• Tidak ada hasil yang ditemukan

Contoh Laporan Kerja Praktek Struktur Plat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Contoh Laporan Kerja Praktek Struktur Plat"

Copied!
63
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN KERJA PRAKTEK 

LAPORAN KERJA PRAKTEK 

PROYEK PEMBANGUNAN BADAN PUSAT 

PROYEK PEMBANGUNAN BADAN PUSAT 

STATISTIK SUMATERA UTARA 7 LANTAI 

STATISTIK SUMATERA UTARA 7 LANTAI 

TUJUH LANTAI 

TUJUH LANTAI 

Di Jalan Asrama, Nomor 179 Medan  Di Jalan Asrama, Nomor 179 Medan 

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan  Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan  Ujian Sidang sarjana Pada Fakultas Teknik Sipil  Ujian Sidang sarjana Pada Fakultas Teknik Sipil 

Universitas Islam Sumatera Utara  Universitas Islam Sumatera Utara 

Disusun Oleh  Disusun Oleh 

Soritua

Soritua Lubis Lubis Agung Agung Fadillah. Fadillah. Hrp Hrp Khoirul Khoirul Bahri. Bahri. Hrp Hrp  NIM

NIM : : 08093017 08093017 NIM NIM : : 08093022 08093022 NIM: NIM: 080943080943

FAKULTAS TEKNIK  FAKULTAS TEKNIK   JURUSAN TEKNIK SIPIL  JURUSAN TEKNIK SIPIL

UNIVERSITAS ISLAM SUMATERA UTARA  UNIVERSITAS ISLAM SUMATERA UTARA 

MEDAN  MEDAN 

2012 2012

(2)

LAPORAN KERJA PRAKTEK 

LAPORAN KERJA PRAKTEK 

PROYEK PEMBANGUNAN BADAN PUSAT STATISTIK  PROYEK PEMBANGUNAN BADAN PUSAT STATISTIK 

SUMATERA UTARA  SUMATERA UTARA 

TUJUH LANTAI  TUJUH LANTAI 

Di Jalan Asrama Nomor 179 Medan  Di Jalan Asrama Nomor 179 Medan 

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan  Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan  Ujian Sidang sarjana Pada Fakultas Teknik Sipil  Ujian Sidang sarjana Pada Fakultas Teknik Sipil 

Universitas Islam Sumatera Utara  Universitas Islam Sumatera Utara 

Disusun Oleh  Disusun Oleh 

Soritua

Soritua Lubis Lubis Agung Agung Fadillah Fadillah Hrp Hrp Khoirul Khoirul Bahri Bahri Hrp Hrp  NIM

NIM : : 08093017 08093017 NIM NIM : : 08093022 08093022 NIM: NIM: 0809304308093043

Koordinator

Koordinator Kerja Kerja Praktek Praktek Dosen Dosen PembimbinPembimbing g 

(Ir.H.

(Ir.H. Gunawan Gunawan Tarigan,MT) Tarigan,MT) (Ir.Hamidun (Ir.Hamidun Batubara,MT) Batubara,MT) 

Diketahui oleh:  Diketahui oleh: 

Ketua Jurusan Teknik Sipil  Ketua Jurusan Teknik Sipil 

( Ir. Gunawan Tarigan,MT)  ( Ir. Gunawan Tarigan,MT) 

FAKULTAS TEKNIK  FAKULTAS TEKNIK   JURUSAN TEKNIK S  JURUSAN TEKNIK SIPILIPIL

UNIVERSITAS ISLAM SUMATERA UTARA  UNIVERSITAS ISLAM SUMATERA UTARA 

MEDAN  MEDAN 

2012 2012

(3)

KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan Segala puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga dapat menyelesaikan Laporan Kerja Praktek dengan judul karunia-Nya sehingga dapat menyelesaikan Laporan Kerja Praktek dengan judul “

Pembangunan Gedung Kantor Badan Pusat Statistik Sumatera Utara TujuhPembangunan Gedung Kantor Badan Pusat Statistik Sumatera Utara Tujuh Lantai

Lantai””. Penyusunan laporan ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat guna. Penyusunan laporan ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar S-1 pada Fakultas Teknik Sipil

memperoleh gelar S-1 pada Fakultas Teknik Sipil di Universitas Islam Sumatera Utara.di Universitas Islam Sumatera Utara. Kami menyadari sepenuhnya bahwa penyusunan laporan ini jauh dari Kami menyadari sepenuhnya bahwa penyusunan laporan ini jauh dari kesempurnaa

kesempurnaan n karena keterbataskarena keterbatasan kemampuan dan pengean kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki. Saran dantahuan yang dimiliki. Saran dan kritik yang positif dan bersifat membangun merupakan sesuatu yang sangat diharapkan kritik yang positif dan bersifat membangun merupakan sesuatu yang sangat diharapkan demi kesempurnaan tulisan yang akan datang.

demi kesempurnaan tulisan yang akan datang.

Dalam penyusunan laporan ini tidak sedikit hambatan yang kami alami baik pada Dalam penyusunan laporan ini tidak sedikit hambatan yang kami alami baik pada saat pengumpulan data, pengolahan data maupun pada

saat pengumpulan data, pengolahan data maupun pada saat merampungkannyasaat merampungkannya..

Seiring itu juga kami ucapkan terima kasih atas saran bimbingan serta Seiring itu juga kami ucapkan terima kasih atas saran bimbingan serta petunjuk-petunjuk praktis yan tidak ternilai

petunjuk praktis yan tidak ternilai kepada kami selama ini, kepada:kepada kami selama ini, kepada: 1.

1. Orang TuaOrang Tua kami tercinta.kami tercinta. 2.

2. Bapak Bapak Ir. H. Luthfi Parinduri, MMIr. H. Luthfi Parinduri, MM. Selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas Islam. Selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas Islam Sumatera Utara (UISU) Medan.

Sumatera Utara (UISU) Medan. 3.

3. Bapak Bapak  Ir. H. Gunawan Tarigan, MTIr. H. Gunawan Tarigan, MT. Selaku Ketua Jurusan Teknik Sipil Fakultas. Selaku Ketua Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Islam Sumatera Utara (U

Teknik Universitas Islam Sumatera Utara (UISU) Medan.ISU) Medan. 4.

4. Bapak Bapak Ir. H. Gunawan Tarigan, MTIr. H. Gunawan Tarigan, MT . Selaku Koordinator Kerja Praktek pada Jurusan. Selaku Koordinator Kerja Praktek pada Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas

Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Islam Sumatera Utara (UISU) Medan.Islam Sumatera Utara (UISU) Medan. 5.

5. Bapak Bapak Ir. Hamidun Batubara, MTIr. Hamidun Batubara, MT. Selaku Dosen Pembimbing Kerja Praktek.. Selaku Dosen Pembimbing Kerja Praktek. 6.

6. Bapak Bapak  Yudhi.Yudhi. Selaku Koordinator Pengawas pada Proyek Pembangunan PerumahanSelaku Koordinator Pengawas pada Proyek Pembangunan Perumahan “River View”.

(4)

6.

6. BapakBapak Agus.Agus. Selaku Koordinator Pengawas pada Proyek PembangunanSelaku Koordinator Pengawas pada Proyek Pembangunan Lanjutan Gedung Diklat BPK-RI Perwakilan Prov.Su

Lanjutan Gedung Diklat BPK-RI Perwakilan Prov.Su 2 Lantai.2 Lantai. 7.

7. AbangAbangSafri,STSafri,ST.. Selaku Pembimbing di lapangan... Selaku Pembimbing di lapangan. 8.

8. Rekan-rekan Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik UniversitasRekan-rekan Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Islam Sumatera Utara (UISU) yang tidak bisa disebut satu persatu namanya Islam Sumatera Utara (UISU) yang tidak bisa disebut satu persatu namanya “satu untuk semua, semua untuk satu”.

“satu untuk semua, semua untuk satu”.

Demikianlah laporan ini kami perbuat dengan kesungguhan dan semangat. Demikianlah laporan ini kami perbuat dengan kesungguhan dan semangat. Banyak pengalaman- pengalaman yang berguna yang didapat dalam kerja praktek ini Banyak pengalaman- pengalaman yang berguna yang didapat dalam kerja praktek ini dan semoga pengalaman yang dilapangan dapat bermanfaat.

dan semoga pengalaman yang dilapangan dapat bermanfaat.

Wassalam Wassalam Medan, 2 Januari 2011 Medan, 2 Januari 2011 Penulis Penulis

(5)

BAB I BAB I

PENDAHULUAN PENDAHULUAN

.1.

.1. Latar BelakangLatar Belakang

Untuk melengkapi kebutuhan kurikulum yang ada di Fakultas Teknik Sipil Untuk melengkapi kebutuhan kurikulum yang ada di Fakultas Teknik Sipil UISU

UISU,, yang mewajibkan mahasiswa untuk melaksanakan kerja praktek. Sebagaiyang mewajibkan mahasiswa untuk melaksanakan kerja praktek. Sebagai syarat untuk melengkapi tugas sarjana.

syarat untuk melengkapi tugas sarjana.

Juga untuk menerapkan mata kuliah yang telah kami pelajari selama duduk di Juga untuk menerapkan mata kuliah yang telah kami pelajari selama duduk di bangku kuliah kedalam dunia kerja, dan kami dapat mengetahui secara langsung bangku kuliah kedalam dunia kerja, dan kami dapat mengetahui secara langsung bagaimana cara kerja dilapangan. Kami juga dapat mengaplikasikan ilmu yang kami bagaimana cara kerja dilapangan. Kami juga dapat mengaplikasikan ilmu yang kami dapat di bangku kuliah kelapangan, sebagai pengalaman kami kelak dimasa depan dapat di bangku kuliah kelapangan, sebagai pengalaman kami kelak dimasa depan dalam mencari lapangan pekerjaan dibidang teknik sipil.

dalam mencari lapangan pekerjaan dibidang teknik sipil.

