LANDASAN TEORI
2.1 Sistem Informasi Kegiatan Operasional Sekolah 2.1.1 Pengertian Sistem Informasi
M enurut O’Brien (2005, p5), Sistem informasi dapat merupakan
kombinasi teratur apa pun dari orang-orang, hardware, software, jaringan
komunikasi, dan sumber daya data yang mengumpulkan, mengubah, dan menyebarkan informasi untuk berkomunikasi antara organisasi.
M enurut Turban (2009, p415), Sistem informasi adalah suatu proses yang mengumpulkan, memproses , menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk tujuan tertentu.
M enurut salah satu jurnal yang berjudul (”Perancangan Strategis Sistem Informasi : Studi kasus Direktorat Jendral Penyelanggaraan Haji dan Umrah Departemen Agama RI” , 2011) dijelaskan bahwa sistem informasi bermanfaat untuk menghasilkan keputusan yang akurat, terpercaya, cepat dan ekonomis. Sistem informasi berbasis komputer juga merupakan instrumen strategis yang dibutuhkan dalam menghadapi era globalisasi.
Berdasarkan definisi tersebut maka dapat didefinisikan bahwa sistem
informasi adalah kombinasi teratur apa pun dari orang-orang, hardware,
software, jaringan komunikasi, dan sumber daya data yang mengumpulkan,
memproses , menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk tujuantertentu.
2.1.2 Komponen S istem Informasi
Komponen sistem informasi menurut O’Brien (2008, p29-33) adalah sebagai berikut:
1. Sumber daya manusia
M anusia dibutuhkan untuk pengoperasian semua sistem operasi. Sumber daya manusia meliputi pemakai akhir dan pakar SI.
- Pemakai akhir : orang - orang yang menggunakan Sistem Informasi
- Pakar SI : Orang orang yang mengembangkan dan mengoperasikan sistem
informasi (analyst sistem, pembuat software , operator sistem, dan
personal tingkat manajerial, teknis dasar dan staf administrasi lainnya.)
2. Sumber daya hardware
M eliputi semua peralatan dan bahan fisik yang digunakan dalam pemrosesan informasi.
Contoh hardware dalam sistem informasi berbasis komputer :
- Sistem komputer, yang terdiri dari unit pemrosesan pusat yang berisi proses mikro, dan berbagai peralatan periferal yang saling berhubungan.
- Pheriferal komputer, yang berupa peralatan seperti mouse elektronik atau keyboard untuk input data dan perintah dan lain - lain.
3. Sumber daya Software
M eliputi semua rangkaian perintah pemrosesan informasi. Sumber daya
software dibutuhkan dalam bentuk perintah pemrosesan informasi dan
prosedur agar dapat dengan baik menangkap, memproses, serta menyebarkan informasi bagi para pemakai. Contoh Sumber Daya adalah :
- Software sistem, seperti program sistem informasi yang mengendalikan serta mendukung operasi sistem komputer.
- Software aplikasi, yang memprogram pemrosesan langsung bagi
penggunaan tertentu komputer oleh pemakai akhir.
- Prosedur, yang mengoperasikan perintah bagi orang- orang yang akan menggunakan sistem informasi.
4. Sumber daya data
Data dapat berupa banyak bentuk, termasuk data alfanumerik tradisional, yang terdiri dari angka, dan huruf serta karakter lainnya yang menjelaskan transaksi bisnis dan kegiatan serta entitas lainnya. Data teks, terdiri dari kalimat dan paragraf yang digunakan dalam menulis komunikasi, data gambar, seperti bentuk grafik dan angka, serta gambar grafik video dan video, serta data audio, suara manusia dan suara - suara lainnya, juga merupakan bentuk data penting. Sumber daya informasi umumnya diatur, disimpan, dan diakses oleh berbagai teknologi pengelolaan sumber daya data ke dalam:
- Database yang menyimpan data yang telah diproses dan diatur.
- Dasar pengetahuan yang menyimpan pengetahuan dalam berbagai
bentuknya.
