EVALUASI PENDIDIKAN DALAM KAJIAN HADIS
Disusun oleh: Kelompok X
1. Sufadli M 2. Syabandar 3. Syahrul. S 4. Wahyuddin 5. Zainal Abidin 6. Mahmud
Mata kuliah : Hadis Tarbawi III
Dosen Pembimbing: Dr. H. Muhaemin Badaruddin, M.Ag
PROGRAM STUDI STRATA 1 PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM AL-GAZALI BARRU
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita ucapkan kehadirat Allah Subhanahu Wata’ala. Tuhan yang telah mengajari Manusia membaca dan menulis. Atas berkat Rahmat dan Hidaya-Nya penyusun dapat menyelasaikan makalah ini. Tak lupa pula penyusun kirimkan shalawat serta salam kepada Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam serta keluarga dan sahabatnya.
Dalam rangka memenuhi dan menyelesaikan tugas mata kuliah Hadis Tarbawi III, kami membahas tentang Evaluasi Pendidikan Dalam Kajian Hadis. Tentunya, sebelum melaksanakan tugas tersebut, kami telah mendapatkan beberapa bimbingan dari dosen mata kuliah dalam hal pembuatan makalah serta ruang lingkup materi yang akan dibahas.
Terima kasih kepada semua pihak yang membantu dan memberi dukungan, terkhusus kepada bapak Dr. H. Muhaemin Badaruddin, M.Ag., sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Dalam penyusunan makalah ini, tidak sedikit hambatan yang kami hadapi. Maka, kami mengharapkan bantuan berupa kritik dan saran agar yang sifatnya membangun demi kesempurnaan dalam penyusunan makalah selanjutnya.
Padaelo, Safar 1439 H November 2017 M
Penyusun
DAFTAR ISI
SAMPUL... i
KATA PENGANTAR... ii
DAFTAR ISI... iii
BAB I PENDAHULUAN... 1
A. Pendahuluan... 1
B. Rumusan Masalah... 1
C. Tujuan Penulisan... 1
BAB II PEMBAHASAN... 2
A. Pengertian Evaluasi Pendidikan... 2
B. Evaluasi Pendidikan Dalam Kajian Hadis... 3
BAB III PENUTUP... 6
A. Kesimpulan... 6
B. Saran Saran... 6
BAB I PENDAHULUAN
A. Pendahuluan
Didalam pendidikan evaluasi merupakan suatu hal yang sangat penting untuk mengetahui sampai sejauh mana kemajuan yang telah pesserta didik capai, agar sebagai seorang pendidik bisa mengetahui apa yang harus dilakukan dan metode apa yang seharusnya di berikan kepada anak didik tersebut. Bagaimanabisa seorang murid disebut cerdas atau pintar tanpa ada tes atau ujian yang diberikan.
Begitu pula dalam ajaran Islam, evaluasi merupakan pemahaman yang tidak baru lagi.Artinya evaluasi merupakan suatu ajaran yang seharusnya dilakukan oleh umat Islam baik individu maupun kelompok. Namun kaitannya dengan aplikasi terasa memang sangat jauh dari harapan sehingga perlu mewacanakan lagi hadits Rasulullah SAW, sebagai landasan berfikir dan pijakan dalam tindakan. Begitu banyak hadits Shahih yang mengindikasikan tentang Evaluasi, akan tetapi penulis mencukupkan pada beberapa hadits saja untuk dibahas dan di analisis dari beberapa aspek tinjauan tanpa mengurangi entitas makna dan maksud hadits tersebut.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian evaluasi pendidikan?
2. Bagaimana evaluasi pendidikan dalam kajian hadis?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian evaluasi pendidikan.
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Evaluasi Pendidikan
Evaluasi berasal dari kata to evaluate yang berarti menilai. Nilai dalam bahasa arab di sebut al-Qiyamah. istilah nilai ini mulanya di populerkan oleh para filsuf. dalam hal ini, plato merupakan filsuf yang pertama kali mengemukakannya. Pembahasan nilai secara khusus di perdalam dalam kajian filsafat. Kata nilai menurut filsuf adalah idea of worth, selanjutnya, kata nilai menjadi populer.1
Dengan demikian secara harfiayah, evaluasi pendidikan al-Qiyamah dapat diartikan sebagai penilaian dalam bidang pendidikan atau penilaian mengenai hal-hal yang berkaitan dengan bidang pendidikan.2
Ada juga pendapat tentang makna evaluasi dalam wacana keislaman sebagaimana yang terdapat didalam al-qur’an seperti Al-Bala, memiliki makna cobaan ujian, dalam QS. Surah Al-Mulk ayat 2
Artinya; “Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun”.
Objek evaluasi pendidikan Islam dalam arti yang umumnya adalah peserta didik, atau dalam arti khusus adalah aspek-aspek tertentu yang terdapat pada peserta didik. Evaluasi pendidikan Islam dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu evaluasi diri sendiri (self evaluation / instropeksi) dan evaluasi terhadap orang lain (peserta didik).
3
ditemukan beberapa keberhasilan, maka keberhasilan itu hendaknya dipertahankan atau ditingkatkan, tetapi apabila ditemukan beberapa kelemahan dan kegagalan, maka hendaknya hal itu segera diperbaiki dengan cara meningkatkan ilmu, iman dan amal. Umar bin Khattab berkata;
Artinya; Evaluasilah dirimu sebelum engkau dievaluasi.
