PATOFISIOLOGI PENYAKIT TELINGA
PATOFISIOLOGI PENYAKIT TELINGA
SERUMEN PROP
SERUMEN PROP
Definisi Definisi
Serumen adalah suatu campuran dari produksi kelenjar sebasea dan sekresi Serumen adalah suatu campuran dari produksi kelenjar sebasea dan sekresi apokrin dari kelenjar seruminosa yang bersatu dengan epitel deskuamasi dibagian apokrin dari kelenjar seruminosa yang bersatu dengan epitel deskuamasi dibagian kartil
kartilago liang ago liang telingtelinga a luarluar. Serumen dapat . Serumen dapat keluakeluar r sendisendiri ri akibat migrasi epitelakibat migrasi epitel kulit yang bergerak dari arah membrane timpani menuju ke luar serta dibantu oleh kulit yang bergerak dari arah membrane timpani menuju ke luar serta dibantu oleh gerakan rahang sewaktu mengunyah.
gerakan rahang sewaktu mengunyah.
Kelenjar seruminosa terdapat di dinding superior dan bagian kartilaginosa Kelenjar seruminosa terdapat di dinding superior dan bagian kartilaginosa kan
kanalis alis akuakustikstikus us ekseksternternus us kemkemudiudian an berbercamcampur pur dendengan gan seksekret ret bermberminyinyak ak kel
kelenjenjar ar sebsebasea asea dardari i bagbagian ian atas atas folfolikel ikel ramrambut but memmembenbentuk tuk seruserumemen n dandan membe
membentuk lapisan ntuk lapisan pada kulit pada kulit kanalikanalis s akustiakustikus kus eksterneksternus us bergbergabung denganabung dengan lap
lapisan isan kerkeratiatin n yang yang berbermigmigrasi rasi untuntuk uk memmembuabuat t laplapisan isan pelpelindindung ung padpadaa permukaan yang mempunyai sifat antibakteri.
permukaan yang mempunyai sifat antibakteri. Etiologi
Etiologi a.
a. Produksi serumen yang berlebihanProduksi serumen yang berlebihan b.
b. Produksi serumen terlalu keras/kadar air kurangProduksi serumen terlalu keras/kadar air kurang c.
c. Gangguan bentuk liang telingaGangguan bentuk liang telinga
Produksi serumen yang berlebihan dan terlalu keras menyebabkan serumen Produksi serumen yang berlebihan dan terlalu keras menyebabkan serumen men
menumpumpuk uk dan dan menmengergeras as sehisehinggngga a memmembenbentuk tuk bloblok k di di salusaluran ran telitelinganga, , halhal tersebut menyebabkan telinga terasa penuh, gangguan pendengaran dan nyeri tersebut menyebabkan telinga terasa penuh, gangguan pendengaran dan nyeri Geala
Geala
!.
!. TeTelinga teraslinga terasa penuha penuh ".
". Gangguan pendengaranGangguan pendengaran #.
#. GatalgatalGatalgatal !.
!. "asa nyeri timbul apabila serumen keras membatu dan menekan dinding"asa nyeri timbul apabila serumen keras membatu dan menekan dinding liang telinga
liang telinga Penanganan
a.
a. SeSerurumemen n lulunanakk dapdapat at dibdibersiersihkahkan n dendengan gan kapkapas as yanyang g dildililitilitkan kan oleolehh aplikator #pelilit$.
aplikator #pelilit$. b.
b. SeSerurumemen n yg yg lemlembebek k dadan n letletakaknynya a teterlarlalu lu dadalamlam,, sehingsehingga ga mendemendekatikati membran timpani dapat dikeluarkan dengan irigasi liang telinga.
membran timpani dapat dikeluarkan dengan irigasi liang telinga. c.
c. SSeerruummeen n yyaanng g tteellaah h kkeerraass didilemlembebekkkkan an teterlrlebiebih h dadahuhulu lu dedengnganan kar
karbogbogliseliserin rin %& %& ', ', setsetelah elah itu itu dibdibersiersihkahkan n dendengan gan alat alat penpengaigait t ataatauu diirigasi.
diirigasi. $.
$. Seruminolotik Seruminolotik %$. So
%$. Solutio lutio ()ueos ()ueos **
%&' Sodium bicarbonate %&' Sodium bicarbonate +' hidrogen peroksida +' hidrogen peroksida ' asam asetat ' asam asetat $. Solusio -rganic * $. Solusio -rganic *
arbamide peroide #0,1'$ dan glycerine arbamide peroide #0,1'$ dan glycerine 2a
2arious organic li)uids rious organic li)uids #propylene glycerol, etc$#propylene glycerol, etc$ erumol #arachis oil, turpentine, dan dichloben3ene$ erumol #arachis oil, turpentine, dan dichloben3ene$
erumene #Triethanolamine, polypeptides, oleatecondensate$ erumene #Triethanolamine, polypeptides, oleatecondensate$
a.
a. SeSerurumemen n lulunanakk dapdapat at dibdibersiersihkahkan n dendengan gan kapkapas as yanyang g dildililitilitkan kan oleolehh aplikator #pelilit$.
aplikator #pelilit$. b.
b. SeSerurumemen n yg yg lemlembebek k dadan n letletakaknynya a teterlarlalu lu dadalamlam,, sehingsehingga ga mendemendekatikati membran timpani dapat dikeluarkan dengan irigasi liang telinga.
membran timpani dapat dikeluarkan dengan irigasi liang telinga. c.
c. SSeerruummeen n yyaanng g tteellaah h kkeerraass didilemlembebekkkkan an teterlrlebiebih h dadahuhulu lu dedengnganan kar
karbogbogliseliserin rin %& %& ', ', setsetelah elah itu itu dibdibersiersihkahkan n dendengan gan alat alat penpengaigait t ataatauu diirigasi.
diirigasi. $.
$. Seruminolotik Seruminolotik %$. So
%$. Solutio lutio ()ueos ()ueos **
%&' Sodium bicarbonate %&' Sodium bicarbonate +' hidrogen peroksida +' hidrogen peroksida ' asam asetat ' asam asetat $. Solusio -rganic * $. Solusio -rganic *
arbamide peroide #0,1'$ dan glycerine arbamide peroide #0,1'$ dan glycerine 2a
2arious organic li)uids rious organic li)uids #propylene glycerol, etc$#propylene glycerol, etc$ erumol #arachis oil, turpentine, dan dichloben3ene$ erumol #arachis oil, turpentine, dan dichloben3ene$
erumene #Triethanolamine, polypeptides, oleatecondensate$ erumene #Triethanolamine, polypeptides, oleatecondensate$
%ENDA ASING &'ORPUS ALIENUM(
%ENDA ASING &'ORPUS ALIENUM(
4apat berbagai macam benda asing yang dapat ditemukan, antara lain 4apat berbagai macam benda asing yang dapat ditemukan, antara lain benda mati
benda mati atau atau hidup, hewan, hidup, hewan, komponen tumbuhtumbuhan atau komponen tumbuhtumbuhan atau mineral.mineral. 5saha5saha mengeluarkannya malah terkadang justru mendorong lebih ke dalam, maka harus mengeluarkannya malah terkadang justru mendorong lebih ke dalam, maka harus hatihati dalam tindakannya. 6ila tidak, dapat merusak membrane timpani dan hatihati dalam tindakannya. 6ila tidak, dapat merusak membrane timpani dan telinga bagian dalam.
telinga bagian dalam. 6ila kemasukan binatang dan masih hidup, maka harus6ila kemasukan binatang dan masih hidup, maka harus dimatikan terlebih dahulu dengan memasukkan tampon basah ke liang telinga lalu dimatikan terlebih dahulu dengan memasukkan tampon basah ke liang telinga lalu meneteskan cairan #missal larutan ri7anol atau obat anestesi lokal$ lebih kurang %& meneteskan cairan #missal larutan ri7anol atau obat anestesi lokal$ lebih kurang %& menit, setelah itu baru dikeluarkan dengan pinset atau irigasi.
menit, setelah itu baru dikeluarkan dengan pinset atau irigasi.
