• Tidak ada hasil yang ditemukan

GRI 305: EMISI 2016 GRI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "GRI 305: EMISI 2016 GRI"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

GRI 305: EMISI

2016

GRI

(2)

Daftar Isi

Pendahuluan

3

GRI 305: Emisi

5

1. Pengungkapan pendekatan manajemen

5

2. Pengungkapan topik spesifik

7

Pengungkapan 305-1 Emisi GRK (Cakupan 1) langsung

7

Pengungkapan 305-2 Emisi energi GRK (Cakupan 2) tidak langsung

9

Pengungkapan 305-3 Emisi GRK (Cakupan 3) tidak langsung lainnya

11

Pengungkapan 305-4 Intensitas emisi GRK

13

Pengungkapan 305-5 Pengurangan emisi GRK

14

Pengungkapan 305-6 Emisi zat perusak ozon (ODS)

15

Pengungkapan 305-7 Nitrogen oksida (NO

X

), sulfur oksida (SO

X

), dan emisi

udara yang signifikan lainnya

17

Rujukan

18

Catatan: Dokumen ini mencakup pranala ke Standar lainnya. Di sebagian besar browser, menggunakan ‘ctrl’ + klik

akan membuka tautan eksternal di jendela browser baru. Setelah mengeklik tautan, gunakan ‘alt’ + panah kiri Tentang Standar ini

Tanggung

jawab Standar ini dikeluarkan oleh Tanggapan terkait Standar GRI dapat dikirimkan ke Global Sustainability Standards Board (GSSB)standards@globalreporting.org.

untuk dipertimbangkan GSSB.

Ruang lingkup GRI 305: Emisi menentukan persyaratan pelaporan mengenai topik emisi. Standar ini

dapat digunakan oleh organisasi dari berbagai ukuran, jenis, sektor, atau lokasi geografis yang ingin melaporkan dampaknya terkait dengan topik ini.

Rujukan

normatif Standar ini untuk digunakan bersama-sama dengan versi terbaru dari dokumen-dokumen berikut. GRI 101: Landasan

GRI 103: Pendekatan Manajemen Daftar Istilah Standar GRI

Dalam naskah Standar ini, istilah-istilah yang didefinisikan dalam Daftar Istilah digarisbawahi.

Tanggal

(3)

Pendahuluan

GRI 305: Emisi adalah Standar GRI topik spesifik dalam seri 300 (topik Lingkungan).

GRI 101: Landasan adalah titik awal untuk penggunaan Standar GRI. Dokumen tersebut memiliki informasi penting tentang cara menggunakan dan merujuk Standar. A. Ikhtisar

Standar ini adalah bagian dari Standar Pelaporan Keberlanjutan GRI (Standar GRI). Standar ini dirancang untuk digunakan oleh organisasi-organisasi untuk melaporkan tentang dampak mereka terhadap perekonomian, lingkungan, dan/atau masyarakat. Standar GRI disusun sebagai standar modular yang saling terkait. Rangkaian lengkapnya dapat diunduh di www.globalreporting.org/standards/.

Terdapat tiga Standar universal yang berlaku pada setiap organisasi yang menyusun laporan keberlanjutan: GRI 101: Landasan

GRI 102: Pengungkapan Umum GRI 103: Pendekatan Manajemen

Organisasi kemudian memilih dari seperangkat Standar GRI topik spesifik untuk pelaporan mengenai topik materialnya. Standar-standar ini dikelompokkan menjadi tiga seri: 200 (Topik ekonomi), 300 (Topik lingkungan), dan 400 (Topik sosial).

Setiap Standar topik termasuk pengungkapan khusus untuk topik tersebut, dan dirancang untuk digunakan bersama dengan GRI 103: Pendekatan Manajemen, yang digunakan untuk melaporkan pendekatan manajemen untuk topik tersebut.

B. Menggunakan Standar GRI dan membuat klaim

Terdapat dua pendekatan dasar dalam menggunakan Standar GRI. Untuk masing-masing cara menggunakan Standar, ada klaim atau pernyataan penggunaan yang sesuai, yang wajib disertakan oleh sebuah organisasi dalam setiap materi yang diterbitkan.

1. Standar GRI dapat digunakan sebagai satu set dokumen untuk mempersiapkan laporan keberlanjutan sesuai dengan Standar. Ada dua pilihan dalam mempersiapkan laporan yang sesuai (Inti atau Komprehensif),

bergantung pada sejauh mana pengungkapan yang tercakup dalam laporan.

Suatu organisasi yang menyiapkan sebuah laporan sesuai dengan Standar GRI menggunakan Standar ini, GRI 305: Emisi, jika ini adalah salah satu topik materialnya.

2. Standar GRI yang dipilih, atau bagian dari isinya, juga dapat digunakan untuk melaporkan informasi tertentu, tanpa mempersiapkan laporan yang sesuai dengan Standar. Setiap materi yang diterbitkan dan menggunakan Standar GRI dengan cara ini harus menyertakan klaim ‘yang merujuk pada GRI’.

Lihat Bagian 3 dari GRI 101: Landasan untuk informasi lebih lanjut tentang cara menggunakan Standar GRI, dan klaim tertentu yang diperlukan organisasi untuk dimasukkan dalam materi yang dipublikasikan.

GRI

103

GRI

102

Standar topik spesifik Standar Universal

Titik awal untuk menggunakan Standar GRI

GRI

101

Landasan Pengungkapan

Umum Pendekatan Manajemen

Untuk melaporkan informasi kontekstual tentang sebuah organisasi Untuk melaporkan pendekatan manajemen untuk setiap topik material

Pilih dari standar-standar ini untuk melaporkan pengungkapan spesifik untuk setiap topik material

GRI

300

Lingkungan

GRI

400

Sosial

GRI

200

Ekonomi Gambar 1

(4)

C. Persyaratan, rekomendasi, dan panduan

Standar GRI mencakup:

Persyaratan. Ini adalah instruksi wajib. Dalam teks ini,

persyaratan disajikan dalam huruf tebal dan ditandai

dengan kata ‘harus’. Persyaratan harus dibaca dalam konteks rekomendasi dan panduan; namun, sebuah organisasi tidak diwajibkan untuk mematuhi rekomendasi atau panduan untuk mengklaim bahwa laporan telah disusun sesuai dengan Standar.

Rekomendasi. Ini adalah kasus ketika tindakan tertentu

dianjurkan, tetapi tidak diwajibkan. Dalam teks ini, kata ‘sebaiknya’ menunjukkan rekomendasi.

Panduan. Bagian-bagian ini mencakup informasi

latar belakang, penjelasan, dan contoh-contoh untuk membantu organisasi lebih memahami persyaratan. Sebuah organisasi diwajibkan untuk mematuhi semua persyaratan yang berlaku untuk mengklaim bahwa laporannya telah disusun sesuai dengan Standar GRI. Lihat GRI 101: Landasan untuk informasi lebih lanjut.

D. Konteks latar belakang

Dalam konteks Standar GRI, dimensi keberlanjutan lingkungan menyangkut dampak organisasi pada sistem alami yang hidup dan tidak hidup, termasuk tanah, udara, air dan ekosistem.

GRI 305 membahas emisi ke udara, yang merupakan

pelepasan zat-zat dari sumbernya ke atmosfer. Jenis emisi meliputi: gas rumah kaca (GRK), zat perusak ozon (ODS), dan nitrogen oksida (NOX) serta sulfur oksida (SOX), di antara emisi udara yang signifikan.

