIL). Dengan dikuasainya pusat kekuatan Hindia Belanda di lapangan terbang tersebut, maka dengan mudah pada tanggal 10 Februari Banjarmasin secara keseluruhan dikuasai.19

Palembang menempati posisi yang istimewa dalam setrategi politik militer Jepang di Sumatra.20Jepang mendarat di Sumatra untuk pertama kalinya di Palembang pada tanggal 14 Februari 1942.21 Dua hari kemudian pada tanggal 16 Februari 1942 palembang dan sekitarnya berhasil dikuasai oleh Jepang.22 Pada waktu itu Jawa hanya dipertahankan oleh 25.000 tentara KNIL, 15.000 tentara Sekutu, 5.500 personil administrasi dan 6.000 angkatan udara kerajaan Inggris, dan masih dibantu 3.000 tentara Australia dan 500 tentara Amerika Serikat. Namun pada akhirnya, kekuatan Sekutu berhasil dibekukan oleh Jepang.23

Keberhasilan pihak Jepang menduduki Indonesia sebenarnya juga tidak lepas dari bantuan kaum pribumi itu sendiri. Dibeberapa daerah, banyak rakyat Indonesia yang ikut menyerang serdadu-serdadu dan sipil Belanda. Maka salah satu upaya untuk menyelamatkan orang-orang Belanda dan Sekutu lainnya adalah dengan menyerah kepada Jepang, supaya tidak terjadi banyak korban.24

Pada tanggal 8 Desember 1941 pasukan tentara Jepang bergerak masuk ke Asia Tenggara, bersamaan dengan penyerangan terhadap Pearl Harbour. Berakhirlah kekuasaan Belanda di Indonesia. Pihak penguasa hanya meninggalkan sedikit sahabat di kalangan

19Marwati Djoened Poesponegoro dan Nugroho Notosusanto. Op. Cit. Hlm 1. 20

Mestika Zeid. Kepialangan Politik dan Revolusi Palembang 1900-1950. (Jakarta. LP3ES. 2003.) Hlm 227.

21Slamet Muljana. Kesadaran Nasional Dari Kolonialisme Sampai Kemerdekaan Jilid II. (Yogyakarta.

LKIS. 2008.) Hlm 1.

22

Marwati Djoened Poesponegoro, Nugroho Notosusanto. Op. Cit. Hlm 2.

23Suhartono. Op. Cit. Hlm 118 24M.C Ricklef. Op. Cit. Hlm 422.

(7)

rakyat Indonesia. Bahkan kalangan elit yang telah mengharapkan berlangsungnya evolusi melalui kerja sama kini benar-benar menyangsikan kemauan baik pihak Belanda.25

Perang Pasifik memberi kesempatan bagi Jepang untuk menguasai seluruh Asia, dengan terlibatnya Jepang di Perang Pasifik, kesempatan untuk menguasai Asia, terutama Indonesia sangat besar. Dengan kemenangan Jepang di berbagai medan pertempuran, memudahkanya untuk masuk Indonesia dan menguasai seluruh Indonesia. Dengan demikian Perang Pasifik merupakan jalur masuknya Jepang menuju Indonesia.

B. Gambaran Umum Tentang Pendudukan Jepang Di Indonesia

Pendudukan Jepang pada periode Perang Dunia kedua antara tahun 1941 sampai 1945 atas wilayah Indonesia (dalam perspektif masa itu adalah masa Hindia Belanda), keadaan ini dianggap membawa dampak yang cukup signifikan bagi perjalanan bangsa Indonesia sebagai sebuah negara. Dampak tersebut bukan hanya di bidang politik atau kenegaraan, tetapi juga dampak sosial budaya. Tujuan penguasaan pemerintah Jepang atas Indonesia adalah demi mendapatkan sumber daya alam maupun sumber daya manusia guna mendukung jalannya peperangan. Dalam rangka mencapai tujuan tersebut, Jepang dengan berbagai cara mencoba menarik minat dengan seluruh rakyat untuk bekerja sama. Hal tersebut terlihat dalam usaha-usaha Jepang dibidang propaganda dan mobilisasi massa. Memasuki era abad 20, kemajuan dalam bidang industri dan kepadatan penduduk di Jepang, akhirnya membawanya menjadi negara penjajah. Penjajahan pertama Jepang dilakukan terhadap Korea pada tahun 1905.26

Pada 1930, militer Jepang melakukan provokasi di Manchuria yang dikenal sebagai

Manchuria Incident, mereka kemudian menguasai dan mendudukkan seorang kaisar boneka, Pu Yi. Militer dan pengusaha-pengusaha Jepang lalu mengeksploitasi Manchuria habis-habisan.27 Kemudian menguasai Cina pada tahun 1937 dan Asia Tenggara pada tahun 1938. Minat Jepang terhadap Asia Tenggara adalah karena ajaran Shintoisme pada

Hakko-Ichiu yaitu ajaran tentang kesatuan keluarga manusia. Jepang sebagai bangsa yang

25

Ibid. Hlm 294.

26G. Moedjanto. Indonesia Abad Ke-20: Dari Kebangkitan Nasional Sampai Linggarjati. (Jogjakarta.