Etiologi Etiologi
a.
a. dapat berupa benda mati atau benda hidup, binatang, komponen tumbuhdapat berupa benda mati atau benda hidup, binatang, komponen tumbuh tumbuhan atau mineral
b. anak kecil * kacang hijau, karet penghapus
c. dewasa * potongan korek api8 kadang binatang kecoa, semut, atau nyamuk Penatala)sanaan
a. 9engeluarkan harus hatihati karena bahaya merusak gendang telinga. 6ila perlu dengan anestesia
b. 6ila binatang, harus dimatikan lebih dahulu dengan memasukkan tampon basah ke liang telinga lalu teteskan cairan #mis. ri7anol$ selama : %&
menit, lalu diirigasi atau dengan pinset atau kapas yang dililit pada pelilit kapas
c. 6enda asing besar dapat ditarik dengan pengait serumen, yang kecil dapat diambil dengan cunam atau pengait.
OTITIS EKSTERNA
-titis ;ksterna merupakan radang liang telinga akut maupun kronis yang disebabkan infeksi bakteri, jamur dan 7irus.
Etiologi
<nfeksi bakteri, jamur dan 7irus. =actor yang mempermudah radang telinga luar ialah perubahan p> di liang telinga, yang biasanya normal atau asam. 6ila p> menjadi basa maka proteksi terhadap infeksi menurun. Pada keadaan udara hangat dan lembab, kuman dan jamur mudah tumbuh. Predisposisi yang lain adalah trauma ringan ketika mengorek kuping telinga.
Klasifi)asi
!. -titis ;ksterna (kut
a. -titis ;ksterna Sirkumskripta #=urunkel ? bisul$
-leh karena kulit di %/+ luar liang telinga mengandung adneksa kulit #rambut, kel sebasea, kel serumen$, maka tempat itu dapat terjadi infeksi pada pilosebaseus, sehingga membentuk furunkel. ;tiologi * Staphylococcus aureus atau Staphylococcus albus.
Gejala * "asa nyeri yang hebat, tidak sesuai dengan besar bisul. >al ini karena kulit liang telinga tidak mengandung jaringan longgar dibawahnya, sehingga rasa nyeri timbul pada penekanan perikondrium. @yeri juga dapat timbul spontan ketika membuka mulut. Selain itu terjadi gangguan pendengaran, bila furunkel besar dan menyumbat liang telinga.
Penatalaksanaan * Tergantung keadaan furunkel.6ila sudah abses, di aspirasi secara steril untuk mengeluarkan nanahnya.Aokal
diberikan antibiotic dalam bentuk salep, seperti polymiin 6 atau 6acitracin, atau antiseptic #asam asetat 1' dalam alkohol$. Kalau dinding furunkel tebal, dilakukan insisi, kemudian dipasang drain untuk mengalirkan nanahnya. 6iasanya tidak perlu diberikan antibiotika secara sistemik, hanya diberikan obat simtomatik seperti analgetik dan obat penenang.
b. -titis ;ksterna 4ifus
6iasanya mengenai kulit liang telinga /+ dalam. Tampak kulit liang telinga hiperemis dan edema yang tidak jelas batasnya.
;tiologi * Kuman golongan Pseudomonas.Kuman lain dapat menjadi penyebab seperti Staphylococcus albus, Escherichia colii dan sebagainya.
Gejala * @yeri tekan tragus, liang telinga sangat sempit, kadang KG6 regional membesar dan nyeri tekan, terdapat secret yang berbau. Secret ini tidak mengandung lender #musin$ seperti secret
yang keluar dari ka7um tympani pada otitis media.
Penatalaksanaan * 9embersihkan liang telinga, memasukkan tampon yang mengandung antibiotika ke liang telinga supaya terdapat kontak yang baik antara obat dengan kulit yang meradang. Kadangkadang diperlukan obat antibiotika sistemik.
OTITIS EKSTERNA MALIGNA
-titis eksterna maligna adalah infeksi difus di liang telinga luar dan struktur lain di sekitarnya. 6iasanya terjadi pada orang tua dengan 49. Pasien dengan 49 menyebabkan p> serumen lebih tinggi. =aktor immunocompri3e dan mikroangiopati, otitis eksterna berlanjut menjadi otitis eksterna maligna. Pada otitis eksterna maligna, peradangan meluas secara progresif ke lapisan subkutis, tulang rawan B tulang sekitarnya sehingga timbul kondritis,osteitis B osteomielitis yang menghancurkan tulang temporal.
Geala
a. "asa gatal di telinga, nyeri, sekret yg banyak serta pembengkakan liang telinga
b. Kemudian rasa nyeri makin hebat, jaringan granulasi cepat tumbuh. c. Saraf fasialis dpt terkena.
Pengobatan
a. (ntibiotik#fluoro)uinolone$,#aminoglikosida$ b. 4iperlukan juga tindakan debridement.
OTOMIKOSIS
-tomikosis merupakan infeksi jamur di liang telinga dipermudah oleh kelembapan yang tinggi didaerah tersebut.
Etiologi
Cang tersering adalah Pityrosporum, Aspergillus. Kadang ditemukan Candida albicans. Pityrosporum menyebabkan terbentuknya sisik yang menyerupai ketombe dan merupakan predisposisi otitis eksterna bakterialis.
Geala
6erupa rasa gatal dan rasa penuh di liang telinga, tetapi sering pula tanpa keluhan.
Penatala)sanaan
9embersihkan liang telinga. Aarutan asam asetat ' dalam alcohol, larutan <odium po7idon 1' atau tetes telinga yang mengandung campuran antibiotic dan steroid yang diteteskan ke liang telinga biasanya dapat menyembuhkan. Kadang diperlukan juga obat antijamur #salep$ yang diberikan secara topical yang mengandung nistatin, klotrima3ol.
*ERPES +OSTER OTIKUS
Penyakit yang disebabkan oleh infeksi 7irus 2aricella 3oster.2irus ini menyerang satu atau lebih dermatom saraf cranial. Keadaan ini disebut juga Syndrome "amsay >unt. Tampak lesi kulit yang 7esikuler pada kulit di daerah muka sekitar liang telinga, otalgia, dan terkadang disertai paralisis otot wajah. Pada keadaan berat ditemukan gangguan pendengaran berupa tuli sensorineural. Penatalaksanaan sesuai dengan >erpes 3oster.
INFEKSI KRONIS LIANG TELINGA
<nfeksi bakteri maupun infeksi jamur yang tidak diobati dengan baik, iritasi kulit yang disebabkan cairan otitis media, trauma berulang, adanya benda asing, penggunaan cetakan #mould$ pada alat bantu dengar #hearing aid$ dapat menyebabkan radang kronis.(kibatnya terjadi stenosis atau penyempitan liang telinga karena terbentuknya jaringan parut #sikatriks$. Pengobatannya memerlukan operasi rekonstruksi liang telinga.
