• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROPOSAL PENELITIAN KERJASAMA ANTAR PERGURUAN TINGGI (PAKERTI) DANA ITS 2020

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PROPOSAL PENELITIAN KERJASAMA ANTAR PERGURUAN TINGGI (PAKERTI) DANA ITS 2020"

Copied!
56
0
0

Teks penuh

(1)

PROPOSAL

PENELITIAN KERJASAMA ANTAR PERGURUAN TINGGI (PAKERTI) DANA ITS 2020

PENYUSUNAN MODEL BAYESIAN SEQUENTIAL INSPECTION GAME UNTUK PERMASALAHAN NON PERFORMING LOAN

Tim Peneliti:

1. Erwin Widodo (Teknik dan Sistem Industri/Teknologi Industri dan Rekayasa Sistem/ITS)

2. Lukmandono (Teknik Industri/Teknologi Industri/ITATS)

3. Oryza Akbar R (Teknik dan Sistem Industri/Teknologi Industri dan Rekayasa Sistem/ITS)

DIREKTORAT PENELITAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

SURABAYA 2020

(2)

PROPOSAL TESIS

TESIS – TI 85401

PENDEKATAN INSPECTION GAME UNTUK EVALUASI

(KPR)

ORYZA AKBAR ROCHMADHAN

NRP.02411850020001

Dosen Pembimbing :

Dr. Eng. Erwin Widodo, ST., M.Eng.

Departemen Teknik Sistem dan Industri

Fakultas Teknologi Industri dan Rekayasa Sistem Institut Teknologi Sepuluh Nopember

2020

(3)

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR GAMBAR... v

DAFTAR TABEL ...vii

BAB 1 RINGKASAN...1

BAB 2 LATAR BELAKANG ...3

2.1 Rumusan Masalah... 6

2.2 Tujuan Penelitian ... 6

2.3 Manfaat Penelitian ... 7

2.4 Ruang Lingkup Penelitian ... 7

2.4.1 Batasan ... 7

2.4.2 Asumsi ... 7

BAB 3 TINJAUAN PUSTAKA ...9

5Cs Principle ... 9 Game Theory ... 10 Inspection Game ... 12 Bayesian Game ... 14 Penelitian Terkait ... 16 Roadmap Penelitian ... 19 BAB 4 METODE...21

(4)

4.3 Tahap Penyusunan Model ... 22

4.3.1 Identifikasi Situasi Permasalahan ... 23

4.3.2 Identifikasi Variabel Permasalahan ... 23

4.3.3 Formulasi Payoff tiap Player ... 24

4.3.4 Penyusunan Model Bayesian Sequential Inspection Game ... 24

4.3.5 Sintesis Bayesian-Nash Equilibrium ... 24

4.4 Tahap Analisis Model ... 24

4.5 Tahap Kesimpulan dan Saran ... 25

4.6 Pembagian Tugas ... 25

BAB 5 JADWAL dan ANGGARAN ...27

DAFTAR PUSTAKA ...29

(5)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Model Bayesian Game ... 15

Gambar 3.2 Model Ekstensif dari Bayesian Game ... 16

Gambar 4.1 Flowchart Pelaksanaan Penelitian ... 21

(6)
(7)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Kredit Bank Umum kepada Pihak Ketiga bukan Bank (dalam miliar)... 3

Tabel 2.2 Nilai Kredit Modal Kerja dan NPL (dalam miliar) ... 4

Tabel 4.1 Pembagian Tugas ... 25

Tabel 5.1 Timeline Pengerjaan Penelitian ... 27

(8)
(9)

BAB 1

RINGKASAN

Non performing loan (NPL) merupakan suatu permasalahan kolektabilitas kredit yang sering dihadapi oleh pemberi pinjaman. Menurut data dari Otoritas Jasa Keuangan, selama lima tahun terakhir nilai NPL untuk kredit modal kerja mengalami rata-rata kenaikan sebesar 11,82%. Salah satu penyebab terjadinya NPL adalah ketidakmauan debitur dalam membayar pokok dan bunga pinjaman sesuai dengan waktu yang telah disepakati berasama. Pola perilaku debitur ini yang coba diteliti dengan pendekatan inspection game. Model inspection game yang dikembangkan bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor penyebab terjadinya NPL dengan mencari bayesian-nash equilibrium dari game yang dimainkan. Setelah mengetahui faktor-faktor penyebab NPL, selanjutnya dicari strategi yang tepat untuk dapat meminimasi terjadinya NPL.

Penelitian ini fokus pada penyusunan model bayesian sequential inspection game untuk permasalahan NPL yang diawali dengan identifikasi variabel permasalahan, formulasi matematis payoff, penyusunan model inspection game, dan sintesis bayesian-nash equilibrium. Setelah model berhasil disusun, langkah selanjutnya adalah menganalisis model untuk mendapat faktor-faktor penyebab terjadinya NPL dan strategi untuk meminimasi NPL.

Hasil dari penelitian ini akan dipublikasikan pada International Journal of Game Theory pada tahun 2020.

(10)
(11)

BAB 2

LATAR BELAKANG

Persaingan di dalam dunia bisnis semakin ketat sehingga perlu dilakukan banyak usaha yang tepat agar dapat memenangkan persaingan. Usaha-usaha yang dilakukan tidak hanya berpusat pada eksternal melainkan juga perlu mengoptimalkan strategi di internal. Salah satunya adalah Supply Chain Finance (SCF). Menurut [1], SCF adalah kombinasi dari pembiayaan perdagangan yang disediakan oleh lembaga keuangan, vendor pihak ketiga, atau korporasi itu sendiri, dengan platform teknologi yang menyatukan mitra dagang dan lembaga keuangan secara elektronik dan menyediakan pembiayaan berdasarkan satu atau beberapa peristiwa rantai pasok. Bentuk pembiayaan ini dapat berupa kredit jangka pendek atau panjang.

Kredit merupakan salah satu instrumen penting bagi perbankan untuk mencetak profit. Selama lima tahun terakhir, tahun 2015-2019, data perkreditan di Indonesia menunjukkan trend naik. Menurut data dari Otoritas Jasa Keuangan total kredit yang dikeluarkan oleh Bank Umum kepada Pihak Ketiga bukan Bank mengalami rata-rata kenaikan sebesar 8.03%, dengan rincian kenaikan untuk kredit modal usaha sebesar 7,32%, kredit investasi sebesar 8,77%, dan kredit konsumsi sebesar 8,70%. Rincian nominal untuk tiap kredit disajikan pada Tabel 2.1 di bawah ini.

Tabel 2.1 Kredit Bank Umum kepada Pihak Ketiga bukan Bank (dalam miliar)

2015 2016 2017 2018 Nov 2019

Modal Kerja Rp 1.916.256 Rp 2.049.098 Rp 2.222.823 Rp 2.512.476 Rp 2.534.003

Investasi Rp 1.035.889 Rp 1.125.467 Rp 1.179.728 Rp 1.272.692 Rp 1.447.226

Konsumsi Rp 1.105.759 Rp 1.202.630 Rp 1.335.393 Rp 1.454.714 Rp 1.542.951

Total Kredit Rp 4.057.904 Rp 4.377.195 Rp 4.737.944 Rp 5.239.882 Rp 5.524.180

Sumber: (Otoritas Jasa Keuangan, 2020)

Kenaikan total kredit yang diberikan tidak selalu membawa kabar baik bagi pihak perbankan. Selain dampak positif berupa kenaikan profit, kredit yang diberikan kepada pihak lain (debitur) dapat berpotensi mengalami permasalahan kolektabilitas. Kredit yang mengalami permasalahan kolektabilitas biasa disebut

(12)

diragukan (doubtful), dan macet (loss) [2]. Selama kurun waktu yang sama, non performing loan (NPL) juga menunjukkan trend naik. Informasi mengenai non performing loan (NPL) disajikan pada Gambar 2.1.

Gambar 2.1 Grafik Nilai NPL Kredit Bank Umum kepada Pihak Ketiga bukan Bank (dalam miliar)

Data yang menunjukkan nilai kredit yang diberikan dan besar NPL pada kredit modal kerja disajikan pada Tabel 2.2.

