EFEKTIVITAS METODE STOP AND STOP TERHADAP PENGUASAAN
KOSAKATA BAHASA JEPANG
( Penelitian Eksperimen pada Siswa Kelas X SMKN 3 Bandung )
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi sebagian dari Syarat untuk Memeroleh Gelar
Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Bahasa Jepang
Oleh
Helma Besti 0905944
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA JEPANG
FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
EFEKTIVITAS METODE STOP AND STOP TERHADAP PENGUASAAN
KOSAKATA BAHASA JEPANG
( Penelitian Eksperimen Pada Siswa Kelas X SMKN 3 Bandung )
Oleh
Helma Besti
0905944
Sebuah Skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh
gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Bahasa Jepang
Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni
© Helma Besti 2013
Universitas Pendidikan Indonesia
Oktober 2013
Hak Cipta dilindungi Undang- Undang
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, dengan dicetak
EFEKTIVITAS METODE STOP AND STOP TERHADAP PENGUASAAN
KOSAKATA BAHASA JEPANG
( Penelitian Eksperimen pada Siswa Kelas X SMKN 3 Bandung )
Helma Besti
0905944
ABSTRAK
Dalam pengajaran bahasa Jepang, kosakata merupakan aspek yang sangat penting dan harus dikuasai guna menunjang kelancaran berkomunikasi dengan bahasa Jepang baik secara lisan maupun tulisan. Untuk itu dibutuhkan metode pengajaran yang sistematis dan menarik agar tujuan pembelajaran tercapai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas metode stop and stop terhadap penguasaan kosakata bahasa Jepang.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen murni
dengan pola “Pretest-Postest Control Group Design”. Populasi yang digunakan adalah siswa kelas X SMKN 3 Bandung tahun ajaran 2012/2013, dan sebagai sampel penelitian ini adalah 25 orang kelas X AP6 sebagai kelas kontrol yang menggunakan metode ceramah dan 25 orang kelas X PM1 sebagai kelas eksperimen yang menggunakan metode Stop and Stop. Instrumen yang digunakan adalah tes dan angket.
Dari hasil analisis data diketahui nilai rata-rata siswa sebelum diberikan perlakuan sebesar 41 dan setelah diberikan perlakuan diperoleh nilai sebesar 96,2 dengan t hitung sebesar 16,49 dengan db = 48 pada taraf signifikasi 5 %= 2,01 dan 1%= 2,68. Karena t hitung lebih besar dari t tabel, maka hipotesis kerja dalam penelitian diterima bahwa metode Stop and Stop efektif dalam penguasaan kosakata bahasa Jepang.
Berdasarkan hasil analisis angket diketahui hampir seluruh responden setuju bahwa metode Stop and Stop merupakan metode yang menarik , dapat meningkatkan penguasaan kosakata dan metode Stop and Stop bisa digunakan sebagai alternatif untuk pembelajaran kosakata bahasa Jepang.
THE EFFECTIVENESS OF STOP AND STOP METHOD IN MASTERY
VOCABULARY IN JAPANESE VOCABULARY
(Research Experiment in Class X SMKN 3 Bandung )
Helma Besti
0905944
ABSTRACT
In teaching Japanese language, vocabulary is a very important aspect and that must be mastered in order to support smooth communication with the Japanese language both orally and in writing. That requires a systematic method of teaching and engaging in order to achieve the learning objectives. This study aims to determine the effectiveness of the method of stop and stop the Japanese vocabulary.
The method used in this study is purely experimental with the pattern "pretest-posttest control group design". The population used is class X SMKN 3 Bandung academic year 2012/2013, and as the study sample was 25 XAP6 class as class control use the lecture method and 25 people classroom XPM1 as an experimental class that uses the methods of stop and stop. The instrument used was a test and questionnaire.
From the analysis of the data found the average student value before treatment was given at 41 and after a given treatment is obtained with a value of 96.2 t of 16,49 with db = 48 at the 5% significance level = 2.01 and 1% = 2 , 68. Because t is greater than t table, then the hypothesis is accepted that work in research stop and stop methods of effectively the Japanese vocabulary.
Based on the results of questionnaire analysis is known almost all respondents agreed that the stop and stop method is an interesting method, can improve mastery of vocabulary and stop and stop method can be used as an alternative to learning Japanese vocabulary.
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAKSI... i
KATA PENGANTAR………... xii
UCAPAN TERIMA KASIH………... xiii
DAFTAR ISI………... xv
DAFTAR TABEL... xviii
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah………... 1
B. Rumusan dan Batasan Masalah………... 4
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian………... 5
D. Definisi Operasional... 6
E. Anggapan Dasar dan Hipotesis Penelitian... 7
F. Metodologi Penelitian... 8
G. Sistematika Penulisan... 11
BAB II LANDASAN TEORI A. Efektivitas Pembelajaran………... 12
B. Metode Pembelajaran...………... 13
1. Metode Pembelajaran Bahasa Asing... 14
2. Metode Pembelajaran Bahasa Jepang... 16
C. Kosakata...………... 16
1. Pengertian Kosakata... 16
2. Manfaat Kosakata... 17
D. Pengertian Metode Stop and Stop... 19
1. Prosedur Metode Stop and Stop... 19
2. Kelebihan dan Kekurangan Metode Stop and Stop... 20
E. Penelitian Terdahulu... 21
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian………... 23
B. Populasi dan Sampel Penelitian....………... 24
C. Teknik Penyampelan...………... 25
D. Variabel Penelitian... 25
E. Instrumen Penelitian... 26
1. Tes... 26
2. Angket... 30
F. Analisis Uji coba Instrumen... 32
1. Analisis Butir Soal... 33
2. Analisis Daya Pembeda... 34
G. Uji Validitas dan Reliabilitas... 36
1. Uji Vailiditas... 36
2. Uji Reliabilitas... 37
H. Teknik Pengumpulan Data... 39
I. Teknik Pengolahan Data... 39
1. Pengolahan Data Tes... 39
2. Kriteria Efektivitas Pembelajaran... 42
3. Pengolahan Data Angket... 42
J. Tahap- tahap Penelitian... 43
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data... 45
1. Kelas Eksperimen... 45
2. Kelas Kontrol... 47
C. Deskripsi Data Pretest dan Data Postest... 48
1. Deskripsi Data Pretest... 48
2. Deskripsi Data Postest... 51
D. Analisis Kriteria Efektifitas Pembelajaran... 55
E. Angket... 58
F. Pembahasan... 64
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan………... 66
B. Saran………... 67
DAFTAR PUSTAKA... 69
LAMPIRAN-LAMPIRAN
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pada prinsipnya tujuan pengajaran bahasa menurut Tarigan ( 1993 : 2 )
adalah agar pembelajar dapat berkomunikasi dengan bahasa yang
dipelajarinya baik secara lisan maupun tulisan,sehingga lebih terampil dalam
berbahasa seperti menulis, membaca, menyimak dan berbicara. Dewasa ini
banyak orang yang tertarik dalam mempelajari bahasa asing. Salah satunya
yang paling diminati saat ini setelah bahasa Inggris adalah bahasa Jepang.
Berdasarkan survei dari pendidikan bahasa Jepang yang dilakukan oleh The
Japan Foundation pada tahun 2009, pembelajar bahasa Jepang di Indonesia
meningkat drastis. Peningkatan pembelajar terbesar saat ini adalah pada siswa
SMA/SMK sebesar 95% dari total pembelajar bahasa Jepang secara
keseluruhan. Dengan Pembelajar tingkat SMA/SMK saat ini terdapat dalam
delapan wilayah MGMP bahasa Jepang. Pembelajar pada umumnya banyak
memakai buku pengangan terbitan dari hasil kerjasama The Japan Foundation
dan Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia serta buku dari hasil
MGMP bahasa Jepang masing-masing wilayah di Indonesia. Buku tersebut
yaitu buku Sakura ,buku Yasashii Nihongo dan buku Nihongo o
Manabimashoo dengan memperkenalkan beberapa kosakata, pola kalimat
dasar, dan kanji tingkat dasar.
