• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROPOSAL PENELITIAN KERJASAMA PERGURUAN TINGGI DANA LOKAL ITS TAHUN 2020

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PROPOSAL PENELITIAN KERJASAMA PERGURUAN TINGGI DANA LOKAL ITS TAHUN 2020"

Copied!
52
0
0

Teks penuh

(1)

i PROPOSAL

PENELITIAN KERJASAMA PERGURUAN TINGGI DANA LOKAL ITS TAHUN 2020

Material Flow Analysis Sampah Plastik di Kota Surabaya dan Kota Denpasar

(Studi Kasus Kecamatan Sukolio dan Kecamatan Denpasar Utara)

Tim Peneliti:

Ketua: IDAA Warma Dewanthi, ST, MT, PhD (Teknik Lingkungan/FTSPK/ITS) Anggota 1: Dr. Ir. Ellina S. Pandebesie (Teknik Lingkungan/FTSPK/ITS)

Anggota 2: Dr.Maria Anityasari, Meng (Teknik Industri/FTIR/ITS)

Anggota 3: Mohammad Nur Cahyadi, ST, MT, PhD (Teknik Geomatika/FTSPK/ITS)

DIREKTORAT PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

SURABAYA 2020

(2)

i

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

DAFTAR ISI ... ii

DAFTAR TABEL ... iii

DAFTAR GAMBAR ... iv

BAB I RINGKASAN ... 2

BAB II LATAR BELAKANG ... 4

2.1 Permasalahan ... 4

2.2 Tujuan Penelitian ... 6

2.3 Urgensi Penelitian ... 6

BAB III TINJAUAN PUSTAKA ... 8

3.1 Pengelolaan Sampah ... 8

3.2 Pengelolaan Sampah Plastik ... 9

3.3 Aktor di dalam Pengelolaan Sampah Plastik ... 11

3.4 Aplikasi Material Flow Analysis ... 12

3.5 Road Map Penelitian dan Kebaharuan Penelitian ... 15

BAB IV METODE PENELITIAN ... 17

4.1 Lingkup Wilayah Studi ... 17

4.2 Pelaksanaan Penelitian ... 20

4.3 Susunan Keanggotaan Peneliti ... 27 4.4 Anggaran Penelitian ... BAB V JADWAL PELAKSANAAN PENELITIAN ...

(3)

ii

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Penduduk dan Timbulan Sampah di Kecamatan Sukolilo ... 18 Tabel 4.2 Jumlah Bank Sampah di Kecamatan Sukolilo... 23

(4)

iii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Negara yang Berkontribusi terhadap Kehadiran Sampah Plasrik di Laut .... 9

Gambar 3.2 Kompenen dari MFA ... 14

Gambar 3.3 Ilustrasi Model MFA ... 14

Gambar 3.3 Road Map Pusat Penelitian Infrastruktur dan Lingkungan Berkelanjutan ... 16

Gambar 4.1 Peta Kota Surabaya ... 18

Gambar 4.2 Peta Wilyah Kota Denpasar ... 19

Gambar 4.3 Langkah langkah Pelaksanaan Penelitian ... 21

(5)

1 BAB I

RINGKASAN

Indonesia dinyatakan sebagai penyumbang terbesar kedua sampah plastik yang dibuang ke laut. Berdasarkan dari berbagai sumber jumlah sampah plastik di Indonesia mencapai 64 juta ton/hari dan tiga perempatnya dibuang ke laut. Penggunaan plastik di Indonesia juga tidak semakin menurun, walaupun banyak kebijakan yang sudah dikeluarkan oleh Pemerintah dan salah satunya adalah Keputusan Menteri Lingkungan Hidup tentang Peta Jalan Pengurangan Sampah di Indonesia. Peraturan ini mengatur mengenai jenis jenis kemasan terutama kemasan plastik yang dapat digunakan sehingga nantinya diharapkan pada tahun 2030 kemasan yang digunakan di Indonesia terutam plastik semuanya dapat di daur ulang. Berkaitan dengan perkembangan tersebut, maka perlu adanya mapping terkait material flow analysis sampah plastik terutama jenis dan jumlahnya serta kemana saja material tersebut dimanfaatkan atau di daur ulang. Mapping ini sangat diperlukan untuk menentukan proses pengelolaan sampah plastik dan kebijakan yang dapat dibangun oleh pemerintah berkaitan dengan pengelolaan sampah plastik.

Penelitian ini akan memberikan analisis komprehensif tentang material flow analysis sampah di dua Kecamatan yang berperan besar dalam Pengelolaan Sampah Kota di masing masing wilayah yaitu Kecamatan Sukolilo di Wilayah Surabaya Bagian Timur dan Kecamatan Denpasar Utara, Kota Denpasar. Kedua kecamatan ini digunakan sebagai model material flow sampah plastik dengan beberapa alasan penting. Kecamatan Sukolilo di wilayah Surabaya bagian Timur merupakan tempat dimana banyak sekali peran sector formal dan informal dalam mengelola sampah, seperti bank sampah dan sector informal seperti pemulung. Sangat menarik mengambil wilayah ini untuk mengentahui peran masyarakat melalui bank sampah dan peran pemulung dalam interaksinya mengumpulkan dan menyalurkan sampah baik ke bank sampah ataupun ke sector informal lainnya seperti

(6)

2 ke pengepul. Kecamatan Denpasar Utara dipilih sebagai wilayah dengan pengembangan di Kota Denpasar dan mempunyai bank sampah serta TPS3R yang aktif dan juga banyak interaksi sector informal pemulung sampah di daerah ini. Pada tahun pertama akan dilaksanakan pengumpulan data primer mengumpulkan data primer mengenai timbulan, komposisi sampah dan recovery factor serta participation factor dari komunitas terutama bank sampah dan pemulung dari beberapa lokasi sampling. Pada tahun kedua akan dilaksanakan analysis mengenai keterkaitan antara bank sampah dan pemulung sebagai pengumpul sampah serta dengan industry baik home industry maupun industry kecil, menangah dan besar yang memanfaatkan recycle plastik sebagai bahan baku. Pada tahun ke-3 setelah data terkumpul maka dilakukan analysis dengan Material Flow Analysis (MFA) akan dimodelkan menggunakan pemodelan STAN (analisis aliran subSTance), software ini adalah open acess dan digunakan untuk investigasi aliran material. Software dikembangkan oleh Universitas Teknologi Wina (Institut Kualitas Air, Sumber Daya dan Pengelolaan Limbah). Model ini akan memberikan gambaran pada pengembangan pengelolaan sampah di kedua wilayah dan dapat digeneralisasi untuk pengembangan satu kota.

Data yang akan diperloleh adalah baseline data mengenai recovery factor dan participation factor yang berpengaruh pada kemauan masyarakat untuk melaksanakan 3R. Baseline data dapat digunakan untuk membangun interaksi antara sektor formal dan informal di skala kota sehingga meningkatkan jumlah sampah yang dapat dikelola di sumber dan mengurangi jumlah sampah yang masih berdaya guna ke TPA. Selain itu juga berfungsi sebagai data awal untuk menentukan peta jalan pengurangan sampah di suatu kota. Pengetahuan tentang MFA kota menyediakan base line untuk mengevaluasi langkah-langkah efisiensi manajemen pengelolaan sampah yang akan diterapkan.

(7)

3 BAB 2

LATAR BELAKANG

2.1 Permasalahan

Laju timbulan sampah di kota besar di Indonesia semakin lama semakin meningkat dan komposis sampah plastik semakin lama semakin meningkat. Total sampah plastik yang tidak dikelola dengan baik di Indonesia mencapai 3,2 juta ton dan sebanyak 1,29 juta ton mencemari laut di sekitarnya (McCharty, 2020). Pengelolaan sampah plastik menjadi masalah dan tantangan utama bagi pengelolaan sampah. Surabaya sebagai kota besar kedua di Indonesia juga menghadapi masalah peningkatan jumlah sampah setiap tahun dan hampir 80% sampah langsung menuju ke landfill (IKPLHD, 2018). Berdasarkan komposisinya hampir 15% sampah adalah sampah plastik dan jumlah ini setiap tahun meningkat. Kota Denpasar juga mempunyai permasalahan yang sama dengan jumlah sampah mencapai 800 ton/hari hampir 80% sampah menuju ke landfill dan komposisi sampah plastik juga semakin lama semakin meningkat. Dekomposisi sampah plastik juga memerlukan waktu yang sangat lama, sehingga akan mempercepat penuhnya lahan penimbunan sampah di TPA.

Salah satu cara dalam pengolahan sampah plastik adalah perlakuan aktivitas daur ulang. Daur ulang sampah plastik awalnya hanyalah proses yang dilakukan industri untuk menghemat biaya operasional dengan cara mencampur produk plastik gagal dengan bahan mentah untuk membuat produk yang baru. Namun seiring berjalannya waktu, daur ulang sampah plastik sekarang dilakukan atas dasar kekhawatiran terhadap permasalahan lingkungan (Goodship, 2007). Aktivitas daur ulang sampah plastik sudah banyak dilakukan oleh beberapa negara di dunia. Menurut (EPA, 2019) Amerika Serikat mendaur ulang sebesar 8,4% sampah plastik yang dihasilkan dari sampah rumah tangga di tahun 2017. Sementara itu, negara-negara Eropa secara kolektif di bawah Uni Eropa mendaur ulang sebesar 31,1% sampah plastiknya pada tahun 2016 (d’Ambrières, 2019). Di benua lain,

(8)

4 Afrika Selatan mendaur ulang sebanyak 15% sampah plastik yang mereka hasilkan (South Africa Department of Environmental Affairs, 2018). Angka-angka ini menunjukkan bahwa negara-negara di dunia sudah mulai sadar akan pentingnya daur ulang sampah plastik. Indonesia berdasarkan penelitian (Mafira, 2019) hanya mendaur ulang sampah plastik sebesar 9-10%. Proses daur ulang ini melibatkan banyak aktor di dalam pengelolaan sampah seperti bank sampah, pemulung, pengepul, dan industry pengolah sampah plastik baik yang kecil seperti home industry atau industry menengah serta industry besar. Dalam pelaksanaannya, aktivitas daur ulang sampah plastik dilakukan sesuai dengan jenis sampah plastik yang didaur ulang. Salah satu penyumbang persentase sampah plastik terbesar adalah sampah plastik kemasan berbentuk botol. Dalam klasifikasinya, sampah menunjukkan sampah plastik jenis PET menyumbang sebesar 25% komposisi jenis sampah plastik (Widiyatmok dkk., 2016) dan jenis sampah ini yang paling banyak di daur ulang serta sudah mempunyai pasar tertentu. Peningkatan upaya daur ulang sangat diperlukan dalam pengelolaan sampah plastik ini.