KERATOSIS O%TURANS DAN KOLESTEATOMA EKSTERNA
Pada keratosis obturans ditemukan gumpalan epidermis di liang telinga yang disebabkan oleh terbentuknya sel epitel yang berlebihan yang tidak bermigrasi ke arah telinga luar. Terdapat tuli konduktif akut, nyeri yang hebat,
liang telinga yang lebih lebar, membrane timpani utuh tapi lebih tebal dan jarang ditemukan adanya sekresi telinga. Gangguan pendengaran dan rasa nyeri disebabkan oleh desakan gumpalan epitel berkeratin di liang telinga.
Perbedaan Keratosis -bturans 4an Kolesteatoma ;ksterna K;"(T-S<S -6T5"(@S K-A;ST;(T-9( ;KST;"@( 5mur Penyakit terkait @yeri Gangguan pendengaran Sisi telinga ;rosi tulang Kulit telinga -steonekrosis -torea 4ewasa 9uda Sinusitis (kut/berat Konduktif/sedang 6ilateral Sirkumferensial 5tuh Tidak ada Darang Tua Tidak ada Kronis/nyeri tumpul Tidak ada/ringan 5nilateral Terlokalisi 5lserasi 6isa ada Sering Penatala)sanaan
-leh karena Keratosis -bstrurans disebabkan oleh peradangan kronis, serta sudah terjadi gangguan migrasi epitel maka setelah gumpalan keratin dikeluarkan, debris akibat radang harus dibersihkan secara berkala.
Pada Kolesteatoma ;ksterna perlu dilakukan operasi agar kolesteatoma dan tulang nekrotik dapat diangkat semua.Tujuan operasi mencegah berlanjutnya penyakit yang mengerosi tulang.<ndikasi operasi adalah bila destruksi tulang sudah meluas ke telinga tengah, erosi tulang pendengaran, kelumpuhan saraf fasialis, terjadi fistel labirin atau otore yang berkepanjangan.
6ila Kolesteatoma ;ksterna masih kecil dapat dilakukan tindakan konser7atif.Setelah diangkat sampain bersih, diikuti pemberian antibiotic topical secara berkala.Pemberian obat tetes telinga dari campuran alcohol atau gliserin dalam >- +', + seminggu sering kali dapat menolong.
OTITIS MEDIA
Peradangan sebagian atau seluruh mukosa tengah, tuba eustachius, antrum mastoid dan selsel mastoid
!. Otitis Me$ia A),t
Terjadi karena faktor pertahanan tubuh terganggu, berlangsung kurang dari % bulan yang disebabkan in7asi bakteri/7irus ke telinga tengah.
Etiologi
a. Sumbatan Tuba ;ustachius
Telinga tengah biasanya steril, meskipun terdapat mikroba di nasofaring dan faring. Secara fisiologik terdapat mekanisme pencegahan masuknya mikroba ke dalam telinga tengah oleh silia mukosa tuba eustachius, en3im dan antibodi. -9( terjadi karena faktor pertahanan tubuh ini terganggu. Karena fungsi tuba eustachius terganggu, sehingga kuman mudah masuk ke telinga tengah dan terjadilah proses peradangan. Sumbatan bisa berupa tumor ataupun serumen
b. <SP(
Terutama pada anakanak, karena tuba eustachius pendek, lebar, dan letaknya agak horisontal
d. <diopatik Sta$i,- OMA
a. Stadium -klusi Tuba ;ustachius
Gambaran retraksi membran timpani akibat terjadinya tekanan negatif didalam telinga tengah akibat absorbsi udara. Kadang tampak normal atau berwarna putih pucat.
b. Stadium >iperemis #stadium PreSupurasi$
Tampak pembuluh darah yang melebar, edem. Sekret bersifat eksudat yang serosa sehingga sukar terlihat.
c. Stadium Supurasi
Terbentuk eksudat purulen di ka7um timpani menyebabkan membran timpani menonjol #bulging$ ke arah liang telinga luar. Pasien merasa sakit. 6ila tidak dilakukan insisi membran timpani, kemungkinan besar membran timpani akan ruptur dan nanah keluar ke liang telinga luar
d. Stadium Perforasi
"uptur membran timpani dan nanah mengalir keluar e. Stadium "esolusi
6ila membran timpani tetap utuh, maka keadaan membran timpani perlahanlahan akan normal kembali. 6ila sudah terjadi perforasi, maka sekret akan berkurang dan akhirnya kering. 6ila daya tahan tubuh baik atau 7irulensi kuman rendah maka resolusi dapat terjadi walaupun tanpa pengobatan. -9( berubah menjadi -9SK bila perforasi menetap dengan sekret yang keluar terus menerus. -9( dapat menimbulkan gejala sisa #se)uele$ berupa otitis media serosa bila sekret menetap di ka7um timpani tanpa terjadinya perforasi.
Geala Klini)
a. Pada anak, keluhan utama * "asa nyeri di dalam telinga 4emam
(da riwayat batuk pilek sebelumnya.
(nak juga gelisah, sulit tidur, tibatiba menjerit waktu tidur,dan kadang anak memegang telinga yang sakit.
6ila terjadi ruptur membran timpani, maka sekret mengalir ke liang telinga, suhu tubuh turun, dan anak tertidur tenang.
Selain rasa nyeri terdapat pula gangguan pendengaran dan rasa penuh dalam telinga.
Penatala)sanaan a. Stadium oklusi
Tujuan pengobatan * membuka kembali tuba eustachius, sehingga tekanan negatif di telinga tengah hilang.
%$ -bat Tetes >idung
>A efedrin &,1' dalam larutan fisiologik #anak E % tahun$
>A efedrin %' dalam larutan fisiologik #F % tahun dan orang dewasa$
$ Sumber infeksi harus diobati b. Stadium Presepurasi
%$ (ntibiotik
$ -bat tetes hidung +$ (nalgetik
c. Stadium Supurasi %$ (ntibiotika
$ 9iringotomi , bila membran timpani masih utuh #9iringotomi adalah tindakan insisi pada pars tensa membran timpani agar terjadi drenase sekret dari telinga tengah ke liang telinga luar$
d. Stadium perforasi %$ (ntibiotika
$ Sekret banyak keluar dilakukan obat cuci telinga >- +' selama +1 hari
6ila -9( berlanjut dengan keluarnya sekret dari telinga tengah lebih dari + minggu, maka keadaan ini disebut otitis media supuratif subakut. 6ila perforasi menetap dan sekret keluar lebih dari satu setengah bulan atau dua bulan, maka keadaan ini disebut otitis media supuratif kronis
Ko-/li)asi
Sebelum ada antiboitika, -9( dapat menimbulkan komplikasi yaitu abses subperiosteal sampai komplikasi yang berat # meningitis dan abses otak$ . Setelah ada antibiotika, semua jenis komplikasi biasanya didapatkan sebagai komplikasi miringotomi. -titis media yang tidak diatasi menyebabkan -9SK, kehilangan pendengaran permanen
Definisi
<nfeksi kronis di telinga tengah dengan perforasi membran timpani dan sekret yang keluar dari telinga tengah terus menerus atau hilang timbul. Sekret mungkin encer, kental, bening, atau berupa nanah #Fbulan$
Pe0alanan /en1a)it
a. -titis media akut dengan perforasi membran timpani menjadi otitis media supuratif kronis apabila prosesnya sudah lebih dari bulan. 6ila proses infeksi kurang dan bulan, disebut otitis media supuratif subakut
b. 6eberapa faktor yang menyebabkan -9( menjadi -9SK * terapi yang terlambat,
terapi yang tidak adekuat, 7irulensi kuman tinggi,
daya tahan tubuh pasien rendah dan higiene buruk Etiologi
Kuman penyebab biasanya gram positif aerob, sedangkan pada infeksi yang telah berlangsung lama sering juga terdapat kuman gram negati7e dan anaerob.
