• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN HARGA DIRI PADA MAHASISWA UNIVERSITAS POTENSI UTAMA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN HARGA DIRI PADA MAHASISWA UNIVERSITAS POTENSI UTAMA"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN

HARGA DIRI PADA MAHASISWA UNIVERSITAS

POTENSI UTAMA

Relationship Between Self-Concept And Self-Price In Universitas Potensi Utama Students Fenia Dwi Setri, Fenty Zahara Nasution

Fakultas Psikologi Universitas Potensi Utama

Jl. KL. Yos Sudarso Km. 6,5 no. 3A Tanjung Mulia; Kota Medan 20241

feniadwisetri98@gmail.com, fenthynasution@yahoo.com

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara konsep diri dengan harga diri mahasiswa Universitas Potensi Utama. Subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa Universitas Potensi Utama prodi perbankan syariah yang berjumlah 78 mahasiswa. Teknik pengambilan data menggunakan teknik purposive sampling. Pengambilan data menggunakan skala Likert yang terdiri dari dua skala, yaitu skala konsep diri dan skala harga diri. Metode analisa data yang digunakan adalah metode kolerasi rxy sebesar 0,493 dengan sig < 0,010, artinya terdapat hubungan positif yang sangat signifikan antara konsep diri mahasiswa universutas potensi utama, yang menunjukan semakin positif konsep diri maka semakin positif pula harga diri. Sebaliknya semakin negative konsep diri, maka semakin negative harga diri dalam penelitian ini, karena mean empirik (115.487) lebih besar dari mean hipotetik (105) dan selisih diantara keduanya tidak melebihi bilangan SD (13,636). Dan harga diri positif, karena mean empirik (141.192) lebih besar dari mean hipotetik (130) dan selisih keduanya tidak melebihi bilangan SD (16.050). Konsep diri memberikan pengaruh terhadap harga diri sebesar 24,3%. Ini berarti terdapat 75,7% pengaruh dari faktor lain terhadap harga diri.

Kata kunci : Konsep diri, Harga diri.

ABSTRACT

This study aims to see the relationship between self-concept and self-esteem of major potential university students. The subjects in this study were university students with the main potential of the Islamic banking study program, totaling 78 students. The data collection technique used purposive sampling technique. Retrieval of data using a Likert scale which consists of two scales, namely the scale of self-concept and self-esteem scale. The data analysis method used is the correlation rxy method of 0.493 with sig <0.010, meaning that there is a very significant positive relationship between the self-concept of students of the main potential universities, which shows that the more positive concept, the more positive esteem is. Conversely, the more negative the self-concept, the more negative self-esteem in this study, because the empirical mean (115,487) is greater than the hypothetical mean (105) and the difference between them does not exceed the SD number (13,636). And self-esteem is positive, because the empirical mean (141,192) is greater than the hypothetical mean (130) and the difference between the two does not exceed the SD number (16,050). Self-concept has an influence on self-esteem by 24.3%. This means that there is 75.7% influence from other factors on self-esteem.

Key words: Self-concept, self-esteem.

1. PENDAHULUAN

Harga diri merupakan aspek yang paling penting didalam kehidupan seorang individu. Setiap orang menginginkan penghargaan yang positif terhadap dirinya. Penghargaan yang menimbulkan hal positif akan membuat seorang individu merasa bahwa dirinya mendapatkan

(2)

perlakuan bahwa dirinya berharga,memiliki kemampuan,berguna dan berarti bagi orang lain. Seorang individu yang mempunyai harga diri harga diri positif akan menerima dan menghargai dirinya sendiri. Namun seorang individu yang memiliki harga diri negatif akan merasakan kecemasan dan tidak memiliki keberanian dalam mengambil keputusan serta menggung resiko yang telah ia lakukan. Harga diri merupakan hal yang penting dalam setiap kepribadian dimana harga diri menunjukkan penilaian baik buruknya kepribadian suatu individu. Harga diri juga merupakan pandangan keseluruhan dari individu mengenai dirinya sendiri. Sehingga harga diri salah satu faktor yang menentukan bagaimana perilaku seorang individu. Salah satu perkembangan psikologis yang dialami oleh remaja menurut Santrock ( dalam Gumelar, Wibisono 2014) adalah perkembangan sosio-emosi yang salah satunya adalah harga diri, yang merupakan keseluruhan cara yang digunakan untuk mengevaluasi diri kita, dimana harga dirimerupakan perbandingan antara ideal-self dengan real-self.

Harga diri merupakan tingkat penilaian yang positif atau negative yang dihubungkan dengan konsep diri seseorang. Harga diri juga merupakan evaluasi seorang individu terhadap dirinya secara positif namun ada juga yang menghargai secara negativ Lerner dan spainer (dalam Ghufron & Risnawati,2019) mengungkapkan.

Harga diri menurut Mirels ( dalam Ghufron & Risnawati,2019) sebenarnya memiliki 2 pengertian,yaitu pengertian yang berhubungan dengan harga diri secara akademik dan harga diri non akademik.

Harga diri adalah evaluasi diri yang dibuat oleh setiap individu, sikap orang terhadap dirinya sendiri dalam rentang dimensi positif sampai negatif. Baron & Byrne( dalam teori harga diri dalam psikologi manusia,2018 ) menegaskan harga diri merujuk pada sikap seseorang terhadap dirinya sendiri, mulai dari sangat negatif sampai sangat positif, individu yang ditampilkan nampak memiliki sikap negatif terhadap dirinya sendiri.

