KEPUTUSAN
KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
NOMOR: 009/KA/I/2010
TENTANG
PEDOMAN PENILAIAN JABATAN FUNGSIONAL PRANATA HUBUNGAN MASYARAKAT
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL,
Menimbang : a.
bahwa dengan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara
Nomor PER/109/M.PAN/11/2005 tanggal 1 Nopember 2005, telah
ditetapkan Jabatan Fungsional Pranata Hubungan Masyarakat dan Angka
Kreditnya;
b.
bahwa dalam rangka menyamakan persepsi dan pemahaman dalam
pengusulan dan penilaian angka kredit terhadap unsur-unsur kegiatan dan
kriteria penilaian di BATAN, dipandang perlu membentuk Keputusan
Kepala BATAN tentang Pedoman Penilaian Jabatan Fungsional Pranata
Hubungan Masyarakat BATAN;
Mengingat
: 1.
2.
3.
4.
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 sebagaimana telah diubah dengan
Undang-Undang
Nomor
43
Tahun
1999
tentang
Pokok-pokok
Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor
169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890);
Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1977 sebagaimana telah diubah
beberapa kali terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2009
tentang Peraturan Gaji Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1977 Nomor 11, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 3098);
Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional
Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1994
Nomor 22, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3547);
Peraturan Pemerintah Nomor 97 Tahun 2000 tentang Formasi Pegawai
Negeri Sipil sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
4015);
Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2000 tentang Kenaikan Pangkat
Pegawai Negeri Sipil sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 12 Tahun 2002 (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2000 Nomor 196, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4017);
Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 tentang Wewenang
Pengangkatan, Pemindahan, dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 15, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4263);
Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 87 Tahun 1999 tentang
Rumpun Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil;
Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 103 Tahun 2001 tentang
Kedudukan, Tugas, Fungsi Kewenangan, Susunan Organisasi dan Tata
Kerja Lembaga Pemerintah Non Departemen sebagaimana telah beberapa
kali diubah terakhir dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor
64 Tahun 2005;
Peraturan
Menteri
Pendayagunaan
Aparatur
Negara
Nomor
PER/109/M.PAN/11/2005 tentang Jabatan Fungsional Pranata Hubungan
Masyarakat dan Angka Kreditnya;
Peraturan Bersama Menteri Komunikasi dan Informatika dan Kepala Badan
Kepegawaian Negara Nomor 19/PER/M.KOMINFO/8/2006 dan Nomor 18A
Tahun 2006 tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Pranata
Humas dan Angka Kreditnya;
Keputusan Kepala Badan Tenaga Nuklir Nasional Nomor 360/KA/VII/2001
tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir;
Peraturan Kepala Badan Tenaga Nuklir Nasional Nomor 392/KA/XI/2005
tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Tenaga Nuklir Nasional;
- 3 -
13.
Peraturan Kepala Badan Tenaga Nuklir Nasional Nomor 393/KA/XI/2005
tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai di Lingkungan Badan Tenaga
Nuklir Nasional;
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL TENTANG PEDOMAN
PENILAIAN JABATAN FUNGSIONAL PRANATA HUBUNGAN MASYARAKAT BADAN
TENAGA NUKLIR NASIONAL
PERTAMA
:
KEDUA
:
Menetapkan Pedoman Penilaian Jabatan Fungsional Pranata Hubungan
Masyarakat sebagaimana tersebut dalam Lampiran, merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari Keputusan ini.
Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 25 Januari 2010
2007
KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL,
-ttd-
HUDI HASTOWO
engan aslinya,epala Biro Kerja Sama, Huz
Salinan sesuai dengan aslinya,
Kepala Biro Kerja Sama, Hukum,
dan Hubungan Masyarakat
NOMOR
: 009/KA/I/2010
TANGGAL : 25 Januari 2010
PEDOMAN PENILAIAN JABATAN FUNGSIONAL PRANATA HUBUNGAN MASYARAKAT
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
BAB I
PENDAHULUAN
A.
UMUM
Karir Pegawai Negeri Sipil (PNS) berdasarkan Undang-undang Nomor 8 Tahun 1974 jo
Undang-undang Nomor 43 Tahun 1999 dapat dikembangkan melalui dua jalur, yaitu jalur
struktural dan jalur fungsional. Posisi pada jenjang karir struktural sangat terbatas
sehingga jalur fungsional perlu dimanfaatkan sebagai wahana pengembangan karir PNS,
dengan demikian jalur jabatan fungsional yang telah ada perlu dilakukan pembinaan dan
sosialisasi secara kontinyu.
PNS yang mengembangkan karirnya melalui jalur jabatan Fungsional dalam memperoleh
kenaikan pangkat tidak terikat dengan pangkat atasan struktural, sejauh perolehan angka
kredit dan ketentuan lainnya untuk kenaikan pangkat telah terpenuhi. Keuntungan lain
yang dapat diraih adalah bahwa PNS tersebut tidak perlu lagi mengikuti ujian dinas (diganti
dengan diklat jabatan fungsional Pranata Humas).
Sebagai dasar untuk pembinaan karir bagi Pranata Humas telah diterbitkan Peraturan
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/109/M.PAN/11/2005 tentang Jabatan
Fungsional Pranata Hubungan Masyarakat dan Angka Kreditnya. Menindaklanjuti peraturan
tersebut ditetapkan pula Peraturan Bersama Menteri Komunikasi dan Informatika dan
Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 19/PER/M.KOMINFO/8/2006 dan Nomor 18A
Tahun 2006 tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Pranata Hubungan
Masyarakat dan Angka Kreditnya, Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor
03/PER/M.KOMINFO/3/2008 tentang Pedoman Penyusunan Formasi Jabatan Fungsional
Pranata
Humas,
Peraturan
Menteri
Komunikasi
dan
Informatika
Nomor
04/PER/M.KOMINFO/3/2008
tentang
Petunjuk
Teknis
Pengangkatan,
Kenaikan
Jabatan/Pangkat, Pembebasan Sementara, Pengangkatan Kembali dan Pemberhentian
Dalam dan Dari Jabatan Fungsional Pranata Humas serta Peraturan Menteri Komunikasi
dan Informatika Nomor 05/PER/M.KOMINFO/3/2008 tentang Tata Kerja dan Tata Cara
Penilaian Angka Kredit Jabatan Fungsional Pranata Humas (Pedoman Teknis Pelaksanaan
Butir Kegiatan dan Penilaian Angka Kreditnya).
Walaupun Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara (MENPAN) dan Peraturan
Bersama serta Petunjuk Teknis tersebut telah memuat cukup banyak ketentuan yang
berkaitan dengan jenjang jabatan Pranata Humas, namun untuk lebih mempermudah dan
memperlancar serta menyeragamkan pembinaan, pengajuan, usul penetapan angka kredit
serta proses mutasi jabatan Pranata Humas di lingkungan BATAN, dipandang perlu untuk
membuat pedoman penilaian jabatan fungsional Pranata Humas.
B.
MAKSUD DAN TUJUAN
Pedoman ini dimaksudkan untuk melengkapi pengaturan dan penjelasan yang terdapat
dalam Peraturan MENPAN dan Peraturan Bersama Menteri Komunikasi dan Informatika
(KOMINFO) dan Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) serta petunjuk teknis Jabatan
Fungsional Pranata Humas, sehingga terdapat kesamaan persepsi dan pemahaman bagi
para Pembina, para Pejabat, Tim Penilai Jabatan Fungsional Pranata Humas (TPJPH) dalam
melaksanakan pembinaan, pengusulan penetapan angka kredit, penilaian angka kredit dan
penetapan angka kredit serta proses mutasi jabatan Fungsional Pranata Humas di
lingkungan BATAN.
C. PENGERTIAN
1.
Pranata Humas adalah Pegawai Negeri Sipil yang diberi tugas, tanggung jawab,
wewenang, dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melaksanakan
kegiatan pelayanan informasi dan kehumasan.
2.
Pranata Humas Tingkat Terampil adalah Pranata Humas yang mempunyai kualifikasi
teknis atau penunjang profesional yang pelaksanaan tugas dan fungsinya
mensyaratkan penguasaan pengetahuan teknis di bidang informasi dan kehumasan.
3.
Pranata Humas Tingkat Ahli adalah Pranata Humas yang mempunyai kualifikasi
profesional yang pelaksanaan tugas dan fungsinya mensyaratkan penguasaan ilmu
pengetahuan dan teknologi di bidang informasi dan kehumasan.
4.
Pelayanan Informasi dan Kehumasan adalah kegiatan atau upaya yang dilakukan oleh
pejabat Pranata Humas mulai dari perencanaan penyediaan dan penyebarluasan
informasi, pelaksanaan hubungan kelembagaan, pelaksanaan hubungan personil
hingga pengembangan pelayanan informasi dan kehumasan.
5.
Hubungan Kelembagaan adalah kegiatan atau upaya yang dilakukan oleh pejabat
Pranata Humas untuk meningkatkan hubungan yang harmonis antar lembaga yang ada
dalam masyarakat.