Tabel 2.2 Nilai Kredit Modal Kerja dan NPL (dalam miliar)

2015 2016 2017 2018 Nov 2019

KPR Rp 1.916.256 Rp 2.049.098 Rp 2.222.823 Rp 2.512.476 Rp 2.534.003

NPL Rp 57.302 Rp 73.591 Rp 70.732 Rp 70.785 Rp 86.846

Sumber: (Otoritas Jasa Keuangan, 2020)

Tabel 2.2 menunjukkan nilai NPL pada kredit modal kerja yang diberikan tiap tahunnya mengalami kenaikan dengan rata-rata kenaikan sebesar 11,81%. Penyebab terjadinya NPL dapat digolongkan menjadi dua faktor utama, yakni ketidakmampuan atau ketidakmauan debitur dalam membayar pokok dan bunga pinjaman. Pihak kreditur selalu mengupayakan berbagai cara untuk meminimasi terjadinya NPL. Mulai dari usaha dalam menyeleksi kelayakan debitur untuk diberi pinjaman, hingga upaya membuat strategi-strategi yang bertujuan untuk mencegah tendensi debitur dalam melakukan NPL. Upaya seleksi kelayakan dan juga strategi dalam meminimasi risiko NPL merupakan salah satu bentuk permasalahan pengambilan keputusan Rp20.000 Rp40.000 Rp60.000 Rp80.000 Rp100.000 Rp120.000 Rp140.000 Rp160.000 Rp180.000 2 0 1 5 2 0 1 6 2 0 1 7 2 0 1 8 N O V 2 0 1 9

(13)

Pada kasus perkreditan, dapat ditemukan model optimasi tanpa pembatas dengan fungsi tujuan berupa credit score untuk membantu memilih portofolio kredit yang terbaik. Salah satu penelitian mengenai credit scoring dilakukan oleh [3] menjelaskan cara perhitungan credit score dengan memberikan penilaian berdasarkan posisi variabel pada level kuartilnya. Metode lain seperti statistik inferensia juga banyak dikembangkan untuk mengevaluasi kelayakan debitur dengan prinsip klasifikasi dan klastering. Beberapa penelitian yang menerapkan metode itu antara lain: feature selection algorithms and ensemble learning classifiers [4] advance support vector machine [5] dan multi-objective soft subspace clustering algorithm [6]. Penelitian yang telah disebutkan, berfokus pada evaluasi kelayakan portofolio debitur. Metode-metode yang diusulkan hanya mampu menjawab permasalahan penyebab NPL untuk kategori kemampuan debitur dalam mengembalikan kredit yang diberikan. Faktor-faktor yang menyebabkan seorang debitur melakukan NPL tidak dapat terakomodasi pada model optimasi dan statistik inferensia. Penelitian lain yang menggunakan pendekatan game theory untuk analisis perilaku kredit pada perusahaan kecil dan menengah [7] mampu menemukan salah satu faktor yang dapat menekan risiko NPL. Temuan pada penelitian [7] menunjukkan kapabilitas game theory dalam mengungkap faktor tersembunyi yang tidak dapat diungkap oleh metode lain. Hal ini mendorong penelitian ini untuk lebih menggali model-model game theory yang dapat dikembangkan untuk mengatasi permasalahan NPL.

Model lain dari game theory yang akan dikembangkan untuk mengatasi permasalahan NPL pada penelitian ini adalah inspection game. Inspection game merupakan sebuah model matematika dari suatu kondisi dimana salah satu player melakukan inspeksi, biasa disebut inspector untuk mengawasi player lain (inspectee) agar tetap menaati peraturan yang berlaku [8]. Alasan yang mendasari dipilihnya inspection game untuk dikembangkan pada penelitian ini antara lain kesamaan kondisi pada pengambil keputusan dimana kreditur dapat bertindak sebagai inspector dan debitur sebagai inspectee, selain itu karena temuan pada beberapa penelitian tentang inspection game pada sektor lain yang dapat

(14)

Kembali pada permasalahan NPL, beberapa penelitian yang telah disebutkan mayoritas berfokus pada prediksi mengenai kelayakan portofolio debitur, dan baru pada metode game theory yang mengangkat faktor penyebab terjadi NPL dan langkah apa yang harus ditempuh agara dapat menekan terjadinya NPL. Alasan kuat yang melatar-belakangi penelitian ini adalah karakteristik alami dari permasalahan NPL yang terjadi secara sekuensial dan periodikal, dimana model [7] masih mengasumsikan kejadian bersifat simultan dan pada satu titik waktu. Alasan lain adalah salah satu penyebab terjadinya NPL, yakni ketidakmauan debitur dalam membayar cicilan, yang mana diketahui payoff yang akan debitur dapat bernilai negatif karena penalti yang akan diberlakukan. Berdasarkan alasan-alasan tersebut penelitian ini mengembangkan suatu model sequential inspection game yang digabungkan dengan teori peluang sebagai representasi fenomena ketidakmauan debitur dalam membayar yang selanjutnya dicari kondisi bayesian-nash equilibrium dari model game yang dibuat agar dapat mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi terjadinya NPL.

Penelitian ini menjadi penting dilakukan karena berkaitan dengan roadmap topik penelitian Pusat Penelitian Manufaktur, Transportasi dan Logistik mengenai pembiayaan dalam rangkaian perusahaan yang berada pada suatu rantai pasok dengan sistem SCF. Model inspection game yang dikembangkan dapat menjadi alat pengelolaan manajemen risiko keuangan dalam satu rantai pasok. Serta memberi suatu gambaran kelayakan bagi lembaga keuangan untuk dapat memberi suntikan dana ke perusahaan-perusahaan yang ada pada rantai pasok.

2.1 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka permasalahan yang akan dibahas pada penelitian ini adalah bagaimana mengembangkan bayesian sequential inspection game untuk mengidentifikasi, menganalasis, dan mengantisipasi faktor-faktor penyebab non performing loan.

2.2 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian yang dicapai adalah sebagai berikut:

1 Mengembangan model bayesian sequential inspection game. 2 Menemukan faktor penyebab non performing loan (NPL).

(15)

3 Menemukan strategi yang dapat meminimasi non performing loan (NPL).

4 Meningkatkan kolektabilitas portofolio kredit. 2.3 Manfaat Penelitian

Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Mengetahui faktor-faktor penyebab terjadinya non performing loan

(NPL).

2. Mengurangi risiko dari non performing loan (NPL). 3. Memperlancar cash flow kreditur.

4. Memberi wawasan baru mengenai inspection game di sektor finansial

2.4 Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini terdiri dari dua elemen, yakni batasan dan asumsi yang digunakan dalam penelitian. Berikut merupakan batasan dan asumsi penelitian:

2.4.1 Batasan

Batasan yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Jenis kredit yang dianalisis adalah kredit modal kerja.

2. Permasalahan yang menjadi fokus bahasan adalah kasus dimana debitur tidak mengalami kesulitan dalam melakukan pembayaran. 3. Tipe suku bunga yang dipakai adalah suku bunga flat.

2.4.2 Asumsi

Asumsi yang digunakan dalam penelitian ini adalah asumsi dasar mengenai game theory:

1. Pihak analis risiko kredit sebagai inspector dan debitur sebagai inspectee.

(16)
(17)

BAB 3

TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini menjelaskan mengenai tinjauan pustaka yang digunakan sebagai pedoman dalam pelaksanaan penelitian tugas akhir. Adapun teori-teori yang akan digunakan untuk mendukung penelitian tugas akhir ini adalah teori-teori yang bersifat umum sampai dengan teori-teori yang bersifat spesifik. Teori-teori yang menjadi landasan penelitian ini adalah 5Cs Principle, game theory, inspection game, bayesian game.

5Cs Principle

Proses penyeleksian pengajuan lamaran kredit memiliki acuan prinsip yang harus diperiksa secara menyeluruh dan dipastikan baik agar pihak pemberi pinjaman mendapatkan gambaran mengenai peminjam [2]. Selain itu, hal ini bertujuan agar proses berjalan dengan baik dan minim risiko. Prinsip tersebut memiliki sebutan 5 C, yaitu sebagai berikut :

Character (kepribadian/watak)

Pihak pemberi pinjaman dapat melakukan evaluasi terhadap debitur, dengan menilai latar belakang pribadi maupun latar belakang pekerjaan. Kriteria yang dapat dinilai adalah: sifat, watak, gaya hidup, hobi, keadaan keluarga, serta kecenderungan perilaku. Character merupakan ukuran kemauan nasabah untuk membayar kredit.

Capacity (kemampuan)

Nasabah yang mengajukan pinjaman tentunya memiliki sumber-sumber pendapatan yang akan digunakan untuk membayar kredit. Pihak pemberi pinjaman akan menilai debitur dalam membayar pinjaman berdasarkan kemampuannya mengelola bisnis serta kemampuan mencari laba untuk dijadikan sumber pendapatan. Semakin besar sumber pendapatan, semakin besar kemampuan untuk membayar kredit.

(18)

Capital (modal)

Kreditur tidak pernah memberi pinjaman modal 100% untuk nasabah, oleh karena itu pihak peminjaman memiliki sumber pembiayaan lain. Capital digunakan untuk mengetahui sumber-sumber pembiayaan yang dimiliki nasabah.

Collateral (jaminan)

Merupakan jaminan yang diberikan calon debitur baik dalam bentuk fisik maupun nonfisik. Nilai apraisal dari jaminan sebaiknya lebih besar dari nilai kredit yang dipinjamkan. Status keabsahan jaminan juga telah harus diteliti agar jika terjadi suatu masalah, jaminan dapat digunakan secepat mungkin. Fungsi jaminan adalah sebagai mitigasi risiko kerugian yang dapat dialami oleh kreditur.

