• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sejarah Nusantara Indonesia

N/A
N/A
Akhmad Yasir

Academic year: 2024

Membagikan " Sejarah Nusantara Indonesia"

Copied!
78
0
0

Teks penuh

Serangan kolonial Portugis di Malaka yang terjadi pada tahun 1513 gagal karena kekuatan dan persenjataan Portugis lebih kuat. Ketika Sultan Iskandar Muda berkuasa, Kerajaan Aceh menyerang Portugis di Malaka pada tahun 1629.

Kolonisasi VOC

Kolonisasi pemerintah Belanda

Pada tahun 1901, Belanda mengadopsi apa yang disebut Kebijakan Etis (Belanda: Ethische Politiek), yang mencakup investasi lebih besar dalam pendidikan penduduk asli dan beberapa perubahan politik.

Gerakan nasionalisme

Perang Dunia II

Pendudukan Jepang

Era kemerdekaan

Proklamasi kemerdekaan

Perang kemerdekaan

Demokrasi parlementer

Demokrasi Terpimpin

Konfrontasi Indonesia-Malaysia

Nasib Irian Barat

September

Era Orde Baru

Irian Jaya

Timor Timur

Krisis ekonomi

Era reformasi

Pemerintahan Habibie

Pemerintahan Wahid

Pemerintahan Megawati

Pemerintahan Yudhoyono

Catatan kaki

Lihat pula

Sumber dan bacaan lebih lanjut

Pranala luar

Sejarah Nusantara

Latar belakang alam

Zaman prasejarah

Periode protosejarah

Kerajaan Hindu/Buddha

Kerajaan Islam

Zaman kolonial

Zaman Portugis

Dokumen kontrak dibuat dalam rangkap dua, satu rangkap untuk Raja Sunda dan satu lagi untuk Raja Portugal; keduanya ditandatangani pada tanggal 21 Agustus 1522. Perjanjian inilah yang memicu penyerangan tentara Kesultanan Demak ke Sunda Kelapa pada tahun 1527 dan berhasil mengusir Portugis dari Sunda Kelapa pada tanggal 22 Juni 1527.

Dalam bahasa Indonesia juga terdapat beberapa kata pinjaman dari bahasa Portugis, seperti sinyo, nona, kemeja, jendela, sabun, keju, dan lain-lain. Vereenigde Oostindische Compagnie (United East India Company) atau VOC yang didirikan pada tanggal 20 Maret 1602 merupakan sebuah perusahaan Belanda yang memonopoli kegiatan perdagangan di Asia.

Sejarah Nusantara pada era prasejarah

Sejarah Nusantara pada era kerajaan Hindu-Buddha

Kronologis

1292 - Pelancong Venesia Marco Polo singgah di Sumatera bagian utara dalam perjalanan pulang dari Tiongkok ke Persia melalui laut. Ibnu Batutah mencatat, penguasa Samudra merupakan penganut mazhab Syafi'i, salah satu ajaran Islam.

Kerajaan Hindu/Buddha di Kalimantan

Kota Majapahit menjadi pusat kerajaan yang pengaruhnya membentang dari Sumatera hingga Papua, kecuali Sunda dan Madura. Diketahui pula bahwa Samudra merupakan pelabuhan yang sangat penting, tempat berlabuhnya kapal-kapal dagang dari India dan Tiongkok.

Kerajaan Hindu/Buddha di Jawa

Majapahit menguasai seluruh kepulauan Indonesia bahkan semenanjung Malaysia sesuai dengan “Sumpah Palapa” yang menyatakan bahwa Gajah Mada ingin nusantara bersatu.

Kerajaan Hindu/Buddha di Sumatra

Sejarah Nusantara pada era kerajaan Islam

Kerajaan Islam di Sumatera

Kerajaan Islam di Jawa

Kerajaan Islam di Maluku

Kerajaan Islam di Sulawesi

Kerajaan Islam di Kalimantan

Sejarah Nusantara (1509-1602)