5. Sumber daya jaringan
Teknologi telekomunikasi dan jaringan seperti intranet, internet, dan
ekstranet telah menjadi hal mendasar bagi operasi e-bussines dan e
-commerce yang berhasil, untuk semua jenis organisasi dan dalam sistem
informasi berbasis komputer. Teknologi komunikasi dan jaringan adalah komponen sumber daya dasar dari semua sistem informasi. Sumber daya jaringan meliputi :
- M edia Komunikasi. Contohnya : kabel, dan teknologi nirkabel.
- Dukungan Jaringan. Kategori umum ini menekankan bahwa banyak
hardware, software, dan teknologi data dibutuhkan untuk mendukung
operasi dan penggunaan jaringan komunikasi.
2.1.3 Pengertian Sistem Informasi Operasional
Sistem informasi operasional adalah sistem informasi yang mengawasi aktifitas dasar dan transaksi yang terjadi di perusahaan. Sistem informasi operasional memproses data yang berasal dari dan yang digunakan dalam kegiatan usaha.
2.1.3.1 Kategori Sistem Informasi Operasional
Sistem ini dapat dibagi ke dalam beberapa kategori, yaitu: - Transaction-processing systems (sistem proses-transaksi)
mencatat dan memproses data dari transaksi bisnis, databas e
terbaru, dan menghasilkan berbagai macam dokumen dan laporan. - Keputusan operasional yang mengontrol proses-proses secara fisik
dibuat oleh process control systems (sistem pengendalian proses).
- Komunikasi dan produktivitas kantor didukung oleh office
automation systems (sistem otomasi kantor).
2.1.4 Pengertian Sekolah
M enurut Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi ketiga (2002, p1013) sekolah adalah bangunan atau lembaga untuk belajar dan mengajar serta tempat untuk menerima dan memberi pelajaran.
Berdasarkan pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa sekolah adalah suatu tempat untuk bertemunya antara pemberi pelajaran dan penerima pelajaran.
2.1.4.1 Pengertian Sekolah Menengah Pertama
Sekolah M enengah Pertama merupakan jenjang pendidikan dasar pada pendidikan formal di Indonesia setelah lulus sekolah dasar (atau sederajat). Sekolah menengah pertama ditempuh dalam waktu 3 tahun,
mulai dari kelas 7 sampai kelas 9. Saat ini Sekolah M enengah Pertama menjadi program Wajar 9 Tahun (SD, SM P).
Lulusan sekolah menengah pertama dapat melanjutkan pendidikan ke sekolah menengah atas atau sekolah menengah kejuruan (atau sederajat). Pelajar sekolah menengah pertama umumnya berusia 13-15 tahun. Di Indonesia, setiap warga negara berusia 7-15 tahun tahun wajib mengikuti pendidikan dasar, yakni sekolah dasar (atau sederajat) 6 tahun dan sekolah menengah pertama (atau sederajat) 3 tahun.
Sekolah menengah pertama diselenggarakan oleh pemerintah maupun swasta. Sejak diberlakukannya otonomi daerah pada tahun 2001, pengelolaan sekolah menengah pertama negeri di Indonesia yang sebelumnya berada di bawah Kementerian Pendidikan Nasional, kini menjadi tanggung jawab pemerintah daerah kabupaten/kota. Sedangkan Kementerian Pendidikan Nasional hanya berperan sebagai regulator dalam bidang standar nasional pendidikan. Secara struktural, sekolah menengah pertama negeri merupakan unit pelaksana teknis dinas pendidikan kabupaten/kota.
(http://www.kemdiknas.go.id/kemdiknas/Sekolah_M enengah_Pertama , 24/10/2011, 09:27)
2.1.5 Sistem Informasi Kegiatan Operasional Sekolah
Berdasarkan teori-teori yang ada di atas maka dapat disimpulkan bahwa Sistem Informasi Kegiatan Operasional Sekolah M enengah Pertama adalah
suatu kombinasi teratur apa pun dari orang-orang, hardware, software, jaringan
komunikasi, dan sumber daya data yang mengumpulkan, mengubah, dan menyebarkan informasi untuk berkomunikasi dalam sekolah.
