• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

23 BAB III

METODE PENELITIAN

Metodologi merupakan jalan yang ditempuh untuk mencapai pemahaman. Jalan untuk mencapai pemahaman tersebut ditetapkan secara bertanggung jawab secara ilmiah dan data yang dicari untuk membangun atau memperoleh pemahaman yang luas melalui syarat ketelitian, ini berarti harus dapat dipercaya kebenarannya (Narbuko, 2007: 3).

3.1 Jenis Pendekatan

Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif.Jenis pendekatan yang digunakan adalah jenis pendekatan kualitatif. Alasan penggunaan metode ini adalah bahwa secara prinsipil metode kualitatif menerima dan mengakui kebenaran fakta yang selanjutnya fakta tersebut ditangkap secara benar dan obyektif (apa adanya), dan kemudian memerlukan logika dan akal untuk menjelaskannya.

Bog dan Taylor mendefinisikan ‘metode kualitatif’ sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati (Moleong, 1989: 3).

Sejalan dengan definisi tersebut, Kirk dan Miller, mendefinisikan bahwa penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantung pada pengamatan, pada manusia dalam kawasannya sendiri dan berhubungan dengan orang-orang tersebut dalam bahasanya dan dalam peristilahannya (Moleong, 1989: 3).

3.2 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif dan eksplanatif. Hal ini dimaksudkan untuk menggambarkan secara tepat sifat – sifat suatu individu, keadaan, gejala atau kelompok tertentu, atau untuk menentukan frekuensi atau penyebaran suatu gejala dan gejala lain dalam

(2)

24

masyarakat atau organisasi tertentu (Koentjaraningrat, 1997: 29). Dalam hal ini, hal yang ingin dideskripsikan oleh penulis adalah menganai pola-pola pengelolaan konflik yang dilakukan oleh UKSW dan etnis mahasiswa, penyebab terjadinya konflik antar etnis mahasiswa, dan peran universitas maupun kelompok etnis mahasiswa dalam menyelesaikan konflik antar kelompok etnis mahasiswa. Jenis penelitian deskriptif bertujuan untuk mengetahui indikator-indikator intrinsik, atau sifat-sifat sewajarnya suatu gejala sosial tertentu (Nordholt, 1973: 88). Oleh karenanya, penelitian menggambarkan pengelolaan konflik dalam pergaulan multikultur yang terjadi di lingkungan Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga.

3.3 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Kota Salatiga tepatnya di Universitas Kristen Satya Wacana. Ada dua pertimbangan penulis memilih Salatiga sebagai lokasi penelitian ini, yaitu:

a) Pertimbangan metodologis karena di Kota Salatiga khususnya di UKSW selama kurun waktu 2007-2011 telah terjadi konflik antar kelompok etnis mahasiswa, dengan demikian untuk menggambarkan pengelolaan konflik dapat dilakukan di UKSW-Salatiga.

b) Berdasarkan pada pertimbangan metodologis maka persoalan penelitian yang telah disusun dapat dijawab dengan melakukan penelitian di Salatiga tepatnya di UKSW.

c) Pertimbangan praktis karena penulis adalah mahasiswa FISKOM UKSW yang tinggal di Salatiga sehingga akan memudahkan peneliti dalam mengumpulkan data-data tentang konflik kelompok etnis mahasiswa dan pengelolaan konflik yang dilakukan oleh UKSW (PR III) maupun yang dilakukan oleh kelompok etnis mahasiswa. Selain itu lokasi penelitian yang juga merupakan tempat penulis melakukan studi maka secara oprasional peneliti dapat menghemat biaya

(3)

25

penelitian dan karena lokasi penelitian di sekitar kampus UKSW maka peneliti dapat dengan mudah menjangkau lokasi penelitian.

3.4 Unit Amatan dan Unit Analisis

Salah satu tahapan penting dalam proses penelitian adalah mengumpulkan data atau informasi yang dibutuhkan. Sebelum pengumpulan data dilakukan maka terlebih dahulu perlu ditetapkan unit analisis dan unit pengamatan. Satuan Analisis (unit of analisis) ialah aras agregasi3 dari data yang dikumpulkan untuk dianalisis dalam rangka menjawab persoalan penelitian. Sedangkan satuan pengamatan (unit of observation) ialah sesuatu yang dijadikan sumber untuk memperoleh data dalam rangka menggambarkan atau menjelaskan tentang satuan analisis. Sesuatu yang dapat dijadikan sumber itu dapat orang, tempat atau organisasi (Ihalauw 2004 : 178).

Berdasarkan pada pemahaman di atas, satuan analisis dalam penelitian ini adalah pengelolaan konflik yang dilakukan oleh UKSW ataupun pihak-pihak terkait yang ada di Salatiga seperti kepolisian dan pemerintah kota Salatiga. Sedangkan yang menjadi satuan pengamatan penelitian adalah Universitas Kristen Satya Wacana dan mahasiswa UKSW (etnis-etnis) yang pernah mengalami konflik di dalam kampus ataupun luar kampus (Salatiga).

3.5 Jenis Data dan Teknik Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumber melalui wawancara dengan pihak-pihak terkait. Dalam hal ini data dikumpulkan melalui informan kunci yakni Pembatu Rektor Bidang Kemahasiswaan, Ketua masing-masing etnis, kepolisian resort kota Salatiga, ketua RT/RW, dan pemerintah daerah kota Salatiga serta beberapa mahasiswa yang dianggap mampu menjawab

3Menurut Ihalauw, dalam penelitian ilmu sosial aras agregasi dari data yang dikumpulkan untuk dianalisis dalam rangka menjawab persoalan penelitian, antara lain individu, kelompok organisasi, artifact sosial. Artifact adalah setiap produk dari makhluk sosial atau perilakuknya.(Ihalauw 2004: 174).

(4)

26

persoalan-persoalan penelitian yang telah disusun. Sedangkan data sekunder adalah data yang diperoleh dari literatur, dokumen bagian kemahasiswaan dan kepolisian resort kota Salatiga yang berkaitan dengan permasalahan penelitian ini.

Teknik pengumpulan data adalah cara-cara praktis yang ditempuh peneliti dalam mencari dan mengumpulkan data penelitian dalam bentuk pikiran, kata-kata, tindakan, peristiwa/kasus, tulisan-tulisan, gambar, dan lain-lain, sesuai dengan masalah atau fokus penelitian. Dalam penelitian ini, peneliti menempuh jalur wawancara mendalam (In depth interview), pengamatan (observation), penelusuran kepustakaan dan atau dokumentasi. Wawancara mendalam dilakukan kepada informan atau responden kunci (key informan/responden) sebagai sumber data primer.

3.5.1 Wawancara Mendalam

Menurut Yuswadi (2004), wawancara mendalam merupakan suatu cara mengumpulkan data atau informasi dengan cara langsung bertatap muka dengan informan, dengan maksud mendapatkan gambaran lengkap tentang topik yang diteliti. Dalam hal ini, agar dapat mengumpulkan data atau informasi mengenai konflik-konflik yang terjadi di lingkungan UKSW dan Salatiga, maka perlu dilakukan wawancara mendalam dengan Pembatu Rektor Bidang Kemahasiswaan, Ketua masing-masing etnis, kepolisian resort kota Salatiga, dan pemerintah daerah kota Salatiga serta beberapa mahasiswa UKSW.

3.5.2 Dokumentasi

Selain menggunakan teknik wawancara, peneliti juga melakukan studi kepustakaan seperti, dokumen berupa gambar/foto, tulisan dan dokumen berupa film yang ada dimiliki oleh UKSW, Kepolisian atau artikel yang pernah dikeluarkan oleh surat kabar.

(5)

27 3.5.3 Pengamatan

Guba dan Lincoln (dalam Moleong, 2006) mengemukakan bahwa pengamatan memungkinkan peneliti melihat dan mengamati sendiri, kemudian mencatat perilaku dan kejadian sebagaimana yang terjadi pada keadaan sebenarnya, dan juga pengamatan memungkinkan peneliti mengatasi aspek bias dari proses wawancara. Ini berarti peneliti juga perlu melakukan pengamatan terhadap perilaku mahasiswa, yang akan memungkinkan akan di dapat jawaban terhadap persoalan penelitian.

3.6 Teknik Pengolahan dan Analisis Data

Analisis data dalam penelitian berlangsung bersamaan dengan proses pengumpulan data. Ada tiga tahapan yang digunakan yaitu melalui tiga tahap model alir. Menurut Ridjal (2001), tiga tahap model alir yaitu reduksi data, penyajian data, dan verifikasi. Dalam penelitian, ketiga tahapan tersebut akan berlangsung secara simultan.

Teknik analisa data dalam penelitian ini dilaksanakan dengan analisis deskriptif kualitatif terhadap setiap data yang diperoleh dari lapangan dengan berbagai teknik pengumpulan data yang dipakai. Setelah melakukan analisis dan intepretasi data, selanjutnya penulis melaporkan hasil penelitian yang sudah dilakukan. Dalam penelitian kualitatif data yang ada dianalisis dan disusun dalam wujud kata-kata ke dalam teks yang diperluas (Miles dan Huberman 1992: 15-16). Data yang diperoleh kemudian dianalisis secara kualitatif dengan melalui tiga tahap (Sugiono, 2006: 276-284).

3.6.1 Tahap Reduksi Data

Mereduksi data merupakan kegiatan merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya dari setiap data yang diperoleh di lapangan. Pada tahap ini peneliti melakukan reduksi data dengan memilih mana data yang penting, membuat kategori dan memilah data yang tidak penting. Reduksi data akan memberikan gambaran yang jelas, dan

(6)

28

akan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya untuk memperlengkapi data yang dicari.

3.6.2 Tahap Penyajian Data (Data Display)

Dalam penelitian kualitatif penyajian data dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowcahart. Lebih lanjut Miles and Huberman dalam (Sugiyono, 2006 : 280) menyatakan bahwa paling sering penyajian data dalam kualitatif disajikan dalam bentuk teks yang bersifat naratif. Data display dapat juga berupa grafik, matrik, network (jejaring kerja), dan chart.

3.7 Penarikan Kesimpulan (Conclusion Drawing/Verification)

Pada tahap terakhir ini penulis melakukan penarikan kesimpulan atas dasar pembahasan dan analisa terhadap data yang sudah diperoleh dari lapangan. Kesimpulan dalam penelitian kualitatif dapat menjawab rumusan masalah yang dirumuskan pada bab pertama, tetapi mungkin juga tidak, karena rumusan masalah dalam penelitian kualitatif ada yang bersifat sementara dan berkembang di lapangan. Kesimpulan juga dapat berupa temuan baru. Kesimpulan ini dapat berupa deskripsi atau gambaran suatu obyek yang sebelumnya masih remang-remang atau gelap sehingga setelah diteliti menjadi jelas. Kesimpulan dapat berupa hubungan kausal atau interaktif, hipotesis atau teori.

3.8 Hambatan-hambatan Dalam Penelitian

Secara keseluruhan pada penelitian ini berjalan dengan lancar. Namun demikian, ada beberapa kendala yang dialami oleh penulis pada saat melakukan penelitian yang diantaranya adalah sebagai berikut;

1. Sebagian besar informan sulit untuk ditemui, karena sebagian besar informan adalah mahasiswa yang memiliki kesibukan kuliah, dengan demikian diperlukan waktu yang cukup lama untuk dapat menemui keseluruhan informan.

2. Informan lain seperti pihak kepolisianjuga memiliki kesibukan yang luar biasa, selain itu juga untuk dapat melakukan wawancara dengan

(7)

29

informan tersebut diperlukan administratif yang agak ribet, sehingga dalam hal ini juga dibutuhkan waktu yang cukup lama untuk mendapat keterangan dari informan tersebut.

3. Data-data penyelesaian konflik yang dimiliki oleh pihak kepolisian atau pihak terkait tidak tersusun dan tersimpan dengan rapi, sehingga peneliti cukup kerepotan untuk mendapatkan data-data penyelesaian konflik antarkelompok etnis mahasiswa yang pernah dilakukan oleh pihak kepolisian.

Referensi

Dokumen terkait

Multikolinearitas adalah suatu situasi adanya korelasi antara, variabel bebas atau terdapat hubungan sempurna antara beberapa variabel independen. Bertujuan untuk

Demikian surat permintaan ini diisi/ dibuat dengan sebenarnya dan apabila dikemudian hari ternyata keterangan-keterangan tersebut tidak benar, kami bertanggung jawab sepenuhnya atas

Metode system evaluasi adalah system gugur, terlepas bahwa alat yang diajukan adalah sesuai kebutuhan user, tetapi hal ini jadi bertentangan dengan Perpres 54 dan 70, bahwa

adalah bagaimanakah penggunaan alat bantu pendeteksi kebohongan( lie detector ) dalam proses penyidikan dan apakah yang menjadi faktor penghambat penggunaan alat pendeteksi

Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Hubungan Antara Kinerja Keuangan Dengan Nilai Perusahaan ( Studi Kasus Pada Perusahaan Property dan Real Estate

[r]

Frida Kusumastuti, MSi, mengatakan kerjasama dengan Undana merupakan salah satu dari beberapa kerjasama yang sudah dijalinnya. Undana, menurut Frida memiliki keunikan karena

(software) baru tentang Aplikasi sistem pakar penentuan asupan makanan bagi penderita penyakit gizi buruk, dengan cara menentukan status gangguan gizi terlebih