Kanisius. 1988.) Hlm 66.

27

(8)

telah maju mempunyai kewajiban untuk mempersatukan bangsa-bangsa di dunia ini dan memajukannya.28

Alasan lain Jepang ingin menguasai Indonesia adalah karena ekonomi, kemajuan industri di Jepang memaksanya untuk menguasai sumber-sumber alam di Indonesia terutama minyak tanah, timah, karet, dan lain-lain.29

Ketika terjadi malapetaka ekonomi dunia pada tahun 1930 an berbagai negara mulai meninggalkan standar emas sebagai jaminan keuangannya, Jepang paling dahulu mengikuti langkah ini, lebih dahulu dari Hindia Belanda yang dengan keras kepala sampai tahun 1935 tetap mempertahankan standar emas, biarpun negara-negara Eropa lain sudah meninggalkanya.30

Jepang nampaknya tidak begitu menderita, beberapa tahun kemudian Jepang sanggup bersaing dengan negara-negara Eropa untuk merebut pasaran ekonomi, dengan menggunaka Politik Dumping, yaitu menjual barang-barang yang lebih murah di luar negeri dari pada di Jepang sendiri. Untuk mendomplang berlangsungnya ekonomi Jepang, posisi Palembang terkait erat dengan kepentingan ekonomi dan strategi militer dalam invasinya ke wilayah Selatan. Sebagian besar sumber daya alam yang dibutuhkan Jepang adalah minyak bumi, batu bara, timah, dan karet terdapat di Sumatra, khususnya Palembang.31

Dalam sejarah Indonesia, periode 1930 sampai 1950 adalah periode yang sangat krusial. Masyarakat Indonesia mengalami peristiwa-peristiwa yang sangat berdampak pada masa-masa berikutnya. Peristiwa itu diawali dengan meledaknya resesi ekonomi. Kejadian ini terjadi pada tahun 1930, saat itu dunia sedang mengalami krisis yang diakibatkan oleh peperangan negara-negara besar.32

Selanjutnya tahun 1942 sampai 1945 adalah masa pendudukan Jepang di Indonesia. Jepang datang ke Indonesia didasari oleh kebutuhan mereka akan minyak bumi untuk kebutuhan perang. Menipisnya bahan bakar minyak bumi yang telah dimiliki Jepang ditambah tekanan dari pihak amerika yang melarang ekspor minyak bumi ke Jepang membuat Jepang mencari sumber minyak buminya sendiri. Oleh karena itu mereka

28G. Moedjanto. Op. Cit. Hlm 66. 29

Ibid.

30Onghokham. Op. Cit. Hlm 30. 31Mestika Zeid. Op. Cit. Hlm 228. 32

(9)

berfikir bila mereka bisa menguasai Indonesia mereka bisa menguasai semuanya yang dimiliki Indonesia.33

Kependudukan Jepang di Indonesia diawali dengan embargo minyak oleh Amerika Serikat yang dilakukan besar-besaran. Dan pada saat itu, Kolonel Yamamoto membuat strategi untuk menjalankan dua operasi, yaitu operasi terbesar dalam sejarah Perang Dunia II dan operasi penyerangan atas Singapura dan Filipina sampai ke Jawa.

Awal serangan terhadap Amerika dilakukan ke Pearl Harbour dengan serangan pesawat tempur dan bombardir pada tanggal 7 Desember 1941. Ribuan pasukan Amerika tewas di medan perang. Keesokan harinya Amerika Serikat memberikan pernyataan bahwa mereka siap ikut bertempur melawan Jepang. Dan akhirnya meletuslah Perang Dunia II antara Jepang dan Amerika.

Jepang berhasil menguasai banyak wilayah terutama Indonesia, sehingga armada perangnya semakin bertambah. Sedangkan Amerika membentuk ABDACOM di Bandung yang dipimpin oleh Jenderal Sir Archilbald Wavell. Pada tanggal 8 Maret 1942, Belanda resmi menyerah dan Batavia berhasil dikuasai oleh Jepang. Dan peristiwa inilah yang menandai awal mula sejarah pendudukan Jepang di Indonesia.34

Tanggal 1 Maret 1942, kapal-kapal pengangkut tentara berlabuh di Teluk Banten sesuai jadwal. Seluruh pasukan Detasemen Sato di bawah Komando Kolonel Hansichi Sato mendarat di Teluk Banten. Menjelang subuh, Letjen Imamura mendirikan Pos Komando di Ragas, 3 km di utara Bojonegoro, kemudian sore harinya memindahkan markasnya ke Serang, tempat ia bermarkas sampai tanggal 7 Maret 1942. Pada 7 Maret 1942, satu unit pasukan Jepang telah mencapai Lembang, utara Bandung.35

Tanggal 8 Maret 1942 pukul 10.00, Imamura meninggalkan Batavia dan menuju Kalijati melalui Karawang. Pada hari itu juga dimulai perundingan antara Pemerintah Hindia Belanda yang dipimpin langsung oleh Gubernur Jenderal Van Starkenborg Stachouwer dan tentara Jepang pimpinan Letnan Jenderal Imamura.36

Imamura menyatakan, Belanda harus menandatangani pernyataan menyerah tanpa syarat, namun Gubernur Jenderal Belanda masih bersikeras mempertahankan kedudukan

33 Eko Praptanto. Sejarah Indonesia Zaman Pendudukan Jepang dan Kemerdekaan Indonesia Jilid 6.

(Jakarta. PT Bina Sumberdaya MIP. 2010.) Hlm 4.