Dalam melaksanakan kerja praktek kami mengamati dan menganalisa Dalam melaksanakan kerja praktek kami mengamati dan menganalisa pembangunan Lanjutan Gedung Badan Pusat Statistik Sumatera Utara 7 Lantai di pembangunan Lanjutan Gedung Badan Pusat Statistik Sumatera Utara 7 Lantai di Jl.Asrama Nomor 179 Medan yang terdiri atas elemen struktural dan non struktural. Jl.Asrama Nomor 179 Medan yang terdiri atas elemen struktural dan non struktural. Elemen struktural suatu bangunan adalah pondasi, kolom, balok, dan pelat. Dalam Elemen struktural suatu bangunan adalah pondasi, kolom, balok, dan pelat. Dalam mendirikan bangunan diperlukan perencanaan konstruksi yang aman, efektif, kuat, mendirikan bangunan diperlukan perencanaan konstruksi yang aman, efektif, kuat, dan ekonomis.

dan ekonomis.

Pelat merupakan salah satu elemen struktural dari suatu bangunan karena pelat Pelat merupakan salah satu elemen struktural dari suatu bangunan karena pelat sebagai elemen bangunan pertama yang menerima beban. Beban tersebut kemudian sebagai elemen bangunan pertama yang menerima beban. Beban tersebut kemudian diteruskan ke balok, lalu balok me

diteruskan ke balok, lalu balok meneruskan beban kepada kolom, kolom meneruskanneruskan beban kepada kolom, kolom meneruskan beban kepada pondasi dan pada akhirnya pondasi meneruskan beban tersebut beban kepada pondasi dan pada akhirnya pondasi meneruskan beban tersebut kedalam tanah.

(6)

Mengingat kompleksnya permasalahan diatas, maka dalam menyusun laporan Mengingat kompleksnya permasalahan diatas, maka dalam menyusun laporan KP ini kami mengambil balok sebagai pengamatan. Kami juga melakukan KP ini kami mengambil balok sebagai pengamatan. Kami juga melakukan perhitungan balok yang mengacu pada SK-SNI-T-15-1990-03 yang hasil dari perhitungan balok yang mengacu pada SK-SNI-T-15-1990-03 yang hasil dari perhitungan tersebut akan dibandingkan dengan pelaksanaan di l

perhitungan tersebut akan dibandingkan dengan pelaksanaan di lapangan.apangan. .2.

.2. Maksud dan Tujuan Kerja PraktekMaksud dan Tujuan Kerja Praktek

Kerja Praktek ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran secara nyata Kerja Praktek ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran secara nyata kepada mahasiswa tentang teori-teori yang telah diterima diperkulihan. Sehingga kepada mahasiswa tentang teori-teori yang telah diterima diperkulihan. Sehingga mahasiswa dapat lebih memahami dan menerapakannya dalam pelaksanaan proyek mahasiswa dapat lebih memahami dan menerapakannya dalam pelaksanaan proyek yang akan diterima nantinya. Dapat membandingkan antara teori dengan prakteknya yang akan diterima nantinya. Dapat membandingkan antara teori dengan prakteknya di lapangan, mengambil manfaat dan kesimpulan dari kerja prakek itu sendiri.

di lapangan, mengambil manfaat dan kesimpulan dari kerja prakek itu sendiri.

Praktikan dapat menambah pengetahuan dan pengalaman agar mampu Praktikan dapat menambah pengetahuan dan pengalaman agar mampu melaksanakan kegiatan yang sama kelak setelah bekerja atau terjun kelapangan. melaksanakan kegiatan yang sama kelak setelah bekerja atau terjun kelapangan. Langkah-langkah pengamatan, hasil-hasil perhitungan, teknik-teknik pelaksanaan, Langkah-langkah pengamatan, hasil-hasil perhitungan, teknik-teknik pelaksanaan, penyimpangan-penyimp

penyimpangan-penyimpangan yang dilakukan, keangan yang dilakukan, keunggulan-keunggulannyunggulan-keunggulannya, dan a, dan datadata lain yang disajikan dalam laporan Kerja Pratek ini dapat berfungsi sebagai bahan lain yang disajikan dalam laporan Kerja Pratek ini dapat berfungsi sebagai bahan masukan dan bahan bandingan, kelak dalam melakukan kegitan

masukan dan bahan bandingan, kelak dalam melakukan kegitan yang sama.yang sama.

Adapun tujuan dari pelaksanaan kerja praktek untuk mahasiswa adalah Adapun tujuan dari pelaksanaan kerja praktek untuk mahasiswa adalah sebagai berikut:

sebagai berikut: 1.

1. Sebagai syarat agar dapat menempuh Skripsi pada persyaratan tugas sarjanaSebagai syarat agar dapat menempuh Skripsi pada persyaratan tugas sarjana Fakultas

Fakultas

Teknik Jurusan Teknik Sipil Universitas Islam Sumatera Utara. Teknik Jurusan Teknik Sipil Universitas Islam Sumatera Utara.

2.Agar dapat mengatahui tindakan yang diambil bila pelaksanaan di lapangan 2.Agar dapat mengatahui tindakan yang diambil bila pelaksanaan di lapangan

membutuhkan tindakan yang seefisien mungkin. membutuhkan tindakan yang seefisien mungkin.

(7)

3.Mengetahui prosedur pengerjaan di lapangan. 3.Mengetahui prosedur pengerjaan di lapangan. 4.Mengatahui permasalahan

4.Mengatahui permasalahan –  – permasalahan yang terjadi di lapangan.Mendapatpermasalahan yang terjadi di lapangan.Mendapat pengalaman yang sebenarnya tentang pemakaian bahan yang standar, pengalaman yang sebenarnya tentang pemakaian bahan yang standar, Perhitungan konstruksi dan sistematika pelaksanaan suatu bangunan di Perhitungan konstruksi dan sistematika pelaksanaan suatu bangunan di lapangan.

lapangan.

5.Menerapkan ilmu yang diperoleh di bangku perkuliahan ke dalam bentuk 5.Menerapkan ilmu yang diperoleh di bangku perkuliahan ke dalam bentuk

praktek kerja lapangan. praktek kerja lapangan.

6.Melatih disiplin dan tanggung jawab dalam menyelesaikan tugas yang 6.Melatih disiplin dan tanggung jawab dalam menyelesaikan tugas yang

diberikan. diberikan.

7.Menempa diri menjadi tenaga kerja yang lebih handal dan profesional yang 7.Menempa diri menjadi tenaga kerja yang lebih handal dan profesional yang

dapat bermanfaat di dunia kerja kelak. dapat bermanfaat di dunia kerja kelak.

Dengan mengikuti Kerja Praktek, diharapkan lulusan program study Teknik Dengan mengikuti Kerja Praktek, diharapkan lulusan program study Teknik Sipil Universitas Islam Sumatera Utara akan lebih berpengalaman dan dapat Sipil Universitas Islam Sumatera Utara akan lebih berpengalaman dan dapat menerapkan teori yang dapat diperkuliahan dan yang didapat dari lapangan sehingga menerapkan teori yang dapat diperkuliahan dan yang didapat dari lapangan sehingga siap melaksanakan tugasnya

siap melaksanakan tugasnya dengan dengan baik sebagai pelaksana maupun baik sebagai pelaksana maupun pengelola.pengelola. 1.3.Lokasi Proyek

1.3.Lokasi Proyek

Proyek pembangunan Gedung Badan Pusat Statistik Sumatera Utara JL. Proyek pembangunan Gedung Badan Pusat Statistik Sumatera Utara JL. Asrama No. 179 Medan.

(8)

LOKASI LOKASI       J             J       L        L       .      .       J             J      A       A       M        M       I        I       N              N      G      G              I        I       N              N       T        T       I        I       N              N      G             G      

1.4.1. Nama dan Lokasi Proyek. 1.4.1. Nama dan Lokasi Proyek.

1.

1. Nama Nama Proyek Proyek : : Pembangunan Pembangunan Gedung Gedung Pusat Pusat StatistikStatistik Sumatera Utara ( 7 lantai )

Sumatera Utara ( 7 lantai ) 2.

2. Pemilik Pemilik Proyek Proyek : : Badan Badan Pusat Pusat Statistik Statistik Sumatera Sumatera UtaraUtara 3.

3. Lokasi Lokasi Proyek Proyek : : Jl.Asrama, Jl.Asrama, No. No. 179 179 MedanMedan 4. Konsultan

4. Konsultan perencana perencana : CV. : CV. Abdi Abdi Kriasy Kriasy KonsultanKonsultan 5. Konsultan

5. Konsultan Pengawas Pengawas : CV. : CV. Abdi Abdi Kriasy Kriasy KonsultanKonsultan 6.

6. Kontraktor Kontraktor : : PT. PT. Hutomo Hutomo Mandala Mandala PerkasaPerkasa 7.

7. Manager Manager Proyek Proyek : : Ir. Ir. Harry Harry SuprihantoSuprihanto 8.

8. Bendahara Bendahara : : JimmyJimmy 9.

9. Pengawas Pengawas lapangan lapangan : : A. A. SilalahiSilalahi 10.

10. Drafter Drafter : : Faisal Faisal Daulay Daulay , , STST 11.

(9)

1.4.2. Pelaksanaan Kerja Praktek 1.4.2. Pelaksanaan Kerja Praktek

Dalam pelaksanaan Kerja Praktek pada proyek pembangunan kantor dua Dalam pelaksanaan Kerja Praktek pada proyek pembangunan kantor dua lantai ini kami

lantai ini kami mengumpulkan data-data yang berhubungan dengan proyek ini, kamimengumpulkan data-data yang berhubungan dengan proyek ini, kami dibimbing oleh pengawas lapangan yang memberi pengarahan tentang bagian dibimbing oleh pengawas lapangan yang memberi pengarahan tentang bagian pekerjaan yang harus kami pelajari dan cermati. Sebagai penunjang penyusun pekerjaan yang harus kami pelajari dan cermati. Sebagai penunjang penyusun laporan kerja praktek ini, kami mengambil langkah-langkah sebagai berikut :

laporan kerja praktek ini, kami mengambil langkah-langkah sebagai berikut : 1.

1. Peninjauan ke lapangan untuk melihat secara langsung tentang pelaksanaanPeninjauan ke lapangan untuk melihat secara langsung tentang pelaksanaan pekerjaan proyek tersebut.

pekerjaan proyek tersebut. 2.