Salah satu metode yang bisa dikembangkan untuk penentuan strategi pengelolaan sampah plastik ke depannya adalah menggunakan material flow analysis (MFA). Metode MFA memiliki potensi untuk memprediksi aliran komposisi sampah (Brunner et al., 1986). Studi ini menggunakan analisis material pada skala kota sebagai sebuah metode untuk memeriksa sistem yang diberikan dengan menghitung semua input material, akumulasi material, dan hasilnya dalam batas sistem (Shafie et al., 2013). Prinsip utama MFA adalah memberi informasi terkait perencanaan sistem reuse dan daur ulang. Namun, pada negara berkembang data aliran material masih belum tersedia secara detail seperti yang terjadi di Indonesia (Millette et al., 2019). Menurut Millete et al. (2019), MFA adalah alat utama dalam mengidentifikasi peluang sirkular ekonomi dan manajemen limbah yang dihasilkan. Selain itu, MFA berfungsi untuk mendeteksi permasalahan lingkungan dan menyediakan data teknis yang diperlukan dalam pengambilan keputusan dan perencanaan. Manfaat ini lebih dirasakan oleh negara berkembang yang seringkali memiliki peraturan lingkungan yang lebih lemah dibandingkan negara maju. Hasil MFA dapat digunakan sebagai acuan dalam pengambilan strategi peningkatan pengelolaan limbah (Millete et al., 2019). Oleh sebab itu, diharapkan dengan mengetahui aliran material sampah dari berbagai actor yang

(9)

5 terlibat dalam pengelolaan sampah plastik sampai dengan industri pengolahan daur ulang dapat diketahui data pengelolaan limbah dan polutan yang dibuang ke lingkungan. Sehingga, dapat digunakan sebagai acuan pemerintah dan stakeholder terkait dalam pengambilan strategi pengelolaan limbah yang lebih baik.

2.2 Tujuan Penelitian

Penelitian ini secara umum bertujuan mengembangkan strategi pengelolaan sampah terutama untuk sampah plastik yang menjadi masalah dan tantangan dalam pengelolaan sampah di Indonesia. Secara khusus setiap tahun kegiatan akan mempunyai tujuan :

Tahun ke- 1 :

1. Mengidentifikasi recovery factor dan participation factor dari sampah plastik di wilayah studi.

2. Menganalisis stake holder yang terkait di dalam pengelolaan sampah plastik termasuk aliran sampah terutama dari sumber sampah menuju ke kolektor seperti bank sampah serta pengepul.

3. Menganalisis mapping lokasi pengelolaan sampah plastik dengan GIS untuk menunjukkan keterkaitan berbagai factor di dalam meningkatkan kemauan untuk berperan aktif dalam mengelola sampah terutama plastik.

Tahun ke-2 :

1. Menganalisis aliran sampah dari kolektor ke industry serta menganalisis proses pengolahan sampah plastik yang dilakukan.

2. Menganalisis peran masing-masing stake holder terutama bank sampah serta pengepul ke industri serta pengembangan ke arah sirkular ekonomi.

Tahun ke -3

1. Mapping seluruh aliran sampah dengan metode GIS dan mengambarkan hubungan antara lokasi mulai dari sumber sampai kepada industry.

2. Menganalisis aliran sampah dengan metode Material Flow Analaysis sebagai dasar penentuan strategi pengelolaan sampah plastik

(10)

6 2.3 Urgensi Penelitian

Penelitian pengelolaan sampah plastik dengan menggunakan MFA mempunyai kontribusi sebagai baseline data untuk mengimplementasikan Peraturan Menteri

Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor

P.75/Menlhk/Setjen/Kum.1/10/2019 tentang Road Map Pengurangan Sampah yang akan dilaksanakan dari tahun 2020 sampai dengan 2030. Analysis dengan MFA akan memberikan gambaran jelas mengenai jenis plastik kemasan yang banyak digunakan serta upaya daur ulang apa yang sudah dilaksanakan.

Peran dari setiap actor di dalam pengelolaan sampah plastik sangat perlu dianalisis untuk menunjang peningkatan 3R. Terutama untuk sampah plastik yang sekarang sedang menjadi perhatian utama dalam pengelolaan sampah. Mapping dari hasil MFA dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan dalam pengembangan strategi pengelolaan sampah.

(11)

7 BAB 3

TINJAUAN PUSTAKA

3.1 Pengelolaan Sampah

Menurut Peraturan Pemerintah No. 81 Tahun 2012, menyatakan bahwa pengelolaan sampah adalah kegiatan yang sistematis, menyeluruh, dan berkesinambungan yang meliputi pengurangan dan penanganan sampah. Kegiatan pengelolaan persampaan akan melibatkan penggunaan dan pemanfaatan berbagai sarana dan prasarana persampahan meliputi pewadahan, pengumpulan, pengangkutan, pengolahan, dan pembuangan akhir (Sahil et al., 2016). Daur ulang sampah yang efisien dapat dilakukan dengan memaksimalkan penggunaan teknologi yang ada untuk pengelolaan sampah yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan (Demirbas, 2010). Pengurangan sampah memiliki peranan penting untuk meningkatkan pemulihan energi dan mengurangi biaya ekonomi dari total rantai pengelolaan sampah (Cimpan et al., 2015). Daur ulang sampah perkotaan merupakan salah satu kegiatan yang harus dilakukan oleh Pemerintah, karena dapat menciptakan lapangan pekerjaan, pembangunan ekonomi, dan pengurangan pencemaran lingkungan (Gundupalli et al., 2017).

Menurut Peraturan Presiden No 97 Tahun 2017 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga menyatakan bahwa pengelolaan sampah harus meliputi pengurangan dan penanganan sampah. Pengurangan sampah dapat melalui pembatasan timbulan sampah, pendaur ulang sampah, dan pemanfaatan sampah kembali sedangkan, penanganan sampah meliputi pemilahan, pengumpulan, pengangkutan, pengolahan, dan pemrosesan akhir. Sistem pengelolaan sampah adalah proses pengelolaan sampah yang meliputi lima aspek. Kelima aspek tersebut berkaitan erat satu dengan yang lainnya membentuk satu kesatuan, sehingga upaya untuk meningkatkan pengelolaan persampahan harus meliputi berbagai sistem. Adapun aspek-aspek tersebut yaitu: aspek kelembagaan, pembiayaan, pengaturan, peran serta masyarakat, dan Teknik operasional (Suryani,

(12)

8 2014). Sistem pengelolaan sampah harus terintegrasi sehingga dapat mengatasi masalah penumpukan jumlah sampah atau peningkatan jumlah sampah yang tidak tertangani.

3.2 Pengelolaan Sampah Plastik

Produksi plastik di seluruh dunia semakin lama semakin meningkat, seiring dengan kebutuhan akan material ini sangat banyak. Secara global, produksi plastik diperkirakan 380 juta ton pada tahun 2018. Sejak 1950 hingga 2018, plastik dari sekitar 6,3 miliar ton telah diproduksi di seluruh dunia, 9% dan 12% di antaranya telah didaur ulang dan dibakar (Alabi et al., 2019). Plastik merupakan bahan organik yang mempunyai kemampuan untuk dibentuk ke berbagai bentuk, apabila terpapar panas dan tekanan. Plastik dapat berbentuk batangan, lembaran, atau blok, bila dalam bentuk produk dapat berupa botol, pembungkus makanan, pipa, peralatan makan, dan lain-lain. Komposisi dan material plastik adalah polymer dan zat additive lainnya. Polymer tersusun dari monomer-monomer yang terikat oleh rantai ikatan kimia (Singh dan Sharma, 2015). Secara umum plastik mempunyai sifat yaitu densitas yang rendah; isolasi terhadap listrik; mempunyai kekuatan mekanik yang bervariasi; ketahanan terhadap suhu terbatas; ketahanan terhadap bahan kimia bervariasi.

Sampah plastik, di Indonesia menjadi masalah besar. Berbagai jurnal dan laporan menyampaikan bahwa Indonesia adalah kontributor sampah plastik di lautan yang terbesar ke dua di seluruh dunia (McCharty, 2020) (Gambar 3.1)

(13)

9 Gambar 3.1 Negara yang Berkontribusi terhadap Kehadiran Sampah Plasrik di Laut

Data di atas menunjukkan bahwa sebesar 3,2 juta ton sampah plastik di Indonesia tidak dikelola dengan baik dan hanpir 40% dibuang ke laut. Hal ini tentu menjadi tantangan besar karena kehadiran sampah plastik di laur semakin lama semakin merugikan habitat di perairan laut dan menyebabkan timbulnya bahaya kepunahan species species tertentu di laut. Sampah plastik juga sangat sulit diuraikan dan di dalam tanah. Terjadi proses pelarutan bahan bahan yang bersifat toksik yang terdapat di dalam plastik seperti aditif, pewarna, logam berat dan lain-lain (Alabi et al., 2019). Jumlah mineral-mineral dalam tanah baik organik maupun anorganik semakin berkurang dengan adanya penumpukan sampah plastik di tanah.

