• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN"

Copied!
35
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

IV.1 Kegiatan Usaha PT.Bumireksa Nurdana Intibangun

IV.1.1. Bidang Kegiatan Usaha

Gambar IV.1 Bidang Usaha.

Sumber : PT. Bumireksa Nurdana Intibangun.

IV.1.2. Jasa Yang Menjadi Kegiatan Usaha

(2)

Sumber : PT. Bumireksa Nurdana Intibangun.

IV.2 Proses Bisnis PT. Bumireksa Nurdana Intibangun

IV.2.1. Proses Bisnis

(3)

Sumber : PT. Bumireksa Nurdana Intibangun.

1. Perusahaan menerima permohonan dari calon penyewa untuk pekerjaan penggarapan lahan.

2. Perusahaan memberikan informasi kepada penyewa perihal harga standar serta persyaratan umum penyewaan alat traktor.

3. Petugas lapangan melakukan survei kelayakan lahan, analisa kondisi lahan (kontur / insfrastruktur) , fasilitas keamanan, dan ketersediaan bahan bakar solar.

4. Perusahaan melakukan penawaran harga sewa dan membuat kontrak perjanjian sewa alat traktor.

5. Penyewa melakukan pembayaran dimuka (down payment) .

6. Perusahaan melakukan mobilisasi alat berikut dengan operator menuju lokasi lahan yang akan dikerjakan.

7. Kegiatan pekerjaan:

a. Alat pemotong rumput (grass rotary slicer): Alat ini digunakan jika lahan tersebut masih terdapat alang – alang yang mengganggu pekerjaan selanjutnya.

b. Pembajakan tanah dengan alat bajak (Disc plough). c. Penggemburan tanah dengan alat (Harrower).

d. Pembuatan bedengan / guludan dengan alat kair (Furrower).

8. Pengukuran hasil kerja alat traktor dengan menggunakan alat GPS (global positioning system) dan melakukan pemeriksaan kualitas hasil pekerjaan .

(4)

9. Staff keuangan membuat tagihan untuk pelunasan jasa penyewaan alat traktor berikut dengan faktur pajak diberikan kepada penyewa traktor.

IV.2.2. Ketentuan Penyewaan Traktor

Gambar IV.4 Ketentuan Penyewaan Traktor.

Sumber : PT. Bumireksa Nurdana Intibangun.

IV.3 Strategi PT. Bumireksa Nurdana Intibangun

IV.3.1. Strategi Perusahaan dalam peningkatan usaha

a. Memberikan hasil pekerjaan pengolahan lahan yang baik agar dapat memberikan kepuasan terhadap pelanggan.

(5)

b. Melakukan perawatan secara berkala terhadap seluruh peralatan agar tidak terjadi kendala pada saat menerima order saat melakukan pekerjaan.

c. Menawarkan jasa tambahan secara gratis kepada pelanggan berupa konsultasi teknis cara - cara penggarapan lahan yang baik, serta memberi solusi bila ditemui kondisi lahan yang kurang memadai. d. Memberi pelatihan terhadap karyawan mengenai teknik pengolahan

lahan secara modern, kemampuan komunikasi, kemampuan memimpin, bahasa asing serta strategi pemasaran efektif

IV.3.2. Keunggulan Bersaing

a. Menjaga komitmen terhadap pelanggan dalam pengerjaan pengolahan lahan.

b. Melakukan pelatihan terhadap operator traktor, karyawan marketing serta staff lapangan mengenai tehnik pengolahan lahan yang baik sesuai jenis tanaman yang akan ditanam.

c. Memberi jaminan kepuasan pelanggan sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam kontrak perjanjian sewa alat.

d. Melakukan pemasaran secara networking untuk membentuk, mempertahankan, dan meningkatkan relasi yang kuat.

IV.4. Pembahasan

(6)

Risiko bisnis dapat menyebabkan kinerja perusahaan menjadi rendah, risiko tersebut bisa timbul dari dalam perusahaan maupun pengaruh dari luar perusahaan. Manajemen risiko adalah menyangkut identifikasi atas kemungkinan risiko yang akan dihadapi dan berusaha melakukan proteksi agar pengaruh risiko tersebut dapat diminimalisasi, bahkan ditiadakan sama sekali.

Setelah ditanyakan kepada perusahaan PT. Bumireksa Nurdana Intibangun diketahui bahwa terdapat adanya risiko bisnis dalam jasa sewa traktor, yaitu sebagai berikut:

1. Dalam jasa sewa traktor masih adanya sistem pencaloan proyek pengelolaan lahan yang sampai saat ini belum dapat dicegah sehingga membuat perusahaan mengeluarkan biaya – biaya tambahan.