34Rahmad. Awal Mula Pendudukan Jepang di

Indonesia.http://jokowarino.id/awal-mula-pendudukan-jepang-di-indonesia/ diakses pada 20 Maret 2017. Pukul 11.20 WIB.

35Batara R. Hutagalung. Op. Cit. Hlm 31.

(10)

Belanda di Indonesia. Jawaban ini membuat Imamura berang dan mengancam akan menghancurkan Tentara Belanda jika tidak mau menyerah tanpa syarat.37 Akhirnya, Belanda tunduk dengan ancaman Jenderal Jepang tersebut dan keesokan harinya, 9 Maret 1942, Letnan Jenderal Ter Porten, Panglima Tertinggi Tentara Hindia Belanda mewakili Gubernur Jenderal, menandatangani dokumen pernyataan menyerah tanpa syarat. Dengan demikian, bukan saja secara De Facto, melainkan juga secara De Jure, seluruh wilayah bekas Hindia Belanda berada di bawah kekuasaan dan administrasi Jepang.38

Penyerahan kekuasaan ini menandai resminya kekuasaan Jepang menggantikan pemerintahan Belanda di Indonesia.39 Untuk menduduki Indonesia awalnya Jepang tidak terlalu sulit untuk mendapatkan simpatik rakyat Indonesia. Jepang melakukan propaganda dengan melalui pertujukan drama, tari-tarian, nyanyian, khamisibai dan film. Dari semua propaganda, petugas sendenbu Jepang menyadari di antara berbagai materi propaganda, film adalah yang paling besar dampaknya.40 Di samping propaganda-propaganda yang dilakukan Jepang ada kebijakan yang dibuat oleh Jepang untuk kepentingan Jepang sendiri.

Kekerasan terhadap rakyat pun terjadi ketika usaha Jepang untuk menarik simpati rakyat tidak berhasil. Oleh karena itu Jepang mengadakan tindakan kekerasan yang banyak merugikan dan mendatangkan penderitaan terhadap bangsa Indonesia. Jepang memeras dan memaksa seluruh rakyat Indonesia untuk bekerja bagi kepentingan perang Jepang, yang disebut Romusha41. Pada umumnya yang dijadika Romusha adalah para petani yang diperintahkan untuk bekerja pada proyek-proyek dan pembangunan pabrik dan lain-lain.42 Mereka yang menjadi Romusha terpaksa harus meninggalkan keluarganya. Perginya kaum

37Batara R. Hutagalung. Op. Cit. Hlm 35. 38

Ibid. Hlm 35-36.

39Aiko Kurasawa. Mobilisasi dan Kotrol. Studi Tentang Perubahan Sosial di Pedesaan Jawa. (Jakarta.

Pt Grasindo. 1993.) Hlm 229.

40Aiko Kurasawa. Masyarakat dan Perang Asia Timur Raya. (Depok. Komunitas Bambu. 2016.) Hlm

219.

41Romusha adalah nama panggilan dari masyarakat Indonesia yang dipekerjakan secara paksa dimasa

pemerintahan Jepang sejak 1942-1945 kebanyakan masyarakat yang dijadikan Romusha adalah para petani yang pada tahun 1943 pemerintahan Jepang mewajibkan seluruh petani menjadi Romusha. Putri Fitria. Kamus Sejarah & Budaya Indonesia. (Bandung. Nuansa Cendekia. 2014.) Hlm 77.

(11)

laki-laki yang meninggalkan keluarganya, membuat keluarganya menjadi kelaparan dan kemiskinan.

Periode pendudukan Jepang di Indonesia sering dianggap sebagai orde penuh ketidakpastian, namun pada saat bersamaan memberikan banyak peluang tertentu bagi rakyat Indonesia. Kerap kali dikatakan bahwa rezim pendudukan Jepang tampil sewenang-wenang dengan tindakan dapat diduga dan di atas segalanya dinilai lebih kejam ketimbang Belanda.43

Selama pendudukanya di Indonesia, pemerintah militer Jepang berusaha memobilisasi seluruh sumber-sumber daya yang ada di Indonesia, baik sumber daya alam maupun sumber daya manusia, demi kepentingan perangnya.44

Masa Jepang merupakan masa kebangkitan nasional. Pendudukan selama tiga setangah tahun merupakan periode yang menentukan bagi sejarah Indonesia. Jepang banyak melakukan perubahan baru terhadap masyarakat pribumi yang akhirnya memungkinkan terjadinya revolusi Indonesia. Terutama di Jawa, mereka (golongan Jepang) mengindoktrinasi, melatih, dan mempersenjatai banyak generasi muda serta memberi kesempatan kepada pemimpin yang lebih tua untuk menjalin hubungan dengan rakyat. Di seluruh Nusantara sampai ke pelosok desa telah diguncang oleh tekanan politik yang keras dan menindas. Namun hal inilah yang akhirnya membangkitkan nasionalisme Indonesia untuk menuju kemerdekaan dari Kolonialisme.45

