• Tidak ada hasil yang ditemukan

BATAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL,

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BATAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL,"

Copied!
193
0
0

Teks penuh

(1)

KEPUTUSAN

KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL

NOMOR: 009/KA/I/2010

TENTANG

PEDOMAN PENILAIAN JABATAN FUNGSIONAL PRANATA HUBUNGAN MASYARAKAT

BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL

KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL,

Menimbang : a.

bahwa dengan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara

Nomor PER/109/M.PAN/11/2005 tanggal 1 Nopember 2005, telah

ditetapkan Jabatan Fungsional Pranata Hubungan Masyarakat dan Angka

Kreditnya;

b.

bahwa dalam rangka menyamakan persepsi dan pemahaman dalam

pengusulan dan penilaian angka kredit terhadap unsur-unsur kegiatan dan

kriteria penilaian di BATAN, dipandang perlu membentuk Keputusan

Kepala BATAN tentang Pedoman Penilaian Jabatan Fungsional Pranata

Hubungan Masyarakat BATAN;

Mengingat

: 1.

2.

3.

4.

Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 sebagaimana telah diubah dengan

Undang-Undang

Nomor

43

Tahun

1999

tentang

Pokok-pokok

Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor

169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890);

Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1977 sebagaimana telah diubah

beberapa kali terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2009

tentang Peraturan Gaji Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 1977 Nomor 11, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 3098);

Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional

Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1994

Nomor 22, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3547);

Peraturan Pemerintah Nomor 97 Tahun 2000 tentang Formasi Pegawai

Negeri Sipil sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah

(2)

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

4015);

Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2000 tentang Kenaikan Pangkat

Pegawai Negeri Sipil sebagaimana telah diubah dengan Peraturan

Pemerintah Nomor 12 Tahun 2002 (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2000 Nomor 196, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 4017);

Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 tentang Wewenang

Pengangkatan, Pemindahan, dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 15, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4263);

Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 87 Tahun 1999 tentang

Rumpun Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil;

Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 103 Tahun 2001 tentang

Kedudukan, Tugas, Fungsi Kewenangan, Susunan Organisasi dan Tata

Kerja Lembaga Pemerintah Non Departemen sebagaimana telah beberapa

kali diubah terakhir dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor

64 Tahun 2005;

Peraturan

Menteri

Pendayagunaan

Aparatur

Negara

Nomor

PER/109/M.PAN/11/2005 tentang Jabatan Fungsional Pranata Hubungan

Masyarakat dan Angka Kreditnya;

Peraturan Bersama Menteri Komunikasi dan Informatika dan Kepala Badan

Kepegawaian Negara Nomor 19/PER/M.KOMINFO/8/2006 dan Nomor 18A

Tahun 2006 tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Pranata

Humas dan Angka Kreditnya;

Keputusan Kepala Badan Tenaga Nuklir Nasional Nomor 360/KA/VII/2001

tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir;

Peraturan Kepala Badan Tenaga Nuklir Nasional Nomor 392/KA/XI/2005

tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Tenaga Nuklir Nasional;

(3)

- 3 -

13.

Peraturan Kepala Badan Tenaga Nuklir Nasional Nomor 393/KA/XI/2005

tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai di Lingkungan Badan Tenaga

Nuklir Nasional;

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL TENTANG PEDOMAN

PENILAIAN JABATAN FUNGSIONAL PRANATA HUBUNGAN MASYARAKAT BADAN

TENAGA NUKLIR NASIONAL

PERTAMA

:

KEDUA

:

Menetapkan Pedoman Penilaian Jabatan Fungsional Pranata Hubungan

Masyarakat sebagaimana tersebut dalam Lampiran, merupakan bagian yang

tidak terpisahkan dari Keputusan ini.

Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta

pada tanggal 25 Januari 2010

2007

KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL,

-ttd-

HUDI HASTOWO

engan aslinya,epala Biro Kerja Sama, Huz

Salinan sesuai dengan aslinya,

Kepala Biro Kerja Sama, Hukum,

dan Hubungan Masyarakat

(4)

NOMOR

: 009/KA/I/2010

TANGGAL : 25 Januari 2010

PEDOMAN PENILAIAN JABATAN FUNGSIONAL PRANATA HUBUNGAN MASYARAKAT

BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL

BAB I

PENDAHULUAN

A.

UMUM

Karir Pegawai Negeri Sipil (PNS) berdasarkan Undang-undang Nomor 8 Tahun 1974 jo

Undang-undang Nomor 43 Tahun 1999 dapat dikembangkan melalui dua jalur, yaitu jalur

struktural dan jalur fungsional. Posisi pada jenjang karir struktural sangat terbatas

sehingga jalur fungsional perlu dimanfaatkan sebagai wahana pengembangan karir PNS,

dengan demikian jalur jabatan fungsional yang telah ada perlu dilakukan pembinaan dan

sosialisasi secara kontinyu.

PNS yang mengembangkan karirnya melalui jalur jabatan Fungsional dalam memperoleh

kenaikan pangkat tidak terikat dengan pangkat atasan struktural, sejauh perolehan angka

kredit dan ketentuan lainnya untuk kenaikan pangkat telah terpenuhi. Keuntungan lain

yang dapat diraih adalah bahwa PNS tersebut tidak perlu lagi mengikuti ujian dinas (diganti

dengan diklat jabatan fungsional Pranata Humas).

Sebagai dasar untuk pembinaan karir bagi Pranata Humas telah diterbitkan Peraturan

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/109/M.PAN/11/2005 tentang Jabatan

Fungsional Pranata Hubungan Masyarakat dan Angka Kreditnya. Menindaklanjuti peraturan

tersebut ditetapkan pula Peraturan Bersama Menteri Komunikasi dan Informatika dan

Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 19/PER/M.KOMINFO/8/2006 dan Nomor 18A

Tahun 2006 tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Pranata Hubungan

Masyarakat dan Angka Kreditnya, Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor

03/PER/M.KOMINFO/3/2008 tentang Pedoman Penyusunan Formasi Jabatan Fungsional

Pranata

Humas,

Peraturan

Menteri

Komunikasi

dan

Informatika

Nomor

04/PER/M.KOMINFO/3/2008

tentang

Petunjuk

Teknis

Pengangkatan,

Kenaikan

Jabatan/Pangkat, Pembebasan Sementara, Pengangkatan Kembali dan Pemberhentian

Dalam dan Dari Jabatan Fungsional Pranata Humas serta Peraturan Menteri Komunikasi

dan Informatika Nomor 05/PER/M.KOMINFO/3/2008 tentang Tata Kerja dan Tata Cara

Penilaian Angka Kredit Jabatan Fungsional Pranata Humas (Pedoman Teknis Pelaksanaan

Butir Kegiatan dan Penilaian Angka Kreditnya).

(5)

Walaupun Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara (MENPAN) dan Peraturan

Bersama serta Petunjuk Teknis tersebut telah memuat cukup banyak ketentuan yang

berkaitan dengan jenjang jabatan Pranata Humas, namun untuk lebih mempermudah dan

memperlancar serta menyeragamkan pembinaan, pengajuan, usul penetapan angka kredit

serta proses mutasi jabatan Pranata Humas di lingkungan BATAN, dipandang perlu untuk

membuat pedoman penilaian jabatan fungsional Pranata Humas.

B.

MAKSUD DAN TUJUAN

Pedoman ini dimaksudkan untuk melengkapi pengaturan dan penjelasan yang terdapat

dalam Peraturan MENPAN dan Peraturan Bersama Menteri Komunikasi dan Informatika

(KOMINFO) dan Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) serta petunjuk teknis Jabatan

Fungsional Pranata Humas, sehingga terdapat kesamaan persepsi dan pemahaman bagi

para Pembina, para Pejabat, Tim Penilai Jabatan Fungsional Pranata Humas (TPJPH) dalam

melaksanakan pembinaan, pengusulan penetapan angka kredit, penilaian angka kredit dan

penetapan angka kredit serta proses mutasi jabatan Fungsional Pranata Humas di

lingkungan BATAN.

C. PENGERTIAN

1.

Pranata Humas adalah Pegawai Negeri Sipil yang diberi tugas, tanggung jawab,

wewenang, dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melaksanakan

kegiatan pelayanan informasi dan kehumasan.

2.

Pranata Humas Tingkat Terampil adalah Pranata Humas yang mempunyai kualifikasi

teknis atau penunjang profesional yang pelaksanaan tugas dan fungsinya

mensyaratkan penguasaan pengetahuan teknis di bidang informasi dan kehumasan.

3.

Pranata Humas Tingkat Ahli adalah Pranata Humas yang mempunyai kualifikasi

profesional yang pelaksanaan tugas dan fungsinya mensyaratkan penguasaan ilmu

pengetahuan dan teknologi di bidang informasi dan kehumasan.

4.

Pelayanan Informasi dan Kehumasan adalah kegiatan atau upaya yang dilakukan oleh

pejabat Pranata Humas mulai dari perencanaan penyediaan dan penyebarluasan

informasi, pelaksanaan hubungan kelembagaan, pelaksanaan hubungan personil

hingga pengembangan pelayanan informasi dan kehumasan.

5.

Hubungan Kelembagaan adalah kegiatan atau upaya yang dilakukan oleh pejabat

Pranata Humas untuk meningkatkan hubungan yang harmonis antar lembaga yang ada

dalam masyarakat.