Minchintin (dalam teori harga diri dalam psikologi manusia,2018) yang juga memberikan pengertian tentang harga diri adalah yang mengemukakan bahwa harga diri merupakan penilaian atau perasaan mengenai diri kita sendiri sebagai manusia baik berdasarkan penerimaan akan diri dan tingkah laku sendiri, maupun berdasarkan keyakinan akan bagaimana diri kita.

Pada dasarnya banyak yang mempengaruhi harga diri seorang individu seperti faktor psikologis individu,lingkungan keluarga,lingkungan sosial,dan jeniskelamin. Berdasarkan hal ini yang ada pada mahasiswa-mahasiswi universitas potensi utama terdapat hal yang mengindikasikan perilaku yang memiliki harga diri dan konsep dirinya diantaranya, mahasiswa yang merasa tidak dapat bergaul atau beradaptasi, tidak yakin akan kemampuan belajarnya atau tidak sesuai dengan yang diharapkan, adanya mahasiswa yang merasa dirinya kurang menarik, kurang profosional dalam segala hal, dan yang senang menyendiri karena merasa dirinya tidak sebanding dengan temannya. Dibentuk dan berkembang melalui pengalaman dan hubungan dengan orang lain, dengan itu mahasiswa yang kurang memiliki pandangan konsep diri yang positif, memiliki tingkat kenakalannya rendah, dan mahasiswa dengan konsep diri negatif tingkat kenakalannya tinggi.

Konsep diri adalah pandangan individu terhadap dirinya sendiri yang meliputi pandangan terhadap keadaan fisik dan kualitas dirinya, yang merupakan faktor untuk menentukan sikap dan perilaku individu dalam kehidupannya. Konsep diri didefinisikan sebagai kesan terhadap diri sendiri secara keseluruhan yang mencakup pendapatnya teerhadap diri sendiri,pendapat tentang gambaran diri dimata orang lain, dan pendapatnya tentang apa yang ingin dicapai Burn (dalam Ghufron dan Risnawati, 2019).

Konsep diri setiap manusia pasti memilikinya baik konsep diri yang negatif maupun positi,dimana setiap manusia harus dapat menggunakan atau mengelola konsep diri mereka dengan baik,karena konsep diri merupakan aspek yang cukup penting bagi manusia dalam berperilaku dan berinteraksi dengan orang lain di lingkungan. Ada ciri konsep diri yang positif yaitu yakin kepada kemampuan dirinya sendiri dalam menghadapi dan mengatasi masalah, mempunyai rasa sejajar dengan orang lain, mempunyai kesadaran bahwa setiap manusia memiliki perasaan dan perilaku yang berbeda dan perilaku yang tidak disetujui atau disukai oleh masyarakat dan mampu untuk mengembangkan diri karna mampu mengungkapkan aspek-aspek kepribadian yang negative dan berusaha untuk mengubahnya.

Sementara itu, ciri konsep diri yang negatif adalah peka terhadap kritik dari orang lain, mempunyai sikap hiperkritis, dan cenderung memiliki rasa tidak disukai dan diterima didalam

(3)

lingkungan dan merasa pesimis terhadap kemampuannya sendiri. Konsep diri yang menunjukkan diri mereka sendiri. Ada 2 komponen konsep diri,yaitu konsep diri komponen kognitif dan konsep diri komponen afektif. Komponen kognitif adalah pengakuan indvidu tentang dirinya sendiri “siapa saya”,dari pengakuan itu akan memberikan jawaban mengenai dirinya sendiri. Selanjutnya, komponen afektif suatu penilaian atas individu itu sendiri terhadap dirinya yang akan membentuk bagaimana penerimaan kepada diri dan harga diri individunya.

Kemajuan dalam perkembangan konsep diri terjadi ketika individu mulai menggunakan bahasa,sekitar usia satu tahun. Individu akan memperoleh informasi yang banyak mengenai dirinya dengan memahami perkataan orang lain. Pada saat itulah konsep diri terbentuk baik yang positif maupun yang negatif.

Konsep diri memiliki peranan terhadap kehidupan individu yang cukup penting. Baik untuk kehidupannya sendiri maupun keterkaitan dengan interaksi ketika berhubungan dengan lingkungannya baik lingkungan keluarga, maupun lingkungan sosial lainnya yang dalam hal ini yaitu di lingkungan sekolah dengan guru, teman dan orang-orang yang ada di lingkungan sekolah tersebut. Konsep diri juga memiliki pengaruh yang besar untuk keberhasilan pendidikan seseorang. Ketika seseorang memiliki konsep diri yang bagus dan mampu mengenali dirinya sendiri dengan baik maka akan jauh lebih mudah untuk mencapai prestasi dan targetan-targetan dalam hidupnya.

Seperti halnya yang saya observasi pada Prodi Perbankan Syariah di Universitas Potensi Utama dengan berdasarkan konsep diri yang terbentuk secara baik maupun tidak. Mahasiswa yang sering mengeluh terhadap diri sendiri,tentang maanfaat diri sendiri buat orang lain, kekurangan dan kelebihan dirinya yang ia tidak ketahui, merasa pesimis/tidak mampu apabila disuruh untuk mengerjakan dan menjalankan tugas tertentu, merasa malu dan tidak yakin terhadap dirinya dan tidak mempunyai motivasi untuk berkompetisi dalam berprestasi.