2. Mengadakan konsultasi langsung dengan para staf teknik dan staf administrasiMengadakan konsultasi langsung dengan para staf teknik dan staf administrasi yang bekerja pada proyek tersebut.

yang bekerja pada proyek tersebut. 3.

3. Mengadakan konsultasi dengan para staf teknik yang berada dilapangan denganMengadakan konsultasi dengan para staf teknik yang berada dilapangan dengan tujuan untuk mengetahui prinsip dan cara kerja yang mereka terapkan pada tujuan untuk mengetahui prinsip dan cara kerja yang mereka terapkan pada proyek tersebut.

proyek tersebut.

1.4.3. Pekerjaan Yang Diikuti 1.4.3. Pekerjaan Yang Diikuti

Adapun kegiatan

Adapun kegiatan  –  –  kegiatan yang diikuti selama pelaksanaan kerjakegiatan yang diikuti selama pelaksanaan kerja praktek pada proyek tersebut antara lain:

praktek pada proyek tersebut antara lain: 1.

1. Pekerjaan Bekesting.Pekerjaan Bekesting. 2.

2. Pekerjaan Pembesian.Pekerjaan Pembesian. 3.

3. Pekerjaan Pengecoran.Pekerjaan Pengecoran. 4.

(10)

1.4.4. Manajemen Proyek. 1.4.4. Manajemen Proyek.

Manejemen proyek adalah suatu kegiatan yang mengatur dan Manejemen proyek adalah suatu kegiatan yang mengatur dan mengendalikan berbagai ragam kegiatan orang atau sekelompok orang untuk mengendalikan berbagai ragam kegiatan orang atau sekelompok orang untuk mencapai tujuan bersama yang telah ditetapkan. Sedangkan proyek adalah mencapai tujuan bersama yang telah ditetapkan. Sedangkan proyek adalah sekumpulan kegiatan yang menggunakan sumber daya untuk memperoleh hasil atau sekumpulan kegiatan yang menggunakan sumber daya untuk memperoleh hasil atau manfaat dan tujuan yang diharapkan semaksimal dan seefisien mungkin.

manfaat dan tujuan yang diharapkan semaksimal dan seefisien mungkin.

Manejemen pelaksaan proyek adalah suatu proses pengaturan yang terdiri Manejemen pelaksaan proyek adalah suatu proses pengaturan yang terdiri dari tindakan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian yang dari tindakan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian yang dilakukan untuk mencapai sasaran yang ditetapkan dengan memanfaatkan berbagai dilakukan untuk mencapai sasaran yang ditetapkan dengan memanfaatkan berbagai sumber daya. Sumber daya yang tercakup dalam sektor kontruksi adalah manusia, sumber daya. Sumber daya yang tercakup dalam sektor kontruksi adalah manusia, modal (uang), peralatan, material serta informasi

modal (uang), peralatan, material serta informasi dan teknologi.dan teknologi.

Tujuan dari konsep manajemen konstruksi adalah bagaimana kita dapat Tujuan dari konsep manajemen konstruksi adalah bagaimana kita dapat melakukan sumber daya yang tersedia untuk dapat menghasilkan kinerja seoptimal melakukan sumber daya yang tersedia untuk dapat menghasilkan kinerja seoptimal mungkin.

mungkin.

Manajemen proyek mempunyai 5 (lima) fungsi atau prinsip kerja yang Manajemen proyek mempunyai 5 (lima) fungsi atau prinsip kerja yang harus dilakukan yaitu :

harus dilakukan yaitu : 1.

1. Membuat perencanaanMembuat perencanaan (planning)(planning)

Pada intinya adalah mengambil keputusan dalam arti menetapkan Pada intinya adalah mengambil keputusan dalam arti menetapkan beberapa alternatif dan kemudian memilih salah satu al

(11)

2.

2. Menyusun organisasi proyekMenyusun organisasi proyek (organizing and staffing)(organizing and staffing)

Pada intinya dalam proses ini dilakukan penyusunan organisai proyek Pada intinya dalam proses ini dilakukan penyusunan organisai proyek yang terkait secara langsung maupun tidak langsung meliputi struktur yang terkait secara langsung maupun tidak langsung meliputi struktur organisasi, pembentukan tim secara tanggung jawab atau wewenang organisasi, pembentukan tim secara tanggung jawab atau wewenang masing-masing bidang sehingga terbentuk suatu mekanismeyang saling masing-masing bidang sehingga terbentuk suatu mekanismeyang saling mendukung antara satu dengan yang lain.

mendukung antara satu dengan yang lain. 3.

3. PelaksanaanPelaksanaan (implementin )(implementin )

Pada intinya adalah mengkoordinir atau organisir agar sesuai dengan Pada intinya adalah mengkoordinir atau organisir agar sesuai dengan pelaksanaan, spesifikasi teknis dan gambar yang telah disepakati dalam pelaksanaan, spesifikasi teknis dan gambar yang telah disepakati dalam tender.

tender. 4.

4. Melakukan pengendalianMelakukan pengendalian (controlling)(controlling)

Pada intinya adalah membandingkan realisasi dengan rencana apabila Pada intinya adalah membandingkan realisasi dengan rencana apabila terjadi penyimpangan, maka harus segera dicari sebab-sebabnya dan terjadi penyimpangan, maka harus segera dicari sebab-sebabnya dan diambil tindakan koreksi (replanning).

diambil tindakan koreksi (replanning). 5.

5. MemimpinMemimpin (directing)(directing)

Pada intinya adalah memimpin dan mengkoordinir keempat fungsi diatas Pada intinya adalah memimpin dan mengkoordinir keempat fungsi diatas yaitu planning, organizing dan staffing, implementing dan controlling yaitu planning, organizing dan staffing, implementing dan controlling agar tujuan yang akan dicapai terlaksana dengan baik.

agar tujuan yang akan dicapai terlaksana dengan baik. 1.5. Stuktur Organisasi Pelaksanaan Proyek

1.5. Stuktur Organisasi Pelaksanaan Proyek

Dalam pelaksanaan kerja suatu royek tidak terlepas dari Organisasi proyek. Dalam pelaksanaan kerja suatu royek tidak terlepas dari Organisasi proyek. Organisasi Proyek diperlukan untuk mendukung dan mempermudah pekerjaan yang Organisasi Proyek diperlukan untuk mendukung dan mempermudah pekerjaan yang dilaksanakan di lapangan. Pada pelaksanaan pembangunan ini melibatkan beberapa dilaksanakan di lapangan. Pada pelaksanaan pembangunan ini melibatkan beberapa unsur organisasi.

(12)

Adapun unsur

Adapun unsur –  – unsur yang terlibat dalam pelaksanaan proyek ini saling mendukungunsur yang terlibat dalam pelaksanaan proyek ini saling mendukung dan mempunyai tugas serta tanggung jawab masing

dan mempunyai tugas serta tanggung jawab masing –  – masing, unsurmasing, unsur –  – unsur tersebutunsur tersebut antara lain :

antara lain : 1.

1. Pemilik Proyek (owner)Pemilik Proyek (owner) 2. 2. KonsultanKonsultan *Konsultan pengawas *Konsultan pengawas *Konsultan perencana *Konsultan perencana 3. 3. KontraktorKontraktor 4. 4. BendaharaBendahara 5. 5. LogistikLogistik 6. 6. PengawasPengawas 7. 7. DrafterDrafter STUKTUR ORGANISASI STUKTUR ORGANISASI

PROYEK PEMBANGUNAN BADAN PUSAT STATISTIK PROYEK PEMBANGUNAN BADAN PUSAT STATISTIK

SUMATERA UTARA TUJUH LANTAI SUMATERA UTARA TUJUH LANTAI

(13)

OWNER OWNER (BPS - SU) (BPS - SU) Konsultan Pengawas Konsultan Pengawas (CV. ABDI KRIASY (CV. ABDI KRIASY KONSULTAN) KONSULTAN) Kontraktor Kontraktor (PT (PT. H. HUTOMOUTOMO MANDALA PERKASA) MANDALA PERKASA) Logistik Logistik (YUDHI) (YUDHI) Pengawas Pengawas (A. SIAGIAN) (A. SIAGIAN) Drafter Drafter (FAISAL DAULAY, ST) (FAISAL DAULAY, ST) Bendahara Bendahara (JIMMY) (JIMMY) Konsultan Perencana Konsultan Perencana (CV. ABDI KRIASY (CV. ABDI KRIASY KONSULTAN) KONSULTAN)

JL. ASRAMA NOMOR 179 MEDAN JL. ASRAMA NOMOR 179 MEDAN

(14)

1.5.1Tugas dan Wewenang 1.5.1Tugas dan Wewenang

Tugas dan wewenang masing-masing unsur dalam struktur organisasi Tugas dan wewenang masing-masing unsur dalam struktur organisasi proyek harus dilakukan sedemikian rupa oleh masing-masing pihak, sehingga dalam proyek harus dilakukan sedemikian rupa oleh masing-masing pihak, sehingga dalam pelaksanaan proyek dapat dicapai mutu, bahan dan biaya yang ditargetkan dengan pelaksanaan proyek dapat dicapai mutu, bahan dan biaya yang ditargetkan dengan memanagement dan efisien.

memanagement dan efisien.

1.5.1.1.Owner / Pemilik Proyek 1.5.1.1.Owner / Pemilik Proyek

Pemilik Proyek adalah seseorang, intansi pemerintah atau swasta yang Pemilik Proyek adalah seseorang, intansi pemerintah atau swasta yang berkeinginan menderikan bangunan. Pemilik proyek bila berkeinginan menderikan berkeinginan menderikan bangunan. Pemilik proyek bila berkeinginan menderikan suatu bangunan akan menyampaikan keinginan tersebut kepada ahli agar dapat suatu bangunan akan menyampaikan keinginan tersebut kepada ahli agar dapat direncanakan bentuknya dengan biaya yang diperlukan.

direncanakan bentuknya dengan biaya yang diperlukan.

Adapun tugas dan tanggung jawab sebagai kuasa pemi

Adapun tugas dan tanggung jawab sebagai kuasa pemilik proyek adalah:lik proyek adalah: 1.