6.

Hubungan Personil adalah kegiatan atau upaya yang dilakukan pejabat Pranata Humas

untuk meningkatkan hubungan yang harmonis antara pimpinan lembaga dengan

personil dan antar sesama personil.

7.

Angka Kredit adalah nilai dari tiap butir kegiatan dan/atau akumulasi nilai butir-butir

kegiatan-kegiatan yang harus dicapai oleh Pranata Humas dan digunakan sebagai

salah satu syarat untuk pengangkatan dan kenaikan jabatan/pangkat.

8.

Instansi Pembina Jabatan Fungsional Pranata Humas adalah Kementrian Komunikasi

(6)

Pelaksana Harian Badan Narkotika Nasional serta Pimpinan Kesekretariatan Lembaga

lain yang dipimpin oleh Pejabat Struktural Eselon I dan bukan merupakan bagian dari

Departemen/Lembaga Pemerintah Non Departemen.

10.

Pejabat

yang

berwenang

mengangkat,

membebaskan

sementara,

dan

memberhentikan dalam dan dari jabatan Fungsional Pranata Humas adalah pejabat

yang berwenang sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.

11.

Pemberhentian adalah pemberhentian dari jabatan fungsional Pranata Humas dan

bukan pemberhentian sebagai Pegawai Negeri Sipil.

12.

Tim Penilai Jabatan Fungsional Pranata Humas BATAN (TPJPH-BATAN) yang

selanjutnya disebut Tim Penilai adalah anggota TPJPH-BATAN yang bertugas

membantu Kepala BATAN dalam melaksanakan pemeriksaan, penilaian dan penetapan

angka kredit jabatan Fungsional Pranata Humas serta tugas lain yang diberikan oleh

Kepala BATAN yang berhubungan dengan Jabatan Fungsional Pranata Humas.

(7)

BAB II

USUL PENILAIAN DAN PENETAPAN ANGKA KREDIT

A.

DAFTAR USUL PENETAPAN ANGKA KREDIT (DUPAK)

DUPAK adalah daftar yang berisi jumlah angka kredit butir kegiatan yang telah dilaksanakan

oleh Pranata Humas dan dibuat oleh Pranata Humas yang bersangkutan kepada pejabat

yang berwenang menetapkan angka kredit melalui pejabat pengusul.

Usul Penetapan Angka Kredit Pranata Humas disampaikan setelah menurut perhitungan

sementara Pranata Humas yang bersangkutan, jumlah angka kredit yang disyaratkan untuk

kenaikan jabatan/pangkat setingkat lebih tinggi telah dapat dipenuhi.

Kepala unit kerja setingkat eselon II dibantu oleh Komisi Pembina Tenaga Fungsional

(KPTF) harus melakukan penilaian awal terhadap berkas bukti penilaian Pranata Humas,

sebelum diajukan kepada Tim Penilai BATAN.

1.

DUPAK diajukan oleh kepala unit kerja setingkat eselon II dari Pranata Humas yang

bersangkutan kepada Ketua Tim Penilai BATAN Up. Kepala BSDM menggunakan formulir

sebagai berikut :

a.

Pranata Humas Terampil

1)

Lampiran 1 untuk Pranata Humas Pelaksana Pemula

2)

Lampiran 2 untuk Pranata Humas Pelaksana

3)

Lampiran 3 untuk Pranata Humas Pelaksana Lanjutan

4)

Lampiran 4 untuk Pranata Humas Penyelia

b.

Pranata Humas Ahli

1).

Lampiran 5 untuk Pranata Humas Pertama

2).

Lampiran 6 untuk Pranata Humas Muda

3).

Lampiran 7 untuk Pranata Humas Madya

2.

Setiap DUPAK Pranata Humas wajib dilengkapi dengan lampiran sebagai berikut :

a.

Surat Pernyataan Melakukan Kegiatan Pelayanan Informasi dan Kehumasan dan

fotokopi bukti-bukti fisiknya, serta dibuat menurut contoh formulir sebagaimana

tersebut pada lampiran 8;

b.

Surat Pernyataan Melakukan Kegiatan Pengembangan Profesi dan fotokopi

bukti-bukti fisiknya, serta dibuat menurut contoh formulir sebagaimana tersebut pada

lampiran 9;

c.

Surat Pernyataan Melakukan Kegiatan Penunjang Tugas Pranata Humas dan fotokopi

bukti-bukti fisiknya, serta dibuat menurut contoh formulir sebagaimana tersebut

pada lampiran 10;

d.

Surat Pernyataan Melakukan Kegiatan Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) dan fotokopi

bukti-bukti fisiknya, serta dibuat menurut contoh formulir sebagaimana tersebut

pada lampiran 11;

e.

Surat Permohonan Rekomendasi Menjadi Pejabat Fungsional Pranata Humas,

digunakan khusus pengangkatan pertama kali dalam jabatan Pranata Humas,

sebagaimana tercantum dalam lampiran 12;

f.

Surat Rekomendasi Usulan Pengangkatan Pertama Kali Menjadi Pejabat Fungsional

Pranata Humas, digunakan khusus pengangkatan pertama kali dalam jabatan

Pranata Humas sebagaimana tercantum dalam lampiran 13;

(8)

bagi PNS yang diangkat melalui mekanisme perpindahan jabatan;

h.

Fotokopi atau salinan yang disahkan oleh pejabat berwenang mengesahkan

bukti-bukti mengenai Ijazah/Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan dan/atau

keterangan/penghargaan yang pernah diterima;

i.

Jumlah Formulir DUPAK, bukti kegiatan serta persyaratan administrasi untuk usulan

ke Pranata Humas Pelaksana Pemula, Pranata Humas Pelaksana, Pranata Humas

Pelaksana Lanjutan, Pranata Humas Penyelia, Pranata Humas Pertama, Pranata

Humas Muda dan Pranata Humas Madya pangkat Pembina golongan ruang IV/a

sebanyak 1 rangkap, sedangkan usulan ke Pranata Humas Madya (pangkat Pembina

Tingkat I golongan ruang IV/b dan pangkat Pembina Muda golongan ruang IV/c)

sebanyak 2 (dua) rangkap.

3.

Pejabat Pengusul Penetapan Angka Kredit adalah Kepala Unit kerja setingkat Eselon II.

4.

Masa Penilaian dan Waktu Pengusulan :

Usul penilaian angka kredit yang telah memenuhi angka kredit minimal untuk kenaikan

jabatan/pangkat bulan April harus sudah diterima di BSDM paling lambat akhir bulan

Nopember tahun sebelumnya (untuk kegiatan sampai dengan bulan Oktober tahun

sebelumnya), dan untuk periode kenaikan bulan Oktober adalah akhir bulan Mei tahun

yang bersangkutan (untuk kegiatan sampai dengan bulan April tahun yang

bersangkutan).

B.

PENETAPAN ANGKA KREDIT (PAK)

1.

Proses Usul Penetapan Angka Kredit

a.

Berkas DUPAK dari unit kerja diterima BSDM ;

b.

BSDM menerima, mencatat, dan menyeleksi kelengkapan dan keabsahan berkas

DUPAK;

c.

Penilaian dilaksanakan sekurang-kurangnya 2 (dua) kali dalam satu tahun.

Penetapan angka kredit untuk kenaikan pangkat dilakukan selambat-lambatnya 3

(tiga) bulan sebelum periode kenaikan pangkat sebagai berikut :

1).

Untuk kenaikan pangkat periode bulan April angka kredit ditetapkan

selambat-lambatnya pada bulan Januari tahun yang bersangkutan.

2).

Untuk kenaikan pangkat periode bulan Oktober angka kredit ditetapkan paling

lambat bulan Juli tahun yang bersangkutan.

d.

Penetapan angka kredit oleh pejabat yang berwenang sesuai ketentuan yang

berlaku;

e.

BSDM menyampaikan PAK kepada yang bersangkutan melalui kepala unit kerja;

f.

PAK dijadikan dasar kenaikan jabatan/pangkat Pranata Humas;

g.

BSDM memproses kenaikan jabatan/pangkat berdasarkan usul unit kerja;

(9)

2.

Untuk Pranata Humas Terampil (Pelaksana Pemula, Pelaksana, Pelaksana Lanjutan,

Penyelia) dan Pranata Humas Ahli (Pertama, Muda, Madya pangkat Pembina golongan

IV/a) Penetapan Angka Kredit dilakukan di BATAN, dibuat sebanyak 6 (enam) lembar

dengan ketentuan :

a.

2 (dua) lembar dikirimkan kepada Kepala Unit Kerja yang bersangkutan yaitu :

1).

1 (satu) lembar untuk Pranata Humas yang bersangkutan

2).

1 (satu) lembar untuk Kepala Unit Kerja Pranata Humas yang bersangkutan

b.

1 (satu) lembar untuk Sekretaris Tim Penilai Jabatan Pranata Humas BATAN.

c.

1 (satu) lembar untuk disampaikan kepada Kepala BKN atau Kepala Kantor Regional

BKN yang bersangkutan

d.

1 (satu) lembar untuk disampaikan kepada Menteri KOMINFO

e.

1 (satu) lembar untuk arsip BSDM

3.

