• Tidak ada hasil yang ditemukan

babad madura

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "babad madura"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

By : Ariani Agustina (19)

By : Ariani Agustina (19)

Babad Madura

Babad Madura

Dari sumber-sumber babad tanah Madura dikisahkan bahwa Pulau Madura pada zaman Dari sumber-sumber babad tanah Madura dikisahkan bahwa Pulau Madura pada zaman dahulu oleh para pengarung lautan hanya terlihat sebagai puncak-puncak tanah yang dahulu oleh para pengarung lautan hanya terlihat sebagai puncak-puncak tanah yang tinggi (sekarang menjadi bukit-bukit, dan beberapa dataran yang ketika air laut surut tinggi (sekarang menjadi bukit-bukit, dan beberapa dataran yang ketika air laut surut dataran tersebut terlihat, sedangkan apabila laut pasang dataran tersebut tidak tampak ( dataran tersebut terlihat, sedangkan apabila laut pasang dataran tersebut tidak tampak ( di bawah permukaan air ). Puncak-puncak yang terlihat tersebut diantaranya sekarang di bawah permukaan air ). Puncak-puncak yang terlihat tersebut diantaranya sekarang disebut Gunung Geger di Kabupaten Bangkalan dan Gunung Pajudan di kabupaten disebut Gunung Geger di Kabupaten Bangkalan dan Gunung Pajudan di kabupaten Sumenep. Sejarah tanah Madura tidak terlepas dengan sejarah atau kejadian yang Sumenep. Sejarah tanah Madura tidak terlepas dengan sejarah atau kejadian yang terjadi di tanah Jawa. Diceritakan bahwa pada suatu masa di pulau Jawa berdiri suatu terjadi di tanah Jawa. Diceritakan bahwa pada suatu masa di pulau Jawa berdiri suatu kerajaan bernama Medang kamulan. Di dalam kotanya ada sebuak keraton yang kerajaan bernama Medang kamulan. Di dalam kotanya ada sebuak keraton yang  bernama

 bernama keraton keraton Giling Giling wesi, wesi, rajanya rajanya bernama bernama Sang Sang Hyang Hyang Tunggal Tunggal ( ( KerajaanKerajaan Medang Kamulan terletak di muara Sungai Brantas. Ibukotanya bernama Watan Mas). Medang Kamulan terletak di muara Sungai Brantas. Ibukotanya bernama Watan Mas). Kala itu sekitar tahun 929 Masehi. Pendapat lain menyatakan bahwa kerajaan tersebut Kala itu sekitar tahun 929 Masehi. Pendapat lain menyatakan bahwa kerajaan tersebut adalah

adalah kerajaan “Medang “ bukan “ Medang kamulan” mana yang benar tentu,kerajaan “Medang “ bukan “ Medang kamulan” mana yang benar tentu, memerlukan pembuktian secara ilmiah. Peristiwa ini terjadi tatkala baru terjadi letusan memerlukan pembuktian secara ilmiah. Peristiwa ini terjadi tatkala baru terjadi letusan gunung berapi di tempat tersebut jadi sekitar tahun 929 M.

gunung berapi di tempat tersebut jadi sekitar tahun 929 M.

Dikisahkan bahwa sang raja memiliki seorang anak gadis bernama Puteri Bendoro Dikisahkan bahwa sang raja memiliki seorang anak gadis bernama Puteri Bendoro Gung (Puteri Bendoro Agung). Suatu ketika gadis tersebut bermimpi kemasukan Gung (Puteri Bendoro Agung). Suatu ketika gadis tersebut bermimpi kemasukan rembulan ke dalam tubuhnya. Beberapa saat kemudian ternyata gadis tersebut hamil. rembulan ke dalam tubuhnya. Beberapa saat kemudian ternyata gadis tersebut hamil. Sang raja (ayahandanya) selalu menanyakan siapa yang menghamilinya, namun gadis Sang raja (ayahandanya) selalu menanyakan siapa yang menghamilinya, namun gadis tersebut tidak menjawab. Akhirnya raja menjadi marah dan memanggil patihnya yang tersebut tidak menjawab. Akhirnya raja menjadi marah dan memanggil patihnya yang  bernama