1. Harus menyediakan dana sesuai Harus menyediakan dana sesuai dengan petunjuk operasional.dengan petunjuk operasional. 2.

2. Membentuk panitia tender atau lelang yang berfungsi memilih proyekMembentuk panitia tender atau lelang yang berfungsi memilih proyek dalam melaksanakan pembangunan.

dalam melaksanakan pembangunan. 3.

3. Memutuskan pemenang tender yang di ajukan panitia tender.Memutuskan pemenang tender yang di ajukan panitia tender. 4.

4. Mengadakan ikatan perjanjian dengan perencana, pengawas dan panitiaMengadakan ikatan perjanjian dengan perencana, pengawas dan panitia tender.

tender. 5.

5. Bertanggung jawab kepada semua pihak seperti tercantum didalam suratBertanggung jawab kepada semua pihak seperti tercantum didalam surat perjanjian, yaitu membayar semua biaya bangunan, biaya pengawas, perjanjian, yaitu membayar semua biaya bangunan, biaya pengawas, biaya perencanaan, biaya pelaksana dan biaya pajak bangunan.

(15)

6.

6. pekerjaan harus selesai tepat pada waktunya. Pada proyek ini yangpekerjaan harus selesai tepat pada waktunya. Pada proyek ini yang bertindak sebagai pemilik proyek adalah BPS - SU

bertindak sebagai pemilik proyek adalah BPS - SU

1.5.1.2. Konsultan 1.5.1.2. Konsultan

1.

1. Konsultan Perencana.Konsultan Perencana.

Perencana adalah seseorang atau badan usaha jasa yang memiliki tenaga ahli Perencana adalah seseorang atau badan usaha jasa yang memiliki tenaga ahli yang bergerak dalam bidang pembuatan yang berupa gambar

yang bergerak dalam bidang pembuatan yang berupa gambar –  – gambar konstruksi,gambar konstruksi, plumbing, listrik, dan site development.

plumbing, listrik, dan site development.

Adapun tugas dan tanggung jawab perencana adalah : Adapun tugas dan tanggung jawab perencana adalah :

1.

1. Menyusun rencana pelaksanaan proyekMenyusun rencana pelaksanaan proyek 2.

2. Memberi uraian tentang maksud dan tujuan perencana.Memberi uraian tentang maksud dan tujuan perencana. 3.

3. Memberi gambar lengkap, rencana arsitektur dan gambar detailnya.Memberi gambar lengkap, rencana arsitektur dan gambar detailnya. 4.

4. Memberi penjelasan pada waktu dilaksanakan pelelengan danMemberi penjelasan pada waktu dilaksanakan pelelengan dan melaksanakan pengawasan secara berkala selama proyek sedang melaksanakan pengawasan secara berkala selama proyek sedang berlangsung.

berlangsung.

Sebagai konsultan perencana pada proyek ini adalah CV. ABDI KRIASY Sebagai konsultan perencana pada proyek ini adalah CV. ABDI KRIASY

2.

2. Konsultan Pengawas.Konsultan Pengawas.

Pengawas adalah orang yang bertanggung jawab atas pelaksanaan Pengawas adalah orang yang bertanggung jawab atas pelaksanaan pekerjaan sehingga barjalan lancer, tepat

pekerjaan sehingga barjalan lancer, tepat waktu, denga mutu yang terjamin dan biayawaktu, denga mutu yang terjamin dan biaya yag efisien.

(16)

Tugas dan tanggung jawab dari pengawas adalah : Tugas dan tanggung jawab dari pengawas adalah : 1.

1. Mengawasi jalannya pekerjaan konstruksi dan mengontrol kualitas danMengawasi jalannya pekerjaan konstruksi dan mengontrol kualitas dan kuantitas bahan

kuantitas bahan –  – bahan yang dipakai serta pelaksanaannya di lapangan.bahan yang dipakai serta pelaksanaannya di lapangan. 2.

2. Mengawasi kekuatan bangunan, ketepatan waktu kerja dan anggaranMengawasi kekuatan bangunan, ketepatan waktu kerja dan anggaran biayanya.

biayanya. 3.

3. Menyusun berita acara persetujuan kemajuan pekerjaan (bobot kemajuan)Menyusun berita acara persetujuan kemajuan pekerjaan (bobot kemajuan) untuk pembayaran termin, pemeliharaan,, pekerjaan, serah terima untuk pembayaran termin, pemeliharaan,, pekerjaan, serah terima pertama dan kedua pekerjaan di konstukri.

pertama dan kedua pekerjaan di konstukri. 4.

4. Membuat laporan harian, mingguan dan bulanan.Membuat laporan harian, mingguan dan bulanan. 5.

5. Menyesuaikan bastek dengan pekerjaan di lapangan.Menyesuaikan bastek dengan pekerjaan di lapangan. 6.

6. Penetapan konstruksi teknis bila terjadi penyimpangan suatu pekerjaan,Penetapan konstruksi teknis bila terjadi penyimpangan suatu pekerjaan, mengadakan kordinasi antara pelaksana dan sub pelaksana.

mengadakan kordinasi antara pelaksana dan sub pelaksana. 7.

7. Menyusun daftarMenyusun daftar –  – daftar kekurangan dan cacatdaftar kekurangan dan cacat –  – cacat yang ada selamacacat yang ada selama masa pemeliharaan.

masa pemeliharaan.

Yang bertanggung jawab sebagai konsultan pengawas dalm proyek ini A. Silalahi Yang bertanggung jawab sebagai konsultan pengawas dalm proyek ini A. Silalahi 1.5.1.3. Kontraktor.

1.5.1.3. Kontraktor.

Kontraktor merupakan pihak yang ditunjuk oleh pemberi tugas untuk Kontraktor merupakan pihak yang ditunjuk oleh pemberi tugas untuk melaksanakan pekerjaan sesuai dengan gambar-gambar kerja, peraturan-peraturan melaksanakan pekerjaan sesuai dengan gambar-gambar kerja, peraturan-peraturan dan syarat yang telah ditetapkan oleh pihak konsultan perencana. Apabila seluruh dan syarat yang telah ditetapkan oleh pihak konsultan perencana. Apabila seluruh pekerjaan telah selesai dilaksanakan oleh kontraktor sesuai dengan perjanjian pekerjaan telah selesai dilaksanakan oleh kontraktor sesuai dengan perjanjian kontrak, maka hasil pekerjaan itu diserahkan kepada pemberi tugas.

kontrak, maka hasil pekerjaan itu diserahkan kepada pemberi tugas.

Apabila akan memulai pekerjaan dilapangan dan untuk melancarkan Apabila akan memulai pekerjaan dilapangan dan untuk melancarkan pekerjaan itu maka pihak pemborong menempatkan seorang pelaksana yang ahli, pekerjaan itu maka pihak pemborong menempatkan seorang pelaksana yang ahli,

(17)

yang diberi kuasa penuh oleh direksi/direktur pemborong untuk bergerak atas yang diberi kuasa penuh oleh direksi/direktur pemborong untuk bergerak atas namanya. Dalam proyek ini yag bertindak sebagai kontraktor adalah : PT. namanya. Dalam proyek ini yag bertindak sebagai kontraktor adalah : PT. HUTOMO MANDALA PERKASA

HUTOMO MANDALA PERKASA

1.5.1.4.1.Stuktur Organisasi Kontraktor. 1.5.1.4.1.Stuktur Organisasi Kontraktor.

Perancangan dan penyusun organisasi proyek pada umumnya Perancangan dan penyusun organisasi proyek pada umumnya menggunakan pendekatan kontingensi

menggunakan pendekatan kontingensi ( contingensi approach )( contingensi approach ), yaitu dengan, yaitu dengan melihat situasi, kondisi yang tidak ada satupun struktur organisasi yang efektif dan melihat situasi, kondisi yang tidak ada satupun struktur organisasi yang efektif dan efisien untuk segala macam situasi dan keperluan.

efisien untuk segala macam situasi dan keperluan.

Menurut James A.F Stoner (1982) menjelaskan bahwa variable-variabel Menurut James A.F Stoner (1982) menjelaskan bahwa variable-variabel kunci yang mempengaruhi penentuan struktur oganisasi adalah strategi, lingkungan kunci yang mempengaruhi penentuan struktur oganisasi adalah strategi, lingkungan tempat proyek beroperasi, teknologi yang dugunakan dalam pelaksanaan pekerjaan tempat proyek beroperasi, teknologi yang dugunakan dalam pelaksanaan pekerjaan dan karakteristik anggota manajemen. Sedangkan untuk pihak kontraktor, dan karakteristik anggota manajemen. Sedangkan untuk pihak kontraktor, sebagaimana layaknya penyusunan tim proyek dari suatu perusahaan jasa konstruksi sebagaimana layaknya penyusunan tim proyek dari suatu perusahaan jasa konstruksi yang bertindak sebagai kontraktor utama (main contraktor), maka tim proyek akan yang bertindak sebagai kontraktor utama (main contraktor), maka tim proyek akan terdiri dari :

terdiri dari : a.

a. Proyek manager (PM) sebagai kepala tim.Proyek manager (PM) sebagai kepala tim. b.

b. Tim inti yang bertugas penuh untuk proyek.Tim inti yang bertugas penuh untuk proyek. c.

c. Bidang fungsional yang mendukung serta menangani kegiatan pekerjaanBidang fungsional yang mendukung serta menangani kegiatan pekerjaan proyek.

proyek.

Tim inti poyek bertugas menyelenggarakan pekerjaan pro

Tim inti poyek bertugas menyelenggarakan pekerjaan proyek yangyek yang

dipimpin oleh projek manager. Anggota tim dapat berasal dari oganisasi perusahaan dipimpin oleh projek manager. Anggota tim dapat berasal dari oganisasi perusahaan itu sendiri atau dari luar perusahaan (merekrut). Dengan demikian pada suatu tim inti itu sendiri atau dari luar perusahaan (merekrut). Dengan demikian pada suatu tim inti

(18)

proyek tersebut, maka personil yang diperlukan pada pembangunan proyek ini proyek tersebut, maka personil yang diperlukan pada pembangunan proyek ini adalah:

adalah: 1.

