• Tidak ada hasil yang ditemukan

Uji Stabilitas Karotenoid dalam Madu

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Uji Stabilitas Karotenoid dalam Madu"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

Uji Stabilitas Karotenoid dalam Madu

Tesis

Diajukan kepada

Program Pascasarjana Magister Biologi

Untuk memperoleh gelar Magister Sains Biologi (M.Si)

Disusun oleh : Retno Hariyani

422008007

Program Studi Magister Biologi Program Pascasarjana Universitas Kristen Satya Wacana

Salatiga 2012

(2)
(3)

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan dibawah ini : Nama : Retno Hariyani

NPM : 422008007

Progdi : Magister Biologi

Alamat : Jl. A. Yani 96 G Salatiga 50724

Dengan ini menyatakan dengan sesungguhnya dan dengan penuh kesadaran bahwa dalam menulis tesis dengan judul “Uji Stabilitas Karotenoid dalam Madu” saya tidak melakukan plagiasi atau mengambil alih seluruh atau sebagian besar karya tulis orang lain tanpa menyebutkan sumbernya. Jika saya terbukti melakukan tindakan plagiasi, saya bersedia dicabut hak saya sebagai mahasiswa atau dicabut kembali gelar yang sudah diberikan dan akibat hukum lainnya.

Salatiga, 2 Maret 2012 Yang membuat pernyataan

(4)
(5)

Abstrak

Madu sangat bermanfaat dalam bidang pangan, kecantikan dan kesehatan. Warna madu yang kekuningan disebabkan oleh kandungan pigmen karotenoid yang terdapat didalamnya. Uji stabilitas karotenoid terhadap pengaruh cahaya maupun oksigen berguna dalam industri untuk mengetahui cara yang lebih efektif dalam pengolahan maupun pengemasan. Selama ini uji kestabilan pigmen telah banyak dilakukan dengan spektrometer Infrared. Namun pengukuran tersebut hanya terbatas pada sampel cair dan transparan. Dengan metode tersebut, produk yang tidak berbentuk cair dan transparan tidak mungkin dapat diukur. Dalam penelitian ini, uji fotostabilitas beta karoten dilakukan dengan menggunakan spektroskopi Near Infared (NIR). Tujuan jangka panjang penelitian ini adalah untuk mengetahui stabilitas campuran pigmen dengan madu maupun produk lainnya. Kekurangan jumlah pigmen menjadi kendala utama penelitian ini. Walaupun demikian, spektrometer NIR dengan metode subtraksi telah berhasil mendapatkan spektrum beta karoten dan likopen. Spektrum likopen mempunyai puncak utama pada 5242 cm-1 sedangkan beta karoten 4334 cm-1. Kedua

puncak tersebut berhubungandengan C-H mode vibrasi regangan. Uji fotostabilitas dilakukan dengan dua cara yaitu dengan pelarut dan tanpa pelarut. Hasil fotostabilitas dengan pelarut menunjukkan bahwa intensitas spektrum beta karoten pada 4178 cm-1

menurun seiring bertambahnya waktu penyinaran. Sedangkan uji fotostabilitas dan oksidasi beta karoten tanpa pelarut tidak menemukan hubungan linier antara waktu penyinaran dan intensitas spektrum. Pada penelitian ini pigmen belum berhasil dicampurkan dengan madu untuk diukur fotostabilitasnya. Diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui stabilitas pigmen terhadap berbagai produk.

(6)

Abstract

Honey is very beneficial, not only for agricultural sector but also in cosmetology and health. Honey comes in shades of golden as it contains carotenoids. The stability testing of carotenoids toward oxygen and light are useful in industrial sector, especially in finding more effective ways of processing and packaging. Infrared spectroscopy has commonly been used for this purpose. Unfortunately, this method is very limited to measure liquid and transparent samples. Therefore, solid, gel, powder or non-transparent liquid are not measurable. In other hand, Near Infrared spectroscopy (NIRS) can be applied for previously mentioned samples without pretreatment. In this research, the photostability and oxidation testing of carotenoids (beta carotene) was done by using NIRS. The long-term goal of this study is to determine the stability in mixture of honey with pigments or honey with other products. The lack of pigment is the main constraint of this study. However, NIRS is able to obtain the spectra of beta carotene and lycopene by using subtraction method. The main peak of lycopene is at 5242 cm-1, while beta

carotene is at 4334 cm-1. That two peaks are associated

with the CH stretching mode. Photostability testing was done in two ways : with and without solvent. Photostability results showed that the intensity of the beta-carotene solvent at 4178 cm-1 decreased as

irradiation time increased. While the photostability and oxidation testing of beta-carotene without solvent showed no linear correlation between irradiation time and intensity of the spectrum. In this study, the pigment had not been successfully mixed with honey to be processed to the next step. This study is the first step to test the stability of the pigment in the honey and other products. Further study is needed in order to measure the stability of the pigment with honey and other products.

