• Tidak ada hasil yang ditemukan

AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN.ppt

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN.ppt"

Copied!
53
0
0

Teks penuh

(1)

01/01/19 Abner Madjid Syarief

1

AKUNTANSI KOPERASI

Pembentukan Koperasi

1. Sekurang-kurangnya harus ada 20 orang yang akan dianggap

sebagai pendiri-pendiri koperasi.

2. Para pendiri koperasi menyusun akte pendirian koperasi. Yang

dibuat dalam rangkap 2, diajukan kepada pejabat yang ditunjuk untuk itu. Akte pendirian ini pada dasarnya memuat anggaran dasar koperasi tersebut.

3. Pejabat yang ditunjuk mengesahkan pendirian koperasi

mencatatnya dalam buku daftar umum yang disediakan untuk itu dan mengumumkannya dalam Berita Negara.

4. Sejak didaftarkan dalam buku daftar umum, koperasi yang

(2)

01/01/19 Abner Madjid Syarief 2

1. Rapat anggota.

2. Pengurus.

3. Badan Pemeriksa.

(3)

01/01/19 Abner Madjid Syarief 3

Permodalan Koperasi

1. Simpanan pokok.

Jumlah nilai uang tertentu yang sama banyaknya yang harus disetorkan pada waktu masuk menjadi anggota dan tidak dapat diambil selama yang bersangkutan masih menjadi anggota koperasi.

2. Simpanan wajib.

Jumlah simpanan tertentu yang harus dibayar oleh anggota dalam waktu dan kesempatan tertentu dan dapat diambil dengan cara-cara yang diatur lebih lanjut dalam anggaran dasar, anggaran rumah tangga dan keputusan rapat anggota.

3. Simpanan sukarela.

(4)

01/01/19 4

Sisa Hasil Usaha

 SHU harus diperinci menjadi sisa hasil usaha yang diperoleh dari

transaksi dengan para anggota dan sisa hasil usaha yang diperoleh dari pihak bukan anggota.

 Sebagian dari sisa hasil usaha yang diperoleh dari para anggota dapat

dikembalikan kepada masing-masing anggota sebanding dengan jasa yang diberikannya.

 Sisa hasil usaha yang berasal dari pihak luar tidak boleh dibagikan

kepada anggota.

 Sisa hasil usaha setelah dikurangi dengan bagian untuk anggota

dibagikan untuk;

1. Cadangan koperasi. 2. Dana pengurus. 3. Dana karyawan.

4. Dana pendidikan koperasi.

(5)

01/01/19 Abner Madjid Syarief 5

Laporan Keuangan Koperasi

Laporan keuangan koperasi yang dibuat, untuk laporan rugi laba harus memisahkan nilai-nilai kelompok pendapatan dan biaya pada pendapatan

(6)

01/01/19 Abner Madjid Syarief 6

Rapat Anggota Tahunan

 Merupakan kekuasaan tertinggi dalam koperasi.

 Dilakukan satu tahun satu kali.

 Menetapkan

Anggaran dasar.

Kebijaksanaan umum serta pelaksanaan

keputusan-keputusan koperasi.

Pengurus dan badan pemeriksa.

Rencana kerja, anggaran belanja, pengesahan neraca dan

(7)

01/01/19 Abner Madjid Syarief

7

Sisa Hasil Usaha

 Dari perhitungan rugi laba pada tahun 2004, sisa

hasil usaha yang diperoleh koperasi adalah Rp 10.000.000,- dan rapat anggota memutuskan 50% dari sisa hasil usaha yang diperoleh dibagikan kepada anggota sedangkan seluruh sisa hasil usaha dialokasikan untuk

Cadangan koperasi 50%

Bonus pengurus & karyawan 30%

Dana pendidikan koperasi 10%

(8)

01/01/19 Abner Madjid Syarief 8

Pembagian Sisa Hasil Usaha

 db. Sisa hasil usaha 10.000.000

 kr. Hutang SHU Anggota 5.000.000

Hutang bonus 1.500.000

Cadangan koperasi 2.500.000

Dana pendidikan 500.000

(9)

01/01/19

Pencatatan

 Penyetoran modal AA

db. Kas 100.000

kr. Simpanan pokok - AA 100.000

 Pembelian yang dilakukan AA

db. Kas 150.000

kr. Penjualan - AA 150.000

 Penjualan yang dilakukan AA

db. Pembelian 165.000

kr. Kas 145.000

Simpanan wajib - AA 16.500

(10)