 bernama Pranggulang. Pranggulang. Raja Raja memerintahkan memerintahkan supaya supaya anak anak gadisnya gadisnya dibunuh dibunuh dandan kepalanya disuruh dibawa kembali kepada raja. Apabila patih tidah dapat menunjukkan kepalanya disuruh dibawa kembali kepada raja. Apabila patih tidah dapat menunjukkan kepala tersebut ia tidak boleh kembali ke kerajaan dan jabatannya sebagai patih kepala tersebut ia tidak boleh kembali ke kerajaan dan jabatannya sebagai patih diberhentikan. Patih menyanggupi perintah raja dan membawa gadis tersebut ke sebuah diberhentikan. Patih menyanggupi perintah raja dan membawa gadis tersebut ke sebuah hutan.

hutan.

Kyai Poleng Sesampainya di hutan patih Pranggulang menghunus pedang dan Kyai Poleng Sesampainya di hutan patih Pranggulang menghunus pedang dan  bermaksud memenggal kepala si gadis, namun suatu keanehan terjadi, yaitu ketika sang  bermaksud memenggal kepala si gadis, namun suatu keanehan terjadi, yaitu ketika sang

▸ Baca selengkapnya: rajeh artinya madura

(2)

 pedang mendekati

 pedang mendekati leher leher si si gadis gadis pedang pedang tersebut tersebut terjatuh terjatuh dari dari tangan tangan sang sang patih. patih. SangSang  pating

 pating mengulanginya mengulanginya lagi lagi untuk untuk memenggal memenggal leher leher si si gadis gadis namun namun lagi-lagi lagi-lagi terjaditerjadi seperti hal sebelunya, yaitu pedang terlepas dari tangan sang patih dan jatuh ke tanah. seperti hal sebelunya, yaitu pedang terlepas dari tangan sang patih dan jatuh ke tanah. Sang patih masih berusaha mengulanginya sampai tiga kali, namun pada kali yang Sang patih masih berusaha mengulanginya sampai tiga kali, namun pada kali yang ketiga karena masih terjadi terjadi hal yang sama dengan dengan kejadian sebelunnya ketiga karena masih terjadi terjadi hal yang sama dengan dengan kejadian sebelunnya Sang Patih akhirnya duduk termenung dan berfikiran bahwa kehamilan sang gadis Sang Patih akhirnya duduk termenung dan berfikiran bahwa kehamilan sang gadis tentulah bukan karena kesalahan si gadis, tetapi disebabkan oleh hal yang luar biasa. tentulah bukan karena kesalahan si gadis, tetapi disebabkan oleh hal yang luar biasa. Akhirnya sang patih mengalah untuk tidak kembali ke kerajaan, dan mulai saat itu sang Akhirnya sang patih mengalah untuk tidak kembali ke kerajaan, dan mulai saat itu sang  patih

 patih berganti berganti nama nama menjadi menjadi ”” kyai Poleng ”, (poleng artinya kain tenunan Madura).kyai Poleng ”, (poleng artinya kain tenunan Madura). Iapun merubah pakaiannya yaitu memakai kain, baju, dan ikat kepala dari kain poleng. Iapun merubah pakaiannya yaitu memakai kain, baju, dan ikat kepala dari kain poleng. Selanjutnya ia memotong kayu-kayu di hutan dan dibawa ke pantai dirakit menjadi Selanjutnya ia memotong kayu-kayu di hutan dan dibawa ke pantai dirakit menjadi ghitek ( jawa=getek).

ghitek ( jawa=getek).