2. Lemahnya pengawasan perusahaan terhadap kinerja operator traktor / petugas lapangan, maka terdapat kemungkinan terjadinya penyelewengan yang dilakukan operator traktor / petugas lapangan.

Pengendalian risiko yang dilakukan oleh perusahaan agar dapat meminimalisasi hingga berusaha untuk meniadakan risiko tersebut dimulai dari peran seorang manager yang harus membangun hubungan yang luas Networking secara berkelanjutan, serta menjaga hubungan baik dengan para pelanggan dan tetap menjalin komunikasi walau traktor tidak sedang disewa dengan harapan mendapatkan referensi atas dari rekan -

(7)

rekan pelanggan. Yang dilakukan manajer perusahaan agar dapat berhasil dalam pengendalian terhadap pemborosan biaya untuk calo proyek dan biaya lainnya yang tak terduga adalah:

Gambar IV.5 Pengendalian risiko dalam meminimalisasi pemborosan biaya calo dan biaya lainnya.

Sumber : PT. Bumireksa Nurdana Intibangun.

Jadi, dengan menguasai segala keadaan usaha pertanian secara menyeluruh, maka manajer Perusahaan jasa sewa traktor dapat menentukan cara yang tepat dalam menentukan strategi pemasaran jasa sewa traktor, tanpa harus mengeluarkan biaya – biaya yang besar dengan menghindari penggunaan calo – calo proyek penggarapan lahan.

Dalam usaha antisipasi terjadinya shirking (penyelewengan) yang dilakukan oleh operator atau teknisi traktor yang cukup rawan dan kemungkinan terjadi di lapangan, karena ketergantungan Perusahaan dari

(8)

operator beserta teknisi tersebut, maka cara untuk mengedalikan risiko tindakan penyelewengan yang terjadi dilapangan adalah dengan cara:

Gambar IV.6 Cara mengendalikan risiko tindakan penyelewengan operator dan teknisi di lapangan.

Sumber : PT. Bumireksa Nurdana Intibangun.

IV.4.2. Keefisienan dan Keefektifan Jasa Sewa Traktor

Pada zaman pertanian modern jasa sewa traktor sangat dibutuhkan bagi pertumbuhan usaha pertanian di Indonesia. Banyak keuntungan yang didapat bagi pihak penyewa maupun pihak yang menyewakan traktor, yaitu:

(9)

Bagi Penyewa:

Mengingat bahwasannya usaha pertanian bergantung kepada iklim yang tidak menentu dan tenaga tani yang semakin terbatas jumlahnya maka penggunaan alat traktor pertanian dalam pengolahan lahan dapat menghasilkan pekerjaan dengan sangat cepat yang mendekati sempurna.

Pada penggarapan lahan dengan menggunakan peralatan pertanian modern melalui perusahaan jasa sewa traktor untuk luasan diatas 100 Ha lebih maka, hitungan biaya dan waktu pengolahan lahan secara keseluruhan akan jauh lebih efisien serta efektif, begitu pula mutu penggarapan lahan akan lebih baik.

Bagi yang menyewakan:

Usaha jasa sewa traktor ini sangat menguntungkan karena dengan keterbatasan pekerja tani di zaman modern ini, iklim yang tidak menentu, serta adanya kerawanan / kelangkaan akan pangan yang dikhawatirkan Organisasi Pangan Dunia (World Food Organization) akibat dari pemanasan global serta pencemaran udara, maka penciptaan lahan- lahan pertanian baru akan selalu diupayakan sehingga memberikan kesempatan baik bagi usaha jasa sewa traktor yang tentunya menjanjikan masa depan yang cerah.

(10)

TRAKTOR PERTANIAN RODA EMPAT

Tabel IV.1 Jenis traktor pertanian roda empat.

Merek Tahun Pembuatan Tipe Kapasitas New Holland 2009 TS 6000 90 HP New Holland 2010 TL 5070 90 HP New Holland 2010 TL 5050 90 HP Massey Ferguson 2008 5650 120 HP

Sumber : PT. Bumireksa Nurdana Intibangun.

IV.4.4. Perhitungan Biaya Sewa Traktor.

IV.4.4.1. Daftar Harga Sewa.

Tabel IV.2 Daftar harga sewa.

No. Jenis Pekerjaan Luas Lahan Harga Sewa

1. Potong Rumput (Jika perlu) 1 Ha Rp. 500.000

2. Bajak (Ploughing) 1 Ha Rp. 800.000

3. Penggemburan (Harrowing) 1 Ha Rp. 700.000

4. Bedengan/Guludan (Furrowing) 1 Ha Rp. 500.000

Sumber : PT. Bumireksa Nurdana Intibangun.