6.
Hubungan Personil adalah kegiatan atau upaya yang dilakukan pejabat Pranata Humas
untuk meningkatkan hubungan yang harmonis antara pimpinan lembaga dengan
personil dan antar sesama personil.
7.
Angka Kredit adalah nilai dari tiap butir kegiatan dan/atau akumulasi nilai butir-butir
kegiatan-kegiatan yang harus dicapai oleh Pranata Humas dan digunakan sebagai
salah satu syarat untuk pengangkatan dan kenaikan jabatan/pangkat.
8.
Instansi Pembina Jabatan Fungsional Pranata Humas adalah Kementrian Komunikasi
Pelaksana Harian Badan Narkotika Nasional serta Pimpinan Kesekretariatan Lembaga
lain yang dipimpin oleh Pejabat Struktural Eselon I dan bukan merupakan bagian dari
Departemen/Lembaga Pemerintah Non Departemen.
10.
Pejabat
yang
berwenang
mengangkat,
membebaskan
sementara,
dan
memberhentikan dalam dan dari jabatan Fungsional Pranata Humas adalah pejabat
yang berwenang sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.
11.
Pemberhentian adalah pemberhentian dari jabatan fungsional Pranata Humas dan
bukan pemberhentian sebagai Pegawai Negeri Sipil.
12.
Tim Penilai Jabatan Fungsional Pranata Humas BATAN (TPJPH-BATAN) yang
selanjutnya disebut Tim Penilai adalah anggota TPJPH-BATAN yang bertugas
membantu Kepala BATAN dalam melaksanakan pemeriksaan, penilaian dan penetapan
angka kredit jabatan Fungsional Pranata Humas serta tugas lain yang diberikan oleh
Kepala BATAN yang berhubungan dengan Jabatan Fungsional Pranata Humas.
BAB II
USUL PENILAIAN DAN PENETAPAN ANGKA KREDIT
A.
DAFTAR USUL PENETAPAN ANGKA KREDIT (DUPAK)
DUPAK adalah daftar yang berisi jumlah angka kredit butir kegiatan yang telah dilaksanakan
oleh Pranata Humas dan dibuat oleh Pranata Humas yang bersangkutan kepada pejabat
yang berwenang menetapkan angka kredit melalui pejabat pengusul.
Usul Penetapan Angka Kredit Pranata Humas disampaikan setelah menurut perhitungan
sementara Pranata Humas yang bersangkutan, jumlah angka kredit yang disyaratkan untuk
kenaikan jabatan/pangkat setingkat lebih tinggi telah dapat dipenuhi.
Kepala unit kerja setingkat eselon II dibantu oleh Komisi Pembina Tenaga Fungsional
(KPTF) harus melakukan penilaian awal terhadap berkas bukti penilaian Pranata Humas,
sebelum diajukan kepada Tim Penilai BATAN.
1.
DUPAK diajukan oleh kepala unit kerja setingkat eselon II dari Pranata Humas yang
bersangkutan kepada Ketua Tim Penilai BATAN Up. Kepala BSDM menggunakan formulir
sebagai berikut :
a.
Pranata Humas Terampil
1)
Lampiran 1 untuk Pranata Humas Pelaksana Pemula
2)
Lampiran 2 untuk Pranata Humas Pelaksana
3)
Lampiran 3 untuk Pranata Humas Pelaksana Lanjutan
4)
Lampiran 4 untuk Pranata Humas Penyelia
b.
Pranata Humas Ahli
1).
Lampiran 5 untuk Pranata Humas Pertama
2).
Lampiran 6 untuk Pranata Humas Muda
3).
Lampiran 7 untuk Pranata Humas Madya
2.
Setiap DUPAK Pranata Humas wajib dilengkapi dengan lampiran sebagai berikut :
a.
Surat Pernyataan Melakukan Kegiatan Pelayanan Informasi dan Kehumasan dan
fotokopi bukti-bukti fisiknya, serta dibuat menurut contoh formulir sebagaimana
tersebut pada lampiran 8;
b.
Surat Pernyataan Melakukan Kegiatan Pengembangan Profesi dan fotokopi
bukti-bukti fisiknya, serta dibuat menurut contoh formulir sebagaimana tersebut pada
lampiran 9;
c.
Surat Pernyataan Melakukan Kegiatan Penunjang Tugas Pranata Humas dan fotokopi
bukti-bukti fisiknya, serta dibuat menurut contoh formulir sebagaimana tersebut
pada lampiran 10;
d.
Surat Pernyataan Melakukan Kegiatan Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) dan fotokopi
bukti-bukti fisiknya, serta dibuat menurut contoh formulir sebagaimana tersebut
pada lampiran 11;
e.
Surat Permohonan Rekomendasi Menjadi Pejabat Fungsional Pranata Humas,
digunakan khusus pengangkatan pertama kali dalam jabatan Pranata Humas,
sebagaimana tercantum dalam lampiran 12;
f.
Surat Rekomendasi Usulan Pengangkatan Pertama Kali Menjadi Pejabat Fungsional
Pranata Humas, digunakan khusus pengangkatan pertama kali dalam jabatan
Pranata Humas sebagaimana tercantum dalam lampiran 13;
bagi PNS yang diangkat melalui mekanisme perpindahan jabatan;
h.
Fotokopi atau salinan yang disahkan oleh pejabat berwenang mengesahkan
bukti-bukti mengenai Ijazah/Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan dan/atau
keterangan/penghargaan yang pernah diterima;
i.
Jumlah Formulir DUPAK, bukti kegiatan serta persyaratan administrasi untuk usulan
ke Pranata Humas Pelaksana Pemula, Pranata Humas Pelaksana, Pranata Humas
Pelaksana Lanjutan, Pranata Humas Penyelia, Pranata Humas Pertama, Pranata
Humas Muda dan Pranata Humas Madya pangkat Pembina golongan ruang IV/a
sebanyak 1 rangkap, sedangkan usulan ke Pranata Humas Madya (pangkat Pembina
Tingkat I golongan ruang IV/b dan pangkat Pembina Muda golongan ruang IV/c)
sebanyak 2 (dua) rangkap.
3.
Pejabat Pengusul Penetapan Angka Kredit adalah Kepala Unit kerja setingkat Eselon II.
4.
Masa Penilaian dan Waktu Pengusulan :
Usul penilaian angka kredit yang telah memenuhi angka kredit minimal untuk kenaikan
jabatan/pangkat bulan April harus sudah diterima di BSDM paling lambat akhir bulan
Nopember tahun sebelumnya (untuk kegiatan sampai dengan bulan Oktober tahun
sebelumnya), dan untuk periode kenaikan bulan Oktober adalah akhir bulan Mei tahun
yang bersangkutan (untuk kegiatan sampai dengan bulan April tahun yang
bersangkutan).
B.
PENETAPAN ANGKA KREDIT (PAK)
1.
Proses Usul Penetapan Angka Kredit
a.
Berkas DUPAK dari unit kerja diterima BSDM ;
b.
BSDM menerima, mencatat, dan menyeleksi kelengkapan dan keabsahan berkas
DUPAK;
c.
Penilaian dilaksanakan sekurang-kurangnya 2 (dua) kali dalam satu tahun.
Penetapan angka kredit untuk kenaikan pangkat dilakukan selambat-lambatnya 3
(tiga) bulan sebelum periode kenaikan pangkat sebagai berikut :
1).
Untuk kenaikan pangkat periode bulan April angka kredit ditetapkan
selambat-lambatnya pada bulan Januari tahun yang bersangkutan.
2).
Untuk kenaikan pangkat periode bulan Oktober angka kredit ditetapkan paling
lambat bulan Juli tahun yang bersangkutan.
d.
Penetapan angka kredit oleh pejabat yang berwenang sesuai ketentuan yang
berlaku;
e.
BSDM menyampaikan PAK kepada yang bersangkutan melalui kepala unit kerja;
f.
PAK dijadikan dasar kenaikan jabatan/pangkat Pranata Humas;
g.
BSDM memproses kenaikan jabatan/pangkat berdasarkan usul unit kerja;
2.
Untuk Pranata Humas Terampil (Pelaksana Pemula, Pelaksana, Pelaksana Lanjutan,
Penyelia) dan Pranata Humas Ahli (Pertama, Muda, Madya pangkat Pembina golongan
IV/a) Penetapan Angka Kredit dilakukan di BATAN, dibuat sebanyak 6 (enam) lembar
dengan ketentuan :
a.
2 (dua) lembar dikirimkan kepada Kepala Unit Kerja yang bersangkutan yaitu :
1).
1 (satu) lembar untuk Pranata Humas yang bersangkutan
2).
1 (satu) lembar untuk Kepala Unit Kerja Pranata Humas yang bersangkutan
b.
1 (satu) lembar untuk Sekretaris Tim Penilai Jabatan Pranata Humas BATAN.
c.
1 (satu) lembar untuk disampaikan kepada Kepala BKN atau Kepala Kantor Regional
BKN yang bersangkutan
d.