01/01/19 Abner Madjid Syarief 10

Bagian Sisa Hasil Usaha

Total penjualan kepada anggota Rp 100.000.000,-Total penjualan kepada AA Rp

1.000.000,-Bagian sisa hasil usaha untuk anggota Rp

5.000.000,-Bagian sisa hasil anggota untuk AA

Rp 1.000.000

(11)

01/01/19 Abner Madjid Syarief 11

AKUNTANSI FIRMA

Definisi firma

(12)

01/01/19 Abner Madjid Syarief 12

Karakteristik Firma

1. Umur terbatas.

Umur terbatas apabila salah seorang sekutu keluar atau meninggal, penambahan anggota baru, perubahan lain yang menyangkut perjanjian firma.

2. Tanggung jawab.

Tidak terbatas pada investasinya tetapi sampai harta pribadi untuk memenuhi kewajiban kepada pihak ketiga. 3. Kepentingan sekutu.

Pembagian keuntungan yang diatur dalam surat perjanjian dan mempunyai hak yang sama dalam mengelola firma.

4. Berusaha bersama-sama.

(13)

01/01/19 Abner Madjid Syarief

13

Pembentukan Firma

 Membuat surat perjanjian yang umumnya berisi

1.

Nama firma.

2.

Tujuan/bentuk usaha firma.

3.

Nama lengkap, pekerjaan, dan tempat

tinggal para sekutu.

4.

Pembagian laba-rugi.

5.

Nama-nama sekutu yang diberi hak

untuk

menandatangani

surat

(14)

Permodalan Firma

1. Uang kas

 db. Kas 25.000.000

 Kr. Modal Adi 15.000.000 Modal Ade 10.000.000

2. Aktiva nonkas.

 db. Kendaraan75.000.000 Peralatan 10.000.000

 Kr. Modal Mali 75.000.000 Modal Manto 10.000.000

3. Menyerahkan neraca perusahaan

(15)

01/01/19 Abner Madjid Syarief 15

Penyerahan neraca perseorangan ada 2 metode

1. firma menggunakan buku baru. 2. firma menggunakan buku lama.

Kedua metode diatas akan menghasilkan laporan keuangan yang sama pada firma baru.

AA, BB, dan CC mendirikan firma ABC. AA menyerahkan uang tunai

sebesar Rp 20.000.000,-. BB menyerahkan bangunan seharga Rp 45.000.000,- dan dilakukan penilaian kembali sebesar Rp 50.000.000,- CC menyerahkan perusahaannya dengan posisi neraca per tanggal 1 Agustus 2005.

Disetujui bahwa CC akan mengambil uang kas dan firma ABC

mengambil alih aktiva dan menanggung kewajiban tetapi harus dibuat penyesuaian.

1. Piutang usaha sebesar Rp 2.500.000,- dihapuskan dan penyisihan piutang

tak tertagih sebesar 5%.

2. Persediaan barang dagang ditetapkan dengan harga pasar sebesar

Rp

40.000.000,-3. Kendaraan dinilai seharga Rp 15.000.000,- dan perkiraan akumulasi

(16)

01/01/19 Abner Madjid Syarief 16

Firma menggunakan buku baru.

mencatat masuknya sekutu AA

db. Kas 20.000.000

kr. Modal AA 20.000.000

mencatat masuknya sekutu BB

db. Bangunan 50.000.000

kr. Modal BB 50.000.000

mencatat masuknya sekutu CC

db. Piutang Usaha 42.500.000 Persediaan B.D. 40.000.000 Kendaraan 15.000.000

kr. Hutang Usaha 52.000.000 Penyisihan PTT 2.125.000

Modal CC 43.375.000

Perusahaan CC Neraca 1 Agustus 2005

Aktiva Lancar Rp Hutang Lancar Rp

Kas 32.000.000 Hutang Usaha 52.000.000

Piutang Usaha 45.000.000

Penyisihan P.T.T. (3.000.000) Modal Persediaan Barang Dagang 42.000.000

Aktiva Tetap Modal CC 80.000.000

Kendaraan 30.000.000

Penyusutan (14.000.000)

(17)

01/01/19 Abner Madjid Syarief

17

Firma menggunakan buku lama.