Leta) Pe0fo0asi
a. Perforasi Sentral * Perforasi terdapat di pars tensa, sedangkan di seluruh tepi perforasi masih ada sisa membran timpani
b. Perforasi 9arginal * Sebagian tepi perforasi langsung berhubungan dengan anulus atau sulkus timpanikum
c. Perforasi (tik * Perforasi di pars flaksida 2enis OMSK
a. -9SK tipe aman #tipe mukosa ? tipe benigna$
– Proses peradangan pada -9SK tipe benigna terbatas pada mukosa
saja, dan biasanya tidak mengenai tulang. Perforasi terletak di sentral 5mumnya -9SK tipe benigna jarang menimbulkan komplikasi yang berbahaya. Pada -9SK tipe benigna tidak terdapat kolesteatom.
– Prinsip terapinya adalah medicamentosa. 6ila secret keluar terus,
diberikan obat cuci telinga yaitu larutan >-+' selama +1 hari.
Setelah secret berkurang atau bila sudah tenang, dilanjutkan dengan obat tetes telingga yang mengandung antibiotic dan
kortikosteroid, tidak lebih dari % minggu karena obat bersifat ototoksik.
b. -9SK tipe bahaya #tipe tulang ? tipe maligna$
Cang dimaksud dengan -9SK tipe maligna ialah -9SK yang disertai dengan kolesteatoma.
-9SK ini dikenal juga dengan -9SK tipe bahaya atau -9SK tipe tulang Perforasi pada -9SK tipe maligna letaknya marginal atau di atik, kadang kadang terdapat juga kolesteatoma pada -9SK dengan perforasi subtotal. Sebagian besar komplikasi yang berbahaya atau fatal timbul pada -9SK tipe maligna.
Permasalahan *
m.timpani permanent perforasi syndrome/pps
mukosa persistent mucosal disease/pmd ? mukosa tidak dapat sembuh semula
tulang cholesteatoma Klasifikasi *
a. Tipe Tubotimpanal #%,$ timpani anterior
sering pada anak safe ear
discj. serous, mukous
kronisitas disfungsi tuba b. Tipe (ticoanthral
timpani posterior semua umur
unsafe ear discj. Purulen
tipe Timpano mastoid dan cholesteatoma Tanda Klinis -S9K Tipe 6erbahaya
%. Perforasi pada marginal atau pada atik #tanda dini dari -9SK tipe bahaya$
. (bses/fistel retroaurikuler #belakang telinga$
+. Polip/jaringan granulasi di liang telinga luar yang berasal dari dlm telinga tengah
!. Terlihat kolesteatom pada telinga tengah
1. Sekret berbau nanah B bau khas #aroma kolesteatom$ 0. Terlihat bayangan kolesteatom pada foto rontgen mastoid
Geala OMSK
a. Gangguan pendengaran yang biasanya konduktif b. Keluarnya sekret
c. @yeri tidak la3im #otalgia$. 6ila ada merupakan suatu tanda ancaman komplikasi karena hambatan pengaliran sekret,terpaparnya
durameter/dinding sinus lateralis, ancaman abses otak $. 2ertigo
6ila sekret telah kering, tapi perforasi masih ada setelah diobser7asi selama bulan, idealnya dilakukan miringoplasti / timpanoplasti 6ila sekret tetap ada, terjadinya infeksi berulang, sumber infeksi harus
diobati terlebih dahulu, mungkin jg perlu melakukan pembedahan, misalnya adenoidektomi B tonsilektomi
Penatala)sanaan
a. Terapi -9SK tipe aman
– Sekret keluar terus menerusà obat pencuci telinga >- +' +1
hari
– Sekret berkurang à obat tetes telinga yang mengadung antibiotik
dan kortikosteroid
– Sekret telah kering, tetapi perforasi masih ada setelah di obser7asi
selama bulan à miringoplasti #jenis timpanoplasti yang paling
ringan$ atau timpanoplasti . -persi ini bertujuan untuk menghentikan infeksi secara permanen, memperbaiki membran timpani yang perforasi, mencegah komplikasi atau kerusakan pendengaran yang lebih berat
b. Terapi -9SK tipe bahaya
– 9astoidektomi #rongga mastoid dan ka7um timpani dibersihkan
dari semua jaringan patologik$ Ko-/li)asi
6iasanya komplikasi didapatkan pada penderita -9SK tipe atikoantral * Aabirintis
(bses retro aurikula
Komplikasi intrakranial* meninginitis, abses ekstradural, abses otak. Kadangkala suatu eksaserbasi akut oleh kuman yang 7irulen pada -9SK
tipe tubatimpani pun dapat menyebabkan suatu komplikasi
@ama lain * otitis media serosa, otitis media musinosa, otitis media efusi, otitis media sekretoria, otitis media mucoid.
Otitis Me$ia Ef,si
-titis media dengan efusi ditandai dengan adanya cairan di telinga tengah dengan mebran timpani utuh tanpa tandatanda infeksi, bila efusi tersebut encer disebut otitis media serosa, jika efusi kental disebut otitis media mukoid.
;tiologi
a. -titis 9edia Serosa
(kibat adanya transudat atau plasma yang mengalir dari pembuluh darah ke telinga tengah yang sebagian besar terjadi akibat adanya perbedaan tekanan hidrostatik
b. -titis 9edia 9ukoid
Sekresi aktif dari kelenjar dan kista yang terdapat dalam mukosa tengah, tuba eustachius, dan rongga mastoid
Otitis Me$ia Se0osa
%$. -titis 9edia Serosa (kut * Keadaan terbentuknya sekret di telinga tengah secara tibatiba yang disebabkan oleh gangguan fungsi tuba
;tiologi Sumbatan tuba <n7eksi 7irus (lergi <diopatik Gejala klinis Pendengaran berkurang
Pasien merasa telinga tersumbat
Pasien merasa suara tedengar lebih nyaring
Terasa seperti ada cairan yang bergerak dalam telinga pada saat posisi kepala berubah
"asa sakit #kecuali bila disebabkan oleh 7irus dan alergi$ Tinitus, 7ertigo, pusing ringan
4iagnosis
a. -toskopi
Terlihat retraksi 9embran timpani
Kadang tampak gelembung udara atau permukaan cairan dalam ka7um timpani
Penatalaksanaan
b. 9iringotomià bila % atau minggu bila gejala masih menetap
$. -titis 9edia Serosa Kronik #glue ear$
Sekret terbentuk perlahan secara bertahap tanpa rasa nyeri Aebih sering terjadi pada anakanak.
Sekret kental seperti lem Gejala klinis
Perasaan tuli lebih menonjol #!&1& d6$ 4iagnosis
-toskopi * 9embran timpani utuh, retraksi, suram, kuning kemerahan atau keabuan
Penatalaksanaan
a. Pada kasus baru, dekongestan tetes hidung serta kombinasi anti histamindekongestan peroral #medikamentosa + bulan sebelum di indikasikan tindakan operasi$
b. 9iringotomi dan memasang pipa 7entilasi #grommet$
TULI KONDUKTIF
Definisi
Tuli Konduktif atau onducti7e >earing Aoss #>A$ adalah jenis ketulian yang tidak dapat mendengar suara berfrekuensi rendah. 6iasanya gangguan ini Hre7ersibleI karena kelainannya terdapat di telinga luar dan telinga tengah.