Emisi GRK

Emisi GRK adalah kontributor utama bagi perubahan iklim dan diatur oleh ‘Konvensi Kerangka Kerja Perubahan Iklim’ Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan ‘Protokol Kyoto’ PBB yang muncul berikutnya.

Standar ini mencakup GRK berikut: • Karbon dioksida (CO2) • Metana (CH4) • Dinitrogen oksida (N2O) • Hidrofluorokarbon (HFC) • Perfluorokarbon (PFC) • Sulfur heksafluorida (SF6) • Nitrogen trifluorida (NF3)

Beberapa GRK, termasuk metana, juga merupakan polutan udara yang memiliki dampak negatif signifikan terhadap ekosistem, kualitas udara, pertanian, serta kesehatan manusia dan hewan.

Akibatnya, sistem insentif serta peraturan nasional dan internasional yang berbeda, seperti perdagangan emisi, bertujuan untuk mengontrol volume dan memberi imbalan pada pengurangan emisi GRK.

Persyaratan pelaporan untuk emisi GRK dalam Standar ini didasarkan pada persyaratan ‘Standar Pelaporan dan Akuntansi Perusahaan Protokol GRK’ (‘Standar Perusahaan Protokol GRK’) dan ‘Standar Pelaporan dan Akuntansi Rantai Nilai Perusahaan Protokol GRK (Cakupan 3)’ (‘Standar Rantai Nilai Perusahaan Protokol GRK’). Kedua standar ini adalah bagian dari Protokol GRK yang dikembangkan oleh Institut Sumber Daya Dunia (WRI) dan Dewan Bisnis Dunia untuk Pembangunan Berkelanjutan (WBCSD).

Protokol GRK telah membentuk klasifikasi emisi GRK yang disebut ‘Cakupan’: Cakupan 1, Cakupan 2 dan Cakupan 3. Standar emisi GRK yang diterbitkan oleh Organisasi Internasional untuk Standardisasi (ISO), ‘ISO 14064’, menyajikan klasifikasi cakupan ini dengan istilah-istilah berikut:

• Emisi GRK langsung = Cakupan 1

• Emisi energi GRK tidak langsung = Cakupan 2 • Emisi GRK tidak langsung lainnya = Cakupan 3 Dalam Standar ini, istilah-istilah digabungkan dengan cara berikut, sebagaimana dijelaskan dalam Daftar Istilah Standar GRI:

• Emisi GRK (Cakupan 1) langsung

• Emisi energi GRK (Cakupan 2) tidak langsung • Emisi GRK (Cakupan 3) tidak langsung lainnya

Zat perusak ozon (ODS)

Lapisan ozon menyaring sebagian besar radiasi ultraviolet (UV-B) yang secara biologis berbahaya. Penipisan ozon akibat ODS yang diamati dan diproyeksikan menimbulkan kekhawatiran di seluruh dunia. Program Lingkungan PBB (UNEP) ‘Protokol Montreal mengenai Zat yang Merusak Lapisan Ozon’ (‘Protokol Montreal’) meregulasi pengurangan ODS secara internasional.

Nitrogen Oksida (NOX), sulfur oksida (SOX), dan emisi udara

signifikan lainnya

Polutan seperti NOx dan SOX memiliki efek buruk pada iklim, ekosistem, kualitas udara, habitat, pertanian, serta kesehatan manusia dan hewan. Penurunan kualitas udara, peningkatan keasaman, degradasi hutan dan masalah kesehatan masyarakat telah menuntun pada adanya peraturan lokal dan internasional untuk mengontrol emisi-emisi polutan tersebut.

Penurunan dalam emisi polutan yang diregulasi menyebabkan adanya kondisi kesehatan yang lebih baik bagi pekerja dan masyarakat lokal serta dapat meningkatkan hubungan dengan para pemangku kepentingan yang terkena dampak. Di daerah-daerah yang memiliki batasan emisi, volume emisi juga memiliki implikasi langsung pada biaya.

Emisi udara yang signifikan lainnya mencakup, misalnya, polutan organik yang persisten atau materi partikulat, serta emisi udara yang diatur dalam konvensi internasional dan/atau undang-undang atau peraturan nasional,

(5)

Standar ini mencakup pengungkapan pendekatan manajemen dan pengungkapan topik

spesifik. Hal ini ditetapkan dalam Standar sebagai berikut:

• Pengungkapan pendekatan manajemen (bagian ini merujuk pada GRI 103)

• Pengungkapan 305-1 Emisi GRK (Cakupan 1) langsung

• Pengungkapan 305-2 Emisi energi GRK (Cakupan 2) tidak langsung

• Pengungkapan 305-3 Emisi GRK (Cakupan 3) tidak langsung lainnya

• Pengungkapan 305-4 Intensitas emisi GRK

• Pengungkapan 305-5 Pengurangan emisi GRK

• Pengungkapan 305-6 Emisi zat perusak ozon (ODS)

• Pengungkapan 305-7 Nitrogen oksida (NO

X

), sulfur oksida (SO

X

), dan emisi udara

signifikan lainnya

Persyaratan pelaporan

1.1 Organisasi pelapor harus melaporkan pendekatan manajemennya terhadap emisi dengan menggunakan GRI 103: Pendekatan Manajemen.

1.2 Saat melaporkan target emisi GRK, organisasi pelapor harus menjelaskan apakah offset digunakan untuk memenuhi target, termasuk jenis, jumlah, kriteria, atau skema di mana offset merupakan bagiannya.

GRI 305:

Emisi

1. Pengungkapan pendekatan manajemen

Pengungkapan pendekatan manajemen adalah penjelasan naratif tentang cara suatu organisasi mengelola suatu topik material, dampak terkaitnya, serta harapan dan kepentingan yang wajar dari pemangku kepentingan. Organisasi apa pun yang mengklaim laporannya telah disiapkan sesuai dengan Standar GRI diwajibkan untuk melaporkan

pendekatan manajemennya untuk setiap topik material, serta melaporkan pengungkapan topik spesifiknya untuk topik-topik tersebut.

Oleh karena itu, Standar topik spesifik ini dirancang untuk digunakan bersama dengan GRI 103: Pendekatan Manajemen untuk memberikan pengungkapan penuh dari dampak organisasi. GRI 103 menjelaskan cara melaporkan pendekatan manajemen dan informasi apa yang diberikan.

(6)

Pengungkapan pendekatan manajemen Lanjutan

Panduan

Ketika melaporkan pendekatan manajemen untuk emisinya, organisasi pelapor juga bisa:

• menjelaskan apakah organisasi itu tunduk pada peraturan dan kebijakan emisi tingkat negara, regional, atau industri mana pun; dan memberikan contoh peraturan dan kebijakan ini;

• mengungkapkan pengeluaran untuk penanggulangan emisi (seperti pengeluaran untuk penyaring, bahan-bahan) serta untuk pembelian dan penggunaan sertifikat emisi.