1. Proyek Manager (Kepala Proyek)Proyek Manager (Kepala Proyek)

Yaitu organisator dan koordinat proyek yang bertanggung jawab atas Yaitu organisator dan koordinat proyek yang bertanggung jawab atas pelaksanaan proyek secara keseluruhan, baik secara teknis maupun administratif dan pelaksanaan proyek secara keseluruhan, baik secara teknis maupun administratif dan keuangan serta lingkungan. Proyek manager bertanggung jawab pada Bouwheer ata keuangan serta lingkungan. Proyek manager bertanggung jawab pada Bouwheer atauu pemberi tugas. Adapun yang menjadi projek manager dalam proyek pembangunan pemberi tugas. Adapun yang menjadi projek manager dalam proyek pembangunan gedung ini adalah

gedung ini adalah

2.

2. Site ManagerSite Manager

Seorang site manager dituntut untuk bisa mengambil keputusan yang tepat, Seorang site manager dituntut untuk bisa mengambil keputusan yang tepat, cepat dan bijaksana serta bertanggung jawab dengan tidak meninggalkan spesifikasi cepat dan bijaksana serta bertanggung jawab dengan tidak meninggalkan spesifikasi pekerjaan yang telah ditentukan.

pekerjaan yang telah ditentukan.

3.

3. Wakil Site ManagerWakil Site Manager

Membantu seorang site manager dilapangan pada suatu proyek. Membantu seorang site manager dilapangan pada suatu proyek. 4.

4. PelaksanaPelaksana

Tugas dan wewenang dari pelaksanaan utama adalah : Tugas dan wewenang dari pelaksanaan utama adalah :

a)

a) Merencanakan Merencanakan dan dan menentukan menentukan metode metode kerja.kerja. b)

(19)

c)

c) Bertanggung jawab Bertanggung jawab atas kelancaran pekerjaan proyek yang atas kelancaran pekerjaan proyek yang sesuaisesuai dengan spesifikasi dan ketepatan waktu serta sesuai dengan anggaran dengan spesifikasi dan ketepatan waktu serta sesuai dengan anggaran yang tersedia (membuat laporan kemajuaan pekerjaan atau progress). yang tersedia (membuat laporan kemajuaan pekerjaan atau progress). d)

d) Melakukan opnMelakukan opname pekerjaan untuk ame pekerjaan untuk mandor dan bmandor dan bertanggung jawabertanggung jawab kepada site manager.

kepada site manager.

e) Mengkoordinasi tugas rumah tangga, lingkungan, keamanan dan e) Mengkoordinasi tugas rumah tangga, lingkungan, keamanan dan

kesehatan pekerja dan staff. kesehatan pekerja dan staff.

5. Operator 5. Operator

Untuk proyek konstruksi ini pihak pelaksana menempatkan beberapa orang Untuk proyek konstruksi ini pihak pelaksana menempatkan beberapa orang sebagai operator dilapangan yang mana tugasnya :

sebagai operator dilapangan yang mana tugasnya :

 Operator Operator I I : : Operator Operator ini ini bertugas bertugas untuk untuk menyusun menyusun semuasemua schedule kegiatan proyek.

schedule kegiatan proyek.

 Operator Operator II II : : Operator Operator tersebut tersebut bertugas bertugas membuat membuat seluruh seluruh laporanlaporan kegiatan yang berlangsung.

kegiatan yang berlangsung.

 Operator Operator III III : : Operator Operator ini ini mempunyai mempunyai tugas tugas sebagai sebagai pengadaanpengadaan material serta alat

material serta alat yang digunakan.yang digunakan.

 Operator Operator IV IV : : Operator Operator ini ini mengkoordinir mengkoordinir tukang-tukang tukang-tukang yangyang berkerja pada tiap pelaksanaan proyek dilapangan, berkerja pada tiap pelaksanaan proyek dilapangan, serta mengawasi dan melaksanakan kegiatan serta mengawasi dan melaksanakan kegiatan keamanan selama kegiatan berlangsung.

(20)

1.5.1.4.2. Bendahara 1.5.1.4.2. Bendahara

Tugas dan Tanggung jawab Bendahara Umum : Tugas dan Tanggung jawab Bendahara Umum : 1.

1. Menyimpan dan mengeluarkan dana perusahaan atas instruksi Board of Menyimpan dan mengeluarkan dana perusahaan atas instruksi Board of  Director.

Director. 2.

2. Bertanggung jawab atas segala yang terjadi menyangkut keuanganBertanggung jawab atas segala yang terjadi menyangkut keuangan perusahaan atas kelalaian sendiri.

perusahaan atas kelalaian sendiri. 3.

3. Mengatur kebutuhan mengenai keuangan perusahaan sesuai Mengatur kebutuhan mengenai keuangan perusahaan sesuai dengan skeduldengan skedul perusahaan.

perusahaan. 4.

4. Menyusun laporan keuangan perusahaan.Menyusun laporan keuangan perusahaan. 1.6.

1.6. Metode Metode PenulisanPenulisan

Sebagai penunjang pembuatan laporan kerja praktek ini dibutukan data yang Sebagai penunjang pembuatan laporan kerja praktek ini dibutukan data yang  jelas dan

 jelas dan akurat yang akurat yang berkenaan dengan berkenaan dengan permasalahan tersebut permasalahan tersebut diatas. Dalam diatas. Dalam hal inihal ini pratikan telah mengambil langkah-langkah sebagai berikut :

pratikan telah mengambil langkah-langkah sebagai berikut : 1. Riset Lapangan

1. Riset Lapangan

Yaitu pengamatan dan penelitian yang dilakukan secara langsung dilokasi Yaitu pengamatan dan penelitian yang dilakukan secara langsung dilokasi proyek. Dalam penyusunan laporan ini, praktikan mengumpulkan dengan metode proyek. Dalam penyusunan laporan ini, praktikan mengumpulkan dengan metode sebagai berikut :

sebagai berikut : 1.

1. Melakukan study mengenai proyek tersebut meliputi spesifikasi teknik,Melakukan study mengenai proyek tersebut meliputi spesifikasi teknik, gambar-gambar dan volume pekerjaan.

gambar-gambar dan volume pekerjaan. 2.

2. Melakukan pengamatan langsung kelapangan tempat pekerjaan yangMelakukan pengamatan langsung kelapangan tempat pekerjaan yang dilaksanakan dan mencatat hal-hal yang dianggap penting.

(21)

3.

3. Melakukan konsultasi dan wawancara secara langsung kepada pembimbingMelakukan konsultasi dan wawancara secara langsung kepada pembimbing lapangan, dan para pekerja dilapangan.

lapangan, dan para pekerja dilapangan. 4.

4. Mengambil dukumentasi kegitan di lapangan.Mengambil dukumentasi kegitan di lapangan.

2.Riset Perpustakaan 2.Riset Perpustakaan

Yaitu penelitian yang dilakukan dengan membaca dan mengambil data dari Yaitu penelitian yang dilakukan dengan membaca dan mengambil data dari berbagai literatur yang berkaitan dengan masalah yang ditelilti.

(22)

BAB II BAB II

DESKRIPSI TEORI DESKRIPSI TEORI

2.1. Defenisi Kolom dan Balok. 2.1. Defenisi Kolom dan Balok.

Struktur adalah bagian yang tak terpisahkan dari ilmu keteknisipilan. Definisi Struktur adalah bagian yang tak terpisahkan dari ilmu keteknisipilan. Definisi sederhana tentang struktur dalam hubungannya dengan bangunan adalah bahwa sederhana tentang struktur dalam hubungannya dengan bangunan adalah bahwa stuktur merupakan sarana untuk menyalurkan beban dan akibat penggunaan dan stuktur merupakan sarana untuk menyalurkan beban dan akibat penggunaan dan kehadiran bangunan ke dalam tanah.

kehadiran bangunan ke dalam tanah.

Dalam perencanaan Struktur harus dipenuhi syarat-syarat sebagai berikut: Dalam perencanaan Struktur harus dipenuhi syarat-syarat sebagai berikut:

 Analisa struktur harus dilakukan dengan caraAnalisa struktur harus dilakukan dengan cara –  – cara mekanika teknik yangcara mekanika teknik yang baku.

baku.

 Analisis dengan komputer, harus memberitahukan prinsip cara kerja programAnalisis dengan komputer, harus memberitahukan prinsip cara kerja program

dan harus ditunjukkan dengan jelas data masukkan serta penjelasan data dan harus ditunjukkan dengan jelas data masukkan serta penjelasan data keluaran.

keluaran.

 Percobaan model diperbolehkan bila diperlukan untuk menunjang analisisPercobaan model diperbolehkan bila diperlukan untuk menunjang analisis

teoritis. teoritis.

 Analisis struktur harus dilakukan dengan model-model matematis yangAnalisis struktur harus dilakukan dengan model-model matematis yang

mensimulasikan keadaan struktur yang sesungguhnya dilihat dari segi sifat mensimulasikan keadaan struktur yang sesungguhnya dilihat dari segi sifat bahan dan kekakuan unsur-unsurnya.

bahan dan kekakuan unsur-unsurnya.

Kolom dan balok merupakan salah satu bagian dari struktur tersebut. Kolom dan balok merupakan salah satu bagian dari struktur tersebut.

(23)

Kolom juga merupakan Element Vertikal yang sangat banyak digunakan, Kolom juga merupakan Element Vertikal yang sangat banyak digunakan, bahkan dinding pemikul beban itu sebenarnya dapat dipandang sebagai kolom yang bahkan dinding pemikul beban itu sebenarnya dapat dipandang sebagai kolom yang diperluas disatu bidang. Kolom tidak selalu harus berarah vertikal, Meskipun suatu diperluas disatu bidang. Kolom tidak selalu harus berarah vertikal, Meskipun suatu element struktur bias berarah miring asalkan memenuhi definisi kolom.

element struktur bias berarah miring asalkan memenuhi definisi kolom.