Dapat disimpulkan bahwa pekerjaan jasa sewa traktor yang terdiri dari pekerjaan pembajakan, penggemburan dan pebuatan guludan / bedengan, harga sewa traktor adalah Rp 2,000.000 untuk setiap hektar.

(11)

Biaya potong rumput hanya dilakukan jika terdapat rerumputan / alang – alang. Begitu pula, untuk pekerjaan pembukaan lahan baru yang memerlukan alat berat berupa bulldozer dapat di sewa dari pihak pemilik alat berat tersebut dengan dikenakan biaya tambahan terhadap pembukaan lahan (land clearing).

Biaya mobilisasi dan demobilisasi traktor:

Tabel IV.3 Biaya mobilisasi dan demobilisasi traktor.

Sumber : PT. Bumireksa Nurdana Intibangun.

Khusus untuk biaya bahan bakar dan biaya minyak pelumas untuk masing - masing tipe terdapat perbedaan yang tipis tergantung pada jarak antara lokasi kerja traktor dengan SPBU setempat. Hal ini ditentukan oleh ketersediaan tempat pembelian bahan bakar solar serta minyak pelumas (SPBU). Operator traktor umumnya lebih memilih membeli pada pedagang bensin eceran karena harga dibayar ditempat traktor berada walau lebih mahal disbanding harga resmi SPBU. Perbedaan harga bahan bakar eceran dan resmi SPBU berkisar anatar Rp 500,- hingga Rp Rp 1.500,- Jabodetabek Rp. 3.000.000 Banten Rp. 3.500.000 Jawa Barat Rp. 4.000.000 Jawa Tengah Rp. 5.000.000 - Jawa Timur Rp. 6.000.000 -

(12)

IV.5. Analisis Keuangan Usaha Sewa Jasa Traktor

Laporan keuangan merupakan alat yang sangat penting untuk memperoleh informasi sehubungan dengan posisi keuangan dan hasil – hasil yang telah dicapai oleh perusahaan yang bersangkutan. Berikut ini adalah laporan neraca dan laba rugi PT.

Bumireksa Nurdana Intibangun periode yang berakhir pada tanggal 31desember 2011 dan 2010:

Berdasarkan data neraca dan laba rugi diatas dapat diambil kesimpulan bahwa:

1. Aktiva tetap mengalami peningkatan sebesar Rp 1.150.610.000 dengan demikian perusahaan mengalami perbaikan dalam posisi keuangan.

2. Dengan neraca yang diperbandingkan maka data ini akan sangat membantu perusahaan dalam mengambil keputusan terhadap perusahaan yang bersangkutan.

3. Dengan menganalisa tingkat kenaikan penjualan pada laporan laba rugi hal ini menunjukkan adanya perbaikan dan perusahaan mendapatan keuntungan.

4. Dengan adanya laporan laba rugi maka dapat membantu perusahaan dalam memprediksi arus kas masa depan.

(13)

IV.5.1 Analisis Rasio Likuiditas, Aktivitas dan Profitabilitas

Analisis Rasio menggambarkan suatu hubungan atau pertimbangan antara suatu jumlah yang lain, dan dengan menggunakan alat analisa berupa rasio ini akan dapat menjelaskan atau memberi gambaran kepada perusahaan tentang baik dan buruk nya keadaan atau posisi keuangan suatu perusahaan.

Laporan Keuangan PT Bumireksa Nurdana Intibangun yang digunakan untuk menghitung rasio dapat dilihat pada Lampiran 14. Hasil dari analisis rasio likuiditas, aktivitas dan profitabilitas adalah sebagai berikut:

1. Rasio Likuiditas:

- Current Ratio: Dari data tersebut dapat ditentukan bahwa current ratio perusahaan tersebut adalah pada tahun 2011 = 4.75 dan tahun 2010 = 3.73 terlihat pada tahun 2011 modal kerja lebih efektif dan terlihat ada peningkatan. - Quick (acid – test) ratio : Dari data tersebut dapat di

tentukan bahwa perusahaan ini dapat memenuhi kewajiban - kewajibannya menjadi lebih baik di tahun 2011 = 4.44 lebih baik dari tahun 2010 = 3.43.

2. Rasio Aktivitas:

- Inventory turnover: Dari data tersebut bahwa perusahaan ini dapat mengelola persediaan nya dengan baik dan pada tahun 2011 = 3.54 lebih baik daripada tahun 2010 = 3.51.

(14)

- Account receivable turn over: Dari data tersebut menunjukkan bahwa perusahaan tersebut dapat mengefisienkan dalam pengumpulan piutang perusahaan dengan perbandingan penjualan yang telah di tentungan persyaratan pada tahun 2011 = 6.67 dan tahun 2010 = 5.38 dapat terlihat terjadi peningkatan.