Serrão menawarkan dukungan bagi Ternate dalam perselisihannya dengan Tidore, pasukannya mendirikan sebuah pos Portugis di Ternate. Portugis diizinkan untuk membangun sebuah benteng di Sunda Kelapa (sekarang Jakarta). Portugis menghubungi Raja Udara, anak dari Girindrawardhana dan penguasa bekas kerajaan Majapahit. Portugis membangun pabrik-pabrik di Ternate dan Bacan. Udara menyerang Demak dengan bantuan dari Raja Klungkung dari Bali. Pasukan Majapahit dipukul mundur, tapi Sunan Ngudung tewas dalam pertempuran. Banyak pendukung Majapahit melarikan diri ke Bali. Ali Mughayat Syah mendirikan Kesultanan Aceh, dan menjadi Sultan Aceh pertama. Portugis pertama kali tiba di Timor. Sultan Mahmud dari Melaka mengambil alih kekuasaan di Johore. Raden Patah meninggal dunia; Patih Yunus menjadi Sultan Demak. Aceh mulai menguasai pantai timur laut Sumatra. Para pedagang Portugis mulai mengunjungi Flores dan Solor. Banjar di Kalimantan menjadi Islam. Yunus memimpin armada dari Demak dan Cirebon melawan orang-orang Portugis di Melaka. Portugis merebut Pasai di Sumatra; Gunungjati meninggalkan Pasai berangkat ke Mekkah. Kapal terakhir dari ekspedisi Magelhaenz mengeliling dunia berlayar antarapulau Lembata dan Pantar di Nusa Tenggara. Februari ekspedisi Portugis di bawah De Brito tiba di Banda. Mei, ekspedisi De Brito tiba di Ternate, membangung sebuah benteng Portugis. Banten, yang masih beragama Hindu, meminta bantuan Portugis dalam menghadapi Demak yang Muslim. Sisa-sisa ekspedisi Magelhaenz berkeliling dunia mengunjungi Timor. Portugis membangun benteng di Hitu, Ambon. Gunungjati kembali dari Mekkah dan menetap di Demak, menikahi saudara perempuan Sultan Trenggono. Gunungjati dan anaknya Hasanuddin melakukan dakwah secara terbuka dan rahasia di Jawa Barat untuk memperlemah Kerajaan Pajajaran dan persekutuannya dengan Portugis. Pemerintah lokal di Banten, yang tadinya tergantung pada Pajajaran, masuk Islam dan bergabung dengan pihak Demak. Aceh merebut Pasai dan Pedir di Sumatra utara. Hasanuddin, anak dari Gunungjati, melakukan dakwah di Lampung. Portugis membangun benteng pertama di Timor. Demak menaklukkan Kediri, sisa-sisa Hindu dari kerajaan Majapahit; Sultan-sultan Demak mengklaim sebagai pengganti Majapahit; Sunan Kudus ikut serta. Demak, dengan bantuan dari Banten, merebut Sunda Kelapa dari Pajajaran; mengganti namanya menjadi Jayakarta. Sukses ini dikatakan berkat pimpinan "Fatahillah"—atau, sesuai dengan kekeliruan ucapan Portugis, "Falatehan"—namun mungkin ini adalah nama yang diberikan kepada Sunan Gunungjati.) Kerajaan Pajajaran didorong ke pedalaman dari daerah pesisir. Antonio da Galvão menjadi gubernur di pos Portugis di Ternate; mendirikan pos Portugis di Ambon.

Lebih banyak perilaku yang buruk menyebabkan timbulnya kesalahpahaman dan kekerasan di Madura: seorang pangern Madura terbunuh, beberapa pelaut Belanda ditangkap dan ditawan, De Houtman harus menebus mereka agar dibebaskan. Sisa-sisa ekspedisi De Houtman (89 orang dari semula 248 pelaut) kembali ke Belanda dengan rempah-rempah. Ekspedisi Belanda di bawah Van Neck tiba di Maluku, mulai melakukan perdagangan yang sukses di Banda, Ambon dan Ternate.

Pada tanggal 9 September, Laksamana Belanda Van den Haghen mengadakan aliansi dengan Hitu melawan Portugis di Ambon.

Sejarah Nusantara (1602-1800)

Alur waktu

1721 - VOC mengumumkan apa yang disebut-sebut sebagai rencana umat Islam untuk membunuh orang-orang Eropa di Batavia dan juga orang-orang Cina. Kebencian semakin kental di kalangan warga merdeka, penjajah Belanda yang bukan tandingan orang Tionghoa. Ada juga orang Tionghoa di kota pelabuhan Jawa dan Kartasura, meski jumlahnya hanya sedikit.

Juni 1740 - Kompeni Belanda mengeluarkan lagi peraturan bahwa semua orang Tionghoa yang tidak memiliki izin tinggal akan ditangkapdan diangkut ke Sailan. Oktober 1740 - Berdasarkan bukti yang didapatkan VOC menarik kesimpulan bahwa orang-orang Tionghoa sedang merencanakan sebuah pemberontakan. Mei 1741 - Orang-orang Tionghoa yang berhasil lolos dari pembantaian di Batavia melarikan diri ke arah timur menyusur sepanjang daerah pesisir.