Kolom yaitu beban (Aksial) hanya diberikan di ujung-ujung nya dan tidak Kolom yaitu beban (Aksial) hanya diberikan di ujung-ujung nya dan tidak ada beban transfersal, element struktur dapat disebut kolom. Dengan demikian ada beban transfersal, element struktur dapat disebut kolom. Dengan demikian kolom tidak mengalami lentur secara langsung (tidak ada beban tegak lurus terhadap kolom tidak mengalami lentur secara langsung (tidak ada beban tegak lurus terhadap sumbunya).

sumbunya).

Kapasitas pikul beban dan panjang element struktur yang mengalami tekan. Kapasitas pikul beban dan panjang element struktur yang mengalami tekan. Fenomena tekuk pada umumnya menyebabkan terjadinya pengurangan kapasitas Fenomena tekuk pada umumnya menyebabkan terjadinya pengurangan kapasitas pikul beban element tekan. Tegangan aksial aktual yang ada pada kolom simetris, pikul beban element tekan. Tegangan aksial aktual yang ada pada kolom simetris, panjang maupun pendek,selalu diberikan oleh F=P/A. Taraf tegangan pada saat panjang maupun pendek,selalu diberikan oleh F=P/A. Taraf tegangan pada saat kegagalan terjadi pada panjang dan

kegagalan terjadi pada panjang dan pendeknya kolom.pendeknya kolom.

Balok digunakan untuk mentransfer beban vertikal secara horizontal sejak Balok digunakan untuk mentransfer beban vertikal secara horizontal sejak pertama kali gedung dibangun.

pertama kali gedung dibangun.

Meskipun dianggap sederhana dalam hal konstruksi, balok mempunyai Meskipun dianggap sederhana dalam hal konstruksi, balok mempunyai karakteristik yang rumit dalam memikul beban dibandingkan dengan jenis elemen karakteristik yang rumit dalam memikul beban dibandingkan dengan jenis elemen struktur yang lain. Apabila digunakan untuk membentuk sistem struktural pada struktur yang lain. Apabila digunakan untuk membentuk sistem struktural pada gedung, elemen pemikul balok adalah yang paling banyak digunakan dengan pola gedung, elemen pemikul balok adalah yang paling banyak digunakan dengan pola berulang. Element pemikul beban yang merupakan bidang (misalkan papan,lantai) berulang. Element pemikul beban yang merupakan bidang (misalkan papan,lantai) mempunyai kemampuan membentang terbatas sehingga pada umumnya ditumpu mempunyai kemampuan membentang terbatas sehingga pada umumnya ditumpu pada jarak-jarak tertentu oleh element sekunder yang terbentang lebih besar sehingga pada jarak-jarak tertentu oleh element sekunder yang terbentang lebih besar sehingga terbentuk system dua arah.

(24)

Proses penentuan ukuran balok yang telah diketahui bentangnya, merupakan Proses penentuan ukuran balok yang telah diketahui bentangnya, merupakan proses yang relatif langsung dan terdiri atas penentuan beban yang bekerja. Variabel proses yang relatif langsung dan terdiri atas penentuan beban yang bekerja. Variabel dasar yang penting dalam design adalah besar beban yang ada, jarak antara dasar yang penting dalam design adalah besar beban yang ada, jarak antara beban-beban, dan perilaku kondisi tumpuan balok.

beban, dan perilaku kondisi tumpuan balok. 2.2.

2.2. Sambungan Balok ke Kolom.Sambungan Balok ke Kolom.

Perencanaan semua sambungan balok ke kolom yang dipergunakan pada Perencanaan semua sambungan balok ke kolom yang dipergunakan pada sistem pemikul beban gempa harus didasarkan pada hasil pengujian kualifikasi yang sistem pemikul beban gempa harus didasarkan pada hasil pengujian kualifikasi yang menunjukkan rotasi inelastik sekurang-kurangnya sama dengan momen plastic menunjukkan rotasi inelastik sekurang-kurangnya sama dengan momen plastic nominal balok Mp pada saat terjadinya rotasi inelastik.

nominal balok Mp pada saat terjadinya rotasi inelastik.

Gaya geser terfaktor Vu, sambungan balok ke kolom harus ditentukan Gaya geser terfaktor Vu, sambungan balok ke kolom harus ditentukan menggunakan kombinasi beban dari bekerjanya momen lentur sebesar 1,1 Ry Rr Z menggunakan kombinasi beban dari bekerjanya momen lentur sebesar 1,1 Ry Rr Z pada arah yang berlawanan masing-masing ujung balok, sebagai alternatif , nilai Vu pada arah yang berlawanan masing-masing ujung balok, sebagai alternatif , nilai Vu yang lebih kecil dapat digunakan selama dapat dibuktikan menggunakan analisis yang lebih kecil dapat digunakan selama dapat dibuktikan menggunakan analisis yang rasional. Gaya geser terfaktor tidak perlu lebih besar daripada gaya geser yang yang rasional. Gaya geser terfaktor tidak perlu lebih besar daripada gaya geser yang dihasilkan oleh kombinasi pembebanan (t

dihasilkan oleh kombinasi pembebanan (t ( dz + wz))/90.( dz + wz))/90.

2.3.

2.3. Daerah panel pada sambungan BalDaerah panel pada sambungan Balok ke Kolom.ok ke Kolom.

Kuat geser terfaktor Vu pada daerah panel ditentukan berdasarkan momen Kuat geser terfaktor Vu pada daerah panel ditentukan berdasarkan momen lentur balok sesuai dengan kombinasi pembebanan :

lentur balok sesuai dengan kombinasi pembebanan :

 Nu ≤ 0,75 Nu;  Nu ≤ 0,75 Nu;v Vn = 0,6v Vn = 0,6 v fy dctpv fy dctp         dbdctp dbdctp cf  cf  bcft  bcft 22 3 3 1 1

(25)

Dan Dan Bila Nu Bila Nu 0,75 Ny = 0,60,75 Ny = 0,6 v fy dctpv fy dctp         dbdctp dbdctp cf  cf  bcft  bcft 22 3 3 1 1          Ny  Ny  Nu  Nu 2 2 ,, 1 1 1 1 Dimana : Dimana : tp

tp : : tebal tebal total total daerah daerah panel panel termasuk termasuk pelat pelat pengganda.pengganda. dc

dc : : tinggi tinggi keseluruhan keseluruhan penampang penampang kolom.kolom. bcf

bcf : : lebar lebar sayap sayap kolom.kolom. db

db : : tinggi tinggi bruto bruto penampang penampang balok.balok. fy

fy : : tegangan tegangan leleh leleh bahan bahan baja baja pada pada daerah daerah panel.panel. Pelat-pelat pengganda pada daerah panel

Pelat-pelat pengganda pada daerah panel

2.4

2.4 Lentur Lentur pada pada Balok.Balok.

Beban-beban yang bekerja pada struktur, baik yang berupa beban gravitasi ( Beban-beban yang bekerja pada struktur, baik yang berupa beban gravitasi ( berarah vertikal) maupun beban-beban lain, seperti beban angin (dapat berarah berarah vertikal) maupun beban-beban lain, seperti beban angin (dapat berarah horizontal) atau juga beban kaarena susut dan beban karena perubahan temperatur horizontal) atau juga beban kaarena susut dan beban karena perubahan temperatur menyebabkan adanya lentur dan deformasi pada elemen struktur. Lentur pada balok menyebabkan adanya lentur dan deformasi pada elemen struktur. Lentur pada balok merupakan akibat dari adanya regangan yang timbul karena adanya beban luar.

(26)

Apabila bebannya bertambah, maka pada balok terjadi deformasi dan regangan Apabila bebannya bertambah, maka pada balok terjadi deformasi dan regangan tambahan yang mengakibatkan timbulnya atau bertambahnya letak lentur tambahan yang mengakibatkan timbulnya atau bertambahnya letak lentur disepanjang bentang balok. Bila bebannya terus bertambah, pada akhirnya dapat disepanjang bentang balok. Bila bebannya terus bertambah, pada akhirnya dapat terjadi keruntuhan elemen struktur, yaitu pada saat beban luarnya mencapai kapasita terjadi keruntuhan elemen struktur, yaitu pada saat beban luarnya mencapai kapasita taraf elemen pembebanan demikian disebut

taraf elemen pembebanan demikian disebut keadaan limit dari keruntuhan padakeadaan limit dari keruntuhan pada lentur.

lentur. Karena itulah perencana harus mendesain penampang balok elemen balokKarena itulah perencana harus mendesain penampang balok elemen balok sedemikian rupa sehingga tidak terjadi retak yang berlebihan pada saat beban kerja. sedemikian rupa sehingga tidak terjadi retak yang berlebihan pada saat beban kerja.

Tegangan-tegangan lentur merupakan hasil dari momen lentur luar. Tegangan ini Tegangan-tegangan lentur merupakan hasil dari momen lentur luar. Tegangan ini hampir selalu menentukan dimensi geometris penampang beton bertulang. Proses hampir selalu menentukan dimensi geometris penampang beton bertulang. Proses desain yang mencakup pemilihan dan analisis pemampang dimulai dengan desain yang mencakup pemilihan dan analisis pemampang dimulai dengan pemenuhan syarat terhadap lentur, kecuali untuk komponen struktur yang khusus pemenuhan syarat terhadap lentur, kecuali untuk komponen struktur yang khusus seperti pondasi. Setelah itu faktor-faktor lain seperti kapasitas geser, defleksi, retak, seperti pondasi. Setelah itu faktor-faktor lain seperti kapasitas geser, defleksi, retak, dan panjang penyaluran tulangan dianalisis sampai memenuhi persyaratan. dan panjang penyaluran tulangan dianalisis sampai memenuhi persyaratan. Prinsip-prinsip mekanika dasar mengenai keseimbangan merupakan hal yang harus prinsip mekanika dasar mengenai keseimbangan merupakan hal yang harus terpenuhi untuk setiap keadaan pembebanan.

terpenuhi untuk setiap keadaan pembebanan. 2.5

2.5 Asumsi-asumsi yang digunakan dalam Penerapan Perilaku Penampang.Asumsi-asumsi yang digunakan dalam Penerapan Perilaku Penampang. Asumsi-asumsi yang digunakan dalam menetapkan perilaku penampang Asumsi-asumsi yang digunakan dalam menetapkan perilaku penampang adalah

adalah sebagai sebagai berikut berikut :: 1.