Penetapan angka kredit khusus untuk Pranata Humas Madya pangkat Pembina Tk. I

golongan ruang IV/b dan Pembina Utama golongan ruang IV/c dilakukan di instansi

pembina Jabatan Fungsional Pranata Humas yaitu Kementrian KOMINFO, sebelum UPAK

tersebut diajukan ke Kementrian KOMINFO, maka berkas bukti penilaian angka kredit

harus terlebih dahulu mendapat penilaian awal oleh TPJ Pranata Humas BATAN.

C.

PERHITUNGAN ANGKA KREDIT

1.

Kaitan antara jenjang jabatan, pangkat, golongan dan angka kredit kumulatif minimal

dalam jabatan fungsional Pranata Humas sebagaimana tersebut dalam tabel sebagai

berikut:

a.

Pranata Humas Terampil

Jenjang Jabatan

Pranata Humas

(PH)

Pangkat, Golongan

Angka

Kredit

Kumulatif

Minimal

Angka Kredit yang

Dibutuhkan untuk

Naik Pangkat

1

2

3

4

PH Pelaksana

Pemula

Pengatur Muda, II/a

25

15

PH Pelaksana

Pengatur Muda Tk. I, II/b

40

20

Pengatur, II/c

60

20

Pengatur Tk. I, II/d

80

20

PH Pelaksana

Lanjutan

Penata Muda, III/a

100

50

Penata Muda Tk. I , III/b

150

50

PH Penyelia

Penata, III/c

200

100

(10)

(PH)

Kumulatif

Minimal

Naik Pangkat

1

2

3

4

Pertama

Penata Muda, III/a

100

50

Penata Muda Tk. I , III/b

150

50

Muda

Penata, III/c

200

100

Penata Tk. I, III/d

300

100

Madya

Pembina, IV/a

400

150

Pembina Tk. I, IV/b

550

150

Pembina Utama Muda, IV/c

700

2.

Komposisi angka kredit dan jumlah angka kredit kumulatif minimal untuk pengangkatan

dan kenaikan jabatan/pangkat sebagaimana tersebut dalam tabel sebagai berikut :

a.

Pranata Humas Terampil

Unsur

Prosentase

Jenjang Jabatan/Pangkat/Golongan/Angka Kredit

Pranata Humas (PH)

PH

Pelaksana

Pemula

PH Pelaksana

PH

Pelaksana

Lanjutan

PH

Penyelia

II/a

II/b II/c II/d III/a III/b III/c III/d

I. UTAMA

A. Pendidikan

B. Pelayanan Informasi

dan Kehumasan

C. Pengembangan

Profesi

≥ 80 %

20

32

48

64

80

120 160 240

II. PENUNJANG

Pendukung

Pelaksanaan Kegiatan

Pranata Humas

≤ 20 %

5

8

12

16

20

30

40

60

JUMLAH

100 %

25

40

60

80

100 150 200

300

(11)

b. Pranata Humas Ahli

Unsur

Prosentase

Jenjang Jabatan/Pangkat/Golongan/Angka

Kredit Pranata Humas (PH)

PH

Pertama

PH

Muda

PH

Madya

III/a III/b III/c

III/d IV/a IV/b

IV/c

I. UTAMA

A. Pendidikan

B. Pelayanan

Informasi

dan Kehumasan

C. Pengembangan

Profesi

≥ 80 %

80

120

160

240

320 440

560

II. PENUNJANG

Pendukung

Pelaksanaan Kegiatan

Pranata Humas

≤ 20 %

20

30

40

60

80

110

140

JUMLAH

100 %

100 150

200

300

400 550

700

3.

Jumlah angka kredit kumulatif minimal yang harus dipenuhi oleh setiap PNS untuk

dapat diangkat dalam jabatan dan kenaikan jabatan/pangkat Pranata Humas dengan

ketentuan :

a.

Sekurang-kurangnya 80% (delapan puluh persen) angka kredit berasal dari unsur

utama.

b.

Sebanyak-banyaknya 20% (dua puluh persen) angka kredit berasal dari unsur

penunjang.

4.

Pranata Humas Madya yang akan naik pangkat menjadi Pembina Tingkat I, golongan

ruang IV/b dan menjadi Pembina Utama Muda golongan IV/c, angka kredit kumulatif

yang disyaratkan sekurang-kurangnya 12 (dua belas) harus berasal dari unsur

pengembangan profesi.

5.

Pranata Humas Penyelia, pangkat Penata Tingkat I, golongan ruang III/d, setiap tahun

sejak menduduki jabatan/pangkatnya diwajibkan mengumpulkan sekurang-kurangnya

10 (sepuluh) angka kredit dari kegiatan tugas pokok

6.

Pranata Humas Madya, pangkat Pembina Utama Muda, golongan ruang IV/c, setiap

tahun sejak menduduki jabatan/pangkat diwajibkan mengumpulkan

sekurang-kurangnya 20 (dua puluh) angka kredit dari kegiatan tugas pokok.

7.

Penilaian Angka Kredit Pranata Humas

a.

Pranata Humas yang melaksanakan tugas di atas jenjang jabatannya, angka kredit

yang diperoleh ditetapkan sebesar 80% (delapan puluh persen) dari angka kredit

setiap butir kegiatan.

b.

Pranata Humas yang melaksanakan tugas setingkat di bawah jenjang jabatannya,

angka kredit yang diperoleh ditetapkan sama dengan angka kredit dari setiap butir

kegiatan.

(12)

9.

Pembagian angka kredit bagi Pranata Humas yang secara bersama-sama membuat

karya tulis/karya ilmiah di bidang informasi dan kehumasan, ditetapkan sebagai berikut:

a.

60% bagi penulis utama;

(13)

BAB III

PEMBINAAN KARIER JABATAN FUNGSIONAL PRANATA HUMAS

A.

PERSYARATAN DAN KETENTUAN PENGANGKATAN JABATAN PRANATA HUMAS

1.

Pengangkatan PNS kedalam Jabatan Fungsional Pranata Humas dapat dilakukan melalui

mekanisme:

a.

Pengangkatan pertama kali, yaitu pengangkatan yang dilakukan melalui proses

formasi CPNS dengan persyaratan :

1).

Pranata Humas Terampil

a)

Ijazah serendah-rendahnya SLTA sesuai dengan kualifikasi yang ditentukan;

b)

Pangkat serendah-rendahnya Pengatur Muda golongan ruang II/a;

c)

Setiap unsur penilaian prestasi kerja dalam DP3 sekurang-kurangnya bernilai

baik dalam 1 (satu) tahun terakhir;

d)

Memiliki angka kredit kumulatif minimal sesuai ketentuan.

2).

Pranata Humas Ahli

a)

Ijazah serendah-rendahnya Sarjana/DIV sesuai dengan kualifikasi yang

ditentukan;

b)

Pangkat serendah-rendahnya Penata Muda golongan ruang III/a;

c)

Setiap unsur penilaian prestasi kerja dalam DP3 sekurang-kurangnya

bernilai baik dalam 1 (satu) tahun terakhir;

d)

Memiliki angka kredit kumulatif minimal sesuai ketentuan.

b.

Perpindahan jabatan dari jabatan lain dengan persyaratan :

1)

Semua persyaratan pengangkatan pertama kali sebagai Pranata Humas

Terampil dan/atau Pranata Humas Ahli.

2)

Pengalaman dalam kegiatan pelayanan informasi dan kehumasan

sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun;

3)

Usia setinggi-tingginya 5 (lima) tahun sebelum mencapai batas usia pensiun

dari jabatan terakhir yang dipangkunya;

4)

Unsur penilaian prestasi kerja dalam DP3 sekurang-kurangnya bernilai baik

dalam 1 (satu) tahun terakhir.

c.

Pejabat Fungsional Pranata Humas yang diangkat berdasarkan pengangkatan

pertama kali maupun perpindahan jabatan, paling lambat 2 (dua) tahun sejak

diangkat dalam jabatan Pranata Humas wajib lulus pendidikan dan pelatihan

fungsional Pranata Humas, apabila tidak lulus maka akan diberhentikan dari jabatan

fungsionalnya.

2.

Pangkat dan golongan ruang PNS yang diangkat ke dalam jabatan fungsional Pranata

Humas ditetapkan sama dengan pangkat dan golongan ruang yang dimiliki, sedangkan

jenjang jabatan Pranata Humas ditetapkan berdasarkan angka kredit yang tertuang

dalam SK PAK yang dimiliki.

3.

Setiap pengangkatan PNS kedalam jabatan fungsional Pranata Humas harus

berdasarkan pada formasi yang ditetapkan oleh MENPAN setelah mendapat

pertimbangan

Kepala

BKN

sesuai

pasal

23

Peraturan

MENPAN

Nomor

(14)

pengangakatan jabatan fungsional Pranata Humas kepada kepala unit kerja

setingkat eselon II.

b.

Unit kerja mengajukan permohonan kepada Ketua TPJPH-BATAN up. Kepala BSDM

untuk pengangkatan PNS dalam jabatan Pranata Humas, dengan melampirkan

dokumen sebagai berikut:

1)

DUPAK beserta lampirannya yang telah diisi dengan benar.