(7)

2.1 Ketika menyusun informasi yang dijelaskan dalam Pengungkapan 305-1, organisasi pelapor harus: 2.1.1 tidak memasukkan perdagangan GRK dalam penghitungan emisi bruto GRK

(Cakupan 1) langsung;

2.1.2 melaporkan emisi CO2 biogenik dari pembakaran atau biodegradasi biomassa secara terpisah dari emisi GRK (Cakupan 1) langsung kotor. Tidak memasukkan emisi biogenik GRK jenis lain (seperti CH4 dan N2O), dan emisi biogenik dari CO2 yang terjadi dalam siklus hidup biomassa selain dari pembakaran atau biodegradasi (seperti emisi gas rumah kaca dari pengolahan atau pengangkutan biomassa).

Pengungkapan 305-1

Emisi GRK (Cakupan 1) langsung

2. Pengungkapan topik spesifik

Persyaratan pelaporan

305-1

Pengungkapan

Rekomendasi pelaporan

2.2 Ketika menyusun informasi yang dijelaskan dalam Pengungkapan 305-1, organisasi pelapor sebaiknya: 2.2.1 menerapkan faktor emisi dan nilai GWP secara konsisten untuk data yang diungkapkan; 2.2.2 menggunakan nilai GWP dari laporan penilaian IPCC berdasarkan kerangka waktu 100 tahun; 2.2.3 memilih pendekatan yang konsisten untuk mengkonsolidasikan emisi GRK langsung (Cakupan 1) dan

emisi energi GRK (Cakupan 2) tidak langsung; memilih dari metode porsi ekuitas, kontrol finansial, atau kontrol operasional yang digarisbawahi dalam 'Standar Perusahaan Protokol GRK';

2.2.4 jika tunduk pada standar dan metodologi yang berbeda, jelaskan pendekatan untuk memilih mereka; Organisasi pelapor harus melaporkan informasi berikut:

a. Emisi GRK (Cakupan 1) langsung kotor dalam metrik ton setara CO2.

b. Gas-gas yang termasuk dalam penghitungan; apakah berupa CO2, CH4, N2O, HFC, PFC, SF6, NF3, atau semuanya.

c. Emisi CO2 biogenik dalam metrik ton setara CO2. d. Tahun dasar untuk penghitungan, jika ada, meliputi:

i. alasan untuk memilihnya; ii. emisi pada tahun dasar;

iii. konteks untuk setiap perubahan yang signifikan dalam emisi yang memicu penghitungan ulang emisi tahun dasar.

e. Sumber faktor emisi dan nilai potensi pemanasan global (GWP) yang digunakan atau rujukan ke sumber GWP.

f. Pendekatan konsolidasi untuk emisi; apakah porsi ekuitas, kontrol finansial, atau kontrol operasional.

(8)

Pengungkapan 305-1 Lanjutan

2.2.5 jika membantu transparansi atau perbandingan dari waktu ke waktu, berikan perincian emisi GRK (Cakupan 1) langsung berdasarkan:

2.2.5.1 unit bisnis atau fasilitas;

2.2.5.2 negara;

2.2.5.3 jenis sumber (pembakaran tidak bergerak, proses, fugitif); 2.2.5.4 jenis kegiatan.

Panduan

Panduan untuk Pengungkapan 305-1

Emisi GRK (Cakupan 1) langsung meliputi, tetapi tidak terbatas pada, emisi CO2 dari konsumsi bahan bakar seperti yang dilaporkan dalam Pengungkapan 302-1

dari GRI 302: Energi.

Emisi GRK (Cakupan 1) langsung dapat berasal dari sumber-sumber berikut yang dimiliki atau dikendalikan oleh sebuah organisasi:

• Pembangkitan listrik, pemanasan, pendinginan dan uap: emisi-emisi ini dihasilkan dari pembakaran bahan bakar dalam sumber-sumber tidak bergerak, seperti boiler, tungku, dan turbin - dan dari proses pembakaran lain seperti flaring;

• Pengolahan fisik atau kimia: sebagian besar emisi ini hasil dari produksi atau pengolahan bahan kimia serta material-material, seperti semen, baja, aluminium, amonia, dan pengolahan limbah; • Transportasi material, produk, limbah, pekerja, dan

penumpang: emisi ini dihasilkan dari pembakaran bahan bakar pada sumber pembakaran bergerak yang dimiliki atau dikendalikan oleh organisasi, seperti truk, kereta api, kapal, pesawat, bus, dan mobil;

• Emisi fugitif: ini adalah emisi yang tidak secara fisik dikendalikan tapi merupakan hasil pelepasan GRK sengaja atau tidak sengaja. Hal ini dapat mencakup kebocoran dari sambungan, segel, kemasan, dan gasket; emisi metana (misalnya, dari tambang batu bara) dan ventilasi; emisi HFC dari lemari pendingin dan peralatan pendingin udara; dan kebocoran metana (misalnya, dari transportasi gas).

Metodologi yang digunakan untuk menghitung emisi GRK (Cakupan 1) langsung ini dapat meliputi:

• pengukuran langsung sumber energi yang dikonsumsi (batu bara, gas) atau kerugian (pengisian kembali) dari sistem pendinginan dan konversi ke GRK (setara CO2);

• penghitungan keseimbangan massa;

• penghitungan berdasarkan data khusus lokasi, seperti untuk analisis komposisi bahan bakar;

• penghitungan berdasarkan kriteria yang

dipublikasikan, seperti faktor emisi dan nilai GWP; • pengukuran langsung emisi GRK, seperti analisis

online terus-menerus; • estimasi.

Jika estimasi digunakan karena kurangnya angka baku, organisasi pelapor dapat menunjukkan dasar dan asumsi yang menghasilkan perkiraan angka tersebut. Untuk penghitungan ulang emisi tahun sebelumnya, organisasi dapat mengikuti pendekatan dalam ‘Standar Perusahaan Protokol GRK’.

Faktor emisi yang dipilih dapat berasal dari persyaratan pelaporan wajib, kerangka kerja pelaporan sukarela, atau kelompok industri.

Perkiraan nilai GWP berubah seiring waktu dengan berkembangnya penelitian ilmiah. Nilai GWP dari

Laporan Penilaian Kedua Panel Antarpemerintah

tentang Perubahan Iklim (IPCC) digunakan sebagai dasar perundingan internasional di bawah ‘Protokol Kyoto’. Artinya, nilai tersebut dapat digunakan untuk mengungkapkan emisi GRK bilamana tidak bertentangan dengan persyaratan pelaporan nasional atau regional. Organisasi juga dapat menggunakan nilai GWP terbaru dari laporan penilaian IPCC paling baru.

Organisasi dapat menggabungkan Pengungkapan 305-1 dengan Pengungkapan 305-2 (energi tidak langsung/Emisi GRK Cakupan 2) dan 305-3 (Emisi GRK Cakupan 3/tidak langsung lainnya) untuk mengungkapkan total emisi GRK. Perincian dan panduan lebih lanjut tersedia di ‘Standar Perusahaan Protokol GRK’. Lihat juga rujukan 1, 2, 12, 13, 14 dan 19 di bagian Rujukan.