1 (satu) lembar untuk disampaikan kepada Menteri KOMINFO
e.
1 (satu) lembar untuk arsip BSDM
3.
Penetapan angka kredit khusus untuk Pranata Humas Madya pangkat Pembina Tk. I
golongan ruang IV/b dan Pembina Utama golongan ruang IV/c dilakukan di instansi
pembina Jabatan Fungsional Pranata Humas yaitu Kementrian KOMINFO, sebelum UPAK
tersebut diajukan ke Kementrian KOMINFO, maka berkas bukti penilaian angka kredit
harus terlebih dahulu mendapat penilaian awal oleh TPJ Pranata Humas BATAN.
C.
PERHITUNGAN ANGKA KREDIT
1.
Kaitan antara jenjang jabatan, pangkat, golongan dan angka kredit kumulatif minimal
dalam jabatan fungsional Pranata Humas sebagaimana tersebut dalam tabel sebagai
berikut:
a.
Pranata Humas Terampil
Jenjang Jabatan
Pranata Humas
(PH)
Pangkat, Golongan
Angka
Kredit
Kumulatif
Minimal
Angka Kredit yang
Dibutuhkan untuk
Naik Pangkat
1
2
3
4
PH Pelaksana
Pemula
Pengatur Muda, II/a
25
15
PH Pelaksana
Pengatur Muda Tk. I, II/b
40
20
Pengatur, II/c
60
20
Pengatur Tk. I, II/d
80
20
PH Pelaksana
Lanjutan
Penata Muda, III/a
100
50
Penata Muda Tk. I , III/b
150
50
PH Penyelia
Penata, III/c
200
100
(PH)
Kumulatif
Minimal
Naik Pangkat
1
2
3
4
Pertama
Penata Muda, III/a
100
50
Penata Muda Tk. I , III/b
150
50
Muda
Penata, III/c
200
100
Penata Tk. I, III/d
300
100
Madya
Pembina, IV/a
400
150
Pembina Tk. I, IV/b
550
150
Pembina Utama Muda, IV/c
700
2.
Komposisi angka kredit dan jumlah angka kredit kumulatif minimal untuk pengangkatan
dan kenaikan jabatan/pangkat sebagaimana tersebut dalam tabel sebagai berikut :
a.
Pranata Humas Terampil
Unsur
Prosentase
Jenjang Jabatan/Pangkat/Golongan/Angka Kredit
Pranata Humas (PH)
PH
Pelaksana
Pemula
PH Pelaksana
PH
Pelaksana
Lanjutan
PH
Penyelia
II/a
II/b II/c II/d III/a III/b III/c III/d
I. UTAMA
A. Pendidikan
B. Pelayanan Informasi
dan Kehumasan
C. Pengembangan
Profesi
≥ 80 %
20
32
48
64
80
120 160 240
II. PENUNJANG
Pendukung
Pelaksanaan Kegiatan
Pranata Humas
≤ 20 %
5
8
12
16
20
30
40
60
JUMLAH
100 %
25
40
60
80
100 150 200
300
b. Pranata Humas Ahli
Unsur
Prosentase
Jenjang Jabatan/Pangkat/Golongan/Angka
Kredit Pranata Humas (PH)
PH
Pertama
PH
Muda
PH
Madya
III/a III/b III/c
III/d IV/a IV/b
IV/c
I. UTAMA
A. Pendidikan
B. Pelayanan
Informasi
dan Kehumasan
C. Pengembangan
Profesi
≥ 80 %
80
120
160
240
320 440
560
II. PENUNJANG
Pendukung
Pelaksanaan Kegiatan
Pranata Humas
≤ 20 %
20
30
40
60
80
110
140
JUMLAH
100 %
100 150
200
300
400 550
700
3.
Jumlah angka kredit kumulatif minimal yang harus dipenuhi oleh setiap PNS untuk
dapat diangkat dalam jabatan dan kenaikan jabatan/pangkat Pranata Humas dengan
ketentuan :
a.
Sekurang-kurangnya 80% (delapan puluh persen) angka kredit berasal dari unsur
utama.
b.
Sebanyak-banyaknya 20% (dua puluh persen) angka kredit berasal dari unsur
penunjang.
4.
Pranata Humas Madya yang akan naik pangkat menjadi Pembina Tingkat I, golongan
ruang IV/b dan menjadi Pembina Utama Muda golongan IV/c, angka kredit kumulatif
yang disyaratkan sekurang-kurangnya 12 (dua belas) harus berasal dari unsur
pengembangan profesi.
5.
Pranata Humas Penyelia, pangkat Penata Tingkat I, golongan ruang III/d, setiap tahun
sejak menduduki jabatan/pangkatnya diwajibkan mengumpulkan sekurang-kurangnya
10 (sepuluh) angka kredit dari kegiatan tugas pokok
6.
Pranata Humas Madya, pangkat Pembina Utama Muda, golongan ruang IV/c, setiap
tahun sejak menduduki jabatan/pangkat diwajibkan mengumpulkan
sekurang-kurangnya 20 (dua puluh) angka kredit dari kegiatan tugas pokok.
7.
Penilaian Angka Kredit Pranata Humas
a.
Pranata Humas yang melaksanakan tugas di atas jenjang jabatannya, angka kredit
yang diperoleh ditetapkan sebesar 80% (delapan puluh persen) dari angka kredit
setiap butir kegiatan.
b.
Pranata Humas yang melaksanakan tugas setingkat di bawah jenjang jabatannya,
angka kredit yang diperoleh ditetapkan sama dengan angka kredit dari setiap butir
kegiatan.
9.
Pembagian angka kredit bagi Pranata Humas yang secara bersama-sama membuat
karya tulis/karya ilmiah di bidang informasi dan kehumasan, ditetapkan sebagai berikut:
a.
60% bagi penulis utama;
BAB III
PEMBINAAN KARIER JABATAN FUNGSIONAL PRANATA HUMAS
A.
PERSYARATAN DAN KETENTUAN PENGANGKATAN JABATAN PRANATA HUMAS
1.
Pengangkatan PNS kedalam Jabatan Fungsional Pranata Humas dapat dilakukan melalui
mekanisme:
a.
Pengangkatan pertama kali, yaitu pengangkatan yang dilakukan melalui proses
formasi CPNS dengan persyaratan :
1).
Pranata Humas Terampil
a)
Ijazah serendah-rendahnya SLTA sesuai dengan kualifikasi yang ditentukan;
b)
Pangkat serendah-rendahnya Pengatur Muda golongan ruang II/a;
c)
Setiap unsur penilaian prestasi kerja dalam DP3 sekurang-kurangnya bernilai
baik dalam 1 (satu) tahun terakhir;
d)
Memiliki angka kredit kumulatif minimal sesuai ketentuan.
2).
Pranata Humas Ahli
a)
Ijazah serendah-rendahnya Sarjana/DIV sesuai dengan kualifikasi yang
ditentukan;
b)
Pangkat serendah-rendahnya Penata Muda golongan ruang III/a;
c)
Setiap unsur penilaian prestasi kerja dalam DP3 sekurang-kurangnya
bernilai baik dalam 1 (satu) tahun terakhir;
d)
Memiliki angka kredit kumulatif minimal sesuai ketentuan.
b.
Perpindahan jabatan dari jabatan lain dengan persyaratan :
1)
Semua persyaratan pengangkatan pertama kali sebagai Pranata Humas
Terampil dan/atau Pranata Humas Ahli.
2)
Pengalaman dalam kegiatan pelayanan informasi dan kehumasan
sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun;
3)
Usia setinggi-tingginya 5 (lima) tahun sebelum mencapai batas usia pensiun
dari jabatan terakhir yang dipangkunya;
4)
Unsur penilaian prestasi kerja dalam DP3 sekurang-kurangnya bernilai baik
dalam 1 (satu) tahun terakhir.
c.
Pejabat Fungsional Pranata Humas yang diangkat berdasarkan pengangkatan
pertama kali maupun perpindahan jabatan, paling lambat 2 (dua) tahun sejak
diangkat dalam jabatan Pranata Humas wajib lulus pendidikan dan pelatihan
fungsional Pranata Humas, apabila tidak lulus maka akan diberhentikan dari jabatan
fungsionalnya.
2.
Pangkat dan golongan ruang PNS yang diangkat ke dalam jabatan fungsional Pranata
Humas ditetapkan sama dengan pangkat dan golongan ruang yang dimiliki, sedangkan
jenjang jabatan Pranata Humas ditetapkan berdasarkan angka kredit yang tertuang
dalam SK PAK yang dimiliki.
3.
Setiap pengangkatan PNS kedalam jabatan fungsional Pranata Humas harus
berdasarkan pada formasi yang ditetapkan oleh MENPAN setelah mendapat
pertimbangan
Kepala
BKN
sesuai
pasal
23
Peraturan
MENPAN
Nomor
pengangakatan jabatan fungsional Pranata Humas kepada kepala unit kerja
setingkat eselon II.
b.