2)

Berkas-berkas bukti penilaian dari kegiatan Unsur Utama dan Unsur Penunjang

3)

Kelengkapan Adminstrasi sebagai berikut :

a)

Fotokopi Ijazah SLTA/DIII untuk Pranata Humas Tingkat Terampil; fotokopi

Ijazah S1/DIV untuk Pranata Humas Tingkat Ahli yang diakreditasi dan atau

dilegalisir pejabat yang berwenang.

b)

Fotokopi Kartu Pegawai yang dilegalisir.

c)

Fotokopi SK CPNS yang dilegalisir.

d)

Fotokopi SK PNS yang dilegalisir.

e)

Fotokopi SK Kenaikan Pangkat terakhir yang dilegalisir.

f)

Fotokopi DP3 setiap unsur bernilai baik pada tahun terakhir yang dilegalisir.

c.

Proses pengangkatan dalam jabatan Pranata Humas dimulai dari Usul Penetapan

Angka Kredit sebagaimana dimaksud dalam Bab II huruf B angka 1.

d.

PNS yang diangkat dalam jabatan Pranata Humas tidak dapat menduduki jabatan

rangkap, dengan jabatan struktural/jabatan fungsional lainnya.

B.

KENAIKAN JABATAN DAN PANGKAT

1.

Ketentuan dan Persyaratan Kenaikan Jabatan/Pangkat

a.

Penetapan

angka

kredit

digunakan

sebagai

salah

satu

dasar

untuk

mempertimbangkan kenaikan jabatan dan/atau kenaikan pangkat jabatan fungsional

Pranata Humas sesuai ketentuan berlaku.

b.

Pejabat Fungsional Pranata Humas dapat dinaikan jenjang jabatannya apabila

memenuhi ketentuan :

1)

Memiliki angka kredit kumulatif minimal yang ditentukan untuk kenaikan

jenjang jabatan.

2)

Sekurang-kurangnya telah 1 (satu) tahun dalam jabatan terakhir.

3)

Setiap unsur DP3 sekurang-kurangnya bernilai baik dalam 1 (satu) tahun

terakhir.

c.

Pejabat Fungsional Pranata Humas dapat dinaikan pangkatnya setingkat lebih tinggi

apabila memenuhi ketentuan :

1)

Memiliki angka kredit kumulatif minimal yang ditentukan untuk kenaikan

jenjang pangkat.

2)

Sekurang-kurangnya telah 2 (dua) tahun dalam pangkat terakhir.

3)

Setiap unsur DP3 sekurang-kurangnya bernilai baik dalam 2 (dua) tahun

terakhir.

d.

Angka kredit sebagaimana tersebut pada huruf a, b dan c di atas, berasal dari Unsur

Utama sekurang-kurangya 80% (delapan puluh persen) dan dari Unsur Penunjang

sebanyak-banyaknya 20% (dua puluh persen).

(15)

e.

Angka kredit dari Unsur Utama, berasal dari unsur pendidikan, kegiatan pelayanan

informasi dan kehumasan, dan pengembangan profesi dengan ketentuan :

1)

Bagi Pranata Humas Tingkat Ahli yang naik jabatan menjadi Pranata Humas

Muda sampai dengan Pranata Humas Madya, atau naik pangkat menjadi Penata

golongan ruang III/c sampai dengan pangkat Pembina Utama Muda golongan

ruang IV/c :

a)

Kegiatan pelayanan informasi dan kehumasan sekurang-kurangnya 30%

(tiga puluh persen).

b)

Kegiatan pengembangan profesi sebanyak-banyaknya 70% (tujuh puluh

persen).

2)

Bagi Pranata Humas Tingkat Terampil yang naik jabatan menjadi Pranata

Humas Pelaksana, sampai dengan Pranata Humas Penyelia, atau naik pangkat

menjadi Pengatur Muda Tingkat I golongan ruang II/b sampai dengan Penata

golongan ruang III/d :

a)

Kegiatan pelayanan informasi dan kehumasan sekurang-kurangnya 70%

(tujuh puluh persen).

b)

Kegiatan pengembangan profesi sebanyak-banyaknya 30% (tiga puluh

persen).

f.

PNS yang diangkat dalam jabatan fungsional Pranata Humas, dan telah memperoleh

angka kredit yang dipersyaratkan untuk kenaikan jabatan/pangkat satu tingkat lebih

tinggi pada tahun pertama dalam masa jabatan/pangkat yang didudukinya, maka

pada tahun berikutnya yang bersangkutan tetap diharuskan mengumpulkan angka

kredit sekurang-kurangnya 20% (dua puluh persen) dari jumlah angka kredit yang

dipersyaratkan untuk kenaikan jabatan/pangkat berikutnya.

2.

Pejabat fungsional Pranata Humas yang memperoleh ijazah dalam tingkat pendidikan

yang lebih tinggi dapat dipertimbangkan untuk kenaikan jabatan/pangkat dengan

ketentuan :

a.

Ijazah yang diperoleh dalam status tugas belajar (sesuai dengan ketentuan yang

berlaku) dapat dinaikkan apabila dilengkapi dengan SK pembebasan sementara dari

jabatan Pranata Humas karena tugas belajar.

b.

Ijazah yang diperoleh atas biaya sendiri di luar jam kerja dapat dinilaikan dengan

syarat :

1)

Ijazah yang diperoleh sesuai dengan tugas pokoknya.

2)

Ijazah yang diperoleh sekurang-kurangnya telah 1 (satu) tahun.

3)

Telah mengikuti ujian penyesuaian ijazah dan dinyatakan lulus

3.

Prosedur Kenaikan Jabatan/Pangkat

a.

PNS yang telah memenuhi ketentuan dan persyaratan secara hirarkis mengajukan

permohonan kenaikan jabatan/pangkat kepada Kepala Unit kerja setingkat Eselon

II.

b.

Unit kerja mengajukan permohonan kepada Ketua TPJPH-BATAN up. Kepala BSDM

untuk kenaikan jabatan/pangkat, dengan melampirkan dokumen sebagai berikut:

1)

DUPAK beserta lampirannya yang telah diisi dengan benar.

2)

Berkas-berkas bukti penilaian dari kegiatan Unsur Utama dan Unsur Penunjang

3)

Kelengkapan administrasi sebagai berikut :

a)

Kenaikan Jabatan

(16)

penjenjangan jabatan fungsional Pranata Humas.

(5)

Fotokopi DP3 1 (satu) tahun terakhir yang dilegalisir.

b)

Kenaikan Pangkat

(1)

Fotokopi Penetapan Angka Kredit (PAK) yang dilegalisir.

(2)

Fotokopi SK Jabatan Pranata Humas terakhir yang dilegalisir.

(3)

Fotokopi SK Kenaikan Pangkat terakhir yang dilegalisir.

(4)

Fotokopi DP3 2 (dua) tahun terakhir yang dilegalisir.

c.

Proses kenaikan jabatan/pangkat dalam jabatan Pranata Humas dimulai dari Usul

Penetapan Angka Kredit sebagaimana dimaksud dalam Bab II huruf B angka 1.

C.

PEMBEBASAN SEMENTARA

Pejabat fungsional Pranata Humas dapat dibebaskan sementara karena hal-hal sebagai

berikut:

1.

Tidak dapat memenuhi angka kredit :

a.

Dalam jangka waktu 5 (lima) tahun sejak diangkat dalam pangkat dan atau jabatan

terakhir tidak dapat mengumpulkan angka kredit yang ditentukan untuk kenaikan

jabatan/pangkat setingkat lebih tinggi bagi Pranata Humas Pelaksana Pemula

golongan ruang II/a sampai dengan Pranata Humas Penyelia golongan ruang III/c,

serta Pranata Humas Pertama golongan ruang III/a sampai dengan Pranata Humas

Madya golongan ruang IV/b.

b.

Dalam jangka waktu 1 (satu) tahun sejak diangkat dalam jabatan/pangkat terakhir

tidak dapat mengumpulkan angka kredit sekurang-kurangnya 10 (sepuluh) angka

kredit dari kegiatan tugas pokok bagi Pranata Humas Penyelia golongan ruang III/d

dan sekurang-kurangnya 20 (dua puluh) angka kredit dari kegiatan tugas pokok bagi

Pranata Humas Madya golongan ruang IV/c.

2.

Dijatuhi hukuman disiplin PNS tingkat sedang atau tingkat berat berupa penurunan

pangkat berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 1980. SK pembebasan

sementara berlaku terhitung mulai tanggal berlakunya hukuman disiplin, selama

menjalani hukuman disiplin dapat tetap melaksanakan sebagian tugas pokoknya, tetapi

tidak diberikan nilai angka kredit dan tunjangan fungsionalnya tidak dibayarkan.

3.

Diberhentikan sementara sebagai PNS berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 4

Tahun 1966. SK pembebasan sementara berlaku terhitung mulai tanggal berlakunya

pemberhentian sementara sebagai PNS dan tunjangan fungsionalnya tidak dibayarkan.

4.

Ditugaskan secara penuh diluar jabatan fungsional Pranata Humas. SK pembebasan

sementara berlaku terhitung mulai tanggal pelantikan bagi pejabat struktural dan

tunjangan fungsionalnya tidak dibayarkan.

(17)

5.