mencatat masuknya sekutu AA

db. Kas 20.000.000

kr. Modal AA 20.000.000

mencatat masuknya sekutu BB

db. Bangunan 50.000.000

kr. Modal BB 50.000.000

mencatat masuknya sekutu CC

db. Modal CC 32.000.000

kr. Kas 32.000.000

db. Penyisihan PTT 875.000 Akumulasi Penyusutan 14.000.000 Modal CC 4.625.000

kr. Piutang Usaha 2.500.000 Persediaan B.D. 2.000.000

Kendaraan 15.000.000

Perusahaan CC Neraca 1 Agustus 2005

Aktiva Lancar Rp Hutang Lancar Rp

Kas 20.000.000 Hutang Usaha 52.000.000

Piutang Usaha 42.500.000 Penyisihan P.T.T. (2.125.000)

Persediaan Barang Dagang 40.000.000 Modal

Aktiva Tetap Modal AA 20.000.000

Bangunan 50.000.000 Modal BB 50.000.000

Kendaraan 15.000.000 Modal CC 43.375.000

(18)

01/01/19 Abner Madjid Syarief 18

Pembagian Laba Rugi

• Laba rugi dibagikan menurut cara 1. Dibagi sama.

2. Dibagi berdasarkan rasio.

3. Dibagi berdasarkan rasio modal.

4. Bunga dibagikan atas modal sekutu, sedangkan sisanya dibagi berdasarkan

perjanjian.

5. Gaji atau bonus diberikan pada jasa sekutu, sedangkan sisanya dibagi berdasarkan

perjanjian.

6. Bunga atas modal sekutu, gaji atau bonus diberikan pada jasa sekutu, sedangkan sisanya dibagikan

(19)

19

Firma Macan Banget dengan modal sekutu Ortu Rp 5.000.000,-, Anak Rp 3.000.000,-, dan Mantu Rp 2.000.000,- pada tahun 2004 mengalami kerugian sebesar Rp 9.000.000,-.

 Perhitungan pembagian laba-rugi sama rata.

Sekutu Ortu : Rp 9.000.000,- / 3 = Rp 3.000.000,-Sekutu Anak : Rp 9.000.000,- / 3 = Rp 3.000.000,-Sekutu Mantu : Rp 9.000.000,- / 3 = Rp 3.000.000,- Perhitungan pembagian laba-rugi berdasar rasio 4:4:2.

Sekutu Ortu : Rp 9.000.000,- X 4/10 = Rp

3.600.000,-Sekutu Anak : Rp 9.000.000,- X 4/10 = Rp

3.600.000,-Sekutu Mantu : Rp 9.000.000,- X 2/10 = Rp

1.800.000,- Perhitungan pembagian laba-rugi berdasar rasio modal 5:3:2. Sekutu Ortu : Rp 9.000.000,- X 5/10 = Rp

4.500.000,-Sekutu Anak : Rp 9.000.000,- X 3/10 = Rp

(20)

1.800.000,-01/01/19

01/01/19 Abner Madjid SyariefAbner Madjid Syarief 2020

 Firma Kucinta Dia dengan modal awal saat pendirian masing-Firma Kucinta Dia dengan modal awal saat pendirian

masing- Perhitungan pembagian laba-rugi berdasar rasio modal awal Perhitungan pembagian laba-rugi berdasar rasio modal awal pendirian 1:2:3.

(21)

01/01/19 Abner Madjid Syarief 21

Laba rugi dibagi dengan memberikan bunga atas modal

sekutu, sisanya dibagi berdasarkan perjanjian.

Modal rata-rata sekutu Amir Rp 405.000,- dan sekutu Anto

Rp 414.000,-. Kedua sekutu mendapatkan bunga modal sebesar 10%, sisanya dibagi berdasarkan rasio 2:3. Laba firma tahun 2004 sebesar Rp

7.800.000,-Perhitungan:

bunga modal sekutu

Amir : Rp 405.000,- X 10% = Rp 40.500,-Anto : Rp 414.000,- X 10% = Rp

41.400,- Sisa laba rugi

Amir : 2/5 X (Rp 7.800.000 – Rp 81.900 ) = Rp

(22)

4.630.860,-01/01/19 22

Laba rugi dibagi dengan memberikan bunga atas modal, gaji atau bonus, sisanya

dibagi berdasarkan perjanjian.