2.2 Perancangan Sistem
2.2.1 Pengertian Perancangan Sistem
Perancangan sistem adalah suatu tahapan dimana kita harus menentukan bagaimana membangun atau menyusun sistem informasi yang terbaik sesuai dengan kebutuhan pemakai informasi.
M enurut M ulyadi (2001, p51) desain sistem adalah proses penterjemahan kebutuhan pemakai informasi ke dalam alternatif rancangan sistem informasi yang diajukan pada pemakai informasi untuk pertimbangan.
M enurut O’Brien yang diterjemahkan oleh Fitriasari dan Kwary (2005, p521) desain sistem terdiri dari aktivitas desain yang menghasilkan spesifikasi sistem yang memenuhi persyaratan fungsional yang dikembangkan dalam proses analisis sistem. Jadi, dapat disimpulkan dari pendapat - pendapat para pakar perancangan sistem ialah perancangan yang menghasilkan spesifikasi sistem yang memenuhi persyaratan fungsional yang sesuai dengan kebutuhan pemakai informasi.
2.2.2 Unified Modeling Language (UML)
M enurut Jones dan Rama (2008, p78), Unified Modeling Language
(UM L) merupakan suatu bahasa yang digunakan untuk menentukan, memvisualisasikan, membangun, dan mendokumentasikan suatu sistem informasi.
2.2.2.1 UML Activity Diagram
M enurut Jones dan Rama (2006, p60), “The UML activity
diagram plays role of a map in understanding business processes by
showing the sequence of activities in the process”, yang artinya
diagram aktivitas yang berberan sebagai sebuah “peta” dalam memahami proses bisnis dengan menunjukkan urutan kegiatan dalam
proses. Berikut adalah istilah-istilah yang terdapat dalam activity
diagram:
• Internal agent: Orang atau departemen dalam satu unit organisas i yang bertanggung jawab atas berbagai kejadian dalam suatu proses bisnis. Contoh: pelayan toko, karyawan pengiriman, dan petugas pencatat pesanan.
• External agent: Orang-orang atau unit organisasi yang ada di luar perusahaan.
• Trigger (Pemicu): Satu kejadian yang menyebabkan aktivitas atau kejadian selanjutnya. M isalnya percakapan telepon dari seoran g pelanggan dapat memicu kejadian “M enerima pesanan”.
Penyelesaian operasi pengambilan dapat memicu kejadian pengiriman.
2.2.2.2 Overview Activity Diagram
M enurut Jones dan Rama (2008, p79), Overview Activity
Diagram menyajikan suatu pandangan tingkat tinggi dari proses bisnis dengan mendokumentasikan kejadian-kejadian penting, urutan kejadian-kejadian ini, dan aliran informasi antar kejadian.
Langkah-langkah dalam membuat Overview Activity Diagram yaitu:
1. M embaca uraian narasi dan mengidentifikasi kejadian-kejadian
penting.
2. M embubuhi keterangan pada narasi agar lebih jelas menunjukkan
batasan kejadian dan nama-nama kejadian.
3. M enunjukkan agen yang terlibat di dalam proses bisnis dengan
menggunakan swimlanes
4. M embuat diagram untuk masing-masing kejadian. Tunjukkan
urutan kejadian ini.
5. M enggambar dokumen yang dibuat dan digunakan di dalam
proses bisnis. Tunjukkan arus informasi dari kejadian ke dokumen, dan sebaliknya.
6. M enggambar tabel (file) yang dibuat dan digunakan di dalam
proses bisnis. Tunjukkan arus informasi dari kejadian ke tabel dan sebaliknya.
