• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN KARAKTERISTIK SALIVA PADA ANAK USIA 37-71 BULAN DENGAN SEVERE EARLY

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "HUBUNGAN KARAKTERISTIK SALIVA PADA ANAK USIA 37-71 BULAN DENGAN SEVERE EARLY"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN KARAKTERISTIK SALIVA PADA ANAK

USIA 37-71 BULAN DENGAN

SEVERE EARLY

CHILDHOOD CARIES

(S-ECC) DAN

NON S-ECC DI KECAMATAN

MEDAN SELAYANG

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi

syarat memperoleh gelar Sarjana Kedokteran Gigi

Oleh :

ALFINA SUBIANTORO

NIM : 100600039

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)

Fakultas Kedokteran Gigi

Departemen Ilmu Kedokteran Gigi Anak

Tahun 2014

Alfina Subiantoro

Hubungan karakteristik saliva pada anak usia 37-71 bulan dengan Severe

Early Childhood Caries (S-ECC) dan non S-ECC di Kecamatan Medan Selayang.

ix + 50 halaman

Severe Early Childhood Caries (S-ECC) merupakan bentuk kerusakan gigi

progresif yang dijumpai pada anak usia kurang dari 3 tahun dimana terdapat smooth

surface caries; pada anak usia 3-5 tahun terdapat ≥ 1 kavitas, hilang karena karies

atau tumpatan pada gigi sulung anterior rahang atas; atau skor dmf-s ≥ 4 pada anak

usia 3 tahun, skor dmf-s ≥ 5 pada anak usia 4 tahun, dan skor dmf-s ≥ 6 pada anak

usia 5 tahun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang hubungan

karakteristik saliva, usia, dan jenis kelamin pada anak usia 37-71 bulan dengan

Severe Early Childhood Caries (S-ECC) dan non S-ECC di Kecamatan Medan

Selayang. Karakteristik saliva tersebut terdiri dari pH saliva, volume saliva, laju

aliran saliva, dan kapasitas buffer saliva.

Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasi dengan rancangan

penelitian cross-sectional. Jumlah sampel 36 orang sebagai kelompok S-ECC dan 36

orang sebagai kelompok non S-ECC. Teknik pengambilan sampel digunakan adalah

purposive sampling. Pemeriksaan saliva diukur dengan alat GC Saliva Check Buffer

(3)

Hasil penelitian menunjukkan rerata pengalaman karies (dmft) pada 72

responden anak usia 37-71 bulan di Kecamatan Medan Selayang adalah 3,13 ± 2,82.

Rerata pengalaman S-ECC (dmft) usia 37-71 bulan di Kecamatan Medan Selayang

adalah 5,47 ± 2,05. Rerata pengalaman non S-ECC (dmft) usia 37-71 bulan di

Kecamatan Medan Selayang adalah 0,78 ± 0,76. Ada hubungan yang bermakna

karakteristik saliva pada anak usia 37-71 bulan dengan S-ECC dan non S-ECC

(p<0,05). Tidak ada hubungan yang bermakna usia dan jenis kelamin pada anak usia

37-71 bulan dengan S-ECC dan non S-ECC (p>0,05).

Dapat disimpulkan bahwa peningkatan karakteristik saliva yang meliputi pH

saliva, volume saliva, laju aliran saliva, dan kapasitas buffer saliva mempengaruhi

risiko karies anak menjadi rendah. Usia dan jenis kelamin tidak mempengaruhi risiko

karies anak.

(4)

PERNYATAAN PERSETUJUAN

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan

di hadapan tim penguji skripsi

Medan, 20 Januari 2014

Pembimbing : Tanda tangan

Yati Roesnawi,drg ...

(5)

TIM PENGUJI SKRIPSI

Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan tim penguji

Pada tanggal 20 Januari 2014

TIM PENGUJI

KETUA : Essie octiara,drg., Sp.KGA

ANGGOTA : 1. Siti Salmiah,drg., Sp. KGA

(6)

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji dan syukur kepada Allah SWT karena berkat

rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini sebagai

salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Kedokteran Gigi.