Hal ini menandakan bahwa mahasiswa banyak yang belum mengetahui dan mengenal dengan baik bahwa dirinya adalah seorang mahasiswa yang harus mencerminkan dirinya sebagai apa dan harus bagaimana agar mempunyai konsep diri yang positif, sehingga apabila hal ini dibiarkan terus-menerus, nantinya akan menimbulkan dampak yang kurang baik, terutama yang berkaitan dengan perkembangan diri mahasiswa tersebut, sehingga konsep diri siswa tersebut perlu ditingkatkan agar lebih baik dan positif.

Konsep diri seperti yang dikemukakan Clara R. Pudjiyo Yanti (dalam Mushlihin,2013) merupakan sikap, pandangan, atau keyakinan seseorang terhadap keseluruhan dirinya. Bagaimana individu memandang dan menilai seluruh keadaan dirinya baik fisik, psikis maupun sosial akan muncul dalam penilaian individu. Perilaku yang ditampilkan oleh individu menunjukkan arah konsep diri yang dimiliki.

Stuart dan Sundeen (dalam fadhilah,2014) mendefinisikan harga diri sebagai penilaian individu mengenai tujuan pandangan diri dengan menganalisis seberapa jauh perilaku sesuai dengan ideal diri.

Konsep diri menurut Shavelson dan Bolu (dalam hasbullah,2019) sebagai persepsi diri sendiri yang dibentuk melalui pengalaman, interpretasi terhadap lingkungannya, atribusi dan diperkuat pengaruh dan evaluasi orang-orang yang dianggap berarti. Sementara itu menurut Burn (dalam Ghufron & Risnawati, 2019) mendefinisikan konsep diri sebagai kesan terhadap diri sendiri secara keseluruhan yang mencakup pendapatnya teerhadap diri sendiri,pendapat tentang gambaran diri di mataorang lain, dan pendapatnya tentang apa yang ingin dicapai.

Sekilas memang terlihat keterkaitan antara konsep diri dengan harga diri. Harga diri merupakan hal yang penting dalam setiap kepribadian dimana harga diri menunjukkan penilaian baik buruknya kepribadian suatu individu. Harga diri juga merupakan pandangan keseluruhan dari individu mengenai dirinya sendiri.

Lerner dan Spainer mengungkapkan harga diri merupakan tingkat penilaian yang positif atau negative yang dihubungkan dengan konsep diri seseorang.Konsep diri adalah pandangan individu terhadap dirinya sendiri yang meliputi pandangan terhadap keadaan fisik dan kualitas dirinya, yang merupakan faktor untuk menentukan sikap dan perilaku individu dalam kehidupannya (dalam Ghufron & Risnawati, 2019).

Konsep diri menurut Clara R. Pudjiyo Yanti ( dalam Mushlihin,2013) merupakan sikap, pandangan, atau keyakinan seseorang terhadap keseluruhan dirinya. Bagaimana individu memandang dan menilai seluruh keadaan dirinya baik fisik, psikis maupun sosial akan muncul

(4)

dalam penilaian individu. Perilaku yang ditampilkan oleh individu menunjukkan arah konsep diri yang dimiliki.

Dari pengertian diantara 2 variabel dapat disimpulkan bahawa terdapat keterkaitan atau hubungan antara variabel ( X ) yaitu konsep diri dengan ( Y ) harga diri, dengan itu harga diri merupakan suatu keyakinan bahwa ia mampu melakukan segala sesuatu hal yang baik di dalam bersosialisasi,bertindak dan perilaku yang ditimbulkan individu tersebutlah yang menunjukkan arah konsep diri yang dimilikinya. Artinya semakin positif konsep diri, maka semakin positiflah harga diri,sebaliknya semakin negatif harga diri maka semakin negative harga diri tersebut.

Sejalan dengan penelitian ini ada penelitian terdahulu Andayani yang meneliti konsep diri, harga diri, dan kepercayaan diri remaja menyimpulkan bahwa kepercayaan diri merupakan salah satu aspek kepribadian yang penting dalam kehidupan manusia. Dari pendapat para ahli konsep diri dan harga diri mempunyai hubungan dengan tinggi rendahnya kepercayaan diri. Namun demikian, bagaimana arah hubungan tersebut belum diketahui. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan secara empirik hubungan antara konsep diri, harga diri, dan kepercayaan diri. Dengan subjek penelitian siswa SMP PIRI Ngabean sebanyak 208 orang, data diolah dengan analisis product moment dari Pearson.

Diperoleh dukungan terhadap hipotesis penelitian yaitu bahwa ada hubungan yang positif antara konsep diri dan kepercayaan diri (rxy=0,808; p<0,01); dan ada hubungan yang positif antara harga diri dan kepercayaan diri (rxy=0,684; p<0,01). Hasil perhitungan ini dibandingkan dengan hasil analisis data yang sama dengan teknik korelasi parsial. Dengan mengendalikan pengaruh variabel harga diri diperoleh koefisien korelasi antarakonsep diri dan kepercayaan diri sebesar rxy=0,606 (p<0,01). Selanjutnya dengan mengendalikan pengaruh variabel konsep diri, diperoleh koefisien korelasi antara harga diri dan kepercayaan diri sebesar rxy=0,172 (p<0,05). Dari hasil analisis tersebut dapat dambil kesimpulan bahwa variabel konsep diri meruapakan prediktor yang lebih kuat terhadap kepercayaan diri. Hal ini didukung oleh dua hal. Pertama, koefisien korelasi antara harga diri dan kepercayaan diri lebih besar daripada koefisien korelasi antara harga diri dan kepercayaan diri. Kedua, penurunan koefisien korelasi antara harga diri dan kepercayaan diri cukup besar ketika variabel konsep diri dikendalikan pengaruhnya.

