• Tidak ada hasil yang ditemukan

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING"

Copied!
76
0
0

Teks penuh

(1)

commit to user i

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING KURA-KURA DALAM PADA SEPAK BOLA DENGAN BOLA MODIFIKASI PADA

SISWA KELAS VI SDN PONDOK 03 NGUTER KAB. SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2011/2012

SKRIPSI Oleh:

DAVIT WAHYU WINARDY X4610032

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA Juli 2012

(2)

commit to user

ii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini

Nama : Davit Wahyu Winardy

NIM : X4610032

Jurusan/Program Studi : JPOK/Penjaskesrek KG

Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul “ UPAYA MENINGKATKAN HASIL

BELAJAR PASSING KURA-KURA DALAM PADA SEPAK BOLA

DENGAN BOLA MODIFIKASI PADA SISWA KELAS VI SDN PONDOK 03 NGUTER KAB.SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2011/2012” ini

benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri. Selain itu, sumber informasi yang dikutip dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka.

Apabila pada kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan skripsi ini hasil jiplakan, saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan saya.

Surakarta, 25 Juli 2012 Yang membuat pernyataan

Davit Wahyu Winardy NIM. X4610032

(3)

commit to user

iii

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING KURA-KURA DALAM PADA SEPAK BOLA DENGAN BOLA MODIFIKASI PADA

SISWA KELAS VI SDN PONDOK 03 NGUTER KAB. SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2011/2012

Oleh:

DAVIT WAHYU WINARDY X4610032

Skripsi

diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Jasmani dan Rekreasi

Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA Juli 2012

(4)

commit to user

iv

(5)

commit to user

(6)

commit to user

vi ABSTRAK

Davit Wahyu Winardy. UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING BAWAH MENGGUNAKAN KAKI BAGIAN DALAM PADA SEPAK BOLA DENGAN BOLA MODIFIKASI PADA SISWA KELAS VI SDN PONDOK 03 NGUTER KAB. SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2011/2012. Skripsi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. Juli 2012.

Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar passing

kura-kura dalam pada sepak bola melalui penerapan bola modifikasi pada siswa kelas VI SD N Pondok 03 Nguter Kab. Sukoharjo tahun ajaran 2011/2012.

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian dilaksanakan dalam dua siklus, dengan tiap siklus terdiri atas perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas VI SDN Pondok 03 Nguter Sukoharjo tahun ajaran 2011/2012 berjumlah 20 siswa yang terdiri dari 10 siswa laki-laki dan 10 siswa perempuan. Sumber data berasal dari guru dan siswa, data hasil belajar passing kura-kura dalam diperoleh melalui tes unjuk kerja, lembar observasi digunakan untuk mengumpulkan data kegiatan siswa di dalam mengikuti proses pembelajaran teknik dasar passing kura-kura dalam melalui penggunaan alat bantu pembelajaran. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah secara deskriptif yang didasarkan pada analisis kuantitatif dengan persentase.

Hasil penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut: Peningkatan hasil belajar yang meliputi aspek afektif, kognitif dan psikomotor dari 20 siswa hanya 7 siswa atau 35 % pada kondisi awal, mengalami peningkatan menjadi 75 % atau 15 siswa yang mencapai batas tuntas pada akhir siklus I. Selanjutnya meningkat menjadi 85 % atau 17 siswa yang mencapai batas tuntas pada akhir siklus II. Dengan demikian, penelitian tindakan kelas pada siswa kelas VI SDN Pondok 03 Nguter Sukoharjo dalam upaya meningkatkan hasil belajar passing kura-kura dalam menggunakan alat bantu pembelajaran berupa bola plastik dan bola sesungguhnya ini telah berhasil meningkatkan hasil belajar passing kura-kura dalam pada siswa.

Simpulan penelitian ini adalah penerapan model pembelajaran dengan modifikasi alat pembelajaran berupa bola modifikasi meningkatkan hasil belajar

passing kura-kura dalam pada siswa kelas VI SDN Pondok 03 Nguter Sukoharjo

tahun ajaran 2011/2012.

(7)

commit to user

vii MOTTO

 Bila satu kegagalan bagaikan hujan dan keberhasilan bagaikan matahari, maka butuh keduanya untuk melihat pelangi.

You`ll never walk alone

 Hidup berakhir saat kau berhenti bermimpi, Harapan hilang saat kau berhenti percaya, Dan cinta gagal saat kau berhenti peduli.

(8)

commit to user

viii

PERSEMBAHAN

Teriring syukurku pada-Mu, kupersembahkan karya ini untuk :

Sunarko bapakku dan Siti Ngadiyati Ibuku Tercinta

Bayu Winardy kakakku, Nartika dan Kholid adik-adikku yang tersayang

Sahabat terkasih “surdi Kost”

Mas Dodo, Mas Nanang dan Mas-masku yang ada di solo

Seseorang yang saya cintai ”Junita Alimarrohmah”

SDN Pondok 03 Nguter Sukoharjo

Rekan-rekan S-1 Transfer angkatan „10

(9)

commit to user

ix

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang, yang memberi ilmu, inspirasi, dan kemuliaan. Atas kehendak-Nya penulis dapat

menyelesaikan skripsi dengan judul ” UPAYA MENINGKATKAN HASIL

BELAJAR PASSING KURA-KURA DALAM PADA SEPAK BOLA

DENGAN BOLA MODIFIKASI PADA SISWA KELAS VI SDN PONDOK 03 NGUTER KAB. SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2011/2012”.

Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian dari persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Jasmani dan Rekreasi, Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penulis menyadari bahwa terselesaikannya skripsi ini tidak terlepas dari bantuan, bimbingan, dan pengarahan dari berbagai pihak. Untuk itu, penulis menyampaikan terima kasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah. M.Pd , Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Bapak Drs. H. Mulyono. MM, Ketua Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Bapak Waluyo, S.Pd., M.Or, Ketua Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

4. Bapak Drs. M. Mariyanto, M.Kes selaku pembimbing I, yang telah

memberikan bimbingan dan pengarahan dalam menyusun skripsi.

5. Bapak Drs. H. Agustiyanto, M. Pd selaku pembimbing II, yang telah memberikan bimbingan, pengarahan dan semangat dalam menyusun skripsi.

6. Syarif Mughni, S.Ag sebagai Kepala Sekolah SDN Pondok 03 Nguter

Sukoharjo yang telah memberikan kesempatan dan tempat guna mengambil data dalam penelitian.

7. Tri Widodo, S.Pd sebagai Guru Penjasorkes SDN Pondok 03 Nguter Sukoharjo

(10)

commit to user

x

8. Bapak dan ibu tercinta yang tidak henti-hentinya mendoakan dan mendukung saya.

9. Siswa kelas VI SD N Pondok 03 Nguter Sukoharjo yang telah bersedia menjadi subyek penelitian.

10. Semua pihak yang turut membantu dalam penyusunan skripsi ini yang tidak mungkin disebutkan satu persatu.

Semoga segala amal baik tersebut mendapatkan imbalan dari Tuhan yang Maha Esa. Akhirnya berharap semoga hasil penelitian yang sederhana ini dapat bermanfaat.

Surakarta, 25 Juli 2012

Penulis

(11)

commit to user xi DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL ... i HALAMAN PERNYATAAN ... ii

HALAMAN PENGAJUAN ... iii

HALAMAN PERSETUJUAN ... iv

HALAMAN PENGESAHAN ... v

HALAMAN ABSTRAK ... vi

HALAMAN MOTTO ... vii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... viii

KATA PENGANTAR ... ix

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR TABEL ... xv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Perumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Penelitian ... 4

D. Manfaat Penelitian ... 4

BAB II. LANDASAN TEORI ... 6

A. Tinjauan Pustaka ... 6

1. Pembelajaran ... 6

a. Definisi Belajar dan Pembelajaran ... 6

(12)

commit to user

xii

c. Prinsip – Prinsip Belajar ... 8

2. Sepak bola ... 9

a. Pengertian Sepak bola ... 9

b. Tujuan Pembelajaran ... 9

3. Teknik Dasar Bermain Sepak bola ... 9

a. Teknik Tanpa Bola ... 9

1) Lari Cepat Dan Megubah Arah ... 10

2) Melompat Dan Meloncat ... 10

3) Gerak Tipu Tanpa Bola... 10

4) Gerakan-gerakan Khusus Penjaga Gawang ... 11

b. Teknik Dengan Bola ... 11

1) Menendang Bola ... 11

2) Menerima Bola ... 12

3) Menggiring Bola ... 13

4) Menyundul Bola ... 14

5) Melempar Bola ... 15

6) Merampas Atau Merebut Bola ... 15

c. Passing Dengan Sisi Kaki Luar ... 16

d. Passing Dengan Punggung Kaki Penuh ... 17

e. Passing Dengan Sisi Kaki Bagian Dalam ... 17

f. Teknik Passing Dengan Sisi Kaki Bagian Dalam (kura-kura dalam) lebih Mudah Di Kuasai Dari Pada Teknik Passing Yang Lainnya ... 18

