• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN KEGIATAN

PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

PEMBINAAN DAN PENDAMPINGAN MUSYAWARAH GURU MATA PELAJARAN (MGMP) SEJARAH SMA/SMK KABUPATEN ACEH BESAR

OLEH:

Muhjam Kamza, S.Pd, M.Pd 198912072017031101

Disampaikan dalam kegiatan Pembinaan dan Pendampingan MGMP Sejarah Jenjang SMA/SMK Kabupaten Aceh Besar Angkatan 2 di Cabang Dinas

Pendidikan Wilayah Kota Banda Aceh dan Kabupaten Aceh Besar

Banda Aceh, 25 s.d 29 November 2019

(2)

i

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada alam semesta ini. Terutama dalam lindungan dan bimbingan kasih sayang-Nya sehingga dapat terselesaikan laporan pengabdian kepada masyarakat dalam kegiatan Pembinaan dan Pendampingan MGMP Sejarah Jenjang SMA/SMK Kabupaten Aceh Besar Angkatan 2 di Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Kota Banda Aceh dan Kabupaten Aceh Besar. Shalawat beriring salam semoga tetap tercurah untuk junjungan Nabi Besar Muhammad SAW yang telah membawa kita dari alam kebodohan ke alam yang penuh ilmu pengetahuan.

Adapun sebab pembuatan laporan ini bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai jalannya kegiatan tentang program pembinaan dan pendampingan MGMP Sejarah SMA/SMK. Semoga laporan ini dapat memenuhi tujuannya dan bermanfaat bagi yang memerlukan.

Banda Aceh, Desember 2019

Muhjam Kamza, S.Pd., M.Pd

(3)

ii

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... ii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

BAB II URAIAN MATERI ... 4

DAFTAR PUSTAKA ... 14

LAMPIRAN ... 15

(4)

1 BAB I PENDAHULUAN

Sebagaimana diketahui bahwa dari tahun 1942 sampai tahun 1945 Jepang menduduki kepulauan Indonesia. Latar belakang pendudukan Jepang di Indonesia mempunyai sejarah yang panjang dan ketika itu Jepang berada dalam Perang Dunia II.

Perang Dunia II melibatkan banyak sekali negara di dunia termasuk semua kekuatan besar yang pada akhirnya membentuk dua aliansi militer yang saling bertentangan yaitu Sekutu dan Poros. Perang Dunia II dapat dikatakan merupakan perang terluas dalam sejarah karena melibatkan lebih dari 100 juta orang di berbagai pasukan militer. Dalam keadaan "perang total", negara - negara besar memaksimalkan seluruh kemampuan ekonomi, industri, dan pengetahuannya untuk keperluan perang, sehingga menghapus perbedaan antara sumber daya sipil dan militer. Selain itu, Perang Dunia II mengakibatkan kematian massal warga sipil, termasuk pemakaian senjata nuklir dalam peperangan. Jumlah kematian yang mencapai 70 juta jiwa menjadikan Perang Dunia II sebagai konflik paling mematikan sepanjang sejarah umat manusia.

Proses Jepang menuju Perang Dunia II, sebenarnya bila diurut lebih jauh lagi diawali sejumlah perang di berbagai tempat seperti melawan Cina ( 1894 sampai 1895 ), Rusia ( 1904 sampai 1905 ), melawan kekuatan Jerman terkait semenanjung Shantung ( 1914 sampai 1915 ), kemudian di Siberia setelah Revolusi Bolshevik pada tahun 1918 sampai 1922 dan akhirnya dalam gelombang Ekspansi.

Ekspansi Jepang sekitar permulaan tahun 1930-an, antara lain dengan memperluas pengaruh maupun peranannya di Cina dan Korea. Sebagai akibatnya terjadilah persaingan – persaingan Jepang dengan pihak Barat terutama di daratan Cina. Ketika Jepang berusaha memperluas pengaruh ke Manchuria, pihak Barat serempak menuduh Jepang melakukan tindakan yang tidak adil.

Menurut pengamatan bangsa Barat, tentara Jepang ditempatkan di Manchuria yang menamakan diri sebagai Kwantung Army, telah melakukan sabotase dengan melakukan cara meledakan jalan kereta api milik Jepang itu sendiri. Pihak Barat. menganggap bahwa sabotase tersebut dilakukan secara sengaja dengan maksud untuk melemahkan pemerintahan Cina, seolah-olah tidak mampu menjaga keamanan terhadap kepentingan Jepang di wilayah Manchuria.

Konflik Cina-Jepang kemudian dimanfaatkan oleh media Barat yang memang berpihak pada Cina untuk menyudutkan porsi politik Jepang di Asia Timur melalui penyebaran berita ke seluruh dunia untuk mempengaruhi opini publik. Penyebaran berita tentang adanya konflik tersebut merupakan bagian dari sejumlah provokasi Barat terhadap Jepang terkait perebutan pengaruh dan kepentingan di Asia.

(5)

2

Selanjutnya Jepang berbenturan dengan Amerika dan negara – negara Eropa termasuk Uni Soviet, sebab Amerika pun berkepentingan di Cina sebagai daerah pemasaran untuk industrinya, sedangkan untuk Uni Soviet, kehadiran Jepang di Manchuria dimulai sebagai ancaman terhadap pengaruh bagi negara di Siberia, Inggris, Perancis, dan Belanda.

Hal tersebut dikarenakan negara-negara itu khawatir bahwa perluasan wilayah kekaisaran Jepang akan sampai ke daerah-daerah jajahan mereka. Oleh karena itu negara Barat seperti Inggris, Belanda, Amerika, Rusia secara terang – terangan melibatkan diri dalam perselisihan Cina dan Jepang dengan memberi dukungan kepada Cina.

Untuk membantu Cina, Amerika secara besar – besaran memasok peralatan perang untuk Kuomintang ( Nasionalis Cina ) dan melakukan embargo besi dan baja ke Jepang.

Inggris membantu Cina dengan memutus jalur laut Tokyo Shanghai, sehingga mengakibatkan terhambatnya laju agresi Jepang, karena harus memutar untuk sampai tujuan. Belanda atas desakan Amerika memutuskan untuk tidak mengekspor minyak dari Hindia Belanda (Indonesia) ke Jepang. Embargo tersebut berarti mematikan sama sekali kemampuan industri Jepang yang merupakan sumber kehidupannya. Respon Jepang dalam hal ini adalah dengan menyerang Amerika di Pearl Harbour.

Adanya serangan Jepang ke Pearl Harbour merupakan awal terjadinya Perang Dunia II. Pada saat Jepang dalam Perang Dunia II inilah, Jepang memutuskan menduduki Indonesia. Keputusan Jepang dalam mengekspansi Indonesia. Dikarenakan dalam pandangan Angkatan Laut Jepang, sumber daya alam yang dibutuhkan Jepang dapat diperoleh di daerah Selatan di Hindia Belanda Dalam upayanya untuk merebut Hindia Belanda, Jepang telah membuat strategi penyerangan bercabang tiga. Disebelah Timur, mereka berencana bergerak memasuki kepulauan Maluku dan Timor, dengan begitu dapat memutuskan jalur komunikasi dan bala bantuan dari Australia. Di tengah, Kalimantan dan Sulawesi akan direbut, sementara diujung Barat kepulauan Hindia, Sumatra akan diserang apabila kejatuhan Singapura telah dipastikan. Akhirnya, apabila seluruh sasaran ini telah diraih, seluruh pasukan akan dikerahkan untuk merebut Jawa, pusat pemerintahan Belanda sekaligus markas besar komando militer Sekutu di Asia Tenggara.

Pasukan penyerbu Jepang terdiri atas dua gugus penyerang yang sangat kuat: di sebelah Timur dipimpin oleh Laksamana Madya Ozawa, terdiri dari kapal-kapal penjelajah berat dan perusak yang mengawal iring-iringan kapal pengangkut dan pasukan yang dibayangi oleh kapal-kapal induk pimpinan Laksamana Nagumo. Kekuatan penyerbu itu menyerbu wilayah Hindia Belanda seperti belalai dua ekor cumi-cumi raksasa. Cumi yang di Barat menuju Kalimantan Utara dan Sumatra melalui Laut Cina Selatan, sementara yang di Timur bergerak menuju Kalimantan Timur, Sulawesi, Ambon, Timor, dan Bali.