Condition of Economic (kondisi ekonomi)

Penilaian kredit hendaknya juga melibatkan penilaian kondisi ekonomi sekarang dan untuk masa yang akan datang sesuai sektor masing-masing. Kondisi perekonomian yang kurang stabil dapat menjadi alasan untuk tidak memberikan kredit.

Game Theory

Teori permainan atau yang biasa disebut dengan game theory merupakan sebuah metodologi penyelesaian situasi persaingan atau konflik antar pihak dengan pendekatan matematis untuk merumuskan sebuah keputusan secara interaktif. Pengambil keputusan dalam game theory melibatkan lebih dari satu pengambil keputusan (decision maker). Di dalam game theory, decision maker biasa disebut dengan player. Setiap player memiliki tujuan masing-masing, dimana implikasi dari setiap keputusan memengaruhi hasil untuk semua player. Aktivitas yang saling terkait inilah yang menjadi faktor pembeda game theory dengan teori keputusan standar, yang fokus utamanya hanya melibatkan satu pengambil keputusan. Setiap player dapat memiliki banyak pilihan strategi yang dapat diterapkan untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

Seperti disiplin ilmu lainnya, game theory memiliki istilah-istilah tersendiri untuk komponen-komponenya. Beberapa komponen – komponen dari game theory menurut [9] adalah sebagai berikut:

(19)

Games: Situasi interaktif dan strtegis dimana terdapat konflik dan kerja sama antar pemain.

Player: Pengambil keputusan didalam game. Player dapat berupa individu atau kelompok.

Strategies: Keseluruhan kemungkinan keputusan yang dapat diambil oleh pemain dalam game.

Payoff value: Hasil yang didapat dari keputusan yang dipilih bersama oleh pemain dalam game.

Asumsi dasar didalam game theory adalah semua player bersifat rasional, dalam arti setiap player memaksimalkan usaha mereka untuk mendapatkan hasil yang paling baik. Jumlah player dalam game theory dibagi menjadi dua jenis yaitu two person game dimana permainan diikuti oleh sepasang atau dua orang player dan N-person game dimana permainan diikuti oleh lebih dari dua player.

Game theory dapat dibagi menjadi dua grup utama, yakni noncooperative games dan cooperative games.

1. Noncooperative Games

Noncooperative Games merupakan tipe permainan yang tidak terjadi negosiasi ataupun mediasi antar player dalam menentukan keputusan dari alternatif strategi yang dimiliki. Tiap player memutuskan strategi yang digunakan secara independen satu sama lain.

2. Cooperative Games

Cooperative Games adalah tipe permainan yang mengakomodasi terjadinya kemungkinan semua pemain akan melakukan koordinasi atau mediasi dalam menentukan strategi yang terbaik untuk semua pihak. Aktivitas kooperasi dapat menyebabkan strategi yang dihasilkan tidak optimal karena terjadi penyesuaian tertentu yang dilakukan kedua pihak.

Terdapat dua jenis tipe game dalam game theory berdasarkan jumlah pembayaran atau nilai permainannya, yaitu:

(20)

matrix payoff jika dijumlahkan bernilai 0. Salah satu permainan yang bersifat zero sum games adalah permainan kartu poker dimana jumlah uang yang diterima pemenang sama dengan jumlah uang yang dikeluarkan oleh Player yang kalah.

2. Non Zero Sum Games

Non Zero Sum Games adalah tipe permainan yang menggambarkan jumlah keuntungan yang diterima oleh Player 1 tidak selalu berjumlah sama dengan kerugian yang dirasakan oleh Player 2 dan sebaliknya. Tipe permainan seperti ini adalah tipe permainan yang sering ditemui di kehidupan sehari-hari karena keputusannya bersifat dinamis dimana bisa saja jika memilih pasangan strategi tertentu keduanya akan menerima keuntungan atau keduanya merasakan kerugian. Biasanya, tipe permainan yang digolongkan ke dalam non zero sum games merupakan permainan yang bersifat kompetitif dan tidak memiliki satu strategi optimal atau menggunakan mixed strategy. Penulisan nilai payoff di dalam matrix payoff akan ditulis dengan notasi (a,b) dimana a merupakan keuntungan untuk Player 1 dan b merupakan keuntungan untuk Player 2.

Inspection Game

Inspection Game awalnya diusulkan oleh [10] untuk menjabarkan kesalahan berpikir pada beberapa kasus dalam teori pengambilan keputusan. Pada kasus teori pengambilan keputusan, berdiam diri di rumah saat cuaca hujan dan tidak memiliki payung adalah keputusan yang tepat. Jika suatu permainan tidak memiliki titik kesetimbangan murni, perubahan nilai payoff tidak memengaruhi strategi pemain, namun memengaruhi strategi lawan pada titik kesetimbangan.

Inspection Game merupakan salah satu jenis game pada game theory dimana terdapat dua player yang saling berhadapan dan saling memengaruhi keputusan yang diambil oleh tiap player satu sama lain, dengan kondisi salah satu player berperan sebagai inspectee dan yang lain sebagai inspector [10]. Inspectee merupakan pihak yang dapat berperan atau berperilaku sesuai dengan peraturan atau melanggar peraturan yang telah ditetapkan inspector dengan tujuan memaksimalkan keuntungan. Tindakan inspector sebagai implikasi perilaku dari inspectee dapat berperan dengan melakukan sanksi atau tidak. Inspection game memiliki asumsi dasar yang sama dengan game theory yakni kedua player bersifat

(21)

rasional dimana keduanya berusahan untuk memaksimumkan payoffs-nya, sehingga masing-masing akan melakukan strategi terbaiknya.

Tabel 3.1 Payoff Model Inspection Game

Inspector

Enforce Not Enforce

Ins pe ct ee Violate 𝑎1 𝑏1 𝑎2 𝑏2 Not Violate 𝑐1 𝑑1 𝑐2 𝑑2 (Sumber: Tsebelis,1989)

𝑎1: payoff untuk inspectee dari skenario violate-enforce 𝑏1: payoff untuk inspectee dari skenario violate-not enforce 𝑐1: payoff untuk inspectee dari skenario not violate-enforce

𝑑1: payoff untuk inspectee dari skenario not violate-not enforce 𝑎2: payoff untuk inspector dari skenario violate-enforce

𝑏2: payoff untuk inspector dari skenario violate-not enforce

𝑐2: payoff untuk inspector dari skenario not violate-enforce 𝑑2: payoff untuk inspector dari skenario not violate-not enforce

Berdasarkan kasus itu, Tsebelis mengembangkan tujuh teorema mengenai inspection game.

1. Satu-satunya titik kesetimbangan pada inspection game adalah strategi campuran dengan persamaan.

𝑝∗ = 𝑑2− 𝑐2 𝑎2− 𝑏2− 𝑐2+ 𝑑2

𝑞∗ = 𝑑1− 𝑏1 𝑎1− 𝑏1− 𝑐1+ 𝑑1

2. Penambahan denda pada pemain pertama (𝑎1) tidak merubah frekuensi terjadinya pelanggaran (𝑝∗)

(2.1)

(22)

4. Penambahan pada 𝑐1 dan 𝑑1 tidak merubah frekuensi terjadinya pelanggaran (𝑝∗)

5. Penambahan pada 𝑐1 dan 𝑑1 akan mengurangi frekuensi patroli pada titik

kesetimbangan (𝑞∗)

6. Jika permainan dua pemain tidak memiliki kesetimbangan murni maka memiliki satu kesetimbangan strategi campuran

Pada permainan dua pemain tanpa kesetimbangan murni, perubahan nilai payoff pada satu pemain akan merubah kondisi awal dari strategi campuran yang digunakan atau tidak terjadi perubahan pada titik kesetimbangan pemain tersebut akan tetapi mengubah titik kesetimbangan strategi lawan.

Bayesian Game

Semua bentuk games yang telah dibahas di referensi seblumnya mengasumsikan bahwa semua pemain tahu permainan apa yang sedang dimainkan. Khususnya, jumlah player, strategi yang tersedia untuk tiap player, dan payoff bagi masing-masing player. Semuanya diaggap sebagai pengetahuan pengetahuan umum di antara player. Sebaliknya, Bayesian game merupakan tipe permainan yang mengakomodasi player tentang ketidakpastian game yang sedang dimainkan [11]. Ketidakpastian ini direpresentasikan sebagai distribusi probabilitas pada set games yang memungkinkan. Bayesian game memiliki dua asumsi umum yakni:

1. Semua game yang mungkin terjadi memiliki jumlah player yang sama dan ruang strategi yang sama untuk masing-masing player, perbedaan hanya terjadi pada payoff tiap game.