4. Media Pembelajaran ... 18

a. Pengertian Media Pembelajaran ... 18

b. Manfaat Media Pembelajaran ... 20

1) Modifikasi Bola ... 20

2) Manfaat Bola Modifikasi ... 20

5. Pembelajaran Passing Dengan Bola Modifikasi ... 21

B. Kerangka Pemikiran ... 22

(13)

commit to user

xiii

BAB III. METODE PENELITIAN ... 24

A. Setting Penelitian ... 24

1. Waktu Penelitian ... 24

2. Tempat Penelitian ... 25

B. Subjek Penelitian ... 25

C. Sumber Data ... 25

D. Teknik Dan Alat Pengumpulan Data ... 25

E. Teknik Analisis Data ... 26

F. Indikator Kinerja Penelitian ... 27

G. Prosedur Penelitian ... 27

H. Rancangan Siklus I ... 30

I. Rancangan Siklus II ... 32

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 33

A. Deskripsi Kondisi Awal (Pra Siklus) ... 33

B. Siklus I ... 34

C. Siklus II ... 47

BAB V. SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ... 57

A. Kesimpulan ... 57

B. Implikasi ... 57

C. Saran ... 59

DAFTAR PUSTAKA ... 61

(14)

commit to user

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar

1. Kerangka berpikir... 23

2. Siklus Penelitian Tindakan Kelas... 28

3. Pelaksanaan Pemanasan ... 130

4. Pelaksanaan Pemanasan Dengan Permainan ... 130

5. Pembelajaran passing berpasangan dengan salah satu siswa melempar bola pada siswa yang satunya untuk di passing ke arah pelempar ... 131

6. Pembelajaran passing dan kontrol dengan berpasangan ... 131

7. Pembelajaran Passing dan kontrol lalu lari dan berganti dengan teman yang lain ... 132

8. Pembelajaran passing dan kontrol melewati kun ... 132 Halaman

(15)

commit to user

xv

DAFTAR TABEL

Tabel

1. Tabel 1. Rincian Kegiatan Waktu dan Jenis Kegiatan Penelitian ... 24

2. Tabel 2. Teknik dan Alat Pengumpulan Data ... 26

3. Tabel 3. Indikator Pencapaian Hasil Belajar Siswa ... 27

4. Tabel 4. Hasil Belajar Kondisi Awal (Pra Siklus) ... 29

5. Tabel 5. Deskripsi Hasil Belajar Kondisi Awal (Pra Siklus) ... 33

6. Tabel 6. Deskripsi Hasil Belajar Passing kura-kura dalam Siswa Pada Siklus 1 ... 44

7. Tabel 7. Deskripsi Hasil Belajar Passing kura-kura dalam Siswa Pada Siklus 2 ... 54

8. Tabel 8. Deskripsi Hasil Perbandingan Hasil Belajar Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II ... 56

(16)

commit to user

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

1. Silabus Pembelajaran ... 63

2. RPP Siklus 1 pada pertemuan 1 ... 64

3. RPP Siklus 1 pada pertemuan 2 ... 77

4. RPP Siklus 2 pada pertemuan 1 ... 91

5. RPP Siklus 2 pada pertemuan 2 ... 105

6. Data Hasil Belajar Pra Siklus ... 119

7. Data Nilai Psikomotor Siklus I ... 120

8. Data Nilai Kognitif Siklus I ... 121

9. Data Nilai Afektif Siklus I ... 122

10. Data Hasil Belajar Siklus I ... 123

11. Data Nilai Psikomotor Siklus II ... 124

12. Data Nilai Kognitif Siklus II ... 125

13. Data Nilai Afektif Siklus II ... 126

14. Data Hasil Belajar Siklus II ... 127

(17)

commit to user 1

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan olahraga di Indonesia dewasa ini mengalami peningkatan yang cukup signifikan, hal itu ditandai dengan prestasi olahraga Indonesia yang semakin meningkat serta semakin banyaknya aktivitas olahraga dalam semua golongan masyarakat. Olahraga sebagai bagian dari upaya kehidupan berperan mengingatkan bahwa tubuh manusia adalah alat yang utama bagi kehidupan. Hal itu telah disadari bersama, sehingga pada masa kini terlihat banyak manusia melakukan aktivitas olahraga. Setelah merasakan manfaat dari aktivitas olahraga yang dilakukan, olahraga menjadi kebutuhan hidup bagi setiap individu. Pentingnya olahraga sebagai suatu media bagi perkembangan fisik, motorik, mental, sosial, dan emosional. Begitu pula pentingnya olahraga dalam dunia pendidikan atau sering dikenal dengan pendidikan jasmani.

Pendidikan jasmani merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dengan kehidupan insan manusia. Pendidikan pada hakekatnya merupakan sarana untuk memperoleh kelangsungan hidup manusia dalam alih generasi secara berkesinambungan. Oleh karena itu, pendidikan merupakan hak asasi setiap manusia dalam proses mempersiapkan dirinya menuju masa depan yang lebih baik, sehingga dapat menghadapi persaingan di era globalisasi dalam semua aspek kehidupan, serta mampu menjawab semua persoalan.

Menurut Toho Cholik dan Rusli Lutan (2001:2) mengatakan bahwa “Pendidikan jasmani dapat didefinisikan sebagai suatu proses pendidikan yang ditujukan untuk mencapai tujuan pendidikan melalui gerak fisik”. Maka dari itu pendidikan jasmani merupakan pendidikan yang utama untuk menunjang prestasi siswa. Karena dengan meningkatnya kesegaran jasmani serta daya tahan tubuh siswa dan dengan bugarnya kondisi siswa akan mempengaruhi tingkat belajar siswa serta minat dalam mengikuti pelajaran.

(18)

commit to user

Salah satu masalah utama dalam pendidikan jasmani dewasa ini adalah rendahnya kualitas pendidikan jasmani di sekolah-sekolah. Hal itu disebabkan karena terbatasnya kemampuan guru pendidikan jasmani dan terbatasnya sumber-sumber yang digunakan untuk mendukung terlaksananya proses pendidikan jasmani. Guru yang mengajar kurang mampu melaksanakan profesinya secara profesional, serta kurang berhasil dalam melaksanakan tanggung jawabnya untuk mengajar dan mendidik siswa untuk mengembangkan kemampuan dan ketrampilan siswa secara menyeluruh baik secara fisik, mental dan intelektual.

Kebanyakan guru pendidikan jasmani saat ini kurang kreatif dalam menggunakan media pembelajaran. Media pembelajaran yang digunakan guru dalam pendidikan jasmani cenderung masih tradisional dan hanya monoton. Sehingga siswa sering merasa bosan dan tidak bersemangat untuk mengikuti pelajaran. Materi pelajaran yang di sampaikan guru kurang di perhatikan siswa apabila mereka sudah merasa bosan. Terlebih apabila materi pelajaran yang di berikan itu cukup sulit untuk dipelajari. Siswa yang frustasi karena jenuh tidak mampu dan sering gagal dalam melaksanakan tugas yang diberikan. Sehingga tujuan dari pendidikan tersebut tidak dapat tercapai dengan maksimal.

Untuk itu alat modifikasi pembelajaran diperlukan untuk meningkatkan hasil belajar siswa terhadap pembelajaran sepak bola terutama pada teknik dasar

passing kura-kura dalam. Guru harus memiliki kemampuan untuk menggunakan alat modifikasi pembelajaran yang dapat mempermudah proses pembelajaran, sehingga siswa dapat lebih mudah memahami pelajaran yang disampaikan. Guru dituntut harus lebih kreatif, inovatif dalam menggunakan media pembelajaran yang akan diberikan kepada siswa. Sehingga tercipta pembelajaran yang aktif bagi siswa atau menyenangkan bagi siswa tentunya tanpa meninggalkan tujuan pembelajaran tersebut.

Berdasarkan hasil observasi pra penelitian, hasil belajar passing kura-kura dalam hanya ada 7 siswa (35 %) yang mampu mencapai nilai tuntas atau lulus. Banyak yang tidak dapat melakukan passing kura-kura dalam pada sepak bola dengan teknik yang benar setelah guru memberikan materi passing kura-kura dalam. Guru yang mengajar menjelaskan materi kemudian memberikan contoh

(19)

commit to user

bagaimana cara passing kura-kura dalam yang benar. Banyak dari siswa yang tidak memperhatikan guru saat guru memberikan penjelasan bagaimana cara melakukan teknik dasar passing kura-kura dalam pada sepak bola. Siswa yang tidak memperhatikan guru yang mengajar justru bercanda sendiri dengan temannya. Itu disebabkan karena pembelajaran inti yang guru berikan kurang menarik bagi siswa terutama saat penjelasan teknik dasar passing kura-kura dalam pada sepak bola. Banyak dari mereka yang masih melakukan kesalahan dalam melakukan passing kura-kura dalam. Baik posisi kaki tumpu dan tendang yang tidak pas, serta masih kurang tepat perkenaan antara bola dengan kaki. Hasilnya pun passing yang dilakukan banyak yang melenceng dari sasaran ataupun dengan teman sendiri.

Pemanasan sebelum di mulainya materi sudah membuat siswa senang dan antusias. Karena pemanasan yang diberikan sudah dimodifikasi kedalam bentuk permainan. Namun ketika mulai materi inti, banyak siswa yang kurang antusias dalam materi yang diberikan. Siswa yang melaksanakan praktek passing kura-kura dalam terlihat kura-kurang sungguh-sungguh. Hal itu berakibat pada kemampuan

passing mereka yang tidak sesuai dengan apa yang di harapkan dan itu terlihat jelas saat siswa di instruksikan untuk melakukan passing kura-kura dalam pada teman sendiri atau sasaran yang sudah ditentukan. Banyak sekali siswa yang dalam melakukan passing sering melenceng pada sasaran.