2.2.2.3 Detailed Activity Diagram
M enurut Jones dan Rama (2008, p80), Detailed Activity
Diagram M enyediakan suatu penyajian yang lebih detail dari aktivitas yang berhubungan dengan satu atau dua kejadian yang ditunjukkan
pada overview activity diagram. Langkah-langkah dalam membuat
Detailed Activity Diagram yaitu:
1. Tambah penjelasan naratif untuk menunjukkan aktivitas
2. Buatlah tabel arus kerja
3. Identifikasikanlah diagram terperinci yang diperlukan
4. Untuk setiap detailed activity diagram , lakukanlah beberapa
langkah pendahuluan sebagai berikut:
4a. Buatlah swimlane untuk agen-agen yang terlibat pada satu atau
beberapa kejadian yang ditunjukkan pada detaileddiagram
4b. Tambahkan segi empat panjang untuk setiap aktivitas di dalam
kejadian yang didokumentasikan pada detailed diagram
tersebut
4c. Gunakan garis tanpa putus untuk menunjukkan urutan aktivitas 4d. Atur dokumen yang dibuat atau digunakan oleh
aktivitas-aktivitas di dalam diagram tersebut
4e. Gunakan garis putus-putus untuk menghubungkan aktivitas dan dokumen
4f. Dokumentasikan setiap tabel yang dibuat, dimodifikasi, atau digunakan oleh aktivitas dalam diagram yang ada dalam kolom komputer
4g. Gunakan garis putus-putus untuk menghubungkan aktivitas dan tabel
M enurut Jones dan Rama (2006, p80), dalam menyiapkan Detailed Activity Diagram terdapat langkah - langkah sebagai berikut : a. M encatat narasi untuk menunjukkan aktivitas.
b. M enyiapkan workflow table.
c. M engidentifikasi detailed diagram yang dibutuhkan
2.2.2.4 UML Class Diagram
M enurut Bennett (2006, p649) , “ Class diagram is a UM L
structure diagram that show classes with their attributes and
operations, together with the associations between classe”.. Yang
berarti bahwa class diagram adalah sebuah UM L struktur diagram
yang menunjukkan class - class dengan atribut dan operasinya,
bersama asosiasi antar class - class.
Terdapat tiga hubungan dalam class diagram yaitu:
• One to one
M enunjukkan asosiasi satu-dengan-satu (1:1). Ini berarti
bahwa untuk setiap munculnya record dalam tabel X, terdapat
• One to many
M enunjukkan asosiasi satu-dengan-banyak (1:M ). Untuk
setiap kemunculan record dalam tabel X, terdapat nol, satu,
atau banyak kemunculan dalam tabel Y.
• Many to many
M enggambarkan asosiasi banyak-dengan-banyak, yang
merupakan relasi dua arah. Untuk setiap kemunculan record
dalam tabel X dan Y, terdapat nol, satu, atau banyak record
dalam tabel X dan Y.
2.2.2.5 Pengertian Workflow Table
M enurut Whitten Jeffery, Lonnie & Kevin (2004, p128),
Workflow table merupakan aliran transaksi melalui proses bisnis
untuk memastikan pemeriksaan yang benar dan persetujuan diimplementasikan.
M enurut Jones dan Rama (2003, p84), Workflow table adalah
suatu tabel yang terbagi menjadi dua kolom tabel yang mengidentifikasikan para aktor dan aktivitas yang dilakukan dalam suatu proses.
M aka dapat disimpulkan bahwa workflow table merupakan suatu
tabel yang terdiri dari dua kolom yang menunjukkan hubungan antara aktor dan aktivitas yang dilakukan dalam suatu proses.
2.2.2.6 Pengertian Use Case Diagram
M enurut Jones dan Rama (2006, p267), “Use Case is sequence
of steps that occur when an “actor” is interacting with the system for a particular purpose”, yang berarti use case adalah rangkaian langkah - langkah yang melibatkan interaksi antara pelaku dan sistem untuk tujuan tertentu.
M enurut Jones dan Rama (2008, p355), use case merupakan
urutan langkah-langkah yang meliputi interaksi antara pelaku dengan sistem untuk tujuan tertentu. Pelaku dapat berupa orang, komputer,
atau bahkan sistem lain. M erupakan bagian dari Unified Modeling
Language (UM L).