1. Distribusi regangan dianggap linier. Asumsi ini berdasarkan hipotesisDistribusi regangan dianggap linier. Asumsi ini berdasarkan hipotesis Bernoulli, yaitu penampang yang datar sebelum mengalami lentur akan tetap Bernoulli, yaitu penampang yang datar sebelum mengalami lentur akan tetap datar dan tegak lurus terhadap sumbu netral setelah mengalami lentur.

datar dan tegak lurus terhadap sumbu netral setelah mengalami lentur. 2.

2. Regangan pada baja dan beton di sekitarnya sama, sebelum terjadi retak padaRegangan pada baja dan beton di sekitarnya sama, sebelum terjadi retak pada beton atau leleh pada baja.

(27)

3.

3. beton lemah terhadap tarik. Beton akan retak pada taraf pembebanan kecil,beton lemah terhadap tarik. Beton akan retak pada taraf pembebanan kecil, yaitu sekitar 10% dari kekuatan tekannya. Akibatnya bagian beton yang yaitu sekitar 10% dari kekuatan tekannya. Akibatnya bagian beton yang mengalami tarik pada penampang diabaikan dalm perhitungan analisis dan mengalami tarik pada penampang diabaikan dalm perhitungan analisis dan desain, juga tulangan tarik yang ada dianggap memikul gaya tarik tersebut. desain, juga tulangan tarik yang ada dianggap memikul gaya tarik tersebut.

2.6.

2.6. Bahan Bahan yang yang DigunakanDigunakan

Bahan yang dipakai harus memenuhi persyaratan dan standart serta spesifikasi Bahan yang dipakai harus memenuhi persyaratan dan standart serta spesifikasi teknis yang telah ditentukan dalam Rencana Acuan Kerja agar dapat tercipta struktur teknis yang telah ditentukan dalam Rencana Acuan Kerja agar dapat tercipta struktur bangunan yang aman serta sesuai dengan Bestek.

bangunan yang aman serta sesuai dengan Bestek.

Adapun bahan-bahan yang dipergunakan dalam pembangunan gedung Adapun bahan-bahan yang dipergunakan dalam pembangunan gedung serbaguna

serbaguna antara antara lain lain :: 1.

1. Semen Portland ( PC )Semen Portland ( PC ) 2.

2. Agregat Halus ( pasir )Agregat Halus ( pasir ) 3.

3. Agregat Kasar ( kerikil )Agregat Kasar ( kerikil ) 4.

4. AirAir 5.

5. Besi TulanganBesi Tulangan 6.

6. KayuKayu

2.6.1. Semen Portland (PC ) 2.6.1. Semen Portland (PC )

Semen adalah suatu jenis bahan yang memiliki sifat adhesif dan kohesif yang Semen adalah suatu jenis bahan yang memiliki sifat adhesif dan kohesif yang memungkinkan melekatnya partikel-partikel agregat menjadi suatu massa padat memungkinkan melekatnya partikel-partikel agregat menjadi suatu massa padat dengan bantuan air.

(28)

Persyaratan untuk semen Portland bagi beton adalah : Persyaratan untuk semen Portland bagi beton adalah : 1.

1. Menurut Peraturan Semen Portland Indonesia pada Peraturan Beton BertulangMenurut Peraturan Semen Portland Indonesia pada Peraturan Beton Bertulang Indonesia 1971 ( NI

Indonesia 1971 ( NI –  – 2 ), dengan perbandingan campuran ditentukan dalam2 ), dengan perbandingan campuran ditentukan dalam berat dan tidak boleh mempunyai kesalahan lebih dari 25%.

berat dan tidak boleh mempunyai kesalahan lebih dari 25%. 2.

2. Semen Portland yang digunakan harus diperiksa di laboratorium dan hasilnyaSemen Portland yang digunakan harus diperiksa di laboratorium dan hasilnya harus diberitahukan kepada direksi pengawas untuk mendapatkan persetujuan harus diberitahukan kepada direksi pengawas untuk mendapatkan persetujuan dan penggunaannya.

dan penggunaannya. 3.

3. Semen harus diletakkanSemen harus diletakkan  30 cm diatas permukaan lantai untuk menghindari30 cm diatas permukaan lantai untuk menghindari semen dari kerusakan.

semen dari kerusakan.

Adapun semen yang dipergunakan dalam proyek ini adalah semen Portland Adapun semen yang dipergunakan dalam proyek ini adalah semen Portland Type II merek Semen Padang, dengan berat 50 kg/zak yang diperoleh dari salah satu Type II merek Semen Padang, dengan berat 50 kg/zak yang diperoleh dari salah satu distributor yang ada di Medan.

distributor yang ada di Medan.

2.6.2. Agregat Halus ( Pasir ) 2.6.2. Agregat Halus ( Pasir )

Agregat halus untuk beton adalah agregat berupa pasir alam sebagai hasil Agregat halus untuk beton adalah agregat berupa pasir alam sebagai hasil abrasi alami dari batu-batuan dan sebagai bahan pengisi dari suatu campuran beton abrasi alami dari batu-batuan dan sebagai bahan pengisi dari suatu campuran beton yang memiliki ukuran butir sebesar

yang memiliki ukuran butir sebesar 0,0750,075 –  – 5 mm.5 mm.

Persyaratan untuk agregat halus ( pasir ) bagi beton bertulang menurut Persyaratan untuk agregat halus ( pasir ) bagi beton bertulang menurut SK

SK –  – SNISNI –  – TT –  – 1515 –  – 19901990 –  – 03 adalah :03 adalah : 1.

1. Agregat halus harus terdiri dari butir-butir yang tajam dan keras, dengan indeksAgregat halus harus terdiri dari butir-butir yang tajam dan keras, dengan indeks kekerasan

(29)

2.

2. Butir-butir agregat harus bersifat kekal, artinya tidak pecah atau hancur olehButir-butir agregat harus bersifat kekal, artinya tidak pecah atau hancur oleh pengaruh-pengaruh cuaca, terik matahari dan hujan.

pengaruh-pengaruh cuaca, terik matahari dan hujan. 3.

3. Agregat halus tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 5%. Apabila kadarAgregat halus tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 5%. Apabila kadar lumpur melampaui 5%, maka agregat harus dicuci.

lumpur melampaui 5%, maka agregat harus dicuci. 4.

4. Susunan besar butir agregat halus harus mempunyai modulus kehalusan antaraSusunan besar butir agregat halus harus mempunyai modulus kehalusan antara 1,5

1,5 –  – 3,8 dan harus terdiri dari butir-butir yang beraneka ragam besarnya dan3,8 dan harus terdiri dari butir-butir yang beraneka ragam besarnya dan harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :

harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut : a.

a. Sisa diatas ayakan 4,80 mm, harus maksimum 2% berat.Sisa diatas ayakan 4,80 mm, harus maksimum 2% berat. b.

b. Sisa diatas ayakan 1,20 mm, harus minimum 10% berat.Sisa diatas ayakan 1,20 mm, harus minimum 10% berat. c.

c. Sisa diatas ayakan 0,30 mm, harus minimum 15% berat.Sisa diatas ayakan 0,30 mm, harus minimum 15% berat.

Tidak boleh mengandung kadar garam dan bahan-bahan organik terlalu banyak Tidak boleh mengandung kadar garam dan bahan-bahan organik terlalu banyak kecuali mendapat petunjuk dari lembaga

kecuali mendapat petunjuk dari lembaga yang berwenang.yang berwenang.

Untuk agregat halus yang digunakan dalam proyek ini diambil dari Quarry Untuk agregat halus yang digunakan dalam proyek ini diambil dari Quarry yang ada di daerah Binjai. Dari pengamatan kerja praktek di lapangan, agregat halus yang ada di daerah Binjai. Dari pengamatan kerja praktek di lapangan, agregat halus yang digunakan pada proyek ini baik, karena kandungan organiknya relative kecil yang digunakan pada proyek ini baik, karena kandungan organiknya relative kecil dan tidak mengandung lumpur. Walaupun pada proyek ini tidak dilakukan uji dan tidak mengandung lumpur. Walaupun pada proyek ini tidak dilakukan uji kandungan lumpur dan bahan-bahan organik di laboraturium.

kandungan lumpur dan bahan-bahan organik di laboraturium.

2.6.3. Agregat Kasar ( Kerikil ) 2.6.3. Agregat Kasar ( Kerikil )

Agregat kasar untuk beton adalah berupa kerikil sebagai hasil abrasi alami dari Agregat kasar untuk beton adalah berupa kerikil sebagai hasil abrasi alami dari batu-batuan atau berupa batu pecah yang diperoleh dari pemecah batu dan batu-batuan atau berupa batu pecah yang diperoleh dari pemecah batu dan mempunyai ukuran butiran 5

(30)

Persyaratan untuk agregat kasar ( kerikil ) bagi beton sesuai SK

Persyaratan untuk agregat kasar ( kerikil ) bagi beton sesuai SK –  – SNISNI –  – TT –  – 1515  – 

 – 19901990 –  – 03 adalah :03 adalah :

1.

1. Agregat kasar ini dapat berupa koral atau batu pecah, yang berukuran butiranAgregat kasar ini dapat berupa koral atau batu pecah, yang berukuran butiran minimumnya adalah 5 mm, dan besar butiran maksimumnya tidak boleh lebih minimumnya adalah 5 mm, dan besar butiran maksimumnya tidak boleh lebih besar daripada 1/5 jarak terkecil antara bidang-bidang samping dari cetakan dan besar daripada 1/5 jarak terkecil antara bidang-bidang samping dari cetakan dan 1/3 tebal pelat atau 3/4 dari jarak bersih minimum diantara batang-batang 1/3 tebal pelat atau 3/4 dari jarak bersih minimum diantara batang-batang tulangan.

tulangan. 2.

2. Terdiri dari butirn kasar, keras Terdiri dari butirn kasar, keras dan tidak berpori dan tidak akan hancur dan pecdan tidak berpori dan tidak akan hancur dan pecahah akibat pengaruh cuaca.

akibat pengaruh cuaca. 3.