- Days of receivable period: Dari data tersebut bahwa dapat terlihat hari rata – rata penagihan piutang pada perusahaan tersebut pada tahun 2011 = 54.72 hari dan tahun 2010 = 67.84 hari.

- Account payable turn over: Dari data tersebut menunjukkan bahwa perputaran utang dagang pada perusahaan dalam setahun yaitu tahun 2011 = 3.12 dan pada tahun 2010 = 2.53.

- Days of payable period: Dari data tersebut dapat terlihat bahwa umur rata – rata periode pembayaran perusahaan tersebut adalah tahun 2011 = 85.08 hari dan tahun 2010 = 95.80 hari.

- Total assets turn over: Dari data tersebut terlihat bahwa pada tahun 2011 terjadi penurunan dari tahun sebelumnya dalam kapasitas investasinya sebesar 0.19 dan pada tahun 2010 sebesar 0.21.

(15)

- Gross profit margin: Pada tahun 2011 terjadi penurunan 1.33 dari tahun sebelumnya tahun 2010 sebesar 1.4. - Operating profit margin: Bahwa pada tahun 2011 terjadi

peningkatan keuntungan sebesar 21.90% dari tahun sebelumnya yaitu tahun 2010 sebesar 21.70%.

- Net profit margin: Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa perusahaan ini mendapatkan keuntungan pada setiap tahunnya pada tahun 2011 mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya yaitu sebesar 18.27% daripada tahun sebelumnya tahun 2010 sebesar 17.30%.

(16)
(17)
(18)

Tujuan dari analisis rasio ini adalah untuk mendapatkan gambaran hubungan antara komponen yang satu dengan komponen yang lain dan menjelaskan atau memberi gambaran kepada analis tentang baik dan buruk nya kondisi finansial keuangan.

Dapat ditarik kesimpulan setelah menganalisis rasio likuiditas, aktivitas, dan profitabilitas ini adalah bahwa kondisi keuangan setiap tahunnya pada perusahaan ini fluktuasi, dilihat dari segi kinerja keuangan perusahaan hasil nya adalah baik, dan dari segi keuntungan yang didapat oleh perusahaan ini bahwa setiap tahunnya perusahaan mendapatkan keuntungan yang cukup baik.

IV.6. Hasil Penelitian Uji Validitas, Uji Reabilitas, Uji Normalitas pada Kualitas

Jasa, Kepuasan Pelanggan dan Kesetiaan Pelanggan.

Penelitian ini mengambil sampel dari berbagai perusahaan yang telah

menggunakan jasa sewa traktor PT. Bumireksa Nurdana Intibangun yang berada di wilayah Serang – Banten. Pengajuan kuisioner ke masing – masing perusahaan dimulai pada tanggal 27 Mei 2012, kuisioner yang telah terisi seluruhnya dan bisa terkumpul

kepada peneliti pada tanggal 10 Juni 2012. Data penelitian yang telah diolah adalah jawaban dari responden yang dikirim. Kuisioner yang dikirim memuat pernyataan terkait dengan faktor – faktor yang mendukung PT. Bumireksa Nurdana Intibangun.

(19)

Sumber: Data diolah sendiri.

IV.7. Distribusi Frekuensi Identitas Responden

Adapun hasil survei responden yang ikut berpartisipasi dalam mengisi kuisioner

berdasarkan jenis kelamin, usia, lama bekerja, pendidikan adalah sebagai berikut:

IV.7.1 Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Berdasarkan jenis kelamin, penulis membagi menjadi dua kategori: Laki – laki dan Perempuan hal ini dapat dilihat dengan persentase jenis kelamin sehingga akan dapat rata – rata keseluruhan jenis kelamin responden.

Tabel IV.5 Distribusi Frekuensi Identitas Responden Berdasarkan

Jenis Kelamin

Jenis Kelamin

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Laki-Laki 33 68.8 68.8 68.8

Perempuan 15 31.3 31.3 100.0

(20)

Sumber : Hasil output SPSS V 19.0

Dari tabel IV.6 terlihat bahwa jenis kelamin Laki – Laki sebanyak 33 responden (68.8%) dan perempuan sebanyak 15 (31.3%).

IV.7.2. Data Responden Berdasarkan Usia

Berdasarkan usia penulis membagi menjadi empat kategori : <25 tahun, 25 – 35 tahun, 36 – 45 tahun, >45 tahun. Hal ini dapat dilihat dengan persentase usia sehingga akan dapat rata – rata keseluruhan usia responden.

Tabel IV.6 Distribusi Frekuensi Identitas Responden Berdasarkan Usia.

