• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE BERBASIS KETERAMPILAN BERFIKIR KRITIS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII-F SMPN 18 MALANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE BERBASIS KETERAMPILAN BERFIKIR KRITIS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII-F SMPN 18 MALANG"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE BERBASIS KETERAMPILAN BERFIKIR KRITISUNTUK MENINGKATKAN HASIL

BELAJAR SISWA KELAS VII-F SMPN 18 MALANG

Febri Permitasari, Budi Handoyo, J.P Buranda

Abstrak: Hasil wawancara dan observasi awal dilakukan di SMP Negeri 18 Malang diketahui bahwa kelas VII-F merupakan kelas yang nilainya paling rendah diantara kelas yang lain. Guru menggunakan metode ceramah dalam kegiatan pembelajaran, hal ini menyebabkan siswa kurang memahami materi. Melihat hasil observasi awal yang telah dilakukan, perlu dilakukan upaya-upaya yang mampu memperbaiki kondisi kelas. Upaya yang dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut dilakukan pembelajaran dengan menggunakan model Think Pair Share (TPS) berbasis kemampuan berfikir kritis.

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) yang dilaksanakan dalam 2 siklus tindakan, setiap siklus terdiri dua kali pertemuan selama 2 jam pelajaran. Subjek penelitian yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini siswa kelas VII-F semester genap tahun ajaran 2011-2012 SMP Negeri 18 Malang dengan jumlah 42 siswa, terdiri dari 25 siswa laki-laki dan 17 siswa perempuan. Data yang diperoleh dalam penelitian ini berupa aktivitas dan hasil belajar siswa. Aktivitas siswa diamati selama pembelajaran, sedangkan hasil belajar diukur di setiap tes akhir siklus. Instrumen yang digunakan berupa lembar observasi, soal tes dan catatan lapangan.

Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar siswa yang diketahui berdasarkan nilai rata-rata siswa dari tes yang dilakukan di setiap akhir siklus sebesar 67,42 pada siklus pertama dan meningkat menjadi 71,82 pada siklus kedua. Peningkatan hasil belajar siswa selama dilakukannya tindakan sebesar 6,05%.

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa penggunaan model Think Pair Share berbasis kemampuan berfikirkritis dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VII-F SMP Negeri 18 Malang pada materi Atmosfer dan Hidrosfer. Guru geografi disarankan menerapkan model pembelajaran Think Pair Share berbasis kemampuan berfikirkritis sebagai alternatif pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan memperhatikan alokasi waktu dan pengelolaan kelas dengan matang.

Kata Kunci: Think Pair Share, hasil belajar

A.LATAR BELAKANG

Pembelajaran merupakan suatu kegiatan yang melibatkan siswa secara aktif dalam mempelajari sesuatu dengan mengkonstruksi pengetahuan baru berdasarkan pengalaman yang dimilikinya. Menurut teori konstrukvistik, siswa harus membangun sendiri pengetahuan di benaknya. Guru hanya berperan sebagai fasilitator yang membimbing dan siswa sendiri yang membangun pengetahuannya melalui interaksi antara individu dengan individu, individu dengan kelompok, dan kelompok dengan kelompok dalam proses pembelajaran.

(2)

Pembelajaran Geografi bertujuan untuk membangun dan mengembangkan pemahaman peserta didik tentang variasi dan organisasi spasial masyarakat, tempat dan lingkungan pada muka bumi. Peserta didik didorong untuk memahami aspek dan proses fisik yang membentuk pola muka bumi, karakteristik dan persebaran spasial ekologis di

permukaan bumi. Selain itu peserta didik dimotivasi secara aktif dan kreatif untuk menelaah bahwa kebudayaan dan pengalaman mempengaruhi persepsi manusia tentang tempat dan wilayah. Pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai yang diperoleh dalam mata pelajaran Geografi diharapkan dapat membangun kemampuan peserta didik untuk bersikap, bertindak cerdas, arif, dan bertanggungjawab dalam menghadapi masalah sosial, ekonomi, dan ekologis. Dengan pemahaman terhadap materi Geografi, peserta didik diharapkan mampu berfikir secara kritis dalam menyikapi peristiwa-peristiwa yang terjadi di lingkungan sekitarnya.