2. Keyakinan akan perbedaan player bersifat posterior, didapatkan dengan mengkondisikan sinyal individual sebelumnya.

Menurut Leyton-Brown & Shoham (2008), ada tiga cara untuk menyajikan Bayesian games. Tiap penyajian memiliki formulasi masing-masing untuk kondisi-kondisi tertentu. Berikut ini adalah cara-cara penyajian Bayesian game:

a. Himpunan Informasi

Pada penyajian ini, Bayesian game terdiri dari set games yang hanya memiliki perbedaan pada pqyoff tiap player. Pada tipe ini Bayesian game merupakan struktur data (N, G, P, I) dengan:

(23)

G adalah kumpulan game dengan N player sedemikian hingga g, g’ ∈ G untuk tiap i ∈ N.

P ∈ ∏(G) adalah pendahulu game, dengan ∏(G) adalah himpunan distribusi probabilitas untuk G.

I = (I1, ..., IN) adalah partisi struktur data dari G, satu untuk tiap player.

Gambar 3.1 Model Bayesian Game

b. Bentuk Ekstensif dengan Peluang

Cara kedua untuk menyajikan Bayesian game adalah dengan membuat hipotesis berupa pendahulu awal adalah Nature. Pilihan dari Nature dapat diuraikan secara bebas sesuai dengan pilihan player tanpa kehilangan keaslian awalnya. Bentuk ekstensif dari Bayesian game disajikan pada gambar 3.2 berikut.

(24)

Gambar 3.2 Model Ekstensif dari Bayesian Game c. Tipe Epistemik

Tipe epistemik merupakan penyajian Bayesian game dengan cara mendefinisikan ketidakpasitian pada fungsi utilitas game secara langsung. Pada tipe ini Bayesian game merupakan struktur data (N, A, θ, p, u) dengan:

N adalah kumpulan player

A = A1 x . . . x An dengan Ai adalah kumpulan strategi untuk player i

θ = θ1 x . . . x θn dengan θi adalah ruang tipe untuk player i

p : θ [0,1] adalah pendahulu tipe

u = (u1, . . ., un) dengan ui : A x θ  R adalah fungsi utilitas untuk player i

Penelitian Terkait

Selain landasan teori yang telah dijelaskan pada subbab sebelumnya, penelitian ini juga didasari oleh penelitian-penelitian sebelumnya yang diambil dari beberapa jurnal ilmiah dan penelitian. Penelitian-penelitian sebelumnya meliputi penelitian mengenai inspection game, stackelberg inspection game, sequential inspection game, multiple stage inspection game, credit based inspection game, dan evolutionary game. Berikut adalah critical review yang berhubungan dengan penelitian ini serta posisi penelitian dibandingkan dengan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya.

(25)

Tabel 3.2 Posisi Penelitian

No Penulis Tahun Judul

Karakteristik Game Player Payoff

S im u lt an eou s S equ en ti al S in gle S h ot M u lt i S h ot Nas h E qu il ibr iu m Ba yes ia n -N a sh Eq ui li b ri um In spe ctor In spe ctee Nor mal T im e valu e o f mon ey 1 Tsebelis [10] 1989

The Abuse of Probablity in Political Analysis: The Robinson Crusoe

Fallacy

√ √ √ Polisi Masyarakat √

2 Andreozzi [12] 2004

Rewarding Policemen Increases Crime. Another Surprising Result

from the Inspection Game

Polisi Masyarakat

3 Avenhaus & Canty

[13] 2005

Playing for Time: A Sequential

Inspection Game

Penegak

Hukum Masyarakat

4 Wang, Qin, & Liang

[14] 2008

The Credit Loan Strategy Model Based on Leader Follower Game

Theory

√ √ √ Bank Masyarakat

5 Deutsch, Golany, &

Rothblum [15] 2011

Determining all Nash Equilibria in

a (bi-linear) Inspection Game

Penegak

Hukum Masyarakat

6 Chao & Zongfang

[7] 2013

The Evolutionary Game Analysis of Credit Behavior of SME in Guaranteed Loans Organization

Bank SME

7 Handoyo & Kautsar

[16] 2014

Strategi Pembarantasan Korupsi di

Indonesia Menggunakan Inspection √ √ KPK,

(26)

Tabel 3.2 Posisi Penelitian (Lanjutan)

No Penulis Tahun Judul

Karakteristik Game Player Payoff

S im u lt an eou s S equ en ti al S in gle S h ot M u lt i S h ot Nas h E qu il ibr iu m Ba yes ia n -N a sh Eq ui li b ri um In spe ctor In spe ctee Nor mal T im e valu e o f mon ey

9 Villani & Biancardi

[18] 2019

An Evolutionary Game to Study Bank-Firms Relationship: Monitoring Intensity and Private

Benefit √ √ √ Bank Perusahaan √ 10 Widodo, Lukmandono, & Akbar 2020

Penyusunan Model Bayesian

Sequential Inspection Game untuk

Permasalahan Non Performing

Loan

Bank SC

(27)

Roadmap Penelitian

Ide penelitian ini memiliki relevansi yang cukup tinggi dengan tugas ketua tim pengusul sebagai Ketua Pusat Penelitian Manufaktur, Logistik dan Transportasi ITS. Analisis ekonomi dan biaya yang dikaitkan dengan perilaku aktor yang terlibat dalam rangkaian proses logistik di dunia industri ataupun jasa adalah bersifat kritikal disamping analisis demand dan analisis product/service flow yang bersifat konvensional. Ide dari penelitian yang diajukan ini juga merupakan salah satu bagian dari roadmap penelitian ketua tim pengusul. Berikut adalah roadmap penelitian ketua tim pengusul:

2017 2018 2019 2020 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 1. Substitution for OL claim in DCSC APIEMS2009 *)Best Paper Supply chain e-Business & e-Commerce 2. Return inlet analysis in DCSC IAENG2010 3. Resale strategy for return sales in DCSC ICIM2010 4. Preliminary Papers review in DCSC IESS2011 5. Managing DCSC: Sales return IJISE, Inderscience, 2011 Future work 1 DCSC: History, achievement, and future trends

Working paper w/ Prof Gunasekaran (Umass) 7. Adjusted-Stackelberg for profit sharing ACMSA2011 *)Invited Paper 8. Smoothened Adjusted-Stackelberg for profit sharing ISCW2012 12. Profit sharing to coordinate DCSC AJMSA, Inderscience, (2013) 11. Controlling follower profit decrease IJLSCM (2012) 9. Homo-coalition for DCSC ICIM2012 10. Hetero-coalition for DCSC ICLS2012 13. Impact of altering leadership in DCSC IESS2013 14. Offline channel leadership in DCSC SMART 2013 16. Dropshipping model in DCSC JTMI, UTM, 2015 15. Lead time impact in DCSC IENACO 2014 A set of DCSC previous literatures 6. Primary vs secondary resale analysis in DCSC IJISE, Inderscience, (2013) 17. Product substitution impact in DCSC Proceedia Manuf. 2015 Future work 7 Pricing & inventory strategy for PSS-DCSC Int. Journal, 2020 Future work 5 Pricing model for PSS-DCSC Int. Conf. 2019 PROPOSED RESEARCH Optimization Game theory Product service system Future work 6 Inventory model of PSS-DCSC Int. Conf. 2019 Future work 3 Game Theory in Economic Dispatch Int. Conf. 2019 Future work 2 Game Theory for

Electricity Uncertainty Int. Conf. 2019 Electricity Masterplan 2021 2022 19. Joint decision P & Q w/ substitution in DCSC ACISE, 2016 2009 Remarks: Published journal paper Published conference paper Basic theory/ concept Future journal paper Future conference paper 18. Bundle pricing model in DCSC JTMI, UTM, 2015 20. Tuna Fishery: SysDin & Game Theory IEOM, 2018 Systems Dynamic 21. Multi-period pricing MATEC WoC, 2018 21. FinTech P2P Lending: SysDin & Game Theory

MATEC WoC, 2018 Future work 10 Custs switching behaviour in DCSC Int. Journal, 2021 Future work 8 On to Off DCSC Cust s Behaviour Int. Conf. 2020 Future work 4 Cooperative GT & Uncertainty Int. Journal, 2020 Future work 9 Off to On DCSC Cust s Behaviour Int. Conf. 2020 YEAR OF PROPOSAL Green concept Future work 15 Green concept in extended DCSC Int. Journal, 2020 Multi-palyer Multi-goal Future work 13 Multi-player Multi-goal DM: M-Apps Int. Journal, 2021 Future work 11 Usability in M-Apps Int. Conf. 2020 Future work 12 Pricing for M-Apps Int. Conf. 2020 Debitur s Behavior Future work 14 Inspection Game Methodology Int. Journal, 2020

(28)
(29)

BAB 4

METODE

Bab ini akan menjelaskan mengenai metodologi penelitian berupa alur pelaksanaan penelitian dan penjelasan dari alur pelaksanaan penelitian.