Sang gadis oleh kyai Poleng didudukkan di atas ghitek di tepi pantai dan Kyai Poleng Sang gadis oleh kyai Poleng didudukkan di atas ghitek di tepi pantai dan Kyai Poleng menendang ghitek tersebut menuju madu oro’ ( pojok di ara

menendang ghitek tersebut menuju madu oro’ ( pojok di ara -ara artinya pojok menuju-ara artinya pojok menuju ke arah yang luas). Hal inilah yang menurut sebagian pendapat menjadi asul-usul nama ke arah yang luas). Hal inilah yang menurut sebagian pendapat menjadi asul-usul nama ” Madura ”. Pendapat lain mengatakan bahwa nama Madura berasal dari kata ” Lemah ” Madura ”. Pendapat lain mengatakan bahwa nama Madura berasal dari kata ” Lemah Dhuro” artinya tanah yang tidak sesungguhnya, yaitu apabila air laut surut tanahnya Dhuro” artinya tanah yang tidak sesungguhnya, yaitu apabila air laut surut tanahnya terlihat, tetapi bila air pasang tanahnya tidak terlihat.

terlihat, tetapi bila air pasang tanahnya tidak terlihat.

Alkisah bahwa ghitek tersebut terdampar di suatu tempat yang saat ini tempat tersebut Alkisah bahwa ghitek tersebut terdampar di suatu tempat yang saat ini tempat tersebut disebut Gunung Geger (Di sinilah asalnya tanah Madura). Sebelum sang gadis disebut Gunung Geger (Di sinilah asalnya tanah Madura). Sebelum sang gadis diberangkatkan kyai Poleng berpesan jika membutuhkan pertolongan atau apa saja, diberangkatkan kyai Poleng berpesan jika membutuhkan pertolongan atau apa saja, maka sang Gadis di suruh menghentakkan kakinya ke tanah tiga kali, maka saat itu pula maka sang Gadis di suruh menghentakkan kakinya ke tanah tiga kali, maka saat itu pula kyai poleng akan datang menolongnya. Sesampainya di Gunung Geger gadis tersebut kyai poleng akan datang menolongnya. Sesampainya di Gunung Geger gadis tersebut duduk di bawah pohon pelasa ( ploso=jawa , suatu pohon berdaun halus yang saat ini duduk di bawah pohon pelasa ( ploso=jawa , suatu pohon berdaun halus yang saat ini mulai sukar ditemukan kebanyakan orang Madura menjadikan daunnya untuk  mulai sukar ditemukan kebanyakan orang Madura menjadikan daunnya untuk   pembungkus petis.

 pembungkus petis.

Suatu ketika sang gadis merasakan sakit yang luar biasa pada perutnya, dia pun Suatu ketika sang gadis merasakan sakit yang luar biasa pada perutnya, dia pun menjejakkan kakinya tiga kali ke tanah dan kyai poleng pun datang. Ternyata sang menjejakkan kakinya tiga kali ke tanah dan kyai poleng pun datang. Ternyata sang gadis mau melahirkan. Akhirnya saat itu pula lahirlah seorang bayi laki-laki yang gadis mau melahirkan. Akhirnya saat itu pula lahirlah seorang bayi laki-laki yang roman mukanya amat rupawan. Bayi tersebut diberi nama ”Raden Sagoro ” ( roman mukanya amat rupawan. Bayi tersebut diberi nama ”Raden Sagoro ” ( sagoro=laut ). Keluarga inilah yang menurut beberapa pendapat menjadi cikal-bakal sagoro=laut ). Keluarga inilah yang menurut beberapa pendapat menjadi cikal-bakal

(3)

 penduduk

 penduduk Madura. Madura. Setelah Setelah sang sang bayi bayi lahir lahir Kyai Kyai Poleng Poleng akhirnya akhirnya menghilang menghilang namunnamun  pada saat-saat tertentu masih mendatangi keluarga tersebut.

 pada saat-saat tertentu masih mendatangi keluarga tersebut.