Juli 1741 - Pos terdepan VOC di Rembang dihancurkan oleh pihak Cina yang membunuh seluruh personel VOC.

Sejarah Nusantara (1800-1942)

Residen Belanda menawan Raja hingga ia dapat mendapatkan jawaban dari pemerintah Hindia Belanda di Batavia. Desember, Dewan Negara (Parlemen) di Belanda meloloskan RUU untuk pembentukan sebuah Koloniale Raad (kemudian dikenal dengan Volksraad) untuk Hindia Belanda.

Sejarah Nusantara (1942-1945)

Pada bulan Agustus, Jepang menyatakan bahwa Indochina Perancis dan Hindia Belanda harus diintegrasikan dengan sepenuh hati ke dalam “Lingkungan Kemakmuran Bersama Asia Timur”. 26 Oktober Jepang dan Belanda mengeluarkan pernyataan bersama yang menyatakan bahwa Hindia Belanda tidak akan menjadi bagian dari "Lingkungan Kemakmuran Bersama".

Latar belakang

Laksamana Isoroku Yamamoto, Panglima Angkatan Laut Jepang, mengembangkan strategi perang yang sangat berani dengan mengerahkan seluruh kekuatan armadanya untuk dua operasi besar. Seluruh potensi Angkatan Laut Jepang meliputi 6 kapal induk (pesawat tempur), 10 kapal perang, 18 kapal penjelajah berat, 20 kapal penjelajah ringan, 4 kapal perlengkapan, 112 kapal perusak, 65 kapal selam, dan 2.274 pesawat tempur. Pasukan pertama yaitu 6 kapal induk, 2 kapal perang, 11 kapal perusak, dan lebih dari 1.400 pesawat tempur akan tiba-tiba menyerang pangkalan Armada Pasifik Amerika Serikat di Pearl Harbor di Kepulauan Hawaii pada tanggal 7 Desember 1941.

Kekuatan yang dikerahkan ke Asia Tenggara adalah 11 Divisi Infantri yang didukung oleh 7 resimen tank serta 795 pesawat tempur. Hari minggu pagi tanggal 7 Desember 1941, 360 pesawat terbang yang terdiri dari pembom pembawa torpedo serta sejumlah pesawat tempur diberangkatkan dalam dua gelombang. Pengeboman Pearl Harbor ini berhasil menenggelamkan dua kapal perang besar serta merusak 6 kapal perang lain.

Namun, tiga kapal induk Amerika selamat karena saat itu mereka tidak berada di Pearl Harbor.

Organisasi Yang Dibuat Oleh Jepang

Sedangkan kekuatan kedua, sisa kekuatan Angkatan Laut yang mereka miliki, mendukung Angkatan Darat dalam Operasi Selatan, yaitu penyerangan atas Filipina dan Malaya/Singapura, yang akan dilanjutkan ke Jawa. Perang Pasifik ini berpengaruh besar terhadap gerakan kemerdekaan negara-negara di Asia Timur, termasuk Indonesia. Jawa dirancang sebagai pusat penyediaan bagi seluruh operasi militer di Asia Tenggara, dan Sumatera sebagai sumber minyak utama.

Perlawanan Rakyat terhadap Jepang

Pemberontakan ini dipimpin oleh Haji Madriyan dan kawan-kawan di Desa Karang Ampel, Sindang, Kabupaten Indramayu. Pasukan Jepang sengaja bertindak kejam terhadap masyarakat kedua wilayah (Lohbener dan Sindang) agar daerah lain tidak ikut memberontak setelah mengetahui kekejaman yang dilakukan dalam setiap pemberontakan. Ada juga upaya perlawanan rakyat di daerah lain di Aceh, seperti di Kabupaten Berenaih yang dipimpin oleh seorang kepala desa dan dibantu oleh sekelompok Giyugun (perwira militer sukarelawan), namun semuanya berakhir pada keadaan yang sama yaitu ditumpas oleh Jepang. kekuatan militer dengan sangat kejam.

Perlawanan tersebut disebabkan oleh isu pengumpulan beras oleh Romusha dan Heiho yang dilakukan secara paksa dan diluar batas kemampuan manusia. Selain itu, sikap para pelatih militer Jepang yang arogan dan merendahkan tentara Indonesia. Perlawanan ini dilatarbelakangi oleh sikap arogan dan kejam Jepang terhadap rakyat pada umumnya dan tentara Indonesia pada khususnya.