4.1 Alur Pelaksanaan Penelitian

Start Studi Literatur  Credit ScoringForecasting NPLGame TheoryInspection Game

Sequential Inspection Game

Bayesian Game

Penentuan Gap Penelitian

Penyusunan Model

 Identifikasi Situasi Permasalahan

 Identifikasi Variabel Permasalahan

Formulasi Payoff tiap Player

Penyusunan Model Bayesian Sequential

Inspection Game

Sintesis Bayesian-Nash Equilibrium

A

Tahap Inisiasi

Tahap Penyusunan Model Sudah Dilakukan

Akan Dilakukan

(30)

A

Analisis

 Analisis Faktor Penyebab NPL

 Analisis Strategi

Kesimpulan dan Saran

Selesai

Tahap Analisis Model

Tahap Kesimpulan Saran Akan Dilakukan

Gambar 4.2 Flowchart Pelaksanaan Penelitian (lanjutan) 4.2 Tahap Inisiasi

Tahap inisiasi diawali dengan studi mengenai literatur-literatur mengenai non performing loan (NPL) dan game theory khususnya mengenai perkembangan model inspection game. Studi difokuskan pada asumsi-asumsi yang digunakan pada tiap literatur dalam proses penyusunan model inspection game. Referensi literatur yang diteliti berfokus pada mendapatkan model inspection game dengan asumsi dasar yang paling mendekati dengan situasi permasalahan didunia nyata. Referensi literatur yang diteliti berfokus mengenai aplikasi credit scoring, metode forecasting NPL, perkembangan game theory, perkembangan model inspectiong game, dan perkembangan model Bayesian game.

Hasil literatur yang terbaru diteliti gap dari model yang diusulkan sehingga nantinya apabila gap permasalahan berhasil diisi, dapat dikembangkan model inspection game yang komprehensif untuk kasus permasalahan non performing loan (NPL).

4.3 Tahap Penyusunan Model

Pada tahap ini terdiri dari beberapa langkah kritis yang akan ditempuh untuk dapat menyusun model yang representatif terhadap permasalahan yang diangkat. Berikut ini langkah-langkah pada tahap penyusununan model:

(31)

4.3.1 Identifikasi Situasi Permasalahan

Deskripsi masalah merupakan tahap identifikasi situasi permasalahan dan elemen permasalahan, hal ini dilakukan dengan tujuan untuk mendefinisikan variabel-variabel permasalahan. Situasi permasalahan yang menjadi fokus bahasan pada penelitian ini adalah fenomena non performing loan (NPL). Kredit merupakan salah satu instrumen penghasil pendapatan terbesar bagi sektor perbankan. Tingkat profit yang besar diikuti dengan tingkat risiko yang besar pula. Risiko yang sering dihadapi adalah non performing loan (NPL) yang merupakan bagian portofolio kredit yang diberikan kepada debitur namun memiliki permasalahan pada kolektabilitasnya. Tingkat kolektabilitas kredit rendah akan sangat berdampak pada cash flow suatu perbankan, pada kasus terburuknya, nilai pinjaman yang diberikan bisa tidak kembali sama sekali. Melihat definisi dari non performing loan (NPL), dari sudut pandang inspection game dapat dilihat bahwa seorang kreditur dapat berperan sebagai inspector yang dapat melakukan inspeksi kepada debitur (inspectee) agar tidak membuat pinjaman menjadi non performing loan (NPL). Pengembangan Bayesian sequential inspection game lebih lanjut diharapkan mampu memberi gambaran mengenai pola perilaku debitur dan faktor-faktor yang membuat debitur tidak membayar pokok dan bunga pinjaman secara lancar dan juga strategi-strategi yang dapat dilakukan oleh kreditur untuk menekan NPL sepanjang jangka waktu yang diberikan.

4.3.2 Identifikasi Variabel Permasalahan

Deskripsi sistem dari pemasalahan ini digambarkan dengan menggunakan influence diagram. Terdapat beberapa komponen pada influence diagram yaitu input tidak terkendali, input terkendali (decision), output, dan variabel sistem. Komponen-komponen tersebut saling dihubungkan dengan tanda panah dimana tanda panah memiliki arti bahwa komponen yang dituju dipengaruhi oleh komponen yang lainnya

(32)

4.3.3 Formulasi Payoff tiap Player

Pada penelitian ini formulasi payoff disusun secara matematis berdasarkan variabel-variabel yang terindentifkasi pada influence diagram. Model matematis dari payoff akan menerapkan time value of money dengan konsep present value. 4.3.4 Penyusunan Model Bayesian Sequential Inspection Game

Pada proses penyusunan model Bayesian sequential inspection game ini akan mengakomodasi sifat-sifat sekuensial, periodikal, dan kemungkinan terjadinya kesalahan dalam inspeksi. Sifat sekuensial pada model ini diwakili dengan adanya interim inspection, yakni inspeksi yang dilakukan secara periodik sebanyak k kali. Di dalam model ini diperkenalkan α sebagai galat tipe satu, adalah kemungkinan terjadinya kesalahan inspector dalam menginspeksi inspectee yang tidak bersalah (false alarm), serta β sebagai galat tipe dua, adalah kemungkinan kegagalan inspector dalam menginspeksi inspectee yang bersalah (non detection). 4.3.5 Sintesis Bayesian-Nash Equilibrium

Model game yang telah disusun perlu dilakukan sintesis strategi yang optimal bagi tiap player. Dalam penelitian ini akan dicoba untuk mensintesis kesetimbangan Bayesian-Nash dari game, sehingga nantinya didapatkan pola perilaku tiap player terhadap game yang terjadi dan dapat diketahui faktor-faktor apa yang menyebabkan terjadinya NPL. Setelah mengetahui faktor penyebab NPL maka dapat diformulasikan langkah strategis untuk menekan terjadinya NPL. 4.4 Tahap Analisis Model

Tahap ini akan dilakukan beberapa analisis untuk dua model yang telah dibuat. Analisis pertama adalah mengenai faktor-faktor apa saja yang memengaruhi kelayakan calon debitur untuk diberi pinjaman. Analisis kedua adalah mengenai variabel-variabel apa saja yang dapat mempengaruhi titik kesetimbangan dalam model game seperti fleksibilitas penentuan nominal pinjaman, sanksi yang diberikan, serta variabel lainnya, yang nantinya dijadikan strategi khusus untuk meminimasi non performing loan. Analisis ketiga adalah mengenai analisis sensitivitas, yakni menguji seberapa robust model yang telah dibuat terhadap perubahan nilai beberapa parameter.

(33)

4.5 Tahap Kesimpulan dan Saran

Pada tahapan ini dilakukan penarikan kesimpulan dari hasil analisis dan rekomendasi perbaikan sesuai dengan tujuan yang ingin peneliti capai dalam melakukan penelitian. Kemudian peneliti membuat saran kepada penelitian selanjutnya.

4.6 Pembagian Tugas

Tabel 4.1 Pembagian Tugas

Nama, Peran Perguruan

Tinggi Program Studi Bidang Tugas

Erwin Widodo Ketua Pengusul Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Teknik dan Sistem Industri 1. Mengkoordinasikan kegiatan penelitian secara lengkap

2. Penanggung jawab hasil penelitian 3. Mengatur alokasi sumberdaya penelitian Lukmandono Anggota 1 Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya (ITATS) Teknik Industri 1. Mensupport literatur review tentang inspection game 2. Mensupport studi tentang banking customer behavior 3. Bekerja sama menyusun

model dan skenario inspection game 4. Mensupport

pengumpulan data dan analisis hasil

5. Membantu penyusunan publikasi ilmiah

6. Membantu menyusun laporan pendahuluan dan akhir Oryza Akbar Rochmadhan Asisten Institut Teknologi Sepuluh Nopember Teknik dan Sistem Industri 1. Menyusun proposal 2. Menyusun model game 3. Menyusun strategi

ekonomi dan perilaku konsumen

(34)
(35)

BAB 5

JADWAL DAN ANGGARAN

Tabel 5.1 Timeline Pengerjaan Penelitian

No Kegiatan Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sept Okt Nov Des

I Tahap Inisiasi

1 Studi Literatur 2 Penentuan Gap Penelitian II Tahap Penyusunan Model

1 Identifikasi Situasi Permasalahan

2

Identifikasi Variabel

Permasalahan 3 Formulasi Payoff Tiap Player 4 Penyusunan Model Bayesian

Sequential Inspection Game

5

Sintesis Bayesian-Nash

Equilibrium

III Tahap Analisis Model

1 Analisis Faktor Penyebab NPL 2 Analisis Strategi IV Tahap Journal Submission

1 Penulisan Artikel Jurnal 2 Submit Jurnal 3 Revisi Jurnal 4 Final Submission

(36)