Unit kerja mengajukan permohonan kepada Ketua TPJPH-BATAN up. Kepala BSDM
untuk pengangkatan PNS dalam jabatan Pranata Humas, dengan melampirkan
dokumen sebagai berikut:
1)
DUPAK beserta lampirannya yang telah diisi dengan benar.
2)
Berkas-berkas bukti penilaian dari kegiatan Unsur Utama dan Unsur Penunjang
3)
Kelengkapan Adminstrasi sebagai berikut :
a)
Fotokopi Ijazah SLTA/DIII untuk Pranata Humas Tingkat Terampil; fotokopi
Ijazah S1/DIV untuk Pranata Humas Tingkat Ahli yang diakreditasi dan atau
dilegalisir pejabat yang berwenang.
b)
Fotokopi Kartu Pegawai yang dilegalisir.
c)
Fotokopi SK CPNS yang dilegalisir.
d)
Fotokopi SK PNS yang dilegalisir.
e)
Fotokopi SK Kenaikan Pangkat terakhir yang dilegalisir.
f)
Fotokopi DP3 setiap unsur bernilai baik pada tahun terakhir yang dilegalisir.
c.
Proses pengangkatan dalam jabatan Pranata Humas dimulai dari Usul Penetapan
Angka Kredit sebagaimana dimaksud dalam Bab II huruf B angka 1.
d.
PNS yang diangkat dalam jabatan Pranata Humas tidak dapat menduduki jabatan
rangkap, dengan jabatan struktural/jabatan fungsional lainnya.
B.
KENAIKAN JABATAN DAN PANGKAT
1.
Ketentuan dan Persyaratan Kenaikan Jabatan/Pangkat
a.
Penetapan
angka
kredit
digunakan
sebagai
salah
satu
dasar
untuk
mempertimbangkan kenaikan jabatan dan/atau kenaikan pangkat jabatan fungsional
Pranata Humas sesuai ketentuan berlaku.
b.
Pejabat Fungsional Pranata Humas dapat dinaikan jenjang jabatannya apabila
memenuhi ketentuan :
1)
Memiliki angka kredit kumulatif minimal yang ditentukan untuk kenaikan
jenjang jabatan.
2)
Sekurang-kurangnya telah 1 (satu) tahun dalam jabatan terakhir.
3)
Setiap unsur DP3 sekurang-kurangnya bernilai baik dalam 1 (satu) tahun
terakhir.
c.
Pejabat Fungsional Pranata Humas dapat dinaikan pangkatnya setingkat lebih tinggi
apabila memenuhi ketentuan :
1)
Memiliki angka kredit kumulatif minimal yang ditentukan untuk kenaikan
jenjang pangkat.
2)
Sekurang-kurangnya telah 2 (dua) tahun dalam pangkat terakhir.
3)
Setiap unsur DP3 sekurang-kurangnya bernilai baik dalam 2 (dua) tahun
terakhir.
d.
Angka kredit sebagaimana tersebut pada huruf a, b dan c di atas, berasal dari Unsur
Utama sekurang-kurangya 80% (delapan puluh persen) dan dari Unsur Penunjang
sebanyak-banyaknya 20% (dua puluh persen).
e.
Angka kredit dari Unsur Utama, berasal dari unsur pendidikan, kegiatan pelayanan
informasi dan kehumasan, dan pengembangan profesi dengan ketentuan :
1)
Bagi Pranata Humas Tingkat Ahli yang naik jabatan menjadi Pranata Humas
Muda sampai dengan Pranata Humas Madya, atau naik pangkat menjadi Penata
golongan ruang III/c sampai dengan pangkat Pembina Utama Muda golongan
ruang IV/c :
a)
Kegiatan pelayanan informasi dan kehumasan sekurang-kurangnya 30%
(tiga puluh persen).
b)
Kegiatan pengembangan profesi sebanyak-banyaknya 70% (tujuh puluh
persen).
2)
Bagi Pranata Humas Tingkat Terampil yang naik jabatan menjadi Pranata
Humas Pelaksana, sampai dengan Pranata Humas Penyelia, atau naik pangkat
menjadi Pengatur Muda Tingkat I golongan ruang II/b sampai dengan Penata
golongan ruang III/d :
a)
Kegiatan pelayanan informasi dan kehumasan sekurang-kurangnya 70%
(tujuh puluh persen).
b)
Kegiatan pengembangan profesi sebanyak-banyaknya 30% (tiga puluh
persen).
f.
PNS yang diangkat dalam jabatan fungsional Pranata Humas, dan telah memperoleh
angka kredit yang dipersyaratkan untuk kenaikan jabatan/pangkat satu tingkat lebih
tinggi pada tahun pertama dalam masa jabatan/pangkat yang didudukinya, maka
pada tahun berikutnya yang bersangkutan tetap diharuskan mengumpulkan angka
kredit sekurang-kurangnya 20% (dua puluh persen) dari jumlah angka kredit yang
dipersyaratkan untuk kenaikan jabatan/pangkat berikutnya.
2.
Pejabat fungsional Pranata Humas yang memperoleh ijazah dalam tingkat pendidikan
yang lebih tinggi dapat dipertimbangkan untuk kenaikan jabatan/pangkat dengan
ketentuan :
a.
Ijazah yang diperoleh dalam status tugas belajar (sesuai dengan ketentuan yang
berlaku) dapat dinaikkan apabila dilengkapi dengan SK pembebasan sementara dari
jabatan Pranata Humas karena tugas belajar.
b.
Ijazah yang diperoleh atas biaya sendiri di luar jam kerja dapat dinilaikan dengan
syarat :
1)
Ijazah yang diperoleh sesuai dengan tugas pokoknya.
2)
Ijazah yang diperoleh sekurang-kurangnya telah 1 (satu) tahun.
3)
Telah mengikuti ujian penyesuaian ijazah dan dinyatakan lulus
3.
Prosedur Kenaikan Jabatan/Pangkat
a.
PNS yang telah memenuhi ketentuan dan persyaratan secara hirarkis mengajukan
permohonan kenaikan jabatan/pangkat kepada Kepala Unit kerja setingkat Eselon
II.
b.
Unit kerja mengajukan permohonan kepada Ketua TPJPH-BATAN up. Kepala BSDM
untuk kenaikan jabatan/pangkat, dengan melampirkan dokumen sebagai berikut:
1)
DUPAK beserta lampirannya yang telah diisi dengan benar.
2)
Berkas-berkas bukti penilaian dari kegiatan Unsur Utama dan Unsur Penunjang
3)
Kelengkapan administrasi sebagai berikut :
a)
Kenaikan Jabatan
penjenjangan jabatan fungsional Pranata Humas.
(5)
Fotokopi DP3 1 (satu) tahun terakhir yang dilegalisir.
b)
Kenaikan Pangkat
(1)
Fotokopi Penetapan Angka Kredit (PAK) yang dilegalisir.
(2)
Fotokopi SK Jabatan Pranata Humas terakhir yang dilegalisir.
(3)
Fotokopi SK Kenaikan Pangkat terakhir yang dilegalisir.
(4)
Fotokopi DP3 2 (dua) tahun terakhir yang dilegalisir.
c.
Proses kenaikan jabatan/pangkat dalam jabatan Pranata Humas dimulai dari Usul
Penetapan Angka Kredit sebagaimana dimaksud dalam Bab II huruf B angka 1.
C.
PEMBEBASAN SEMENTARA
Pejabat fungsional Pranata Humas dapat dibebaskan sementara karena hal-hal sebagai
berikut:
1.
Tidak dapat memenuhi angka kredit :
a.
Dalam jangka waktu 5 (lima) tahun sejak diangkat dalam pangkat dan atau jabatan
terakhir tidak dapat mengumpulkan angka kredit yang ditentukan untuk kenaikan
jabatan/pangkat setingkat lebih tinggi bagi Pranata Humas Pelaksana Pemula
golongan ruang II/a sampai dengan Pranata Humas Penyelia golongan ruang III/c,
serta Pranata Humas Pertama golongan ruang III/a sampai dengan Pranata Humas
Madya golongan ruang IV/b.
b.
Dalam jangka waktu 1 (satu) tahun sejak diangkat dalam jabatan/pangkat terakhir
tidak dapat mengumpulkan angka kredit sekurang-kurangnya 10 (sepuluh) angka
kredit dari kegiatan tugas pokok bagi Pranata Humas Penyelia golongan ruang III/d
dan sekurang-kurangnya 20 (dua puluh) angka kredit dari kegiatan tugas pokok bagi
Pranata Humas Madya golongan ruang IV/c.
2.
Dijatuhi hukuman disiplin PNS tingkat sedang atau tingkat berat berupa penurunan
pangkat berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 1980. SK pembebasan
sementara berlaku terhitung mulai tanggal berlakunya hukuman disiplin, selama
menjalani hukuman disiplin dapat tetap melaksanakan sebagian tugas pokoknya, tetapi
tidak diberikan nilai angka kredit dan tunjangan fungsionalnya tidak dibayarkan.