Diceritakan bahwa perahu-perahu para pedagang yang berlayar dari beberapa pulau di Diceritakan bahwa perahu-perahu para pedagang yang berlayar dari beberapa pulau di Indonesia, ketika berlayar malam hari sekitar tempat tinggal Raden Segoro, mereka Indonesia, ketika berlayar malam hari sekitar tempat tinggal Raden Segoro, mereka sering melihat cahaya yang terang benderang seperti cahaya rembulan. Sehingga sering melihat cahaya yang terang benderang seperti cahaya rembulan. Sehingga merekapun berkata apabila maksud pelayaran mereka terkabul, maka akan berhenti merekapun berkata apabila maksud pelayaran mereka terkabul, maka akan berhenti (berlabuh) di tempat itu ( Geger ) dan akan mengadakan selamatan dan memberi hadiah (berlabuh) di tempat itu ( Geger ) dan akan mengadakan selamatan dan memberi hadiah kepada yang bercahaya tersebut. Sehingga pada akhirnya tempat tersebut sering kepada yang bercahaya tersebut. Sehingga pada akhirnya tempat tersebut sering kedatangan para tamu ( pelayar ) yang terkabul maksudnya. Dan Raden Segoro beserta kedatangan para tamu ( pelayar ) yang terkabul maksudnya. Dan Raden Segoro beserta ibunyalah yang menerima hadiah-hadiah tersebut, karena disitu hanya tinggal seorang ibunyalah yang menerima hadiah-hadiah tersebut, karena disitu hanya tinggal seorang ibu dengan anaknya.

ibu dengan anaknya.

Ketika Raden Segoro berumur sekitar dua tahun, dia sering bermain ke pantai, hingga Ketika Raden Segoro berumur sekitar dua tahun, dia sering bermain ke pantai, hingga suatu ketika dari arah laut datanglah dua ekor ular naga yang amat besar mendekatinya. suatu ketika dari arah laut datanglah dua ekor ular naga yang amat besar mendekatinya. Dengan penuh ketakutan dia berlari kepada ibunya, sambil menangis dan menceritakan Dengan penuh ketakutan dia berlari kepada ibunya, sambil menangis dan menceritakan kejadian tersebut. Sang ibupun memanggil Kyai Poleng. Kejadian tersebut diceritakan kejadian tersebut. Sang ibupun memanggil Kyai Poleng. Kejadian tersebut diceritakan kepada Kyai Poleng. Setelah mendengar cerita tersebut Kyai Poleng mengajak Raden kepada Kyai Poleng. Setelah mendengar cerita tersebut Kyai Poleng mengajak Raden Segoro bermain-main menuju pantai. Tak lama kemudian datanglah dari arah laut dua Segoro bermain-main menuju pantai. Tak lama kemudian datanglah dari arah laut dua ekor ular raksasa. Kyai poleng menyuruh Raden Segoro menangkap dua ekor ular  ekor ular raksasa. Kyai poleng menyuruh Raden Segoro menangkap dua ekor ular  tersebut dan membantingnya ke tanah. Akan tetapi Raden Segoro tidak mematuhinya tersebut dan membantingnya ke tanah. Akan tetapi Raden Segoro tidak mematuhinya karena takut. Namun setelah dipaksa Raden Segoro menangkap dua ular raksasa itu dan karena takut. Namun setelah dipaksa Raden Segoro menangkap dua ular raksasa itu dan membantingnya ke tanah. Seketika itu pula ular tersebut berubah menjadi dua bilah membantingnya ke tanah. Seketika itu pula ular tersebut berubah menjadi dua bilah tombak. Raden Segoro memberikan tombak tersebut kepada

tombak. Raden Segoro memberikan tombak tersebut kepada Kyai Poleng, dan oleh kyaiKyai Poleng, dan oleh kyai  poleng dibawa ke

 poleng dibawa ke Ibu Raden Segoro. Ibu Raden Segoro. Tombak tersebut Tombak tersebut diberi nama diberi nama Kyai(si) Nenggolo,Kyai(si) Nenggolo, dan kyai (si) Aluquro. Kyai Poleng memberi tahu bahwa K

dan kyai (si) Aluquro. Kyai Poleng memberi tahu bahwa K yai Aluquro untuk di simpanyai Aluquro untuk di simpan di dalam rumah dan Kyai Nenggolo untuk dibawa ketika berperang. Kyai Poleng di dalam rumah dan Kyai Nenggolo untuk dibawa ketika berperang. Kyai Poleng menceritakan asal