Etiologi
Kelainan bawaan #Kongenital$ (tresia liang telinga, hipoplasia telinga tengah, kelainan posisi tulangtulang pendengaran dan otosklerosis.
Gangguan pendengaran yang didapat, misalnya otitis, adanya serumen/kotoran telinga, gendang telinga yang mengalami perforasi #bolong$ akibat penggunaan cotton bud atau benda la innya
Patofisiologi
Saat terjadi trauma akan menimbulkan suatu peradangan bias saja menimbulkan luka, nyeri kemudian terjadi penumpukan serumen atau otorrhea. Penumpukan serumen yang terjadi dapat mengakibatkan transmisi bunyi atau suara yang terganggu sehingga penderita tidak dapat mempersepsikan bunyi atau suara yang di dengarnya.
Manifestasi Klinis
"asa penuh pada telinga
Pembengkakan pada telinga bagian tengah dan luar "asa gatal
Tinnitus
Diagnosis
Prinsip *
Test ini untuk membedakan >5 dgn >T
>antaran 5dara dengan >antaran tulang #normal >5F >T$ Prosedur pemeriksaan *
Garpu penala 1% >3 digetarkan, dan kemudikan diletakan di prosesus mastoid telinga yang diperiksa.
Setelah tidak terdengar bunyi lagi, maka dipindahkan : ,1 cm ke depan liang telinga yang diperiksa.
6ila masih terdengar disebut "inne #J$, bila tidak terdengar "inne #$ <nterpretasi *
"inne #J$ @ormal, #J$ Tuli Sensorineural "inne #$ Tuli konduktif
. Test eber
Prosedur pemeriksaan *
Kaki garpu penala 1% >3 setelah digetarkan, kemudian diletakkan pada garis tengah kepala atau wajah yang diperiksa #7erte,dahi, B pangkal hidung$
Kemudian tanyakan yang diperiksa mana terdengar pada kedua telinga atau sama
<nterpretasi *
eber @ormal tidak lateralisasi pada kedua telinga.
6ila terjadi lateralisasi pada telinga yang sehat * Tuli sensorineural. 6ila terjadi lateralisasi pada telinga yang sakit 8 Tuli konduktif.
+. Test Schwabach
Prosedur Pemeriksaan *
Garpu tala diletakkan pada mastoid pemeriksa #normal$,kemudian hampir hilang bunyinya diletakkan pada mastoid penderita
<nterpretasi * Schwabach normal/sama Schwabach memanjang Schwabach memendek
TULI SENSORINEURAL
DefinisiGangguan pendengaran akibat adanya gangguan terhadap hantaran suara akibat adanya kelainan yang terjadi pada telinga dalam. 4apat disebabkan oleh kelainan atau kerusakan pada koklea #rumah siput$, saraf pendengaran dan batang otak sehingga bunyi tidak dapat diproses sebagaimana mestinya. Tuli sensorineural dapat diklasifikasikan menjadi tuli koklea dan tuli retrokoklea
Etiologi
a. Tuli sensoneural koklea (plasia #Kongenital$ Aabirinitis
<ntoksikasi obat #Streptomisin, Kanamisin, Garamisin, @eomisin, Kina, (setosal dan (lkohol
Pajanan bising
b. Tuli sensorineural retrokoklea @euroma akustik
Tumor sudut pons serebelum 9ieloma multipel
edera dan perdarahan otak
(kibat penggunaan obat, suara keras dan usia lanjut !. T,li Sa0af /a$a Usia Lan,t &P0esbi),sis(
Tuli sensorineural frekuensi tinggi #F%&& >3$, umumnya mulai usia 01 tahun dan simetris pada telinga kanan dan kiri, disebabkan proses degenerasi di telinga dalam, termasuk kedalam tuli retrokoklea
;tiologi * a. Proses degenerasi b. =aktor herediter c. Pola makanan d. 9etabolisme e. (teriosklerosis f. <nfeksi g. 6ising h. Gaya hidup Patofisiologi
Proses degenerasi telinga dalam pada lansia =aktor herediter, hipertensi, penyakit sistemik, multifaktor
Perubahan struktur koklea dan ner7us akustik
(trofi dan degenerasi selsel rambut openunjang pada organ corti, perubahan 7askular pada stria 7askularis, jumlah dan ukuran sel ganglion saraf menurun,
kekakuan membran basilar
Pendengaran berkurang secara perlahan, progresif, dan simetris pada kedua telinga
Telinga berdenging, pasien dapat mendengar tapi sulit memahami 6ila intensitas suara tinggi dapat timbul nyeri, disertai tinitus dan 7ertigo 9anifestasi Klinis
a. Pendengaran berkurang secara perlahan, progresif dan simetris pada kedua telinga
c. Pasien dapat mendengar suara percakapan tapi sulit memahaminya terutama bila cepat dan tempatnya ramai
d. 4apat disertai tinitus dan 7ertigo
e. Pada pemeriksaan otoskop tampak membran timpani suram dan mobilitasnya kurang
Pemeriksaan Penunjang
a. Tes "inne #J$, weber * lateralisasi ke telinga yang sehat, swabach * memendek
b. Pemeriksaan audiometri murni menunjukkan tuli saraf nada tinggi, bilateral, dan simetris
c. Pemeriksaan audiometri khusus didapatkan adaptasi abnormal berupa kelelahan dengan metode TT4 dan ST(T
d. Pemeriksaan audiometri tutur menunjukkan gangguan diskriminasi wicara
Penatalaksanaan
a. Pemasangan alat bantu dengar b. Aatihan membaca ujaran
c. Aatihan mendengar oleh terapi wicara
d. 4ibutuhkan pengertian dari orang sekitarnya untuk berbicara dengan jelas, pelan, dengan katakata yang pendek dan tidak keras
". T,li Men$a$a)
Tuli mendadak adalah tuli yang terjadi secara tibatiba dan merupakan kedaruratan di bidang otologi, penyebabnya biasanya tidak diketahui dan biasanya terjadi pada satu tinga, termasuk kedalam tuli koklea.