3.
Diberhentikan sementara sebagai PNS berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 4
Tahun 1966. SK pembebasan sementara berlaku terhitung mulai tanggal berlakunya
pemberhentian sementara sebagai PNS dan tunjangan fungsionalnya tidak dibayarkan.
4.
Ditugaskan secara penuh diluar jabatan fungsional Pranata Humas. SK pembebasan
sementara berlaku terhitung mulai tanggal pelantikan bagi pejabat struktural dan
tunjangan fungsionalnya tidak dibayarkan.
5.
Melaksanakan cuti diluar tanggungan negara kecuali untuk persalinan yang ke-3 dan
seterusnya, SK pembebasan sementara berlaku terhitung mulai tanggal berlakunya cuti
di luar tanggungan negara dan tunjangan fungsionalnya tidak dibayarkan.
6.
Menjalani tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan, SK pembebasan sementara berlaku
terhitung mulai bulan berikutnya setelah TMT tugas belajar, selama pembebasan
sementara tetap dapat dipertimbangkan kenaikan pangkat pilihan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan, angka kredit selama pembebasan sementara tidak
dapat digunakan untuk kenaikan pangkat dalam jabatan fungsional Pranata Humas,
tunjangan jabatan fungsionalnya dihentikan terhitung mulai bulan ke-7 (tujuh).
D.
SURAT PERINGATAN
Biro Sumber Daya Manusia berkewajiban memberikan peringatan kepada pejabat Pranata
Humas yang akan habis masa jabatannya, selambat-lambatnya 6 (enam) bulan sebelum
batas waktu menduduki jabatan/pangkat berakhir.
E.
PENGANGKATAN KEMBALI DALAM JABATAN PRANATA HUMAS
1.
Pejabat Pranata Humas yang dibebaskan sementara dari jabatanya karena tidak dapat
menambah angka kredit yang dipersyaratkan untuk kenaikan jabatan/pangkat setingkat
lebih tinggi, dapat diangkat kembali jabatan/pangkatnya satu tingkat lebih tinggi dari
jabatan/pangkat semula, apabila :
a.
Semua persyaratan yang diwajibkan untuk kenaikan jabatan/pangkat satu tingkat
lebih tinggi telah terpenuhi;
b.
Usulan dari unit kerja yang ditanda tangani pejabat setingkat eselon II;
c.
Melampirkan berkas bukti penilaian;
d.
Usia masih di bawah Batas Usia Pensiun (BUP) sesuai dengan peraturan yang
berlaku;
e.
Disetujui dan ditetapkan dalam sidang Tim Penilai sesuai dengan peraturan yang
berlaku;
f.
Diusulkan dalam periode waktu 12 (dua belas) bulan sejak Surat Keputusan
Pembebasan Sementara berlaku;
g.
Melampirkan Surat Keputusan Pembebasan Sementara dan PAK terakhir.
2.
Pejabat Pranata Humas yang dibebaskan sementara dari jabatannya karena hukuman
disiplin, dapat diangkat kembali ke dalam jabatan Pranata Humas semula, apabila :
a.
Telah selesai menjalankan hukuman disiplin yang dibuktikan dengan surat
keputusan yang sah dari pejabat yang berwenang;
b.
Usulan dari unit kerja yang ditanda tangani kepala unit kerjanya dengan
mencantumkan tanggal pengangkatan kembali yang dimaksud;
c.
Usia masih di bawah Batas Usia Pensiun (BUP) sesuai dengan peraturan yang
berlaku;
a.
Telah selesai menjalankan hukuman pemberhentian sementara dari PNS yang
dibuktikan dengan surat yang sah dari pejabat yang berwenang;
b.
Usulan dari unit kerja yang ditanda tangani Kepala Unit Kerjanya dengan menyebut
tanggal pengangkatan kembali yang dimaksud;
c.
Usia masih di bawah Batas Usia Pensiun (BUP) sesuai dengan peraturan yang
berlaku;
d.
Melampirkan Surat Keputusan Pembebasan Sementara dan PAK terakhir.
4.
Pejabat Pranata Humas yang dibebaskan sementara dari jabatan karena diangkat dalam
jabatan struktural atau karena ditugaskan di luar lingkungan jabatan fungsional Pranata
Humas, dapat diangkat kembali ke dalam jabatan Pranata Humas semula, apabila :
a.
Telah selesai menjalankan tugas sebagai pejabat struktural atau telah selesai
menjalankan tugas di luar lingkungan jabatan fungsional Pranata Humas dibuktikan
dengan surat keputusan dari pejabat yang berwenang;
b.
Usulan dari unit kerja yang ditanda tangani oleh pejabat setingkat eselon II dengan
mencantumkan tanggal pengangkatan kembali yang dimaksud;
c.
Usia masih di bawah Batas Usia Pensiun (BUP) sesuai dengan peraturan yang
berlaku;
d.
Melampirkan Surat Keputusan Pembebasan Sementara dan PAK terakhir.
5.
Pejabat Pranata Humas yang dibebaskan sementara dari jabatannya karena
melaksanakan cuti di luar tanggungan negara, dapat diangkat kembali ke dalam jabatan
Pranata Humas semula, apabila :
a.
Telah selesai menjalankan cuti di luar tanggungan negara yang dibuktikan dengan
surat keputusan yang sah dari pejabat yang berwenang;
b.
Usulan dari unit kerja yang ditanda tangani Kepala Unit Kerjanya dengan
mencantumkan tanggal pengangkatan kembali yang dimaksud;
c.
Usia masih di bawah Batas Usia Pensiun (BUP) sesuai dengan peraturan yang
berlaku;
d.
Melampirkan Surat Keputusan Pembebasan Sementara dan PAK terakhir.
6.
Pejabat Pranata Humas yang dibebaskan sementara dari jabatannya karena
menjalankan tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan, dapat dianggkat kembali ke dalam
jabatan Pranata Humas semula, apabila :
a.
Surat keputusan aktif kembali bekerja dari Kepala BSDM;
b.
Usulan dari unit kerja yang ditanda tangani oleh pejabat setingkat eselon II dengan
mencantumkan tanggal pengangkatan kembali yang dimaksud;
c.
Usia masih di bawah Batas Usia Pensiun (BUP) sesuai dengan peraturan yang
berlaku;
F.
PEMBERHENTIAN DARI JABATAN PRANATA HUMAS
1.
Pejabat fungsional Pranata Humas akan diberhentikan dari jabatannya apabila :
a.
Tidak dapat mengumpulkan angka kredit kumulatif minimal untuk kenaikan pangkat
yang setingkat lebih tinggi, dalam jangka waktu 1 (satu) tahun sejak dibebaskan
sementara.
b.
Dijatuhi hukuman disiplin tingkat berat yang telah mempunyai kekuatan hukum
tetap berupa pemberhentian sebagai Pegawai Negeri Sipil berdasarkan Peraturan
Pemerintah Nomor 30 Tahun 1980.
c.
Dijatuhi hukuman penjara atau kurungan berdasarkan keputusan pengadilan yang
telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap.
2.
Pejabat Fungsional Pranata Humas yang diberhentikan :
a.
Tidak wajib melaksanakan tugas Pranata Humas;
b.
Tidak berhak atas tunjangan jabatan fungsional Pranata Humas;
c.
Kenaikan pangkatnya dipertimbangkan berdasarkan ketentuan yang berlaku diluar
jabatan fungsional Pranata Humas;
d.
Tidak dapat diangkat kembali kedalam jabatan fungsional Pranata Humas.
3.
Pranata Humas yang telah diberhentikan dapat dinaikkan pangkatnya secara reguler
apabila:
a.
Pangkatnya belum mencapai pangkat tertinggi berdasarkan pendidikan formalnya;
b.
Telah 4 (empat) tahun atau lebih dalam pangkat tersebut;
Dalam memberikan angka kredit terhadap usul penetapan angka kredit jabatan fungsional
Pranata Humas di lingkungan BATAN, Tim Penilai menggunakan pedoman penilaian sesuai
Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 05/PER/M.KOMINFO/3/2008 tentang
Tata Kerja dan Tata Cara Penilaian Angka Kredit Jabatan Fungsional Pranata Humas (Pedoman
Teknis Pelaksanaan Butir Kegiatan dan Penilaian Angka Kreditnya) sebagai berikut :
A.
UNSUR UTAMA
1.
Pendidikan, meliputi :
a.
Pendidikan sekolah dan memperoleh Ijazah/gelar;
b.
Pendidikan dan pelatihan fungsional di bidang informasi dan kehumasan serta
memperoleh Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan (STTPP);
c.
Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan serta memperoleh sertifikat.
2.
Pelayanan Informasi dan Kehumasan, meliputi :
a.
Perencanaan pelayanan informasi dan kehumasan;
b.
Pelayanan informasi;
c.
Pelaksanaan hubungan kelembagaan;
d.
