28 BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Objek dan Lokasi Penelitian
Objek dari penelitian ini adalah Mahasiswa Akuntansi Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Katolik Soegijapranata Semarang. Lokasi penelitian ini
bertempat di Gedung Justinus Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Katolik
Soegijapranata Semarang.
3.2. Pemilihan Partisipan
Partisipan yang dipilih dalam penelitian ini adalah mahasiswa akuntansi
angkatan 2015. Menurut Jogiyanto (2007) pengambilan sampel adalah 10 per sel
tetapi untuk mengantisipasi adanya sampel yang gagal peneliti akan mengambil
sampel sebanyak 15 per sel sehingga total pengambilan subjek dalam penelitian
ini adalah 60 orang. Tugas yang diberikan pada subjek adalah mengenai
penyusunan paket makanan berdasarkan harga jual untuk memeriahkan Jateng
Fair 2017 dengan menggunakan tipe kontrol bonus dan tipe kontrol penalti.
3.3. Metode Pengumpulan Data 3.3.1. Jenis dan Sumber Data
Dalam penelitian ini menggunakan jenis data primer. Data primer
dalam penelitian ini diperoleh melalui kuesioner dan eksperimen.
29
kerja dan usaha karyawan. Sedangkan eksperimen untuk mengukur
variabel tipe kontrol bonus, penalti dan usaha karyawan. Hasil dari
perolehan data primer tersebut akan diamati oleh peneliti untuk menguji
hipotesis.
3.3.2. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan
metode eksperimen dan metode komunikasi untuk memperoleh data
primer. Metode eksperimen ini berisi mengenai tugas yang diberikan
pada subjek dan harus dikerjakan oleh subjek dalam penelitian ini.
Metode komunikasi digunakan untuk memperoleh data tentang
kepercayaan karyawan dan kepercayaan rekan kerja.
3.3.3. Alat Pengumpulan Data
Alat pengumpulan data dalam penelitian ini adalah menggunakan
kuesioner dan eksperimen. Kuesioner yang dilakukan pada penelitian ini
adalah untuk memperoleh data primer mengenai tingkat kepercayaan
rekan kerja dan usaha karyawan sehingga peneliti dapat mengukur
jawaban sesuai yang diberikan oleh responden. Sedangkan eksperimen
dalam penelitian ini adalah untuk mengukur pekerjaan yang dilakukan
responden jika mereka diberi tipe kontrol bonus dan tipe kontrol penalti
3.4. Desain Eksperimen
Desain eksperimen yang digunakan pada penelitian ini adalah
terdiri dari dua tabel dimana tabel pertama 2x2 (tipe kontrol x tingkat
kepercayaan karyawan).
Tabel 3.1 Tabel Desain Eksperimen
Tipe Kontrol Kepercayaan Diri Karyawan
Tinggi
Kepercayaan Diri
Karyawan Rendah
Bonus 1 2
Penalti 3 4
3.5. Prosedur Eksperimen
Penelitian ini menggunakan desain eksperimen 2x2 (tipe kontrol x tingkat
kepercayaan karyawan). Berikut adalah langkah-langkah yang dilakukan
dalam penelitian eksperimen ini:
1. Penjelasan mengenai peran subyek dalam eksperimen yang diberikan:
Peran subyek atau partisipan dalam eksperimen ini adalah sebagai
karyawan bagian penjualan perusahaan PT Snackist yang bergerak dalam
bidang manufaktur yang memproduksi makanan ringan.
2. Tahap-tahap sebelum eksperimen:
Sebelum melakukan eksperimen, peneliti terlebih dahulu akan
memberikan penjelasan mengenai tugas eksperimen kepada partisipan.
untuk menyusun beberapa paket sesuai dengan permintaan manajer dalam
rangka memeriahkan Jateng Fair 2017. Manajer juga meminta agar
karyawannya dapat mengkombinasikan 4 kelompok produk makanan
ringan yang dimiliki PT Snackist sesuai dengan harga jual yang telah
ditetapkan.