(9)

Pengungkapan 305-2

Emisi energi GRK (Cakupan 2) tidak langsung

Persyaratan pelaporan

Rekomendasi pelaporan

2.4 Ketika menyusun informasi yang dijelaskan dalam Pengungkapan 305-2, organisasi pelapor sebaiknya: 2.4.1 menerapkan faktor emisi dan nilai GWP secara konsisten untuk data yang diungkapkan; 2.4.2 menggunakan nilai GWP dari laporan penilaian IPCC berdasarkan kerangka waktu 100 tahun; 2.4.3 memilih pendekatan yang konsisten untuk mengkonsolidasikan emisi GRK langsung (Cakupan 1) dan

emisi energi GRK (Cakupan 2) tidak langsung, dengan memilih dari metode porsi ekuitas, kontrol finansial, atau kontrol operasional yang digarisbawahi dalam ‘Standar Perusahaan Protokol GRK’; 2.4.4 jika tunduk pada standar dan metodologi yang berbeda, menjelaskan pendekatan untuk memilih

mereka;

2.4.5 jika membantu transparansi atau perbandingan dari waktu ke waktu, berikan perincian emisi energi GRK (Cakupan 2) tidak langsung berdasarkan:

2.4.5.1 unit bisnis atau fasilitas;

2.4.5.2 negara;

2.4.5.3 jenis sumber (listrik, pemanasan, pendinginan, dan uap); 2.4.5.4 jenis kegiatan.

2.3 Ketika menyusun informasi yang dijelaskan dalam Pengungkapan 305-2, organisasi pelapor harus: 2.3.1 tidak memasukkan perdagangan GRK dalam penghitungan emisi bruto energi GRK

(Cakupan 2) tidak langsung;

2.3.2 tidak memasukkan emisi GRK (Cakupan 3) tidak langsung lainnya yang diungkapkan sebagaimana dijelaskan dalam Pengungkapan 305-3;

2.3.3 menerangkan dan melaporkan emisi energi GRK (Cakupan 2) tidak langsung berbasis pada metode berdasarkan lokasi, jika organisasi beroperasi di pasar tanpa memiliki data khusus pemasok atau produk;

2.3.4 menerangkan dan melaporkan emisi energi GRK (Cakupan 2) tidak langsung berbasis pada metode berdasarkan lokasi dan berdasarkan pasar, jika organisasi beroperasi di pasar dengan memberi data khusus pemasok atau produk dalam bentuk instrumen kontrak;

305-2

Pengungkapan

Organisasi pelapor harus melaporkan informasi berikut:

a. Emisi energi GRK (Cakupan 2) tidak langsung kotor berdasarkan lokasi dalam metrik ton setara CO2.

b. Jika ada, emisi energi GRK (Cakupan 2) tidak langsung kotor berdasarkan pasar dalam metrik ton setara CO2.

c. Jika ada, gas-gas yang termasuk dalam penghitungan; apakah berupa CO2, CH4, N2O, HFCs, PFCs, SF6, NF3, atau semuanya.

d. Tahun dasar untuk penghitungan, jika ada, meliputi: i. alasan untuk memilihnya;

ii. emisi pada tahun dasar;

iii. konteks untuk setiap perubahan yang signifikan dalam emisi yang memicu penghitungan ulang emisi tahun dasar.

e. Sumber faktor emisi dan nilai potensi pemanasan global (GWP) yang digunakan atau rujukan ke sumber GWP.

f. Pendekatan konsolidasi untuk emisi; apakah porsi ekuitas, kontrol finansial, atau kontrol operasional.

(10)

Pengungkapan 305-2 Lanjutan

Panduan

Panduan untuk Pengungkapan 305-2

Emisi energi GRK (Cakupan 2) tidak langsung mencakup, namun tidak terbatas pada, emisi CO2 dari pembangkitan listrik yang dibeli atau diperoleh, pemanasan,

pendinginan, dan uap yang dikonsumsi oleh sebuah organisasi - diungkapkan sebagaimana dijelaskan dalam

Pengungkapan 302-1 dari GRI 302: Energi. Bagi banyak organisasi, emisi energi GRK (Cakupan 2) tidak langsung yang dihasilkan dari pembangkitan listrik yang dibeli bisa jauh lebih besar daripada emisi GRK (Cakupan 1) langsung mereka.

‘Pedoman Cakupan 2 Protokol GRK’ mewajibkan organisasi untuk menyediakan dua nilai Cakupan 2 berbeda: nilai berdasarkan lokasi dan nilai berdasarkan pasar. Metode berdasarkan lokasi mencerminkan intensitas emisi GRK rata-rata dari jaringan listrik tempat terjadinya konsumsi energi, dengan menggunakan sebagian besar data faktor emisi rata-rata jaringan listrik. Metode berdasarkan pasar mencerminkan emisi dari listrik yang sengaja dipilih organisasi (atau karena tidak adanya pilihan). Metode ini menghasilkan faktor emisi dari instrumen kontrak, yang meliputi jenis kontrak antara dua pihak untuk penjualan dan pembelian energi yang digabungkan dengan atribut untuk menghasilkan energi, atau klaim untuk atribut bukan gabungan.

Penghitungan metode berdasarkan pasar juga meliputi penggunaan campuran sisa, jika organisasi tidak

menetapkan intensitas emisi dari instrumen kontraknya. Hal ini membantu mencegah penghitungan ganda antara angka-angka metode berdasarkan pasar konsumen. Jika tidak tersedia campuran sisa, organisasi dapat mengungkapkan hal ini dan menggunakan faktor emisi rata-rata jaringan listrik sebagai proksi (yang dapat berarti bahwa metode berdasarkan lokasi dan berdasarkan pasar memberi angka yang sama sampai informasi mengenai campuran sisa tersedia).

Organisasi pelapor dapat menerapkan Kriteria Kualitas dalam ‘Pedoman Cakupan 2 Protokol GRK’ sehingga instrumen kontrak menyampaikan klaim jumlah emisi GRK dan untuk mencegah penghitungan ganda. Lihat rujukan 18 pada bagian Rujukan.

Untuk penghitungan ulang emisi tahun sebelumnya, organisasi dapat mengikuti pendekatan dalam ‘Standar Perusahaan Protokol GRK’.

Faktor emisi yang dipilih dapat berasal dari persyaratan pelaporan wajib, kerangka kerja pelaporan sukarela, atau kelompok industri.

Perkiraan nilai GWP berubah seiring waktu dengan berkembangnya penelitian ilmiah. Nilai GWP dari

Laporan Penilaian Kedua IPCC digunakan sebagai

dasar perundingan internasional di bawah ‘Protokol Kyoto’. Artinya, nilai tersebut dapat digunakan untuk mengungkapkan emisi GRK bilamana tidak bertentangan dengan persyaratan pelaporan nasional atau regional. Organisasi juga dapat menggunakan nilai GWP terbaru dari laporan penilaian IPCC paling baru.

Organisasi dapat menggabungkan Pengungkapan 305-2 dengan Pengungkapan 305-1 (langsung/Emisi GRK Cakupan 1) dan 305-3 (Emisi GRK Cakupan 3/tidak langsung lainnya) untuk mengungkapkan total emisi GRK. Perincian dan panduan lebih lanjut tersedia di ‘Standar Perusahaan Protokol GRK’. Perincian metode berdasarkan lokasi dan berdasarkan pasar tersedia pada ‘Pedoman Cakupan 2 Protokol GRK’. Lihat juga rujukan 1, 2, 12, 13, 14, dan 18 di bagian Rujukan.