2.2.2.7 Pengertian Formulir (form)
M enurut Jones dan Rama (2006, p354), formulir adalah
dokumen terpola yang berisi field kosong yang dapat diisi pengguna
dengan data. Ketika formulir ditampilkan di layar komputer, data yang
dimasukkan di field kosong disimpan ke satu tabel data atau lebih.
Oleh karena itu terdapat tiga tipe formulir yaitu:
- Single-record entry form: formulir yang digunakan untuk
- Multi-table entry form: formulir yang digunakan untuk
memasukkan atau memodifikasi record di dua tabel terkait atau
lebih. Sering kali mencakup formulir utama dan subformulir
- Tabular entry form: formulir dengan desain yang seperti kertas
kerja yang bermanfaat untuk menambah lebih dari satu record ke
satu tabel.
2.2.2.8 Pengertian Rancangan Layar
M enurut Jones and Rama (2006, p271), “Form interface
elements are objects on form used for entering information of performing actions. All aspects of the form are control by the interface. Some of these objects provide or opportunity to improve internal control over data elements”. Yang berarti : elemen interface
adalah object-object pada form yang digunakan untuk memasukkan
informasi atau menjalankan perintah segala aspek dari form dikontrol
dengan elemen interface. Beberapa objek tersebut menyediakan
kesempatan untuk mengembangkan internal control.
2.2.2.9 Pengertian Laporan (Report)
M enurut Jones dan Rama (2008, p250), Laporan adalah penyajian data yang terpola dan tersusun. Laporan dibuat dan digunakan sebagai suatu bagian integral dari proses bisnis. Pelaporan
tentang kejadian, agen, dan barang/jasa dengan berbagai cara. Laporan dapat ditampilkan pada layar komputer atau dicetak. Pada suatu format laporan terbagi menjadi beberapa bagian yaitu:
- Report Header: menunjukkan informasi yang diterapkan pada
seluruh laporan. M isalnya nama laporan dan perusahaan, tanggal laporan, dan nomor halaman.
- Page Header: untuk menentukan informasi yang tampak di bagian
atas setiap halaman. Sebagai contoh, kita mungkin ingin menyebutkan nama-nama atribut di bagian atas setiap halaman.
- Page footer: tampak di bagian bawah setiap halaman dan biasanya
mencakup nomor halaman.
- Footer laporan: bagian di akhir laporan yang sering digunakan
untuk menampilkan seluruh angka-angka ringkasan, seperti total semuanya, untuk seluruh data di laporan.
2.3 Basis Data (database)
2.3.1 Pengertian Basis Data (database)
M enurut Ramakrishman dan Gehrke (2003, p4), basis data adalah kumpulan data yang secara khusus menggambarkan kegiatan dari satu atau lebih bagian-bagian yang berhubungan.
M enurut Jones dan Rama (2008, p225), basis data adalah pengumpulan data yang saling berkaitan yang komprehensif.
Berdasarkan definisi tersebut maka dapat didefinisikan bahwa basis data adalah kumpulan data yang saling berhubungan yang dirancang untuk menggambarkan suatu hubungan antar informasi.
Beberapa istilah di dalam basis data beserta pengertiannya menurut Jones dan Rama (2008, p51-52 & p225) yaitu:
- Entity: informasi yang disimpan pada sistem informasi mengenai entitas
atau subjek. Contoh: karyawan dan pesanan penjualan
- Record: satu kumpulan field yang saling berkaitan mengenai suatu entitas - Field: unsur data yang menguraikan suatu entitas. Field juga digambarkan
sebagai kelompok dari karakter-karakter yang berkaitan.
- Master file: suatu file yang berisi informasi tentang entitas-entitas selain dari kejadian
- Transaction file: suatu file yang menyimpan informasi tentang kejadian
- Cardinality: pernyataan hubungan antar-field umum (atribut) pada dua
tabel.