Demikian gambaran kegiatan Gerakan Nasional yang dilakukan oleh kelompok-kelompok organisasi dan gerakan sosial pada masa pemerintahan pendudukan Jepang, Anda tentu dapat memahami alasan kegagalan tersebut dan mengapa para pemimpin gerakan tersebut lebih memilih sikap kooperatif dalam menghadapi banyak orang biadab/brutalnya pemerintah Jepang. militer.

Garis waktu

Laksamana Muda Karel Willem Frederik Marie Doorman, Panglima Armada Hindia Belanda yang baru dua hari sebelumnya diangkat menjadi Komandan Taktis Armada Sekutu ABDACOM, tepatnya tanggal 25 Februari 1942, tenggelam bersama kapal perang utamanya (Flagship) De Ruyter. Pada tanggal 28 Februari 1942, Angkatan Darat ke-16 di bawah komando Letnan Jenderal Hitoshi Imamura mendarat di tiga lokasi di Pulau Jawa. Pertama pasukan Divisi 2 yang mendarat di Merak Banten, kedua Resimen 230 di Eretan Wetan dekat Indramayu dan ketiga Divisi 48 dan Resimen 56 di Kragan. Ketiganya langsung menyerang pertahanan tentara Belanda. Setelah merebut Lanud Kalijati. sekarang Pangkalan Udara Suryadarma), Letjen Imamura bermarkas di sana. Imamura memberikan ultimatum kepada Belanda, jika tidak menyerah maka tentara Jepang akan menghancurkan tentara Belanda. Dengan demikian, secara de facto dan de jure, seluruh wilayah bekas Hindia Belanda sejak saat itu berada di bawah kekuasaan dan administrasi Jepang.

Sekitar 20.000 tentara KNIL di Jawa yang tidak sempat melarikan diri ke Australia ditangkap dan dipenjarakan oleh tentara Jepang. Jepang merasa perlu merekrut penduduk asli untuk pertahanan seiring penarikan pasukan Jepang yang terus berlanjut akibat perang dengan Sekutu di Pasifik. Brigade angkatan laut Belanda yang diasingkan memulai pelatihan di Kamp Lejeune, Carolina Utara, dengan tujuan akhir merebut kembali Hindia Belanda.

Mayoritas anggota memilih Indonesia untuk memasukkan Malaya, Sarawak, Sabah dan Timor Portugis, semuanya wilayah Hindia Belanda sebelum perang.

Periode menjelang Kemerdekaan RI

Pasca-Kemerdekaan

Sekutu

Sumber dan Kontributor Artikel

Sumber Gambar, Lisensi dan Kontributor

Lisensi

Referensi

Dokumen terkait

 Belanda Menyerah tanpa syarat kepada Jepang ; pada tanggal 8 Maret 1942 dengan perjanjian Kalijati.. 

Kebijakan likuidasi bank-bank yang dijalankan oleh Tentara Pendudukan Jepang telah menimbulkan kesan kepada perwakilan Hindia Belanda di Australia, bahwa kondisi perbankan di

Pendudukan Jepang pada periode Perang Dunia kedua antara tahun 1941 sampai 1945 atas wilayah Indonesia (dalam perspektif masa itu adalah masa Hindia Belanda),

 Belanda menyerahkan wilayah jajahan atas Indonesia kepada Jepang tanpa syarat di Kalijati jabar tg 8 Maret 1942 yang disebut perjanjian Kalijati..  PEMERINTAHAN JEPANG

Pada bagian terakhir dari buku Derita Paksa Perempuan: Kisah Jugun Ianfu Pada Masa Pendudukan Jepang, 1942-1945 menjelaskan mengenai pertanggungjawaban pemerintah Jepang

Dengan demikian bagi Jepang pengertian Ku (Desa) adalah Suatu Kesatuan Masyarakat berdasarkan Adat dan peraturan perundang-undangan pemerintah Hindia Belanda serta pemerintah

Mata Kuliah : Sejarah Seni dan Desain Kode Mata Kuliah : VID105 Tahun : 2019 - 2020 Pokok Bahasan : Seni dan kebudayaan Indonesia pada masa pendudukan Belanda dan Jepang... Seni &

Kesimpulan Kesimpulan dari uraian diatas yaitu sejarah perkembangan pendidikan Indonesia pada masa penjajahan Jepang dimulai sejak menyerahnya Belanda kepada Jepang melalui penyerahan