Kekuasaan penjajah kerajaan protestan Belanda dengan peerintah kolonialnya serta aparatnya, berakhir dalam waktu relatif sangat sebantar apabila dibandingkan dengan panjangnya masa penjajahan. Demikian juga dengan Perang Asia Timur Raya atau Perang Pasifik, yang diawali pada 7 Desember 1941 M dengan pengeboman Pearl Harbour, Hawaii, Amerika Serikat, menjadikan Imperialise Barat (pemerintah Kolonial Belanda) bertekuk lutut pada Imperialisme Timur (Balatentara Jepang) dengan serangan kilatnya pada 8 Maret 1942 M.46

C. Beberapa Perubahan Yang Diterapkan Jepang Selama Masa Penjajahan

43Mestika Zeid. Op. Cit. Hlm 226. 44Nino Oktorino. Op. Cit. Hlm 244. 45M.C Ricklef. Op. Cit. Hlm 421. 46

Ahmad Mansur Suryanegara. Api Sejarah. Jilid kesatu. (Bandung. Penerbit Suryadinata. 2014.) Hlm 575.

(12)

Masyarakat Indonesia mempercayai bangsa Jepang akan membawa perubahan untuk Indonesia ke arah yang lebih baik. Apalagi tersiar kabar bahwa Jepang akan membawa perubahan ekonomi ke arah yang lebih baik, kabar ini diikuti dengan menurunnya harga makanan. Di awal pendudukan Jepang kondisi ekonomi Indonesia tidaklah stabil. Harga barang, makanan dan jasa naik turun tidak terprediksi. Sebagai langkah awal, Jepang berusaha unuk memajukan produksi pangan melalui bidang pertanian, masyarakat mulai diajarkan beberapa cara menanam padi, menanam bibit dengan cara tradisional menjadi tanaman baris-berbaris, cara menanam bibit pun mulai dilakukan serta cara membuat pupuk kompos pun mulai dipraktekkan.

Kabar gembira tersebut ternyata tidak berlangsung lama, rupanya rakyat Indonesi belum menyadari bahwa usaha Jepang untuk memajukan sektor ekonomi Indonesia semata hanya untuk kepentingan perang. Untuk mengendalikan stabilitas ekonomi, pemerintah Jepang mengeluarkan peraturan untuk mengatur kembali hasil bumi Indonesia. Keadaan menjadi buruk karena terputusnya hubungan kerja sama dengan pasar ekspor tradisional, kondisi tersebut terjadi secara bersamaan, dan semakin menambah keruh perekonomian Indonesia. Untuk menangani masalah tersebut akhirnya pemerintah Jepang mencetak dan memperbanyak mata uang, akibatnya terjadilah sebuah Inflasi,47 disebabkan karena pemerintah Jepang tidak mampu mengendalikan nilai mata uang serta tidak mampu menampung semua hasil ekspor Indonesia.

Jepang berusaha untuk dapat menguasai Asia Tenggara yang disebut wilayah selatan, yang terbagi menjadi 2 wilayah. Wilayah yang pertama terdiri atas Malaya, Kalimantan Utara, Hindia Belanda, dan Filipina. Sedangkan wilayah yang kedua terdiri atas Vietnam, Laos dan Kamboja. Tujuannya yaitu untuk memperoleh bahan-bahan mentah untuk memperlancar ekonomi perang, terutama minyak bumi, Sumatera bersama Semenanjung Malaya dimasukkan sebagai daerah inti (Nuclear Zoen) kawasan selatan. Disamping letaknya yang sangat strategis bagi kepentingan politik regional Jepang di Asia Tenggara, kedua daerah inti itu juga memiliki kekayaan sumber daya alam yang dapat mendukung kepentingan ekonomi perang Jepang.48

Jepang ingin menguasai Indonesia terutama pulau Jawa karena Jepang menganggap Indonesia mempunyai potensi ekonomi yang luar biasa. Hal ini disebabkan

47Inflasi adalah kemerosotan nilai uang karena banyaknya dan cepatnya uang beredar sehingga

menyebabkan naiknya harga barang-barang. Nina Karina Setyo Andayani & Retno Sasongkowati. Sejarah Dunia Kuno dan Modern. (Yogyakarta. Indoliterasi. 2013.) Hlm 65.