- Primary key: sebuah atribut yang secara unik mengidentifikasi suatu
record pada tabel
- Foreign key: Sebuah field pada tabel yang merupakan kunci utama di
tabel lainnya.
2.3.2 Pengertian Database Management System (DBMS )
M enurut Hall (2006, p6), DBM S merupakan sebuah sistem perangkat lunak khusus yang diprogram untuk mengetahui elemen data mana yang bisa diakses (mendapatkan otorisasinya) oleh pemakai. Program pemakai mengirimkan permintaan data kepada DBM S, yang mensahkan dan
mengotorisasi akses ke database, sesuai dengan tingkat otoritas pemakai. Jika
pemakai meminta data yang dia tidak punya otoritasnya, permintaan itu akan ditolak. Jadi, prosedur untuk menetapkan otoritas pemakai sistem informasi di dalam sebuah organisasi merupakan masalah kontrol penting yang harus diperhatikan. Tujuan dari DBM S adalah untuk menyediakan kontrol akses
terhadap database.
DBM S menyediakan sebuah lingkungan yang terkontrol untuk
membantu (atau mencegah) pemakai mengakses database dan untuk secara
efisien mengelola sumber daya. Setiap model DBM S mecapai tujuan ini dengan cara yang berbeda, tetapi ada beberapa ciri yang umum, di antaranya:
• Pengembangan program. DBM S berisi perangkat lunak pengembangan
aplikasi. Baik pemrogram maupun pemakai akhir dapat menggunakan
fitur ini untuk menciptakan aplikasi-aplikasi untuk mengakses database.
• Backup dan pemulihan. Selama pemrosesan, DBM S secara periodik
membuat backup files untuk database fisik. Jika terjadi kerusakan
(kegagalan disket, kesalahan program, atau tindakan kejahatan) yang
sebelumnya yang dianggap benar. Walaupun sebagian data mungkin
hilang, tanpa fitur backup dan pemulihan data, database akan rentan
terhadap kehancuran total.
• Penggunaan database untuk pelaporan. Fitur ini mecatat data statistik
tentang data-data yang sedang digunakan, dan siapa yang
menggunakannya. Administrator database (DBA-Database
Administrator) menggunakan informasi ini untuk membantu mereka
menetapkan otoritasi pemakai dan dalam menjaga database.
• Akses database. Fitur yang paling penting dari DBM S adalah
mengizinkan pemakai yang memiliki otorisasi untuk mengakses database.
2.4 Visual Basic.Net
2.4.1 Pengertian Visual Basic.Net
“(Visual Basic .NET) An object-oriented programming language from Microsoft. It is the .NET version of the Visual Basic (VB) programming language. Like all .NET languages, VB.NET uses the Common Language Runtime (CLR) for program execution. VB.NET is substantially different from traditional Visual Basic, which has been the most popular language for developingWindowsapplications”.
(http://www.pcmag.com/encyclopedia_term/0,2542,t=VBNET&i=53685,00.asp #fbid=SFEdky0OJfG, 02/10/2011, 17:03)
Yang berarti :
Visual Basic.Net adalah bahasa pemrograman berorientasi objek dari
M icrosoft. Ini merupakan versi .Net dari bahasa pemrograman Visual Basic
(VB). Seperti yang lainnya bahasa .Net, VB.Net menggunakan Common
Language Runtime (CLR) untuk eksekusi program. VB.Net banyak sekali
perbedaan dengan Visual Basic yang bersifat tradisional, yang mana telah
menjadi bahasa populer untuk membangun aplikasi windows.
2.4.2 .Net Framework
.Net Framework adalah komponen integral Windows yang mendukung
pengembangan dan menjalankan aplikasi generasi baru dan layanan web XML.
.Net Framework dirancang untuk memenuhi beberapa tujuan yaitu:
- Untuk M enyediakan suatu lingkungan object-oriented programming
dimana object code tersimpan dan dieksekusi secara lokal, dieksekusi
secara lokal tetapi didistribusikan melalui internet, atau secara remote.