Kosakata dalam bahasa Jepang disebut juga goi . Menurut Asano Yuriko
dalam Sudjianto dan Ahmad Dahidi (2009:97) goi merupakan salah satu aspek
kebahasan yang harus diperhatikan dan dikuasai guna menunjang kelancaran
berkomunikasi dengan bahasa Jepang baik dalam ragam lisan maupun ragam
tulisan. Semakin banyak kosakata yang diketahui dan dimiliki maka akan
memudahkan kita dalam berkomunikasi. Dengan banyaknya pembendaharaan
kosakata tersebut sangat membantu kita dalam kegiatan menulis, membaca,
menyimak dan berbicara. Menulis sangat memerlukan kosakata yang banyak
kemampuan kosakata yang banyak untuk bisa memahami bacaan tersebut,
kemudian menyimak juga membutuhkan kosakata yang kuat agar setiap kata
yang disimak bisa tertangkap dengan baik dan berbicara sangat banyak
menggunakan kosakata yang diketahui untuk menyampaikan informasi pada
lawan bicara. Dalam bahasa Jepang, jumlah kosakatanya cukup banyak.
Sehingga pembelajar dituntut untuk bisa menguasai kosakata tersebut dan
dapat diterapkan dalam kemampuan menulis,membaca, menyimak dan
berbicara.
Fakta yang ada, yang ditemui penulis setelah beberapa bulan
melaksanakan praktek di SMKN 3 Bandung, ternyata untuk pembelajaran
bahasa Jepang di SMK itu sendiri sedikit berbeda di bandingkan dengan di
SMA. Perbedaannya tampak jelas jika dilihat dari jumlah mata pelajaran yang
harus dikuasai di SMK, sehingga untuk belajar bahasa asing itu sendiri
terutama bahasa Jepang dianggap sebagai pelajaran tambahan saja kalau di
bandingkan dengan mata pelajaran jurusan. Sehingga pembelajar tidak begitu
total dalam proses pembelajaran bahasa Jepang. Kendala yang dihadapi saat
mengajarkan bahasa Jepang disetiap kelas adalah sulitnya siswa dalam
mengenal, menghafalkan kosakata baru dan menerapkannya dalam menulis,
membaca, berbicara dan menyimak. Memang, kendala utama yang dihadapi
oleh pelajar adalah kurangnya penguasaan huruf hiragana dan katakana. Hal
tersebut bisa terjadi karena kebanyakan dari proses pembelajaran yang
dilakukan masih menggunakan metode konvensional.
Menurut Djamarah ( 1996 ) metode konvensional adalah metode
pembelajaran tradisional atau disebut juga dengan metode ceramah, karena
sejak dulu metode ini telah dipergunakan sebagai alat komunikasi lisan antara
guru dengan anak didik dalam proses belajar mengajar.
Misalnya seperti ceramah, ketika pengajar menjelaskan suatu materi baru
dan dijelaskan kepada siswa, menyuruh siswa mengulang kembali kosakata
yang diajarkan dan diakhiri dengan latihan mandiri. Langkah tersebut
mungkin dirasa monoton oleh siswa, karena dalam pelajaran yang lainpun
bahasa asing itu sendiri dalam mempelajarinya harus dengan cara yang bisa
membuat siswa lebih menyukai dan menyenangi bahasa kedua yang akan
dipelajarinya dengan metode- metode yang unik, efektif dan menyenangkan
agar apa yang mereka pelajari bisa ingat dan paham lebih lama. Selain banyak
menggunakan metode ceramah, keterbatasan media, kurang menariknya
metode yang digunakan dalam proses pembelajaranpun juga merupakan salah
satu penyebab sulitnya siswa dalam menghafalkan kosakata bahasa Jepang.
Untuk itu penulis memerlukan suatu cara atau proses pembelajaran yang
mudah dimengerti dan cepat dipahami oleh pembelajar dengan cepat,
sehingga bisa menguasai kosakata bahasa Jepang dengan pembelajaran yang
aktif ,menyenangkan dan tidak membosankan. Seperti yang di ungkapkan oleh
Peter Kline dalam Hartono dkk ( 2012 ) “ learning is most effective when it’s
fun”yaitu belajar sangat efektif apabila menyenangkan. Menyenangkan itu
berarti seperti seluruh komponen fisik dan non fisik bebas dari bentuk tekanan,
dalam keadaan rileks atau benar-benar lepas dan tidak ada ketegangan yang
mengancam dari sudut manapun.
Untuk itu, dalam menjawab permasalahan tersebut diperlukan suatu
metode pembelajaran yang terarah dengan kegiatan-kegiatan yang sistematis
dan dikemas dengan menarik agar tercapai tujuan pembelajaran bahasa Jepang
yang lebih baik dan sesuai dengan yang diharapkan.
Menurut Danasasmita dalam Metodologi Pembelajaran Bahasa Jepang
( 2009:26) mengemukakan bahwa metode pembelajaran yang berlandaskan
suatu sistem untuk mencapai suatu tujuan mencakup berbagai macam-macam
kegiatan seperti pemilihan bahan ajar,penyusunan bahan pembelajaran,cara-
cara penyajian bahan pembelajaran,pemantapan dan penilaian.
Dalam hal ini pada mata pelajaran bahasa Jepang di SMKN 3 Bandung,
penulis menggunakan metode pembelajaran yang sederhana tapi mudah
dipahami dan elegan yang bisa menarik perhatian pembelajar dan menciptakan
suasana kelas yang nyaman, aktif, disiplin dan aktraktif agar pembendaharaan
dan penguasaan kosakata pembelajar semakin meningkat. Metode ini
membangun keterkaitan antara pengetahuan baru dengan pengalaman yang
dimiliki dan dikuasai oleh pembelajar serta mengarah pada konsep
konstruktivisme yang menggunakan pendekatan pembelajaran berpusat pada
peserta didik atau student centered. ( Suprijono,2010 ).
Metode yang digunakan adalah Metode Stop and Stop . Penggunaannya
lebih ringan dan praktis dalam mengajarkan kosakata. Dalam metode ini
banyak menggunakan istilah - istillah seperti Stop, Stop and Stop, Mute,
Rileks dan Play . Dalam penggunaanya tidak perlu batasan waktu dan fasilitas
yang terbatas serta cocok digunakan untuk kelas yang jumlah pembelajarnya
banyak. Metode stop and stop ini dapat membantu konsentrasi, sikap sportif
dan aktif dari pembelajar , sehingga dengan pembelajaran dengan
menggunakan metode tersebut dapat membangkitkan minat dan semangat
pembelajar dalam belajar bahasa Jepang yang mungkin awalnya belajar
bahasa Jepang hanya sebagai pelajaran tambahan, tapi sekarang akan jadi
kebutuhan pengetahuan baru sehari-hari bagi pembelajar.
Hal ini lah yang menyebabkan penulis merasa perlu untuk mencari cara
agar pada saat terjadinya proses belajar dalam kelas merupakan suatu sarana
mengingat materi tersebut dalam jangka waktu yang lama, sehingga pada saat
praktek siswa lebih terampil dalam berbahasa Jepang. Dengan
dilatarbelakangi dengan masalah diatas, penulis bermaksud mengadakan
penelitian yang berjudul “ Efektivitas Metode Stop and Stop Terhadap
Penguasaan Kosakata Bahasa Jepang ( Penelitian Eksperimen pada
siswa kelas X SMKN 3 Bandung)”.
B. Rumusan dan Batasan Masalah
1. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, secara umum
rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
a. Bagaimana kemampuan penguasaan kosakata siswa kelas X sebelum
b. Bagaimana kemampuan penguasaan kosakata siswa kelas X setelah
menggunakan metode stop and stop?
c. Apakah metode stop and stop dirasa efektif dalam meningkatkan
penguasaan kosakata bahasa Jepang pada siswa kelas X ?
d. Bagaimana respon siswa kelas X terhadap metode stop and stop dalam
meningkatkan penguasaan kosakata bahasa Jepang?