Hipotesa atau hipotesis yang di ambil dalam penelitian ini adalah ada hubungan positif Konsep diri dengan harga diri mahasiswa khususnya pada prodi perbankan syariah universitas potensi utama pada prodi perbankan syariah. Hal ini berarti semakin positif konsep diri para mahasiswa universitas potensi utama pada prodi perbankan syariah maka semakin positif tingkat harga diri mahasiswa tersebut. Sebaliknya, semakin negatif konsep diri mahasiswa Universitas Potensi Utama khususnya pada prodi perbankan syariah maka semakin negatif pula harga dirinya.

2. METODE PENELITIAN

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang bertujuan untuk melihat hubungan antara konsep diri dengan harga diri. Metode kuantitatif menurut Sugiyono (2013) adalah sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sempel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

Secara oparional harga diri merupakan aspek yang dimiliki setiap individu melalui tingkat penilaian yang positif atau negative yang dihubungkan dengan konsep diri seseorang. Ada empat aspek dalam harga diri, yaitu kekuasaan, keberartian, kebajikan dan kemampuan. Sementara konsep diri adalah pandangan individu terhadap dirinya sendiri yang meliputi pandangan terhadap keadaan fisik dan kualitas dirinya, yang merupakan faktor untuk menentukan sikap dan perilaku individu dalam kehidupannya.

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya Menurut (Sugiyono, 2013) populasi dari penelitian ini adalah mahasiswa ber-usia 17-24 tahun potensi utama yang berjumlah 120 orang.

(5)

Sampel menurut Sugiono (2013) adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan penelitian tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Oleh karena itu, semua populasi harus diwakili dalam sampel. Pengambilan sampel untuk penelitian, jika subjeknya kurang dari 100 orang sebaiknya diambil semuanya, jika subjeknya besar atau lebih dari 100 orang dapat diambil 10% sampai 15% atau 20% sampai 25% atau lebih. Berdasarkan jumlah populasinya 1120 peneliti mengambil data menggunakan try out dan penelitian, dimana untuk try out 40 mahasiswa maka peneliti mengambil sampel 65% yaitu 78 mahasiswa. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik simple random sampling. Dikatakan simple (sederhna) karena pengambilan sampel dari populasi dilakukan menurut Sugiono (2013) dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada pada populasi.

Metode pengumpulan data adalah cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data. Adapun metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini berbentuk skala. Skala adalah suatu metode penelitian dengan menggunakan daftar pernyataan yang berisi aspek-aspek yang hendak diukur dan harus dijawab atau dikerjakan oleh subjek, dan berdasarkan atas jawaban atau isian tersebut. Peneliti menggunakan skala likert. Skala digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau kelompok orang tentang fenomena sosial. Dalam penelitian, fenomena sosial ini telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti yang selanjutnya disebut variabel penelitian.

Pernyataan-pernyataan dalam skala konsep diri dan skala harga diri terdiri atas pernyataan yang bersifat favorabel yang menunjukkan indikasi sesuai dengan teori, serta pernyataan yang bersifat unfavorabel yang menunjukkan tidak mendukung teori. Adapun skor untuk jawaban favorabel adalah jawaban SS (Sangat Setuju) di beri skor 4 (empat), untuk jawaban S (Sesuai) di beri skor 3 (tiga), untuk jawaban TS (Tidak Sesuai) di beri skor 2 (dua), untuk jawaban STS (Sangat Tidak Sesuai) di beri skor 1 (satu). Untuk pernyataan unfavorabel jawaban STS (Sangat Tidak Sesuai) di beri skor 4 (empat), untuk jawaban TS (Tidak Sesuai) di beri skor 3 (tiga), untuk jawaban S (Sesuai) di beri skor 3 (tiga), untuk jawaban SS (Sangat Sesuai) di beri skor 1 (satu).

Skala harga diri disusun oleh peneliti, yang di ukur dengan menggunakan skala likert. Penyusunan skala tersebut berdasarkan Menurut Menurut Coopersmith (dalam Andarini, Susandari, & Rosiana, 2012) mengemukakan empat aspek dalam harga diri, yaitu: kekuatan, keberartian, kebijakan, kemampuan dan penelirimaan diri. Sementara skala konsep diri disusun sendiri oleh peneliti, yang diukur dengan skala likert. Penyusunan skala tersebut berdasarkan aspek menurut Calhoun dan Acocella mengatakan konsep diri terdiri dari 3 dimensi atau aspek, yaitu pengetahuan, harapan dan penilaian.

Suatu alat ukur sebelum digunakan harus memenuhi standar valid dan reliabel. Validitas menunjukan sejauh mana alat pengukur itu mnengukur apa yang ingin diukur, atau sejauh mana alat ukur yang digunakan mengenaisasaran. Semakin tinggi validitas suatu alat tes, maka alat tersebut semakin mengenai pada sasarannya, atau semakin menunjukan apa yang seharusnya diukur. Suatu tes dapat dikatakan mempunyai validitas tinggi apabila alat tes tersebut menjalankan fungsi pengukurannya atau memberikan hasil ukuran sesuai dengan makna dan tujuan diadakannya tes atau penelitian tersebut.