Modal rata-rata sekutu Amir Rp 405.000,- dan sekutu Anto Rp 414.000,-. Kedua sekutu

mendapatkan bunga modal rata-rata sebesar 10%, bonus untuk Amir 10% dari laba, gaji untuk para sekutu sebesar Rp 500.000,-/bulan, sisanya dibagi sama. Laba firma tahun 2004 sebesar Rp

15.000.000,-Perhitungan:

Bunga modal rata-rata sekutu

Amir : Rp 405.000,- X 10% = Rp

40.500,- Rekapitulasi pembagian laba sebesar Rp

15.000.000,-Amir Anto Jumlah

Bunga Rp 40.500,- Rp 41.400,- Rp

81.900,-Bonus Rp 1.500.000,- - Rp

(23)

1.418.100,-01/01/19 Abner Madjid Syarief 23

Laporan Perubahan Modal Sekutu

Keterangan Amir Anto

Modal, 1 Januari Rp 4.860.000,- Rp

4.968.000,-Investasi modal +++ +++

Pengambilan modal (---) (---)

(24)

9.718.450,-01/01/19 Abner Madjid Syarief 24

PEMBUKUAN USAHA PATUNGAN

 Prosedur Penetapan Pembagian Cicilan

Pembagian kepada para sekutu dilakukan hanya setelah realisasi aktiva diselesaikan sepenuhnya dan seluruh keuntungan atau kerugian realisasi diketahui.

Perlu pertimbangan kemungkinan kerugian yang dapat timbul dari kegagalan sekutu yang kekurangan modal atau sekutu yang mungkin kekurangan modal untuk memenuhi kewajiban mereka terhadap perusahaan.

(25)

25  Abel dan Djammar adalah dua orang sekutu, yang membagi laba rugi dalam

rasio 60:40. Neraca per 1 Agustus 2005 adalah sebagai berikut

Kedua sekutu memutuskan untuk melikuidasi firma. Selama bulan Agustus,

aktiva dengan nilai buku Rp 70.000,- direalisasi Rp 55.000,-. Kewajiban sebesar Rp 20.000,- dibayar. Saldo perkiraan dalam buku firma pada akhir bulan Agustus adalah

Firma AbDjam Neraca 1 Agustus 2005

Kas 15.000 Kewajiban 20.000

Aktiva lainnya 105.000 Modal Abel 75.000 Modal Djammar 25.000

Σ 120.000 Σ 120.000

Kas laiinnyaAktiva Kewajiban Modal Abel DjammarModal

Saldo sebelum likuidasi 15.000 105.000 20.000 75.000 25.000 Penjualan aktiva dan pembagian kerugian 55.000 (70.000) (9.000) (6.000) 70.000 35.000 20.000 66.000 19.000 Pembayaran pada para kreditur (20.000) (20.000)

(26)

01/01/19 Abner Madjid Syarief 26

 Pada saat ini tersedia uang kas Rp 50.000,- untuk dibagikan dan sementara itu total kepentingan mereka sebesar Rp 85.000,-. Karena jumlah uang kas yang tersedia bagi para sekutu di masa datang tidak diketahui, maka pembagian sekarang dianggap terjadi di waktu lalu.

Saldo modal sebelum pembagian kas Rp 66.000,- Rp 19.000,-Kepentingan yang dibatasi – kerugian

yang mungkin sebesar Rp 35.000,- (Rp 21.000,-) (Rp 14.000,-) Kepentingan bebas – jumlah yang

(27)

5.000,- Asumsi bahwa pada bulan September aktiva dengan nilai buku

Rp 25.000,- dijual seharga Rp 10.000,- dan bulan Oktober sisa aktiva terjual dengan harga Rp 12.500,-, maka laporan likuidasi yang mengikhtisarkan proses likuidasi terbaca sebagai berikut

Kas laiinnyaAktiva Kewajiban Modal Abel DjammarModal

Saldo sebelum likuidasi 15.000 105.000 20.000 75.000 25.000 Penjualan aktiva dan pembagian kerugian 55.000 (70.000) (9.000) (6.000)

70.000 35.000 20.000 66.000 19.000

Pembayaran pada para kreditur (20.000) (20.000)

50.000 35.000 66.000 19.000

Agustus – cicilan kepada sekutu (50.000) (45.000) (5.000)

35.000 21.000 14.000

September penj. aktiva & pembagian rugi 10.000 (25.000) (9.000) (6.000)

10.000 10.000 12.000 8.000

September – cicilan pada sekutu (10.000) (6.000) (4.000)