2. Batasan Masalah
Agar penelitian ini tidak meluas, maka penulis dalam penelitian ini
membatasi masalah sebagai berikut:
a. Penelitian ini hanya dilakukan pada kelas X sebelum dan sesudah
menggunakan metode stop and stop.
b. Peneliti hanya meneliti pengaruh metode stop and stop terhadap
penguasaan kosakata bahasa Jepang siswa kelas X.
c. Penelitian ini meneliti tentang efektivitas metode stop and stop terhadap
penguasaan kosakata bahasa Jepang pada kelas X.
d. Penelitian ini hanya dibatasi untuk pengajaran kosakata bahasa Jepang
yang terdapat dalam buku Sakura 1,buku Yasashii Nihongo 1 dan buku
Nihongo o Manabimashoo 1.
e. Penelitian ini meneliti respon siswa terhadap penerapan metode stop and
stop dalam penguasaan kosakata bahasa Jepang.
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan yang ingin dicapai
dalam penelitian ini adalah:
a. Untuk mengetahui penguasaan kosakata bahasa Jepang siswa kelas X
sebelum menggunakan metode stop and stop.
b. Untuk mengetahui penguasaan kosakata bahasa Jepang siswa kelas X
c. Untuk mengetahui efektivitas metode stop and stop pada siswa kelas X
dalam penguasaan kosakata dalam bahasa Jepang.
d. Untuk mengetahui respon siswa kelas X terhadap penerapan metode stop
and stop dalam penguasaan kosakata bahasa Jepang.
2. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan jawaban atas
permasalahan yang dikemukakan di atas serta dapat memberikan manfaat
sebagai berikut:
a. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini berguna untuk membantu pembelajar dalam
meningkatkan penguasaan kosakata dengan menggunakan cara yang
sederhana dan praktis. Sehingga tercipta suatu kondisi belajar yang
menyenangkan dan aktif.
b. Manfaat Praktis
1). Untuk pembelajar, dengan adanya metode ini diharapkan bisa membantu
siswa dalam meningkatkan penguasaan kosakata dalam bahasa Jepang.
2). Untuk pengajar bahasa Jepang, apabila hasil penelitian ini bisa
meningkatkan penguasaan kosakata dalam bahasa Jepang, bisa dijadikan
sebagai alternatif dalam mengajarkan bahasa Jepang.
3). Untuk penulis, bisa memberikan inspirasi kepada peneliti lain untuk
mengembangkan ide kreatifnya dalam mengujicobakan metode atau cara
lainnya. Sehingga terciptanya pembelajaran yang inovatif, kreatif,aktif dan
menyenangkan.
D. Defisini Operasional
Definisi operasional dalam penelitian ini adalah :
1. Efektivitas : Efektivitas adalah keadaan yang menunjukkan sejauh mana
pengaruh dari apa yang direncanakan atau dilaksanakan itu terhadap hasil
belajar. ( Depdipbud, 1984:41 ). Maka maksud efektivitas dalam penelitian
ini adalah bagaimana pengaruh dari metode stop and stop bisa
2. Metode : Metode adalah cara yang dilakukan oleh siswa untuk mencapai
tujuan pembelajaran dalam memecahkan suatu masalah. Metode Menurut
Sudaryanto dalam Dedi Sutedi ( 2011, 53) adalah cara yang harus
digunakan.
3. Stop and stop: kata yang digunakan pada saat memberikan instruksi
kepada pembelajar dalam kelas.
4. Kosakata : Kosakata adalah himpunan kata yang diketahui oleh seseorang
atau identitas lain, atau merupakan bagian dari suatu bahasa tertentu.
Kosakata dalam bahasa Inggris disebut vocabulary, kosakata seseorang
didefinisikan sebagai himpunan semua kata-kata yang dimengerti oleh
orang tersebut atau semua kata-kata yang kemungkinan akan digunakan
oleh orang tersebut untuk menyusun kalimat baru.
(http://dwi-jo.blogspot.com/2011/05/pengertian-kosakata-kosakata-adalah.html).
E. Anggapan Dasar dan Hipotesis Penelitian
1. Anggapan dasar
Anggapan dasar adalah suatu teori yang baik yang sudah baku
rangkuman,kesimpulan yang digunakan sebagai dasar untuk berpijak suatu
kegiatan penelitian. ( Dedi Sutedi:2009 ).
Metode Stop and Stop adalah salah satu metode pembelajaran yang unik
dan menarik perhatian siswa, karena siswa dapat aktif
dikelas,disiplin,atraktif,sportif dan saling berinteraksi dengan sesama teman,
sehingga proses pembelajaran di kelas jadi menyenangkan. Dalam penelitian
ini penulis memiliki anggapan dasar,bahwa penerapan metode Stop and Stop
ini dapat mempermudah siswa dalam meningkatkan penguasaan kosakata
2. Hipotesis
Dalam buku pedoman penulisan karya ilmiah (2009:57) hipotesis adalah
jawaban sementara terhadap masalah atau sub masalah yang diajukan oleh
peneliti. Hipotes yang akan diuji dalam analisis data penelitian ini adalah
sebagai berikut:
Ho : Tidak adanya perbedaan yang signifikan antara tingkat kemampuan
kosakata siswa yang menggunakan metode Stop and Stop ( kelas eksperimen)
dengan kosakata siswa yang tidak menggunakan metode Stop and Stop ( kelas
kontrol ).
Hk : Adanya perbedaan yang signifikan antara tingkat kemampuan kosakata
siswa yang menggunakan metode Stop and Stop ( kelas eksperimen ) dengan
kemampuan kosakata siswa yang tidak menggunakan metode Stop and Stop
( kelas kontrol ).
Keterangan :
Ho : Hipotesis nol untuk hipotesis yang di tolak
Hk : Hipotesis Kerja untuk hipotesis yang diterima
F. Metodologi Penelitian
1. Metode Penelitian
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode eksperimen. Bentuk
design eksperimen ini adalah true experimental design. Design nya berupa
pretest-psotest control group, pada design ini kelas eksperimen dan kelas
kontrol dipilih secara random ( Sugiyono,2011:79). Pola designnya adalah
sebagai berikut:
keterangan :
O1 dan O3 : kelas eksperimen dan kelas kontrol diobservasi dengan pretest untuk mengetahui kemampuan awalnya
a. Populasi
Menurut Sugiyono dalam Riduwan (2003: 7) populasi adalah wilayah
generasi yang terdiri dari objek atau subjek yang menjadi kuantitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa
kelas X Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 3 Bandung.
b. Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi yang dianggap mewakili untuk
dijadikan sumber data. ( Dedi Sutedi, 2011: 179). Adapun sampel dalam
penelitian ini adalah siswa SMK kelas X program keahlian Pemasaran 1
sebagai kelas eksperimen dan kelas X Administrasi Perkantoran 6 sebagai
kelas kontrol.
2. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang akan dilakukan oleh penulis adalah
sebagai berikut :
a. Studi literatur untuk memperoleh bahan- bahan teoritis yang berhubungan
dengan masalah penelitian.
b. Menentukan sampel penelitian
c. Memberikan pretest dan postest pada kelas eksperimen dan kontrol
d. Menyebarkan angket untuk mendapatkan data kualitatif
e. Menganalisis data
f. Menyusun laporan penelitian
g. Melaporkan hasil penelitian
3. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yaitu alat yang digunakan untuk mengumpulkan atau
menyediakan berbagai data yang diperlukan dalam kegiatan penelitian. (Dedi
Sutedi,2011:155). Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah
a. Tes
Dalam penelitian ini, penulis memberikan soal-soal pretest dan postest
kemampuan siswa dalam penguasaan kosakata bahasa Jepang dalam bentuk
pilihan ganda dengan menggunakan buku paket pelajaran ( sakura jilid 1,
yasashii nihongo 1 dan nihongo o manabimashoo 1) . Pretest diberikan pada
kelas eksperimen dan kelas kontrol untuk mengukur kemampuan awal
masing-masing kelas dan diberikan sebelum pembelajaran dilakukan.