Pada kenyataannya, pembelajaran Geografi masih berorientasi pada guru dan kurang memahamkan siswa pada materi pembelajaran. Hal ini disebabkan pembelajaran masih didominasi oleh peran guru dengan metode ceramah dan siswa tidak diajarkan untuk mengkonstruksi pengetahuannya sendiri melalui kegiatan pembelajaran. Siswa hanya menerima dan menghafalkan apa yang disampaikan oleh guru tanpa memahami materi serta kurang aktif dalam pembelajaran sehingga hasil belajarnya pun rendah.

Berdasarkan wawancara dengan guru kelas VII F SMP Negeri 18 kota Malang pada bulan Januari 2012, hasil belajar siswa pada Ulangan Harian IPS Geografi masih dirasa kurang, khususnya pada kelas VII F. Dari 42 siswa rata-rata masih banyak yang mendapatkan nilai di bawah Standart Kelulusan Minimal (SKM) / 70 dan nilai rata-rata kelas VII-F adalah 65,44. Menurut pengamatan peneliti pada bulan Januari 2012, karakteristik siswa di kelas VII F SMP Negeri 18 kota Malang antara lain, siswa menerima begitu saja penjelasan dari ceramah guru mata pelajaran, siswa cenderung hanya diberi informasi tentang sesuatu, asal menjawab saat diberi pertanyaan, dan siswa kurang mampu menghubungkan materi yang dijelaskan guru dengan kenyataan pada kehidupan. Siswa mudah menerima ide atau gagasan meski dia tidak dapat membuktikan dan tidak tahu kebenarannya, dengan kata lain siswa lemah dalam kemampuan berfikir kritis.

Rendahnya hasil belajar siswa disebabkan oleh rendahnya pemahaman peserta didik terhadap materi yang diajarkan, guru lebih bersifat dominan dalam pembelajaran dan menerapkan metode ceramah yang tidak meningkatkan kemampuan berfikir kritis siswa. Ennis (1985) mendefinisikan berpikir kritis adalah cara berpikir reflektif yang masuk akal atau berdasarkan nalar yang difokuskan untuk menentukan apa yang harus diyakini dan

(3)

dilakukan ( http:// supraptojiel wongsolo. wordpress.com /2008/06/13/menggunakan-ketrampilan-berpikir-untuk-meningkatkan-mutu-pembelajaran/). Guru lebih suka menerapkan metode ceramah sebab guru cukup hanya dengan menjelaskan konsep yang terdapat di buku referensi dan dilanjutkan dengan mengerjakan LKS. Disini siswa tidak diajari untuk belajar menganalisis, mengevaluasi, dan menentukan apa yang harus dilakukan saat menghadapi suatu fenomena. Interaksi yang terjadi antar siswa pun sangat sedikit, sehingga siswa cenderung kurang merespon pelajaran. Siswa perlu dibiasakan untuk berfikir secara kritis untuk memahami materi yang diajarkan. Dengan pembiasaan untuk berfikir kritis, maka siswa tidak akan begitu saja menerima informasi yang diberikan oleh guru maupun buku teks. Siswa tentunya akan mencari kebenaran dari berbagai sumber,

pengetahuan siswa tentunya akan semakin bertambah, tidak asal menjawab pertanyaan dan hasil belajar siswa akan meningkat.

Berdasarkan permasalahan di atas, diperlukan model pembelajaran yang mampu meningkatkan hasil belajar siswa. Model pembelajaran merupakan suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas. Model pembelajaran yang dirasa cocok yaitu model pembelajaran Kooperatif Think Pair Share (TPS). Think-Pair-Share ini merupakan model pembelajaran yang memberikan siswa kesempatan untuk bekerja sendiri dan bekerjasama dengan orang lain. Dalam hal ini, guru sangat berperan penting untuk membimbing siswa melakukan diskusi, sehingga terciptanya suasana belajar yang lebih hidup, aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan. Dengan demikian jelas bahwa melalui model pembelajaran Think-Pair-Share, siswa secara langsung dapat memahami suatu materi secara berkelompok dan saling membantu antara satu dengan yang lainnya, membuat kesimpulan (diskusi) serta mempresentasikan di depan kelas sebagai salah satu langkah evaluasi terhadap kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan. Selain itu, dengan model pembelajaran TPS yang berpasangan, siswa menjadi lebih berani

mengemukakan pendapat, ide, dan gagasannya. Model ini juga mudah untuk dilakukan sebab tidak menyita waktu untuk mengatur tempat duduk siswa dan menyiapkan kelompok siswa.