;tiologi *
<skemi koklea
<nfeksi 7irus #parotitis, campak , Varicella zooster , Cytomegalovirus, dll$ Trauma bising keras
Perubahan tekanan atmosfer -bat ototoksik
Penyakit menierre @euroma akustik 9anifestasi klinis
Tuli bersifat sementara atau berulang, dan biasanya menetap
Pada infeksi 7irus biasanya timbul mendadak dan pada satu telinga Pada pemeriksaan fisik tidak dijumpai kelainan pada telinga
Tes "inne #J$, weber * lateralisasi ke telinga yang sehat, swabach * memendek
Pemeriksaan penunjang
(udiometri nada murni menunjukkan tuli sensorineural ringan sampai berat
Pemeriksaan audio tutur memberi hasil tuli sensorineural
Pemeriksaan audiometri khusus terdapat fenomena rekrutmen yaitu terjadi peningkatan sensitifitas pendengaran yang berlebihan di atas ambang
dengar Penatalaksanaan
Terapi penyebab
;7aluasi fungsi pendengaran dilakuka tiap minggu selama satu bulan
6ila tidak sembuh, pertimbangkan alat bantu dengar dan rehabilitasi pendengaran
Pada pasien tuli total bilateral dipertimbangkan untuk dilakukan implan koklea
#. T,li A)ibat %ising
Tuli akibat bising merupakan tuli yang disebabkan paparan oleh bising yang cukup keras dalam jangka waktu yang cukup lama, biasanya diakibatkan oleh bising lingkungan kerja, bersifat tuli koklea dan umumnya terjadi pada kedua telinga
9anifestasi klinis
Kurang pendengaran Kadang tinitus
Sukar menangkap percakapan
Kesulitan mendengar dan memahami percakapan di tempat ramai #cocktail party deafness$
Tes "inne #J$, weber * lateralisasi ke telinga yang sehat, swabach * memendek
Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan audiometri murni terdapat kesan tuli sensorineural Pemeriksaan audiometri khusus terdapat fenomena rekrutmen Penatalaksanaan
Pasien dianjurkan pindah bekerja atau memakai (P4 telinga, karena menetap bisa dipakai alat bantu dengar
Aatihan pendengaran dengan (64 dibantu dgn ucapan bibir, mimik, dan gerakan anggota badan serta bahasa isyarat dan rehabilitasi suara
Dika terjadi tuli total bilateral dilakukan implan koklea
3ERTIGO
Definisi
2ertigo ialah adanya sensasi gerakan atau rasa gerak dari tubuh seperti rotasi #memutar$ tanpa sensasi peputaran yang sebenarnya, dapat sekelilingnya terasa berputar atau badan yang berputar. 2ertigo berasal dari bahasa latin H7ertereI yaitu memutar. 2ertigo termasuk ke dalam gangguan keseimbangan yang dinyatakan sebagai pusing, pening, sempoyongan, rasa seperti melayang atau dunia seperti berjungkir balik. 2ertigo paling sering ditemukan adalah 6enign Paroysmal Positional 2ertigo #6PP2$. 9enutur penelitian pasien yang datang dengan keluhan pusing berputar/7ertigo, sebanyak &' memiliki 6PP2, walaupun penyakit ini sering disertai penyakit lainnya
Denis 7ertigo diklasifikasikan menjadi dua kategori berdasarkan saluran 7estibular yang mengalami kerusakan, yaitu 7ertigo periferal dan 7ertigo sentral. Saluran 7estibular adalah salah satu organ bagian dalam telinga yang senantiasa mengirimkan informasi tentang posisi tubuh ke otak untuk menjaga keseimbangan. 2ertigo periferal terjadi jika terdapat gangguan di saluran yang disebut kanalis semisirkularis, yaitu telinga bagian tengah yang bertugas mengontrol keseimbangan.
Gangguan kesehatan yang berhubungan dengan 7ertigo periferal antara lain penyakitpenyakit seperti 6enign Paro3ysmal Positional 2ertigo #gangguan akibat kesalahan pengiriman pesan$, penyakit 9eniere #gangguan keseimbangan yang sering kali menyebabkan hilang pendengaran$, 7estibular neuritis #peradangan pada selsel saraf keseimbangan$, dan labyrinthitis #radang di bagian dalam pendengaran$. Sedangkan 7ertigo sentral terjadi jika ada sesuatu yang tidak
normal di dalam otak, khususnya di bagian saraf keseimbangan, yaitu daerah percabangan otak dan serebelum #otak kecil$.
Etiologi
2etigo bisa disebabkan oleh kelainan di dalam telinga, di dalam saraf yang menghubungkan telinga dengan otak dan di dalam otaknya sendiri. 2ertigo juga
bisa berhubungan dengan kelainan penglihatan atau perubahan tekanan darah yang terjadi secara tibatiba. Penyebab umum dari 7ertigo diantaranya*
%. Keadaan lingkungan seperti motion sickness #mabuk darat, mabuk laut$ . -batobatan
a. (lkohol b. Gentamisin +. Kelainan sirkulasi
a. Transient ischemic attack #gangguan fungsi otak sementara karena berkurangnya aliran darah ke salah satu bagian otak$ pada arteri 7ertebral dan arteri basiler
!. Kelainan di telinga
a. ;ndapan kalsium pada salah satu kanalis semisirkularis di dalam telinga bagian dalam #menyebabkan benign paroysmal positional 7ertigo$
b. <nfeksi telinga bagian dalam karena bakteri c. >erpes 3oster
d. Aabirintitis #infeksi labirin di dalam telinga$ e. Peradangan saraf 7estibuler
f. Penyakit 9eniere 1. Kelainan neurologis
a. Sklerosis multipel
b. Patah tulang tengkorak yang disertai cedera pada labirin, persarafannya atau keduanya
c. Tumor otak
d. Tumor yang menekan saraf 7estibularis Patofisiologi
"asa pusing atau 7ertigo disebabkan oleh gangguan alat keseimbangan tubuh yang mengakibatkan ketidakcocokan antara posisi tubuh yang sebenarnya dengan apa yang dipersepsi oleh susunan saraf pusat. (da beberapa teori yang berusaha menerangkan kejadian tersebut yaitu*
!. Teori rangsang berlebihan #o7erstimulation$. Teori ini berdasarkan asumsi bahwa rangsang yang berlebihan menyebabkan hiperemi kanalis semisirkularis sehingga fungsinya terganggu, akibatnya akan timbul 7ertigo, nistagmus, mual dan muntah.
". Teori konflik sensorik. 9enurut teori ini terjadi ketidakcocokan masukan sensorik yang berasal dari berbagai reseptor sensorik perifer yaitu mata/7isus, 7estibulum dan proprioceptif, atau ketidakseimbangan/asimetri masukan sensorik yang berasal dari sisi kiri
dan kanan. Ketidakcocokan tersebut menimbulkan kebingungan sensorik di sentral sehingga timbul respons yang berupa nistagmus #usaha koreksi bola mata$, ataksia atau sulit berjalan #gangguan 7estibuler, serebelum$ atau rasa melayang, berputar #berasal dari sensasi kortikal$. 6erbeda dengan teori rangsang berlebihan, teori ini lebih menekankan gangguan proses pengolahan sentral sebagai penyebab. #. Teori neural mismatch. Teori ini merupakan pengembangan teori konflik
sensorik, menurut teori ini otak mempunyai memori/ingatan tentang pola gerakan tertentu, sehingga jika pada suatu saat dirasakan gerakan yang aneh/tidak sesuai dengan pola + gerakan yang telah tersimpan, timbul reaksi dari susunan saraf otonom. Dika pola gerakan yang baru tersebut dilakukan berulangulang akan terjadi mekanisme adaptasi sehingga berangsurangsur tidak lagi timbul gejala.
4. Teori otonomik. Teori ini menekankan perubahan reaksi susunan saraf otonom sebagai usaha adaptasi gerakan/perubahan posisi, gejala klinis timbul jika sistim simpatis terlalu dominan, sebaliknya hilang jika sistim parasimpatis mulai berperan.
5. Teori neurohumoral. 4i antaranya teori histamin #Takeda$, teori dopamin #Kohl$ dan teori serotonin #Aucat$ yang masingmasing menekankan peranan neurotransmiter tertentu dalam pengaruhi sistim saraf otonom yang menyebabkan timbulnya gejala 7ertigo.