Proses pengolahan sampah yang paling sesuai dengan sampah plastik adalah daur ulang. Upaya daur ulang ini dinyatakan dapat mereduksi sampai 8 juta ton/tahun sampah plastik yang akan dibuang ke laut (Jambeck et al., 2015). Pada material plastik, proses daur ulang juga dapat dilakukan dengan berbagai cara agar plastik yang sudah tidak bernilai dapat dibentuk ulang menjadi produk yang dapat digunakan kembali. Menurut (Grigore, 2017) daur ulang sampah plastik dapat dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu:

(14)

10 Daur ulang primer adalah daur ulang limbah plastik menjadi produk yang memiliki kualitas yang hampir setara dengan produk aslinya. Daur ulang cara ini dapat dilakukan pada sampah plastik yang bersih, tidak terkontaminasi dengan material lain dan terdiri dari satu jenis plastik saja.

2. Daur ulang sekunder

Daur ulang sekunder adalah daur ulang yang menghasilkan produk yang sejenis dengan produk aslinya tetapi dengan kualitas dibawahnya.

3. Daur ulang tersier.

Daur ulang tersier adalah daur ulang sampah plastik menjadi bahan kimia atau menjadi bahan bakar.

4. Daur ulang quarter

Daur ulang quarter adalah proses untuk mendapatkan energi yang terkandung di dalam sampah plastik.

Dalam proses dur ulang, maka yang yang paling sering digunakan adalah daur ulang primer karena proses lebih sederhana dan berbiaya rendah. Proses ini mengacu pada penggunaan kembali produk dalam struktur aslinya. Kerugiannya ini proses recycle sangat terbatas karena penggunaan sebagai raw material suatu produk baru juga terbatas. Proses yang paling sering digunakan dalam recycle plastik adalah daur ulang sekunder terutama untuk plastik thermopolymer (Grigore, 2017).

3.3 Aktor di dalam Pengelolaan Sampah Plastik

Pengelolaan sampah termasuk pengelolaan sampah plastik melibatkan berbagai aktor yang mempunyai peranan masing-masing. Terutama dalam daur ulang aktor yang terlibat masing-masing akan mempunyai peranan sebagai collector atau pengumpul, separation atau pemisah sampah, pengolah yaitu industri dan marketing (Singh et al., 2017). Di Indonesia beberapa aktor terlibat terutama adalah masyarakat dengan sektor formalnya yaitu bank sampah dan pengumpul sampah dan juga sektor informal yaitu pemulung dan pengepul.

Bank Sampah adalah tempat menabung sampah yang telah terpilah menurut jenis sampah yang dilakukan secara kolektif untuk mendorong masyarakat berperan serta aktif di

(15)

11 dalamnya (Unilever 2010; Singhirunnusorn et al. 2012). Sistem ini akan menampung, memilah, dan menyalurkan sampah bernilai ekonomi pada pasar sehingga masyarakat mendapat keuntungan ekonomi dari menabung sampah. Bank sampah mengajarkan masyarakat untuk memilah sampah dan membantu pemerintah daerah dalam pengurangan sampah yang diangkut ke TPA (Wulandari et al., 2017). Bank Sampah memiliki beberapa manfaat bagi manusia dan lingkungan hidup, seperti membuat lingkungan lebih bersih, menyadarkan masyarakat akan pentingnya kebersihan, dan membuat sampah menajdi barang ekonomis. Manfaat lain dari Bank sampah untuk masyarakat adalah dapat menambah penghasilan masyarakat karena sampah ditukar dengan uang yang dikumpulkan dalam rekening yang dimiliki. Sampah yang masih dapat didaur ulang seperti terutama plastik sangat diminati di bank sampah. Beberapa bank sampah mempunyai alat pembuat pelet plastik sehingga barang daur ulang dijual dengan harga yang lebih tinggi. Meskipun demikian, banyak Bank Sampah yang hanya berfungsi sebagai pemasok bagi pengepul. Bank Sampah bekerja sama dengan pengepul yang rutin mengambil sampah yang bernilai ekonomis untuk di daur ulang (Suryani, 2014). Guna meningkatkan jumlah sampah yang dapat dikelola oleh Bank Sampah maka strategi yang dapat diambil adalah dengan peningkatan pemilahan di sumber sampah, mempermudah kegiatan menabung sampah di Bank Sampah, dan ikut aktif dalam sosialisasi Bank Sampah (Haqq dan Warmadewanthi, 2018).

Aktor lain yang juga sangat banyak terlibat di dalam pengelolaan sampah plastik adalah pemulung atau informal sector. Penelitian yang sudah dilaksanakan sebelumnya, di berbagai negara menunjukan bahwa informal sector mempunyai peran yang sangat penting dalam merecycle sampah terutama sampah plastik (Hande, 2019). Bisnis model ada di dalam mekanisme keterlibatan sektor informal ini. Di Indonesia sendiri, penelitian keterlibatan sektor informal sangat penting untuk diteliti karena kontribusi yang besar dalam mereduksi jumlah sampah. Remi et al. (2017) melaksanakan penelitian di developing countries termasuk Kota Surabaya menemukan bahwa informal sektor dan mata rantai sampah sangat berperan terhadap penyediaan supply material untuk sektor formal seperti industry dan pedagang formal.

(16)

12 3.4 Aplikasi Material Flow Analysis

Material Flow Analysis digunakan secara luas untuk menyelidiki aliran dan stok sumber daya atau kontaminan lingkungan dalam sistem yang ditentukan. Sebab inilah yang menjadi alasan MFA secara luas digunakan dalam analisis jalur pengelolaan sampah untuk mengetahui database sampah dan proses pengambilan keputusan (Makarichi et al., 2018). Studi saat ini menyajikan MFA sebagai komponen penting dalam siklus pengambilan keputusan pengelolaan sampah yang terdiri dari empat tahap yaitu evaluasi MFA dan analisi opsi, analisis keputusan multi kriteria, implementasi, dan umpan balik. Melalui MFA, pengelolaan sampah dapat berjalan dengan efektif dan dapat digunakan untuk mengidentifikasi peluang untuk pencegahan sampah, daur ulang, dan pemulihan sumber daya. Manfaat MFA dapat digunakan sebagai prediksi tindakan pengelolaan sampah sehingga dapat diketahui masalah yang sedang dihadapi, oleh sebab itu mempermudah oleh para pengambil keputusan untuk segera melakukan alternatif yang terbaik.

Keuntungan utama material flow analysis dengan material balance adalah bahwa tidak ada pengukuran yang diperlukan dan dengan sedikit usaha, estimasi komposisi sampah perkotaan yang baik dapat diberikan dengan sangat cepat. Keuntungan lain adalah metode ini memiliki potensi untuk memprediksi aliran komposisi sampah. Metode ini satu-satunya metode yang bisa digunakan untuk memprediksi komposisi sampah di masa depan. Kerugian dari metode ini adalah ketergantungan sepenuhnya pada angka produksi/konsumsi yang biasanya hanya diketahui di tingkat nasional (tidak ada informasi regional/lokal), dan data tersebut hanya tersedia untuk sejumlah bahan dan elemen terbatas (Brunner, 2004).

Komponen untuk membentuk model MFA terdiri dari sistem batas (boundary system), proses, dan aliran (Stanisavljevic et al., 2015). Bentuk setiap komponen dan model MFA dapat dilihat pada Gambar 3.2-3.3. Fungsi setiap model tersebut adalah:

a. Proses

Suatu proses didefinisikan sebagai transportasi, transformasi, atau penyimpanan bahan (stok). Pengangkutan barang, orang, energi, dan informasi dapat digambarkan sebagai sebuah proses. Selama proses transportasi barang yang dipindahkan tidak mengalami transformasi tetapi hanya dipindahkan dengan jarak tertentu. Proses transportasi

(17)

13 mencakup semua proses material dan semua limbah serta emisi yang dihasilkan. Biasanya, proses digambarkan dengan kotak hitam yang memperhitungkan nilai input dan output. Selain menggambarkan input dan output, kotak hitam dapat menggambarakan jumlah total bahan yang disimpan dalam suatu proses yang disebut sebagai stok bahan. Stok bahan ini dapat berupa massa stok maupun laju perubahan stok per satuan waktu (akumulasi ataupun penipisan material).

b. Aliran

Terdapat aliran impor/input (aliran internal yang menghubungkan proses ke dalam sistem) dan aliran ekspor/output (aliran yang melintasi sistem batas). Aliran didefinisikan sebagai laju aliran massa yaitu perbandingan massa per satuan waktu yang mengalir melalui media yang sesuai. Unit (satuan) aliran adalah kg/detik atau ton/tahun.

c. Sistem Batas (Boundary system)

Sistem batas didefinisikan dalam batas ruang dan waktu. Umumnya diterapkan batas-batas sistem seperti perusahaan, kota, dan bangsa. Sistem batas-batas waktu yang biasa digunakan adalah periode 1 tahun karena ketersediaan data yang terbatas. Aliran yang masuk ke dalam sebuat sistem disebut impor (input) dan yang mengalir meninggalkan sistem adalah ekspor (output).