- M enyediakan lingkungan code-execution yang meminimalis
pengembangan aplikasi dan versioning conflicts.
- M enyediakan lingkungan code-execution yang mendorong eksekusi code
yang lebih aman, termasuk code semi-trusted yang dibuat oleh pihak
ketiga.
- M enyediakan lingkungan code-execution yang menghilangkan masalah
- M emberikan pengalaman bagi pengembang untuk berbagai tipe aplikasi,
seperti aplikasi berbasis Windows dan aplikasi berbasis web.
- M embangun komunikasi pada standar industry untuk menjamin code
based pada .Net Framework dapat dipadukan dengan code lain.
(http://msdn.microsoft.com/library/zw4w595w.aspx, 10/02/2011, 11:41)
2.5 Structured Query Language (SQL)
2.5.1 Pengertian Structured Query Language (SQL)
M enurut Jones dan Rama (2008, p296), Structured Query Language
(SQL) merupakan bahasa pemrograman untuk melakukan query basis data
relasional yang mencakup perintah seperti SELECT, FROM, dan WHERE.
M enurut Deliana, Cahya & Kaisariza (2009, p6) SQL (Structured Query
Language) adalah sebuah bahasa yang di pergunakan untuk mengakses data
dalam basis data relasional, Bahasa ini secara de facto merupakan bahasa
standaryang digunakan dalam manajemen basis data relasional.
M enurut James A. Hall (2006, p12), Structured Query Language (SQL)
merupakan bahasa generasi keempat, merupakan bahasa non-prosedural dengan banyak perintah merupakan perangkat yang sangat berguna untuk memasukkan, mengambil, dan memodifikasi data dengan mudahnya.
M aka dapat disimpulkan bahwa Structured Query Language (SQL)
merupakan bahasa pemrograman yang berfungsi untuk memberikan perintah dalam memasukkan, menampilkan, atau memodifikasi data.
2.6 Teori Khusus Bidang Pendidikan
2.6.1 Pengertian KKM
KKM (Kriteria Ketuntasan M inimal) adalah kriteria paling rendah untuk menyatakan peserta didik mencapai ketuntasan. KKM harus ditetapkan diawal tahun ajaran oleh satuan pendidikan berdasarkan hasil musyawarah guru mata pelajaran di satuan pendidikan atau beberapa satuan pendidikan yang memiliki karakteristik yang hampir sama.
Berdasarkan pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa KKM adalah nilai minimal yang diperbolehkan untuk siswa mencapainya. KKM ini dibuat berdasarkan kesepakatan guru.
(http://itusudah.com/kriteria-ketuntasan-minimal-kkm/, 19 Januari 2012, 20:09)
2.6.2 Pengertian Leger
M enurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2001, p651) Leger adalah
daftar nilai asli siswa sebelum dipindahkan ke dalam buku laporan pendidikan.
Berdasarkan pengertian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa leger
adalah daftar nilai yang dimiliki oleh wali kelas yang memuat seluruh nilai siswa sebelum dipindahkan ke dalam rapor.
2.6.3 Pengertian S tandar Kompetensi
Standar Kompetensi adalah ukuran kompetensi minimal yang harus dicapai peserta didik setelah mengikuti suatu proses pembelajaran pada satuan pendidikan tertentu.
Berdasarkan pengertian di atas maka didefinisikan bahwa Standar Kompetensi merupakan suatu ukuran minimal yang harus dicapai siswa ketika mengikuti suatu pembelajaran.
(http://www.bintangbangsaku.com/content/standar-kompetensi-kelulusan-pendidikan-dasar-dan-menengah, 24-10-2011, 10:00 )
2.6.4 Pengertian Rapor
M enurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2001, p931) Rapor adalah buku yang berisi nilai kepandaian dan prestasi belajar murid di sekolah, berfungsi sebagai laporan guru kepada orang tua atau wali murid.
Berdasarkan pengertian di atas maka dapat didefinisikan bahwa rapor adalah buku yang berisi nilai yang menggambarkan prestasi siswa selama di sekolah.