EVOLUSI TEORI MANAJEMEN
Teori tentang manajemen dan banyak teori-teori lain berkembang seiring dengan
berjalannya waktu dan terikat oleh kondisi interaksi msyarakat pada waktu tertentu.
Perkembangan teori manajemen secara umum dapat dikatakan sebagai sebuah Evolusi. Karena perkembangannya
berlangsung secara turun temurun dan
berlangsung selama ribuan tahun, baik dari kehidupan jaman prasejarah hingga
Contoh perkembangan teori
manajemen
Proses berburu manusia jaman purba yang teroganisir dimana setiap anggota memiliki tugas menyerang mangsa dari posisi
masing-masing. Aktivitas ini dipimpin oleh seorang kepala suku.
Adanya piramida di Mesir. Piramida
dibangun oleh lebih dari 100.000 orang selama 20 tahun. Aktivitas ini tidak akan berhasil tanpa adanya pimpinan,
perencanaan, pengorganisasian, orang
Perkembangan teori manajemen juga dapat disebut sebagai Revolusi,karena berlangsung
‘cepat’ dan menyangkut dasar atau pokok-pokok kehidupan manusia.
Dalam revolusi, perubahan yang terjadi dapat direncanakan ataupun tanpa direncanakan
terlebih dahulu. Ukuran kecepatan suatu
perubahan relatif karena dapat memakan waktu lama. Misalnya revolusi industri di Inggris yang terjadi pada akhir abad ke-18 hingga awal abad ke-19. Namun ianggap cepat karena mampu
Tokoh-tokoh penting:
Robert Owen, Charles Babbage, Frederick
Aliran Teori Manajemen
Aliran Manajemen (3): 1. Aliran Klasik
o Teori organisasi Klasik o Manajemen ilmiah
2. Aliran Hubungan Manusiawi 3. Aliran Ilmu Manajemen
o Aliran perilaku organisasi
Pendekatan Manajemen Modern a. Pendekatan sistem
Aliran Klasik
a. Teori Organisasi klasik
1. Henry Fayol (1841-1925)
Adalah seorang industriawan Perancis .
Dikenal sebagai bapak manajemen operasional.
Fayol berpendapat bahwa manajemen adalah suatu ketrampilan yang dapat diajarkan jika prinsip dasarnya dipahami.
Prinsip dasar menurut Fayol (14 prinsip);
1. Pembagian tugas 2. Wewenang
3. Disiplin
4. Kesatuan komando
5. Kesatuan dalam pengarahan
7. Imbalan
8. Sentralisasi
9. Hierarki
10. Susunan
11. Keadilan
12. Stabilitas staff
13. Inisiatif
2. James D, Mooney
Berpendapat bahwa kaidah-kaidah yang diperlukan utnuk menetapkan organisasi manajemen adalah sebagai berikut:
o Koordinasi, merupakan kaidah yang menghendaki
adanya wewenang, saling melayani, perumusan tujuan dan kedisiplinan yang tinggi. Organisasi-organisasi berjalan bila orang-orang sebagai anggotta mengkombinasikan usaha-usaha mereka untuk tujuan tertentu.
o Prinsip skalar, yaitu suatu prinsip yang
o
Prinsip
fungsional,
merupakan
suatu
prinsip
yang
mendefinisikan
berbagai
macam tugas yan harus diselesaikan
dalam usaha mencapai tujuan bersama.
Dalam prinsip ini menyebabkan 1 orang
bertanggung
jawab
kepada
beberapa
atasan.
o
Prinsip Staf, merupakan prinsip yang
3. Mary Parker Follet (
1868-1933)
Berpendapat bahwa kelompok merupakan suatu mekanisme dimana individu yang beraneka ragam dapat menggabungkan bakat- bakat yang dimiliki untuk mencapai sesuatu yang lebih baik.
Organisasi merupakan suatu komunitas tempat manajer dan karyawan bekerja secara harmonis, tanpa salah satu pihak menguasai pihak lain, serta mampu menyelesaikan segala perbedaan dan
pertentangan yang ada melalui diskusi
4. Chaster L. Barnard
(1886-1961)
Adalah seorang pelopor dalam penggunaan pendekatan system untuk pengelolaan oranisasi
Memandang organisasi sebagai suatu system kegiatan yang diarahkan pada tujuan.