Sedangkan postest digunakan untuk mengukur peningkatan kemampuan
kosakata siswa kelas eksperimen dan kontrol.
b. Angket
Angket diberikan kepada siswa kelas eksperimen untuk mengetahui respon
siswa terhadap pembelajaran kosakata bahasa Jepang dengan menggunakan
metode stop and stop.
4. Sumber Data
Sumber data yang diambil dalam penelitian ini adalah sumber data yang
berasal dari tes ( pretest dan postest ) dan angket.
5. Teknik pengolahan Data
Dalam penelitian ini terdapat dua macam data penelitian, yaitu dari data
kuantitatif dan data kualitatif. Data kuantitatif digunakan untuk mengetahui
kemampuan penguasaan kosakata bahasa Jepang siswa, sedangkan data
kualitatif digunakan untuk mengetahui respon siwa terhadap penerapan
metode stop and stop dalam penguasaan kosakata bahasa Jepang. Data
kuantitatif diperoleh dari hasil tes yang menggunakan rumusan statistik
dengan menentukan skor tes awal (pretest) skor variabel (x),skor variabel (y)
dan skor akhir (postest). Mencari mean variabel (x) dan (y),mencari standar
deviasi variabel (x)dan (y),mencari standar error variabel (x) dan (y),mencari
standar error perbedaan variabel (x) dan (y). Sedangkan data kualitatif
diperoleh dari angket dengan rumus pengolahan datanya :
P = f x 100%
Keterangan:
P = Persentase
f = Frekuensi jawaban
n = Jumlah responden
6. Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
Dalam bab ini diuraikan latar belakang penelitian , perumusan masalah dan
batasannya, tujuan dan manfaat penelitian, , metode penelitian, Populasi dan
sampel penelitian, instrumen penelitian,anggapan dasar dan hipotesis
penelitian ,teknik pengolahan data, sistematika penelitian.
BAB II LANDASAN TEORITIS
Dalam bab ini menjelaskan tentang tinjauan pustaka mengenai metode
pembelajaran dan metode stop and stop yang digunakan untuk pembelajaran
kosakata.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Pada bab ini diuraikan tentang metode secara sistematis,populasi dan sampel
penelitian, instrumen penelitian, tahap penelitian dan rancangan eksperimen
penelitian.
BAB IV ANALISIS DATA
Bab ini menguraikan tentang analisis data dan pembahasan. Hal yang
berkaitan dengan hasil data tes dan hasil data angket.
BAB V KESIMPULAN
Dalam bab ini merupakan gambaran simpulan mengenai gambaran umum
BAB III
METODE PENELITIAN
Dalam bab ini penulis akan menguraikan tentang metode penelitian , teknik
penelitian, populasi dan sampel penelitian,variabel penelitian instrumen
penelitian,teknik pengumpulan data, teknik pengolahan data dan tahap- tahap
penelitian .
A. Metode Penelitian
Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode ekperimental yang meneliti
dan menguji kemampuan kosakata bahasa Jepang siswa kelas X terhadap
efektivitas penggunaan metode Stop and Stop.
Penelitian Eksperimental atau penelitian uji coba merupakan salah satu metode
yang digunakan untuk menguji efektivitas dan efesiensi dari suatu pendekatan,
metode, teknik atau media pengajaran dan pembelajaran, sehingga hasilnya dapat
diterapkan jika memang baik, atau tidak digunakan jika memang tidak baik,dalam
pengajaran yang sebenarnya. (Sutedi,2011:64).
Penelitian eksperimen yang digunakan adalah penelitian eksperimen murni.
Dengan pengujian variabel bebas dan variabel terikat dilakukan terhadap sampel
kelompok kelas eksperimen dan kelompok kelas kontrol. Bentuk desain
eksperimen ini adalah true experimental design. Desain nya berupa
pretest-postest control group, pada design ini kelas eksperimen dan kelas kontrol diplih
secara random ( Sugiyono,2011:79). Pola desainnnya adalah sebagai berikut:
Desain Penelitian
R O1 X O2
keterangan :
O1 dan O3 : kelas eksperimen dan kelas kontrol diobservasi dengan pretest untuk mengetahui kemampuan awalnya O2 : kelas eksperimen setelah diberi perlakuan
O4 : kelas kontrol tidak diberi perlakuan R : Sampel yang diambil secara random
( Sugiyono,2009:232)
B. Populasi dan Sampel
Penelitian dilaksanakan di SMKN 3 Bandung. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui penguasaan kosakata bahasa Jepang dan pengaruh metode stop and
stop terhadap penguasaan kosakata bahasa Jepang kelas X. Penulis memilih kelas X,
karena kelas X dianggap baru mengenal bahasa Jepang pada tingkat Sekolah
Menengah Kejuruan sehingga pengajaran kosakata benar-benar dilakukan dari
dasar atau awal.
Berdasarkan uraian di atas, maka populasi penelitian ini adalah siswa SMKN 3
bandung kelas X. Sedangkan sampel penelitian ini adalah siswa kelas X program
Pemasaran 1 sebagai kelas eksperimen dan kelas Administrasi Perkantoran 6
sebagai kelas kontrol.
Tabel 3.1
Objek Penelitian
No Kelas Penelitian Jumlah Siswa Jumlah Siswa Yang
diteliti
1. X Pemasaran 1 36 25
C. Teknik Penyampelan
Teknik penyampelan yang digunakan adalah teknik pengambilan sampel
dengan probability sampling, yaitu dengan memberikan peluang yang sama
bagi setiap anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel.
Pengambilan sampel ini melalui simple random sampling, yaitu pengambilan
anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan
strata yang ada dalam populasi itu.
D. Variabel Penelitian
Menurut Sugiyono ( 2002:2 ), variabel merupakan apa yang menjadi fokus
peneliti untuk diamati :
1. Variabel Independen
Variabel ini disebut sebagai variabel stimulus, input, prediktor dan antecedent.
Variabel ini juga disebut sebagai variabel bebas atau variabel yang
mempengaruhi.
2. Variabel Dependen
Sering disebut sebagai variabel respon, output, kriteria, dan konsekuen. Dalam
bahasa Indonesia disebut juga sebagai variabel terikat, yaitu yang dipengaruhi
atau menjadi akibat karena adanya variabel bebas.
3. Variabel Moderator
Variabel moderator adalah variabel yang mempengaruhi (memperkuat atau
memperlemah) hubungan antara variabel independen dan dependen.
4. Variabel intervening
Variabel inrervening merupakan variabel yang secara teoritis mempengaruhi
hubungan antara variabel independen dan dependen, tetapi tidak teratur.
5. Variabel Kontrol
Variabel kontrol merupakan variabel yang dikendalikan atau dibuat konstan,
sehingga tidak akan mempengaruhi variabel utama yan diteliti.
Berdasarkan uraian diatas, maka variabel pada penelitian ini adalah :
a. Variabel bebas ( X ) : hasil tes siswa kelas eksperimen yang
b. Variabel terikat ( Y ) : hasil tes siswa kelas kontrol yang menggunakan
metode konvensional.
E. Instrumen penelitian
Teknik penelitian yang digunakan penulis pada penelitian ini adalah :
1. Tes
Tes merupakan alat ukur yang biasanya digunakan untuk mengukur hasil
belajar siswa setelah selesai satu satuan program pengajaran tertentu ( Sutedi,
2011: 157 ). Adapun tes yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua
jenis tes yaitu:
a. Pretest , dilakukan sebelum memberikan perlakuan atau tindakan .
b. Postest, dilakukan setelah diberikan perlakuan atau tindakan.