Honor/jam (Rp) Waktu (jam/minggu) Minggu Jumlah Personil Jumlah Ketua tim

Anggota dosen luar ITS Rp 25.000 8 24 1 Rp 4.800.000

Anggota mahasiswa Rp 25.000 6 24 1 Rp 3.600.000

Pengolah data Rp 25.000 4 15 1 Rp 1.500.000

Proof reader Rp 4.000.000 1 Rp 4.000.000

13.900.000 Rp

Justifikasi Pemakaian Kuantitas Satuan Harga Satuan Jumlah

Kertas HVS Dokumen 10 rim Rp 50.000 Rp 500.000

Alat tulis administrasi Alat tulis 1 paket Rp 800.000 Rp 800.000

Tinta printer Dokumen 2 buah Rp 300.000 Rp 600.000

Konsumsi Konsumsi diskusi 10 kegiatan Rp 140.000 Rp 1.400.000

Mifi Perangkat & data internet 1 paket Rp 1.000.000 Rp 1.000.000

Flaskdisk Penyimpanan data 4 buah Rp 100.000 Rp 400.000

4.700.000 Rp

Justifikasi Pemakaian Kuantitas Satuan Harga Satuan Jumlah

Biaya pengambilan data eksperimen 1 kegiatan Rp 1.000.000 Rp 1.000.000

1.000.000 Rp

Justifikasi Pemakaian Kuantitas Satuan Harga Satuan Jumlah

Pencetakan laporan Biaya cetak 2 paket Rp 200.000 Rp 400.000

Publikasi jurnal internasional open access fee 1 paket Rp 30.000.000 Rp 30.000.000

30.400.000 Rp 50.000.000 Rp SUB TOTAL (Rp) Uraian 1. Honor Honor TOTAL ANGGARAN (Rp) 2. Bahan Habis Pakai

Material Uraian

SUB TOTAL (Rp) 3. Biaya Eksperimen dan Perjalanan

Material Uraian

SUB TOTAL (Rp) 4. Lain-lain

Material Uraian

SUB TOTAL (Rp)

(37)

DAFTAR PUSTAKA

[1] V. Sadlovska and B. Enslow, “New Strategies for Financial Supply Chain Optimization,” no. November, pp. 1–33, 2006.

[2] J. Wan, “Non-performing loans and housing prices in China,” Int. Rev. Econ. Financ., vol. 57, pp. 26–42, 2018.

[3] I. Weissova, B. Kollar, and A. Siekelova, “Rating as a Useful Tool for Credit Risk Measurement,” Procedia Econ. Financ., vol. 26, no. 15, pp. 278–285, 2015.

[4] F. N. Koutanaei, H. Sajedi, and M. Khanbabaei, “A hybrid data mining model of feature selection algorithms and ensemble learning classifiers for credit scoring,” J. Retail. Consum. Serv., vol. 27, pp. 11–23, 2015.

[5] P. Pławiak, M. Abdar, and U. Rajendra Acharya, “Application of new deep genetic cascade ensemble of SVM classifiers to predict the Australian credit scoring,” Appl. Soft Comput. J., vol. 84, p. 105740, 2019.

[6] C. Liu, J. Xie, Q. Zhao, Q. Xie, and C. Liu, “Novel evolutionary multi-objective soft subspace clustering algorithm for credit risk assessment,” Expert Syst. Appl., vol. 138, 2019.

[7] X. Chao and Z. Zongfang, “The evolutionary game analysis of credit behavior of SME in guaranteed loans organization,” Procedia Comput. Sci., vol. 17, pp. 930–938, 2013.

[8] R. Avenhaus and M. J. Canty, “Inspection games,” Comput. Complex. Theory, Tech. Appl., vol. 9781461418, pp. 1605–1618, 2012.

[9] A. Matsumoto and F. Szidarovszky, “Game theory and its applications,” Game Theory Its Appl., pp. 1–268, 2015.

[10] G. Tsebelis, “The Abuse of Probability in Political Analysis: The Robinson Crusoe Fallacy,” Am. Polit. Sci. Rev., vol. 83, no. 1, pp. 77–91, 1989. [11] K. Leyton-Brown and Y. Shoham, Essentials of game theory, vol. 2. 2008. [12] L. Andreozzi, “Rewarding policemen increases crime. Another surprising

result from the inspection game,” Public Choice, vol. 121, no. 1–2, pp. 69– 82, 2004.

[13] R. Avenhaus and M. J. Canty, “Playing for time: A sequential inspection game,” Eur. J. Oper. Res., vol. 167, no. 2, pp. 475–492, 2005.

[14] Y. Wang, X. Z. Qin, and Y. C. Liang, “The credit loan strategy model based on leader follower game theory,” 2008 Int. Conf. Manag. Sci. Eng. 15th Annu. Conf. Proceedings, ICMSE, no. 70771018, pp. 1139–1145, 2008. [15] Y. Deutsch, B. Golany, and U. G. Rothblum, “Determining all Nash

equilibria in a (bi-linear) inspection game,” Eur. J. Oper. Res., vol. 215, no. 2, pp. 422–430, 2011.

[16] F. W. Handoyo and I. Kautsar, “Menggunakan Inspection Game 1,” pp. 27– 38, 2007.

[17] S. M. C. Pausang and Y. Fajardo-Lim, “Nash Equilibria in a Multiple Stage Inspection Game,” Electron. Notes Discret. Math., vol. 56, pp. 49–57, 2016. [18] G. Villani and M. Biancardi, “An Evolutionary Game to Study Banks–Firms

(38)
(39)

LAMPIRAN

Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota Tim Pengusul Ketua:

Nama : Erwin Widodo

Tempat, tanggal lahir : Surabaya, 17 Mei, 1974

Jenis kelamin : Laki-laki

Alamat : Bumi Marina Emas Utara F-103

Keputih, Sukolilo, Surabaya 60111

e-mail : erwin_widodo@yahoo.com

No. telepon : Fixed line +62 31 5995380

Mobile/Whatsapp +62 8563071727

e-mail alternative : erwin@ie.its.ac.id

erwin.widodo@gmail.com

Bidang keahlian : Teknik Industri – Multi-Player Decision Making

I. Pendidikan/Profesi No. Universitas

/Institusi Kota/Negara Tahun lulus Gelar Jurusan/Fakultas

1 Intitut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya/Ind onesia Aug 1998 ST (Sarjana Teknik) Teknik Industri/Teknologi Industri

2 Ritsumeikan University Kyoto/Japan Sept 2006 M.Eng. (Master

of Engineering)

Information Science & System Engineering

3 Hiroshima University Higashi

Hiroshima / Japan

Sept 2012 Dr.Eng. (Doctor

of Engineering) Systems Cybernetic/Graduate

School of Engineering

4 Persatuan Insinyur

Indonesia (PII) - Badan Kejuruan Teknik Industri (BKTI)

Jakarta/Indo

nesia September 2017 IPM (Insinyur Profesional

Madya)

Teknik Industri

II. Pengalaman kerja

No. Item Tahun

1 Staf Departemen Engineering di Meco Inoxprima Stainless Steel Mnfg.Co. 1997-1998

2 Pengajar di Jurusan Teknik Industri, ITS, Surabaya 1998-Skrg

3 Koordinator Fasilitas di Jurusan Teknik Industri, ITS, Surabaya 1999

4 System Analyst di Indonesian Management Advisory Agency 2001-2002

5 Direktur Program Vokasi Satu Tahun, PASTI-ITS, Surabaya 2002-2004

6 Koordinator Computer Center di Jurusan Teknik Industri, ITS, Surabaya 2008

7 Teaching Assistant di Engineering Faculty, Hiroshima University, Japan 2009-2012

8 Instructor of Computer Class di Japan International Cooperation Agency

(JICA), Chuugoku Branch, Hiroshima, Japan

2010-2012

9 Research assistant di Systems Cybernetic Department, Hiroshima

University, Japan 2011

10 Sekretaris Program Pascasarjana di Jurusan Teknik Industri, ITS,

Surabaya 2012-2016

11 Reviewer in Operation and Supply Chain Management, Int. Journal 2012-Skrg

(40)