Dalam penelitian ini, pendidikan jasmani di fokuskan pada penerapan bola modifikasi ( bola plastik dan bola sesungguhnya ) saat pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar passing kura-kura dalam pada sepak bola. Apabila penggunaan bola modifikasi saat pembelajaran ini di terapkan siswa akan lebih mudah memahami bagaimana cara melakukan passing kura-kura dalam yang benar. Untuk itu disusunlah model pembelajaran yang dapat menarik siswa sehingga kemampuan siswa menjadi lebih baik.

(20)

commit to user

Berdasarkan latar belakang masalah seperti yang diuraikan diatas maka terlihat jelas bahwa kondisi tersebut menarik minat penulis untuk melakukan

penelitian mengenai ” UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING

KURA-KURA DALAM PADA SEPAK BOLA DENGAN BOLA MODIFIKASI PADA SISWA KELAS VI SD N PONDOK 03 NGUTER KAB. SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2011/2012.”

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka permasalahan yang menjadi pokok penelitian dirumuskan sebagai berikut :

Bagaimanakah penerapan bola modifikasi dapat meningkatkan hasil belajar

passing kura-kura dalam sepak bola pada siswa kelas VI SD N Pondok 03 Nguter Kab. Sukoharjo tahun ajaran 2011/2012?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang telah di sampaikan di atas, tujuan penelitian ini adalah:

Untuk meningkatkan hasil belajar passing kura-kura dalam pada sepak bola melalui penerapan bola modifikasi pada siswa kelas VI SD N Pondok 03 Nguter Kab. Sukoharjo tahun ajaran 2011/2012.

D. Manfaat Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang telah di sampaikan di atas, Manfaat penelitian ini adalah:

1. Bagi Guru Penjas kelas VI SD N Pondok 03 Nguter Sukoharjo

a. Untuk meningkatkan kreativitas guru dalam menggunakan media

pembelajaran modifikasi dalam menyampaikan materi pelajaran terutama materi passing dalam sepak bola.

b. Sebagai bahan masukan bagi guru dalam memberikan pembelajaran yang

(21)

commit to user

c. Agar guru yang mengajar dapat menggunakan media pembelajaran modifikasi yang tepat dalam pembelajaran sehingga kemampuan dan hasil belajar siswa dapat lebih maksimal.

2. Bagi siswa kelas VI SD N Pondok 03 Nguter Sukoharjo

a. Menciptakan suasana pembelajaran yang lebih menyenangkan sehingga siswa dapat lebih mudah menerima materi pelajaran yang di ajarkan.

b. Dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam pembelajaran passing

dalam sepak bola sehingga dapat tercapai tujuan pendidikan yang ingin di capai.

3. Bagi Peneliti

Peneliti mendapatkan fakta bahwa penerapan bola modifikasi dapat meningkatkan hasil belajar passing kura-kura dalam sepak bola pada siswa kelas VI SD N Pondok 03 Nguter Kab. Sukoharjo Tahun Ajaran 2011/2012.

(22)

commit to user 6 BAB II LANDASAN TEORI A. TINJAUAN PUSTAKA 1. Pembelajaran

a. Definisi Belajar dan Pembelajaran

Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran sebagai suatu sistem yang bertujuan untuk membantu proses belajar siswa, yang berisi serangkaian peristiwa yang dirancang dan disusun sedemikian rupa untuk mendukung dan mempengaruhi terjadinya proses belajar siswa yang bersifat internal.

Menurut Abdillah dalam (Aunurrahman, 2010:35) menyimpulkan dari beberapa ahli pendidikan bahwa “Belajar adalah suatu usaha sadar yang dilakukan oleh individu dalam perubahan tingkah laku baik melalui latihan dan pengalaman yang menyangkut aspek-aspek kognitif, afektif dan psikomotorik untuk memperoleh tujuan tertentu”.

Menurut PP No. 19 Tahun 2005 (dalam Waluyo, 2011:7) tentang standar nasional pendidikan pasal 19 ayat (1) proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, dan memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreatifitas dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.

Ditinjau dari kegiatan siswa, pembelajaran aktif mampu membuat siswa aktif bertanya, mengemukakan gagasan, mempertanyakan gagasan orang lain (guru dan siswa lain) atau gagasan dirinya.

Pembelajaran aktif menurut Mulyasa (dalam Waluyo,2011:9), yang intinya adalah ”pembelajaran yang lebih banyak melibatkan aktivitas siswa dalam mengakses berbagai informasi dan pengetahuan untuk dibahas dan dikaji dalam proses pembelajaran di kelas”. Dengan demikian pembelajaran menjadikan para siswa dengan aktif mendapatkan berbagai pengalaman yang dapat meningkatkan

(23)

commit to user

pemahaman dan kompetensi, mengembangkan kemampuan berfikir tingkat tinggi seperti menganalisis dan mensintesis serta melakukan penilaian terhadap berbagai peristiwa belajar, dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Menurut Silberman Melvin L (dalam Waluyo 2011:10), ”pembelajaran aktif tidak hanya diperlukan untuk menambah kegairahan, namun juga untuk menghargai perbedaan individu dan beragamnya kecerdasan”. Dan Zamroni, menegaskan ”dalam paradigma baru maka para guru semestinya menciptakan kegiatan belajar yang beragam sehingga memenuhi berbagai tingkat kemampuan atau karakteristik siswa”.

Sedangkan pembelajaran yang kreatif juga sangat penting bagi guru dan peserta didik. Pembelajaran kreatif menurut Solichan Abdullah dalam Median (dalam Waluyo 2011:10), adalah ”pembelajaran yang mewadahi pikiran, gagasan, dan kreatifitas dari siswa dan guru”. Selanjutnya pembelajaran kreatif oleh Mulyasa (dalam Waluyo 2011:11), merupakan ”pembelajaran yang mengharuskan guru untuk dapat memotivasi dan memunculkan kreatifitas siswa selama pembelajaran berlangsung, dengan menggunakan metode dan strategi yang bervariasi serta dengan suatu pendekatan tertentu yang sesuai”. Dari penjelasan tersebut dapat dikatakan bahwa pemilihan metode, strategi, maupun pendekatan yang digunakan tergantung pada bagaimana siswa, lingkungan sosial, sarana, ataupun KD materi pokok yang akan dikaji.

b. Teori-Teori Belajar

1) Behaviourisme

Behaviourisme merupakan suatu aliran / pandangan yang menekankan adanya perubahan perilaku pada peserta didik setelah melakukan kegiatan belajar. Jadi menurut behaviourisme, belajar adalah perubahan perilaku. Pandangan ini menyatakan bahwa perilaku harus dijelaskan melalui pengalaman yang dapat diamati dan dapat diukur. Pendekatan behavioral menekankan arti pentingnya membuat hubungan antara pengalaman dan perilaku.

(24)

commit to user

2) Kognitivisme

Menurut teori ini, belajar adalah perubahan persepsi dan pemahaman. Teori ini memfokuskan perubahan perilaku yang sangat berbeda dengan perubahan perilaku pada behaviourisme. Kalau behaviourisme menekankan pada perubahan perilaku yang dapat diamati, namun kognitivisme mendeskripsikan perubahan dalam belajar, berpikir, dan penalaran.

3) Konstruktivisme

Pandangan ini berlawanan dengan behaviourisme. konstruktivisme lebih menempatkan posisi peserta didik untuk membangun pengetahuannya sendiri secara aktif. Pandangan konstruktivisme mengatakan bahwa belajar adalah menginternalisasi dan membentuk kembali, atau mentransformasi pengetahuan baru. Transformasi terjadi melalui penciptaan pengertian baru yang menghasilkan suatu struktur kognitif.

4) Pemrosesan Informasi

Psikologi kognitif terdiri dari dua hal, yaitu teori perkembangan kognitif dan teori pemrosesan informasi. Komputer sebagai suatu model bagaimana manusia berpikir. Para ahli psikologi mulai menerapkan teori pemrosesan informasi ke studi tentang proses kognitif sejak tahun `60-an, yang mempelajari lebih jah tentang bagaimana komputer memproses informasi. Teori-teori pemrosesan informasi pada manusia menggunakan komputer sebagai model untuk memahami bagaimana manusia berpikir.

c. Prinsip-Prinsip Belajar

Mengingat beberapa hal yang dapat menjadikan kerangka dasar bagi penerapan prinsip-prinsip belajar dalam proses pembelajaran menurut davies yang dukutip dari (Aunurrahman, 2010:113) adalah sebagai berikut:

1) Hal apapun yang dipelajari murid, maka ia harus mempelajarinya sendiri. Tidak seorangpun yang dapat melakukan kegiatan belajar tersebut untuknya

2) Setiap murid belajar menurut tempo (kecepatannya) sendiri dan untuk setiap kelompok umur, terdapat variasi dalam kecepatan belajar.

3) Seorang murid belajar lebih banyak bilamana setiap langkah segera diberikan penguatan (reinforcement)

(25)

commit to user

4) Penguasaan secara penuh dari setiap langkah-langkah pembelajaran, memungkinkan murid belajar secara lebih berarti.