(13)

karena Indonesia memiliki tanah yang subur dan penduduknya banyak. Sebelum Jepang benar-benar menguasai Indonesia, Belanda menghancurkan objek-objek vital yang sebagian merupakan tempat produksi dan sarana ekonomi, ini dilakukan Belanda agar Jepang tidak bisa memanfaatkannya. Akibatnya ialah, pada awal pendudukan Jepang hampir seluruh kehidupan ekonomi di Indonesia lumpuh. Kehidupan ekonomi kemudian sepenuhnya berubah dari keadaan normal menjadi ekonomi perang.49

Setelah berhasil menguasai Indonesia, Jepang mengambil alih semua kegiatan dan pengendalian ekonomi. Langkah pertama yang dilakukan Jepang adalah rehabilitasi prasarana ekonomi seperti jembatan, alat-alat transportasi dan telekomunikasi yang bersifat fisik. Beberapa peraturan yang bersifat kontrol terhadap kegiatan ekonomi dikeluarkan. Pengawasan terhadap barang-barang yang disita dari musuh diperketat. Untuk mencegah meningkatnya harga barang dan timbulnya berbagai manipulasi secara setempat, dikeluarkan pengaturan pengendalian harga dan hukuman yang berat bagi yang melanggar. Harta milik musuh dan harta yang dibiayai dengan modal musuh disita dan menjadi hak milik pemerintah Jepang.50

Di bidang moneter pemerintah Jepang berusaha sekeras-kerasnya untuk mempertahankan nilai Gulden atau Rupiah Hindia Belanda. Tujuannya ialah agar harga barang-barang dapat dipertahankan seperti sebelum perang dan untuk mengawasi lalulintas permodalan dan arus kredit. Di bidang perpajakan diadakan pemungutan dari berbagai sumber, termasuk pajak penghasilan.51 Hal ini dilakukan pemerintah Jepang agar pemerintah Jepang mudah untuk mengendalikan perekonomian.

Sebelum perang, produksi padi di Jawa pas-pasan untuk konsumsi lokal. Namun tentara Jepang mengambil hasil panen padi untuk kebutuhan pasukan Jepang, bukan hanya untuk yang tinggal di Jawa, tetapi juga untuk yang tersebar di Indonesia timur dan pulau-pulau di Laut Pasifik Selatan.52

Untuk memenuhi kebutuhan perang, terutama bagi para prajurit Jepang yang bertempur di garis depan, para petani diwajibkan menyerahkan sebagian besar hasil panen padi dan jagungnya.53

49

Marwati DjoenedPoesponegoro dan Nugroho Notosusanto.Op. Cit. Hlm 75.

50Ibid. Hlm 76. 51Ibid. Hlm 78.

52Aiko Kurasawa. Op.cit. hlm 145 53Nino Oktorino. Op. Cit. Hlm 248

(14)

Harga padi yang diwajibkan jual ke pemerintah militer sangat murah. Meskipun makananya kurang, petani tidak bisa membeli kembali karena hampir tidak ada beras yang dijual di pasar.54

Ketika perang menginjak tingkat krisis pada tahun 1944 dimana Sekutu sudah mendekati Jepang, tuntutan akan kebutuhan bahan baku semakin meningkat. Rakyat dituntut untuk menyetor padi dan menaikan produksi padi, mereka juga dibebani pekerjaan tambahan yang bersifat wajib, seperti menanam dan memelihara jarak (tumbuhan liar). Pekerjaan ini mengurangi waktu kerja petani apalagi banyak di antara mereka dipaksa menjadi Romusha.55 Kaum Romusha itu diperlakukan sangat buruk. Sejak dari pagi buta sampai petang hari mereka dipaksa melakukan pekerjaan tanpa makan dan perawatan cukup. Karena itu kondisi fisiknya menjadi sangat lemah, sehingga mereka hampir tidak punya sisa kekuatan lagi. Jika ada di antara mereka yang berani beristirahat sekalipun hanya sebentar maka hal itu akan mengundang maki-makian dan pukulan-pukulan dari pengawas mereka orang Jepang. Hanya malam hari mereka berkesempatan melepaskan lelah.56 Kebijakan ini mengakibatkan kesengsaraan yang berlipat ganda bagi rakyat Indonesia.

Menjelang tahun 1944, Jepang makin terdesak dan satu demi satu daerah jajahanya hilang direbut sekutu. Serangan yang diarahkan ke Jepang makin jelas dan kemungkinan besar hubungan antara Jepang dan Indonesia terputus oleh blokade sekutu.57Kebijakan tersebut juga diterapkan dalam bidang politik.

Dari segi politik, Jepang menjanjikan kemerdekaan buat bangsa Indonesia. Pada awalnya Jepang tidak melarang, bahkan membiarkan rakyat Indonesia mengibarkan bendera merah putih. Tentara Jepang sangat mengahui bahwa sang merah putih adalah lambang negara Indonesia yang sangat didambakan oleh rakyat Indonesia. Pada zaman Belanda, sang merah putih tidak boleh berkibar di langit Indonesia. Dengan demikian, tindakan tentara Jepang yang membiarkan sang merah putih berkibar di langit Indonesia dan diijinkanya menyayikan lagu kebangsaan Indonesia yaitu Indonesia Raya.58

54Aiko Kurasawa. Op. Cit. Hlm 147 55

Marwati DjoenedPoesponegoro dan Nugroho Notosusanto.Op. Cit. Hlm 83.

56Ibid. Hlm 39.

57Suhartono. Op.cit. hlm 130. 58

Dra Arniati Prasediyawati Herkusumo. Chuo Sang In. Dewan Pertimbangan Pusat Pada Masa Pendudukan Jepang. (Jakarta. PT Rosda Jayaputra. 1982.) Hlm 20.