(7)

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur penulis hantarkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala penyertaan dan anugerahNya sehingga tesis ini dapat terselesaikan dengan baik. Dalam penulisan tesis ini, penulis mendapat bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis ucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada :

1. Beasiswa unggulan Badan Kerja sama Luar Negeri (BPKLN) dalam kerja sama dengan Magister Biologi UKSW atas beasiswa yang diberikan kepada penulis. Kesempatan yang diberikan kepada penulis ini merupakan suatu peluang yang sangat berharga yang telah banyak memperluas pengetahuan penulis.

2. Dr. Ferdy S. Rondonuwu, M.Sc dan Dr. Suryasatriya Trihandaru, M.Sc.nat selaku pembimbing atas segala dukungan, bantuan dan kesabarannya selama proses perkuliahan, riset maupun penulisan tesis. Terima kasih atas ide-ide yang sangat membantu dalam penyelesaian tesis ini.

3. Ir. Ferry F. Karwur, M.Sc., Ph.D. selaku ketua program studi. Terima kasih atas bimbingan, kesabaran dan dukungan yang diberikan kepada penulis selama ini.

(8)

4. Dr. Martanto Martosupono, selaku pengajar dan sosok ayah terkasih yang selalu mendukung terselesaikannya tesis ini. Terima kasih atas semua kebaikan, dukungan, bantuan dan kesabaran selama proses perkuliahan sampai terselesaikannya tesis ini.

5. Prof. Haryono Semangun dan semua pengajar di Magister Biologi. Terima kasih yang tak terhingga atas pengetahuan yang sudah dibagikan kepada penulis.

6. Mas Yoga dan Mbak Natalia yang tanpa lelah membantu penulis dalam banyak hal.

7. Laboran Fisika, Bp. Tafip Hariyanto. Terima kasih atas bantuan nya dalam pembuatan alat untuk menguji fotostabilitas.

8. Alexander Putro Santosa, dan keluarga penulis : ibu, bapak, dek Desy dan mas Deny. Terima kasih atas dorongan dan bantuan yang luar biasa.

9. Teman-teman di Magister Biologi, Rina, Etti, Windu, Inti, Bertha, Dispan, Naely,Ling-ling, Christine, kak Ana, Yheni, dll. Terima kasih atas semua bantuan, kasih sayang dan pengalaman yang telah kita lalui bersama.

10. Sigit Sulistyanto yang telah banyak membantu dalam proses pembuatan tesis dan dalam banyak

(9)

hal. Terima kasih yang tak terkira atas semua bantuan dan kebaikannya.

11. Semua pihak yang telah membantu terselesaikannya tesis ini.

(10)

Daftar Isi

Halaman depan ... Lembar pengesahan ... Surat pernyataan ... Abstrak ... Abstract ... Kata pengantar... Daftar isi ... Daftar gambar ... Daftar tabel ... Bab I Pendahuluan ... Bab II Tinjauan Pustaka ...

2.1 Madu ... 2.2 Karotenoid ... 2.2.1 Likopen ... 2.2.2 Beta karoten ... 2.3 Spektroskopi Near Infrared... Bab III Metodologi Penelitian...

3.1 Bahan... 3.2 Metode Ekstraksi Karotenoid pada Wortel

dan Tomat ... 3.2.1 Kromatografi Kolom ... 3.2.2 Kromatografi Lapis Tipis... 3.2.3 Spektroskopi UV tampak ... 3.3 Metode Penentuan Fotostabilitas Karotenoid

dalam Campuran Karotenoid dengan Madu ... 3.3.1 Preparasi Larutan Uji ... 3.3.2 Uji Fotostabilitas ... 3.3.3 Spektroskopi Near-Infrared ... 3.4 Analisa Data ... Bab IV Hasil dan Analisa ...