Tabel 3.2
Tabel Cek Manipulasi Pemahaman Tugas
Isilah pertanyaan dibawah ini dan berilah tanda X pada jawaban yang benar
1. Tugas Anda adalah menyusun 3 paket makanan ringan?
Ya Tidak
2. Anda tidak boleh menyusun paket makanan yang terdiri dari merek yang sama?
Ya Tidak
3. Setiap paket makanan yang Anda susun harus terdiri dari 4 kelompok produk makanan?
Ya Tidak
4. Setiap kelompok produk yang Anda susun boleh terdiri dari lebih dari 1 merek?
Ya Tidak
5. Dalam menyusun setiap paket makanan, Anda tidak boleh menyusun paket makanan dengan isi yang sama dalam paket makanan yang berbeda ?
Ya Tidak
6. Paket yang Anda susun tidak boleh melebihi harga pokok antara Rp 9.000 sampai Rp 10.000 yang telah ditentukan oleh Manajer Pemasaran dan Manajer Penjualan?
3. Tahap-tahap penugasan dalam eksperimen:
a. Eksperimen yang dilakukan akan dibagi menjadi dua sesi dimana
sesi pertama merupakan sesi latihan. Dalam sesi latihan partisipan
diminta untuk menyusun paket makanan ringan sesuai dengan
kriteria yang telah ditentukan oleh manajer. Waktu yang akan
diberikan oleh eksperimenter dalam menyusun paket makanan
ringan tersebut adalah 10 menit.
b. Setelah sesi latihan partisipan akan diberikan pernyataan
kuesioner tentang tingkat kepercayaan diri karyawan
c. Sesi kedua merupakan sesi penugasan satu dimana partisipan yang
berperan sebagai karyawan bagian penjualan diminta untuk
menyusun 3 paket makanan ringan dengan harga jual minimal Rp
9.000,00 dan harga jual maksimal Rp 10.000,00. Penyusunan
paket makanan ringan pada sesi penugasan satu ini akan diberikan
waktu selama 10 menit. Jika partisipan berhasil menyusun lebih
dari 3 paket makanan maka manajer akan memberikan bonus
berupa penambahan satu kupon sesuai dengan jumlah paket yang
melebihi target. Misalnya, partisipan berhasil menyelesaikan 4
paket makanan ringan berarti partisipan akan mendapatkan
Tabel 3.3
Tabel Cek Manipulasi Pemberian Bonus
d. Sesi ketiga merupakan sesi penugasan dua dimana partisipan akan
diberikan tugas yang sama dengan penugasan pertama yaitu
menyusun 3 paket makanan ringan dalam waktu 10 menit dengan
harga jual minimal Rp 9.000,00 dan harga jual maksimal Rp
10.000,00. Namun, ketika partisipan hanya berhasil menyusun 2
paket saja dan tidak dapat memenuhi target yang telah diberikan
manajer maka manajer akan mengurangi 5 jumlah kupon undian
awal yang dimiliki oleh karyawannya, begitu juga dengan
kelipatannya. Kupon awal yang diberikan manajer kepada
karyawannya adalah sebanyak 10 kupon undian.
Tabel 3.4
Tabel Cek Manipulasi Pemberian Penalti
Jumlah Paket Kupon
2 ....
6 ....
7 ....
Jumlah Paket Pengurangan Kupon
3 ....
2 ....
e. Setelah eksperimen selesai partisipan akan diberi pernyataan
kuesioner mengenai kepercayaan rekan kerja.
3.6. Pengujian Alat Pengumpulan Data
3.6.1. Uji Validitas Internal Desain Eksperimen
Menurut Jogiyanto (2007:123), validitas internal merupakan alat
untuk mengukur seberapa benar atau valid kausalitas terjadi, yaitu
seberapa benar variasi variabel dependen diakibatkan oleh
variabel-variabel independennya. Riset dapat dikatakan baik jika memiliki
validitas internal yang kuat. Menurut Hartono (2013:153) validitas
digunakan untuk memberikan informasi bahwa riset tersebut telah
menggunakan konsep yang seharusnya.
Menurut Jogiyanto (2007:123) beberapa penyebab ancaman terhadap
variabel internal adalah sebagai berikut:
a. Histori (History)
Histori merupakan peristiwa lain yang terjadi selama eksperimen
antara periode sebelum tes (pretest) dengan sesudah tes (posttest)
yang dapat berpengaruh pada penelitian.
b. Maturasi (Maturation)
Merupakan efek waktu yang dapat mempengaruhi hasil
eksperimen sehingga subjek dapat berubah.