Menurut Sugiyono (2013) “Item yang mempunyai korelasi positif dengan kriterium (skor total) serta korelasi yang tinggi, menunjukkan bahwa item tersebut mempunyai validitas yang tinggi pula. Biasanya syarat minimum untuk dianggapmemenuhi syarat adalah kalau r = 0,3”.Jadi jika korelasi antara skor butir dengan skor total kurang dari 0,3 makabutir dalam instrumen tersebut dinyatakan tidak valid.

Pengujian terhadap reliabilitas atau keandalan dimaksudkan untuk mengetahui apakah kuesioner dapat memberikan ukuran yang konstan atau tidak. Instrumen (kuesioner) yang reliabel berarti mampu mengungkapkandata yang dapat dipercaya. Reliabilitas merupakan penerjemahan dari kata reliability. Suatu pengukuran yang mampu menghasilkan data yang memiliki tingkat reliabitas tinggi disebut sebagai pengukuran yang reliable. Gagasan pokok yang terkandung dalam konsep reliabilitas menurut Azwar (dalam arifin 2017) adalah sejauh mana hasil suatu proses pengukuran dapat dipercaya.

Berdasarkan hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini, maka analisis data dilakukan dengan menggunakan metode analisis product moment, dengan tujuan utama penelitian ini yakni

(6)

ingin melihat hubungan antara satu variabel bebas dengan satu variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah konsep diri dengan variabel terikatnya adalah harga diri dengan rumus sebagai berikut:

Sebelum data ini dianalisis dengan teknik analisis Product Moment maka data yang diperoleh terlebih dahulu harus diuji asumsi. Uji asumsi dimaksud adalah :

a. Uji asumsi, yaitu untuk melihat apakah penelitian yang telah diperoleh memiliki sebaran normal atau mengikuti bentuk kurva normal.

b. Uji linearitas, yaitu untuk melihat apakah data variabel bebas (konsep diri) memiliki hubungan linier dengan data variabel terikat (harga diri).

Untuk pengukuran reliabilitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan rumus koefisien Alpa Cronbach sebagai berikut (Arikunto,2010) :

R11 =

3. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Uji normalitas menurut Sugiono (2015) digunakan untuk mengetahui apakah variabel dependen, independen, atau keduanya berdistribusi secara normal, mendekati normal. Pelaksanaan uji normalitas dapat menggunakan uji kolmogrov-smirnov, dengan kriteria yang berlaku yaitu apabila hasil signifikasi > 0,05 yang berarti residual berdistribusi normal.

Tabel 1. Rangkuman Hasil Perhitungan Uji Normalitas Sebaran

Variabel RERATA K-S SD Sig Keterangan

Konsep Diri 115,487 0,530 13,636 0,941 Normal

Harga Diri 141,192 0,715 16,050 0,686 Normal

Keterangan:

RERATA = Nilai rata-rata

K - S = Kolmologrov Smirnov SD = Standar Deviasi Sig = Signifikansi

Uji linieritas dapat dipakai untuk mengetahui apakah variabel terikat dengan variabel bebas memiliki hubungan linear atau tidak secara signifikan. Uji linearitas dapat dilakukan melalui test of linearity. Kriteria yang berlaku adalah jika nilai signifikasi pada linearity < 0,05, maka dapat diartikan bahwa antara variabel bebas dan variabel terikat terdapat hubungan yang linear sugiyono (2015). Koefisien hubungan tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 2. Rangkungan Hasil Perhitungan Uji Linieritas Hubungan

Korelasional F Sig Keterangan

X – Y 24.399 0,000 Linier Keterangan : X = Konsep Diri Y = Harga Diri F = Koefisien linieritas Sig = Signifikan

(7)

Berdasarkan hasil perhitungan Analisis Korelasi Product Moment,dapat diketahui bahwa terdapat hubungan positif yang sangat signifikan antara konsep diri dengan harga diri. Artinya semakin tinggi konsep diri, maka semakin tinggi harga diri sebaliknya semakin rendah konsep diri, maka semakin rendah harga diri. Hasil ini dibuktikan dengan koefisien korelasi rxy= 0,493 ; sig <

0,010. Dengan demikian maka hipotesis yang diajukan, dinyatakan diterima.

Tabel 3. Rangkuman Perhitungan r Product Moment

Statistik Koefisien (rxy) Koef. Det (r2) Sig BE% Ket

X – Y 0,493 0,243 0,000 24,3 SS

Keterangan:

X = Konsep diri Y = Harga diri

rxy = Koefisien korelasi antara variabel X dengan Y

r2 = Koefisien determinan X terhadap Y

Sig = Signifikansi

BE% = Bobot sumbangan efektif X terhadap Y dalam persen SS = Sangat signifikan

Berdasarkan hasil perhitungan analisis korelasi Product Moment,dapat diketahui bahwa terdapat hubungan positif yang sangat signifikan antara konsep diri dengan harga diri. Artinya semakin positif konsep diri, maka semakin positif harga diri, sebaliknya semakin negative konsep diri, maka semakin negative harga diri. Hasil ini dibuktikan dengan koefisien korelasi rxy = 0,493 ;

sig < 0,010. Dengan demikian maka hipotesis yang diajukan, dinyatakan diterima.