Pelaksanaan hubungan personil;
e.
Pengembangan pelayanan informasi dan kehumasan.
3.
Pengembangan Profesi, meliputi :
a.
Pembuatan karya tulis/karya ilmiah di bidang informasi dan kehumasan;
b.
Penerjemahan/Penyaduran buku atau karya ilmiah lain di bidang informasi dan
kehumasan;
c.
Menyusun pedoman petunjuk teknis informasi dan kehumasan;
d.
Memberikan konsultasi informasi dan kehumasan yang bersifat konsep.
B.
UNSUR PENUNJANG
Penunjang Tugas Pranata Humas, meliputi:
1.
Pengajar atau pelatih di bidang informasi dan kehumasan;
2.
Berperan serta dalam seminar/lokakarya/konferensi;
3.
Kenggotaan dalam organisasi profesi;
4.
Keanggotaan dalam tim penilai jabatan fungsional Pranata Humas;
5.
Memperoleh piagam penghormatan;
C.
RINCIAN BUTIR KEGIATAN DAN PENILAIAN ANGKA KREDIT PRANATA HUMAS
1. Pranata Humas Pelaksana Pemula
NO UNSUR SUB UNSUR BUTIR KEGIATAN ANGKA
KREDIT RUANG LINGKUP KEGIATAN BUKTI FISIK PELAKSANA
1 2 3 4 5 6 7 8 I. PENDIDIKAN A. Pendidikan sekolah dan memperoleh Ijazah/Gelar 1. Diploma III (D3) 2. Diploma II (D2) 3. SLTA/D.1 60 40 25
Melanjutkan pendidikan formal dengan jurusan yang sesuai dengan bidang tugasnya, dan ijazah diperoleh setelah diangkat sebagai pejabat fungsional Pranata Humas
Foto copy ijazah yang telah dilegalisir
Semua jenjang
B. Diklat fungsional di bidang informasi dan kehu masan serta memperoleh STTPL/Sertifikat
1. Lamanya lebih dari 960 jam 2. Lamanya 641-960 jam 3. Lamanya 481-640 jam 4. Lamanya 161-480 jam 5. Lamanya 81-160 jam 6. Lamanya 30-80 jam 15 9 6 3 2 1
Mendapatkan tugas dari pejabat yang berwenang. Untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan yang berkaitan dengan bidang tugasnya
Sertifikat sesuai dengan diklat yang diikuti yang ditandatangani oleh pejabat yang berwenang Semua jenjang C. Pendidikan dan pelatihan Prajabatan
Pendidikan dan pelatihan Prajabatan Tingkat II
1,5 Mendapatkan tugas dari pejabat yang berwenang. Untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan Prajabatan
Surat Tanda Lulus Diklat Prajabatan Semua Jenjang II. PELAYANAN INFORMASI DAN KEHUMASAN A. Perencanaan Pelayanan Informasi dan Kehumasan 1. Mengumpulkan data, informasi untuk penyusunan rencana pelayanan informasi dan kehumasan
0,005 Mengumpulkan dan menghimpun data/ informasi yang meliputi: data kegiatan yang sedang berjalan, hasil evaluasi kegiatan, data kebutuhan informasi, masyarakat, data kondisi (statis dan dinamis) masyarakat data kondisi sumberdaya pelayanan
Laporan berisi kumpulan data dan informasi untuk menyusun rencana pelayanan informasi dan kehumasan PH Pelaksana Pemula
7. Menyusun rencana kerja pelayanan informasi dan kehumasan oleh : a. Pelaksanaan pemula
0,006 Menyusun kerangka acuan pelaksanaan kegiatan pelayanan informasi dan kehumasan yang memuat latar belakang, tujuan, sasaran, keluaran, metoda, jadwal pelaksanaan dan pembiayaan
Rencana kerja layanan informasi dan
kehumasan dalam bentuk kerangka acuan
PH Pelaksana Pemula
B. Pelayanan Informasi
1. Mengumpulkan data dan informasi untuk pelayanan informasi
0,006 Mengumpulkan data/informasi dari media, masyarakat dan sumber lainnya serta menuangkan/mencatat dalam bentuk form/laporan Laporan kumpulan data/informasi dalam bentuk form/matrik PH Pelaksana Pemula
3. Mengentri data dan informasi
0,006 Memasukan data dan informasi (kuantitatif dan kualitatif) ke dalam komputer sesuai dengan program aplikasi digunakan
Paket data entri PH Pelaksana Pemula
6. Membuat kliping 0,005 Mengkliping berita dan opini dari media cetak sesuai dengan bidang tugas masing-masing
Paket kliping setiap topik
PH Pelaksana Pemula 7. Menyusun desain atau
model informasi layanan
0,008 Menyusun rancangan isi, bentuk dan kemasan informasi yang berkaitan dengan layanan publik
Desain layanan publik PH Pelaksana Pemula 12. Melakukan pelayanan
informasi secara stasioner (fax, telepon)
0,002 Menerima dan mengirim informasi melalui telepon dan fax serta e-mail
Laporan melakukan layanan informasi melalui fax/telepon perkegiatan PH Pelaksana Pemula C. Pelaksanaan Hubungan Kelembagaan 5. Memantau penempatan sarana dan fasilitas penye lenggaraan konperensi pers, seminar, lokakarya, danpertemuan sejenis
0,005 Mengamati secara langsung dan mencatat penempatan sarana dan prasarana penyelenggaraan konperensi pers, seminar, lokakarya, dan kegiatan sejenis
Laporan hasil pantauan fasilitas konperensi pers, seminar, lokakarya dan pertemuan sejenis PH Pelaksana Pemula
NO UNSUR SUB UNSUR BUTIR KEGIATAN ANGKA
KREDIT RUANG LINGKUP KEGIATAN BUKTI FISIK PELAKSANA
1 2 3 4 5 6 7 8 III. PENGEMBANGAN PROFESI A. Pembuatan Karya Tulis ilmiah di bidang Informasi dan kehumasan Catatan : Apabila penulis lebih dari satu orang, penilaian bagi penulis utama 60%, penulis pembantu 40%, penulis pembantu sebanyak banyaknya 3 orang
1. Membuat karya tulis ilmiah/ hasil penelitian, pengkajian, survei, dan atau evaluasi di bidang informasi dan kehumasan yang dipublikasikan :
a.Dalam bentuk buku yang diterbitkan dan diedarkan secara nasional
12,50 Membuat karya tulis ilmiah di bidang pelayanan informasi dan kehumasan dalam bentuk buku yang diterbitkan dan
diedarkan secara nasional
Buku atau foto copy yang disyahkan oleh pejabat yang berwenang
Semua jenjang
b.Dalam bentuk majalah ilmiah yang diakui oleh LIPI
6 Membuat karya tulis ilmiah yang diterbitkan dalam majalah ilmiah yang diakui oleh LIPI
Naskah karya tulis yang dimuat dalam majalah ilmiah atau foto copy yang disyahkan oleh pejabat berwenang
Semua jenjang
2. Membuat karya tulis ilmiah/ hasil penelitian, pengkajian, survey, dan atau evaluasi di bidang informasi dan kehumasan yang tidak dipublikasikan a. Dalam bentuk buku
8 Membuat karya tulis ilmiah dalam bentuk buku yang diterbitkan dan diedarkan secara terbatas di lingkungan
lembaga/instansi. Untuk tingkat daerah diedarkan di lingkungan pemerintahan provinsi, kota atau kabupaten
Buku atau foto copynya yang disyahkan oleh pejabat berwenang
Semua jenjang
b.Dalam bentuk makalah 4 Membuat karya tulis ilmiah dalam bentuk makalah yang diterbitkan dan diedarkan secara terbatas di lingkungan
lembaga/instansi. Untuk tingakat daerah diedarkan di lingkungan pemerintahan provinsi, kota atau kabupaten
Naskah karya tulis ilmiah yang dimuat dalam majalah ilmiah atau foto copy yang disyahkan oleh pejabat berwenang
3. Membuat karya tulis berupa tinjauan atau ulasan ilmiah hasil gagasan sendiri di bidang informasi dan kehumasan yang dipublikasikan
a.Dalam bentuk buku yang diterbitkan dan diedarkan secara nasional
8 Menulis tinjauan atau ulasan ilmiah hasil gagasan sendiri di bidang informasi dan kehumasan dalam bentuk buku yang diterbitkan dan diedarkan secara nasional
Buku atau foto copy yang disyahkan oleh pejabat yang berwenang
Semua jenjang
b.Dalam majalah ilmiah yang diakui oleh LIPI
4 Menulis tinjauan atau ulasan ilmiah hasil gagasan sendiri di bidang informasi dan kehumasan yang dimuat dalam majalah ilmiah yang diakui oleh LIPI
Naskah karya tulis yang dimuat dalam majalah ilmiah atau foto copy yang disyahkan oleh pejabat berwenang
Semua jenjang