No. Item Tahun

18 Ketua Program Studi Pascasarjana Teknik Industri, ITS 2016-Skrg

19 Reviewer in Cogent Business and Management, International Journal 2017-Skrg

III. Matakuliah yang diampu

No. Item Tahun

1 Statistik Industri (Program Sarjana dan Magister) 1998-Skrg

2 Penelitian Operasional (Program Sarjana) 1999-Skrg

3 Ekonomi Teknik (Program Sarjana) 2000-2002

4 Manajemen Industri (Program Sarjana) 2001-2002

5 Sistem Informasi Manajemen (Program Sarjana) 2002-Skrg

6 Konsep dan Pemodelan Sistem (Program Sarjana) 2006-2008

7 e-Business & e-Commerce (Program Sarjana dan Magister) 2007-Skrg

8 Teknologi Informasi untuk Rantai Pasok (Program Magister) 2008

9 Matematika Optimasi (Program Sarjana) 2013-Skrg

10 Game Theory (Program Sarjana) 2013-Skrg

11 e-Business Model (Program Sarjana) 2014

12 Metodologi Penelitian (Program Magister) 2013-Skrg

13 Demand and Revenue Management (Program Magister) 2013-Skrg

14 Seminar Topik Teknik Industri (Program Doktor) 2013-Skrg

15 Filsafat Ilmu dan Metodologi Penelitian (Program Doktor) 2015-Skrg

16 Academic Writting (Program Doktor) 2018-Skrg

17 Quantitative Modeling (Program Magister) 2018-Skrg

18 Decision Making & Analysis (Program Magister) 2019-Skrg

IV. Pengalaman kepanitiaan

No. Item Tahun

1 Analis system di Indonesian Management Advisory Agency 2001-2002

2 Organizing committee di Operation and Supply Chain Management

International Conference, Denpasar, Bali, Indonesia 2005

3 Steering committee untuk Soft Skill Program di Jurusan Teknik Industri,

ITS, Surabaya 2007

4 Organizing committee di Industrial Engineering National Conference,

Surabaya, Indonesia 2008

5 Organizing committee di Asia Pacific Industrial Engineering and

Management international conference, Kita Kyushu, Japan 2009

6 Reviewer di Industrial Engineering and Service Science international

conference, Solo, Indonesia 2011

7 Program Chair di Industrial Engineering & Social Science, International

Conference, Surabaya, Indonesia 2013

8 Koordinator Reviewer di Kegiatan Eco-Office di ITS, Surabaya, Indonesia 2013

9 Anggota di Kepanitiaan Tim Akreditasi Internasional AUN-Net di Jurusan

Teknik Industri, ITS, Surabaya 2013

10 Anggota di Kepanitiaan Tim Akreditasi Internasional ABET di Jurusan

Teknik Industri, ITS, Surabaya 2013-Skrg

11 Koordinator Tim Penyusunan Kurikulum Program Magister di Jurusan

Teknik Industri, ITS, Surabaya 2013-2014

12 Koordinator Tim Ekivalensi Kurikulum Program Magister di Jurusan

Teknik Industri, ITS, Surabaya 2014

13 Program Chair di Industrial Engineering & Social Science, International

Conference, Yogyakarta, Indonesia 2015

14 Sekretaris Panitia Pemilihan Anggota Majelis Wali Amanat ITS 2016

15 Reviewer di International Conference on Industrial and Systems

(41)

No. Item Tahun

17 Reviewer di International Conference of Industrial Engineering and

Operations Management, Bandung 2018

V. Pengalaman pelatihan (sebagai peserta)

No. Item Tahun

1 Pelatihan Prajabatan PNS, di Diklat Provinsi Jawa Timur, Malang 2000

2 Pelatihan Pekerti in ITS, Surabaya 2001

3 Pelatihan Manajemen Pemasaran ole Hermawan Kertajaya, Mark Plus,

Surabaya

2002

4 Intensive English Course, 150 jam oleh Britsih Council, Jakarta 2004

5 Japanese Short Course, 75 jam oleh Osaka JICA Center, Ibaraki, Japan 2004

6 Japanese Culture Training oleh Osaka JICA Center, Ibaraki, Japan 2004

7 Intensive Japanese Course, 6 bulan, di Hiroshima University, Hiroshima 2008

8 Pelatihan Pengembangan e-Learning, ITS, Surabaya 2012

9 Pelatihan Interview Efektif, LPDP, Bandung 2016

10 Lokakarya Majelis Penilai Insinyur Profesional, PII, Yogya 2017

VI. Pengalaman pelatihan (sebagai trainer) / kegiatan konsultasi (sebagai konsultan)

No. Item Tahun

1 Process business and system analyst dalam kegiatan W2K Readiness

dengan Bank Indonesia 1999-2000

2 Process business and system development di PDAM Kota Surabaya 2000

3 Pemrograman Bisnis, Program Vokasi Satu Tahun, PASTI-ITS, Surabaya,

Indonesia 2000-2004

4 Enterprise resource planning untuk PT Badak NGL, Bontang, Kalimantan

Timur, Indonesia 2007

5 English for Employee untuk Perusahaan Game Online, Kemco, Higashi

Hiroshima, Japan 2011

6 Pelatihan Inkubasi untuk SMEs, Kementrian Pemuda dan Olahraga,

Surabaya, Indonesia 2012

7 Workshop Process Business and Standard Operating Procedure,

Kementrian Pendidikan dan Kebudayan, Jakarta, Indonesia 2012

8 Pemetaan Proses Bisnis Inti dan Non-Inti, UPMS V, PT Pertamina,

Surabaya, Indonesia 2013

9 Business Model Canvasing, PT Telkom Indonesia, Bandung, Indonesia 2014

10 Business Ecosystem, PT Telkom Indonesia, Bandung, Indonesia 2014

11 Manajemen Perawatan, PT Petrokimia Kayaku, Gresik, Indonesia 2014

12 Analisis Kebijakan Eko-Wisata, Pemerintah Kabupaten Malang, Indonesia 2015

13 Manajemen Transportasi dan Distribusi, PT Semen Indonesia, Gresik,

Indonesia 2015

14 Analisis Lokasi untuk Cold Storage, PT Pelindo II, Jakarta, Indonesia 2015

15 Analisis Kebijakan Industri Kreatif, Bapperov Provinsi Banten, Indonesia 2016

16 Analisis Economic Dispatch, PJB, Indonesia 2016

17 Manajemen Proyek, PT Petrokimia Kayaku, Gresik, Indonesia 2016

18 Economic Dispatch Policy Analysis, PT PJB, Jakarta, Indonesia 2016

19 Analisis Pengambilan Keputusan, Pemerintah Kabupaten Trenggalek 2017

20 Business Model Canvasing, PT Dahana, Subang, Jawa Barat 2017

21 Kajian Kelistrikan Kalimantan, PT PLN, Jakarta, Indonesia 2018

(42)

No. Item Tahun

3 Pemrograman akuntansi praktis (penelitian mandiri) 2002

4 A UML-UP approach for commerce software-system analysis & design (JICA Funding) 2005

5 Consistency check among UML model (JICA Funding) 2006

6 Sistem Informasi Manajemen untuk Perawatan Kapal (LPPM-ITS) 2007

7 Analysis & design untuk sistem informasi manajemen energi (penelitian

mandiri) 2007

8 Evaluasi pengadaan e-commerce system dengan AHP-based evaluation (penelitian mandiri) 2008

9 Managing sales return in dual sales channel system: return in e-business & e-commerce (Hibah PHKI-A3) 2009

10 Coordination in dual sales channel system (Hibah PHKI-A3) 2010

11 Literature review in dual sales channel: history, achievement and future trend (penelitian mandiri) 2011

12 Coalition in dual sales channel system (penelitian mandiri) 2012

13 The impact of leadership in DCSC profitability (PUPTN – Penelitian Doktor Baru) 2013

14 Effective marketing in DCSC (penelitian mandiri) 2014

15 Sistem Inovasi Daerah: Pengembangan Eko-Wisata Kabupaten Malang (PUPTN – Penelitian Top Down) 2014

16 Analisis Kebijakan Pengembangan Ekonomi Kreatif Provinsi Banten 2015

17 Joint decision of pricing and inventory policy in dual channel supply chain 2016

18 Pricing strategies of deteriorating product in dual channel supply chain to manage local product’s demand and revenue 2017

19 Pricing and inventory policy in nested-offline dual-channel supply chain: a game-theory based analysis 2018

20 Game theory and dynamic simulation approaches for tuna-fishery decision analysis 2018

21 Cooperative game theory by considering uncertainty in electricity master

plan development (PUPTN-DRPM Kemristekdikti) 2019

22 Joint decision of pricing and inventory for product service system in dual-channel supply chain (PUPTN-DRPM Kemristekdikti) 2019

VIII. Publikasi di seminar nasional (terbatas pada karya utama; dalam Bahasa Indonesia)

No. Item Tahun

1 Erwin Widodo, Analisis dan Disain Sistem Informasi Manajemen Energi

Menggunakan UML, Prosiding Seminar Nasional Teknologi Industri XIII, Ekstensifikasi Pemanfaatan Energi Terbarukan & Peningkatan Efisiensi Energi untuk Penguatan Daya Saing Global, FTI-ITS, Surabaya, 6-7 Maret 2007

2007

2 Erwin Widodo, Analisis Regresi Untuk Model Keinginan Mengakses Bagi

Pengguna e-Business & e-Commerce, Prosiding Seminar Nasional Teknologi

VII, Peran Manajemen Teknologi Dalam Meningkatkan Kinerja Yang Dinamis,

S2 MMT – ITS, Surabaya, 2 Februari 2008

2008

3 Erwin Widodo, Eksplorasi Manfaat Sistem Informasi Akademik Online Kepada

Para Stakeholder Siklus Perkuliahan (Studi Kasus http:

//akademik.its.ac.id), Prosiding Seminar Nasional Teknik Industri In Search for National Competitiveness Through Quality Management & Improvement In Manufacturing, Service & Public Sectors”, Surabaya, 19 Januari 2008

2008

4 Erwin Widodo, Evaluasi Pengadaan e-Commerce Dengan Memanfaatkan AHP,

Prosiding Seminar Nasional The 5 th Indonesian Symposium on Analitic Hierarchy Process INSHAP5, Program Studi Teknik Industri – Fakultas Teknik

– Universitas Diponegoro, Semarang, 14 Mei 2008

2008

(43)

No. Item Tahun

Simulasi (TEKNOSIM) 2013, "Synergy in Science and Engineering Toward Sustainable System", Jurusan Teknik Mesin dan Industri FT-UGM Yogyakarta, 3 Desember 2013

6 Widodo, E., A Study of Lead Time Impact in Dual Channel Supply-Chain

Financial Performance: An Indonesian Case, Industrial Engineering National Conference (IENACO, “Efisiensi dan Inovasi Teknologi dalam Meningkatkan Daya Saing Nasional”, Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadyah, Solo, 27 Maret 2014

2014

IX. Publikasi Seminar Internasional (terbatas pada karya utama; dalam Bahasa Inggris)

No. Item Tahun

1 Widodo, E., Takahashi, K., Morikawa, K., Pujawan, I.N. and Santosa, B. (2009)

‘Managing sales return in dual sales channel: An analysis of its product substitution’, The Proceedings of Asia Pacific Industrial Engineering &

Management Systems, Kitakyushu, Japan, on CD (Best paper award).