Ucapan terima kasih yang tiada henti penulis haturkan kepada Ayah Elvis

Subiantoro dan Bunda Habibah Ilmiyah tercinta yang telah membesarkan, mendidik,

membimbing, mendoakan serta memberi dukungan moril maupun materil kepada

penulis, juga kepada kakak dan adik tersayang Alfan Subiantoro dan Alfian

Subiantoro atas motivasi dan doanya selama ini sehingga penulis bersemangat untuk

menyelesaikan skripsi ini.

Dalam penulisan skripsi ini penulis mendapatkan bimbingan, bantuan, dan

dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih

yang sebesar-besarnya kepada:

1. Prof. Nazruddin, drg., C.Ort., Ph.D., Sp.Ort., selaku Dekan Fakultas

Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara.

2. Yati Roesnawi,drg., selaku dosen pembimbing skripsi dan Ketua

Departemen Ilmu Kedokteran Gigi Anak Fakultas Kedokteran Gigi Universitas

Sumatera Utara yang telah banyak meluangkan waktu dan tenaga serta memberikan

ilmu dan arahan dalam membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

3. Prof. Lina Natamiharja, drg., SKM selaku narasumber, atas keluangan

waktu, bimbingan, arahan, serta kritik dan saran yang membangun dalam penulisan

skripsi ini.

4. Ariyani, drg., selaku dosen pembimbing akademik yang telah banyak

membina dan mengarahkan penulis selama menjalani perkuliahan di Fakultas

(7)

5. Seluruh staf pengajar FKG USU terutama staf pengajar dan pegawai di

Departemen IKGA yang telah memberikan bantuan dan bimbingan kepada penulis.

6. Teman-teman sejawat angkatan 2010, khususnya teman-teman

seperjuangan di Departemen IKGA, Emalia Rosalina, Siti Filzah, Asmaul Husna

Maldego, Kiky Satar, Robin, Mayrida Vita, Anurekha, dan Siti Gemala.

7. Sahabat-sahabat terbaik penulis, Sabilil Akbar Husniaputra, Adelina,

Febie Lulu, Ayuni Alfiyanda, Sri Handayani, Rizka Sulastri, Shinta, Arisma Dwita,

dan Ikhwan Zulmi Dalimunthe. Terima kasih atas kerja samanya, cinta, persahabatan,

dan waktu kalian yang selalu memberikan semangat kepada penulis.

8. Keluarga besar Star FM, Titik Koma, Piknikasikmedan, Forum Indonesia

Muda yang sudah mendukung dan memberikan semangat yang positif kepada

penulis.

8. Maya Fitria, SKM, M.Kes, selaku dosen pembimbing yang telah

meluangkan waktu untuk membantu penulis dalam analisis statistik penelitian di

Departemen Biostatistik Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan di dalam penulisan

skripsi ini dan penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun untuk

menghasilkan karya yang lebih baik lagi di kemudian hari. Akhir kata penulis

mengharapkan semoga hasil karya atau skripsi ini dapat memberikan sumbangan

pikiran yang berguna bagi pengembangan disiplin ilmu di Fakultas Kedokteran Gigi

khususnya Departemen Ilmu Kedokteran Gigi Anak.

Medan, 11 Januari 2014 Penulis,

(8)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ...

HALAMAN PERSETUJUAN ...

HALAMAN TIM PENGUJI SKRIPSI ...

KATA PENGANTAR ... iv

(9)

2.4 Saliva ... 16

2.5 Saliva Sebagai Salah Satu Alat Diagnosis Karies ... 22

2.6 Kerangka Teori ... 24

2.7 Kerangka Konsep ... 25

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian ... 26

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ... 26

3.2.1 Tempat Penelitian... 26

3.2.2 Waktu Penelitian ... 26

3.3 Populasi dan Sampel ... 26

3.3.1 Populasi ... 26

3.3.2 Sampel ... 27

3.4 Variabel Penelitian ... 28

3.5 Definisi Operasional Variabel ... 29

3.6 Alat dan Bahan ... 32

3.7 Cara Pengambilan Data ... 33

3.8 Pengolahan dan Analisis Data ... 34

BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Karakteristik Responden Anak ... 35