Menekankan pentingnya peralatan komunikasi untuk pencapaikan tujuan kelompok.
b. Teori Manajemen Ilmiah
Gerakan manajemen ilmiah sebenarnya tela dimulai sekitar akhir abad lalu, dimana para insinyur Amerika Serikat dan Eropa mencari dan mengembangkan cara-cara baru untuk mengelola suatu perusahaan. Beberapa variabel yang diperhatikan dalam manajemen ilmiah adalah sebagai berikut:
a. Pentingnya peranan manajer dalam menggerakkan
dan meningkatkan produktivitas perusahaan
b. Pengangkatan dan pemanfaatan tenaga kerja
dengan persyaratan-persyaratan
c. Tanggung jawab kesejahteraan pegawai/karyawan d. Kondisi yang cukup untuk meningkatkan
1. Robert Owen (1771-1858)
Perintis manajemen ilmiah,
dilatarbelakangi oleh kenyataan kondisi dan persyaratan kerja yang buruk.
Dalam teorinya menekankan tentang peranan sumber daya manusia sebagai kunci keberhasilan perusahaan.
2. Charles Babbage (1792-1971)
Seorang profesor matematika.
Pendapatnya bahwa prnsip-prinsip
ilmiah dalam proses kerja akan dapat
meningkatkan produktivitas kerja dan
dapat menekan biaya-biaya.
Setiap pekerjaan dapat dibagi-bagi
menjadi bermacam-macam ketrampilan,
karyawan dapat dididik dengan suatu
3. Frederict W. Taylor
Taylor menekankan bahwa antar waktu
penyelesaian pekerjaan dpat dikorelasikan
dengan upah yang diterimakan, yaitu
Empat prinsip manajemen
menurut Taylor
1. Kembangkanlah ilmu bagi setiap unsur
pekerjaan
2. Secara ilmiah pilihlah dan latihlah pekerja 3. Bekerjasama secara sungguh-sungguh
dengan pekerja untuk menjamin bahwa semua pekerjaan dilaksanakan sesuai prinsip-prinsip ilmu.
4. Pembagian pekerjaan dan tanggungjawab
4. Henry Gantt ( 1861-1919)
Beritik tolak pada usaha meningkatkanproduktivitas, efisiensi serta efektivitas. Kerja dengan rangsangan upah dan insentif.
Gagasan Henry L. Gantt mempunyai kesamaan dengan gagasan W. Taylor, antara lain:
a.Kerjasama yang saling menguntungkan antar
manajer dan karyawan
b.Pentingnya metode seleksi ilmiah untuk
menentukan tenaga kerja yang benar-benar tepat
c.Sistem bonus dan penggunaan instruksi
5. Frank B (1868-1924) dan
Lilian M. Gilbreth (1878-1972)
Kedua pelopor manajemen ilmiah ini mendasarkan gagasannya pada hasil penelitian tentang hubungan gerakan dan kelelahan dalam pekerjaan.
Frank B , bahwa gerakan dan kelelahan saling berkaitan, setiap gerakan yang dihilangkan juga menimbulkan kelelahan. M.Gilbreth,bahwa pengaturan utnuk
6. Harrington Emerson
(1853-1931)
Masalah yang mengganggu sistem manajemen di dalam industri adalah adanya masalah pemborosan dan in-efisiensi. Mencetuskan 12 prinsip:
a.Perumusan tujuan dengan jelas b.Kegiatan yang masuk akal
c.Tersedianya staff yang tepat d.Disiplin kerja
g. Pemberian instruksiurut-urutan kerja
h. Standar, skedule, metode dan wakt setiap
kegatan
i.Kondisi standar
j. Operasi standar
k. Instruksi-instruksi praktis
Sumbangan Manajemen Ilmiah
Memberikan kontribusi yang cukup baik bagi peningkatan produktivitas dan efisiensi kerja. Peningkatan produktivitas telah sangat didukung dengan sistem pembagian kerja sesuai bagian-bagian dari suatu proses pekerjaan, adanya spesialisasi pekerjaan.
Adanya seleksi dan pengembangan lmiah para pekerja menimbulkan kesadaran
tentang pentingnya pelatihan untuk
Aliran Hubungan Manusiawi
Pandangan ini muncul sebagai akibat
kelemahan-kelemahan pada manajemen
yang berorientasi klasik.