Apabila murid diberikan tanggung jawab untuk mempelajari sendiri, maka ia lebih termotivasiuntuk belajar, dan ia akan belajar dan mengingat lebih baik.

2. Sepak bola

a. Pengertian Sepak bola

Sepak bola adalah salah satu olahraga yang dimainkan oleh dua kelompok berlawanan yang masing-masing berjuang untuk memasukkan bola ke gawang kelompok lawan. Masing-masing kelompok beranggotakan sebelas pemain, dan karenanya kelompok tersebut juga dinamakan kesebelasan.

b. Tujuan Permainan

Dua tim yang masing-masing terdiri dari 11 orang bertarung untuk memasukkan sebuah bola bundar ke gawang lawan (mencetak gol). Tim yang mencetak lebih banyak gol adalah sang pemenang (biasanya dalam jangka waktu 90 menit). Tetapi ada cara lainnya untuk menentukan pemenang jika hasilnya seri, akan diadakan pertambahan waktu 2x15 menit dan apabila dalam pertambahan waktu hasilnya masih seri akan diadakan adu penalti yang setiap timnya akan diberikan lima kali kesempatan untuk menendang bola ke arah gawang dari titik penalti yang berada di dalam daerah kiper hingga hasilnya bisa ditentukan. Peraturan terpenting dalam mencapai tujuan ini adalah para pemain (kecuali penjaga gawang) tidak boleh menyentuh bola dengan tangan mereka selama masih dalam permainan.

3. Teknik Dasar Bermain Sepak bola

Dalam permainan sepak bola banyak berbagai macam teknik dasar yang harus dikuasai oleh pemain sepak bola. Menurut Soekatamsi (1984:33) “Teknik bermain sepak bola adalah semua gerakan tanpa bola dan gerakan-gerakan dengan bola yang diperlukan untuk bermain sepak bola”. Menurut Soekatamsi (1984:34) Teknik bermain sepak bola terdiri dari :

(26)

commit to user a. Teknik Tanpa Bola

Teknik tanpa bola yaitu semua gerakan-gerakan tanpa bola, terdiri dari : 1. Lari cepat dan mengubah arah

Yang dimaksud lari cepat (sprint) dalam permainan sepak bola berbeda dengan lari cepat pada cabang olah raga atletik.

a) Langkah pendek-pendek, paha diangkat setinggi-tingginya sehingga jumlah frekuensi langkahnya bertambah banyak.

b) Badan atau togok tidak condong ke depan seperti di dalam lari jarak pendek (sprint) dalam atletik, sikap badan tegak supaya dengan mudah melihat lapangan lebih luas, dan mudah mengubah arah atau melakukan gerakan-gerakan lainnya misalnya berhenti mendadak, mengubah arah ke samping kanan atau ke kiri, segera lari mundur, dan seterusnya.

c) Sudut siku lengan lebih lebar dan ayunan lengan agak terbuka ke belakang, gunanya untuk menjaga keseimbangan badan.

d) Titik berat badan selalu dekat dengan tanah.

Mengubah arah atau berhenti yaitu dengan gerakan memperlambat langkah dengan memperkecil langkah mengurangi kecepatan lari untuk menjaga keseimbangan badan.

2. Melompat atau meloncat

Di dalam permainan sepak bola untuk memenangkan posisi untuk mengejar bola, bola melambung di udara atau bola tinggi digunakan teknik melompat, melompat dengan ancang-ancang (sikap berdiri). Untuk dapat melompat yang setinggi-tingginya digunakan dengan ancang-ancang lari kemudian bertolak dengan satu kaki atau dengan kedua kaki, akan tetapi lompatan ini jarang sekali dapat dilakukan karena tergantung dari situasi permainan.

3. Gerak tipu tanpa bola

Gerak tipu tanpa bola adalah gerak tipu dengan badan, gerak tipu ini merupakan gerak pura-pura dari badan dan oleh lawan dianggap gerak yang sebenarnya sehingga pemain lawan mengikutinya, dan pada saat itulah

(27)

commit to user

pemain harus segera melakukan gerakan yang sebenarnya. Gerakan ini ditujukan agar pemain dapat melepaskan diri dari penjagaan lawan.

4. Gerakan-gerakan khusus penjaga gawang

Gerakan-gerakan khusus penjaga gawang pada umumnya merupakan sikap menunggu dari gerakan-gerakan pemain lawan. Maka sikap demikian dikatakan di dalam keadaan posisi start, start untuk menangkap bola atau merebut bola atau merampas bola dari pemain lawan, dan seterusnya gerakan-gerakan menguasai bola.

b. Teknik Dengan Bola

Teknik dengan bola yaitu gerakan-gerakan dengan bola, terdiri dari : 1. Menendang bola

Menendang bola merupakan teknik dengan bola yang paling banyak dilakukan dalam permainan sepak bola. Maka teknik menendang bola merupakan dasar di dalam bermain sepak bola.

Prinsip teknik menendang bola:

a) Kaki tumpu

Kaki tumpu adalah kaki yang menumpu pada tanah pada persiapan menendang dan merupakan letak titik berat badan. Posisi kaki tumpu terhadap bola akan menentukan arah lintasan bola dan tinggi rendahnya lambungan bola. Lutut kaki tumpu sedikit ditekuk dan pada waktu menendang lutut diluruskan. Gerakan dari lutut ditekuk kemudian diluruskan merupakan kekuatan mendorong ke depan.

b) Kaki yang menendang

Kaki yang menendang adalah kaki yang dipergunakan untuk menendang bola. Pergelangan kaki yang menendang bola pada saat menendang dikuatkan atau ditegangkan, tidak boleh bergerak. Tungkai kaki yang menendang diangkat ke belakang kemudian diayunkan ke depan sehingga bagian kaki yang digunakan untuk menendang mengenai bola, kemudian diteruskan dengan gerak lanjutan ke depan, dan seterusnya bergerak lari untuk mencari posisi.

(28)

commit to user c) Bagian bola yang ditendang

Merupakan perkenaan bagian bola sebelah mana yang ditendang, akan menentukan arah dan jalannya bola serta tinggi rendahnya lambungan bola.

d) Sikap badan

Sikap badan pada waktu menendang sangat dipengaruhi oleh posisi kaki tumpu terhadap bola. Posisi kaki tumpu tepat di samping bola, maka pada saat menendang bola badan tepat di atas bola dan badan akan sedikit condong ke depan, sikap badan ini untuk tendangan bola menggulir rendah atau melambung sedang. Posisi kaki tumpu berada di samping belakang bola, maka pada waktu menendang bola badan berada di atas belakang bola hingga sikap badan condong ke belakang, maka hasil tendangan bola melambung tinggi.

e) Pandangan mata

Pandangan mata terutama untuk mengamati situasi atau keadaan permainan, akan tetapi pada saat akan menendang bola mata harus melihat pada bola dan ke arah mana bola akan ditendang.

2. Menerima bola

Menerima bola diartikan sebagai cara menangkap bola, menghentikan

bola atau menguasai bola. Menerima bola dapat dilakukan dengan seluruh bagian badan dari kaki sampai dahi (kepala), kecuali dengan lengan dan tangan. Dalam menerima bola atau menghentikan bola pada dasarnya adalah dengan cara mengurangi kekuatan atau kecepatan bola hingga bola berhenti untuk kemudian dikuasai.

Macam-macam cara menerima bola:

a) Cara menerima bola menurut bagian badan yang di pakai untuk menerima

bola.

1) Dengan tungkai bawah yaitu dengan kaki bagian dalam, kura-kura kaki penuh, kura-kura kaki bagian luar, sol sepatu, tumit kaki. Bisa juga menggunakan paha dan dengan tulang kering kita.

(29)

commit to user 2) Dengan perut.

3) Dengan dada.

4) Dengan kepala.

b) Cara menerima bola menurut tinggi rendah datangnya bola.

1) Menerima bola menggulir datar di atas permukaan lapangan diterima dengan: kaki bagian dalam, kura-kura kaki penuh, kura-kura bagian luar dan sol sepatu.

2) Menerima bola yang datangnya melambung di udara: bola yang melambung di udara diterima pada saat bola jatuh di tanah atau setelah bola memantul di tanah di terima dengan kaki bagian dalam, sol sepatu, kura-kura kaki penuh, kura-kura kaki bagian luar, tulang kering dan perut. Sementara bola yang melambung di udara, melambung parabol, bola diterima pada saat bola jatuh masih di udara diterima dengan kaki bagian dalam, kura-kura kaki penuh, paha, dada, dan dahi. Bola yang melambung datar di udara, diterima pada saat bola masih di udara diterima dengan menggunakan kaki bagian dalam, paha, dada, dan dahi.

3. Menggiring bola

Menggiring bola diartikan dengan gerakan lari menggunakan bagian kaki mendorong bola agar bergulir terus-menerus di atas tanah. Kegunaan teknik menggiring bola yaitu untuk melewati lawan, untuk mencari kesempatan memberikan bola umpan kepada teman dengan tepat, serta untuk menahan bola tetap dalam penguasaan apabila tidak terdapat kemungkinan mengumpan pada teman.

Macam-macam cara menggiring bola:

a) Menggiring bola dengan kura-kura kaki bagian dalam.