Statemen ini berkaitan dengan kegiatan evaluasi terhadap diri sendiri. Asumsi yang mendasar statement tersebut adalah bahwa Allah SWT mengutus dua malaikat Raqib dan Atid sebagai pengawas terhadap manusia.Karena itulah manusia dituntut selalu waspada dan memperhitungkan segala tindakannya, agar kehidupannya kelak tidak merugi.3
Evaluasi terhadap diri orang lain (peserta didik) merupakan bagian dari kegiatan pendidikan Islam. Kegiatan ini tidak sekedar boleh, tetapi bahkan dihaurskan. Keharusan di sini tentunya berdasarkan niat amar ma’ruf nahi munkar, yang bertujuan untuk perbaikan perbuatan sesama umat Islam. Syarat penilaian ini adalah haruslah bersifat segera dan tidak dibiarkan berlarut-larut, sehingga anak didik tidak tenggelam dalam kebimbangan, kebodohan, kezaliman, dan agar dapat melangkah lebih baik dari perilaku yang sebelumnya.
B. Evaluasi Pendidikan Dalam Kajian Hadis
Dalam pendidikan islam, evaluasi akan objektif apabila didasarkan dengan kajian Hadis. Seperti Rasulullah SAW di evaluasi oleh Allah melalui malaikat Jibril. Sebagaimana kisah kedatangan malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad SAW. Ketika beliau sedang mengajar sahabat di suatu majlis. Malaikat Jibril menguji dengan pertanyaan-pertanyaan yang menyangkut pengetahuan beliau tentang Iman, Islam dan Ihsan. Berikut hadisnya :
3Husein Muhibbi, Hadits Tentang Evaluasi Pendidikan, dalam
4
5
lagi: “ Beritahukan aku tentang Iman “. Lalu beliau bersabda, “ Engkau beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya dan hari akhir dan engkau beriman kepada takdir yang baik maupun yang buruk “, kemudian dia berkata, “ anda benar“. Kemudian dia berkata lagi: “ Beritahukan aku tentang ihsan “. Lalu beliau bersabda, “ Ihsan adalah engkau beribadah kepada Allah seakan-akan engkau melihatnya, jika engkau tidak melihatnya maka Dia melihat engkau” . Kemudian dia berkata, “ Beritahukan aku tentang hari kiamat (kapan kejadiannya)”. Beliau bersabda,“ Yang ditanya tidak lebih tahu dari yang bertanya ". Dia berkata,“ Beritahukan aku tentang tanda-tandanya “, beliau bersabda, “ Jika seorang hamba melahirkan tuannya dan jika engkau melihat seorang bertelanjang kaki dan dada, miskin lagi penggembala domba, (kemudian) berlomba-lomba meninggikan bangunannya “, kemudian orang itu berlalu dan aku berdiam sebentar. Kemudian beliau (Rasulullah shallahu`alaihi wa sallam) bertanya,“Tahukah engkau siapa yang bertanya ?”. Aku berkata,“ Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui “. Beliau bersabda,“Dia adalah Jibril yang datang kepada kalian (bermaksud) mengajarkan agama kalian “. (Riwayat Muslim)
Hadis ini merupakan hadis yang sangat dalam maknanya, karena didalamnya terdapat pokok-pokok ajaran Islam, yaitu Iman, Islam dan Ihsan. Kemudian hadis ini juga mengandung makna yang sangat agung karena berasal dari dua makhluk Allah yang terpercaya, yaitu: Amiinussamaa’ (kepercayaan makhluk di langit/Jibril) dan Amiinul Ardh (kepercayaan makhluk di bumi/ Rasulullah shallallahu`alaihi wa sallam ).4
Dengan demikian evaluasi yang diterapkan pada masa rasulullah SAW adalah secara langsung melihat tingkah laku para sahabat, mendengarkan bacaan sahabat tentang ayat-ayat al-qur’an, tanpa menggunakan buku catatan sebagaimana sekarang ini. Bila belum sampai kepada ukuran yang diharapkan, Rasulullah SAW memberikan penekanan dan penambahan materi, berupa nasihat, arahan dan sebagainya.
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
Evaluasi pendidikan al-Qiyamah dapat diartikan sebagai penilaian dalam bidang pendidikan atau penilaian mengenai hal-hal yang berkaitan dengan bidang pendidikan.
Evaluasi pendidikan dalam kajian seperti pada saat Rasulullah SAW di uji oleh Allah SWT melalui perntara malaikat JIbril yang didalamnya terdapat pokok-pokok ajaran Islam, yaitu Iman, Islam dan Ihsan. Kemudian hadis ini juga mengandung makna yang sangat agung karena berasal dari dua makhluk Allah yang terpercaya, yaitu: Amiinussamaa’ (kepercayaan makhluk di langit/Jibril) dan Amiinul Ardh (kepercayaan makhluk di bumi/ Rasulullah shallallahu`alaihi wa sallam)
B. Saran Saran
7
DAFTAR PUSTAKA
Muhibbi, Husein 2016. Hadits Tentang Evaluasi Pendidikan, dalam
http://huseinmuhibbi.blogspot.com//02/hadist-tentang-evaluasi-pendidikan.html, di akses pada tanggal 2 November 2017
Nizar Samsul. 2011. Hadits Tarbawi. Jakarta: Kalam Mulia.
Ramayulis. 2010. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Kalam Mulia.