Model pembelajaran Think-Pair-Share berbasis keterampilan berfikir kritis disini maksudnya adalah penerapan model pembelajaran TPS yang mendorong siswa untuk memiliki kemampuan berfikir kritis terhadap informasi yang didapat. Berangkat dari pemikiran kritis siswa yang tidak mudah menerima informasi dan berusaha untuk mencari kebenaran dari suatu konsep, diharapkan kemampuan berfikir siswa bisa meningkat dan hasil belajar siswa ikut meningkat. Tujuan pembelajaran berbasis berfikir kritis ini adalah

(4)

menciptakan suatu semangat berfikir yang mendorong siswa bertanya dan mengkaji pemikiran mereka sendiri untuk memastikan tidak terjadi logika yang keliru.

Penelitian tindakan kelas tentang penerapan model pembelajaran Think Pair Share ini sudah pernah dilaksanakan sebelumnya. Hasil penelitian Wahyudi (2010) di SMP Islam As Shidiq Bululawang Malang, menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar antara Siklus I (60,85) dan siklus II (80,5). Penelitian Furda (2011) di SMPN 24 Malang menunjukkan bahwa hasil belajar siswa mengalami peningkatan dari 65,8 pada siklus I menjadi 71,9 pada siklus II. Serta penelitian Meviana (2011) di SMP Negeri 7 Malang menunjukkan bahwa terjadi peningkatan kompetensi mendeskripsikan siswa kelas IX B dari siklus I ke siklus II. Dan penelitian Ni’mah (2009) yang berjudul “ Pengaruh Penggunaan model Pembelajaran Think Pair Share Terhadap Hasil Belajar Geografi Kelas VII SMP 3 Sidayu Gresik” menunjukkan bahwa rata-rata hasil belajar siswa meningkat setelah menggunakan model TPS, dari 64,17 menjadi 70,85.

Perbedaan penelitian ini dengan yang terdahulu yakni adanya modifikasi terhadap model TPS yang diterapkan. Apabila penelitian sebelumnya hanya menggunakan model pembelajaran Think Pair Share untuk meningkatkan Hasil belajar, keaktifan, maupun kompetensi mendeskripsikan, maka pada penelitian ini digunakan model pembelajaran TPS yang berbasis berfikir kritis untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Dalam pelaksanaanya, siswa diberikan pertanyaan dan permasalahan yang menuntut siswa untuk berfikir kritis dengan tujuan menciptakan suatu semangat berfikir yang mendorong siswa bertanya dan mengkaji pemikiran mereka sendiri untuk memastikan tidak terjadi logika yang tidak konsisten maupun keliru. Dengan tidak adanya kekeliruan pemahaman, maka diharapkan hasil belajar siswa bisa meningkat.

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang bertujuan untuk

meningkatkan hasil belajar siswa kelas VII F SMP Negeri 18 Kota Malang melalui model pembelajaran Think Pair Share(TPS) berbasis keterampilan berfikir kritis. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS Geografi dan penelitian ini diharapkan mampu meningkatkan hasil belajar siswa.

B.RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Apakah model pembelajaran Think Pair Share(TPS) berbasis keterampilan berfikir kritis dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VII F SMPN 18 Malang pada Kompetensi

(5)

Dasar Mendeskripsikan Gejala-Gejala yang Terjadi di Atmosfer dan Hidrosfer serta Dampaknya Terhadap Kehidupan?

C.MANFAAT 1. Bagi Guru 2. Bagi Peneliti

3. Bagi Peneliti Lebih Lanjut

D.DASAR TEORI 1. Hasil Belajar 2. Belajar 3. Berfikir

4. Model Pembelajaran Kooperatif 5. Think Pair Share (TPS)

6. Hubungan Think Pair Share dengan Hasil Belajar Geografi 7. Penelitian yang Relevan

E.METODE

Rancangan penelitian pada penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) dan dilakukan lebih dari satu siklus.Model penelitian tindakan kelas ini terdiri dari beberapa tahapan, yaitu:(1) Perencanaan, (2) Pelaksanaan Kegiatan, (3) Observasi (Pengamatan), dan (4) Refleksi. Pengambilan data dilaksanakan dengan observasi dan tes tulis.

F. HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada penelitian ini, hasil belajar diukur menggunakan tes di setiap akhir siklus untuk mengetahui peningkatannya dengan menggunakan model Think Pair Share berbasis

keterampilan berfikir kritis. Analisis data menunjukkan nilai rata-rata kelas pra-tindakan sebesar 65,44, pada tes akhir siklus pertama sebesar 67,42, dan siklus kedua sebesar 71,82. Peningkatan hasil belajar selama menggunakan model Think Pair Share berbasis

keterampilan berfikir kritis adalah sebesar 3,01% untuk siklus pertama dan 6,05% pada siklus kedua. Hal tersebut menunjukkan bahwa selama proses pembelajaran ada peningkatan hasil belajar. Hasil belajar siswa dapat dilihat pada grafik di bawah ini:

(6)

Hasil belajar siswa kelas VII

Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor antara lain keseriusan sisw

tes. Umumnya siswa menganggap tes ini tidak serius dan hanya merupakan penelitian mahasiswa sehingga mereka tidak mempersiapkan diri untuk belajar sebelum tes.

Peningkatan hasil belajar

hampir sama dengan pra-tindakan. Pembelajaran siklus pertama siswa belum memahami bagaimana pelaksanaan dan tahap

menyiapkan diri untuk belajar mengenai konsep dalam materi sehingga hasil belajar siswa masih rendah.

Peningkatan hasil belajar terjadi pada siklus kedua dengan menggunakan model pembelajaran Think Pair Share berbasis

perencanaan dan membimbing sisw

kepada siswa untuk mempelajari materi yang akan dibahas pada pertemuan siklus kedua. Tujuannya agar siswa mempersiapkan diri dan memiliki pengetahuan awal tentang materi selanjutnya, sehingga pada siklus

sudah dimiliki.

Rata-rata hasil belajar kelas VII

masih ada siswa yang nilainya berada di bawah S

sebelumnya. Hal ini disebabkan siswa tersebut sakit saat mengerjakan ulangan, dan ada yang memang tidak belajar.

Berdasarkan hasil penelitian, penggunaan model pembelajaran meningkatkan hasil belajar siswa

oleh Ni’mah Sofwatin yang berjudul ”

terhadap Hasil Belajar Geografi Siswa Kelas VII SMP Negeri 3 Sidayu Gresik 65.44 62 64 66 68 70 72 74 Pra Tindakan N il a i

Hasil Belajar

Hasil belajar siswa kelas VII-F mengalami peningkatan namun tidak terlalu tinggi. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor antara lain keseriusan siswa dalam mengerjakan soal tes. Umumnya siswa menganggap tes ini tidak serius dan hanya merupakan penelitian mahasiswa sehingga mereka tidak mempersiapkan diri untuk belajar sebelum tes.

hasil belajar pada siklus pertama tidak tinggi, rata-rata hasil belajar siswa tindakan. Pembelajaran siklus pertama siswa belum begitu

i bagaimana pelaksanaan dan tahap-tahap pada model pembelajaran. Siswa belum menyiapkan diri untuk belajar mengenai konsep dalam materi atmosfer pada siklus pertama,

masih rendah.

Peningkatan hasil belajar terjadi pada siklus kedua dengan menggunakan model berbasis keterampilan berfikir kritis. Guru mempersiapkan perencanaan dan membimbing siswa dalam pelaksanaan siklus kedua. Guru memberi tugas kepada siswa untuk mempelajari materi yang akan dibahas pada pertemuan siklus kedua. Tujuannya agar siswa mempersiapkan diri dan memiliki pengetahuan awal tentang materi selanjutnya, sehingga pada siklus kedua siswa dapat menyempurnakan pengetahuan yang

rata hasil belajar kelas VII-F siklus kedua mengalami peningkatan. Namun yang nilainya berada di bawah SKM dan bahkan mengalami penurunan dari

disebabkan siswa tersebut sakit saat mengerjakan ulangan, dan ada yang

Berdasarkan hasil penelitian, penggunaan model pembelajaran Think Pair Share siswa. Penelitian ini semakin menguatkan penelitian t Ni’mah Sofwatin yang berjudul ” Pengaruh Penggunaan Model Think Pair Share

terhadap Hasil Belajar Geografi Siswa Kelas VII SMP Negeri 3 Sidayu Gresik”, menyatakan 67.42