4. Membuat karya tulis ilmiah berupa tinjauan atau ulasan ilmiah hasil gagasan sendiri di bidang informasi dan kehumasan yang tidak dipublikasikan
a.Dalam bentuk buku
7,50 Membuat karya tulis ilmiah berupa tinjauan atau ulasan ilmiah hasil gagasan sendiri dalam bentuk buku yang diterbitkan dan diedarkan secara terbatas di lingkungan lembaga/instansi. Untuk tingkat daerah diedarkan di lingkungan pemerintahan provinsi, kota atau kabupaten
Buku atau foto copynya yang disyahkan oleh pejabat yang berwenang
Semua jenjang
b.Dalam bentuk makalah 3,50 Membuat karya tulis ilmiah berupa tinjauan atau ulasan ilmiah hasil gagasan sendiri dalam bentuk makalah yang diterbitkan dan diedarkan secara terbatas di lingkungan lembaga/ instansi. Untuk tingkat daerah diedarkan di lingkungan pemerintahan provinsi, kota atau kabupaten
Majalah atau foto copy yang disyahkan oleh pejabat yang berwenang
NO UNSUR SUB UNSUR BUTIR KEGIATAN ANGKA
KREDIT RUANG LINGKUP KEGIATAN BUKTI FISIK PELAKSANA
1 2 3 4 5 6 7 8
5. Membuat tulisan ilmiah di bidang informasi dan kehumasan yang disebarluas kan melalui media masa
2 Membuat tulisan ilmiah atau artikel di bidang informasi dan kehumasan yang disebarluaskan melalui media massa
Foto copy tulisan ilmiah atau artikel yang disyahkan pejabat berwenang
Semua jenjang
6. Menyampaikan prasaran berupa tinjauan, gagasan, atau ulasan ilmiah dalam pertemuan ilmiah di bidang informasi dan kehumasan
2,50 Membuat makalah berupa tinjauan, gagasan atau ulasan ilmiah yang disampaikan dalam pertemuan ilmiah di bidang informasi dan kehumasan
Foto copy makalah yang disampaikan dalam pertemuan ilmiah yang disyahkan penanggung jawab pertemuan ilmiah
Semua jenjang
B. Penerjemahan/ Penyaduran buku atau karya ilmiah di bidang informasi dan kehumasan
Menerjemahkan/ Penyaduran buku atau karya ilmiah di bidang informasi dan kehumasan yang dipublikasikan :
a. Dalam bentuk buku yang diterbitkan dan di edarkan secara nasional
7 Mengalihbahasakan buku atau karya ilmiah di bidang informasi dan kehumasan
Buku
terjemahan/saduran yang diterbitkan secara nasional
Semua jenjang
b. Dalam majalah ilmiah yang diakui oleh LIPI
3,50 Mengalihbahasakan majalah ilmiah Konsep/naskah saduran majalah ilmiah Semua jenjang C. Penyusunan pedoman petunjuk teknis pelayanan informasi dan kehumasan a. Menyusun standar penyelenggaraan informasi dan kehumasan yang diakui oleh Kementrian Komunikasi dan Informatika dan diedarkan secara nasional
5 Menelaah referensi dan menyusun konsep
standart operating procedure (SOP) untuk
satu bentuk penyelenggaraan pelayanan informasi dan kehumasan
Naskah SOP penyelenggaraan pelayanan informasi dan kehumasan
b. Menyusun pedoman umum, petunjuk teknis informasi dan kehumasan
3 Menelaah kegiatan-kegiatan pelayanan informasi dan kehumasan yang telah dilaksanakan atau diprogramkan dan membuat konsep pedoman berdasarkan jenis pelayanan informasi dan kehumasan yang dilakukan
Naskah pedoman umum atau petunjuk teknis informasi dan kehumasan Semua jenjang D. Pemberian konsultasi informasi dan kehumasan yang bersifat konsep
a. Institusi 1,50 Memberikan bimbingan dan konsultasi kepada instansi yang memerlukan sesuai dengan permasalahan
Naskah pemberian konsultasi
Semua jenjang
b. Perorangan 1 Memberikan bimbingan dan konsultasi kepada perorangan yang memerlukan sesuai dengan permasalahan
Naskah pemberian konsultasi Semua jenjang IV PENUNJANG TUGAS PRANATA HUMAS A. Pengajar/ Pelatih di Bidang Informasi dan Kehumasan Mengajar/Melatih pada Pendidikan dan Pelatihan Pegawai
0,03 Setiap
Jam
Mengajar/melatih pada Pendidikan dan Pelatihan PNS dalam bidang informasi dan kehumasan
Surat tugas atau surat keterangan mengajar dari penyelenggara diklat Semua jenjang B. Peran serta dalam Seminar/ Lokakarya/ Konperensi Mengikuti seminar/ lokakarya/konperensi, sebagai : a. Pemrasaran 3 Setiap kali
Mengikuti seminar /lokakarya/Konperensi sebagai pemrasaran maksimal 2 kali dalam satu tahun Sertifikat dari penyelenggara seminar/lokakarya/ konperensi Semua jenjang b. Moderator / Pembahas / Narasumber 2 Setiap Kali
Mengikuti seminar / lokakarya / konperensi sebagai moderator / pembahas/
narasumber, maksimal 2 kali dalam satu tahun Sertifikat dari penyelenggara seminar/lokakarya/ konperensi Semua jenjang
NO UNSUR SUB UNSUR BUTIR KEGIATAN ANGKA
KREDIT RUANG LINGKUP KEGIATAN BUKTI FISIK PELAKSANA
1 2 3 4 5 6 7 8
c. Peserta 1
Setiap kali
Mengikuti seminar / lokakarya / konperensi sebagai peserta, maksimal 2 kali dalam satu tahun Sertifikat dari penyelenggara seminar/lokakarya/ konperensi Semua jenjang C. Keanggotaan dalam organisasi profesi
Menjadi anggota organisasi profesi, sebagai:
a. Pengurus Aktif
1 Setiap
tahun
Menjadi pengurus organisasi profesi dalam bidang informasi dan kehumasan dalam lingkup internasional , nasional, propinsi atau kabupaten/kota Surat keputusan pengurus organisasi profesi Semua jenjang b. Anggota Aktif 0,75 Setiap tahun
Menjadi anggota aktif organisasi profesi dalam bidang informasi dan kehumasan dalam lingkup internasional , nasional, propinsi atau kabupaten/kota
Surat keputusan pengurus organisasi profesi Semua jenjang D. Keanggotaan dalam Tim Penilai Jabatan Fungsional Pranata Humas
Menjadi anggota aktif Tim Penilai Angka Kredit Jabatan Fungsional Pranata Humas
0,5 Setiap
tahun
Menjadi anggota tim penilai angka kredit Pranata Humas
Foto copy SK sebagai anggota Tim Penilai Angka Kredit Pranata Humas yang disyahkan pejabat kepegawaian Semua jenjang E. Perolehan Piagam Kehormatan Memperoleh penghargaan/ tanda jasa Satya Lencana Karya Satya :
a. 30 (tigapuluh) Tahun
3 Memperoleh penghargaan / tanda jasa satya lencana karya satya
Foto copy tanda jasa yang disyahkan pejabat kepegawaian
Semua jenjang
b. 20 (duapuluh) Tahun 2 Memperoleh penghargaan / tanda jasa satya lencana karya satya
Foto copy tanda jasa yang disyahkan pejabat kepegawaian
c. 10 (sepuluh) Tahun 1 Memperoleh penghargaan/ tanda jasa satya lencana karya satya
Foto copy tanda jasa yang disyahkan pejabat kepegawaian
Semua jenjang
F. Perolehan gelar sarjana lainnya
Memperoleh gelar kesarjanaan yang tidak sesuai dengan bidang tugasnya:
1. Sarjana / Diploma IV
5 Memperoleh ijazah sarjana/diploma IV yang tidak sesuai dengan bidang tugasnya
Foto copy ijazah / diploma yang
disyahkan instansi yang berwenang sesuai dengan ketentuan yang berlaku
Semua jenjang
2. Sarjana Muda / Diploma III 4 Memperoleh ijazah sarjana muda/diploma III yang tidak sesuai dengan bidang tugasnya
Foto copy ijazah / diploma yang
disyahkan instansi yang berwenang sesuai dengan ketentuan yang berlaku
Semua jenjang
3. Diploma II 3 Memperoleh diploma II yang tidak sesuai dengan bidang tugasnya
Foto copy ijazah / diploma yang
disyahkan instansi yang berwenang sesuai dengan ketentuan yang berlaku
Semua jenjang
Catatan :
Laporan pelaksanaan setiap butir kegiatan, sepanjang tidak disebutkan dalam juknis
Disyahkan/ditandatangani oleh :
1.
Pejabat struktural yang menjadi atasan langsung Pranata Humas
yang bersangkutan, atau
2.
Pranata Humas senior (berdasarkan jenjang jabatan) yang ditunjuk
oleh pimpinan unit kerja sebagai koordinator Para Pranata Humas
di lingkungan unit kerjanya.