6. Teori Sinap merupakan pengembangan teori sebelumnya yang meninjau peranan neurotransmisi dan perubahanperubahan biomolekuler yang
terjadi pada proses adaptasi, belajar dan daya ingat. "angsang gerakan menimbulkan ! stres yang akan memicu sekresi "= #corticotropin releasing factor$, peningkatan kadar "= selanjutnya akan mengaktifkan susunan saraf simpatik yang selanjutnya mencetuskan mekanisme adaptasi berupa meningkatnya akti7itas sistim saraf parasimpatik. Teori ini dapat menerangkan gejala penyerta yang sering
timbul berupa pucat, berkeringat di awal serangan 7ertigo akibat akti7itas simpatis, yang berkembang menjadi gejala mual, muntah dan hipersali7asi setelah beberapa saat akibat dominasi akti7itas susunan saraf parasimpatis.
Diagnosis (namnesis
Saat anamnesis harus dicari tahu tentang jenis dan penyebab timbulnya 7ertigo. Pertamatama ditanyakan bentuk 7ertigonya, melayang, goyang, berputar, tujuh keliling, rasa naik perahu dan sebagainya. Serta ditanyakan juga penyebab yang memprofokasi terjadinya 7ertigo seperti perubahan posisi kepala dan tubuh, keletihan dan ketegangan. 6iasanya pasien dengan 7ertigo datang dengan keluhan pusing berputar seolaholah dirinya bergerak atau berputar atau seolaholah benda di sekitarnya bergerak atau berputar. 4itanyakan pula profil waktu, apakah timbulnya akut atau perlahanlahan, hilang timbul, paroksismal, kronik, progresif atau membaik. 4itanyakan pula apakah terdapat gangguan pendengaran yang biasanya menyertai/ditemukan pada lesi alat 7estibuler atau n. 7estibularis. Penggunaan obatobatan seperti streptomisin, kanamisin, salisilat, antimalaria dan lainlain yang diketahui ototoksik/7estibulotoksik dan adanya penyakit sistemik seperti anemia, penyakit jantung, hipertensi, hipotensi, penyakit paru dan kemungkinan trauma akustik juga dapat memicu terjadinya 7ertigo.
Pemeriksaan =isik
Pemeriksaan fisik ditujukan untuk mengetahui faktorfaktor penyebab, baik kelainan sistemik, otologik atau neurologik7estibuler atau serebeler, dapat berupa pemeriksaan fungsi pendengaran dan keseimbangan, gerak bola mata/nistagmus dan fungsi serebelum. Pendekatan klinis terhadap keluhan 7ertigo adalah untuk menentukan penyebab, apakah akibat kelainan sentral yang berkaitan dengan kelainan susunan saraf pusat #korteks serebrum serebelum, batang otak atau berkaitan dengan sistim 7estibuler/otologik, selain itu harus dipertimbangkan pula
faktor psiikologik/psikiatrik yang dapat mendasari keluhan 7ertigo tersebut. =aktor sistemik yang juga harus dipikirkan/dicari antara lain aritmi jantung, hipertensi, hipotensi, gagal jantung kongestif, anemia, hipoglikemi.
a. Pemeriksaan fisik umum
Pemeriksaan fisik diarahkan ke kemungkinan penyebab sistemik, tekanan darah diukur dalam posisi berbaring, duduk dan berdiri, bising
karotis, irama #denyut jantung$ dan pulsasi nadi perifer juga perlu diperiksa.
b. Pemeriksaan neurologis
Pemeriksaan neurologis dilakukan dengan perhatian khusus pada * %. =ungsi 7estibuler/serebeler
a$ 5ji "omberg * penderita berdiri dengan kedua kaki dirapatkan, mulamula dengan kedua mata terbuka kemudian tertutup. 6iarkan pada posisi demikian selama &+& detik. >arus dipastikan bahwa penderita tidak dapat menentukan posisinya #misalnya dengan bantuan titik cahaya atau suara tertentu$. Pada kelainan 7estibuler hanya pada mata tertutup badan penderita akan bergoyang menjauhi garis tengah kemudian kembali lagi, pada mata terbuka badan penderita tetap tegak. Sedangkan pada kelainan serebeler badan penderita akan bergoyang baik pada mata terbuka maupun pada mata tertutup.
b$ Tandem gait * penderita berjalan dengan tumit kaki kiri/kanan diletakkan pada ujung jari kaki kanan/kiri ganti berganti. Pada kelainan 7estibuler, perjalanannya akan menyimpang dan pada kelainan serebeler penderita akan cenderung jatuh.
c$ 5ji 5nterberger * berdiri dengan kedua lengan lurus hori3ontal ke depan dan jalan di tempat dengan mengangkat lutut setinggi mungkin selama satu menit. Pada kelainan 7estibuler posisi penderita akan menyimpang/berputar ke arah lesi dengan gerakan seperti orang melempar cakram8 kepala dan badan berputar ke arah lesi, kedua lengan bergerak ke arah lesi dengan lengan pada sisi lesi turun dan yang lainnya naik. Keadaan ini disertai nistagmus dengan fase lambat ke arah lesi.
d$ Pastponting test #5ji Tunjuk 6arany$ * dengan jari telunjuk ekstensi dan lengan lurus ke depan penderita disuruh mengangkat lengannya ke atas, kemudian diturunkan sampai menyentuh telunjuk tangan pemeriksa. >al ini dilakukan berulang ulang dengan mata terbuka dan tertutup. Pada kelainan
7estibuler akan terlihat penyimpangan lengan penderita ke arah lesi.
e$ 5ji 6abinskyeil * Pasien dengan mata tertutup berulang kali berjalan lima langkah ke depan dan lima langkah ke belakang selama setengan menit, jika ada gangguan 7estibuler unilateral, pasien akan berjalan dengan arah berbentuk bintang.
c. Pemeriksaan khusus -to@eurologi
Pemeriksaan ini terutama untuk menentukan apakah letak lesinya di sentral atau perifer.
%. =ungsi 2estibuler
a$ 5ji 4i >allpike * Perhatikan adanya nistagmus, lakukan uji ini ke kanan dan kiri. 4ari posisi duduk di atas tempat tidur, penderita dibaringkan ke belakang dengan cepat, sehingga kepalanya menggantung !1L di bawah garis hori3ontal, kemudian kepalanya dimiringkan !1L ke kanan lalu ke kiri. Perhatikan saat timbul dan hilangnya 7ertigo dan nistagmus, dengan uji ini dapat dibedakan apakah lesinya perifer atau sentral. Dika lesi perifer, 7ertigo dan nistagmus timbul setelah periode laten %& detik, hilang dalam waktu kurang dari % menit, akan berkurang atau menghilang bila tes diulangulang beberapa kali #fatigue$. Dika lesi sentral, tidak ada periode laten, nistagmus dan 7ertigo berlangsung lebih dari % menit, bila diulangulang reaksi tetap seperti semula #nonfatigue$.
b$ Tes Kalori * penderita berbaring dengan kepala fleksi +&L, sehingga kanalis semisirkularis lateralis dalam posisi 7ertikal. Kedua telinga diirigasi bergantian dengan air dingin #+&L$ dan air hangat #!!L$ masingmasing selama !& detik dan jarak setiap irigasi 1 menit. @istagmus yang timbul dihitung lamanya sejak permulaan irigasi sampai hilangnya nistagmus tersebut #normal M&%1& detik$. 4engan tes ini dapat ditentukan adanya canal paresis atau directional preponderance ke kiri atau ke kanan. anal paresis adalah jika abnormalitas ditemukan di satu telinga, baik setelah rangsang air hangat maupun air dingin, sedangkan directional preponderance ialah jika abnormalitas ditemukan pada arah nistagmus yang sama di masingmasing telinga. anal paresis menunjukkan lesi perifer di labarin atau
n.2<<<, sedangkan directional preponderance menunjukkan lesi sentral.