(18)

14 Nama Komponen Komponen Contoh Proses Stok Bahan

Aliran Nama aliran Plastik

Sistem Batas (Boundary system)

Nama dari sistem MFA sampah plastik Bank Sampah Nama proses Nama proses Stok Bank Sampah 1000 2000

Gambar 3.2 Kompenen dari MFA

Gambar 3.3 Ilustrasi Model MFA

Analisis aliran bahan (MFA) banyak digunakan diberbagai bidang seperti aliran produksi, penggunaan, dan konsumsi bahan atau elemen untuk berbagai sektor dan disiplin ekonomi, pengelolaan limbah, arsitektur, ekologi, energi, lingkungan dan pertanian (Huang et al.,

(19)

15 2012; Nakajima et al., 2013; Smit et al., 2015). Tools ini digunakan dalam pengambilan keputusan dengan cara penetapan prioritas, perancangan strategi manajemen sumber daya yang efisien dan memegang prinsip berkelanjutan (Huang et al., 2012). MFA telah menjadi alat berfungsi untuk menentukan indikator lingkungan, indikator eko-efisiensi dan ekologi industri (Wang et al., 2016). Pada penelitian ini digunakan pemodelan MFA dilakukan dengan menggunakan STAN 2.5 yang dikembangkan oleh Oliver Cencic dari Universitas Teknologi Wina. Perangkat lunak ini mendukung pelaksanaan MFA dapat disesuaikan dengan lingkungan sekitar dan menjadi sofwate yang dapat dikembangkan di bawah pertimbangan ketidakpastian data (Laner et al., 2014). STAN 2.5 menggabungkan semua fitur yang diperlukan dari MFA dalam satu produk perangkat lunak: pemodelan grafis, manajemen data, perhitungan dan presentasi grafis dari hasil. Sofware ini dapat diperoleh dengan gratis dan dapat menambahkan database berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh (Laner et al., 2014)

3.5 Road Map Penelitian dan Kebaharuan Penelitian

Penelitian yang dilaksanakan akan mengahasilkan mapping mengenai aliran sampah di Kota Surabaya dan Kota Denpasar serta interaksinya dengan berbagai aktor yang terlibat dalam daur ulang plastik. Data mapping ini dapat digunakan untuk berbagai sebagai penentuan prioritas, strategi dan pengembangan kebijakan terkait pengelolaan sampah. Kebaharuan dari penelitian terlihat dari aktor yang terlibat yang akan menghubungan antara sektor formal dan sektor informal. Konsep ini sangat penting dalam upaya mereduksi jumlah sampah plastik terutama yang dibuang ke TPA. Kebaharuan dari penelitian ini juga bertujuan untuk menginformalkan sektor informal di dalam penggelolaan sampah khususnya sampah plastik.

Penelitian juga sejalan dengan road map penelitian yang berada di Pusat Studi Infrastruktur dan Lingkungan Berkelanjutan seperti di Gambar 3.3.

(20)

16 Gambar 3.3 Road Map Pusat Penelitian Infrastruktur dan Lingkungan Berkelanjutan

Merupakan bagian dari pengembangan untuk Solid Waste Management dan Circular Economy. Pengunaan Berbagai Model dalam memecahkan masalah Pengelolaan Sampah, B3 dan Air Limbah termasuk pemanfaatan Mapping dan Collection data base merupakan bagian dari penelitian ini.

(21)

17 BAB 4

METODE PENELITIAN

4.1 Lingkup Wilayah Studi

Studi dari penelitian ini akan dilaksanakan di dua lokasi yaitu di Kota Surabaya, Surabaya Timur, khususnya di Kecamatan Sukolilo. Lokasi kedua adalah di Kota Denpasar, Kecamatan Denpasar Utara yang merupakan daerah yang padat penduduk dan menghasilkan banyak sampah. Kedua wilayah ini dipilih untuk membandingkan pengelolaan sampah plastik di kota metropolitan seperti Surabaya dan kota besar seperti Denpasar.

Mengacu kepada data Badan Pusat Statistik mengenai Kecamatan Sukolilo di Surabaya Timur, jumlah penduduk adalah 114.309 jiwa dengan kepadatan rata rata adalah 9.151 Tabel 4.1 menunjukkan jumlah penduduk dan kepadatan di Sukolilo. Menurut Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau total timbulan sampah Kota

(22)

18 Surabaya jiwa/km2(BPS, 2019). sebesar 2.164,4 ton/hari dengan timbulan tiap orang adalah 0,48 kg/orang.hari. Karakterisasi sampah yang mendominasi adalah sampah organik sebesar 54,31% dan sisanya merupakan sampah anorganik seperti plastik, logam, gelas/kaca, dan kertas. Jumlah yang masuk ke TPA rata-rata ± 1400 ton/hari (IKPLHD, 2018). Khusus untuk wilayah Kecamatan Sukolilo total timbulan sampah mencapai 54868 kg/hari (Tabel 4.1) Salah satu kelurahan di Kecamatan Sukolilo ini adalah sebagai tempat dari TPA untuk Kota Surabaya sejak tahun 1982-1998, yaitu di Kelurahan Keputih. Banyak pengepul dan pemulung sampah yang masin berkegiatan di lingkungan tersebut.

Kota Denpasar, mempunyai empat wilayah Kecamatan dengan jumlah penduduk mencapai 930.600 jiwa, kepadatan rata-rata adalah 7.282,82 jiwa/km2(BPS, 2019). Kecamatan Denpasar Utara merupakan daerah pengembangan di wilayah Kota Denpasar, karena pusat pemerintahan dan pusat perdagangan ada di daerah ini. Jumlah penduduk di Kecamatan Denpasar Utara mencapai 204.360 jiwa dengan kepadatan mencapai 6.193,5/km2. Jumlah sampah yang dihasilkan dikawasan ini mencapai 791 m3/hari (IKPLHD, 2018) dan komposisi sampah sebagian besar adalah sampah organik. Daerah Kecamatan Denpasar Utara terdiri atas 8 desa dan 3 kelurahan yang aktif mengelola bank sampah. Jumlah bank sampah di lokasi ini mecapai 17 buah dengan anggota aktif adalah 1.812 (Prayatni dan Kartika, 2018). Masyarakat antusias untuk mengelola sampah terutama sampah yang mempunyai nilai jual tinggi seperti plastik dan kertas.

Tabel 4.1 Penduduk dan Timbulan Sampah di Kecamatan Sukolilo

No Kelurahan Luas (km2) Jumlah Penduduk (jiwa) Kepadatan Penduduk (jiwa/km2) Jumlah sampah (kg/hari) 1 Nginden Jangkungan 1,14 15.907 13.953,50 7.635,40 2 Semolowaru 1,67 19.683 11.786,20 9.447,80 3 Medokan Semampir 1,87 19.331 10.337,40 9.278,90 4 Keputih 14,4 17.425 1.210,10 8.364,00 5 Gebang Putih 1,33 7.614 5.724,80 3.654,70 6 Klampis Ngasem 1,68 17.805 10.790,90 8.546,40 7 Menur Pumpungan 1,57 16.544 10.537,60 7.941,10

(23)

19 Gambar 3.1 dan 3.2 menujukkan peta Kota Surabaya dan Kota Denpasar.

Gambar 4.1 Peta Kota Surabaya

(24)

20 Gambar 4.2 Peta Wilyah Kota Denpasar

(25)

21 4.2 Pelaksanaan Penelitian

Penelitian akan dilaksanakan dalam jangka waktu 3 tahun dengan penelitian secara simultan dilaksanakan di dua tempat yaitu di Kecamatan Sukolilo Surabaya dan Kecamatan Denpasar Utara. Langkah pelaksanaan penelitian setiap tahun dapat dilihat pada Gambar 4.3.

Penelitian Dasar :

Penelitian Jumlah sampah dan Komposisi di berbagai lokasi sumber dan collector sampah plastik seperti di TPS, TPS3R, Bank Sampah dan

Pemulung

Penelitian dilaksanakan di Kecamatan Sukolilo dan Denpasar Utara Penelitian Survei:

Penelitian aktor yang terlibat dalam pengelolan sampah plastik. Survey alkan dilaksanakan di masyarakat nasab bank sampah, bank sampah,

TPS3R, dan Pemulung

Penelitian dilaksanakan di Kecamatan Sukolilo dan Denpasar Utara Pengumpulan Data Sekunder

• Peta Wilayah

• Data pertumbuhan Bank Sampah

• Data TPS, TPS3R

• Data timbulan sampah • Data kependudukan

Pengumpulan Data Primer : semua data mengenai aktor informal dalam pengumpulan dan pengolahan sampah plastik

• Lokasi pemulung sampah • Lokasi pengepul sampah sektor

informal

• Lokasi industry pengolah

Pembuatan Peta dan Mapping serta Mass Balance

Lokasi dan perjalanan sampah dari sumber sampah menuju ke collector sampah plastik seperti di TPS, TPS3R, Bank Sampah dan Pemulung Penelitian dilaksanakan di Kecamatan Sukolilo dan Denpasar Utara

Ta

h

a

p 1

Penelitian Dasar :

Penelitian aliran sampah dari collector seperti bank sampah, TPS3R dan pemulung ke pengepul dan ke industry pengolah

(26)

22 Gambar 4.3 Langkah langkah Pelaksanaan Penelitian

Untuk wilayah Surabaya terutama di Kecamatan Sukolilo dan Wilayah Surabaya bagian Timur sudah dilaksanakan pemetaan jumlah bank sampah yang aktif dan juga sudah ditentukan jumlah pengambilan sampel di masyarakat dan di masing-masing

A

Penelitian Dasar :

Penelitian aliran sampah dari collector seperti bank sampah, TPS3R dan pemulung ke pengepul dan ke industry pengolah

Penelitian dilaksanakan di Kecamatan Sukolilo dan Denpasar Utara

Penelitian Survei :

Penelitian kegiatan dan aktivitas di industry pengolahan samapah plastik dan melakukan pengukuran emisi serta dampak lingkungan di lokasi pengolahan. Penelitian dilaksanakan diluar lokasi studi karena industry

pengolahan tidak terletak di dalam kota Pembuatan Peta dan Mapping serta Mass Balance

Lokasi dan perjalanan sampah dari collector ke industry pengolah Penelitian dilaksanakan bisa diluar wilayah studi karena lokasi industry

bisa di luar Kota.

Membuat model Material Flow Analysis Sampah Plastik dari data-data yang sudah terkumpul secara komperhensive dan menggunakan software

STAN

Overlay seluruh peta yang didapatkan mulai dari lokasi sumber sampah sampai dengan lokasi industry. MFA dan peta sebagai produk yang akan

digunakan oleh pemerintah dalam mengambil keputusan dalam menentukan prioritas penanganan sampah plastik

Ta

h

a

p

2

Ta

h

a

p

3

(27)

23 bank sampah serta TPS dan TPS3R diwilayah tersebut. Gambar 4.4 menunjukkan jumlah bank sampah yang aktif dan tidak aktif di masing masing kecamatan di Wilayah Surabaya Timur.

