• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga dan Tingkat Inflasi Terhadap Minat Menabung Masyarakat di Kota Medan (Studi Kasus di Kecamatan Medan Petisah)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga dan Tingkat Inflasi Terhadap Minat Menabung Masyarakat di Kota Medan (Studi Kasus di Kecamatan Medan Petisah)"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan berkelanjutan merupakan kondisi

utama yang penting bagi berlangsungnya pembangunan ekonomi. Di dalam Garis

Besar Haluan Negara (GBHN), dipaparkan secara tegas bahwa pembangunan

ekonomi merupakan salah satu bagian penting dari pembangunan nasional secara

keseluruhan sebagai tujuan akhirnya yaitu untuk meningkatkan kesejahteraan

masyarakat.

Lembaga keuangan mempunyai peran yang sangat penting dalam berbagai

kegiatan perekonomian. Lembaga keuangan khususnya lembaga perbankan sangat

diperlukan dalam perekonomian suatu negara karena fungsinya sebagai mediator

antara kelompok masyarakat yang kelebihan dana dan kelompok masyarakat yang

memerlukan dana. Hampir seluruh sektor yang berhubungan dengan berbagai

kegiatan keuangan selalu membutuhkan jasa perbankan. Bank adalah badan usaha

yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan

menyalurkannyan kepada masyarakat dalam bentuk kredit atau bentuk-bentuk lainnya

dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak (Irsyad, 2010: 5). Oleh karena

itu kemajuan suatu bank disuatu negara bisa dijadikan sebagai ukuran bagi kemajuan

negara tersebut. Semakin maju suatu negara, maka semakin besar peranan perbankan

(2)

sangat besar dan bisa dikatakan sudah membuat masyarakat tergantung dengan

produk yang ditawarkan bank yang dapat mempermudah segala transaksi keuangan

yang dilakukan oleh masyarakat. Salah satu kegiatan yang dapat dilakukan

masyarakat di bank yaitu melakukan berbagai transaksi yang berhubungan dengan

keuangan, seperti tempat penyimpanan uang, melakukan pembayaran, melakukan

investasi, dan melakukan pengiriman uang.

Bank dalam prosesnya memiliki tugas yang paling utama yaitu menghimpun

dan menyalurkan dana dari dan ke masyarakat. Tanpa adanya dana yang memadai

bank tidak dapat melakukan aktivitasnya, oleh karena itu bisa dibayangkan jika tanpa

memiliki dana maka bank tidak dapat berfungsi sama sekali. Dalam proses tugas

utamanya ini pihak perbankan membutuhkan dana yang dihimpun tersebut untuk

kembali disalurkan ke masyarakat agar operasionalnya tetap lancar. Dengan kata lain

jika bank berhasil menghimpun dana dari masyarakat namun tidak dapat

menyalurkannya pada hal-hal produktif, maka bukan tidak mungkin bank tersebut

mengalami kerugian. Untuk merangsang dan menarik minat masyarakat menabung,

bank selalu berusaha menumbuhkan kepercayaan masyarakat dengan melakukan

berbagai strategi-strategi pemasaran untuk menghimpun dana dari masyarakat.

Strategi ini dilakukan dengan mengeluarkan berbagai macam produk-produk

tabungan, melakukan undian berhadiah, melancarkan sistem operasional, bahkan

memasang iklan di media massa.

Menurut pemikiran Keynes tabungan merupakan fungsi dari pendapatan.

(3)

karena konsumsi dan tabungan akan bertambah seiring dengan meningkatnya

pendapatan. Dalam rumah tangga masyarakat tidak semua pendapatan yang diterima

rumah tangga tersebut digunakan untuk konsumsi, sebagian akan disisihkan untuk

menabung. Bila pendapatan masyarakat tersebut tergolong rendah, maka rumah

tangga masyarakat tersebut tidak dapat menabung atau hanya dapat sedikit

menyisihkan pendapatannya untuk ditabungkan karena semua atau sebagian

pendapatannya digunakan untuk memenuhi konsumsi. Namun pada tingkat

pendapatan yang lebih tinggi, konsumsi dan tabungan masyarakat akan lebih besar

pula. Menurut Undang-Undang No.10 Tahun 1998 Tentang Perbankan, Tabungan

adalah simpanan yang penarikannya dapat dilakukan menurut syarat tertentu yang

disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro, dan atau alat lainnya

yang dipersamakan dengan itu.