Posisi kaki menggiring bola sama dengan posisi kaki dalam menendang bola dengan kura-kura kaki sebelah dalam, kaki yang digunakan untuk menggiring bola tidak diayunkan seperti teknik menendang bol, tetapi tiap langkah secara teratur menyentuh atau mendorong bola bergulir ke depan dan bola harus selalu dekat dengan kaki. Dengan demikian bola

(30)

commit to user

mudah dikuasai dan tidak mudah direbut lawan. Pada saat menggiring bola lutut kedua kaki harus selalu sedikit ditekuk, dan pada waktu kaki menyentuh bola mata melihat pada bola, selanjutnya melihat situasi di lapangan.

b) Menggiring bola dengan kura-kura kaki penuh.

Posisi kaki sama dengan posisi kaki dalam menendang bola dengan kura-kura kaki penuh. Kaki yang digunakan untuk menggiring bola sesuai dengan irama langkah lari tiap langkah dengan kura-kura penuh bola didorong bergulir ke depan dekat kaki.

c) Menggiring bola dengan kura-kura kaki bagian luar.

Posisi kaki menggiring bola sama dengan posisi kaki dalam menendang bola dengan kura-kura kaki sebelah luar. Setiap langkah secara teratur dengan kura-kura kaki bagian luar kaki kanan atau kaki kiri mendorong bola bergulir ke depan, dan bola harus selalu dekat dengan kaki. Pada saat menggiring bola kedua lutut selalu sedikit ditekuk, waktu kaki menyentuh bola pandangan pada bola selanjutnya melihat situasi lapangan.

4. Menyundul bola

Macam-macam teknik menyundul bola: a) Atas dasar arah bola dari hasil sundulan.

1) Sundulan bola ke arah depan 2) Sundulan bola ke arah samping 3) Sundulan bola ke arah belakang

b) Atas dasar sikap badan pemain pada waktu menyundul bola.

1) Menyundul bola dalam sikap berdiri : sikap berhenti di tempat dan dengan berlari

2) Menyundul bola dengan melompat

Tanpa ancang-ancang, tolakan dengan kedua kaki. Dilakukan apabila di dekat kita terdapat banyak lawan, maka sulit untuk melompat dengan ancang-ancang. Dan dengan menggunakan ancang-ancang, tolakan dengan satu kaki atau dengan dua kaki.

(31)

commit to user 5. Melempar bola

Prinsip-prinsip melemparkan bola:

a) Sikap berdiri, kedua kaki rapat atau kedua kaki kangkang ke muka-belakang atau kedua kaki kangkang ke samping kiri-kanan dengan kedua lutut kaki sedikit di tekuk.

b) Cara memegang bola, kedua tangan memegang bola dengan jari-jari dijarangkan (direnggangkan). Jari-jari yang di belakang bola ialah ibu jari tangan kanan bertemu dengan ibu jari tangan kiri, dan ujung jari telunjuk tangan kanan bertemu dengan ujung jari telunjuk tangan kiri, sedang jari-jari yang lain memegang bola di bagian samping bola.

c) Cara melempar bola, kedua tangan dengan bola diangkat di atas belakang kepala, pandangan mata kea rah teman yang akan diberi operan bola. Saat melemparkan bola, badan ditarik ke belakang sehingga badan melengkung pada perut. Waktu melemparkan bola dengan kekuatan otot-otot perut, panggul, bahu, dan kedua tangan diayunkan ke depan, dibantu kedua lutut yang diluruskan, badan digerakkan seolah-olah dijatuhkan ke depan bersamaan bola dilepaskan.

6. Merampas atau merebut bola

Merampas bola (tackling) ialah teknik merampas bola dari lawan yang sedang menguasai bola.

Teknik-teknik merampas bola terdiri dari:

a) Merampas bola dengan memblok

Merampas bola dengan memblok ialah menahan atau menutup jalan lawan yang sedang menguasai bola. Cara ini dapat dilakukan dengan menggunakan kaki bagian dalam dari depan, mengginakan sol sepatu dari depan-samping dan dengan menggunakan kaki bagian dalam dari samping.

b) Merampas bola mendorong dengan bahu

Dalam duel perebutan bola, sesuai dengan peraturan, maka dengan bahu untuk mendorong bahu lawan tidak dilarang. Teknik ini dilakukan bila pemain pertahanan dan pemain penyerang berdampingan.

(32)

commit to user Cara melakukan :

1)Lari sedekat mungkin dengan lawan, di samping sejajar lawan dengan sikap badan miring ke arah bahu lawan.

2)Lengan atas di mana bahunya akan digunakan untuk membentur lawan

harus tertutup atau melekat pada badan.

3)Kedua lutut sedikit ditekuk, berat badan terletak pada kaki belakang. 4)Dengan lengan tertutup, bahu dibenturkan pada lawan, berat badan

segera dipindahkan ke kaki di depan. 5)Segera bola direbut untuk dikuasai.

c) Merampas bola dengan meluncur

Cara melakukan :

1) Lari mendekati lawan, hingga memungkinkan untuk dapat meluncur ke arah bola.

2) Pada langkah terakhir kaki tumpu, lutut dibengkokkan hingga titik berat badan menjadi lebih rendah, dekat dengan tanah.

3) Kaki yang lain untuk meluncur ke arah bola, dengan kaki bagian dalam atau dengan sol sepatu bola di buang atau didorong ke luar lapangan, badan direbahkan dengan dibantu tangan.

4) Gerakan lanjutan setelah meluncur, segera badan dan tungkai kaki diputar ke samping, lutut harus melekat di tanah, cepat berdiri.

c. Passing dengan sisi kaki luar

Secara umum pelaksanaannya adalah (1) posisi badan dibelakang bola, kaki tumpu disamping belakang bola 25 cm, ujung kaki menghadap kesasaran, dan lutut sedikit ditekuk. (2) kaki tendang berada di belakang bola dengan ujung kaki menghadap kedalam. (3) kaki tendang ditarik kebelakang dan ayunkan kedepan. (4) perkenaan bola tepat di punggung kaki bagian luar dan tepat pada tengah-tengah bola.

(33)

commit to user d. Passing dengan punggung kaki penuh

Secara umum pelaksanaannya adalah (1) badan dibelakang bola sedikit condong kedepan, kaki tumpu diletakkan disamping bola dengan ujung kaki menghadap kesasaran, kaki sedikit ditekuk. (2) kaki tendang berada dibelakang bola dengan punggung kaki menghadap kedepan/sasaran. (3) kaki tendang tarik kebelakang dan ayunkan kedepan hingga mengenai bola. (4) perkenaan kaki tepat pada punggung kaki penuh dan tepat pada tengah-tengah sasaran.

e. Passing dengan sisi kaki bagian dalam (kura-kura dalam)

Secara umum teknik pelaksanaannya adalah berdiri dengan bahu menghadap sasaran, letakkan kaki tumpu disamping bola, letakkan kaki ayun/tendang melintang tegak lurus arah sasaran, kemudian tendang bola tepat ditengahnya dengan menggunakan kaki ayun/tendang bagian dalam, lanjutkan gerakan tendangan ke arah depan dengan tetap menjaga posisi kaki. Berikut ini tahapan dalam melakukan passing dengan menggunakan kaki bagian dalam menurut soekatamsi (1984:51) :

1. Letak kaki tumpu

a) Diletakkan di samping bola dengan jarak kurang lebih 15 cm. b) Arah kaki tumpu sejajar dengan arah sasaran.

c) Lutut ditekuk hingga lutut berada tegak lurus di atas ujung jari.

2. Kaki yang menendang

a) Diangkat ke belakang dengan kaki melintang tegak lurus arah sasaran, atau tegak lurus kaki tumpu.

b) Diayunkan ke arah kaki bagian dalam tepat mengenai tengah-tengah bola. c) Dilanjutkan dengan gerak lanjutan ke depan.

3. Sikap badan

a) Karena kaki tumpu diletakkan di samping atau di samping depan bola, badan berada di atas bola.

b) Pada waktu menendang bola, badan sedikit condong ke depan, kedua lengan terbuka ke samping badan untuk menjaga keseimbangan badan.

(34)

commit to user

4. Pandangan mata

a) Pada waktu menendang bola, mata melihat pada bola dan ke arah sasaran. 5. Bagian bola yang ditendang

a) Bagian dalam kaki yang menendang mengenai di bawah tengah-tengah bola, bola bergulir datar di atas tanah.

b) Bagian dalam kaki yang menendang mengenai di bawah tengah-tengah bola, bola akan naik atau melambung rendah

Untuk menentukan keberhasilan dalam melakukan passing terutama

passing dengan sisi kaki bagian dalam tergantung dari teknik diatas. Karena teknik passing merupakan suatu gerakan yang kompleks dan tidak terputus-putus. Jika seorang siswa mempunyai teknik passing yang bagus maka siswa tersebut akan dapat dengan mudah melakukan passing kemanapun arah yang diinginkan.

f. Teknik passing dengan sisi kaki bagian dalam (kura-kura dalam) lebih mudah di kuasai dari pada teknik passing yang lainnya

Penggunaan teknik passing dengan sisi kaki bagian dalam ( kura-kura dalam ) lebih sering digunakan dalam permainan sepak bola jika dibandingkan

dengan teknik-teknik passing yang lainnya. Selain lebih mudah dalam

menguasainya, teknik passing dengan sisi kaki bagian dalam juga lebih akurat dan lebih mudah di kontrol oleh orang lain. Oleh karena itu, teknik passing dengan kaki bagian dalam akan lebih mudah cepat di terima/dikuasai oleh siswa di tingkat sekolah dasar. Dengan melatih siswa secara terus menerus nantinya siswa akan dengan mudah mengarahkan bola hasil passing tersebut ke arah sasaran yang di inginkan.