Tes ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh metode stop and stop terhadap
penguasaan kosakata bahasa Jepang siswa kelas X.
a. Kisi-Kisi Penulisan Soal
Berikut ini adalah kisi- kisi penulisan soal pretest dan postest :
Tabel 3.2
Kisi- kisi Penulisan Soal
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Materi
Berkomunikasi secara lisan dan tulisan
dalam bahasa Jepang .
Mengungkapkan Informasi secara lisan
dalam bentuk paparan atau dialog
sederhana tentang kehidupan sehari-hari
yang mencerminkan kecakapan
berbahasa yang santun dan tepat.
Kosakata bahasa Jepang yang terdapat
dalam buku pelajaran sakura jilid 1,
yasashii no nihongo 1 dan nihongo o
Bentuk Soal
Jenis Soal
Indikator
kegiatan, kesan terhadap pelajaran, dan
kegiatan yang biasa dilakukan di
sekolah.
Mencocokkan beberapa gambar
yang tersedia dengan kosakata
atau jawaban yang tepat
Memilih kosakata yang sesuai
dengan yang tertulis di soal
Menterjemahkan kosakata
benar sesuai dengan kalimat yang
tersedia.
Siswa dapat menentukan
kosakata bahasa Indonesia ke
b. Glosarium Kosakata Bahasa Jepang
Dalam buku pelajaran bahasa Jepang baik dalam buku Sakura jilid 1,
Yasashii nihongo 1 maupun Nihongo o manabimashoo 1 terdapat banyak
kosakata dan juga kalimat, ungkapan, kata benda., kata tunjuk, kata bilangan,
kata kerja, kata sifat dan sebagainya. Dalam penelitian ini penulis bermaksud
ingin meneliti kosakata yang terdapat dalam bab 12, 14 dan 15 saja pada buku
Sakura jilid 1 dan juga menggunakan buku Yasashii no nihongo 1 serta
Nihongo o manabimashoo 1 yang bersangkutan dengan materi tersebut.
Dalam bab tersebut ada beberapa jenis kelas kata yang digunakan yaitu kata
benda, kata sifat ( i ), kata sifat ( na ) dan kata kerja. Kosakata yang tergolong
dalam penelitian penulis, antara lain adalah :
Tabel 3.3
Glosarium Kosakata
Kosakata Romaji Arti Kelas kata Bab
ン ネシ Indoneshia Indonesia Kata benda
12
ほん Nihon Jepang Kata benda
ーシ Mareeshia Malaysia Kata benda
タ Tai Thailand Kata benda
ン Firipin Philipina Kata benda
ん く Kankoku Korea Selatan Kata benda
メ Amerika Amerika Kata benda
ース Oosutoraria Australia Kata benda
ち う く Chuugoku China Kata benda
シン ー Singapooru Singapura Kata benda
Kara Dari Kata sambung
で Made Sampai Kata sambung
Ni gakki Semester 2 Kata benda
Yasumi Libur Kata benda
Matsuri Festival Kata benda
14
う う Shuukyou Agama Kata benda
う く Suugaku Matematika Kata benda
いぶ く Seibutsu gaku Biology Kata benda
く Kagaku Kimia Kata benda
Bijyutsu Seni Kata benda
Rekishi Sejarah Kata benda
たいいく Taiiku Penjaskes Kata benda
も い Omoshiroi Menarik Kata sifat (i)
い Tsumaranai Bosan Kata sifat (i)
んたん Kantan Mudah Kata sifat (na)
でも Demo Tetapi Kata sambung
う Dou bagaimana Kata tanya
い Muzukashii Sulit Kata sifat (i)
Hiragana Huruf hiragana Kata benda
た Katakana Huruf katakana Kata benda
ん Kanji Huruf kanji Kata benda
Mimasu Melihat Kata kerja
Kakimasu Menulis Kata kerja
Yomimasu Membaca Kata kerja
Kikimasu Mendengarkan Kata kerja
Shimasu Melakukan Kata kerja
Kimasu Datang Kata kerja
ープ Teepu Tape/ pemutar kaset
Kata benda 15
ス ーツ Supootsu Olahraga Kata benda
べん う Benkyou Belajar Kata benda
LL う Eru-eru kyoushitsu Lab. Bahasa Kata benda
2. Angket
Angket merupakan salah satu instrumen pengumpul data penelitian
yang diberikan kepada responden. (Sutedi, 2011:164). Menurut Faisal
(1981) dalam Sutedi mengemukakan teknik angket ini dilakukan dengan
cara pengumpulan datanya melalui daftar pertanyaan tertulis yang disusun
dan disebarkan untuk mendapatkan informasi atau keterangan dari
responden.
Dilihat dari informasi yang diperoleh dari responden , angket dapat
digolongkan menjadi angket langsung dan tidak langsung. Angket
langsung yaitu angket yang berisi beberapa item pertanyaan (baik terbuka
maupun tertutup) yang menggali informasi yang berhubungan dengan diri
si responden. Adapun angket yang tidak langsung, yaitu informasi yang
digalinya berupa pengetahuan, anggapan, pendapat dan penilaian dari
responden terhadap sesuatu objek yang tidak menyangkut pribadinya.
Bentuk angket terdiri atas dua bentuk, yaitu bentuk angket berstruktur
dan bentuk angket tak berstruktur. Bentuk angket berstruktur, yaitu angket
yang menyediakan beberapa kemungkinan jawaban. Bentuknya terdiri dari
bentuk jawaban tertutup,yaitu angket yang setiap jawabannya sudah
tersedia berbagai alternatif jawaban, bentuk jawaban terbuka ,yaitu pada
alternatif jawaban terakhir diberikan secara terbuka dan bentuk jawaban
bergambar, yaitu angket yang memberikan jawaban dalam bentuk gambar.
Berbeda dengan bentuk angket tak berstruktur, yaitu angket yang
memberikan jawaban secara terbuka.responden secara bebas menjawab
Jenis angket yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah
angket langsung dan bentuk angket berstruktur dengan bentuk jawaban
tertutup dengan maksud untuk membantu penulis dalam menyeleksi data
sehingga tidak perlu menghabiskan waktu untuk menghitung data yang
tidak relevan dengan tujuan penelitian penulis. Adapun pengisian angket
penelitian ini dilaksanakan pada pertemuan terakhir setelah post
test,dengan tujuan untuk mengetahui kesan siswa kelas X terhadap metode
stop and stop dalam pembelajaran kosakata bahasa Jepang. Oleh karena
itu, angket ini hanya diberikan kepada siswa yang pembelajarannya
menggunakan metode stop and stop (kelas eksperimen).
Tabel 3.4
Kisi-kisi Angket
No Kategori Pertanyaan Indikator No.
Pertanyaan
minat siswa terhadap
bahasa Jepang dan
kosakata bahasa Jepang
Untuk mengetahui
kesulitan yang dialami
3 Efektivitas metode stop
siswa terhadap metode
stop and stop
Untuk mengetahui
pengaruh metode stop
and stop terhadap
F. Analisis uji coba instrument
Sebelum peneliti memberikan pretest dan postest, soal yang telah dibuat
perlu untuk diujicobakan kepada siswa diluar kelas eksperimen dan kelas
kontrol. Sampel yang diambil berjumlah 15 orang yang berasal dari kelas X
Pemasaran 3 di SMKN 3 Bandung. Siswa tersebut merupakan siswa diluar
kelas yang diteliti oleh peneliti yaitu kelas XPM 1 dan kelas X Administrasi
analisis butir soal, validitas dan realibilitasnya. Analisis butir soal mencakup
tingkat kesukaran (TK) dan daya pembeda (DP).