Besar kecilnya ketertarikan dan minat masyarakat yang menabung di bank

biasanya dipengaruhi oleh beberapa faktor penentu, salah satunya yaitu tingkat suku

bunga yang ditawarkan. Besar kecilnya tingkat suku bunga biasanya mempunyai

pengaruh yang kuat terhadap pemilihan penyimpanan dalam bentuk-bentuk kekayaan

yang wujudnya seperti tabungan atau deposito berjangka. Semakin tinggi tingkat

suku bunga maka semakin besar kemungkinan pemilihan penyimpanan kekayaan

masyarakat dalam bentuk tabungan atau deposito berjangka. Bank konvensional

dalam memaksimalkan perolehan himpunan dana dari masyarakat biasanya

melakukan penawaran berupa tingkat suku bunga yang menarik bagi para nasabah

(4)

bunga dikatakan menarik apabila tingkat bunga tersebut lebih tinggi daripada tingkat

inflasi, dan tingkat suku bunga bank-bank lainnya.

Tabungan menurut teori klasik merupakan fungsi dari tingkat suku bunga.

Semakin tinggi tingkat suku bunga, maka semakin tinggi pula keinginan masyarakat

untuk menyimpan dananya di bank. Artinya, pada tingkat suku bunga yang tinggi,

maka masyarakat akan merasa terdorong untuk menyisihkan atau mengurangi

pengeluaran untuk melakukan konsumsi untuk menambah jumlah tabungan, begitu

pula sebaliknya. Pengertian dasar dari teori tingkat suku bunga adalah harga dari

penggunaan uang untuk jangka waktu tertentu (Boediono, 1998:75). Oleh karena itu

dapat disimpulkan bahwa bunga merupakan imbalan atas ketidaknyamanan seseorang

karena telah melepas uangnya.

Faktor penentu selanjutnya yaitu tingkat inflasi. Inflasi merupakan suatu

keadaan dimana terjadinya peningkatan harga-harga barang serta jasa secara umum

dan terus-menerus yang berkaitan dengan mekanisme pasar. Dengan kata lain, inflasi

juga merupakan proses menurunnya nilai mata uang secara terus-menerus. Inflasi

dapat disebabkan oleh dua hal, yaitu berlebihnya likuiditas, atau karena tekanan

produksi dan atau distribusi. Pada tingkat inflasi yang tinggi maka akan berdampak

pada biaya hidup yang tinggi bagi masyarakat. Naiknya biaya hidup masyarakat ini

akan berdampak pada kurangnya pendapatan rumah tangga, ini disebabkan karena

pendapatan tersebut diserap oleh tingginya harga-harga kebutuhan pokok untuk

memenuhi kebutuhan hidup mereka. Semakin kecil sisa pendapatan masyarakat

(5)

bank. Jika seseorang memiliki pendapatan yang tidak meningkat atau tetap, maka

dapat diketahui bahwa jumlah uang yang akan ditabung individu atau kelompok

keluarga tersebut juga tidak meningkat, sehingga akan mengalami penurunan atau

bahkan mereka akan menarik seluruh tabungannya untuk memenuhi dan menutupi

kebutuhan hidupnya dengan menutup tabungannya di bank tempat dimana mereka

biasa menabung.

Menurut Muhibbin Syah dalam Bari’ah (2009) minat adalah kecenderungan

atau kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu. Minat bukan

istilah yang popular karena ketergantungannya pada faktor-faktor internal seperti

pemusatan perhatian, keingintahuan, motivasi, dan kebutuhan. Rangsangan yang

diperoleh dari bank untuk menarik minat menabung masyarakat terbatas pada

rangsangan yang hasilnya dapat dirasakan langsung oleh masyarakat. Masyarakat

saat ini lebih berhati-hati sebelum mengambil keputusan pada bank manakah yang

akan dijadikan tempat untuk menyimpan dananya, hal ini dikarenakan masyarakat

cukup kritis dan memiliki penilaian-penilaian tersendiri terhadap segi kualitas dan

kuantitas yang ditawarkan oleh bank.

Permasalahan yang terjadi sampai saat ini adalah masih kurangnya kesadaran

masyarakat akan pentingnya menabung. Hasil dari salah satu lembaga survey

mendapati bahwa minat masyarakat Indonesia untuk menabung di bank masih

terbilang kecil. Hal ini terdeteksi dari hasil survey tersebut yang menyatakan bahwa

73% dari 14 ribu responden di 14 kota tidak keberatan pergi ke bank. Namun,

(6)

membuka rekening di bank (www.infobanknews.com diakses Juni 2014). Untuk itu

pihak-pihak terkait yaitu bank harus terus melakukan dorongan edukasi agar

masyarakat sadar akan pentingnya menabung di bank.

Minat menabung masyarakat penting untuk diteliti seperti di Kota Medan

yang merupakan kota ketiga terbesar di Indonesia. Di Kota Medan terdapat 53 bank

umum yang terdiri dari bank umum konvensional maupun syariah. Kecamatan

Medan Petisah merupakan salah satu kecamatan terbesar di Kota Medan dengan luas

wilayah sekitar 13,16 km dengan jumlah penduduk sebesar 61.855 jiwa yang terbagi

dalam 7 kelurahan.. Kecamatan Medan Petisah merupakan kecamatan yang terletak

di pusat Kota Medan yang sebagian besarnya merupakan daerah dengan kawasan

bisnis dan perkantoran. Di Kecamatan Medan Petisah banyak terdapat pusat-pusat

perbelanjaan, pasar, pertokoan, show room dan tentu saja unggul dalam perbankan.