Gambar 4.4 Lokasi Bank Sampah di Wilayah Surabaya Timur

Kecamatan Sukolilo mempunyai 19 bank sampah, namun ada 6 bank sampah yang sudah vakum (Tabel 4.2). Jumlah total nasabah dari hasil penelitian survei pendahuluan adalah 277 orang. Semua bank sampah di Kecamatan Sukolilo menjual hasil pengumpulan sampah di Bank Sampah Induk yang juga terletak di Surabaya Timur yaitu Bank Sampah Bina Mandiri. Tetapi di wilayah ini terdapat perkampungan pemulung di Kelurahan Keputih Tegal, yang juga mengumpulkan sampah plastik dari sumber sampah. Survei juga akan dilaksanakan di lokasi ini untuk mengetahui aliran sampah yang masuk ke lingkungan pemulung sampah. Survei yang dilaksanakan juga meliputi survei ke masyarakat sekitar yang mungkin juga menjadi nasabah dari bank sampah, karena pemulung bisa merupakan aktor sumber sampah dan mengumpulkan

(28)

24 sampahnya ke bank sampah. Interaksi seperti ini akan dianalisa selama pelaksanan penelitian.

Tabel 4.2 Jumlah Bank Sampah di Kecamatan Sukolilo

No Nama Bank Sampah

Rata-rata Berat sampah masuk per bulan (kg)

Alur Setelah Bank Sampah

1 Bank Sampah TMB 2 448,42 bank sampah induk

2 Bank Sampah Samberia 3 124,72 bank sampah induk 3 Bank Sampah Samberia 4 25,08 bank sampah induk 4 Bank Sampah Srikandi Keputih Vakum

5 Bank Sampah Berkah Karya

Jaya Vakum

6 Bank Sampah Karya Guna Vakum

7 Bank Sampah Bina Karya

Kejawan Vakum

8 Bank Sampah Mleto Maju

Bersama 211 bank sampah induk

9 Bank Sampah Conserve Aspay Vakum

10 Bank Sampah 95 65 bank sampah induk

11 Bank Sampah Menur Nadhif 100 bank sampah induk

12 Bank Sampah Tunas Muda 200 bank sampah induk

13 Bank Sampah Semar Mesem 46,39 bank sampah induk 14 Bank Sampah AWS Mesem Vakum bank sampah induk

15 Bank Sampah Masidosi 6 240 bank sampah induk

16 Bank Sampah Masidosi 4 167,7 bank sampah induk 17 Bank Sampah Masidosi 3 328, 39 bank sampah induk 18 Bank Sampah Masidosi 2 279,64 bank sampah induk

(29)

25 Kecamatan Denpasar Utara juga mempunyai karakteristik yang unik dimana terdapat cukup banyak bank sampah dan juga cukup banyak pemulung yang berdomisili di daerah tersebut. bank sampah terbanyak terdapat pada Kecamatan Denpasar Utara yaitu sebesar 17 bank sampah dan jumlah anggota nasabah yaitu 1.812 anggota nasabah. Jumlah ini terbanyak dibandingkan dengan kecamatan lain di Kota Denpasar. Pemetaan akan dilaksanakan sama dengan pemetaan lokasi di Surabaya dan akan dibuatkan dalam bentuk peta daerah yang merupakan lokasi bank sampah. Penentuan jumlah survey ke sumber sampah di nasabah bank sampah akan dilaksanakan di dua lokasi ini dengan penentuan jumlah nasabah yang disurvei berdasarkan Slovin maka dapat dihitung jumlah sampel yang akan dilakukan. Berikut rumus yang digunakan pada Persamaan 4.1.

n= N/(1+Ne^2 ) ………(4.1)

Keterangan:

n = Jumlah sampel adalah jumlah nasabah N = Jumlah populasi

e = batas toleransi kesalahan (error tolerance), digunakan 10% (Budihardjo et al., 2019)

Penentuan timbulan, komposisi sampah dan lain lain akan menggunakan metode aeperti dibawah ini :

Timbulan dan komposis sampah di sumber nasabah bank sampah

Pengukuran timbulan dilakukan selama 8 hari di nasabah Bank Sampah. Selama 8 hari akan dilakukan pemilahan untuk mengetahui komposisi sampah rumah tangga dan laju timbulan sampah yang dihasilkan setiap orang. Persamaan yang digunakan untuk menghitung timbulan sampah adalah sebagai berikut:

Timbulan sampah (kg/orang.hari)=

(Berat sampah (kg/hari))/(jumlah orang (orang))……… (4.2)

(30)

26 Sedangkan dalam pemilahan komposisi sampah dapat menggunakan persamaan sebagai berikut:

%Komponen sampah

=(Berat sampah tiap jenis (kg))/(Berat total sampah (kg)) x 100%...(4.4)

Hasil analisis timbulan dan komposisi sampah akan digunakan untuk mengetahui potensi reduksi sampah di sumber melalui Bank Sampah.

Timbulan dan Komposisi Sampah Plastik di Pemukiman Pemulung

Survei juga dilakukan untuk mengetahui apakah nasabah bank sampah juga menjual sampah ke pemulung. Total jumlah yang dijual dan berapa harga jual juga akan dicatat. Komposisi dan jumlah sampah yang masuk ke lingkungan pemukiman pemulung juga di catat di wilayah studi. Akan dicari berpa jumlah KK pemulung yang akan di survei, dengan penentuan jumlah adalah berdasarkan rumus Slovin (persamaan 4.1).

Pemetaan Bank Sampah dan Pengepul di wilayah studi

Pemetaan ini berisi tentang pemetaan Bank Sampah dan cakupan pelayanan setiap Bank Sampah. Selain itu, juga didapatkan informasi mengenai waktu pengosongan Bank Sampah dibandingkan dengan sampah yang masuk setiap bulannya, yang kemudian dibuat grafik hubungan antara keduanya untuk mengetahui berapa lama waktu pengosongan dibandingkan waktu pemasukan sampah ke Bank Sampah.

Pemetaan pengumpulan sampah menuju Bank Sampah dan Pengepul

Pada survei nasabah Bank Sampah dilakukan wawancara tata cara pengumpulan sampah ke Bank Sampah, dengan cara pengumpulan langsung oleh nasabah ke Bank Sampah atau dengan pengambilan pengelola Bank Sampah ke rumah-rumah nasabah. Pemetaan pengangkutan dari Bank Sampah ke Bank Sampah induk atau pengepul Pada interview ke pengelola Bank Sampah dan pengepul akan diketahui alur sampah dari Bank Sampah ke pengelola selanjutnya, kemudian dilakukan pemetaan untuk mengetahui seberapa jauh jarak pengambilan dari Bank Sampah ke area Bank Sampah Induk atau pengepul dan untuk mengetahui seberapa banyak jenis pengelola yang menangani Bank Sampah dan Pengepul

(31)

27

Pengolahan yang terjadi di Bank Sampah dan Pengepul

Pada survei langsung dan wawancara akan diketahui pengolahan yang terjadi di Bank Sampah, dan Pengepul apakah terdapat pengolahan atau hanya sebagai area penampungan sebelum dilakukan pengambilan oleh pengepul/industri daur ulang.

Pemetaan finansial Bank Sampah dan Pengepul

Pada wawancara akan didapatkan biaya operasional dan omset yang dihasilkan oleh setiap Bank Sampah dan Pengepul. Keuntungan ini akan dilakukan pemetaan pada Bank Sampah dan Pengepul di Wilayah Studi.

Pemetaan dari Pengepul dan Bank Sampah menuju ke Industri Pengolah

Dengan survei langsung ke lokasi industry pengolah sampah plastik. Sampai saat ini sudah ada dua industry yang akan dijadikan lokasi penelitian, terutama untuk industry yang menerima sampah dari Kecamatan Sukolilo. Pengepulan Botol Plastik Hj. Badri di Kecamatan Mulorejo dan juga berfungsi mengolah plastik serta Penggilingan Plastik Jamqurdi wilayah Gunung Anyar Surabaya. Di setiap industry pengolah akan di Analisa aspek lingkungan untuk mengetahui seberapa besar limbah yang dihasilkan dari pengolahan sampah plastik di lokasi tersebut.

Pemodelan dengan MFA

Dari data MFA akan didapatkan besarnya limbah yang akan dihasilkan dari setiap unit pengolahan. MFA / SFA adalah penilaian sistematis input-output dalam sistem pemetaan sampah plastik ini dan berdasarkan hukum konservasi massal di mana total input sama dengan jumlah total output dan stok yang terakumulasi dalam sistem (Persamaan 4.5)

Σ inputs = Σ outputs + Σ change in stock………..(4.5)

Analisis aliran material didefinisikan berdasarkan hukum keseimbangan massa (Hongyeng dan Agamuthu, 2014). Adapun langkah-langkah dalam input data di software ini meliputi :

(32)

28

Penentuan Objective

Tujuan dari penelitian ini adalah memetakan aliran sampah dari sumber sampah menuju ke industry pengolahan plastik. Input adalah jumlah sampah plastik, sedangkan output adalah berapa produk baru yang dihasilkan atau disimpan. Selain itu juga berapa plastik yang menjadi residu.

Penentuan boundaries dan time frame

Batas penelitian dilaksanakan di wilayah Sukolilo dan wilayah Denpasr Utara. Dalam waktu penelitian untuk skala waktu 6 bulan dan selama 2 tahun.

Key stock, process, dan flow identification

Data dikumpulkan dalam skala waktu 6 bulan dan selama 2 tahun. Input dan output sampah plastik serta produk dan residu yang dihasilkan akan diperoleh dari

pengumpulan data komperhensif yang sudah dijelaskan sebelumnya. Data survei primer timbulan, komposis sampah di masing masing aktor dan data wawancara akan menjadi data input bagi MFA.