(11)

Pengungkapan 305-3

Emisi GRK (Cakupan 3) tidak langsung lainnya

Persyaratan pelaporan

Organisasi pelapor harus melaporkan informasi berikut:

a. Emisi GRK (Cakupan 3) tidak langsung lainnya kotor dalam metrik ton setara CO2.

b. Jika ada, gas-gas yang termasuk dalam penghitungan; apakah berupa CO2, CH4, N2O, HFCs, PFCs, SF6, NF3, atau semuanya.

c. Emisi CO2 biogenik dalam metrik ton setara CO2.

d. Kegiatan dan kategori emisi GRK (Cakupan 3) tidak langsung lainnya yang dimasukkan dalam penghitungan.

e. Tahun dasar untuk penghitungan, jika ada, meliputi: i. alasan untuk memilihnya;

ii. emisi pada tahun dasar;

iii. konteks untuk setiap perubahan yang signifikan dalam emisi yang memicu penghitungan ulang emisi tahun dasar.

f. Sumber faktor emisi dan nilai potensi pemanasan global (GWP) yang digunakan atau rujukan ke sumber GWP.

g. Standar, metodologi, asumsi, dan/atau alat penghitungan yang digunakan.

305-3

Pengungkapan

2.5 Ketika menyusun informasi yang dijelaskan dalam Pengungkapan 305-3, organisasi pelapor harus: 2.5.1 tidak memasukkan perdagangan GRK dalam penghitungan emisi bruto GRK (Cakupan 3)

tidak langsung lainnya;

2.5.2 tidak memasukkan emisi energi GRK (Cakupan 2) tidak langsung dari pengungkapan ini. Emisi energi GRK (Cakupan 2) tidak langsung diungkapkan sebagaimana dijelaskan dalam Pengungkapan 305-2;

2.5.3 melaporkan emisi biogenik CO2 dari pembakaran atau biodegradasi biomassa yang muncul dalam rantai nilainya secara terpisah dari emisi bruto GRK (Cakupan 3) tidak langsung lainnya. Tidak memasukkan emisi biogenik GRK jenis lain (seperti CH4 dan N2O), dan emisi biogenik dari CO2 yang terjadi dalam siklus hidup biomassa selain dari pembakaran atau biodegradasi (seperti emisi gas rumah kaca dari pengolahan atau pengangkutan biomassa).

Rekomendasi pelaporan

2.6 Ketika menyusun informasi yang dijelaskan dalam Pengungkapan 305-3, organisasi pelapor sebaiknya: 2.6.1 menerapkan faktor emisi dan nilai GWP secara konsisten untuk data yang diungkapkan; 2.6.2 menggunakan nilai GWP dari laporan penilaian IPCC berdasarkan kerangka waktu 100 tahun;

2.6.3 jika tunduk pada standar dan metodologi yang berbeda, menjelaskan pendekatan untuk memilih mereka;

2.6.4 membuat daftar emisi GRK (Cakupan 3) tidak langsung lainnya, dengan uraian berdasarkan kegiatan dan kategori hulu dan hilir;

2.2.5 jika membantu transparansi atau perbandingan dari waktu ke waktu, berikan perincian emisi GRK (Cakupan 3) tidak langsung lainnya berdasarkan:

2.6.5.1 unit bisnis atau fasilitas;

2.6.5.2 negara;

2.6.5.3 jenis sumber; 2.6.5.4 jenis kegiatan.

(12)

Pengungkapan 305-3 Lanjutan

Panduan

Panduan untuk Pengungkapan 305-3

Emisi GRK (Cakupan 3) tidak langsung lainnya adalah konsekuensi dari kegiatan organisasi, tetapi muncul dari sumber yang tidak dimiliki atau dikendalikan oleh organisasi. Emisi GRK (Cakupan 3) tidak langsung lainnya termasuk emisi hulu dan hilir. Beberapa contoh kegiatan Cakupan 3 termasuk mengekstraksi dan memproduksi material yang dibeli; mengangkut bahan bakar yang dibeli pada kendaraan yang tidak dimiliki atau dikendalikan oleh organisasi; dan penggunaan akhir produk dan jasa. Emisi tidak langsung lainnya juga dapat berasal dari penguraian limbah organisasi. Emisi yang terkait proses selama pemanufakturan barang yang dibeli dan emisi fugitif di fasilitas yang tidak dimiliki oleh organisasi juga dapat memproduksi emisi tidak langsung.

Bagi beberapa organisasi, emisi GRK yang dihasilkan dari konsumsi energi di luar organisasi bisa jauh lebih besar daripada emisi GRK (Cakupan 1) langsung atau emisi energi GRK (Cakupan 2) tidak langsung mereka. Organisasi pelapor dapat mengidentifikasikan emisi GRK (Cakupan 3) tidak langsung lainnya dengan menilai, emisi kegiatan yang mana yang:

• berkontribusi secara signifikan terhadap emisi GRK (Cakupan 3) tidak langsung lainnya yang diantisipasi secara total oleh organisasi;

• menawarkan potensi pengurangan yang dapat dilakukan atau dipengaruhi organisasi;

• berkontribusi terhadap risiko terkait perubahan iklim, seperti keuangan, regulasi, rantai pasokan, produk dan pelanggan, litigasi, dan risiko reputasi; • dianggap material oleh pemangku kepentingan,

seperti pelanggan, pemasok, investor, atau masyarakat sipil;

• merupakan hasil dari kegiatan pengalihdayaan yang sebelumnya dilakukan internal, atau yang biasanya dilakukan internal oleh organisasi lain dalam sektor yang sama;

• telah diidentifikasikan sebagai signifikan untuk sektor organisasi;

• memenuhi kriteria tambahan untuk menentukan relevansi, yang dikembangkan oleh organisasi atau oleh organisasi dalam sektornya.

Organisasi tersebut dapat menggunakan kategori dan kegiatan hulu dan hilir berikut dari ‘Standar Akuntansi dan Pelaporan Rantai Nilai Perusahaan Protokol GRK' (lihat rujukan 15 di bagian Rujukan):

Kategori hulu

1. Barang dan jasa yang dibeli 2. Barang modal

3. Kegiatan terkait bahan bakar dan energi (tidak tercakup dalam Cakupan 1 atau Cakupan 2) 4. Distribusi dan transportasi hulu

5. Limbah yang dihasilkan dalam operasi 6. Perjalanan bisnis

7. Karyawan komuter 8. Aset disewa di hulu

Hulu lainnya

Kategori hilir

9. Distribusi dan transportasi hilir 10. Pengolahan produk terjual 11. Penggunaan produk terjual

12. Penanganan pada akhir masa pakai produk terjual 13. Aset disewa hilir

14. Waralaba 15. Investasi

Hilir lainnya

Untuk setiap kategori dan kegiatan ini, organisasi dapat menyediakan angka yang setara CO2 atau menjelaskan mengapa data tertentu tidak dimasukkan.

Untuk penghitungan ulang emisi tahun sebelumnya, organisasi dapat mengikuti pendekatan dalam ‘Standar Rantai Nilai Perusahaan Protokol GRK’. Faktor emisi yang dipilih dapat berasal dari persyaratan pelaporan wajib, kerangka kerja pelaporan sukarela, atau kelompok industri.

Perkiraan nilai GWP berubah seiring waktu dengan berkembangnya penelitian ilmiah. Nilai GWP dari

Laporan Penilaian Kedua IPCC digunakan sebagai

dasar perundingan internasional di bawah ‘Protokol Kyoto’. Artinya, nilai tersebut dapat digunakan untuk mengungkapkan emisi GRK bilamana tidak bertentangan dengan persyaratan pelaporan nasional atau regional. Organisasi juga dapat menggunakan nilai GWP terbaru dari laporan penilaian IPCC paling baru.