4.1 Ekstraksi likopen dari tomat dan

pengukurannya dengan spektrometer NIR ... 4.2 Ekstraksi beta karoten dari wortel dan

pengukurannya dengan spektrometer NIR ... 4.3 Uji fotostabilitas beta karoten dalam pelarut

heksana ... i ii iii vi viii ix 1 6 6 9 11 12 14 18 18 18 19 19 20 20 20 20 22 23 24 24 35 36 vi

(11)

4.4 Uji stabilitas beta karoten tanpa pelarut ... 47

4.4.1 Uji fotostabilitas beta karoten ... 52

4.4.2 Uji pengaruh oksidasi beta karoten ... 54

Bab V Kesimpulan dan Saran ... 59

5.1Kesimpulan ... 59

5.2Saran ... 60

Daftar Pustaka ... 62

Lampiran A Foto penelitian ... 64

Lampiran B Gambar spektrum dari spektrometer NIR... 67

(12)

Daftar Gambar

Gb. 2.2.1 Isoprena

Gb. 2.2.2 Struktur karotenoid (alfa karoten) Gb. 2.2.3 Struktur likopen

Gb. 2.2.4 Struktur beta karoten

Gb. 2.3.1 Interaksi cahaya dengan sampel Gb. 3.2.1 Diagram alat penyinaran sampel Gb. 4.1.1 Spektrum reflektan aseton

Gb. 4.1.2 Spektrum absorban aseton

Gb. 4.1.3 Spektrum campuran aseton-likopen Gb. 4.1.4 Spektrum likopen

Gb. 4.1.5 Spektrum madu

Gb. 4.1.6 Spektrum madu- likopen Gb. 4.1.7 Spektrum likopen

Gb. 4.3.1 Spektrum heksana

Gb. 4.3.2 Spektrum heksana –beta karoten Gb. 4.3.3 Spektrum beta karoten

Gb. 4.3.4 Spektrum heksana-beta karoten penyinaran 0-60 menit Gb. 4.3.5 Turunan kedua spektrum beta karoten dengan

pembesaran pada 4300 – 4350 cm-1

Gb. 4.3.6 Turunan kedua spektrum beta karoten dengan pembesaran pada 4200 – 4700 cm-1

Gb. 4.3.7 Turunan kedua spektrum beta karoten dengan pembesaran pada 4160-4200 cm-1

Gb. 4.4.1 Spektrum petri kosong Gb. 4.4.2 Spektrum beta karoten-petri

Gb. 4.4.3 Spektrum beta karoten dengan pembesaran pada 4000-6500 cm-1

Gb. 4.4.4 Spektrum beta karoten setelah disubstraksi Gb. 4.4.5 Spektrum beta karoten

Gb. 4.4.6 Spektrum beta karoten pada uji oksidasi sebelum dikurangi petri

Gb. 4.4.7 Spektrum beta karoten pada uji oksidasi setelah dikurangi petri

(13)

Daftar Tabel

Tabel 1 Urutan intensitas spektrum uji fotostabilitas (dari tinggi ke rendah)

Tabel 2 Urutan intensitas spektrum uji oksidasi (dari tinggi ke rendah)

Gambar

Tabel 1 Urutan intensitas spektrum uji fotostabilitas (dari tinggi ke  rendah)

Referensi

Dokumen terkait

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan kemampuan komunikasi matematika antara siswa yang diajar menggunakan model thinking aloud pair problem

Serta dari hasil eksperimen didapat juga nilai smoothness index yaitu 9,274 yang berarti kelancaran pada lintasan perakitan yang terbentuk cukup baik, karena jika semakin

Kesimpulan: Tidak ada hubungan signifikan antara pengetahuan tentang gizi dengan status gizi pada mahasiswa baru Prodi Ilmu Kebidanan dan Administrasi Rumah Sakit Fakultas Kesehatan

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dari penghitungan relevasi, maka pengindeksan menggunakan hukum Zipf memiliki tingkat relevan marginal yan tinggi

Dengan demikian, berdasarkan pengalaman masa lalu mereka dan kebudayaan dimana mereka tinggal, individu mempelajari: (1) berbagai cara untuk menyakiti yang lain,

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat serta hidayah-Nya, sehingga penulis diberi kemudahan, kesabaran, kekuatan serta hikmah yang terbaik