Mass balance dan MFA

Perhitungan secara kuantifikasi menggunakan model STAN 2.5

Data kuantitas air limbah, pemakaian listrik, dan kuantitas sampah (residu) yang dihasilkan menjadi bahan utama untuk melakukan analisis limbah yang dibuang ke lingkungan. Data kuantitas yang dihasilkan kemudian dianalisis dengan data sekunder dari jurnal sehingga didapatkan kemungkinan limbah/polutan yang akan dibuang ke lingkungan.

4.3 Susunan Anggota Peneliti

No. Nama Posisi Kompetensi Tanggung Jawab

1. Warmadewanthi, PhD Ketua Peneliti Pengelolaan Sampah dan Material Flow Analusis Bertanggungjawab penuh mulai dari proses inisiasi, perancanaan, dan penyusunan proposal hingga penelitian berjalan nantinya. Mengkoordinasi

(33)

29 penyusunan proposal, menyusun anggaran penelitian, menyusun jadwal dan agenda penelitian, mengelola pembagian tugas dalam pelaksanaan penelitian Bertanggungjawab dalam menghasilkan hasil penelitian Mengontrol progress tim sesuai dengan perannya masing-masing 2. Dr. Ellina S. Pandebesie Anggota Pengelolaan Sampah Membantu mempersiapkan data awal penelitian Melaksanakan penelitian

Turut serta bersama-sama dengan tim menyelesaikan laporan progress dan akhir 3. Dr. Maria

Anaityasari

Anggota Circular Economy Membantu

penyelesaian MFA dan Circular Economy. Melaksanakan penelitian

Turut serta bersama-sama dengan tim menyelesaikan laporan progress dan akhir 4. Mohammad Nur

Cahyadi, PhD

Anggota Surveying dan GIS Membuat mapping berkaitan dengan MFA Membantu tim dalam menyelesaikan laporan penelitian 5 I Gede Herry purnama, ST., MT., MIDEA Anggota Pengelolaan Sampah Membantu mempersiapkan data awal penelitian Melaksanakan penelitian

Turut serta bersama-sama dengan tim menyelesaikan laporan progress dan akhir. Penelitian dilaksanakan di Denpasar

(34)

30 Membantu mempersiapkan data awal penelitian Melaksanakan penelitian

Turut serta bersama-sama dengan tim menyelesaikan laporan progress dan akhir 6 Ni Made Utami

Dwipayanti, ST., MBEnv., PhD

Anggota Circular Economy Membantu

penyelesaian MFA dan Circular Economy. Melaksanakan penelitian. Penelitian dilaksanakan di Denpasar

Turut serta bersama-sama dengan tim menyelesaikan laporan progress dan akhir

Beberapa mahasiswa juga akan menjadi anggota penelitian untuk melaksanakan thesis dan melaksanakan tugas akhir dengan mengabil topik di Surabaya dan Denpasar.

4.4 Anggaran Penelitian

Penelitian akan dilaksanakan dalam jangka waktu 3 tahun dengan besaran dana masing-masing adalah :

Tahun ke-1 : Rp. 49.950.000,- Tahun ke-2 : Rp. 49.057.500,- Tahun ke-3 : Rp. 49.952.000,-

(35)

31 Tabel 4.5 Pembiayaan Tahun ke-1

Jenis Pengeluaran

Justifikasi Pemakaian

Kuantitas Satuan Harga satuan (Rp) Harga Peralatan Penunjang (Rp) Total 1. Honor Surveyor Interview Data Primer 300 OH 45.000 13.500.000 SUB TOTAL 1 13.500.000 2. Belanja Bahan Pembuatan Kotak Densitas (500 L dan 40 L) Pengambilan Sampel, komposisi dan pengumpulan sampah serta pengangkutan sampah 3 buah 900.000 2.700.000 Plastik Wadah Sampah Hasil Pemilahan 10 pax 155.500 1.555.000 Timbangan Pegas 25 buah 165.000 4.125.000 Timbangan digital biasa 2 buah 150.000 300.000

Sarung tangan 10 pax 43.000 430.000

Masker 50 buah 1.000 50.000 Stopwatch 1 unit 65.000 65.000 ATK 1 LS 1.500.000 1.500.000 Sanitizer 5 buah 15.000 75.000 Konsumsi 1 Ls 3.500.000 3.500.000 Fotocopy Penggandaan 1 Ls 550.000 550.000 SUB TOTAL 2 14.850.000

3. Belanja Barang Non Operasional Lainnya Perjalanan seminar internasional Publikasi penelitian 2 OH 2.000.000 4.000.000 Akomodasi seminar internasional 2 OH 1.800.000 3.600.000 Publikasi di Jurnal Internasional 1 buah 3.500.000 3.500.000 SUB TOTAL 3 11.100.000

4 Belanja Perlajanan Lainnya Pengambilan

data sekunder dan data primer tahap 1 Survei penelitian 300 OH 35.000 10.500.000 SUB TOTAL 4 10.500.000 PENGELUARAN TOTAL 49.950.000

(36)

32 Tahun 2 Satuan Total 1. Honor SUB TOTAL 1 13.500.000 2. Belanja Bahan

Pembuatan Kotak Densitas (500 L dan 40 L) 2 buah 900.000 1.800.000 Plastik Wadah Sampah Hasil Pemilahan 5 pax Rp 155.500,00 Rp 777.500,00 Timbangan Pegas 20 buah Rp 165.000,00 Rp 3.300.000,00 Timbangan digital biasa 2 buah Rp 150.000,00 Rp 300.000,00 Sarung tangan 20 pax Rp 43.000,00 Rp 860.000,00 Masker 50 buah Rp 1.000,00 Rp 50.000,00 Stopwatch 5 unit Rp 65.000,00 Rp 325.000,00 ATK 1 LS Rp 550.000,00 Rp 550.000,00 Sanitizer 3 buah Rp 15.000,00 Rp 45.000,00 Konsumsi 1 Ls Rp 4.500.000,00 Rp 4.500.000,00 Fotocopy Penggandaan 1 Ls Rp 1.000.000,00 Rp 1.000.000,00 SUB TOTAL 2 Rp 13.507.500,00

2. Belanja Barang Non Operasional Lainnya

Perjalanan seminar internasional 1 OH Rp 5.000.000,00 Rp 5.000.000,00 Akomodasi seminar internasional 1 OH Rp 3.550.000,00 Rp 3.550.000,00 Publikasi di Jurnal Internasional 1 buah Rp 3.000.000,00 Rp 3.000.000,00

SUB TOTAL 2 Rp 11.550.000,00

3. Belanja Perlajanan Lainnya

Pengambilan data sekunder dan data primer tahap 1 Survei penelitian 300 OH Rp 35.000,00 Rp 10.500.000,00

SUB TOTAL 3 Rp 10.500.000,00

Rp 49.057.500,00 Surveyor Interview Data Primer 300 OH 45.000 13.500.000

Jenis Pengeluaran Justifikasi

Pemakaian Kuantitas Harga satuan (Rp)

Harga Peralatan PENGELUARAN TOTAL Publikasi penelitian Pengambilan Sampel, komposisi dan pengumpulan sampah serta pengangkutan sampah

(37)

33 Tahun ke-3 Satuan Total 1. Honor SUB TOTAL 1 13.500.000 2. Belanja Bahan

Timbangan Pegas 20 buah Rp 165.000,00 Rp 3.300.000,00 Plastik Wadah Sampah Hasil Pemilahan 5 pax Rp 155.500,00 Rp 777.500,00 ATK 1 LS Rp 2.764.900,00 Rp 2.764.900,00 Sanitizer 4 buah Rp 15.000,00 Rp 60.000,00 Konsumsi 1 Ls Rp 3.500.000,00 Rp 3.500.000,00 Fotocopy Penggandaan 1 Ls Rp 450.000,00 Rp 450.000,00

SUB TOTAL 1 Rp 10.852.400,00

2. Belanja Barang Non Operasional Lainnya

Perjalanan seminar internasional 2 OH Rp 3.000.000,00 Rp 6.000.000,00 Akomodasi seminar internasional 2 OH Rp 3.550.000,00 Rp 7.100.000,00 Publikasi di Jurnal Internasional 1 buah Rp 2.000.000,00 Rp 2.000.000,00

SUB TOTAL 2 Rp 15.100.000,00

3. Belanja Perlajanan Lainnya

Pengambilan data sekunder dan data primer tahap 1 Survei penelitian 300 OH Rp 35.000,00 Rp 10.500.000,00

SUB TOTAL 3 Rp 10.500.000,00

Rp 49.952.400,00 OH 45.000 13.500.000

Harga Peralatan

PENGELUARAN TOTAL (pembulatan) Jenis Pengeluaran Justifikasi

Pemakaian Kuantitas Harga satuan (Rp)

Publikasi penelitian

(38)

34 BAB 5

JADWAL PELAKSANAAN PENELITIAN

Jadwal Kegiatan Tahun ke-1

4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Persiapan Penelitian dan Briefing

2 Penelitian Pemetaan Timbulan, Komposisi Sampah 3 Survei Actor Pengelola Sampah Plastik

4 Penelitian Pemetaan Hubungan Sumber dan Actor Pengelola 5 Publikasi Penelitian 1

No Jenis Kegiatan Tahun 1

Jadwal Kegiatan Tahun ke-2

3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Persiapan Penelitian dan Briefing

2 Penelitian Pemetaan Timbulan, Komposisi Sampah di

Pengepul dan Pengolah

3 Survei Actor Pengelola Sampah Plastik di Pengepul dan

Pengolah

4 Penelitian Pemetaan Hubungan Sumber dan Actor Pengelola 5 Publikasi Penelitian 2

No Jenis Kegiatan Tahun 2

Jadwal Kegiatan Tahun ke-3

3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Persiapan Penelitian dan Briefing

2 Analisis dampak lingkungan di lokasi pengolah 3 Pembuatan model MFA Pengelolaan Sampah Plastik 4 Overlaying peta hasil studi

5 Publikasi Penelitian 3

(39)

35 DAFTAR PUSTAKA

1. McCharty, 2020 The Countries Polluting The Oceans The Most. Diambil kembali dari Statista: https://www.statista.com/chart/12211/the-countries-polluting-the-oceans-the-most/

2. IKPLHD. 2018. Kota Surabaya. DLH Kota Surabaya

3. Goodship, V. (2007). Plastic Recycling. Scicence Progress, 245-268

4. EPA. (2019). Advancing Sustainable Materials Management: 2017 Fact Sheet. Washington: United States Environmental Protection Agency.