Efek dari pengujian atau manipulasi dapat mempengaruhi hasil
dari pengujian berikutnya karena terdapat proses pembelajaran.
d. Instrumentasi (Instrumentation)
Instrumentasi merupakan efek dari pergantian instrumen
pengukur atau pengamat di eksperimen yang dapat memberikan
hasil penelitian yang berbeda.
e. Seleksi (Selection)
Seleksi ini terjadi jika terdapat subjek yang dipilih memiliki
karakteristik yang berbeda pada sampel eksperimen dengan yang
ada pada sampel kontrol.
f. Regresi (Regression)
Validitas internal dapat terancam karena nilai-nilai subjek yang
kecil bergeser naik menjadi nilai yang membesar dan sebaliknya
subjek dengan nilai yang besar bergeser ke nilai yang lebih kecil.
Hal ini disebut dengan regresi.
g. Mortaliti Eksperimen (Experiment Mortality)
Mortaliti eksperimen dapat terjadi jika komposisi dari subjek di
sampel eksperimen yang diteliti berubah selama pengujian.
3.6.2. Uji Validitas Kuesioner
Menurut Santoso (2004:270) uji validitas digunakan untuk
mengukur pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan
sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Sehingga adanya
pada kuesioner. Uji validitas akan dilakukan dengan menggunakan SPSS,
menghitung korelasi antara skor setiap butir item pertanyaan dengan skor
total variabel, menggunakan rumus koefisien korelasi product moment
atau Pearson Correlation. Kriteria pengujian validitas penelitian adalah:
- Bila r hitung > r tabel, maka pengujian tersebut dikatakan valid
- Bila r hitung < r tabel, maka pengujian tersebut dikatakan tidak
valid
3.6.3. Uji Reliabilitas Kuesioner
Menurut Santoso (2004:270) uji reliabilitas merupakan alat untuk
mengukur kehandalan suatu kuesioner yang menjadi indikator dari
variabel. Kuesioner dapat dikatakan reliabel jika jawaban responden
terhadap kuesioner tersebut stabil dari waktu ke waktu. Sehingga adanya
metode ini dapat mengukur konsistensi data atau ketetapan dari kuesioner
tersebut. Rainsch (2004:167) mengatakan bahwa semakin tinggi tingkat
reliabilitas data maka instrumen yang digunakan akan semakin handal.
Tingkat reliabilitas dikatakan baik jika Cronbach Alfa ≥ 0,7.
3.6.4. Uji Asumsi Klasik 3.6.4.1. Uji Normalitas
Uji ini dilakukan untuk menentukan jenis pengujian yang
sebaiknya digunakan. Apakah data termasuk data parametrik atau
termasuk dalam data nonparametrik. Uji normalitas dalam penelitian
ini dengan pengujian Kolomogorov-Smirnov. Data dapat dikatakan
3.6.5. Uji Koefisien Regresi Dengan Uji-t
Uji-t atau uji signifikan parameter individual menunjukkan
seberapa besar pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen
(Monik, Vena, dkk:58). Apabila nilai signifikansi < 0,05 maka Ha
diterima dan apabila nilai sig > 0,05 maka H0 diterima.
3.6.6. Uji Moderating Regresion Analysis (MRA)
Alat uji ini digunakan untuk menguji moderating effect dimana
moderating effect diindikasikan oleh adanya interaksi variabel
independen dengan moderating variabel yang berpengaruh terhadap
variabel dependen (Monik, Vena, dkk:111).