menceritakan asal –  – usul dua senjata pusaka tersebut kepada Raden Segoro dan ibunya.usul dua senjata pusaka tersebut kepada Raden Segoro dan ibunya. Dikisahkan oleh Kyai Poleng pada Raden Segoro bahwa; Pada zaman dahulu di tanah Dikisahkan oleh Kyai Poleng pada Raden Segoro bahwa; Pada zaman dahulu di tanah Jawa kosong(tidak berpenduduk). Ada seorang raja bernama Raja Room yang Jawa kosong(tidak berpenduduk). Ada seorang raja bernama Raja Room yang mendengar bahwa ada sutau tanah yang mengetahui dari para pengembara bahwa ada mendengar bahwa ada sutau tanah yang mengetahui dari para pengembara bahwa ada tanah di bagian selatan yang masih kosong, namun subur. Mendengar hal tersebut Raja tanah di bagian selatan yang masih kosong, namun subur. Mendengar hal tersebut Raja Room hal mengutus panglimanya untuk menyelidiki tanah ini. Apabila tanahnya Room hal mengutus panglimanya untuk menyelidiki tanah ini. Apabila tanahnya memang benar makmur, maka ia akan memerintahkan supaya beberapa keluarga memang benar makmur, maka ia akan memerintahkan supaya beberapa keluarga

(4)

 Negeri

 Negeri Room Room ditempatkan ditempatkan di di sana. sana. Setelah Setelah diperiksa diperiksa ternyata ternyata tanah tanah Jawa Jawa ini ini amatamat makmur. Keadaan ini akhirnya beberapa keluarga dari Negeri Room ditempatkan di makmur. Keadaan ini akhirnya beberapa keluarga dari Negeri Room ditempatkan di sana. Namun beberapa saat setelah tinggal di tanah Jawa keluarga tersebut seluruhnya sana. Namun beberapa saat setelah tinggal di tanah Jawa keluarga tersebut seluruhnya sakit dan mati. Disamping itu diceritakan pula bahwa Pulau Jawa saat itu menjadi sakit dan mati. Disamping itu diceritakan pula bahwa Pulau Jawa saat itu menjadi sarang beberapa hantu yang suka makan manusia. Oleh karenanya Raja Room sarang beberapa hantu yang suka makan manusia. Oleh karenanya Raja Room memerintahkan supaya empat penjuru dari tanah Jawa Supaya dipasang senjata pada memerintahkan supaya empat penjuru dari tanah Jawa Supaya dipasang senjata pada tiap-tiap pojok, yaitu: Di bagian selatan ditanam Pedang Suduk, Sebelah barat bagian tiap-tiap pojok, yaitu: Di bagian selatan ditanam Pedang Suduk, Sebelah barat bagian utara ditanam Tombak Kyai Nenggolo, Sebelah timur bagian utara ditanam pedang utara ditanam Tombak Kyai Nenggolo, Sebelah timur bagian utara ditanam pedang Suduk, Sebelah timur bagian selatan dita

Suduk, Sebelah timur bagian selatan ditanam Tombak Kyai Aluquro.nam Tombak Kyai Aluquro. Setelah itu baru keluarga dari Negeri Room dipindah ke t

Setelah itu baru keluarga dari Negeri Room dipindah ke t anah Jawa hidup dan bercocok anah Jawa hidup dan bercocok  tanam di sana. Diceritakan pula bahwa ketika Raden Segoro berumur 7 tahun, tempat tanam di sana. Diceritakan pula bahwa ketika Raden Segoro berumur 7 tahun, tempat kediamannya pindah dari Gunong Geger ke Desa Nepah sekarang diperkirakan berada kediamannya pindah dari Gunong Geger ke Desa Nepah sekarang diperkirakan berada di Desa Batioh, Kecamatan Banyuates, Sampang. Nama Nepa berasal dari nama pohon di Desa Batioh, Kecamatan Banyuates, Sampang. Nama Nepa berasal dari nama pohon yaitu pohon Nepa, disebut pula pohon bunyok, mirip pohon kelapa tetapi tidak sebesar  yaitu pohon Nepa, disebut pula pohon bunyok, mirip pohon kelapa tetapi tidak sebesar   pohon kelapa,

 pohon kelapa, daunnya daunnya dapat dapat dijadikan dijadikan atap atap rumah, rumah, dan dan daun daun yang masyang masih ih muda muda dapatdapat dijadikan pembungkus rokok. Wilayah Desa Nepa saat ini termasuk wilayah kecamatan dijadikan pembungkus rokok. Wilayah Desa Nepa saat ini termasuk wilayah kecamatan Ketapang Kabupaten Sampang, dan sekarang termasuk salah satu tempat rekreasi Ketapang Kabupaten Sampang, dan sekarang termasuk salah satu tempat rekreasi karena di sana banyak kera.

karena di sana banyak kera.