5. d’Ambrières, W. (2019). Plastics recycling worldwide: current overview and desireable changes. Fields Actions Science Report, 12-21.

6. South Africa Department of Environmental Affairs. (2018). South Africa State of Waste Report. Pretoria: South Africa Department of Environmental Affair.

7. Mafira, 2019. Tingkat Daur Ulang Sampah Plastik di Indonesia Hanya 9 Persen. Diambil kembali dari Tempo.co: https://tekno.tempo.co/read/1200615/tingkat-daur-ulang-sampah-plastik-di-indonesia-hanya-9-persen

8. Widiyatmoko, H., Purwaningrum, P., & Arum P, F. P. (2016). Analisis Karakteristik Sampah Plastik di Pemukiman Kecamatan Tebet dan Alternatif Pengolahannya. Jurnal Teknik Lingkungan Universitas Trisakti, 24-33

9. Brunner, P. H., Ernst, Walter, R. 1986. Alternative Methods for The Analysis of Municipal Solid Waste. Waste Management & Research, 4, 147–160.

10. Brunner, P. H., Rechberger, H. 2004. Practical Handbook of Material Flow Analysis. Florida: Lewis Publishers, CRC Press LLC 320 p.

11. Shafie, F. A., Omar, D., Karuppannan, S. 2013. Environmental Health Impact Assessment and Urban Planning. Social and Behavioral Sciences, 85, 82–91.

12. Millette, S., Williams, E., Hull, C. E. 2019. Materials Flow Analysis in Support of Circular Economy Development: Plastics in Trinidad and Tobago. Resources, Conservation and Recycling, 150, 104436.

13. Sahil, J., Al Muhdar, M. H. I., Rohman, F., Syamsuri, I. 2016. Sistem Pengelolaan dan Upaya Penanggulangan Sampah Di Kelurahan Dufa-Dufa Kota Ternate. Jurnal Bioedukasi, 4(2).

(40)

36 14. Demirbas, A. 2010. Waste Management, Waste Resources Facilities and Waste

Conversion Processes. Energy Convension and Management, 52, 1280–1287.

15. Cimpan, C., Maul, A., Jansen, M., Pretz, T., Wenzel, H. 2015. Central Sorting and Recovery Of MSW Recyclable Materials: A Review Of Technological State-Of-The-Art, Cases, Practice And Implications for Materials Recycling. Journal of Environmental Management, 156, 181–199.

16. Gundupalli, S. P., Hait, S., Thakur, A. 2017. A Review on Automated Sorting of Source-Separated Municipal Solid Waste for Recycling. Special Thematic Issue: Urban Mining and Circular Economy, 60, 56–74.

17. Suryani, A. S. 2014. Peran Bank Sampah dalam Efektivitas Pengelolaan Sampah (Studi Kasus Bank Sampah Malang). Pusat Pengkajian, Pengolahan Data Dan Informasi (P3DI) Sekretariat Jenderal DPR RI.

18. Alabi, O.A., Ologbonjaye, K., Awosolu, O., dan Alalade, O.E. 2019 Public and Environmental Health Effects of Plastic Wastes Disposal: A Review . Journal of Toxicology and Risk Assessment,5, 2.

19. Singh, P. dan Sharma, V. (2015). Integrated Plastic Waste Management: Environmental and Improved Health Approaches. Procedia Environmental Sciences, 692-700.

20. Jambeck, J.R., Geyer, R., Wilcox, C., Siegler, T.R., Perryman,, M., Andrady, A., Narayan, R., and Law, K.L. 2015. Plastic waste inputs from land into the ocean. Marine Pollution, 347, 6223

21. Grigore, M.E. (2017). Review Methods of Recycling, Properties and Applications of Recycle Thermoplastic Polymer. Recycling 2, 24.

22. Singhirunnusorn, W., Donlakorn, K., Kaewhanin, W. 2012. Contextual Factors Influencing Household Recycling Behaviours: A Case of Waste Bank Project in Mahasarakham Municipality. ASEAN Conference on Environment-Behaviour Studies (AcE-Bs), Savoy Homann Bidakara Hotel, 15-17 June 2011, Bandung, Indonesia, 36, 688–697.

(41)

37 23. Wulandari, D., Utomo, S. H., Narmaditya, B. S. 2017. Waste Bank: Waste Management Model in Improving Local Economy. International Journal of Energy Economics and Policy.

24. Haqq, M., Warmadewanthi, I. D. A. A. 2018. Strategi Pengembangan Bank Sampah sebagai Upaya Peningkatan Reduksi Sampah di Wilayah Surabaya Selatan. Surabaya: Departemen Teknik Lingkungan-ITS.

25. Bercego, R., Cave, J., and Huyen, A.N.T. (2017). Waste Municipal Services and Informasl Recycling Sector in Fast Growing Asian Cities : Co-Exsitance, Opposition or Integration?. Resources 6, 70.

26. Makarichi, L., Techato, K., Jutidamrongphan, W. 2018.Material Flow Analysis as a Support Tool for Multi-Criteria Analysis Ii Solid Waste Management Decision-Making. Resources, Conservation and Recycling, 139, 351–365.

27. Huang, C.-L., Vause, J., Ma, H.-W., & Yu, C.-P. (2012). Using material/substance flow analysis to support sustainable development assessment: A literature review and outlook. Resources, Conservation and Recycling, 68(0): 104-116.

28. Nakajima, K., Ohno, H., Kondo, Y., Matsubae, K., Takeda, O., Miki, T., Nakamura, S., & Nagasaka, T. (2013). Simultaneous material flow analysis of nickel, chromium, and molybdenum used in alloy steel by means of input–output analysis. Environmental science & technology, 47(9): 4653-4660.

29. Smit, A., van Middelkoop, J., van Dijk, W., & van Reuler, H. (2015). A substance flow analysis of phosphorus in the food production, processing and consumption system of the Netherlands. Nutrient Cycling in Agroecosystems: 1-13.

30. Wang, W., Jiang, D., Chen, D., Chen, Z., Zhou, W., & Zhu, B. (2016). A Material Flow Analysis (MFA)-based potential analysis of eco-efficiency indicators of China's cement and cement-based materials industry. Journal of Cleaner Production, 112(1): 787–796.

31. Laner, D., Rechberger, H., & Astrup, T. (2014). Systematic Evaluation of Uncertainty in Material Flow Analysis. Journal of Industrial Ecology, 18(6): 859-870. 32. BPS, 2019. Kota Denpasar Dalam Angka. Biro Pusat Statistik

(42)

38 33. Prayatni, N.M.V dan Kartika, I N. (2018). Analisis Pengaruh Program Bank Sampah terhadap Pendapatan Nasabah Bank Sampah di Kota Denpasar. E-Journal Pembangunan Ekonomi Universitas Udayana, hal 1228-1255

34. Budihardjo, M. A., Wahyuningrum, I. F. S., Muhammad, F. I., Pardede, R. 2019. The Role of Waste Banks in The Reduction of Solid Waste Sent to Landfill in Semarang, Central Java, Indonesia. IOP Conf. Series: Earth and Environmental Science,

BIODATA PENELITI 1. Ketua

a. Nama Lengkap : I.D.A.A Warmadewanthi

b. Jenis Kelamin : Perempuan

c. NIP : 197502121999032001

d. Fungsional/Pangkat/Gol : Lektor Kepala/Pembina/IVA

e. Jabatan Struktural : Dekan FTSLK

f. Bidang Keahlian : Persampahan

g. Fakultas/Jurusan : FTSLK/Teknik Lingkungan

h. Perguruan Tinggi : ITS

i. Alamat Rumah dan No.Telp : Wiguna Tengah XI/1 Surabaya

j. Riwayat Penelitian (2 terakhir yang didanai ITS atau nasional, sebutkan sebagai Ketua atau Anggota):

1. Recovery Phosphate dan Ammonium Dari Limbah Industri Pembuatan Pupuk Sebagai Mineral Stuvite. PUPT Nasional. Ketua. 2016-2018.

2. Proses Penyisihan dan Recovery Materi dari Lindi Tempat Pemrosesan Akhir Sampah. PDUPT. Anggota. 2018.

k. Riwayat Pengabdian (2 terakhir yang didanai ITS atau nasional, sebutkan sebagai Ketua atau Anggota): :

1. Anggota Tim Pengabdian Kepada Masyarakat, Dana Lokal ITS Abdimas Reguler, 2018, “Program Pengabdian Masyarakat Dan Perbaikan Lingkungan Di Kelurahan Keputih Kecamatan Sukolilo Surabaya”.

(43)

39 2. Penyediaan Jamban Sehat Sederhana Bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) Berbasis Pemberdayaan Masyarakat di Kelurahan Tambakwedi Kenjeran. Anggota. 2015.

l. Publikasi Ilmiah :

1. Warmadewanthi and S A Reswari. 2018. Potential reduction of non-residential solid waste in Sukomanunggal district West Surabaya. IOP Conf. Series: Earth and Environmental Science vol.106.

2. Warmadewanthi and S Kurniawati. 2018. The potential of household solid waste reduction in Sukomanunggal District, Surabaya. IOP Conf. Series: Earth and Environmental Science vol.106.

3. Warmadewanthi and Aulia Rodlia. 2017.

4. Bagastyo, A.Y., Anggrainy, A.D., Nindita, C.S., and Warmadewanthi. 2017. Electrodialytic removal of fluoride and calcium ions to recover phosphate from fertilizer industry wastewater.

5. Warmadewanthi and Triyono. 2017. Study Precipitation of Magnesium Ammonium Phosphate (MAP) in Composting Process for Solid Waste Treatment. RC-ENVE 2016, AUNSEED-NET – JICA, Chonburi, Thailand, January 23-24, 2017.