Tabel 4 Statistik Induk

Sumber N Rerata SD

X 78 115,487 13,636

Y 78 141,192 16,050

Keterangan :

X = Variabel konsep diri Y = Variabel harga diri N = Jumlah subjek Rerata = Nilai rata-rata SD = Standar Deviasi

Tabel 5 Perhitungan Nilai Rata-rata Hipotetik dan Nilai Rata-rata Empirik.

Variabel SD Nilai Rata-Rata Keterangan

Hipotetik Empirik

Konsep diri 13,636 105 115,487 Konsep diri positif Harga diri 16.050 130 141.192 Harga diri positif

(8)

Keterangan :

1. Jika mean empirik kurang dari 77,8 dinyatakan sangat negatif (SN)

2. Jiika mean empirik berada di antara 77,8 sampai 91,4 dinyatakan negative (N)

3. Jika mean empirik berada di antara 91,4 sampai 105 dinyatakan cenderung negatif (CN) 4. Jika mean empirik berada di antara 105 sampai 118,2 dinyatakan cenderung positif (CP) 5. Jika mean empirik berada di antara 118,2 sampai 132,2 dinyatakan positif (P)

6. Jika mean empirik melebihi 132,2 dinyatakan sangat positif (SP)

Gambar 4. Kurva Harga Diri Keterangan :

1. Jika mean empirik kurang dari 98 dinyatakan sangat negatif (SN)

2. Jiika mean empirik berada di antara 98 sampai 114 dinyatakan negative (N)

3. Jika mean empirik berada di antara 114 sampai 130 dinyatakan cenderung negatif (CN) 4. Jika mean empirik berada di antara 130 sampai 146 dinyatakan cenderung positif (CP) 5. Jika mean empirik berada di antara 1462 sampai 162 dinyatakan positif (P)

6. Jika mean empirik melebihi 162 dinyatakan sangat positif (SP)

Berdasarkan hasil perhitungan analisis korelasi Product Moment, dapat diketahui bahwa terdapat hubungan positif yang sangat signifikan antara konsep diri dengan harga diri. Artinya semakin positif konsep diri, maka semakin positif harga diri, sebaliknya semakin negative konsep diri, maka semakin negative harga diri. Hasil ini dibuktikan dengan koefisien korelasi rxy = 0,493 ;

sig < 0,010. Dengan demikian maka hipotesis yang diajukan, dinyatakan diterima.

Hasil penelitrian ini sejalan dengan penelitian sebelumnya Budi andayani dan Tina afiatin yang meneliti konsep diri,harga diri dan kepercayaan diri menyimpulkan bahwa Kepercayaan diri merupakan salah satu aspek kepribadian yang penting dalam kehidupan manusia. Dari pendapat para ahli konsep diri dan harga diri mempunyai hubungan dengan tinggi rendahnya kepercayaan diri. Namun demikian, bagaimana arah hubungan tersebut belum diketahui. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan secara empirik hubungan antara konsep diri, harga diri, dan kepercayaan diri. Dengan subjek penelitian siswa SMP PIRI Ngabean sebanyak 208 orang, data diolah dengan analisis product moment dari Pearson. Diperoleh dukungan terhadap hipotesis penelitian yaitu bahwa ada hubungan yang positif antara konsep diri dan kepercayaan diri (rxy=0,808; p<0,01); dan ada hubungan yang positif antara harga diri dan kepercayaan diri (rxy=0,684; p<0,01). Hasil perhitungan ini dibandingkan dengan hasil analisis data yang sama dengan teknik korelasi parsial. Dengan mengendalikan pengaruh variabel harga diri diperoleh koefisien korelasi antarakonsep diri dan kepercayaan diri sebesar rxy=0,606 (p<0,01). Selanjutnya dengan mengendalikan pengaruh variabel konsep diri, diperoleh koefisien korelasi antara harga diri dan kepercayaan diri sebesar rxy=0,172 (p<0,05). Dari hasil analisis tersebut dapat dambil kesimpulan bahwa variabel konsep diri meruapakan prediktor yang lebih kuat terhadap kepercayaan diri. Hal ini didukung oleh dua hal. Pertama, koefisien korelasi antara harga diri dan kepercayaan diri lebih besar daripada koefisien korelasi antara harga diri dan kepercayaan diri. Kedua, penurunan koefisien korelasi antara harga diri dan kepercayaan diri cukup besar ketika variabel konsep diri dikendalikan pengaruhnya.

(9)

Berdasarkan hasil analisis tentang hubungan antara Harga Diri terhadap prokrastinasi siswa kelas III sekolah ma’had al-muhammadiah Thailand selatan yang dilakukan dengan uji korelasi, dari uji korelasi terdapat hubungan yang negative, sedangkan hubungan antara harga diri dengan prokrastinasi akademik dapat dikatakan signifikan.taraf sinifikan variable tersebut 0.00 (< 0,05) sehingga tidak berkorelasi secara signifikasi. Korelasi 80 antara Harga Diri dengan prokrastinasi akademik adalah 0,029. Menujukan bahwa terjadi hubungan yang cukup antara harga diri dengan prokrastinasi akademik. Arah hubungan adalah negative, artinya semakin Harga diri rendah maka semakin tinggi perilaku prokrastinasi akademik pada siswa Kelas IIIsekolah ma’had al-MuhammadiahThailand selatan. Dan berdasarkan hasil analisis tentang hubungan antara Konsep Diri terhadap prokrastinasi siswa kelas IIIsekolah ma’had al-Muhammadiah Thailand selatan yang dilakukan dengan uji korelasi, dari uji korelasi Konsep Diri tidak ada hubungan dengan perilaku prokrastinasi akademik, sedangkan hubungan antara Konsep Diri dengan prokrastinasi akademik dapat dikatakan signifikan.Taraf sinifikan variable tersebut 0.00 (< 0,05) sehingga tidak berkorelasi secara signifikasi. Korelasi antara Konsep diridengan prokrastinasi akademik adalah 0,556. Menujukan bahwa tidak ada hubungan antara Konsep Diri dengan prokrastinasi akademik, artinya semakin Konsep Diri tinggi maka semakin rendah Perilaku Prokrastinasi Akademik Pada siswa Kelas III sekolah ma’had al-muhammadiah Thailand selatan.