71.82

Siklus 1 Siklus 2

Hasil Belajar

Hasil Belajar

F mengalami peningkatan namun tidak terlalu tinggi. a dalam mengerjakan soal tes. Umumnya siswa menganggap tes ini tidak serius dan hanya merupakan penelitian

mahasiswa sehingga mereka tidak mempersiapkan diri untuk belajar sebelum tes.

hasil belajar siswa begitu

. Siswa belum lus pertama,

Peningkatan hasil belajar terjadi pada siklus kedua dengan menggunakan model Guru mempersiapkan a dalam pelaksanaan siklus kedua. Guru memberi tugas kepada siswa untuk mempelajari materi yang akan dibahas pada pertemuan siklus kedua. Tujuannya agar siswa mempersiapkan diri dan memiliki pengetahuan awal tentang materi

kedua siswa dapat menyempurnakan pengetahuan yang

F siklus kedua mengalami peningkatan. Namun KM dan bahkan mengalami penurunan dari disebabkan siswa tersebut sakit saat mengerjakan ulangan, dan ada yang

Think Pair Share dapat semakin menguatkan penelitian terdahulu

Think Pair Share ”, menyatakan

(7)

bahwa terdapat peningkatan hasil belajar siswa dengan menggunakan model Think Pair Share.

Penelitian ini juga menguatkan penelitian Nur Maulidia Oktorina dengan judul ” Penerapan Model Think Pair Share untuk Meningkatkan Hasil Belajar Mata Pelajaran Geografi Siswa Kelas XA di SMAN 1 Gondanglegi”, yang menyatakan bahwa model pembelajaran Think Pair Share dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

G.KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penelitian yang dilakukan di kelas VII-F SMP Negeri 18 Malang dengan menggunakan model pembelajaran Think Pair Share berbasis berfikir kritis dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi Gejala Atmosfer dan Hidrosfer Serta Dampaknya Bagi Kehidupan.

H.DAFTAR PUSTAKA

Achmad, Arief . 2007. Memahami Berpikir Kritis, diambil dari http://re searchengines.com/1007arief3.html;

Anggraeni, Dwi Winda. 2011. Penerapan model Pembelajaran Think Pair Share (TPS) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Geografi Kelas XI IPS 2 SMA Negeri 6 Malang. Skripsi tidak diterbitkan. Malang: FIS UM

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Tindakan dan Praktik. Yogyakarta : Rineka Cipta

Dyah, Mareta. 2011. Upaya Peningkatan Kemampuan Berfikir Kritis dengan Menggunakan Pertanyaan Tingkat Tinggi pada Siswa Kelas X-A SMA Islam Hasanudin Kesamben Blitar. Skripsi tidak diterbitkan. Malang: FIS UM

Fachrur Rozi, Muhammad. 2007. Pengaruh metode pembelajaran kooperatif model Think Pair Share (TPS) terhadap prestasi belajar siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 1 Probolinggo. Skripsi tidak diterbitkan. Malang: FIP UM

Fisher, Alec. 2008. Berfikir Kritis Sebuah Pengantar. Jakarta: Erlangga

Furda, Muchlisotul. 2011. Penerapan Pembelajaran Kooperatif Model Think Pair Share (TPS) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Geografi Kelas VIII A SMPN 24 Malang. Skripsi tidak diterbitkan. Malang : Jurusan Geografi FIS UM

http://supraptojielwongsolo.wordpress.com/2008/06/13/menggunakan-ketrampilan-berpikir-untuk-meningkatkan-mutu-pembelajaran/ (diakses pada 19 Jan 2012 pukul 11.00)

Ismienar, Swesty. 2009. Berfikir (Thinking), (Online) (http://www.psikologi.or.id), diakses pada 19 Jan 2012 pukul 11.00.