Usia

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid < 25 Tahun 12 25.0 25.0 25.0 25 - 35 tahun 25 52.1 52.1 77.1 36 - 45 tahun 11 22.9 22.9 100.0 Total 48 100.0 100.0

Sumber : Hasil output SPSS V 19.0

Dari tabel IV.7 terlihat bahwa usia <25 tahun sebanyak 12 (25%),

25 – 35 tahun sebanyak 25 (52.1%), 36 – 45 tahun sebanyak 11 (22.9%), >45 tahun tidak ada responden (0%).

IV.7.3. Data Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir

Berdasarkan pendidikan terakhir, penulis membagi menjadi empat kategori : D3, S1, S2, dan Lainnya.Hal ini dapat dilihat dengan persentase jenjang pendidikan terakhir responden.

(21)

Tabel IV.7 Distribusi Frekuensi Identitas Responden Berdasarkan

Pendidikan Terakhir.

Pendidikan Terakhir

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid S1 28 58.3 58.3 58.3 S2 16 33.3 33.3 91.7 Lainnya 4 8.3 8.3 100.0 Total 48 100.0 100.0

Sumber : Hasil output SPSS V 19.0

Dari tabel IV.8 terlihat bahwa jenjang D3 tidak ada responden (0%) S1 sebanyak 28 responden (58.3%), S2 sebanyak 16 responden (33.3%), Lainnya sebanyak 4 responden (8.3%).

IV.7.4. Data Responden Berdasarkan Jabatan

Berdasarkan Jabatan, penulis membagi menjadi tiga kategori : Manajer,

Supervisor, dan Lainnya. Hal ini dapat dilihat dengan persentase jabatan responden.

(22)

Tabel IV.8 Distribusi Frekuensi Identitas Responden Berdasarkan Jabatan.

Jabatan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid Manager 12 25.0 25.0 25.0 Supervisor 19 39.6 39.6 64.6 Lainnya 17 35.4 35.4 100.0 Total 48 100.0 100.0

Sumber : Hasil output SPSS V 19.0

Dari Tabel IV.9 bahwa Manajer sebanyak 12 responden (25%), Supervisor sebanyak 19 responden (39.6%), dan Lainnya sebanyak 17 responden (35.4%).

IV.8. Data Variabel Kualitas Jasa (X1)

Variabel Kualitas Jasa (X1) terdiri dari 14 pernyataan. Berikut ini hasil distribusi

jawaban pernyataan kuesioner untuk variabel Kualitas Jasa yang tersaji dalam tabel IV.10 dibawah ini :

Tabel IV.9 Distribusi Jawaban Responden Variabel Kualitas Jasa.

JAWABAN PERNYATAAN 1 STS 2 TS 3 N 4 S 5 SS TOTAL Pernyataan 1 1 1 13 21 12 48

(23)

Pernyataan 2 0 0 13 20 15 48 Pernyataan 3 0 2 10 26 10 48 Pernyataan 4 0 4 17 20 7 48 Pernyataan 5 0 4 15 19 10 48 Pernyataan 6 0 2 17 19 10 48 Pernyataan 7 2 4 11 18 13 48 Pernyataan 8 0 2 13 20 13 48 Pernyataan 9 0 5 7 23 13 48 Pernyataan 10 1 1 17 19 10 48 Pernyataan 11 0 1 13 24 10 48 Pernyataan 12 0 3 13 23 9 48 Pernyataan 13 0 1 14 19 14 48 Pernyataan 14 0 1 10 15 15 48

(24)

Gambar IV.7 Grafik Distribusi Jawaban Responden Variabel Kualitas Jasa.

Kualitas Jasa (X1)

Pernyataan

Sumber : Diolah Sendiri.

IV.9. Data Variabel Kepuasan Pelanggan (X2)

Variabel Kepuasan Pelanggan (X2) terdiri dari 6 pernyataan. Berikut ini hasil

distribusi jawaban pernyataan kuesioner untuk variabel kepuasan pelanggan yang tersaji dalam tabel IV.11 dibawah ini :

Tabel IV.10 Distribusi Jawaban Responden Variabel Kepuasan Pelanggan.

JAWABAN PERNYATAAN 1 STS 2 TS 3 N 4 S 5 SS TOTAL Pernyataan 1 0 1 11 26 10 48 R e s p o n d e n

(25)

Pernyataan 2 0 1 15 20 10 48

Pernyataan 3 2 6 16 13 11 48

Pernyataan 4 0 3 11 21 13 48

Pernyataan 5 0 2 16 18 12 48

Pernyataan 6 0 1 17 21 9 48

Sumber : Diolah Sendiri.

Gambar IV.8 Grafik Distribusi Jawaban Responden Variabel Kepuasan

Pelanggan.