3.7. Desain Analisis Data atau Uji Hipotesis 3.7.1. Menyatakan Hipotesis
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan hipotesis dua arah
(two-tailed) atau tidak berarah karena hipotesis dalam penelitian ini tidak
memiliki berarah. Hipotesis nol ataupun hipotesis alternatif juga
digunakan sebagai hipotesis oleh peneliti. Hipotesis nol dan hipotesis
alternatifnya adalah:
1. H01 = µ1 = 0
Ketika kepercayaan diri karyawan tinggi maka karyawan dengan tipe
kontrol bonus tidak memiliki kepercayaan rekan kerja yang lebih
Ha1 = µ1 ≠ 0
Ketika kepercayaan diri karyawan tinggi maka karyawan dengan tipe
kontrol bonus memiliki kepercayaan rekan kerja yang lebih tinggi
daripada karyawan dengan tipe kontrol penalti
2. H02 = µ2 = 0
Ketika kepercayaan diri rendah maka karyawan dengan tipe kontrol
bonus tidak memiliki kepercayaan rekan kerja yang lebih tinggi
daripada karyawan dengan tipe kontrol penalti
Ha2 = µ2 ≠ 0
Ketika kepercayaan diri rendah maka karyawan dengan tipe kontrol
bonus memiliki kepercayaan rekan kerja yang lebih tinggi daripada
karyawan dengan tipe kontrol penalti
3. H03 = µ3 = 0
Ketika kepercayaan diri karyawan tinggi maka karyawan dengan tipe
kontrol penalti tidak memiliki usaha karyawan yang lebih tinggi
daripada karyawan dengan tipe kontrol bonus
Ha3 = µ3 ≠ 0
Ketika kepercayaan diri karyawan tinggi maka karyawan dengan tipe
kontrol penalti memiliki usaha karyawan yang lebih tinggi daripada
4. H04 = µ4 = 0
Ketika kepercayaan diri karyawan rendah maka karyawan dengan
tipe kontrol bonus tidak memiliki usaha karyawan yang lebih tinggi
daripada karyawan dengan tipe kontrol penalti
Ha4 = µ4 ≠ 0
Ketika kepercayaan diri karyawan rendah maka karyawan dengan
tipe kontrol bonus memiliki usaha karyawan yang lebih tinggi
daripada karyawan dengan tipe kontrol penalti
3.8. Memilih Pengujian Statistik
Penelitian ini menggunakan pengujian uji beda secara independen
sample t-test untuk mengetahui nilai signifikansi dari perbandingan tipe
kontrol bonus dan penalti yang telah diberikan pada subyek berdasarkan pada
tingkat kepercayaan karyawan tinggi dan rendah. Selain itu, pengujian MRA
juga dilakukan dalam penelitian ini karena untuk mengetahui bahwa terdapat
interaksi antara variabel independen yaitu tipe kontrol dengan variabel
moderasi yaitu kepercayaan diri karyawan.
3.9. Memilih Tingkat Keyakinan
Tingkat keyakinan yang akan digunakan pada penelitian ini adalah
sebesar 95%, artinya peneliti akan menggunakan toleransi tingkat error
3.10. Menghitung Nilai Statistik
Penelitian ini akan menggunakan perhitungan statistik dengan program
SPSS 16.0 dimana program ini akan memudahkan peneliti dalam menghitung
nilai statistik dari data-data yang diperoleh dalam penelitian.
3.11. Mendapatkan Nilai Uji Kritis
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan SPSS untuk mendapatkan
nilai uji kritis dari hipotesis yang akan diteliti. Peneliti juga menggunakan
pengujian dua arah (two-tailed) untuk menguji hipotesis.
3.12. Interpretasi Hasil
3.12.1.Penerimaan Hipotesis Pertama
Jika signifikansi < 0,05 dan µ ≠ 0 Ha1 diterima dan H01 ditolak.
Dengan kata lain ketika kepercayaan karyawan tinggi maka individu
dengan tipe kontrol penalti memiliki kepercayaan rekan kerja yang
lebih tinggi daripada individu dengan tipe kontrol bonus
3.12.2.Penerimaan Hipotesis Kedua
Jika signifikansi < 0,05 dan µ ≠ 0 Ha2 diterima dan H02 ditolak
sehingga dapat dikatakan ketika kepercayaan rendah maka maka
individu dengan tipe kontrol bonus memiliki kepercayaan rekan kerja
yang lebih tinggi daripada individu dengan tipe kontrol penalti.
3.12.3.Penerimaan Hipotesis Ketiga
Jika signifikansi < 0,05 dan µ ≠ 0 Ha3 diterima dan H03 ditolak
maka individu dengan tipe kontrol penalti memiliki usaha karyawan
yang lebih tinggi daripada individu dengan tipe kontrol bonus.
3.12.4.Penerimaan Hipotesis Keempat
Jika signifikansi < 0,05 dan µ ≠ 0 Ha4 diterima dan H04 ditolak
sehingga dapat dikatakan ketika kepercayaan karyawan rendah maka
individu dengan tipe kontrol bonus memiliki usaha karyawan yang