6. Warmadewanthi, Ellina S.Pandebesie, Welly Herumurti, Arseto Yekti Bagastyo, Misbachul. 2017. Phosphate Recovery from Wastewater of Fertiliser Industries by Using Gypsum Waste. Chemical Engineering Transaction, Vol.56.

7. Warmadewanthi, Welly Herumurti, Ellina S. Pandebesie, Yulinah Trihadiningrum, Arseto Yekti Bagasto. 2016. Sustainability of Solid Waste Management in Surabaya City. 6th Brunei International Conference On Engineering and Technology (BICET) 2016, Universiti Teknologi Brunei, Brunei Darussalam, 14 - 16 November 2016

8. Warmadewanthi, Herunurti, W., Wilujeng, S.A., Pandebesie, E.S., and Trihadiningrum, Y. 2015. The Analysis of Household and Commercial Waste Reduction in Surabaya City (Case study: Gudeng, Simokerto and Wonokromo

(44)

40 Districts). The 5th Environmental Technology and Management Conference (ETMC 2015) “Green Technology towards Sustainable Environment”, ITB, Bandung, November, 2015.

m. Paten: - 2. Anggota

1. Anggota Tim Peneliti

a. Nama Lengkap : Mokhamad Nur Cahyadi, ST,MSc, PhD

b. Jenis Kelamin : Laki-laki

c. NIP : 198112232005011002

d. Fungsional/Pangkat/Gol. :Lektor/Penata Muda/IIID

e. Jabatan Struktural : 1. Ketua Departemen Teknik Geomatika FTSLK ITS (2014-2019)

2. Wakil Kepala Pusat Penelitian Sains dan Teknologi Kelautan & Kebumian (2020-2024)

f. Bidang Keahlian :Geodesi dan Surveying

g. Fakultas/Jurusan : FTSLK/Teknik Geomatika

h. Alamat Rumah dan No. Telp. : 085776142444

2-1. Kualifikasi Akademik

1. Gelar Sarjana : Departemen Teknik Geomatika- Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya dengan predikat cumlaude, 2000-2004

`` Precision of GPS Observation Dependence with Geodetic Network ``

2. Gelar Magister : Geomatics Engineering Department- Stuttgart University Germany, 2008-2010 `` Evaluation of Loosely and Tightly Coupled Kalman Filtered Post

Processing-Solution from an Integrated Navigation System ``

3. Gelar Doktor :Natural History Sciences Laboratory – Hokkaido University-Japan,2011-2014

(45)

41 Pengalaman Mengajar

2. Bibiliography

Judul Pengarang Nama Jurnal Kelas Jurnal

Ionospheric disturbances of the 2007 Bengkulu and the 2005 Nias

earthquakes, Sumatra, observed with a regional GPS network Cahyadi, M. N, and K. Heki J. Geophys. Res., 118, 1-11 , 2013 Jurnal Q1

Coseismic ionospheric disturbance of the the large strike-slip earthquakes in North Sumatra in 2012: Mw

dependence of the disturbance amplitudes Cahyadi, M. N, and K. Heki Geophys. J. Int, 200,116-129, 2015 Jurnal Q1

Atmospheric Resonant oscillations by the 2014 eruption of the Kelud volcano, Indonesia, observed with the

ionospheric Total Electron Contents and seismic signal, Earth Planet

Nakashima, Y., K. Heki, A. Takeo, Cahyadi, M. N, A. Aditiya, and K. Yoshizawa Sci. Lett., 434, 112-116, 2016 Jurnal Q1

Daftar konferensi dan pertemuan dalam 5 tahun:

1. Cahyadi, M. N. and K. Heki, Pre-Coseismic Ionospheric Disturbances in the 2007 Bengkulu Earthquake, Geodesy Japan Society, Takayama-Japan 2011 in oral session

2. Cahyadi, M. N. and K. Heki, Coseismic ionospheric disturbance of the 2007 Bengkulu and 2005 Nias Earthquake, Japan Geosciences Union, Chiba, 2012 in poster session

3. Cahyadi, M. N. and K. Heki, Coseismic ionospheric disturbance and Focal Mechanism Dependence, Geodesy Japan Society, Tokyo-Japan 2012 in oral session

No Mata Kuliah Kredit Semester

1 Survei Sistem Satelit Navigasi Global 3 6

2 Aplikasi Sistem Informasi Geografis dalam Hidrografi 3 6 3 Geodesi Fisik 3 6 4 Metodologi Penelitian 2 7 5 Geodesi Satelit 3 5 6 Satelit Altimetri 2 6 7 Terrestrial Observation 4 6

(46)

42 4. Cahyadi, M. N. and K. Heki, Application GNSS for Coseismic Ionospheric Detection for 2012

Sumatra Earthquake, AOGS, Singapore 2012

5. Cahyadi, M. N. and K. Heki, Pre-Coseismic Ionospheric Disturbances in the 2012 North Sumatra Earthquake: The Biggest Strike Slip mechanism, Geodesy Japan Society, Tsukuba-Japan 2013 in oral session

6. Cahyadi, M. N. and K. Heki,Coseismic ionospheric disturbance of the the large strike-slip earthquakes in North Sumatra in 2013, American Geodesy Union, San Fransisco-USA in poster session

7. Cahyadi and Arif Aditya, Ionospheric Disturbance Associated by 2014 Kelud Volcano Eruption, Geomatics Engineering Meeting, Surabaya-Indonesia, 2014

8. Ihsan and Cahyadi, Deformation of Mentawai Earthquake 2007 using GPS, Maritime Meeting, Geomatics Engineering Surabaya 2015

9. Arya and Cahyadi, Flood Modelling in Semarang City Using Altimetry Satellite, Maritime Meeting, Geomatics Engineering Surabaya 2015

10. Cahyadi, Ionospheric Disturbances after Merapi Earthquake 2010 Using GPS, Remote Sensing Meeting, Institut Pertanian Bogor,2015

11. Cahyadi, The Big Ionospheric Disturbances of Merapi Volcano Eruption 2010, accepted as Oral Presentation on the American Geophysical Meeting,Canada,2015

12. Cahyadi and And Arya, Flood Modelling of Sea Level Rise Using Satellite Altimetry ( Submitted), Symposium of the Committee on Space Research ,Brazil 2015

13. Buldan Muslim dan Cahyadi, Application of thresholding correlation techniques for earthquake precursor detection from ionospheric TEC data, The 7th International Symposium On Earth-Hazard And Disaster Mitigation, ISEDM, 2017

14. Cahyadi, Khomsin, Ira Mutiara Anjasmara, Coseismic Ionospheric Disturbances (CID) after West Sumatra Earthquake 2016 Using GNSS-TEC and Possibility of Early Warning System During The Event, The 7th International Symposium On Earth-Hazard And Disaster Mitigation-ISEDM 2017

15. Cahyadi and Irene, Mitigation earthquake and tsunami using FORMOSAT-3/COSMIC, The 7th International Symposium On Earth-Hazard And Disaster Mitigation -ISEDM 2017

16. Cahyadi, Indonesian Earthquake Prediction Using Ionospheric Disturbance TEC as key note speaker in Indonesian Space Agency Meeting 2016

17. Yuwono, Handoko, E.Y., Cahyadi, M.N., Yudha, I.S., Sari, A, Assessment of the Single Frequency Low Cost GPS RTK Positioning, Geomatics International Conference, Surabaya 2019 18. Taufik, M., Yuwono, Cahyadi, M.N., Putra, J.R., Analysis level of accuracy GNSS observation

processing using u-blox as low-cost GPS and geodetic GPS (case study: M8T), Geomatics International Conference, Surabaya 2019

19. Tobing, F.M., Yuwono, Handoko, E.Y., Cahyadi, M.N., Assembling fixed wing UAV for the low-cost aerial mapping, Geomatics International Conference, Surabaya 2019

20. Cahyadi, M.N., Prasetyo, M.T.A., Analysis of ionosphere changes due to earthquakes (case study: Regency of Lombok and Donggala), Geomatics International Conference, Surabaya 2019

Gambar

Gambar 3.3 Ilustrasi Model MFA
Tabel 4.1 Penduduk dan Timbulan Sampah di Kecamatan Sukolilo
Gambar 4.1 Peta Kota Surabaya
Gambar 4.4 Lokasi Bank Sampah di Wilayah Surabaya Timur
+2

Referensi

Dokumen terkait

Bekerja sama dalam kelompok 4 Selalu konsisten memperlihatkan prilaku yang tertera pada indicator 3 Konsisten memperlihatkan prilaku yang tertera pada indicator 2

Penelitian ini Bertujuan untuk mengetahui Efektivitas Program Keluarga berencana Dalam Menekan Laju pertumbuhan Penduduk di Kecamatan Tamalate Kota Makassar.

Galih Estetika dengan produk sejenis yang tersedia di pasar harus diantisipasi dengan cara melakukan hubungan yang lebih interaktif dan berkelanjutan dengan konsumen

Pnt. Berita yang diajukan adalah berita yang bisa dipertanggungjawabkan & diajukan secara tertulis. Warta Jemaat selalu diterbitkan setiap hari Minggu. Batas waktu pengajuan

Data dan informasi yang diperoleh dari proses pengumpulan data selanjutnya dianalisis dengan menggunakan prosedur yang telah disusun dalam rencana penelitian.. Data

Keluarga adalah yang merupakan orang petama yang mengajarkan hal-hal yang berguna bagi perkembangan dan kemajuan hidup manusia adalah anggota keluarga. Orang tua atau

Sehingga diperlukan kegiatan atau program yang sifatnya komprehensif dan integral melalui pembentukan Komite Aksi Kota Tegal Penghapusan BPTA yang ditetapkan

Dari hasil wawancara yang ditunjukkan, nilai severity dan occurrence yang telah dilakukan pembobotan oleh expert akan menjadi input pada proses perhitungan House of Risk fase 1