• Tidak ada hasil yang ditemukan

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS DAERAH BENCANA LUMPUR LAPINDO SIDOARJO MENGGUNAKAN J2ME

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS DAERAH BENCANA LUMPUR LAPINDO SIDOARJO MENGGUNAKAN J2ME"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS DAERAH BENCANA LUMPUR LAPINDO

SIDOARJO MENGGUNAKAN J2ME

Pramadhi Dharma1, Arna Fariza,S.Kom,M.Kom2 ,Rizki Yuniar Haqqun,S.Kom2 Mahasiswa Jurusan Teknik Informatika1 , Dosen Pembimbing 2, ,Dosen Pembimbing 2

Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Institut Teknologi Sepuluh Nopember Kampus PENS-ITS Keputih Sukolilo Surabaya 60111 Telp (+62)31-5947280, 5946114, Fax. (+62)31-5946114

Email : pramaits@yahoo.com

ABSTRAK

Pada studi ini dibuat suatu SIG (Sistem Informasi Geografis) untuk melakukan analisa terhadap daerah bencana lumpur Lapindo, dimana ruang lingkup dari analisa yang dilakukan adalah Sidoarjo. SIG ini memberikan informasi tentang letak geografis suatu daerah, sistem drainase yang ada, jalan alternatif untuk menghindari daerah lumpur, serta pusat pelayanan kesehatan yang ada, kemudian dengan mengumpulkan

data history yang dimiliki oleh daerah tersebut serta informasi yang telah didapatkan diatas maka nantinya

dapat dilakukan analisa terhadap daerah bencana lumpur Lapindo, dan dari hasil analisa tersebut diharapkan menjadi satu standard sistem pendataan terhadap daerah bencana lumpur Lapindo sehingga memudahkan untuk melakukan tindakan penanggulangan terhadap kemungkinan terjadinya bencana lumpur dan memudahkan untuk melakukan evakuasi terhadap korban jika terjadi bencana lumpur. Karena sistem informasi ini berbasis mobile, maka digunakan teknologi yang sesuai yaitu SVG (Scalhable Vector Graphich) dan J2ME sebagai pembangun sistem.

Pada Aplikasi ini dapat menampilkan Peta Daerah Bencana Lumpur Lapindo beserta Informasinya, Informasi pusat evakuasi terdekat dengan pusat lumpur yang meliputi rumah sakit, daerah penyebaran lumpur dan informasi-informasi pendukung lainnya.

Kata kunci : Sistem Informasi Geografis, sistem drainase, data history, Bencana lumpur Lapindo, evakuasi

terdekat.

.

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Seperti yang sudah diketahui akhir-akhir ini di negara Indonesia sering kali mengalami bencana alam,salah satunya adalah peristiwa Lumpur Lapindo yang sampai saat ini belum terselesaikan permasalahannya.Lumpur Lapindo pertama kali terjadi pada tanggal 29 Mei 2006,yang disebabkan oleh kesalahan teknis dalam pengeboran yang dilakukan oleh PT.Lapindo Brantas Inc.

Letak Lumpur Lapindo adalah di kota Porong yang merupakan wilayah dari Kabupaten Sidoarjo.Kabupaten Sidoarjo terletak antara 112,5 ° - 112,9 ° BT dan 7,3 ° -7,5 ° LS, secara administrasi, wilayah Kabupaten Sidoarjo mempunyai batas batas dan ketinggian dari permukaan laut bagian Utara Kota Surabaya dan Kabupaten Gresik,Bagian Selatan Kabupaten Pasuruan,Bagian Barat Kabupaten Mojokerto,Bagian Timur Selat Madura.Kabupaten Sidoarjo memiliki Ketinggian dari permukaan laut 0 - 3 meter yang merupakan daerah pantai dan pertambakan yang berair asin/payau, berada disebelah Timur, seluas 22,99

%,0 - 10 meter yang meliputi daerah bagian tengah yang berair tawar,seluas 40,81%,0 - 25 meter yang terletak di daerah bagian Barat, seluas 29,20 %.Kabupaten Sidoarjo merupakan Kabupaten terkecil di Propinsi Jawa Timur, dengan luas wilayah ± 71.424,25 Ha. atau ± 714,24 Km2 diapit oleh sungai Mas (± 32,5 Km) dan sungai Porong (± 47 Km).

Masih banyak warga negara Indonesia yang masih belum mengetahui letak atau keberadaan dari peristiwa Lumpur Lapindo,dan banyak masyarakat dari luar kota Porong bahkan luar pulau yang ingin melihat secara langsung dan mengetahui informasi-informasi yang ada disekitar daerah bencana tersebut.Maka dibutuhkan informasi lokasi dari Lumpur Lapindo ,Porong (Sidoarjo) yang cepat,praktis,mudah,dan ekonomis.Contoh informasi yang dibutuhkan adalah letak geografis,nama jalan,dan nama kecamatan.