Kepuasan Pelanggan (X2)

Pernyataan

Sumber : Diolah Sendiri. R e s p o n d e n

(26)

IV.10. Data Variabel Kesetiaan Pelanggan (X3)

Variabel Kesetiaan Pelanggan (X3) terdiri dari 3 pernyataan. Berikut ini hasil distribusi jawaban pernyataan kuesioner untuk variabel kesetiaan pelanggan yang tersaji dalam tabel IV.12 dibawah ini :

Tabel IV.11 Distribusi Jawaban Responden Variabel Kesetiaan Pelanggan.

JAWABAN PERNYATAAN 1 STS 2 TS 3 N 4 S 5 SS TOTAL Pernyataan 1 0 3 15 17 13 48 Pernyataan 2 0 3 16 19 10 48 Pernyataan 3 0 3 13 23 9 48

(27)

Gambar IV.9 Grafik Distribusi Jawaban Responden Variabel Kesetiaan

Pelanggan.

Kesetiaan Pelanggan (X3)

Pernyataan Sumber : Diolah Sendiri.

IV.11. Uji Validitas

IV.11.1 Uji Validitas Kualitas Jasa

Penelitian mengenai Kualitas Jasa dibuat dengan menggunakan 14

pernyataan, dari distribusi jawaban responden analisis instrumen penelitiannya dapat dilihat dalam hasil perhitungan yang nampak pada tabel IV.13 sebagai berikut:

Tabel IV.12 Indeks Validitas Variabel Kualitas Jasa.

R e s p o n d e n

(28)

Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Cronbach's Alpha if Item Deleted Kualitas_Jasa_P1 50.31 41.113 .398 .832 Kualitas_Jasa_P2 50.15 40.468 .550 .822 Kualitas_Jasa_P3 50.27 41.308 .462 .828 Kualitas_Jasa_P4 50.56 40.336 .506 .825 Kualitas_Jasa_P5 50.46 39.956 .505 .825 Kualitas_Jasa_P6 50.42 40.844 .463 .827 Kualitas_Jasa_P7 50.44 40.464 .350 .838 Kualitas_Jasa_P8 50.27 40.372 .499 .825 Kualitas_Jasa_P9 50.27 38.670 .607 .817 Kualitas_Jasa_P10 50.44 41.741 .342 .835 Kualitas_Jasa_P11 50.25 40.702 .538 .823 Kualitas_Jasa_P12 50.40 41.095 .443 .829 Kualitas_Jasa_P13 50.23 40.989 .454 .828 Kualitas_Jasa_P14 49.98 39.723 .561 .821

Sumber : Hasil output SPSS v 19.0

Dari tabel IV.13, dengan menggunakan responden sebanyak 48, maka nilai rtabel dapat diperoleh melalui df (degree of freedom) = n – k, maka rtabel

dalam penelitian ini adalah 0,329 yang didapat dari df = 48 - 14. Pernyataan yang dikatakan valid jika nilai rhitung yang merupakan nilai dari Corrected Item Total

Correlation > dari rtabel.

Analisis output dapat dilihat sebagai berikut:

(29)

rhitung Kualitas_Jasa_P2 sebesar 0,550 > rtabel 0,329, kesimpulan valid

rhitung Kualitas_Jasa_P3 sebesar 0,462 > rtabel 0,329, kesimpulan valid

rhitung Kualitas_Jasa_P4 sebesar 0,506 > rtabel 0,329, kesimpulan valid

rhitung Kualitas_Jasa_P5 sebesar 0,505 > rtabel 0,329, kesimpulan valid

rhitung Kualitas_Jasa_P6 sebesar 0,463 > rtabel 0,329, kesimpulan valid

rhitung Kualitas_Jasa_P7 sebesar 0,350 > rtabel 0,329, kesimpulan valid

rhitung Kualitas_Jasa_P8 sebesar 0,499 > rtabel 0,329, kesimpulan valid

rhitung Kualitas_Jasa_P9 sebesar 0,607 > rtabel 0,329, kesimpulan valid

rhitung Kualitas_Jasa_P10 sebesar 0,342 > rtabel 0,329, kesimpulan valid

rhitung Kualitas_Jasa_P11 sebesar 0,538 > rtabel 0,329, kesimpulan valid

rhitung Kualitas_Jasa_P12 sebesar 0,443 > rtabel 0,329, kesimpulan valid

rhitung Kualitas_Jasa_P13 sebesar 0,454 > rtabel 0,329, kesimpulan valid

rhitung Kualitas_Jasa_P14 sebesar 0,561 > rtabel 0,329, kesimpulan valid

Berdasarkan hasil dari analisis diatas, menunjukan semua butir pernyataan dapat digunakan untuk di uji karena rhitung lebih besar dari rtabel

sehingga dapat dikatakan memenuhi syarat validitas.