1. Analisis butir soal
Adapun langkah-langkah untuk menganalis butir soal antara lain:
a. Mengurutkan jawaban siswa berdasarkan skor (nilai) yang diperoleh dari
hasil ujicoba, mulai dari skor tertinggi sampai skor terendah.
b. Setelah diurutkan, tentukan 27,5 % kelompok atas dan 27,5% kelompok
bawah, kemudian sisanya kelompok menengah sebesar 45%.
c. Menyajikan jawaban benar dan salah dari sampel kelompok atas dan
kelompok bawah secara lengkap.
Setelah melakukan langkah-langkah tersebut,kemudian dilakukan analisis
tingkat kesukaran setiap soal yang ada. Untuk mengetahui tingkat kesukaran
setiap soal diolah dengan menggunakan rumus :
BA + BB
TK =
N
Keterangan :
TK = tingkat kesukaran
BA = jumlah jawaban benar kelompok atas
BB = jumlah jawaban benar kelompok bawah
N = jumlah sampel kelompok atas dan kelompok bawah
Tabel 3.5
Penafsiran Tingkat Kesukaran
0,00- 0,25 Sukar
0,26- 0,075 Sedang
0,76- 1,00 Mudah
Tabel 3.6
Hasil Analisis Tingkat Kesukaran
No. Soal Angka Tingkat Kesukaran Penafsiran
1 0,666 Sedang
2 0,6 Sedang
3 0,733 Sedang
4 0,733 Sedang
5 0,733 Sedang
6 0,6 Sedang
7 0,666 Sedang
8 0,666 Sedang
9 0,533 Sedang
10 0,666 Sedang
11 0,666 Sedang
12 0,733 Sedang
13 0,8 Mudah
14 0,866 Mudah
15 0,8 Mudah
16 0,733 Sedang
17 0,733 Sedang
18 0,733 Sedang
19 0,866 Mudah
20 0,866 Mudah
2. Analisis daya pembeda
Butir soal yang baik adalah yang bisa membedakan kelompok atas dan
kelompok bawah. Untuk menganalis daya pembeda pada setiap butir soal
diolah dengan menggunakan rumus :
BA – BB
DP =
N
Keterangan :
DP = daya pembeda
BA = jumlah jawaban benar kelompok atas
BB = jumlah jawaban benar kelompok bawah
n = jumlah sampel kelompok atas
Tabel 3.7
Penafsiran Daya Pembeda
0,00- 0,25 Rendah ( lemah )
0,26- 0,75 Sedang
0,76- 1,00 Tinggi ( kuat )
( Sutedi, 2011 : 214 – 215 )
Tabel 3.8
Hasil Analisis Daya Pembeda
No Soal Angka Daya Pembeda Penafsiran
1 0,5 Sedang
2 0,5 Sedang
3 0,75 Sedang
4 0,5 Sedang
5 0,5 Sedang
6 0,5 Sedang
7 0,5 Sedang
8 0,5 Sedang
9 0,5 Sedang
10 1 Tinggi ( kuat )
12 0,5 Sedang
Setelah dilakukan uji coba soal, analisis tingkat kesukaran, dan analisis daya
pembeda dapat diketahui bahwa berdasarkan hasil analisis tingkat kesukaran
terdapat lima soal yang berkategori mudah dan tingkat kesukaran yang
berkategori sedang terdapat delapan soal 15 soal. Sedangkan untuk hasil analisis
daya pembeda, terdapat 19 soal yang berkategori sedang dan satu soal yang
berkategori tinggi.
G. Uji Validitas dan Reliabilitas
1. Uji Validitas
Validitas yaitu dapat mengukur apa yang hendak di ukur dengan baik. (Sutedi,
2011:217). Untuk mengetahui tingkat validitas soal-soal yang diberikan kepada
sampel dari suatu tes dapat menggunakan suatu teknik korelasi product momen
seperti yang dikemukakan oleh Pearson yang dirumuskan sebagai berikut:
Keterangan :
rxy = koefisien korelasi antara variable x dan y
X = Skor siswa tiap butir soal
terdapat 2 soal yaitu nomor 6 dan 9. Kemudian peneliti merevisi untuk 2 nomor
soal tersebut. Sedangkan soal yang berkategori cukup terdapat 7 soal yaitu soal
nomor 1,2,4,5,7,8,dan 12. Selanjutnya untuk soal yang berkategori tinggi terdapat
9 soal yaitu soal nomor 10,11,13,14,15,16,18,19,dan 20. Sedangkan soal yang
berkategori sangat tinggi terdapat 1 nomor saja yaitu nomor 3.
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas yaitu memiliki keajegan atau keterpercayaan. Artinya suatu alat
tes kapanpun dan dimanapun digunakan akan memiliki hasil yang relatif sama,
kalaupun ada perbedaan atau perubahan tidak menunjukkan perbedaan yang
signifikan.( Sutedi, 2011: 161). Reliabilitas ada dua macam, yaitu reliabilitas
eksternal dan internal. Reliabilitas eksternal dapat dilakukan dengan cara tes ulang,
atau membandingkan dengan perangkat tes yang lain (ekuivalensi),sedangkan
reliabilitas internal dapat diukur dengan teknik belah dua atau dengan
menggunakan KR 20 dan KR 21.
Dalam uji instrumen tes penulis melakukan uji reliabilitas internal dengan
menggunakan teknik belah dua, yaitu setelah tes diujicobakan pada sekelompok
subjek, dipilah menjadi dua bagian yang mana akan diperoleh dua data, yaitu soal
bernomor genap ( sebagai variabel X)dan soal bernomor ganjil (sebagai variabel
Y). Kemudian dicari angka korelasinya dengan menggunakan rumus teknik
korelasi Product Moment yaitu :
r = koefisien korelasi ganjil- genap
N = jumlah peserta tes
X = skor siswa menjawab benar bernomor ganjil
Y = skor siswa yang menjawab benar bernomor ganjil
Setelah menemukan angka korelasinya, dilanjutkan dengan menggunakan
rumus realibilitas penuh dalam teknik belah dua :
2 X r
r =
1 + r
Tabel 3.10
Penafsiran Angka Korelasi
Rentang angka korelasi Tafsiran
0,00- 0,20 Sangat rendah
0,21- 0,40 Rendah
0,41- 0,60 Sedang
0,61- 0,80 Kuat
0,81- 1,00 Sangat kuat
Setelah dilakukan perhitungan reliabilitas dengan menggunakan teknik belah
dua , maka didapat angka korelasinya sebesar 0,934. Kemudian ditafsirkan sesuai
dengan tabel angka korelasi diatas,angka tersebut termasuk ke dalam kategori
sangat kuat. Oleh karena itu, perangkat tes ini setelah di uji dengan teknik belah
dua dan mendapatkan angka korelasi yang sangat kuat berarti perangkat tes ini
layak untuk sebagai instrumen penelitian. ( Tabel hasil perhitungan reliabilitas
terlampir).
H. Teknik Pengumpulan Data
1. Memberikan pretest pada kelas kontrol dan eksperimen
2. Memberikan perlakuan dengan metode stop and stop pada kelas eksperimen
dan metode konvensional pada kelas kontrol
3. Memberikan postest pada kelas kontrol dan eksperimen
4. Memberikan angket penelitian pada kelas eksperimen
5. Mengolah hasil pretes dan postest
I. Teknik Pengolahan Data
1. Pengolahan Data Tes
Mengolah data yang diperoleh dari melalui tes, penulis menggunakan teknik
statistik komparasional untuk menguji hipotesis yang menyatakan ada-tidaknya
perbedaan antara dua variabel (atau lebih) yang sedang diteliti, dilakukan dengan
menggunakan langkah-langkah sebagai berikut :
a. Membuat tabel persiapan
Tabel 3.11
Tabel persiapan untuk menghitung t hitung
Keterangan tabel persiapan:
1.) Kolom (1) diisi dengan nomor urut, sesuai dengan jumlah sampel.
2.) Kolom (2) diisi dengan skor yang diperoleh kelas eksperimen, disesuaikan
dengna jumlah siswa yang mengikuti tes tersebut.