10.000 6.000 4.000

Oktober penj. aktiva & pembagian laba 12.500 (10.000) 1.500 1.000

12.500 7.500 5.000

(28)

01/01/19 Abner Madjid Syarief 28

Agustus – penjualan aktiva senilai Rp 70.000,- seharga Rp 55.000,- rugi dibagikan dalam ratio 60:40

Kas 55.000

Modal Abel 9.000

Modal Djammar 6.000

Aktiva lainnya 70.000

Pembayaran pada kreditur Kewajiban 20.000

Kas 20.000

Agustus – pembayaran pada sekutu Modal Abel 45.000

Modal Djammar 5.000

Kas 50.000

September – penjualan aktiva senilai Rp 25.000,-

seharga Rp 10.000,- Kas 10.000

Modal Abel 9.000

Modal Djammar 6.000

Aktiva lainnya 25.000 September – pembayaran pada sekutu Modal Abel 6.000

Modal Djammar 4.000

Kas 10.000

Oktober – penjualan aktiva senilai Rp 10.000,-

dengan harga Rp 12.500,- Kas 12.500

Aktiva lainnya 10.000

Modal Abel 1.500

Modal Djammar 1.000 Oktober pembayaran pada sekutu Modal Abel 7.500

(29)

01/01/19 Abner Madjid Syarief 29

TRANSAKSI PENJUALAN

CICILAN

• Perjanjian Penjualan risiko atas piutang usaha →

(30)

01/01/19 Abner Madjid Syarief 30

Pencatatan Metode Laba Kotor

1. Pengakuan laba kotor pada saat terjadinya

penjualan angsuran.

→ penjualan barang tak bergerak

db. Piutang usaha angsuran xxx.xxx

kr. Harta tak bergerak xxx.xxx Laba penj harga tak bergerak xx.xxx

→ penjualan barang dagang

db. Piutang usaha angsuran xxx.xxx

(31)

2. Pengakuan laba kotor sejalan dengan realisasi penerimaan kas.

→ penjualan barangtak bergerak

db. Piutang usaha angsuran xxx.xxx

kr. Harta tak bergerak xxx.xxx Laba kotor ditangguhkan xx.xxx

→ penjualan barang dagang

db. Piutang usaha angsuran xxx.xxx

kr. Penjualan angsuran xxx.xxx → Penyesuaian

a. mencatat harga pokok penjualan

db. HPP penj. Angsuran xxx.xxx

kr. Pengiriman brg penj angsuran xxx.xxx b. mencatat laba kotor ditangguhkan

db. Penjualan angsuran xxx.xxx

kr. HPP penj. Angsuran xxx.xxx Laba kotor ditangguhkan xx.xxx c. mencatat realisasi laba kotor atas penerimaan kas

db. Laba kotor ditangguhkan x.xxx

kr. Laba kotor yang direalisasi x.xxx Catatan ;

(32)

01/01/19 Abner Madjid Syarief 32

Pencatatan Metode Angsuran

→ penjualan barang tak bergerak

Abang Ganteng membeli sebidang tanah di Bekasi dengan harga perolehan - harga beli tanah Rp

200.000.000,-- biaya pengurusan surat, dll Rp 50.000.000,-Rp

250.000.000,-Pada tanggal 1 Mei 2004 tanah tersebut dijual pada Nona Manis dengan harga Rp 310.000.000,- Uang muka Rp 110.000.000,- Sisanya dibayar 10 x setengah

tahunan dengan bunga 18%/tahun dari sisa pokok pinjaman.

Transaksi Laba kotor diakui

Saat penjualan Saat penerimaan kas

1-5-04 Penjualan tanah

Piutang U.A. 240.000 Piutang U.A. 240.000

Tanah 180.000 Tanah 180.000

Laba Penj. Tnh 60.000 L.K. Ditangguh 60.000

Uang muka Kas 110.000 Kas 110.000

(33)

33

Transaksi Laba kotor diakui

Saat penjualan Saat penerimaan kas

1-11-04 Angsuran 1 & bunga

Kas 38.000 Kas 38.000

Piutang U.A. 20.000 Piutang U.A. 20.000

Pend. Bunga 18.000 Pend. Bunga 18.000

31-12-04 P

nyesuaian Piutang Bunga 5.400 Piutang Bunga 5.400

Pend. Bunga 5.400 Pend. Bunga 5.400

Realisasi

laba kotor Tidak ada Jurnal L.K. Ditangguh 15.000

Realisasi L.K. 15.000 1-1-05

jurnal balik Pend. Bunga Piutang Bunga 5.400 5.400 Piutang BungaPend. Bunga 5.400 5.400