Organisasi dapat menggabungkan Pengungkapan 305-3 dengan Pengungkapan 305-1 (langsung/Emisi GRK Cakupan 1) dan 305-3 (energi tidak langsung/Emisi GRK Cakupan 2) untuk mengungkapkan total emisi GRK.

(13)

Pengungkapan 305-4

Intensitas emisi GRK

Persyaratan pelaporan

Organisasi pelapor harus melaporkan informasi berikut: a. Rasio intensitas emisi GRK untuk organisasi.

b. Metrik khusus organisasi (penyebut) yang dipilih untuk menghitung rasio.

c. Jenis emisi GRK yang dimasukkan dalam rasio intensitas; apakah langsung (Cakupan 1), energi tidak langsung (Cakupan 2), dan/atau tidak langsung lainnya (Cakupan 3).

d. Gas-gas yang termasuk dalam penghitungan; apakah berupa CO2, CH4, N2O, HFC, PFC, SF6, NF3, atau semuanya.

305-4

Pengungkapan

2.7 Ketika menyusun informasi yang dijelaskan dalam Pengungkapan 305-4, organisasi pelapor harus: 2.7.1 menghitung rasio dengan membagi emisi GRK mutlak (pembilang) dengan metrik khusus

organisasi (penyebut);

2.7.2 jika melaporkan rasio intensitas untuk emisi GRK (Cakupan 3) tidak langsung lainnya, laporkan rasio intensitas ini secara terpisah dari rasio intensitas untuk emisi (Cakupan 1) langsung dan emisi energi (Cakupan 2) tidak langsung.

Rekomendasi pelaporan

2.8 Ketika menyusun informasi yang ditetapkan dalam Pengungkapan 305-4, organisasi pelapor sebaiknya, jika membantu transparansi atau perbandingan dari waktu ke waktu, berikan perincian rasio intensitas emisi GRK berdasarkan:

2.8.1 unit bisnis atau fasilitas; 2.8.2 negara;

2.8.3 jenis sumber; 2.8.4 jenis kegiatan. Panduan

Panduan untuk Pengungkapan 305-4

Rasio intensitas dapat diberikan untuk, antara lain: • produk (seperti metrik ton emisi CO2 per

unit diproduksi)

• layanan (seperti metrik ton emisi CO2 per fungsi atau per layanan);

• penjualan (seperti metrik ton emisi CO2

per penjualan).

Metrik khusus organisasi (penyebut) dapat meliputi: • unit produk;

• volume produksi (seperti metrik ton, liter, atau MWh);

• ukuran (seperti ruang lantai m2); • jumlah karyawan purnawaktu;

• unit moneter (seperti pendapatan atau penjualan).

Organisasi pelapor dapat melaporkan rasio intensitas untuk emisi (Cakupan 1) langsung dan emisi energi GRK (Cakupan 2) tidak langsung yang dikombinasikan, dengan menggunakan angka yang dilaporkan

di Pengungkapan 305-1 dan 305-2.

Latar belakang

Rasio intensitas menentukan emisi GRK dalam konteks metrik khusus organisasi. Banyak organisasi melacak kinerja lingkungan dengan rasio intensitas, yang sering disebut data dampak lingkungan yang dinormalisasi. Intensitas emisi GRK mengungkapkan jumlah emisi GRK per unit kegiatan, keluaran, atau metrik khusus organisasi lainnya. Dalam kombinasi dengan emisi GRK mutlak organisasi, yang dilaporkan dalam Pengungkapan

305-1, 305-2, dan 305-3, intensitas emisi GRK membantu mengontekstualisasi efisiensi organisasi, termasuk dalam kaitannya dengan organisasi lain.

(14)

Pengungkapan 305-5

Pengurangan emisi GRK

Persyaratan pelaporan

Organisasi pelapor harus melaporkan informasi berikut:

a. Emisi GRK berkurang sebagai akibat langsung inisiatif pengurangan, dalam metrik ton setara CO2. b. Gas-gas yang termasuk dalam penghitungan; apakah berupa CO2, CH4, N2O, HFC, PFC, SF6, NF3,

atau semuanya.

c. Tahun dasar atau kondisi awal, termasuk alasan untuk memilihnya.

d. Cakupan di mana pengurangan terjadi; apakah (Cakupan 1) langsung, (Cakupan 2) energi tidak langsung, dan/atau (Cakupan 3) tidak langsung lainnya.

e. Standar, metodologi, asumsi, dan/atau alat penghitungan yang digunakan.

305-5

Pengungkapan

2.9 Ketika menyusun informasi yang dijelaskan dalam Pengungkapan 305-5, organisasi pelapor harus: 2.9.1 tidak memasukkan pengurangan yang disebabkan menurunnya kapasitas produksi

atau pengalihdayaan;

2.9.2 menggunakan metode proyek atau inventaris untuk menerangkan pengurangan; 2.9.3 menghitung total pengurangan emisi GRK inisiatif sebagai jumlah dari efek utama yang

terkait dan efek sekunder yang signifikan;

2.9.4 jika melaporkan dua atau lebih jenis Cakupan, laporkan pengurangan untuk masing-masing secara terpisah;

2.9.5 melaporkan pengurangan dari offset secara terpisah.

Rekomendasi pelaporan

2.10 Ketika menyusun informasi yang ditentukan dalam Pengungkapan 305-5, organisasi pelapor sebaiknya, jika menggunakan standar dan metodologi yang berbeda, menjelaskan pendekatan untuk memilih mereka. Panduan

Panduan untuk Pengungkapan 305-5

Organisasi pelapor dapat memprioritaskan

mengungkapkan inisiatif pengurangan yang dilaksanakan dalam periode pelaporan, dan yang memiliki potensi untuk memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pengurangan. Inisiatif pengurangan dan sasarannya dapat dijelaskan dalam pendekatan manajemen untuk topik ini. Inisiatif pengurangan dapat mencakup:

• perancangan ulang proses;

• konversi dan pemasangan tambahan (retrofit) pada peralatan;

• penggantian bahan bakar; • perubahan perilaku; • offset.

Organisasi dapat melaporkan pengurangan yang dipilah berdasarkan inisiatif atau kelompok inisiatif.

Pengungkapan ini dapat digunakan dalam kombinasi dengan Pengungkapan 305-1, 305-2, dan 305-3 Standar ini untuk memantau pengurangan emisi GRK dengan mengacu pada target organisasi, atau peraturan dan

Lihat rujukan 12, 13, 14, 15, 16, dan 19 pada

bagian Rujukan.

Panduan untuk klausul 2.9.2

Metode inventaris membandingkan pengurangan dengan tahun dasar. Metode proyek membandingkan pengurangan dengan kondisi awal. Perincian lebih lanjut tentang metode-metode ini tersedia dalam rujukan 15 dan 16 pada bagian Rujukan.

Panduan untuk klausul 2.9.3

Efek utama adalah unsur atau kegiatan yang dirancang untuk mengurangi emisi GRK, seperti penyimpanan karbon. Efek sekunder adalah konsekuensi inisiatif pengurangan yang lebih kecil dan tidak disengaja,

termasuk perubahan pada produksi atau manufaktur, yang menyebabkan perubahan pada emisi GRK di tempat lain. Lihat rujukan 14 pada bagian Rujukan.