4.2 Analisis Statistik Hubungan pH Saliva dengan anak S-ECC dan Non S-ECC ... 36

4.3 Analisis Statistik Hubungan Volume Saliva dengan anak S-ECC dan Non S-ECC ... 36

4.4 Analisis Statistik Hubungan Laju Aliran Saliva dengan anak S-ECC dan Non S-ECC ... 37

4.5 Analisis Statistik Hubungan Kapasitas Buffer Saliva dengan anak S-ECC dan Non S-ECC ... 37

4.6 Analisis Statistik Hubungan Usia dengan Prevalensi S-ECC dan Non S-ECC ... 38

4.6 Analisis Statistik Hubungan Jenis Kelamin dengan Prevalensi S-ECC dan Non S-ECC ... 38

(10)

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan ... 45 6.2 Saran ... 46

DAFTAR PUSTAKA ... 47

(11)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Defenisi operasional ... 29

2. Alat dan bahan penelitian ... 32

3. Karakteristik responden anak ... 35

4. Hasil analisis statistik pH Saliva dengan anak S-ECC dan non

S-ECC ... 36

5. Hasil analisis statistik volume saliva dengan anak S-ECC dan non

S-ECC ... 36

6. Hasil analisis statistik laju aliran saliva dengan anak S-ECC dan non

S-ECC ... 37

7. Hasil analisis statistik kapasitas buffer saliva dengan anak S-ECC

dan non S-ECC ... 37

8. Hubungan usia anak dengan prevalensi S-ECC dan non S-ECC ... 38

9. Hubungan jenis kelamin anak dengan prevalensi S-ECC dan non

(12)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Diagram empat lingkaran faktor yang berperan dalam proses karies

gigi ... 9

2. Celah atau fisur pada gigi yang menjadi lokasi karies ... 10

3. Streptococcus mutans ... 11

4. Diagram faktor etiologi karies ... 13

5. Tahap inisial ... 14

6. Tahap kedua ... 14

7. Tahap ketiga ... 15

8. Tahap keempat ... 16

9. Indikator pH GC saliva check buffer kit ... 31

10.Indikator volume GC saliva check buffer kit ... 32

11.Indikator kapasitas buffer saliva check buffer kit ... 32

(13)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

1. Surat Persetujuan komisi etik tentang penelitian bidang kesehatan

2. Lembaran penjelasan kepada subjek penelitian

3. Lembaran persetujuan setelah penjelasan (Informed Consent)

4. Lembaran pemeriksaan gigi dan saliva anak

5. Data sampel penelitian

Gambar

Gambar

Referensi

Dokumen terkait

Maka dari itu, guru dalam melakukan pembelajaran matematika harus mampu sekreatif mungkin untuk menampilkan situasi yang menyenangkan serta menggunakan alat peraga

Bapak/Ibu siswa akan memberikan informasi sejujur-jujurnya sesuai dengan kenyataan yang sebenarnya dan pihak Pusat Layanan Autis Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

Kuesioner yang dilakukan dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan skala likert untuk menanyakan tanggapan konsumen mengenai.. pengaruh hubungan interpersonal dan

Game ini dibuat dengan berbasis android yang lebih interaktif dan menarik, karena dikalangan anak-anak dan remaja jaman sekarang lebih menyukai musik pop dari pada lagu

Beliau memaparkan bahwa sebelum pembelajaran dimulai ada beberpa hal yang perlu di persiapkan dalam penggunaan media berbasis TIK kususnya vidio player dalam pembelajaran

[r]

Dalam proses akusisi citra tidak dibatasi oleh resolusi kamera yang ada pada smartphone. Citra yang akan diambil merupakan hasil deteksi pola plat menggunakan

Bagi guru bimbingan dan konseling, hendaknya memahami kondisi dan memberikan perhatian lebih terhadap siswa yang mengalami kontrol diri rendah, serta mampu