Hasil penelitian ini sejalan dengan Sylene Meilita Ayu, Siswoto Hadi Prayitno Proses belajar bagi individu merupakan hal yang sangat penting, melalui belajar individu dapat mengenal dan menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Prestasi belajar yang baik dapat memberikan kepuasan pribadi, popularitas serta menimbulkan harga diri tinggi dalam pandangan orang lain. Harga diri tinggi bagi mahasiswa membuat cara berpikir lebih kreatif dan bersemangat sehingga dapat berpengaruh pada perilaku positif karena ada perasaan diterima dan dihargai, sebaliknya bila mahasiswa memiliki harga diri rendah prestasi belajar kurang memuaskan. Sedangkan untuk prestasi belajar yang baik diperlukan adanya konsep diri, karena tercapainya prestasi belajar juga dipengaruhi oleh konsep diri. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif non-eksperimental jenis deskriptif korelasional. Populasi penelitian ini adalah mahasiswa semester dua Prodi D III Keperawatan, kemudian diambil sebanyak 45 mahasiswa sebagai sampel. Tujuan penelitian ini mengetahui hubungan antara konsep diri dan harga diri dengan prestasi belajar mata ajar Bahasa Inggris mahasiswa semester II Prodi DIII Keperawatan Tahun Ajaran 2017-2018. Data diperoleh dengan menggunakan kuesioner. Penelitian ini menggunakan teknik analisis regresi linier berganda untuk mengukur kekuatan hubungan antar variabel. Hasil analisis didapatkan Adjusted R square = 0.094 yang berarti bahwa pengaruh konsep diri dan harga diri terhadap prestasi belajar sebesar 9.4 % sedangkan 90.6 % dipengaruhi oleh faktor lain.

Hasil penelitian ini sesuai dengan peneliti pada saat melakukan observasidi tempat penelitian, dimana para mahasiswa merasakan bahwa mereka memiliki. Konsep diri yang positif.,kemudian dalam hal harga diri, dari hasil yang telah di dapat memiliki harga diri yang baik ataupun positif,karena nilai rata-rata empirik mean empirik 115,487 < dari mean hipotetik 105 dengan sd 13,636. Kemudian harga diri tergolong cenderung positif, dilihat dari mean empirik 141,192 > dari mean hipotetik 130 dengan sd 16.050 dari rata-rata. Hasil penelitian ini sejalan dengan fenomena yang terlihat ditempat penelitian, dimana mahasiswa prodi perbankan syariah memiliki konsep diri dan harga diri yang positif, kondisi ini yang akan membuat mahasiswa perbankan syariah akan memiliki tujuan dan tahu bagaimana mereka menempatkan perilaku yang sesuai dengan diri mereka.

4. KESIMPULAN

1) Terdapat hubungan positif yang sangat signifikan antara konsep diri dengan harga diri. Artinya semakin positif konsep diri, maka semakin positif pula harga diri, sebaliknya semakin negatif konsep diri, maka semakin negative harga diri. Hasil ini dibuktikan dengan koefisien korelasi rxy = 0,493 ; sig < 0,010. Dengan demikian maka hipotesis yang diajukan, dinyatakan

(10)

2) Konsep diri memberikan pengaruh terhadap harga diri 24,3. Ini berarti masih terdapat 75,7% pengaruh dari faktor lain terhadap harga diri, diantaranya adalah faktor keadaan psikologis individu, faktor lingkungan keluarga, lingkungan sosial dan faktor jenis kelamin.

3) Dinyatakan bahwa konsep diri mahasiswa tergolong cenderung positif, hal ini dilihat dari mean empirik 115,487 < dari mean hipotetik 105 dengan sd 13,636. Kemudian harga diri tergolong cenderung positif, dilihat dari mean empirik 141,192 > dari mean hipotetik 130 dengan sd 16.050 .Terdapat hubungan positif yang sangat signifikan antara kualitas pelayanan dengan kepuasan pelanggan. Artinya semakin positif konsep diri, maka semakin positif pula harga diri individu, sebaliknya semakin negative konsep diri, maka semakin negative harga diri. Hasil ini dibuktikan dengan koefisien korelasi rxy = 0,496 ; sig < 0,010. Dengan demikian

maka hipotesis yang diajukan, dinyatakan diterima.

5. SARAN

Sejalan dengan kesimpulan yang telah dibuat, maka berikut ini dapat diberikan beberapa saran, antara lain:

1) Melihat keadaan seperti sekarang ini banyak sekali remaja mahasiswa-mahasiswi yang lebih menaikkan cara mereka bergaya dan menurunkan harga diri mereka serta kurangnya konsep diri pemahaman atas kemampuan dan pandangan terhadap masa depan diharapkan untuk memperhatikan perkembangan mahasiswa didalam lingkungan perkulihan dengan memberikan pemahaman mengenai harga diri,kemampuan,konsep diri pada mahasiswa-mahasiswi universitas potensi utama khususnya prodi perbankan syariah.