(15)

Pengungkapan 305-6

Emisi zat perusak ozon (ODS)

Persyaratan pelaporan

Organisasi pelapor harus melaporkan informasi berikut:

a. Produksi, impor, dan ekspor ODS dalam metrik ton setara trichlorofluoromethane (FCF-11). b. Zat-zat yang dimasukkan dalam penghitungan.

c. Sumber faktor emisi yang digunakan.

d. Standar, metodologi, asumsi, dan/atau alat penghitungan yang digunakan.

305-6

Pengungkapan

2.11 Ketika menyusun informasi yang dijelaskan dalam Pengungkapan 305-6, organisasi pelapor harus: 2.11.1 menghitung produksi ODS sebagai jumlah ODS yang diproduksi, dikurangi jumlah yang

dihancurkan oleh teknologi yang disetujui, dan dikurangi jumlah keseluruhan yang digunakan sebagai bahan baku dalam pembuatan bahan kimia lain;

Produksi ODS =

ODS yang diproduksi

ODS yang dihancurkan oleh teknologi yang disetujui

ODS secara keseluruhan digunakan sebagai bahan baku dalam pembuatan bahan kimia lainnya

2.11.2 tidak memasukkan ODS yang didaur ulang dan digunakan kembali.

Rekomendasi pelaporan

2.12 Ketika menyusun informasi yang dijelaskan dalam Pengungkapan 305-6, organisasi pelapor sebaiknya: 2.12.1 jika tunduk pada standar dan metodologi yang berbeda, menjelaskan pendekatan untuk memilih

mereka;

2.12.2 jika membantu transparansi atau perbandingan dari waktu ke waktu, berikan perincian data ODS berdasarkan:

2.12.2.1 unit bisnis atau fasilitas; 2.12.2.2 negara;

2.12.2.3 jenis sumber; 2.12.2.4 jenis kegiatan.

(16)

Panduan

Panduan untuk Pengungkapan 305-6

Organisasi pelapor dapat melaporkan data terpisah atau gabungan untuk zat-zat yang dimasukkan dalam penghitungan.

Latar belakang

Mengukur produksi, impor, dan ekspor ODS membantu untuk menunjukkan bagaimana organisasi patuh terhadap undang-undang. Pengukuran ini khususnya relevan jika organisasi memproduksi atau menggunakan ODS dalam proses, produk, dan jasanya, serta tunduk pada komitmen untuk menguranginya. Hasil pengurangan ODS membantu menunjukkan posisi organisasi di pasar mana pun yang terkena peraturan tentang ODS.

Pengungkapan ini meliputi zat-zat yang termasuk dalam Lampiran A, B, C, dan E dari 'Protokol Montreal' serta semua ODS lainnya yang diproduksi, diimpor, atau diekspor oleh organisasi.

Lihat rujukan 1, 2, 8 dan 9 pada bagian Rujukan.

Pengungkapan 305-6 Lanjutan

(17)

Pengungkapan 305-7

Nitrogen Oksida (NO

X

), sulfur oksida (SO

X

), dan emisi udara

signifikan lainnya

Persyaratan pelaporan

Organisasi pelapor harus melaporkan informasi berikut:

a. Emisi udara yang signifikan, dalam kilogram atau kelipatannya, untuk masing-masing hal berikut: i. NOX

ii. SOX

iii. Polutan organik yang persisten (POP)

iv. Senyawa organik yang mudah menguap (VOC) v. Polutan udara berbahaya (HAP)

vi. Materi partikulat (PM)

vii. Kategori standar lainnya dari emisi udara yang diidentifikasikan dalam peraturan-peraturan terkait

b. Sumber faktor emisi yang digunakan.

c. Standar, metodologi, asumsi, dan/atau alat penghitungan yang digunakan.

305-7

Pengungkapan

2.13 Ketika mengumpulkan informasi yang ditentukan dalam Pengungkapan 305-7, organisasi pelapor harus memilih salah satu pendekatan berikut untuk menghitung emisi udara yang signifikan: 2.13.1 Pengukuran langsung emisi (seperti analisis online);

2.13.2 Penghitungan berdasarkan data khusus lokasi;

2.13.3 Penghitungan berdasarkan faktor emisi yang telah dipublikasikan;

2.13.4 Estimasi. Jika estimasi digunakan karena kurangnya angka baku, organisasi harus menunjukkan dasar yang menghasilkan perkiraan angka tersebut.

Rekomendasi pelaporan

2.14 Ketika menyusun informasi yang dijelaskan dalam Pengungkapan 305-7, organisasi pelapor sebaiknya: 2.14.1 jika tunduk pada standar dan metodologi yang berbeda, menjelaskan pendekatan untuk memilih

mereka;

2.14.2 jika membantu transparansi atau perbandingan dari waktu ke waktu, berikan perincian data emisi udara berdasarkan:

2.14.2.1 unit bisnis atau fasilitas; 2.14.2.2 negara;

2.14.2.3 jenis sumber; 2.14.2.4 jenis kegiatan. Panduan

(18)

Dokumen-dokumen berikut menginformasikan pengembangan Standar ini dan dapat membantu dalam memahami dan menerapkannya.

Instrumen antarpemerintah resmi:

1. Panel Antarpemerintah tentang Perubahan Iklim (IPCC), Perubahan Iklim 1995: Ilmu tentang Perubahan

Iklim, Kontribusi Kelompok Kerja I pada Laporan Penilaian Kedua dari Panel Antarpemerintah tentang Perubahan Iklim, 1995.

2. Panel Antarpemerintah tentang Perubahan Iklim (IPCC), Perubahan Iklim 2007: Dasar Ilmu Fisika, Kontribusi

Kelompok Kerja I pada Laporan Penilaian Keempat dari Panel Antarpemerintah tentang Perubahan Iklim, 2007.

3. Komisi Ekonomi PBB untuk Konvensi Eropa (UNECE), ‘Protokol Jenewa mengenai Pengendalian Emisi dari Senyawa Organik yang Mudah Menguap atau Fluks Lintas Batas mereka’, 1991.

4. Komisi Ekonomi PBB untuk Konvensi Eropa (UNECE), ‘Protokol Gothenburg untuk Menurunkan Asidifikasi, Eutrofikasi dan Ozon di Permukaan’, 1999.

5. Komisi Ekonomi PBB untuk Konvensi Eropa (UNECE), ‘Protokol Helsinki mengenai Pengurangan Emisi Sulfur atau Fluks Lintas Batas mereka’, 1985.

6. Komisi Ekonomi PBB untuk Konvensi Eropa (UNECE), ‘Protokol Sofia mengenai Pengendalian Emisi dari Nitrogen Oksida atau Fluks Lintas Batas mereka’, 1988.

7. Program Lingkungan Hidup PBB (UNEP) dan Organisasi Meteorologi Dunia (WMO), Penilaian Terpadu

Karbon Hitam dan Ozon Troposfer, 2011.

8. Program Lingkungan Hidup PBB (UNEP), ‘Protokol Montreal tentang Zat-zat yang Merusak Lapisan Ozon’, 1987.

9. Program Lingkungan Hidup PBB (UNEP), Standar dan Kode Praktik untuk Mengurangi Ketergantungan pada

Halon – Pedoman Praktik Baik di Sektor Halon, 2001.

10. Program Lingkungan Hidup PBB (UNEP), ‘Konvensi Stockholm mengenai Polutan Organik Persisten (POP)’, Lampiran A, B, dan C, 2009.