2009

2 Widodo, E., Takahashi, K., Morikawa, K., Pujawan, I.N. and Santosa, B. (2010)

‘Managing sales return in dual sales channel: Common return versus cross-channel return analysis’, Proceedings of International MultiConference of

Engineers and Computer Scientists Volume III, 2010, Hong Kong, pp.

2139-2145.

2010

3 Widodo, E., Takahashi, K., Morikawa, K., Pujawan, I.N. and Santosa, B.

(2010) ‘Resale in dual sales channel: Aiming for primary or secondary market’, Proceedings of The Tenth International Conference on Industrial

Management, Beijing, China, pp. 108-115.

2010

4 Widodo, E., Takahashi, K., Morikawa, K., Pujawan, I.N. and Santosa, B. (2011)

‘Dual Sales Channel: Its emergence, current advancement, and future direction – A review’, The Proceedings of Industrial Eengineering and Service

Science, Surakarta, Indonesia, in flashdisk.

2011

5 Widodo, E., Takahashi, K., Morikawa, K., Pujawan, I.N. and Santosa, B. (2011)

‘Adjusted-Stackelberg profit-sharing for coordinating dual sales channel’,

Proceedings of Asian Conference of Management Science and Applications,

Sanya, Hainan, China, December 21-23, 2011 (Invited paper)

2011

6 Widodo, E., Takahashi, K., Morikawa, K., Pujawan, I.N. and Santosa, B. (2012)

‘Controlling the follower’s profit decrease in dual channel supply chain’,

Proceedings of International Supply Chain Symposium and Workshop, Tokyo,

Japan, March 8-10, 2012

2012

7 Widodo, E., Takahashi, K., Morikawa, K., Pujawan, I.N. and Santosa, B. (2012)

‘Cross channel coordination in dual channel supply chain’, Proceedings of

International Congress of Logistics and SCM, Seoul, Korea, June 7-9, 2012

2012

8 Widodo, E., Takahashi, K., Morikawa, K., Pujawan, I.N. and Santosa, B. (2012)

‘Store coalition analysis in dual channel supply chain’, Proceedings of

International Conference on Industrial Management, Tokyo, Japan, August

29-31, 2012

2012

9 Widodo, E. (2013), ‘The Impact of Channel Leadership on Subtitution Activity

for Online Customer Claim in Dual Channel’, The Proceeding of 2th

International Conference on Logistic and Industrial Engineering and Service Science, Surabaya, Indonesia, August, 2013

2013

10 Widodo, E., Achmadi, T., Tarida, F., H. (2014), ‘System Dynamics Approach

For Eco-Tourism Development: An Indonesian Case In Malang Regency’, The Proceeding of 6th International Conference on Operations and Supply Chain

(44)

No. Item Tahun

13 ‘Joint decision of pricing and order quantity by considering product

substitution in dual channel supply chain’, Proceeding of Annual Conference on Industrial and Systems Engineering, Yogyakarta, October 6-7, 2016

2016

14 ‘Multi Period Pricing for Managing Local Fruit Supply Chain’, Proceeding of

The 2nd International Conference on Engineering and Technology for Sustainable Development, Yogyakarta, September 13-14, 2017

2017

15 ‘A Model for Tuna-Fishery Policy Analysis: Combining System Dynamics and

Game Theory Approach’, International Conference on Industrial Engineering and Operations Management, Bandung, March 6-8, 2018

2018

16 The influence of traceability system practice to product recall capability in

bulk food industry: Observation and interview, IEEE International Conference on Industrial Engineering and Engineering Management

2018

17 Mixed integer linear programming model for dynamic supplier selection

problem considering discounts, MATEC Web of Conferences

2018

18 Multi period pricing for managing local fruit supply chain, MATEC Web of

Conferences 2018

19 Modeling of shallot supply decisions: The case of Indonesia, IOP Conference

Series: Materials Science and Engineering 2018

20 Modelling Integration of System Dinamics and Game Theory for of Financial

Technology Peer to Peer Lending Industry, MATEC Web of Conferences

2018

21 Classification of sub-sectors in creative industry for regional economic

development, MATEC Web of Conferences 2018

22 Improving Traceability System in Indonesian Coconut Oil Company, IEEE

International Conference on Industrial Engineering and Engineering Management

2019

X. Publikasi di jurnal nasional

No. Item Tahun

1 Lightweight Approach of XML Implementation As Industrial Standard For

Inforamation Sharing, Jurnal Teknik Industri, Universitas Muhammadiyah Malang, Volume 8, Nomor 2, 2007

2007

2 Penetapan Harga Berbasis Penerimaan Konsumen di Dual Channel Supply

Chain, Jurnal Teknik Industri, Universitas Muhammadiyah Malang, Volume 14, Nomor 1, 2014

2014

3 Inventory Model In Dual Channel Supply Chain Considering Dropshipping,

Jurnal Teknik dan Manajemen Industri, Universitas Trunojoyo Madura,

Volume X. No. 2 Desember 2015

2015

4 Model Development For Bundle Pricing In Dual Channel Supply Chain, Jurnal

Teknik dan Manajemen Industri, Universitas Trunojoyo Madura, Volume X.

No. 2 Desember 2015

2015

XI. Publikasi di jurnal internasional

No. Item Tahun

1 Widodo, E., Takahashi, K., Morikawa, K., Pujawan, I.N. and Santosa, B.

(2011) ‘Managing sales return in dual sales channel: its product substitution and return channel analysis, Int. J. Industrial and Systems Engineering, Vol. 9, No. 2, pp.121-149

Maret, 2011

2 Widodo, E., Takahashi, K., Morikawa, K., Pujawan, I.N. and Santosa, B.

‘Controlling the follower’s profit decrease in dual channel supply chain’,

International Journal of Logistics and Supply Chain Management System,

Vol. 6, No. 1, pp. 111-121(invited paper/post publication of ISCMS&W Tokyo 2012)

Novembe r 2012

3 Widodo, E., Takahashi, K., Morikawa, K., Pujawan, I.N. and Santosa, B.

Gambar

Tabel 2.1 Kredit Bank Umum kepada Pihak Ketiga bukan Bank (dalam miliar)
Gambar  2.1  Grafik  Nilai  NPL  Kredit  Bank  Umum  kepada  Pihak  Ketiga  bukan Bank (dalam miliar)
Tabel 3.1 Payoff Model Inspection Game
Gambar 3.1 Model Bayesian Game
+7

Referensi

Dokumen terkait

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2015 tentang Bentuk dan Mekanisme Pendanaan Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum sebagaimana telah diubah dengan

Penelitian ini Bertujuan untuk mengetahui Efektivitas Program Keluarga berencana Dalam Menekan Laju pertumbuhan Penduduk di Kecamatan Tamalate Kota Makassar.

Perihal ini sejalan dengan studi yang dicoba oleh Wulandari dkk di Wilayah Kerja Puskesmas Ulak Muid Kabupaten Melawi pada tahun 2016 memberi tahu jika bunda dengan

3) Langkah selanjutnya adalah pengambilan data debit mata air Madapangga yang diperoleh dari KSDA; Yaitu bertujuan untuk mengetahui volume mata air Madapangga sebelum

Dari hasil wawancara yang ditunjukkan, nilai severity dan occurrence yang telah dilakukan pembobotan oleh expert akan menjadi input pada proses perhitungan House of Risk fase 1

Adapun teknik penyikatan yang baik adalah harus sederhana, tepat, efisien, dan dapat membersihkan semua permukaan gigi dan gusi, terutama saku gusi dan interdental, teknik

peran faktor predisposing, reinforcing, enabling, perilaku dan lingkungan terhadap status kesehatan yang dapat mempengaruhi kualitas hidup Pegawai di Rumah Sakit “X” Makassar

Peraturan Kepala Badan Narkotika Nasional Nomor 7 Tahun 2017 tentang Perubahan Keempat Atas Peraturan Kepala Badan Narkotika Nasional Nomor 6 Tahun 2015