(15)

Langkah selanjutnya adalah membiarkan lagu kebangsaan Indonesia Raya berkumandang di udara bahkan di pemancar-pemancar radio, meskipun hal tersebut sangat dilarang oleh pemerintah Belanda, tapi tidak meyurutkan niat pemerintah Jepang untuk menyiarkan berita kemerdekaan yang dapat ditangkap dan diperdengarkan ke seluruh penjuru dunia. Tindakan yang dilakukan pemerintah Jepang ini sangat membesarkan hati dan memberikan harapan kepada bangsa Indonesia untuk menjadi bangsa yang lebih baik dan harapan yang cerah akan hari esok.

Pada tanggal 7 September 1944 di dalam sidang istimewa ke 85 Teikoku Ginkai

(parlemen Jepang) di Tokyo, Perdana Menteri Koiso (pengganti Perdana Menteri Tojo) mengumumkan tentang pendirian pemerintah kemaharajaan Jepang, bahwa daerah Hindia Timur (Indonesia) diperkenankan merdeka “kelak dikemudian hari” apa yang menyebabkan dikeluarkanya pernyataan tersebut adalah karena semakin terjepitnya angkatan perang Jepang. Situasi Jepang semakin burukdi dalam bulan Agustus 1944. Terbukti bahwa moril masyarakat mulai mundur, produksi perang merosot, yang mengakibatkan kurangnya persediaan senjata dan amunisi, ditambah dengan timbulnya soal-soal logistik karena hilangnya sejumlah besar kapal angkut dan kapal perang.59

Langkah Jepang berikutnya dalam recana memberikan kemerdekaan kepada Indonesia adalah pernyataan Perdana Menteri Koiso Kuniaki di depan sidang ke-85 Parlemen Jepang pada tanggal 7 September 1944 mengenai “Kemerdekaan Hindia Timur”. Pernyataan tersebut adalah sebagai berikut.

“. . . tahun lalu, sesuai dengan keinginan kaum pribumi, kemaharajaan telah mengambil langkah-langkah yang menyangkut partisipasi politiknya dan kaum pribumi pun telah mengerti maksud sesungguhnya dari kemaharajaan dan secara tetap melanjutkan perjuanganya mencapai klimaks dari Perang Asia Timur Raya. Menanggapi hal ini dan untuk kemakmuran Hindia Timur, bersama ini kemaharajaan menyatakan bahwa kemerdekaan akan dikukuhkan dikemudian hari.”60

Dalam masa pemerintahanya, Jepang berusaha mencari perhatian Indonesia untuk misinya yaitu ingin membentuk Asia Tmur Raya di bawah pimpinan Jepang. Oleh karena itu pada masa pemerintahanya, Jepang mejanjikan Indonesia menjadi negara yang merdeka. Untuk menarik simpati orang Indonesia, Jepang mengaku kepada Indonesia sebagai saudara tua. Sebagai saudara tua Jepang menyatakan bahwa kedatanganya untuk membebaskan Indonesia dari penjajah Belanda, dan semua petinggi Indonesia diberi

59Ibid. Hlm 66. 60

Dra. Arniati Prasediyawati Herkusumo. Chuo Sang In. Dewan Pertimbangan Pusat Pada Masa Pendudukan Jepang. (Jakarta. PT Rosda jayaputra. 1982.) Hlm 20.

(16)

kesempatan untuk menduduki jabatan-jabatan tertinggi yang dulunya hanya diduduki oleh Belanda.

Kekerasan dan kekejaman Jepang terhadap rakyat Indonesia menimbulkan pemberontakan di berbagai daerah. Seperti pemberontakan Cot Pileng 1942 dan Teuku Hamid 1944, pemberontakan Singaparna di Aceh 1944 dan Indramayu 1944, pemberontakan Pasukan Pembela Tanah Air (PETA) bulan Februari 1945 di Blitar.61 Semua pemberontakan itu adalah bukti semangat Indonesia untuk mencapai kemerdekaan. Pencapaian kemerdekaan itu terbuka pada tahun 1944 ketika pasukan Jepang banyak mengalami kekalahan dalam perang pasifik melawan Amerika Serikat yang dipimpin oleh Jenderal Dougles Mac Arthur. Dan akhirnya pada tanggal 15 Agustus 1945 Jepang menyatakan menyerah kepada Sekutu setelah kedua kotanya Hiroshima dan Nagasaki hancur terkena bom atom yang dilancarkan oleh Sekutu. Menyerahnya Jepang dalam Perang Pasifik membuat daerah dudukanya menjadi satus Vacum Of Power

(kekosongan kekuasaan). Kondisi ini dimanfaatkan olehpara tokoh nasionalis Indonesia Untuk memprolamasikan kemerdekaan Indonesia secepat mungkin sebelum sekutu datang lagi. Dua hari setelah Jepang menyerah, tepatnya pada tanggal 17 Agustus 1945 bangsa Indonesia menyatakan merdeka atas penjajahan.

Kemerdekaan Indonesia ini menjadi tonggak sejarah baru negeri ini. Kemerdekaan pulalah yang menjadi titik balik dinamika sosial, sehingga terjadi perubahan sosial yang drastis dalam masyarakat.Perubahan yang dibawa Jepang untuk Indonesia memang banyak. Dari mulai sektor ekonomi, pertanian sampai pada kemerdekaan Indonesia. Perubahan tersebut yang membuat masyarakat Indonesia menerima didirikannya pemerintah Jepang di Indonesia.