Selain itu dari kecamatan ini terdapat beberapa produk unggulan yang merupakan

industri rumah tangga berupa industri dan pemasaran Bika Ambon, anyaman rotan,

dan konveksi pakaian jadi. Di Kecamatan Medan Petisah terdapat 22 bank baik bank

syariah maupun konvensional, terdapat 6 koperasi dan 2 pegadaian. Dari data

distribusi ATM di Kecamatan ini terdapat 41 ATM yang tersebar yang juga unggul

dibandingkan kecamatan lain, dalam hal ini dapat dilihat bahwa di Kecamatan Medan

Petisah ini pengguna jasa perbankan dalam melakukan transaksi keuangan cukup

(7)

Astuti (2013) dalam penelitiannya tentang pengaruh persepsi nasabah tentang

tingkat suku bunga, promosi dan kualitas pelayanan terhadap minat menabung

nasabah menunjukkan bahwa secara parsial variabel persepsi nasabah tentang tingkat

suku bunga berpengaruh positif signifikan terhadap minat menabung nasabah, yang

berarti jika persepsi nasabah tentang tingkat suku bunga semakin tinggi maka akan

berpengaruh positif terhadap minat menabung nasabah signifikan. Muchlis (2013)

dalam penelitiannya tentang faktor-faktor yang mempengaruhi nasabah dalam

memilih bank (syariah vs konvensional) menyatakan bahwa masyarakat lebih banyak

memilih menabung pada perbankan konvensional dibandingkan perbankan syariah,

ini dikarenakan masyarakat masyarakat lebih mengenal produk dari perbankan

konvensional yaitu dengan memberikan penawaran suku bunga.

Berdasarkan hal tersebut penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan

menggunakan kembali tingkat suku bunga untuk membutikan pengaruhnya terhadap

minat menabung masyarakat di Kota Medan, dengan studi kasus pada Kecamatan

Medan Petisah. Namun pada penelitian ini terdapat sedikit perbedaan dengan

penelitian-penelitian terdahulunya, yaitu penulis ingin membuktikan apakah terdapat

pengaruh tingkat inflasi terhadap minat masyarakat untuk menabung.

Berdasarkan uraian dan latar belakang masalah diatas, maka penulis memilih

(8)

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka masalah yang akan dibahas

dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana pengaruh tingkat suku bunga yang ditawarkan bank terhadap minat

menabung masyarakat di Kota Medan?

2. Bagaimana pengaruh tingkat inflasi yang terjadi di kota Medan terhadap minat

menabung masyarakat di Kota Medan?

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh tingkat suku bunga yang ditawarkan

bank terhadap minat menabung masyarakat di kota Medan .

2. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh tingkat inflasi yang terjadi di kota

Medan terhadap minat menabung masyarakat di kota Medan.

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan penulis dari penelitian ini yaitu:

1. Penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan studi dan bahan referensi bagi para

mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara khususnya

Departemen Ekonomi Pembangunan untuk melakukan penelitian selanjutnya

(9)

2. Penelitian ini diharapkan dapat memperluas wawasan dan menambah

pengalaman serta pengetahuan penulis terhadap disiplin ilmu yang penulis

pelajari.

3. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan kajian dan masukan bagi kalangan

akademisi dan kalangan penetili yang tertarik membahas topik yang sama.

Referensi

Dokumen terkait

Masih banyak lagi istilah-istilah (idioms) dalam Bahasa Indonesia di mana maknanya tidak tepat yang dapat dicari, tetapi bagi penulis yang menggunakan studi kualitatif

Penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar WUS tidak pernah melakukan pemeriksan IVA, walaupun sudah ada dukungan dari petugas kesehatan karena wanita usia

Tesis Analisi Pengaruh Persepsi Nasabah Atas Dimensi - ..... ADLN - Perpustakaan

Peneliti juga memilih Koran elektronik SuaraMerdeka.com dikarenakan Koran elektornik tersebut memiliki keistimewaan sebagai Koran elektronik Lokal Jawatengah yang memiliki

Adam Malik Medan ada beberapa pasien rawat jalan peserta BPJS I non PBI tidak melakukan pemeriksaan kesehatan secara teratur (tidak kontrol), datang dengan keluhan yang sama

Setelah saya mendapat penjelasan dari penelitian tentang penelitian pelaksanaan stimulasi, deteksi dan intervensi dini tumbuh kembang (SDIDTK) anak prasekolah Maka dengan ini

From the 4.3 table above, the writer found that Transposition is a procedure which involves replacing one word class with another without changing the meaning of the

Segala puji syukur bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian dan penyusunan skripsi