Serangan awal Jepang ditujukan ke Pulau Kalimantan yang kaya minyak. Pada 16 Desember 1941, pasukan Jepang mendarat di Miri daerah Kalimantan Utara, ke Serawak

(6)

3

pada 24 Desember 1941, kemudian menerobos masuk ke Pontianak yang jatuh ke tangan mereka pada 28 Desember 1941. Jepang menguasai Hindia Belanda diawali dengan penaklukan Tarakan, Kalimantan Timur (11 Januari 1942), Balikpapan (24 Januari 1942), Pontianak (29 Januari 1942), Samarinda (3 Februari 1942), dan Banjarmasin (10 Februari 1942). Setelah berhasil menguasai wilayah luar Jawa, Jepang kemudian memusatkan serangannya ke Pulau Jawa. Pada 1 Maret 1942, Jepang berhasil mendarat di tiga tempat sekaligus, yaitu di Teluk Banten, di Eretan Wetan, sebelah Barat Cirebon (Jawa Barat), dan Kragan (Jawa Tengah).

Setelah menguasai wilayah tersebut, Belanda pada 5 Maret 1942 mengumumkan Batavia (Jakarta) sebagai kota terbuka. Artinya, Batavia tidak akan dipertahankan Akhirnya pada 8 Maret 1942, Belanda menyerah tanpa syarat terhadap Jepang di Kalijati, Subang, Jawa Barat. Sejak saat itu, Indonesia dikuasai oleh Jepang. Awal mula keberadaan Jepang di Indoneia, disambut baik oleh masyarakat Indonesia. Hal itu dikarenakan, ketika itu Jepang berpropaganda bahwa Jepang datang bukan untuk menjajah Indonesia melainkan memerdekakan bangsa Indonesia. Siaran tersebut menggunakan bahasa Indonesia dan membiarkan bendera Indonesia dikibarkan, bahkan sebelum Jepang mendarat di Pulau Jawa, siaran Radio Tokyo sering menyiarkan lagu kebangsaan Indonesia.

Tindakan lain yang dilakukan oleh Jepang untuk mengambil hati masayarakat Indonesia dengan melakukan pelarangan terhadap penggunaan bahasa Belanda sehingga bahasa Indonesia ikut berkembang dengan pesat. Selain itu, Radio Jepang juga menyiarkan supaya rakyat Indonesia berontak terhadap Belanda, namun setelah Jepang mengalahkan Belanda, kedatangan Jepang yang awalnya dikira akan memerdekakan Indonesia, ternyata hal itu hanya sebagai propaganda Jepang saja, karena Jepang memperlakukan masyarakat Indonesia lebih kejam dari Belanda dan menduduki Indonesia dengan kebijakan-kebijakan yang menimbulkan penderitaan bagi bangsa Indonesia.

(7)

4 BAB II URAIAN MATERI

1. Perang Pasifik

Perang pasifik atau Perang Dunia II adalah sebuah perang global yang berlangsung mulai tahun 1939 sampai 1945, termasuk semua kekuatan besar, yang pada akhirnya membentuk dua aliansi militer yang saling bertentangan yaitu Sekutu dan Poros. Perang ini merupakan perang terluas dalam sejarah yang melibatkan lebih dari 100 juta orang di berbagai pasukan militer.

Sejak tahun 1939, Adolf Hitler, Der Fiihrer Jerman, telah merencanakan penyerangan terhadap Polandia. Meskipun demikian , Polandia telah mendapat jaminan dari Inggris dan Perancis, yang akan membantunya jika diserang oleh Jerman. Tanggal 1 September pukul 00.40, Hitler mengeluarkan perintah untuk memulai penyerangan terhadap Polandia, yang kemudian dilancarkan tepat pukul 04.45. tanggal 3 September 1939,pukul 11.00 Inggris menyatakan perang terhadap Jerman, dan diikuti oleh Perancis pada pukul 17.00. Perang Dunia II pun dimulai.

Penyerangan Nazi terhadap Polandia merupakan awal pecahnya Perang Dunia II.

Menurut Perjanjian Versailles, wilayah Rusia Timur dipisahkan dari Jerman dengan dibentuknya negara Polandia, yang merupakan jalan keluar Jerman menuju laut.

Meletusnya Perang Dunia II pada dasarnya berkaitan erat dengan Perang Dunia I, yakni merupakan kelanjutan dari Perang Dunia I. Perang Dunia I telah mengakibatkan dampak besar bagi dunia, yaitu seperti kehancuran dan kerugian yang sangat besar, krisis perekonomian dunia, serta kematian jutaan jiwa. Oleh karena itu, salah satu upaya untuk mengakhiri Perang Dunia ke I adalah dengan melakukan genjatan senjata dan merancang suatu perjanjian (Perjanjian Versailles).4 untuk mengakhiri Perang Dunia I.

Perjanjian Versailles itu berisi tentang tuntutan sekutu (Amerika Serikat, Inggris, Perancis, dan Jepang) kepada Jerman untuk:

1) Menyerahkan daerah kekuasaannya kepada Inggris, Perancis dan Jepang.

2) Menanggung ganti rugi perang.

3) Memperkecil angkatan militer atau perangnya.

4) Menyerahkan kapal-kapal dagang kepada Inggris, dan

5) Memberikan wilayah Jerman bagian barat sungai Rhein sebagai jaminan (Selama 15 tahun).

Akan tetapi, Jerman mengingkari semua kesepakatan dalam perjanjian Versailles tersebut sehingga menjadi salah satu penyebab terjadinya Perang Dunia ke II pada tahun 1939.Selain salah satu penyebab Perang Dunia ke II diatas, terjadinya Perang Dunia II

(8)

5

yang melibatkan beberapa negara besar dilatar belakangi oleh beberapa sebab, yakni sebab umum dan sebab khusus.

a) Sebab Umum

Adanya unjuk kekuatan senjata yang diciptakan oleh beberapa negara dan perlombaan senjata antar negara-negara Eropa, seperti Inggris menciptakan Royal Air Force (Armada Udara) dan Jerman membuat kapal tempur Bismarck dengan peluru kendali Vergeltung (pembalasan).

1) Adanya politik balas dendam (Revanche Idea) yang dilakukan oleh negara Jerman.

2) Adanya politik mencari sekutu dengan munculnya blok Sekutu dan blok Fasis.

3) Gagalnya Liga Bangsa-Bangsa (LBB) dalam upaya menciptakan perdamaian dunia.

4) Adanya politik ekspansi beberapa negara fasis (militer) seperti:

 Jerman, dengan semboyan Jerman Raya (Lebensraum).

 Italia, dengan semboyan Italia Raya (Italia Iradenta) atau (Italia la Prima).

 Jepang dengan semangat Hakko Ichi-u.

b) Sebab Khusus

1) Penyerbuan Jerman terhadap Polandia pada tanggal 11 September 1939.

2) Terjadi penyerbuan yang dilakukan Jepang terhadap Pangkalan Armada Angkatan Laut Amerika Serikat di Pearl Harbour, Hawaii pada hari Minggu tanggal 7 Desember 1941.

Di Asia, Jepang, yang memilih bergabung dengan kekuatan Axis, juga melakukan serangan kilat dengan menyerbu daratan Cina. Lalu bak gelombang raksasa, Jepang menyapu seluruh Asia Tenggara, sampai Indonesia. Kehadiran Jepang dalam kancah perang dunia, yang dengan penuh keberanian menyatakan perang melawan raksasa imperialisme Amerika dan sekutunya.7Seusai Perang Dunia I, di mana Jepang terlibat, negeri ini dengan politik fasisme yang mulai dijalankanya memperlihatkan keunggulan dengan diperoleh mandat atas pulau-pulau yang semula menjadi milik Jerman di Samudera Pasifik.

Selama Perang Dunia II, Jepang terlibat perang di Pasifik yang sering disebut sebagai Perang Asia Timur Raya. Latar belakang Jepang melibatkan diri dalam perang dunia ke-2 adalah karena paham yang mereka anut, yiatu FASISME. Selain fasisme, Jepang memiliki motivasi lain dalam melakukan invasi. Salah satunya adalah konsep Hakko Ichiu. Konsep ini pertama kali diungkapkan oleh Jimmu Tenno, salah satu Kaisar Jepang pada 600 SM.