D. UpayaJepang Mendekati Umat Islam Umtuk Mempermudah Jalanya Propaganda

Kekalahan Jepang di berbagai medan pertempuran menyebabkan menipisnya kepercayaan bangsa Indonesia terhadap pemerintah Jepang dan karena ini Jepang harus mampu memulihkan kepecayaan bangsa Indonesia kepada Jepang. Sejak itu pula pemerintah Jepang mulai mendekati para nasionalis terkemuka, sebab tanpa adanya kerjasama dengan para nasionalis itu kemenangan Perang Asia Tmur Raya tidak akan menjadi kenyataan.62

61M. Junaedi Al Anshori. Op. Cit. Hlm 124. 62

(17)

Mengetahui pentingnya para ulama dan kiai bagi rakyat Indonesia, terutama masyarakat pedesaan membuat Jepang merapatkan barisan dengan para alim ulama. Jepang sangat menyadari dengan kharisma yang dimiliki para alim ulama dapat menggerakkan seluruh masyarakat Indonesia yang mayoritas beragama Islam. Singkatnya jika ingin menguasai rakyatnya, kuasai dulu pimpinannya. Tidak dapat dipungkiri bahwa alim ulama juga dapat dianggap sebagai seorang pemimpin. Di kalangan Islam, pihak pemerintah Jepang mempropagandakan kesatuan orang-orang Islam tanpa pandang aliran untuk melawan sekutu.63

Pada bulan Maret 1942 pemerintah Jepang mendirikan Shumubu (Kantor Urusan Agama) di bawah kolonel Horie Choso. Badan itu kemudian mengirimkan sejumlah stafnya yang terdiri dari orang-orang Jepang yang beragama Islam untuk mendekati para ulama dan pemimpin Islam lainnya. Setelah serangkaian penjajakan, pemerintah militer Jepang memutuskan untuk bersikap toleran terhadap organisasi-organisasi Islam yang ada.64

Untuk menggalang dukungan dari umat muslim, Horie mengatur agar 32 orang kyai diterima oleh Gunseikean di Istana Gambir, suatu kehormatan yang tidak mungkin terjadi pada zaman Belanda.65

Untuk merealisasikan rencananya Jepang melakukan propaganda keliling Jawa. Pada awal pendudukanya pihak Jepang membentuk bagian pengajaran dan agama di bawah pimpinan kolonel Horie yang memulai aktifitasnya dari Jawa Timur. Pada bulan Mei 1942 ia mulai mengadakan pertemuan khusus dengan para pemuka agama Islam dari seluruh Jawa Timur di Surabaya. Dalam pertemuan dengan para pemuka agama, Horie menyatakan bahwa ia ingin berkenalan dengan para pemuka agama dan menjelaskan mengenai sikap Jepang terhadap agama Islam. Ia meminta agar umat Islam tidak melakukan kegiatan-kegiatan yang bersifat politik. Setelah pertemuan berakhir, organisasi Islam menyatakan diri tidak akan melakukan kegiatan-kegatan yang bersifat politik.66

Jepang yang dulunya melarang semua bentuk badan organisasi, kini sedikit melunak dengan mengijinkan satu organisasi yang sifatnya agamis, hal ini dilakukan

63

Selamet Muljana. Op. Cit. Hlm 14.

64Nino Oktorino. Dibawah Matahari Terbit. Sejarah Pendudukan Jepang di Indonesia 1941-1945.

(Jakarta. PT Elex Media Komputindo. 2016.) Hlm 208-209.

65

Ibid.

(18)

Jepang untuk memudahkan mereka dalam mengontrol keadaan, juga dapat dijadikan satu media untuk merekrut masa yang dapat mudah diarahkan sesuai dengan kehendak mereka. Dalam rangka memberikan kelonggaran kepada golongan Islam dipulau Jawa, pemerintah militer masih mengijinkan tetap bedirinya satu organisasi Islam dari jaman Hindia Belanda yaitu Majlis Islam A’la Indonesia (MIAI) yang didirikan di Surabaya pada tahun 1937 oleh K.H. Mas Mansyur dan kawan-kawan.67

Pada perkembangannya Jepang mulai tidak puas dengan MIAI. Dikarenakan tidak semua organisasi keagamaan ikut bergabung dengan MIAI. Harapan Jepang untuk menguasai masa dengan mudah akan terhambat, dikarenkan anggota MIAI mulai tertarik pada dunia politik, ini jelas akan menjadi satu bahaya yang akan dihadapi Jepang. Sehingga pada tanggal 24 Oktober 1943 MIAI resmi dinyatakan bubar oleh Jepang.

Sebagai ganti MIAI pemerintah Jepang mendirikan MASYUMI (Majlis Syuro Muslimin Indonesia). Majlis Syuro Muslimin Indonesia resmi didirikan pada tanggal 22 November 1943. Tujuan Jepang mendirikan Masyum itidak lain untuk melakukan mobilisasi besar-besaran terhadap golongan Islam Indonesia. Jika sebelumnya dalam organisasi MIAI organisasi Islam terbesar di Indonesia tidak ikut serta di dalamnya lain halnya dengan organisasi ini, Muhamadiyah dan NU ikut serta dan berperan aktif di Masyumi.