Untuk mengatasi masalah letak geografis daerah bencana lumpur lapindo dibutuhkan suatu sistem yang fleksibel berupa peta atau map.Maka pada proyek akhir ini akan dibuat berupa aplikasi Sistem Informasi Geografi (SIG) untuk pencarian

(2)

lokasi Lumpur Lapindo berbasis mobile yang didukung aplikasi J2ME.Dengan merekomendasikan suatu pencarian lokasi khususnya lokasi lumpur lapindo dan memuat informasi-informasi yang ada di sekitarnya berdasar data yang terkait.Data Geografi yang terkandung dalam sistem ini berdasarkan dengan data nyata atau yang sebenarnya.Rekomendasi disusun dengan bantuan struktur informasi yang berbasis peta digital untuk menentukan lokasi tersebut.

Proyek akhir ini diharapkan dapat memberikan hasil rekomendasi informasi bagi masayarakat yang ingin mengetahui informasi tentang keberadaan dari Lumpur Lapindo dan informasi-informasi yang ada disekitarnya berdasarkan analisa-analisa yang terkait, dan memberikan visualisasi wilayah untuk pendataan jalan,keterangan kecamatan di kota Porong Sidoarjo.

1.1 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas, maka permasalan yang akan timbul dalam pengerjaan proyek akhir ini antara lain adalah :

1. Bagaimana membangun rancangan GIS untuk daerah bencana (Porong – Lumpur Lapindo). 2. Bagaimana membangun sistem GIS yang

dapat berjalan sesuai fungsinya.

3. Bagaimana cara melakukan proses visualisasi pada GIS.

1.2 Batasan Masalah

Pada proyek akhir ini terdapat batasan-batasan masalah dari Sistem Informasi Geografis (GIS) ini, batasan ini antara lain adalah:

1. Pengguna dapat mengetahui lokasi dari suatu desa, daerah penyebaran lumpur ataupun fasilitas tertentu

2. Peta Sidoarjo berupa SVG

3. Menu zoom berdasarkan pada canvas, bukan pada peta.

4. Default back pada tampilan menu utama.

1.3 Tujuan dan Manfaat

Tujuan dari proyek akhir ini adalah membangun Sistem Informasi Geografis untuk menganalisa daerah bencana lumpur Lapindo di Sidoarjo yang berbasis J2me diharapkan mampu untuk:

1. Memberikan informasi tentang letak lokasi rumah sakit, gedung, jalan, daerah penyebaran lumpur Lapindo, fasilitas umum sekitar Lapindo.

2. Menampilkan gambaran secara keseluruhan (secara static) Lapindo (Porong-Sidoarjo). 3. Mampu memberikan informasi berupa nama

lokasi sekitar Lapindo.

4. Menganalisa dan mengatur skala gambar peta.

5. Menerapkan GIS pada Mobile (J2ME).

2. DASAR TEORI

2.1 SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG)

SIG mulai dikenal pada awal 1980-an. Sejalan dengan berkembangnya perangkat komputer, baik perangkat lunak maupun perangkat keras, SIG berkembang sangat pesat pada era 1990-an. (Puntadewo A+, 2003)

Gambar 2.1 Gambaran SIG

Secara harafiah, SIG dapat diartikan sebagai suatu komponen yang terdiri dari perangkat keras, perangkat lunak, data geografis dan sumberdaya manusia yang bekerja bersama secara efektif untuk menangkap, menyimpan, memperbaiki, memperbaharui, mengelola, memanipulasi, mengintegrasikan, menganalisa, dan menampilkan data dalam suatu informasi berbasis geografis. (Puntadewo A+, 2003)

Dengan kata lain Sistem Informasi Geografis (SIG) adalah sistem informasi khusus yang mengelola data yang memiliki informasi spasial (bereferensi keruangan). Atau dalam arti yang lebih sempit, adalah sistem komputer yang memiliki kemampuan untuk membangun, menyimpan, mengelola dan menampilkan informasi bereferensi geografis, misalnya data yang diidentifikasi menurut lokasinya, dalam sebuah basis data termasuk juga orang yang membangun dan mengoperasikannya dan data sebagai bagian dari sistem ini. (Sembiring, 2007).

2.2 Mobile GIS

Mobile GIS merupakan Sistem Informasi Geografis berbasis mobile yang merupakan gabungan antara desain grafis pemetaan, peta digital dengan analisa geografis, pemrograman komputer, dan sebuah database yang saling terhubung menjadi satu bagian yang ditampilkan pada perangkat mobile seperti Smartphone atau PDA’s (Personal Digital Assistant’s).

Mobile GIS mempunyai beberapa kelebihan dan kekurangan yang diantaranya sebagai berikut: 1. Kelebihan Mobile GIS

a. Bersifat Mobile, bias digunakan dimana saja.

b. Lebih efisien, dan bisa dipadukan dengan GPS.

c. Pengunaan lebih mudah, ringan dan mudah dibawa.