1-5-05 Angsuran 2 & bunga

Kas 36.200 Kas 36.200

Piutang U.A. 20.000 Piutang U.A. 20.000

(34)

01/01/19 Abner Madjid Syarief

34

Transaksi Laba kotor diakui

Saat penjualan Saat penerimaan kas 1-11-05

Angsuran 3 & bunga

Kas 34.400 Kas 34.400

Piutang U.A. 20.000 Piutang U.A. 20.000 Pend. Bunga 14.400 Pend. Bunga 14.400 31-12-05 P

nyesuaian Piutang Bunga 4.200 Piutang Bunga 4.200

Pend. Bunga 4.200 Pend. Bunga 4.200 Realisasi

laba kotor Tidak ada Jurnal L.K. Ditangguh 10.000

Realisasi L.K. 10.000  Jika pembayaran dilakukan sesuai dengan perjanjian yang

telah disetujui maka untuk sisa periode kontrak angsuran tersebut pencatatannya akan seperti jurnal diatas.

 Persentase laba kotor

60.000

X 100% = 25%

(35)

01/01/19 Abner Madjid Syarief 35 → penjualan barang dagang

Prosedur akuntansi barang dagang secara angsuran sama dengan prosedur akuntansi penjualan angsuran barang tak bergerak. Dalam mencatat penjualan perlu dibedakan antara penjualan biasa dengan penjualan angsuran yaitu dengan membedakan antara perkiraan piutang biasa dan piutang usaha angsuran.

Jika persentase laba kotor untuk masing-masing tahun berbeda maka perkiraan piutang usaha angsuran dan laba kotor yang ditangguhkan harus dibedakan menurut tahun penjualan yang bersangkutan.

Bila persentase laba kotor tiap barang berbeda dalam suatu periode akuntansi, untuk menghitung realisasi laba kotor periode akuntansi tersebut dapat dilakukan dengan

1. Persentase laba kotor rata-rata.

Persentase laba kotor untuk tiap-tiap barang pada suatu periode dihitung secara merata. Realisasi laba kotor dihitung dengan cara persentase laba kotor rata-rata dikalikan jumlah tagihan yang diterima selama periode yang bersangkutan.

2. Realisasi laba kotor dihitung dari buku pembantu piutang.

(36)

01/01/19 36

 Yang perlu mendapat perhatian adalah sistem pencatatan persediaan yang

dipergunakan perusahaan. → Balans permanen

Penjualan

db. Piutang usaha angsuran xx.xxx

kr. Penjualan angsuran xx.xxx db. Harga pokok penjualan angsuran x.xxx

kr. Persediaan barang x.xxx Penyesuaian

Mencatat laba kotor ditangguhkan

db. Penjualan angsuran xx.xxx

kr. Harga pokok penjualan angsuran xx.xxx Laba kotor ditangguhkan x.xxx Mencatat realisasi laba kotor

db. Laba kotor ditangguhkan x.xxx

(37)

01/01/19 Abner Madjid Syarief 37

→ Periodik Penjualan

db. Piutang usaha angsuran xx.xxx

kr. Penjualan angsuran xx.xxx Penyesuaian

Mencatat harga pokok penjualan

db. Harga pokok penjualan angsuran x.xxx

kr. Pengiriman barang penjualan angsuran x.xxx Mencatat laba kotor ditangguhkan

db. Penjualan angsuran xx.xxx

kr. Harga pokok penjualan angsuran xx.xxx Laba kotor ditangguhkan x.xxx Mencatat realisasi laba kotor

db. Laba kotor ditangguhkan x.xxx

(38)

01/01/19 Abner Madjid Syarief 38

Pengaruh Dalam Laporan Keuangan

1. Neraca.

 piutang usaha angsuran umumnya dikelompokkan

sebagai aktiva lancar dan harus dijelaskan pada penjelasan laporan keuangan yang mengungkapkan tanggal jatuh temponya.

laba kotor ditangguhkan dapat dikelompokkan sebagai

1. Kewajiban atau pendapatan yang ditangguhkan. 2. Pengurang piutang usaha angsuran.

3. Modal yang menjadi bagian dari laba ditahan.

2. Laporan laba rugi dan daftar analisis realisasi laba kotor.

Harus dipisahkan antara penjualan biasa dengan

(39)

01/01/19 Abner Madjid Syarief 39

HUBUNGAN KANTOR PUSAT dan

KANTOR CABANG

Akuntansi kantor pusat dan cabang tergantung pada

sistem yang akan dipakai.