Tugas yang diberikan Jepang untuk Masyumi adalah untuk mempropaganda guna mempengaruhi rakyat Indonesia, untuk membantu Jepang dalam menghadapi sekutu. Propaganda ini merupakan strategi Jepang untuk mengambil hati kaum muslimin Indonesia dalam Perang Asia Timur Raya. Tugas yang diberikan pemerintah Jepang dapat dilaksanakan dengan baik oleh Masyumi serta mendapat kepercayaan penuh dari pemerintah Jepang. Kepercayaan itu yang nantinya akan dimanfaatkan untuk menggalang atau menghimpun kekuatan untuk melawan Jepang. Pemimpin Masyumi mengusulkan kepada pemerintah Jepang untuk membentuk tentara militer yang dihimpun dari para ulama yang diberi nama Sabilillah dan para santri yang diberi nama Hidzbullah. Dengan demikian secara tidak langsung Masyumi mempunyai tentara sendiri yang dapat diandalkan untuk membela tanah airnya sendiri.

(19)

Kebijakan Jepang ini memberi suatu keuntungan besar bagi gerakan Islam karena kini mereka mendapatkan kedudukan yang lebih terkemuka dalam kehidupan sosial politik, dibandingkan selama zaman penjajahan Belanda.68

Bisa dikatakan bahwa yang dilakukan oleh pemerintah Jepang dari awal hingga akhir pendudukan semuanya digunakan untuk kepentingan perang. Dengan mendekatkan diri kepada pribumi atau pun para alim ulama, Jepang berharap bisa meraih kemenangan dalam Perang Asia Timur Raya. Selain itu rezim pendudukan Jepang banyak menggantungkan kerja sama dengan unsur-unsur lokal. Pemimpin pergerakan dan orang awam yang bekerja sama dengan pemerintah militer Jepang pada titik tertentu memang berhasil mengatasi kendala yang ada.69

Jepang yang ingin menguasai Indonesia, melakukan berbagai cara untuk menghilangkan pengaruh barat, dengan cara melakukan kerjasama dengan rakyat Indonesia serta mendekati para ulama untuk memuluskan jalanya berbagai propaganda. Selain itu, Jepang tidak hanya membutuhkan sumber daya alam, tetapi juga membutukan banyak sumber daya manusia untuk kebutuhan perang. Kaum laki-laki dimobilisasikan untuk kepentingan perang. Dengan adanya pengerahan kaum laki-laki, maka yang tersisa hanyalah kaum perempuan. Pengerahan kaum laik-laki tersebut membuat peran laki-laki digantikan oleh kaum perempuan. Kehidupan kaum perempuan menjadi sengsara. Lapangan pekerjaan sangat sulit didapatkan. Hal ini dimanfaatkan oleh Jepang untuk membuka lowongan pekerjaan bagi perempuan seperti pembantu rumah tangga, pemain sandiwara, pekerja restoran dan lain-lain. Namun semua itu hanya janji semata, banyak kaum perempuan yang terjebak oleh janji-janji palsu Jepang. Salah satu tipu daya Jepang yaitu menjadikan perempuan Indonesia sebagai Jugun Ianfu.

68Nino Oktorino. Op. Cit. Hlm 210. 69Mestika Zeid. Op.Cit. Hlm 226.

Referensi

Dokumen terkait

Nilai positif yang dapat diambil dari kegiatan seni sandiwara pada masa pendudukan Jepang, bagi dunia sandiwara selanjutnya yaitu, dikenalnya dokumentasi naskah lakon, jangkauan

Pada masa pendudukan di Indonesia, Jepang berkepentingan untuk merangkul golongan nasionalis sekuler dan intelektual Indonesia dalam membantu usahanya menghadapi perang

Keadaan umat Islam masa pendudukan jepang, lebih memiliki posisi tawar di bandingkan dengan masa penjajahan Belanda, walaupun di daerah yang lain tetap

Kebijakan likuidasi bank-bank yang dijalankan oleh Tentara Pendudukan Jepang telah menimbulkan kesan kepada perwakilan Hindia Belanda di Australia, bahwa kondisi perbankan di

Sebagaimana diuraikan di atas, keterlibatan Jepang dalam Perang Dunia II berkaitan dengan peristiwa di mana Jepang diperlakukan tidak adil, diremehkan

Menambah wawasan mengenai perubahan arah kebijakan Amerika Serikat di Jepang pada masa pendudukan Sekutu dan pemulihan ekonomi Jepang pasca Perang Dunia II.. Memberikan

2.1 Pembentukan Struktur Pemerintahan Pendudukan Sekutu di Jepang Jepang sebagai negara yang kalah dalam Perang Dunia II harus menyerah tanpa syarat kepada Sekutu pada tanggal

Setelah Indonesia merdeka pada 17 Agustus 1945 prangko yang pertama kali di gunakan di Indonesia adalah prangko Hindia Belanda dan Pendudukan Jepang yang di cetak