(3)

2. Kekurangan Mobile GIS

a. User interface ditampilkan dalam layer kecil

b. Pengaksesan terhadap data GIS dan fungsi-fungsinya tidak selengkap dan sekomplek di desktop

3. PERANCANGAN SISTEM 3.1 KONFIGURASI SISTEM

Gambar 3.1 Blok Diagram Sistem 3.2 Proses Konversi SHP ke SVG

Gambar 3.2 Proses Konversi SHP ke SVG 4. UJI COBA DAN ANALISA

4.1 Uji Coba Antar Muka Mobile GIS

1. Awal Aplikasi Splash Screen

Gambar 4.1 Awal Aplikasi 2. Menu Utama

Gambar 4.2 Menu Utama 3. Informasi Umum

(4)

Gambar 4.3 Peta Sidoarjo

Gambar 4.4 Informasi Umum Sidoarjo 4. Map Gambar 4.5 Map 5. Tampil Gambar 4.6 Tampil 6. Pencarian

Gambar 4.7 List Pilihan Pencarian

Gambar 4.8 Hasil Pencarian 7. Zoom 25%

(5)

Gambar 4.9 Zoom 25% 8. Zoom 50 % Gambar 4.10 Zoom 50 % 9. Zoom 100 % Gambar 4.11 Zoom 100 % 10. Bantuan Gambar 4.12 Bantuan 11. Tentang Aplikasi

Gambar 4.13 Tentang Aplikasi 12. Exit

Gambar 4.14 Exit 4.2 Analisa

Dari hasil keluaran yang diperoleh, aplikasi ini dapat menampilkan peta sidoarjo beserta informasi-informasinya. Informasi yang ditampilkan berupa rumah sakit, jalan alternatif, fasilitas umum, bangunan umum, tanggul lapindo, dampak penyebaran lumpur lapindo, instansi pemerintahan dan sungai. User dapat mengakses peta yang hanya menampilkan atau mencari suatu lokasi tertentu sesuai permintaan user. Selain itu aplikasi ini dapat diperbesar hingga satu kali lipat menggunakan zoom dan dapat diperkecil kembali serta dapat menggeser kursor

(6)

5. DAFTAR PUSTAKA

[1.] Teknomo, K. 2011. GIS tutorial. Website:

htttp://karditeknomo.co.id/tutorial [19

Maret 2011].

[2.] Sembiring, K. 2007. Aplikasi Sistem Informasi Penanggulangan Bencana di Indonesia. Lomba Karya Tulis Mahasiswa. Bandung. Website. santus.files.wordpress.com/2007/10/apli kasi-sistem-informasi-penanggulangan-bencana-di-indonesia.pdf [4 Desember 2007]

[3.] Artikel dan tutorial padawww.gis.com.

[4.] Konversi SHP ke SVG; www.carto.net

[5.] Modul Dasar Arcview 3.3 ; ardispasialnet.files.wordpress.com Diakses tanggal 14 Juli 2011

Gambar

Gambar 4.2 Menu Utama
Gambar 4.4 Informasi Umum Sidoarjo
Gambar 4.9 Zoom 25%  8.  Zoom 50 %  Gambar 4.10 Zoom 50 %  9.  Zoom 100 %  Gambar 4.11 Zoom 100 %  10

Referensi

Dokumen terkait

Hal ini mengindikasikan bahwa persamaan yang disarankan oleh program dengan metode desain faktorial dapat memprediksi nilai-nilai yang akan dihasilkan oleh setiap

Kedua, hal-hal penyebab munculnya pertentangan terdapat tiga permasalahan yaitu pernikahan, pola pikir, dan sistem kekerabatan dan empat aspek penyebab munculnya

Pada eksperimen ini perangkat yang digunakan antara lain rangkaian C-V converter Osiloskop, Signal Generator, Sensor kapasitansi dan komputer. Eksperimen ini

Hasil dari penelitian yang telah dilakukan maka dapat diambil kesimpulan yaitu: perbedaan antara daun sehat dengan daun yang terserang penyakit garis kuning pada tanaman kelapa

Keywords : Health and Safety (K3), Hazard Identification, Risk, Risk Assessment, and Risk Control (HIRARC) How to Cite: Willy Tambunan, Fatria Ismi Zudhari, & Theresia

Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang bermakna antara sikap mekanik dengan penerapan LOTO, hubungan tersebut menunjukan bahwa sikap positif dari mekanik

mendapatkan model pembelajaran terpadu berbasis sentra yang dilaksanakan pada.. paud

dengan menggunakan bahasa Jepang baik kosa kata maupun ungkapan-ungkapan bahasa Jepang yang digunakan dalam pelayanan di hotel. 2) Meningkatkan kualitas kinerja