4. Media Pembelajaran

a. Pengertian Media Pembelajaran

Media (bentuk jamak dari kata medium), merupakan kata yang berasal dari bahasa latin medius, yang secara harfiah berarti “tengah, perantara, atau

pengantar” (arsyad, 2011:3). Oleh karena itu media dapat diartikan sebagai perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan. Media dapat

(35)

commit to user

berupa sesuatu bahan, atau alat. Sedangkan menurut Gerlach & Ely (dalam Arsyad, 2011:3), bahwa “media jika dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi, yang menyebabkan siswa mampu memperoleh pengetahuan, ketrampilan dan sikap”. Jadi menurut pengertian ini, guru, teman sebaya, buku teks, lingkungan sekolah dan luar sekolah, bagi seorang siswa merupakan media. Banyak batasan tentang media, Association of Education and Comunication Technology (AECT) memberikan pengertian tentang media sebagai salah satu bentuk dan saluran yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi.

Media merupakan sarana pembelajaran yang digunakan untuk

menyampaikan informasi kepada siswa yang bertujuan untuk membuat tahu siswa. Media adalah pembawa pesan yang berasal dari suatu sumber pesan (dapat berupa orang atau benda) kepada penerima pesan. Dalam proses belajar mengajar penerima pesan itu adalah siswa. Pembawa pesan (media) itu berinteraksi dengan siswa melalui indera mereka. Siswa dirangsang dengan media itu untuk menerima informasi. Kadang-kadang siswa dituntut untuk menggunakan kombinasi dari beberapa indera supaya dapat menerima pesan itu lebih lengkap.

Menurut Arsyad (2011;6) berdasarkan uraian beberapa batasan tentang media, berikut dikemukakan ciri-ciri umum yang terkandung pada setiap batasan sebagai berikut :

1) Media pendidikan memiliki pengertian fisik yang dewasa ini dikenal sebagai Hardware (perangkat keras), yaitu sesuatu benda yang dapat dilihat, didengar, atau diraba dengan panca indra.

2) Media pendidikan memiliki pengertian nonfisik yang dikenal sebagai software (perangkat lunak), yaitu kandungan pesan yang terdapat dalam perangkat keras yang merupakan isi yang ingin disampaikan kepada siswa.

3) Penekanan media pendidikan terdapat pada visual dan audio

4) Media pendidikan memiliki pengertian alat bantu pada proses belajar baik di dalam maupun di luar kelas.

5) Media pendidikan digunakan dalam rangka komunikasi dan interaksi guru dan siswa dalam proses pembelajaran.

6) Media pendidikan dapat digunakan secara masal (misalnya: radio, televisi), kelompok besar dan kelompok kecil (misalnya: film, slide, video, OHP), atau perorangan (misalnya: modul, komputer, radio tape/ kaset, video recorder)

(36)

commit to user

7) Sikap, perbuatan, organisasi, strategi, dan manajemen yang berhubungan dengan penerapan suatu ilmu.

b. Manfaat Media Pembelajaran

Media dapat digunakan dalam proses belajar mengajar dengan dua arah yaitu sebagai alat bantu mengajar dan sebagai media belajar yang dapat digunakan sendiri oleh siswa. Media yang dipakai sebagai alat bantu mengajar disebut dengan dependent media. Sedangkan media yang dapat digunakan oleh siswa dalam kegiatan belajar mandiri, disebut independent media. Media dirancang dan disusun secara sistematik, serta dapat menyalurkan informasi secara terarah untuk mencapai tujuan instruksional tertentu.

1. Modifikasi Bola

(http://(PP)_MEDIA_DAN_ALAT_PEMBELAJARAN_PENJAS.html) Rusli Lutan (1988) menyatakan bahwa “Modifikasi dalam mata pelajaran pendidikan jasmani diperlukan, dengan tujuan agar siswa memperoleh kepuasan dalam mengikuti pelajaran, meningkatkan kemungkinan keberhasilan dalam berpartisipasi dan dapat melakukan pola gerak secara benar”.

Modifikasi dalam pembelajaran disini juga sangat penting agar siswa tidak cepat jenuh dan juga terdapat inovasi dari guru untuk peserta didik saat pembelajaran agar siswa mudah memahami dan bisa menguasai materi yang disampaikan. Dalam hal ini peneliti menggunakan modifikasi bola plastik dan bola sesungguhnya.

2. Manfaat Modifikasi Bola

(http://noisse.blogspot.com/2008/04/tes.html) Sneyers, (1989) “Dalam melakukan gerakan passing dengan kaki bagian dalam tingkat ketepatan umpan ke teman sangat besar, agar dapat mengirimkan bola dengan teliti kepada seorang kawan perlu dilatih terus dan perhatikan selalu kecermatan” (83).

Dengan menggunakan bola plastik siswa dapat dengan mudah menggontrol bola, mengumpan dan agar perkenaan antara kaki tendang dengan bola tepat, penggunaan modifikasi ini dilakukan agar cepat terjadi otomatisasi antara kaki tendang dan bola. Sedangkan penggunaan bola sesungguhnya, setelah terjadi

(37)

commit to user

otomatisasi antara bola dan kaki tendang, pada saat menggunakan bola yang

sesungguhnya siswa bisa melakukan passing (kura-kura dalam) dengan

menggunakan kekuatan agar laju bola cepat dan dapat mengarahkan bola kepada sasaran yang telah ditentukan. Dengan begitu tingkat ketepatan umpan baik kepada teman ataupun terhadap sasaran akan baik. Itu semua perlu dilatih secara intensif dan perhatikan pula kecermatannya.

5. Pembelajaran Passing Dengan Bola Modifikasi

Pada siswa SD pembelajaran passing kura-kura dalam pada sepak bola akan lebih efektif apabila menggunakan modifikasi alat pembelajaran. Salah satu modifikasi yang dapat digunakan untuk membantu adalah bola (plastik dan sesungguhnya). Modifikasi yang digunakan hendaknya disesuaikan dengan kebutuhan siswa. mulok.library.um.ac.id/.../00689KI10-BAB%201%20Satu%201-13.d...

Sneyers (1989) menyatakan “Passing merupakan suatu teknik yang mutlak harus dikuasai oleh seorang pemain, salah satu teknik dasar memindahkan bola dari kaki ke kaki pemain lain dengan cara menendangnya” (52).

Maka dari itu modifikasi yang digunakan harus efektif. Modifikasi yang digunakan antara lain:

Pembelajaran passing kura-kura dalam pada sepak bola menggunakan modifikasi pembelajaran bola plastik dimaksudkan untuk membantu proses menentukan ketepatan perkenaan antara kaki dengan bola agar cepat terjadi otomatisasi dan supaya siswa mudah mengontrol saat melakukan passing dengan teman. Sedangkan penggunaan bola sesungguhnya, setelah terjadi otomatisasi siswa bisa melakukan passing kura-kura dalam dengan menggunakan kekuatan agar laju bola cepat dan dapat mengarahkan bola kepada sasaran yang telah ditentukan. Dengan begitu tingkat ketepatan umpan baik kepada teman ataupun terhadap sasaran akan baik. Adapun pelaksanaannya yaitu menyediakan bola plastik, bola sesungguhnya, kun, bilah, bendera.

(38)

commit to user

Langkah-langkah pembelajaran passing kura-kura dalam pada sepak bola dengan modifikasi pembelajaran bola plastik dan bola sesungguhnya:

1) Siswa melakukan passing dengan pasangannya secara bergantian dengan cara salah 1 siswa melempar bola pada siswa ke 2 untuk di passing kembali ke siswa 1 (pertama).

2) Passing dan kontrol dengan pasangannya secara bergantian

menggunakan bola lunak atau bola plastik

3) Passing dan kontrol lalu lari dan berganti dengan teman yang lain. 4) Passing dan kontrol dengan kaki kanan dan kaki kiri secara bergantian

kepada teman melewati gawang kecil

B. Kerangka Pemikiran

Dalam kerangka berfikir dihadirkan konsep berpikir dari sebuah analisis permasalahan dalam penelitian. Dalam bagian ini diuraikan kajian baik pengalaman peneliti pelaku PTK sendiri yang relevan maupun pelaku-pelaku PTK lain disamping terhadap teori-teori yang lazim termuat dalam berbagai kepustakaan. Penelitian ini mengkaji permasalahan mengenai upaya peningkatan kemampuan bermain sepak bola dengan memperbanyak latihan passing pada siswa kelas VI SD N Pondok 03.