Pada saat Kerajaan Medangkamulan diperintah Sang Hyang Tunggal, berkali

Pada saat Kerajaan Medangkamulan diperintah Sang Hyang Tunggal, berkali  –  – kalikali diserang musuh yang berasal dari negeri Cina. Akibat peperangan ini rakyat diserang musuh yang berasal dari negeri Cina. Akibat peperangan ini rakyat Medangkamulan hampir habis dibunuh musuh. Dalam keadaan susah dan bingung Raja Medangkamulan hampir habis dibunuh musuh. Dalam keadaan susah dan bingung Raja Sang Hyang Tunggal memohon kepada Yang Maha Kuasa supaya diberi pertolongan. Sang Hyang Tunggal memohon kepada Yang Maha Kuasa supaya diberi pertolongan. Akhirnya pada suatu malam rajapun bermimpi bertemu dengan seorang tua yang Akhirnya pada suatu malam rajapun bermimpi bertemu dengan seorang tua yang  berkata

 berkata bahwa bahwa di di sebuah sebuah pulau pulau yang yang bernama bernama Madu Madu Oro Oro ( ( Lemah Lemah Duro Duro = = Madura Madura )) terdapat anak muda bernama Raden Segoro, raja disuruh minta pertolongan kepada terdapat anak muda bernama Raden Segoro, raja disuruh minta pertolongan kepada Raden Segoro bila ingin menang perang.

Raden Segoro bila ingin menang perang.

Keesokan harinya raja memerintahkan patihnya untuk membawa beberapa perahu dan Keesokan harinya raja memerintahkan patihnya untuk membawa beberapa perahu dan  prajurit untuk meminta

 prajurit untuk meminta pertolongan Raden Segoro. Sesampainya pertolongan Raden Segoro. Sesampainya di tanah di tanah Madura padaMadura pada awalnya prajurit Medang Kamulan ini ingin membawa paksa Raden Segoro ke perahu, awalnya prajurit Medang Kamulan ini ingin membawa paksa Raden Segoro ke perahu, namun disitu terjadi keanehan yaitu para prajurit itu seluruhnya lumpuh tidak punya namun disitu terjadi keanehan yaitu para prajurit itu seluruhnya lumpuh tidak punya daya dan terjadi tiupang angin yang sangat kencang yang ingin menenggelamkan daya dan terjadi tiupang angin yang sangat kencang yang ingin menenggelamkan  perahu-perahu

(5)

minta ampun kepada Raden Segoro dan ibunya. Ibu Raden Segoro selanjutnya minta ampun kepada Raden Segoro dan ibunya. Ibu Raden Segoro selanjutnya memanggil Kyai Poleng. Kyai Poleng datang dan matur kepada ibu Raden Segoro memanggil Kyai Poleng. Kyai Poleng datang dan matur kepada ibu Raden Segoro supaya Raden Segoro bisa dibawa ke Kerajaan Medangkamulan untuk membantu supaya Raden Segoro bisa dibawa ke Kerajaan Medangkamulan untuk membantu  peperangan

 peperangan melawan melawan tentara tentara Cina. Cina. Raden Raden Segoro Segoro pun pun berangkat berangkat bersama bersama rombonganrombongan itu dengan membawa pusaka tombak Kyai Nenggolo. Kyai poleng pun ikut serta, tetapi itu dengan membawa pusaka tombak Kyai Nenggolo. Kyai poleng pun ikut serta, tetapi tidak menampakkan diri kepada orang lain,

tidak menampakkan diri kepada orang lain, selain Raden Segoro.selain Raden Segoro.