11. Konvensi Kerangka Kerja PBB, ‘Konvensi Kerangka Kerja PBB mengenai Perubahan Iklim’, 1992. 12. Protokol PBB, ‘Protokol Kyoto untuk Konvensi Kerangka Kerja PBB mengenai Perubahan Iklim’, 1997.

Rujukan relevan lainnya:

13. Proyek Pengungkapan Karbon (CDP), Permintaan Informasi CDP Investor, diperbarui setiap tahun.

14. Institut Sumber Daya Dunia (WRI) dan Dewan Bisnis Dunia untuk Pembangunan Berkelanjutan (WBCSD), ‘Standar Pelaporan dan Akuntansi Perusahaan Protokol GRK’, Edisi Revisi, 2004.

15. Institut Sumber Daya Dunia (WRI) dan Dewan Bisnis Dunia untuk Pembangunan Berkelanjutan (WBCSD) ‘Standar Pelaporan dan Akuntansi (Cakupan 3) Rantai Nilai Perusahaan Protokol GRK’, 2011.

16. Institut Sumber Daya Dunia (WRI) dan Dewan Bisnis Dunia untuk Pembangunan Berkelanjutan (WBCSD), ‘Protokol GRK untuk Akuntansi Proyek’, 2005.

(19)

17. Institut Sumber Daya Dunia (WRI) dan Dewan Bisnis Dunia untuk Pembangunan Berkelanjutan (WBCSD) ‘Standar Pelaporan dan Akuntansi Siklus Hidup Produk Protokol GRK’, 2011.

18. Institut Sumber Daya Dunia (WRI) dan Dewan Bisnis Dunia untuk Pembangunan Berkelanjutan (WBCSD), ‘Panduan Cakupan 2 Protokol GRK. Amendemen terhadap Standar Perusahaan Protokol GRK’, 2015. 19. Institut Sumber Daya Dunia (WRI) dan Dewan Bisnis Dunia untuk Pembangunan Berkelanjutan (WBCSD),

(20)

Terjemahan Indonesian ini dilakukan oleh Language Scientific dan telah ditinjau

oleh individu berikut:

Josephine Satyono, Executive Director, Indonesia Global Compact Network (IGCN), Indonesia, Chair of

the Peer Review Committee

Louise Gerda Pessireron, Manager of Project Management & Evaluation, PT. Kaltim Prima Coal, Indonesia Ricky Santana, Specialist Reporting & Data Management, External Affairs and Sustainable Development Division, PT. Kaltim Prima Coal, Indonesia

Ali Darwin, Chairman Board of Director and also Executive Director of National Center for Sustainability Reporting (NCSR), Indonesia

Bob Eko Kurniawan, Country Program Manager, GRI Office, Indonesia

Semerdanta Pusaka, Sinta Kaniawati, Timotheus Lesmana Wanadjaja, Yaya Winarno Junardy

Terjemahan ini disponsori oleh:

Standar Pelaporan Keberlanjutan GRI ini dikembangkan dan disiapkan dalam bahasa Inggris. Walaupun berbagai upaya telah dilakukan untuk memastikan keakuratan terjemahan ini, naskah dalam bahasa Inggris tetap merupakan naskah yang bersifat otoritatif jika ada pertanyaan atau perbedaan yang muncul dari terjemahan. Versi terbaru Standar GRI berbahasa Inggris dan semua pembaruan terhadap versi bahasa Inggris dipublikasikan dalam situs web GRI (www.globalreporting.org).

(21)

standards@globalreporting.org

www.globalreporting.org

GRI

PO Box 10039

1001 EA

Amsterdam

Kewajiban hukum

Dokumen ini disusun oleh Global Sustainability Standards Board (GSSB) untuk mempromosikan pelaporan keberlanjutan melalui proses konsultasi yang spesifik dengan berbagai pemangku kepentingan yang melibatkan perwakilan dari organisasi-organisasi serta para pengguna informasi laporan dari seluruh dunia. Meskipun Dewan Direksi GRI dan GSSB mendorong penggunaan Standar Pelaporan Keberlanjutan (Standar GRI) dan interpretasi-interpretasi yang terkait oleh semua organisasi, namun penyusunan dan penerbitan laporan yang mengacu sepenuhnya atau sebagian pada Standar GRI serta Interpretasi terkait merupakan tanggung jawab penuh pihak yang mengeluarkan laporan. Baik Dewan Direksi GRI, GSSB ataupun Stichting Global Reporting Initiative (GRI) tidak dapat bertanggung jawab atas konsekuensi atau kerugian apa pun yang disebabkan secara langsung atau tidak langsung dari penggunaan Standar GRI dan interpretasi terkait dalam persiapan penyusunan laporan, atau penggunaan laporan berdasarkan Standar GRI dan Interpretasi terkait.

Pemberitahuan hak cipta dan merek dagang

Dokumen ini dilindungi oleh hak cipta dari Stichting Global Reporting Initiative (GRI). Reproduksi dan distribusi dokumen ini sebagai sumber informasi dan/atau penggunaan dalam menyiapkan sebuah laporan keberlanjutan dapat dilaksanakan tanpa harus meminta izin terlebih dahulu dari GRI. Namun, baik dokumen ini atau kutipannya tidak dapat direproduksi, disimpan, dialihbahasakan, atau dipindahkan ke dalam bentuk apa pun atau dengan cara apa pun (elektronik, mekanis, fotokopi, direkam, atau lainnya) untuk tujuan lain apa pun tanpa izin tertulis terlebih dahulu dari GRI.

Global Reporting Initiative, GRI dan logonya, GSSB dan logonya, serta GRI Sustainability Reporting Standards (Standar GRI) adalah merek dagang dari Stichting Global Reporting Initiative.

Referensi

Dokumen terkait

setelah mendapatkan penjelasan mengenai penelitian tentang “Hubungan Pemberian ASI Eksklusif terhadap Kejadian Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) pada Bayi

Banyak pembenih ikan yang menggunakan minyak tanah dengan cara menyiramkannya ke permukaan air dan hasilnya dapat mematikan ucrit.. Para ahli budidaya ikan

Karena U hitung = 65 > U (15,15) = 56, yang berarti tidak cukup bukti untuk menolak Ho, dengan kata lain tidak adanya perbedaan yang signifikan antara efikasi diri

Pada keiornpok tanah sekuen Zipur dan Kait-Kait (Latosol Merah Ungu) dan kelompok sekuen Pantai Linoh dan Tanjung (Podsolik Merah Kuning) meskipun sama-sama

5ada bayi dan anak usia dibaah  atau 6 tahun, jenis pernapasan adalah pernapasan diagragma atau pernapasan abdomen.3olume oksigen yang di ekspirasi oleh bayi dan anak 4

Alur penelitian yang dilakukan ditunjukkan pada Gambar 4. Secara garis besar penelitian ini dibagi menjadi tiga tahapan, yaitu tahapan segmentasi, tahapan pengukuran fitur dan

Sedangkan dalam penelitian ini, membaca yang dimaksud adalah kemampuan anak dalam mengucapkan bunyi huruf, membedakan huruf, menyebutkan benda yang mempunyai suara

rawat inap kelas II terhadap pelayanan keperawatan di RSUD Sanjiwani Gianyar dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut dari 86 responden secara umum sebagian besar