3.) Kolom (3) diisi dengan skor yang diperoleh kelas kontrol, disesuaikan dengan
jumlah siswa yang mengikuti tes tersebut. Disini bisa terjadi bahwa antara
kelas eksperimen dan kelas kontrol jumlah siswanya tidak sama.
4.) Kolom (4) diisi dengan deviasi dari skor X. Caranya terlebih dahulu hitung
mean dari X. Kemudian tiap skor X dicari selisihnya dengan mean X,
sehingga pada kolom (4) akan terdapat angka positif dan angka negatif dan
jika dijumlahkan nilainya adalah nol.
5.) Kolom (5) diisi dengan deviasi dari skor Y. Caranya terlebih dahulu hitung
mean dari Y. Kemudian tiap skor Y dicari selisihnya dengan mean Y,
sehingga pada kolom (5) akan terdapat angka positif dan angka negatif dan
jika dijumlahkan nilainya adalah nol.
6.) Kolom (6) diisi dengan hasil angka pengkuadratan dari kolom (4).
7.) Kolom (7) diisi dengan hasil angka pengkuadratan dari kolom (5).
8.) Isi baris sigma (jumlah) untuk setiap kolom tersebut. Untuk kolom (4) dan
kolom (5) jumlahnya harus nol.
9.) Isi baris mean (rata-rata) untuk kolom (2) dan kolom (3)
b. Mencari mean kedua variabel (X dan Y) dengan menggunakan rumus :
∑
∑
c. Mencari standar deviasi dari variabel X dan variabel Y dengan menggunakan
rumus :
√∑ √∑
d. Mencari standar error mean kedua variabel (X dan Y) dengan menggunakan
rumus :
√
e. Mencari standar error perbedaan mean X dan Y dengan menggunakan
rumus :
√
f. Mencari nilai t hitung dengan menggunakan rumus:
g. Memberikan interpretasi terhadap nilai
Merumuskan hipotesis penelitian. Hipotesis dalam penelitian ini adalah :
Ho : Tidak adanya perbedaan yang signifikan antara tingkat kemampuan
kosakata siswa yang menggunakan metode Stop and Stop ( kelas eksperimen)
dengan kosakata siswa yang tidak menggunakan metode Stop and Stop ( kelas
kontrol ).
Hk : Adanya perbedaan yang signifikan antara tingkat kemampuan kosakata
siswa yang menggunakan metode Stop and Stop ( kelas eksperimen ) dengan
kemampuan kosakata siswa yang tidak menggunakan metode Stop and Stop
( kelas kontrol ).
h. Menguji kebenaran dengan membandingkan nilai
Dengan menggunakan rumus :
= db – 2
Keterangan : db = derajat kebebasan
= jumlah peserta x
= jumlah peserta y
2. Kriteria Efektivitas Pembelajaran
Untuk menentukan tingkat efektivitas penggunaan metode stop and stop,
maka dicari gain yang dinormalisir (normalized gain) terlebih dahulu dari data pre
test dan posttest, yaitu dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
(g)
Klasifikasi interpretasi perhitungan normalized gain adalah sebagai berikut:
Tabel 3.12
Kriteria Efektivitas Pembelajaran
Rentang Normalized Gain Kriteria
0,71 – 1,00
Tahap- tahap pengolahan data angket penelitian adalah sebagai berikut:
a. Menjumlahkan semua jawaban angket
b. Menyusun frekuensi jawaban
c. Membuat tabel frekuensi
d. Menghitung presentase frekuensi setiap jawaban dengan menggunakan
rumus :
P = X 100 %
Keterangan :
P = presentase frekuensi dari setiap jawaban responden
f = frekuensi dari setiap jawaban responden
Setelah itu dilakukan penafsiran dengan merujuk pada tabel berikut:
Tabel 3.13
Presentase dan Intepretasi Angket
Besar Presentase Interprestasi
0 % Tidak ada seorangpun
1% - 5 % Hampir tidak ada
6 % - 25 % Sebagian kecil
26 % - 49 % Hampir setengahnya
50 % Setengah
51 % - 75 % Lebih dari setengahnya
76 % - 95 % Sebagian besar
96 % - 99 % Hampir seluruhnya
100 % Seluruhnya
( Anas Sudjiono,2004 )
J. Tahap-tahap Penelitian
Tahap-tahap penelitian yang penulis lakukan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut :
1. Persiapan Penelitian
Penulis melakukan observasi atau pengamatan untuk mengetahui
gambaran kondisi sampel yang akan di teliti.
2. Surat Izin Penelitian
Penulis membuat surat izin penelitian dengan tujuan agar penelitian
berjalan dengan lancar. Pembuatan surat penelitian ini dilakukan mulai dari
jurusan, fakultas, kemudian di tujukan ke sekolah yang bersangkutan.
3. Pembuatan Instrument Penelitian
Pembuatan instrumen penelitian ini antara lain :
a. Pembuatan soal pretest dan postest
b. Uji validitas dan reliabilitas instrumen penelitian
c. Pembuatan angket
Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dari tanggal 31 Mei
sampai dengan tanggal 14 Juni 2013 dengan tahapan sebagai berikut :
a. Memberikan pretest
Untuk mengetahui kemampuan awal siswa pada kelas kontrol dan kelas
eksperimen, penulis mengadakan pretest pada kedua kelas tersebut.
b. Memberikan perlakuan pada kelas eksperimen
Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar atau memberikan perlakuan pada
kelas eksperimen dilakukan sebanyak 3 kali dengan menggunakan tema atau
materi pelajaran yang berbeda pada setiap pertemuannya.
c. Memberikan Postest
Untuk mengetahui kemampuan siswa setelah diberikan perlakuan atau
setelah dilakukannya proses penelitian, maka penulis memberikan postest
pada tanggal 14 Juni 2013.
d. Memberikan Angket
Angket diberikan untuk mengetahui kesan siswa mengenai efektivitas
metode stop and stop terhadap pembelajaran kosakata bahasa Jepang dalam
empat keterampilan berbahasa. Pertanyaan angket terdiri dari 10 pertanyaan.
Angket hanya diberikan kepada siswa kelas eksperimen atau siswa yang
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab ini, penulis memberikan kesimpulan dan saran atau rekomendasi
yang berkaitan dengan permasalahan yang penulis teliti. Kesimpulan diperoleh
dari hasil analisis dan penafsiran pengolahan data yang telah dibahas pada Bab IV.
Sedangkan saran atau rekomendasi diberikan sebagai bahan pertimbangan untuk
dapat membantu terlaksananya kegiatan belajar mengajar yang lebih baik lagi
dimasa yang akan datang.
A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat di ambil dari penelitian ini adalah :
1. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan penulis di SMKN 3 Bandung,
sebelum pembelajaran diberikan dengan menggunakan metode stop and stop,
diperoleh nilai rata-rata pretest pada kelas kontrol adalah 40, sedangkan nilai
rata-rata pretest pada kelas eksperimen adalah 41. Perhitungan nilai tersebut
diperkuat dengan hasil nilai t hitung antara kelas kontrol dan kelas eksperimen
yaitu sebesar 0,37 dengan nilai t tabel untuk db (48) taraf signifikasi 5 %
sebesar 2,01 dan taraf signifikasi 1 % sebesar 2,68. Dengan demikian tidak
terdapat perbedaan yang signifikan antara kelas kontrol dan kelas eksperimen
sebelum diberikan perlakuan dengan menggunakan metode stop and stop.