 Sentralisasi.

semua pembukuan ada di kantor pusat dan cabang tidak mencatat kegiatan akuntansi tetapi hanya mencatat kas kecil.

 Desentralisasi.

cabang melakukan kegiatan akuntansi seperti di kantor pusat. Kegiatan akuntansi cabang mungkin dibuat

(40)

01/01/19 Abner Madjid Syarief 40

Pembukuan Kantor Pusat

1. Pengiriman uang.

db. Cabang Yogyakarta 15.000.000

kr. Kas 15.000.000

2. Pengiriman barang dagang.

db. Cabang Yogyakarta 20.000.000

kr. Persediaan B.D. 20.000.000

(perpetual)

db. Cabang Yogyakarta 20.000.000

kr. Pengiriman B.D. ke cabang 20.000.000

(41)

01/01/19 Abner Madjid Syarief 41

3. Ongkos angkut barang dagang.

a. dibebankan pada kantor cabang, menambah harga perolehan barang dagang.

db. Cabang Yogyakarta 47.300.000 kr. Persediaan B.D. 45.000.000 Kas 2.300.000

b. dibebankan pada kantor cabang, tidak menambah harga barang dagang.

db. Cabang Yogyakarta 47.300.000 kr. Persediaan B.D. 45.000.000 Kas 2.300.000

(42)

42 4. Aktiva tetap.

db. Peralatan kantor 4.200.000

kr. Kas 4.200.000

(pembelian peralatan kantor tunai)

db. Peralatan kantor 4.200.000

kr. Cabang Yogyakarta 4.200.000 (pembelian peralatan kantor oleh cabang)

db. Cabang Yogyakarta 3.800.000 Ak. Penyusutan 200.000

kr. Peralatan kantor 4.000.000

(43)

43 5. Pembebanan biaya operasi

db. Cabang Yogyakarta 4.010.000

(44)

Pembukuan Kantor Cabang

1. Pengiriman uang.

db. Kas 15.000.000

kr. Kantor Pusat 15.000.000

2. Pengiriman barang dagang.

db. Persediaan B.D. 20.000.000

kr. Kantor Pusat 20.000.000

(perpetual)

db. Pengiriman B.D. dr K.P. 20.000.000

kr. Kantor Pusat 20.000.000

(45)

01/01/19 Abner Madjid Syarief

45

3. Ongkos angkut barang dagang.

a. dibebankan pada kantor cabang, menambah harga perolehan barang dagang.

db. Persediaan B.D. 47.300.000

kr. Kantor Pusat 47.300.000

(perpetual)

db. Pengiriman B.D. dr. K.P. 45.000.000 Beban Pengangkutan Masuk 2.300.000

kr. Kantor Pusat 47.300.000

(fisik)

b. dibebankan pada kantor cabang, tidak menambah harga barang dagang.

db. Pengiriman B.D. dr. K.P. 45.000.000 Beban Pengangkutan 2.300.000

kr. Kantor Pusat 47.300.000

c. Ongkos angkut beban kantor pusat.

db. Pengiriman B.D. dr. K.P. 45.000.000

(46)

01/01/19 Abner Madjid Syarief 46 4. Aktiva tetap.

db. Peralatan kantor 4.200.000

kr. Kantor Pusat 4.200.000 (pembelian peralatan kantor oleh kantor pusat)

db. Peralatan kantor 4.200.000

kr. Kas 4.200.000 (pembelian tunai peralatan kantor oleh cabang)

db. Peralatan Kantor 4.000.000

(47)

47 5. Pembebanan biaya operasi

db. Beban Penyusutan Kendaraan 2.400.000 Beban Penyusutan Peralatan Ktr. 1.610.000

(48)

01/01/19 Abner Madjid Syarief 48

Rekonsiliasi Antara Rekening

Saldo perkiraan cabang dalam buku kantor pusat dan saldo perkiraan kantor pusat dalam buku cabang mungkin tidak menunjukkan saldo yang bersilangan pada suatu saat, karena data-data tertentu antar kantor yang telah dicatat oleh kantor yang satu belum dicatat oleh kantor yang lain.