IV.11.2 Uji Validitas Kepuasan Pelanggan

Penelitian mengenai Kepuasan Pelanggan dibuat dengan menggunakan 6 pernyataan, dari distribusi jawaban responden analisis instrumen penelitiannya dapat dilihat dalam hasil perhitungan yang nampak pada tabel IV.14 sebagai berikut:

(30)

Tabel IV.13 Indeks Validitas Variabel Kepuasan Pelanggan. Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Cronbach's Alpha if Item Deleted Kepuasan_Pelanggan_P1 18.92 7.780 .333 .620 Kepuasan_Pelanggan_P2 19.00 7.277 .429 .588 Kepuasan_Pelanggan_P3 19.33 6.482 .344 .630 Kepuasan_Pelanggan__P4 18.94 7.422 .312 .629 Kepuasan_Pelanggan_P5 19.02 6.744 .488 .562 Kepuasan_Pelanggan_P6 19.06 7.379 .403 .597

Sumber : Hasil output SPSS v 19.0

Dari Tabel IV.14, dengan menggunakan responden sebanyak 48, maka nilai rtabel dapat diperoleh melalui df (degree of freedom) = n – k, maka rtabel

dalam penelitian ini adalah 0,297 yang didapat dari df = 48 - 6. Pernyataan yang dikatakan valid jika nilai rhitung yang merupakan nilai dari Corrected Item Total

Correlation > dari rtabel.

Analisis output dapat dilihat sebagai berikut:

rhitung Kepuasan_Pelanggan_P1 sebesar 0,333 > rtabel 0,297, kesimpulan valid

rhitung Kepuasan_Pelanggan_P2 sebesar 0,429 > rtabel 0,297, kesimpulan valid

rhitung Kepuasan_Pelanggan_P3 sebesar 0,344 > rtabel 0,297, kesimpulan valid

rhitung Kepuasan_Pelanggan_P4 sebesar 0,312 > rtabel 0,297, kesimpulan valid

rhitung Kepuasan_Pelanggan_P5 sebesar 0,488 > rtabel 0,297, kesimpulan valid

(31)

Berdasarkan hasil dari analisis diatas, menunjukkan semua butir pernyataan dapat digunakan untuk di uji karena rhitung lebih besar dari rtabel

sehingga dapat dikatakan memenuhi syarat validitas.

IV.11.3 Uji Validitas Kesetiaan Pelanggan

Penelitian mengenai Kesetiaan Pelanggan dibuat dengan

menggunakan 3 pernyataan, dari distribusi jawaban responden analisis instrumen penelitiannya dapat dilihat dalam hasil perhitungan yang nampak pada tabel IV.14 sebagai berikut:

Tabel IV.14 Indeks Validitas Variabel Kesetiaan Pelanggan.

Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Cronbach's Alpha if Item Deleted Kesetiaan_Pelanggan_P1 7.54 1.785 .357 .405 Kesetiaan_Pelanggan_P2 7.63 1.856 .371 .382 Kesetiaan_Pelanggan_P3 7.58 2.078 .302 .491

Sumber : Hasil output SPSS v 19.0

Dari Tabel IV.14, dengan menggunakan responden sebanyak 48, maka nilai rtabel dapat diperoleh melalui df (degree of freedom) = n – k, maka rtabel

dalam penelitian ini adalah 0,288 yang didapat dari df = 48 - 3. Pernyataan yang dikatakan valid jika nilai rhitung yang merupakan nilai dari Corrected Item Total

(32)

Analisis output dapat dilihat sebagai berikut:

rhitung Kesetiaan_Pelanggan_P1 sebesar 0,357 > rtabel 0,288, kesimpulan valid

rhitung Kesetiaan_Pelanggan_P1 sebesar 0,371 > rtabel 0,288, kesimpulan valid

rhitung Kesetiaan_Pelanggan_P1 sebesar 0,302 > rtabel 0,288, kesimpulan valid

Berdasarkan hasil dari analisis diatas, menunjukkan semua butir pernyataan dapat digunakan untuk di uji karena rhitung lebih besar dari rtabel

sehingga dapat dikatakan memenuhi syarat validitas.

IV.12. Uji Reliabilitas

Reabilitas adalah alat ukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dapat dikatakan reliable atau handal jika jawaban seorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Suatu konstruk dikatakan reliable apabila memberikan nilai Croncbach Alpha ≥ 0,60.

IV.12.1. Uji Reliabilitas Variabel Kualitas Jasa

Tabel IV.15 Indeks Reliabilitas Instrumen Penelitian Kualitas Jasa.