(39)

commit to user

Gambar 1. Kerangka berpikir

C. Hipotesis Tindakan

Melalui kerangka pemikiran yang telah disusun sebelumnya maka dapat dirumuskan hipotesis terhadap penelitian adalah sebagai berikut:

“Penggunaan bola modifikasi dapat meningkatkan hasil belajar passing

bawah menggunakan kaki bagian dalam sepak bola pada siswa kelas VI SD N Pondok 03 Nguter Kab. Sukoharjo tahun ajaran 2011/2012”

Kondisi awal

Tindakan

Kondisi Akhir

Guru:

Kurang kreatif dan inovatif dalam proses pembelajaran penjas

Diduga melalui latihan passing (kura-kura dalam), siswa dapat menguasai teknik dasar passing (kura-kura dalam) pada sepak bola

Siklus II

Siswa melakukan passing (kura-kura dalam) menggunakan alat bantu bola plastik dan bola sesungguhnya dengan perbandingan 30:70

Siklus I

Menerapkan latihan passing (kura-kura dalam) menggunakan alat bantu bola plastik dan bola sesungguhnya dengan

perbandingan 70:30 Siswa:

- Siswa kurang tertarik dan cepat bosan dengan pembelajaran passing (kura-kura dalam) sepak bola

- Hasil belajar siswa rendah

- Pemaham teknik dasar passing rendah

Menerapkan pelatihan passing (kura-kura dalam) pada sepak bola

(40)

commit to user 24

BAB III

METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilakukan di SDN Pondok 03 Nguter Sukoharjo, Alamat: Dk. Kener Rt 02/VII, Ds. Pondok, HP. 081329057055.

2. Waktu Peneitian

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini telah dilaksanakan pada semester II bulan April sampai Mei 2012.

Tabel 1. Rincian Kegiatan Waktu Dan Jenis Kegiatan Penelitian

No Rencana Kegiatan

Tahun 2012

Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli

1 Persiapan Penelitian a. Observasi b. Identifikasi Masalah c. Penentuan Tindakan d. Pengajuan Judul e. Penyusunan Proposal

f. Pengajuan Izin Penelitian

2 Pelaksanaan Tindakan

a. Seminar Proposal

b. Pengumpulan Data Penelitian

3 Penyusunan laporan

a. Penulisan Laporan

(41)

commit to user B. Subjek Penelitian

Subjek yang diteliti dalam Penelitian Tindakan Kelas ini adalah siswa kelas VI SDN Pondok 03 Nguter Sukoharjo tahun pelajaran 2011/2012, yang berjumlah 20 siswa yang terdiri dari 10 siswa laki laki dan 10 siswa perempuan.

C. Sumber Data

a. Siswa, untuk mendapatkan data tentang hasil belajar passing (kura-kura dalam) sepak bola dengan penerapan media bantu pembelajaran bola modifikasi dan sesungguhnya pada siswa kelas VI SDN Pondok 03 Nguter Kab. Sukoharjo Tahun Ajaran 2011/2012.

b. Guru, sebagai kolaborator, untuk melihat tingkat keberhasilan penerapan media bantu pembelajaran bola modifikasi dan sesungguhnya di SDN Pondok 03 Nguter Kab. Sukoharjo Tahun Ajaran 2011/2012.

D. Teknik dan Alat Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian tindakan kelas (PTK) ini terdiri dari: Tes dan observasi.

1. Tes dipergunakan untuk mendapatkan data tentang hasil passing (kura-kura dalam) sepak bola yang dilakukan siswa.

2. Observasi: dipergunakan sebagai teknik untuk mengumpulkan data tentang aktivitas siswa dan guru selama kegiatan belajar dan mengajar saat penerapan media bantu pembelajaran bola modifikasi dan sesungguhnya dilaksanakan.

(42)

commit to user

Tabel 2. Teknik dan alat pengumpulan data

No Sumber

Data Jenis Data

Teknik

Pengumpulan Instrumen

1 Siswa Hasil belajar passing (kura-kura dalam) sepak bola

Tes Praktek Tes keterampilan passing (kura-kura dalam) sepak bola

2 Siswa Pemahaman siswa terhadap proses pembelajaran dan semangat serta keaktifan siswa

Praktik dan unjuk kerja

Melaui lembar observasi dan pengamatan

lapangan

E. Teknik Analisis Data

Data yang dikumpulkan pada setiap kegiatan observasi dari pelaksanaan siklus PTK dianalisis secara deskriptif dengan menggunakan teknik prosentase untuk melihat kecenderungan yang terjadi dalam kegiatan pembelajaran.

1. Hasil belajar passing (kura-kura dalam) sepak bola: dengan menganalisis nilai rata-rata tes passing (kura-kura dalam) sepak bola. Kemudian di kategorikan dalam klasifikasi skor yang telah ditentukan.

2. Kemampuan melakukan rangkaian gerakan keterampilan passing (kura-kura dalam) sepak bola: dengan menganalisis rangkaian gerakan passing (kura-kura dalam) sepak bola. Kemudian di kategorikan dalam klasifikasi skor yang telah ditentukan.

Dalam penelitian ini angka-angka yang diperoleh saat unjuk kerja passing (kura-kura dalam) sepak bola. Menurut Iskandar, (2009: 131) yang menyatakan bahwa, “ Data yang dikumpulkan pada setiap kegiatan observasi dari pelaksanaan siklus PTK dianalisis secara deskriptif dengan menggunakan prosentase untuk melihat kecenderungan yang terjadi dalam kegiatan pembelajaran”.

(43)

commit to user

F. Indikator Kinerja Penelitian

Prosentase indikator pencapaian keberhasilan penelitian pada tabel berikut:

Tabel 3. Idikator Pencapaian Hasil Belajar Siswa

Aspek yang diukur

Prosentase target capaian

Cara Mengukur Pra

Siklus

Siklus I Siklus II

Ketuntasan hasil belajar siswa

35% 70% 80% Diamati guru saat proses

pembelajaran materi passing kura-kura dalam dengan KKM sekolah : 75

G. Prosedur Penelitian

Langkah pertama menentukan metode yang digunakan dalam penelitian, yaitu metode penelitian tindakan kelas. Langkah selanjutnya menentukan banyaknya tindakan yang dilakukan dalam siklus. Dalam penenelitian tindakan kelas ini, peneliti akan melakukan tindakan-tindakan yang dalam pelaksanaannya berlangsung terus menerus dan tindakan-tindakan akan dilaksanakan dalam siklus yang peneliti berikan pada siswa yang peneliti jadikan subjek. Ada beberapa pakar yang menyatakan bahwa PTK minimal dilaksanakan minimal dalam 2 siklus. Berikut adalah pendapat Arikunto dalam (Agus Kristyanto, 2010:62) bahwa “PTK dilakukan sekurang-kurangnya dalam dua siklus tindakan yang berurutan. Informasi dari siklus yang terdahulu sangat menentukan bentuk siklus berikutnya.”

Adapun langkah-langkah pelaksanaan PTK secara prosedurnya adalah dilaksanakan secara partisipatif atau kolaborasi (guru, dosen dengan timnya) bekerjasama, mulai dari tahap orientasi dilanjutkan penyusunan rencana tindakan lanjutan pelaksanaan tindakan dalam siklus pertama. Diskusi yang bersifat analitik

(44)

commit to user

yang kemudian dilanjutkan pada langkah reflektif-evaluatif atas kegiatan yang dilakukan pada siklus pertama, untuk kemudian mempersiapkan rencana modifikasi, koreksi atau pembetulan, atau penyempurnaan pada siklus ke dua dan seterusnya.

Adapun prosedur atau langkah-langkah Penelitian Tindakan kelas (PTK) terlihat pada gambar:

Gambar 2. Siklus Penelitian Tindakan Kelas (Iskandar, 2009:67) Refleksi SIKLUS I Pengamatan Orientasi Perencanaan Berikut Perbaikan Perencanaan

Refleksi SIKLUS II Pelaksanaan Tindakan

Pengamatan Dilanjutkan Ke Siklus Berikut? Pelaksanaan Tindakan Orientasi Perencanaan

(45)

commit to user Keterangan :

1. Mengidentifikasi permasalahan umum

2. Mengadakan pengecekan dilapangan (reconnaissance)

3. Membuat perencanaan umum

4. Mengembakan tindakan pertama

5. Mengobservasi, mengamati, mendiskusikan tindakan pertama

6. Refleksi-evaluatif, dan merevisi atau memodifikasi untuk perbaikan dan peningkatan pada siklus kedua dan berikutnya.

Untuk memperoleh hasil penelitian seperti yang diharapkan, prosedur penelitian ini meliputi tahapan-tahapan sebagai berikut:

1. Tahapan Persiapan Survei Awal

Kegiatan yang dilakukan oleh peneliti pada tahapan ini adalah: Peneliti mengobservasi sekolah yang akan dijadikan tempat penelitian.