Melaksanakan cuti diluar tanggungan negara kecuali untuk persalinan yang ke-3 dan

seterusnya, SK pembebasan sementara berlaku terhitung mulai tanggal berlakunya cuti

di luar tanggungan negara dan tunjangan fungsionalnya tidak dibayarkan.

6.

Menjalani tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan, SK pembebasan sementara berlaku

terhitung mulai bulan berikutnya setelah TMT tugas belajar, selama pembebasan

sementara tetap dapat dipertimbangkan kenaikan pangkat pilihan sesuai dengan

peraturan perundang-undangan, angka kredit selama pembebasan sementara tidak

dapat digunakan untuk kenaikan pangkat dalam jabatan fungsional Pranata Humas,

tunjangan jabatan fungsionalnya dihentikan terhitung mulai bulan ke-7 (tujuh).

D.

SURAT PERINGATAN

Biro Sumber Daya Manusia berkewajiban memberikan peringatan kepada pejabat Pranata

Humas yang akan habis masa jabatannya, selambat-lambatnya 6 (enam) bulan sebelum

batas waktu menduduki jabatan/pangkat berakhir.

E.

PENGANGKATAN KEMBALI DALAM JABATAN PRANATA HUMAS

1.

Pejabat Pranata Humas yang dibebaskan sementara dari jabatanya karena tidak dapat

menambah angka kredit yang dipersyaratkan untuk kenaikan jabatan/pangkat setingkat

lebih tinggi, dapat diangkat kembali jabatan/pangkatnya satu tingkat lebih tinggi dari

jabatan/pangkat semula, apabila :

a.

Semua persyaratan yang diwajibkan untuk kenaikan jabatan/pangkat satu tingkat

lebih tinggi telah terpenuhi;

b.

Usulan dari unit kerja yang ditanda tangani pejabat setingkat eselon II;

c.

Melampirkan berkas bukti penilaian;

d.

Usia masih di bawah Batas Usia Pensiun (BUP) sesuai dengan peraturan yang

berlaku;

e.

Disetujui dan ditetapkan dalam sidang Tim Penilai sesuai dengan peraturan yang

berlaku;

f.

Diusulkan dalam periode waktu 12 (dua belas) bulan sejak Surat Keputusan

Pembebasan Sementara berlaku;

g.

Melampirkan Surat Keputusan Pembebasan Sementara dan PAK terakhir.

2.

Pejabat Pranata Humas yang dibebaskan sementara dari jabatannya karena hukuman

disiplin, dapat diangkat kembali ke dalam jabatan Pranata Humas semula, apabila :

a.

Telah selesai menjalankan hukuman disiplin yang dibuktikan dengan surat

keputusan yang sah dari pejabat yang berwenang;

b.

Usulan dari unit kerja yang ditanda tangani kepala unit kerjanya dengan

mencantumkan tanggal pengangkatan kembali yang dimaksud;

c.

Usia masih di bawah Batas Usia Pensiun (BUP) sesuai dengan peraturan yang

berlaku;

(18)

a.

Telah selesai menjalankan hukuman pemberhentian sementara dari PNS yang

dibuktikan dengan surat yang sah dari pejabat yang berwenang;

b.

Usulan dari unit kerja yang ditanda tangani Kepala Unit Kerjanya dengan menyebut

tanggal pengangkatan kembali yang dimaksud;

c.

Usia masih di bawah Batas Usia Pensiun (BUP) sesuai dengan peraturan yang

berlaku;

d.

Melampirkan Surat Keputusan Pembebasan Sementara dan PAK terakhir.

4.

Pejabat Pranata Humas yang dibebaskan sementara dari jabatan karena diangkat dalam

jabatan struktural atau karena ditugaskan di luar lingkungan jabatan fungsional Pranata

Humas, dapat diangkat kembali ke dalam jabatan Pranata Humas semula, apabila :

a.

Telah selesai menjalankan tugas sebagai pejabat struktural atau telah selesai

menjalankan tugas di luar lingkungan jabatan fungsional Pranata Humas dibuktikan

dengan surat keputusan dari pejabat yang berwenang;

b.

Usulan dari unit kerja yang ditanda tangani oleh pejabat setingkat eselon II dengan

mencantumkan tanggal pengangkatan kembali yang dimaksud;

c.

Usia masih di bawah Batas Usia Pensiun (BUP) sesuai dengan peraturan yang

berlaku;

d.

Melampirkan Surat Keputusan Pembebasan Sementara dan PAK terakhir.

5.

Pejabat Pranata Humas yang dibebaskan sementara dari jabatannya karena

melaksanakan cuti di luar tanggungan negara, dapat diangkat kembali ke dalam jabatan

Pranata Humas semula, apabila :

a.

Telah selesai menjalankan cuti di luar tanggungan negara yang dibuktikan dengan

surat keputusan yang sah dari pejabat yang berwenang;

b.

Usulan dari unit kerja yang ditanda tangani Kepala Unit Kerjanya dengan

mencantumkan tanggal pengangkatan kembali yang dimaksud;

c.

Usia masih di bawah Batas Usia Pensiun (BUP) sesuai dengan peraturan yang

berlaku;

d.

Melampirkan Surat Keputusan Pembebasan Sementara dan PAK terakhir.

6.

Pejabat Pranata Humas yang dibebaskan sementara dari jabatannya karena

menjalankan tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan, dapat dianggkat kembali ke dalam

jabatan Pranata Humas semula, apabila :

a.

Surat keputusan aktif kembali bekerja dari Kepala BSDM;

b.

Usulan dari unit kerja yang ditanda tangani oleh pejabat setingkat eselon II dengan

mencantumkan tanggal pengangkatan kembali yang dimaksud;

c.

Usia masih di bawah Batas Usia Pensiun (BUP) sesuai dengan peraturan yang

berlaku;

(19)

F.

PEMBERHENTIAN DARI JABATAN PRANATA HUMAS

1.

Pejabat fungsional Pranata Humas akan diberhentikan dari jabatannya apabila :

a.

Tidak dapat mengumpulkan angka kredit kumulatif minimal untuk kenaikan pangkat

yang setingkat lebih tinggi, dalam jangka waktu 1 (satu) tahun sejak dibebaskan

sementara.

b.

Dijatuhi hukuman disiplin tingkat berat yang telah mempunyai kekuatan hukum

tetap berupa pemberhentian sebagai Pegawai Negeri Sipil berdasarkan Peraturan

Pemerintah Nomor 30 Tahun 1980.

c.

Dijatuhi hukuman penjara atau kurungan berdasarkan keputusan pengadilan yang

telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap.

2.

Pejabat Fungsional Pranata Humas yang diberhentikan :

a.

Tidak wajib melaksanakan tugas Pranata Humas;

b.

Tidak berhak atas tunjangan jabatan fungsional Pranata Humas;

c.

Kenaikan pangkatnya dipertimbangkan berdasarkan ketentuan yang berlaku diluar

jabatan fungsional Pranata Humas;

d.

Tidak dapat diangkat kembali kedalam jabatan fungsional Pranata Humas.

3.

Pranata Humas yang telah diberhentikan dapat dinaikkan pangkatnya secara reguler

apabila:

a.

Pangkatnya belum mencapai pangkat tertinggi berdasarkan pendidikan formalnya;

b.

Telah 4 (empat) tahun atau lebih dalam pangkat tersebut;

(20)

Dalam memberikan angka kredit terhadap usul penetapan angka kredit jabatan fungsional

Pranata Humas di lingkungan BATAN, Tim Penilai menggunakan pedoman penilaian sesuai

Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 05/PER/M.KOMINFO/3/2008 tentang

Tata Kerja dan Tata Cara Penilaian Angka Kredit Jabatan Fungsional Pranata Humas (Pedoman

Teknis Pelaksanaan Butir Kegiatan dan Penilaian Angka Kreditnya) sebagai berikut :

A.

UNSUR UTAMA

1.

Pendidikan, meliputi :

a.

Pendidikan sekolah dan memperoleh Ijazah/gelar;

b.

Pendidikan dan pelatihan fungsional di bidang informasi dan kehumasan serta

memperoleh Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan (STTPP);

c.

Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan serta memperoleh sertifikat.

2.

Pelayanan Informasi dan Kehumasan, meliputi :

a.

Perencanaan pelayanan informasi dan kehumasan;

b.

Pelayanan informasi;

c.

Pelaksanaan hubungan kelembagaan;

d.

Pelaksanaan hubungan personil;

e.

Pengembangan pelayanan informasi dan kehumasan.

3.

Pengembangan Profesi, meliputi :

a.

Pembuatan karya tulis/karya ilmiah di bidang informasi dan kehumasan;

b.

Penerjemahan/Penyaduran buku atau karya ilmiah lain di bidang informasi dan

kehumasan;

c.

Menyusun pedoman petunjuk teknis informasi dan kehumasan;

d.

Memberikan konsultasi informasi dan kehumasan yang bersifat konsep.

B.

UNSUR PENUNJANG

Penunjang Tugas Pranata Humas, meliputi:

1.

Pengajar atau pelatih di bidang informasi dan kehumasan;

2.

Berperan serta dalam seminar/lokakarya/konferensi;

3.

Kenggotaan dalam organisasi profesi;

4.

Keanggotaan dalam tim penilai jabatan fungsional Pranata Humas;

5.