2. Setelah diberikan perlakuan pada kelas eksperimen dengan menggunakan
metode stop and stop, perolehan nilai rata-rata postest pada kelas eksperimen
adalah 96,2 dan nilai rata-rata postest pada kelas kontrol yang menggunakan
metode ceramah adalah 78,4. Dari segi perolehan nilai antara kelas kontrol dan
kelas eksperimen memang tidak terlalu berbeda. Karena, saat postest
dilaksanakan, rasa penasaran dan semangat siswa meningkat. Sehingga
mempengaruhi hasil nilai yang diperoleh. Perhitungan nilai tersebut juga
diperkuat dengan hasil nilai t hitung antara kedua kelas adalah sebesar 16,49
dengan hasil nilai t tabel untuk db (48) taraf signifikasi 5 % sebesar 2,01 dan
taraf signifikasi 1 % sebesar 2,68. Dengan demikian, terdapat perbedaan yang
signifikan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol setelah diberikan
Hal ini menunjukkan hipotesis yang diajukan penulis diterima dan memiliki
hubungan yang positif yang signifikan terhadap pembelajaran kosakata bahasa
Jepang dengan menggunakan metode stop and stop.
3. Berdasarkan hasil nilai postest kedua kelas ( kontrol dan eksperimen ), rata-rata
nilai postest menunjukkan adanya perbedaan yang signifiikan antara kedua
kelas, yang mana nilai rata-rata di kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan
dengan nilai di kelas kontrol,meskipun perbedaan keduanya tidak terlalu jauh
atau berbeda.
4. Berdasarkan hasil analisis data angket, sebagian besar responden memberikan
kesan dan pandangan yang positif terhadap pembelajaran kosakata dengan
menggunakan metode stop and stop. Metode ini dapat membantu siswa
terutama dalam mempelajari dan mengingat kosakata bahasa Jepang, sehingga
kemampuan kosakata mereka semakin bertambah. Selain itu, mereka dengan
mudah menggunakan kosakata tersebut ke dalam pola kalimat. Sehingga siswa
dapat menerapkannya dalam empat keterampilan berbahasa seperti
mendengarkan, membaca,berbicara dan menulis. Metode ini membuat siswa
lebih aktif dikelas dan lebih menyenangkan.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang diperoleh, penulis
merekomendasikan beberapa saran sebagai berikut :
1. Bagi siswa, diharapkan keefektifan dari metode stop and stop ini dapat terus
meningkatkan kemampuan dalam mempelajari kosakata bahasa Jepang.bila
perlu metode ini dilakukan berulang-ulang setiap mempelajari kosakata bahasa
Jepang sehingga dapat memacu semangat dan menambah pembendaharaan
kosakata bahasa Jepang.
2. Bagi pengajar, metode stop and stop ini dalam pembelajaran masih sangat
jarang digunakan. Mungkin metode ini dapat menjadi salah satu alternatif
untuk meminimalisir tingkat monoton dan kejenuhan siswa di dalam kelas.
Karena, metode ini sangat cocok digunakan dalam kelas yang jumlah siswanya
3. Bagi peneliti selanjutnya, untuk teknik atau cara pembelajaran kosakata bahasa
Jepang saat ini sudah sangat bervariasi. Tidak tertutup kemungkinan
menggunakan metode stop and stop ini, metode konvensional seperti ceramah
atau pemberian informasi yang ditelan,wajib diingat dan dihafal siswa maupun
metode yang lainnya. Diharapkan bagi peneliti selanjutnya dapat
mengembangkan ide kreatifnya dalam mengembangkan pemikirannya dalam
pembelajaran bahasa Jepang yang lainnya seperti dalam hal membaca,
mengarang dan sebagainya. karena pembelajaran bahasa Jepang tidak hanya
DAFTAR PUSTAKA
Adimihardja, Mulyana. 2010. Yasashii Nihongo 1. Bandung: Grafindo Media
Pratama.
Adimihardja, Mulyana dan Renariah. 2012. Nihongo o Manabimashoo 1
Bandung: Grafindo Media Pratama.
Arikunto,S. 2010. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara
.
Dahidi, Ahmad dan Sudjianto. 2009.Pengantar Linguistik Bahasa Jepang .
( cetakan ke tiga ). Jakarta: Kesaint Blanc.
Danasasmita,Wawan. 2009. Metodologi Pembelajaran Bahasa Jepang. Bandung:
Rizqi Press.
Depdikbud. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka
Depdiknas. 2009. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung : UPI Bandung.
Depdiknas. 2012. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung : UPI Bandung.
Fahrurrazi,Azis dan Erta Mahyudin. 2010. Pembelajaran Bahasa Asing Metode
Tradisional dan Kontemporer. Jakarta Timur. Bania Publishing.
Faturrahman, Pupuh dan M.Sobry Sutisno. 2009. Strategi Mewujudkan
Pembelajaran Bermakna Melalui Penanaman Konsep Umum & Konsep
Islami. Bandung : Refika Aditama.
Grafura,Lubis dan Ari Wijayanti. 2012. Metode dan Strategi Pembelajaran yang
Hartono, Dkk. 2012. PAIKEM (Pembelajaran Aktif Inovatif Kreatif Efektif dan
Menyenangkan). Pekanbaru : Zanafa Publishing.
Keraf, Gorys.1985. Diksi dan Gaya Bahasa.Ende: Nusa Indah.
Komalasari, Kokom. 2010. Pembelajaran Kontekstual, Konsep dan Aplikasi.
Bandung: Refika Aditama.
Mahmudah, Naela Amalia.2010.Efektivitas Metode Mnemonik Untuk Mengingat
Kosakata Bahasa Jepang Tingkat Dasar ( Eksperimen Pada Siswa SMA
15 Bandung kelas XI IPS 2 ). UPI Bandung : Tidak diterbitkan.
Marpaung,Meylina. 2009. Pembelajaran Kosakata Bahasa Jepang dengan
Menggunakan metode Cooperatif Learning Teknik Snowball Throwing.
Skripsi UPI Bandung: Tidak diterbitkan.
Mariska. 2007. Penguasaan Kosakata dengan MenggunakanTeknik Wachamalit.
Skripsi UPI Bandung: Tidak diterbitkan.
Matsura, Kenji.1994. Nihongo-Indoneshia Jiten. Kyoto: Kyoto Sangyo
University Press.
Murwani,Sri...(et al.).2009. Buku Pelajaran Bahasa Jepang “Sakura” Jilid 1.
Jakarta: The Japan Foundation.
Suciana, Meilina Indra. 2010. Peningkatan Keterampilan Mengubah Teks
Wawancara Menjadi Narasi Melalui Pendekatan PAIKEM Pada Siswa
Kelas VIIG SMP Negeri 12 Semarang. UNS: Tidak diterbitkan.
Sugiyono. 2011. Metode penelitian Kuantitatif,kualitatif dan R&D.Bandung:
Alfabeta.
Sugiyono.2009.Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kuantitatif,
dan R&D. Bandung : Alfabeta.
Suprijono, Agus. 2010. Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM.
Jogjakarta : Pustaka Pelajar.
Sutedi, Dedi.2009. Penelitian Pendidikan Bahasa Jepang. Bandung: Humaniora.
Utama Press.
Sutedi,Dedi.2011.Penelitian Pendidikan Bahasa Jepang.Bandung : Humaniora
Utama Press.
Taniredja, T.Faridli,E.M. dan Harmianto,S.2011.Model-model Pembelajaran
Inovatif.Bandung: Alfabeta.
Tarigan, Hendri G. 1986. Pengajaran Kosakata. Bandung : Angkasa.
Udi, Mas. 2009.Metode Aplikasi dengan Strategi DALIA untuk Menciptakan
Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan Pada Siswa
Madrasah Tsanawiyah Negeri Malang 1. Malang : Tidak diterbitkan.
Yulistiani, Ranum. 2010.Efektivitas Metode Permainan Octagon Board Dalam
Meningkatkan Penguasaan Kosakata Bahasa Jepang Tingkat Dasar di
http://dwi-jo.blogspot.com/2011/05/pengertian-kosakata-kosakata-adalah.html.
http://muhammadkholik.wordpress.com/2011/11/08/metode-pembelajaran-konvensional.
http://fai.ummgl.ac.id/faijurnal/Pakem%20dan%20Metode%20Iqro%20dalam%2