Hakko Ichiu sendiri memiliki arti “8 penjuru di bawah 1”. Orang Jepang pada masa itu berasumsi bahwa seluruh dunia merupakan keluarga besar dan Jepang sebagai keturunan Dewa menjadi pemimpin seluruh dunia. Asumsi bahwa kaisar sebagai perwujudan dunia nyata berasal dari shintoisme. Ajaran ini sudah mendarah dagang dalam akar budaya

(9)

6

Jepang. Bahkan pada era Meiji, Shinto menjadi agama nasional. Oleh karena itu, ketika Jepang melakukan invasi para tentara dengan semangat tinggi rela melakukan apapun demi Kaisar yang dianggap dewa. Menggunakan hakko ichiu sebagai pemacu semangat benar- benar efektif bagi Jepang pada masa itu.

Betapa kuatnya militer Jepang di negaranya, terlihat dengan diangkatnya Jenderal ToJo sebaga Perdana Menteri Jepang (Oktober 1941) dan tak sampai 2 bulan kemudian sejak berkuasa, Jenderal Toyo menggemparkan dunia dengan menyerang Pearl Harbour (8 Desember 1941), Singapura dan kedudukan-kedudukan AS serta Inggris lainya di Asia dan Pasifik, yang kemudian menyulut terjadinya Perang Asia Timur Raya, atauPerang Dunia II.

Perang dunia ke dua terjadi tahun 1939-1945. Terjadinya Perang Dunia II secara tidak langsung berpengaruh terhadap kehidupan politik dan pergerakan kemerdekaan Indonesia. Pada tahun 1942 Jepang berhasil mengalahkan Belanda, maka posisi Belanda Indonesia diambil alih oleh Jepang. Artinya Indonesia mulai dijajah oleh Jepang. Masa pendudukan Jepang berjalan sekitar 3,5 tahun. Berbagai kebijakan Jepang di Indonesia diarahkan untuk memperkuat kekuatan militer. Selain itu untuk ikut mendukung kemenangannya dalam menghadapi Sekutu.

Suasana Perang sebetulnya sudah lama terbentuk, khususnya di kalangan negara- negara Eropa. Semenjak Hitler berhasil mencaplok Australia ke dalam wilayah Jerman pada tahun 1938, suasana perang terus berkembang di Eropa dan sekaligus menjadi ancaman bagi Amerika, dan Benua Asia yang lebih menjadi sasaran tembak. Watak agresor dari negeri-negeri Fasis. Pada 1 September 1939, Hitler menyerbu Polandia dan berkobarlah Perang Dunia II di Eropa. Di Indonesia, GAPI menekan Belanda untuk memberikan otonomi supaya bisa bekerja sama dengan Belanda untuk Melawan Fasisme, namun usulan GAPI tidak ditanggapi. Pada tahun 1940, pemerintah Belanda menegaskan untuk tidak memberikan otonomi sedikit pun untuk Indonesia dan kekuasaan akan tetap pada tanggung jawab Belanda.

Pada tanggal 10 Mei 1940, Hitler menyerbu negeri Belanda. Meskipun diserbu pasukan Jerman, tapi Belanda tidak mau mengubah status Indonesia dari negara jajahanya.

Pada tanggal 14 Mei 1940, pemerintah dan ratu Belanda meninggalkan negerinya untuk mengungsi ke London. Ketika itu Jerman memberlakukan undang-undang darurat perang, dan segala aktifitas politik dilarang. Pemimpin-pemimpin Indonesia dalam Volksrad masih berharap Belanda memberikan kesempatan. Tetapi jawaban dari Gubernur Jendral Tjarda van Starkenborgh Stachouwer bahwa akan dilakukan beberapa perubahan setelah perang berakhir.

Pada bulan September 1940, tiga pihak yaitu Jerman, Jepang, dan Italia mengesahkan persekutuan mereka. Prancis dikalahkan oleh Jerman pada bulan Juni 1940.

Pada September 1940, pemerintah Prancis yang di Vichy yang bekerja sama dengan Jerman

(10)

7

yang memperbolehkan Jepang membangun pangkalan-pangkalan militer di Indo-Cina jajahan Prancis. Pada saat itu, pemimpin-pemimpin Jepang mulai membicarakan secara terang-terangan untuk kebebasan Indonesia. Pihak Jepang meminta ijin ke Belanda untuk diperbolehkan memasuki Indonesia, namun Belanda menolak. Sampai pada tahun 1941, ekspor Indonesia ke Jepang diberhentikan dan Belanda membekukan aset Jepang di Indonesia. Mengetahui hal itu Jepang memperkuat pangkalan militernya di daerah Indo- Cina.

Pada tanggal 8 Desember 1940, pasukan Jepang menyerang Pearl Harbour,14 pusat pertahanan Amerika Serikat di Pasifik. Selama enam bulan sejak jatuhnya Pearl Harbour, Jepang terus melakukan Gerakan ofensif. Hingga ke Asia Tenggara, termasuk Indonesia.

Lima jam setelah penyerangan Pearl Harbour, Gubernur Jendral Hindia Belanda Tjarda van Starkenborgh Stachouwer menyatakan perang terhadap Jepang. Ketika itu pemerintah Hindia Belanda mempertahankan diri terhadap serangan Jepang dari bulan Desember sampai awal tahun 1942. Belanda meminta bantuan kepada raja Yogyakarta dan Surakarta.

Kerja sama antara kedua kerajaan dengan pemerintah Hindia Belanda memanglah erat, namun serangan Jepang yang begitu besar tidak dapat lagi dibendung.

Pada bulan Januari 1942 terjadi pertempuran seru di laut Jawa yangmembawa keunggulan bagi armada Jepang. Ambon dan seluruh daerah Maluku, meskipun di daerah tersebut masih dipertahankan oleh 2.400 pasukan militer Belanda dan 1.000 pasukan Australia tetapi kekuatan dan kecerdikan Jepang dalam bertempur tak bisalagi dibendung.

Pada waktu yang bersamaan Manado dan Kendari berhasil dilumpuhkan juga.

Pada bulan yang sama, daerah-daerah kekuasaan Belanda di Kalimantan jatuh ke tangan Jepang. Dimulai dari Tarakan pada tanggal 11-12 Januari, kemudian disusul pada tangal 24 Januari yaitu Balikpapan yang merupakan sumber minyak. Kemudian disusul oleh Pontianak pada tanggal 29 Januari., Samarinda juga direbut Jepang pada 3 Februari, dan terakhir Banjarmasin takluk pada 10 Februari 1942. Pada 5 Februari ekspansi Jepang terus ditingkatkan dengan jatuhnya lapangan terbang Samarinda II, yang waktu itumasih dikuasai oleh tentara Hindia Belanda (KNIL). Dengan dikuasainya pusat kekuatan Hindia Belanda di lapangan terbang tersebut, maka dengan mudah pada tanggal 10 Februari Banjarmasin secara keseluruhan dikuasai.

Palembang menempati posisi yang istimewa dalam setrategi politik militer Jepang di Sumatra. Jepang mendarat di Sumatra untuk pertama kalinya di Palembang pada tanggal 14 Februari 1942. Dua hari kemudian pada tanggal 16 Februari 1942 palembang dan sekitarnya berhasil dikuasai oleh Jepang. Pada waktu itu Jawa hanya dipertahankan oleh 25.000 tentara KNIL, 15.000 tentara Sekutu, 5.500 personil administrasi dan 6.000 angkatan udara kerajaan Inggris, dan masih dibantu 3.000 tentara Australia dan 500 tentara Amerika Serikat. Namun pada akhirnya, kekuatan Sekutu berhasil dibekukan oleh Jepang.

(11)

8

Keberhasilan pihak Jepang menduduki Indonesia sebenarnya juga tidak lepas dari bantuan kaum pribumi itu sendiri. Dibeberapa daerah, banyak rakyat Indonesia yang ikut menyerang serdadu-serdadu dan sipil Belanda. Maka salah satu upaya untuk menyelamatkan orang-orang Belanda dan Sekutu lainnya adalah dengan menyerah kepada Jepang, supaya tidak terjadi banyak korban. Pada tanggal 8 Desember 1941 pasukan tentara Jepang bergerak masuk ke Asia Tenggara, bersamaan dengan penyerangan terhadap Pearl Harbour. Berakhirlah kekuasaan Belanda di Indonesia. Pihak penguasa hanya meninggalkan sedikit sahabat di kalangan rakyat Indonesia. Bahkan kalangan elit yang telah mengharapkan berlangsungnya evolusi melalui kerja sama kini benar-benar menyangsikan kemauan baik pihak Belanda.

Perang Pasifik memberi kesempatan bagi Jepang untuk menguasai seluruh Asia, dengan terlibatnya Jepang di Perang Pasifik, kesempatan untuk menguasai Asia, terutama Indonesia sangat besar. Dengan kemenangan Jepang di berbagai medan pertempuran, memudahkanya untuk masuk Indonesia dan menguasai seluruh Indonesia. Dengan demikian Perang Pasifik merupakan jalur masuknya Jepang menuju Indonesia.

2. Pendudukan Jepang di Indonesia

Pendudukan Jepang pada periode Perang Dunia kedua antara tahun 1941 sampai 1945 atas wilayah Indonesia (dalam perspektif masa itu adalah masa Hindia Belanda), keadaan ini dianggap membawa dampak yang cukup signifikan bagi perjalanan bangsa Indonesia sebagai sebuah negara. Dampak tersebut bukan hanya di bidang politik atau kenegaraan, tetapi juga dampak sosial budaya. Tujuan penguasaan pemerintah Jepang atas Indonesia adalah demi mendapatkan sumber daya alam maupun sumber daya manusia guna mendukung jalannya peperangan. Dalam rangka mencapai tujuan tersebut, Jepang dengan berbagai cara mencoba menarik minat dengan seluruh rakyat untuk bekerja sama. Hal tersebut terlihat dalam usaha-usaha Jepang dibidang propaganda dan mobilisasi massa.

Memasuki era abad 20, kemajuan dalam bidang industri dan kepadatan penduduk di Jepang, akhirnya membawanya menjadi negara penjajah. Penjajahan pertama Jepang dilakukan terhadap Korea pada tahun 1905. Pada 1930, militer Jepang melakukan provokasi di Manchuria yang dikenal sebagai Manchuria Incident, mereka kemudian menguasai dan mendudukkan seorang kaisar boneka, Pu Yi. Militer dan pengusaha-pengusaha Jepang lalu mengeksploitasi Manchuria habis-habisan.27 Kemudian menguasai Cina pada tahun 1937 dan Asia Tenggara pada tahun 1938. Minat Jepang terhadap Asia Tenggara adalah karena ajaran Shintoisme pada Hakko-Ichiu yaitu ajaran tentang kesatuan keluarga manusia.

Jepang sebagai bangsa yang telah maju mempunyai kewajiban untuk mempersatukan bangsa-bangsa di dunia ini dan memajukannya.

Alasan lain Jepang ingin menguasai Indonesia adalah karena ekonomi, kemajuan industri di Jepang memaksanya untuk menguasai sumber-sumber alam di Indonesia

(12)

9

terutama minyak tanah, timah, karet, dan lain-lain. Ketika terjadi malapetaka ekonomi dunia pada tahun 1930 an berbagai negara mulai meninggalkan standar emas sebagai jaminan keuangannya, Jepang paling dahulu mengikuti langkah ini, lebih dahulu dari Hindia Belanda yang dengan keras kepala sampai tahun 1935 tetap mempertahankan standar emas, biarpun negara-negara Eropa lain sudah meninggalkanya.

Jepang nampaknya tidak begitu menderita, beberapa tahun kemudian Jepang sanggup bersaing dengan negara-negara Eropa untuk merebut pasaran ekonomi, dengan menggunaka Politik Dumping, yaitu menjual barang-barang yang lebih murah di luar negeri dari pada di Jepang sendiri. Untuk mendomplang berlangsungnya ekonomi Jepang, posisi Palembang terkait erat dengan kepentingan ekonomi dan strategi militer dalam invasinya ke wilayah Selatan. Sebagian besar sumber daya alam yang dibutuhkan Jepang adalah minyak bumi, batu bara, timah, dan karet terdapat di Sumatra, khususnya Palembang.

Dalam sejarah Indonesia, periode 1930 sampai 1950 adalah periode yang sangat krusial. Masyarakat Indonesia mengalami peristiwa-peristiwa yang sangat berdampak pada masa-masa berikutnya. Peristiwa itu diawali dengan meledaknya resesi ekonomi. Kejadian ini terjadi pada tahun 1930, saat itu dunia sedang mengalami krisis yang diakibatkan oleh peperangan negara-negara besar.

Selanjutnya tahun 1942 sampai 1945 adalah masa pendudukan Jepang di Indonesia. Jepang datang ke Indonesia didasari oleh kebutuhan mereka akan minyak bumi untuk kebutuhan perang. Menipisnya bahan bakar minyak bumi yang telah dimiliki Jepang ditambah tekanan dari pihak amerika yang melarang ekspor minyak bumi ke Jepang membuat Jepang mencari sumber minyak buminya sendiri. Oleh karena itu mereka berfikir bila mereka bisa menguasai Indonesia mereka bisa menguasai semuanya yang dimiliki Indonesia.

Kependudukan Jepang di Indonesia diawali dengan embargo minyak oleh Amerika Serikat yang dilakukan besar-besaran. Dan pada saat itu, Kolonel Yamamoto membuat strategi untuk menjalankan dua operasi, yaitu operasi terbesar dalam sejarah Perang Dunia II dan operasi penyerangan atas Singapura dan Filipina sampai ke Jawa. Awal serangan terhadap Amerika dilakukan ke Pearl Harbour dengan serangan pesawat tempur dan bombardir pada tanggal 7 Desember 1941. Ribuan pasukan Amerika tewas di medan perang.

Keesokan harinya Amerika Serikat memberikan pernyataan bahwa mereka siap ikut bertempur melawan Jepang. Dan akhirnya meletuslah Perang Dunia II antara Jepang dan Amerika.

Jepang berhasil menguasai banyak wilayah terutama Indonesia, sehingga armada perangnya semakin bertambah. Sedangkan Amerika membentuk ABDACOM di Bandung yang dipimpin oleh Jenderal Sir Archilbald Wavell. Pada tanggal 8 Maret 1942, Belanda

(13)

10

resmi menyerah dan Batavia berhasil dikuasai oleh Jepang. Dan peristiwa inilah yang menandai awal mula sejarah pendudukan Jepang di Indonesia.

Tanggal 1 Maret 1942, kapal-kapal pengangkut tentara berlabuh di Teluk Banten sesuai jadwal. Seluruh pasukan Detasemen Sato di bawah Komando Kolonel Hansichi Sato mendarat di Teluk Banten. Menjelang subuh, Letjen Imamura mendirikan Pos Komando di Ragas, 3 km di utara Bojonegoro, kemudian sore harinya memindahkan markasnya ke Serang, tempat ia bermarkas sampai tanggal 7 Maret 1942. Pada 7 Maret 1942, satu unit pasukan Jepang telah mencapai Lembang, utara Bandung.

Tanggal 8 Maret 1942 pukul 10.00, Imamura meninggalkan Batavia dan menuju Kalijati melalui Karawang. Pada hari itu juga dimulai perundingan antara Pemerintah Hindia Belanda yang dipimpin langsung oleh Gubernur Jenderal Van Starkenborg Stachouwer dan tentara Jepang pimpinan Letnan Jenderal Imamura.

Imamura menyatakan, Belanda harus menandatangani pernyataan menyerah tanpa syarat, namun Gubernur Jenderal Belanda masih bersikeras mempertahankan kedudukan Belanda di Indonesia. Jawaban ini membuat Imamura berang dan mengancam akan menghancurkan Tentara Belanda jika tidak mau menyerah tanpa syarat. Akhirnya, Belanda tunduk dengan ancaman Jenderal Jepang tersebut dan keesokan harinya, 9 Maret 1942, Letnan Jenderal Ter Porten, Panglima Tertinggi Tentara Hindia Belanda mewakili Gubernur Jenderal, menandatangani dokumen pernyataan menyerah tanpa syarat. Dengan demikian, bukan saja secara De Facto, melainkan juga secara De Jure, seluruh wilayah bekas Hindia Belanda berada di bawah kekuasaan dan administrasi Jepang.

Penyerahan kekuasaan ini menandai resminya kekuasaan Jepang menggantikan pemerintahan Belanda di Indonesia. Untuk menduduki Indonesia awalnya Jepang tidak terlalu sulit untuk mendapatkan simpatik rakyat Indonesia. Jepang melakukan propaganda dengan melalui pertujukan drama, tari-tarian, nyanyian, khamisibai dan film. Dari semua propaganda, petugas sendenbu Jepang menyadari di antara berbagai materi propaganda, film adalah yang paling besar dampaknya. Di samping propaganda-propaganda yang dilakukan Jepang ada kebijakan yang dibuat oleh Jepang untuk kepentingan Jepang sendiri.

Kekerasan terhadap rakyat pun terjadi ketika usaha Jepang untuk menarik simpati rakyat tidak berhasil. Oleh karena itu Jepang mengadakan tindakan kekerasan yang banyak merugikan dan mendatangkan penderitaan terhadap bangsa Indonesia. Jepang memeras dan memaksa seluruh rakyat Indonesia untuk bekerja bagi kepentingan perang Jepang, yang disebut Romusha. Pada umumnya yang dijadika Romusha adalah para petani yang diperintahkan untuk bekerja pada proyek-proyek dan pembangunan pabrik dan lain-lain.

(14)

11

Mereka yang menjadi Romusha terpaksa harus meninggalkan keluarganya. Perginya kaum laki-laki yang meninggalkan keluarganya, membuat keluarganya menjadi kelaparan dan kemiskinan. Periode pendudukan Jepang di Indonesia sering dianggap sebagai orde penuh ketidakpastian, namun pada saat bersamaan memberikan banyak peluang tertentu bagi rakyat Indonesia. Kerap kali dikatakan bahwa rezim pendudukan Jepang tampil sewenang- wenang dengan tindakan dapat diduga dan di atas segalanya dinilai lebih kejam ketimbang Belanda.

Selama pendudukanya di Indonesia, pemerintah militer Jepang berusaha memobilisasi seluruh sumber-sumber daya yang ada di Indonesia, baik sumber daya alam maupun sumber daya manusia, demi kepentingan perangnya. Masa Jepang merupakan masa kebangkitan nasional. Pendudukan selama tiga setangah tahun merupakan periode yang menentukan bagi sejarah Indonesia. Jepang banyak melakukan perubahan baru terhadap masyarakat pribumi yang akhirnya memungkinkan terjadinya revolusi Indonesia.

Terutama di Jawa, mereka (golongan Jepang) mengindoktrinasi, melatih, dan mempersenjatai banyak generasi muda serta memberi kesempatan kepada pemimpin yang lebih tua untuk menjalin hubungan dengan rakyat. Di seluruh Nusantara sampai ke pelosok desa telah diguncang oleh tekanan politik yang keras dan menindas. Namun hal inilah yang akhirnya membangkitkan nasionalisme Indonesia untuk menuju kemerdekaan dari Kolonialisme.

Kekuasaan penjajah kerajaan protestan Belanda dengan peerintah kolonialnya serta aparatnya, berakhir dalam waktu relatif sangat sebantar apabila dibandingkan dengan panjangnya masa penjajahan. Demikian juga dengan Perang Asia Timur Raya atau Perang Pasifik, yang diawali pada 7 Desember 1941 M dengan pengeboman Pearl Harbour, Hawaii, Amerika Serikat, menjadikan Imperialise Barat (pemerintah Kolonial Belanda) bertekuk lutut pada Imperialisme Timur (Balatentara Jepang) dengan serangan kilatnya pada 8 Maret 1942 M.

3. Kebijakan pada Masa Pemerintahan Jepang di Indonesia

Masyarakat Indonesia mempercayai bangsa Jepang akan membawa perubahan untuk Indonesia ke arah yang lebih baik. Apalagi tersiar kabar bahwa Jepang akan membawa perubahan ekonomi ke arah yang lebih baik, kabar ini diikuti dengan menurunnya harga makanan. Di awal pendudukan Jepang kondisi ekonomi Indonesia tidaklah stabil. Harga barang, makanan dan jasa naik turun tidak terprediksi. Sebagai langkah awal, Jepang berusaha unuk memajukan produksi pangan melalui bidang pertanian, masyarakat mulai diajarkan beberapa cara menanam padi, menanam bibit dengan cara tradisional menjadi tanaman baris-berbaris, cara menanam bibit pun mulai dilakukan serta cara membuat pupuk kompos pun mulai dipraktekkan.

(15)

12

Kabar gembira tersebut ternyata tidak berlangsung lama, rupanya rakyat Indonesi belum menyadari bahwa usaha Jepang untuk memajukan sektor ekonomi Indonesia semata hanya untuk kepentingan perang. Untuk mengendalikan stabilitas ekonomi, pemerintah Jepang mengeluarkan peraturan untuk mengatur kembali hasil bumi Indonesia. Keadaan menjadi buruk karena terputusnya hubungan kerja sama dengan pasar ekspor tradisional, kondisi tersebut terjadi secara bersamaan, dan semakin menambah keruh perekonomian Indonesia. Untuk menangani masalah tersebut akhirnya pemerintah Jepang mencetak dan memperbanyak mata uang, akibatnya terjadilah sebuah Inflasi, disebabkan karena pemerintah Jepang tidak mampu mengendalikan nilai mata uang serta tidak mampu menampung semua hasil ekspor Indonesia.

Jepang berusaha untuk dapat menguasai Asia Tenggara yang disebut wilayah selatan, yang terbagi menjadi 2 wilayah. Wilayah yang pertama terdiri atas Malaya, Kalimantan Utara, Hindia Belanda, dan Filipina. Sedangkan wilayah yang kedua terdiri atas Vietnam, Laos dan Kamboja. Tujuannya yaitu untuk memperoleh bahan-bahan mentah untuk memperlancar ekonomi perang, terutama minyak bumi, Sumatera bersama Semenanjung Malaya dimasukkan sebagai daerah inti (Nuclear Zoen) kawasan selatan. Disamping letaknya yang sangat strategis bagi kepentingan politik regional Jepang di Asia Tenggara, kedua daerah inti itu juga memiliki kekayaan sumber daya alam yang dapat mendukung kepentingan ekonomi perang Jepang.

Jepang ingin menguasai Indonesia terutama pulau Jawa karena Jepang menganggap Indonesia mempunyai potensi ekonomi yang luar biasa. Hal ini disebabkan karena Indonesia memiliki tanah yang subur dan penduduknya banyak. Sebelum Jepang benar-benar menguasai Indonesia, Belanda menghancurkan objek-objek vital yang sebagian merupakan tempat produksi dan sarana ekonomi, ini dilakukan Belanda agar Jepang tidak bisa memanfaatkannya. Akibatnya ialah, pada awal pendudukan Jepang hampir seluruh kehidupan ekonomi di Indonesia lumpuh. Kehidupan ekonomi kemudian sepenuhnya berubah dari keadaan normal menjadi ekonomi perang.

Setelah berhasil menguasai Indonesia, Jepang mengambil alih semua kegiatan dan pengendalian ekonomi. Langkah pertama yang dilakukan Jepang adalah rehabilitasi prasarana ekonomi seperti jembatan, alat-alat transportasi dan telekomunikasi yang bersifat fisik. Beberapa peraturan yang bersifat kontrol terhadap kegiatan ekonomi dikeluarkan. Pengawasan terhadap barang-barang yang disita dari musuh diperketat. Untuk mencegah meningkatnya harga barang dan timbulnya berbagai manipulasi secara setempat, dikeluarkan pengaturan pengendalian harga dan hukuman yang berat bagi yang melanggar. Harta milik musuh dan harta yang dibiayai dengan modal musuh disita dan menjadi hak milik pemerintah Jepang.

(16)

13

Di bidang moneter pemerintah Jepang berusaha sekeras-kerasnya untuk mempertahankan nilai Gulden atau Rupiah Hindia Belanda. Tujuannya ialah agar harga barang-barang dapat dipertahankan seperti sebelum perang dan untuk mengawasi lalulintas permodalan dan arus kredit. Di bidang perpajakan diadakan pemungutan dari berbagai sumber, termasuk pajak penghasilan. Hal ini dilakukan pemerintah Jepang agar pemerintah Jepang mudah untuk mengendalikan perekonomian.

Sebelum perang, produksi padi di Jawa pas-pasan untuk konsumsi lokal. Namun tentara Jepang mengambil hasil panen padi untuk kebutuhan pasukan Jepang, bukan hanya untuk yang tinggal di Jawa, tetapi juga untuk yang tersebar di Indonesia timur dan pulau- pulau di Laut Pasifik Selatan. Untuk memenuhi kebutuhan perang, terutama bagi para prajurit Jepang yang bertempur di garis depan, para petani diwajibkan menyerahkan sebagian besar hasil panen padi dan jagungnya. Harga padi yang diwajibkan jual ke pemerintah militer sangat murah. Meskipun makananya kurang, petani tidak bisa membeli kembali karena hampir tidak ada beras yang dijual di pasar.

Ketika perang menginjak tingkat krisis pada tahun 1944 dimana Sekutu sudah mendekati Jepang, tuntutan akan kebutuhan bahan baku semakin meningkat. Rakyat dituntut untuk menyetor padi dan menaikan produksi padi, mereka juga dibebani pekerjaan tambahan yang bersifat wajib, seperti menanam dan memelihara jarak (tumbuhan liar).

Pekerjaan ini mengurangi waktu kerja petani apalagi banyak di antara mereka dipaksa menjadi Romusha. Kaum Romusha itu diperlakukan sangat buruk. Sejak dari pagi buta sampai petang hari mereka dipaksa melakukan pekerjaan tanpa makan dan perawatan cukup. Karena itu kondisi fisiknya menjadi sangat lemah, sehingga mereka hampir tidak punya sisa kekuatan lagi. Jika ada di antara mereka yang berani beristirahat sekalipun hanya sebentar maka hal itu akan mengundang maki-makian dan pukulan-pukulan dari pengawas mereka orang Jepang. Hanya malam hari mereka berkesempatan melepaskan lelah.

Kebijakan ini mengakibatkan kesengsaraan yang berlipat ganda bagi rakyat Indonesia.

Menjelang tahun 1944, Jepang makin terdesak dan satu demi satu daerah jajahanya hilang direbut sekutu. Serangan yang diarahkan ke Jepang makin jelas dan kemungkinan besar hubungan antara Jepang dan Indonesia terputus oleh blokade sekutu. Kebijakan tersebut juga diterapkan dalam bidang politik.

Dari segi politik, Jepang menjanjikan kemerdekaan buat bangsa Indonesia. Pada awalnya Jepang tidak melarang, bahkan membiarkan rakyat Indonesia mengibarkan bendera merah putih. Tentara Jepang sangat mengahui bahwa sang merah putih adalah lambang negara Indonesia yang sangat didambakan oleh rakyat Indonesia. Pada zaman Belanda, sang merah putih tidak boleh berkibar di langit Indonesia. Dengan demikian, tindakan tentara Jepang yang membiarkan sang merah putih berkibar di langit Indonesia dan diijinkanya menyayikan lagu kebangsaan Indonesia yaitu Indonesia Raya

(17)

14

DAFTAR PUSTAKA

aya Makito. (2011). The Sino-Japanese war and the birth of Japanese nationalism (-.).

Tokyo: Minato-ku.

Bonga, D. W. (1996). Eight prison camps: A Dutch family in Japanese Java. Ohio: Center for International Studies Ohio Univeraity.

Cary, O. (1995). Eyewitness to history: The first Americans in postwar Asia (Revised ed.).

Tokyo: Kodansha International.

Craig, W. (1967). Jepang Hancur. Upaya Swadaya Aksara.

Dikky Sutadi, Sumadia, Widyamartaya A, Korn, J., & Maness, D. (1986). Jepang tersulut perang. Jakarta: Tira Pustaka.

Dozi Swandana. (2009). Dewa Perang Jepang. Sidoarjo: Masmedia Buana Pustaka.

Feis, H. (1950). The road to Pearl Harbour: The coming of the wat between the United States and Japan. Princenton, New Jersey: Princenton University Press.

Hanneman, M. L. (2001). Japan faces the world: 1925-1952. Harlow, England: Pearson Education.

HOYT, E. P. (1986). Japan's war: The great pacific conflict 1853 to 1952. New York: McGraw- Hill Book.

Kutakov, L. N. (1972). Japanese foreign policy on the eve of the Pacific war: A Soviet view.

Florida: The Diplomatic Press.

Livingstone, J., Moore, J., & Oldfather, F. (1973). Postwar Japan: 1945 to the present. New York: Random House.

Nando Baskara. (2008). Kamikaze: Aksi bunuh diri terhormat para pilot jepang. Yogyakarta:

Penerbit Narasi.

PAMUNGKAS, G. R. (2018). Invasi Jepang Ke China (1937-1945). FS-UNSADA.

Par. (1986). Jepang Tersulut Perang (1986). Tira Pustaka.

Piekaar, A., & Aboe Bakar. (1989). Aceh dan peperangan dengan Jepang. Banda Aceh: Pusat Informasi dan Dokumentasi Aceh.

Shuhsi Hsu. (1938). The war conduct of the Japanese. Shanghai: Kelly and Walsh.

SION, I. (1999). Peranan kaisar hirohito pada akhir perang pasifik. Unsada.

Wheeler, K., Constable, G., & Sumarsono, T. (1986). Pembom di atas Jepang. Jakarta: Tira Pustaka.

(18)

15 LAMPIRAN Foto Kegiatan

(19)

1

Kedatangan jepang ke Indonesia 1. Menguasai wilayah Indonesia. Bukti:

- Ind dijadikan sbg sumber bahan mentah - Romusha

2. Tentara pendudukan Jepang melakukan pemerasan ekonomi:

- Petani wajib menyetorkan hasil panen padi, jagung, dan ternak - Petani wajib menanam jarak untuk pelumas senjata - Hutan-hutan ditebang untuk kebutuhan industri - hasil perkebunan harus disetor pada Jepang

3. Pemuda-pemuda Indonesia dikerahkan untuk romusha (kerja paksa) 4. Jepang membentuk organisasi semi militer dan militer penuh - Semi militer:

a. Seinendan, 29 April 1943

Tujuan: mendidik dan melatih pemuda Indonesia untuk mempertahankan Indonesia dengan kekuatan sendiri b. Keibodan, 29 April 1943, Barisan pembantu Polisi c. Jawa Hokokai, 1944, dibentuk Jend. Kumkici Harada - Militer Penuh:

a. Peta, 3 Oktober 1943

b. Heiho, April 1943, pembantu prajurit Jepang

Tujuan Jepang Datang ke Indonesia

Dampak pendudukan Jepang di Indonesia

Positif :

- Kesempatan bagi bangsa Indonesia untuk menjadi birokrat.

- Perkembangan bahasa Indonesia yang pesat karena bahasa Indonesia dipakai sebagai bahasa resmi di kantor, sekolah, dan buku- buku.

- Status sosial pribumi mengalami kenaikan.

- Adanya kesempatan bagi rakyat Indonesia untuk memperoleh pendidikan / bersekolah.

- Dengan berdirinya PETA, para pemuda dapat memperoleh pendidikan militer dan penanaman jiwa nasionalis. Ini merupakan modal penting merebut kemerdekaan. Perwira-perwira didikan Jepang nantinya banyak yang menduduki jabatan militer paska kemerdekaan RI tanggal 17 Agustus 1945.

- Rasa kebangsaan berkembang pesat

- Mengetahui sistem pemerintahan yang baik karena dilibatkannya bangsa Indonesia dalam pemerintahan termasuk dapat menduduki jabatan tinggi dalam pemerintahan.

- dsb.

Negatif

1. Semua organisasi politik dilarang untuk beraktivitas.

2. Kesengsaraan rakyat karena adanya Romusha.

3. Kontrol media cetak dan elektronik yang kuat.

4. Alam Indonesia diekspoitasi secara besar-besaran.

5. Banyak para pejuang yang dihukum mati.

6. Pemerintahan Jepang yang kejam karena berbau fascis (adanya polisi militer yang kejam)

7. Banyak wanita Indonesia yang dijadikan Jogunianfu.

8. dsb

9. Penderitaan rakyat Indonesia akibat seluruh sumber daya alam diangkut oleh Jepang dengan alasan untuk persiapan Perang Asia Timur Raya.

10. Rusaknya mental karena korupsi demi memenuhi kebutuhan akan pangan dan kemiskinan.

11. Hilangnya harta benda karena keharusan

menyerahkan seluruh hak milik rakyat guna modal perang.

TOKOH-TOKOH PENJAJAHAN JEPANG DI INDONESIA (JEPANG)

Laksamana Maeda

Hitoshi Imamura (今村 均 Imamura Hitoshi,28 Juni 1886-4 Oktober 1968 ) seorang jenderal Jepang pada masa Perang Dunia II yang pernah menjadi Gubernur Jenderal di Indonesia periode Maret - November 1942.

(20)

2

TOKOH-TOKOH PENJAJAHAN JEPANG DI INDONESIA (JEPANG)

Laksamana Maeda

Laksamana Muda Maeda Tadashi

seorang perwira tinggi Angkatan Laut Kekaisaran Jepang di Hindia Belanda pada masa Perang Pasifik.

Laksamana Muda Maeda adalah seorang perwira penghubung (liaison officer) Angkatan Laut dan intelijen yang berkantor di Jakarta. Rumah Laksamana Muda Maeda di Jalan Imam Bonjol No.1 Jakarta menjadi tempat perumusan teks proklamasi kemerdekaan Indonesia pada malam hari 16 sampai subuh tanggal 17 Agustus 1945.

Pada masa 1942-1945, Angkatan Laut Kekaisaran Jepang (Kaigun) bertanggung jawab atas pendudukan Hindia Belanda di Borneo (Kalimantan) dan bagian timur (Sulawesi, Sunda Kecil, Kepulauan Ambon dan Papua), sementara Angkatan Darat Tentara Ke-16 (Rikugun) bertanggung jawab atas Jawa dan Tentara Ke-25 (Rikugun) bertanggung jawab atas Sumatera.

TOKOH-TOKOH PENJAJAHAN JEPANG DI INDONESIA (JEPANG)

Laksamana Maeda

Kuniaki Koiso(小磯 国昭 Koiso Kuniaki,22 Maret 18803 November 1950)

Perdana Menteri Jepang ke-41 antara 22 Juli 1944 sampai 7 April 1945. Pada 1944, dengan kejatuhan pemerintahanHideki Tojo, Koiso dipilih sebagai PM baru Jepang meski mengalami perjuangan kuat dari pejabat tentara senior. Selama masa pemerintahannya, angkatan Jepang menghadapi banyak kekalahan di tangan Militer AS. Untuk mempertahankan pengaruh Jepang di antara penduduk negeri-negeri yang dikuasainya, dalam pidatonya tanggal 7 September 1944 ia memberikan janji kemerdekaan di kemudian hari. Buat saat itu, Koiso dianggap menciptakan perdamaian dengan Sekutu, namun ia tak bisa menemukan solusi yang akan menenteramkan militer Jepang atau Amerika. Meninggalkan dengan pilihan sedikit namun untuk melanjutkan usaha perang, akhirnya Koiso mencoba memperpanjang kekuasaannya pada ketentaraan dengan mencoba mengambil kedudukan Menteri Perang, namun gagal sebab ia terdapat pada daftar jenderal yang tak aktif.

Akhirnya Koiso berhenti pada 1945 saat Pasukan AS mencaplok Okinawa. Setelah perang, ia ditangkap Sekutu dan diadili Pengadilan Militer Internasional untuk Timur Jauh buat kejahatan perang. Ia dihukum penjara seumur hidup. Koiso meninggal pada 1950 saat menjalani hukuman.

TOKOH-TOKOH PENJAJAHAN JEPANG DI INDONESIA (Indonesia)

Jenderal Sudirman (1916-1950)

Lahir: Bodas Karangjati, Purbalingga, 24 Januari 1916 Meninggal: Magelang, 29 Januari 1950

salah satu tokoh besar di antara sedikit orang lainnya yang pernah dilahirkan oleh suatu revolusi. Meski menderita sakit paru-paru yang parah, ia tetap bergerilya melawan Belanda. Ia berlatarbelakang seorang guru HIS Muhammadiyah di Cilacap dan giat di kepanduan Hizbul Wathan.

Ketika pendudukan Jepang, ia masuk tentara Pembela Tanah Air (Peta) di Bogor yang begitu tamat pendidikan, langsung menjadi Komandan Batalyon di Kroya. Menjadi Panglima Divisi V/Banyumas sesudah TKR terbentuk, dan akhirnya terpilih menjadi Panglima Angkatan Perang Republik Indonesia (Panglima TNI). Ia merupakan Pahlawan Pembela Kemerdekaan yang tidak perduli pada keadaan dirinya sendiri demi mempertahankan Republik Indonesia yang dicintainya. Ia tercatat sebagai Panglima sekaligus Jenderal pertama dan termuda Republik ini.

Pada saat pasukan Belanda kembali melakukan agresinya atau yang lebih dikenal dengan Agresi Militer II Belanda, Ibukota Negara RI berada di Yogyakarta sebab Kota Jakarta sebelumnya sudah dikuasai. Jenderal Sudirman yang saat itu berada di Yogyakarta sedang sakit. Keadaannya sangat lemah akibat paru-parunya yang hanya tingggal satu yang berfungsi.

Pada tangal 29 Januari 1950, Panglima Besar ini meninggal dunia di Magelang dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Semaki, Yogyakarta. Ia dinobatkan sebagai Pahlawan Pembela Kemerdekaan.

Soekarno Lahir 1 Juni 1901 Blitar, Jawa Timur Meninggal 21 Juni 1970 (umur 69) Jakarta, Indonesia

Pada awal masa penjajahan Jepang (1942-1945), pemerintah Jepang sempat tidak memperhatikan tokoh-tokoh pergerakan Indonesia terutama untuk "mengamankan" keberadaannya di Indonesia. Ini terlihat pada Gerakan 3A dengan tokohnya Shimizu dan Mr. Syamsuddin yang kurang begitu populer.

Namun akhirnya, pemerintahan pendudukan Jepang memperhatikan dan sekaligus memanfaatkan tokoh tokoh Indonesia seperti Soekarno, Mohammad Hatta dan lain-lain dalam setiap organisasi- organisasi dan lembaga lembaga untuk menarik hati penduduk Indonesia. Disebutkan dalam berbagai organisasi seperti Jawa Hokokai, Pusat Tenaga Rakyat (Putera), BPUPKI dan PPKI, tokoh tokoh seperti Soekarno, Hatta, Ki Hajar Dewantara, K.H Mas Mansyur dan lain lainnya disebut-sebut dan terlihat begitu aktif. Dan akhirnya tokoh-tokoh nasional bekerjasama dengan pemerintah pendudukan Jepang untuk mencapai kemerdekaan Indonesia, meski ada pula yang melakukan gerakan bawah tanah seperti Sutan Syahrir dan Amir Sjarifuddin karena menganggap Jepang adalah fasis yang berbahaya. Presiden Soekarno sendiri, saat pidato pembukaan menjelang pembacaan teks proklamasi kemerdekaan, mengatakan bahwa meski sebenarnya kita bekerjasama dengan Jepang sebenarnya kita percaya dan yakin serta mengandalkan kekuatan sendiri.

Ia aktif dalam usaha persiapan kemerdekaan Indonesia, diantaranya adalah merumuskan Pancasila, UUD 1945 dan dasar dasar pemerintahan Indonesia termasuk merumuskan naskah proklamasi Kemerdekaan. Ia sempat dibujuk untuk menyingkir ke Rengasdengklok Peristiwa Rengasdengklok.

Pada tahun 1943, Perdana Menteri Jepang Hideki Tojo mengundang tokoh Indonesia yakni Soekarno, Mohammad Hatta dan Ki Bagoes Hadikoesoemo ke Jepang dan diterima langsung oleh Kaisar Hirohito. Bahkan kaisar memberikan Bintang kekaisaran (Ratna Suci) kepada tiga tokoh Indonesia tersebut. Penganugerahan Bintang itu membuat pemerintahan pendudukan Jepang terkejut, karena hal itu berarti bahwa ketiga tokoh Indonesia itu dianggap keluarga Kaisar Jepang sendiri. Pada bulan Agustus 1945, ia diundang oleh Marsekal Terauchi, pimpinan Angkatan Darat wilayah Asia Tenggara di Dalat Vietnam yang kemudian menyatakan bahwa proklamasi kemerdekaan Indonesia adalah urusan rakyat Indonesia sendiri.

Namun keterlibatannya dalam badan-badan organisasi bentukan Jepang membuat Soekarno dituduh oleh Belanda bekerja sama dengan Jepang,antara lain dalam kasus romusha.

(21)

3

Sutan Syahrir Lahir:

Padang Panjang, Sumatera Barat, 5 Maret 1909 Meninggal:

Zürich, Swiss, 9 April 1966 (dimakamkan di TMP Kalibata, Jakarta) Karir:

Perdana Menteri Republik Indonesia Pertama (14 November 1945 hingga 20 Juni 1947) Semasa pendudukan Jepang, Sjahrir aktif mengelola jaringan pergerakan kemerdekaan di berbagai lokasi di Jawa dan rutin menyusun dan menyebarkan berbagai materi propaganda, termasuk info yang diterima dari siaran luar negeri. Dia adalah tokoh yang sangat menentang kerjasama dengan Jepang untuk kemerdekaan Indonesia.

Sjahrir lebih suka Indonesia secara sepihak memproklamasikan kemerdekaan tanpa menunggu Jepang karena dia memang benci dengan Jepang dan fasisme, juga untuk memperlihatkan kepada dunia bahwa Indonesia menentang kekuatan Poros pada masa itu.

Penculikan Soekarno-Hatta ke Rengasdengklok (14 Agustus 1945) dilakukan oleh, antara lain orang-orang Sjahrir dalam upaya memaksa kedua pemimpin itu mengubah pandangan mereka dan mau memproklamasikan kemerdekaan. Soekarno-Hatta pada 16 Agustus 1945 malam masih bertemu dengan Laksma Maeda di kediamannya dan keesokannya proklamasi kemerdekaan dikumandangkan, namun Sjahrir tidak hadir.

Kedatangan Jepang ke Indonesia

PERLAWANAN RAKYAT TERHADAP JEPANG

1. Pada awal pendudukan Jepang di Aceh tahun 1942 terjadi pemberontkan di Cot lieng, Lhok Seumawe di bawah pimpinan Teuku Abdul Jalil. Pemberontakan ini dapat di padamkan, namun dua tahun kemudian terjadi lagi pemberontkan di Meureu di bawah pimpinan Teuku Hamid.

2. Karang Ampel, Sindang ( Kabupaten Indramayu ) tahun 1943 terjadi perlwanan rakyat di daerah itu terhadap Jepang. Perlawanan ini dipimpin oleh Haji Madriyan dan kawan-kawannya., namaun perlawanan ini berhasil ditindas oleh Jepang dengan sangat kejamnya.

3. Sukamanah ( Kabupaten Tasikmalaya ), tahun 1943 terjadi perlawanan rakyat saat itu terhadap Jepang. Perlawanan ini dipimpin oleh Haji Zaenal Mustofa.

4. Blitar, pada tanggal 14 Februari 1945 terjadi pemberontakan PETA di bawah pimpinan Supriyadi ( putra Bupati Blitar ). Dalam memimpin pemberontakan ini Supriyadi tidak sendirian dan dibantu oleh teman- temannya seperti dr. Ismail, Mudari, dan Suwondo. Pada

pemberontakan itu orang-orang yang ada di Jepang yang ada di Blitar di binasakan.

Secara umum dapat dikatakan bahwa pendudukan Jepang di Indonesia tidak dapat diterima. Tidak kurang dari 20.000 orang menjadi korban keganasan pasukan Jepang.

Setelah kekalahan-kekalahan yang dialami oleh Jepang pada setiap peperangannya dalam Perang Pasifik, akhirnya pada tanggal 14 Agustus 1945 Jepang menyerah kepda pasukan sekutu.

Kebijaksanaan yang dilakukan Jepang

Peningkatan produksi padi

Keadaan beras di Jawa tahun 1942 sangat mengkhawatirkan. Oleh kerena itu produksi padi perlu ditingkatkan. Dalam rangka itu Jepang merencanakan penambahan areal tanah. Cara menambah areal tanah ini adalah dengan dengan membuka tanah baru terutama bekas perkebunan tanah lainya yang belum pernah ditanami. Disamping itu Jepang yang memeperkenalkan teknik penanamam padi yang baru, yaitu menanam bibit padi tanaman padi garis lurus dan Jepang mengemukakan bahwa hal ini adalah penyebab rendahnya produktivitas padi. Petani diharapkan menanam bibit padi lebih dari 2 centimeter dan tidak membiarkan tanaman terlalu besar di tempat pembibitan sebelum dipindahkan. Cara penanaman padi yang diperkenalkan oleh Jepang ini akhirnya diterima oleh petani Jawa, karena cara tersebut lebih efektif dalam rangka meningkatkan produksi padi.

Wajib serah padi

Pada masa pendudukan Jepang, Jawa ditetapkan sebagai pemasok beras pulau-pulau diluar Jawa serta untuk keperluan medan pertempuran di medan pertempuran di pasifik selatan. Beras didatangkan dari Jawa semakin memiliki arti yang sangat penting karena semasa perang angkatan jarak jauh dan perkapalan sangat sulit serta keamanan di laut memburuk. Disamping itu, beras Jawa dikenal bermutu tinggi dan rasanya enak. Oleh karena itu, Jepang berkeinginan untuk memperolah beras dari Jawa sehingga kebijakan mereka ditujukan unuk memeksimalkan produksi dan pengumpulan beras.

Pengawasan pertanian dan perkebunan

Pelaksanaan pertanian diawasi secara ketat dengan tujuan untuk mengendalikan harga barang, terutama beras. Hasil pertanian diatur sebagai berikut: 40% untuk petani, 30% harus dijual kepada pemerintah Jepang dengan harga yang sangat murah, dan 30% harus diserahkan ke ‘lumbung desa’. Ketentuan itu sangat merugikan petani dan yang berani melakukan pelanggaran akan dihukum berat. Badan yang menangani masalah pelanggaran disebut Kempetai (Korps Polisi Militer), suatu badan yang sangat ditakuti rakyat. Jepang hanya mengizinkan dua jenis tanaman perkebunan yaitu karet dan kina. Kedua jenis tanaman itu berhubungan langsung dengan kepentingan perang. Sedangkan tembakau, teh, kopi harus dihentikan penanamannya karena hanya berhubungan dengan kenikmatan. Setiap penduduk harus menyerahkan kekayaannya kepada pemerintah Jepang.

Rakyat harus menyerahkan barang-barang berharga (emas dan berlian), hewan, bahan makanan kepada pemerintah Jepang. Untuk memperlancar usaha usahanya, Jepang membentuk Jawa Hokokai (Kebaktian Rakyat Jawa).

Romusha

Ratusan ribu tenaga kerja paksa atau disebut romusha dikerahkan dari pulau Jawa ke luar Jawa, bahkan ke luar wilayah Indonesia. Mereka diperlakukan tidak manusiawi sehingga banyak yang menolak jadi romusha.

Dan Jepang pun menggunakan cara paksa. Setiap kepala daerah harus menginventarisasikan jumlah penduduk usia kerja, setelah mereka dipaksa jadi romusha. Ribuan romusha dikerahkan ke medan pertempuran Jepang di Irian, Sulawesi, Maluku, Malaysia, Thailand, Burma dan beberapa negara lainnya.

Referensi

Dokumen terkait

Tanggal 8 Maret 1942 Panglima Angkatan Perang Hindia Belanda Letjen Ter Poorten atas nama Angkatan Perang Sekutu menyerah tanpa syarat kepada Angkatan Perang Jepang yang

sistem politis yang bersifat religius yang mengendalikan bangsa Jepang selama 80.. tahun (1868-1945) dari masa modernisasi Meiji sampai Perang Dunia

Kebijakan likuidasi bank-bank yang dijalankan oleh Tentara Pendudukan Jepang telah menimbulkan kesan kepada perwakilan Hindia Belanda di Australia, bahwa kondisi perbankan di

Ter Poorten selaku Panglima Angkatan Perang Hindia Belanda atas nama Angkatan Perang Sekutu kepada Angkatan Perang Jepang di bawah pimpinan Letjen Hitosyi Imamura pada tanggal 8

Terpoorten, Panglima Angkatan Perang Hindia Belanda atas nama Angkutan Perang Serikat di Indonesia kepada tentara ekspedisi Jepang di bawah Pimpinan Letnan Jenderal Hitoshi

Hasil penelitian ini berupa narasi dan deskripsi politik pakaian dalam novel Indonesia pada masa pendudukan Belanda, pendudukan Jepang, masa Revolusi,

Permasalahan yang diangkat dalam penulisan skripsi ini adalah kebijakan ekonomi Sekutu selama masa pendudukan dalam pembangunan kembali ekonomi Jepang setelah Perang Dunia

Mengacu pada uraian analisis situasi, persoalan prioritas yang disepakati untuk diselesaikan selama pelaksanaan program pengabdian masyarakat di SMK 17 Agustus 1945