2. Tahapan Seleksi Informan, Penyiapan Instrumen dan Alat Pada tahapan ini peneliti melakukan persiapan yang meliputi: a. Menentukan subjek penelitian

b. Menyiapkan alat dan instrumen penelitian dan evaluasi

3. Tahap Pengumpulan Data dan Pelaksanaan Tindakan

Pada tahapan ini peneliti mengumpulkan data tentang; a. Hasil belajar passing (kura-kura dalam) sepak bola

Untuk hasil belajar pra siklus siswa yang meliputi aspek kognitif, afektif dan psikomotor dalam proses pembelajaran dapat dilihat dalam tabel berikut :

Tabel 4. Hasil Belajar Kondisi Awal (Pra Siklus)

Aspek yang diukur Kondisi awal Cara mengukur Jumlah siswa yang lulus Persentase kelulusan Kognitif, afektif

dan psikomotor 7 Siswa 35 %

Pada saat proses pembelajaran

b. Kepuasan siswa terhadap proses pembelajaran

(46)

commit to user

d. Media Bantu pembelajaran

e. Pelaksanaan Pembelajaran f. Semangat dan keaktifan siswa 4. Tahap Analisis Data

Dalam tahap ini analisis yang digunakan penelitian adalah deskriptif kualitatif. Teknik analisis tersebut dilakukan karena sebagian besar data yang dikumpulkan berupa uraian deskriptif tentang perkembangan proses pembelajaran, yakni partisipasi siswa dalam pembelajaran pada sub pokok bahasan teknik dasar passing (kura-kura dalam)pada sepak bola.

5. Tahap Penyusunan Laporan

Pada tahapan ini peneliti menyusun laporan dari semua kegiatan dari awal survei sampai dengan menganalisis data yang dilakukan pada waktu penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah meningkatkan hasil belajar passing kura-kura dalam pada sepak bola di SDN Pondok 03 Nguter Kab. Sukoharjo Tahun Ajaran 2011/2012. Adapun setiap tindakan upaya untuk mencapai tujuan tersebut dirancang dalam satu unit sebagai satu siklus. Setiap siklus terdiri dari empat tahap, yaitu: perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi dan analisis, dan refleksi untuk perencanaan siklus berikutnya. Penelitian ini direncanakan dalam dua siklus.

H. Rancangan Siklus I a. Tahap Perencanaan

Pada tahap ini peneliti dan guru kelas menyusun skenario pembelajaran yang terdiri dari :

1. Menyusun Rencana Program Pembelajaran (RPP) passing (kura-kura dalam).

2. Menyusun instrument tes passing (kura-kura dalam). 3. Menyusun lembar penilaian dan hasil pembelajaran

(47)

commit to user 5. Menyiapkan lembar tes dan angket

6. Menyiapkan media yang diperlukan untuk membantu pengajaran

7. Penyiapkan tempat penelitian

8. Penetapan alokasi waktu pelaksanaan 9. Sosialisaisi kepada subjek

b. Tahap Pelaksanaan

Tahap pelaksanaan dilakukan dengan melaksanakan sekenario

pembelajaran yang telah direncanakan, tahap ini dilakukan bersama dengan tahap observasi terhadap dampak tindakan. Pada tahap pelaksanaan, kegiatan yang dilakukan adalah melaksanakan proses pembelajaran di lapangan dengan langakah - langkah kegiatan adalah :

- Guru bersama peneliti menyusun bentuk gerakan dan permainan dengan

alat modifikasi untuk meningkatkan hasil belajar siswa

- Guru bersama peneliti membuat media yang diperlukan dalam

pembelajaran passing (kura-kura dalam) yaitu meliputi pembelajaran passing

dengan teman secara berhadapan, passing lalu lari untuk berpindah tempat, passing dan kontrol dengan kaki kanan dan kaki kiri secara bergantian kepada teman melewati gawang kecil. Media yang digunakan yaitu bola plastik, bola sesungguhnya, bilah, gawang kecil/kun.

c. Tahap Observasi

Kegiatan observasi dilakukan bersama dengan kegiatan pelaksanaan tindakan. Pada tahap ini dilakukan pengamatan terhadap penerapan model pembelajaran langsung pendidikan jasmani dengan alat modifikasi yang diterapkan terhadap proses pembelajaran passing (kura-kura dalam).

(48)

commit to user d. Tahap Evaluasi (Refleksi)

Dilakukan dengan menganalisis hasil observasi dan analisis sehingga diperoleh kesimpulan apa saja yang perlu diperbaiki dan apa saja yang perlu dipertahankan. Tahap ini mengemukakan hasil penemuan dari pelaksanaan tindakan I yang memerlukan perbaikan pada siklus berikutnya.

I. Rancangan Siklus II

Pada siklus II ini perencanaan tindakan di kaitkan dengan hasil yang telah dicapai pada tindakan siklus I sebagai upaya perbaikan dari siklus tersebut dengan materi pembelajaran sesuai dengan silabus mata pelajaran pendidikan jasmani.. Demikian juga termasuk pada perwujudan tahap pelaksanaan, observasi, dan interprestasi, serta analisis dan refleksi yang juga mengacu pada siklus sebelumnya.

(49)

commit to user 33

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Kondisi Awal (Pra Siklus)

Kondisi awal penelitian diukur dari observasi dan keterampilan teknik dasar passing kura-kura dalam pada sepak bola. Observasi dan keterampilan teknik dasar passing kura-kura dalam digunakan untuk mengetahui bagaimana kemampuan siswa dalam melakukan passing kura-kura dalam, baik kemampuan

saat melakukan passing kepada teman maupun menggunakan alat bantu

pembelajaran dalam proses belajar mengajar yang berlangsung.

Untuk hasil belajar siswa yang meliputi aspek kognitif, afektif dan psikomotor dalam proses pembelajaran dapat dilihat dalam tabel berikut :

Tabel 5. Deskripsi Hasil Belajar Kondisi Awal (Pra Siklus)

Aspek yang diukur Kondisi awal Cara mengukur Jumlah siswa yang lulus Persentase kelulusan Kognitif, afektif

dan psikomotor 7 Siswa 35 %

Pada saat proses pembelajaran 0% 5% 10% 15% 20% 25% 30% 35% 40% pe rse nta s e k e lu lu s a n

jumlah siswa yang lulus

Hasil belajar passing kura-kura dalam

(50)

commit to user

Berdasarkan hasil tes pra siklus, diketahui bahwa hanya ada beberapa siswa yang sudah mampu melakukan teknik dasar passing kura-kura dalam dengan baik atau memperoleh nilai 75 ke atas. Dari hasil belajar passing kura-kura dalam hanya ada 7 siswa (35 %) yang mampu mencapai nilai tuntas atau lulus. Dari data tersebut, menunjukkan bahwa hasil belajar passing kura-kura dalam masih rendah. Untuk memperbaiki dan meningkatkan hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran passing kura-kura dalam, maka akan dilakukan tindakan berupa penggunaan alat bantu pembelajaran yang dilakukan dalam proses belajar mengajar.

Dari hasil observasi awal, ada dua siklus yang diterapkan untuk menyelesaikan dan menjawab permasalahan yang terjadi di dalam kelas. Pada setiap siklus yang diterapkan masing-masing menggunakan penggunaan alat bantu pembelajaran dalam kegiatan belajar mengajar yang berlangsung. Untuk mengetahui adanya perubahan dari proses yang diakibatkan oleh tindakan tersebut, maka evaluasi dilakukan dengan cara melakukan observasi dan perencanaan ulang pada tiap akhir siklus.

Kegiatan selanjutnya setelah observasi awal yaitu perencanaan, pelaksanaan, Observasi serta refleksi terhadap tindakan. Serangkaian penelitian yang dilakukan terdiri dari dua siklus. Penelitian diakhiri sampai ada perubahan pada indikator partisipasi siswa ke arah yang lebih baik. Pembahasan masing-masing siklus dapat dilihat seperti di bawah ini.

B. SIKLUS I 1. Pertemuan I a. Perencanaan Tindakan

Perencanaan tindakan, sebagai berikut:

1) Tim peneliti melakukan analisis kurikulum untuk mengetahui kompetensi dasar yang akan disampaikan kepada siswa dalam pembelajaran penjasorkes.

Gambar

Gambar 1. Kerangka berpikir
Tabel 1. Rincian Kegiatan Waktu Dan Jenis Kegiatan Penelitian
Tabel 2. Teknik dan alat pengumpulan data
Tabel 3. Idikator Pencapaian Hasil Belajar Siswa
+7

Referensi

Dokumen terkait

Hal ini dapat dilihat dari berbagai sosialisasi yang telah diberikan oleh Dinas Kesehatan Kota Semarang dan juga BPJS Kesehatan Kota Semarang yang terlibat dalam

Bila kita uraikan wewenang Kejaksaan sebagai Penuntut Umum, yang terdapat dalam KUHAP adalah 9 , menerima pemberitahuan dari penyidik dalam hal penyidik telah mulai

bermanfaat bagi kesempurnaan laporan Kerja Praktek ini dari semua pihak. Multi Manao Indonesia.. ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membacanya.

Efektivitas Pendampingan Guru Sasaran Implementasi Kurikulum 2013 Pada Pembelajaran Geografi Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) Di Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran

Hasil penelitian ini menyimpulkan, bahwa Etika profesi hakim dan hukum adalah merupakan satu kesatuan yang secara inheren terdapat nilai-nilai etika Islam yang

Menurut Wideman, ketidakpastian yang menimbulkan kemungkinan menguntungkan dikenal dengan istilah peluang ( opportunity ), sedangkan ketidakpastian yang menimbulkan

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA SMK MELALUI MULTIMEDIA GAME ADVENTURE DENGAN MODEL EXPLICIT INSTRUCTION. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

Hasil dari penelitian ini adalah urutan proses (tahap-tahap) pembuatan roti sampai dengan pengedalian mutu yaitu: Tahapan proses produksi roti Nusa Indah Bakery; Cara