Tokoh:
o
Elton Mayo
Howthorne Effect
Perlakuan khusus, bahkan yang buruk pun,
dapat membawa dampak positif terhadap
para pekerja, karena faktor manusia yang
mempengaruhinya. Ia menegaskan bahwa
hubungan
sosial
dalam
kelompok
kerja
adalah faktor terpenting yang mempengaruhi
kepuasan
para
pekerja
atas
Aliran Ilmu Manajemen
Dibangun atas dua konsep utama, yaitu teori tentang perilaku organisasi
(organizational behavior) dan manajement science
Teori Perilaku organisasi
Secara umum dalam teori perilaku ini ditandai oleh tiga tingkatan kelompok perilaku, yaitu:
a. Perilaku individu per individu
b. Perilaku antar kelompok dalam
kelompok sosial
Kelompok sosial adalah kumpulan manusia yang
saling berinteraksi dan memiliki kesadaran bersama akan keanggotaannya dalam suatu kelompok. Kelompok sosial terbentuk karena tumbuhnya perasaan bersama akibat interaksi yang sering terjadi diantara mereka.
Ciri-ciri
a.Memiliki motif yang sama antara satu individu dengan individu lainnya sehingga kerjasama dan interaksi untuk mencapai tujuan yang sama lebih mudah terjadi.
b. Anggota kelompok memiliki kesadaran bahwa ia adalah bagian dari kelompok yang bersangkutan.
c. Terdapat hubungan timbal balik antar anggota.
Beberapa nama yang menganut teori
perilaku:
a. Douglas McGregor melalui teori x dan y
b. Abraham Maslow, melalui hierarki kebutuhan
manusia
c. Frederich Herzberg, melalui teori motivasi
higienis atau teori dua faktor
d. Robert Blake dan Jane Mouton, menjelaskan
lima gaya kepemimpinan dengan kondisi manajerial (managerial grid)
e. Chris Argyris, memandang organisasi sebagai
sistem sosial
f. Edgar Schein, meneliti dinamika kelompok
g. Rensis Likert , mengidentifkasi dan
melakukan penelitian secara intensif
mengenai empat sistem manajemen
1. Abraham Maslow (1908-1970)
Memperkenalkan teori aktualisasi diri.
Mengemukakan adanya hierarki kebutuhan dalam
perilaku manusia dan dinamika proses motivasi.
Tingkatan kebutuhan manusia menurut Maslow :
(1)Kebutuhan fisiologis. Kebutuhan akan
pemeliharaan fisiologis, makan, minum dan kesejahteraan fisik.
(2) Kebutuhan keamanan. Kebutuhan akan
perlindungan.
(3) Kebutuhan sosial. Kebutuhan akan kasih sayang,
4)Kebutuhan harga diri. Kebutuhan akan
harga diri dimata orang lain, penghormatan, prestise, harga diri.
(5) Kebutuhan aktualisasi diri. Merupakan tingkat kebutuhan yang paling tinggi.
2. Douglas Mc. Gregor
Dikenal dengan teori x dan Y
Teori x berasumsi bahwa kartawan
Teori y bersumsi bahwa karyawan
Tidak suka bekerja Suka bekerja
Tidak mempunyai ambisi Mampu mengendalikan diri
Tidak bertanggung jawab Menyukai tanggung jawab
Enggan untuk berubah Penuh imajinasi dan kreasi
Lebih suka dipimpin daripada memimpin
Konsep teori X dan Y dikemukakan oleh
A. Teori X
Teori ini menyatakan bahwa pada
dasarnya manusia adalah makhluk
pemalas yang tidak suka bekerja serta senang menghindar dari pekerjaan dan
tanggung jawab yang diberikan
B. Teori Y
Teori ini memiliki anggapan bahwa kerja
adalah kodrat manusia seperti halnya kegiatan sehari-hari lainnya. Pekerja tidak perlu terlalu diawasi dan diancam secara ketat karena
mereka memiliki pengendalian serta
pengerahan diri untuk bekerja sesuai tujuan perusahaan. Pekerja memiliki kemampuan
kreativitas, imajinasi, kepandaian serta
Teori motivasi dua faktor (Frederick Herzbergs)
Menurut herzbergs ada faktor-faktor pekerjaan
yang menghasilkan kepuasan dan ada faktor-faktor lain yang mencegah ketidak puasan.