Memperoleh piagam penghormatan;

(21)

C.

RINCIAN BUTIR KEGIATAN DAN PENILAIAN ANGKA KREDIT PRANATA HUMAS

1. Pranata Humas Pelaksana Pemula

NO UNSUR SUB UNSUR BUTIR KEGIATAN ANGKA

KREDIT RUANG LINGKUP KEGIATAN BUKTI FISIK PELAKSANA

1 2 3 4 5 6 7 8 I. PENDIDIKAN A. Pendidikan sekolah dan memperoleh Ijazah/Gelar 1. Diploma III (D3) 2. Diploma II (D2) 3. SLTA/D.1 60 40 25

Melanjutkan pendidikan formal dengan jurusan yang sesuai dengan bidang tugasnya, dan ijazah diperoleh setelah diangkat sebagai pejabat fungsional Pranata Humas

Foto copy ijazah yang telah dilegalisir

Semua jenjang

B. Diklat fungsional di bidang informasi dan kehu masan serta memperoleh STTPL/Sertifikat

1. Lamanya lebih dari 960 jam 2. Lamanya 641-960 jam 3. Lamanya 481-640 jam 4. Lamanya 161-480 jam 5. Lamanya 81-160 jam 6. Lamanya 30-80 jam 15 9 6 3 2 1

Mendapatkan tugas dari pejabat yang berwenang. Untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan yang berkaitan dengan bidang tugasnya

Sertifikat sesuai dengan diklat yang diikuti yang ditandatangani oleh pejabat yang berwenang Semua jenjang C. Pendidikan dan pelatihan Prajabatan

Pendidikan dan pelatihan Prajabatan Tingkat II

1,5 Mendapatkan tugas dari pejabat yang berwenang. Untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan Prajabatan

Surat Tanda Lulus Diklat Prajabatan Semua Jenjang II. PELAYANAN INFORMASI DAN KEHUMASAN A. Perencanaan Pelayanan Informasi dan Kehumasan 1. Mengumpulkan data, informasi untuk penyusunan rencana pelayanan informasi dan kehumasan

0,005 Mengumpulkan dan menghimpun data/ informasi yang meliputi: data kegiatan yang sedang berjalan, hasil evaluasi kegiatan, data kebutuhan informasi, masyarakat, data kondisi (statis dan dinamis) masyarakat data kondisi sumberdaya pelayanan

Laporan berisi kumpulan data dan informasi untuk menyusun rencana pelayanan informasi dan kehumasan PH Pelaksana Pemula

(22)

7. Menyusun rencana kerja pelayanan informasi dan kehumasan oleh : a. Pelaksanaan pemula

0,006 Menyusun kerangka acuan pelaksanaan kegiatan pelayanan informasi dan kehumasan yang memuat latar belakang, tujuan, sasaran, keluaran, metoda, jadwal pelaksanaan dan pembiayaan

Rencana kerja layanan informasi dan

kehumasan dalam bentuk kerangka acuan

PH Pelaksana Pemula

B. Pelayanan Informasi

1. Mengumpulkan data dan informasi untuk pelayanan informasi

0,006 Mengumpulkan data/informasi dari media, masyarakat dan sumber lainnya serta menuangkan/mencatat dalam bentuk form/laporan Laporan kumpulan data/informasi dalam bentuk form/matrik PH Pelaksana Pemula

3. Mengentri data dan informasi

0,006 Memasukan data dan informasi (kuantitatif dan kualitatif) ke dalam komputer sesuai dengan program aplikasi digunakan

Paket data entri PH Pelaksana Pemula

6. Membuat kliping 0,005 Mengkliping berita dan opini dari media cetak sesuai dengan bidang tugas masing-masing

Paket kliping setiap topik

PH Pelaksana Pemula 7. Menyusun desain atau

model informasi layanan

0,008 Menyusun rancangan isi, bentuk dan kemasan informasi yang berkaitan dengan layanan publik

Desain layanan publik PH Pelaksana Pemula 12. Melakukan pelayanan

informasi secara stasioner (fax, telepon)

0,002 Menerima dan mengirim informasi melalui telepon dan fax serta e-mail

Laporan melakukan layanan informasi melalui fax/telepon perkegiatan PH Pelaksana Pemula C. Pelaksanaan Hubungan Kelembagaan 5. Memantau penempatan sarana dan fasilitas penye lenggaraan konperensi pers, seminar, lokakarya, danpertemuan sejenis

0,005 Mengamati secara langsung dan mencatat penempatan sarana dan prasarana penyelenggaraan konperensi pers, seminar, lokakarya, dan kegiatan sejenis

Laporan hasil pantauan fasilitas konperensi pers, seminar, lokakarya dan pertemuan sejenis PH Pelaksana Pemula

(23)

NO UNSUR SUB UNSUR BUTIR KEGIATAN ANGKA

KREDIT RUANG LINGKUP KEGIATAN BUKTI FISIK PELAKSANA

1 2 3 4 5 6 7 8 III. PENGEMBANGAN PROFESI A. Pembuatan Karya Tulis ilmiah di bidang Informasi dan kehumasan Catatan : Apabila penulis lebih dari satu orang, penilaian bagi penulis utama 60%, penulis pembantu 40%, penulis pembantu sebanyak banyaknya 3 orang

1. Membuat karya tulis ilmiah/ hasil penelitian, pengkajian, survei, dan atau evaluasi di bidang informasi dan kehumasan yang dipublikasikan :

a.Dalam bentuk buku yang diterbitkan dan diedarkan secara nasional

12,50 Membuat karya tulis ilmiah di bidang pelayanan informasi dan kehumasan dalam bentuk buku yang diterbitkan dan

diedarkan secara nasional

Buku atau foto copy yang disyahkan oleh pejabat yang berwenang

Semua jenjang

b.Dalam bentuk majalah ilmiah yang diakui oleh LIPI

6 Membuat karya tulis ilmiah yang diterbitkan dalam majalah ilmiah yang diakui oleh LIPI

Naskah karya tulis yang dimuat dalam majalah ilmiah atau foto copy yang disyahkan oleh pejabat berwenang

Semua jenjang

2. Membuat karya tulis ilmiah/ hasil penelitian, pengkajian, survey, dan atau evaluasi di bidang informasi dan kehumasan yang tidak dipublikasikan a. Dalam bentuk buku

8 Membuat karya tulis ilmiah dalam bentuk buku yang diterbitkan dan diedarkan secara terbatas di lingkungan

lembaga/instansi. Untuk tingkat daerah diedarkan di lingkungan pemerintahan provinsi, kota atau kabupaten

Buku atau foto copynya yang disyahkan oleh pejabat berwenang

Semua jenjang

b.Dalam bentuk makalah 4 Membuat karya tulis ilmiah dalam bentuk makalah yang diterbitkan dan diedarkan secara terbatas di lingkungan

lembaga/instansi. Untuk tingakat daerah diedarkan di lingkungan pemerintahan provinsi, kota atau kabupaten

Naskah karya tulis ilmiah yang dimuat dalam majalah ilmiah atau foto copy yang disyahkan oleh pejabat berwenang

(24)

3. Membuat karya tulis berupa tinjauan atau ulasan ilmiah hasil gagasan sendiri di bidang informasi dan kehumasan yang dipublikasikan

a.Dalam bentuk buku yang diterbitkan dan diedarkan secara nasional

8 Menulis tinjauan atau ulasan ilmiah hasil gagasan sendiri di bidang informasi dan kehumasan dalam bentuk buku yang diterbitkan dan diedarkan secara nasional

Buku atau foto copy yang disyahkan oleh pejabat yang berwenang

Semua jenjang

b.Dalam majalah ilmiah yang diakui oleh LIPI

4 Menulis tinjauan atau ulasan ilmiah hasil gagasan sendiri di bidang informasi dan kehumasan yang dimuat dalam majalah ilmiah yang diakui oleh LIPI

Naskah karya tulis yang dimuat dalam majalah ilmiah atau foto copy yang disyahkan oleh pejabat berwenang

Semua jenjang

4. Membuat karya tulis ilmiah berupa tinjauan atau ulasan ilmiah hasil gagasan sendiri di bidang informasi dan kehumasan yang tidak dipublikasikan

a.Dalam bentuk buku

7,50 Membuat karya tulis ilmiah berupa tinjauan atau ulasan ilmiah hasil gagasan sendiri dalam bentuk buku yang diterbitkan dan diedarkan secara terbatas di lingkungan lembaga/instansi. Untuk tingkat daerah diedarkan di lingkungan pemerintahan provinsi, kota atau kabupaten

Buku atau foto copynya yang disyahkan oleh pejabat yang berwenang

Semua jenjang

b.Dalam bentuk makalah 3,50 Membuat karya tulis ilmiah berupa tinjauan atau ulasan ilmiah hasil gagasan sendiri dalam bentuk makalah yang diterbitkan dan diedarkan secara terbatas di lingkungan lembaga/ instansi. Untuk tingkat daerah diedarkan di lingkungan pemerintahan provinsi, kota atau kabupaten

Majalah atau foto copy yang disyahkan oleh pejabat yang berwenang

(25)