d. =ungsi pendengaran
%. Tes Garpu Tala * tes ini digunakan untuk membedakan tuli konduktif dan tuli perseptif, dengan testes "inne, eber dan Schwabach. Pada tuli konduktif, tes "inne negatif, eber lateralisasi ke yang tuli dan schwabach memendek.
e. Pemeriksaan sarafsaraf otak lain meliputi* acies 7isus, kampus 7isus, okulomotor, sensorik wajah, otot wajah, pendengaran dan fungsi menelan. Duga fungsi motorik #kelumpuhan ekstremitas$, fungsi sensorik #hipestesi, parestesi$ dan serebelar #tremor, gangguan cara berjalan$
Pemeriksaan Penunjang
%. Pemeriksaan laboratorium rutin atas darah dan urin, dan pemeriksaan lain sesuai indikasi.
. =oto "ontgen tengkorak, leher, Sten7ers #pada neurinoma akustik$.
+. @eurofisiologi ;lektroensefalografi #;;G$, ;lektromiografi #;9G$, 6rainstem (uditory ;7oked Potential #6(;P$.
!. Pencitraan Tscan, arteriografi, magnetic resonance imaging #9"<$. 1. ;lektronistagmogram * Pemeriksaan ini dengan tujuan untuk merekam
gerakan mata pada nistagmus, dengan demikian nistagmus tersebut dapat dianalisis secara kuantitatif.
0. (udiometri* (da beberapa macam pemeriiksaan audiometri seperti Audness 6alance Test, S<S<, 6ekesy (udiometry, Tone 4ecay.
Pengobatan
Tujuan pengobatan 7ertigo, selain kausal, ialah untuk memperbaiki ketidakseimbangan 7estibular melalui modulasi transmisi saraf. 5mumnya digunakan obat yang bersifat antikolinergik untuk mengobati 7ertigo. -bat untuk mengurangi 7ertigo yang ringan adalah mekli3in, dimenhidrinat, perfena3in dan skopolamin. Skopolamin terutama berfungsi untuk mencegah motion sickness, yang terdapat dalam bentuk plester kulit dengan lama kerja selama beberapa hari. Semua obat diatas bisa menyebabkan ngantuk, terutama pada usia lanjut. Skopolamin dalam bentuk plester kulit memiliki efek mengantuk yang paling efektif.
Selain itu dapat dicoba metode 6randt4aroff sebagai upaya desensitisasi reseptor semisirkularis. Pasien duduk tegak di tepi tempat tidur dengan tungkai
tergantung, lalu tutup kedua mata dan berbaring dengan cepat ke salah satu sisi tubuh, tahan selama +& detik, kemudian duduk tegak kembali. Setelah +& detik baringkan tubuh dengan cara yang sama ke sisi lain, tahan selama +& detik,
kemudian duduk tegak kembali. Aatihan ini dilakukan berulang #lima kali berturutturut$ pada pagi dan petang hari sampai tidak timbul 7ertigo lagi. Aatihan lain yang dapat dicoba ialah latihan 7isual7estibular, berupa gerakan mata melirik ke atas, bawah kiri dan kanan mengikuti gerak obyek yang makin lama makin cepat, kemudian diikuti dengan gerakan fleksiekstensi kepala berulang dengan mata tertutup, yang makin lama makin cepat.
6randt4aroff 9aneu7er
2ertigo bukan suatu penyakit tersendiri, melainkan gejala dari penyakit yang letak lesi dan penyebabnya berbedabeda. -leh karena itu, pada setiap penderita 7ertigo harus dilakukan anamnesis dan pemeriksaan yang cermat dan
terarah untuk menentukan bentuk 7ertigo, letak lesi dan penyebabnya.
PENYAKIT MENIERE
Definisi
Suatu penyakit yang ditandai oleh serangan berulang 7ertigo #perasaan berputar$, tuli dan tinnitus #telinga berdenging$
• Terjadi pada usia +&0& tahun • anita lebih banyak dari pada pria
Etiologi
>idrops endolimfatik yang berakhir dengan degenerasi sel sel rambut pada koklea dan neuro epitel di kanalis semisirkularis
Geala )linis a. 2ertigo
b. 9ual dan muntah
c. Secara periodik penderita merasakan telinganya penuh atau merasakan adanya tekanan di dalam telinga.
d. Pendengaran di telinga yang terkena berfluktuasi #kadang jelas, kadang kurang$ tetapi semakin lama semakin memburuk.
e. Tinitus bisa menetap atau hilangtimbul dan semakin memburuk sebelum, setelah maupun selama serangan 7ertigo.
f. Pada kebanyakan penderita, penyakit ini hanya menyerang % telinga dan pada%&%1' penderita, penyakit ini menyerang kedua telinga
Klasifi)asi
%. Penyakit meniere 2estibular Tanda dan gejala*
a. 2ertigo hanya bersifat episodic
b. Penurunan respons 7estibuler atau tak ada respons total pada telinga yang sakit
c. Tak ada gejala koklear
d. Tak ada kehilangan pendengaran objektif . Penyakit meniere Klasik
Tanda dan gejala* a. 2ertigo
b. Kehilangan pendengaran sensorineural berfluktuasi c. Tinitus
+. Penyakit meniere koklea
Penyakit 9eniere koklea dikenali dengan adanya kehilangan pendengaran sensorineural progresif sehubungan dengan tinitus dan tekanan dalam telinga tanpa temuan atau gejala 7estibuler.
Tanda dan gejala*
a. Kehilangan pendengaran berfluktuasi b. Tekanan atau rasa penuh aural
c. Tinitus
d. Kehilangan pendengaran terlihat pada hasil uji e. Tak ada 7ertigo
f. 5ji labirin 7estibuler normal Diagnosa
• 4iagnosis ditegakkan berdasarkan gejala klinis
• Pemeriksaan yang dilakukan untuk membedakan penyakit meniere
dari penyebab 7ertigo lainnya*
– T scan atau 9"< kepala – Stimulasi kalorik
– ;lektroensefalografi – ;lektronistagmografi – (udiometri/audiologi.
Pengobatan
!. 5ntuk meringankan 7ertigo bisa diberikan scopolamin, antihistamin, barbituratatau dia3epam.
. Tindakan pembedahan untuk mengurangi 7ertigo adalah neurektomi 7estibuler, dimana dilakukan pemotongan saraf yang menuju kekanalis semisirkularis #bagian dari telinga tengah yang mengatur keseimbangan$. +. Dika 7ertigo sangat mengganggu dan terjadi gangguan pendengaran yang
berat,dilakukan labirintektomi, yaitu pengangkatan koklea #bagian dari telinga tengahyang mengatur pendengaran$ dan kanalis semisirkularis.
Pencega7an
Taktik perawatan diri tertentu dapat membantu mengurangi dampak penyakit 9eniere.
!. 4uduk atau berbaring segera ketika (nda merasa pusing. Selama episode 7ertigo, hindari halhal yang dapat membuat tandatanda dan gejala lebih buruk, seperti gerakan tibatiba, lampulampu terang, menonton tele7isi atau membaca.