(8)

Lie. 2005. Cooperative Learning. Jakarta: Grasindo

Meviana, Ika. 2011. Penerapan Model Pembelajaran Think Pair Share untuk Meningkatkan Kompetensi Mendeskripsikan Keterkaitan Unsur Geografis dan Penduduk Asia Tenggara di SMP Negeri 7 Malang. Skripsi tidak diterbitkan. Malang : Jurusan Geografi FIS UM

Ni’mah. 2007. Pengaruh Penggunaan Model Think Pair Share Terhadap Hasil Belajar Geografi Siswa Kelas VII SMP Negeri 3 Sidayu Gresik. Skripsi tidak diterbitkan. Malang : Jurusan Geografi FIS UM

Nurdin. 2003. Revitalisasi Cooperative Learning Model Think Pair Share Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa, Jurnal Ilmu Pendidikan (online),

(http://www.file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR.../KARYA_ILMIAH_2.pdf), diakses 1 November 2011

Nurhadi. 2009. Pembelajaran Kontekstual. Malang: Na Ma

Parker, Richard. 1986. Evaluating Claims and Arguments In Everyday Life. BrookeNoel Moored An. California.: Mayfield publishing company,

Riyanto, 2010. Paradigma Baru Pembelajaran. Jakarta: Prenada Media

Rosmaini. 2004. Penerapan Pendekatan Struktural Think–Pair–Share ( Tps ) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Dan Aktivitas Siswa Kelas I.7 SLTPN 20 Pekanbaru Pada Pokok Bahasan Keanekaragaman Hewan TA. 2002/2003, (online), (

biologi-fkip.unri.ac.id/karya_tulis/rosmaini.pdf), diakses 1 November 2011

Sarijono. 2011. Cooperative Learning, Teori dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Setiawan, Wahyu. 2011. Pengaruh penerapan Model Think Pair Share Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas X MAN 1 Malang. Skripsi tidak diterbitkan. Malang: FIS UM

Sugihartono,dkk. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta : UNY Press

Sutrisno.2007. Penerapan Pembelajaran Think Pair Share untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika. Jurnal

Suyanto, 2008. Model-Model Pembelajaran. Makalah disajikan dalam pendidikan dan Latihan Profesi guru(PLPG) di PSG rayon 15, Universitas Negeri Malang, Malang, 2 Oktober

Trianto.2007. Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik. Jakarta: Prestasi Pustaka

Trianto.2010. Panduan Lengkap Penelitian Tindakan Kelas Teori dan Praktek. Jakarta: Prestasi Pustaka

(9)

Turnip, Bety. 2007. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Think Pair Share Pada Pembelajaran Fisika untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SMP.Jurnal Matematika dan Sains,Vol 2 (2): 94-102.

Wahyudi, Agus. 2010. Penerapan Pembelajaran Kooperatif Model Think Pair Share (TPS) untuk Meningkatkan Hasil Belajar pada Mata Pelajaran Sejarah di SMP Islam As Shidiq Bululawang Malang. Skripsi tidak diterbitkan. Malang : Jurusan Teknologi Pendidikan FIP UM

Referensi

Dokumen terkait

Pusat Pengembangan Minat dan Bakat pemuda Tanjung Morawa atau lebih sering kita kenal dengan nama Gelanggang Remaja, merupakan suatu wadah yang memungkinkan

Pengumpulan data sekunder diperoleh dari BPS, Bakosutranal, Kementerian Perindustrian, Kementerian Perdagangan, Kementerian Pertanian, Pemerintah Daerah, Asosiasi Pengusaha Kelapa

Hasil penelitian yang dilakukan di kelas VIII E SMP Negeri 2 Lembang, menunjukan bahwa penerapan metode inkuiri melalui potensi pertanian telah berhasil

Dengan ini memberitahukan bahwa setelah diadakan Penetapan oleh Pejabat Pengadaan barang/jasa Dinas Perikanan Kabupaten Pesawaran maka diberitahukan Pemenang Pengadaan Langsung.

Dalam izin lingkungan, pada umumnya terdapat kewajiban hukum yang dibebankan kepada penanggungjawab usaha dan/atau kegiatan untuk mematuhi RKL-RPL, ANDAL dan

(3) Tim seleksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dari Sekretaris Jenderal, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan, Direktur Jenderal Pendidikan Dasar

Karena pada awal kehamilan terjadi perubahan hemodinamik yang signifikan, wanita dengan disfungsi jantung yang berat dapat mengalami perburukan gagal jantung sebelum

2010 : Pengaruh Pelayanan Purna Jual Terhadap Kepuasan Konsumen Produk Sepeda Motor Merek Suzuki (studi pada PT. HERO SAKTI MOTOR Malang) Fakultas Ekonomi