1 2 3 4 5 6 7 8 I. PENDIDIKAN A. Pendidikan sekolah dan memperoleh Ijazah/Gelar 1. Diploma III (D3) 2. Diploma II (D2) 3. SLTA/D.1 60 40 25
Melanjutkan pendidikan formal dengan jurusan yang sesuai dengan bidang tugasnya, dan ijazah diperoleh setelah diangkat sebagai pejabat fungsional Pranata Humas
Foto copy ijazah yang telah dilegalisir
Semua jenjang
B. Diklat fungsional di bidang infor-masi dan kehu-masan serta memperoleh STTPL/ Sertifikat
1. Lamanya lebih dari 960 jam 2. Lamanya 641-960 jam 3. Lamanya 481-640 jam 4. Lamanya 161-480 jam 5. Lamanya 81-160 jam 6. Lamanya 30-80 jam 15 9 6 3 2 1
Mendapatkan tugas dari pejabat yang berwenang. Untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan yang berkaitan dengan bidang tugasnya
Sertifikat sesuai dengan diklat yang diikuti yang ditandatangani oleh pejabat yang berwenang Semua jenjang C. Pendidikan dan pelatihan Prajabatan
Pendidikan dan pelatihan Prajabatan Tingkat II
1,5 Mendapatkan tugas dari pejabat yang berwenang. Untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan Prajabatan
Surat Tanda Lulus Diklat Prajabatan Semua Jenjang II. PELAYANAN INFORMASI DAN KEHUMASAN A. Perencanaan Pelayanan Informasi dan Kehumasan
3. Mengolah data untuk penyusunan rencana pelayanan informasi dan kehumasan
0,008 Mengklasifikasi dan mengedit data/ informasi berdasarkan bidang Polhukam, Ekuin, Kesra atau sesuai dengan bidang tugas masing-masing
Laporan klasifikasi data informasi berdasarka bidang Kesra, Ekuin, Polhukam atau sesuai bidangnya
PH Pelaksana
7. Menyusun rencana kerja pelayanan informasi dan kehumasan oleh : b. Pelaksana
0,008 Menyusun kerangka acuan pelaksanaan kegiatan pelayanan informasi dan kehumasan yang memuat latar belakang, tujuan, sasaran, keluaran, metoda, jadwal pelaksanaan dan pembiayaan
Rencana kerja layanan informasi dan
kehumasan dalam bentuk kerangka acuan
NO UNSUR SUB UNSUR BUTIR KEGIATAN ANGKA
KREDIT RUANG LINGKUP KEGIATAN BUKTI FISIK PELAKSANA
1 2 3 4 5 6 7 8
8. Merancang layout ruang konperensi pers, seminar, rapat kerja, pameran, dan kegiatan sejenis
0,008 Menyusun rancangan tata letak ruang konperensi pers, seminar, rapat kerja, dan pertemuan sejenis sesuai dengan tujuan kegiatan, kondisi sumber daya dan sasaran partisipan
Laporan rancangan
lay-out ruang konperensi
pers, seminar, rapat kerja, dan pertemuan sejenis yang diketahui pejabat yang
berwenang
PH Pelaksana
9. Melakukan survei lokasi atau tempat penyelenggaraan konperensi pers, seminar, lokakarya, rapat kerja, pers
tour dan kegiatan sejenis
0,008 Melakukan peninjauan dan mengumpulkan data lokasi, sarana dan prasarana untuk penyelenggaraan konperensi pers, seminar, lokakarya, rapat kerja, pers tour
dan kegiatan sejenis
Laporan hasil tinjauan lokasi konperensi pers, seminar, lokakarya, rapat kerja, pers tour
dan kegiatan sejenis
PH Pelaksana
11. Menyusun rencana kebutuhan sarana, prasarana dan biaya penyelenggaraan pameran
0,010 Membuat perkiraan kebutuhan sarana dan prasarana dan biaya yang diperlukan dalam penyelenggaraan pameran
Konsep perkiraan kebutuhan penyelenggaraan pameran
PH Pelaksana
14. Menyusun data base pelayanan informasi dan kehumasan
0,008 Menyusun data sesuai format untuk dimasukan dalam komputer (jenis dan data disesuaikan dengan ruang lingkup tugas masing-masing), dikelompokan Ekuin, Polhukam, Kesra
Paket susunan data base pelayanan informasi dan kehumasan
PH Pelaksana
15. Membuat statistik pelayanan informasi dan kehumasan
0,008 Menyajikan data pelayanan informasi dan kehumasan dalam bentuk model statistik (angka dan gambar)
Naskah sajian layanan informasi dan
kehumasan dlm bentuk statistik
B. Pelayanan Informasi
4. Mengolah data dan informasi
0,008 Mengklasifikasi dan mengedit data/ informasi berdasarkan bidang Ekuin, Polhukam, dan Kesra atau sesuai dengan bidang tugas masing-masing
Paket klasifikasi data/ informasi
PH Pelaksana
5. Memutakhirkan data dan informasi publik
0,010 Memperbarui data dan informasi publik sesuai dengan kebutuhan dan
perkembangan situasi
Paket data/informasi yang telah diperbarui
PH Pelaksana
C. Pelaksanaan Hubungan Kelembagaan
11. Melaksanakan tugas sebagai master of ceremony
0,008 Menjadi MC di kantor/lembaga sendiri dan di tempat lain di bidang pelayanan informasi dan kehumasan
Laporan menjadi MC dan melampirkan surat tugas atau undangan untuk menjadi MC
PH Pelaksana
12. Meliputi kegiatan pelayanan informasi dan kehumasan
0,010 Melakukan pengamatan langsung dan menghimpun data/informasi dalam pelaksanaan pelayanan informasi
Laporan berisi himpunan data/informasi dalam pelaksanaan pelayanan informasi dan kehumasan PH Pelaksana D. Pelaksanaan Hubungan Personil
1. Mengumpulkan data dan informasi untuk pelaksanaan hubungan personil
0,008 Mencari dan menghimpun data/ informasi dalam rangka pelaksanaan hubungan personil antara lain meliputi: kondisi dan karakteristik personil, permasalahan dan kebutuhan informasi personil
Laporan kegiatan pengumpulan data/ informasi hubungan personil dalam bentuk form/matrik
PH Pelaksana
4. Melaksanakan kegiatan kreatif dan entertainment,
sebagai :
b. Instruktur
0,080 Memberikan petunjuk dan bimbingan kepada peserta baik sebelum maupun pada saat berlangsungnya kegiatan rekreatif dan
entertainment
Laporan sebagai instruktur dalam kegiatan rekreatif dan
entertainment
NO UNSUR SUB UNSUR BUTIR KEGIATAN ANGKA
KREDIT RUANG LINGKUP KEGIATAN BUKTI FISIK PELAKSANA
1 2 3 4 5 6 7 8 III. PENGEMBANG-AN PROFESI A. Pembuatan Karya Tulis ilmiah di bidang Informasi dan kehumasan Catatan : Apabila penulis lebih dari satu orang, penilaian bagi penulis utama 60%, penulis pembantu 40%, penulis pembantu sebanyak-banyaknya tiga orang
1. Membuat karya tulis ilmiah / hasil penelitian, pengkajian, survei, dan atau evaluasi di bidang informasi dan kehumas an yang dipublikasikan:
a.Dalam bentuk buku yang diterbitkan dan diedarkan secara nasional
12,50 Membuat karya tulis ilmiah di bidang pelayanan informasi dan kehumasan dalam bentuk buku yang diterbitkan dan
diedarkan secara nasional
Buku atau foto copy yang disyahkan oleh pejabat yang berwenang
Semua jenjang
b.Dalam bentuk majalah ilmiah yang diakui oleh LIPI
6 Membuat karya tulis ilmiah yang diterbitkan dalam majalah ilmiah yang diakui oleh LIPI
Naskah karya tulis yang dimuat dalam majalah ilmiah atau foto copy yang disyahkan oleh pejabat berwenang
Semua jenjang
2. Membuat karya tulis ilmiah / hasil penelitian, pengkajian, survey, dan atau evaluasi di bidang informasi dan kehumasan yang tidak dipublikasikan a. Dalam bentuk buku
8 Membuat karya tulis ilmiah dalam bentuk buku yang diterbitkan dan diedarkan secara terbatas di lingkungan
lembaga/instansi. Untuk tingkat daerah diedarkan di lingkungan pemerintahan provinsi, kota atau kabupaten
Buku atau foto copynya yang disyahkan oleh pejabat berwenang
Semua jenjang
b.Dalam bentuk makalah 4 Membuat karya tulis ilmiah dalam bentuk makalah yang diterbitkan dan diedarkan secara terbatas di lingkungan
lembaga/instansi. Untuk tingakat daerah diedarkan di lingkungan pemerintahan provinsi, kota atau kabupaten
Naskah karya tulis ilmiah yang dimuat dalam majalah ilmiah atau foto copy yang disyahkan oleh pejabat berwenang