2) Saran Kepada Subjek Penelitian

Kepada subjek penelitian diharapkan mampu menbentuk atau mempertahankan konsep diri yang ada serta menjaga harga diri yang positif sehingga individu lain dapat memberikan penilaian yang positif dan memberi penghargaan terhadap diri kita sendiri, individu yang memiliki konsep diri dan harga diri yang positif akan berperilaku sesuai dengan konsep dirinya bila orang tersebut mempunyai konsep diri yang positif, maka akan bersikap yang sesuai, dan bila konsep diri negetif, maka akan bersikap anti sosial.Bila seorang memiliki konsep diri yang positif maka akan mampu atau memiliki kemampuan untuk mengatasi masalah sendiri.

UCAPANTERIMAKASIH

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Universitas Potensi Utama yang telah banyak memberikan masukkan dan saran dalam penyelesaian penelitian ini.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Andarini, S., Susandari, S., & Rosiana, D. (2012). HUBUNGAN ANTARA “SELF ESTEEM” DENGAN DERAJAT STRES PADA SISWA AKSELERASI SDN BANJARSARI 1 BANDUNG. Prosiding SNaPP: Sosial, Ekonomi dan Humaniora, 3(1), 217-224.

[2] Andayani, B., & Afiatin, T. (1996). Konsep Diri, Harga Diri, dan Kepercayaan Diri Remaja. Jurnal Psikologi, 23(1996).

[3] Arifin, Z., & Zuraida, Z. (2020). HUBUNGAN KEBIJAKAN FOOD SAFETY DENGAN KEPUASAN PELANGGAN DI RUMAH POTONG AYAM (RPA) PT: EXPRAVET NASUBA. Jurnal Mahasiswa Fakultas Psikologi, 1(1), 101-113.

[4] Ayu, S. M., & Prayitno, S. H. (2018). Hubungan Antara Harga Diri Dan Konsep Diri Dengan Prestasi Belajar Bahasa Inggris Mahasiswa Prodi DIII Keperawatan Tahun Ajaran 2017-2018. Insight: Jurnal Pemikiran dan Penelitian Psikologi, 14(2), 140-153.

(11)

[5] Saraswatia, G. K., Zulpahiyana, Z., & Arifah, S. (2015). Faktor-faktor yang mempengaruhi konsep diri remaja di SMPN 13 Yogyakarta. Jurnal Ners dan Kebidanan Indonesia, 3(1), 33-38.

[6] GUMELAR, G., & WIBISONO, A. (2014). HARGA DIRI DAN INTENSI MEMBELI JERSEY SEPAK BOLA TIRUAN PADA REMAJA. JPPP-Jurnal Penelitian dan Pengukuran Psikologi, 3(2), 52-58.

[7] Hasbullah, H. Kosep Diri dan Orientasi Tujuan sebagai Faktor Penting dalam Orientasi Umpan Balik Manajer dalam Mendukung Proses Pdca (Plan Do Check Action). Penelitian dan Aplikasi Sistem dan Teknik Industri, 10(3), 182863.

[8] Fadhilah, A. (2014). TEKNIK RESTUKTURISASI KOGNITIF UNTUK MENINGKATKAN HARGA DIRI (SELF ESTEEM) PESERTA DIDIK: Penelitian Pra-Eksperimen terhadap Peserta Didik Kelas XI SMA Negeri 23 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014 (Doctoral dissertation, Universitas Prendidikan Indonesia).

[9] Tarsito, S. (2014). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Alfabeta. Bandung. [10] Ghufron, M. N., & Risnawita S, R. (2010). Teori-teori psikologi. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media

Gambar

Tabel 1. Rangkuman Hasil Perhitungan Uji Normalitas Sebaran
Tabel 5 Perhitungan Nilai Rata-rata Hipotetik dan Nilai Rata-rata Empirik.
Gambar 4. Kurva Harga Diri  Keterangan :

Referensi

Dokumen terkait

Menyusun Produk Hukum Daerah yang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi dan kepentingan umum. Menyusun kajian dan inventarisasi

Artinya, pemahaman (kognisi), perasaan (afeksi), dan kecenderungan berperilaku (konasi) pada tiap jenis kelamin (laki-laki atau perempuan) terhadap Plantera adalah sama. Usia

[r]

Untuk mewujudkan salah satu pemantauan kinerja Simpang Tiga Tak Bersinyal Loji Wetan maka pada tugas akhir ini dianalisis kinerja simpang dengan

Pada saat ini, vaksin telah dihasilkan dengan teknologi DNA rekombinan, yaitu melalui kloning gen penyandi protein tertentu pada mikroorganisme patogen yang dilanjutkan

Berdasarkan analisis informasi aspek penting pengasuhan anak usia tiga tahun yang tergambar dalam pasangan goal dan aktivitas pendukungnya, telah diidentifikasi

Peubah yang digunakan di dalam penelitian adalah karakteristik dari manajer, dokter hewan, dan pekerja kandang yang dihubungkan dengan pengetahuan, sikap, dan praktik

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pertumbuhan pendapatan Pemerintah Daerah di Propinsi Jawa Tengah berdasarkan analisis rasio derajad desentralisasi, analisis