3. Gradasi butiran yang beraneka-ragam yang baik serta cukup syarat kehalusannyaGradasi butiran yang beraneka-ragam yang baik serta cukup syarat kehalusannya harus memenuhi persyaratan :

harus memenuhi persyaratan : a.

a. Sisa diatas ayakan 31,5 mm harus 0% berat.Sisa diatas ayakan 31,5 mm harus 0% berat. b.

b. Sisa diatas ayakan 4 mm antara 90%Sisa diatas ayakan 4 mm antara 90% –  – 98% dari berat.98% dari berat. c.

c. Selisih antara sisi kumulatif diatas dua ayakan yang berurutan maksimumSelisih antara sisi kumulatif diatas dua ayakan yang berurutan maksimum 60% berat dan minimum 10% berat.

60% berat dan minimum 10% berat. 4.

4. Kadar lumpur dalam agregat kasar harus < 10% berat, bila kadar melebihi 10%,Kadar lumpur dalam agregat kasar harus < 10% berat, bila kadar melebihi 10%, maka agregat tersebut harus dicuci sampai kadar lumpur 10% atau agregat maka agregat tersebut harus dicuci sampai kadar lumpur 10% atau agregat diganti dengan agregat yang berkadar lumpur 10%

diganti dengan agregat yang berkadar lumpur 10% berat.berat. 5.

5. Butiran yang pipih harus < 20% berat agregat seluruhnya.Butiran yang pipih harus < 20% berat agregat seluruhnya. 6.

6. Kekerasan butiran dicoba dengan percobaan laboratorium dengan menggunakanKekerasan butiran dicoba dengan percobaan laboratorium dengan menggunakan mesin Los Angeles dimana hasil percobaan pengurangan berat yang terjadi mesin Los Angeles dimana hasil percobaan pengurangan berat yang terjadi akibat pengausan harus < 50%.

akibat pengausan harus < 50%. 7.

7. Penyimpangan yang terjadi dapat diijinkan apabila penilaian dari pengawas telahPenyimpangan yang terjadi dapat diijinkan apabila penilaian dari pengawas telah menjamin tidak akan terjadi rongga-rongga pada pengikatan agregat kasar.

(31)

8.

8. Butir-butir bersih dan tidak berpori, batu pecah hasil dari stone crusher jumlahButir-butir bersih dan tidak berpori, batu pecah hasil dari stone crusher jumlah butir pipih maksimum 20% berat bersih, tidak mengandung zat-zat aktif alkali butir pipih maksimum 20% berat bersih, tidak mengandung zat-zat aktif alkali dengan ukuran rata-rata antara 4

dengan ukuran rata-rata antara 4 –  – 7 mm.7 mm.

Agregat kasar yang digunakan dalam proyek ini merupakan kerikil sungai yang Agregat kasar yang digunakan dalam proyek ini merupakan kerikil sungai yang diambil dari Quarry. Pemakaian kerikil dalam campuran beton hanya digunakan diambil dari Quarry. Pemakaian kerikil dalam campuran beton hanya digunakan dalam pekerjaan pengecoran saja.

dalam pekerjaan pengecoran saja.

2.6.4. Air 2.6.4. Air

Air yang digunakan disini adalah air sebagai bahan pembantu dalam Air yang digunakan disini adalah air sebagai bahan pembantu dalam konstruksi, yang kegunaannya meliputi pada pembuatan dan perawatan beton, konstruksi, yang kegunaannya meliputi pada pembuatan dan perawatan beton, adukan pasangan batu dan adukan plesteran.

adukan pasangan batu dan adukan plesteran.

Persyaratan untuk air bagi campuran beton adalah : Persyaratan untuk air bagi campuran beton adalah : 1.

1. Tidak mengandung bahan-bahan organik yang akan menimbulkan hilangnyaTidak mengandung bahan-bahan organik yang akan menimbulkan hilangnya kekuatan beton dan baja.

kekuatan beton dan baja. 2.

2. Tidak mengandung minyak yang menyebabkan tidak berfungsinya bahan perekatTidak mengandung minyak yang menyebabkan tidak berfungsinya bahan perekat pada beton dan baja.

pada beton dan baja. 3.

3. Tidak mengandung garam dan asam alkali yang dapat merusak beton dan baja.Tidak mengandung garam dan asam alkali yang dapat merusak beton dan baja. 4.

4. Dengan kata lain yang digunakan adalah air bersih yang dapat diminum.Dengan kata lain yang digunakan adalah air bersih yang dapat diminum.

Untuk mendapatkan kepastian kelayakan air, maka air harus diteliti di Untuk mendapatkan kepastian kelayakan air, maka air harus diteliti di laboraturium yang disetujui oleh konsultan

laboraturium yang disetujui oleh konsultan dan pangdam.dan pangdam.

Menurut hasil pengamatan kerja praktek di lapangan, air yang digunakan pada Menurut hasil pengamatan kerja praktek di lapangan, air yang digunakan pada proyek ini sudah baik ( sudah memenuhi syarat ) karena air yang digunakan berasal proyek ini sudah baik ( sudah memenuhi syarat ) karena air yang digunakan berasal

(32)

dari instansi PDAM Tirtanadi Medan yang ada dilokasi proyek sehingga mutunya dari instansi PDAM Tirtanadi Medan yang ada dilokasi proyek sehingga mutunya sudah dapat dijamin meskipun tidak

sudah dapat dijamin meskipun tidak dilakukan pengujian di laboraturium.dilakukan pengujian di laboraturium.

2.6.5. Beton 2.6.5. Beton

Beton didapat dari pencampuran bahan-bahan agregat halus dan kasar yaitu Beton didapat dari pencampuran bahan-bahan agregat halus dan kasar yaitu pasir, batu, batu pecah, atau bahan semacam lainnya, dengan menambahkan pasir, batu, batu pecah, atau bahan semacam lainnya, dengan menambahkan secukupnya bahan perekat semen dan air sebagai bahan pembantu guna keperluan secukupnya bahan perekat semen dan air sebagai bahan pembantu guna keperluan reaksi kimia selama proses pengerasan dan perawatan beton berlangsung. Agregat reaksi kimia selama proses pengerasan dan perawatan beton berlangsung. Agregat halus dan kasar disebut sebagai bahan susun kasar campuran yang merupakan halus dan kasar disebut sebagai bahan susun kasar campuran yang merupakan komponen utama beton. Nilai kekuatan serta daya tahan (

komponen utama beton. Nilai kekuatan serta daya tahan ( durabilitydurability ) beton) beton merupakan fungsi dari banyak faktor diantaranya adalah nilai banding campuran dan merupakan fungsi dari banyak faktor diantaranya adalah nilai banding campuran dan mutu bahan susun, metode pelaksanaan pengecoran, pelaksanaan finishing, mutu bahan susun, metode pelaksanaan pengecoran, pelaksanaan finishing, temperatur, dan kondisi perawatan pengerasann

temperatur, dan kondisi perawatan pengerasannya.ya.

Nilai kuat tekan beton relatif tinggi dibandingkan dengan kuat tariknya, dan Nilai kuat tekan beton relatif tinggi dibandingkan dengan kuat tariknya, dan beton merupakan bahan bersifat getas. Nilai kuat tariknya hanya berkisar 9%

beton merupakan bahan bersifat getas. Nilai kuat tariknya hanya berkisar 9% –  – 15%15% saja dari kuat tekannya. Pada penggunaan sebagai komponen struktural bangunan, saja dari kuat tekannya. Pada penggunaan sebagai komponen struktural bangunan, umumnya beton diperkuat dengan batang tulangan baja sebagai bahan yang dapat umumnya beton diperkuat dengan batang tulangan baja sebagai bahan yang dapat bekerja sama dan membantu kelemahannya, terutama pada bagian yang menahan bekerja sama dan membantu kelemahannya, terutama pada bagian yang menahan tarik. Dengan demikian tersusun pembagian tugas, dimana batang tulangan bertugas tarik. Dengan demikian tersusun pembagian tugas, dimana batang tulangan bertugas memperkuat dan menahan gaya tarik, sedangkan beton hanya diperhitungkan untuk memperkuat dan menahan gaya tarik, sedangkan beton hanya diperhitungkan untuk menahan gaya tekan. Komponen ini disebut dengan beton bertulang. Dalam menahan gaya tekan. Komponen ini disebut dengan beton bertulang. Dalam perkembangannya, didasarkan pada tujuan peningkatan kemampuan kekuatan perkembangannya, didasarkan pada tujuan peningkatan kemampuan kekuatan

Referensi

Dokumen terkait

untuk ketel uap adalah ampas tebu yang merupakan hasil buangan dan Pabrik Gula Madukismo,. sedangkan untuk kebutuhan air dapat dipenuhi dan sungai Winongo yang terletak

Prinsip kerja dari mesin Water Chiller ini adalah mendinginkan suatu media yang menghasilkan panas dengan cara di aliri air yang dingin, sehingga melalui air

Alat ini berfungsi untuk mengurangi kadar kotoran dan air dalam minyak dengan menggunakan prinsip pemisahan berdasarkan perbedaan berat jenis dan gaya

Beton yang digunakan dalam proses pengecoran struktur adalah beton

Dalam tahapan ini, kami ingin mengetahui apa itu geothermal, bagaimana proses kerja yang dilakukan PLTP Kamojang secara keseluruhan dari awal sampai akhir, alat-alat atau

Pu)i syukur kehadirat A..A, '8-* karena atas perkenanNya lah laporan ker)a praktek den#an )udul 9an%an# !an#un 8esite ;orum Komunikasi Perantau Pesisir

KEGIATAN KERJA PRAKTEK Setelah melakukan analisis terhadap kondisi kerja instansi, kondisi SDM dan kondisi layanan yang berjalan di SDN Bumiijo Yogyakarta maka kami mulai merancang

Pemadatan Tanah Sumber: Dokumentasi dilokasi proyek Pada gambar 3.7 ialah alat berat wheel loader yang berfungsi untu pemadatan tanah berat roda wheel loader sekitar 6 – 12 ton