Teori motivasi dua faktor:
1. Faktor kebersihan (higiene faktor)
adalah pentingnya faktor motivasi ditempat
kerja. Ini tidak mengarah positif untuk jangka panjang. Tetapi jika faktor ini tidak ada ditempat kerja, maka menyebabkan ketidak puasan bagi pekerja. Dengan kata lain faktor kebersihan adalah faktor-faktor
yang wajar dalam pekerjaan,
Faktor higienis meliputi
:
a.Bayaran atau struktur gaji harus sesuai dan masuk akal. Ini harus sama dan kompetitif dengan industri yang sama di domain yang sama.
b.Kebijakan perusahaan , perusahaan tidak boleh terlalu kaku. Harus adil dan jelas. Ini harus mencakup jam kerja, pakaian kerja, istirahat, liburan, dan lain sebagainya.
c. Tunjangan, para karyawan harus diberikan d. Kondisi fisik tempat kerja.
Pentingnya kondisi tempat kerja aman, bersih, higienis, Pembaharuan peralatan kerja dan dilakukan perawatan.
e. Status karyawan dalam organisasi
f. Hubungan interpersonal, hubungan antar karyawan dengan atasan dan bawahannya harus sesuai dan dapat diterima(harmonis),
2. Faktor motivasi
Faktor motivasi meliputi :
a. Pengakuan. Para karyawan perlu diakui atas prestasi mereka
b. Reward
c. Pertumbuhan dan ruang promosi. Harus ada peluang pertumbuhan dan kemajuan dalam sebuah organisasi guna memotivasi karyawan untuk memberikan kinerja yang baik.
d. Tanggung jawab. Karyawan harus bertanggung jawab atas tugas yang dimiliki, manajer harus memberikan mereka kepemilikan pekerjaan. Mereka harus meminimkan kontrol tetapi mempertahankan akuntabilitas.
Implementasi teori dua faktor:
Pendekatan Manajemen Modern
a. Pendekatan sistem
Memandang organisasi sebagai satu kesatuan, memiliki tujuan serta terdiri dari bagian-bagian yang saling berkaitan.
Memberikan kemungkinan kepada manajer untuk melihat organisasi secara keseluruhan.
Sistem:
a.Terbuka (open system):sebuah sistem yang berinteraksi dengan lingkungan luar
b. Pendekatan kontingensi
Sering disebut sebagai pendekatan situasional
Pendekatan situasional atau pendekatan kontingensi merupakan suatu teori yang berusaha mencari jalan tengah antara pandangan yang mengatakan adanya asas-asas organisasi dan manajemen yang bersifat universal, dan pandangan yang berpendapat bahwa tiap organisasi adalah unik dan memiliki situasi yang berbeda-beda sehingga harus dihadapi dengan gaya kepemimpinan tertentu. Pendekatan ini merupakan pendekatan yang sangat efektif, untuk meningkatkan kreatifitas seorang manajer dalam menghadapi suatu masalah tergantung situasi yang dihadapi.
---lanjutan--- Pendekatan situasional ini, seorang manajer
dituntut keberaniannya mengambil risiko dan kesediaan menerima kenyataan yang pahit
sekalipun. Kesewenang-wenangan manajemen puncak terhadap manajer dan karyawan dapat dicegah, serta keputusan-keputusan dapat
diambil dengan mempertimbangkan
kepentingan semua pihak (stakeholder).
Pendekatan kontingensi mengkombinasikan
3. Keterlibatan Dinamik (Dynamic Engagement)
Dinamik mencerminkan perubahan,
pertumbuhan, dan aktivitas yang
berkesinambungan
Keterlibatan : keterlibatan intensif dengan
orang lain
Menyatakan bahwa tekanan oleh waktu dan
hubungan antarmanusia mendesak
Soal:
Jawablah soal di bawah ini dengan jelas dan lengkap.
1. Apakah yang anda ketahui tentang evolusi teori
manajemen?
2. Teori manajemen selalu mengalami
perkembangan. Jelaskan maksudnya!
3. Siapakah tokoh teori manajemen yang
mengemukakan tetang hierari kebutuhan
manusia? Dan jelaskan hierarki kebutuhan
tersebut.
4. Apakah yang disebut hawthorne effect?
5. Siapakah tokoh yang mengemukakan adanya
teori X dan Y? jelaskan!