NO UNSUR SUB UNSUR BUTIR KEGIATAN ANGKA

KREDIT RUANG LINGKUP KEGIATAN BUKTI FISIK PELAKSANA

1 2 3 4 5 6 7 8

5. Membuat tulisan ilmiah di bidang informasi dan kehumasan yang disebarluas kan melalui media masa

2 Membuat tulisan ilmiah atau artikel di bidang informasi dan kehumasan yang disebarluaskan melalui media massa

Foto copy tulisan ilmiah atau artikel yang disyahkan pejabat berwenang

Semua jenjang

6. Menyampaikan prasaran berupa tinjauan, gagasan, atau ulasan ilmiah dalam pertemuan ilmiah di bidang informasi dan kehumasan

2,50 Membuat makalah berupa tinjauan, gagasan atau ulasan ilmiah yang disampaikan dalam pertemuan ilmiah di bidang informasi dan kehumasan

Foto copy makalah yang disampaikan dalam pertemuan ilmiah yang disyahkan penanggung jawab pertemuan ilmiah

Semua jenjang

B. Penerjemahan/ Penyaduran buku atau karya ilmiah di bidang informasi dan kehumasan

Menerjemahkan/ Penyaduran buku atau karya ilmiah di bidang informasi dan kehumasan yang dipublikasikan :

a. Dalam bentuk buku yang diterbitkan dan di edarkan secara nasional

7 Mengalihbahasakan buku atau karya ilmiah di bidang informasi dan kehumasan

Buku

terjemahan/saduran yang diterbitkan secara nasional

Semua jenjang

b. Dalam majalah ilmiah yang diakui oleh LIPI

3,50 Mengalihbahasakan majalah ilmiah Konsep/naskah saduran majalah ilmiah Semua jenjang C. Penyusunan pedoman petunjuk teknis pelayanan informasi dan kehumasan a. Menyusun standar penyelenggaraan informasi dan kehumasan yang diakui oleh Kementrian Komunikasi dan Informatika dan diedarkan secara nasional

5 Menelaah referensi dan menyusun konsep

standart operating procedure (SOP) untuk

satu bentuk penyelenggaraan pelayanan informasi dan kehumasan

Naskah SOP penyelenggaraan pelayanan informasi dan kehumasan

(26)

b. Menyusun pedoman umum, petunjuk teknis informasi dan kehumasan

3 Menelaah kegiatan-kegiatan pelayanan informasi dan kehumasan yang telah dilaksanakan atau diprogramkan dan membuat konsep pedoman berdasarkan jenis pelayanan informasi dan kehumasan yang dilakukan

Naskah pedoman umum atau petunjuk teknis informasi dan kehumasan Semua jenjang D. Pemberian konsultasi informasi dan kehumasan yang bersifat konsep

a. Institusi 1,50 Memberikan bimbingan dan konsultasi kepada instansi yang memerlukan sesuai dengan permasalahan

Naskah pemberian konsultasi

Semua jenjang

b. Perorangan 1 Memberikan bimbingan dan konsultasi kepada perorangan yang memerlukan sesuai dengan permasalahan

Naskah pemberian konsultasi Semua jenjang IV PENUNJANG TUGAS PRANATA HUMAS A. Pengajar/ Pelatih di Bidang Informasi dan Kehumasan Mengajar/Melatih pada Pendidikan dan Pelatihan Pegawai

0,03 Setiap

Jam

Mengajar/melatih pada Pendidikan dan Pelatihan PNS dalam bidang informasi dan kehumasan

Surat tugas atau surat keterangan mengajar dari penyelenggara diklat Semua jenjang B. Peran serta dalam Seminar/ Lokakarya/ Konperensi Mengikuti seminar/ lokakarya/konperensi, sebagai : a. Pemrasaran 3 Setiap kali

Mengikuti seminar /lokakarya/Konperensi sebagai pemrasaran maksimal 2 kali dalam satu tahun Sertifikat dari penyelenggara seminar/lokakarya/ konperensi Semua jenjang b. Moderator / Pembahas / Narasumber 2 Setiap Kali

Mengikuti seminar / lokakarya / konperensi sebagai moderator / pembahas/

narasumber, maksimal 2 kali dalam satu tahun Sertifikat dari penyelenggara seminar/lokakarya/ konperensi Semua jenjang

(27)

NO UNSUR SUB UNSUR BUTIR KEGIATAN ANGKA

KREDIT RUANG LINGKUP KEGIATAN BUKTI FISIK PELAKSANA

1 2 3 4 5 6 7 8

c. Peserta 1

Setiap kali

Mengikuti seminar / lokakarya / konperensi sebagai peserta, maksimal 2 kali dalam satu tahun Sertifikat dari penyelenggara seminar/lokakarya/ konperensi Semua jenjang C. Keanggotaan dalam organisasi profesi

Menjadi anggota organisasi profesi, sebagai:

a. Pengurus Aktif

1 Setiap

tahun

Menjadi pengurus organisasi profesi dalam bidang informasi dan kehumasan dalam lingkup internasional , nasional, propinsi atau kabupaten/kota Surat keputusan pengurus organisasi profesi Semua jenjang b. Anggota Aktif 0,75 Setiap tahun

Menjadi anggota aktif organisasi profesi dalam bidang informasi dan kehumasan dalam lingkup internasional , nasional, propinsi atau kabupaten/kota

Surat keputusan pengurus organisasi profesi Semua jenjang D. Keanggotaan dalam Tim Penilai Jabatan Fungsional Pranata Humas

Menjadi anggota aktif Tim Penilai Angka Kredit Jabatan Fungsional Pranata Humas

0,5 Setiap

tahun

Menjadi anggota tim penilai angka kredit Pranata Humas

Foto copy SK sebagai anggota Tim Penilai Angka Kredit Pranata Humas yang disyahkan pejabat kepegawaian Semua jenjang E. Perolehan Piagam Kehormatan Memperoleh penghargaan/ tanda jasa Satya Lencana Karya Satya :

a. 30 (tigapuluh) Tahun

3 Memperoleh penghargaan / tanda jasa satya lencana karya satya

Foto copy tanda jasa yang disyahkan pejabat kepegawaian

Semua jenjang

b. 20 (duapuluh) Tahun 2 Memperoleh penghargaan / tanda jasa satya lencana karya satya

Foto copy tanda jasa yang disyahkan pejabat kepegawaian

(28)

c. 10 (sepuluh) Tahun 1 Memperoleh penghargaan/ tanda jasa satya lencana karya satya

Foto copy tanda jasa yang disyahkan pejabat kepegawaian

Semua jenjang

F. Perolehan gelar sarjana lainnya

Memperoleh gelar kesarjanaan yang tidak sesuai dengan bidang tugasnya:

1. Sarjana / Diploma IV

5 Memperoleh ijazah sarjana/diploma IV yang tidak sesuai dengan bidang tugasnya

Foto copy ijazah / diploma yang

disyahkan instansi yang berwenang sesuai dengan ketentuan yang berlaku

Semua jenjang

2. Sarjana Muda / Diploma III 4 Memperoleh ijazah sarjana muda/diploma III yang tidak sesuai dengan bidang tugasnya

Foto copy ijazah / diploma yang

disyahkan instansi yang berwenang sesuai dengan ketentuan yang berlaku

Semua jenjang

3. Diploma II 3 Memperoleh diploma II yang tidak sesuai dengan bidang tugasnya

Foto copy ijazah / diploma yang

disyahkan instansi yang berwenang sesuai dengan ketentuan yang berlaku

Semua jenjang

Catatan :

Laporan pelaksanaan setiap butir kegiatan, sepanjang tidak disebutkan dalam juknis

Disyahkan/ditandatangani oleh :

1.

Pejabat struktural yang menjadi atasan langsung Pranata Humas

yang bersangkutan, atau

(29)

2.

Pranata Humas senior (berdasarkan jenjang jabatan) yang ditunjuk

oleh pimpinan unit kerja sebagai koordinator Para Pranata Humas

di lingkungan unit kerjanya.