Reliability Statistics Cronbach's

Alpha N of Items

.837 14

Sumber : Hasil output SPSS v 19.0

Tabel IV.15 menunjukan tabel Reliability Statistics yang terlihat sebagai Cronbach Alpha 0,837 > 0,60. Dapat disimpulkan bahwa pernyataan-pernyataan dalam variabel kualitas jasa dalah reliable.

(33)

IV.12.2. Uji Reliabilitas Variabel Kepuasan Pelanggan

Tabel IV.16 Indeks Reliabilitas Instrumen Penelitian Kepuasan Pelanggan.

Reliability Statistics Cronbach's

Alpha N of Items

.647 6

Sumber : Hasil output SPSS v 19.0

Tabel IV.16 menunjukan tabel Reliability Statistics yang terlihat sebagai Cronbach Alpha 0,647 > 0,60. Dapat disimpulkan bahwa pernyataan-pernyataan dalam variabel kepuasan pelanggan adalah reliable.

IV.12.3. Uji Reliabilitas Variabel Kesetiaan Pelanggan

Tabel IV.17 Indeks Reliabilitas Instrumen Penelitian Kesetiaan Pelanggan.

Reliability Statistic Cronbach's

Alpha N of Items

.640 3

Sumber : Hasil output SPSS v 19.0

Tabel IV.17 menunjukan tabel Reliability Statistics yang terlihat sebagai Cronbach Alpha 0,640 > 0,60. Dapat disimpulkan bahwa pernyataan-pernyataan dalam variabel kesetiaan pelanggan adalah reliable.

(34)

IV.13. Transformasi Data Ordinal ke Interval

Setelah data yang diuji telah dinyatakan valid dan reliabel, data tersebut dapat digunakan untuk pengujian selanjutnya yaitu regresi linier berganda. Untuk melakukan pengujian regresi linier berganda, maka data ordinal harus diubah menjadi data interval terlebih dahulu. Transformasi data ordinal menjadi data interval dapat dilakukan dengan menggunakan rumus berikut :

Dimana :

Ti : Skor baku ( data interval) Xi : Skor mentah (data ordinal) X : Rata-rata (mean)

S : Standar deviasi

IV.14. Uji Normalitas

Normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran titik pada sumbu diagonal dari grafik normal p-plot. Dasar pengambilan keputusannya adalah jika data atau titik-titik menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti garis diagonal berarti menunjukan pola distribusi normal dan model regresi memenuhi asumsi normalitas. Model regresi ini memenuhi normalitas atau dapat dilihat pada gambar IV.10 dibawah ini:

(35)

Gambar IV.10 Uji Normalitas.

Sumber : Hasil Output SPSS V 19.0

Hasil dari output SPSS v 19.0. Normal P-Plot memeperlihatkan bahwa distribusi dari titik-titik data menyebar disekitar garis diagonal dan penyebaran titik-titik data searah dengan garis diagonal. Jadi data pada variabel hasil kuisioner dapat dikatakan normal.

Jadi, kesimpulan yang dapat diambil dari hasil penelitian kuisioner ini adalah bahwa data –data tersebut valid, real, dan normal.

Gambar

Gambar IV.1 Bidang Usaha.
Gambar IV.3 Proses Bisnis.
Gambar IV.4 Ketentuan Penyewaan Traktor.
Tabel IV.1   Jenis traktor pertanian roda empat.
+7

Referensi

Dokumen terkait

Tanggapan responden terhadap instrumen penelitian Keputusan Pembelian konsumen pada CV.Aceh Honda Motor Bandung, dapat dilihat melalui jawaban responden terhadap

Berdasarkan tabel 4.7 dapat dilihat instrumen untuk variabel kinerja karyawan memiliki mean tertinggi terdapat pada pernyataan “Karyawan sudah teliti

Berdasarkan tabel diatas diketahuai bahwa jawaban responden terhadap pernyataan mengenai saya mengetahui produk dan jasa bank Syariah berpedoman pada prinsip

Dari distribusi jawaban responden di atas terlihat bahwa mayoritas responden menyatakan cukup setuju terhadap pernyataan tersebut yang menyatakan sebanyak 34%

Berdasarkan tabel 4.17, dapat dilihat bahwa jumlah tanggapan jawaban responden mengenai variabel keadilan kompensasi tertinggi yaitu pada pernyataan nomor 1 dan 4, yang

Berdasar hasil distribusi skor alternatif jawaban responden untuk indikator pengukuran variabel kualitas kehidupan kerja termasuk dalam kategori baik dengan pencapaian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket yang berisi butir-butir pernyataan yang diberikan kepada responden untuk diberi jawaban guna mengetahui kepuasan

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pengetahuan responden mengenai hukum menjawab panggilan azan sudah baik yaitu wajib Tabel 4.20 Jawaban Responden mengenai apakah orang yang