Sesampainya di Kerajaan Medang kamulan, rombongan ini terlibat peperangan dengan Sesampainya di Kerajaan Medang kamulan, rombongan ini terlibat peperangan dengan tentara Cina. Raden Segoro bertempur luar biasa dengan didampingi Kyai Poleng. tentara Cina. Raden Segoro bertempur luar biasa dengan didampingi Kyai Poleng. Dengan menunjuk saja tombak Kyai Nenggolo ke arah musuh, musuhpun menjadi sakit Dengan menunjuk saja tombak Kyai Nenggolo ke arah musuh, musuhpun menjadi sakit secara mendadak, dan akhirnya berusaha meninggalkan kerajaan Medangkemulan dan secara mendadak, dan akhirnya berusaha meninggalkan kerajaan Medangkemulan dan sebagian besar mati. Dengan kemenangan tersebut raja membuat pesta besar-besaran sebagian besar mati. Dengan kemenangan tersebut raja membuat pesta besar-besaran dan memberi penghormatan kepada Raden Segoro. Raden Segoro juga diberi gelar ” dan memberi penghormatan kepada Raden Segoro. Raden Segoro juga diberi gelar ” Tumenggung Gemet ” oleh raja Medang kamulan.

Tumenggung Gemet ” oleh raja Medang kamulan.

Raja Medang kamulan berkeinginan untuk menjadikan Raden Segoro sebagai menantu, Raja Medang kamulan berkeinginan untuk menjadikan Raden Segoro sebagai menantu, dan mengantarkannya diiringi sang patih dan prajurit pilihan. Disertai pula surat ucapan dan mengantarkannya diiringi sang patih dan prajurit pilihan. Disertai pula surat ucapan terima kasih kepada ibu Raden Segoro. Raja bertanya kepada Raden Segoro tentang terima kasih kepada ibu Raden Segoro. Raja bertanya kepada Raden Segoro tentang siapa nama ayah Raden Segoro, maka Raden Segoro pun menjawab bahwa masih akan siapa nama ayah Raden Segoro, maka Raden Segoro pun menjawab bahwa masih akan menanyakan hal tersebut kepada ibunya. Sesampainya di Nepah ketika para prajurit menanyakan hal tersebut kepada ibunya. Sesampainya di Nepah ketika para prajurit yang mengantarkan telah pulang, Raden Segoro bertanya kepada ibunya, tentang siapa yang mengantarkan telah pulang, Raden Segoro bertanya kepada ibunya, tentang siapa nama ayahnya. Sang ibu sangat kebingungan harus menjawab apa, namun sang ibu nama ayahnya. Sang ibu sangat kebingungan harus menjawab apa, namun sang ibu menjawab bahwa ayahnya seorang siluman. Maka seketika itu pula ibu, Raden Segoro, menjawab bahwa ayahnya seorang siluman. Maka seketika itu pula ibu, Raden Segoro, dan rumahnya (Keraton Nepa) lenyap (muksa).

dan rumahnya (Keraton Nepa) lenyap (muksa).

Demikian Riwayat asal mula penduduk tanah Madura. Hikmah dari cerita ini oleh para Demikian Riwayat asal mula penduduk tanah Madura. Hikmah dari cerita ini oleh para tetua di Madura dikesankan bahwa Raden Segoro membalas hutang eyangnya yang tetua di Madura dikesankan bahwa Raden Segoro membalas hutang eyangnya yang menghinakan ibunya dan membuang ibunya dengan pembalasan yang baik, yaitu menghinakan ibunya dan membuang ibunya dengan pembalasan yang baik, yaitu membantu memenangkan peperangan. Selanjutnya diceritakan bahwa raden Segoro membantu memenangkan peperangan. Selanjutnya diceritakan bahwa raden Segoro sebagai orang siluman dikemudian hari beristri Nyi Roro Kidul. Dikisahkan pula sebagai orang siluman dikemudian hari beristri Nyi Roro Kidul. Dikisahkan pula  beberapa tahun kemudian senjata Kyai