Data yang harus dipertimbangkan dalam merekonsiliasi dua perkiraan tersebut adalah :

 Debet pada perkiraan cabang tidak disertai dengan kredit yang sama pada perkiraan kantor pusat.

Kredit pada perkiraan cabang tidak disertai dengan debet yang sama pada perkiraan kantor pusat.

Debet pada perkiraan kantor pusat tidak disertai dengan kredit yang sama pada perkiraan cabang.

(49)

01/01/19 Abner Madjid Syarief

49

Laporan Keuangan Gabungan

Pada waktu mencatat transaksi kantor pusat dan cabang, terdapat dua sistem akuntansi tetapi merupakan satu kesatuan akuntansi dengan membuat laporan keuangan kantor pusat dan cabang secara terpisah. Laporan tersebut belum menggambarkan posisi keuangan dan hasil usaha kantor pusat dan cabang sebagai kesatuan ekonomi. Untuk itu laporan keuangan kantor pusat dan cabang harus digabung dengan langkah-langkah sebagai berikut

1. Eliminasi.

2. Kertas kerja laporan keuangan gabungan kantor pusat dan cabang.

(50)

01/01/19 Abner Madjid Syarief 50

• Eliminasi yaitu menghapus perkiraan silang pada kertas kerja laporan keuangan gabungan. Eliminasi tidak menghapus perkiraan silang pada buku besar yang ada di kantor pusat maupun cabang.

• Perkiraan yang dieliminasi adalah :

1. Perkiraan kantor pusat dan perkiraan cabang.

2. Perkiraan pengiriman barang ke cabang dengan perkiraan pengiriman barang dagang dari kantor pusat.

3. Perkiraan pendapatan bunga dan beban bunga yang berhubungan dengan kantor pusat dan cabang.

(51)

AKUNTANSI PENGGABUNGAN

PERUSAHAAN dan USAHA INDUK

dan USAHA ANAK

 Peleburan

(52)

52

Konsolidasi

Konsolidasi terjadi apabila sebuah perusahaan didirikan secara khusus untuk memperoleh aktiva dan menanggung kewajiban dua buah perusahaan atau lebih yang telah ada lebih dahulu. Selanjutnya sebuah perusahaan baru berdiri dan perusahaan yang ada sebelumnya dibubarkan.

(53)

01/01/19 Abner Madjid Syarief 53  Penyatuan kepentingan

Aktiva akan dibukukan sebesar nilai yang tercatat pada buku perusahaan yang bergabung, karena penggabungan usaha juga ditandai dengan kesinambungan hak pemilikan semula.

Perhitungan laba rugi dari usaha gabungan tersebut untuk periode terjadinya penggabungan harus melaporkan hasil operasi gabungan dari perusahaan-perusahaan pembentuk untuk seluruh periode dimana penggabungan terlaksana, seakan-akan penggabungan telah dilakukan pada awal periode.

Referensi

Dokumen terkait

Air yag dipergunakan untuk campuran beton baiknya air yang sudah mengalami proses pengujian sebelumnya. Bila air yang dipakai diperoleh dari sumber yang belum terbukti

As one experiences this feeling of awareness, this feeling of direct knowingness one knows through ones feelings the beingness of Being itself5. In this way the transparency

 Perdarahan pada sendi bisa terjadi karena adanya trauma minor atau spontan.  Pada anak lebih besar dan remaja hamartrosis paling banyak terjadi pada lutut

Maka untuk menduga umur simpan metode arrhenius menggunakan orde nol, dimana orde nol tersebut digunakan untuk menghitung nilai konstanta kecepatan dan umur simpan pada tepung

Dalam suatu laporan penelitian “Penggunaan Energi Angin dan Matahari Sebagai Sumber Energi dengan Sistem Hybrid” yang disusun oleh Tri Tjahjono dan Erwan Widodo, menjelaskan

Pada halaman ini admin dapat melihat total jam kerja karyawan, memberikan komentar, melihat sesi kerja, screenshot layar computer, serta lokasi karyawan pada waktu – waktu

bahwa hasil Pengambilan Keputusan dalam Tabel Rekapitulasi Nilai Kegiatan Audit (EQI- F077) Nomor Urut 169.1 tanggal 19 Oktober 2016 menunjukkan PK MAHONI telah

P ada bulan Maret 2012 kelompok komoditi yang memberikan andil/sumbangan inflasi adalah kelompok bahan makanan sebesar 0,72 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan