BAB IV
ANALISIS HASIL PENELITIAN
A. Profil Pegawai
Pegawai PT Kabelindo Murni, Tbk memilik jumlah karyawan yang banyak, dengan beberapa divisi yang dapat menunjang keberhasilan perusahaan. Data karyawan yang mendapat promosi ini diambil berdasarkan rentang 5 tahun periode, yaitu dari tahun 2003 saampai 2008. Adapun profil karyawan perusahaan yang menjadi obyek penelitian ini berasal dari beberapa divisi, dengan masa kerja dalam jabatan sekarang, dan latar belakang pendidikan. Untuk jelasnya mengetahui deskripsi identitas responden, dapat dilihat pada penjelasan dibawah ini :
1. Divisi
Divisi jabatan dalam suatu perusahaan bisa dijadikan tolok ukur tolak ukur luas dan besarnya perusahaan. Semakin banyak divisi perushaan, maka semakin besar pula perusahaan.
Dalam penelitian ini ada 7 Divisi di PT Kabelindo Murni, Tbk, yaitu: Tabel 4.1
Profil Personel Berdasarkan Jabatan
Jabatan/Divisi Jumlah Persentase (%)
Direksi HRD Division Marketing Division Financial Division Accounting Division Engineering Division Production Division Logistic Division 3 6 9 8 6 5 7 9 6 11 17 15 11 9 13 17 Total 53 100
Sumber : Data kuesioner
Gambar 4.1
9; 17% 9 (17%) 5 (9%) 12 (23%) 9 (17%) 6 (11%) 3 (6%) 9 (17%)
Direksi HRD Division Marketing Division
Financial Division Accounting Division Engineering Division Production Divisi Logistic Division
Dari tabel 4.1 dan berdasarkan grafik di atas, dapat dilihat bahwa proporsi personel berdasarkan divisi yang mendapatkan promosi jabatan ada delapan divisi yaitu Direksi berjumlah 3 orang (6%), HRD Division berjumlah 6 orang (11%), Marketing Division berjumlah 9 orang (17%), Financial Division berjumlah 8 orang (15%), Accounting Division berjumlah 6 orang (11%), Engineering Division berjumlah 5 orang (9%), Production Division berjumlah 7 orang (13) dan terakhir Logistc Division berjumlah 9 orang (17%).
2. Masa Kerja
Masa kerja dapat dijadikan tolok ukur berdasarkan senioritas dan pengalaman dalam perusahan. Semakin lama masa kerja, semakin banyak pula pengalaman yang diraihnya dalam perusahaan tersebut.
Tbk. Untuk lebih jelasnya profil personel berdasarkan masa kerjalama kerja dapat dilihat pada tabel 2 berikut.
Tabel 4.2
Profil Personel Berdasarkan Masa Kerja
1 – 3 tahun 3 – 6 tahun 7 – 10 tahun > 10 tahun 5 9 18 21 9 17 34 40 Total 53 100
Sumber : Data kuesioner
Gambar 4.2
Grafik Personel Berdasarkan Masa Kerja
9 (17%)
9 (17%) 6 (11%) 3 (6%)
1 - 3 tahun 3 - 6 tahun 7 - 10 tahun > 10 tahun
Dari tabel 4.2 dan berdasarkan grafik di atas, dapat dilihat bahwa proporsi personel berdasarkan masa kerja, terdiri dari masa kerja 1 – 3 tahun berjumlah 5 (9%), masa kerja 3 – 6 tahun berjumlah 9 (17%), masa kerja 7 – 10 tahun berjumlah 18 (34%), masa kerja > 10 tahun berjumlah 21 (40%). Disini dapat dilihat bahwa personel yang paling banyak adalah dengan masa kerja di atas 10 tahun.
3. Latar Belakang Pendidikan
Tingkat pendidikan dapat dijadikan ukuran yang menunjukkan derajat intelektualitas seseorang, semakin tinggi tingkat pendidikan, maka semakin tinggi pengetahuan dan tingkat intelektualitas seseorang. Untuk mengetahui pendidikan terakhir responden dapat dilihat pada tabel 4.3 dibawah ini.
Tabel 4.3
Karakteristik Personel Berdasarkan Latar Belakang Pendidikan
Pendidikan Jumlah Persentase (%)
SMU Akademik Sarjana (S1) Pascasarjana (S2) 1 11 37 4 2% 21% 70% 8% Total 53 100%
Sumber : Data kuesioner
Gambar 4.3
Grafik Personel Berdasarkan Latar Belakang Pendidikan
9 (17%) 9 (17%) 6 (11%) 3 (6%) SLTA Akademik Sarjana Pascasarjana
Dari tabel 4.3 dan grafik di atas, pegawai yang mendapat promosi jawaban berdasarkan latar belakang pendidikan, adalah sebagai berikut: latar belakang pendidikan SMU berjumlah 1 orang (2%), akademik berjumlah 11 (21%), Sarjana berjumlah 37 orang (70%), dan Pascasarjana berjumalah 4 orang (8%). Dari sini terlihat bahwa yang banyak mendapat peluang promosi adalah berlatar belakang pendidikan sarjana dengan jumlah 37 orang atau 70% dari total 53 karyawan.
B. Hasil Penelitian
Dalam penelitian untuk mengetahui pengaruh prestasi kerja terhadap promosi jawaban karyawan ini dilakukan berdasarkan data sekunder mengenai prestasi kerja karyawan mulai dari 8 (delapan) divisi yaitu manajemen atas, HRD Division, Finance Division, Accounting Division, Marketing Division, Engineering Division, Production
Division dan Logistic Division yang diambil dalam rentang masa lima tahun, dari tahun 2004 – 2008 (Lampiran 1). Disini ada beberapa variabel yang menjadi tolak ukur prestasi kerja, yaitu: produktivitas, mutu hasil kerja, ketelitian, disiplin, kerjasama, inisiatif, kepemimpinan dan loyalitas.
Selanjutnya agar diperoleh hasil penelitian yang diinginkan, dalam penelitian ini akan dianalisis dengan Uji Normalitas Data
a. Uji Normalitas Data
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Seperti diketahui bahwa uji t dan F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Salah satu cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik
Salah satu cara termudah untuk melihat normalitas data adalah dengan melihat bentuk histogram atau sebaran titik-titik pada grafik scaterplot.
1) Untuk melihat normalitas data adalah dengan melihat grafik histogram yang membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal.
2) Cara kedua adalah dengan melihat normal probabilitas plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Distribusi normal akan membentuk satu garis lurus diagonal, dan ploting data residual akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi data residual normal, maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya.
Dari hasil olah data dengan SPSS diperoleh hasil sebagai berikut:
Gambar 4.4
Grafik Histogram dan Scatterplot untuk Uji Normalitas Data
HISTOGRAM 3 2 1 0 -1 -2
Regression Standardized Residual 20 15 10 5 0 F re q u e n c y Mean = -1.04E-15 Std. Dev. = 0.92 N = 53 Dependent Variable: Promosi
SCATTERPLOT 1.0 0.8 0.6 0.4 0.2 0.0
Observed Cum Prob 1.0 0.8 0.6 0.4 0.2 0.0 E x p e c te d C u m P ro b
Dependent Variable: Promosi
Bila melihat bentuk grafik histogram maupun grafik scatterplot dapat disimpulkan bahwa grafik histogram memberikan pola distribusi yang normal.
Karena pada bentuk Histogram kemencengan garisnya menunjukkan pola yang seimbang. Begitu juga pada grafik scatterplot terlihat titik-titik menyebar disekitar garis diagonal, serta penyebarannya mengikuti arah garis diagonal. Kedua grafik ini menunjukkan bahwa model regresi layak dipakai karena memenuhi asumsi normalitas.
b. Analisis Deskriptif Statistik
Dalam deskripsi statistik ini akan diuraikan gambaran atau deskripsi suatu data penilaian terhadap delapan indikator prestasi kerja dengan pengukuran dalam skala interval : 5 = sangat bagus 4 = bagus 3 = sedang 2 = buruk 1 = sangat buruk
Adapun tujuan dari statistik deskriptif ini adalah untuk memberikan gambaran data ditunjau dari nilai minimum, nilai maksimum, nilai rata-rata (mean) dan simpangan baku (standard deviation). Dalam analisis deskripsi data yang diuraikan ini, nilai mean adalah nilai rata-rata dari keseluruhan responden terhadap variabel yang diteliti, sedangkan standard deviation menunjukkan variasi dari jawaban responden. Tidak ada batasan pada nilai standard deviation, namun nilai standard deviation yang menjauhi nol menunjukkan bahwa penyebaran data (jawaban responden) adalah beragam (bervariasi), sedangkan apabila nilai standar deviasi yang diberikan mendekati nol, maka semakin tidak bervariasi jawaban responden. Nilai minimum adalah skala terendah hasil penilaian manajemen perusahaan, dan nilai maksimum adalah skala tertinggi hasil penilaian manajemen perusahaan.
Tabel 4.4
Ringkasan Statistik Deskriptif Delapan Indikator Prestasi Kerja
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Produktivitas 53 3 5 3,87 ,652
Mutu Hasil Kerja 53 3 5 4,04 ,831
Ketelitian 53 3 5 4,36 ,591 Disiplin 53 4 5 4,19 ,395 Kerjasama 53 4 5 4,15 ,361 Inisiatif 53 4 5 4,43 ,500 Kepemimpinan 53 3 5 3,96 ,619 Loyalitas 53 3 5 3,91 ,687 Valid N (listwise) 53
Sumber: data diolah menggunakan program statistik (Terlampir)
Dalam indikator pertama ‘Produktivitas’ dari 53 karyawan yang dinilai berdasarkan skala-Likert, diperoleh nilai rata (mean) yaitu sebesar 3,87. Nilai rata-rata tersebut menunjukkan bahwa rata-rata-rata-rata kinerja produktivitas karyawan mendekati bagus, dengan penilaian terendah adalah 3 atau sedang dan penilaian tertinggi adalah 5 atau sangat bagus. Sedangkan.nilai standar deviasi menunjukkan 0,652 menjauhi angka nol yang menunjukkan penyebaran data dari hasil penilaian untuk indikator ini adalah bervariasi atau beragam.
Dalam indikator kedua ‘Mutu Hasil Kerja’ dari 53 karyawan yang dinilai berdasarkan skala-Likert, diperoleh nilai rata (mean) yaitu sebesar 4,04. Nilai rata-rata tersebut menunjukkan bahwa rata-rata-rata-rata kinerja mutu hasil kerja karyawan termasuk bagus, dengan penilaian terendah adalah 3 atau sedang dan penilaian tertinggi adalah 5 atau sangat bagus. Sedangkan.nilai standar deviasi menunjukkan 0,831 menjauhi angka nol yang menunjukkan penyebaran data dari hasil penilaian untuk indikator ini adalah bervariasi atau beragam.
Dalam indikator ketiga ‘Ketelitian’ dari 53 karyawan yang dinilai berdasarkan skala-Likert, diperoleh nilai rata-rata (mean) yaitu sebesar 4,36. Nilai rata-rata tersebut menunjukkan bahwa rata kinerja penilaian ketelitian termasuk bagus di atas
rata-rata, dengan penilaian terendah adalah 3 atau sedang dan penilaian tertinggi adalah 5 atau sangat bagus. Sedangkan.nilai standar deviasi menunjukkan 0,591 menjauhi angka nol yang menunjukkan penyebaran data dari hasil penilaian untuk indikator ini adalah bervariasi atau beragam.
Dalam indikator keempat ‘Disiplin’ dari 53 karyawan yang dinilai berdasarkan skala-Likert, diperoleh nilai rata-rata (mean) yaitu sebesar 4,19. Nilai rata-rata tersebut menunjukkan bahwa rata-rata penilaian kinerja disiplin termasuk bagus. Sedangkan penilaian terendah adalah 4 atau bagus dan penilaian tertinggi adalah 5 atau sangat bagus. Sedangkan.nilai standar deviasi menunjukkan 0,395 menjauhi angka nol yang menunjukkan penyebaran data dari hasil penilaian untuk indikator ini adalah bervariasi atau beragam.
Dalam indikator kelima ‘Kerjasama’ dari 53 karyawan yang dinilai berdasarkan skala-Likert, diperoleh nilai rata-rata (mean) yaitu sebesar 4,15. Nilai rata-rata tersebut menunjukkan bahwa rata-rata penilaian aspek Kerjasama termasuk bagus, dengan penilaian terendah adalah 4 atau bagus dan penilaian tertinggi adalah 5 atau sangat bagus. Sedangkan.nilai standar deviasi menunjukkan 0,361 menjauhi angka nol yang menunjukkan penyebaran data dari hasil penilaian untuk indikator ini adalah bervariasi atau beragam.
Dalam indikator keenam ‘Inisiatif’ dari 53 karyawan yang dinilai berdasarkan skala-Likert, diperoleh nilai rata-rata (mean) yaitu sebesar 4,43. Nilai rata-rata tersebut menunjukkan bahwa rata-rata penilaian aspek inisiatif termasuk bagus di atas rata-rata, dengan penilaian terendah adalah 4 atau bagus dan penilaian tertinggi adalah 5 atau sangat bagus, dengan.nilai standar deviasi menunjukkan 0,500 menjauhi angka nol yang menunjukkan penyebaran data dari hasil penilaian untuk indikator ini adalah bervariasi atau beragam.
Dalam indikator ketujuh ‘kepemimpinan’ dari 53 karyawan yang dinilai berdasarkan skala-Likert, diperoleh nilai rata (mean) yaitu sebesar 3,96. Nilai rata-rata tersebut menunjukkan bahwa rata-rata-rata-rata penilaian aspek kepemimpinan termasuk bagus, dengan penilaian terendah adalah 3 atau sedang dan penilaian tertinggi adalah 5 atau sangat bagus. Sedangkan.nilai standar deviasi menunjukkan 0,619 menjauhi angka nol yang menunjukkan penyebaran data dari hasil penilaian untuk indikator ini adalah bervariasi atau beragam.
Dalam indikator kedelapan ‘loyalitas’ dari 53 karyawan yang dinilai berdasarkan skala-Likert, diperoleh nilai rata-rata (mean) yaitu sebesar 3,96. Nilai rata-rata tersebut menunjukkan bahwa rata-rata penilaian aspek loyalitas termasuk bagus, dengan penilaian terendah adalah 3 atau sedang dan penilaian tertinggi adalah 5 atau sangat bagus. Sedangkan.nilai standar deviasi menunjukkan 0,687 menjauhi angka nol yang menunjukkan penyebaran data dari hasil penilaian untuk indikator ini adalah bervariasi atau beragam.
\C. Analisis Penilaian Prestasi Kerja Terhadap Promosi Karyawan pada PT KABELINDO MURNI
A. Analisis Statistik Regresi Sederhana
Dalam analisis regresi ini akan dianalisis bagaimana pengaruh prestasi kerja terhadap promosi jabatan berdasarkan data sekunder yang ada, dimana data variabel bebas prestasi kerja diambil dari rata-rata penilaian perusahaan berdasarkan skala Likert terhadap indikator: Produktivitas, Mutu Hasil Kerja, Ketelitian, Disiplin, Kerjasama, Inisiatif, Kepemimpinan, dan Loyalitas serta data untuk variabel terikatnya adalah jumlah Promosi Jabatan dalam rentang waktu lima tahun (Lampiran 1). Seperti
diketahui setiap ada hubungan korelasi belum tentu ada hubungan regresi. Jadi disini akan diteliti apakah faktor Promosi Jabatan dalam rentang lima tahun dapat dijelaskan atau diprediksi berdasarkan prestasi kerja karyawan.
Dari hasil perhitungan menggunakan program SPSS versi 16 dengan memanfaatkan fasilitas analisis Regresi, diperoleh hasil perhitungan seperti di bawah ini:
Tabel 4.5
Hasil perhitungan analisis regresi
Variables Entered/Removed(b) Model Variables Entered Variables Removed Method 1 Prestasi Kerja(a) . Enter
a All requested variables entered. b Dependent Variable: Promosi Jabatan
Model Summary Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 ,902(a) ,814 ,811 ,27452
a Predictors: (Constant), Prestasi Kerja
ANOVA(b)
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Residual 3,843 51 ,075
Total 20,717 52
a Predictors: (Constant), Prestasi Kerja b Dependent Variable: Promosi Jabatan
Coefficients(a) Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) -5,531 ,424 -13,036 ,000 Prestasi Kerja 1,536 ,103 ,902 14,963 ,000
a Dependent Variable: Promosi Jabatan
Dari tabel 4.4. hasil perhitungan analisis regresi di atas, ada tiga alat ukur untuk mengukur keberartian model regresi, yaitu:
a. Koefisien Determinasi
Dari tampilan output SPSS model summary besarnya adjusted R2 adalah 0,811, hal ini berarti 81,1% variasi promosi jabatan dapat dijelaskan oleh variasi variabel prestasi kerja. Standar Error of Estimate (SEE) sebesar 0,27452 satuan. Makin kecil nilai SEE akan membuat model regresi makin tepat dalam memprediksi variable dependen.
a. Uji Statistik t
Digunakan untuk menganalisis pengaruh linear secara parsial dari variabel terikat terhadap variabel bebas.
Hipotesis penelitiannya:
H0 : Tidak ada pengaruh linear secara parsial faktor prestasi kerja
terhadap promosi jabatan
H1 : Ada pengaruh linear secara parsial faktor prestasi kerja terhadap
promosi jabatan Kaidah keputusan:
Jika, t hitung > t tabel, maka H0 DITOLAK, dan MENERIMA H1 atau
Jika nilai signifikansi < 0,05, H0 DITOLAK, dan MENERIMA H1 Catatan:
Nilai t tabel diperoleh dari tabel distribusi t hitung berdasarkan taraf kesalahan alpha 0,05 (5%) dan dengan degree of freedom (df) jumlah data – 2 atau 53 – 2 = 51 dan ditulis t ½(0,05); n-2 atau t 0,025 ; 51, maka nilai t
tabel = 1,960.
Maka berdasarkan hasil perhitungan seperti pada tabel 4.6 analisis regresi di atas, untuk memudahkan pemahaman dapat diringkas kembali pada tabel berikut:
Tabel 4.6
Varian Nilai t hitung dan t tabel (Alpha 5%)
Variabel a) t hitung >/< t tabel Sig. Keterangan
Prestasi Kerja 14,963 > 1,960 0,000 H0 Ditolak, dan H1 Diterima
a) Dependent Variable: Promosi Karyawan
Dari tabel 4.6 di atas dapat dijelaskan bahwa terdapat hubungan signifikan secara linear faktor prestasi kerja terhadap penilaian promosi jabatan. Hal ini bisa dilihat dari hasil analisis dimana diperoleh nilai t hitung 14,963 > t tabel (1,960) dengan nilai signifikansi > 0,05 yang mengindikasikan terdapat pengaruh signifikan variabel bebas terhadap variabel terikat.
Dari hasil analisis di atas, persamaan regresinya dapat ditulis berdasarkan hasil perhitungan regresi seperti pada tabel 4.4 untuk model ‘Coefficients’ kolom Unstandardized Coefficients, dimana diketahui nilai konstanta a = -5,531, koefisien regresi Prestasi Kerja, b = 1,536. Maka persamaan regresinya:
Y = a + bX
= -5,531 + 1,536X
Persamaan regresi di atas menjelaskan bahwa : Konstanta sebesar -5,531 dan dengan nilai signifikansi 0,00 atau lebih kecil dari toleransi alpha 5%, menunjukkan bahwa konstanta memiliki pengaruh linear signifikan terhadap variable PROMOSI KARYAWAN. Sedangkan untuk variabel PRESTASI KERJA dengan nilai koefisien regresi 1,536 dan nilai signifikansi 0,00 dan dibawah nilai toleransi alpha 5%, artinya bahwa terdapat pengaruh linear signifikan dari variabel PRESTASI KERJA yang diteliti dengan PROMOSI KERJA. Dengan perkataan lain bahwa semakin tinggi prestasi kerja karyawan maka peluang untuk mendapatkan promosi juga memiliki peluang besar.
D. Pembahasan
Berdasarkan hasil analisis di atas, lebih jauh dapat dijelaskan bahwa dari kedelapan faktor prestasi kerja, hanya ada tiga variable atau faktor yang mempengaruhi kuat terhadap penilaian promosi karyawan pada PT Kabelindo Utama, Tbk terhadap, yaitu faktor Produktivitas, Kepemimpinan, dan Loyalitas. Semakin tinggi prestasi kerja jika dilihat dari ketiga faktor ini, maka semakin besar pula peluang terhadap Promosi Karyawan. Hal ini bisa dilihat dari hasil analisis perhitungan menggunakan analisis statistik korelasi terhadap data sekunder yang menjadi penilaian manajemen perusahaan, dimana nilai korelasi Produktivitas sebesar r = 0,821, Kepemimpinan sebesar r = 0,816 dan Loyalitas dengan nilai r = 0,841. Hasil penelitian ini diperkuat dengan hasil analisis regresi dengan menggunakan analisis keberartian regresi secara gabungan dari
kedelapan faktor Prestasi Kerja diperoleh nilai F hitung = 38,205 dengan nilai signifikansi 0,000 jauh di bawah toleransi alpha 0,05 (5%) dan lebih besar dari F tabel 2,18 yang mengindikasikan bahwa peluang faktor Promosi Karyawan dipengaruhi signifikan oleh ketiga faktor Produktivitas, Kepemimpinan, dan Loyalitas. Sedangkan faktor lainnya meskipun memiliki nilai korelasi, hanya dijadikan pelengkap terhadap peluang untuk mendapat Promosi.
Hasil analisis secara korelasi di atas diperkuat dengan hasil analisis regresi, dimana diperoleh hasil penelitian bahwa faktor promosi jabatan karyawan dipengaruhi kuat oleh faktor prestasi kerja karyawannya. Hal ini ini bisa dilihat nilai F hitung atau t hitung yang lebih besar dari nilai F tabel atau t tabel, dengan nilai signifikansi yang jauh di bawah nilai toleransi alpha 5%.