 beberapa tahun kemudian senjata Kyai Nenggolo dan Kyai Aluquro oleh Raden SegoroNenggolo dan Kyai Aluquro oleh Raden Segoro diberikan kepada Pangeran Demang Palakaran ( Kyai Demong ) dari desa Plakaran diberikan kepada Pangeran Demang Palakaran ( Kyai Demong ) dari desa Plakaran (sekarang desa Plakaran di Kecamatan Jrengik Kabupaten Sampang) yang kemudiaan (sekarang desa Plakaran di Kecamatan Jrengik Kabupaten Sampang) yang kemudiaan menjadi Bupati Arosbaya ( Bangkalan ). Hingga saat ini kedua tombak pusaka tersebut menjadi Bupati Arosbaya ( Bangkalan ). Hingga saat ini kedua tombak pusaka tersebut

(6)

masih menjadi tombak pusaka Bangkalan. Juga menurut keparcayaan orang tua masih menjadi tombak pusaka Bangkalan. Juga menurut keparcayaan orang tua  –  – tuatua Kyai poleng menjadi pembantu Pangeran Demang Palakaran dan

(7)

Suluk Tiyang Tilar Shalat

Suluk Tiyang Tilar Shalat

Kaya paran tumekoa, Kaya paran tumekoa,

tingale marang Hyang Widhi, tingale marang Hyang Widhi, tingal pangkon sarta angas, tingal pangkon sarta angas, aguguyu wong ngabekti, aguguyu wong ngabekti, satengah amadani,

satengah amadani, wus sasat maido rasul, wus sasat maido rasul, kapire wus tetala, kapire wus tetala,

kaya tingkah wong Yahudi, kaya tingkah wong Yahudi,

 pesthi langgeng dadi dasaring naraka.  pesthi langgeng dadi dasaring naraka.

Terjemahan : Terjemahan :  Kepada

 Kepada tujuan datangilahtujuan datangilah, arah konsentrasi kepada Tuhan, arah konsentrasi kepada Tuhan, perhatian ditujukan ke, perhatian ditujukan ke hariban dengan rasa ngeri, menertawakan orang yang berbakti, setengah menyamai hariban dengan rasa ngeri, menertawakan orang yang berbakti, setengah menyamai (mengolok-olok), bahkan menghina rasul, kafirnya sudah jelas, seperti

(mengolok-olok), bahkan menghina rasul, kafirnya sudah jelas, seperti prilaku orang prilaku orang  Yahudi, kelak pasti kekal menjadi

Referensi

Dokumen terkait

Sampai saat ini beberapa kalangan masyarakat (peternak) di Pulau Madura masih menghendaki adanya perkawinan alam menggunakan pejantan unggul sapi Madura terutama

Suntingan teks dalam penelitian ini merupakan teks Babad Pasanggrahan Dalêm Madusita yang bersih dari kesalahan (2) Babad Pasanggrahan Dalêm Madusita merupakan

Menurut penulis Babad Tanah Jawi puncak dari kesuraman tersebut terjadi pada masa pemerintahan Bra-wijaya dengan wilayah kekuasaan tidak lebih dari daerah Jawa

a) Hotel New Ramyana merupakan hotel yang terletak di Pamekasan, Pulau Madura yang menjadi kota bisnis di Madura. Hotel ini merupakan tempat singgah bagi orang

Pulau yang terisolasi oleh lautan (Madura) membentuk sifat dan sikap tubuh manusia, Madura memiliki karakter unik jika mayoritas publik mengenal Madura dari satu sisi

Diharapkan dapat mengubah cara pandang masyarakat luar terhadap Pulau Madura sehingga masyarakat tidak enggan untuk berkunjung ke Pulau Madura sebagai tempat wisata yang

Pulau Kangean, pulau yang terletak di timur Pulau Madura, dan kerapkali dinafikan sebagai bagian dari Sumenep ternyata memiliki perkembangan sejarah yang relatif dinamis di

BABAD DEMAK Setelah mengunggah buku langka setebal 400 halaman, Babad Demak, mengisahkan berdirinya kerajaan/kesultanan Demak, diakhiri dengan 'Raden Patah naik tahta', sebagai raja