(30)

1 2 3 4 5 6 7 8 I. PENDIDIKAN A. Pendidikan sekolah dan memperoleh Ijazah/Gelar 1. Diploma III (D3) 2. Diploma II (D2) 3. SLTA/D.1 60 40 25

Melanjutkan pendidikan formal dengan jurusan yang sesuai dengan bidang tugasnya, dan ijazah diperoleh setelah diangkat sebagai pejabat fungsional Pranata Humas

Foto copy ijazah yang telah dilegalisir

Semua jenjang

B. Diklat fungsional di bidang infor-masi dan kehu-masan serta memperoleh STTPL/ Sertifikat

1. Lamanya lebih dari 960 jam 2. Lamanya 641-960 jam 3. Lamanya 481-640 jam 4. Lamanya 161-480 jam 5. Lamanya 81-160 jam 6. Lamanya 30-80 jam 15 9 6 3 2 1

Mendapatkan tugas dari pejabat yang berwenang. Untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan yang berkaitan dengan bidang tugasnya

Sertifikat sesuai dengan diklat yang diikuti yang ditandatangani oleh pejabat yang berwenang Semua jenjang C. Pendidikan dan pelatihan Prajabatan

Pendidikan dan pelatihan Prajabatan Tingkat II

1,5 Mendapatkan tugas dari pejabat yang berwenang. Untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan Prajabatan

Surat Tanda Lulus Diklat Prajabatan Semua Jenjang II. PELAYANAN INFORMASI DAN KEHUMASAN A. Perencanaan Pelayanan Informasi dan Kehumasan

3. Mengolah data untuk penyusunan rencana pelayanan informasi dan kehumasan

0,008 Mengklasifikasi dan mengedit data/ informasi berdasarkan bidang Polhukam, Ekuin, Kesra atau sesuai dengan bidang tugas masing-masing

Laporan klasifikasi data informasi berdasarka bidang Kesra, Ekuin, Polhukam atau sesuai bidangnya

PH Pelaksana

7. Menyusun rencana kerja pelayanan informasi dan kehumasan oleh : b. Pelaksana

0,008 Menyusun kerangka acuan pelaksanaan kegiatan pelayanan informasi dan kehumasan yang memuat latar belakang, tujuan, sasaran, keluaran, metoda, jadwal pelaksanaan dan pembiayaan

Rencana kerja layanan informasi dan

kehumasan dalam bentuk kerangka acuan

(31)

NO UNSUR SUB UNSUR BUTIR KEGIATAN ANGKA

KREDIT RUANG LINGKUP KEGIATAN BUKTI FISIK PELAKSANA

1 2 3 4 5 6 7 8

8. Merancang layout ruang konperensi pers, seminar, rapat kerja, pameran, dan kegiatan sejenis

0,008 Menyusun rancangan tata letak ruang konperensi pers, seminar, rapat kerja, dan pertemuan sejenis sesuai dengan tujuan kegiatan, kondisi sumber daya dan sasaran partisipan

Laporan rancangan

lay-out ruang konperensi

pers, seminar, rapat kerja, dan pertemuan sejenis yang diketahui pejabat yang

berwenang

PH Pelaksana

9. Melakukan survei lokasi atau tempat penyelenggaraan konperensi pers, seminar, lokakarya, rapat kerja, pers

tour dan kegiatan sejenis

0,008 Melakukan peninjauan dan mengumpulkan data lokasi, sarana dan prasarana untuk penyelenggaraan konperensi pers, seminar, lokakarya, rapat kerja, pers tour

dan kegiatan sejenis

Laporan hasil tinjauan lokasi konperensi pers, seminar, lokakarya, rapat kerja, pers tour

dan kegiatan sejenis

PH Pelaksana

11. Menyusun rencana kebutuhan sarana, prasarana dan biaya penyelenggaraan pameran

0,010 Membuat perkiraan kebutuhan sarana dan prasarana dan biaya yang diperlukan dalam penyelenggaraan pameran

Konsep perkiraan kebutuhan penyelenggaraan pameran

PH Pelaksana

14. Menyusun data base pelayanan informasi dan kehumasan

0,008 Menyusun data sesuai format untuk dimasukan dalam komputer (jenis dan data disesuaikan dengan ruang lingkup tugas masing-masing), dikelompokan Ekuin, Polhukam, Kesra

Paket susunan data base pelayanan informasi dan kehumasan

PH Pelaksana

15. Membuat statistik pelayanan informasi dan kehumasan

0,008 Menyajikan data pelayanan informasi dan kehumasan dalam bentuk model statistik (angka dan gambar)

Naskah sajian layanan informasi dan

kehumasan dlm bentuk statistik

(32)

B. Pelayanan Informasi

4. Mengolah data dan informasi

0,008 Mengklasifikasi dan mengedit data/ informasi berdasarkan bidang Ekuin, Polhukam, dan Kesra atau sesuai dengan bidang tugas masing-masing

Paket klasifikasi data/ informasi

PH Pelaksana

5. Memutakhirkan data dan informasi publik

0,010 Memperbarui data dan informasi publik sesuai dengan kebutuhan dan

perkembangan situasi

Paket data/informasi yang telah diperbarui

PH Pelaksana

C. Pelaksanaan Hubungan Kelembagaan

11. Melaksanakan tugas sebagai master of ceremony

0,008 Menjadi MC di kantor/lembaga sendiri dan di tempat lain di bidang pelayanan informasi dan kehumasan

Laporan menjadi MC dan melampirkan surat tugas atau undangan untuk menjadi MC

PH Pelaksana

12. Meliputi kegiatan pelayanan informasi dan kehumasan

0,010 Melakukan pengamatan langsung dan menghimpun data/informasi dalam pelaksanaan pelayanan informasi

Laporan berisi himpunan data/informasi dalam pelaksanaan pelayanan informasi dan kehumasan PH Pelaksana D. Pelaksanaan Hubungan Personil

1. Mengumpulkan data dan informasi untuk pelaksanaan hubungan personil

0,008 Mencari dan menghimpun data/ informasi dalam rangka pelaksanaan hubungan personil antara lain meliputi: kondisi dan karakteristik personil, permasalahan dan kebutuhan informasi personil

Laporan kegiatan pengumpulan data/ informasi hubungan personil dalam bentuk form/matrik

PH Pelaksana

4. Melaksanakan kegiatan kreatif dan entertainment,

sebagai :

b. Instruktur

0,080 Memberikan petunjuk dan bimbingan kepada peserta baik sebelum maupun pada saat berlangsungnya kegiatan rekreatif dan

entertainment

Laporan sebagai instruktur dalam kegiatan rekreatif dan

entertainment

(33)

NO UNSUR SUB UNSUR BUTIR KEGIATAN ANGKA

KREDIT RUANG LINGKUP KEGIATAN BUKTI FISIK PELAKSANA

1 2 3 4 5 6 7 8 III. PENGEMBANG-AN PROFESI A. Pembuatan Karya Tulis ilmiah di bidang Informasi dan kehumasan Catatan : Apabila penulis lebih dari satu orang, penilaian bagi penulis utama 60%, penulis pembantu 40%, penulis pembantu sebanyak-banyaknya tiga orang

1. Membuat karya tulis ilmiah / hasil penelitian, pengkajian, survei, dan atau evaluasi di bidang informasi dan kehumas an yang dipublikasikan:

a.Dalam bentuk buku yang diterbitkan dan diedarkan secara nasional

12,50 Membuat karya tulis ilmiah di bidang pelayanan informasi dan kehumasan dalam bentuk buku yang diterbitkan dan

diedarkan secara nasional

Buku atau foto copy yang disyahkan oleh pejabat yang berwenang

Semua jenjang

b.Dalam bentuk majalah ilmiah yang diakui oleh LIPI

6 Membuat karya tulis ilmiah yang diterbitkan dalam majalah ilmiah yang diakui oleh LIPI

Naskah karya tulis yang dimuat dalam majalah ilmiah atau foto copy yang disyahkan oleh pejabat berwenang

Semua jenjang

2. Membuat karya tulis ilmiah / hasil penelitian, pengkajian, survey, dan atau evaluasi di bidang informasi dan kehumasan yang tidak dipublikasikan a. Dalam bentuk buku

8 Membuat karya tulis ilmiah dalam bentuk buku yang diterbitkan dan diedarkan secara terbatas di lingkungan

lembaga/instansi. Untuk tingkat daerah diedarkan di lingkungan pemerintahan provinsi, kota atau kabupaten

Buku atau foto copynya yang disyahkan oleh pejabat berwenang

Semua jenjang

b.Dalam bentuk makalah 4 Membuat karya tulis ilmiah dalam bentuk makalah yang diterbitkan dan diedarkan secara terbatas di lingkungan

lembaga/instansi. Untuk tingakat daerah diedarkan di lingkungan pemerintahan provinsi, kota atau kabupaten

Naskah karya tulis ilmiah yang dimuat dalam majalah ilmiah atau foto copy yang disyahkan oleh pejabat berwenang

Referensi

Dokumen terkait

Sedangkan, temuan yang kedua adalah terdapat 13 faktor-faktor pengaruh untuk kemudahan pembangunan rumah tahan gempa bagi masyarakat Bantul, yaitu (1) alamat rumah,

Hasil penelitian ini adalah (1) Variabel taktik mengajar, penampilan guru, dan disiplin guru dalam kelas mempunyai kontribusi terhadap motivasi belajar siswa di SMP Negeri

Dengan kata lain, konsep probabilitas dapat membantu seseorang dalam menanggapi situasi yang akan terjadi, sehingga dapat disimpulkan bahwa probabilitas adalah

Hal ini sangat diperlukan agar tujuan yang telah ditetapkan yakni untuk mengetahui gambaran peran yang dijalankan oleh guru ketika mengajar dan perkembangan

Strategi pengembangan agropolitan dilakukan dengan (a) menetapkan dan mengembangkan kawasan agropolitan sebagai pusat pertumbuhan agroindustri; (b) melakukan zonasi komoditas

Identifikasi dan analisis potensi risiko dilakukan pada setiap unit proses pengolahan limbah cair mulai dari proses pencampuran limbah cair hingga effluent dibuang

bahwa berdasarkan rekomendasi dari Kantor Akuntan Publik yang telah melaksanakan audit atas Laporan Keuangan ITB- BHMN Tahun Buku 2007, agar Surat Keputusan Majelis Wali Amanat

Evaluasi terhadap jasa lingkungan dalam pengelolaan sumberdaya air dapat dilakukan, sekalipun hanya sebagian barang dan jasa yang dihasilkan dari pengelolaan sumberdaya air